VI.
ANALISIS MANAJEMEN
A. KEBUTUHAN TENAGA KERJA Analisis kebutuhan tenaga kerja merupakan salah satu aspek dalam manajemen operasi yang perlu direncanakan pada awal proyek. Proses produksi katekin dan tanin sebagian besar bahkan hampir keseluruhan dilakukan oleh mesin, namun dalam pelaksanaan proses produksi tetap dibutuhkan tenaga kerja manusia sebagai operator, pengawas proses produksi, dan beberapa kegiatan produksi yang membutuhkan campur tangan manusia secara langsung. Selain dalam lingkup proses produksi, tenaga kerja dibutuhkan dalam pelaksanaan aktivitas di luar produksi seperti kegiatan administrasi, kegiatan pemasaran, kegiatan distribusi dan transportasi, serta kegiatan lainnya. Tenaga kerja yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan dan kriteria tenaga kerja yang dibutuhkan. Industri katekin dan tanin dari gambir merupakan perusahaan yang benarbenar baru didirikan sehingga kebutuhan sumber daya merupakan hal yang sangat penting untuk ditetapkan dengan baik. Untuk saat ini perlu dibuat penggolongan pekerja ke dalam golongan tetap, yaitu beberapa orang pekerja mulai dari direktur, manajer, operator, laboran, dan staf masing-masing bidang yang telah ditetapkan dan sistem penggajian ditetapkan dengan cara pembayaran berkala setiap bulan. Sedangkan buruh angkut digolongkan ke dalam tenaga kerja tidak tetap. Penentuan jumlah tenaga kerja diperhitungkan dengan mengidentifikasi kegiatan, sifat, dan beban kerja sehingga dapat ditentukan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk melakukan
pekerjaan tersebut. Rincian penetapan
kebutuhan tenaga kerja disajikan pada Tabel 25.
91
Tabel 25. Penentuan Jumlah Tenaga Kerja yang Dibutuhkan pada Setiap Pekerjaan
No Kegiatan 1 Produksi a. Pengecilan ukuran b. Pelarutan gambir dalam air panas c. Penyaringan d. Pendinginan dan Pengendapan e. Pemerasan/Penyaringan kembali f. Pencucian berulang g. Pelarutan dalam etanol h. Pengemasan 2 Perencanaan produksi a. Membuat perencanaan produksi minimal 5 tahun ke depan b. Berkoordinasi dengan bagian pemasaran dan logistik untuk mengontrol kontinuitas produksi 3 Administrasi a. Melakukan pembukuan perusahaan b. Melakukan maintenance perlengkapan kantor perusahaan 4 Keuangan a. Melakukan pembukuan keuangan b. Mengatur pemasukan dan pengeluaran perusahaan c. Mengatur kerjasama dengan bank serta investor
Sifat
Jumlah Tenaga Kerja (orang)
Rutin harian Rutin harian Rutin harian Rutin harian Rutin harian Rutin harian Rutin harian Rutin harian
2
Temporer Rutin bulanan
1 1
Rutin harian Temporer
1 1
Rutin harian Rutin harian Temporer
1 1
2 1 1 1 2
92
Lanjutan Tabel 25. Penentuan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan pada setiap pekerjaan No Kegiatan 5 Pemasaran a. Membuat perencanaan pasar untuk 10 tahun ke depan (disesuaikan dengan umur proyek) b. Menetapkan sistem pemasaran bagi perusahaan c. Membuat dan memaintenance web perusahaan d. Menjalin kerja sama dengan 50 perusahaan pengguna katekin dan 50 perusahaan pengguna tanin (1 tahun) e. Mengikuti pameran-pameran bisnis f. Menjalin kerja sama dengan perusahaan asing yang potensial menggunaka katekin dan tanin 6 Logistik Mengatur jumlah persediaan bahan baku dan produk 7 Keamanan Menjaga keamanan pabrik selama 24 jam (dibagi menjagi 3 shift) 8 Distribusi bahan baku dan produk Pendistribusian bahan baku dan produk dilakukan oleh supir dan bagian pemasaran 9 Pengawasan Mutu Melakukan pengawasan pada mutu produk yang dihasilkan 10 Kebersihan a. Membersihkan lingkungan pabrik b. Membantu para pekerja memaintenance aset perusahaan 11 Pengangkutan barang Total
Sifat Temporer Rutin harian Temporer Temporer (di awal) Temporer Rutin harian
Perkiraan Jumlah Tenaga Kerja (orang)
1 1 2 2 1
Rutin harian
2
Rutin harian
8
Rutin
2
Rutin harian
2
Rutin harian Rutin harian Temporer
1 3 40
93
Berdasarkan perhitungan kebutuhan tenaga kerja tersebut, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat tabel kebutuhan tenaga kerja beserta kualifikasinya yang disajikan pada Tabel 26.
