Kode / Rumpun Ilmu : 772 / Pendidikan Matematika
USULAN PENELITIAN DOSEN MUDA
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHAN AJAR BERBASIS MASALAH PADA PERKULIAHAN KAPITA SELEKTA MATEMATIKA PENDIDIKAN DASAR
TIM PENGUSUL Yeni Heryani, M.Pd. – NIDN: 0409118003 Ratna Rustina, M.Pd – NIDN: 0420068303
UNIVERSITAS SILIWANGI FEBRUARI 2017
TEMBAR PENGESAHAN PENELITIAN DOSEN MUDA
Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Berbasis Masalatr Pada Perkuliahan Kapita Selekta Matematika Pendidikan Dasar
1. Judul
2. Ketua Tim Pengusul
Namalengkap b. NIDN
Yeni Heryani, M.Pd
c. Program Studi
Pendidikan Matematika
d. Perguruan Tinggr
Universitas Siliwangi
a.
04091
1
8003
3. Anggota TimPengusul a. Jumlah Anggota
1 orang
b. Nama Anggota
RatnaRustina, M.Pd
1
4. Luaran yang dihasilkan
- Artikel dimuat di Jurnal Nasional ber ISSN tidak terakreditas - Makalah disampaikan dalam Pertemuan Nasional
5. Jangka Waktu Pelaksanaan
I
6. Biaya Total
Rp. 10,000,0U),00
Tahun
Tasilcnalay
u
09 -O2-20 17
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM
1. Judul Penelitian: Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Berbasis Masalah Pada Perkuliahan Kapita Selekta Matematika Pendidikan Dasar. 2. Tim Peneliti Alokasi Bidang Instansi No Nama Jabatan Waktu keahlian Asal (jam/minggu) 1. Yeni Heryani, Ketua Pendidikan Universitas 6 M.Pd Matematika Siliwangi (Statistik Inferensial) 2. Ratna Anggota Pendidikan Universitas 6 Rustina, Matematika Siliwangi M.Pd (Kapita Selekta Pendidikan Dasar) 3. Objek Penelitian: Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Siliwangi Angkatan 2016 4. Masa Pelaksanaan Mulai : bulan: Maret Tahun 2017 Berakhir : Bulan: Oktober Tahun 2017 5. Usulan Biaya DRPM Ditjen Penguatan Risbang Tahun ke-1: Rp. 10.000.000,00 Tahun ke-2: Rp. – Tahun ke-3: Rp. – 6. Lokasi Penelitian: Universitas Siliwangi Tasikmalaya 7. Instansi lain yang terlibat: tidak ada 8. Temuan yang ditargetkan:Bahan ajar berbasis masalah efektif digunakan pada perkuliahan kapita selekta pendidikan dasar.. 9. Kontribusi mendasar pada suatu bidang ilmu: Penelitian ini diharapkan mampu menjadikan pengalaman dalam melakukan aktivitas mengajar dengan menggunakan bahan ajar berbasis masalah dan menjadi kajian dalam membangun Self Regulated Learning Mahasiswa mahasiswa. 10. Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran : Jurnal JP3M (Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika)
ii
11. Rencana luaran HKI, buku, purwarupa atau luaran lainnya yang ditargetkan, tahun rencana perolehan atau penyelesaiannya: Rencana luaran yang ingin
dicapai adalah publikasi ilmiah dalam jurnal yang memiliki ISSN atau jurnal nasional terakreditasi, prosiding pada seminar ilmiah yang berskala lokal, regional maupun nasional.
iii
DAFTAR ISI Halaman Pengesahan…………………………………………………..
i
Identitas dan Uraian Umum
ii
Daftar Isi………………………………………………………………
iv
Daftar Tabel …………………………………………………………...
v
Daftar Lampiran……………………………………………………….
vi
Ringkasan
vii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………. 1.1 Latar Belakang Masalah…………………………………………... 1.2 Rumusan Masalah……………………………………………….. 1.3 Definisi Operasional………………………………………………. 1.4 Batasan Masalah………………………………………………….. 1.5 Tujuan Penelitian………………………………………………….. 1.6 Pertanyaan Penelitian……………………………………………… 1.7 Target Luaran Penelitian…………………………….……………..
1 1 2 3 4 4 4 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA……………………………………… 2.1 Bahan Ajar……………………………...........…………...………. 2.2 Pembelajaran Berbasis Masalah…………………………….…… 2.3 Self Regulated Learning………………………..…………………….
6 6 8 11
BAB 3 METODE PENELITIAN…………………………………….. 3.1 Jenis dan tahapan Penelitian……….……………………………. 3.2 Fokus Penelitian………..……………………………………….. 3.3 Subjek penelitian………………..………………………………. 3.5 Teknik Pengumpulan Data………………………………………… 3.6 Teknik Analisis Data………………………………………………
13 13 14 14 14 14
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN…………………….. 4.1 Anggaran Biaya…………………………………………………… 4.2 Jadwal Penelitian…………………………………………………..
