LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA
MINAT BACA DAN KEPUASAN BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL DITINJAU DARI FASILITAS BELAJAR DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
Oleh: A.Rony Yulianto, M.Pd. Sutji Muljani, M.Hum.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL 2010
i
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN
1. Judul Penelitian
: Minat
Baca
dan
Kepuasan
Belajar
Mahasiswa
Pendidikan Ekonomi Universitas Pancasakti Tegal Ditinjau Dari
Fasilitas
Belajar
di
Perpustakaan
Universitas Pendidikan 2. Bidang ilmu Penelitian : 3. Ketua Peneliti a. Nama Lengkap
: A.Rony Yulianto, M.Pd.
b. Jenis Kelamin
: Laki-laki
c. NIPY
: -
d. Gol. Pangkat
: -
e. Jabatan Struktural
: -
f. Jabatan Fungsional : Tenaga Pengajar g. Fakultas / Progdi
: FKIP / Pendidikan Ekonomi
4. Anggota Peneliti
: Sutji Muljani, M.Hum.
5. Lokasi Penelitian
: Universitas Pancasakti Tegal
6. Waktu Penelitian
: 5 Bulan
7. Biaya yang diusulkan : Rp 1.800.000,00
Tegal, 23 Maret 2010 Mengetahui, Dekan FKIP
Ketua Peneliti,
Dr. H. Basukiyatno, M.Pd. NIPY. 125 169 1960
A. Rony Yulianto, M.Pd. NIPY. Menyetujui,
Kepala LembagaPenelitian
Siswanto, S.H., M.H. NIP. 19641213 199203 01002
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat dan karunia yang dilimpahkan kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan laporan penelitian mengenai Minat Baca dan Kepuasan Belajar Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Pancasakti Tegal Ditinjau Dari Fasilitas Belajar di Perpustakaan Universitas. Penyusunan laporan penelitian ini dapat terselesaikan berkat dorongan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Dr. H. Basukiyatno, M.Pd. selaku Dekan FKIP Universitas Pancasakti Tegal. 2. Siswanto, S.H., M.H. selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan,
Universitas Pancasakti Tegal. 3. Segenap Mahasiswa Pendidikan Ekonomi, Universitas Pancasakti Tegal yang
telah bersedia dijadikan sebagai subjek penelitian. 4. Semua Pihak sesuai dengan kapasitasnya yang telah berjasa dalam mendukung
penyusunan laporan penelitian ini. Pada akhirnya, kami berharap kiranya laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, khususnya bagi para mahasiswa dan pengelola perpustakaan universitas.
Tegal, 1 Agustus 2010
Peneliti
iii
Minat Baca dan Kepuasan Belajar Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Pancasakti Tegal Ditinjau Dari Fasilitas Belajar di Perpustakaan Universitas
ABSTRAK
Kata kunci: Fasilitas belajar di perpustakaan universitas, minat baca mahasiswa, kepuasan belajar mahasiswa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fasilitas belajar di perpustakaan terhadap minat baca dan kepuasan mahasiswa. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Pancasakti Tegal yang berjumlah 358 orang. Sebanyak 54 orang mahasiswa yang diambil dengan cara Simple Random Sampling dilibatkan dalam penelitian ini. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: fasilitas belajar diperpustakaan berpengaruh positif signifikan terhadap minat baca mahasiswa (βxy1 = 0,200); fasilitas belajar diperpustakaan berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan belajar mahasiswa (βxy2 = 0,410). Implikasi terapan yang diberikan yaitu, hendaknya pimpinan dan petugas perpustakaan mampu mengelola fasilitas belajar yang disediakan agar minat baca dan kepuasan belajar mahasiswa meningkat.
iv
DAFTAR ISI
Halaman LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN .................................................
ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii ABSTRAK ............................................................................................................. iv DAFTAR ISI .........................................................................................................
v
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL .................................................................... vii BAB I
BAB II
: PENDAHULUAN ..............................................................................
1
1.1 Latar Belakang Permasalahan .......................................................
1
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................
4
1.3 Tujuan Penelitian ..........................................................................
4
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................
4
: KAJIAN PUSTAKA ..........................................................................
