Edisi Februari 2017
www.iconpln.co.id
ICON News GR
IC
N
OF
ALL
WE DO
IN
ICON+ BE RI
N+
IN
TE
O
ITA EGR S NT
Summary
ITY
I AT IS FOUND
O
C o m m u n i c at i n g o u r w o r l d
Wujudkan GCG Melalui Komitmen Bersama dan Penguatan Internal
I
mplementasi good corporate governance (GCG) merupakan komitmen ICON+ dalam mematuhi peraturan perundangundangan yang berlaku. Kemudian, senantiasa disempurnakan guna mencapai praktik bisnis terbaik serta penyesuaian sistem dan prosedur yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan GCG yang semakin efektif. Seluruh manajemen dan segenap ICONers pun berkomitmen untuk menerapkan GCG secara profesional dan berkelanjutan, untuk mewujudkan perusahaan dengan tata kelola yang beretika dan bertanggung jawab. Komitmen ini sesuai dengan yang dicanangkan Direksi ICON+ di tahun 2014 lalu terkait implementasi GCG di lingkungan ICON+.
Wujudkan GCG
Melalui Komitmen Bersama dan Penguatan Internal
Disamping adanya komitmen bersama, penguatan internal juga menjadi faktor penting dan krusial untuk mencapai GCG. Guna terus menjaga capaian GCG, ICON+ terus berupaya agar implementasi GCG bisa menjadi budaya kerja yang mengakar kuat dalam diri setiap ICONers.
daftar is
editorial
Fokus
3 FOKUS
Wujudkan GCG Melalui Komitmen Bersama dan Penguatan Internal
T
ata kelola perusahaan yang baik atau yang lebih akrab di telinga dengan istilah Good Corporate Governance (GCG) merupakan salah satu kunci keberlanjutan perusahaan. Tata kelola yang baik ini pun hanya dapat terwujud dengan komitmen dan konsistensi seluruh elemen perusahaan dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG.
6 produk & layanan
Dukung Sistem Kendali PLN ICON+ Siapkan Jaringan SCADA Ber-SLA Tinggi
Hal ini pun menjadi salah satu fokus dan perhatian ICON+. Di tengah bisnis TIK yang demikian dinamis, di mana peluang bisnis yang besar selalu diiringi tantangan yang besar pula, tata kelola perusahaan yang baik mutlak dicapai. Dengan demikian, mampu mendukung peningkatan kinerja perusahaan yang akan meningkatkan kepercayaan pelanggan sehingga berujung pada keberlanjutan perusahaan.
8 produk internal
I-Tracking, Aplikasi Cek Status Tagihan Mitra
9 agenda
Untuk itu, di awal 2017 ini, Manajemen ICON+ kembali menegaskan tentang pentingnya GCG dan komitmen seluruh ICONers terhadap GCG. Tak hanya itu, Manajemen ICON+ pun telah mengambil sejumlah langkah penguatan internal untuk mendukung GCG. Di antaranya, dengan melakukan review serta mereposisi kembali regulasi dan infrastruktur GCG, mendefinisikan, serta mapping kebutuhan internalisasi dan sosialisasi GCG.
KEGIATAN ICONers
12 ICONers
Tingkatkan Kinerja dengan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Di sisi lain, ICON+ pun senantiasa menjaga integritas dan kepercayaan sebagai bentuk tanggung jawabnya kepada pemerintah, pemegang saham, masyarakat, dan dunia usaha. Karenanya, penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan di seluruh kegiatan bisnis ICON+ dengan adanya komitmen bersama dan penguatan internal merupakan faktor penting dan krusial. Hasilnya, nilai-nilai ICON+ dapat terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan bisnisnya.
14 SDM
Menuju Internalisasi Integritas
Komitmen penerapan Good Corporate Governance(GCG) merupakan hal yang mutlak bagi ICON+. Hal tersebut dilakukan melalui penguatan infrastruktur yang dimiliki dan, secara berkesinambungan, meningkatkan sistem dan prosedur yang mendukung efektivitas pelaksanaan GCG di ICON+.
Selamat membaca!
15 inspirasi
Wujudkan GCG Melalui Komitmen Bersama dan Penguatan Internal
Siapa pun Bisa Menjadi YouTuber
16 manajemen
ICON News
Ingin Sehat? Ayo Atur Pikiran!
PENANGGUNG JAWAB : Heni Utari Ambarwati [Sekretaris Perusahaan]
PEMIMPIN REDAKSI : Budi Rusdiana [Manajer Hubungan Kelembagaan]
KOORDINATOR LIPUTAN : Erna Pardede
17 teknologi
Gadget Lawas yang Berevolusi
18 jelajah
Wisata Air Panas di Pesisir Pantai Selatan
PT INDONESIA COMNETS PLUS Kawasan PLN Cawang Jl. Mayjend Sutoyo N0.1 Cililitan, Jakarta Timur 13640 Telp. [021] 525 3019 Fax. [021] 525 3659 Email :
[email protected]
KONTRIBUTOR : Agustina Masito NARASUMBER : Seluruh Manajer PT Indonesia Comnets Plus SIKLUS : Nasari, Khasbullah, Arief Santoso
KONSULTAN MEDIA INTEGRITI PT Integra Cipta Kreasi Telp/Fax : 021-27650747 Editor Muhammad Pamungkas Reporter & Photographer Dyota Tenerezza, Abdullah Baraja, Anita Nur Fitriany, Candra Fivetya, Novita Puspa, Chairudi B. Dharma, M. Nur Fitrianto DeSAIN & TATA LETAK Andunk Bayumurti
Sasaran Untuk mewujudkan perusahaan yang tumbuh berkembang dan berdaya saing tinggi, ICON+ telah mengembangkan struktur dan sistem tata kelola perusahaan yang baik (GCG) sesuai dengan ketentuan dan peraturan serta best practise yang berlaku. Sebagaimana telah dicanangkan oleh Direksi ICON+ pada tahun 2014, implementasi GCG di lingkungan ICON+ pada umumnya dan lingkungan Direktorat Keuangan dan SDM khususnya ditekankan pada 3 (tiga) sasaran.
PT Indonesia Comnets Plus
Sasaran pertama adalah adanya pemahaman ICONers terhadap semua regulasi dan/atau infrastruktur GCG. Infrastruktur GCG yang dimaksud adalah, mulai dari Code of Conduct, GCG Code, Program Pengendalian Gratifikasi, WBS/Whistleblowing System, LHKPN/Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara, hingga Program Benturan Kepentingan/ Conflict of Interest. Pemahaman ini diawali dengan adanya kampanye dan
sosialisasi serta internalisasi, baik secara langsung maupun tidak langsung, kepada seluruh ICONers. Sasaran kedua adalah penerapan dan pengoperasian regulasi dan/ atau infrastruktur GCG tersebut berlangsung secara konsisten dan dapat dipertanggungjawabkan. Fase ini ditandai dengan ditunjuknya Tim UPG (Unit Pengendali Gratifikasi) dan Tim Implementasi GCG ICON+.
ICON
News Edisi Februari 2017
3
Fokus
fokus Secara kuantitatif, pencapaian GCG ICON+ di tahun 2017 berdasarkan nilai yang ditentukan Pemegang Saham adalah 90. Dengan pencapaian nilai tersebut, ICON+ dianggap telah masuk dalam fase rencana jangka menengah atau menjadi Good Governance Company. Oleh karena itu, ICON+ berkomitmen dan konsisten untuk menyinergikan dan menyelaraskan target kuantitatif tersebut dengan rencana jangka pendek di tahun 2017. Di mana, target di tahun ini adalah menjadi referensi dan rujukan implementasi GCG bagi anak perusahaan PLN lainnya.
