Warta Thomas Media Pewartaan Umat Paroki St. Thomas Kelapa Dua Depok No. 30 Th. XIII, Minggu, 8 Agustus 2010, Hari Minggu Biasa XIX
"Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.” (Lukas 12 : 35—36) 2 Renungan: BERSIAP-SIAP 4 Liputan: PESTA YESUS MENAMPAKAN KEMULIAAN-NYA
6 Keuskupan Surabaya Tahbiskan 8 Imam Baru 8 Jadwal: Petugas Liturgi
Warta Thomas Media Pewartaan Umat Paroki St. Thomas Kelapa Dua Depok Penanggungjawab DPP Paroki St. Thomas-Komsos Penasehat RD. Christophorus Lamen Sani Koordinator Kristyono-08161633442 Pelaksana Tim Warta Paroki Adit-08568409225 Angga-081807007937 Lia-08567148553 Silvi-08128502221 Susan-085781892080 Yandi-085710482988 Yudis-085714842860 Sirkulasi/Iklan Pieter Fernandez Tarif Iklan Iklan Mini Rp20.000 1/4 halaman Rp35.000 1/2 halaman Rp50.000 Biaya Iklan bayar di muka. Iklan akan dimuat jika masih tersedia space kosong. Redaksi menerima sumbangan tulisan, karikatur, atau kreasi lain. Panjang tulisan maksimal 400 kata ke email:
[email protected] Website thomas.keuskupanbogor.or.id
Ujud Bulan Agustus Ujud Umum : Semoga mereka yang kehilangan mata pencaharian maupun tempat tinggal merasa dipahami dan secara nyata memperoleh bantuan yang diperlukan untuk mengatasi situasi. Ujud Misi : Semoga Gereja menjadi rumah yang rukun dan damai, yang siap sedia menyambut siapa pun yang teraniaya karena diskriminasi ras ataupun agama, karena kelaparan maupun perang, karena dipaksa keadaan untuk meninggalkan tanah air mereka. Ujud Gereja Indonesia : Semoga di mana pun Gereja berperan aktif dalam hidup bermasyarakat, khususnya dalam mewujudkan cita-cita Kemerdekaan RI di segala bidang dengan kesaksian nyata dalam sikap-sikap toleransi dan kerja sama.
Warta Thomas [ 2 ]
Renungan BERSIAP-SIAP
Oleh Romo Christophorus Lamen Sani. Ada sebuah perusahan membuka peluang pekerjaan sebagai Satpam ( Satuan Pengaman ) untuk menjamin keamanan di kompleks pabriknya. Syarat mutlak yang dituntut dari perusahan itu dari para calon satpam ialah kesiap sediaan. Pada hari dibukanya wawancara / tes untuk pekerjaan itu, banyak sekali para pelamar yang datang. Mereka semua menunggu di suatu ruangan (aula) yang cukup besar. Para pelamar yang memenuhi ruangan itu pada ramai berbincang-bincang dengan riuhnya, sehingga mereka tidak dapat mendengar pengumuman yang dilakukan melalui sebuah pengeras suara yang dipasang di ruangan itu. Pada saat itu, seorang pria yang baru masuk, mencari tempat duduk yang kosong dan duduk dengan tenang sambil memasang telinga kalau kalau ada pengumuman dari perusahan itu. Memang, karena dia duduk tenang dan memperhatikan dengan baik, Ia dapat mendengar pengumuman itu yang mangatakan : “Perhatian …….perhatian……….., orang yang mendengar pengumuman ini dan yang pertama masuk ke ruangan wawancara, akan langsung diterima”. Pria itu langsung masuk ruangan, sementara para pelamar lain masih rIbut mengobrol dan berkelakar. Beberapa saat kemudian, pria tadi keluar