MITRA
Edisi173/TahunXI/2011
WACANA
MediaUsahaKecilMenengahMakananBerbasisTepung
ISSN 1412-2170
Membuka Wawasan, Belajar dari Pengusaha Sukses
KirimanGRATISdari: PT ISM Tbk. bogasari �our mills PORTODIBAYAR/TAXEPERCUE Nomor:05/PRTD/JKU/DIVREIV/2011 Berlaku:s.d.31Desember2011
LAGANSA(LayananPelangganBogasari):0807-1800-888, (021) 43920250
e-mail:lagansa@bogasariflour.com,WaktuLayanan:HariSenin-SabtuPukul08.00-17.00(KecualiHariLiburNasional)
Studi Banding UKM ........................ Hal. 5
Siapa bilang studi banding hanya bisa dilakukan oleh anggota DPR saja, ternyata penjaja mie ayampun mampu melakukan.
Siap Memulai Bisnis Makanan ........ Hal. 8 Selagi ekonomi masih tumbuh, dan populasi penduduk terus bertambah, pastinya bisnis makanan akan terus bersemi. Mau memulai bisnis makanan? simak hal-hal yang perlu dipahami
Dragon Banyuwangi Juara LCKR .... hal 10 Kami peserta dari paling timur pulau Jawa, Kami datang dari jauh dan harus menang!
SajianUtama......................................................3-7 Pemasaran..........................................................9 Tips.........................................................................12 PeluangUsaha.....................................................13 Resep.....................................................................15 InfoSehat............................................................16 Kontak...................................................................18 Kuis.........................................................................19
Selamat Tahun Baru 2011, semoga sukses senantiasa menyertai setiap aktivitas usaha kita.
Pembaca yang budiman, selamat bertemu kembali dengan Wacana Mitra di tahun 2011 ini. Pada kesempatan pertama ini kami segenap redaksi mengucapkan Selamat Tahun Baru 2011, semoga awal tahun yang indah ini benar-benar menjadi berkah bagi kita semua, terutama sukses dalam setiap aktivitas usaha. Seperti biasanya Wacana Mitra kembali hadir di hadapan pembaca dengan materi pilihan yang segar dan bermanfaat bagi pengembangan usaha anda sekalian. Belajar. Itulah tema yang kami angkat khusus untuk edisi kali ini. Ada pepatah, “Belajarlah Sampai ke Negeri Cina” artinya tidak ada kata terlambat untuk belajar, sekalipun harus menempuh perjalanan yang jauh dan berliku. Tidak ada salahnya juga ketika menjalankan usaha tetap masih dibutuhkan proses belajar sehingga dengan bertambahnya pengetahuan dan ketrampilan khususnya yang berkaitan dengan bidang usaha kita, diharapkan akan memperoleh nilai tambah bagi kelangsungan usaha yang kita jalankan. Dalam edisi kali ini kami sengaja menyajikan liputan khusus acara studi banding yang dilakukan oleh kurang lebih 450 penjaja mie. Jauh-jauh mereka berangkat dari kota Sragen menuju ibu kota bukan hanya sekedar berwisata, tetapi sambil belajar pada seorang pengusaha yang sudah sukses membawa mie ayamnya masuk ke tempat-tempat terhormat. Bukan tidak mungkin ini juga bisa dilakukan oleh penjaja mie yang lain. Pembaca yang budiman, untuk melengkapi informasi edisi ini, sebagian besar artikel yang kami turunkan berkaitan dengan tema proses belajar, seperti bagaimana kita bisa belajar menjadi pengusaha besar, persiapan apa saja jika hendak memulai bisnis makanan, sampai kepada bagaimana mengenai calon konsumen. Dilengkapi juga dengan tips, resep dan info lain yang tidak kalah menarik. Selamat membaca dan semoga sukses. M
PENERBIT: PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, Divisi Bogasari Flour Mills. ISSN: 1412-2170 Penasihat: Franciscus Welirang, Herman Djuhar, Pembina: Hans R. Aditio, P. Soegiono D, Budi Sugianto, Koko Santosa, Ivo Ariawan, Roland Taunay, Penanggungjawab: Uluan D.P. Manurung, Pemimpin Redaksi: M.R. Pamungkas Redaksi: Louis M. Djangun, Andreas Ambar Purwanto, Rudianto Pangaribuan, Kontributor: Effendi, Ahmad Hadiyanto, J .M. Qayyuum; Roy Hudiana, Sylvia, Joko Pramono, Yongki Irawan, Josaphat S. Wijaya, Julius Ronadi, Suhaeli Ali. Desain & Lay-out: Melcky, Andre. Sekretariat, & Distribusi: SME Relations Department Alamat Redaksi: PT. Indofood Sukses Makmur tbk. Divisi Bogasari Flour Mills, Jln. Raya Cilincing, Tanjung Priok, Jakarta - 14110, PO. Box 2000 JKU 14013. Telp : (021) 43900170-174, Fax : (021) 43920049, website: http//www.wacanamitra.com, e-mail:
[email protected] DISTRIBUSI TERBATAS UNTUK KALANGAN SENDIRI, TIDAK DIPERJUALBELIKAN
Edisi172/TahunXI/2011* Wacana Mitra
Sajian Utama
Disadari atau tidak, pengusaha yang akhirnya meraih sukses biasanya melakukan langkah-langkah yang konkrit. Mereka tidak sekedar bermimpi, namun melakukan terobosan-terobosan sehingga usahanya tidak cuma jalan di tempat. Langkah apa yang bisa kita pelajari?
Belajar Menjadi Besar emang, tidak semua pengusaha mempunyai gambaran seberapa besar nantinya akan berkembang. Umumnya mereka baru memperoleh gambaran ketika usahanya mulai berjalan. Ketika mulai nampak titik terang itulah, biasa-nya mereka mulai bangkit. Lalu mereka melakukan langkah-langkah progresif atau perubahan dalam waktu singkat. Sebut saja Mie Kondang. Usaha yang kini mempunyai tidak kurang dari 12 outlet di Jakarta itu, menjadi besar karena menggarap mie ayam yang tadinya tidak pernah terpikirkan akan menjadi begitu populer bagi kalangan bawah sampai atas. Ketika sekitar tahun 2000-an melihat mie ayam kelas UKM untuk kelas menengah atas belum banyak. Sakijan langsung memanfaatkan peluang itu dengan yaitu melakukan uji coba selera orang gedongan, mulai dari rasa, pelayanan, sampai harga. Setelah ketemu, mulailah diterapkan dan kini mie ayam racikannya sudah naik kelas masuk ke
M
Bagi Anggota BMC (Bogasari Mitra Card):
Daftarkan nomor HP anda dan Informasikan setiap perubahan nomor telepon/HP Anda ke 0807-1-800-888, karena setiap informasi BMC akan disampaikan melalui SMS. Wacana Mitra * Edisi 173/Tahun XI/2011
Sajian Utama
tempat-tempat terhormat. Hal yang sama dilakukan oleh Made Ngurah Bagiana siapa yang tak kenal Edam Burger. Burger yang kini sudah bisa dinikmati dengan harga yang terjangkau oleh kalangan bawah berkat ketekunannya melakukan terobosan usaha. Pada awal usahanya Made hanya konsentrasi pada satu jenis makanan saja yaitu burger. Namun ketika satu jenis makanan ini sudah mampu menarik konsumen, atau dalam bahasa manajemen Brand Positioning sebagai produsen makanan sudah mantap barulah menambah jenis makanan lain seperti pizza, dan beberapa jenis makanan kalangan atas lainnya. Bahkan mulai mengembangkan usahanya dengan mengadopsi sistem waralaba dan menggandeng pengusaha terkemuka Bob Sadino sebagai mitra untuk memasok bahan isian burgernya. Hal itu dilakukan bukan untuk mengekor kesuksesan Bob Sadino, tetapi lebih kepada untuk menjaga kualitas yang stabil sehingga tetap disukai oleh pelanggannya. Hal yang sama dilakukan oleh Satiman. Juragan kue pia ini awalnya hanya bekerja sales dipabrik roti, tetapi karena kemauannya yang tinggi untuk selalu belajar dari keberhasilan orang, kini bahkan Satiman sudah bisa memasok kue pia hampir diseluruh Jawa dan Bali, bahkan sampai di Samarinda. Keberhasilan usaha menurutnya terletak pada prinsip “laku karena mutu.”. Kuncinya ada pada kepuasan pelanggan, tidak ada istilah mengganti bahan baku atau mengurangi rasa. Mengawali usahanya, Satiman mulai merantau ketika usianya baru menginjak remaja karena terinspirasi akan keberhasilan orang. Baginya bekerja sebagai karyawan lebih untuk memperoleh ilmu dan pengalaman agar ia bisa bekerja secara mandiri, karena menurutnya wirausaha adalah kesempatan untuk meningkatkan kreativitas dan menerima tantangan yang jauh lebih besar. Ia yakin bahwa tantangan ini akan menempa dirinya menjadi lebih baik lagi.