Kedua tim tersebut masih di bawah tanggung jawab Manajer Hukum, mengingat monitoring pelaksanaan program dan/atau regulasi GCG masih perlu disinkronkan dengan ketentuan hukum dan/atau peraturan internal ICON+. Selanjutnya, sasaran ketiga adalah adanya kesadaran ber-GCG. Pada fase ini, seluruh ICONers diharapkan dapat menjadikan GCG sebagai platform sekaligus identitas yang melekat dalam komitmen integritas ICON+. Plt. Direktur Keuangan dan SDM ICON+, Kuswowo, sangat concern terhadap implementasi GCG beserta nilai dan norma yang terkandung di dalamnya terhadap pola pikir dan pola tindak seluruh ICONers. “Kami terus berupaya agar implementasi GCG bisa menjadi budaya kerja bagi seluruh ICONers,” ujar Direktur yang ditunjuk oleh Dewan Direksi sebagai penanggung jawab program implementasi GCG di ICON+. Kuswowo mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan kepada Ketua Tim GCG ICON+ untuk segera melakukan review dan penyesuaian, serta tindakan lainnya yang diperlukan terhadap seluruh regulasi/infrastruktur GCG yang berlaku di ICON+. “Kami yakin, jika perkembangan dan dinamika ICON+ membutuhkan regulasi/infrastruktur GCG yang baik serta seiring sejalan dengan perkembangan itu sendiri,” terangnya dengan penuh optimis. Implementasi GCG Untuk mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik, ICON+ melakukan langkahlangkah yang sesuai dengan nilai-nilai
4
ICON
News Edisi Februari 2017
GCG yang diusung PLN Group, yaitu dengan menerapkan 5 prinsip GCG yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi, dan Fairness. Kelima prinsip tersebut ditransformasikan oleh Direksi ICON+ ke dalam program-program sosialisasi dan internalisasi terkait pentingnya GCG di ICON+ yang dilakukan secara berkala dan berkelanjutan. Kuswowo menyebutkan, GCG adalah ruh dalam nilai-nilai ICON+, sedangkan Integritas sebagai nilai pertama ICON+ merupakan kristalisasi dari kelima prinsip GCG yang berlaku. “ICON+ memiliki program diskusi GCG secara berkala, yang di dalamnya dibahas segala hal seputar perkembangan GCG yang berlaku, dikaitkan dengan implementasi GCG di ICON+,” ujarnya. Selain itu, lanjutnya, seperti halnya anak perusahaan BUMN lainnya, ICON+ melakukan self-assessment terhadap implementasi GCG yang dilaksanakan setahun sekali. Sedangkan, externalassessment yang dilakukan oleh BPKP setiap 2 tahun sekali. Program assessment ini ditujukan untuk memantau dan menilai efektivitas implementasi GCG di ICON+. “GCG bukan hanya sekadar pengukuran assessment. Akan tetapi, GCG harus menjadi kewajiban moral bagi kita semua untuk menjalankannya,” tegasnya. Menurut Kuswowo, Direksi ICON+ juga telah menerapkan program pelaporan LHKPN yang dibuat gradasi hingga ke level manajer. “Maksudnya, hingga
level manajer pun memiliki kewajiban pengisian dan penyerahan LHKPN yang disebut juga LHKPP (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Perusahaan). Program ini sebelumnya selalu didahului dengan adanya sosialisasi dan workshop bagi para pejabat wajib LHKPN/LHKPP,” imbuhnya. Dalam implementasi GCG, ICON+ pun telah menyusun perencanaan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Dalam rencana jangka pendek, implementasi GCG di ICON+ dapat menjadikan ICONers dan ICON+ sebagai role model bagi penerapan GCG di lingkungan anak perusahaan PLN.
GCG adalah ruh dalam nilainilai ICON+, sedangkan Integritas sebagai nilai pertama ICON+ merupakan kristalisasi dari kelima prinsip GCG yang berlaku. “ICON+ memiliki program diskusi GCG secara berkala, yang di dalamnya dibahas segala hal seputar perkembangan GCG yang berlaku, dikaitkan dengan implementasi GCG di ICON+,”
Kuswowo
Plt. Direktur Keuangan dan SDM ICON+
Untuk rencana jangka menengah, implementasi GCG dapat membawa ICON+ masuk ke dalam fase “Good Governance Company”. Tentunya, ini membutuhkan komitmen dari Direksi, Dewan Komisaris, dan ICONers. Dalam fase Good Governance Company ini, operasional ICON+ disandarkan pada mekanisme dan pengelolaan risiko secara bertanggung jawab dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“Kami secara aktif menginstruksikan kepada Tim GCG ICON+ untuk tidak hanya berkontribusi pada implementasi GCG di lingkungan ICON+ saja. Akan tetapi, juga harus masuk dan berkontribusi ke dalam implementasi GCG di lingkungan PLN dan anak perusahaan PLN. Selain itu, kami support dengan adanya Forum GCG anak perusahaan PLN yang sejak tahun 2015 sampai dengan saat ini dipercayakan dan dipimpin oleh Ketua Tim GCG ICON+,” sebut Kuswowo. Menjaga Konsisten Guna terus menjaga capaian good corporate governance, ICON+ menjaga konsistensi terhadap program-program yang selama ini sudah berjalan baik. Salah satunya dengan menerapkan sebuah sistem sebagai wadah sarana pengaduan terhadap tindak korupsi maupun gratifikasi, yaitu Whistleblowing System (WBS).
ICON+ telah memiliki aplikasi WBS yang bisa diakses di wbs.iconpln. co.id. Di dalamnya, terdapat secara tegas dan jelas mekanisme pelaporan, jenis pelaporan, dan perlindungan serta pihak-pihak yang mengelola WBS. Pihak pengelola WBS ini merupakan pihak independen yang tidak bisa diintervensi oleh siapa pun di ICON+, termasuk Direksi. Untuk mempermudah pelaporan dan pengelolaannya, gratifikasi dimasukkan dan diintegrasikan pula menjadi satu aplikasi dalam WBS. Untuk dapat terus meningkatkan kinerja perusahaan, ICON+ terus meningkatkan implementasi prinsip GCG kepada pihak ketiga, yakni mitra kerja, baik vendor maupun partner. Secara berkala, dilakukan sosialisasi dan internalisasi program-program yang terkait dengan integritas ICONers, terutama ICONers yang berhubungan langsung dengan mitra kerja. Dengan demikian, ketika terdapat tindakan-tindakan yang dinyatakan melanggar GCG dan norma, bisa segera diketahui dan ditangani dengan baik. Kuswowo mengatakan, selain komitmen bersama, penguatan internal juga menjadi faktor penting dan krusial. “Di tahun 2017 ini, ICON+ akan melakukan review serta mereposisi kembali regulasi dan infrastruktur GCG, mendefinisikan, serta mapping kebutuhan internalisasi dan sosialisasi GCG.Direksi dan Tim GCG ICON+ senantiasa bertanggung jawab terhadap implementasi GCG, sekaligus menjadi teladan dan contoh bagi ICONers yang lain,” pungkasnya.
Sementara itu, dalam rencana jangka panjang, implementasi GCG dapat menjadikan ICON+ sebagai perusahaan yang diakui dan masuk dalam kategori Good Corporate Citizen. Rencana jangka panjang ini, memang masih belum dilakukan. Namun, arah dan komitmen Direksi, Dewan Komisaris, dan ICONers selalu berorientasi pada GCG ataupun Good Corporate Citizen.
PT Indonesia Comnets Plus
PT Indonesia Comnets Plus
ICON
News Edisi Februari 2017
5
PRODUK & LAYANAN
PRODUK & LAYANAN
Dukung Sistem Kendali PLN
GI PLN 1
ICON+ Siapkan Jaringan SCADA Ber-SLA Tinggi
apb/apd
CLoud ICON+
Dalam sebuah industri, sistem kendali berbasis komputer memiliki peran penting untuk mengontrol proses bisnis yang berlangsung. Sistem kendali yang dikenal dengan sebutan SCADA ini pun dibutuhkan bagi proses bisnis PT. PLN (Persero). Guna mendukung sistem kendalinya, PLN membutuhkan jaringan komunikasi data khusus. Untuk itu, ICON+ hadir dengan layanan jaringan SCADA yang khusus diperuntukkan bagi PLN.
