Warta Thomas Media Pewartaan Umat Paroki St. Thomas Kelapa Dua Depok No. 37 Th. XIII, Minggu, 19 September 2010, Hari Minggu Biasa XXV
Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." (Lukas 16 : 13 ) 2 Renungan: KECERDIKAN DAN KECEKATAN PERLU
3 Artikel MEMBANGUN SPIRITUALITAS KELUARGA
4 Hierarki Dalam Gereja Katolik 5 Minal Aidin Wal Faizin 6 Santo Andreas Kim Taegon, Martir Korea
Warta Thomas Media Pewartaan Umat Paroki St. Thomas Kelapa Dua Depok Penanggungjawab DPP Paroki St. Thomas-Komsos Penasehat RD. Christophorus Lamen Sani Koordinator Kristiyono-08161633442 Pelaksana Tim Warta Paroki Adit-08568409225 Angga-081807007937 Lia-08567148553 Silvi-08128502221 Susan-085781892080 Yandi-085710482988 Yudis-085714842860 Sirkulasi/Iklan Pieter Fernandez Tarif Iklan Iklan Mini Rp20.000 1/4 halaman Rp35.000 1/2 halaman Rp50.000 Biaya Iklan bayar di muka. Iklan akan dimuat jika masih tersedia space kosong. Redaksi menerima sumbangan tulisan, karikatur, atau kreasi lain. Panjang tulisan maksimal 400 kata ke email:
[email protected] Website thomas.keuskupanbogor.or.id Warta Versi online dapat di baca di www.thomas.keuskupanbogor.or.id/wpthomas/ category/media-cetak
Ujud Bulan September Ujud Umum : Semoga di negara-negara yang kurang berkembang, pewartaan Kabar Baik memperbarui semangat masyarakatnya untuk secara aktif mengusahakan kemajuan sosial yang sejati. Ujud Misi : Semoga keterbukaan hati terhadap cinta kasih, kita mengakhiri banyak peperangan dan konflik yang telah menodai bumi dengan darah yang tertumpah. Ujud Gereja Indonesia : Semoga peringatan Hari Aksara Internasional (6 September) mendorong semua pihak bekerja sama meningkatkan kemampuan bacatulis masyarakat, khususnya kaum yang terpinggirkan.
Warta Thomas [ 2 ]
Renungan Kecerdikan dan Kecekatan Perlu Oleh Romo Christophorus Lamen Sani. Dalam Injil ( Lk.16: 1-13 ) Tuhan mengatakan bahwa anak anak kegelapan lebih cerdik dari anak anak terang. Tuhan memberi contoh dengan seorang bendahara yang cerdik dan cekatan mencari jalan keluar untuk jaminan masa depannya pada saat ia terjepit dan kepepet karena kedapatan korup.Tentu saja Tuhan tidak mengajak kita untuk berlaku korup dan curang seperti bendaharawan itu. Tetapi Tuhan mengajak kita untuk melihat ke masa depan. Ia cekatan untuk mepergunakan waktu yang ada semaksimal mungkin dan tidak membuang buang waktu. Ia terobsesi untuk masa depannya yang terjamin. Ia mempergunakan segala cara dan kesempatan. Ia begitu nekad. Dalam injil ini sebenarnya Tuhan mempertanyakan kepada kita mengapa untuk hal hal yang sementara dan bukan pokok anak anak dunia ini begitu gigih untuk memperjuangkannya,sedangkan untuk hal hal yang teramat pokok untuk keselamatan umat manusia,keselamatan abadi, kita hanya secara setengah setengah hati memperjuangkannya. Untuk kekayaan dan harta umpamanya, orang begitu nekad untuk merebutnya. Segala kecerdikan dan usaha diakali. Korupsi, kolusi, dan nepotisme yang merongrong sendi sendi hidup negri kita saat ini, merupakan cara cara yang dipakai manusia untuk merebut dan mempertahankan harta dan kekuasaan itu. Padahal harta dan kekuasaan tidaklah abadi. Tidaklah sangat menentukan untuk keselamatan manusia. Tetapi betapa sengit orang memperjuangkannya. Cara-cara yang paling lihai dan canggih dipraktekan secara amat nekad untuk merebut kekayaan dan kuasa itu. Perlu diperhatikan bahwa perumpamaan ini berhubungan dengan akhir zaman. Setiap