Warta Thomas Media Pewartaan Umat Paroki St. Thomas Kelapa Dua Depok No. 38 Th. XIII, Minggu, 26 September 2010, Hari Minggu Biasa XXVI
Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya. (Lukas 16 : 19 - 21) 2 Renungan: Orang Kaya dan Lazarus
3 Artikel MEMPERKENALKAN KITAB SUCI PADA BIA
5 Santo Gerardus dari Hungaria
5 Yang Muda Yang Rajin Baca Kitab Suci ? 6 INVESTASI YANG BIJAKSANA
Renungan Orang Kaya dan Lazarus Oleh Romo Gianto.
Warta Thomas Media Pewartaan Umat Paroki St. Thomas Kelapa Dua Depok Penanggungjawab DPP Paroki St. Thomas-Komsos Penasehat RD. Christophorus Lamen Sani Koordinator Kristiyono-08161633442 Pelaksana Tim Warta Paroki Adit-08568409225 Angga-081807007937 Lia-08567148553 Silvi-08128502221 Susan-085781892080 Yandi-085710482988 Yudis-085714842860 Sirkulasi/Iklan Pieter Fernandez Tarif Iklan Iklan Mini Rp20.000 1/4 halaman Rp35.000 1/2 halaman Rp50.000 Biaya Iklan bayar di muka. Iklan akan dimuat jika masih tersedia space kosong. Redaksi menerima sumbangan tulisan, karikatur, atau kreasi lain. Panjang tulisan maksimal 400 kata ke email:
[email protected] Website thomas.keuskupanbogor.or.id Warta Versi online dapat di baca di www.thomas.keuskupanbogor.or.id/ wpthomas/category/media-cetak
Ujud Bulan September Ujud Umum : Semoga di negara-negara yang kurang berkembang, pewartaan Kabar Baik memperbarui semangat masyarakatnya untuk secara aktif mengusahakan kemajuan sosial yang sejati. Ujud Misi : Semoga keterbukaan hati terhadap cinta kasih, kita mengakhiri banyak peperangan dan konflik yang telah menodai bumi dengan darah yang tertumpah. Ujud Gereja Indonesia : Semoga peringatan Hari Aksara Internasional (6 September) mendorong semua pihak bekerja sama meningkatkan kemampuan bacatulis masyarakat, khususnya kaum yang terpinggirkan.
Warta Thomas [ 2 ]
Ada baiknya perumpamaan orang kaya dan Lazarus (Luk 16:19-31) dipahami dalam konteks kehidupan Gereja Awal. Generasi kedua para pengikut Yesus kebanyakan berasal dari kalangan menengah seperti para pengusaha, pedagang, sarjana, tabib, guru, seniman yang bekerja pada keluarga-keluarga bangsawan atau penguasa militer di kota-kota di wilayah kekuasaan Romawi. Perkembangan umat memang pertama-tama meluas ke lapis atas dalam masyarakat. Dari sana baru kemudian ke lapis-lapis lain di masyarakat luas. Di kalangan itu kian tumbuh kesadaran bahwa warta mengenai Kerajaan Allah tidak hanya menjawab keinginan untuk selamat kelak di akhirat, tetapi juga menjadi dorongan untuk memperhatikan orang-orang yang tidak seberuntung mereka, yakni kaum miskin yang hidup di luar kalangan mereka. Karena itu komunitas kristiani awal juga meluas ke lapis bawah. Keadaan ini tercermin dalam gambar ideal mengenai jemaat pertama dalam Kis 2:44-45 dan 4:34-35. Disebutkan bahwa ada yang menjual kepunyaan mereka lalu mengumpulkan uangnya dan menyerahkan kepada para rasul untuk dibagibagikan kepada orang miskin menurut kebutuhan mereka. Bukan agar sama rata sama miskin, melainkan untuk memungkinkan yang kurang berkesempatan untuk ikut menikmati keberuntungan. Bagi mereka ini cara untuk memelihara integritas - kesungguh-sungguhan dan kejujuran - dalam hidup umat. Ada gambaran yang tajam mengenai mereka yang menyalahgunakan kegiatan ini. Diceritakan dalam Kis 5:1-11 bahwa Ananias dan istrinya, Safira, terkutuk mati karena menahan sebagian hasil penjualan tanah mereka dan tidak membagikan kepada orang miskin. Perumpamaan mengenai orang kaya dan Lazarus dalam Luk 16:19-31 ditampilkan dengan latar kesadaran seperti ini. Hubungan antar anggota semakin didasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan yang tidak lagi mengikuti batas-batas kelompok sosial, bahkan mengatasi perasaan permusuhan turun-temurun. Perumpamaan orang Samaria yang baik hati mencerminkan kesadaran ini. Juga persyaratan radikal menjadi murid Yesus - meninggalkan orang tua, sanak saudara, milik dan warisan (bdk. Luk 14:25-33). Juga baru bisa dipahami bila gagasan itu dipandang dalam hubungan dengan kesadaran baru yang lebih kuat daripada ikatan-ikatan keluarga. Mereka juga mengikuti sikap Yesus dalam menaruh kemanusiaan di atas aturan-aturan