MITRA
Edisi176/TahunXI/2011
WACANA
TURUT MEMBANGUN GIZI BANGSA
MediaUsahaKecilMenengahMakananBerbasisTepung
ISSN 1412-2170
Rame-Rame Melirik Bisnis Waralaba KirimanGRATISdari: PT ISM Tbk. bogasari �our mills PORTODIBAYAR/TAXEPERCUE Nomor:05/PRTD/JKU/DIVREIV/2011 Berlaku:s.d.31Desember2011
LAGANSA(LayananPelangganBogasari):0807-1800-888, (021) 43920250
e-mail:lagansa@bogasariflour.com,WaktuLayanan:HariSenin-SabtuPukul08.00-17.00(KecualiHariLiburNasional)
Membuka Cabang atau Menawarkan Waralaba? ................................. Hal. 6 Ketika usaha sudah cukup mapan, sistem apa yang paling cocok untuk mengembangkan usaha. Apakah mau membuka cabang atau menjualnya dalam bentuk waralaba.
Aneka Mi dari Lomba Cipta Kreasi Resep ...................................... Hal. 9 ”Saya mencari inspirasi dengan mendengarkan musik sambil membayangkan makanan yang lezat dan unik,” ucap Hendry Febrian, Juara I Lomba Cipta Kreasi Resep
Belajar dari Kegagalan Usaha Bossnya ... hal 10 Justrubangkrutnya perusahaantempatnya bekerjaitulahiamendapatkanbanyak ilmu.“Belajardari kegagalanboss,saya memberanikandiri membukausahasendiri
SajianUtama......................................................3-7 SeputarLKCR......................................................8 Asal-Usul...............................................................12 InfoBogex2011.................................................14 BMC........................................................................16 Resep .................................................................... 18
Tim BMC Center yang bekerja di balik layar proses e-kupon yang dikirimkan oleh UKM mitra Bogasari sampai timbul benefit yang menarik, yaitu berupa hadiah langsung atau program poin reward.
P
embaca yang budiman, Usaha waralaba memang sangat menggiurkan, Banyak para pemilik usaha ingin cepat-cepat mewaralabakan usahanya. Oleh karena itu membuka usaha usaha dengan menawarkan kerjasama waralaba nampaknya sudah menjadi tren saat ini, karena pengembangan dengan sistem ini jauh lebih murah. Ada dua pilihan untuk mengembangkan usaha kita, yaitu mau membuka cabang atau menawarkan sistem waralaba kepada pemilik modal. Tulisan mengenai apa itu waralaba lengkap dengan dasar hukumnya di Indonesia, kami turunkan dalam Wacana Mitra edisi 176 ini, dengan harapan dapat membantu para pembaca yang budiman agar khususnya mereka yang usahanya sudah berkembang untuk menentukan pilihan, mau dikembangkan seperti apa usahanya itu. Selain itu juga bagi mereka yang hanya punya modal tetapi belum punya gambaran mau diolah menjadi apakah modal tersebut, diharapkan dapat melirik dan membeli waralaba sebagai pilihan usahanya. Pada tulisan lain kami juga menurunkan informasi mengenai Lomba Cipta Kreasi Resep 2011. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, lomba kali ini mengangkat mi sebagai tema lomba. Pelu diketahui bahwa kreasi mi ternyata sangat banyak dan beraneka jenis. Ini terbukti dari hasil kreasi siswa-siswi SMK di beberapa kota di Indonesia peserta lomba. Sungguh tidak diduga sebelumnya ucap salah seorang juri lomba. Dalam edisi ini juga diangkat salah satu tim kerja yang sangat penting bagi para anggota Bogasari Mitra Card. Mereka adalah tim yang memproses dan mengolah e-kupon sampai timbul bene�t bagi para UKM yang mengirimkan e-kupon ke bogasari. Akhirnya selamat dan sukses bagi anda. M
PENERBIT: PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, Divisi Bogasari Flour Mills. ISSN: 1412-2170 Penasihat: Franciscus Welirang, Herman Djuhar, Pembina: Hans R. Aditio, P. Soegiono D, Budi Sugianto, Koko Santosa, Ivo Ariawan, Penanggungjawab: Uluan D.P. Manurung, Pemimpin Redaksi: M.R. Pamungkas Redaksi: Louis M. Djangun, Rudianto Pangaribuan, Kontributor: Effendi, Ahmad Hadiyanto, J .M. Qayyuum; Roy Hudiana, Sylvia, Joko Pramono, Josaphat S. Wijaya, Julius Ronadi, Suhaeli Ali. Desain & Lay-out: Melcky. Sekretariat, & Distribusi: SME Relations Department Alamat Redaksi: PT. Indofood Sukses Makmur tbk. Divisi Bogasari Flour Mills, Jln. Raya Cilincing, Tanjung Priok, Jakarta - 14110, PO. Box 2000 JKU 14013. Telp : (021) 43900170-174, Fax : (021) 43920049, e-mail:
[email protected], http//www.bogasari.com DISTRIBUSI TERBATAS UNTUK KALANGAN SENDIRI, TIDAK DIPERJUALBELIKAN
Edisi176/TahunXI/2011* Wacana Mitra
Sajian Utama
Waralaba Mulai dilirik UKM Usaha waralaba memang sangat menggiurkan, Banyak para pemilik usaha yang ingin cepatcepat mewaralabakan bisnisnya. Apa sih Waralaba itu? Waralaba atau pupoler dengan sebutan Franchising (Inggris); Franchise (Perancis) adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud dengan Waralaba ialah suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu. Dalam waralaba dikenal istilah franchisor dan franchisee, keduanya saling terkait dan tidak bisa dipisahkan. Franchisor atau pemberi waralaba, adalah badan usaha atau perorangan yang memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan
Bagi Anggota BMC (Bogasari Mitra Card):
Daftarkan nomor HP anda dan Informasikan setiap perubahan nomor telepon/HP Anda ke 0807-1-800-888, karena setiap informasi BMC akan disampaikan melalui SMS. Wacana Mitra * Edisi 176/Tahun XI/2011
Sajian Utama
dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimilikinya. Sedangkan Franchisee atau penerima waralaba, adalah badan usaha atau perorangan yang diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas yang dimiliki pemberi waralaba Perkembangan yang demikian pesat menyebabkan sistem waralaba digemari sebagai suatu sistem bisnis di berbagai bidang usaha. Bisnis waralaba tidak mengenal diskriminasi, pemilik waralaba (franchisor) dalam menyeleksi calon mitra usahanya berpedoman pada keuntungan bersama. Saat ini bisnis waralaba lebih didominasi oleh rumah makan siap saji. Untuk usaha makanan berbasis terigu yang memanfaatkan sistem waralaba sudah banyak tercatat seperti: Edam Burger, Sabana Fried Chicken, Kebab Turki Baba Ra�, Royal Crepes, Mie Kota Batavia, Mie Ayam Grobakan, Martabak San Francisco, Mie Aceh Seulawah, Bakmi Naga, Mie Kondang, Martabak Mr. Black, Bakmi MieKita, Quemama, Martabak Alim, dll Pada prinsipnya jika ingin mewaralabakan usaha, harus benar-benar ahli dalam bidang usaha tersebut, sehingga kita tahu betul seluk-beluknya dan detail usaha tersebut. Mulai dari perijinan usaha, cara merekrut instruktur, menjalankan metoda pengajarannya, mengelola keuangannya, memasarkan jasanya, memilih tempat usahanya, meningkatkan