SLA Tinggi Jaringan SCADA merupakan jaringan komunikasi data yang memiliki Service Level Agreement (SLA) yang tinggi, yaitu mencapai 99,96%. Hal tersebut dikarenakan jaringan ini didukung oleh jalur back-up dan back-up power supply yang menjamin performa dan keandalannya. Dalam sistem kendali SCADA, jaringan komunikasi tersebut berfungsi untuk men-support komponen utama SCADA PLN, yaitu komunikasi data antara Master Station dengan Remote Station—seperti RTU, SAS, Meter Energy, dan PMU—serta persinyalan (Relay Proteksi). PLN sendiri telah menerapkan sistem SCADA di beberapa unit Distribusi dan Transmisinya. Seiring berjalannya waktu, sistem ini pun mengalami peningkatan yang signifikan sehingga dibutuhkan komponen-komponen pendukung SCADA yang andal dan mampu mengakomodasi kebutuhan SCADA. “Maka, perlu dilakukan pengembangan agar dapat memenuhi kebutuhan layanan komunikasi SCADA yang diimplementasikan di semua unit PLN serta compatible dengan semua perangkat pendukung operasional SCADA,” jelas Spv. Produk Jaringan pada Divisi Pemasaran dan Produk ICON+ Edi Rachmadi.
6
ICON
News Edisi Februari 2017
Selain SLA yang tinggi, jaringan SCADA ICON+ memiliki keunggulan karena didukung penuh oleh jaringan fiber optic. Kemudian, perangkat yang di-deliver menggunakan multiservice platform dengan proteksi link (dual link) serta proteksi power supply dengan dual power supply. Disamping itu, jaringan SCADA ICON+ juga memiliki response time yang lebih singkat (kurang dari 30 menit) dan MTTR yang sangat cepat (maksimal 2 jam). Dengan mengusung sejumlah keunggulan tersebut, jaringan SCADA ICON+ mampu meningkatkan keandalan saluran data (komunikasi)
GI PLN 2
sehingga meminimalkan gangguan dalam operasi pengaturan sistem. Adanya dual power supply bermanfaat untuk meningkatkan kualitas power supply sehingga dapat menunjang beroperasinya peralatan dengan baik. “Layanan jaringan yang andal bagi PLN, tentunya akan berdampak pula pada keandalan layanan PLN kepada pelanggannya, yaitu terjadinya peningkatan layanan kepada pelanggan sehingga pelanggan bisa menikmati listrik sesuai harapannya,” jelas Engineer Pengembangan Produk Jaringan Divisi Produk dan Pemasaran ICON+ Mikael Kuncoro Rahadi.
Standar dan Tepat Pengembangan jaringan SCADA itu sendiri dilakukan berdasarkan kebutuhan PLN. Karena itu, pengembangannya merupakan hasil diskusi bersama antara seluruh stakeholder dan pengguna SCADA, yaitu PLN P3B, PLN P3BS, serta seluruh PLN Distribusi dan PLN Wilayah. Dengan dirembug bersama, akan diperoleh sebuah standar jaringan komunikasi yang tepat dan dapat diimplementasikan di seluruh Indonesia. Kemudian, hasil diskusi tersebut digodok oleh Tim ICON+ yang melibatkan Divisi Produk, Divisi LKT, Divisi OSS, Divisi Renjar, dan Divisi Rendes, hingga ICON+ berhasil menghadirkan Layanan Jaringan SCADA yang andal.
“Dalam proses pengembangannya, kendala dan tantangan memang tidak bisa kami hindari. Namun, komunikasi yang terbangun dan terjal in d eng an b aik, b aik d i lingkungan internal ICON+ maupun dengan seluruh stakeholder PLN, membuat kami mampu menghadapi setiap tantangan yang menghadang,” jelas Mikael. Menurut Edi, salah satu tantangan selama proses pengembangan jaringan SCADA adalah saat penyusunan proposal Jaringan Komunikasi SCADA dan sistem proteksi, karena harus melakukan survei di masing-masing site yang dikirimkan oleh PLN. Khususnya, lokasi GITET yang harus didatangi langsung karena berkaitan dengan rencana penempatan posisi instalasi perangkat. Tantangan lainnya adalah yang terkait dengan proses
perizinan dan pengajuan space kepada PLN (P3B). “Potensi tantangan lainnya adalah saat implementasi kelak. Mengingat, total lokasi yang harus dibangun cukup signifikan, yaitu 612 Gardu Induk di Jawa Bali dan Sumatra. Kemudian, estimasi total deployment FOC baru untuk implementasi SCADA pun cukup besar,” imbuh Edi. Kendati dihadapkan pada sejumlah tantangan, Tim ICON+ optimis bahwa jaringan SCADA ICON+ dapat menjadi solusi bagi PLN yang membutuhkan keandalan dalam jaringan komunikasi SCADA dan relay proteksi perangkat transmisinya. Di sisi lain, untuk dapat menjadi solusi terbaik, ICON+ pun senantiasa akan melakukan pengembangan lebih lanjut terhadap layanan jaringan ini. Hal ini dikarenakan sifat jaringan yang sangat dinamis serta pesatnya perkembangan teknologi.
Tim DIVISI PRODUK ICON+
PT Indonesia Comnets Plus
PT Indonesia Comnets Plus
ICON
News Edisi Februari 2017
7
produk internal
AGENDA
i-Tracking
Aplikasi Cek Status Tagihan Mitra Kebutuhan mitra kerja ICON+ akan informasi status tagihan yang dikirimkan mendorong Divisi Perbendaharaan—yang bekerja sama dengan Divisi BoSS untuk membuat aplikasi bertajuk i-tracking. Aplikasi ini memungkinkan mitra kerja untuk mengetahui status tagihan, mulai dari tagihan diterima sampai tagihan dibayar. Solusi Manajer Perbendaharaan ICON+, Ronial Martriwansyah, menjelaskan bahwa i-tracking mengusung konsep yang kurang lebih sama seperti tracking pengiriman barang pada perusahaan ekspedisi. “Mitra kerja ICON+ cukup memasukkan nomor tracking ke kolom yang disediakan di home aplikasi i-tracking. Selanjutnya, informasi mengenai seluruh proses dan status tagihan akan langsung terlihat,” ujar Ronial. Nomor tracking akan diperoleh mitra pada saat menyerahkan invoice. Setiap satu kali penyerahan invoice, mitra akan menerima satu tanda terima sekaligus nomor tracking. Dengan nomor tracking tersebut, mitra dapat mengecek status tagihannya dengan mengunjungi http://itracking.iconpln.co.id/. Website ini dapat diakses melalui
laptop maupun smartphone yang memiliki akses internet. Pada aplikasi yang dikembangkan sejak Desember 2016 lalu ini, tagihan harus melewati lima tahap, yaitu invoice diterima, verifikasi dokumen invoice, verifikasi dokumen invoice selesai, invoice siap dibayar, dan—yang terakhir adalah invoice telah dibayar. Jika pada tahap verifikasi, dokumen tagihan tidak memenuhi syarat ataupun terjadi cacat dokumen, maka pada aplikasi tersebut akan muncul status “dokumen dikembalikan”. Jika muncul status tersebut, mitra pun diberi kesempatan untuk melakukan revisi dan mengirimkan kembali tagihan tersebut ke ICON+. Untuk mengetahui status tagihannya, mitra bisa menggunakan nomor tracking yang sama, yang diberikan saat penyerahan invoice pertama kali.
ICONers berkacamata ini juga menjelaskan bahwa kehadiran i-tracking merupakan solusi dari banyaknya frekuensi pertanyaan mitra ICON+ melalui e-mail maupun telepon mengenai status tagihannya. “Setiap hari, kami rata-rata menerima 20 pertanyaan mengenai status pembayaran invoice,” sebut Ronial.