orang harus menghadapi panggilan Allah dan mempertanggungjawabkan perilakunya. Karena hidup manusia tidaklah langgeng di dunia ini, semua saja, cepat atau lambat akhirnya harus mempertanggungjawabkan kehidupannya di hadapan Allah. Anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang. Peringatan yang bernada mengejek ini sebetulnya harus dipahami sebagai sebuah penyadaran. Kalau yang baik tidak diperjuangkan dengan cerdik, maka kejahatan akan menang, karena anak-anak kegelapan lebih cerdik. Anak-anak terang rupaya tidak cukup mengetahui akan tawaran kasih Allah. Kita harus mampu memperjuangkan kasih Allah itu dalam hubungan dengan sesama. Maka penting bukan hanya kecerdikan, melainkan juga kesiagaan untuk bertindak, keberanian untuk mengambil langkah yang tepat untuk membangun kehidupan. Allah atau Mammon. Yesus menghadapkan kepada para muridNya pada suatu pilihan. Siapa yang menjadi muridNya harus berdiri dalam terang. Ia tidak boleh main sembunyi-sembunyian dengan Allah dan Mammon. Para murid diharapkan mampu menguasai Mammon untuk menjalin hubungan yang lebih luas dan membangun kehidupan.
Layout Desain by Ari Henoe (
[email protected])
Hari Minggu Biasa ke XXV
MEMBANGUN SPIRITUALITAS KELUARGA
kegereja bersama sebagai kekuatan membangun spiritual anggota keluarga.
Dalam Ensiklopedi Populer Gereja, Spiritualitas diartikan sebagai kehidupan rohani ( spiritual ) dan perwujudannya dalam cara berfikir, merasa, berdoa, berkarya. Istilah Spiritualitas menunjukan, Berjalan menurut Roh, hidup didalam dan dituntun oleh Roh Kudus ( Rom 8:4,9). Sikap batin, semangat khas yang mempengaruhi atau menjiwai gaya hidup seorang Kristiani, pengikut Kristus. Terbuka dan setia mendengarkan bisikan Roh, bertanggung jawab dan patuh kepada kehendak Allah.
Keluarga Kristiani mempunyai tugas mewartakan dan menyebarluaskan injil. Keluarga menjadi garam dan terang ditengah masyarakat hendaknya dijiwai oleh cinta kasih Allah terhadap kita, sebab Allah menghendaki supaya kita saling mengasihi dengan cinta kasih yang sama. Cinta kasih Kristus tidak mengharapkan keuntungan atau ungkapan terima kasih. Sebab seperti Allah telah mengasihi umat manusia dengan suka rela.
Semangat hidup yang dituntun oleh Roh, Roh Kudus memberi kekuatan dan kemampuan bagi setiap umat untuk terus menerus memperbaharui diri dan setia melaksanakan tugas perutusan yang diberikan Yesus.Semangat yang berpusat pada Yesus menjadi semangat membangun diantara anggota keluarga. Keluarga yang terbentuk dari sebuah perkawinan yang bertujuan pada kesejahteraan suami-istri (bonum coniugum) serta meneruskan keturunan dan pendidikan anak-anak. ( Kanon 1055, Katekismus Gereja Katholik no. 2201) . Konsili Vatikan II memandang keluarga sebagai “ Sel Utama Masyarakat” Persekutuan suami-istri secara dasariah penting bagi keutuhan masyarakat. Keluarga Kristiani tidak dilihat sebagai suatu ekclusive yang mandul tanpa guna, hanya hidup untuk dirinya sendiri melainkan sebagai kesatuan yang punya daya guna dan dampak keluar. Nilai-nilai rohani yang selama ini mengalami erosi karena kemajuan iptek, mengejar kebutuhan duniawi, pergaulan yang tidak terkontrol. Globalisasi dalam segala bidang dengan segala baik-buruknya membuat orang semakin sadar akan saling ketergantunganya satu sama lain,Maka diperlukan untuk dapat bertahan di dunia ini yang menawarkan berbagai kenikmatan daging, kesenangan mata dan keangkuhan hidup