penjualannya, mengatasi masalah-masalahnya, memprediksi tren usahanya, dan lain sebagainya. Keahlian tersebut diperlukan agar kita mampu menduplikasikan usaha ke calon pembeli waralaba (franchisee), di mana kita akan dapat mengajarkan kepada orang lain untuk membuka usaha waralaba ini dengan benar. Jika kita masih merasa belum benar-benar ahli untuk mengajari orang lain membuka usaha tersebut, maka sebaiknya kita tunda dulu menjadi pengusaha waralaba (franchisor) Usaha waralaba yang akan ditawarkan sebaiknya telah dikuasai dengan baik dan sudah terbukti berhasil. Ini adalah konsep awal kita untuk menjadi franchisor. Memberikan cara yang tepat kepada orang lain untuk membuka usaha sebagaimana yang kita lakukan. Untuk imbal jasa dari apa yang kita berikan (termasuk penggunaan merek dan sistem/metoda) maka kita berhak mendapatkan kontribusi fee yang bisa ditarik dalam bentuk Franchise Fee maupun bagi hasil operasional (royalty fee). Prinsip kerjasama dengan franchisee mengikuti dari konsep kerjasama, yaitu franchisee akan diberikan petunjuk untuk membuka usahanya, dan franchisee harus mengikuti
petunjuk yang kita berikan dengan disiplin. Atas kerjasama tersebut akan ada imbal balik yang kita tetapkan baik untuk franchise fee maupun royalty fee dan juga biaya-biaya atau ketentuan lain. Ada hal-hal lain yang perlu dicantumkan menyangkut hal yang layak diperjanjikan pada perjanjian franchise, seperti masalah teritori, pengalihan hak franchise, dll. Usaha waralaba yang sukses adalah impian bagi semua calon franchisor. Pastikan usaha yang ditawarkan memenuhi kriteria-kriteria diatas. (pam - dari berbagai sumber)
edam burger juga menawarkan sistem waralaba
Edisi 176/Tahun XI/2011 * Wacana Mitra
Sajian Utama
Memahami Usaha Waralaba
M
embuka suatu usaha baru memang tidak mudah, walapun lebih sulit untuk mempertahankan usaha tersebut, apalagi mengem-bangkannya. Membuka usaha dengan menawarkan pola kerjasama waralaba, nampaknya sudah menjadi tren saat ini karena ekspansi usaha dengan sistem waralaba ini jauh lebih murah dibandingkan dengan cara konvensional menggunakan kekuatan sumber dana sendiri. Namun perlu diingat bahwa sebelum mewaralabakan usaha tersebut, ada baiknya mempelajari terlebih dahulu peraturan perundang-undangan yang berlaku yang berkaitan dengan waralaba tersebut, khususnya PP RI NO. 42 TAHUN 2007 tentang WARALABA. Di dalam peraturan tersebut tercantum apa yang dimaksud dengan waralaba adalah hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang dan/atau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan dan/ atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan Perjanjian Waralaba. Suatu usaha dapat diwaralabakan apabila memenuhi kriteria sebagai berikut : 1. Memiliki ciri khas usaha; 2. Terbukti sudah memberikan
Membuka usaha dengan menawarkan pola kerjasama waralaba, nampaknya sudah menjadi tren saat ini karena ekspansi usaha dengan sistem waralaba ini jauh lebih murah dibandingkan dengan cara konvensional menggunakan kekuatan sumber dana sendiri. keuntungan; 3. Memiliki standar atas pelayanan dan barang dan/atau jasa yang ditawarkan yang dibuat secara tertulis; 4. Mudah diajarkan dan diaplikasikan; 5. Adanya dukungan berkesinambungan, dan; 6. Hak Kekayaan Intelektual yang telah terdaftar. 7. Surat Tanda Pendaftaran Waralaba dari Kementerian Perdagangan Selain itu juga harus membuat prospektus penawaran waralaba kepada calon penerima waralaba pada saat melakukan penawaran yang isinya antaralain: 1. Data identitas pemberi waralaba; 2. Legalitas usaha pemberi waralaba; 3. Sejarah kegiatan usahanya; 4. Struktur organisasi pemberi waralaba;
Wacana Mitra * Edisi 176/Tahun XI/2011
5. Laporan Keuangan 2 tahun terakhir; 6. Jumlah tempat usaha; 7. Daftar penerima waralaba; 8. Hak dan Kewajiban pemberi waralaba dan penerima waralaba. Mewaralabakan usaha jelas akan mendapatkan keuntungan atau manfaat yang besar karena dapat mengembangkan usaha dengan biaya yang relatif murah Atau dengan perkataan lain kita tidak perlu mengeluarkan dana investasi sendiri untuk mengembangkan usaha tersebut. Kita juga akan mendapatkan keuntungan yang cukup besar berupa franchise fee serta pasif income royalty fee sepanjang usaha dari penerima waralaba tersebut tetap berjalan. Keuntungan lain adalah adanya kepercayaan dari masyarakat terhadap merek usaha kita akan semakin tinggi, sehingga keinginan orang untuk menjadi pemegang waralaba akan bertambah banyak dan yang terpenting pihak kita terhindar dari UU Anti Monopoli, Sistem waralaba ini pada intinya adalah menjalin kemitraan dengan pihak lain dalam menjalankan usaha (diolah dari berbagai sumber)
Sajian Utama
Membuka Cabang atau Menawarkan Waralaba? Ketika usaha sudah cukup mapan, sistem apa yang paling cocok untuk mengembangkan usaha. Ada 2 pilihan apakah mau membuka cabang atau menjualnya dalam bentuk waralaba. Mana yang akan dipilih? beberapa brosur yang menawarkan bisnis waralaba
K
alau saat ini kita sudah mempunyai usaha dan sudah cukup mapan, tetapi untuk mengembangkan lokasi tidak memungkinkan. Mungkin timbul pemikiran apakah mau membuka cabang atau menjualnya dalam bentuk waralaba. Untuk dapat menentukan pilihan itu tentu perlu perhitungan yang cermat dan kehati-hatian. Karena salah pilih akibatnya bisa fatal. Membuka cabang ataupun menawarkan pola kerjasama dalam bentuk waralaba adalah metode ekspansi usaha. Keduanya tentunya ada kelebihan dan kekurangannya. Informasi mengenai karakter masing-masing usaha sangat perlu untuk menjadi pertimbangan. Jika kita memilih untuk membuka cabang tentu diperlukan dana yang cukup longgar dan sedikit ekstra dalam pengelolaan karyawan yang lebih banyak, karena semuanya diurus sendiri. Tetapi dari segi rahasia
perusahaan dijamin tetap aman, dan kontrol terhadap jalannya usaha lebih mudah. Sebaliknya jika perusahaan tidak punya dana berlebih untuk buka cabang dan tidak mau repot mengurusi karyawan, sistem waralaba bisa dipertimbangkan untuk dipilih. Ketika kita memilih menggunakan sistem waralaba, beberapa syarat yang harus dipenuhi adalah : 1. Pengalaman usaha yang telah teruji dan nyata –nyata mendatangkan keuntungan. 2. Penawaran yang wajar dan informasi yang benar dan obyektif mengenai usaha yang telah berjalan, termasuk informasi mengenai proyeksi keuangan usaha kepada calon mitra waralaba 3. Standard Operating Procedure (SOP) /manual operasi secara jelas, tertulis, dapat dan mudah dipelajari. SOP tersebut benarbenar telah diterapkan saat ini
4.