Tabel 26. Kebutuhan dan Kualifikasi Tenaga Kerja yang Dibutuhkan pada Industri Katekin dan Tanin No Jabatan Kualifikasi Jumlah (Orang) Pendidikan 1 Direktur S2 1 2 Manajer Produksi S1 1 3 Manajer logistik, administrasi, S1 1 dan keuangan 4 Manajer pemasaran S1 1 5 Staff pemasaran S1 7 6 Staff logistik S1/D3 2 7 Staf administrasi SMK Sekretaris 2 8 Staf keuangan SMK akuntansi 2 9 Operator SMK Mesin 9 10 Laboran SMK Analis Kimia 2 11 Buruh SMP 3 12 Sopir SMA 2 13 Security SMP 6 Total 40
Pada kajian ini diperkirakan jumlah sumberdaya yang dibutuhkan adalah 40 orang, dengan rincian pekerja tetap sebanyak 36 orang dan pekerja tidak tetap sebanyak empat orang. Pada awal pendirian industri, komposisi tenaga kerja terbanyak difokuskan pada bagian pemasaran. Hal ini berkaitan dengan sifat produk yang tergolong produk baru dan masih berada pada tahap pengenalan sehingga pemasaran merupakan satu hal yang penting dalam rangka pengenalan dan pencarian pasar katekin dan tanin yang diproduksi. Untuk perkembangan perusahaan ke depannya tidak menutup kemungkinan dilakukan perubahan komposisi tenaga kerja maupun dilakukan rotasi kerja.
94
B. STRUKTUR ORGANISASI Setelah identifikasi jabatan menghasilkan gambaran yang jelas kemudian disusun neraca organisasi pengelola operasi. Karena penekanan kepada spesialisasi
dan
efisiensi,
maka
struktur
organisasi
operasi
umumnya
disusun/dikelompokkan berdasarkan fungsi (dengan beberapa variasi seperti organisasi berdasarkan produk atau area). Organisasi lini memberikan kerangka dasar kepada organisasi selanjutnya bilamana perusahaan tumbuh dan berkembang. Manajemen operasional industri yang baik akan mampu memenuhi segala kebijakan dan tujuan perusahaan. Tenaga manajemen yang ahli merupakan faktor utama dalam keberhasilan manajemen industri. Menurut Sutojo (2000), tenaga kerja yang tepat dan berkualitas dapat diperoleh dengan mengetahui beberapa hal penting yaitu uraian jenis pekerjaan atau tugas pokok yang diperlukan untuk menjalankan operasional industri, struktur organisasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas
perusahaan
secara
efisien,
persyaratan minimal yang harus dipenuhi untuk mengisi jabatan yang ada untuk mengisi kekurangan ahli. Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan harus dirinci dan didistribusikan semuanya kepada orang-orang yang mampu bekerja di bidang tersebut. Untuk itu harus disiapkan mekanisme koordinasi. Pada perusahaan katekin dan tanin yang akan didirikan, setiap pekerjaan didistribusikan kepada pekerja berdasarkan kualifikasi yang dimiliki. Keseluruhan rangkaian kegiatan operasi akan dijalankan oleh beberapa bagian sesuai dengan bidang masing-masing. Secara umum struktur organisasi pada perusahaan katekin dan tanin terbagi menjadi beberapa tahapan hirarki yaitu direktur, beberapa manajer, dan staf. Rencana struktur organisasi perusahaan yang menunjukan setiap bagian memiliki peranan dalam bidang yang menjadi tanggung jawabnya dapat dilihat pada Gambar 32 berikut.