Kemampuan Manajemen Profesionalisme harus tetap dijaga. Sukses menjalankan sebuah usaha terletak pada manajemen yang baik dan kontrol yang cermat. Kemampuan menjaga produk supaya tetap diterima konsumen, adalah sebuah keharusan. Caranya tentu saja dengan manajemen. Karena mempunyai banyak aspek, masing-masing bisa menerapkan dengan kreativitas sesuai usahanya. Agung, seorang pengusaha roti dan kue, sisi manajemen yang dipakainya adalah bagaimana ia menjalin hubungan baik dengan relasi. Ketika mulai yakin produk kue terserap pasar, ia tidak sekadar membangun jaringan, tetapi juga melakukan kemitraan usaha dengan beberapa pihak yang mendorong usahanya menjadi berkembang. Ia melakukan kemitraan untuk memperkuat bisnisnya, dengan para pemasok dan penjual. Dengan sistem seperti ini, membuat kiprah usaha Agung berkembang. Ia mengaku mengenal dengan baik berbagai kalangan yang pada akhirnya melancarkan jalannya usaha. Kuncinya ada pada keluwesan bergaul, kata lain dari memelihara kemitraan dan jaringan tadi. jangan pemah segan
membuka diri terhadap orang baru karena semua yang dijumpai menurutnya membawa potensi pasar. Selain itu mengembangkan usaha bisa juga dengan cara memberi peluang kepada usaha kecil yang memiliki basis usaha sama untuk berkembang bersama. Caranya, produk usaha kecil ditampung dan diberi merek tertentu yang kita miliki. Produk tersebut dipasarkan di sejumlah outlet serta pasar swalayan. Strategi ini, selain menjalankan misi membantu usaha kecil, juga menjadi benteng dari gempuran persaingan. Karena di alam persaingan saat ini, tidak ada pengusaha yang bisa bertahan tanpa dukungan usaha lain. Tidak ada jaminan, merek yang sudah terkenal akan langgeng selamanya. Oleh karena itu, pengusaha harus melakukan kemitraan. Banyak contoh yang dilakukan oleh pengusaha besar sebagaimana diuraikan. Penting diingat mereka tidak hanya melakukan hal-hal yang khusus saja. Prinsip-prinsip dasar dalam usahapun tetap mereka lakukan. Misalnya e�siensi, menjaga kualitas produk, memelihara SDM, dll, adalah hal yang tidak bisa ditinggalkan dalam usaha apapun (pam)
Belajar dari kesuksesan orang. Studi Wisata UKM Paguyuban Bina Mitra Usaha Lampung ke Mie Kondang Jakarta
Edisi 173/Tahun XI/2011 * Wacana Mitra
Sajian Utama
Studi Banding Penjaja Mie Ayam Sragen ke Jakarta
P
ercaya atau tidak, selama tiga hari, dari tanggal 8 hingga 10 Januari 2011, masyarakat penggemar mie ayam se Kabupaten Sragen dipastikan tidak bisa menikmati mie ayam kesukaannya. Pasalnya para penjaja mie ayam yang tergabung dalam Paguyuban Mie Ayam Tunggalrasa Sragen di bawah koordinasi Rochim Group, melakukan studi banding sekaligus rekreasi ke Jakarta. Adalah Rochim Agus Suripto, koordinator sekaligus penggagas ide spektakuler ini memberangkatkan lebih dari 450 penjaja mie ayam se Kabupaten Sragen dan sekitarnya. Dengan menggunakan 9 buah bus eksekutif rombongan menuju Taman Impian Jaya Ancol, dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sebagai sarana
Siapa bilang studi banding hanya bisa dilakukan oleh anggota DPR? Penjaja mie ayam-pun ternyata bisa dan sangat antusias melakukan kunjungan studi banding. Tidak tanggung-tanggung, tidak kurang dari 450 penjaja mie ayam yang tergabung dalam Paguyuban Mie Ayam Tunggalrasa Rochim Group Sragen , berwisata gratis ke Jakarta sekaligus melakukan studi banding ke Jakarta. Mereka ingin mencicipi dan mengetahui lebih jauh seperti apa “Mie Kondang” yang terkenal sebagai menu para pejabat itu. rekreasi sekaligus tempat tukar pengalaman antara para peserta dengan Sakijan, pemilik Mie Kondang Jakarta. Mengambil lokasi di halamam Ta-
Wacana Mitra * Edisi 173/Tahun XI/2011
man Akuarium Air Tawar TMII, para peserta terlihat sangat antusias memperhatikan penuturan pengalaman Sakijan, dalam mengolah dan
Sajian Utama
Para penjaja mie ayam se Kabupaten Sragen mencicipi sambil belajar meracik mie ayam
Bupati Sragen H. Untung Wiyono mencicipi lezatnya Mie Kondang bersama penggagas acara Rochim AS, didampingi pemilik Mie Kondang Sakijan
“Ada ilmu baru yang saya dapatkan di sini, kata Supartono, penjaja mie ayam asal dusun Pucung Sragen”
menyajikan mie sehingga membuat banyak kalangan ketagihan, mulai dari pejabat pemerintah maupun swasta, Mabes TNI, lingkungan kementerian, bahkan lingkungan istana negara pun sempat menjadikan Mie Kondang sebagai menu pada acara di Istana Bogor, dan saat open house di kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Ada ilmu baru yang bisa saya dapatkan di sini” kata Supartono, seorang
peserta dari dusun Pucung Sragen. Dalam penjelasannya Sakijan, membeberkan rahasia dan kiat usahanya. “Agar rasanya benar-benar meresap, potongan mie jangan terlalu besar, dan yang penting aduk terlebih dahulu mie dengan bumbunya sebelum dituang kuah” tegas Sakijan. “Ooooo begitu to! …..” teriak spontan para peserta yang memadati tenda tempat menyiapkan mie itu. Lain lagi dengan Agung, penjaja “Mie Baso Agung”, yang mengatakan ada perbedaan pada minyak bumbu dan saosnya. “Kalau kecap di manamana sama saja, tetapi minyak bumbu dan saosnya memang beda, itulah yang bikin enak,” katanya. Perbedaan itulah yang menyebabkan banyak diantara mereka penasaran dan membawa contoh minyak bumbu dan saos untuk dicoba setelah mereka kembali ke tempat dagang masing-masing. Kemeriahan acara tidak berhenti pada rekreasi dan studi banding saja, karena ternyata bukan hanya masyarakat Sragen saja yang merasa kehilangan mie kesayangannya, bahkan orang nomor satu di Kabupaten Sragen juga merasakan hal yang sama. Betapa tidak, di selasela kesibukan acara raker Bupati dan Walikota se Indonesia di Jakarta, H. Untung Wiyono, Bupati Kepala Daerah Kabupaten Sragen, menyempatkan diri datang ke lokasi acara untuk menyapa dan ikut guyub bersama warganya yang sedang mengikuti acara studi banding. Kepala daerah yang dikenal sangat dekat dengan warganya itu menghampiri dan menyalami satu persatu seluruh peserta sambil bercanda ria, tidak ada jarak diantara mereka. Pada kesempatan menyantap mie bersama, Pak Bupati memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Rochim A.S. sebagai pihak penyelenggara, yang telah memberikan andil besar dalam menggerakkan perekonomian di daerah Sragen dan sekitarnya. Secara pribadi pria yang gemar
Edisi173/TahunXI/2011 * Wacana Mitra
Sajian Utama “Agar rasanya benarbenar meresap, potongan mie jangan terlalu besar, dan yang penting aduk terlebih dahulu mie dengan bumbunya sebelum dituang kuah” tegas Sakijan.