Kehadiran i-tracking, menurut Ronial, merupakan salah satu bentuk peningkatan pelayanan ICON+ kepada mitra kerja. Tak hanya perihal status, di aplikasi ini, mitra juga bisa memperoleh informasi mengenai rincian jumlah pembayaran, pajak, dan potongan pembayaran (jika ada). Tak hanya mitra, user internal ICON+ juga dapat mengecek status pembayaran tagihan mitra dengan cara yang sama, yaitu memasukkan nomor tracking yang diperoleh saat menyerahkan invoice. Aplikasi bagi PLN Group Setelah melalui masa pengembangan dan uji coba, aplikasi ini sudah bisa dimanfaatkan mitra sejak 1 Januari 2017 lalu. Meskipun sosialisasi kepada mitra belum dilaksanakan, informasi aplikasi beserta cara kerjanya sudah diterima seluruh mitra saat menyerahkan invoice. “Rencananya sosialisasi mengenai i-tracking akan dilaksanakan bersamaan dengan sosialisasi e-procurement. Jadwal pastinya, kami menunggu informasi dari Divisi Perencanaan Pengadaan,” jelas Ronial. Tak hanya disambut baik mitra, aplikasi ini juga mendapat apresiasi manajemen ICON+. Plt. Direktur Keuangan dan SDM ICON+ Kuswowo mengarahkan agar aplikasi i-tracking juga dapat dimanfaatkan oleh PLN Grup. “Aplikasi ini sangat bermanfaat untuk Direktorat Keuangan di seluruh perusahaan,” sebut Ronial mengulang testimoni Kuswowo. Bak gayung bersambut, ICON+—bahkan telah menerima permintaan dari beberapa unit PLN untuk membangun aplikasi ini di perusahaannya. Plt. Direktur Utama ICON+ Hikmat Drajat berharap agar aplikasi ini dapat dikembangkan dan menjadi cikal bakal fungsi SSC Module Procure to pay. Di mana, informasi mitra, mulai dari pengadaan hingga pembayaran, dapat terlihat di aplikasi ini.
Ronial Martriwansyah Manajer Perbendaharaan ICON+
Namun, untuk saat ini, Ronial mengaku timnya masih akan berfokus pada penyempurnaan aplikasi i-tracking. Ke depannya, harapan Manajemen terhadap aplikasi ini dapat diwujudkan dengan melewati berbagai tahap pengembangan.
Launching Aplikasi BBO Batch III
S
ebagai tindak lanjut rollout Implementasi Aplikasi BBO secara Nasional, ICON+ bekerja sama dengan PT PLN (Persero) Pusat menggelar launching Aplikasi Batubara Online (BBO) Batch III (tiga) yang mencakup PLTU Adipala dan lima PLTU di Wilayah Indonesia Timur (PLTU Amurang, PLTU Barru, PLTU Bolok, PLTU Jeranjang, dan PLTU Kendari). Sebelumnya, ICON+ dan PLN telah menggelar launching Aplikasi BBO Batch I (satu) dan Batch II (dua) untuk wilayah Indonesia Bagian Barat dan Tengah. Secara sistem, Aplikasi BBO Batch III (tiga) ini sebenarnya telah operasional di PLTU Adipala dan beberapa PLTU di Wilayah Indonesia Timur sejak tanggal 05 Desember 2016 lalu. Untuk semakin mengukuhkan pemanfaatan Aplikasi BBO ini, digelarlah acara Seremonial Go Live BBO Batch III (tiga) Indonesia Timur, bersamaan dengan Acara Rakor Batubara PLN Luar Jawa Bali, Kamis (5/1). Pada acara yang digelar di Auditorium PT PLN (Persero) Lantai 3 tersebut, Kepala Satuan Batubara Harlen mengucapkan selamat atas Go Live BBO di 6 PLTU Batch III (tiga) dan berharap operasional BBO berjalan lancar sehingga dapat membantu seluruh pihak dalam mempermudah monitoring pasokan sampai dengan penagihan mitra batubara. Selanjutnya, penugasan rollout Aplikasi BBO Batch IV (empat) rencananya akan dilakukan di empat PLTU di Wilayah Kalimantan, Maluku, dan Papua.
Penandatanganan PKS ICON+ dan PT Bayu Mitra Telekarsa
U
ntuk semakin mengukuhkan kerja sama yang selama ini telah terjalin, PT Indonesia Comnets Plus (ICON+) dan PT Bayu Mitra Telekarsa (BMT) menggelar acara penandatanganan Perjanjian Kerja Sama terkait penyediaan dan pemanfaatan infrastruktur ketenagalistrikan, Kamis (19/1). Penandatanganan yang digelar di Ballroom Gedung Telesindo, Jakarta Pusat tersebut dilaksanakan oleh Direktur PT. BMT, Masha Ariobimo dan Plt. Direktur Niaga ICON+ Ardian Cholid. Dalam sambutannya, Ardian mengungkapkan bahwa saat ini, ICON+ mulai meluaskan pasar dengan menjadi supporting telco. Turut hadir dalam acara tersebut, owner PT Setia Utama Telesindo (Telesindo) selaku induk perusahaan PT Bayu Mitra Telekarsa Hengky Setiawan; Presiden Direktur PT Tiphone Mobile Indonesia Tan Lie Pin; Direktur Penjualan PT BMT, Subani Abdullah; Direktur Operational PT BMT Mustapa Wangsa; GM Penjualan ICON+ Ario Isworo; serta Manajer Penjualan Segmen Operator ICON+, Panca Prattamto. Acara di akhiri dengan pemberian plakat dari ICON+ kepada PT BMT.
8
ICON
News Edisi Februari 2017
PT Indonesia Comnets Plus
PT Indonesia Comnets Plus
ICON
News Edisi Februari 2017
9
agenda
AGENDA
RAPAT KERJA ICON+ 2017
Lesehan Bareng Direksi di Regional ICON+ Jawa Timur dilanjutkan dengan dialog santai antara Plt. Direktur Keuangan dan SDM Kuswowo yang mewakili manajemen ICON+ dengan ICONers di RO Jawa Timur.
Heni Utari dan VP Perencanaan, Ari Rahmat. Sementara, hari ketiga, diisi dengan arahan Komisaris Utama Gong Matua, yang didampingi Komisaris Agus Sutiawan.
M
engawali perjalanan di tahun 2017, ICON+ menggelar Rapat Kerja dengan mengusung tema “Let’s Move On”. Acara yang digelar di Ballroom Gede Pangrango Hotel Novotel, Bogor, Jawa Barat ini dihadiri oleh seluruh jajaran Manajemen ICON+, mulai dari manajer hingga Direksi, (29-31/2). Dalam arahannya, Plt. Direktur Utama ICON+ Hikmat Drajat mengajak seluruh ICONers untuk menanggapi perubahan besar dalam struktur organisasi ICON+ secara positif. Baginya, Big Transformation adalah suatu proses yang didasari atas keputusan RKAP 2017 yang telah disetujui oleh pemegang saham. “Melalui kegiatan ini, kita—bersamasama bisa mengetahui langkah yang
harus kita ambil agar sukses menjawab tantangan pemegang saham. Kita akan menetapkan formasi dan menjalankan strategi. Jadi, sudah saatnya kita untuk Move On,” ujar Hikmat. Selain arahan dari Direksi, hari pertama Raker juga dibacakan surat keputusan terkait posisi penempatan dan jabatan sekaligus pembubaran secara resmi Direktorat Perencanaan dan Operasi oleh Plt. Direktur Perencanaan dan Operasi Rully Fasri. Hari kedua Raker, diwarnai dengan nuansa F1 yang menjadi simbol semangat seluruh ICONers untuk bekerja cepat, cerdas, dan kompak. Agenda kegiatan diisi oleh presentasi tentang KPI dan Work Sheet Business Plan yang disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan
Dalam arahannya, Gong Matua kembali mengingatkan ICON+ untuk berkontribusi maksimal kepada PLN. Bagi Gong, potensi pasar ICON+ sangatlah besar ditambah dengan hak eksklusif yang diberikan oleh PT PLN (Persero) terkait jaringan RoW. Tak hanya memberi arahan, Dewan Komisaris juga membuka diri untuk berdiskusi dengan ICONers. Di moderatori oleh Rully Fasri, diskusi terbangun hangat dan penuh solusi. Pada Raker tahun ini, ICON+ juga mengundang mitra serpo untuk masingmasing regional. Dengan tujuan, memperkenalkan General Manager SBU agar dapat berkordinasi dan bekerja sama dengan baik dalam memberikan pelayanan prima ke pelanggan. Raker ditutup dengan Penandatanganan Final Business Plan & Final Kontrak Manajemen.