5.
6.
7.
di lapangan untuk meyakinkan bahwa bisnis yang dijalankan memang mudah diajarkan dan dipelajari. Perjanjian kerjasama yang jelas antara kedua pihak yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, khususnya PP No. 42/Thn 2007 yang mengatur waralaba. Memberikan pelatihan dan pendampingan yang berkesinambungan kepada mitra waralaba selama masa perjanjian kerjasama. Cari sebanyak-banyaknya pengetahuan dan referensi yang berhubungan dengan bisnis waralaba. Keputusan mutlak ada pada kesiapan anda sebagai pemilik usaha.
diolah dari berbagai sumber
Edisi176/TahunXI/2011 * Wacana Mitra
Sajian Utama
aralaba adalah suatu pengaturan usaha di mana seorang yang membeli usaha waralaba diberi hak penggunaan lisensi, merek dagang atau saluran distribusi oleh penjual usaha waralaba, melalui perjanjian atau kontrak. Di Indonesia, waralaba sudah berkembang. Jika semula hanya dilakukan oleh perusahaan makanan asing seperti McDonald, KFC, California Fried Chicken, Hoka-Hoka Bento dll. Sekarang perusahaan lokalnya, mulai banyak yang menerapkannya. Sebut saja Edam Burger, Martabak Alim, dll. Bahkan, sejumlah pendatang baru pun bermunculan. Misalnya Sabana, pengusaha lokal yang mewaralabakan ayam goreng ala McDonald. Sekarang ini, jumlah perusahaan waralaba asing di berbagai bidang terutama makanan yang beroperasi di Indonesia sudah cukup banyak. Di banding perusahaan asing, perkembangan waralaba perusahaan dalam negeri memang masih ada kelemahan di sana-sini. Bagi pengusaha pemula yang ingin menghindari banyak risiko, memulai usaha dengan cara waralaba merupakan jalan yang mungkin bisa dipertimbangkan. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan melakukan waralaba, yang tidak akan pernah dapat diperoleh bila Anda memulai mendirikan usaha dari awal atau dengan membeli usaha yang telah berjalan, adalah: - Dapat memanfaatkan ketenaran yang dimiliki oleh perusahaan waralaba, khususnya untuk kepentingan promosi, pemasaran dan distribusi, serta untuk
W
Cermat Memutuskan Membeli Usaha Waralaba Banyak jalan untuk menjadi pengusaha. Selain mendirikan perusahaan sendiri atau membeli perusahaan yang sudah jalan, bisa juga memanfaatkan waralaba. memperoleh imej yang baik dari barang/ jasa yang ditawarkan. - Mendapatkan bantuan manajemen dan pelatihan yang telah terbukti handal, sehingga dapat mengurangi risiko kegagalan, dapat berkembang lebih cepat, serta memperkuat kepercayaan pihak ketiga, khususnya pemilik modal seperti bank. - Biasanya tingkat keuntungan yang diperoleh lebih tinggi, mengingat imej barang/jasa yang dimiliki telah baik. Beberapa aspek yang harus diketahui dan pahami, sebelum memutuskan untuk membeli usaha waralaba adalah : Sisi Penjual Waralaba - Bagaimana reputasi penjual waralaba, apakah sudah cukup dikenal atau tidak? - Berapa banyak perusahaan yang telah membeli waralabanya, di mana saja lokasinya, dan bagaimana perkembangannya? - Apabila ada pembeli waralaba yang
Salah satu usaha martabak dengan sistem waralaba
Wacana Mitra * Edisi176/TahunXI/2011
gagal, cari tahu apa yang menyebabkan kegagalannya? - Bantuan apa saja yang dapat diperoleh dari penjual waralaba, untuk berapa lama dan berapa biayanya? Sisi Barang/Jasa - Apakah barang/jasa yang ditawarkan penjual waralaba telah memiliki paten dan hak cipta yang melindunginya? - Apakah sudah ada orang lain yang membeli? Berapa jumlahnya? Apakah masih memungkinkan untuk berkembang jika Anda membelinya juga? - Dapatkah bersaing dengan barang/jasa sejenis dari perusahaan atau merek dagang lain? Pelajari apa kelebihan yang dimiliki oleh barang/jasa perusahaan waralaba yang akan Anda beli. - Bagaimana prospeknya di masa yang akan datang, setidaknya 3 sampai 5 tahun lagi? - Apakah barang/jasa dari perusahaan yang akan dibeli tidak bertentangan dengan hukum, peraturan, budaya atau agama setempat? Sisi Bentuk Kontrak - Sebelum menandatangani kontrak pembelian waralaba, pelajari dengan teliti isi kontrak, terutama yang menyangkut hak dan kewajiban yang akan diperoleh. Untuk mempermudah memahaminya, mintalah bantuan kepada orang yang ahli dalam bidangnya. - Pelajari, sejauh mana batasan-ba-tasan yang dapat dilakukan dan tidak dapat dilakukan terhadap waralaba yang akan dibeli. - Lihat dalam kontrak, apakah Anda memiliki hak menolak untuk menjual barang/jasa baru yang ditawarkan oleh penjual waralaba? Bila telah mempelajari tiga hal di atas, dan Anda yakin bahwa kesemuanya akan dapat menguntungkan, maka pembelian waralaba dapat dilakukan. Sekali lagi, rencanakan dengan baik segala sesuatunya. Bekerjalah dengan sungguh-sungguh, dan berusaha untuk selalu terdepan dari pesaing-pesaing Anda.*** (Sumber: Bagaimana Merencanakan Suatu Usaha Kecil, “Kadin Indonesia dan Friedrich Ebert Stiftung)
Seputar LCKR
21 Finalis LCKR
Adu Resep di Bogasari Expo 2011
MEREKA memang baru duduk di bangku SMK. Tapi kemampuan menciptakan resep �dak kalah dengan mahasiswa tata boga bahkan dengan para baker. Seper� yang terekam dalam Lomba Cipta Kreasi Resep (LCKR) yang digelar PT Indofood Sukses Makmur, Tbk. Divisi Bogasari di berbagai kota sepanjang bulan Mei 2011. Antara lain di Jakarta, Bogor, Purwokerto, Surabaya, Solo, Yogya, , Kediri dan sejumlah kota lainnya.