kehidupan beragama seperti penyucian hari Sabat (bdk. 14:1-6), kecenderungan menjauhi pemungut cukai dan para pendosa (bdk. Luk 15:1-3). Bagi umat Gereja Awal, kehidupan ini rasanya belum utuh bila ada satu saja nilai kemanusiaan yang tidak diterima (bdk. tiga perumpamaan mengenai sesuatu yang hilang yang ditemukan kembali Luk 15:4-32). ENGGAN BERBAGI KEUNTUNGAN? Dalam perumpamaan ini orang kaya ditampilkan sebagai orang yang hidup tak kurang suatu apa. Di mata orang banyak ia dilimpahi berkat Allah. Lazarus kebalikannya. Ia duduk meminta-minta di gerbang rumah orang kaya itu. Lazarus seolah-olah sudah kehilangan martabat sebagai manusia. Ia akan merasa beruntung bila mendapat sisa-sisa makanan. Ia tidak termasuk kelompok orang yang beruntung menikmati kebahagiaan seperti orang kaya dan rekan-rekannya. Seperti disebut di muka, dalam Gereja Awal makin tumbuh kesadaran bahwa mereka yang mengalami keberuntungan wajib memperhatikan mereka yang berkekurangan. Akan celaka bila tidak mengindahkan kewajiban ini. Diceritakan, baik Lazarus maupun orang kaya itu meninggal dan keadaan Layout Desain by Ari Henoe (
[email protected])
Hari Minggu Biasa ke XXVI
mereka selanjutnya berbeda. Lazarus terbebas dari penderitaan dan memperoleh kebahagiaan bersama dengan nenek moyangnya. Orang kaya itu sebaliknya tersiksa di dunia orang mati. Dari sana ia berseru meminta Abraham agar menyuruh Lazarus memberinya setetes air saja yang dari ujung jarinya untuk mengurangi dahaganya. Semasa hidupnya si kaya itu tidak punya perhatian samasekali kepada Lazarus. Kini ia meminta Abraham agar menyuruh Lazarus menolong dia. Baginya Lazarus hanya pantas jadi pesuruh. Ia bahkan tidak mau kenal padanya walau tahu siapa namanya. Meski nasibnya terbalik, si orang kaya itu tetap mau meninggikan diri. Tapi kenyataan di akhirat itu lain. Kini ia harus mendongak melihat Lazarus yang berada di atas, bersama Abraham - nama yang artinya "Bapa (= "ab") Yang Luhur ("ram", juga dieja sebagai "raham", jangan dikacaukan dengan akar kata "rakham", berbelaskasih). SIAPAKAH ORANG KAYA ITU? Ketika masih hidup dan berkedudukan tinggi, orang kaya itu tak butuh apa-apa. Ia tak peduli ada orang yang kelaparan dan sakit di dekat pintu gerbang rumahnya. Sebetulnya ia bisa berbuat baik kepada Lazarus. Sedikit kebaikan saja takkan mengurangi miliknya. Malah ia akan beruntung karena kebaikannya nanti akan diingat di akhirat. Boleh jadi ia juga tak percaya ada kelanjutan hidup di akhirat. Ia baru merasakan kebenaran setelah betul-betul mati Meskipun demikian, seperti dikatakan dalam ayat 27 ia masih berani sekali lagi meminta kepada Abraham agar mengirim Lazarus memperingatkan kelima saudaranya supaya mereka tidak bernasib sama dengannya. Apakah permintaan ini menunjukkan ia masih memiliki rasa kemanusiaan, paling tidak bagi saudara-saudaranya? Tidak! Bukan kemanusiaan yang tulus. Ia hanya mau memperbudak Lazarus lewat Abraham. Juga kelima saudaranya hanya dipakai sebagai alasan agar Lazarus masih menjalankan apa yang diinginkannya. Di akhirat pun ia tidak memiliki kepekaan terhadap Lazarus, juga terhadap dirinya sendiri. Kata Abraham, kelima saudara itu mestinya dapat menemukan bimbingan dari Musa dan para nabi, maksudnya dari wahyu ilahi dalam Kitab Suci. Tetapi orang kaya tadi ngotot. Saudara-saudaranya, katanya, takkan diyakinkan dengan cara ini. Mereka baru akan percaya bila didatangi dan diperingatkan orang yang kembali dari dunia orang mati. Jelas ia mau memaksakan agendanya sendiri kepada Abraham dan kepada Lazarus. Ia tidak percaya pada Kitab Suci dan wahyu ilahi. Lebih buruk lagi, ia beranggapan saudara-saudaranya juga tak percaya seperti dia. Ia tidak memberi peluang bagi perubahan yang bisa terjadi pada orang-orang seperti dia. Sampai mati pun si orang kaya itu tidak peka akan keadaannya sendiri. Warta Thomas [ 3 ]