lagi dari ruangan wawancara dengan muka berseri-seri. Ia diterima. Ketika para pelamar tahu bahwa orang yang paling akhir datang diterima, dan wawancara / tes penerimaan sudah ditutup, mereka semua memprotes kebijaksanaan perusahan itu. Mereka berkeberatan karena orang yang paling akhir datang diterima, sedang mereka yang sudah lama menunggu tidak diberi kesempatan untuk diwawancara!! Pihak perusahaan menjelaskan: “Pengumuman dari perusahan sudah dilakukan beberapa kali lewat pengeras suara tetapi tidak ada yang menanggapi. Pria tadi telah mendengar pengumuman kami dan langsung masuk ke ruang wawancara. Rupanya pria itu selalu penuh perhatian dan dalam keadaan siap siaga, dan orang macam itu yang dibutuhkan perusahaan. Ia sudah lulus tes sebelum masuk ruangan wawancara, dan saudara-saudara yang lain, maaf…. Tidak lulus tes ini!” Manusia memang sering tidak siap. Tidak siap untuk suatu panggilan. Tidak siap untuk suatu tugas. Tidak siap untuk suatu pertanggungjawaban!! Tidak siap untuk memberikan pertanggungjawaban terhadap kepercayan yang diberikan kepadanya. Terhadap panggilan dan pertanggungjawaban kepada Tuhan pun sering manusia tidak siap, padahal dari pengalaman hidup kita, kita sering mengalami bahwa Tuhan sering memanggil dan meminta pertanggungjawaban dari kita pada saat yang tak terduga. Dalam Injil hari ini kita mendengar bagaimana Tuhan menasehati para murid yang disapa-Nya sebagai : “Kawanan kecil,” supaya lalu bersikap siap siaga. Tuhan berkata : “ Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. Berbahagialah hamba, yang didapati sedang berjaga ketika tuannya datang. Hendaklah kamu selalu bersiap siaga, karena Putera Manusia akan datang, pada saat yang tak disangka-sangka.” Nasehat Tuhan itu ditujukan pula kepada kita di zaman ini. Kita dipilih Allah dari antara segala bangsa untuk menjadi umat, milikNya sendiri. Kita sebagai kawanan kecil yang kepadaNya Allah telah memberikan kerajaanNya, akan Layout Desain by Ari Henoe (
[email protected])
Hari Minggu Biasa ke XIX
selalu dilindungi Tuhan, Ia akan berada beserta kita dalam segala situasi juga dalam keadan marabahaya.
LIPUTAN PENUTUPAN PESTA NAMA PAROKI ST. THOMAS
Tetapi kita kawanan kecil yang dipilih Tuhan, diharapkan sungguh-sungguh hidup menurut kehendak Allah, menurut pedoman yang sudah kita terima dari Yesus. Melalui cara hidup yang demikian kita menjadi contoh dan penunjuk jalan bagi lingkungan sosial dalamnya hidup kita. Kita menjadi contoh bagi semua orang yang bertemu dengan kita, yang hidup atau bekerja bersama kita.
Hari sabtu kemarin, tanggal 31 Juli 2010 diadakan penutupan pesta nama St. Thomas. Acara penutupan ini merupakan puncak dari rangkaian acara yang sudah berlangsung selama 1 bulan lamanya. Tujuan dari acara ini adalah ramah tamah antar umat paroki St. Thomas, pembagian hadiah dari berbagai perlombaan yang sudah dilakukan selama 1 bulan serta pengumuman wilayah mana yang menjadi juara umum.