K
emampuan ratusan siswa SMK dari puluhan sekolah dalam mencipatakan resep pada LCKR tahun 2011 dengan tema ’Kreasi Mie Untuk Sarapan’ ini sungguh patut diapreasiasi. Pasalnya �daklah mudah untuk mengembangkan kreasi makanan dengan resep dasar mi. Tapi peserta LCKR Bogasari membuk�kannya. Ratusan kreasi mi mereka cipatakan. Mulai dari bercitarasa lokal hingga bernuansa oriental dan Eropa. Sebut saja misalnya Mi Mawar Kacang Hijau, Noodle Meet Pecel, Mi Rempah Bayangan, Mi Jagung Rasa Nanas, Mi Sehat Nusantara, dan lain-lian. Sementara resep oriental, seper� E-Fu Mie Tiny Seafood, Oriental Noodle, Dragon Fruit and Fish Noodle with White Orange Sauce and Tengiri BBQ, dan masih banyak lagi. Untuk nuansa Eropa ada Burger Mie, Curry Red Noodles, Shrimp Rainbow, Noodles Joint Fir with Calamari, dan beragam kreasi lainnya.
”Sungguh krea�vitas yang patut dibanggakan. Semua resep mereka ini oten�k dan para baker kami dari Bogasari Baking Center (BBC) pun mengakuinya. Anak-anak SMK ini adalah aset bangsa dalam mendorong terciptanya penganekaragaman pangan bahkan dikembangkan sebagai new entrepreneur,” ucap Ivo Ariawan Budiprabawa, Vice President Commercial PT Indofood Sukses Makmur, Tbk. Bogasari Flour Mill Division. Bogasari Baking Center (BBC) Bogasari menyelenggarakan LCKR bukan sekadar lomba untuk menguji kemampuan para siswa SMK. Tapi menjadi komitmen Bogasari dalam hal pendidikan di bidang pangan sekaligus mengenalkan jiwa entrepreneur sejak di bangku sekolah. Selain lewat kompe�si semacam LCKR, juga praktek kerja lapangan (PKL), kerja sama pela�han, dan lain-lain.
Salah satu ujung tombak dalam pelaksanaan program ini pengembangan usaha ini adalah Bogasari Baking Center (BBC) yang sudah berdiri sejak Oktober 1981 dan tersebar di 21 kota. BBC hadir untuk menciptakan dan mengembangkan keahlian membuat aneka makanan berbasis terigu sebagai langkah awal wirausaha di bidang ini. Pengetahuan dasar mengenai proses pengolahan makanan yang benar diberikan secara lengkap melalui pela�han teori (20%) dan praktek langsung atau hands on method (80%). Bogasari Expo 2011 Khusus untuk para pemenang LCKR 2011 yang berlangsung di 5 kota yakni Surabaya, Kediri, Solo, Yogyakarta, dan Jember, akan mengiku� final pada event Bogasari Expo (Bogex) 2011. Perhelatan akbar seputar aneka kreasi makanan berbasis terigu yang diselenggarakan Bogasari ini akan berlangsung di Grand City Mall Surabaya pada 15 Juli hingga 17 Juli 2011 dari pukul 10 pagi hingga pukul 10 malam. Pada Bogex 2011 yang mengangkat tema ”Bangun dan Kembangkan Usaha Makanan Berbasis Terigu” ini digelar berbagai acara. Mulai dari Kursus 40 Resep Eksklusif Bogasari; Kelas Bisnis dan Bincang Usaha untuk yang ingin memulai maupun mengembangkan usaha; Bazar Bahan, Mesin dan Peralatan Bakery, Kompe�si Bintang Boga dan Bogasari Junior Baker; hingga Cooking Demo Bersama Chef Bara dan Chef Farah Qiunn. Dan masih banyak kegiatan kuliner serta hiburan lainnya. Sementara Final LCKR akan berlangsung di hari penutupan Bogex 2011, yakni Minggu 17 Juli. Sebanyak 21 siswa SMK dari berbagai kota antara lain Surabaya, Malang, Gresik, Kediri, Madiun, Solo, Jember, Yogyakarta dan kota lainnya akan mengadu 21 resep ciptaannya. Pas�nya dijami seru. ”Yang pas� lewat beragam kegiatan di Bogex 2011 ini Anda akan mengalami 3 manfaat sekaligus, yakni edukasi, eksebisi, dan rekreasi. Karenanya Bogasari Expo ini �dak hanya menarik bagi individu tapi pas� bermanfaat bagi kunjungan keluarga,” ucap Ivo Ariawan. Jangan sampai ke�nggalan !! (RAP)
Edisi176/TahunXI/2011* Wacana Mitra
Aneka Mi dari Peserta LCKR 2011 Bogasari ”Saya mencari inspirasi dengan mendengarkan musik sambil membayangkan makanan yang lezat dan unik,” ucap Hendry Febrian, Juara I Lomba Cipta Kreasi Resep (LCKR) Bogasari yang berlangsung di Bogasari Baking Center (BBC) Jakarta, 30 Mei lalu. Pelajar dari SMK Sahid yang murah senyum ini menyuguhkan resep Sukiyaki Roll. Acara LCKR di Jakarta, adalah 1 dari 5 kota tempat berlangsungnya LCKR yang diselenggarakan PT Indofood Sukses Makmur, Tbk. Divisi Bogasari untuk wilayah Barat Indonesia. Empat kota lain di wilayah Barat adalalah Bandung, Cirebon, Sukabumi dan Purwokerto. Seluruh peserta LCKR 2011 ini yang mengangkat tema “Resep Mi Untuk Sarapan” untuk wilayah Timur ini diiku� 26 SMK dan masing-masing mengutus 2 peserta sehingga jumlah siswa yang ikut menjadi 52 orang. Untuk wilayah Jakarta, diiku� 8 SMK dengan peserta 16 siswa. Selain merebut juara I, SMK Sahid juga meraih Juara Harapan II atas nama Sherly SF. Sementara juara 2 diraih Wanjodi Rushartanto dari SMKN 32 Jakarta, Yeni Natalia dari SMKN 60 (juara 3), Sinta SMK 57 (harapan 1), dan Hasna Haniyah (harapan 3) dari SMK Patria Wisata. Hendry dan Sherly merasa bahagia dan bangga karena sekolahnya berhasil memboyong 2 piala sekaligus pada LCKR
2011 ini. Mereka bahkan berharap lomba yang digelar Bogasari terus berlanjut. ”Bukan semata karena ingin menjadikan ajang pembuk�an diri, tapi jauh lebih pen�ng sebagai sarana edukasi bagi kami. Selama lomba ini kami banyak belajar hal
Wilayah
Pemenang
Nama Pemenang
Sekolah
Resep
Purwokerto
Juara I Juara II Juara III Harapan I Harapan II Harapan III
Dedi Prihantono Dhesy Setyawati Devi Sumaryanti Bety Hanifah Cornelius Tri WP Siti Nurjanah
SMKN Bojongsari SMKN I Kalibagor SMKN III Purwokerto SMK Negeri 1 Kalibagor SMK Mardikenya SMK Negeri 2 Slawi
Mie Nyong Oriental Spicy Mie Labu Kuning Siram Saus Jamur Kuping Mie Goreng Hijau Saus Keong Mie Sawi Sehat Kuah Merah Mie Goreng Laut Hitam Mie Hijau Ayam Goreng Saus Tomat
Sukabumi
Juara I Juara II Juara III Harapan I Harapan II Harapan III
Andri Muhammad Syah Diana Rizli Aprisa Vina Dwiyanti Perawati M. Arga Winata Rahmah Fitriani