MOTIF "LAZARUS" DALAM INJIL YOHANES Dalam Injil Lukas, Lazarus hanya sekadar tokoh dalam perumpamaan. Tetapi dalam Injil Yohanes, Lazarus ialah tokoh dalam kehidupan. Tak ada hubungan antara kedua tokoh tadi. Namun masingmasing berpautan dengan motif kembalinya orang yang bernama "Lazarus" ke dunia orang hidup untuk membuat orang-orang menjadi percaya. Seperti diberitakan dalam Yoh 12:46 dst. beberapa orang yang melihat kejadian pembangkitan Lazarus datang melapor ke pada orang Farisi dan imam-imam kepala. Mereka kemudian membicarakannya dalam sidang Mahkamah Agama. Mereka bersepakat untuk tidak membiarkan orang banyak makin percaya kepada Yesus (Yoh 12:48). Dalam perhitungan mereka, penguasa Romawi akan menafsirkan bertambahnya pengikut Yesus ini sebagai awal pemberontakan orang Yahudi dan khawatir nanti tentara Romawi akan menumpas dan merampas tempat suci mereka. Meskipun pembangkitan Lazarus menjadi tanda besar kehadiran ilahi, orang-orang Farisi dan imam-imam kepala akhirnya tak mau mempercayainya karena mereka tak dapat membacanya sebagai tanda yang dipakai Yang Mahakuasa berkomunikasi dengan manusia. Ironis, mereka yang sebetulnya dekat dengan Kitab Suci itu ternyata tidak memiliki kepekaan. Kembalinya Lazarus ke dunia orang hidup tidak membuat mereka sadar. Demikian pula katakata Abraham kepada orang kaya dalam Luk 16:31, jika orang tidak dapat diyakinkan oleh Musa dan para nabi, maksudnya oleh wahyu ilahi dalam Kitab Suci, mustahil ia bisa diyakinkan oleh orang mati yang hidup kembali. PEKA ISYARAT TUHAN, PEKA KEMANUSIAAN Perumpamaan ini diceritakan kepada para murid agar disampaikan kepada orang banyak. Apa yang tak beres dalam kehidupan orang kaya tadi? Ia tidak mampu lagi berkomunikasi dengan orang yang membutuhkan pertolongan. Kenapa? Ia tidak membiarkan dirinya sendiri atau orang lain seperti dia belajar mendengarkan Tuhan. Ketumpulan batin orang kaya tadi telah mengikis nurani kemanusiaannya sendiri. Ia tidak bisa merasakan belas kasihan terhadap Lazarus yang tiap hari dilihatnya duduk di dekat pintu gerbang rumahnya. Ketumpulan batin itu akhirnya mengurungnya di neraka. Bagaimana mewartakan perumpamaan ini? Bukan dengan tujuan agar orang kaya cepat-cepat sadar dan mulai berbagi harta dengan kaum miskin, bukan pula sebagai hiburan bagi para Lazarus yang hidup di kolong jalan layang di Jakarta atau orang yang keleleran di emperan ruko di malam hari. Perumpamaan ini disampaikan dengan maksud agar para murid tidak meninggalkan baik si kaya maupun Lazarus. Tugas para murid ialah mengurangi jarak
Layout Desain by Ari Henoe (
[email protected])
Hari Minggu Biasa ke XXVI
antara Lazarus dan kebaikan nyata Tuhan di dunia dan jarak antara si kaya dengan kebahagiaan yang tak diperolehnya di akhirat. Bila terjadi, maka si kaya akan menemukan jalan bagaimana berbagi keberuntungan dengan mereka yang berkekurangan dengan cara yang paling cocok. Dan bagi orang-orang seperti Lazarus, perasaan Tuhan berada jauh tidak akan membuatnya putus asa. Namun lebih-lebih bagi kita, perumpamaan itu mengungkapkan sosok Tuhan yang tidak meninggalkan orang yang sudah tanpa harapan lagi baik di dunia maupun di akhirat. Dan kita dihimbau untuk berani memperkenalkan wajah Tuhan yang seperti itu. Salam hangat, A. Gianto MEMPERKENALKAN KITAB SUCI PADA BIA Keluarga, sekolah, gereja. Ketiga institusi ini mempunyai tanggung jawab akan perkembangan iman anak termasuk bagaimana upaya memperkenalkan Kitab Suci. Anak-anak yang bersekolah di Sekolah Katholik akan mendapatkan pelajaran agama katholik dengan lingkungan sekolah, teman, guru yang begitu kental akan kekatholikan. Sekolah katholik yang dikenal mempunyai standart kualitas yang baik ternyata tidak menjangkau semua anak-anak katholik karena mahalnya pendidikan sekolah swasta, maka orang tua yang tidak mempunyai penghasilan yang cukup untuk menyekolahkan anaknya di sekolah swasta katholik, akhirnya pilihan pendidikan anaknya di sekolah negeri. Selama ini penulis mengajar pelajaran agama untuk anak-anak SD negeri mereka tidak mendapatkan pelajaran agama katholik di sekolah.dengan alasan memang tidak ada gurunya. Gereja Katholik memberikan sarana untuk pembinaan iman anak terutama bagi mereka yang tidak mendapatkan pelajaran agama katholik d sekolah, dengan Bina Iman Anak dan pelajaran agama bagi anak-anak yang sekolah di Sekolah Negeri dengan modul sesuai kurikulum pelajaran agama katholik.
