Warta Thomas Media Pewartaan Umat Paroki St. Thomas Kelapa Dua Depok No. 42 Th. XIII, Minggu, 24 Oktober 2010, Hari Minggu Biasa XXX
"Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai.Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepadaMu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; aku bberpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. (Lukas 18 : 11 - 13)
2 Renungan: Doanya Kok Mandul, Bagaimana Bisa Terkabul ya?
4 Artikel Kesombongann Rohani 5 MEMBANGUN PERSEKUTUAN GEREJANI ADALAH KUNCI MISI 6 Apa Itu Litani?
6 Novena 7 Sejarah Devosi Hati Kudus 8 Santo Simon dan Yudas 10 Devosi Kepada Orang Kudus 11 Berita Paroki 12 Jadwal Petugas Liturgi
Warta Thomas Media Pewartaan Umat Paroki St. Thomas Kelapa Dua Depok Penanggungjawab DPP Paroki St. Thomas-Komsos Penasehat RD. Christophorus Lamen Sani Koordinator Kristiyono-08161633442 Pelaksana Tim Warta Paroki Adit - 08568409225 Angga - 081807007937 Lia - 08567148553 Silvi - 08128502221 Susan - 085781892080 Yandi - 085710482988 Yudis - 085714842860 Yudis Mahardika - 085691084027 Sirkulasi/Iklan Pieter Fernandez Tarif Iklan Iklan Mini Rp20.000 1/4 halaman Rp35.000 1/2 halaman Rp50.000 Biaya Iklan bayar di muka. Iklan akan dimuat jika masih tersedia space kosong. Redaksi menerima sumbangan tulisan, karikatur, atau kreasi lain. Panjang tulisan maksimal 400 kata ke email:
[email protected] [email protected] Kami mohom maaf apabila tulisan tidak dapat kami masukkan karena terbatasnnya tempat Website thomas.keuskupanbogor.or.id Warta Versi online dapat di baca di www.thomas.keuskupanbogor.or.id/ wpthomas/category/media-cetak
Ujud Bulan Oktober Ujud Umum : Semoga universitas universitas Katolik semakin menjadi tempat yang memungkinkan terjadinya harmoni antara iman dan akal budi. Ujud Misi : Semoga Hari Misi Sedunia menjadi kesempatan lebih disadarinya arti penting tugas Gereja mewartakan Kristus bagi kebaikan seluruh umat manusia. Ujud Gereja Indonesia : Semoga cinta bakti kepada Bunda Maria membuat Gereja semakin tersedia dan bersedia menjadi rekan - ziarah bagi para musafir pencari Kebenaran dan Kebahagiaan sejati.
Warta Thomas [ 2 ]
Renungan Doanya Kok Mandul, Bagaimana Bisa Terkabul ya? Oleh Romo Gianto. DOANYA...KOK MANDUL, BAGAIMANA BISA KABUL YA? Rekan-rekan yang baik! Apa maksud perumpamaan mengenai orang Farisi dan pemungut cukai dalam Luk 18:9-14 ini? Disebutkan pada awal bahwa Yesus menyampaikan perumpamaan itu kepada beberapa orang yang "menganggap diri benar" serta "memandang rendah semua orang lain". Terasa adanya imbauan agar orang berani meninjau kembali gambaran tentang diri sendiri dan tentang sesama yang mewarnai hubungan dengan Tuhan dan , khususnya di sini, menentukan cara berdoa. ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Kedua tokoh dalam perumpamaan itu diceritakan sama-sama naik menuju ke Bait Allah "untuk berdoa", untuk menghadap Yang Mahakuasa dan membuka diri kepadaNya, bercerita kepadaNya, menyampaikan beban batin kepadaNya. Satu hal sudah dapat kita peroleh dari kisah perumpamaan ini. Dia yang diam di tempat tinggi itu dapat didatangi. Dia ada di sana dan siap mendengarkan. Giliran bagi yang datang: apa yang dibawakan kepadaNya itu sepadan dengan perhatianNya? Marilah kita amati gerak-gerik orang Farisi itu. Ia memasuki Bait Allah dengan kepercayaan diri yang tebal dan penuh perhitungan. Dikatakan dalam ayat 11, ia "berdiri dan berdoa dalam hatinya". Dalam bahasa aslinya, maksudnya, ia "berhenti" di jalan masuk ke Bait Allah sambil merencanakan apa yang akan dikatakannya dalam doanya nanti. (Dalam teks Yunaninya "proseukheto" adalah imperfekt konatif, yakni bentuk untuk mengatakan perbuatan yang baru dirancang, belum sungguh dilakukan.) Disusunnya pokok-pokok yang nanti didoakannya. Kata-kata yang disebut dalam ayat 11-12 sebetulnya belum sungguh diucapkannya sebagai doa. Baru "sketsa"-nya dalam pikirannya walau sudah jelas ke mana arahnya. Ia bermaksud mengucap terima kasih kepada Yang Mahakuasa karena ia tidak bernasib sama dengan kaum pendosa. Ia merasa mendapat perlakuan istimewa dariNya sehingga tidak perlu menjadi perampok, penjahat, orang yang tak punya loyalitas, apalagi - boleh jadi sambil mengingat orang yang tadi dilihatnya - tidak seperti pemungut cukai yang mengkhianati bangsa sendiri dengan memeras bagi penguasa asing. Dalam doanya nanti ia juga bermaksud mengingatkan Tuhan bahwa ia berpuasa dua kali seminggu dan mengamalkan bagiNya sepersepuluh dari semua penghasilannya. Ia merasa telah memenuhi semua kewajibannya. Semua beres. Dan doa yang akan disampaikan nanti pasti akan menjadi doa yang meyakinkan Tuhan pula! Begitu pikirnya. Bagaimana dengan si pemungut cukai? Ia "berdiri jauh-jauh". Ia juga berhenti, tapi berjauhan dari tempat orang Farisi tadi. Ia merasa tak pantas berada dekat dengan orang saleh itu. Apalagi mendekat ke Tuhan sendiri. Apakah ia juga mau merencanakan sebuah doa? Sulit, ia bahkan tidak berani memandang ke atas. Gagasan menghadap Yang Mahakuasa membuatnya gentar. Tidak seperti orang Farisi yang penuh kepercayaan diri itu. Meskipun merasa butuh menghadap ke Bait Allah, pemungut cukai itu tidak menemukan apa yang bisa disampaikannya nanti di sana. Ia tak punya apa-apa kecuali perasaan sebagai pendosa. Ia berulang kali menepuk dada dan minta dikasihani - ia yang pendosa itu. Layout Desain by Ari Henoe (
[email protected])
Hari Minggu Biasa ke XXVIX