Kita harus berjaga jaga, agar kita layak menerima Tuhan kita bila Ia datang. Kita harus menyiapkan diri dan sesama kita, agar kita bisa bersama sama menyambut Tuhan kalau Ia datang. Dalam setiap saat Tuhan bisa datang menemui kita dalam kematian. Kita tidak tahu saatnya, akan tetapi kalau kita hidup dengan pantas, kalau sepanjang umur kita tinggal diatas jalan yang ditunjuk Yesus kepada kita, maka kita akan disambut baik oleh Tuhan kita.Kita akan duduk bersama sama dengan Tuhan di dalam perjamuan abadi di Surga.Semoga kita selalu hidup sebagai hamba yang setia yang tidak melupakan Tuhan,tetap hidup menurut panggilan luhur sebagai kawanan kecil yang telah dipilih Tuhan untuk menjadi teladan dalam hidup yang benar. Sekali lagi: Kesiap siagaan kita terletak pada hidup yang lurus,hidup adil dan benar.Siapa yang hidupnya lurus tidak akan panik dan tidak mengenal kata tiba tiba. Untuk dia saat akhir dan saat pertanggungan jawab bisa terjadi kapan saja. Tetapi seseorang yang hidupnya tidak lurus, sering mengingkar janji, sering gosip, sering berbohong, ikut-ikutan atau main hakim sendiri, sering memfitna, menyimpan dendam kesumat dan amarah, serta dengki, sering mencuri, sering menyontek, sering berkelahi, sering melakukan terror atau menghasut, sering melakukan pembunuhan, sering main main (entah main-main di bidang politik, rejeki atau susila) tentu saja selalu tidak aman. Ia takut akan suatu akhir atau pertanggungjawaban yang tiba-tiba.
Tetapi dalam perkembangannya ada perubahan rencana, panitia ternyata mengundang ketua dan jajaran Brimob, rumah pintar dan majelis dari Gereja Kristen Gideon. Dengan kehadiran tamu-tamu tersebut, acara yang sebelumnya tidak formal menjadi formal. Acara yang dimulai setelah misa Sabtu sore selesai ini diawali dengan sambutan dari Romo Paroki, setelah itu dilakukan perkenalan kepala Brimob yang baru beserta jajarannya yang bertujuan memperkenalkan Kepala Brimob yang baru kepada seluruh umat. Sedangkan tujuan mengundang Majelis Gereja Gideon dan Rumah Pintar adalah untuk berbagi kebersamaan dalam kebahagian St. Thomas. Selama 1 bulan ini, Gereja St. Thomas memang selalu ramai tidak seperti biasanya. Setiap kegiatan perlombaan antar wilayah diikuti dengan antusias. Hal ini menunjukkan kesuksesan acara ini. Sebut saja dari bidang liturgis dengan lomba mambaca kitab suci, mendaraskan mazmur serta lomba koor, dimana lomba koor menjadi event lomba yang paling ramai diikuti peserta. Dari bidang kepemudaan dengan lomba mewarnai, menggambar, fotografi, mengarang dan lomba desain poster, lalu dari bidang tata bunga dengan lomba merangkai bunga, Sebagai informasi, juara umum rangkaian acara ini diraih oleh wilayah 10. Acara yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit itu berjalan dengan baik. Kesuksesan acara ini memang tidak luput dari kendala-kendala yang menghadang. Waktu yang sangat sempit dalam proses persiapan, pembentukan panitia yang terhitung cepat dan penentuan juri yang menilai setiap lomba sehingga mampu member penilaian dan masukan kepada setiap peserta sebagai bahan pembelajaran baru adalah beberapa kendala yang dihadapi. Tetapi segala kendala yang dihadapi mampu diatasi dengan baik. Secara umum rangLanjut ke Halaman 4
Warta Thomas [ 3 ]
Layout Desain by Ari Henoe (
[email protected])
Hari Minggu Biasa ke XIX