orang tua diajak untuk memperkenalkan Sabda Tuhan yang ada di Kitab Suci kepada anak-anaknya Beberapa keluarga kedua orang tuanya harus bekerja dari pagi sampai malam. Ketika mereka pulang anakanak sudah tidur, sehingga mereka tidak mempunyai waktu memperkenalkan kitab suci Keterbatasan pengetahuan akan kitab suci juga menjadi tantangan orang tua dalam memperkenalkan kitab suci. Ketika penulis mencoba menanyakan kepada beberapa orang tua, mereka selama ini belum memperkenalkan kitab suci, hanya dengan mengajak ke gereja mendengarkan Sabda Tuhan dalam Ekaristi. Bahkan mereka ada yang belajar membuka kitab suci dari anaknya yang setiap minggu belajar di Bina Iman Anak Paroki. Bina Iman Anak merupakan sarana anak-anak berkumpul, bermain, bernyanyi, mendengarkan ceritacerita kitab suci bahkan membuka kitab suci. Bina Iman Anak mulai dikenalkan di Indonesia sekitar tahun 1970. Bina Iman Anak Paroki, dibagi menjadi beberapa kelompok. Kelompok pra sekolah dan TK, Kelompok SD kelas 1 – 2 SD, Kelompok kelas 3,4,5 SD. Pendamping bina iman anak, mereka yang mau menyediakan waktu dan tenaga bagi pelayanan kepada anak-anak. Beberapa kegiatan paroki memberikan pelatihan untuk meningkatkan kualitas pendamping dalam mendampingi anak-anak seperti TOT ( Training Of Trainer ) PAUD ( Pemibinaan Anak Usia Dini ), SOMA ( School Of Missionary Animators ), pertemuan rutin secara berkala antar pendamping. Para pendamping ini disebut animator- animatris. Mereka mempunyai semangat Spiritualitas Animator dalam menjalankan pelayanannya Mempergenalkan Kitab Suci di Bina Iman Anak, setiap minggu anak-anak diperkenalkan bacaan Kitab Suci. Ana-nak pra sekolah dan TK menjadi satu kelas. Merekalah disebut anak Usia Dini yang menjadi perhatian gereja untuk diperkenalkan Kitab Suci. Anak usia ini hanya mampu konsentrasi 5 – 10 menit, dengan cirri-ciri, egosentris, daya ingat kurang, sangat tergantung, sangat aktif. Untuk itu diperlukan metode sederhana dalam memperkenalkan kitab suci dengan Shema, mendengarkan cerita kitab suci dengan memperhatikan :
Keluarga mempunyai peranan penting dalam pembinaan iman anak-anak, keluarga kritiani mem1. Kata-kata yang digunakan sederhana, dengan punyai tugas mewartakan dan menyebarluaskan injil. alat bantu visualisasi ( alat peraga ) Keluarga sebagai gereja mini, anggota keluarga mem2. Cerita cukup satu tema dan diulang-ulang bangun semangat spiritualitas keluarga dengan 3. Cerita pendek dan mudah ditangkap menanamkan kehidupan rohani yang baik dalam Mereka dibiarkan bertanya bebas dan terarah kehidupan sehari-hari, BKSN tahun 2010 yang memberi perhatian kepada pengenalan Kitab Suci kepada Selain mereka mendengar ceritera, agar bervariasi anak-anak sedini mungkin pada anak usia dini. Para merekapun diberikan gambar untuk diwarnai dengan Warta Thomas [ 4 ] Layout Desain by Ari Henoe (
[email protected]) Hari Minggu Biasa ke XXVI 4.