16 16 16
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………
17
LAMPIRAN…………………………………………………………… 18
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Rencana Target Capaian.........................................................................5 Tabel 3.1 Tabulasi Data Respon Subjek Terhadap Item.......................................15 Tabel 4.1 Anggaran Biaya…………………………………………..…………...16 Tabel 4.2 Jadwal Rencana Kegiatan……………………………………………...16
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Justifikasi Anggaran Penelitian..........................................................21 Lampiran 2 Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ..................22 Lampiran 3 Biodata Tim Peneliti ..........................................................................28 Lampiran 4 Surat Pernyataan Ketua Peneliti ........................................................29
v
RINGKASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penggunaan bahan ajar berbasis masalah pada mata kuliah kapita selekta matematika pendidikan dasar, mengetahui self regulated learning dalam menggunakan bahan ajar berbasis masalah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Angkatan 2016 dan peneliti mengambil 1 kelas untuk dijadikan subjek penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi soal tes hasil belajar dan angket self regulated learning. Tes hasil belajar dan angket dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Target penelitian yang ingin dicapai adalah publikasi ilmiah dalam jurnal yang memiliki ISSN atau jurnal nasional terakreditasi, prosiding pada seminar ilmiah yang berskala lokal, regional maupun nasional. Kata Kunci : Bahan ajar, Berbasis masalah, Self Regulated Learning
vii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses yang dilalui oleh setiap individu agar memperoleh pengalaman belajar dan mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki. Hal ini sejalan dengan Sanjaya (2010 : 178) yang menyatakan bahwa tujuan pendidikan tidak hanya dipandang sebagai pembentukan intelektual saja,tetapi pendidikan sesungguhnya bertujuan untuk mendewasakan siswa lebih baik dari segi intelektual, moral dan sosial. Salah satu cara mencapai tujuan tersebut adalah melalui proses pembelajaran. Proses pembelajaran dilaksanakan pada setiap mata kuliah yang dikontrak oleh mahasiswa pada setiap semester. Pada semester genap terdapat salah satu mata kuliah yang merupakan mata kuliah dasar yang sangat perlu dikuasai oleh mahasiswa yaitu mata kuliah Kapita Selekta Matematika Pendidikan Dasar. Mata kuliah ini merupakan prasyarat untuk mengambil mata kuliah Kapita Selekta Matematika Pendidikan Menengah. Kompetensi yang harus dicapai oleh mahasiswa pada mata kuliah Kapita Selekta Matematika Pendidikan Dasar adalah mahasiswa mampu memahami dan
mengaplikasikan konsep-konsep yang dipelajari untuk
menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Ketercapain setiap kompetensi didukung oleh banyak factor, salah satunya adalah penggunaan bahan
ajar.
Ketidakpahaman
mahasiswa
terhadap
penyajian
materi
menyebabkan mahasiswa kurang termotivasi untuk belajar mandiri untuk menyelesaikan permasalahan sehingga hasil belajar mahasiswa kurang maksimal,
sedangkan
mahasiswa
dituntut
untuk
mengkonstruksikan
pengetahuan dan pemahaman yang dimilikinya melalui proses menemukan, mempelajari dan menerapkan sendiri materi yang diperolehnya sehingga pembelajaran akan terasa lebih bermakna. Bahan ajar merupakan serangkaian materi pembelajaran yang terdiri dari pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dipelajarai oleh mahasiswa dalam rangka mencapai kompetensi. Hamid (2009 : 212)
1
2
menyatakan bahwa bahan ajar adalah salah satu aspek yang harus ada dalam suatu proses pembelajaran karena bahan ajar merupakan sumber dosen dan mahasiswa dalam melakukan suatu proses pembelajaran. Proses pembelajaran dan dampak dari penggunaan bahan ajar yang dikembangkan tentunya memiliki peranan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran. Merancang pengalaman belajar merupakan salah satu bagian dari perencanaan pembelajaran, yang hakekatnya menyusun scenario pembelajaran sebagai pedoman bagi dosen dan mahasiswa dalam proses pembelajaran. Pengalaman belajar dapat diperoleh salah satunya melalui pembelajaran berbasis masalah. Bahan ajar yang digunakan selama ini kurang memfasilitasi mahasiswa dalam melaksanakan pembelajaran berbasis masalah, padahal dosen memiliki banyak ide yang belum terealisasikan dalam bentuk bahan ajar. Pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran matematika
dimana
mahasiswa mengkonstruksikan pengetahuan dan
pengalaman belajar yang telah dimilikinya dalam upaya menyelesaikan suatu masalah matematis hingga tahap memahami masalah, menyusun dugaan dan merancang serta membuktikan hasil yang diperoleh dalam menyelesaikan masalah. Melalui pembelajaran berbasis masalah diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan menyelesaikan permasalahan matematik. Bersadasarkan
uraian
permasalahan,
maka
peneliti
bermaksud
melaksanakan penelitian untuk mengembangkan suatu bahan ajar berbasis masalah dengan judul penelitian “Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Berbasis Masalah pada Perkuliahan Kapita Selekta Matematika Pendidikan Dasar”.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagaimana efektivitas penggunaan bahan ajar berbasis masalah pada perkuliahan Kapita Selekta Matematika Pendidikan Dasar?
3
2. Bagaimana Self Regulated Learning mahasiswa dalam menggunakan bahan ajar berbasis masalah?
1.3 Definisi Operasional Definisi operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Agar tidak terjadi kesalahpahaman, berikut dijelaskan pengertian dari istilahistilah yang digunakan dalam penelitian ini. 1. Bahan Ajar merupakan bahan maupun materi pelajaran yang disusun dengan sistematis. Pada penelitian ini bahan ajar yang dimaksud merupakan bahan ajar berbasis masalah berupa bahan ajar cetak yang dikembangkan oleh peneliti. Pengembangan bahan ajar dimaksudkan agar aktivitas pembelajaran lebih meningkat efektivitas dan efisiensinya. langkah utama yang perlu dilakukan untuk mendapatkan bahan ajar yang baik dan berkualitas adalah: analisis, perancangan, pengembangan, evaluasi, revisi. 2. Pembelajaran
Berbasis
Masalah
merupakan
sebuah
pengembangan
pembelajaran dan sistem pengantar yang memperkenalkan kebutuhan untuk mengembangkan
kemampuan
memecahkan
masalah
untuk
membantu
mahasiswa untuk memperoleh pengetahuan dan kemampuan yang sedang dipelajarinya. Dalam pembelajaran berbasis masalah, mahasiswa mendapatkan kemampuan belajar yang tahan lama, yang meliputi kemampuan untuk menemukan dan menggunakan sumber belajar yang tepat. Proses pembelajaran tidak lagi dipandang sebagai proses dosen yang memberikan banyak informasi kepada mahasiswa melalui pengulangan dan penguatan. Akan tetapi, dosen hanya berperan sebagai fasilitator. Hal itu dilakukan dengan memberikan pengarahan dan bimbingan kepada mahasiswa dalam proses pemecahan permasalahan yang mereka hadapi sehingga dapat menghasilkan dan mengembangkan kemampuan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman. Ciri –ciri dari pembelajaran berbasis masalah adalah (1)Pengajuan pertanyaan masalah, (b)Berfokus pada keterkaitan antar disiplin, (3)Penyelidikan autentik, (4)Menghasilkan produk/karya dan memamerkannya.