R
oadshow Lesehan Bareng Direksi yang dimulai sejak akhir tahun 2016 masih terus berlanjut. Setelah sebelumnya digelar di Kantor Regional Jawa Barat, kini giliran Kantor Regional Jawa Timur yang berada di Jalan Ketintang Baru No 1-3, Surabaya menjadi lokasi pertama lesehan bareng Direksi di tahun 2017, Jumat (6/1).
Lesehan Bareng Direksi di Regional Jawa Tengah
Jadi, ICONers, ready to move on? Let’s Start Our Engines!
S
iswa/i SMK Taman Siswa Sukoharjo berkesempatan mengunjungi “dapur” ICON+ di Gandul, Depok, Selasa (17/1). Kunjungan dalam rangka studi ekskursi tersebut merupakan salah satu bentuk kegiatan CSR ICON+ di bidang pendidikan. Melalui kegiatan ini, ICON+ memberikan kesempatan kepada pelajar untuk melihat dan mempelajari langsung berbagai alat dan proses bisnis di ICON+.
10
ICON
News Edisi Februari 2017
Center, NOC, dan Contact Center ICON+. Kunjungan studi ekskursi ini diakhiri dengan simulasi penyambungan kabel fiber optic yang diperagakan oleh tim ROJB.
yang ikut serta pada ajang Kanvas ICON+, yaitu Made Muliarta, Satriyo Io, Girang Wahyu Nurputra, Wikan Wicaksono, dan Danang Arfianto.
R
Salah seorang guru pendamping SMK Taman Siswa Sukoharjo Afnan Widodo pun berharap kunjungan ini dapat membuka cakrawala siswa/i bimbingannya terkait salah satu aplikasi real IT yang diterapkan oleh ICON+.
oadshow Lesehan Bareng Direksi terus bergulir menuju lokasi ketujuh, yaitu Kantor Regional Jawa Tengah yang berada di GI Krapyak, Jalan Siliwangi No 379, Semarang, Jumat (20/1). Kali ini, giliran Plt. Direktur Perencanaan dan Operasi Rully Fasri yang mendapat kesempatan untuk berdialog langsung dengan seluruh ICONers yang berada di bawah pimpinan Manajer Kantor Regional Jawa Tengah Muhammad Naim.
Selain diperkenalkan dengan profil dan beragam produk dan layanan ICON+, para siswa/i juga berkesempatan untuk melihat langsung ruang Data
Kegiatan yang diawali dengan senam bersama ini dibuka oleh Manajer Humas Titik Riana, yang memperkenalkan tim inovator Kantor Regional Jawa Tengah
PT Indonesia Comnets Plus
Dalam arahannya, Kuswowo menyampaikan apresiasi terhadap nilai integritas yang telah diterapkan ICONers di RO Jatim dalam melayani pelanggan. Kuswowo mengingatkan agar ICONers senantiasa menjaga infrastruktur secara maksimal serta peduli atas aset ICON+ dan PLN.
Seperti biasa, acara lesehan bareng direksi diawali dengan senam bersama dan apresiasi terhadap ICONers berprestasi yang mewakili lokasi kantor Regional. Kemudian,
Kunjungan SMK Taman Siswa Sukoharjo Kedatangan 47 siswa/i yang didampingi oleh 4 guru tersebut disambut hangat oleh jajaran Manajer ICON+ yang berkantor di Gandul. Manajer Humas Titik Riana dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada siswa/i SMK Taman Siswa dan memperkenalkan ICON+ secara singkat.
Manajer Regional Jawa Timur Pepen Effendi menyampaikan apresiasi terhadap program yang secara konsisten dijalankan oleh jajaran Direksi ini, sekaligus menyampaikan laporan
overview hasil kinerja tim RO Jatim dan rencana kerja 2017.
PT Indonesia Comnets Plus
Melalui kegiatan ini, Rully Fasri menyampaikan tentang kebijakan Manajemen yang akan segera menerapkan pengukuran target capaian kantor regional—nantinya akan disebut Unit Bisnis—yang disertai program reward dan punishment. “Tujuan penerapan program ini adalah untuk menciptakan kompetisi sehat
antara seluruh kantor Regional. Hal ini berkaitan juga dengan peningkatan target revenue ICON+ tahun 2017 yang diiharapkan pemegang saham naik 30% dari target tahun lalu,“ ujar Rully. Melalui kegiatan ini, ICONers RO Jawa Tengah berkesempatan berdialog langsung dengan Direksi. Meskipun berlangsung singkat, ICONers di Kantor Regional Jawa Tengah melalui Muhammad Naim mengapresiasi program ini sebagai salah satu media komunikasi antara kantor Regional dan Pusat.
ICON
News Edisi Februari 2017
11
ICONers
ICONers
Tingkatkan Kinerja dengan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
ce overnan G e t a r o aban, d Corp tau Goo pertanggungjaw nya a ik a b , tentu n yang bilitas, tersebut ini pun usahaaa a, yaitu akunta r ip s e p in r p la kelo utam prinsip Prinsip an tata -prinsip nerapan sahaan. e ip u P s r . GCG di e in n p r p ia Penerap ja ir r and sung nerapan kine u m e n e g p a k n t n e a n a k a g m g d penin (GCG) na den jaran, an, kewa terhadap +. Lalu, bagaima a i s k u u b ib r r e t t ke ICON n kon rsebut. mberika sisten di akan me pkan secara kon rs tentang hal te era ICONe telah dit endapat p t u ik r e kontribusi optimal pada peningkatan ICON+? B
Ema Retnawati Internal Audit ICON+
Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau GCG adalah struktur dan mekanisme yang mengatur pengelolaan perusahaan sehingga menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi pemegang saham maupun
12
ICON
News Edisi Februari 2017
pemangku kepentingan. Dalam hal ini, ICON+ telah berkomitmen untuk menjalankan tata kelola perusahaan yang baik dengan standar tinggi. Komitmen ini bukan sekadar untuk memenuhi peraturan dalam rangka pencapaian skor KPI Manajemen. Komitmen ini pun telah diwujudkan dalam berbagai hal. Di antaranya, penerapan sistem gratifikasi dan pelaporan pelanggaran (Whistleblowing system), pencapaian skor GCG ICON+ pada tahun 2015 dengan pencapaian skor 87, serta penerapan e-Proc dalam pengadaan barang jasa.
kinerja perusahaan. Di sisi lain, penerapan GCG akan mampu meningkatkan citra perusahaan melalui pelayanan prima, menjaga serta memelihara aset dan sumber daya perusahaan.
Anik Listyarini Operator dan petugas Administrasi - ICON+ Region Jateng & DIY
Harapannya, hal tersebut dapat menjadi motor penggerak dalam pengelolaan perusahaan. Sehingga, manfaat dari implementasi tata kelola perusahaan yang baik dapat dirasakan secara maksimal oleh ICON+. Tidak itu saja, penerapan tata kelola yang baik tentunya dapat meningkatkan kinerja ICONers dan perusahaan. Selain itu, penerapan GCG juga diharapkan dapat memberikan perlindungan yang memadai dan perlakuan yang adil bagi seluruh pegawai serta memberikan
Bagi Anik, implementasi tata kelola perusahaan yang baik merupakan
PT Indonesia Comnets Plus
salah satu strategi untuk mencapai visi misi perusahaan. Implementasi tata kelola yang baik diwujudkan— salah satunya—melalui komitmen untuk tidak menerima ataupun memberikan bingkisan dalam bentuk apa pun. Komitmen ini telah disepakati bersama oleh ICONers dan juga keluarga besar PLN Group.
