Kode/Nama Bidang Ilmu: Psikologi
USULAN HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA
JUDUL PENELITIAN PENGARUH KEHADIRAN ORANG LAIN TERHADAP TIMBULNYA RASA MALU
TIM PENGUSUL: YOHANES KARTIKA HERDIYANTO, M.A. SUPRIYADI, MS
198105072010121002 195506231985031002
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
JANUARI 2015
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 1 RINGKASAN ............................................................................................................................ 3 JUDUL PENELITIAN............................................................................................................... 4 BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................. 7 BAB III. METODE PENELITIAN ........................................................................................... 9 BAB IV. BIAYA DAN JADUAL PENELITIAN ................................................................... 11 A. Biaya ............................................................................................................................... 11 B. Jadual Kegiatan ............................................................................................................... 12 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 12 LAMPIRAN ............................................................................................................................. 14 Lampiran 1. Format justifikasi anggaran penelitian ............................................................ 14 Lampiran 2. Dukungan sarana dan prasarana penelitian ..................................................... 15 Lampiran 3. Susunan organisasi tim penelitian dan pembagian tugas ................................ 15 Lampiran 4. Biodata ketua dan anggota tim penelitian serta mahasiswa yang terlibat ....... 16 Lampiran 5. Surat pernyataan personalian penelitian .......................................................... 17
RINGKASAN
Emosi manusia menurut Ekman (Matsumoto & Juang, 2008) bersifat universal. Emosi yang bersifat universal tersebut antara lain adalah marah, jijik, takut, gembira, sedih, terkejut, dan memandang rendah. Namun, sering kali ekspresi emosi berbeda antara budaya satu dengan yang lain, hal ini disebabkan adanya cultural display rules. Selain mempengaruhi emosi dasar, cultural display rules juga mempengaruhi pengalaman subjektif terhadap emosi individu, salah satunya adalah emosi moral, yaitu rasa malu. Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh budaya Bali pada timbulnya rasa malu, dalam hal ini kehadiran orang lain terhadap timbulnya rasa malu bagi mahasiswa Bali. Penelitian ini menggunakan studi eksperimen terhadap mahasiswa psikologi semester 2. Mahasiswa akan dibagi menjadi 2 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 30 orang.
Random akan dilakukan untuk memasukkan mahasiswa di dalam kelompok dan membagi kelompok untuk mendapatkan perlakuan tertentu. Pada setiap sesi, terdiri dari 15 orang mahasiswa dan 4 orang asisten penelitian. Perlakukan yang dilakukan adalah memberikan masing-masing partisipan materi sepanjang 2 halaman dan memberikan waktu 2 menit untuk mempelajarinya. Selanjutnya partisipan diberikan 15 menit untuk mengerjakan soal secara mandiri. Perbedaan antara kelompok A dan B adalah pada kelompok A, asisten secara demonstratif mencotek satu dengan yang lain, sedangkan pada kelompok B asisten penelitian tidak mencontek sama sekali. Pada studi pertama, pengukuran diberikan dengan apakah ada perilaku mencontek dari partisipan, sedangkan pada studi kedua, pengukuran diberikan dengan meminta partisipan mengisi skala tingkat rasa malu. Analisis yang dilakukan dengan melakukan uji-t yang dibantu dengan program SPSS untuk mengetahui perbedaan antara kelompok A dan B pada munculnya perilaku mencontek dan perbedaan tingkat rasa malu. Perbedaan akan menunjukkan adanya pengaruh dari kehadiran orang lain terhadap rasa malu untuk mencontek. Kata Kunci: Rasa malu, Kehadiran orang lain, budaya Bali
JUDUL PENELITIAN Pengaruh Kehadiran Orang Lain Terhadap Timbulnya Rasa Malu
BAB I. PENDAHULUAN Indonesia adalah negara yang memiliki 6 agama resmi yang dianut oleh penduduknya. Komposisi masing-masing pemeluk agama di Indonesia adalah: Islam 87,18%; Kristen Protestan 6,96%; Kristen Katolik 2,9%; Hindu 1,69%; Budha 0,72%; dan Konghuchu 0,13% (BPS, 2010). Bahkan, Indonesia adalah negara dengan penduduk yang memeluk agama Islam terbesar di dunia. Dengan tata kehidupan yang bersumber pada nilai-nilai agama yang dianutnya, penduduk Indonesia berusaha untuk mengimplementasikan nilai-nilai agama di dalam kehidupannya sehari-hari. Sering kali nilai-nilai tersebut sangat sulit untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa mengurangi berbagai karakter positif yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia, namun beberapa perilaku muncul dan menjadi indikator bahwa nilai-nilai agama tidak dijalankan dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Perilaku yang paling mudah untuk dijadikan indikator adalah perilaku korupsi. Sebagai contoh, orang menggunakan simbol agama seperti berpakaian koko dan berpeci, namun