4
3. Efektivitas penggunaan bahan ajar yang dimaksud adalah keefektifan penggunaan bahan ajar berbasis masalah
dilihat dari hasil tes. Dikatakan
efektif jika ketercapaian nilai mahasiswa mencapai nilai lebih dari sama dengan 70. 4. Self Regulated Learning merupakan kemampuan seseorang dalam mewujudkan keinginannya secara nyata tanpa bergantung dengan orang lain, dalam hal ini peserta didik mampu melakukan belajar sendiri dan mampu melakukan aktifitas belajar secara mandiri. Indikator Self Regulated learning belajar menurut Sumarmo, yakni : 1) Inisiatif dan motivasi belajar instrinsik; 2) Kebiasaan mendiagnosa kebutuhan belajar; 3) Menetapkan tujuan/target belajar; 4) Memonitor, mengatur, dan mengontrol belajar; 5) Memandang kesulitan sebagai tantangan; 6) Memanfaatkan dan mencari sumber yang relevan; 7) Memilih, menerapkan strategi belajar; 8) Mengevaluasi proses dan hasil belajar; 9) Self efficacy/konsep diri/ kemampuan diri.
1.4 Batasan Penelitian Penelitian ini dibatasi hanya membahas materi tentang Dimensi Dua pada mata kuliah Kapita Selekta Matematika Pendidikan Dasar.
1.5 Tujuan Penelitian 1. Untuk Mengetahui Efektifitas penggunaan bahan ajar berbasis masalah pada mata kuliah kapita selekta matematika pendidikan dasar. 2. Untuk mengetahui Self Regulated learning dalam menggunakan bahan ajar berbasis masalah.
1.6 Pertanyaan Penelitian Pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Bagaimana efektivitas penggunaan bahan ajar berbasis masalah pada perkuliahan Kapita Selekta Matematika Pendidikan Dasar?
2.
Bagaimana Self Regulated Learning mahasiswa dalam menggunakan bahan ajar berbasis masalah?
5
1.7 Target Luaran Penelitian Target luaran penelitian yang ingin dicapai adalah bahan ajar yang dapat digunakan pada proses pembelajaran mata kuliah Kapita Selekta Matematika Pendidikan Dasar serta publikasi ilmiah dalam jurnal yang memiliki ISSN atau prosiding pada seminar ilmiah yang berskala lokal, regional maupun nasional
Tabel 1.1 Rencana Target Capaian No 1. 2.
Jenis Luaran
Indikator Pencapaian
Publikasi Ilmiah di Jurnal Nasional (ber ISSN) Pemakalah dalam temu ilmiah
3.
Bahan ajar
4.
Luaran
lainnya
Draf Nasional
Draf
Lokal
Draf Draf
jika
ada
(Teknologi
Tepat
Guna,
Tidak ada
Model/Purwarupa/Desain/Karya seni/Rekayasa social) 5.
Tingkat kesiapan tekologi (TKT)
Tidak ada
6
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bahan Ajar 2.1.1
Pengertian Bahan Ajar Bahan ajar merupakan salah satu hal yang penting dalam proses pembelajaran. Ada banyak tokoh yang memberikan definisi mengenai bahan ajar. Setiawan (2007: 1.5) mengemukakan bahwa bahan ajar adalah bahan maupun materi pelajaran yang disusun dengan sistematis. Sedangkan Mudlofir (2011: 128) mendefinisikan bahan ajar yaitu segala bentuk
bahan
yang
digunakan
untuk
membantu
dalam
proses
pembelajaran. Bahan tersebut disusun dengan runtut dan sistematis baik tertulis maupun tidak tertulis. 2.1.2
Jenis Bahan Ajar Pengelompokkan bahan ajar dilakukan dengan beberapa cara oleh beberapa ahli. Menurut Setiawan (2007: 1.7) bahan ajar dikelompokkan kedalam dua kelompok besar yaitu bahan ajar cetak dan non cetak. Bahan ajar cetak terdiri dari modul, hand out, dan lembar kerja. Bahan ajar non cetak yaitu video, audio, bahan ajar display, dan internet. Beberapa jenis bahan ajar di atas, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Bahan ajar cetak mempunyai kulitas penyampaian yang baik, misalnya dapat menyajikan kata-kata, angkaangka, gambar dan lainnya. Pengunaan bahan ajar cetak bersifat selfsufficient artinya dapat digunakan langsung atau tidak diperlukan alat lain untuk menggunakannya. Bahan ajar cetak juga memiliki beberapa kekurangan yaitu tidak mampu mempresentasikan gerakan, penyajian materi bersifat linear, dan sulit memberikan bimbingan kepada pembacanya. Bahan ajar non cetak juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Bahan ajar non cetak sekarang ini marak tersedia di pasaran, jadi sangat mudah untuk mendapatkannya, namun dalam menggunakan bahan ajar non cetak ini pengguna harus mempunyai alat lain untuk
7
menunjang pemakainnya, misalnya internet, harus mempunyai perangkat computer yang lengkap untuk dapat mengaksesnya. Itulah beberapa kelebihan dan kekurangan bahan ajar cetak maupun non cetak. Siddiq (2008:29) menjelaskan bahwa jenis bahan ajar dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu: 1. Bahan ajar berbentuk media visual, seperti gambar, foto, peta, globe, dsb. 2. Bahan ajar audio, seperti radio, CD. Kaset rekaman, piringan hitam, dsb. 3. Bahan ajar audio-visual, seperti televise, film, video, dsb. 4. Bahan ajar dalam bentukbenda-benda nyata yang dapat diperoleh dari lingkungan sekitar. 5. Bahan ajar cetak, seperti buku, modul, surat kabar, LKM (Lembar kerja Mahasiswa). Dari beberapa format tersebut dapat diklasifikasikan kedalam dua macam, yaitu format dalam pembelajaran dengan komponen lengkap dan komponen tidak lengkap. Bahan pembelajaran dakam bentuk komponen lengkap didesain untuk pembelajaran mandiri, sedang bahan pembelajaran komponen tidak lengkap adalah bahan pembelajaran dalam bentuk alat peraga / media pembelajaran yang digunakan dosen sebagai alat bantu faktor pendukung komponen pembelajaran yang lain.