6
2.1 Minat Baca ....................................................................................
6
2.2 Kepuasan Belajar ..........................................................................
9
2.3 Fasilitas Belajar di Perpustakaan Universitas ................................ 12 2.4 Kajian Pengaruh Fasilitas Belajar Di Perpustakaan Universitas dTerhadap Minat Baca Mahasiswa ............................................... 14 2.5 Kajian Pengaruh Fasilitas Belajar Di Perpustakaan Universitas Terhadap Kepuasan Belajar Mahasiswa .................... 16 2.6 Kerangka Berpikir ......................................................................... 17 BAB III : METODE PENELITIAN .................................................................. 21 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian ........................................................... 21 3.2 Populasi dan Sampel ..................................................................... 21 3.3 Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 21 3.4 Teknik Pengukuran Konsep/ Variabel Penelitian ......................... 22 3.5 Analisis Data ................................................................................. 28 3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ....................................... 29 3.7 Teknik Analisis Data .................................................................... 29 BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN ..................................................... 30 4.1 Gambaran Subjek Penelitian ......................................................... 30
v
4.2 Uji Validitas Konstruk dan Reliabilitas Instrumen ....................... 30 4.3 Analisis Deskriptif ......................................................................... 35 4.4 Analisis Regresi ............................................................................ 37 4.5 Uji Hipotesis ................................................................................. 40 4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................ 41 BAB V
: SIMPULAN DAN IMPLIKASI ........................................................ 45 5.1 Simpulan ....................................................................................... 45 5.2 Implikasi ....................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 47 LAMPIRAN .......................................................................................................... 50 Lampiran 1 : Instrumen Penelitian ....................................................... 50 Lampiran 2 : Data Skor Jawaban Responden ...................................... 54 Lampiran 3 : Input Data Analis ............................................................ 56
vi
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL
Halaman Gambar 2.1 : Model Kerangka Teoritis ............................................................... 20 Tabel 3.1
: Konsep, Dimensi konsep, Epistemic Correlation, dan Indikator Empirik Fasilitas Belajar di Perpustakaan Universitas ..................................................................................... 23
Tabel 3.2
: Konsep, Dimensi konsep, Epistemic Correlation, dan Indikator Empirik Minat Baca ....................................................... 25
Tabel 3.3
: Konsep, Dimensi konsep, Epistemic Correlation, dan Indikator Empirik Kepuasan Belajar ............................................. 27
Tabel 4.1
: Validitas Konstruk dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Fasilitas Belajar di Perpustakaan Universitas ................................ 31
Tabel 4.2
: Validitas Konstruk dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Minat Baca Mahasiswa .................................................................. 32
Tabel 4.3
Validitas Konstruk dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Kepuasan Belajar ........................................................................... 32
Tabel 4.4
: Distribusi Frekuensi Fasilitas Belajar di Perpustakaan Universitas ..................................................................................... 33
Tabel 4.5
: Normalitas Sebaran Data Fasilitas Belajar di Perpustakaan Universitas ..................................................................................... 34
Tabel 4.6
: Distribusi Frekuensi Minat Baca Mahasiswa ................................ 34
Tabel 4.7
: Normalitas Sebaran Data Minat Baca Mahasiswa ......................... 35
Tabel 4.8
: Distribusi Frekuensi Kepuasan Belajar Mahasiswa ....................... 36
Tabel 4.9
: Normalitas Sebaran Data Minat Baca Mahasiswa ......................... 36
Tabel 4.10
: Regresi Linier Fasilitas Belajar di Perpustakaan Universitas (X) terhadap Minat Baca Mahasiswa (Yi) ........................................... 37
Tabel 4.11
: Regresi Linier Fasilitas Belajar di Perpustakaan Universitas (X) terhadap Kepuasan Belajar Mahasiswa (Y2) ....... 39
vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Permasalahan Aktivitas membaca merupakan salah satu aspek penting yang perlu dikembangkan dalam dunia pendidikan. Selama ini minat baca masyarakat Indonesia dapat dikategorikan rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil temuan dari beberapa sumber yang dapat dipercaya. Berdasarkan hasil temuan UNDP, posisi minat baca Indonesia berada di peringkat 96, sejajar dengan Bahrain, Malta, dan Suriname. Untuk kawasan Asia Tenggara, hanya ada dua negara dengan peringkat di bawah Indonesia, yakni Kamboja dan Laos. Sumber juga menyatakan minat baca masyarakat Indonesia berada di bawah Malaysia, Thailand, dan Singapura (Koran Tempo, Edisi 26 Juni 2009). Demikian juga hasil pendataan Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai akses terhadap media massa, pada tahun 2006, menunjukkan bahwa masyarakat lebih tertarik dan memilih