ternyata melakukan korupsi, terbukti di pengadilan. Saat dalam tahanan, membaca kitab suci dan mendaraskan doa-doa, namun terbukti melakukan korupsi yang tentu saja berlawanan dengan nilai-nilai agama. Walaupun tidak ada pengukuran yang tepat jumlah perilaku korupsi yang terjadi di Indonesia karena memang perilaku korupsi adalah jenis kejahatan yang tersembunyi dan terorganisasi dengan baik agar tidak terlihat oleh umum. Namun perilaku korupsi di suatu negara dapat dibandingkan antar negara lain dengan menilai persepsi masyarkat terhadap perilaku korupsi yang terjadi di lingkungan. Salah satu penilaian persepsi korupsi yang paling luas digunakan adalah index persepsi korupsi (world corruption perception index). Indonesia menduduki peringkat bawah dalam index persepsi korupsi dari tahun ke tahun. Data tahun 2013, Indonesia menduduki peringkat ke-114 dari 177 negara yang disurvey dengan nilai yang dicapai sebesar 32. Perilaku-perilaku lain yang dapat menjadi indikator bahwa nilai-nilai moral tidak menjadi hal yang paling utama untuk diperjuangkan oleh masyarakat Indonesia adalah terjadinya banyak perilaku negatif yang melibatkan para remaja, yang merupakan generasi penerus bangsa. Maraknya tawuran pelajar di berbagai pelosok negeri ini, terutama yang terjadi di Jakarta telah memakan banyak korban jiwa. Terjadinya berbagai kasus perundungan (bullying) yang dilakukan oleh anak dan remaja, bahkan bahkan banyak korban sampai menemui ajalnya. Maraknya perilaku seksual berisiko yang dilakukan oleh para remaja juga meningkat sehingga meningkat pula perilaku aborsi yang dilakukan oleh remaja. Perilaku-perilaku tersebut di atas merupakan contoh-contoh perilaku yang sumber utama terjadinya adalah kurangnya penerapan nilai-nilai moral di dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai bangsa yang religius, terjadi ketidaksesuaian penerapan moral di dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai moral tercantum di berbagai nilai-nilai agama yang dianut oleh masyarakat. Nilai moral juga muncul di dalam pranata-pranata sosial dan budaya dalam masyarakat. Walaupun sering kali berbeda-beda dalam menjabarkan nilai-nilai moral, namun secara garis besar, nilai-nilai tersebut berfungsi sama, yaitu mengatur agar kehidupan sosial dan individual di dalam masyarakat tidak saling mengganggu dan merugikan satu dengan yang lainnya. Bentuk kajian moral yang dapat diamati adalah bagaimana individu menilai dirinya sendiri dan orang lain terkait dengan pelaksanaan nilai-nilai moral yang telah ada. Kajian tentang rasa bersalah,
rasa malu, dan rasa jijik merupakan salah satu kajian yang melibatkan emosi individual dalam penilain moral. Kajian terhadap moral, yang merupakan sumber permasalahan utama kerusakan di negeri ini, sangat sulit dilakukan karena Indonesia memiliki pranata moral yang beraneka ragam (cultural specific). Kajian moral yang dapat dilakukan di tengah masyarakat yang majemuk adalah kajian terhadap berbagai aspek yang dapat dinilai secara universal dan dapat pula dibandingkan satu dengan yang lainnya di saat muncul perbedaan-perbedaan penerapan pada budaya yang berbeda-beda. Kajian yang bersifat universal salah satunya adalah kajian tentang emosi moral yang meliputi rasa malu, rasa bersalah, dan juga rasa jijik. Ketiganya merupakan pengalaman emosi individual terhadap penilaian moral yang dilakukan diri sendiri maupun orang lain. Rasa malu sering kali disamakan dengan rasa bersalah, namun penelitian-pelitian yang dilakukan terkait dengan emosi moral menunjukkan bahwa rasa malu mempunyai perbedaan konsep dengan rasa bersalah. Rasa malu mempunyai dampak yang lebih mendalam dan lebih menyakitkan dibanding dengan rasa bersalah. Rasa malu muncul setelah adanya pelanggaran moral atau setelah adanya paparan suatu ketidakmampuan. Ketika rasa malu terjadi, fokus utama adalah pada dirinya sendiri dan kecenderungan umum yang terjadi dalam jangka pendek adalah usaha untuk menyembunyikan diri atau menarik diri dari situasi tersebut. Rasa malu diasosiasikan dengan keberadaan dan juga pendapat dari orang lain. Kehadiran orang lain akan mempengaruhi rasa malu individu. Rasa bersalah dikaitkan dengan tema-tema ketakutan, kecemasan, kekerasan, dan rasa sedih pada orang dewasa dan anak-anak. Keduanya juga dikaitkan dengan perilaku pro-sosial atau perilaku kooperatif. Perilaku kooperatif didasarkan pada keinginan individu untuk dapat membaur dengan lingkungan sosialnya, atau disebut juga dengan konformitas. Perilaku konformitas merupakan perilaku individu yang merasa nyaman apabila sama dengan lingkungan sosial di sekitarnya. Rasa malu tersebut sering kali tidak bebas budaya sehingga penting kiranya untuk melakukan kajian rasa malu dalam konteks budaya yang melingkupinya, dalam hal ini adalah budaya Bali. Dengan mengkaji penerapan emosi moral pada individu, kita dapat pula mengkaji dengan lebih mendalam penerapan nilai-nilai moral, yang kemudian dapat kita gunakan untuk