2.1.3
Prinsip – prinsip dan Pengembangan Bahan Ajar Ada beberapa prinsip dalam bahan ajar yang dikemukakan oleh Mudlofir (2011: 130) yaitu: Menimbulkan minat baca; ditulis dan dirancang untuk siswa; Menjelaskan tujuan instruksional; Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel; Struktur berdasarkan kebutuhan siswa dan kompetensi akhir yang akan dicapai; memberi kesempatan kepada siswa untuk berlatih; mengakomodasi kesulitan siswa; Memberikan rangkuman; gaya penulisan komunikatif dan semi formal; kepadatan berdasar kebutuhan siswa. Pengembangan bahan ajar juga harus sesuai dengan prosedur yang
8
ada. Berdasarkan pendapat Setiawan (2007: 1.24) bahwa pengambangan bahan ajar perlu dilakukan secara sistematis berdasarkan langkah – langkah yang saling terkait untuk menghasilkan bahan ajar yang berkualitas. Pengembangan bahan ajar, paling tidak terdapat lima langkah utama yang perlu dilakukan. Langkah – langkah yang bias dilakukan ini, kita akan mendapatkan bahan ajar yang baik dan berkualitas. Langkah tersebut adalah: analisis, perancangan, pengembangan, evaluasi, revisi. Pengembangan
bahan
ajar
dimaksudkan
agar
aktivitas
pembelajaran lebih meningkat efektivitas dan efisiensinya. Efektivitas suatu pembelajaran akan terlihat pada hasil pembelajaran yang dicapai. Apabila pembelajaran mencapai hasil yang baik atau tidak baik.
2.2 Pembelajaran Berbasis Masalah Pembelajaran berbasis masalah merupakan terjemahan dari kata problem
based
learning
(PBL).
Stepien
dan
Gallagher
(2003:1)
mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pengembangan pembelajaran dan sistem pengantar yang memperkenalkan kebutuhan untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah untuk membantu peserta didik untuk memperoleh pengetahuan dan kemampuan yang sedang dipelajarinya. Sedangkan Fogarty (2002: 2) mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran yang didesain berdasarkan pada masalah yang ada di kehidupan nyata, yaitu masalah tidak terstruktur, open-ended, atau tidak rutin. Moffit (1997, dalam Depdiknas, 2003: 12) berpendapat bahwa Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah. Pembelajaran berbasis masalah juga digunakan untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari informasi yang berkaitan dengan pertanyaan, mensintesa dan mempresentasikan penemuannya kepada orang lain.
9
Berdasarkan pernyataan di atas pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pengembangan kurikulum dan sistem pengantar yang memperkenalkan
kebutuhan
untuk
mengembangkan
kemampuan
memecahkan masalah sebagai keharusan dalam membantu mahasiswa untuk memperoleh kebutuhan pengetahuan dan kemampuan. Pembelajaran berbasis masalah juga didesain berdasarkan pada masalah yang ada di kehidupan nyata yang tidak terstruktur, open-ended, atau tidak rutin. Dalam pembelajaran berbasis masalah, mahasiswa mendapatkan kemampuan belajar yang tahan lama, yang meliputi kemampuan untuk menemukan dan menggunakan sumber belajar yang tepat. Proses pembelajaran tidak lagi dipandang sebagai proses dosen yang memberikan banyak informasi kepada mahasiswa melalui pengulangan dan penguatan. Akan tetapi, guru hanya berperan sebagai fasilitator. Hal itu dilakukan dengan memberikan pengarahan dan bimbingan kepada mahasiswa dalam proses pemecahan permasalahan yang mereka hadapi sehingga dapat menghasilkan dan mengembangkan kemampuan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman. Tujuannya adalah agar mahasiswa dapat menggunakan pengetahuan yang telah ia miliki untuk memecahkan persoalan dan tugas baru, mendapatkan informasi baru serta membangun pemahaman sendiri. Ismail (2002: 18) mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis masalah bertujuan untuk mengembangkan peserta didik agar dapat: a.
Mendefinisikan masalah dengan jelas,
b.
Mengembangkan jawaban alternatif/membangun hipotesis,
c.
Menerima, mengevaluasi, dan menggunakan data dari sumber yang bervariasi,
d.
Mengubah jawaban menjadi informasi baru,
e.
Mengembangkan solusi yang jelas sesuai dengan masalah atau kondisi yang seharusnya berdasarkan informasi dan penjelasan dengan alasan yang jelas.
10
Pernyataan atau masalah yang diberikan dalam pembelajaran berbasis masalah (PBM) merupakan masalah kehidupan nyata. Hal ini sesuai dengan ciri-ciri dari pembelajaran berbasis masalah. Ibrahim dan Nur (2000: 5) mengemukakan ciri-ciri pembelajaran berbasis masalah antara lain adalah: a.
Pengajuan pertanyaan masalah
b.
Berfokus pada keterkaitan antar disiplin
c.
Penyelidikan autentik Pembelajaran berbasis masalah mengharuskan peserta didik melakukan penyelidikan autentik untuk mencari penyelesaian nyata terhadap masalah nyata.
d.
Menghasilkan produk/karya dan memamerkannya Pembelajaran
berbasis
masalah
menuntut
peserta
didik
untuk
menghasilakn produk tertentu dalam bentuk karya nyata atau alternatif dari peragaan yang menjelaskan atau mewakili bentuk penyelesaian masalah yang mereka temui. e.