berinovasi di bidang kuliner ini juga memuji kelezatan Mie Kondang dan menawarkan kemungkinan kerjasama pengembangan kualitas, dalam rangka meramaikan usaha kuliner di daerahnya. Ajakan itupun disambut positif oleh Sakijan yang menyatakan siap kapan saja. Satu hal prinsip yang dipesankan pada kesempatan tersebut adalah masalah kesehatan. “Usaha kita ini adalah
Suasana acara tour dan studi banding penjaja mie se Kabupaten Sragen di Taman Mini Indonesia Indah
Bupati Sragen H. Untung Wiyono mendengarkan penjelasan dari pemilik Mie Kondang Sakijan
Wacana Mitra * Edisi173/TahunXI/2011
bidang makanan, jadi harus selalu dijaga dari bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan.” Tegas pejabat yang sering melakukan sidak terhadap usaha makanan ini. “Selama makanan itu memenuhi unsur kesehatan, tidak masalah, asalkan jangan sampai daluwarsa.” Lanjutnya. Dalam acara tersebut sebenarnya ada keinginan dari para peserta untuk bisa berkunjung ke pabrik Bogasari Jakarta, namun karena jadwal acara yang sangat padat, sulit untuk bisa direalisasikan, “Oleh karena itu kami sangat berterimakasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pihak manajemen Bogasari yang telah memberi dukungan, walaupun kami tidak sempat mampir ke Bogasari.” Ujar Rochim. Studi banding ini, menurut Rochim, ternyata bukan yang pertama, karena merupakan program 3 tahunan bagi para penjaja mie di bawah koordinasinya. Beberapa acara wisata serupa pernah dilakukan antara lain ke Selecta Malang, factory visit ke pabrik Bogasari Surabaya, Baturaden dan beberapa daerah tujuan wisata lainnya. Menurutnya rekreasi ke luar kota Sragen selain bertujuan menggairahkan semangat para penjaja, juga diharapkan ada manfaat yang bisa diambil untuk perkembangan usahanya. “Mereka harus dibawa keluar dan diajak melihat kenyataan bahwa pedagang mie itu bisa naik kelas, dari kaki lima ke tempat-tempat terhormat.” Harapnya. Selanjutnya ayah 2 putra dan 1 putri ini menjelaskan bahwa bukan berarti semua harus bisa seperti Mie Kondang, tetapi paling tidak mereka bisa mencontoh dari segi kualitas, rasa dan pelayanan, dengan demikian bukan tidak mungkin akan lebih berkembang. Belum puas berekreasi sambil menikmati sedapnya Mie Kondang, rombongan masih menyempatkan diri menuju ke pusat kerajinan sepatu Cibaduyut Bandung, sebelum mengakhiri rangkaian acara dan kembali ke Sragen. Selamat dan Sukses. (pam)
Manajemen
Siap Memulai Bisnis Makanan Selagi ekonomi masih tumbuh, dan populasi penduduk terus bertambah, pastinya bisnis makanan akan terus bersemi. Mau memulai bisnis makanan? Pastikan anda siap dengan 9 hal penting yang harus dipahami.
M
eski belakangan ini harga berbagai bahan makanan cenderung terus naik, minat banyak orang untuk menjadi pengusaha makanan ternyata tak bisa dibilang surut. Justru dari tahun ke tahun sepertinya jumlah pengusaha makanan makin banyak dan makin kreatif dalam mengelola bisnisnya. Boleh jadi lantaran bisnis makanan memang memungkinkan mereka untuk memperoleh keuntungan lebih dari 100 persen. Soal jatuh bangunnya bisnis makanan, atau banyak dari mereka yang “hidup segan mati tak mau”, jelas itu soal bagaimana sang pengusaha cerdas mengelola bisnisnya. Pasalnya, seringkali semangat yang menggebu mencoba menjadi pengusaha makanan tidak dimulai dengan cara bisnis yang benar. Misalnya saja, banyak orang yang bingung dan salah dalam cara menghitung modal usaha untuk memulai bisnis makanannya. Nah, berikut ini ada beberapa hal penting yang patut disimak dalam menghitung modal dan variabel lain dalam memulai bisnis makanan. 1. Bahan baku Dalam pembuatan makanan, usahakan cari bahan makanan yang mudah ditemukan di toko, pasar tradisional atau mal. Disarankan untuk membeli bahan baku berkualitas, karena akan menghasilkan makanan lezat dan bergizi. Jangan sekali-kali memulai bisnis makanan karena tergoda pada murahnya satu atau beberapa jenis bahan baku yang ditawarkan oleh penjual, toko, atau produsen tertentu. Pasalnya, harga bahan baku makanan termasuk yang paling sering mengalami pasang surut. Lebih baik mengandalkan bahan baku berkualitas ketimbang murahnya harga bahan baku. 2. Perlengkapan usaha Untuk skala usaha kecil dan menengah (UKM), lihat kembali dapur Anda, apakah ada perlengkapan dapur yang bisa digunakan. Kalau memang belum ada, disarankan membeli perlengkapan usaha dalam volume kecil terlebih dahulu. Jangan gegabah dengan buru-buru memborong berbagai jenis peralatan baru dan mahal. 3. Tenaga kerja Dalam skala kecil, ada baiknya produksi makanan ditangani bersama keluarga. Karena selain tidak membayar tenaga kerja, kualitas bahan dan pembuatan makanan lebih terjaga. Lain halnya jika jumlah pesanan mulai meningkat, tidak ada salahnya merekrut tenaga kerja. 4. Kemasan Cara mengemas makanan yang akan dijual perlu dipersiapkan.