untuk menonton TV (85,9%) dan atau mendengarkan radio (40,3%) ketimbang membaca koran (23,5%) (www.bps.go.id). Hal ini berarti bahwa aktivitas membaca belum menjadi kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan informasi. Rendahnya minat baca ini menunjukkan bahwa kebiasaan masyarakat untuk melakukan aktivitas membaca masih kurang. Demikian pula kebiasaan membaca para pelajar dan mahasiswa masih relatif rendah. Minat baca yang rendah tidak terlepas dari kurangnya fasilitas fisik seperti perpustakaan, tersedianya buku-buku teks maupun media cetak. Menurut Hanani (2009), rendahnya minat baca dikalangan siswa tidak dapat dipungkiri akibat dari perpustakaan sekolah yang tidak mencukupi dan memadai. Data yang dikutip Media Indonesia (8 September 2000), dari 110 ribu sekolah di Indonesia, yang sudah mempunyai perpustakaan hanya sekitar 18%. Ini berarti dari 110.000 sekolah yang ada di seluruh Indonesia hanya sekitar 19.800 sekolah yang memiliki perpustakaan. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa tidak semua
1
sekolah yang ada di Indonesia memiliki perpustakaan sebagai fasilitas penunjang pendidikan. Berdasarkan hasil penelitian Nurbiyanti (2009), ditemukan bahwa fasilitas perpustakaan dan kinerja pustakawan berpengaruh terhadap minat baca siswa. Berarti fasilitas perpustakaan baik secara fisik maupun pelayanan dapat mempengaruhi minat baca siswa. Perpustakaan mempunyai peran yang penting dalam dunia pendidikan terutama di perguruan tinggi. Untuk itu perpustakaan perlu menyediakan fasilitas belajar yang lengkap guna mendukung peningkatan kualitas pendidikan. Fasilitas belajar di perpustakaan perguruan tinggi turut memperlancar terlaksananya Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu sebagai lembaga yang melaksanakan aktivitas pendidiksn, penelitian dan pengabdian masyarakat. Hal ini menunjukan bahwa fungsi utima perpustakaan perguruan tinggi adalah pendukung proses belajar mengajar di perguruan tinggi. Namun secara realita masih banyak fasilitas belajar di perpustakaan perguruan tinggi belum dapat berfungsi optimal seperti yang diharapkan, sihingga para mahasiswa merasa mendapat pelayanan yang kurang memuaskai. Hasil penelitian Astuti (2008), mengenai tingkat kepuasan mahasiswa terhadap layanan perpustakaan utama, mengindikasikan bahwa mahasiswa cenderung merasa puas apabila fasilitas perpustakaan yang disediakan sesuai dengan staidar baku. Selanjutnya hasil studi yang dilakukan Santoso (2008) menunjukkan bakwa fasilitas pembelajaran berpengaruh terhadap kepuasan peserta didik. Fasilitas pembelajaran di kampus, dimana salah satunya adalah perpustakaan berpengaruh terhadap kepuasan belajar mahasiswa. Pengamatan pendahuluan pada UPT Perpustakaan di Universitas Pancasakti Tegal menunjukkan bahwa bangunan yang digunakan untuk perpustakaan universitas masih perlu dibenahi. Pada bulan Desember 2009 dan Februari 2010, beberapa bagian bangunan perpustakaan tergenangi air akibat meluapnya air dari selokan di sekitar perpustakaan universitas, sehingga aktivitas pelayanan perpustakaan bagi mahasiswa dan dosen menjadi terganggu. Mengingat bahwa perpustakaan universitas merupakan sarana penunjang terlaksananya Tri
2
Dharma Perguruan Tinggi seharusnya menjadi tempat yang kondusif untuk aktivitas belajar bagi mahasiswa maupun dosen. Selain itu letak buku yang terkadang tidak sesuai dengan susunan koleksi, hal ini akan menyulitkan para pengguna layanan dalam menemukan buku-buku yang dibutuhkan untuk aktivitas studi mereka. Kondisi seperti ini dapat membuat para pengguna layanan perpustakaan, khususnya para mahasiswa merasa kurang puas untuk belajar dengan fasilitas belajar yang disediakan di perpustakaan universitas. Di dalam penelitian ini, peneliti memilih mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Pancasakti sebagai subjek penelitian, karena dalam aktivitas pembelajaran, mahasiswa membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang kelas, internet, laboratorium mikroteaching, dan perpustakaan universitas. Di samping itu dalam penyusunan makalah maupun pembuatan skripsi menuntut mahasiswa untuk menggunakan fasilitas belajar di perpustakaan universitas. Namun bila ditinjau dari kenyataannya, peminjaman buku yang dilakukan mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi ke perpustakaan universitas masih sangat minim. Selama tahun 2009 tercatat sebanyak 623 peminjaman buku yang dilakukan oleh mahasiswa Pendidikan Ekonomi di perpustakaan universitas. Jumlah tersebut bila dibandingkan dengan mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi secara keseluruhan adalah 358 orang, berarti setiap mahasiswa rata-rata hanya pernah meminjam paling banyak 2 judul buku selama setahun. Berdasarkan pengamatan pendahuluan tersebut,indikasi permasalahan mengarah pada fasilitas belajar di perpustakaan universitas belum dapat dimanfaatkan secara optimal, sehingga mahasiswa cenderung kurang puas dalam aktivitas belajar. Namun apabila ditinjau dari jumlah peminjaman buku selama tahun 2009, dapat diindikasikan pula bahwa mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi cenderung kurang berminat untuk membaca buku teks atau buku ajar yang disediakan oleh perpustakaan universitas. Keadaan tersebut diduga bahwa fasilitas belajar di perpustakaan berpengaruh minat baca dan tingkat kepuasan belajar mahasiswa.
3
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan indikasi permasalahan tersebut di atas, maka masalah penelitian yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut : 1. Apakah fasilitas belajar di perpustakaan universitas berpengaruh terhadap minat baca mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Pancasakti Tegal? 2. Apakah fasilitas belajar di perpustakaan universitas berpengaruh terhadap kepuasan belajar mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Pancasakti Tegal?