kaian pesta mana yang berlangsung 1 bulan berjalan baik. Harapan dari panitia adalah agar acara ini mampu semakin mempererat persaudaraan antar wilayah dan agar dari lomba-lomba yang diadakan mampu membentuk generasi-generasi penerus yang baik dalam pelayanan kepada gereja. Semoga harapan itu dapat terus kita jaga di masa depan. PESTA YESUS MENAMPAKAN KEMULIAAN-NYA “Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa. Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaianNya menjadi putih berkilau-kilauan. Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia. Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan dan berbicara tentang tujuan kepergian-Nya yang akan digenapi-Nya di Yerusalem. Sementara itu Petrus dan teman-temannya telah tertidur dan ketika mereka terbangun mereka melihat Yesus dalam kemuliaanNya: dan kedua orang yang berdiri di dekat-Nya itu. Dan ketika kedua orang itu hendak meninggalkan Yesus, Petrus berkata kepada-Nya: "Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia." Tetapi Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya itu. Sementara ia berkata demikian, datanglah awan menaungi mereka. Dan ketika mereka masuk ke dalam awan itu, takutlah mereka. Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata: "Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia." Ketika suara itu terdengar, nampaklah Yesus tinggal seorang diri. Dan murid-murid itu merahasiakannya, dan pada masa itu mereka tidak menceriterakan kepada siapa pun apa yang telah mereka lihat itu” (Lukas 9: 28b-36). Berefleksi dari bacaan di atas dapat dibuat catatan sebagai berikut: Pengalaman “fascinosum” atau “tremendum”, terpesona atau terhentak, itulah yang sering kita alami dalam hidup beragama atau beriman. Dalam pengalaman terpesona sebagaimana dialami oleh para rasul, Petrus, Yohanes dan Yakobus, orang pada umumnya dengan penuh semangat berjanji untuk melakukan sesuatu yang besar dan luar biasa, padahal secara konkret yang bersangkutan belum tentu dapat melakanasakannya. Sebaliknya dalam pengalaman terhentak atau terpukul, orang dapat frustrasi atau marah -marah. Pengalaman tersebut kiranya merupakan anugerah Tuhan kepada kita agar kita semakin menyadari dan menghayati diri sebagai yang lemah dan Warta Thomas [ 4 ]
rapuh dan dengan demikian senantiasa memuliakan Tuhan dalam hidup sehari-hari melalui sesama maupun aneka tugas pekerjaan dan kesibukan. Manusia dan ciptaan-ciptaan lainnya hanya dapat hidup, tumbuh dan berkembang seperti yang kita hayati dan lihat serta nikmati saat ini karena karya Tuhan. Pada pesta hari ini kita dipanggil dan dingatkan untuk hal tersebut . Karya Tuhan dalam diri sesama kita maupun ciptaan-ciptaan lainnnya memang dapat mempesonakan atau menghentak/memukul diri kita, dan itu “memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.”(2Tim3:16) "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus. Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.”