Usahakan kemasan menarik untuk memberikan nilai lebih pada produk yang dijajakan. Banyak konsumen yang membeli makanan karena kemasannya yang cantik atau unik. Cara sederhananya, gunakan kardus polos yang ditempel stiker nama usaha atau merek makanan anda. Jika usaha semakin berkembang, kualitas kemasan bisa ditingkatkan dengan memproduksi kardus berbagai ukuran dengan merek yang dicetak pada kardus. 5. Promosi dan penjualan Banyak cara yang dilakukan untuk mempromosikan makanan seperti membuat spanduk atau kartu nama. Promosi dari konsumen melalui mulut ke mulut juga efektif, apalagi jika kualitas makanan Anda digemari pasar. Cara promosi lainnya adalah melalui website atau jualan online. Sebagai tahap awal, Anda bisa menitip penjualan makanan di kantin atau toko terdekat. 6. Penetapan harga Harga jual tergantung segmen yang anda bidik. Hal ini terkait dengan harga bahan dan besar keuntungan yang Anda inginkan. Biasanya keuntungan makanan antara 50-100 persen. 7. Biaya investasi Alokasikan biaya investasi meliputi pembelian barang-barang yang akan digunakan untuk memproduksi makanan, dalam jangka panjang. Misalnya, oven gas, tabung gas, mixer, loyang, cetakan, timbangan, dan lainnya. 8. Biaya operasional Biaya operasional adalah biaya tetap ditambahkan biaya variabel. Yang dimaksud dengan biaya tetap adalah biaya penyusutan dari barang investasi. Misalnya oven diperkirakan dalam kondisi baik hingga empat tahun ke depan atau 48 bulan. Jadi, nilai penyusutan per bulan adalah 1/48 kali harga oven. Sedangkan biaya variabel meliputi harga semua bahan atau jasa yang diperlukan selama sebulan. Seperti tepung, margarin, gula pasir, telur, upah tenaga kerja. 9. Menghitung keuntungan Cara menghitung keuntungan adalah total penerimaan dikurangi biaya operasional. Sebagai simulasi, jika total penerimaan dalam satu bulan sebesar Rp 6 juta, sedangkan biaya operasional sebesar Rp 3 juta, maka keuntungan yang Anda bisa nikmati adalah Rp 6 juta dikurangi Rp 3 juta, yakni Rp 3 juta sebagai pro�t bisnis kuliner Anda. Mudah bukan? Selamat menjadi pengusaha! (AAP)
Edisi173/TahunXI/2011* Wacana Mitra
Pemasaran
Konsep Pemasaran:
Kenali Dulu Calon Konsumen Mau memulai atau memperluas usaha? Boleh saja. Tapi, kenali dulu kebutuhan konsumen yang menjadi sasaran pasar Anda.
S
ebelum membuka perusahaan roti, kepala Om Bakeri dipenuhi oleh sederet pertanyaan. Misalnya, apakah roti memang sangat dibutuhkan? Untuk apa? Siapa saja yang membutuhkan roti? Roti jenis apa yang banyak mereka butuhkan? Kapan membutuhkannya? Setelah melakukan survey sederhana, termasuk dengan cara tanya kanan-kiri, akhirnya Om Bakeri memperoleh gambaran. Misalnya, yang membutuhkan roti umumnya adalah mereka yang harus berangkat pagi, baik untuk bekerja, maupun keperluan lain. Karena berangkat pagi, mereka tidak sempat menyediakan sarapan. Sebagai penggantinya, mereka membutuhkan makanan praktis seperti roti, yang bisa dimakan di rumah maupun dijadikan bekal di tempat kerja. Dari situ, Om Bakeri sudah bisa memperkirakan jenis roti apa yang banyak dibutuhkan, siapa yang membutuhkan, dan kapan dibutuhkan. Dengan bekal gambaran itu, ia pun bulat mendirikan perusahaan roti. Setiap hari menjelang subuh, Om Bakeri sibuk mengatur persiapan dan pemberangkatan para penjualnya, serta menentukan wilayah operasi yang harus mereka susuri. Nah, apa yang dilakukan Om Bakeri itu adalah pelaksanaan dari konsep pemasaran. Berbeda dengan penjualan, yang bertitik tolak dari barang yang sudah ada kemudian mengusahakan agar barang tersebut laku sebanyak dan secepat mungkin, sehingga bisa meraup
keuntungan sebesar mungkin. Titik tolak pemasaran adalah kebutuhan. Jadi, pelaksanaan konsep pemasaran diawali dengan kegiatan untuk mencari tahu istilah kerennya, “mengidenti�kasi” kebutuhan masyarakat atau calon konsumen yang belum terpuaskan. Sebagian, atau seluruhnya.
Contoh, di sebuah lingkungan perkantoran ada 5 kedai mie ayam. Melihat banyaknya karyawan di lingkungan itu, kelima kedai tersebut masih belum memuaskan kebutuhan semua karyawan. Belum lagi kalau bicara selera. Jika mie ayam di kelima kedai itu rasanya ternyata biasa-biasa saja, sudah pasti karyawan di sana masih membutuhkan kedai ke 6 yang menyediakan mie ayam dengan rasa istimewa. Setelah mendapat gambaran tentang besarnya kebutuhan dari calon konsumen, langkah selanjutnya adalah mengadakan barang yang dibutuhkan itu. Karena bertitik tolak
Wacana Mitra * Edisi173/TahunXI/2011
dari kebutuhan, konsep pemasaran lebih menjamin kemungkinan terjual habisnya barang, dibandingkan kalau cuma mengandalkan konsep penjualan. Asalkan, sekali lagi, identi�kasi kebutuhan calon konsumen tidak banyak meleset, dan barang yang dijual betul-betul sesuai dengan kebutuhan mereka. Tujuan akhir dari konsep pemasaran, adalah terpuaskannya kebutuhan konsumen. Setelah itu, setiap kali kebutuhan konsumen muncul lagi, maka mereka akan mencari barang yang sama. Begitu seterusnya, sehingga penjualan barang menjadi sangat terjamin. Bahkan, angka penjualan bakal meningkat, lantaran biasanya kepuasan sekelompok konsumen itu akan meluas, menular ke kelompok konsumen lainnya. Kelompok konsumen tersebut, lazim disebut pasar. Jadi, pasar di sini bukanlah berwujud tempat, seperti Pasar Minggu, Pasar Senen, dsb. Pasar, dalam konsep pemasaran, adalah kelompok orang yang diharapkan menjadi konsumen sebuah barang. Untuk dapat disebut sebagai pasar, kelompok orang tersebut harus memenuhi persyaratan minimal mempunyai minat dan kebutuhan sama terhadap suatu produk, dapat memanfaatkannya, dan mampu membelinya. Orang yang membutuhkan roti untuk sarapan praktis, belum tentu bisa memanfaatkan roti Om Bakeri, jika roti tersebut dijual pada siang hari, ketika mereka sudah berangkat dari rumahnya. Atau, jika harga roti yang ditawarkan, di atas rata-rata kemampuan kocek mereka alias terlalu mahal. (pam)
Info
Dragon Banyuwangi Juara Lomba Cipta Kreasi Resep Bukan dragon sembarangan, bukan pula dragon dari negeri Cina. Tapi ini adalah dragon yang sangat lezat untuk disantap. Itulah ”Sri Tanjung Dragon Pancake With Bolognese Saos” karya tangan mungil Sayu Nur Hidayati, siswi kelas 3 dari SMK Sri Tanjung-Banyuwangi. angan Sayu Nur Hidayati terlihat trampil dan telaten. Satu per satu bahan-bahan mentah wortel, kacang panjang dan keju diolah menjadi satu. Konsentrasinya sama sekali tak terganggu meski harus sambil menjawab pertanyaan dari pembawa acara di atas panggung. Sembari menjawab pertanyaan siswi SMK Sri Tanjung-Banyuwangi ini terus meracik dan menyusun kreasi resepnya yang bernama ”Sri Tanjung Dragon Pancake with Bolognese Saos.” Sekelumit peristiwa itu berlangsung Jumat, 10 Desember 2010 lalu. Bertempat di Center Poin Royal Plaza, sebanyak 10 siswa SMK dari berbagai daerah di Jawa Timur (Jatim) dan Jawa Tengah (Jateng) sedang adu kreasi resep pada �nal Lomba Cipta Kreasi Resep (LCKR) dengan tema Pancake untuk Sarapan. Sebenarnya �nal LCKR ke-6 yang digelar Bogasari Surabaya ini diikuti 12
T
�nalis, seluruhnya merupakan hasil seleksi dari 40 peserta dari berbagai SMK di wilayah Jateng dan Jatim. Sebelumnya mereka mengikuti babak seleksi yang berlangsung sejak bulan Mei lalu di 5 kota yakni Surabaya, Malang, Kediri, Jember dan Yogyakarta, yang mengambil lokasi antara lain Bogasari Baking Center (BBC) setempat dan SMKN 3 Malang.