1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh fasilitas belajar di perpustakaan universitas terhadap minat baca mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Pancasakti Tegal. 2. Untuk mengetahui pengaruh fasilitas belajar di perpustakaan universitas terhadap kepuasan belajar mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Pancasakti Tegal.
1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini menjadi penting apabila mampu memberikan manfaat baik secara teoritik maupun praktis. 1.
Manfaat Teoritik Apabila hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fasilitas belajar di
perpustakaan universitas berpengaruh terhadap minat baca mahasiswa, maka penelitian ini sejalan dengan hasil temuan Nurbiyanti (2009). Namun apabila hasil penelitian ini ditemukan tidak adanya pengaruh fasilitas belajar di perpustakaan universitas terhadap minat baca mahasiswa, maka penelitian ini akan menjadi rujukan teoritik baru dalam pengembangan pengetahuan. Kemudian, apabila hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fasilitas belajar di perpustakaan universitas berpengaruh terhadap kepuasan belajar mahasiswa, maka penelitian ini akan mendukung temuan penelitian Astuti (2008).
4
2.
Manfaat Praktis Temuan penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi
perpustakaan universitas Pancasakti Tegal dalam pengelolaan dan pelayanan kepustakaan terhadap civitas akademika, terutama bagi mahasiswa, sehingga dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran.
5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Minat Baca 2.1.1 Pengertian Minat Baca Menurut Slameto (1995) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan kepada suatu hal atau objek, atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Berarti minat merupakan rasa ketertarikan sesorang terhadap objek atau aktivitas tertentu. Suatu objek atau aktivitas yang menarik pada dasarnya merupakan suatu hal yang dipandang penting dan bermanfaat bagi seseorang. Bila dikaitkan dengan aktivitas membaca, berarti seseorang yang memandang bahwa membaca merupakan suatu aktivitas penting dan bermanfaat bagi dirinya akan tertarik untuk melakukan aktivitas membaca. Bagi orang yang tertarik untuk melakukan aktivitas membaca dapat dikatakan sebagai orang tersebut memiliki minat baca. Menurut Ginting (2005) minat baca adalah tingkat kesenangan yang kuat {excitement) dalam melakukan kegiatan membaca yang dipilih karena kegiatan tersebut menyenangkan dan memberi nilai. Berarti membaca merupakan aktivitas pilihan yang menyenangkan bagi orang yang berminat membaca. Selanjutnya Sandjaja (2005) mendefinisikan bahwa minat kekuatan yang mendorong seseorang untuk memperhatikan, merasa tertarik dan senang terhadap aktivitas membaca sehingga mereka mau melakukan aktivitas membaca dengan kemauan sendiri. Aspek minat membaca meliputi kesenangan membaca, frekuensi membaca dan kesadaran akan manfaat membaca. Seseorang yang memiliki kegemaran membaca akan sering mempergunakan waktu untuk membaca buku atau bacaan yang lain, dan memperoleh banyak informasi dan pengetahuan baru sehingga wawasannya bertambah luas. Dari beberapa pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa minat baca adalah dorongan perasaan yang membuat tertarik dan senang untuk melakukan aktivitas membaca. Seseorang yang tertarik dan senang untuk membaca dengan sendirinya akan melakukan aktivitas tersebut. Minat baca
6
seseorang dapat ditunjukan dari aspek kesenangan untuk membaca, frekuensi membaca dan kesadaran akan manfaat dari aktivitas membaca. 2.1.2
Pentingnya Memiliki Minat Baca Wawasan pengetahuan yang dimiliki seseorang berkaitan dengan kualitas
intelektualnya. Karena orang yang berwawasan luas cenderung menggunakan logika dan kemampuan berpikirnya dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya. Bagi orang yang mempunyai kebiasaan membaca cenderung memiliki tingkat kecerdasan intelektual yang tinggi. Hal ini sesuai dengan hasil temuan Mariana dan Soetjiningsih (2003), yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif signifikan antara kecerdasan dengan kebiasaan membaca. Berarti semakin tinggi tingkat kecerdasan seseorang, semakin tinggi pula kebiasaan membacanya. Sebaliknya semakin rendah kecerdasan seseorang semakin rendah pula kebiasaan membacanya. Selanjutnya berdasarkan penelitian Soetjiningsih (2001), menunjukan bahwa hasil tes kecerdasan (TIK1-M) berkorelasi terhadap prestasi belajar peserta didik. Hal ini membuktikan bahwa kecerdasan seseorang berkaitan erat dengan prestasi belajarnya. Seseorang yang memiliki tingkat kecerdasan tinggi cenderung prestasi dalam belajar. Di dalam dunia pendidikan, aktivitas membaca memiliki peranan penting bagi peserta didik. Membaca merupakan salah satu aktivitas belajar yang biasa dilakukan oleh peserta didik. Dengan membaca peserta didik dapat belajar secara aktif sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang baik. Berdasarkan hasil penelitian Munif (2007) menunjukan bahwa ada hubungan positif signifikan antara aktivitas membaca buku dengan prestasi belajar peserta didik. Berarti intensitas membaca yang dilakukan peserta didik berkaitan dengan prestasi belajarnya. Temuan tersebut diperkuat oleh hasil penelitian Wicahyani (2010) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh minat baca terhadap prestasi belajar siswa. Berarti bagi siswa yang memiliki minat untuk membaca akan mempengaruhi peningkatan prestasi belajarnya. Berdasarkan hasil temuan Mariana dan Soetjiningsih (2003), Nunif (2007) dan Wicahyani (2010), dapat disimpulkan bahwa minat membaca mempunyai
7
peranan penting dalam proses pembelajaran bagi peserta didik dalam meningkatkan kecerdasan dan prestasi belajarnya.