Dikembalikan kepada nilai-nilai ajaran gerejani dan kehidupan spiritual harus terus diperbaharui, sehingga seluruh anggota keluarga mempunyai kekuatan untuk terus berjalan tanpa henti sampai ketempat tujuan yaitu persatuan dengan Tuhan selamanya di Sorga ( bdk1 Kor 9:24 ) Persatuan suami-istri secara dasariah penting bagi keutuhan masyarakat. Dengan demikian punya perutusan Illahi yang akan terlaksana bila melalui cinta kasih timbal- balik para anggotanya dan doa. Mereka membawakan diri bagaikan ruang ibadat gereja di rumah. Kegiatan rohani yang dibangun dalam keluarga seperti berdoa, membaca kitab suci, Warta Thomas [ 3 ]
Kesadaran akan kebutuhan rohani akan aspek kehidupan akan kesatuan segala sesuatu, membuat orang juga menemukan makna dan peranan keluarga dalam kehidupan. Keluarga tidak akan dipandang lagi secara sendiri-sendiri dan terpisah tapi dalam persatuan dengan keluarga-keluarga lain. Orang akan menggali akar-akar tradisi, kebudayaan, agama dan kebangsaan masing-masing dalam menilai dan menghargai kembali kehidupan keluarga. Dalam Familiaris Consortio, Paus Yohanes Paulus II merangkum tujuan keluarga dalam empat butir pemikiran : 1. Pembentukan komunitas pribadiprobadi. 2. Pelayanan kehidupan. 3. Ambil bagian pembangunan masyarakat. 4. Ambil bagian dalam hidup dan perutusan gereja. Spiritualisa Keluarga Kristiani diletakan dalam rangka usaha manusia mencari makna hidup. Untuk hidup dan bertindak, manusia memerlukan motivasi yang memberikan semangat dengan pendampingan Roh Kudus. Kekhasan ajaran Yesus mengenai keluarga adalah bahwa Ia menekankan kesatuan keluarga sehingga Ia menentang perceraian ( Mt 5:31-32; 19:3-9 ) bagi Dia keluarga bukanlah tujuan pada dirinya sendiri. Lebih luas dari pada keluarga hubungan darah adalah “ Keluarga Akllah “ yang didasarkan kepada ketaatan kepada kehendak Allah. Kehendak Allah dihayati pertama dan terutama dalam pelaksanaan perintah Cinta Kasih kepada sesama, bahkan kepada musuh sekalipun. Cinta kasih Kristiani, suatu cinta manusiawi – Illahi yang mengikat satu sama lain sebagai satu tubuh ( 1 Kor 12:12-27 ) secara inklusif dalam arti menjangkau setiap umat. Astari, Pembina BIA Paroki Santo Thomas
Layout Desain by Ari Henoe (
[email protected])
Hari Minggu Biasa ke XXV
Lanjutan Tentang Hierarki Dalam Gereja Katolik STASI 1. Batas Pelayanan dan Kedudukan 1.1.Batas Pelayanan a.Batas teritorial Stasi ditetapkan dengan Surat Keputusan oleh Dewan Pastoral Paroki dengan memperhatikan batas-batas pemerintahan sipil. 1.2. Kedudukan
3.1. Tugas Tugas Stasi adalah : Mengkoordinasikan Wilayah dan Lingkungan serta Organisasi dan Perkumpulan/Kelompok Katolik yang berkaitan dengan pelayanan dan kegiatan karya pastoral di Stasi; a.
b. Menyampaikan hasil rapat Dewan Pastoral Paroki Inti dalam Rapat Pleno Stasi;
Stasi adalah salah satu badan yang dibentuk oleh Dewan Pastoral Paroki sebagai Koordinator Wilayah, Lingkungan, Kelompok, Perkumpulan dan Organisasi katolik yang berbasis di Stasi;
c. Menyelenggarakan kegiatan karya pastoral; Perayaan Peribadatan, Katekese, Kerasulan Kitab Suci, Kerasulan Awam dan HAK, Kerasulan Keluarga, Panggilan dan Karya Misioner serta Pengembangan Sosial Ekonomi;
b. Stasi berkedudukan di wilayah Paroki dan tata penggembalaannya masih dilaksanakan oleh Pastor Paroki atau Pastor lain dari Paroki;
d. Melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap kaum muda Stasi (Mudika dan Rekat);
a.