tema kitab suci. Setelah selesai mereka diajak melihat gambar dan anak diajak sedikit berceritera apa yang terkandung dari gambar yang diwarnai. ( Minggu depan “ Bagaimana anak BIA usia SD sudah lancar membuka kitab Suci dan mampu menceriterakan perikop Kitab Suci yang mereka baca “ ) Astari, pendamping BIA Paroki Santo Gerardus dari Hungaria Gerardus dari Hungaria disebut juga dengan nama Gerardus Sagredo. Ayahnya, seorang bangsawan dari keluarga Sagredo yang meninggal dunia di Tanah Suci Yerusalem tatkala ia berziarah ke sana. Sepeninggal ayahnya, Gerardus masuk biara dan kemudian menjadi Abbas biara Santo Georgia di Venesia. Segera tampak bahwa Gerardus adalah seorang pemimpin yang saleh dan arif di tengah rekanrekannya sebiara. Ia dengan tekun dan rendah hati menerapkan ajaran-ajaran Kitab Suci dalam hidupnya sehingga menampilkan suatu kedewasaan iman yang mengagumkan. Terdorong oleh niatnya mengikuti jejak ayahnya dan tekadnya meneladani cara hidup Yesus, Gerardus meletakkan jabatannya sebagai Abbas dan berangkat ke Yerusalem. Tetapi kemalangan menimpa dia di tengah perjalanan karena kapal yang ditumpanginya terdampar ke pantai Istria, Yugoslavia. Di situ ia bertemu dengan seorang Abbas Hungaria. Abbas itu menasihatinya untuk pergi ke Hungaria dan berkarya di sana. Gerardus menuruti nasihat itu dan bersedia pergi ke Hungaria. Di sana ia disambut baik oleh keluarga Raja Stefanus, bahkan diminta menjadi guru pribadi untuk putera mahkota Emerik. Sebenarnya ia tidak suka tinggal di istana. Ia lebih suka tinggal di sebuah pertapaan di hutan, jauh dari kota. Karena kesalehan hidupnya dan pengaruhnya yang besar, Gerardus diangkat menjadi Uskup Maroschburg, Hungaria Selatan. Penduduk wilayah itu sebagian besar belum beriman Kristen; sedangkan mereka yang telah dibaptis pun belum cukup hidup menurut cita-cita Injil. Menyaksikan keadaan itu Gerardus belum berani langsung terjun berkarya di antara mereka. Ia mengasingkan diri ke daerah pegunungan untuk berdoa dan bertapa sebagai persiapan batin bagi karyanya. Setelah itu Gerardus dengan jiwa berani mulai melaksanakan tugasnya sebagai gembala umat.
lelah menuruni dan mendaki lembah dan bukit mengunjungi dusun-dusun untuk berkotbah. Penduduk yang sudah menjadi Kristen kembali sadar akan imannya, dan mereka yang masih kafir dipermandikannya. Banyak sekali yang dikerjakan Gerardus untuk memperkuat karya pewartaannya. Ia memberi makan kepada kaum fakir miskin dan gelandangan. Ia menghibur orang-orang sakit dan jompo dan mengangkut mereka dengan keretanya ke rumah sakit di kota. Ia mendirikan Gereja, biara-biara dan sebuah sekolah di samping rumahnya untuk mendidik anakanak muda kota itu. Untuk meningkatkan karya pewartaannya, ia mendatangkan banyak misionaris dari Jerman dan mendidik orang-orang muda untuk menjadi imam. Semua tindakan dan karyanya membuat semua warga kota Hungaria segan dan sangat menyayangi dia. Namun keadaan itu berubah seketika tatkala Raja Stefanus yang kudus itu meninggal dunia dan digantikan oleh seorang tak beriman yang menaruh kebencian terhadap umat Kristen. Putera mahkota Emerik yang seharusnya menggantikan dia sudah lebih dahulu meninggal dunia dan kekuasaan jatuh ke tangan seorang tak beriman. Raja baru itu melancarkan pengejaran dan penganiayaan besar terhadap orangorang Kristen. Menyaksikan keadaan itu, Uskup Gerardus bermaksud menyadarkan raja baru itu dan menunjukkan jalan yang benar kepadanya. Bersama beberapa pembantunya, Gerardus berangkat menuju istana raja itu. Namun nasib sial menimpa mereka di tengah jalan. Mereka disergap oleh orang-orang kafir di tepi sungai Donau, dilempari batu bertubi-tubi hingga mati. Seorang dari antara mereka menikami lambung Gerardus dengan tombak, sama seperti yang dialami oleh Yesus di Golgota sewaktu disalibkan. Demikian Uskup Gerardus bersama pembantupembantunya mati sebagai saksi Kristus di tepi sungai Donau pada tangga1 24 September 1048. Sumber : www.imamkatolik.com Yang Muda Yang Rajin Baca Kitab Suci ? Pertanyaan ini menggelitik dan patut juga direnungkan dalam menjalani Bulan Kitab Suci Nasional tahun ini. Mengingat Thema yang diangkat adalah :”memperkenalkan Kitab Suci kepada anak sejak dini”. Tentunya juga tidak lepas dari kaum muda (anak muda). Kalau dari kecil saja sudah diperkenalkan pada Kitab Suci pasti yang sudah menginjak dewasa (kaum muda katolik) tentunya sudah tidak asing lagi dengan bacaan yang namanya Kitab Suci. Itu harapan atau cita-citanya.