(2 Petrus 1:17b-19). Apa yang dikatakan oleh Petrus ini selayaknya menjadi permenungan dan refleksi kita. Suara itu kiranya dalam nada dan gema yang sedikit berbeda terjadi dalam diri sesama dan ciptaan-ciptaan lainnya di dunia ini, yang nampak dalam apa yang baik, indah, murni, jujur, dan seterusnya. Oleh karena itu kiranya kita senantiasa harus berpikir positif terhadap sesama dan ciptaan-ciptaan lainnya, tidak mengeluh atau menggerutu atas apa yang terjadi di sekitar kita dan mempengaruhi kita. Marilah kita sadari dan hayati bahwa setiap kata dan tindakan atau gerak sesama dan ciptaan lainnya di dunia ini bagaikan “pelita yang bercahaya di tempat yang gelap”, yang menjadi penerang, penuntun dan pembimbing hidup maupun cara bertindak kita. Dengan kata lain kita diajak dan dipanggil untuk menghayati motto “contemplativus in actione” atau menemukan Tuhan dalam segala sesuatu atau menghayati sesuatu dalam Tuhan. Untuk mendukung ajakan dan panggilan ini kiranya kita tidak boleh melupakan kebiasaan ‘pemeriksaan batin’ setiap hari. oleh Rm.I. Sumarya, S.J (www.ekaristi.org)
Layout Desain by Ari Henoe (
[email protected])
Hari Minggu Biasa ke XIX
Tekad yang Kuat Santo Yohanes Baptis Maria Vianney Yohanes Baptis Maria Vianney dilahirkan pada tanggal 8 Mei 1786 di Dardilly, sebuah dusun dekat Lyons, Perancis, dalam sebuah keluarga petani sederhana. Orangtua Yohanes Maria adalah Matius dan Maria Vianney. Usianya baru 18 bulan ketika Yohanes Maria telah belajar mengatupkan kedua tangan mungilnya dalam doa dan mengucapkan nama Yesus dan Maria. Maria Vianney akan membangunkan anakanaknya setiap pagi, agar ia dapat memastikan mereka mempersembahkan hati mereka kepada Tuhan. Penggembala domba yang telah menjadi seorang pemuda berusia 18 tahun itu merasa mantap untuk menjawab panggilan hatinya menjadi seorang imam. Sungguh sayang, Matius tidak mengijinkan putranya masuk seminari karena ia merasa tidak akan mampu membiayai sekolahnya. Pada tahun 1806, Abbè Balley, membuka sebuah sekolah kecil di pastoran di Ecully, guna mempersiapkan anak-anak lelaki untuk panggilan imam. Matius setuju dan memperbolehkan Yohanes belajar di sana. Tetapi, pada awalnya Abbè Balley enggan menerima Yohanes Maria, sebab pendidikannya tidak memadai, ia hanya tahu membaca dan menulis, itu saja; lagipula usianya sudah 19 tahun. Yohanes yakin akan panggilannya, jadi ia mendesak; Abbè Balley akhirnya berubah pendirian setelah ia mengetahui betapa banyak Yohanes mengenal kisah para kudus. Pada tahun 1807, Yohanes Maria menerima Sakramen Penguatan dan menambahkan Baptis dalam namanya. Pada tahun 1813, Yohanes Maria melanjutkan studinya di seminari tinggi di Lyons. Sejak itu ia dikenal sebagai Abbè Vianney, sebab ia telah menerima Tonsura tahun sebelumnya. Abbè Vianney terkenal karena laku tapa, silih, kerendahan hati dan permenungannya yang mendalam. Tetapi, dalam bidang akademis ia amat lemah; ia sulit sekali belajar, menghafal dan tidak pernah berhasil menguasai bahasa Latin. Sebab itu Abbè Vianney dijuluki sebagai “seminaris paling bodoh, namun paling saleh di Lyons”. Enam bulan kemudian, yang berwenang terpaksa harus mengeluarkannya dari seminari sebab pengetahuan akademisnya sungguh buruk.
mengirimnya kembali untuk mengikuti ujian tahbisan rendah dan diakonat. Kali ini, ujian diberikan dalam bahasa Perancis dan ia berhasil lulus; sesungguhnya para penguji mencatat bahwa ia “memberikan jawaban-jawaban yang sungguh bagus serta memuaskan....” Kesalehan Yohanes Maria Vianney terdengar juga oleh Bapa Uskup. Beliau bertanya, “Apakah ia berdevosi kepada Bunda Maria? Apakah ia setia mendaraskan rosario? Apakah ia sungguh seorang teladan kesalehan? Baguslah jika demikian! Aku memanggilnya untuk datang dan ditahbiskan! Gereja tidak hanya membutuhkan imam-imam yang