c. Ketua Stasi, mempunyai kedudukan sebagai Anggota Pengurus Dewan Pastoral Paroki Inti. 2. Tujuan, Fungsi, dan Wewenang 2.1. Tujuan Stasi dibentuk dengan tujuan : Menyelenggarakan tata penggembalaan yang melibatkan, mengembangkan, dan memberdayakan seluruh umat dalam rangka persiapan menjadi Paroki;
a.
b. Mengkoordinasikan Wilayah-wilayah, Lingkunganlingkungan, Kelompok-Kelompok, Perkumpulan dan Organisasi Katolik dalam mewujudkan panggilan Umat Allah untuk meningkatkan kemandirian dan berperan aktip dalam hidup menggereja dan bermasyarakat. 2.2. Fungsi Fungsi Stasi adalah : a. Membantu Pastor Paroki dan Dewan Pastoral Paroki dalam penyelenggaraan dan pengembangan karya pastoral; b. Mengupayakan terbinanya persaudaraan dan koordinasi antar kelompok di Stasi dalam melaksanakan panggilan dan tugas perutusan gereja, baik sebagai warga gereja maupun masyarakat; c. Mengupayakan peningkatan kemandirian umat di Stasi. 2.3. Wewenang a. Stasi berwenang mengambil keputusan reksa pastoral Stasi dalam kesatuan dengan Arah Dasar Pastoral Paroki dan bertanggungjawab atas pelaksanaan keputusan kepada umat Stasi, dan Paroki. 3. Tugas dan Tanggungjawab Warta Thomas [ 4 ]
e. Menyediakan media komunikasi, sebagai sarana komunikasi antar umat dan perwartaan; f. Mengadakan, mengatur, menggunakan, merawat dan menyimpan Inventaris dan peralatan serta perlengkapan liturgi milik Stasi; g. Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran biaya Kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki; h. Mengevaluasi pelaksanaan kerja setiap 6 bulan. 3.2. Tanggungjawab Tanggungjawab Stasi adalah : Bertanggungjawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan anggaran keuangan kepada Rapat Pleno Stasi dan Ketua Dewan Pastoral Paroki; a.
b. Memberikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan penggunaan keuangan secara periodik kepada Rapat Pleno Stasi dan Ketua Dewan Umum Pastoral Paroki. Lanjut Ke Edisi berikutnya… LANJUTAN MENGENAL SHEMA, TZITZIT, FILAKTERIA, MEZUZAH Makna dan tujuan Shema. Tuhan itu Esa ini merupakan bentuk tunggal yang fungsinya adalah sebagai kata-kata pendahuluan, oleh sebab isi theologisnya sangat berbobot, sehingga menuntut keseriusan yang penuh dan pendengar yang bersungguh-sungguh untuk memperhatikan. “Dengarlah hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa! Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu dan dengan
Layout Desain by Ari Henoe (
[email protected])
Hari Minggu Biasa ke XXV
segenap kekuatanmu. Ayat ini merupakan suatu pengakuan iman yang wajib dilakukan setiap pagi dan malam, pengakuan ini merupakan suatu tradisi yudism (Ulangan 6:4). Pengakuan-pengakuan inilah yang dinamakan dengan Syema yang dalam bahasa ibrani berarti ”mendengar”. Di dalam Ulangan 6:5 dikatakan bahwa ”Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu”.
● Kata “Kasihilah Tuhan Allahmu”, berarti menuruti segala perintah-Nya dengan tekad yang bulat, bahwa kasih juga berarti menaruh perhatiannya penuh kepada kepentingan-kepentingan Tuhan, dengan mengutamakan apa yang Tuhan kehendaki.