SMKN 2 Cilaku Cianjur SMKN 1 Cibadak SMKN 3 Sukabumi SMKN 2 Cilaku Cianjur SMKN 3 Sukabumi SMK Darussalam
Mie Hitam Cumi Mie Schutel Salad Buah HatBitMie Mie Hijau Tenggiri Tidak ada judul Mie Kuah Jamur Krispy
Bandung
Juara I Juara II Juara III Harapan I Harapan II Harapan III
Tian Argani Liah Apriani Nida Alifah N. A Sofian R Tjitra Wulandhari D Apriyanti
SMK ICB Cinta Wisata SMKN 3 Cimahi SMKN 2 Bale Endah SMK ICB Cinta Wisata SMKN 3 Cimahi SMKN 2 Bale Endah
Choc Noodle Shrimp Loaf Rainbow Noodles With Sauce Bolognaise Pizza Mie Ganyong Wortel Puff Noodle With Rost Chicken Rice Straw Noodles Mie Shorgum Sosin Gulung
Jakarta
Juara I Juara II Juara III Harapan I Harapan II Harapan III
Hendry Febrian Wanjodi Rushartanto Yenny Natalia Sinta Sherly S. F Hasna Haniyah
SMK Sahid SMKN 32 Jakarta SMKN 60 SMK 57 Jakarta SMK Sahid SMK Patria Wisata
Sukiyaki Roll Mie Sehat & Mie Rica-rica Kasava Noodles with Kaka Tua Sauce Teriyaki Mie Paprika Mustard Green & Carrot Noodle
Cirebon
Juara I Juara II Juara III Harapan I Harapan II Harapan III
Karlina Atmini Kaswati Sri A.C.R Ida Cholidatul Janah Yosi Saputri
SMKN 1 Kersana Multi Colour Noodles with Mixed Seafood Sauce SMK Pariwisata Kosgoro Sushi Mie SMAN 2 Cirebon Mie Ayam Popeye Amanda SMK Pariwisata PGRI Majalengka Jala Udang Mie Paprika SMKN 2 Cirebon Cheese Noodle & Vegetable SMKN 2 Cirebon Threeangel Barbeque Sauce Seafood
Para juara LCKR Wilayah Jakarta
Wacana Mitra * Edisi176/TahunXI/2011
baru,” ujar Sherly dengan wajah sumringah. Kemenangan para pelajar yang masih duduk di bangku kelas 2 ini juga menorehkan catatan tersendiri bagi Bogasari. Pasalnya bukanlah hal yang mudah untuk menciptakan aneka resep baru dengan resep dasar mi. Beda halnya dengan ro�, cake, pastry, dan beragam jajanan pasar. ”Jelas resep mi yang mereka ciptakan ini baru dan unik,” ucap Suhaeli Ali, Bakar Baker Senior BBC yang juga anggota dewan juri LCKR 2011 wilayah Jakarta. Kriteria penilaian dewan juri dibagi empat poin utama yakni authen�city (oten�k), taste (citarasa). display (penyajian produk) dan presenta�on (penampilan peserta). Terakhir ditambah dengan tes product knowledge (uji pengetahuan). (RAP)
Pro�l
Mahdan, Pengusaha Pia Harapan Jaya, Bekasi
BELAJAR dari KEGAGALAN Usaha BOSSnya Siapa yang tak kenal dengan bapia, jenis kue pastry yang sangat populer di Yogyakarta itu. Adalah Mahdan pria kelahiran Wonosari Yogyakarta ini membawanya ke Bekasi dengan merek Bapia Harapan Jaya.
Awalnya dalam sehari saya hanya mampu menghabiskan satu zak terigu ukuran 25 kg untuk membuat bapia, tapi kini sudah mencapai 80 hingga 100 zak terigu Segitiga Biru
to:
Ok
ie A
ZE
lsh
int
a
sendiri pada tahun 1986 sampai sekarang ini,” kenang pria yang sempat tertarik untuk jadi tentara ini. Sedangkan adiknya setelah lulus SMA ternyata tidak jadi pegawai negeri malah juga ikutan bikin usaha kue pia. “Ujung-ujungnya kami berdua sama-sama bikin kue juga,” lanjut pria yang juga punya pengalaman di bidang percetakan ini Keberhasilan usahanya ini sebenarnya juga tidak lepas dari Bogasari, sejak 24 tahun lalu ia sudah menjadi pecinta sekaligus pengguna produk Bogasari sebagai bahan baku usaha yang ia tekuni. Bahkan kini ia telah bergabung sebagai anggota Bogasari Mitra Card (BMC), suatu wadah bagi para UKM mitra Bogasari dengan berbagai fasilitas dan benefit bagi anggotanya. “Saya sudah menjadi pengguna terigu Bogasari sejak 24 tahun yang lalu, Fo
B
erangkat ke Jakarta tanpa bekal pengalaman dan keterampilan untuk mengadu nasib, tahun 1975. Bertutur mengenai perjalanan hidupnya, sebenarnya ia dan adiknya sama-sama merantau untuk mencari pekerjaan. Tetapi di tengah perjalannya adiknya berkeinginan melanjutkan sekolah dengan harapan bisa menjadi pegawai negeri, sedangkan Mahdan memutuskan untuk bekerja di sebuah perusahaan kue pia. Di sanalah Mahdan ternyata berhasil mendapatkan ilmu yang sangat berharga, baik dari segi produksi maupun dari managemen. “Walaupun dengan gaji yang sangat kecil namun secara ilmu saya mendapatkan yang lebih dari cukup,” ungkapnya. Justru bangkrutnya perusahaan tempatnya bekerja itulah ia mendapatkan banyak ilmu. “Belajar dari kegagalan boss, saya kemudian memberanikan diri membuka usaha
Edisi 176/Tahun XI/2011 * Wacana Mitra
Foto: pam
Mahdan dan isterinya Tumini: sekarang ini tinggal beribadah sambil membesarkan usaha
dan Lencana Merah.” Ujarnya. Menurut pengusaha kelahiran 1959 ini kenapa pilih Bogasari, karena keyakinannya bahwa terigu Bogasari tidak diragukan lagi kualitasnya. “Saya justru khawatir, kalau beralih produk nanti malah kualitas bapia jadi turun. Kualitas itulah yang membuat kesetiaan saya bertahan sampai saat ini. Bahkan belakangan saya juga sudah mengikuti berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh Bogasari dalam rangka pengembangan usaha, seperti pelatihan dan edukasi.” Kata Mahdan yang memasarkan bapianya di kawasan Bekasi dan sekitarnya. Bapia Harapan Jaya buatan Mahdan memang terbilang sukses di pasaran. Betapa tidak, dalam sehari ia bisa mengirim lebih dari 1.000 kemasan berbagai produknya ke sekitar 20 agen, dari total 100an agen tetap, untuk kemudian dipasarkan ke warung-warung. Selain bapia kacang hijau, cokelat
dan keju, Mahdan juga membuat biskuit goreng isi tape dan keju. “Untuk masing-masing produk saya mematok harga Rp 5.000 per kemasan plastik isi 12.” Ungkap Mahdan yang kini mempekerjakan 15 karyawan ini. Padahal, 24 tahun silam, saat mulai merintis usaha ini, ia hanya bermodalkan satu plastik minyak goreng, 20 kg kacang hijau dan satu zak terigu Segitiga Biru. “Perjuangan saya tidak sia-sia, dengan kualitas terigu Bogasari yang saya pilih, saya mampu mengembangkan usaha ini hingga sekarang, karena bagi saya kualitas produk dan kepuasan pelanggan yang harus diutamakan,”