terpelajar, tetapi, terlebih lagi, imam-imam yang saleh;” demikian Uskup, “rahmat Tuhan akan melakukan selanjutnya.” Akhirnya, pada tanggal 2 Juli 1814, pada pesta SP Maria Mengunjungi Elisabet, Abbè Vianney ditahbiskan sebagai subdiakon dan pada tanggal 12 Agustus 1815, ia ditahbiskan menjadi imam untuk selamanya. Pada mulanya, karena pengetahuannya dianggap tidak mencukupi, yang berwenang tidak memperkenankan P. Vianney melayani Sakramen Pengakuan Dosa; tetapi ternyata Tuhan suka bergurau juga, sebab tak lama lagi ia akan harus melayani pengakuan dosa hingga 18 jam dalam sehari! P. Vianney ditugaskan sebagai imam pembantu P. Balley di Ecully hingga pembimbingnya itu wafat pada tahun 1817. Awal tahun 1818, P. Vianney ditugaskan sebagai imam paroki sebuah dusun kecil Ars-enDombes yang berpenduduk 230 jiwa. Ia mengabdi di sana selama 41 tahun lamanya, dan buahnya sungguh luar biasa! disunting dari: www.indocell.net/yesaya
Nyaris putus asa, Abbè Vianney mendengar suatu suara yang menghiburnya untuk tidak bersedih hati, sebab suatu hari kelak ia akan sungguh menjadi seorang imam. Abbè Balley juga tak hendak menyerah, ia secara privat membimbing Abbè Vianney dan segera Warta Thomas [ 5 ]
Layout Desain by Ari Henoe (
[email protected])
Hari Minggu Biasa ke XIX
Keuskupan Surabaya Tahbiskan 8 Imam Baru Dipimpin langsung oleh Mgr. VINCENTIUS SUTIKNO WISAKSONO Pr, Uskup Surabaya, Rabu (04/08) malam bertempat di Gereja Kathedral Hati Kudus Yesus (HKY) Surabaya, ditahbiskan 8 Imam baru. Suasana sakral semakin terasa ketika para Imam baru tersebut sungkem kepada orang tua mereka. Diawali dengan perarakan yang diikuti seluruh Romo diwilayah Keuskupan Surabaya, serta para calon Imam yang akan ditahbiskan, dari halaman gereja kemudian bergerak masuk kedalam gereja diiringi dengan kumandang lagu-lagu gereja serta ratusan umat Katholik. "Menjadi Imam merupakan pengabdian tiada tara. Karena menjadi pelayan umat, merupakan bukti bahwa kasih adalah segala-galanya untuk kehidupan sesama manusia. Hari ini berbahagialah kita karena kedelapan Imam baru ini akan melayani umat," papar Mgr. VINCENTIUS SUTIKNO WISAKSONO Pr, Uskup Surabaya dalam kotbahnya, pada misa pentahbisan Rabu (04/08) malam.
Kedelapan Imam atau Romo baru yang ditahbiskan Rabu (04/08) adalah: Rm. LEO GIOVANNI MARCEL Ps, Rm. STEVANUS ISWADI PRAYITNO, Rm. THIMOTHEUS SIGA, Rm. ROBERTUS JOKOSULISTYO, Rm. STEFANUS DARMO, Rm. YOHANNES BENNY SUWITO, Rm. ANTONIUS WIDHI HARIANTORO, dan Rm. YOSEF SILVINUS SAPOMO CM. (suarasurabaya.net)
Vatikan Kritik Perubahan Jadwal Serie A Vatikan mengkritik perombakan jadwal Serie A yang dilakukan oleh Lega Calcio. Mereka menilai perubahan tersebut seperti menginvasi kehidupan seseorang. Mulai musim 2010-2011, Lega Calcio mengubah jadwal pertandingan liga. Salah satu perubahan adalah menggeser waktu pertandingan di hari Minggu. Beberapa pertandingan akan digelar pukul 12.30 waktu setempat. "Saya menilai jadwal tersebut sia-sia. Menempatkan orang di depan televisi pada pukul 12.30, di mana saat itu mereka seharusnya sedang makan siang bersama keluarga, menurut saya itu seperti 'invasi lapangan hijau' ke dalam kehidupan," komentar Uskup Carlo Mazza kepada Tuttosport. "Waktu untuk keluarga merupakan hal yang sangat penting dan kita tidak bisa 'menjual' momen tersebut untuk acara lain," terangnya. Lega Calcio memandang penting perubahan jadwal tanding itu karena hal tersebut dapat meningkatkan prestasi klub-klub Serie A di level Eropa. Perubahan itu juga dilakukan untuk memenuhi permintaan televisi berbayar yang menayangkan laga-laga tersebut. (kompas.com)