Berdasarkan seleksi yang dinilai oleh para juri dari BBC setempat diperoleh 12 �nalis. Mereka adalah SMK Negeri 6 Surabaya, SMKN 3 Malang, SMKN 3 Kediri, SMKN 2 Tulungagung, SMKN 1 Bagor-Nganjuk, SMK Marsudirini Marganinsih Surakarta, SMK Kristen Surakarta, SMKN 4 Surakarta, SMKN 1 Sewon Bantul-Yogyakarta, SMKN 4 Yogyakarta, SMK Sri Tanjung Banyuwangi, dan SMKN 3 Probolinggo. ”Namun 2 �nalis tidak bisa hadir karena mereka sedang mengikuti ujian akhir semester,” jelas Dzikriyati Yuni Ersi, Asisstant Manager Marketing and Promotion Bogasari Surabaya. Menarik Meski berkurang 2 peserta, namun �nal yang berlangsung sejak pukul 10.00 hingga 15.00 tersebut tetap semarak
Edisi 173/Tahun XI/2011 * Wacana Mitra
”Kami peserta dari paling timur pulau Jawa. Kami datang dari jauh dan harus menang,” dan menegangkan. Sesekali tampak kerumunan pengunjung di sekitar meja display para �nalis. Sementara itu 3 anggota dewan juri yakni Bambang Eko dan Henry Ananto dari BBC serta Bagus Soepomo dari Surabaya Hotel School sibuk menilai sembari sesekali mencicip resep para �nalis. ”Kami harus mencicipnya karena ada dari 4 kriteria penilaian yakni keaslian resep, penyajian, presentasi dan terakhir citarasa adalah yang paling dominan yakni 30 persen,” ujar Bambang. Setiap peserta dibagi dalam 3 gelombang harus mempraktekkan cara pem-
buatan kreasi resepnya di atas Makhfudlotul Hidayah dari SMKN 6 panggung. Sementara produk Surabaya dengan resep Mix Berry Panjadi sudah disiapkan sebelum- cake. Harapan 2 dimenangkan Rahadinya untuk dipajang di lokasi an Azwar P dari SMKN 2 Tulungagung acara. Sementara setiap pe- yang membawakn resep Fuit’s Guava serta mendemokan resepnya, Pancake dan Harapan 3 Ra�sani Hana acara diselingi dengan hiburan Susanto dari SMKN 4 Yogyakarta dengmusik, atraksi single dancer dan an resep Black Pancake With Avocado aneka permainan berhadiah. Sauce And Secang Sauce. Masing-maSetelah seluruh �nalis selesai sing juara harapan ini juga mendapat mendemokan resepnya, akhir- hadiah uang tunai yakni sebesar Rp 1 nya Sayu Nur Hidayati dari SMK juta, Rp 750 ribu dan Rp 500 ribu. Sri Tanjung Banyuwangi berhaWalaupun kali ini kami hanya mamsil meraih juara 1 dengan nilai pu meraih juara 3, namun lewat lomba 2570. Siswa kelas 3 yang men- ini kami bisa mengukur kemampuan ciptakan resep kurang dari se- dengan sekolah lain sekaligus menamminggu tersebut mendapatkan bah pengetahuan baru,” ucap Agus Syhadiah uang tunai Rp 2 juta dan afruddin S.Pd, guru pendamping dari piala. SMKN 3 Kediri. Dari 6 kali LCKR yang di”Bahan-bahan yang gunakan gelar, 5 kali SMKN 3 Kediri selalu juara. sudah mewakili semua kan- (RAP/Pam) dungan gizi yang diperlukan tubuh yaitu mengandung vitamin A, serat, zat besi, dan protein. Jadi selain bagus untuk sarapan, juga pantas menjadi juara,” ucap remaja berambut sebahu itu sambil tertawa kecil. ”Kami peserta dari paling timur pulau Jawa. Kami datang dari jauh dan harus menang,” ucap Endang S, guru pembimbing dari SMK Sri Tanjung, menyahut ucapan anak muridnya. Sementara itu, juara 2 diraih Candra Kusuma Lestari dari SMKN 4 Yogyakarta dengan resep White Mouse Pancake With Blueberry Sauce. Juara 3 Anas Ashari dari SMKN 3 Kediri yang menciptakan resep Spider Roll Pancake Modern Of Village Temptation. Juara kedua meraih uang tunai Rp 1.750.000 dan juara 3 uang tunai Rp 1,5 juta. Sayu menerima hadiah dari Management Bogasari Sedangkan Harapan 1 diraih Surabaya, Ivo Ariawan
Wacana Mitra * Edisi 173/Tahun XI/2011
Tips
Agar Roti Tidak Cepat
Berjamur Jamur yang ada pada produk retur bisa berpindah ke produk yang akan dikemas melalui serangga ( lalat ), tangan karyawan kita ataupun udara
S
ering kali terjadi roti yang kita produksi cepat berjamur, padahal masih baru. Kalau hal seperti ini terus menerus terjadi bisa-bisa bukan untung yang diperoleh tetapi malah buntung alias rugi. Bagaimana mengatasi agar roti tidak cepat berjamur? Berikut tipsnya 1. Jaga Kebersihan dan Kenyamanan Ruang Produksi - Bersihkan ruang produksi secara teratur - Cukup tersedia sirkulasi udara & penerangan - Saluran pembuangan limbah cair memadai dan terawat - Posisi peralatan disesuaikan dengan tata letak ruang sehingga memudahkan alur produksi - Tersedia air bersih untuk mencuci tangan, peralatan dan ruang produksi - Ruang pengemasan dan produk retur terpisah agar tidak tercampur 2. Jaga Kebersihan Karyawan - Pakaian karyawan harus bersih - Menggunakan penutup kepala supaya kotoran yang ada di rambut tidak jatuh ke produk
- Biasakan cuci tangan sebelum bekerja dan setelah keluar dari toilet - Menggunakan sarung tangan bagi pekerja bagian pengemasan - Bila karyawan sakit sebaiknya tidak bekerja dahulu. 3. Kemas roti setelah dingin Jangan mengemas roti selagi masih panas,. Apabila produk masih hangat/panas sudah dikemas, maka plastik kemasan akan berkeringat dan di situlah jamur akan mudah tumbuh 4. Kemasan harus tertutup dengan benar Kemasan yang tertutup dengan benar akan meminimalisir kontaminasi dari luar 5. Pastikan roti yang dipajang di etalase toko tidak bercampur dengan produk lain yang sudah berjamur. Kadang karyawan toko lalai masih meletakkan produk yang sudah berjamur dicampur dengan produk yang masih bagus. 6. Pastikan produk yang dipajang di etalase toko tidak terkena sinar
matahari langsung. Produk yang terkena sinar matahari langsung akan membuat air yang terkandung di dalam roti menguap sehingga kemasannya akan berkeringat. 7. Pergunakan bahan pengawet yang diijinkan Bahan pengawet untuk roti yang diijinkan oleh pemerintah Indonesia salah satunya adalah Calsium Propionat dengan dosis 0,2 – 0,5 % dari tepung terigu. Calsium Propionat bekerja lebih efektif pada kondisi asam, maka penggunaan Calsium Propionat pada roti dengan metode Sponge & Dough lebih efektif daripada metode No Time Dough. Untuk memaksimalkan kerja Calsium Propionat pada metode No Time Dough dapat ditambahkan bahan yang dapat menurunkan kadar pH adonan, bahan yang bisa dipergunakan adalah asam sitrat, cuka makan, asam laktat dan fumeric acid. (J. Qoyuum - BBC Palembang)