Siang dan malam ia menelusuri lorong-lorong kota itu untuk mengunjungi umatnya dan tanpa mengenal Warta Thomas [ 5 ] Layout Desain by Ari Henoe (
[email protected])
Hari Minggu Biasa ke XXVI
Memang belum ada survey kecil yang dapat dijadikan data untuk mengetahui, seberapa banyak atau berapa persenkah kaum muda yang rajin baca Kitab Suci ? Gaung untuk BKSN di kalangan kaum muda saja nampaknya tidak ada (semoga saya salah ) jangan – jangan kalau ditanyapun mereka tidak mengerti kalau ada kegiatan BKSN atau malah ada yang bertanya BKSN ? apaan tuh ?!!. Lalu siapa yang peduli dan membimbing kaum muda untuk ber BKSN ria ? pengurus Mudika ? pendamping kaum muda ? Romo paroki ? frater ? Seksi Kerasulan Kitab Suci alumni KPKS ? Membaca Kitab Suci itu sulit adalah halangan pertama yang harus disingkirkan. Kitab Suci adalah suatu surat cinta Tuhan kepada kita, yang juga harus dibaca dengan rasa cinta kepada Tuhan. Kalau kita baca dalam seluruh Kitab Suci, akan ditemui tokoh-tokoh muda yang tampil, antara lain : Yeremia yang dalam usia 24 tahun dipanggil menjadi Nabi,ada juga Bunda Maria yang memerima kabar dari Malaikat Gabriel saat berusia sekitar 13 tahun . Masih banyak lagi tokoh kitab Suci yang masih berusia muda dan memiliki iman yang mendalam akan Allah dan menjadi pewarta Sabda-Nya. Lalu bagaimana dengan kaum muda Katolik saat ini ? mau mengenal Allah lewat pribadi Yesus dengan baik ? wong membaca Kitab Suci saja tidak pernah, kecuali mendengarkan Sabda Tuhan di Gereja , itupun kalau tidak ngobrol. Gerakan BKSN sebenarnya mengajak umat khsususnya kaum muda untuk mencintai Kitab Suci, dengan berbagai thema yang berbeda setiap tahunnya, akan memberikan warna dalam memahami isi Kitab Suci. Ulasan mengenai thema untuk kaum muda sudah dipersiapkan dengan baik dan menarik oleh tim dari Lebaga Biblika Indonesia (LBI), sayang kalau tidak dimanfaatkan oleh kaum muda. Situasi yang dihadapi oleh kaum muda saat ini , dimana tehnologi telah membelenggu kehidupan mereka, sehingga keutamaan akan perjumpaan dengan Allah menjadi nomor dua atau bahkan nomor sekian. Kalau kita cermati saat ini mungkin 99 % kaum muda memiliki HP.kalau bangun tidur apa yang dilakukan pertama kali ? berdoa ? mungkin hanya 10 %, yang biasanya dicari dan dipegang adalah HP. HP sudah demikian melekat pada pribadi kaum muda, bahkan kalau mau ke gereja ketinggalan HP, akan rela untuk kembali ke rumah dan mengambil HPnya , walaupun dengan resiko terlambat datang ke gereja, Warta Thomas [ 6 ]
tapi kalau ketinggalan membawa Puji Syukur ? cuek aja. Waktu datang di gereja pun lebih memilih tempat yang dibelakang dan dipojok, agar dapat leluasa kalau mengobrol atau ber HP ria saat misa, waktu saat komuni dengan santainya juga ikut mengantri. Lalu dimana Tuhan yang mau ditempatkan pada bagian yang utama dalam hidup kaum muda ?. Dalam pertemuan I ditekankan bahwa Identitas kaum muda katolik adalah pada komitmennya untuk mengasihi, yakni menomorsatukan Allah dalam seluruh hidupnya Berlanjut Ke Edisi Berikutnya Casito INVESTASI YANG BIJAKSANA Kalau kita bicara tentang investasi, pasti pikiran kita menuju ke uang atau barang yang dialokasikan ke suatu tempat untuk jaminan masa depan. Misalnya investasi di property atau tanah, investasi di usaha rumah makan, investasi saham di pasar modal, investasi di obligasi, investasi di berbagai macam usaha lainnya. Tujuan suatu investasi itu jelas, yaitu menyiapkan sesuatu untuk jaminan masa depan. Semua jenis investasi yang