Kemudian para Imam baru tersebut mengikuti sederet upacara kebaktian terkait pentahbisan yang dipimpin RomoTIK, sapaan Mgr VINCENTIUS SUTIKNO WISAKSONO Pr, Uskup Surabaya. Dan tibalah saat bagi para Imam menerima jubah sebagai Romo atau Imam, kemudian dihadapan masing-masing orangtua serta keluarga mereka mengganti jubahnya dengan jubah Imam. Air mata terlihat menitik disudut mata para ibu dari keluarga masing-masing Imam baru yang Rabu (04/08) malam secara khusus hadir pada pentahbisan putera mereka. Dan suasana haru mewarnai seluruh ruang gereja Kathedral HKY Jl.Polisi Istimewa, Surabaya. Warta Thomas [ 6 ]
Pengumuman Akan diadakan PORSENI Mudika Santo Thomas pada Tanggal 17 Agustus bertempat di Stasi, dan 22 Agustus di GOR Brimob. Info Lebih Lanjut Hubungi : Bintang (085716271518) Jesi (02199693470)
Layout Desain by Ari Henoe (
[email protected])
Hari Minggu Biasa ke XIX
Berita Paroki • Ekaristi Harian dalam minggu ini, hari Senin s/d Jumat, Pukul. 05.30 di gereja. Hari Sabtu pagi pukul. 06.00 di Susteran PRR. Mekarsari ● Minggu, 8 Agustus : Baptisan Anak di gereja . ● Selasa, 10 Agustus : Pesta St. Laurensius, Diakon, Martir . ● Rabu, 11 Agustus : Peringatan wajib St. Klara, Perawan. ● Sabtu, 14 Agustus : Peringatan wajib St.Maximilianus Maria Kolbe, Imam dan Martir ● Paroki Santo Herkulanus, Dpok mengundang Bapak/Ibu/Sdra.i, untuk mengikuti Seminar sehari Kitab Suci, dengan Tema : Bunda Maria dalam Kitab Suci, dengan Pembicara : Romo DR. Martin Harun,OFM , yang akan diselengarakan pada hari Minggu, 22 Agustus 2010 pkl. 09.30 s/d 14.00 di Ruang Serba Guna Paroki St. Herkulanus, Depok. Formulir dapat di Sekretariat.
Bacaan Harian
Acara Rutin Paroki
• 16 Agustus 2010 : Hari Biasa : Yeh. 24:15-24; MT Ul. 32:18-19,20,21; Mat. 19:16-22
• Rekoleksi orangtua bayi calon baptis: minggu pertama dalam bulan.
• 17 Agustus 2010 : HARI RAYA KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA : Sir. 10:1-8; Mzm. 101:1a,2ac,3a,6-7; 1Ptr. 2:13-17; Mat. 22:15-21
• 18 Agustus 2010 : Hari Biasa : Yeh. 34:1-11; Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6; Mat. 20:1-16a
• 19 Agustus 2010 : Hari Biasa : Yeh. 36:23-28; Mzm. 51:12-13,14-15,18-19; Mat. 22:1-14
• 20 Agustus 2010 : Pw S. Bernardus : Yeh. 37:114; Mzm. 107:23,4-5,6-7,8-9; Mat. 22:34-40; atau dr RUybs
• Pembaptisan bayi: hari Minggu kedua dalam bulan. • Pengajaran agama dewasa untuk calon baptis: setiap Senin (malam) pk.19.00-20.30 WIB.
• Legio Maria: setiap hari Sabtu, pukul 15.30—17.30 • Latihan Paduan Suara Mudika: Rabu dan Jumat Pkl. 20.00—22.00 WIB.
• Latihan Lektor setiap hari Jumat pukul 19.30 - 22.00 WIB di Gereja
• Pertemuan Lektor bulanan diadakan pada hari minggu
• 21 Agustus 2010 : Pw S. Pius X : Yeh. 43:1-7a;
kedua setiap bulan pukul 10.00 - 12.00 WIB di Gereja
Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-14; Mat. 23:1-12; atau • PDKK St. Thomas: tiap Rabu II-IV pk.19.00-22.00 WIB. dr RUybs • Pertemuan Lansia setiap Sabtu pertama dalam bulan Pk.09.00 pagi.
• Pelayanan KPU/Santo Yusuf: hari Minggu sesudah Perayaan Ekaristi II pukul 08.00.
• Informasi lain: lewat Sekretariat Paroki.