Adi Cahyadi Plt. Spv Pemeliharaan Area Selatan ICON+ Regional Pemeliharaan Jakarta & Banten
Menurut ICONers yang telah bergabung di ICON+ selama 7 tahun tersebut, dalam penerapannya, ICONers hendaknya dapat melaksanakan komitmen tata kelola perusahaan yang telah dibuat secara konsisten, transparan dan bertanggung jawab, serta memberikan inovasi-inovasi yang membangun. Hal ini akan berdampak terhadap peningkatan kinerja dan prestasi ICONers, dan tentunya juga kinerja perusahaan yang lebih baik. “Sebagai ICONers, saya berharap penerapan GCG ini dapat dimulai dari diri sendiri, setiap ICONers, tanpa terkecuali, secara konsisten dan bertanggung jawab,” ujar Anik. Dengan demikian, akan lahir pegawai yang berintegritas tinggi sehingga mampu memberikan kontribusi terbaik, tidak hanya bagi perusahaan, melainkan juga bagi negeri ini.
PT Indonesia Comnets Plus
Implementasi GCG sesuai dengan komitmen perusahaan dapat dimulai dari diri sendiri dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Salah satunya dengan cara tidak menerima hadiah atau
gratifikasi, baik secara langsung maupun tidak langsung, dari rekanan atau mitra perusahaan. Terkait implementasi tata kelola yang baik di ICON+, Adi bersyukur hal tersebut berjalan dengan baik, khususnya di Regional Pemeliharaan Jakarta & Banten. “Implementasi GCG di ICON+, khususnya di Regional Pemeliharaan Jakarta & Banten, sudah berjalan dengan baik, sesuai dengan komitmen perusahaan dan hasil dari Assessment GCG ICON+ 2014 per tanggal 31 Maret 2015 yang berhasil meraih skor 84.514 (BAIK),” jelasnya. Untuk dapat mendukung peningkatan kinerja perusahaan, menurut Adi, penerapan GCG hendaknya diiringi dengan profesionalisme dalam bekerja, taat terhadap peraturan, serta konsisten terhadap komitmen yang telah ditetapkan perusahaan. Dengan penerapan tata kelola yang baik tersebut, ke depannya, diharapkan ICON+ dapat menjadi lebih baik lagi.
ICON
News Edisi Februari 2017
13
sdm
inspirasi
GR
IC
N
OF
ALL
WE DO
IN
ICON+ BE RI
N+
IN
TE
O
ITA EGR S T N
IT Y
I AT IS FOUND
O
Siapa pun Bisa Menjadi
Menuju
Internalisasi Integritas
YouTuber
Gen Halilintar (Family Video), Eka Gustiwana (Creative Music), dan Reza Oktavian (Game Review).
Di dalam peningkatan kinerja para ICONers, integritas menjadi sebuah nilai yang memegang peranan sangat penting. Banyak hal harus didasari atas integritas ini. Di antaranya, kejujuran terhadap disiplin kerja; pekerjaan yang dihasilkan; praktik kerja; hubungan dengan rekan kerja, pelanggan, maupun stakeholder; hingga pelaporan data perusahaan.
ICON+ Berintegritas Integritas adalah sebuah nilai dasar dari dalam diri setiap manusia untuk dapat berinteraksi secara sehat dan bersih dengan sesama. Dengan adanya integritas, akan muncul suatu kepercayaan yang dapat semakin mempererat dan membentuk team work yang solid. Menurut GM SDM dan Umum ICON+ Detty Elviany, integritas sebagai value korporasi harus menjadi bagian perilaku ICONers. “Pemahaman nilai ini sudah kami tanamkan sejak awal kepada ICONers, baik mereka yang masih dalam masa on the job training (OJT) maupun ICONers lainnya melalui program penanaman nilai values,” katanya. Manajer Pengembangan Organisasi ICON+ Wisnu Cahyono, menambahkan bahwa sejak 2015, ICONers telah memiliki berbagai program sebagai wujud komitmen terhadap prinsip integritas. Sosialisasi pun telah diberikan melalui Program “ICON+ Berintegritas”,
program pengendalian gratifikasi ICON+, sosialisasi Whistleblowing System (WBS), penandatanganan pakta integritas, dan penandatanganan komitmen ICON+ Berintegritas.
ICON
News Edisi Februari 2017
Anda ingin mencoba mencari penghasilan melalui Youtube? Atau penasaran dari mana asal penghasilan seorang Youtuber? Berikut adalah jawabannya!
Internalisasi Tahun 2017 ini, ICON+ telah menyiapkan rencana internalisasi nilai integritas kepada ICONers. Menurut Wisnu, internalisasi nilai integritas adalah menanamkan kembali nilai-nilai integritas dalam menunaikan pekerjaan sehari-hari. “Kami akan melakukan internalisasi tahun ini, mulai dari sosialisasi nilainilai integritas yang akan dilakukan oleh seluruh senior leader ICON+, dan tentunya ada beberapa artefakartefak integritas di lingkungan kantor,” jelasnya. Selanjutnya, internalisasi akan dilakukan melalui peningkatan kedisiplinan pegawai terhadap ketentuan perusahaan yang berlaku. Kedisiplinan ini mencakup jam kerja, penggunaan seragam kerja, pemakaian tanda pengenal, maupun ketaatan mengikuti seluruh kegiatan Perusahaan yang diwajibkan . Sementara, Detty menyebutkan di tahun ini, ICON+ juga telah merencanakan Program Agent of Change (AoC).
14
Menjadi seorang Youtuber, keahlian sinematografi memang menjadi tonggak keberhasilan yang memunculkan daya tarik video. Namun, tidak mengesampingkan konten yang disajikan.
Detty Elviany GM SDM dan Umum ICON+
Melalui AoC, ICONers diharapkan dapat menjadi agen perubahan dan internalisasi dari nilai-nilai perusahaan, termasuk nilai integritas. Selain AoC, menurut Detty, dibutuhkan pula figur kepemimpinan yang tepat untuk lebih memperkuat internalisasi nilai perusahaan. Sebagai langkah awal, ICON+ telah melaksanakan program “Lesehan Bareng Direksi” untuk meningkatkan komunikasi antara manajemen dengan seluruh ICONers. “Melalui kegiatan tersebut, kami dapat menampilkan sosok pemimpin yang dapat menjadi panutan ‘Walk the Talk’. Cara ini pun dapat memuluskan upaya internalisasi, sehingga nilai-nilai perusahaan dapat mengakar kuat ke dalam diri setiap ICONers,” tutup Detty.
PT Indonesia Comnets Plus
K
esibukan dan rutinitas sehari-hari, tak jarang, dapat menimbulkan kebosanan. Di kala kebosanan melanda, sebagian orang menyiasatinya dengan melakukan kegiatan unik. Salah satunya, merekam aktivitasnya dan menceritakan hal-hal unik yang terjadi, lalu diunggah ke sosial media, seperti Youtube. Profesi Menguntungkan Mengunggah video dengan berbagai konten menarik dan membagikannya ke seluruh akun jejaring sosial yang kita miliki, tentunya akan menarik perhatian para pengguna jejaring sosial, khususnya followers kita. Konten yang menarik, pasti akan membuat followers tergoda untuk melihat video-video yang kita upload. Bahkan, bukan tak mungkin juga dapat menambahkan subscriber (followers).
PT Indonesia Comnets Plus
Apakah ada keuntungannya ketika publik melihat videovideo kita dari Youtube? Tentu saja ada! Kini, para pengguna Youtube yang aktif atau kerap disebut sebagai Youtuber atau Vlogger, dapat meraup penghasilan yang disesuaikan dengan jumlah viewers-nya. Menurut informasi yang didapatkan dari beberapa forum sosial media, Youtube akan memberikan profit sekitar 1 dolar AS untuk 1000 viewers. Belum lagi, jika ada yang memasang iklan, dapat dibayangkan besarnya penghasilan yang diperoleh Youtuber yang viewers-nya melampaui jutaan. Di Indonesia, Youtuber memiliki aneka ragam konten yang menarik, seperti
Monetizing Options Youtuber mengaktifkan pilihan Monetize saat mengunggah video. Artinya, pengguna Youtube tersebut mengizinkan Youtube atau Google untuk menaruh iklan di dalam video mereka. Tentu saja, hal itu memberikan keuntungan bagi pemilik akun Youtube tersebut, yaitu akan mendapatkan bagi hasil dari iklan yang ditampilkan sebesar 45 persen untuk Youtube dan 55 persen untuk Youtuber. Brand Deals Youtuber yang memiliki konten menarik tidak akan lepas dari massa yang setia (subscriber) untuk mengikuti video-video yang diunggah. Dari situ, Youtuber memiliki potensi untuk menarik para sponsor, baik pengiklan dari Youtube hingga program investor ke dalam Youtube channel-nya. Dari situlah sumber penghasilan seorang Youtuber. Menjadi seorang Youtuber yang dapat menghasilkan income bisa dilakukan oleh siapa pun asalkan konten yang diberikan menarik, menghibur, mendidik, inspiratif, informatif dan antimainstream.