memperbaiki pelaksanaan nilai-nilai moral untuk mencapai Indonesia yang maju, berdaulat, dan makmur. Berdasarkan paparan di atas, maka pertanyaan dalam penelitian ini adalah: 1) Apakah kehadiran orang lain yang mencontek dapat mempengaruhi individu dalam melakukan perilaku mencontek juga? 2) Apakah kehadiran orang lain yang mencontek dapat mempengaruhi tingkat rasa malu individu dalam mencontek? Kedua pertanyaan tersebut ditransformasikan menjadi hipotesis penelitian: 1) Kehadiran orang lain yang mencontek akan mempengaruhi individu dalam melakukan perilaku mencontek; 2) Kehadiran orang lain yang mencontek akan mempengaruhi tingkat rasa malu individu.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Emosi merupakan sebuah proses penilaian otomatis yang lebih bersifat partikular yang dipengaruhi oleh masa lalu dan keadaan pribadi seseorang. Pada saat proses ini terjadi, kita merasakan sesuatu yang penting bagi kesejahteraan individu yang sedang terjadi dengan disertai perubahan fisiologis dan perilaku emosional yang berhadapan dengan situasi tersebut. Manusia memiliki tujuh emosi dasar, yakni „fear‟ (takut), „anger‟ (marah), „sadness‟ (sedih), „happines‟ (bahagia), „disgust` (jijik) dan „surprise‟ (terkejut), „contempt` (merendahkan), (Ekman, 2003). Moral emosi adalah suatu bentuk emosi yang dapat mendorong seseorang untk berperilaku yang sesuai dengan moral (Davidson, Scherer dan Goldsmith, 2003). Moral emosi juga didefenisikan sebagai emosi-emosi yang terkait dengan kepentingan atau kesejahteraan baik dari masyarakat secara keseluruhan atau setidaknya orang lain (Davidson, Scherer dan Goldsmith, 2003). Moral emosi dibagi menjadi 3 komponen yang dinamakan perasaan bersalah (guilt), keadaan yang memalukan (embarrassment) dan perasaan malu (shame) (dalam Liang-Chih Chang 2010). Rasa malu sering kali disamakan dengan rasa bersalah, namun penelitian-pelitian yang dilakukan terkait dengan emosi moral menunjukkan bahwa rasa malu mempunyai perbedaan konsep dengan rasa bersalah. Rasa malu mempunyai dampak yang lebih mendalam dan lebih menyakitkan dibanding dengan rasa bersalah. Rasa malu muncul setelah adanya pelanggaran moral atau setelah adanya paparan suatu ketidakmampuan. Ketika rasa malu terjadi, fokus utama adalah pada dirinya sendiri dan kecenderungan umum yang terjadi dalam jangka
pendek adalah usaha untuk menyembunyikan diri atau menarik diri dari situasi tersebut. Rasa malu diasosiasikan dengan keberadaan dan juga pendapat dari orang lain. Rasa malu bisa saja muncul dari isu-isu yang bukan merupakan isu moral. Orang yang merasa malu relatif mempunyai kesulitan untuk memperbaiki dirinya. Perasaan bersalah (guilt) dipahami sebagai pengalaman pribadi yang melibatkan rasa sakit pada hati nurani seseorang (Tangney, dalam Chih Chang, 2010). Keadaan yang memalukan (embarrassment) dirasakan ketika individu tersebut mempersepsikan perilakunya sebagai sebuah perilaku yang kaku, aneh, dan menarik pernyataan orang lain (Parrot & Smith, dalam Chih Chang, 2010). Malu (shame) dapat ditimbulkan oleh berbagai situasi yang lebih luas termasuk moral dan kegagalan moral. Malu (shame) biasanya lebih menyakitkan, karena ketika seseorang itu merasa malu, mereka merasa lebih kecil, tidak berharga dan tidak berdaya (dalam Tangney, Stuewig dan Hafez, 2011). Malu (shame) adalah emosi moral lainnya yang berkaitan cukup erat dengan perasaan bersalah (guilt). Emosi ini tumbuh setelah seseorang melakukan kesalahan atau setelah memaparkan ketidakmampuannya (Keltner & Buswell, dalam de Hooge, Zeelenberg, Breugelmans, 2007). Lewis dan Gilbert (dalam Cunha, 2012) men-definisikan malu sebagai fokus emosi secara sosial yang terkait dengan pengalaman-pengalaman negatif seperti merasa diri negatif dan dinilai negatif oleh orang lain. Ferguson dan Tangney (dalam Eisenberg, 2000) berpendapat bahwa malu dapat timbul dari situasi non-moral dan permasalahan seperti kegagalan atau perilaku sosial yang tidak pantas. Selain itu, rasa malu melibatkan kekhawatiran tentang penilaian orang lain. Fokus rasa malu pada diri menghasilkan perasaan-perasaan tidak