Menurut sang Guru, pemungut cukai tadi pulang ke kata ini sudah pernah muncul dalam Luk 14:11. Di rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Tuhan sana diterapkan kepada keinginan orang untuk mentetapi orang Farisi itu tidak. Mengapa? Kiranya pe- dapatkan kehormatan di mata orang. Sekarang dalam mungut cukai tadi telah benar-benar berseru kepada perumpamaan orang Farisi dan pemungut cukai ini, Tuhan dan Ia menjawab. Dalam seruannya ia men- kata-kata tadi diterapkan kepada orang yang mau yediakan dirinya sebagai penerima belaskasihNya. meninggikan diri di hadapan Tuhan. Orang yang menTidak demikian dengan orang Farisi tadi. Kemasan cari kebesaran diri di mata orang banyak dan di doa yang disiapkannya itu sarat dengan "aku..., aku..., hadirat Tuhan akan mengalami kekecewaan karena aku....". Dirinya sendirilah yang menjadi pokok do- kenyataannya nanti jauh berbeda. Penghargaan yang anya. Tuhan semakin tidak mendapat tempat. Doanya mereka rasakan itu semu, tak bertahan lama karena mandul karena terlalu penuh dengan dirinya sendiri. mereka akan digeser kalau ada orang lebih penting Doa pemungut cukai itu kabul karena membiarkan diri datang, atau keliru sama sekali karena Tuhan tidak dipenuhi belaskasih dari atas. Pokok doanya ialah terkesan oleh omongan mengenai persembahan Tuhan sendiri. Pembaca boleh ingat akan doa yang persepuluhan, mengenai puasa dua kali seminggu, diajarkan Yesus sendiri. Doa Bapa Kami dalam ba- apalagi oleh kecongkakan batin yang merendahkan hasa mana saja berpokok pada Bapa. Orang yang orang lain. berdoa tidak pernah menjadi pokok kalimat di mana MEMBAWAKAN KABAR GEMBIRA pun dalam doa itu. Disarankan dalam ulasan mengenai orang yang bereCATATAN LUKAS but tempat terhormat di mata orang banyak (Luk Lukas memberi catatan ringkas yang besar artinya 14:1.7-14) bahwa para murid diminta ikut mengusapada awal petikan ini. Dikatakannya bahwa Yesus hakan tempat terhormat bagi sebanyak mungkin menyampaikan perumpamaan ini "kepada beberapa orang sehingga tidak hanya satu orang saja yang orang yang menganggap diri benar dan merendahkan bakal mendapatkannya. Perumpamaan itu tidak disemua orang lain". Kiranya di kalangan umat penga- maksud untuk mencela keinginan mendapatkan temrang Injil itu ada sekelompok orang yang yakin bahwa pat yang terhormat. Yang mau diajarkan ialah agar dengan menjalani serangkai tindakan kesalehan, para murid tak tinggal diam melihat orang berebut mereka boleh merasa aman dan dekat kepada Tuhan. tempat paling terpandang. Semestinyalah mereka Tentu saja mereka ini bukan sekadar berpura-pura. mencarikan tempat terhormat bagi tiap orang karena Namun lambat laut timbul anggapan di antara mereka bagi tiap orang ada tempat yang terhormat. Bagaibahwa orang-orang lain jauh dari perkenan Tuhan. mana dengan perumpamaan orang Farisi yang mau Orang-orang itu dianggap patut dijauhi. Mereka se- mendapatkan kehormatan di mata Tuhan dengan makin tidak diterima sebagai sesama. Pendapat ini merendahkan orang lain? Orang Farisi ini hanya melimenjadi cara mengadili orang lain, menjadi cara hat satu jalan saja mendapatkan perkenan dari atas. memojokkan orang yang tidak disukai. Menjadi cara Ia sebetulnya membatasi kemerdekaan Tuhan. Para menjatuhkan hukuman sosial. Sulitnya kerap kali yang murid dan orang banyak sudah tahu sikap itu bukan dicap demikian juga sudah pasrah menerimanya. sikap yang terpuji. Walaupun demikian perumpamaan Mereka merasa diri patut disingkiri. Syukurlah di ini bukanlah perumpamaan untuk mencela belaka, dalam umat itu masih ada orang-orang yang mampu atau perumpamaan untuk mengukur doa mana yang dan berani memikirkan apa hal ini boleh dibiarkan betul doa mana yang kurang baik. Lalu? Yesus henterus. Apa kehidupan itu ya harus seperti itu? Apa dak mengajak berpikir bagaimana orang dapat sungYang Mahakuasa juga memperlakukan orang guh mendapat perkenan Tuhan dan menjadi tinggi di demikian? Mereka mencoba menerapkan bagaimana dalam pandanganNya, bukan besar di mata sendiri sikap Yesus Guru mereka dulu dalam menghadapi atau di muka manusia. keadaan ini. Di situ terlihat ingatan akan Yesus dan Digambarkan dalam perumpamaan ini doa yang kabul ajarannya bukan hanya kenangan belaka melainkan dan doa yang mandul, doa yang tidak bisa didoakan Roh yang hidup dan mendewasakan batin. Inilah dengan sungguh. Apa yang mesti dilakukan murid? suara hati yang makin bersatu dengan Roh Kristus Tentunya mereka diharapkan membantu orang-orang yang hidup dalam batin orang, juga pada zaman ini. agar doa bisa sungguh didoakan. Inventarisasi kebaiPada akhir perumpamaan itu Lukas juga masih men- kan diri sendiri bukan bahan doa yang pantas disamyertakan perkataan Yesus, "...siapa saja yang men- paikan ke hadapan Tuhan. Masakan doa penuh deninggikan diri, ia akan direndahkan dan siapa saja yang gan aku begini, aku begitu, aku bersih, tak seperti merendahkan diri akan ditinggikan" (ayat 14). KataWarta Thomas [ 3 ] Layout Desain by Ari Henoe (
[email protected]) Hari Minggu Biasa ke XXVIX
kaum penjahat itu! Jadi, doa pemungut cukai itu doa yang lebih baik? Marilah kita cermat membaca dan menafsirkannya. Tidak disebutkan demikian. Yang dikatakan, orang seperti pemungut cukai itu tadi pulang ke rumah dibenarkan. Rasa-rasanya pemungut cukai itu pun masih butuh belajar berdoa. Mengakui diri pendosa satu hal, menjalankan hal yang mengatasi keterbatasan ini masih bisa dikembangkan. Dan para murid diminta juga membantu orang-orang yang seperti itu. Murid-murid diutus memberi tahu mereka bahwa sikap mereka meminta belaskasih Tuhan itulah yang membuat hidup mereka berharga. Ini Kabar Gembira buat mereka. Bila orang-orang ini dapat mengalami Kabar Gembira lebih jauh, mereka pasti akan lebih berani mendekat kepada Dia yang Maharahim itu. Banyak orang di masa kini dapat merasa apa itu hidup dalam kedosaan, apa itu takut pada Tuhan, tetapi kurang melihat bahwa Ia juga Tuhan yang penuh kerahiman. Dan murid-murid boleh merasa ikut bahagia diajak mengajarkan kerahimanNya seperti Yesus sendiri pernah mengajarkannya kepada orang banyak. Salam hangat A. Gianto KESOMBONGAN ROHANI Apa yang ditakuti orang? Rupanya orang lebih takut kalau tidak direken (tidak diperhitungkan). Makanya kita sering suka unjuk kemampuan supaya dianggap hebat, unjuk kekayaan supaya dihargai orang, unjuk kekuasaan supaya ditakuti orang lain. Sikap suka unjuk kelebihan inilah yang dinamakan kesombongan. Pada umumnya kesombongan timbul karena pelaku kesombongan itu tidak cukup percaya diri terhadap apa yang dimilikinya. Makanya ia perlu pamer kelebihan supaya dilihat orang lain. Misalnya, seorang yang baru naik jabatan menjadi Kepala Bagian, pada setiap kesempatan ia ingin menunjukkan bahwa dialah yang berkuasa mengatur, memutuskan, dan memerintah. Dia ingin pamer di depan umum bahwa dia bos yang paling berwenang. Tapi sialnya kalau unjuk kuasa itu di hadapan orang yang jauh lebih hebat reputasinya, bisa-bisa dia akan dibuat malu karenanya. Sikap sombong itu sebenarnya tidak bermanfaat bagi siapa pun. Bagi orang yang dipameri, hanya akan menimbulkan sikap kurang senang. ‘Huh, baru sebegitu saja Warta Thomas [ 4 ]