Kerjasama Pembelajaran berbasis masalah dicirikan oleh peserta didik yang bekerja sama satu sama lain, paling sering secara berpasangan atau dalam kelompok kecil. Menurut Herman (2006: 59) PBM secara mendasar mengubah pandangan proses belajar-mengajar dari guru mengajar ke peserta didik belajar. Dalam pengajaran tradisional, mahasiswa menganggap dosen adalah ahli dalam segala hal atau sebagai sumber pengetahuan. Dalam pembelajaran berbasis masalah mahasiwa dituntut untuk bekerja secara kooperatif dan menjadi bagian dari kelompok (cooperative learning). Kunci keberhasilan pembelajaran berbasis masalah terletak pada kemampuan dan kemauan mahasiswa untuk bekerja sama secara efektif dalam memecahkan masalah. Dalam pembelajaran kelompok kecil ini, mahasiswa didorong untuk dapat bekerja kooperatif, mengkoordinasikan pikiran dan usahanya untuk menyelesaikan tugas kelompok. Keuntungan yang dapat diperoleh dari pembelajaran seperti ini dapat dirasakan oleh
11
mahasiswa yang berkemampuan tinggi maupun mahasiswa yang berkemampuan kurang. mahasiswa yang berkemampuan tinggi dapat bertindak sebagai tutor bagi mahasiswa yang berkemampuan kurang. mahasiswa kelompok atas ini kemampuannya menjadi lebih baik dan lengkap karena ia harus mengkomunikasikan pemahamannya dengan baik kepada teman sendiri.
2.3 Self Regulated Learnig (SRL) Menurut Sumarmo, Utari (2014:108) “Kemandirian belajar disebut juga dengan Self Regulated Learning (SRL)”. Kemandirian belajar dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam mewujudkan keinginannya secara nyata tanpa bergantung dengan orang lain, dalam hal ini peserta didik mampu melakukan belajar sendiri dan mampu melakukan aktifitas belajar secara mandiri. Hal ini sejalan dengan Rusman (2013:359) “Kemandirian belajar diberikan kepada peserta didik dengan maksud supaya peserta didik mempunyai tanggung jawab untuk mengatur dan mendisiplinkan dirinya dan mengembangkan kemampuan belajar atas kemauan sendiri”. Pribadi yang dapat mengontrol diri sendiri dan berusaha sendiri adalah pribadi yang mandiri. Hal ini sejalan dengan Badura (Sumarmo, Utari, 2014:110) “Kemandirian belajar sebagai kemampuan memantau perilaku sendiri, dan merupakan kerja keras personalita manusia”. Dalam Self Regulated
Learning
terdapat
langkah-langkah
dalam
melaksanakan
kemandirian. Seperti yang dikemukakan Badura (Sumarmo, Utari, 2014:110) menyarankan tiga langkah dalam melaksanakan kemandirian belajar, yaitu: “(1) mengamati dan mengawasi diri sendiri, (2) membandingkan posisi diri dengan standar tertentu, dan (3) memberikan respon sendiri (respons positif dan respons negatif)”. Dari ketiga langkah tersebut kita akan mengetahui sejauh mana kemandirian peserta didik dalam belajar. Peserta didik yang dapat mengembangkan kemampuan kemandirian belajar, akan terlihat perbedaannya seperti yang dikemukakan Yang (Sumarmo, Utari, 2014, 110) bahwa Peserta didik yang memiliki SRL tinggi
12
memiliki : (1) cenderung belajar lebih baik dalam pengawasannya sendiri dari pada pengawasan program, (2) mampu memantau, mengevaluasi dan mengatur
belajarnya
secara
efektif,
(3)
menghemat
waktu
dalam
menyelesaikan tugasnya, dan (4) mengatur waktu dan jadwalnya secara efisien. Selain memiliki karakteristik, kemandirian belajar juga memiliki indikator. Indikator kemandirian belajar menurut Sumarmo, Utari (2014, 112) yakni : 1) Inisiatif dan motivasi belajar instrinsik; 2) Kebiasaan mendiagnosa kebutuhan belajar; 3) Menetapkan tujuan/target belajar; 4) Memonitor, mengatur, dan mengontrol belajar; 5) Memandang kesulitan sebagai tantangan; 6) Memanfaatkan dan mencari sumber yang relevan; 7) Memilih, menerapkan strategi belajar; 8) Mengevaluasi proses dan hasil belajar; 9) Self efficacy/konsep diri/ kemampuan diri. Self Regulated Learning (SRL) peserta didik sangat diperlukan dalam pembelajaran matematika. Terlebih dalam kemampuan berpikir kreatif matematik. Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk aktivitas belajar dengan cara mandiri atas dasar kemauannya sendiri untuk menyelesaikan segala tugas dan untuk memecahkan suatu masalah dan indikator yang digunakan sebagai dasar adalah inisiatif dan motivasi belajar intrinsik,
kebiasaan
tujuan/target belajar,
mendiagnosa
kebutuhan
belajar,
menetapkan
memonitor, mengatur, dan mengontrol belajar,
memandang kesulitan sebagai tantangan, memanfaatkan dan mencari sumber yang relevan, memilih, menerapkan strategi belajar, mengevaluasi proses dan hasil belajar, self efficacy/konsep diri/ kemampuan diri.
13
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Tahapan-tahapan penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian dan pengembangan (Research and development /R&D), R&D adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah bahan ajar perkuliahan berbasis masalah. Dan untuk melihat efektivitas dilakukan eksperimen. Langkah – langkah penelitian tersebut dapat disajikan dalam diagram berikut ini: Tahap pendefinisian (define) a. Mengkaji silabus b. Mengkaji dan mereviu buku rujukan c. Mempelajari karakteristik mahasiswa d. Melakukan diskusi dengan teman sejawat
Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Masalah
Validasi Bahan Ajar
tidak Valid
Revisi
Efektif?
ya
tidak
Revisi
E Bahan ajar berbasis masalah yang valid, praktis, dan efektif Efektiff
Gambar 1. Diagram Alir Prosedur Penelitian
14
3.2 Fokus Penelitian Untuk menghindari luasnya permasalahan dalam penelitian ini, fokus penelitian yang ingin dilakukan adalah menyusun bahan ajar kemudian dikembangkan dalam proses pembelajaran mata kuliah kapita selekta matematika pendidikan dasar. Untuk melihat efektivitas bahan ajar tersebut dilakukan eksperimen dan dilihat dari tes hasil belajar.