2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Baca Membaca merupakan aktivitas visual yang dilakukan seseorang dengan suatu tujuan, yaitu belajar, mencari informasi maupun rekreatif. Pada umumnya akativitas membaca dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Mariana dan Soetjiningsih (2003), ada dua faktor yang mempengaruhi kebiasaan membaca, yaitu faktor eksternal atau lingkungan dan faktor internal. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari lingkungan, meliputi lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang seperti motivasi dan intelegensi (kecerdasan berpikir). Dengan demikian minat baca seseorang dipengaruhi oleh diri sendiri dan lingkungannya. Selanjutnya menurut Arixs (2006), ada enam faktor yang menyebabkan minat baca seseorang menjadi rendah yaitu: (1) sistem pembelajaran yang belum menekankan kepada mahasiswa untuk mencari pengetahuan dengan membaca buku; (2) tersedianya tempat-tempat dan jenis-jenis hiburan seperti permainan, tanyangan TV yang mengalihkan perhatian mahasiswa daripada membaca buku; (3) membaca belum menjadi budaya baca; (4) sarana untuk memperoleh bacaan, seperti perpustakaan atau taman bacaan yang masih kurang memadai; (5) bahan bacaan yang kurang tersebar merata di kalangan masyarakat; (6) dorongan untuk membaca tidak ditumbuhkan dalam jenjang pendidikan pra perguruan tinggi. Faktor-faktor ini merupakan faktor penghambat yang dapat mempengaruhi minat baca seseorang. Hal ini perlu diperhatikan terutama oleh pengelola pendidikan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran yang diselenggarakan dalam, institusi pendidikannya. Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa minat baca dipengaruhi oleh faktor-faktor yang adalah faktor eksternal yang meliputi ketersediaan sarana fisik dan dukungan dari pihak lain untuk melakukan aktivitas membaca; dan faktor internal yaitu kemauan dan kemampuan diri untuk membaca.
8
2.2 Kepuasan Belajar 2.2.1 Pengertian Kepuasan Belajar Kepuasan merupakan aspek emosional yang dapat diungkapkan secara langsung maupun tidak langsung pada diri seseorang. Menurut Supranto (2006) dalam kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya. Seseorang dapat merasa puas apabila kinerja yang dilakukan oleh dirinya sendiri atau orang lain dapat mencapai standar hasil sesuai dengan yang diharapankan. Apabila kinerja yang dilakuakan tidak sesuai hasil yang diharapkan maka akan menimbulkan rasa kecewa atau tidak senang. Menurut Mulyadi (2006) kepuasan merupakan keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan yang ditampilkan dalam sikap positif terhadap berbagai kegiatan dan tanggapannya menghadapi lingkungan luar. Seseorang biasanya akan menunjukkan sikap simpati atau mendukung untuk menanggapi aktivitas yang menyenangkan. Sedangkan untuk aktivitas atau hal-hal yang dirasa tidak menyenangkan akan ditanggapi dengan sikap kurang simpati atau bahkan protes yang merupakan wujud dari rasa kecewa. Dalam hal ini kepuasan berkaitan dengan hasil dan proses suatu aktivitas yang dijalankan. Berdasarkan penngertian-pengertian di atas, maka dapat disimpulkan kepuasan adalah sikap emosional seseorang yang yang ditunjukkan setelah suatu aktivitas dilaksanakan. Seseorang dapat bersikap positif, negatif maupun netral dalam menaggapi aktivitas yang terlaksana. Belajar merupakan suatu aktivitas yang mengharapkan perubahan perilaku pada diri seseorang. Menurut Slameto (1995), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dengan lingkungannya. Berarti teijadinya perubahan perilaku akan disadari oleh orang yang melakukan aktivitas belajar, perubahan perilaku yang terjadi merupakan hasil dari proses belajar yang berkaitan dengan perubahan kemampuan pola pikir, sikap dan keterampilan.
9
Menurut Djamarah dan Zain (2006), belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan belajar adalah perubahan perilaku, baik yang menyangkut pengetahuan (aspek kognitif), keterampilan (aspek psikomotorik) maupun sikap (aspek afektif). Perubahan yang terjadi hanya dapat dicapai dengan latihan dan pengalaman secara berulang-ulang dan relatif tetap. Perubahan perilaku yang terjadi adalah perubahan yang sifatnya positif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah suatu aktivitas atau usaha yang dilakukan oleh seseorang secara sadar untuk memperoleh perubahan perilaku dalam dirinya yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotorik, sebagai hasil dari pengalaman atau interaksi terhadap
lingkungan
sekitarnya.