berdaya dan sakit secara psikologis. Malu dikaitkan dengan kurangnya kemampuan untuk berempati dan untuk menghambat agresi interpersonal. Kurangnya kemampuan tersebut umumnya menghasilkan respon seperti menghindar, melarikan diri, menyembunyikan, hingga menyerang (Lotze, Ravindran, & Myers, 2010). Merasa malu berarti merasa tidak terlindungi, cacat, inferior, tidak berharga, merasa kurang, sakit, konyol, kesepian, tidak tampak, tidak dicintai, ditolak, dan terasing (Marrison, dkk. dalam Malinen, 2010). Kaufman dan Retzinger (dalam Malinen, 2010) berpendapat bahwa salah satu indikator rasa malu secara nonverbal adalah menghindari kontak mata, menatap secara langsung, menutupi wajah, dan menggigit bibir
BAB III. METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Penelitian ini memilik dua variabel, yaitu: Variabel bebas: kehadiran orang lain Kehadiran orang lain pada penelitian ini diartikan sebagai kehadiran orang lain yang melakukan perilaku mencontek atau saling bekerjasama oleh asisten penelitian pada saat tes berlangsung. Ketidakhadiran orang lain diartikan sebagai ketidakmunculan perilaku mencontek ataupun saling bekerjasama yang ditunjukkan oleh asisten penelitian. Variabel tergantung: timbulnya rasa malu Timbulnya rasa malu diartikan sebagai tidak munculnya perilaku mencontek ataupun saling bekerjasama yang ditunjukkan oleh partisipan. Tingkat rasa malu individu juga akan diukur dengan menggunakan skala yang diberikan pada akhir sesi eksperimen. B. Model Penelitian Model yang digunakan untuk penelitian ini adalah eksperimen C. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain: XO O Partisipan penelitian akan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen (A) dan kelompok kontrol (B). Kelompok A akan mendapatkan perlakuan eksperimen, sedangkan kelompok B tidak mendapatkan perlakuan eksperimen. Walaupun pemilihan kelompok dalam penelitian ini dilakukan secara random, namun pemilihan partisipan tidak dilakukan dengan cara random, namun secara purposive yaitu mahasiswa PS Psikologi semester 2. Perlakukan eksperimen yang dilakukan untuk kedua kelompok adalah dengan menempatkan 4 orang asisten penelitian di antara partisipan penelitian yang berjumlah kurang lebih 15 orang. Satu asisten penelitian (tester) bertindak sebagai petugas yang memberikan materi dan soal kepada partisipan. Tester berperan sebagai figure otoritas di depan kelas selama tes berlangsung, namun tester tidak menegur ataupun menunjukkan perilaku yang membuat partisipan takut untuk mencontek. Tester berpura-pura sibuk dengan melakukan pekerjaan
koreksi soal-soal yang telah ada sebelumnya dan tidak memperhatikan kelas selama tes berlangsung dan hanya sesekali melihat jam untuk memastikan waktu. Pada saat tes berlangsung 10 menit, tester mengingatkan bahwa waktu tinggal 5 menit lagi. Setelah mendapatkan briefing dan memperkenalkan eksperimenter, para partispan akan mendapatkan inform consent yang menyatakan kesediaan secara sukarela terlibat di dalam penelitian ini. Setelah partisipan menyatakan kesediaannya dengan menandatangani inform consent, selanjutnya partisipan menerima materi yang telah dipersiapkan untuk mereka pelajari selama kurang lebih 2 menit. Selanjutnya, materi dikumpulkan oleh asisten penelitian, dan partisipan dibagikan lembar soal yang terkait dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya. Soal berupa pilihan ganda dan uraian yang harus diselesaikan dalam waktu 15 menit. Pada kelompok A, setelah mengerjakan 5 menit, asisten penelitian yang berada di antara partisipan melakukan perlakukan eksperimen yaitu berusaha untuk melihat hasil pekerjaan dari partisipan di sebelahnya. Mulai menit ke 10, asisten menunjukkan perilaku panik secara demonstratif meminta jawaban dari sesama asisten penelitian. Sedangkan pada kelompok B, asisten penelitian sama sekali tidak menunjukkan perilaku berusaha melihat hasil jawaban dari partisipan yang lain. Setelah 15 menit, semua jawaban dikumpulkan kepada tester di depan kelas. Partisipan selanjutnya diminta untuk mengisi skala tingkat rasa malu yang telah dipersiapkan sebelumnya. Selanjutnya setelah skala tersebut diisi, partisipan secara bersama-sama diperkenankan untuk meninggalkan ruang eksperimen. Sebelum meninggalkan kelas, partisipan diharap tidak berbicara kepada calon partisipan yang berada di depan kelas. Eksperimenter meletakkan alat perekam video di depan kelas untuk mengobservasi perilaku mencontek yang ditunjukkan oleh para partisipan. Alat perekam tersebut dibuat tersembunyi dan tidak disadari oleh partisipan. Debriefing dilakukan secara bersama-sama terhadap semua partisipan dari kedua kelompok (A dan B). Saat debriefing, partisipan dijelaskan tujuan dan manfaat dari eksperimen tersebut.