3.3 Subjek Penelitian Subjek Penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika angkatan 2016 yang terdaftar mengambil mata kuliah kapita selekta matematika pendidikan dasar.
3.4 Teknik Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan angket Self Regulated Learning (SRL). Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar mahasiswa setelah menggunakan bahan ajar berbasis masalah. Melalui tes tersebut dapat ditentukan tinggi rendahnya skor dalam bentuk kuantitatif selanjutnya dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan untuk ditarik kesimpulan yang bersifat kualitatif. Angket Self Regulated Learning (SRL) digunakan untuk mengetahui kemandirian mahasiswa.
3.5 Teknik Analisis Data Data yang diperoleh melalui berbagai instrumen dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Teknik analisis data dari setiap instrument digambarkan sebagai berikut: a. Tes Hasil Belajar Data yang diperoleh dari tes hasil belajar dianalisis dengan menggunakan perhitungan persentase mahasiswa yang memenuhi
15
kriteria ketuntasan minimal. Pengembangan bahan ajar ini dikatakan efektif jika lebih dari 70% mahasiswa mendapatkan nilai 70 – 100. b. Angket Self Regulated Learning (SRL) Tahapan perhitungan angket kemandirian kategori Sangat Sering (SS), Sering (S), Kadang – Kadang (K),Jarang (J), dan Jarang Sekali (JS) yang diadopsi dari Saifuddin, Azwar(2012:64) dan dimodifikasi disajikan pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Tabulasi Data Respon Subjek Terhadap Item Respon Siswa Proses perhitungan SS S K J JS Frekuensi 𝑓
Proporsi (p) = 𝑛 Proporsi Kumulatif(pk) pktengah Z z* = z + 2,326 Skor Skala (z* dibulatkan) Sumber: Azwar, Saifuddin (2012:66) Keterangan: f adalah Frekuensi jawaban (f) untuk setiap katagori respon. Proporsi (p) diperoleh dengan membagi masing-masing frekuensi dengan banyaknya subjek. Proporsi Komulatif (pk) adalah proporsi dalam suatu kategori ditambah dengan proporsi ke semua kategori di sebelah kirinya.pk tengah (pk-t) yaitu setengah dalam proporsi katagori respon yang bersangkutan 1 ditambah proporsi komulatif disebelah kirinya, pktengah = p + pkb. Nilai z 2 merupakan titik letak bagi setiap katagori respon disepanjang suatu kontinum yang berskala interval seperti yang kita inginkan. Nilai deviasi z diperoleh dengan cara melihat besarnya harga z untuk masing-masing pk-t dari Tabel deviasi normal.
16
BAB 4. BIAYA DAN JADWALPENELITIAN
4.1 Anggaran Biaya Rekapitulasi Anggaran penelitian yang diusulkan secara rinci disajikan dalam tabel berikut, secara terinci dapat dilihat pada Lampiran 1 Justifikasi anggaran penelitian. Tabel 4.1 Anggaran Biaya Biaya yang No
Jenis Pengeluaran
Diusulkan (Rp)
1.
Gaji dan upah (maks. 20% - 30%)
2.976.000
2.
Bahan Habis Pakaidan Peralatan (Maks. 50%)
4.014.000
3.
Perjalanan (15%)
1.500.000
4.
Lain-lain: Publikasi, seminar, laporan, lainnya
1.510.000 10.000.000
Jumlah
4.2 Jadwal Peneltitian
Lamanya waktu penelitian yang akan dilakukan yaitu selama delapan bulan, dengan jadwal rencana pelaksanaan penelitian yang diusulkan terdiri dari 7 kegiatan utama: Tabel 4.2 Jadwal Rencana Kegiatan No
Kegiatan
Bulan ke1
1.
3. 4.
Studi Literatur dan Pengumpulan data awal penelitian (Tahapan Concept) Persiapan pembuatan instrument penelitian Uji coba instrument Pelaksanaan penelitian (eksperimen)
5. 6.
Olah data hasil penelitian Pembuatan laporan akhir
7.
Persiapan dan pelaksanaan publikasi
2.
2
3
4
5
6
7
8
17
DAFTAR PUSTAKA Azwar, S. (2012).Sikap manusia Teori dan Pengukurannya.Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Depdiknas. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas. Fogarty, R. (2002) Problem Based Learning and Other Curriculum Models for the Multiple Intelligences Classroom. Australia: Hawker Brownlow Education. Herman, T. (2006).Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Matematis Tingkat Tinggi Peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP). Disertasi pada PPS Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Bandung. Ibrahim, M. & Nur, M. (2000) Pembelajaran Berbasis Masalah. Surabaya. UNESA University Press Ismail.
(2002). Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based lnstruction).Makalah disajikan pada pelatihan TOT pembelajaran kontekstual. Surabaya.