bagian hidup sehari-hari mereka (ay. 7); (d). harus menjadi identitas pribadi mereka (ay. 8); dan (e). menjadi identitas keluarga serta masyarakat Israel (ay. 9). Tidak ada satu bagian pun dalam kehidupan orang Israel yang terlepas dari relasi mereka yang penuh kasih kepada Tuhan. Permintaan Tuhan kepada umat-Nya dan hamba-Nya bukanlah kecakapan untuk memimpin, berorganisasi, berkhotbah, bernyanyi, atau apapun yang lain, melainkan hati yang mengasihi Tuhan (bdk.Yoh. 21:15-19). Tanpa kasih kita kepada Tuhan, pelayanan dapat menjadi jerat bagi kita. Hal itu menyedihkan hati Tuhan. Seluruh pelayanan kita, tanpa dilandasi oleh kasih kepada Tuhan, tidak akan berarti apa-apa di hadapan Tuhan (Why. 2:1-5). (Sinardijanto,Ign)
● Kata “dengan segenap hati” (kata hati dalam bahasa Ibraninya adalah Lebhabh), berarti menyerahkan segala proses pemikiran kita, perasaan, keputusan kepada Tuhan untuk dituntun dan dimanfaatkan demi tercapainya kehendak Tuhan.
● “Dengan segenap jiwamu” (dalam bahasa Ibrani: Nefesy) berarti menundukkan serta mengabdikan segala perkara nafsu keinginan kepada kehendak Tuhan sehingga segenap potensi serta perasaan yang ada di dalam diri kita menjadi sarana kehendak Tuhan.
● “Dengan segenap kekuatanmu” berarti bertindak sekuat tenaga untuk menegakkan hal-hal yang dituntut oleh tora (Hukum Taurat). Serta membatasi hal-hal yang dilarang olehNya. Namun dalam hal ini Kristus menambahkan ungkapan-ungkapan dengan segenap akal budimu dan hal ini disebutkan sebagai ayat atau hukum yang terutama dan yang utama seperti ditulis di dalam perjanjian baru (Mat. 22:23-38; Mrk. 12:29-30; Luk. 10-27). Dari hal tersebut menunjukkan bahwa bangsa Israel ini disuruh Tuhan untuk mengasihi, melayani, dan menaati Tuhan dengan segenap hati dan jiwa mereka. Orang-orang yang sepenuhnya taat kepada Tuhan diperlihatkan oleh sikap dan tindakan mereka yang menyatakan bahwa Tuhan itu Esa (Ulangan 6:4). Melalui shema, Israel diajar untuk memilih persekutuan yang intim dengan Tuhan sebagai prioritas utama. Seluruh aspek kehidupan Israel didasari oleh hubungan cintanya dengan Tuhan. Di dalam cinta ini terkandung komitmen dan kesetiaan yang menyeluruh dan total. Maka, shema ini : (a) harus tertanam dalam hati orang Israel (ay. 6); (b). harus tertanam dalam hati anak-anak Israel (ay. 7); (c). harus menjadi Warta Thomas [ 5 ]
MINAL AIDIN WAL FAIZIN Saudara kita Umat Islam baru saja merayakan Hari Raya Idul Fitri, setelah berpuasa satu bulan lamanya. Ciri khas dari suasana Idul Fitri adalah saling bermaafmaafan. Kita sebagai tetangga, rekan kerja, sahabat, dan bahkan sebagai saudara biasanya juga ikut bermaaf-maafan. “Maaf lahir dan batin”, demikian kita ucapkan, dan kita semua merasa lega. Memaafkan dengan setulus hati memberikan keteduhan dan kedamaian bagi jiwa kita. Demikian pula bagi siapa pun yang punya salah dan dimaafkan setulus-tulusnya akan trenyuh hatinya, dan merasakan kebahagiaan yang mendalam. Jauh lebih dalam lagi yang dirasakan Santo Paulus. Dia yang semula sangat membenci pengikut Yesus, akhirnya dibuka mata hatinya, disadarkan dan diampuni. Pengampunan atau pemberian maaf itu sangat melegakan hati orang yang bersalah. Menumbuhkan harapan baru, dan memberikan kebahagiaan yang melegakan. Bagi yang memberi maaf atau memberi pengampunan tentu juga melegakan, menghilangkan beban kebencian yang menghimpit dan mendatangkan kebahagiaan pula. Hubungan yang terputus kini tersambung lagi, yang ada ganjalan kini mencair. Semuanya senang! Benarkah? Ternyata ada juga orang-orang yang tidak senang dengan adanya orang yang dimaafkan, iri terhadap orang bersalah yang diampuni. “Kok enak, dimaafkan. Dia kan yang bikin susah keluarga saya! Dia kan yang menghina saya! Dia kan residivis yang pernah mem-
Layout Desain by Ari Henoe (
[email protected])
Hari Minggu Biasa ke XXV
bunuh orang! Dia kan yang nggableng duit saya! Dan masih banyak sederetan alasan dan keberatan kita untuk memaafkan orang yang pernah bersalah.