kok sombongnya selangit’, mungkin begitu komentar orang lain. Kesombongan bagi pelakunya juga tidak bermanfaat karena menimbulkan sikap antipati orang lain. Bahkan terkadang sikap sombong itu merugikan diri sendiri karena menjadikan kita dijauhi orang. Kita tidak dapat berkembang karena merasa sudah hebat. Kita tidak mau dikritik karena merasa paling benar. Kita terisolir demgan kesombongan itu sendiri. Salah satu kesombongan yang berbahaya adalah kesombongan rohani. Kesombongan ini membuat kita merasa aman dalam hubungan dengan Tuhan, karena kita merasa sudah lebih baik dibanding orang lain dalam hal kegiatan rohani. Kita merasa lebih suci karena rajin berdoa, membaca kitab suci dan mengikuti misa. Kita tidak pernah berbuat buruk kepada orang lain. Dan itu semua dengan bangga kita pamerkan di hadapan orang lain, juga tanpa sengaja di hadapan Tuhan. Tapi penilaian Tuhan ternyata lain. Seperti perumpamaan yang dikatakankan Yesus kepada orang-orang yang merasa dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain (Lukas 18: 914), yaitu tentang doa seorang Farisi dan doa seorang pemungut cukai. Yesus menyadarkan saya bahwa meninggikan diri adalah perbuatan yang sia-sia, sekalipun di dalam doa. Kesombongan rohani sangat berbahaya, karena dapat membawa orang pada pemahaman yang sempit bahwa keyakinannyalah yang benar, dan keyakinan orang lain yang berbeda adalah salah. Dirinyalah yang berkenan di hadapan Allah, orang lain adalah sampah. Kesombongan rohani ini membuat orang cepat memvonis orang lain yang berbeda cara beribadahnya adalah sesat. ‘Mereka berdoanya kan beda dengan kita, pakai cara begini, pakai cara begitu’. ‘Dia kan anggota kelompok ini, anggota kelompok itu, yang berbeda dengan kita’. Sikap ini menyebabkan orang terjebak ke dalam exclusivisme yang merasa kelompoknya paling benar dan paling berkenan di hadapan Tuhan. Exclusivisme adalah juga kesombongan rohani yang dapat memecah-belah dan mencerai beraikan umat Allah. Sikap rendah hati ternyata lebih aman, lebih bijaksana, lebih berkenan di hadapan Tuhan juga di hadapan orang lain. Sikap rendah hati yang menyadari bahwa diri kita masih jauh dari sempurna justru
Layout Desain by Ari Henoe (
[email protected])
Hari Minggu Biasa ke XXVIX
menumbuhkan keteguhan iman, karena Tuhan berkenan memberi kita pengalaman-pengalaman iman baru yang makin membuat kita dewasa di dalam iman. Sikap rendah hati dan terbuka terhadap adanya berbagai perbedaan justru dapat mempersatukan iman, mengerucut kepada Tuhan Yang Esa pencipta alam semesta. - Ajehendro MEMBANGUN PERSEKUTUAN GEREJANI ADALAH KUNCI MISI Minggu Misi se Dunia ke 84 yang tepat jatuh pada minggu ini 24 Oktober 2010 disebut juga Minggu Evangelisasi.dengan tema “Membangun Persekutuan Gerejani adalah Kunci Misi’. Misi adalah tindakan perutusan atau tugas perutusan. Kristus diutus oleh Bapa, demikian juga Kristus mengutus para muridNya (Yoh.20:21). Bagi umat gereja yang telah dibaptis juga mendapatkan tugas perutusan. Sedangkan evangelisasi adalah realisasi perutusan, dengan mewartakan kabar gembira keseluruh dunia. Untuk membawa mereka kepada suatu pertobatan, mengarahkan hidupnya menurut rencana Allah. Dengan menghadirkan Allah sebagai Kasih, realitas kasih dengan mewartakan injil secara konkrit Tugas perutusan ( Misi ) yang diwariskan oleh Yesus kepada gerejaNya adalah pewartaan Injil keseluruh bangsa, Universalitas Misioner tidak mengenal batas wilayah dan waktu, merangkul semua bangsa dengan segala kondisinya. Universalitas Misioner merupakan hakikat penebusan Tuhan Ini menunjukan bahwa seluruh komunitas gereja bertanggung jawab terhadap realisasi perutusan kepada semua bangsa (Missio ad Gente ) “ Membangun Persekutuan Gerejani Adalah Kunci Misi “ Dengan tema tersebut , kita diajak untuk menghayati liturgi, katekese, karya soaio-karitatifkultural secara lebih intensif yang merupakan ajakan Tuhan Yesus, agar berhimpun pada meja SabdaNya dan Ekaristi. Ringkasan pesan Bapa Suci Benedictus XVI kepada seluruh Gereja,:
kegiatan pastoral gereja suatau warna missioner. Hal ini dimaksudkan, bahwa kegiatan pastoral gereja itu tidah hanya untuk pelayanan anggota gereja tidak hanya untuk anggotanya, suatau kelompok dan bersikap tertutup tetapi Gereja menuju perhatiaan, dialog, pelayanan, kasih yang dibutuhkan oleh orang luar. 2. Gereja bersifat sakramental yaitu Tanda untuk seluruh dunia, berusaha sekuat tenagamelambangkan indahnya dunia baru yang dibaea Yesus dan menjadikan dunia ini suatu keluarga semua bangsa. Dalam satu masyarakat yang multireligius dan multietnis yang mengalami macam-macam bentuk acuh tak acuh dan kesendirian, murid Yesus seharusnya menjadi “Saudara-saudara universal” penjalin hubungan, “pelintas batas” dan pendobraktembok pemisah yang terus muncul dalam kehidupan social kita. Semua usaha yang mengarah ke situ tidak akan sia-sia. Bahkan kita harus berusaha melibatkandalam jalan ini, jalan yang terbuka bagi semua orang. 3. Bapa Suci menekankan bahwa caranya untuk mencapai tujuantidak hanya membicarakanYesus dan InjilNya, tetapi memperlihatkanNya. Kami ingin melihat Yesus. Yoh 12:21. Bagaimana kita melihat Yesus? Dengan kasih persaudaraan dan pelayanan yang nyata. 4. Dalam merayakan Ekaristi setiap minggu, dapat menimba inspirasi dan kekuatan dari perayaan ini, dan memperlihatkan Injil kepada orang lain. Apa yang kita alami dan kita rayakan dalam ekaristi,menjadi saksi kehidupan sehari-hari dalam persaudaraan. Ekaristi mengumpulkan semua anggota gereja dalam satu komunitas untuk diutus, karena memang, “kita diutus” Diutus untuk berjuang dalam menciptakan kesatuan dalam dunia kita sekarang. Pesan Bapa Suci dalam 4 point diatas menjadikan landasan dalam kita meningkatkan kehidupan keimanan akan Yesus melalui Ekaristi. Memberikan pelayanan keluar gereja dengan menjalin persaudaraan dimasyarakat setempat. Selamat berhari Minggu Misi seDunia ke 84. Tuhan Memberkati. Astari, panitia Minggu Misi se Dunia ke 84