Rusman. (2013). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Bandung. PT Rajagrafindo Persada Sumarmo, Utari. (2014). Kumpulan Makalah Berpikir dan Disposisi Matematika serta Pembelajarannya. Makalah pada seminar Pendidikan Matematika. FPMIPA Universitas Padjajaran. Bandung. Siddiq, D, dkk. (2008). Pengembangan Bahan Ajar SD. Jakarta : Depdiknas
18 Lampiran 1. Justifikasi Anggaran
1. Gaji dan Upah Honor Ketua Anggota
Honor/ Jam (Rp) 15.500
Waktu ( Jam/minggu) 6
Minggu
32 SUB TOTAL (Rp)
Honor per jam (Rp) 2.976.000 2.976.000
2. Bahan Habis Pakai Material Pulsa Internet Literatur Kertas HVS A4 80 gr Flashdisk DVD Tinta printer Alat Tulis Menulis Foto Copy dan Jilid Pulsa komunikasi Kertas polio
Justifikasi Pemakaian Studi Literatur Studi Literartur Proposal, bahan ajar Penyimpanan data Back up data Print ATK Proposal, instrumen komunikasi Tes hasil belajar
8 kali 5 ls 4 rim
Harga Satuan (Rp) 102.000 150.000 35.000
2 buah
150.000
300.000
10 pcs 4 buah 3 ls 900 eks
6.000 135.000 100.000 200
60.000 540.000 300.000 180.000
52.000 48.000 SUB TOTAL (Rp)
832.000 96.000 4.014.000
Harga Satuan (Rp) 900.000
Biaya Perjalanan (Rp) 900.000
75.000 75.000 SUB TOTAL (Rp)
300.000 300.000 1.500.000
Kuantitas
16 kali 2 rim
Biaya per Tahun (Rp) 816.000 750.000 140.000
3. Perjalanan Material Biaya Perjalanan Publikasi Transport Lokal Ketua Transport Lokal Anggota 4. Lain-lain Material
Publikasi laporan
Justifikasi perjalanan
Kuantitas
Publikasi
1 kali
Transport Transport
4 bln 4 bln
Justifikasi Pemakaian publikasi laporan
Kuantitas
1 kali 6 buah
Harga Satuan (Rp) 1.000.000 85.000 SUB TOTAL (Rp) TOTAL
Biaya pertahun (Rp) 1.000.000 510.000 1.510.000 10.000.000
19
Lampiran 2 Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas, disajikan pada tabel berikut ini, yang menunjukan peran ketua dan anggota pada peneliti ini.
Tabel L.2 Susunan Organisasi dan Pembagian Tugas No. 1.
Nama/NIDN Yeni Heryani / 0409118003
Ratna Rustina / 2. 0420068303
Instansi Asal
Alokasi Uraian Tugas Waktu Ilmu (Jam/mi Studi Literatur dan Pendidikan Universitas Matematika nggu) 6 jam pengumpulan data Siliwangi awal penelitian, pembuatan instrument peneltitan, uji coba instrument, eksperimen, olah data hasil peneltian, pembuatan laporan akhir, Publikasi Pendidikan Studi Literatur dan ilmiah Universitas Matematika 6 jam pengumpulan data Siliwangi awal penelitian, pembuatan instrument peneltitan, uji coba instrument, eksperimen, olah data hasil peneltian, pembuatan laporan akhir, Publikasi ilmiah Bidang
23
Iampiran 3 : Biodata ketua dan anggota peneliti
BIODATA KETUA PENELITI a. Nama Lengkap b. NIDN
Yeni Heryani, M.Pd.
c. Tempat, Tanggal Lahir
Kuningan, 9 November 1980
d. Jenis Kelamin e. Jabatan Akademik
Perempuan
04091 18003
Asisten Ahli Pendidikan Matematika
f,
Bidang Keahlian g. Fakultas
h. Alamat Rumah
FKIP Rt 0l Rw 01, Kampung Tanjung Sari, Kelurahan Sukanagma,Kec Purbaratu. Kota Tasikmalaya
i.
085224101516
No IIP
A. Riwayat Pendidikan
l.
Tahun 1987 - 1993 SD Negeri I Citangtu.
2.
Tahun 1993- 1996 SMP Negeri 2 Kuningan.
J.
Tahun 1996 - 1999 SMUNegeri
Bidans Ilmu Tahun Masuk-Lulus Judul Skripsi/Tesis
Nama Pembimbing
Kuningan.
-sl
Proptram
Nama PT
l
S2
Universitas Siliwangi Tasikmalava Pendidikan Matematika t999-2003
Universitas Terbuka UPBJJ Bandung
Pengaruh Penggunaan Metode Penemuan terhadap Hasil
Peningkatan Kemampuan Koneksi dan Komunikasi Matematik Melalui Model Pembelajaran Kooperatif T$e Jigsaw pada Peserta Didik SMKNegeri di Kabupaten Kuningan
Belajar Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada Pokok Bahasan Linekaran Hj.Dedeh Widaningsrh,Dra. M.Si Dedi Nuriamil. Drs.. M.Pd.
Pendidikan Matematika
20rt-2014
Dr. Hj. Nani Ratraningsih, M.Pd Dr. Siti Julaeha, M.A
B. Riwayat Pekerjaan
1.
Tahun 2008
Siliwangi
-
sekarang Dosen Pendidikan Matematika FKIP Universitas
24
D.Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
t\o
'l'ahun z0t4
2At4
Judul Penelitian
.Pendanaan
liumber
JumlantJutal
Peningkatan Kemampuan Koneksi dan Komunikasi Matematik melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stoy Two Stray (Studi Kuasi Eksperimen terhadap Mahasiswa Pendidikan Matematika Angkatan 20n -2Al q.
lntemal
Kp
Kontribusi Penggunaan Pembelaj aran Kontekstual dengan Telorik SQ4R terhadap Peningkatan Kemampuan
lntemal
Pemahaman dan
J.UUU.UUU
Kp lu.uuu.uuu
Berfikir
Matematis (Studi Kuasi Eksperimen terhadap Mahasiswa Pendidikan Matematika Angkatan 2A B -20 I 4).
E.
Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No
tanun
JUOuI rengaDoran Kepaoa
2Ut3
relaunan .EenulNan dan Pembimbinsan PTK dalam Ranska Peninekatafi'Karir Basi Guru SlilP soslalrsasl KunKulum 2ul3 l3asl Guru-suru SMP/lvITs Se-Kecariatan Tamai'sari Kota Tasikmalaya sosla[sasr clan worl$hoo I_€sson Studv Prosram Studi Perididikan Mateimati[a FKIP Universitas Siliwanei W orl(shoD Pensemhansan Kurikulum Berbasis IffiNf di lineEunsan Fakultas Kesuruan dffi tkfru Pendidikan Universitas Siliwansi IDM rerangKat remoelalaran Berbasis Brldava Sunda untuk Gurueuru MIPA SMP di Kecamatan Karangruneeal Tasikm alay a
Masyarakilt
rendanaan
\
'2
20t4
3
ZUI4
4
?,014
5
'tut5
Sumber
Jumlah(Juta)
Dikti
Kp )U.UoU.UUU
E. Publikasi Artikel llmiah Dalam Jurnal alam 5 Tahun Terakhir NO
ArflKeI Ilmiah JUOUI
Nama
Jumal
volume/N0mor
F. Pemakalah/ Pemateri NO
f'.