Perubahan
perilaku
yang
diperoleh
berkesinambungan dan bersifat tetap. Implikasi kegiatan belajar yang diterapkan pada jenjang pendidikan tinggi, perubahan perilaku yang diharapkan adalah lulusan yang mencapai standar kompetensi tertentu. Kompetensi merupakan suatu kemampuan atau kecakapan yang diperoleh seorang mahasiswa yang telah menyelesaikan suatu proses pembelajaran tertentu. Kemampuan atau kecakapan yang dimaksud menyangkut intelektual, keterampilan dan sikap kerja tertentu. Kompetensi ini merupakan suatu wujud kualitas hasil belajar yang dicapai mahasiswa. Kompotensi yang dicapai sebagai hasil belajar akan mempengaruhi kepuasan mahasiswa yang telah melakukan aktivitas tersebut. Kepuasan ini biasanya diungkapkan dengan sikap emosional dengan menilai proses dan hasil aktivitas belajar yang telah dilakukan. Menurut Mulyadi (2009) kepuasan belajar merupakan keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan yang ditampilkan dalam sikap positif terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu tu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sikap positif mahasiswa biasanya timbul karena merasakan suatu keadaan lingkungan atau aktivitas belajar yang menarik, sehingga p jas untuk belajar.
10
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kepuasan belajar mahasiswa adalah sikap emosional dari mahasiswa yang menunjukkan tingkat kesenangan dengan menunjukkan sikap positifnya untuk melakukan aktivitas belajar di kampus.
2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Belajar Kepuasan belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Murtafiah (2009), faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan dalam belajar terdiri atas: (1) imbalan hasil belajar yaitu sesuatu yang dapat diperoleh peserta didik (mahasiswa) sebagai konsekuensi dari perilaku belajar yang berupa pengetahuan, sikap dan ketrampilan; (2) rasa aman dalam belajar. Peserta didik akan lebih bersemangat dalam belajar apabila pengajar mampu menimbulkan suasana belajar yang disertai rasa aman; (3) kondisi belajar yang memadai, belajar dalam tempat yang baik, bersih dan sehat dapat memberikan kepuasan dibandingkan dengan belajar dalam lingkungan yang kurang memadai; (4) kesempatan untuk memperluas diri, yaitu kesempatan bagi para peserta didik untuk mengembangkan diri demi masa depannya yang lebih baik; (5) hubungan pribadi, yaitu suasana terciptanya hubungan antar pribadi dalam lingkungan kelas atau diluar kelas. Dalam hal ini kepuasan lebih diarahkan terhadap proses dan hasil belajar yang dicapai siswa atau mahasiswa. Selanjutnya Wilujeng (2005), menyatakan bahwa kepuasan yang dapat dirasakan oleh pengguna layanan perpustakaan antara lain: (1) kepuasan karena kebutuhannya akan informasi terpenuhi secara cepat, tepat, aman serta nyaman; (2) kepuasan karena informasi yang tersedia relevan dan akurat; (3) kepuasan akan peminjaman bahan pustaka yang memadai; (4) kepuasan akan kemudahan dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan; (5) kepuasan terhadap kinerja petugas perpustakaan. Dalam hal ini, faktor-faktor kepuasan ditinjau dari penggunaan fasilitas yang disediakan oleh perpustakaan. Berdasarkan pendapat Murtafiah (2009) dan Wilujeng (2005) dapat disimpulkan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi
kepuasan belajar
11
mahasiswa adalah (1) ketercapaian kompetensi dan prestasi; (2) ketersediaan fasilitas; (3) servis atau pelayanan studi; (4) peluang berinteraksi dan pengembangan diri. Faktor-faktor ini selanjutnya dapat dijadikan sebagai aspekaspek yang menunjukan kepuasan belajar dari mahasiswa.