bangunan tempat tinggal pastor tersebut ketika muncul surat pernyataan izin tetangga yang ditandatangani camat dan kepala desa.
Yesus memberikan teladan dengan pdkt kepada orang berdosa. Tujuannya jelas. Yaitu membuka kesempatan agar orang yang sudah terlanjur berdosa menyadari kesalahannya dan kembali ke kehidupan yang baik. Membawa seseorang kembali ke kehidupan yang baik adalah tugas umat Kristiani, seperti yang diteladankan Yesus. Bagi kita, mengampuni dan memaafkan bisa dilakukan kapan saja. Makin cepat memaafkan, itu makin baik. Sepanjang orang yang bersalah itu menyesali perbuatannya dan berkehendak memperbaiki hubungan dengan kita yang rusak. Bagi kita, menyimpan dendam dan sakit hati justru akan memberi beban psikologis yang merusak kesehatan.
Untuk mengantisipasi ketegangan berlanjut, Musyawarah Pimpinan Kecamatan Cicurug dibantu Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat serta aparat dari Kepolisian Resor Sukabumi mengadakan pertemuan dengan pihak pastoral. Pada pertemuan tersebut pastor Redemptus Pramudhianto menandatangani surat pernyataan yang menegaskan bahwa bangunan yang didirikan di dekat gereja itu untuk tempal tinggal dia.
Marilah kita dengan besar hati saling mengampuni dan saling memaafkan. Dengan mau mengampuni maka kita juga akan diampuni.
Pembangunan rumah tinggal itu sendiri berada di lokasi Gereja Hati Maria Tak Bernoda Cicurug, Sukabumi. Sementara bangunan gereja di areal tersebut pertama kali didirikan pada 17 Maret 1951 oleh Mgr de Joghe d'Ardoye, Delegat Apostolik, dengan alamat Jalan Siliwangi Nomor 53 Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat.(Tempo Interaktif)
– Ajehendro – Warga Protes Pembangunan Rumah Pastor Paroki di Sukabumi
SANTO ANDREAS KIM TAEGON, MARTIR KOREA
17 September 2010 10:43 (Sukabumi 15/9/10) Khawatir dijadikan rumah peribadatan, para ulama dan tokoh warga di Cicurug Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, memprotes pembangunan rumah Pastor Paroki di area Gereja Hati Maria Tak Bernoda Cicurug, Sukabumi, Rabu (15/9). Untuk mengantisipasi tindak anarki massa, pihak gereja dan tokoh masyarakat bermusyawarah di Kantor Kecamatan Cicurug dengan pengawalan ketat aparat kepolisian setempat. Menurut RA Zaenudin, Ketua RW 08 Kampung Lebaksari, Desa Cicurug, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pihaknya kaget saat terjadi ketegangan antara tokoh ulama dan pemuda menyangkut pembangunan rumah pastor. Menurut dia, warga khawatir pembangunan rumah tinggal untuk seorang pastor bernama Redemptus Pramudhianto bakal dijadikan tempat peribadatan dan perluasan gereja. "Di samping itu warga juga menuding pembangunan rumah tinggal pastor seluas 552 meter persegi tersebut tidak memiliki rekomendasi rukun warga setempat," ujar Zaenudin di Sukabumi, Rabu (15/9). Zaenudin sendiri mengaku baru mengetahui pemWarta Thomas [ 6 ]
"Soalnya rumah tinggal yang selama ini digunakan sudah tidak layak. Oleh sebab itu, kami memanfaatkan lahan yang ada untuk membangun tempat tinggal baru serta lahan parkir bagi para jemaat," kata Romo Redemptus.