Edisi 173/Tahun XI/2011 * Wacana Mitra
Peluang Usaha
Memulai Usaha Bermodal Kegemaran
S
uka membuat kue? atau itu adalah kegemaran hobi anda? Ja-ngan sia-siakan talenta yang anda miliki itu, siapa tau, justru dari yang tadinya iseng-iseng itu justru menjadi sebuah usaha yang cukup besar. Sebut saja Tini. Kendati sudah bekerja di sebuah perusahaan, dia terus menekuni hobi membuat kue dan mengembangkannya menjadi sebuah usaha kecil-kecilan. Karena ditunjang oleh hobi, dia sangat menyukai kegiatan usahanya, sampai akhirnya berani ke luar dari perusahaan tempatnya bekerja untuk terjun seratus persen ke dunia usaha makanan berbasis terigu. Tini hanyalah satu dari sekian banyak pengusaha, yang mampu mengembangkan hobi dan bakatnya. Di negeri ini, banyak pengusaha sukses, yang berangkat dari keulet-annya menekuni dan mengembangkan hobi. Tapi, memang, kebanyakan orang yang berniat membuka usaha, pikirannya suka “mentok” pada masalah dana dalam jumlah besar untuk modal. Kalau kemudian dia tak pernah kesampaian mengumpulkan atau meminjam dana sebanyak yang dibayangkannya, otaknya pun jadi buntu. Tidak ada usaha yang dilakukan, kecuali melamun menjadi pengusaha. Ini yang celaka. Betul, dana memang penting. Minimal, buat modal awal. Tapi, kalau kemampuan keuangan sangat terbatas,
Mau memulai usaha? Jangan terpaku berpikir pada modal yang besar. Siapa tahu Anda punya hobi dan bakat yang dapat menunjang. cobalah mulai berpikir tentang bakat dan hobi yang Anda miliki. Siapa tahu, ada yang cocok untuk dikembangkan menjadi sebuah usaha. Mungkin, Anda mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi atau mengetahui bakat dan hobi itu. Tapi, paling tidak, hendaknya Anda ingat bahwa, memulai usaha tidak selalu berarti harus memproduksi barang. Menjual barang yang telah ada, baik sebagai perantara/agen atau penjual langsung, termasuk juga usaha. Ingat juga, setiap hobi atau kegiatan yang Anda lakukan dengan senang dan berulangulang, apapun jenisnya, memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Tidak peduli, misalnya, apakah kegiatan yang Anda lakukan merupakan kegiatan sosial, seperti pengumpulan dana untuk keperluan bencana alam, fakir miskin, olah raga, perayaan-perayaan dan sebagainya. Sadarkah Anda, dengan melakukan kegiatan yang dicontohkan itu, sesungguhnya Anda telah menjadi
Wacana Mitra * Edisi 173/Tahun XI/2011
seorang penjual jasa. Anda telah bernegosiasi, mempengaruhi orang lain untuk menyumbang dan... Anda berhasil!. Kini, saatnya Anda untuk mulai menawarkan barang/jasa yang bersifat komersial. Mulailah dari lingkungan yang dekat dengan Anda, orang-orang yang telah Anda kenal dalam jaringan/jarak yang terbatas. Hilangkan perasaan segan, ragu dan malu, yang biasanya selalu menghinggapi para pemula. Ingat, Anda tidak sedang memintaminta. Anda sedang menawarkan barang/jasa yang justru akan memenuhi kebutuhan orang-orang di sekitar Anda itu dan memuaskan mereka. Artinya, kegiatan itu tidak hanya akan menguntungkan Anda, tapi juga akan menguntungkan mereka. Bila gagal, ini bukanlah akhir dari segalanya. Mungkin orang yang Anda tawari barang/jasa memang benar-benar belum atau tidak memerlukannya. Anda sama sekali tidak berhak untuk memaksakan orang lain untuk membeli sesuatu yang tidak dibutuhkannya. Mulailah untuk belajar dan mengetahui siapa sebenarnya yang memerlukan barang/jasa yang Anda tawarkan. Selamat mencoba. Diolah dari: Bagaimana Merencanakan Suatu Usaha Kecil, Kadin Indonesia dan Friedrich Ebert Stiftung)
Peluang Usaha
Siap Membuka Usaha Bakery Bisnis makanan saat ini rupanya sudah menjadi pilihan yang sangat menggiurkan, terbukti banyak kita lihat gerai makanan yang menawarkan berbagai kelebihan. Salah satunya adalah bidang usaha roti atau bakery. Beberapa gerai bakery saling berlomba ingin memanjakan calon konsumennya. emulai usaha tidaklah sesederhana yang kita bayangkan, selain modal yang sudah pasti harus tersedia, beberapa hal juga perlu disiapkan seperti kemampuan dalam membuat produk yang berkualitas, bagaimana mengasah kemampuan tersebut, pengetahuan tentang peralatan sampai kepada bagaimana cara menentukan lokasi yang tepat untuk memulai usaha tersebut. Namun jangan berkecil hati, untuk membuka usaha roti atau bakery, Muhammadsyah Nuriman dari Bogasari Baking Center Jakarta, menjelaskan beberapa hal yang perlu disiapkan ketika kita berencana membuka usaha bakery khususnya modern bakery yang memiliki rumah produksi dan display penjualan (Bread store) : Pelatihan Pelatihan yang wajib diikuti adalah Bread Making, Cake making dan Pastry Making (± 15 hari). Jika waktu pelatihan dirasakan terlampau lama dapat juga mengambil paket customize yaitu paket pelatihan dengan memilih resep yang diinginkan. Hubungi BBC terdekat untuk informasi jadwal pelatihan. Peralatan Kalau sudah siap dengan ketrampilan, perlu diinventarisir juga peralatan seperti mesin, baking tools, ingredient , human resources, bahkan sampai menentukan siapa bakernya, yang disesuaikan konsep awal bakery yang diinginkan, apakah kecil, menengah atau besar. Berikut peralatan minimal yang wajib dimiliki, dapat diperoleh di toko khusus peralatan bakery:
M
Peralatan Mixer Roti ( spiral mixer )
Bakery Kecil
Bakery Sedang
Bakery Besar 1 uk 20 kg>
1 uk 5kg
1 uk 8kg
Mixer Cake (minimal untuk bolu)
1
1
2
Oven Deck / Rotary
1
2
4
Bread Slicer
1
1
1
Mesin Profer,
1
1
2
Dough Divider,
1
1
2
Showcase Roti,
Sesuai kebutuhan
Showcase Cake,