95
Direktur
Manajer Pemasaran
Staf Pemasaran
Manajer Produksi dan QC
Operator
Laboran
Manajer Logistik , Administrasi, dan Keuangan Buruh
Staf Logistik
Staf Administrasi
Staf Keuangan
Sopir
Gambar 32. Struktur Organisasi Industri Katekin dan Tanin
C. DESKRIPSI PEKERJAAN Agar pembagian tugas dan tanggung jawab menjadi jelas, maka perlu disusun uraian kerja masing-masing posisi sehingga setiap tanggung jawab dapat dilaksanakan dengan baik. Setiap pekerjaan dideskripsikan secara jelas dan diberikan kepada pekerja yang memiliki kemampuan dalam melaksanakan tanggung jawab tersebut. Deskripsi pekerjaan pada industri ini adalah sebagai berikut. 1. Direktur Direktur bertugas mengelola keseluruhan fungsi perusahaan katekin dan tanin, yang meliputi kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, dan mengawasi kegiatan manajer dan staf yang berada di bawahnya. 2. Manajer Produksi dan Quality Control (QC) Manajer produksi dan quality control (QC) bertugas melakukan pengawasan dan pelaksanaan kegiatan produksi katekin dan tanin, pengawasan kualitas bahan baku gambir asalan dan produk berupa katekin dan tanin, pemeliharaan sarana produksi, dan penelitian dan pengembangan produk (research and development) agar mampu menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen sasaran. 3. Manajer Logistik, Administrasi, dan Keuangan Manajer logistik, administrasi dan keuangan bertugas mengelola pengadaan bahan baku gambir asalan dan bahan pembantu berupa air 96
Security
demineralisasi dan pelarut, dan pendistribusian produk, dan mengelola berbagai hal yang terkait dengan pengadaan logistik katekin dan tanin serta administrasi di dalam perusahaan. 4. Manajer Pemasaran Manajer pemasaran bertugas mengelola keseluruhan kegiatan pemasaran baik promosi, penjualan, kerja sama dengan mitra maupun proyeksi permintaan pasar untuk setiap periode. 5. Staf Pemasaran Staf pemasaran bertugas pemasaran produk, melaksanakan strategi pemasaran yang ditetapkan, menjalankan kegiatan promosi dan menjalin kerja sama dengan mitra. 6. Staf Keuangan Staf keuangan bertugas melaksanakan dan mengelola kegiatan pencatatan keuangan dan pengelolaan keuangan perusahaan. 7. Staf Administrasi Staf administrasi bertugas melaksanakan dan mengawasi kegiatan pencatatan administrasi kantor dan operasional perusahaan. 8. Staf Logistik Staf logistik pemasaran bertugas mengelola pendistribusian produk dan mengatur pengadaan dan pengelolaaan bahan baku. 9. Operator Operator bertugas menjalankan mesin sesuai dengan prosedur yang ada dan memastikan mesin berjalan sesuai dengan kriteria yang seharusnya. Operator harus secara terus menerus melakukan pengawasan terhadap proses produksi dan kinerja mesin agar tidak terjadi penyimpangan produk yang tidak diinginkan. Operator juga bertugas untuk melakukan perawatan mesin dan alat-alat produksi. 10. Laboran Laboran bertugas melakukan pengawasan terhadap mutu produk dengan melakukan pengecekan mutu bahan baku, hasil dari tiap tahap produksi, dan produk akhir sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan sesuai dengan arahaan dari manajer produksi dan QC.
97
11. Sopir Sopir bertugas mengendarai kendaraan beroda empat milik perusahaan dalam rangka pendistribusian bahan baku maupun produk katekin dan tanin yang dihasilkan. Selain itu sopir bertugas melaksanakan kegiatan transportasi yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan. 12. Security Security bertugas menjaga keamanan perusahaan dengan jumlah jam kerja 24 jam siang dan malam dengan pembagian waktu kerja menjadi tiga shift. 13. Buruh Buruh tergolong ke dalam tenaga kerja langsung produksi karena bertugas mengangkut bahan baku maupun bahan penunjang serta produk yang diproduksi.
98