Santo Andreas Kim Taegon, Martir Korea. Merupakan seorang imam pribumi pertama Korea. Ayahnya adalah Ignatius Kim, telah lebih dahulu menjadi martir pada tahun 1839. Andreas Kim dibaptis pada usia 15 tahun, kemudian ia berniat menjadi seorang imam. Untuk itu, ia harus menempuh perjalanan ribuan kilometer meuju seminari di Makau, Cina. Setelah enam tahun disana, ia kembali ke negerinya melalui Mancuria. Pada tahun yang sama ia melintasi Laut kuning menuju Shanghai untuk ditahbiskan. Setelah itu ia kembali lagi ke negerinya. Di Korea ia bertugas mengatur masuknya para misionaris melalui jalur sungai dan laut. Cara ini harus ditempuh untuk menghindari patroli di perbatasan. Namun suatu ketika akhirnya ia ditangkap dan disiksa dan kemudian dipenggal kepalanya di Sungai Han, dekat Seoul. Pada tahggal 16 September 1946, satu tahun setelah ia ditabiskan. Pada tahun 1984, pada saat Paus Yohanes Paulus II datang ke Korea, Ia di gelari ‘Kudus’. Tanggal Pesta 20 September Sumber : http://www.facebook.com/? sk=messages#!/?sk=messages&tid=1438349196917
Layout Desain by Ari Henoe (
[email protected])
Hari Minggu Biasa ke XXV
Berita Paroki • Ekaristi Harian dalam minggu ini, hari Senin s/d Jumat, Pukul. 05.30 di gereja. Hari Sabtu pagi pukul. 06.00 di Susteran PRR. Mekarsari ● Senin, 20 September : Peringatan wajib St. Andreas Kim Tae Gon, Imam dan Paulus Chong Ha Sang dan kawan - kawan, Martir Korea.
● Selasa, 21 September : Pesta St. Mateus, Rasul dan Pengarang Injil. ● Kamis, 23 September : Peringatan Wajib St. Pius Padre Pio dari Pietelcina,Imam ● Jumat, 24 September : Pkl 18.30 WIB Perayaan Ekaristi Novena 3 salam Maria, hari keempat. Koor Markus dan Penyambut Jemaat dari Aloysius. Novena Tiga Salam Maria, diadakan setiap hari jumat : Mulai tangggal 3 September s/d tanggal 29 Oktober 2010. dengan Tema : “ Keluarga dalam Tantangan masa depan ”.
● Kursus Perkawinan di Paroki St. Thomas akan diselengarakan pada tanggal 23, 24, 30 dan 31 Oktober 2010.Pendaftaran dapat di Sekretariat Paroki, setiap jam kerja.
Bacaan Harian
Acara Rutin Paroki
● 20 September 2010 : Pw S. Andreas Kim Taegon dan Paulus Chong Ha-sang, dkkMrt : Ams. 3:27-34; Mzm. 15:2-3ab,3cd-4ab,5; Luk. 8:16-18; atau dr RUybs
• Rekoleksi orangtua bayi calon baptis: minggu pertama dalam bulan.
• Pembaptisan bayi: hari Minggu kedua dalam bulan. • Pengajaran agama dewasa untuk calon baptis: setiap
● 21 September 2010 : Pesta S. Matius : Ef. 4:1-
Senin (malam) pk.19.00-20.30 WIB.
• Legio Maria: setiap hari Sabtu, pukul 15.30—17.30 • Latihan Paduan Suara Mudika: Rabu dan Jumat Pkl.
7,11-13; Mzm. 19:2-3,4-5; Mat. 9:9-13
● 22 September 2010 : Hari Biasa : Ams. 30:5-9; Mzm. 119:29,72,89,101,104,163; Luk. 9:1-6
20.00—22.00 WIB.
• Latihan Lektor setiap hari Jumat pukul 19.30 - 22.00 WIB di Gereja
● 23 September 2010 : Pw S. Pius Padre Pio dr Pietrelcina : Pkh. 1:2-11; Mzm. 90:3-4,5-6,1213,14,17; Luk. 9:7-9; atau dr RUybs
• Pertemuan Lektor bulanan diadakan pada hari minggu kedua setiap bulan pukul 10.00 - 12.00 WIB di Gereja
• PDKK St. Thomas: tiap Rabu ● 24 September 2010 : Hari Biasa : Pkh. 3:1-11; Mzm. 144:1a,2abc,3-4; Luk 9:18-22
II-IV pk.19.00-22.00
WIB.