D. Teknik Pengumpulan Data Data diperoleh dengan melakukan observasi selama partisipan mengerjakan tes. Observasi dibantu dengan 2 buah alat perekam video yang diletakkan di depan dan di belakang kelas secara tersembunyi atau tidak diketahui oleh partisipan. Observasi cek list akan menghitung berapa kali masing-masing partisipan melakukan perilaku tidak jujur selama mengerjakan tes, seperti menoleh atau melihat jawaban partisipan lain dan saling bertanya atau saling memberikan jawaban dengan partisipan lainnya. Skala tingkat rasa malu juga diberikan kepada masing-masing partisipan di tiap kelompok eksperimen untuk mengetahui tingkat rasa malu yang dimiliki oleh partisipan. E. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan uji-t yang dibantu oleh program SPSS for windows. Uji-t digunakan untuk menguji perbedaan antara kedua kelompok, apakah ada perbedaan antara kelompok A dan B terhadap munculnya perilaku mencontek dan tingkat rasa malu. F. Penafsiran dan Penyimpulan Data Penelitian Perbedaan antar kelompok menunjukkan bahwa perlakukan membawa perbedaan antara kedua kelompok. Adanya orang lain yang mencontek akan mempengaruhi individu dalam berperilaku selama mengerjakan tes.
BAB IV. BIAYA DAN JADUAL PENELITIAN A. Biaya Biaya yang diusulkan untuk penelitian adalah sebagai berikut ini.
Tabel 1. Biaya yang Diusulkan No
Jenis Pengeluaran
Biaya yang diusulkan (Rp)
1
Honor peneliti
3.000.000,-
2
Bahan habis pakai dan peralatan
5.480.000,-
3
Laporan
545.000,-
3
Seminar & deseminasi
975.000,TOTAL Rp. 10.000.000,-
B. Jadual Kegiatan Berikut ini adalah jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan selama penelitian ini berlangsung.
Tabel 2. Jadwal Kegiatan Kegiatan Konsolidasi tim penelitian Penyusunan proposal Pembuatan alat ukur Surat penyurat izin try-out alat ukur Try-out alat ukur Analisis aitem alat ukur Finalisasi alat ukur Penyusunan modul eksperimen Perekrutan asisten eksperimen Perekrutan partisipan eksperimen Pelaksanaan eksperimen Analisis hasil eksperimen Konsolidasi temuan penelitian Penulisan laporan temuan Terlibat sebagai peserta konferensi ilmiah Penulisan final report Penulisan manuskrip untuk jurnal Memasukkan artikel dalam jurnal
1 x x
Bulan 2 3 4
x x
x
x x x x x x x x
x x x
5 6
x x x x
x x x x x
DAFTAR PUSTAKA Chang, L.C. (2010). The effects of moral emotions and justifications on visitors‟ intention. Journal of Sustainable Tourism , 137–150. Cunha, M., Matos, M., Faria, D., Zagalo, S. (2012). Shame Memories and Pschopathology in Adolescence : The Medator Effect of Shame. International Journal of Psychology & Psychological Therapy. 206 (12). Coleman (1985). Moral Psychology. New York: McGraw Hill Eisenberg, N. (2000). Emotion, Regulation, and Msoral Development. Psychology Today. 667 (2)
Lotze, G.M., Ravindran, N., & Myers, B.J. (2010). Moral Emotions, Emotion Self-Regulation, Callous-Unemotional Traits, and Problem Behavior in Children of Incarcerated Mothers. Journal Psychology. 709 (2) Malinen, B. (2010). The Nature, Origins, and Consequences of Finnish Shame-Proneness: A Grounded Theory Study. Helsinki: Helsinki University. Ekman, P. (2011). Membaca Emosi Orang. Yogyakarta: Think. Ilona E. de Hooge, M. Z. (2007). Moral sentiments and cooperation: Differential. Cognition and Emotion . Moleong, L.J. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA June P.T.J.S. (2011). Shame, guilt, and remorse: implications for offender populations. The Journal of Forensic Psychiatry & Psychology , 706–723.