1.Untuk seluruh umat dan Clerus ( misionaris, kaum religious ) agar menghidupkan kembali kerinduan akan pewartaan Injil di dunia, memberikan kepada Warta Thomas [ 5 ]
Layout Desain by Ari Henoe (
[email protected])
Hari Minggu Biasa ke XXVIX
APA ITU LITANI? Jika kamu pernah bercerita tentang seseorang yang amat kamu hormati, dan kamu menyebutkan segala sifat-sifat baiknya, kamu telah belajar ide dasar litani. Ketika kamu menggambarkan seseorang yang kamu kasihi dan kagumi, kamu ingin mengatakan segala hal mengagumkan yang dapat kamu pikirkan tentang orang yang kamu kagumi itu. Ketika kamu mendaraskan sebuah litani Katolik, sesungguhnya kamu sedang mengatakan kepada Tuhan, atau Bunda Maria, atau para kudus (Santa / Santo) (tergantung kepada siapa litani itu ditujukan), “Engkau sungguh mengagumkan! Engkau sungguh kudus! Engkau melakukan begitu banyak perkara besar, dan aku ingin menjadi sepertimu. Bantulah aku ke surga.” BAGAIMANA SEBUAH LITANI DISUSUN? Kata `litani’ berasal dari bahasa Latin `litania’, `letania’. Artinya suatu bentuk doa tanggapan yang meliputi serangkaian seruan atau permohonan, mengenai suatu subyek utama atau suatu tema suci utama. Permohonan kepada Allah: Litani biasanya mempunyai pola yang sama. Litani diawali dengan “Kyrie eleison,” dalam bahasa Latin atau “Tuhan kasihanilah kami” dalam bahasa Indonesia, seperti yang biasa kita ucapkan dalam setiap Misa. Kemudian, kita memohon belas kasihan dari setiap Pribadi dalam Tritunggal Mahakudus, misalnya: “Allah Bapa di surga, kasihanilah kami.” Seruan: permohonan kepada Allah dilanjutkan dengan pokok litani yang utama yaitu seruan kepada siapa litani ditujukan. Setiap seruan dimaksudkan untuk memujinya dengan berbagai macam ungkapan yang menjadikan orang itu patut dikagumi. (Sumber : http:// seminarisantopetrusclaver.wordpress.com/infoseputar-gereja/apa-itu-litani/)
NOVENA
Dalam liturgi Gereja, novena dibedakan dari oktaf, yang sifatnya lebih pada perayaan, entah sebelum atau sesudah suatu pesta penting. Misalnya, dalam penanggalan liturgi Gereja, kita merayakan Oktaf sebelum Natal, di mana pendarasan antifon “O” membantu kita mempersiapan diri menyambut kelahiran Juruselamat kita. Kita juga merayakan Oktaf Natal dan Paskah, yang meliputi hari pesta itu sendiri dan tujuh hari sesudahnya, guna menekankan sukacita misterimisteri yang dirayakan. Sulit ditentukan dengan tepat, asal mula novena sebagai bagian dari harta rohani Gereja. Perjanjian Lama tidak mencatat adanya perayaan selama sembilan hari di kalangan bangsa Yahudi. Sebaliknya, dalam Perjanjian Baru, pada peristiwa Kenaikan Tuhan Yesus, Tuhan memberikan Perutusan Agung kepada para rasul, dan kemudian menyuruh mereka untuk kembali ke Yerusalem dan menunggu datangnya Roh Kudus. Dalam Kisah Para Rasul dicatat, “Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem. Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersamasama” (Kis 1:12, 14). Sembilan hari sesudahnya, Roh Kudus turun atas para rasul pada hari Pentakosta. Kemungkinan, “periode doa sembilan hari” yang dilakukan oleh para rasul inilah yang menjadi dasar dari doa novena. Apapun yang mungkin merupakan asal mula novena, di kalangan umat Kristiani perdana memang sungguh ada masa berkabung selama sembilan hari atas meninggalnya seseorang yang dikasihi. Maka, pada akhirnya, dipersembahkanlah suatu Misa novena bagi kedamaian kekal jiwa. Hingga sekarang, terdapat praktek novendialia atau Novena Paus, yang dilaksanakan apabila Bapa Suci berpulang, seperti yang kita saksikan saat wafatnya Paus Yohanes Paulus II yang terkasih. Pada Abad Pertengahan, terutama di Spanyol dan Perancis, doa novena biasa dipanjatkan sembilan hari menjelang Natal, melambangkan sembilan bulan yang dilewatkan Tuhan kita dalam rahim Santa Perawan Maria. Doa novena khusus ini membantu umat beriman mempersiapkan diri merayakan dengan khidmad kelahiran Tuhan kita. Lama-kelamaan berbagai macam novena disusun guna membantu umat beriman mempersiapkan diri menyambut suatu pesta istimewa atau guna memohon pertolongan seorang kudus dalam suatu masalah tertentu. Beberapa novena populer yang secara luas biasa didaraskan di Gereja kita adalah Novena Medali Wasiat, Novena
Singkatnya, novena adalah doa pribadi atau doa bersama selama sembilan hari berturut-turut yang dipanjatkan guna mendapatkan suatu rahmat khusus, memohon suatu karunia khusus atau menyampaikan suatu permohonan khusus. Novena berasal dari kata Latin “novem” yang artinya “sembilan”. Seperti tampak dalam definisi di atas, novena selalu menyiratkan adanya kepentingan yang mendesak. Warta Thomas [ 6 ] Layout Desain by Ari Henoe (
[email protected])
Hari Minggu Biasa ke XXVIX