ICON
News Edisi Februari 2017
15
manajemen
s a w a L t e g d Ga yang Berevolusi teknologi
Ingin Sehat?
Ayo Atur Pikiran! Ternyata, pikiran kita sangat berpengaruh terhadap kesehatan kita. Untuk itu, manajemen pikiran sangat diperlukan untuk hidup yang sehat.
S
ecara ilmiah, ahli kesehatan menjelaskan beberapa penyakit yang disebabkan oleh pikiran manusia. Pasalnya, masalah yang terlalu membebani pikiran membuat tubuh kita mengeluarkan terlalu banyak energi yang bisa menurunkan daya tahan tubuh. Turunnya daya tahan tubuh ini akan menyebabkan mudahnya gangguan kesehatan. Ketika seseorang sakit, biasanya, dokter akan menyarankan untuk istirahat dan tidak boleh banyak berpikir terlebih dahulu. Termasuk, untuk tidak memikirkan “kapan sembuh?” karena hal tersebut bisa menjadi beban pikiran yang justru memperlambat kesembuhan. Di sisi lain, setiap harinya, kita juga dituntut untuk cepat mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi. Masalah ini tidak bisa dihindari, tetapi harus segera diselesaikan, yang tentunya bisa membuat pikiran kita tertekan. Setiap masalah yang dihadapi membutuhkan jalan keluar atau solusi. Karena itu, pikiran yang jernih
sangat diperlukan untuk mendapatkan solusi terbaik. Manajemen Pikiran Untuk bisa mendapatkan solusi atau jalan keluar dari setiap masalah yang kita hadapi, diperlukan manajemen pikiran. Dengan manajemen pikiran, pikiran kita dapat sedikit lebih tertata dan positif dalam menjalani hidup sehari-hari. Berikut ini, sederet tips dalam menata pikiran melalui manajemen pikiran. Yakin Kita harus yakin terhadap diri kita sendiri bahwa kita mampu menghadapi permasalahan yang ada dan menemukan jalan keluarnya. Dengan keyakinan yang kuat terhadap diri sendiri, maka kita akan langsung mencari solusi dan tidak berlarut-larut memikirkannya. Jadi, kita lebih fokus solusi sehingga energi kita tidak habis kepada masalah. Positive thinking Berpikirlah positif, maka ungkapan kita pun akan baik. Untuk berpikir positif, tentu kita harus menjauhi dari kata-kata negatif. Bukan hanya kata-kata negatif,
kita juga harus menjauhi musik-musik yang liriknya terlalu berlebihan dan menjatuhkan diri sendiri. Curahan Hati (Curhat) Jika kita sedang dihadapi masalah yang tidak bisa kita cari solusinya seorang diri, maka jangan paksakan diri. Kita dapat curhat atau sharing kepada teman terdekat. Teman curhat pun harus dipilih yang dapat dipercaya dan dapat diandalkan dalam memberikan solusi, dan dapat memberikan pertimbangan positif dan objektif. Dekati Sang Maha Pencipta Terkadang, kita sering merasa segalanya sangat sulit untuk dihadapi. Bahkan, teman-teman dan keluarga pun tidak mengerti terhadap keadaan kita. Maka, berhentilah sejenak dan dekati Tuhan Maha Kuasa. Mintalah agar kita dikuatkan dan dimudahkan dalam menghadapi masalah.
Sebagian dari Anda tentunya merasa rin du dengan gadget elektronik yang ad maupun peralatan a saat masa kecil. Mungkin, Anda term menginginkannya. asuk yang masih Tidak perlu berkec il hati karena bera masih banyak di pa gam produk lawas saran. Namun, kini tersebut produk-produk elek beragam kelebihan. tronik tersebut hadi Penambahan bebe r dengan rapa fitur terkini m “jadul” menjadi “k ampu mengubah im ekinian”. Berikut be ej berapa gadget ters ebut:
iPod Nano
Semua orang tentunya menyukai musik. Kecintaan orang terhadap musik akan terus berlangsung seiring bergulirnya waktu. Berkenaan dengan hal itu, banyak produk teknologi yang hadir untuk memuaskan para penikmat musik. Salah satu pemutar musik tersebut adalah iPod Nano. Gadget besutan Apple ini memiliki fungsi untuk mendengarkan musik, radio, serta menonton video. Salah satu fitur unik yang hadir di iPod Nano generasi terakhir, yaitu Nike+. Fitur itu bisa menunjukkan jumlah langkah, jarak dan kalori yang telah dibakar pada saat Anda berjalan atau berlari. Anda akan diminta untuk memasukan berat badan serta tinggi tubuh untuk menjalankan aplikasi tersebut. Bagi yang menyukai olahraga tentunya akan menyukai fitur ini, terutama bagi Anda yang senang mendengarkan musik sambil berolahraga.
Fuji Film Instax Mini 8
Kamera lawas ini akan mengingatkan Anda akan keseruan mengambil beragam foto dengan isi film dengan jumlah terbatas. Fujifilm Instax Mini 8 dilengkapi lensa 60mm f/12.7 dan support untuk penggunaan film tipe Fujifilm Intax untuk menghasilkan hasil foto instan (langsung jadi) seukuran kartu kredit.
Sbensrnys, manajemen pikiran hanyalah solusi sederhana yang dapat kita lakukan setiap saat. Untuk itu, mari perbaiki dan atur pikiran agar hidup kita lebih sehat dan bahagia, pastinya.
Flash built-in nya memberikan pencahayaan tambahan untuk exposure pada saat mengambil foto di lingkungan atau keadaan yang pencahayaannya kurang terang dan automatic exposure control-nya dapat membantu Anda untuk menyajikan exposure yang akurat serta konsisten dalam berbagai kondisi pencahayaan. Untuk sumber tenaganya, kamera ini masih menggunakan 2 baterai AA.
G Magno Wooden Radio
Radio merupakan salah satu benda elektronik yang memegang peranan penting sebelum era internet hadir dan booming. Jika menyukai benda elektronik nostalgia itu, Anda bisa memilih G Magno Wooden Radio. Radio ini semuanya terbuat dari kayu. Radio kayu bermerek Magno yang diproduksi anak Indonesia ini, modelnya mengadopsi model radio transistor lama, klasik, vintage, tetapi sekaligus terkesan modern minimalis. Sepintas seperti mainan, tetapi jangan dikira, radio ini bisa menangkap gelombang FM dengan baik. Radio ini dapat menerima sinyal AM dan FM. Dapat dioperasikan hanya dengan 4 buah baterai AAA. Radio ini juga memiliki handle (pegangan) sehingga memudahkan untuk dibawa.
16
ICON
News Edisi Februari 2017
PT Indonesia Comnets Plus
PT Indonesia Comnets Plus
ICON
News Edisi Februari 2017
17
jelajah
teropong
Pilih Sistem Listrik
Prabayar atau Pascabayar?
Wisata
Air Panas
Menjalani segala aktivitas di rumah pasti Anda kerap menggunakan berbagai peralatan yang membutuhkan tenaga listrik. Semakin banyak kegiatan yang dilakukan, maka semakin banyak pula tenaga listrik yang dibutuhkan.
di Pesisir Pantai Selatan Ingin berlibur sekaligus terapi kesehatan? Wisata air panas bisa menjadi pilihan Anda. Destinasi wisata ini lazimnya menyajikan pemandangan sekaligus tempat pemandian air panas yang terdapat di kawasan pegunungan. Namun, tidak demikian dengan wisata air panas Cisolok. Alih-alih pegunungan, obyek wisata di daerah Sukabumi ini justru terdapat di kawasan pesisir Pantai Selatan.
cukup tinggi. Bahkan, tetesan air dari sisa semburan pun masih terasa pedih jika terkena kulit. Karena itu, pengunjung harus berhati-hati dan tidak mengulurkan tangan ke atas semburan air.