LAMPIRAN Lampiran 1. Format justifikasi anggaran penelitian (lampiran 2) HONOR PENELITI No Jenis Pengeluaran 1 Ketua penelitian 2 Anggota Penelitian 3 Asisten penelitian BAHAN HABIS PAKAI DAN PERALATAN No Jenis Pengeluaran Try out alat ukur 5 Print alat ukur penelitian (tryout) 6 Fotokopi laser alat ukur penelitian (tryout) 7 Jilid alat ukur penelitian (tryout) 8 Balpoin 9 Kertas A4 - 80 gram Alat ukur penelitian 10 Print alat ukur penelitian 11 Fotokopi laser alat ukur penelitian 12 Jilid alat ukur penelitian Modul penelitian 13 Print modul penelitian 14 Fotokopi laser modul penelitian 15 Jilid modul penelitian Kontrapretasi partisipan penelitian 16 Gantungan kunci 17 Stiker 18 Map plastik 19 Pin 20 Bloknote 21 Ruangan eksprimen LAPORAN No Jenis Pengeluaran Penulisan proposal penelitian 22 Print proposal penelitian 23 Fotokopi proposal penelitian 24 Jilid proposal penelitian Penulisan monitoring 25 Print monitoring penelitian 26 Fotokopi monitoring penelitian 27 Jilid monitoring penelitian Penulisan laporan akhir 28 Print laporan akhir penelitian 29 Fotokopi laporan akhir penelitian 30 Jilid laporan akhir penelitian 31 Materai surat perjanjian penelitian SEMINAR & DESEMINASI No Jenis Pengeluaran 32 Konsumsi peserta (snack & minum) 33 Konsumsi peserta (makan siang)
Satuan Orang Orang Orang
Honor/Jam (Rp) Waktu/jam Minggu Honor (Rp) 35,000 4 12 1,680,000 35,000 2 12 840,000 20,000 2 12 480,000 Sub Total Honor Peneliti 3,000,000
Satuan
Justifikasi
Lembar Lembar Jilid Pak Pak
Alat ukur Alat ukur Alat ukur ATK ATK
500 500 5,000 34,550 36,000
100 500 50 10 2
50,000 250,000 250,000 345,500 72,000
Lembar Lembar Lembar
Alat ukur Alat ukur Alat ukur
500 500 5,000
100 700 70
50,000 350,000 350,000
Lembar Lembar Lembar
Modul Modul Modul
500 500 5,000
25 625 45
12,500 312,500 225,000
Kontrapretasi 7,500 120 Kontrapretasi 2,500 200 Kontrapretasi 8,000 75 Kontrapretasi 5,000 120 Kontrapretasi 5,500 75 Kebersihan 100,000 2 Sub Total Bahan Habis Pakai dan Peralatan
900,000 500,000 600,000 600,000 412,500 200,000 5,480,000
Buah Lembar Buah Buah Buah Hari
Harga (Rp)
Satuan
Justifikasi
Lembar Lembar Buah
Proposal Proposal Proposal
500 500 5,000
25 250 10
12,500 125,000 50,000
Lembar Lembar Buah
Monitoring Monitoring Monitoring
500 500 5,000
25 100 4
12,500 50,000 20,000
Lembar Lembar Buah Lembar
Laporan akhir Laporan akhir Laporan akhir Proposal
500 40 500 240 5,000 6 7,000 15 Sub Total Laporan
20,000 120,000 30,000 105,000 545,000
Satuan Justifikasi Kegiatan Deseminasi Kegiatan Deseminasi
Harga (Rp)
Kuantitas Biaya (Rp)
Kuantitas Biaya (Rp)
Harga (Rp) Kuantitas Biaya (Rp) 5,000 65 325,000 10,000 65 650,000 Sub Total Lain-Lain 975,000 Total Biaya 10,000,000
Lampiran 2. Dukungan sarana dan prasarana penelitian
Sarana dan prasarana pendukunga dalam melaksanakan penelitian ini adalah adanya kelas untuk melaksanakan eksperimen. Kelas yang dibutuhkan untuk eksperimen ini adalah kelas yang minimal memiliki kapasitas 35 orang dengan kelengkapan seperti whiteboard, meja dan bangku untuk pengajar/eksperimenter, 35 kursi dan meja untuk asisten dan partisipan penelitian. Penelitian ini juga memerlukan adanya penyejuk ruangan dan pencahayaan yang cukup. Penelitian ini akan menggunakan kelas di Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana yang beralamat di Jalan P.B. Sudirman, Denpasar.
Lampiran 3. Susunan organisasi tim penelitian dan pembagian tugas (lampiran 4)
No Nama/NIDN
Instansi Asal
Bidang Ilmu
1
PS Psikologi FK UNUD PS Psikologi FK UNUD
Psikologi Sosial
2
Yohanes Kartika Herdiyanto Supriyadi
Psikologi Sosial dan Psikometri (pengukuran psikologi)
Alokasi Uraian Waktu Tugas (jam/minggu) 3 Ketua Penelitian 2 Anggota Penelitian
Lampiran 4. Biodata ketua dan anggota tim penelitian serta mahasiswa yang terlibat
Biodata Ketua Penelitian A. Identitas Diri 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Nama Lengkap Jabatan Fungsional Jabatan Struktural NIP NIDN Tempat Tanggal Lahir Alamat Rumah Nomor HP Alamat Kantor Nomor Telp/Fax Alamat e-mail Lulusan yg telah dihasilkan Mata Kuliah yg diampu
: Yohanes Kartika Herdiyanto, M.A. : Lektor :: 198105072010121002 : 0007058109 : Kediri, 7 Mei 1981 : Jl. Sakura IV/16A, Denpasar : 085228531005 : Jl. P.B. Sudirman, Denpasar : 0361-262275 :
[email protected] : S1= 8 orang : 1. Psikologi Sosial 1 : 2. Psikologi Sosial 2 : 3. Penelitian Kualitatif : 4. Psikometri : 5. Psikologi Lintas Budaya : 6. Psikologi Komunitas : 7. Psikologi Forensik : 8. Kriminologi : 9. Perilaku Wisatawan : 10. Penyusunan dan Seminar Proposal Skripsi
B. Riwayat Pendidikan Program Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Tahun Masuk Tahun Lulus Judul Skripsi/Tesis Nama Pembimbing
S1 Universitas Gadjah Mada Psikologi 2000 2005 Eksistensi diri penghayat kejawen Drs. M. Asa‟ad, SU
S2 Universitas Gadjah Mada Psikologi 2008 2010 Konflik & keadilan penyitas gempa Prof. Kwartarini, Ph.D.