Hati Kudus Yesus, Novena Roh Kudus, Novena St Yosef, Novena St Yudas Tadeus, dan lain sebagainya. Walau demikian, novena masih mendapat tempat yang sah dan benar dalam spiritualitas Katolik. Dalam buku Pedoman Indulgensi tertulis, “Indulgensisebagian diberikan kepada umat beriman yang dengan tekun ikut ambil bagian dalam praktek saleh novena bersama yang diadakan sebelum perayaan Natal, atau Pentakosta, atau Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Dosa.” Di sini, sekali lagi Gereja menekankan bahwa novena merupakan suatu praktek rohani yang saleh, yang memperteguh iman individu dan hendaknyalah individu sungguh tekun, dengan selalu mengingat kebajikan Tuhan yang senantiasa menjawab semua doadoa kita menurut kehendak ilahi-Nya. (Sumber : http//yesaya.indocell.net) NOVENA 3 SALAM MARIA Novena Tiga Salam Maria berasal dari Santa Mechtildis. Ia mendapatkan pengalaman rohani dari Bunda Maria ketika ia cemas akan keselamatan hidupnya dan ia memohon Bunda Maria untuk membantunya saat kematiannya. Bunda Maria mengabulkan permohonannya dan meminta ia agar berdoa tiga kali Salam Maria. Santo Antonius dari Padua, Santo Leonardus dari Porto Mauritio dan Santo Alfonsus de Liguori berjasa besar dalam mewartakan doa Tiga Salam Maria ini. http://www.imankatolik.or.id/ Sejarah Devosi Hati Kudus Yesus Clauda Alacoquie dan Philiberte Lamyn menamakan anak kelimat dari tujuh anak mereka, Margareta pada hari kelahirannya, 22 Juli 1647. Margaret yang dilahirkan di Lauthecourt, Perancis, nyaris tidak mengenal ayahnya karena dia meninggal karena pneumonia ketika Margaret berusia delapan tahun. Tidak lama setelah ayahnya wafat, Margaret dikirim ke sekolah asuhan biara dimana di adalah murid yang unggul sampai ketika berusia sebelas tahun dia menderita demam rematik dan harus menghabiskan empat tahun selanjutnya berbaring di ranjang. Warta Thomas [ 7 ]
Sekembalinya ke rumah keluarganya, Margaret menemukan bahwa keluarganya berada dalam kondisi keuangan yang sulit sejak ayahnya meninggal. Para kerabat Claude sekarang menguasai rumahnya dan memperlakukan Philiberte dan anak-anaknya seperti pembantu rumah tangga. Situasi yang menyedihkan ini berlangsung terus hingga anak tertua Philiberte menginjak usia dewasa di mata hukum dan kontrol harta benda keluarga kembali jatuh ke tangan keluarga Philiberte. Margaret punya kecintaan yang besar terhadap Yesus sepanjang masa kecilnya. Cintanya yang kuat kepada Yesus yang hadir di Sakramen Mahakudus, membawanya pada usia dua puluh dua tahun untuk memasuki komunitas biarawati yang didirikan oleh St.Franciscus de Sales, yang disebut Tarekat Kunjungan di Paray-le-Monial. Komunitas ini didirikan atas dasar prinsip kerendahan hati dan tidak mementingkan diri sendiri, yang mana pengalamanpengalaman Margaret dibawah perlakuan kerabatkerabatnya telah mempersiapkan dirinya dengan baik. Setelah mengucapkan profesinya, dia diberi nama Maria, yang ditambahkan kepada nama aslinya Margaret. Pada tanggal 27 Desember 1673, hari Pesta St.Yohanes Penginjil, Margaret Maria mendapat suatu pengalaman unik ketika sedang berdoa di hadapan Sakramen Mahakudus. Dia merasa seolah tidak lagi sebagai sosok mahluk yang terpisah. Ditengah pengalaman ini dia merasa seolah Yesus memintanya untuk mengambil posisi sebagai murid yang dikasihi pada saat perjamuan terakhir. Dia membayangkan meletakan kepalanya di dada Yesus sehingga dia dapat mendengar detak jantung-Nya dan mengetahui betapa besar cinta Yesus kepada umat manusia. Yesus bercerita kepada Margaret Maria kesedihanNya atas ketidak-pedulian orang-orang atas kasih-Nya. Biarawati atasannya tidak menanggapi pengalaman doa Margaret Maria secara serius. Tetapi ketika Margaret bersikeras atas validitas pengalaman-2 tersebut, atasannya tersebut menunjuk sejumlah teolog untuk mendengarkan kisah pengalaman Margaret. Mereka berkesimpulan bahwa Margaret menderita delusi. Margaret menyimpan penderitaan ini di dalam hatinya hingga romo Claude de La Colombiere, seorang Yesuit, dipilih sebagai pembimbing spiritualnya. Barulah dia menemukan seseorang yang percaya bahwa pengalamannya betul-betul terjadi. Margaret Maria terus mengalami penglihatanpenglihatan Yesus. Dia menunjukan jantung-hatinya, yang ditembusi oleh lembing sewaktu peristiwa
Layout Desain by Ari Henoe (
[email protected])
Hari Minggu Biasa ke XXVIX
penyaliban, kepada Margaret dan mengatakan bahwa hati-Nya itu melambangkan kasih-Nya. Hati-Nya itu menyala-nyala oleh kasih, dan Tuhan meminta Margaret Maria untuk memberitakan ini ke seluruh dunia. Yesus mengatakan kepadanya bahwa Dia menginginkan suatu pesta gereja yang merayakan kasih-Nya pada hari Jumat setelah Pesta Agung Corpus Christi (Pesta Tubuh dan Darah Kristus). Dia juga memberitahukan permintaan-Nya untuk suatu devosi khusus para hari Jumat pertama setiap bulannya untuk menerima Komuni Kudus untuk membayar sikap tidak berterima kasih manusia. Margaret Maria merelay informasi ini kepada pembimbing spiritualnya, romo de La Colimbiere, yang paling bertanggung jawab atas penyebaran devosi ini. Margaret Maria wafat pada tanggal 17 Oktober 1690. Setelah penelitian yang sangat seksama atas hidupnya dan penglihatan-penglihatan yang dialaminya, Margaret Maria dibeatifikasi di tahun 1864 dan dikanonisasi pada tahun 1920. Devosi jaman modern terhadap Hati Kudus Yesus menyebar luas dari Paray-le-Monial tahun 1907 oleh romo Mateo Crawley-Boevey, SSCC. Gerakan ini mendorong orang-orang untuk mentahtakan lukisan gambar Hati Kudus di rumah-rumah mereka, dan untuk mengkonsekrasikan diri mereka kepada kasih Yesus yang diberikan kepada kita semua, dan untuk menghadiri Misa dan menerima Komuni Suci selama sembilan Jumat Pertama berturut-turut seperti diinstruksikan Yesus kepada St.Margaret Maria Alacoque. Yesus menjanjikan bahwa siapa yang melakukannya akan diberkati dengan rahmat ketekunan terakhir dan tidak akan meninggal tanpa sempat menerima Sakramen terakhir Gereja (sakramen-sakramen terakhir, sebetulnya adalah sejumlah sakramen yang meliputi perayaan ibadah rekonsiliasi, Viaticum [Komuni Suci bagi "perjalanan"], dan ibadah pengurapan orang sakit). Sumber: http://www.gerejakatolik.net/artikel/ sejarahhatikudus.htm
Warta Thomas [ 8 ]