2.3 Fasilitas Belajar di Perpustakaan Universitas 2.3.1 Pengertian Fasilitas Belajar Fasilitas belajar merupakan sarana prasarana untuk mendukung kelancaran aktivitas pembelajaran. Menurut Yulianto (2007), fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang disediakan untuk menunjang terlaksananya aktivitas belajar di sekolah. Fasilitas belajar yang dimaksudkan untuk memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam upaya memperoleh pengalaman belajar secara efektif dan efisien. Hal ini berarti fasilitas belajar yang tersedia secara memadai dapat memberikan kelancaran bagi peserta didik untuk belajar dan mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Tersedianya fasilitas belajar, diharapkan dapat membantu peserta didik dalam mengatasi kesulitan-kesulitan dalam belajarnya. Fasilitas belajar yang kurang memadai cenderung menjadi hambatan bagi peserta didik dalam melaksanakan aktifitas belajarnya, sehingga dapat mempengaruhi proses maupun hasil belajar menjadi tidak optimal. Menurut
Alaydroes
(2005)
mengartikan
fasilitas
belajar
sebagai
perlengkapan fisik yang memiliki hubungan dan interaksi langsung dengan peserta didik dan memberi pengaruh yang signifikan dalam kegiatan belajar mengajar. Berarti fasilitas belajar yang dimaksudkan terbatas pada fasilitas fisik yang disediakan untuk penyelenggaraan belajar mengajar di sekolah atau kampus. Fasilitas belajar di universitas adalah sarana prasarana yang berhubungan secara langsung dengan proses belajar mengajar yang dikuti mahasiswa. Untuk itu, agar fasilitas belajar dapat bermanfaat bagi penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di kampus, perlu memperhatikan beberapa kriteria sebagai berikut: (1) memadai, berarti fasilitas belajar yang tersedia hendaknya sesuai dengan jumlah civitas akademika yang ada, baik dari segi kuantitas maupun manfaatnya; (2)
12
nyaman, berarti fasilitas belajar dirancang untuk bisa memberi kenyamanan bagi para penggunanya; (3) aman, berarti fasilitas belajar dirancang untuk menekan terjadinya kecelakaan; (4) sehat, berarti fasilitas belajar yang disediakan telah memenuhi standar kesehatan; (5) edukatif, berarti fasilitas belajar harus dapat bermanfaat bagi penyelenggaran aktifitas pendidikan; (6) efektif, berarti fasilitas pendidikan yang disediakan dapat mencapai tujuan proses belajar mengajar (Alaydroes, 2005). Mengingat betapa pentingnya peranan fasilitas belajar dalam mendukung kelancaran proses belajar mengajar di kampus, maka fasilitas belajar hendaknya dapat dikelola sesuai dengan kriteria- kriteria tersebut, sehingga dapat digunakan secara optimal. Fasilitas belajar yang tersedia bacaan merupakan faktor penting bagi mahasiswa untuk melakukan aktivitas belajar mengajar, penelitian bahkan pengabdian masyarakat. Fasilitas belajar ini dapat mendorong mahasiswa untuk menyelesaikan studi secara efektif. Untuk itu fasilitas belajar yang perlu disediakan di universitas antara lain: ruang kelas untuk belajar mengajar, laboratorium, perpustakaan dan kondisi fisik lainnya yang berguna untuk kegiatan pendidikan dan pembelajaran.
2.3.2 Perpustakaan sebagai Fasilitas Belajar Perpustakaan merupakan salah satu fasilitas yang wajib dimiliki oleh perguruan tinggi atau universitas. Menurut Trimo (1992) dalam Wilujeng (2005), fasilitas belajar di perpustakaan perguruan tinggi (universitas) disediakan untuk memperlancar dan mensukseskan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Lebih lanjut diungkapkan bahwa fasilitas belajar di perpustakaan perguruan tinggi meliputi: (1) koleksi yang berbentuk buku dan non buku (seperti surat kabar, fasilitas audio visual,brosur, pamflet, leaflet) yang menekankan pada kemutahiran informasi, kesesuaian antar jumlah pemakai dengan ketersediaan koleksi, kemudahan untuk mendapatkan koleksi; (2) pelayanan, menekankan pada ketepatan, kecepatan, kemudahan dan kesesuaian antara pelayanan yang diberikan dengan kebutuhan pengguna. (3) profesionalisme petugas, meliputi pengetahuan,
13
keterampilan dan sikap; (4) Sarana, meliputi aspek kesesuaian fungsinya, keamanan, kenyamanan, kemudahan dan keindahan. Menurut Wilujeng (2005) fasilitas belajar di perpustakaan universitas adalah fasilitas belajar yang diberikan oleh perpustakaan universitas dan diselenggarakan oleh universitas untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat kampus maupun diluar kampus universitas yang bersangkutan. Berarti fasilitas belajar di perpustakaan universitas berperanan penting dalam memperlancar pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Berdasarkan pendapat Alaedroes (2005); Wilujeng (2005) dan Yulianto (2007), dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud fasilitas belajar di perpustakaan universitas adalah segala fasilitas yang disediakan di perpustakaan universitas yang dirancang untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada civitas akademika universitas dalam rangka mendukung terlaksananya Tri Dharma Perguruan Tinggi.
2.4 Kajian Pengaruh Fasilitas Belajar Di Perpustakaan Universitas Terhadap Minat Baca Mahasiswa Menurut Asngari (2007), perpustakaan merupakan salah satu tempat penyebaran informasi. Berarti perpustakaan dapat dijadikan sumber tujuan bagi masyarakat dalam mencari informasi. Informasi yang tersedia di perpustakaan berupa buku-buku dan bahan bacaan yang lain. Berarti masyarakat mengunjungi perpustakaan untuk membaca dan meminjam koleksi bahan bacaan. Perpustakaan yang dikelola secara kaku kurang begitu diminati pengunjung, sehingga akan memperkecil jumlah pengunjung yang datang untuk membaca atau meminjam koleksi bahan bacaan. Menurut pendapat Hanani (2009) rendahnya minat baca masyarakat Indonesia salah satunya dipengaruhi oleh minimnya fasilitas-fasilitas pendukung, seperti jumlah perpustakaan yang tidak sesuai dengan rasio jumlah penduduk.