L
C. Pengalaman Penelitian 5 Tahun Terakhir No. Tahun 1 2 3
2014 2014 2014
4
2013
Judul Penelitian Adaptasi pada andikpas Rasa malu pada orang Bali Konflik & resolusi pada pendatang & penduduk lokal Bali Bias optimis pada remaja pengguna gadget
Sumber DIPA Prodi CHIP DIPA
Pendanaan Jumlah (juta Rp) 10 20 5 5
D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terkahir No. Tahun 1 2
2014 2013
Judul Pengabdian kpd Masyarakat Sumber BOPTN PNBP
Adaptasi pada andikpas Pemaknaan diri pada andikpas
Pendanaan Jumlah (juta Rp) 5 5
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terkahir No. 1
Judul Artikel Ilmiah Konflik & resolusi pada penyitas gempa
Volume Nov, 2011
Nama Jurnal Jurnal Humanitas
F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral pada Seminar Ilmiah dalam 5 Tahun Terkahir No. 1 2 3 4
Nama Pertemuan Ilmiah AAICP AAICP ICICP AICCP
Judul Artikel Ilmiah Moral study in Bali Trust in juvenile Balinese marriage Conflict resolution for earthquake survivor community
Waktu & Tempat Solo, 10-11 Jan 2014 Solo, 10-11 Jan 2014 Bali, 22-23 Des 2011 Melbourne (AUS), 20-22 Juli 2010
G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul Buku 1
Tahun
Jumlah Penerbit Halaman
n/a
H. Pengalaman Perolehan HKI dalam 5-10 Terakhir No. Judul/Tema HKI 1 n/a
Tahun
Jenis
No. P/ID
Biodata Anggota Penelitian A. Identitas Diri 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Nama Lengkap Jabatan Fungsional Jabatan Struktural NIP NIDN Tempat Tanggal Lahir Alamat Rumah Nomor HP Alamat Kantor Nomor Telp/Fax Alamat e-mail Lulusan yg telah dihasilkan Mata Kuliah yg diampu
: Supriyadi, MS : Penata Tingkat I :: 195506231985031002 :: Sragen, 23 Juni 1955 : Jln. Patih Nambi VII/ No.9 Ubung Kaja - Denpasar : 08123606296 : Jl. P.B. Sudirman, Denpasar : 0361-262275 :
[email protected] : S1= 10 orang : 1. Psikologi Sosial 1 : 2. Psikometri : 3. Statistika II : 4. Metodologi Penelitian Kuantitatif
L
B. Riwayat Pendidikan Program Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Tahun Masuk Tahun Lulus Judul Skripsi/Tesis
Nama Pembimbing
S1 Universitas Gadjah Mada Psikologi 1974 1984 “Intensitas kecemasan sebelum dan sesudah gerhana matahari total masyarakat Indrakila – Kab. Boyololali” Prof. Dr. Bimo Walgito
S2 Universitas Gadjah Mada Psikologi 1986 1992 “Studi komparasi teknik skala equal appearing interval, summative rating scale, dan skala likert” Prof. Dr. Masrun, M.A. dan Prof. Dr. Jamaludin Ancok
C. Pengalaman Penelitian 5 Tahun Terakhir No. Tahun 1
2014
Judul Penelitian Rasa malu pada orang Bali
Sumber Prodi
Pendanaan Jumlah (juta Rp) 20
D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terkahir No. Tahun
Judul Pengabdian kpd Masyarakat Sumber
1
Pendanaan Jumlah (juta Rp)
n/a
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terkahir No. 1
Judul Artikel Ilmiah n/a
Volume
Nama Jurnal
F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral pada Seminar Ilmiah dalam 5 Tahun Terkahir No. 1
Nama Pertemuan Ilmiah ICICP
Judul Artikel Ilmiah Balinese marriage
Waktu & Tempat Bali, 22-23 Des 2011
G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul Buku 1
Tahun
Jumlah Penerbit Halaman
n/a
H. Pengalaman Perolehan HKI dalam 5-10 Terakhir No. Judul/Tema HKI 1 n/a
Tahun
Jenis
No. P/ID
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun Terkahir No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial lainnya yg telah diterapkan 1 n/a
Tahun
Tempat
Respon Masyarakat
J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 Tahun terakhir No. Jenis Penghargaan 1
n/a
Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