Novena Kerahiman Ilahi Pada tahun 2002 Paus Yohanes Paulus II mendedikasikan Hari Minggu Paskah II sebagai Pesta Kerahiman Ilahi. Dan tiga tahun kemudian pada tanggal 2 April 2005 , Allah berkenan memberi beliau kehormatan besar untuk meninggal dunia tepat pada hari Pesta Kerahiman Illahi. Kini ia berbahagia di Surga, merayakan Paskah Abadi dan memuji Kerahiman Illahi selamanya. Doakanlah kami o Bapa Suci Yohanes Paulus II, agar kami layak menerima janji dan kerahiman Kristus Tuhan kita. Novena ini bisa diadakan kapan saja, tetapi teristimewa adalah pada Jumat Agung sampai Minggu Paskah ke II Bacalah bagian Kitab Suci yang ditentukan pada hari itu, dan renungkanlah … setelah itu doakanlah teks Novena dan disusul dengan Doa Koronka. (Sumber : http:// seminarisantopetrusclaver.wordpress.com/infoseputar-gereja/apa-itu-litani/) Santo Simon dan Yudas, Rasul ( 28 Oktober ) Pesta kedua rasul ini dirayakan bersama hari ini, (mungkin) karena nama keduanya selalu disebutkan serentak berurutan dalam Injil-injil Sinoptik (Mat 13:55; Mrk 3:18 dan 14:3; Luk 6:16) dan karena keduanya sama-sama mengalami nasib sebagai martir di negeri Persia (sekarang: Iran). Simon, selain dikenal sebagai saudara sepupu Yesus, juga dikenal sebagai saudara rasul Yakobus Muda dan Yudas (Lih. Mat, 13:55). Ia dijuluki 'Si Zelot', yang berarti 'yang rajin', 'yang meluap semangatnya' dalam mempelajari dan menaati Hukum Taurat Yahudi. Gelaran ini diberikan juga barangkali karena ia termasuk salah seorang penganut aliran Zelot (lih. Mrk 3:18 dst), yang sangat fanatik berpegang teguh pada Taurat dan yang turut ambil bagian dalam pemberontakan melawan penjajah Romawi tahun 67-70. Ia orang Kanaan yang dipanggil Yesus menjadi RasulNya. Kisah hidupnya dan karyanya sebagai rasul sama sekali tidak dicantumkan di dalam Injil-injil, kecuali pencantuman namanya. Kita mengetahui sedikit tentang dia dalam tradisi-tradisi kuno. Buku Menologi Santo Blasius menyebutkan bahwa Simon wafat dengan damai di Edessa, Irak. Dalam tradisi Barat yang tertera di dalam Liturgi Romawi disebutkan bahwa ia pernah mewartakan Injil di Mesir, kemudian berga-
Layout Desain by Ari Henoe (
[email protected])
Hari Minggu Biasa ke XXVIX
bung dengan Yudas pergi ke Mesopotamia, dan dari sana mereka pergi sebagai misionaris ke negeri Persia, Iran hingga menemui ajalnya sebagai martir bersama Yudas. Tradisi lain menyebutkan bahwa setelah saudaranya Yakobus, Uskup Yerusalem, dibunuh, rasul lain memilih dia menggantikan Yakobus. Ia memegang jabatan uskup pada tahun 62 hingga kematiannya sebagai martir ketika terjadi penganiayaan umat Kristen pada masa pemerintahan Kaisar Trayanus pada tahun 107. Yudas yang disebut juga Tadeus yang berarti 'yang berani' adalah saudara rasul Yakobus Muda. Tidak diketahui bagaimana dan kapan Yesus memanggilnya menjadi Rasul. Tradisi mengakui dia sebagai penulis Surat Yudas, yang berisi dorongan semangat dan peneguhan kepada umat Kristen yang berada dalam krisis akhlak pada masa itu. Namun hal ini masih dipersoalkan oleh banyak ahli modern, mengingat Yudas bukanlah seorang yang terdidik baik sehingga mampu menulis sebaik itu. Mungkin ia menyuruh orang lain menuliskannya. Namanya dimunculkan dalam Injil Yohanes pada waktu Yesus mengadakan Perjamuan Terakhir. Dialah yang bertanya kepada Yesus: "Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau menyatakan diriMu kepada kami; dan bukan kepada dunia?" Jawab Yesus: "Jika seseorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firmanKu dan BapaKu akan mengasihi dia dan kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia." (Yoh 14:22, 23) Setelah kenaikan Yesus, tak ada cerita Kitab Suci tentang karya Yudas. Menurut tradisi, Yudas mewartakan Injil di Mesopotamia sebelum bergabung bersama Simon di Persia, di mana keduanya bersama-sama menemui ajal sebagai martir Kristus. Sejarawan Eusebius menyebutkan bahwa ia mempunyai dua orang cucu: Zoker dan Yakobus, yang dihadapkan kepada Raja Domisianus, karena ada laporan bahwa keduanya berasal dari Kerajaan Daud. Tetapi setelah diketahui bahwa keduanya orang-orang miskin dan sederhana, maka mereka dibebaskan kembali. Santo Yudas dihormati Gereja sebagai pelindung bagi orang-orang yang mengemban tugas-tugas yang sulit. http://www.imankatolik.or.id/kalender/28Okt.html
Warta Thomas [ 9 ]
Dubes Vatikan Resmikan Gereja Katedral Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Mgr Leopoldo Girreli, Kamis (7/10), meresmikan Gereja Katedral Tiga Raja Timika, Papua. Peresmian gedung gereja baru tersebut dilakukan dalam sebuah upacara misa agung dengan konselebran utama Dubes Vatikan dan dihadiri se mbilan uskup se-Ind onesia. Perayaan misa konsekrasi Gereja Katedral Timika berlangsung mulai pukul 08.30 WIT diikuti ribuan umat Katolik dan warga Kota Timika. Rombongan misdinar diikuti para imam, uskup dan Dubes Vatikan berarak dari Asrama Putri Solus Populi menuju Gereja Katedral diiringi dengan tari-tarian adat suku Kamoro dan Amungme. Begitu tiba di depan Gereja Katedral Timika, Mgr Girreli menggunting pita tepat di pintu masuk utama gereja. Mgr Girreli yang didampingi Uskup Timika Mgr John Philip Saklil Pr dan Uskup Jayapura, Mgr Leo Laba Ladjar OFM dan para uskup lainnya lalu memberkati seisi gedung Gereja Katedral Timika dengan air yang sudah diberkati. Demikian juga dengan altar, tiang utama gereja, dinding gereja dan tabernakel diurapi dengan minyak krisma dan didupai dengan asap mewangi. Usai perayaan misa, Dubes Vatikan didampingi Uskup Timika John Saklil, Wakil Gubernur Papua Alex Hesegem dan Bupati Mimika Klemen Tinal membuka membuka kain selubung papan nama Gereja Katolik Katedral Tiga Raja Timika di halaman luar gereja ditandai dengan membunyikan sirene dan melepaskan balon ke udara. Mgr Girreli mengatakan dirinya berbahagia menjadi saksi dari peristiwa bersejarah di Keuskupan Timika dengan terselesaikannya "proyek raksasa" pembangunan Geraja Katedral. "Saya berbahagia sekali mendengar ada banyak pihak yang terlibat dalam pembangunan sampai selesainya gedung gereja yang sangat megah ini," kata Mgr. Girreli. Ia mengatakan, saat ini gereja berada di tengah masyarakat yang dilanda kegoncangan budaya sekularisme, materialisme, konsumerisme dan hedonisme. Budaya baru yang berbahaya itu, katanya, juga dialami oleh gereja di kawasan Papua yang indah dan masih sangat alami. Ia mengajak uskup, para biarawan-biarawati serta umat Keuskupan Timika agar bersatu, berjuang dan berperang melawan semangat yang menjadi musuh kehidupan iman tersebut.