Sesuai kebutuhan
Timbangan Digital
Sesuai kebutuhan
Cetakan / Loyang Roti
Sesuai kebutuhan
Loyang Cake
Sesuai kebutuhan
Mengikuti pelatihan dulu sebelum membuka usaha baru, agar semua persiapan benar-benar matang
Sedangkan untuk Ingredient dapat dicari di toko bahan kue, biasanya di setiap pasar yang ramai ada satu toko bahan kue, atau langsung ke toko yang sudah dikenal di daerah anda. Setelah bakery berjalan biasanya nanti suplier bahan kue seperti : ragi, margarine, terigu, �lling roti, dll. akan mendatangi bakery anda untuk menawarkan produk mereka. Sumber Daya Manusia Mengenai sumberdaya manusia disarankan agar owner sendiri yang utama harus mengetahui dasar-dasar bekery seperti pelatihan diatas, sehingga pada proses perekrutan pegawai kita dapat mengetahui kompetensinya. Selain itu usahakan ada kepala produksi yang dapat mengetahui banyak produk dan operasional bekery. Kepala produksi dapat dicari dengan cara memasang iklan di beberapa media massa. Lokasi Lokasi seperti apa yang baik untuk penempatan sebuah toko roti? Lokasi ini sangat penting bagi kelangsungan dan kelanjutan usaha roti. Untuk itu dalam memilih lokasi yang ideal tentunya diusahakan dekat dengan fasilitas umum seperti rumah sakit, jalan utama yang ramai dilalui serta terlihat dari badan jalan, dekat komplek perkantoran atau komplek pertokoan. Agar lebih mantap dan tepat dalam membuka usaha baru, BBC siap memberikan saran dan masukkan serta diskusi. Siapa berminat? Semoga sukses dan tercapai citacitanya.(pam)
Edisi 173/Tahun XI/2011 * Wacana Mitra
Resep
Bahan: 1000 gram 15 gram 4 gram 210 gram 150 gram 50 gram 70 gram 350 gram 15 gram 140 gram
terigu Cakra Kembar ragi Instan bread improver gula pasir telur kuning telur susu cair UHT air es garam butter unsalted
Bahan Polesan: 100 gram telur 50 gram susu cair UHT Topping: 50 gram daging asap (potong dadu) 50 gram daun bawang 200 gram mayonaise 500 gram abon sapi/ayam
Cara membuat: 1. Aduk semua bahan kering, kecuali garam. 2. Masukkan telur, susu cair dan air es, aduk hingga tercampur rata. 3. Masukkan butter unsalted bersama dengan garam, aduk hingga kalis, istirahatkan selama 10 menit. 4. Potong dan timbang adonan ± 500 gram, bulatkan dan istirahatkan kembali selama 10 menit. 5. Roll adonan berbentuk persegi panjang hingga ketebalan ± 0.5 cm, letakkan di atas loyang yang sudah dipoles margarin. 6. Biarkan hingga sedikit mengembang, lalu poles dengan bahan polesan dan diberi topping bagian atasnya dengan daun bawang dan daging asap.
7. Bakar dengan suhu 2100 C selama 10 menit. 8. Poles bagian dalam roti dengan mayonaise dan taburi dengan abon secukupnya lalu gulung. 9. Potong dan beri mayonaise pada sisi kiri dan kanan, lalu taburi dengan abon secukupnya
Roll Bread
Bahan: 225 gram 30 gram 60 gram 90 gram 250 gram 10 gram
telur utuh madu susu cair UHT gula pasir halus terigu segitiga biru susu bubuk full cream
2 gram baking powder 30 gram margarine 40 gram happy salad oil 1 gram garam 15 gram cake emulsi�er Pewarna cokelat, hijau, oranye secukupnya. Cara membuat: 1. Telur, madu, susu cair dan gula pasir aduk hingga rata 2. seluruh bahan kering diayak, masukkan dalam adukan bersama dengan margarin, happy salad oil dan emulsi�er, aduk dengan kecepatan rendah selama 30 detik
3. Aduk dengan kecepatan tinggi selama 4 menit. Turunkan ke kecepatan sedang selama 1 menit, kemudian turunkan lagi kecepatan rendah selama 1 menit. 4. Bagi adonan menjadi 4 bagian masing-masing diberi warna cokelat, hijau, oranye dan tanpa warna. 5. Masukkan ke dalam cetakan yang telah dpoles dengan margarine, bergantian untuk masing-masing warna, buat motif dengan lidi, sesuai selera. 6. Bakar pada suhu 1700C selama 60 menit. (sampai matang)
Marble Cake Wacana Mitra * Edisi 173/Tahun XI/2011
Info Sehat
Makan Roti Gandum, Program Diet Tak Perlu Terganggu eiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju, masyarakat kini banyak pilih-pilih soal makan karena beberapa alasan. Ada yang memilih makanan tertentu, tetapi ada juga yang justru menghindari untuk kebutuhan diet, tapi tidak terganggu dengan rasa lapar dan tetap merasa kenyang untuk jangka waktu yang lama. Sebenarnya kalau ada makanan yang bisa menyebabkan cepat lapar, itu lebih karena makanan tersebut termasuk makanan yang mengandung karbohidrat sederhana yang ketika dicerna oleh tubuh akan cepat dan mudah berubah menjadi glukosa dan energi. Semakin cepat diolah, semakin cepat pula perut lapar karena tidak ada cadangan energi yang berasal dari karbohidrat. Jika kita makan makanan yang mengandung karbohidrat sederhana, 2-3 jam kemudian kembali lapar, lain halnya dengan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks bisa tahan lebih lama antara 5-6 jam. Karbohidrat kompleks membutuhkan waktu lebih lama untuk dipecah menjadi glukosa, sehingga tidak mudah melepaskan gula ke dalam darah. Oleh karena itu, kalau tidak ingin cepat lapar makanlah yang mengandung karbohidrat yang lebih kompleks.
S
Tepung Taj Mahal Untuk menjawab berbagai tantangan di atas, mengapa tidak membuat berbagai jenis roti menggunakan bahan baku dari gandum utuh (whole wheat) yang merupakan karbohidrat kompleks hingga program dietpun tidak terganggu karena perasaan lapar? Tepung gandum utuh adalah hasil penggilingan biji gandum utuh termasuk kulit arinya, sehingga kandungan lemak dan seratnya sangat tinggi. Contoh produk tepung gandum utuh ini adalah “Taj Mahal Stone Milled Atta Flour” produksi PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Divisi Bogasari. Tepung yang dipasarkan dengan kemasan 1 kg berwarna dominan merah tua itu memang lebih dikenal sebagai tepung atta (atta �our) untuk membuat berbagai roti asal India dan Timur Tengah seperti chapatti, roti cane, parata, dan sebagainya.