Lampiran 5. Surat pernyataan personalian penelitian
Lampiran 6. Surat pernyataan pembimbingan penelitian
BIODATA PEMBIMBING PENELITIAN A. IDENTITAS DIRI Nama lengkap Jenis kelamin Jabatan fungsional NIP NIDN Tempat tanggal lahir Email No telp/HP Alamat kantor No telp/faks Mata kuliah yang diampu
Dr. Ni Made Swasti Wulanyani, S.Psi, M.Erg, Psi Perempuan Lektor 1973 0101 1999 03 2 002 0001017311 Cimahi, 1 Januari 1973
[email protected] 0812376 4595 PS Psikologi Unud, Jl PB Sudirman Denpasar 0361-262275 Psikologi Umum Psikodiagnostik Ergonomi Psikologi kognitif Psikologi eksperimen
B. RIWAYAT PENDIDIKAN S1 Nama PT
Universitas Gadjah Mada
Bidang ilmu Tahun masuk-lulus Judul skripsi/tesis/disertasi
Psikologi 1991-1996 Religiusitas mahasiswa Hindu ditinjau dari lingkungan tempat tinggal
Nama pembimbing/ Dr Subandi promotor
P
Profesi
S2
S3
Universitas Gadjah Mada Psikologi 1996-1998
Universitas Udayana
Universitas Gadjah Mada
Ergonomi 2001-2004 Pemberian music pengiring kerja meningkatkan produktivitas karyawan
Psikologi 2009-2014 Pengaruh kecerdasan, kepribadian dan kapasitas kerja terhadap performansi tugas berganda Prof. Th.Dicky Hastjarjo
Prof. Adnyana Manuaba
C. PENGALAMAN PENELITIAN DALAM 5 TAHUN TERAKHIR Pendanaan No
Tahun
1
2014
2
2014
3
2013
4
2013
5
2012
6
2011
7
2010
Judul Perkembangan kognitif anak tuna rungu ditinjau dari lingkungan pendidikan Faktor kepribadian yang mempengaruhi kemampuan melakukan tugas berganda Simulasi untuk mengukur kemampuan tugas berganda Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan tugas berganda pada tugas manajerial Permainan ular tangga meningkatkan pengetahuan kesehatan siswa SD Analisis profil kepribadian mahasiswa yang mampu melakukan tugas berganda Pengaruh inteligensi terhadap kemampuan multitasking
Sumber
Jumlah (juta)
FK Unud
30
Hibah desentralisasi
38,250
PS Psikologi 10 Unud PS Psikologi 10 Unud DIPA
7,5
DIPA
7,5
PS Psikologi 10 Unud
D. PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DALAM 5 TAHUN TERAKHIR Pendanaan No
Tahun
1
2014
2
2014
3
2008
4
2007
Judul Pelatihan kecerdasan emosi pada staf lapas Singaraja dan Denpasar Pendidikan kesehatan melalui permainan ular tangga pada siswa SD 1 Seririt, Singaraja Penyuluhan bimbingan karir pada siswa SMA Karangasem Manajemen stress menghadapi ujian pada siswa SMA Blahbatuh, Gianyar
Sumber
Jumlah (juta Rp)
PS Psikologi
20
BOPTN
5
P2M FK Unud
4
P2M FK Unud
4
E. PUBLIKASI ARTIKEL ILMIAH DALAM 5 TAHUN TERAKHIR No Judul artikel Nama jurnal
Volume /tahun
no
XXI no Desember 2013
2,
1
Tantangan dalam mengungkap beban kerja mental
Bulletin Psikologi, ISSN 0854-7108
2
Permainan ular tangga meningkatkan pengetahuan kesehatan siswa SD
Jurnal Psikologi UGM, ISSN 0215-8884. 40 no 2/ 2013 66b/DIKTI/Kep/2011
3
Role Playing method decreases communication anxiety of medical students
ANIMA, Indonesian Psychological journal, 23 no 4/2008 ISSN 0215-0158
F. PEMAKALAH SEMINAR ILMIAH 5 TAHUN TERAKHIR No
Nama seminar
Judul artikel
Waktu dan tempat
1
Joint International Conference APCHIERGOFUTURE-PEI-IAIFI Cognitive Behavior Psychology conference
Simulation method for measuring multitasking proficiency What factors influence multitasking in managerial task? Personality profile of students who have multitasking proficiency Multitasking
Denpasar, 22 Oktober 2014
2
3
4 5
International Council of Psychologist conference, Jakarta, Indonesia Sandwich program seminar International conference of indigenous, Bali, Indonesia
Individual differences on mental workload in multitasking
24 Pebruari 2014, Singapura
Juli 2013, Jakarta
3/12/2012, Flinders University, Australia Desember. 2011, Denpasar