Layout Desain by Ari Henoe (
[email protected])
Hari Minggu Biasa ke XXVIX
"Hendaklah kalian dengan sangat rajin memanfaatkan gedung gereja ini dengan beribadat dan berdoa di dalamnya. Tidak akan banyak faedahnya jika gedung gereja katedral yang megah ini akan tetap kosong karena umat malas berdoa dan beribadat," imbau Mgr. Girelli. Ia juga berharap umat Katolik setempat tetap menjaga, memelihara dan merawat gedung gereja katedral dengan penuh cinta kasih dan kasih sayang. Sebelum menutup sambutannya, Mgr Girreli menyampaikan berkat apostolik (berkat Paus) dari Paus Benediktus XVI bagi seluruh umat Katolik Keuskupan Timika, Papua. Uskup Timika, John Saklil dalam laporannya menyebutkan pembangunan gedung Gereja Katedral Tiga Raja Timika berlangsung selama lima tahun dan menghabiskan dana sebesar lebih dari Rp25 miliar. Dana pembangunan Gereja Katedral Timika bersumber dari bantuan Pemkab Mimika Rp13 miliar, sumbangan umat Rp6,5 miliar, sumbangan PT Freeport Indonesia Rp2,5 miliar, Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) Rp2 miliar dan Kementerian Agama Rp1 miliar. Gedung gereja yang baru diresmikan ini dapat menampung jemaat hingga 3 ribu orang. (mediaindonesia.com)
Prodia Depok Tidak ada kata terlamba untuk SEHAT. Untuk menyambut hari Kesehatan Nasional, Laboratorium Klinik PRODIA Depok memberikan potong biaya sebesar
DEVOSI KEPADA ORANG KUDUS Doa dan puji-pujian kepada orang kudus termasuk secara khusus kepada Bunda Maria tidak mengurangi penghormatan kepada Allah yang Mahatinggi. Pujian-pujian kepada orang kudus selalu karena dan dalam rangka memuji Allah. Orang kudus tidak bisa dipuji dan dikagumi terlepas dari Allah mahatinggi. Bunda Maria misalnya amat kudus karena iman dan ketaatanNya kepada Allah, dan kita puji dia karena iman dan ketaatannya kepada Allah, sambil kita berusaha mencontoh teladannya supaya kita juga beriman dan taat kepada Allah seperti Maria. Gereja Katolik umumnya membedakan devosi atas tiga: Devosi kepada Allah (latria=adoration=penyembahan). Allah merupakan sasaran dan tujuan devosi yang paling tinggi. Hanya Dia yang layak disembah. Devosi kepada para malaikat dan orang kudus (dulia=veneration=penghormatan). Devosi kepada orang kudus sudah sangat tua usianya, dan dikukuhkan kembali oleh Konsili Vatikan II sepertinya dalam Dokumen Sacrosantum Concilium (SC 104, 111) Lumen Gentium (LG 50, 51). Dalam dokumen ini dikatakan bahwa Gereja Katolik memandang perlu untuk menghormati para kudus yang diagugerahi Allah dan setelah mendapat keselamatan abadi mereka melakukan pujian sempurna bagi Allah di surga dan menjadi pengantara bagi kita. Karena dalam perayaan ini Gereja mewartakan misteri paska orangorang suci, yang turut menderita dan turut dimuliakan bersama Kristus. Orang kudus mengemukakan kepada orang beriman contoh hidup mereka yang menarik semua orang melalui Kristus kepada Bapa dan memohon kebaikan Allah dengan pahala mereka. Gereja berpendapat bahwa melalui ibadat kepada orang kudus, kita mencari teladan hidup, kebersamaan persekutuan dan bantuan pengantaraan mereka. Dalam bergaul dengan para kudus di surga, kita tidak melemahkan ibadat kepada Allah dengan perantaraan Kristus dalam Rohnya, tapi sebaliknya justru memperkayanya. Sebab itu ajaran resmi Gereja mengenai persekutuan para kudus, peranan para kudus sebagai perantara dan ibadat penghormatan kepada mereka, menegaskan bahwa para kudus hendaknya hanya menjadi OBYEK PENGHORMATAN (veneration, dulia) dan sekali-kali tidak boleh menjadi OBYEK PENYEMBAHAN (adoration, latria) yang hanya ditujukan khusus kepada Allah. Kalau orang kudus dipuji, maka maka mereka pertama-tama dipuji karena Kristus dan diarahkan kepada Kristus sendiri.