Sumber Air Panas Alami Mata air panas Cisolok merupakan salah satu obyek wisata yang terletak di Kabupaten Sukabumi yang cukup menarik wisatawan untuk singgah. Lokasinya hanya berjarak sekitar 15 km ke arah barat dari Pelabuhan Ratu. Oleh karenanya, setiap pengunjung wilayah Pelabuhan Ratu, pasti akan singgah di wisata air panas ini. Untuk sampai ke air panas Cisolok, wisatawan dari Jakarta harus menempuh jarak sekitar 200 km atau kurang lebih 3,5 jam perjalanan. Selama perjalanan, wisatawan akan disuguhi pemandangan dari kawasan berbukit sambil menelusuri pesisir Selatan
18
ICON
News Edisi Februari 2017
Sukabumi. Kemudian, perjalanan dilanjutkan menempuh jalan sepanjang 2 km dari jalan utama. Selanjutnya, wisatawan pun harus berjalan kaki untuk sampai ke sumber air panas. Menyeberangi jembatan gantung yang membentang di atas aliran sungai deras hingga sampai di sungai yang diselimuti kabut putih. Di sungai inilah terdapat sumber air panas. Di tengah sungai, terlihat tiga titik semburan air panas dari dalam tanah yang ditutupi bebatuan. Tidak hanya panas (sekitar 800C), air panas yang memancar juga bertekanan tinggi sehingga semburannya kuat dan
Kolam dan Pijat Pengunjung bisa menikmati kehangatan air panas dengan berendam langsung di sungai. Untuk yang satu ini, pengunjung tidak akan dikenakan biaya. Memang, cukup banyak pengunjung yang melakukannya. Selain murah meriah, air panas ini diyakini bisa mengobati beragam penyakit kulit, seperti eksim, bisul, dan gatal-gatal. Pihak pengelola pun telah menyediakan kolam khusus untuk berenang atau berendam air panas. Jika merasa tidak nyaman berendam di tempat terbuka, juga telah tersedia tempat yang tertutup dan lebih pribadi dengan harga sewa per jam. Selain itu, tersedia pula kamar pijat tradisional bagi wisatawan yang ingin merasakan pijatan tradisional sebelum berendam. Puas menikmati sentuhan air hangat di sekujur tubuh, pengunjung pun bisa menikmati eksotika suasana alam sekitarnya dengan berkeliling sambil melatih otot-otot kaki.
PT Indonesia Comnets Plus
U
ntuk mengendalikan pemakaian listrik sekaligus mengajarkan masyarakat untuk bijak menggunakan listrik, Pemerintah melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN) mulai menerapkan sistem pembayaran listrik prabayar melalui voucher. Lalu, apa perbedaan layanan listrik prabayar dan pascabayar? Yuk, kenali lebih jauh kedua layanan ini.
prabayar. Namun, kode voucher listrik dimasukkan dalam bergainser yang terdapat di meteran listrik rumah. Jika tidak diisi, maka listrik tidak akan menyala atau terputus.
Sistem Listrik Prabayar Sistem ini kerap pula disebut sebagai listrik pintar. Salah satu ciri sistem ini adalah alat bergainser yang dipasang tidak lagi berbentuk analog, tetapi sudah berbentuk digital. Bentuk digital memiliki tombol-tombol angka yang digunakan untuk memasukkan kode voucher listrik. Melalui voucher listrik, Anda sebagai pemilik rumah dapat membeli kuota listrik dalam satuan kWh.
Mudah, praktis, dan terkendali memang menjadi keunggulan sistem listrik ini. Namun, sistem ini membutuhkan kepedulian dan perhatian dari pengguna listrik. Pasalnya, jika pengguna tidak memerhatikan peringatan saat kuota listrik yang menipis, listrik bisa padam sebelum sempat diisi ulang.
Voucher tersebut bisa didapatkan di minimarket terdekat. Cara mengaksesnya pun hampir sama dengan menggunakan voucher pulsa
PT Indonesia Comnets Plus
Dengan demikian, listrik yang mengalir tergantung dengan voucher listrik yang dimiliki. Untuk harga voucher yang ditawarkan pun beragam, mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 2 juta.
Sistem Listrik Pascabayar Sistem ini telah lebih dulu digunakan masyarakat, jauh sebelum adanya sistem prabayar. Pada sistem pascabayar, pengguna akan menerima tagihan listrik di akhir bulan dengan jumlah tagihan sesuai dengan jumlah pemakaian.
Namun, tak jarang pengguna listrik pascabayar yang terkejut dengan jumlah tagihan yang melonjak. Tagihan yang membengkak, lantaran, pemakaian listrik yang kerap tidak terkontrol selama satu bulan. Jika terjadi penunggakan pembayaran, pihak PLN akan melakukan pemadaman aliran listrik. Karenanya, pengguna harus dapat berhemat dan mengendalikan pemakaian listriknya. Selain itu, pengguna juga harus teliti dalam membandingkan besaran besaran tagihan listrik setiap bulan dari struk tagihan dengan besaran listrik pada meteran listrik. Di sisi lain, sistem listrik pascabayar memiliki keunggulan dalam hal ketersediaan energi listrik tanpa batas setiap bulannya. Dengan begitu, pengguna tidak perlu khawatir listrik terputus karena habisnya kuota listrik. Kemudian, catatan pemakaian listrik pun juga lebih teliti karena dicatat langsung oleh petugas PLN.
ICON
News Edisi Februari 2017
19
Panduan Pembayaran dengan
Virtual Account (Bagian 2)
Untuk memberikan kemudahan proses pembayaran bagi pelanggannya, ICON+ menerapkan sistem pembayaran dengan layanan virtual account. Layanan tersebut disediakan oleh bank mitra ICON+. Salah satunya adalah Bank Mandiri. Pembayaran dengan virtual account dapat dilakukan melalui ATM, Mobile Banking, MCM Corporate, dan Internet Banking. Berikut panduan pembayaran melalui keempat channel transaksi tersebut:
Step-by-step pembayaran ke Mandiri Virtual Account via Internet Banking Mandiri
1. Setelah login di ib.bankmandiri.co.id pilih menu “Bayar” dan pilih sub menu “Multi Payment”.
2. Pilih Rekening, Pilih INDONESIA COMNETS PLUS di “Penyedia Jasa”. Masukkan nomor Virtual Account di “ID Pelanggan” dan masukkan nominal pembayaran yang diinginkan. Lalu klik “LANJUTKAN”.
4. Pada layar konfirmasi 2, masukkan Challenge Code yang dikirimkan ke Token Internet Banking Anda, kemudian klik “Kirim”.
3. Apabila nominal yang diinginkan pada layar konfirmasi sudah sesuai, klik “LANJUTKAN”.
5. Pembayaran BERHASIL.
Step-by-step pembayaran ke Mandiri Virtual Account via MCM Corporate
2. Pilih nomor rekening pembayar pada tab “Daftar Pembayaran” di menu “Dari Rekening” dan pilih nomor rekeningnya 1. Setelah login pilih menu Pembayaran lalu pilih Pembayaran Tagihan
3. Pada Sub menu “Payee” klik “Masukan Baru”, kemudian pilih “Institution Category”
4. Ketik “Indonesia Comnets” pada “Institution” kemudian klik “Cari”, setelah hasil pencariannya keluar, silahkan klik tulisan “88004 Indonesia Comnets Plus”
5. Isi “ID PELANGGAN” dan “NOMINAL”, lalu klik “LANJUTKAN”
6. Pada tab “MODE INSTRUKSI” klik “LANJUTKAN”
7. Klik “Konfirmasi” pada Layar Konfirmasi 1
8. Klik “Simpan” pada Layar Konfirmasi 1
10. Klik “Selesai”
9. Klik “OKE” pada box notifikasi