Kualitas itulah yang membuat kesetiaan saya bertahan sampai saat ini.Saya justru khawatir, kalau beralih produk nanti malah kualitas bapia jadi turun. imbuh bapak 2 putra putri ini. Ke depan pria yang mempersunting Tumini, wanita asal Trenggalek menjadi isterinya ini ingin membesarkan usahanya ke luar wilayah pemasaran saat ini dengan membuat tempat produksi di beberapa kota. Rencananya ia akan mencari orang untuk dilatih produksi dan pemasarannya kemudian tinggal bagi feenya saja. “Kalau perlu saya kasih modal kemudian dengan cara bagi hasil, supaya aset ini tetap jalan.” Kata pemilik prinsip “Hidup itu harus iklas, untung rugi harus legowo, dan jangan hanya mau enaknya saja. (pam)
Kue Pia Harapan Jaya Contact Person: Bapak Mahdan Jln. Pulau Jawa V no. 48, RT 3/22 Aren Jaya, Perumnas 3, Bekasi Timur
Wacana Mitra * Edisi 176/Tahun XI/2011
Telepon: 021- 88354805, 087877360194
Asal Usul Bagian 2
Zat Aditif dalam Makanan Zat aditif adalah bahan-bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan dalam jumlah yang sedikit, dengan tujuannya untuk menambahkan cita rasa, warna, bentuk, tekstur serta mempertahankan lamanya penyimpanan. Atau dengan kata lain bahan yang ditambahkan dan dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu serta kualitas makanan. Secara umum zat aditif terdiri dari: 1. Pewarna, digunakan untuk memberikan warna yang menarik. 2. Pemanis untuk memberikan rasa manis. 3. Pengawet untuk memberikan waktu yang lama dalam penyimpanan makanan. 4. Penyedap memberikan cita rasa yang lebih enak. Dari segi asalnya zat aditif dibagi menjadi 2 yaitu alami dan buatan. Pada bagian 1 tulisan ini mengenai zat aditif alami sudah dimuat pada Wacana Mitra edisi 175 yang lalu. Pada bagian kedua ini diuraikan mengenai zat aditif buatan
Z
at Aditif buatan merupakan zat yang sengaja dibuat/ sintetis dari bahan kimia yang hampir mirip dengan yang alami. Dibandingkan dengan aditif alami, bahan ini selain lebih praktis, lebih tahan lama, Memiliki tingkat kemurnian yang tinggi, juga mudah didapat dan harganya relatif murah, namun bila digunakan dalam jumlah yang banyak akan membahayakan kesehatan manusia. a. Pewarna Zat pewarna yang diijinkan di Amerika Serikat (sesuai dengan peraturan Food and Drug Act pada tahun 1906) yaitu : Orange no 1, Erythroosin, Ponceau 3R, Amaranth, Indiigotine, Napthtol-Yellow, Light green
Zat pewarna yang diijinkan di Indonesia yaitu : Untuk memberikan warna merah antara lain: Carmoisine, Amaranth, dan Erythrosine. Sunsetyellow FCF warna orange, Untuk warna kuning bisa menggunakan Tartrazine dan Quineline Yellow. Warna hijau menggunakan East green FCF, warna biru menggunakan Brilliant blue FCF dan Indigocarmine (indigotine). Violet GB memberikan warna ungu. Zat warna ini umumnya digolongkan menjadi beberapa yaitu: FD & C Color adalah pewarna untuk makanan, obatobatan dan kosmetik. D & C adalah pewarna untuk obatobatan dan kosmetik. Ext D & C (dalam jumlah terbatas) yang
digunakan untuk obat-obatan luar dan kosmetik. b. Pemanis Beberapa contoh pemanis buatan yaitu Sakarin berbentuk kriistal putih, ADI (Acceptable Daily Intake) adalah 1 gram dan memiliki tingkat rasa manis 500 kali dari manis gula pasir. Aspartam berbentuk serbuk putih, tidak berbau dan bersifat higroskopik, memiliki tingkat rasa manis 200 kali dari rasa manis gula pasir. ADI adalah 40 mg, Tidak boleh dicampur dengan makanan yang mengandung MSG (Monosodium Glutamat). Sorbitol, diolah dari buah cherry, plum, apel, pir, lumut dan rumput laut. Siklamat Memiliki tingkat
Edisi 176/Tahun XI/2011 * Wacana Mitra
Asal Usul
rasa manis 50 kali dari rasa manis gula pasir. Di Amerika Serikat, pengguanaan siklamat sudah dilarang karena bersifat karsinogenik. Dulsin memiliki tingkat rasa manis 250 kali dari rasa manis gula pasir. Pemakaian zat ini sudah dilarang oleh Departemen Kesehatan RI. c. Pengawet Bahan pengawet organic Bahan pengawet organik antara lain Asam sorbat, digunakan untuk mencegah pertumbuhan kapang dan bakteri. Berbentuk natrium sorbat dan Kalium sorbat karena lebih mudah larut dalam air. Cuka, merupakan larutan 4% asam asetat dalam air. Digunakan untuk mencegah pertumbuhan kapang. Garam propionate, berbentuk natrium dan kalium propionate, karena lebih mudah larut dalam air. Digunakan untuk mengawetkan roti dan kue kering. Asam benzoate, benzoate aktif dalam larutan asam. Berbentuk garam yaitu natrium benzoate karena kelarutannya lebih besar. Bila digunakan lebih dari 250 ppm akan menimbulkan alergi serta iritasi lambung. Zat pengawet anorganik Sulfit berupa Natrium sulfit dan Kalium sulfit. Aktif dalam larutan asam. Dapat digunakan untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Dapat bereaksi dengan gugus karbonil dan hasilnya akan mengikat melanoidin sehingga dapat mencegah warna coklat pada makanan. Natrium nitrit (NaNO3)
digunakan untuk mempertahankan warna daging agar tetap merah dan segar. Untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Akan berikatan dengan asam amino atau amida dan membentuk turunan nitrosoamina yang bersifat toksik. Untuk mencegah dapat digunakan dalam dosis rendah (sekitar 40 ppm) dan menambahkan vitamin C atau vitamin E akan menghambat pembentukan nitrosoamina. d. Penyedap rasa (pemberi cita rasa) yaitu senyawa flavormatik atau rasa mirip buah, antara lain: Senyawa flavormatik Vanillin
Aroma Vanili
Benzaldehide
Cherry, almond
Aldehida sinamat
Kayu manis, kola
Mentol
Mint
Diasetil
Mentega
Eugenol
Rempah-rempah
Benzilasetat
Stroberi
Amil asetat
Pisang
Amil kaproat
Apel, nenas
Propil asetat
Pir
Etil asetat
Arbei
