V. KEADAAN UMUM WILAYAH
5.1
Kondisi Wilayah Kelurahan Pulau Panggang Wilayah Kelurahan Pulau Panggang terdiri dari 12 pulau dan memiliki
kondisi perairan yang sesuai untuk usaha budidaya. Kondisi wilayah tersebut adalah sebagai berikut:
5.1.1
Luas Wilayah dan Administrasi Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu dibentuk pada tahun 2002 dan
terdiri dari dua kecamatan yaitu Kecamatan Kepulauan Seribu Utara dan Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan. Kecamatan Kepulauan Seribu Utara terdiri dari tiga kelurahan yaitu Kelurahan Pulau Harapan, Kelurahan Pulau Kelapa dan Kelurahan Pulau Panggang sedangkan Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan terdiri dari Kelurahan Pulau Tidung, Kelurahan Pulau Pari dan Kelurahan Pulau Untung Jawa. Pusat pemerintahan Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu terletak di Kelurahan Pulau Panggang tepatnya di Pulau Pramuka dan Pulau Karya. Kelurahan Pulau Panggang terdiri atas dua pulau pemukiman yaitu Pulau Panggang dan Pulau Pramuka. Kelurahan Pulau Panggang memiliki luas wilayah 62,10 hektar. Kelurahan ini merupakan salah satu kelurahan yang memiliki luas wilayah paling kecil dibandingkan kelurahan-kelurahan lainnya yang ada di wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.
55
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2001 mengenai pembentukan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, batas-batas wilayah Kelurahan Pulau Panggang adalah sebagai berikut: Sebelah Utara
: 05o41’41”LS – 05o41’41” LS
Sebelah Selatan
: 106o44’50” BT
Sebelah Barat
: 106o19’30” BT
Sebelah Timur
: 05o47’00” LS – 05o45’14” LS
Kondisi geografis sebagai berikut: Kondisi tinggi tanah dari permukaan laut
: 1 meter
Suhu udara rata-rata
: 27oC – 32oC
Jarak dari Pusat Pemerintahan Kelurahan Jarak dari Pusat Kantor Kec. Kep. Seribu Utara : 9 km Jarak dari Pusat Kantor Kab. Adm. Kep. Seribu : 2 km Jarak dari Pusat Pemerintahan Prov. DKI Jakarta : 74 km Jarak antara Pulau Panggang dari pusat pemerintahan kecamatan yakni Kecamatan Kepulauan Seribu Utara kurang lebih 9 km dan jarak antara Pulau Panggang dengan kantor pusat Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu yang terdapat di Pulau Pramuka kurang lebih 2 km, jarak ini dapat ditempuh dengan menggunakan ojek kapal yang merupakan alat transportasi sehari-hari antara Pulau Panggang dan Pulau Pramuka. Sedangkan jarak ke Ibukota Provinsi DKI Jakarta sekitar 74 km yakni jarak dari Pulau Panggang ke Pelabuhan Muara Angke, Jakarta. Kelurahan Pulau Panggang terdiri dari 12 pulau. Dari seluruh pulau yang ada, hanya ada dua pulau yang dihuni, yaitu Pulau Pramuka dan Pulau Panggang,
56
yang terdiri atas tiga rukun warga di Pulau Panggang dan dua rukun warga di Pulau Pramuka, sedangkan pulau-pulau lainnya digunakan untuk tempat peristirahatan, Penghijauan Umum (PHU), pariwisata, Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam (PHPA), Tempat Pemakaman Umum (TPU) dan mercusuar. Secara rinci nama-nama pulau, luas dan peruntukannya disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Nama, Luas dan Pulau Panggang. No Nama Pulau
Peruntukan Pulau-Pulau di Kelurahan Luas (ha)
Peruntukan
1
Pulau Opak Kecil
1.10
Peristirahatan
2
Pulau Karang
0.50
Peristirahatan
3
Pulau Kotok Kecil
1.30
PHU
4
Pulau Kotok Besar
20.75
5
Pulau Gosong Pandan
0.20
Peristirahatan
6
Pulau Semak Daun
0.75
PHPA
7
Pulau Panggang
9.00
Pemukiman
8
Pulau Karya
6.00
TPU
9
Pulau Pramuka
6.00
Pemukiman
10
Pulau Gosong Sekati
0.20
Peristirahatan
11
Pulau Air
2.90
Peristirahatan
12
Pulau Peniki
3.00
Mercusuar
13
Lainnya
9.50
Pariwisata
Sumber: Sudin Perikanan Kepulauan Seribu, 2007
5.1.2