• Pertemuan Lansia setiap Sabtu pertama dalam bulan Pk.09.00 pagi.
● 25 September 2010 : Hari Biasa : Pkh. 11:9 12:8; Mzm. 90:3-4,5-6,12-13,14,17; Luk. 9:43b45
• Pelayanan KPU/Santo Yusuf: hari Minggu sesudah Perayaan Ekaristi II pukul 08.00.
• Informasi lain: lewat Sekretariat Paroki.
Breaking news Kami selaku team warta meminta maaf atas kesalahan ketik dan Informasi pada warta edisi minggu lalu. Warta Thomas [ 7 ]
Layout Desain by Ari Henoe (
[email protected])
Hari Minggu Biasa ke XXV
Petugas Liturgi Paroki St.Thomas
Koor Penyambut Jemaat Prodiakon
Parkir
Stasi BMR
Sabtu, 25/09/2010 18.00
Minggu, 26/09/2010 06.00
08.00
18.00
Yohanes De Brito
Matheus
Pius X
Dionisius
Antonius
Wilayah II
Yustinus
Yohanes Pembaptis Monika Lesman JM Siregar E Suyanto M Kisto Mintardjo J Setyadi Dalimartin AY Hendro Sugianto Wil 1 / Wil 2
B Agus Rahmucahyo Y Menang Sembiring A Suharsono FX. Ngadinu
FX. Soeparmono Th Soegiyanto Y Siyono Y. Supardi
Ign. Suharyono Fl Chrystian Sukarman Ign. Sutarno A. Matheus Agustinus
N Bambang Widjoseno P Tony Rusly R Sugeng Marsunu P Djumarjo A Rachmat Sentosa Ign. Kikim Jonni
Will 1 / Wil 2
Wil 3 / Wil 4
Wil 3 / Wil 4
Bunga
Minggu, 26/09/2010 07.00
Agnes
Gregorius Agung
Ucapan Syukur
Kolekte Minggu Lalu Kolekte : Rp. 14.026.400 ,- + 1 USD dan 1 Ringgit Malaysia Terima kasih atas karya serta amal bakti Bapak/Ibu, Tuhan memberkati. Rekening Paroki: BCA Cab. Cimanggis No.166.2497171 a.n. Christopharus Lamen Sani atau Ibu Rosari Ginting
● Terimakasih Serta Puji syukur bagi Tuhan Yesus dan Bunda Maria atas terkabulnya permohonan kami melalui doa Novena 3 Salam Maria, Doa Novena Hati Kudus Yesus, dan Doa Rosario (Stefanus Michael W)
Perkawinan Pengumuman Pertama ♥ Yohanes Hayoto Widianto dari Lingkungan Bunda Penebus dengan Adela Putriarum dari Lingkungan St. Lusia. ♥ Rudy Rudolof Julian Pongoh dengan Vincensia Utari Dewi Utanti Keduanya dari Lingkungan Pius X. ♥ Thomas Agung Jonathan dari Lingkungan St. Lusia dengan Angle Kolose dari Jakarta Pengumuman Kedua ♥ Thomas Kurniawan Budiono dengan Lidia Margaretha Chandra, keduanya dari lingkungan Laurentius. ♥ Fransiskus Ndona Owa dengan Yohana Cicilia Nita, keduanya dari lingkungan Bunda Penebus, stasi BMR. ♥ Felix Andri Herjito dari lingkungan Keluarga Kudus, dengan Christina Dewi, dari Paroki Yohanes Maria Cilangkap. Pengumuman Ketiga ♥ Pius Almindo Leki Berek dari Lingkungan Santa Maria dengan Christiana Anugrahini dari Lingkungan Santo Lusia Bagi umat yang mengetahui adanya halangan-halangan atas rencana pernikahan tersebut, wajib memberitahukan kepada Pastor Paroki.
Warta Thomas [ 8 ]
Layout Desain by Ari Henoe (
[email protected])
Hari Minggu Biasa ke XXV