disebut di depan tadi adalah investasi dalam bentuk harta atau uang. Masih ada investasi-investasi lain yang bukan berupa barang atau uang, misalnya berupa ilmu. Hampir semua orang tua berinvestasi dalam pendidikan anaknya dengan harapan kelak anak-anaknya punya kehidupan yang lebih baik. Selain pendidikan formil, sering orang tua menambahkan berbagai macam pendidikan informal berupa kursus-kursus keahlian tertentu. Misalnya, kursus bahasa asing, kursus komputer, kursus musik, kursus tari, kursus kecantikan, dan sebagainya. Investasi berupa pendidikan dan keahlian tentu lebih aman, karena melekat pada pemiliknya, yaitu anak kita. Sementara investasi berupa materi sangat dipengaruhi situasi ekonomi. Ada satu jenis investasi lagi yang jarang dianggap investasi adalah menanam budi kebaikan. Kita diajarkan bahwa menolong orang itu tidak boleh punya pamrih, artinya kalau kita menanam budi jangan mengharap balasannya. Walaupun menolong orang tidak dianggap sebagai investasi, tetapi menolong orang secara tidak langsung tetap punya potensi datangnya kebaikan dari orang lain kepada kita. Bukankah kalau kita menabur kebaikan, maka kita juga akan menuai kebaikan? - Ajehendro -
Layout Desain by Ari Henoe (
[email protected])
Hari Minggu Biasa ke XXVI
Berita Paroki • Ekaristi Harian dalam minggu ini, hari Senin s/d Jumat, Pukul. 05.30 di gereja. Hari Sabtu pagi pukul. 06.00 di Susteran PRR. Mekarsari ● Senin, 27 September : Peringatan wajib St. Vinsensius de Paul, Imam. ● Rabu, 29 September : Pesta St. Mikael, Gabriel dan Rafael, malaekat Agung. ● Kamis, 30 September : Peringatan Wajib St. Hieronimus, Imam dan Pujangga Gereja. ● Jumat, 1 Oktober : Pesta St. Theresia dan Kanak - kanak Yesus, Perawan dan Pujangga Gereja. Hari Jumat Pertama dalam bln Oktober, Perayaan Ekaristi Novena 3 Salam Maria, hari kelima, dengan Adorasi. Koor dan Penyambut Jemaat dari WKRI. Perayaan Ekaristi dimulai pkl. 18.00 karena ada prosesi perarakan Patung Bunda Maria dan Doa Tesera oleh Legio Maria. Novena Tiga Salam Maria, diadakan setiap hari jumat : Mulai tangggal 3 September s/d tanggal 29 Oktober 2010. dengan Tema : “ Keluarga dalam Tantangan masa depan ”.
● Kursus Perkawinan di Paroki St. Thomas akan diselengarakan pada tanggal 23, 24, 30 dan 31 Oktober 2010.Pendaftaran dapat di Sekretariat Paroki, setiap jam kerja.
● Sabtu, 2 Oktober : Peringatan wajib para Malaekat Pelindung. Hari Doa untuk para Imam dan Calon Imam. Pkl.09.00 Pertemuan Lansia di Aula.
● Bulan Oktober adalah bulan Rosario. Umat dimohon berdoa Rosario, baik secara pribadi, Keluarga, atau dilingkungan masing - masing.
● Pelatihan Pendamping BIA yang rencananya akan diadakan tanggal 26 September 2010 sampai waktu yang belum ditentukan
Bacaan Harian
Acara Rutin Paroki
● 27 September 2010 : Pw S. Vinsensius de Paul : • Rekoleksi orangtua bayi calon baptis: minggu pertama Ayb. 1:6-22; Mzm. 17:1,23,6-7; Luk. 9:46-50. atau dr RUybs
● 28 September 2010 : Hari Biasa : Ayb.3:1-3,1117,20-23; Mzm. 88:2-3,4-5,6,78; Luk. 9:51-56
● 29 September 2010 : Pesta S. Mikael, Gabriel, dan Rafael : Dan. 7:9-10,13-14 atau Why. 12:712a; Mzm. 138:12a,2bc-3,4-5; Yoh. 1:47-51
● 30 September 2010 : Pw S. Hieronimus : Ayb. 19:21-27; Mzm. 27:78a,86-9abc,13-14; Luk. 10:112; atau dr RUybs
● 1 Oktober 2010 : Pesta S. Teresia dr Kanakkanak Yesus : Sir. 66:10-14c; Mzm. 131:1,2,3; Mat. 18:1-5
● 2 Oktober 2010 : Pw Para Malaikat Pelindung : Kel. 23:20-23a; Mzm. 91:12,3-4,5-6,10-11; Mat.18:1-5,10
dalam bulan.