Nama Kegratflnlsemlnar
waKtu can Temoat
JUCUI
Pelatihan dan Worehop dalam 5 Tahun Terakhir 1\O
I J
+
)'
Judut
lempat can wat(tu
worlGhoD Pensembansan
I asikmalaya, 24 Lresember
w orKsnoD rensemDansan rTogram Latihan ProfesiGlP) " worKsnoD renyusunan reooman Penulisari Skriosi worl$hoo Lesson titudv Prosram Studi Peddidikan MateinatikE FKIP Universias Siliwansi worlGhop Evaluasl l(unlolum dan Pensemb:ansan Silabus
rasffimalay4 u rreptemoet 2ut4
Kurikuluin Berf,asis fKm ai linskunsan Fakultas Kesuruan dan :u trm' Peildidikan Univeriitas Siliwanei
2Ul4
IaslKmalayu
J4 ApnI zul4
raflKmaraya,
l)
ueprcmDer
I asrloualaya, 5-6
zul+
Apnl ?014
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungiawabkan secara hukum. Apabiladi kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Tasikmalaya" Februari 2017
eryani, M.Pd
26
II. Biodata Anggota Peneliti I Nama Lengkap 2 Jenis Kelamin 3 Jabatan Fungsional 4 NIDN 5 NPWP 6 Tempat dan Tanggal Lahir 7 E-mail 8 Nomor Telp/I{p 9 Alamat Kantor 10 Nomor Teleponffan
u
Matakuliah yang
A. Riwayat Program Nama PT
Bidans Ilmu Tahun Masuk-Lulus Judul Skripsi/Tesis
Nama Pembimbine
I.
I alrun
zot(
:
Biasa
Jr_ffiffir"iferensial
Pendidikan S1
Universitas Siliwangi Tasikmalaya Pendidikan Matematika zAM-200s Pembelajaran Dengan Pendekatan Konstruktivi sme dalam Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa ( Penelitian Tindakan Kelas VII D SMP Negeri 5 Kota Tasikmalava) Hj. Dedeh Widaningsih, M.Si.
B. Pengalaman NO
diampu
: RATNA RUSTINA : perempuan : Asisten Ahli : 0420068303 : 88.722.583.t-425.000 : Tasikmalaya,20 Juni l9B3 :
[email protected] : 08522j229523 : Jl siliwangi No 24 Kota Tasikmalaya : (0265) 323537
S2 Universitas Terbuka UPBJJ Bandung
Pendidikan Matematika 2012-2014 Pengaruh Penggunaan Pembelaj aran Kontekstual dengan Teknik SQ+n terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Berpikir Kritis
Matematis Siswa SMP Negeri 8 Kota Tasikrralaya Dr. Endang Rusyaman, M.S
Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
Judul Penelitian Kontribusi Pembelaj aran Kontekstual dengan Teknik SQ4R terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Berpikir Kdtis Matematis. (Studi kuasi eksperimen terhadap mahasiswa pendidikan matematika
Pendanaan Sumber unsil
Jumlah(Juta) KD.
t0.ooo.ooo,oo
27
angkatan 2013-2}ru) Conjecturtng melalui penalaran analogi dalam mengembangkan pedekatan scientific pada siswa SMP
Hibah dikti Ro. 7S.ooo.ooo,oo
Efektivitas penggunaan model reciprocal Teaching terhadap peningkatan kemampuan Berpikir kreatif matematik mahasiswa
Kontribusi model problem based learning
iY.6oo.ooo,oo
Terhadap peningkatan
kemarnpuan Koneksi danpemecahan masalah matematik NO
lanu[ Juoul rensaDoran
ren(lanaan
Kepada Nfasyarakat
!iumber ZULJ
dalam Rans:ka 2
3
2014
20t4
Jumlah{Juta}
relau[an renullsan oan Pembimbinsan PTK Peninekatai Karir Bagi Guru SMP uosla[sasl K,unKuum 2013 Basi Guru-suru
S MPll\rlts S e-KeEamatan Tamansari Kota Tasikmalaya sosmllsasloan worKsnop Lesson Studv Prosram Studi Pendidit
LPPM Unsil
LPPM Unsil
LPPM Unsil
E. Publikasi Artikel llmiah Dalam Jurnal al*m 5 Tahun Terakhir No
Judul Artikel Ilmiah
Nama
VolumeAlomor
Jurual 1.
Pengaruh Penggunaan Model Problern Based Learning Terhadap Peningkatan Kemanrpuan Penalaran
Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kalulus III
JP3M
Vol l lNo
1
28
F'. Pemakalah/ NO
NAmA
Pemateri
llegratflusemrnar
JUOUI
waKtu dan lcmpat
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungiawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Tasikmalaya, Februari 201 7
/
frsllv RatraRustina, M.Pd
29
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti
TAKULTAS KEGT]RUAIY DAN ILMU PENDMIKAN
UNTYf,RSITAS SILIWANGI Jl. Siliwangi No.24 Kotak Pos 124 Telp. (0265)330634 Fax. (0265) 325812 Tasikmalaya E-mail : [email protected]
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI Yang bertandatangan di bawah ini
Nama
Yeni Heryani, M.Pd
NIDN
04091 18003
Pangkat / Golongan Jabatan Fungsional
Penata Muda /
IIIB
Asisten Ahli
Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul : ETEKTTVITAS PENGGUNAAII BAHAN AJAR BERBASIS MASALAH
PADA
PERKTJLIAHAN
KAPITA SELEKTA MATEMATIKA
PENDIDIKAII DASAR Yang diusulkan dalam hibah penelitian dosen muda untuk tahun anggarurt 2017 bersifat original dan belum pernah didanai oleh lembaga / sumber dana lain. Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biayapenelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan
ini
dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.
LP2M-PMP Unsil,
'Prof,}I. Aripin, Ph.D. NrP. 19670816 r99603 I 00r
Tasikmalay4 Februari 20 I 7 Yang menyatakan,
NIDN.0409118003