Penguat cita rasa Dapat menimbulkan rasa enak (flavor potentiator). Contoh: MSG (Monosodium Glutamat) merupakan garam natrium dari asam glutamate. Berbentuk Kristal monohidrat. e. Pemutih Digunakan untuk memutihkan makanan agar terlihat bersih. Bahan makanan yang sering menggunakan
Wacana Mitra * Edisi 176/Tahun XI/2011
bahan pemutih adalah gula pasir, terigu, keju. f. Asidulan (pengatur keasaman) Digunakan untuk mengasamkan, menetralkan dan mempertahankan derajat keasaman. Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksi dan mencegah ketengikan dan reaksi pencokelatan. g. Pengembang adonan Bahan pengembang yang dipakai ini menggunakan bahanbahan kimia untuk menghasilkan CO2. misalnya natrium bikarbonat (NaHCO3). h. Zat antigumpal Digunakan untuk mencegah penggumpalan makanan yang berupa bubuk. Biasanya ditambahkan pada bahan makanan yang berbentuk tepung atau butiran yang bersifat higroskopis untuk mempertahankan sifat butirannya. i. Antioksidan Digunakan untuk mencegah dan menghambat oksidasi oleh oksigen di udara. j. Sekuestran Merupakan bahan yang dapat mengikat ion logam yang tidak dikehendaki dalam makanan. Digunakan untuk mencegah oksidasi yang dapat menyebabkan perubahan warna dan aroma. misalnya asam sitrat, fosfat, kalsium sitrat (pada es krim). k. Zat pengeras Digunakan untuk mengeraskan atau mencegah melunakan bahan makanan. (Diolah dari berbagai sumber )
Info
Pengunjung sangat antusias memperhatikan penjelasan di Bogasari Expo 2010 lalu
Bogasari Expo 2011 Hadir di Surabaya Untuk yang pertama kalinya, Bogasari Expo digelar di Kota Pahlawan, Surabaya, tepatnya akan berlangsung di Exhibition Hall Grand City Mall Surabaya dari tanggal 15-17 Juli 2011, mulai pukul 10.00 hingga 22.00. WIB
P
ada acara dengan konsep indoor ini rencananya pengunjung dikenakan tiket masuk hanya Rp 5.000, dan gratis bagi pengunjung tinggi badanya tidak lebih dari 120 cm. Tema yang diangkat pada acara tersebut masih sama dengan tema Bogasari Ekspo tahun lalu di Jakarta, yaitu “Keanekaragaman Kreasi Terigu”. dengan sub tema “Bangun dan Kembangkan Usaha Makanan Berbasis Terigu”. Tema ini dipilih untuk mengingatkan kepada masyarakat bahwa begitu banyak kreasi makanan berbasis terigu yang bisa diciptakan serta bernilai bisnis yang sangat potensial. Karena itu pula, pada Bogex 2011 ini sudah pasti melibatkan UKM makanan berbasis terigu mitra binaan Bogasari. Mereka terdiri dari UKM mi, roti, martabak, pastry, cake, dan aneka jajanan pasar. ”Untuk mengakomodir peran UKM, telah disiapkan 33 stan di Area Stan Pujasari, dan 41
stan di Area Boga Bisnis yang merupakan stan khusus principle antara lain toko bahan dan alat untuk kebutuhan industri makanan berbasis terigu,” jelas Dzikriyati Yuni Ersi, Ketua Panitia Pelaksana Bogex 2011. Sementara itu, di bagian depan pintu masuk pengunjung akan disuguhkan 3 buah gambar besar yang mengisahkan awal berdirinya Bogasari, mulai dari peresmian pabrik hingga perjalanannya saat ini yang sudah mencapai tahun ke 40. Sedangkan pada gambar lain berkisah tentang sukses para UKM mitra binaan Bogasari. Beragam Sesuai dengan tema dan sub tema, Bogex kali ini menyiapkan kelas kreasi untuk para pengunjung. Sebanyak 40 resep eksklusif dari Bogasari seputar roti dan mi telah disiapkan di 5 tenda kelas setiap harinya. Resep yang akan dibawakan para baker ahli dari Bogasari Baking Center (BBC) dengan konsep semi hands on ini hanya dikenakan biaya Rp 25.000 per resep, jauh lebih murah dibanding paket pelatihan rutin yang digelar BBC. Ekspo yang menyuguhkan konsep eksibisi, edukasi, dan rekreasi, akan menghadirkan 3 chef kondang yakni Bara Pattiradjawane, Farah Fauzan Quinn, dan Hendra Utomo. Diharapkan Chef Bara dan Fara Quinn akan sangat ditunggu para
pencinta masakan Indonesia khususnya Surabaya. Karena itu pula diyakini kehadiran mereka pasti akan menyedot pengunjung Bogex. Sedangkan Chef Hendra Utomo yang pernah menjadi baker di BBC Surabaya sudah sangat familier dan tidak asing lagi bagi arek Suroboyo. Ketiga chef yang memiliki gaya khas masing-masing ini akan mendemokan sejumlah resep masakan, termasuk kesempatan untuk foto bersama. Acara interaktif lain yang tidak kalah menariknya adalah Kompetisi Bintang Boga, Bogasari Junior Baker, Kreasi Pasta Nusantara Ibu PKK hingga Final Lomba Cipta Kreasi Resep (LCKR). Kompetisi Bintang Boga yang ditujukan untuk mereka yang berusia 20-30 tahun dengan beberapa kemampuan selain memasak seperti menyanyi, menari dan lain-lain. Resep yang dilombakan setiap peserta bebas tapi harus berbasis terigu. Lain halnya dengan Bogasari Junior, adalah ajang lomba bagi baker anak-anak yang masih duduk di bangku kelas IV hingga VI, dengan tema kreasi pancake. Untuk Kreasi Pasta Nusantara Ibu PPK, peserta lomba dikelompokkan terdiri dari 3 orang. Setiap kelompok harus membuat kre-asi pasta nusantara dalam waktu yang singkat. Di arena ini kerja sama tim menjadi salah satu modal utama peserta untuk menang. Sedangkan pada hari terakhir expo, 21 siswa SMK akan mengikuti final Lomba Cipta Kreasi Resep dengan tema ”Kreasi Mi untuk Sarapan”. Mereka ini adalah hasil seleksi dari 36 SMK di wilayah timur pada Mei lalu. Pada puncak acara expo rencananya akan digelar Malam Penghargaan Bogasari ”SME Award” yang ditujukan untuk para UKM mitra Bogasari di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. ”SME Award ini merupakan apresiasi Bogasari terhadap semangat usaha para UKM mitra Bogasari yang sudah tumbuh bersama Bogasari sejak 40 tahun yang lalu,” tandas Ivo Ariawan Budiprabawa, Vice President Sales Area 3 Bogasari. (RAP/pam)
Edisi 176/Tahun XI/2011 * Wacana Mitra
Wacana Mitra * Edisi 176/Tahun XI/2011
BMC
Bagaimana proses pengolahan e-kupon BMC tersebut di balik layar Bogasari, mulai dari pengiriman hingga timbul benefit yang bisa dinikmati oleh customer.