Kondisi Perairan Secara umum, kondisi fisik, kimia dan biologi Kelurahan Pulau Panggang
tidak jauh berbeda dengan kondisi di Kepulauan Seribu. Iklim di Kepulauan Seribu secara fisik berada dalam sistem musim equator yang dipengaruhi oleh variasi tekanan udara. Musim barat terjadi pada bulan Oktober – April dimana tiupan angin dari arah barat laut – utara sangat kuat dengan kisaran antara 7 – 20
57
knot atau bahkan lebih dari 20 knot pada musim barat umumnya sejalan dengan musim hujan. Musim timur terjadi pada bulan April – Oktober dengan kecepatan angin 7 – 15 knot. Kedalaman dan arus perairan secara umum di daerah Kepulauan Seribu berkisar antara 2 – 35 m dan 0.06 – 0.25 m/detik. Kecepatan arus sangat dipengaruhi oleh lokasi dan musim. Kualitas fisika dan kimia air di Kepulauan Seribu secara umum masih dalam kisaran yang normal dimana kecerahan mencapai level 100 persen (8,5 – 9 meter) dan keseluruhan sebesar 30 NTU. Demikian halnya dengan peubah, nitrit, nikel, BOD5, oksigen terlarut, COD, amoniak, masih dibawah batas ambang kecuali untuk Pulau Lancang Kecil kandungan nikel mencapai 35 persen diatas batas ambang (batas ambang unsur ini adalah 0.020 ppm). Ekosistem kawasan Pulau Seribu terdiri dari beberapa
ekosistem
yang
berupa mangrove, terumbu karang dan padang lamun. Setiap jenis ekosistem tersebut akan menjadi pembatas geografis organisme akuatik yang ada. Berdasarkan aspek fisika dan kimia, maka perairan laut Kepulauan Seribu masih memenunhi standard biological requirement untuk biota akuatik.
5.2
Potensi Sumberdaya Manusia Jumlah penduduk Kelurahan Pulau Panggang pada bulan Agustus tahun
2009 sebanyak 5.454 jiwa. Komposisi penduduknya terdiri dari 2.893 penduduk laki-laki dan 2.661 penduduk perempuan. Sehingga rasio jenis kelamin penduduk di Kelurahan Panggang ini sebesar 92 yang berarti dalam setiap 100 orang penduduk laki-laki terdapat 92 orang penduduk perempuan. Secara rinci jumlah penduduk menurut kelompok umur disajikan dalam Tabel 5.
58
Tabel 5. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di Kelurahan Pulau Panggang Tahun 2009 Jenis Kelamin Jumlah No Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan (orang) (orang) (orang) 1 0-4 tahun 372 365 737 2
5-9 tahun
265
263
528
3
10-14 tahun
266
260
526
4
15-19 tahun
267
261
528
5
20-24 tahun
237
223
460
6
25-29 tahun
256
246
502
7
30-34 tahun
214
192
406
8
34-39 tahun
210
198
408
9
40-44 tahun
244
139
283
10
45-49 tahun
128
120
248
11
50-54 tahun
151
138
289
12
55-59 tahun
118
115
233
13
60-64 tahun
86
80
166
14
65-69 tahun
43
34
77
15
70-74 tahun
26
8
34
16
>75 tahun
10
19
29
Jumlah
2.893
2.661
5.454
Sumber: Sudin Perikanan Kepulauan Seribu, 2009
Jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) sebanyak 3.523 jiwa dan penduduk usia tidak produktif (0-14 tahun dan 64 tahun ke atas) sebanyak 1.931 jiwa. Sehingga angka rasio beban tanggungan penduduk Kelurahan Pulau Panggang sebesar 54,81% , yang berarti bahwa setiap 100 penduduk usia produktif harus menanggung sekitar 55 penduduk usia tidak produktif. Apabila dibandingkan antara luas wilayah daratan (62,10 ha) dengan jumlah penduduk yang mencapai 5.454 jiwa, maka kepadatan penduduk Kelurahan Pulau Panggang
59
mencapai 87,83 jiwa per km2. Angka ini menunjukkan bahwa Kelurahan Pulau Panggang termasuk daerah yang padat penduduknya. Keadaan ini dapat dilihat langsung pada kondisi perumahan penduduk, khususnya yang tinggal di Pulau Panggang, dimana rumah-rumah penduduk sangat rapat sehingga di pulau tersebut tidak ada tempat terbuka seperti taman atau fasilitas umum lainnya. Kondisi ini membutuhkan penataan pemukiman agar tercipta lingkungan pemukiman yang layak dan sehat untuk dihuni.