• Pembaptisan bayi: hari Minggu kedua dalam bulan. • Pengajaran agama dewasa untuk calon baptis: setiap Senin (malam) pk.19.00-20.30 WIB.
• Legio Maria: setiap hari Sabtu, pukul 15.30—17.30 • Latihan Paduan Suara Mudika: Rabu dan Jumat Pkl. 20.00—22.00 WIB.
• Latihan Lektor setiap hari Jumat pukul 19.30 - 22.00 WIB di Gereja
• Pertemuan Lektor bulanan diadakan pada hari minggu kedua setiap bulan pukul 10.00 - 12.00 WIB di Gereja
• PDKK St. Thomas: tiap Rabu
II-IV pk.19.00-22.00
WIB.
• Pertemuan Lansia setiap Sabtu pertama dalam bulan Pk.09.00 pagi.
• Pelayanan KPU/Santo Yusuf: hari Minggu sesudah Perayaan Ekaristi II pukul 08.00.
• Informasi lain: lewat Sekretariat Paroki. Warta Thomas [ 7 ]
Layout Desain by Ari Henoe (
[email protected])
Hari Minggu Biasa ke XXVI
Petugas Liturgi Paroki St.Thomas Sabtu, 02/10/2010 18.00 Koor Penyambut Jemaat Prodiakon
Parkir
Stasi BMR
Minggu, 03/10/2010 08.00
18.00
Minggu, 03/10/2010 07.00
Ratu Pencipta Damai Katarina
Sisilia
WILAYAH VIII
Bunda Pencipta
WKRI RW XI
06.00
Santa Maria
Mudika Wilayah IV Mudika Wilayah II Mudika Wilayah I G Eka Widada Bill Subiyanto H Sukardi Ign. Harry Respatyo
JBJ Soehardi FX. Sumardi A Suwartoyo B Bb. T. Saktiawan
Will 5 / Wil 6
Wil 7 / Wil 8
Bunga
YB. Subarman V Wadiyo P Sri Basukiyanto FX. Soejatno M Soedomo PS Trimo Syukur Wil 7 / Wil 8
H Rony Maru JB. Slamet PW JB. Lystyawan HW A. Hardiyanto Y Subaryo Wil 5 / Wil 6
P Dolat Barus T Djoko Mulyatno V Hadi Mulyanto Henry FP. Kesek
Aloysius Petra Fashion Jewelry Jl. Margoda Raya No 438 B - C Telp. 021 - 78891855 Email / FB :
[email protected]
Kolekte Minggu Lalu Kolekte : Rp. 15.068.500 ,- + 1 USD dan 2 Dollar Singapore Terima kasih atas karya serta amal bakti Bapak/Ibu, Tuhan memberkati. Rekening Paroki: BCA Cab. Cimanggis No.166.2497171 a.n. Christopharus Lamen Sani atau Ibu Rosari Ginting
Menyediakan berbagai macam perlengakapn fashion dan jewelry baik yang sudah jadi maupun masih dalam bentuk bahan jadi. Anda bisa memix dan match sendiri fashion dan jewelry sesuai dengan selera dan sesuai dengan anggaran dananya. Kami juga memberikan kursus gratis dan merangakai perhiasan dam menerima reparasi perhiasan.
Perkawinan Pengumuman Kedua ♥ Yohanes Hayoto Widianto dari Lingkungan Bunda Penebus dengan Adela Putriarum dari Lingkungan St. Lusia. ♥ Rudy Rudolof Julian Pongoh dengan Vincensia Utari Dewi Utanti Keduanya dari Lingkungan Pius X. ♥ Thomas Agung Jonathan dari Lingkungan St. Lusia dengan Angle Kolose dari Jakarta ♥ Handrias Heru Febri Oktora dari Paroki St. Thomas dengan Thomas Yustina Aniek Nuriyani dari Paroki St. Aloysius Gonzaga Cijantung. Pengumuman Ketiga ♥ Thomas Kurniawan Budiono dengan Lidia Margaretha Chandra, keduanya dari lingkungan Laurentius. ♥ Fransiskus Ndona Owa dengan Yohana Cicilia Nita, keduanya dari lingkungan Bunda Penebus, stasi BMR. ♥ Felix Andri Herjito dari lingkungan Keluarga Kudus, dengan Christina Dewi, dari Paroki Yohanes Maria Cilangkap. Bagi umat yang mengetahui adanya halangan-halangan atas rencana pernikahan tersebut, wajib memberitahukan kepada Pastor Paroki.
Warta Thomas [ 8 ]
Layout Desain by Ari Henoe (
[email protected])
Hari Minggu Biasa ke XXVI