D
alam setiap kemasan terigu 25 kg produksi Bogasari di sana ada kertas berukuran kecil selain berfungsi sebagai segel pengaman juga sebagai e-kupon dengan berbagai benefit yang bisa dinikmati oleh para pengguna terigu (customer). E-kupon adalah sebuah program loyalti yang dikeluarkan oleh bogasari dengan nama Bogasari Mitra Card (BMC). Mungkin sampai saat ini kita hanya mengetahui bahwa dengan mengirimkan e-kupon tersebut ke Bogasari, otomatis kita bisa menikmati beberapa benefit yang sesuai dengan jumlah poin (5 lembar kupon = 1 poin) yang berhasil kita kumpulkan. Beberapa benefit antara lain berupa hadiah langsung, poin reward, asuransi dll. Bagaimana proses pengolahan e-kupon BMC tersebut di balik layar Bogasari, mulai dari pengiriman hingga timbul benefit yang bisa dinikmati oleh customer. Pada dasarnya proses pengolahan e-kupon BMC yang dilakukan di BMC Center terdiri dari 6 tahap, yaitu kedatangan kupon, sortir, input e-kupon, dokumentasi & packing kupon, proses perhitungan poin dan hadiah langsung. Agar akurasi bisa terjamin, proses tersebut tentu saja membutuhkan ketelitian yang tinggi. Untuk itu keseluruhan proses dikerjakan oleh tangan-tangan terampil dari karyawan Bogasari yang profesional.
Proses sortir, validasi, verifikasi data UKM
Belakang Layar Bogasari Mitra Card Proses dimulai saat kedatangan kupon dari berbagai customer baik yang sudah menjadi anggota BMC maupun yang belum. Untuk sampai ke BMC Center, bisa dengan beberapa cara antara lain diambil oleh petugas lapangan/depo Bogasari ke masing-masing mitra UKM, atau bisa juga dikirim melalui Pos ke alamat Po. Box 2000 JKU 14013 untuk wilayah pemasaran Jakarta dan Po. Box 1203 SBY 60165 untuk wilayah pemasaran
E-kupon yang memenuhi syarat diinput berdasarkan kedatangan (First In First Out).
Surabaya. Setelah kupon diterima di BMC Center, dilakukan sortir, validasi, verifikasi data UKM dan kelengkapan ID. BMC. Untuk e-kupon yang berasal dari bukan anggota BMC akan diberikan ID BMC dan dibuatkan kartu anggota sementara sampai yang bersangkutan dinyatakan sebagai anggota aktif. Setelah seluruh e-kupon dipastikan memenuhi syarat maka proses selanjutnya adalah dilakukan input e-kupon dengan menggunakan perangkat scaner berdasarkan kedatangan (First In First Out). e-kupon yang telah diinput didata untuk keperluan dokumentasi dan disimpan di gudang. Untuk menjaga keamanan dari penyalahgunaan, kuponkupon tersebut secara berkala dimusnahkan. Dari data yang masuk secara sistem komputer, dilakukan perhitungan poin setiap akhir bulan untuk masing-masing anggota BMC. Bagi yang membutuhkan informasi jumlah poin bisa ditanyakan langsung ke LAGANSA: 0807-1800888 atau 021 43920250. Setelah tercukupi sejumlah poin, UKM bisa memilih apakah diambil dalam bentuk uang tunai yang akan ditransfer setiap 3 bulan sekali, atau mau ditukarkan dalam bentuk barang sebagai program “Poin Reward.” (pam)
Edisi 176/Tahun XI/2011 * Wacana Mitra
Wacana Mitra * Edisi 176/Tahun XI/2011
Resep
Bahan A: - Ragi instan 5 gram - Air kelapa 125 ml - Terigu Segitiga Biru 25 gram Bahan B - Kuning telur 4 butir - Telur utuh 2 butir - Gula pasir 300 gram - Garam 4 gram
- Terigu Segitiga Biru 210 gram - Indomilk SKM 15 gram - Santan kental 350 ml - Vanili essence 2 gram - Siamas margarin cair 3 gram -Minyak Bimoli Spesial 8 ml Bahan C: - Baking powder 3 gram
Pukis Bahan Martabak
- Terigu Segitiga Biru - Terigu Cakra Kembar - Gula - Garam - Baking Soda - Yeast (Ragi) - Indomilk Susu Bubuk - Telur - Air
Bahan Poles:
- Simas Spesial Margarine - Indomilk SKM
400 gram 100 gram 60 gram 3 gram 7 gram 0.5 gram 10 gram 50 gram 625 gram 300 gram 320 gram
Cara Membuat : 1. 2. 3. 4.
Aduk semua bahan jadi satu sampai adonan kalis. Diamkan selama 1 – 2 jam. Panggang sampai matang Poleskan Palmia Margarin diatas martabak lalu beri Indomilk SKM di lanjutkan pemberian bahan �lling
Bahan Filling
- Vla Instant - Indomilk UHT - Fresh Cream - Durian Montong
300 gram 1000 gram 300 gram 200 gram
Bahan Isi: - Coklat pasta - Keju - Simas Margarin
10 gram 100 gram 30 gram
Cara Membuat: 1. Larutkan ragi instan dan air kelapa hingga larut. Tambahkan terigu segitiga biru, aduk rata. Diamkan 1 jam 2. Kocok telur dan gula hingga mengembang dan kental. Masukkan terigu segitiga biru, aduk rata dengan spatula plastik. 3. Kocok bahan A yang sudah difermentasi dengan santan, indomilk susu kental manis, vanili, Simas Margarin cair dan minyak Bimoli spesial hingga tercampur rata. Lalu campurkan adonan kocokan telur. Aduk rata. 4. Diamkan 5 jam.
5. Tambahkan baking powder. Aduk rata, saring. 6. Ambil sedikit adonan, beri coklat pasta, aduk rata. 7. Panaskan cetakan pukis api kecil. Untuk isi coklat: tuangkan adonan putih sebanyak ½ bagian cetakan lalu tambahkan bagian coklat hingga ¾ bagian. Tutup lalu panggang hingga matang dengan api kecil selama 8-10 menit. 8. Untuk isi lainnya, tuangkan adonan putih sebanyak ¾ bagian, lalu tutup dan panggang selama 3 menit, lalu beri isi. Panggang lagi selama 5-8 menit hingga matang. Angkat. Oles dengan Simas Margarin Sajikan.
Hasil : 54 pcs dengan berat 25 gr
Martabak Durian Cara Membuat :
1. Campurkan Vla Instan, Indomilk UHT dan Fresh Cream lalu aduk dengan mixer hingga kental. 2. Masukkan daging durian montong dan aduk sampai rata dengan mixer. Siap digunakan Hasil : 4 Loyang Martabak ukuran Diameter 18 cm
Edisi 176/Tahun XI/2011 * Wacana Mitra
Edisi 176/Tahun XI/2011 * Wacana Mitra