20 %
untuk pemeriksaan darah pada tanggal 2 s/ d 4 November 2010
Warta Thomas [ 10 ]
Layout Desain by Ari Henoe (
[email protected])
Hari Minggu Biasa ke XXVIX
Berita Paroki • Ekaristi Harian dalam minggu ini, hari Senin s/d Jumat, Pukul. 05.30 di gereja. Hari Sabtu pagi pukul. 06.00 di Susteran PRR. Mekarsari ● Minggu, 24 Oktober : Perayaan Ekaristi dan Pelatihan Pendampingan BIA di Aula Bawah. Mohon kehadiran pendamping BIA dari setiap wilayah, Lingkungan (3 Orang), Stasi (2 orang), Paroki dan Mudika, mulai pkl. 08.00. ● Jumat, 29 Oktober : Pkl 18.30 Perayaan Ekaristi Novena 3 Salam Maria, hari kesembilan. Koor dan Penyambut Jemaat : WKRI. Dengan tema : “Pendidikan Sex dalam Keluarga” dipimpin oleh Rm. Antonius Dwi Haryanto, Pr
• Sabtu / Minggu, 23, 24 Oktober : Pkl. 09.30, ,Kursus Perkawinan di Aula Atas. • Seminari Menengah Stella Maris – Bogor, membuka Pendaftaran Siswa Baru tahun pembelajaran 2011/2012, bagi siswa SMP dan SMA kelas 3 ataupun yang telah lulus. Syarat-syarat lengkap dapat dilihat di papan pengumuman.
• Sehubungan dengan Peringatan Arwah Semua Orang Beriman, PDKY St. Thomas menyelenggarakan Perayaan Ekaristi di TPU Pondok Rangon, Pada Hari Selasa, tanggal 2 November 2010, Mulai pkl. 08.00. Dan di TPU PalSigunung mulai pukul 15.00 sampai selesai. Umat yang ingin menghadirinya, mohon membawa paying, alas duduk, air dan bunga untuk diberkati guna ditabur pada makam keluarga. Ketua Lingkungan dan Wilayah mohon mengambil surat di locker secretariat.
Bacaan Harian
Acara Rutin Paroki
• 25 Oktober 2010 : Hari Biasa : Ef. 4:32 - 5:8;
• Rekoleksi orangtua bayi calon baptis: minggu pertama dalam bulan.
Mzm. 1:1-2,3,4,6; Luk. 13:10-17
• Pembaptisan bayi: hari Minggu kedua dalam bulan. • 26 Oktober 2010 : Hari Biasa : Ef. 5:21-33; Mzm. • Pengajaran agama dewasa untuk calon baptis: setiap 128:1-2,3,4-5; Luk. 13:18-21
Senin (malam) pk.19.00-20.30 WIB.
• 27 Oktober 2010 : Hari Biasa : Ef. 6:1-9; Mzm. 145:10-11,12-13ab,13cd-l4; Luk. 13:22-30
• 28 Oktober 2010 : Pesta S. Simon dan Yudas : Ef. 2:19-22; Mzm. 19:2-3.4-5; Luk. 6:12-19
• Legio Maria: setiap hari Sabtu, pukul 15.30—17.30 • Latihan Paduan Suara Mudika: Rabu dan Jumat Pkl. 20.00—22.00 WIB.
• Latihan Lektor setiap hari Jumat pukul 19.30 - 22.00 WIB di Gereja
• Pertemuan Lektor bulanan diadakan pada hari minggu • 29 Oktober 2010 : Hari Biasa : Flp. 1:1-11; Mzm.
• PDKK St. Thomas: tiap Rabu II-IV pk.19.00-22.00 WIB. • Pertemuan Lansia setiap Sabtu pertama dalam bulan
111:1-2,3-4,5-6; Luk. 14:1-6
• 30 Oktober 2010 : Hari Biasa : Flp. 1:18b-26; Mzm. 42:2,3,5bcd; Luk. 14:1,7-11
kedua setiap bulan pukul 10.00 - 12.00 WIB di Gereja
Pk.09.00 pagi.
• Pelayanan KPU/Santo Yusuf: hari Minggu sesudah Perayaan Ekaristi II pukul 08.00.
• Latihan Koor NTT Setiap Hari Selasa dan Jumat. Anggota Koor , dimohon Kehadirannya
• Informasi lain: lewat Sekretariat Paroki. Warta Thomas [ 11 ]
Layout Desain by Ari Henoe (
[email protected])
Hari Minggu Biasa ke XXVIX
Petugas Liturgi Paroki St.Thomas Sabtu, 30/10/2010 18.00 Koor Lusia Penyambut Antonius Jemaat Prodiakon Ign. Harry Respatyo JB. Slamet PW H Sukardi PS Trimo Syukur Parkir Will 10 / Wil 12
Stasi BMR
Minggu, 31/10/2010
Minggu, 31/10/2010
06.00
08.00
18.00
07.00
Aloysius Pius
Petrus Ignatius Loyola
Gregorius Agung Yohanes de Britto
Yakobus Yohanes Pembaptis
Ign Musdimar G Eka Widada V Wadiyo Y Subaryo JB. Lystyawan HW
FX. Bambang Sudarsono FX. Soeparmono H Rony Maru P Sri Basukiyanto
FX. Sumardi JB Muratno G Klemu Hala St Diyono
Lesman JM Siregar Y Siyono Fl Chrystian Sukarman A Rachmat Sentosa B Agus Rahmucahyo Bill Subiyanto Wil 9 / Wil 11 Wil 9 / Wil 11
Bunga
Wil 10 / Wil 12
Lusia
Kolekte Minggu Lalu
Ucapan Syukur
Kolekte : Rp. 13.456.100,- dan sumbangan untuk karya misi Keuskupan Agats - Papua, berjumlah : Rp. 51.248.000,- + $ 5 dan 50 Dollar Singapur Terima kasih atas karya serta amal bakti Bapak/Ibu, Tuhan memberkati.
● Terimakasih Serta Puji syukur bagi Tuhan Yesus dan Bunda Maria atas terkabulnya permohonan kami melalui doa Rosario (GABRIELA ASTIKA R.C.)
Rekening Paroki: BCA Cab. Cimanggis No.166.2497171 a.n. Christopharus Lamen Sani atau Ibu Rosari Ginting
Perkawinan Pengumuman Pertama ♥ Damianus Nober dengan Rossiana Agusthin keduanya dari lingkungan St. Yulius
♥ Yakobus Damianus Jelaku dari Paroki St. Stefanus Cilandak dengan Luciana Astrid Koeswandi dari Lingkungan St. Carolus
♥ Budi Setiawan dari Cimanggis dengan Maria Euphrasia Ivi Arwandhi dari lingkungan St. Lusia Pengumuman Kedua
♥ Alexius Gama Yudistira dari Lingkungan Bunda Kristus dengan Margaretha Ivana Hendrata dari Paroki St. Petrus Denpasar Pengumuman Ketiga ♥ Bernardus Rufianus dari lingkungan Paskalis dengan Luncinar Rewysa Sihotang dari Paroki St. Clemenns Balikpapan ♥ Yohanes Kia Patti dengan Sesilia Soni Wuun keduanya dari Stasi Bunda Maria Ratu Bagi umat yang mengetahui adanya halangan-halangan atas rencana pernikahan tersebut, wajib memberitahukan kepada Pastor Paroki.
Warta Thomas [ 12 ]
Layout Desain by Ari Henoe (
[email protected])
Hari Minggu Biasa ke XXVIX