Edisi 173/Tahun XI/2011 * Wacana Mitra
Info Sehat
Menariknya lagi, proses produksi tepung Taj Mahal Stone Milled Atta Flour dilakukan sama persis seperti di negeri asalnya, India, yakni dengan gilingan batu yang biasa disebut chakki, sehingga mampu menghasilkan roti dengan karakterisitik rasa dan aroma yang khas. Ada beberapa keunggulan dari tepung gandum yang digiling dengan batu (stone-milled wheat �our). Pertama, endosperm, bran, dan germ tetap dalam takaran aslinya. Sebab menggiling dengan batu dilakukan dengan pelan sehingga germ tidak terpapar panas yang berlebihan, disamping itu, lemak dari germ terdistribusi secara merata dan mengurangi kerusakan produk tepung yang dihasilkannya. Selain itu hilangnya nutrisi karena paparan oksigen juga terbatas karena tepung hasil gilingan batu umumnya lebih kasar. Bahkan tepung hasil gilingan batu memiliki kandungan thiamine atau vitamin B1 lebih tinggi ketimbang tepung terigu berprotein tinggi sekalipun. Kedua, tepung hasil gilingan batu lebih disukai oleh para baker dan pencinta makanan alami karena tek-
sturnya, dan rasanya yang lebih manis dan gurih. Beberapa kelebihan lain dari tepung Atta antara lain, sebagai sumber energi yang baik, dapat menurunkan kolesterol dan risiko terkena penyakit jantung karena dengan seratnya yang tinggi dapat memperlambat proses penyerapan energi, sehingga energi yang masuk dalam tubuh akan lebih e�sien dan tidak berubah menjadi lemak. Hal ini yang menyebabkan mengapa konsumsi roti dari gandum utuh membuat kenyang lebih lama, dan dapat membatu mengurangi berat badan. Selain itu juga baik bagi penderita diabetes karena menghasilkan gula darah yang rendah dan bisa menjadi alternative mengurangi resiko osteoporosis pada wanita pramonopause. Tertarik untuk berinovasi dengan Tepung Gandum Taj Mahal Stone Milled Atta Flour, Bogasari Baking Center (BBC) siap membantu dengan resep-resep inovatifnya, atau hubungi Layanan Pelanggan Bogasari di nomor 0807-1800-888. (pulsa lokal). Selamat mencoba !.(AAP/Pam)
Beberapa alamat di bawah ini bisa dihubungi untuk mendapatkan tepung Taj Mahal Stone Milled Atta Flour (TMSM) Gelael Supermarket
Jl. MT Haryono Kav. 7 Jakarta Selatan
Gelael Supermarket
Citraland Semarang, Candi Semarang, Batam Baloi, Batam Palm Spring
Mustafa Family Store
Jl. Danau Sunter Utara Blok R no. 72-73, Jakarta Utara
PT Rebellindo Cemerlang Toko Lakita’s
Jl. Sunter Hijau V blok R4/3, Jakarta Utara Jl. Danau Sunter Utara Blok R no. 34 Jakarta Utara
021 8298390
021 65837572-73 021 6517807 021 6403180-82
Maharani
Jl. Agung Jaya 23 Blok D 13 no. 4 Sunter Podomoro, Jakarta Utara
021 65837888
Shalimar
Jl. Kelinci Raya no. 16, Pasar Baru, Jakarta Pusat
021 3453660
Jl. MT. Haryono Komp. Balikpapan Baru Blok D1 no. 25, Balikpapan
0542 876516
Jl. Teuku Cik Ditiro no. 8B, Medan
061 4573716
Jl. Boing I Block II B/102, Jakarta Pusat
021 6542611
PT. Borneo Omega Grupe Toko Kasturi Medan Toko Berkat Indian Supermarket “Sagar”
Jl. Danau Sunter Utara, Sunter Paradise Blok R no. 51-52, Jakarta Utara
Toko Sakura
Jl. Jend Sudirman no. 53, Negeri Tengah – Purwakarta, Jabar
0264 201234
Trivenis /CV. Bumi Ayu
Apartemen Condominium, Toko Aster, Lt. Dasar, Jakarta
021 32322634
Wacana Mitra * Edisi 173/Tahun XI/2011
Kontak Alamat Distributor PT. Setia Sukses Makmur Jl. H. Badar no. 46-47 RT 022, Pasir Putih, Jambi selatan Jambi - 36139 Telp : 0741-23885 PT. Panca Makmur Primamulya Jl. Soekarno Hatta no. 20 Cibuntu, Bandung - 40212 Telp : 022-6017144 PT. Sinar Nutrisindo Kp. Drangong RT 01/07 Serang - 42162 Telp : 0254-201833 PT. Atikanta Boga Tama Jl. Kacer III no. 11, Manahan, Solo - 57139 Telp : 0721-630054 PT. Hasil Boga Sejahtera Jl. Irian Jaya no. 70 RT 03/01, Mimbaan Panji Situbondo - 68322 Telp : 0338-671018 PT. Ady Empat Bersaudara Jl. Belitung Darat no. 11, PT 009, Belitung Selatan, Banjarmasin - 70115 Telp : 0511-4413552 CV. Wira Triputra Lestari Jl. RTA Milono KM 4, Palangkaraya - 73111 Telp : 0511-3366855 CV. Sumber Mahakam Mandiri Dermaga no. 36, Samarinda - 75112 Telp : 0541-748388 PT. Aneka Sumber Boga Jl. Jenderal Sudirman no.5 RT 03/10, Balikpapan - 76114 Telp : 0542-421425 CV. Wisnu Kencana Mandiri Jl. Pangeran Diponegoro no. 1 Tarakan - 76211 Telp : 0551-32199
31
Lomba Kreasi Resep Acara lomba memasak yang dilakukan secara langsung, sudah sangat lazim. Tentu saja acara semacam itu banyak manfaatnya. Mungkin belum pernah saya dengar, adalah lomba kreasi resep tanpa dipraktikkan oleh pesertanya. Jadi, peserta cuma mengirimkan resepnya saja. Menurut saya, lomba semacam ini, bisa makin meramaikan berbagai jenis lomba membuat produk makanan selama ini. Untuk menilai baik tidaknya resep tersebut, dewan juri yang menjajalnya di dapur khusus. Kelebihannya, lomba ini bisa melibatkan lebih banyak peserta dari berbagai daerah. Muhiddin, Kebun Karet, RT 06/03, Kel. Lok Tabat Banjarbaru - 70712 Ide yang sangat menarik.Terima kasih. Belajar dari yang Besar Selama ini, Wacana Mitra lebih sering menampilkan pengusaha kecil yang sukses antara lain berkat kerja keras dan kejelian melihat pasar. Itu memang bagus untuk memberikan inspirasi bagi pembaca, terutama sesama pengusaha atau yang ingin terjun ke dunia usaha. Tapi, alangkah baiknya jika Wacana Mitra juga sekalikali menampilkan profil atau kiat perusahaan makanan yang relatif besar, dan terbukti menerapkan sistem manajemen yang baik. Dengan begitu, pembaca pun bisa mengetahui bagaimana caranya menerapkan manajemen perusahaan yang benar, sehingga perusahaannya bisa berjalan secara lebih mantap, tidak selalu tergantung pada ketarampilan dan naluri pemiliknya saja. Terima masih. Abdullah Sholeh Ibrahim, Kampung Batudewa, Kel. Tanjung Karang, Mataram 83115 Terima kasih atas sarannya yang sangat baik. Akan kami pertimbangkan
Edisi 173/Tahun XI/2011 * Wacana Mitra
Kuis
Teka-Teki Sedap Wacana Mitra no. 31
Berhadiah total Rp 450.000, untuk 3 orang pemenang
Mendatar: 1. 3. 6. 8. 9. 10. 11. 12. 14. 16. 17. 21. 22. 25. 26. 27. 29. 30. 32. 34. 35.
Alat transportasi Membuka kulit Tidak layak makan Satu Harapan Daftar Isian Proyek Empang Identitas seseorang Pembuat akta tanah Jalan cepat Didapat dari bangku sekolah Bahan Bakar Terjadi di dearah dingin Penyangga bangunan Putar Tidak sering Hanya ada pada terigu Bagian dari pohon Budi pekerti Tidak berfungsi Tidak khusus
Menurun:
1. Raga 2. Alas kaki 3. Panggilan kepada yang lebih tua 4. Tercemar 5. Persis 6. Bagian dari kendaraan 7. Sedot 13. Yang kita minum 15. Gembira 16. Tergores 18. Kompetisi (adu) 19. Agar menjadi rapi 20. Nama makanan 23. Binatang langka 24. Sungai di Kalimantan 27. Saya (Arab) 28. Martil 30. Saya 31. Debu 33. Kereta Api
Tulis jawaban pada selembar kartu pos disertai kupon kuis TTS Wacana Mitra no. 31. Kirim ke PO.Box 2000 JKU 14013. Pemenang akan diumumkan pada Wacana Mitra edisi 174
Edisi 173/Tahun XI/2011 * Wacana Mitra