Perkawinan Pengumuman Pertama ♥ Marcellinus Adhya Yudha Pamungkas dari Paroki Yohanes Maria Vianney, Cilangkap dengan Ayu Trisnawati, dari Paroki Aloysius Gonzaga, Cijantung . Bagi umat yang mengetahui adanya halangan-halangan atas rencana pernikahan tersebut, wajib memberitahukan kepada Pastor Paroki.
Warta Thomas [ 7 ]
Layout Desain by Ari Henoe (
[email protected])
Hari Minggu Biasa ke XIX
Petugas Liturgi Paroki St.Thomas Sabtu, 14/08/2010 18.00 Koor
Stasi BMR
Minggu, 15/08/2010 06.00
08.00
Minggu, 15/08/2010 07.00
18.00
Mikael
Mudika Wilayah VII
P. S. NTT.
Antonius
Wilayah I
Penyambut Jemaat
Ratu Pencinta Damai
Yohanes Pembaptis
Wilayah IV
Bunda Penebus
WKRI – RW. X
Prodiakon
Y Siyono B Agus Rahmucahyo FX Ngadinu J Ricky Wattimena
FX Bambang Sudarsono JBJ Soehardi F Gito Purwanto FX Sumardi
Lektor
Yohana - Aan
Anne - Kris
Misdinar Bunga
PI
P III
P Tony Rusli St Diyono P Musdiyono FX Soejatno JB Muratno R Sugeng Marsunu Irma - Marianne
P II Wilayah XI
AY Hendro Sugianto E Suyanto Th Soegiyanto M Soedomo
Nanang - Yuanita P IV
Ucapan Syukur
Kolekte Minggu Lalu Kolekte : Rp. 14.643.400 ,-
►Terimakasih serta puji Syukur bagi Tuhan Yesus
Terima kasih atas karya serta amal bakti Bapak/Ibu, Tuhan memberkati. Rekening Paroki: BCA Cab. Cimanggis No.166.2497171 a.n. Christopharus Lamen Sani atau Ibu Rosari Ginting
Public Speaking di Keuskupan Denpasar Dimulai 14 Juli 2010, pelatihan Public Speaking Keuskupan Denpasar Dekenat NTB dibuka oleh Romo Herman Yosef babey Pr, Romo Agus Alfons Duka SVD dan Romo I Gede Adiamika Pr. Acara pelatihan 4 hari tersebut merupakan kerjasama Komisi Komsos KWI dan Keuskupan Denpasar yang diselenggarakan di wisma Arnoldus, Ampenan, Lombok. Pelatihan diikuti oleh 20 peserta terdiri dari imam dan awam dan diberikan secara intensif dari pagi hingga malam hari untuk melatih peserta berbicara, berpresentasi dan tampil menarik di muka publik dibawah bimbingan Errol Jonathans, dari radio Suara Surabaya. Para peserta yang mengikuti pelatihan ini kelihatan bersemangat, sebagian dari mereka menyatakan Warta Thomas [ 8 ]
Ign Harry Respatyo PS Trimo Syukur A Hendratmo M Kisto Mintardjo Y Supardi
dan Bunda Maria atas terkabulnya permohonan kami melalui doa novena 3salam Maria . (Kel. Titik Budiono)
harapannya agar pelatihan ini diberikan secara berkesinambungan sedangkan para imam menyatakan bahwa pelatihan ini sebaiknya juga diberikan kepada para seminaris. Seluruh peserta, baik imam maupun awam, menginginkan mereka dapat tampil menarik dalam tiap kemunculan mereka di muka publik, termasuk saat berkotbah dalam perayaan ekaristi. Pelatihan public speaking khusus dekenat NTB ini merupakan pelatihan ketiga yang diadakan oleh Komisi Komsos KWI. Tahap pertama yang diikuti imam perwakilan 20 keuskupan telah diadakan bulan September 2009 di Surabaya. Tahap kedua juga diikuti 20 imam perwakilan keuskupan di Indonesia diselenggarakan bulan Februari 2010. (mirifica/R)
Layout Desain by Ari Henoe (
[email protected])
Hari Minggu Biasa ke XIX