5.3
Karakteristik Masyarakat Kelurahan Pulau Panggang Penduduk Kelurahan Pulau panggang yang memiliki mata pencaharian
sebanyak 2.302 orang. Jumlah tersebut sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan, yaitu sebanyak 1.536 atau 66,725 persen. Mata pencaharian lain yang cukup banyak yaitu karyawan swasta 9,644 persen, Pegawai Negeri Sipil (PNS) 8,341 persen, pembudidaya 8,080 persen dan perdagangan 4,952 persen sedangkan sisanya dibawah 1 persen. Komposisi penduduk di kelurahan pulau panggang menurut mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 6.
60
Tabel 6. Komposisi Penduduk di Kelurahan Pulau Panggang Menurut Mata Pencaharian Tahun 2010 Jumlah No Jenis Mata Pencaharian Persentase (%) (orang) Nelayan Tangkap 1 1.536 66,725 2
Karyawan Swasta
222
9,644
3
PNS
192
8,341
4
Pembudidaya
186
8,080
5
Perdagangan
114
4,952
6
Jasa/Angkutan
18
0,782
7
Pensiunan/Veteran
17
0,738
8
TNI/POLRI
11
0,478
9
Veteran
6
0,261
Jumlah
2.302
100,000
Sumber: Kelurahan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu 2010
Dari jumlah penduduk tersebut, 1.386 orang berpendidikan dari tamat Sekolah Dasar (SD) sampai tamat akademi, dengan rincian pada Tabel 7 sebagai berikut. Tabel 7. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kelurahan Pulau Panggang Tahun 2009 Jenis Kelamin Jumlah Persentase No Tingkat Pendidikan (Orang) (%) Pria Wanita 1
Tidak Tamat SD
2
23
22
45
3,14
Tamat SD
370
318
688
48,08
3
Tamat SMP
180
130
310
21,66
4
Tamat SMA
140
145
285
19,92
5
Tamat Akademi
66
37
103
7,20
779
652
1431
100,00
Jumlah
Sumber: Sudin Perikanan Kepulauan Seribu, 2009
Berdasarkan Tabel 7 tersebut, terlihat bahwa sebagian besar penduduk di Kelurahan Pulau Panggang hanya menamatkan pendidikan SD yaitu sebesar 48,08
61
persen diikuti dengan tamatan Sekolah Menengah Pertama (SMP) 21,66 persen, tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) 19,92 persen dan tamat akademi 7,20 persen.
5.4
Prasarana dan Sarana Berdasarkan Laporan Kependudukan Kelurahan Pulau Panggang Bulan
Mei 2009, prasarana dan sarana yang terdapat di Kelurahan Pulau Panggang adalah sarana peribadatan, sarana perdagangan, sarana olah raga, sarana pendidikan, sarana kesehatan, prasarana perhubungan dan sarana pemerintahan. Sarana peribadatan terdiri atas dua buah masjid dan 10 buah mushola, sarana perdagangan terdiri atas perdagangan bakulan 15 buah, warung sembako 75 buah, dan warung makan atau warteg 17 buah. Sarana olah raga terdiri atas lapangan sepak bola dua buah, lapangan bola voli lima buah, lapangan bulu tangkis tiga buah, lapangan tenis meja lima buah, lapangan bola basket dua buah, matras gulat 75 buah, dayung kano dragon empat buah, dayung kano 12 buah, lapangan voli pantai satu buah, dan lapangan tenis pantai satu buah. Sarana kesehatan terdiri atas Puskesmas satu buah, pos kesehatan satu buah, dan BKIA (Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak) lima buah. Sarana pendidikan terdiri atas TK empat buah, TPA dua buah, SDN tiga buah, Madrasah Ibtidaiyah (MI) satu buah, sarana pemerintahan seperti Kantor Kelurahan Pulau Panggang dan sarana transportasi berupa kapal motor. Alat transportasi yang umumnya digunakan penduduk untuk pulang pergi antar pulau yaitu ojek kapal.