14
Dalam hal ini, fasilitas yang masih kurang memadai diduga menjadi penyebab rendahnya minat baca masyarakat. Temuan hasil penelitian Ginting (2005) mengenai penguatan membaca, fasilitas lingkungan sekolah dan keterampilan dasar membaca Bahasa Indonesia serta minat baca murid menunjukan bahwa ada hubungan antara fasilitas lingkungan sekolah dengan minat baca. Di dalam penelitian tersebut merupakan sarana-prasarana
yang
mendukung
terwujudnya
sekolah
sebagai
pusat
pengembangan minat baca wajib disediakan, seperti perpustakaan, buku-buku sekolah, program atau kegiatan-kegiatan membaca, dan waktu untuk membaca. Temuan penelitian Nurbiyanti (2009), yang meneliti mengenai pengaruh persepsi siswa tentang fasilitas perpustakaan dan kinerja tenaga pustakawan terhadap minat baca siswa SMK Negeri 2 Blora, menunjukan secara jelas bahwa fasilitas perpustakaan berpengaruh terhadap minat baca siswa. Selain itu ditemukan pula bahwa kinerja pustakawan terhadap minat baca siswa. Ketersediaan fasilitas baik dalam bentuk fisik maupun non fisik (pelayanan) secara jelas diungkapkan dalam penelitian tersebut memberi pengaruh terhadap minat baca bagi siswa. Penelitian yang dilakukan Yuliana (2009), mengenai hubungan tata ruang perpustakaan dengan minat baca siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri seKecamatan Bangil, menemukan bahwa ada hubungan positif signifikan antara bentuk tata ruang perpustakaan sekolah dengan minat belajar siswa. Dari temuan ini dapat dinyatakan bahwa semakin baik penataan ruang perpustakaan maka semakin tinggi minat baca siswa. Sebaliknya apabila penataan ruang perpustakaan buruk maka semakin rendah pula minat baca siswa. Berarti peningkatan kualitas penataan ruang akan diikuti peningkatan minat baca siswa. Berdasarkan hasil temuan penelitian Ginting (2005), Nurbiyanti (2009) dan Yuliana (2009), dapat diduga bahwa fasilitas belajar diperpustakaan universitas berpengaruh terhadap minat baca mahasiswa. Fasilitas belajar di perpustakaan berupa ketersediaaan fasilitas fisik (kelengkapan koleksi dan sarana yang lain) dan service yang diberikan seperti layanan administrasi, layanan
15
informasi penataan ruang, dan kenerja petugas dapat mempengaruhi tinggi rendahnya minat baca mahasiswa.
2.5 Kajian Pengaruh Fasilitas Belajar Di Perpustakaan Universitas Terhadap Kepuasan Belajar Mahasiswa Djamarah dan Zain (2006) mengungkapkan bahwa lingkungan belajar yang kondusif adalah lingkungan yang menantang dan merangsang bagi mahasiswa untuk belajar, memberi rasa aman, dan kepuasan serta mencapai tujuan yang diharapkan. Perpustakaan universitas merupakan salah satu bagaian dari lingkungan belajar di perguruan tinggi. Perpustakaan sebagai tempat sasaran yang dikunjungi mahasiswa untuk belajar atau meminjam koleksi literatur untuk belajar. Pengelolaan perpustakaan diharapkan dapat mendukung aktivitas belajar mahasiswa agar mencapai tujuan yang diharapkan dan memberi rasa puas bagi mahasiswa untuk belajar. Menurut lndriyanto (2002), ketersediaan fasilitas belajar seperti buku-buku merupakan salah satu faktor penting bagi mahasiswa. Dengan tersedianya fasilitas belajar akan mendorong mahasiswa untuk belajar lebih optimal sehingga akan mempengaruhi terhadap peningkatan prestasi belajarnya. Bagi mahasiswa yang mau memanfaatkan fasilitas belajar yang ada cenderung akan memiliki prestasi belajar yang tinggi. Hal ini memungkinkan mahasiswa memiliki kepuasan belajar yang tinggi. Temuan penelitian Astuti (2008), mengenai tingkat kepuasan mahasiswa terhadap layanan perpustakaan utama, menunjukkan tingkat kepuasan mahasiswa sangat bervariasi. Mahasiswa merasa puas terhadap gedung dan fasilitas umum yang dinilai cukup lengkap. Mahasiswa merasa tidak puas terhadap layanan pegawai perpustakaan yang dinilai kurang bersahabat. Mahasiswa bersikap netral (antara puas dan tidak puas) terhadap koleksi buku-buku yang disediakan oleh perpustakaan, hal ini dikarenakan jumlah koleksi yang disediakan cukup memadai dan bervariasi namun tidak up to date. Kecenderungan mahasiswa merasa puas apabila fasilitas yang disediakan memenuhi standar baku tertentu.
16
Temuan hasil penelitian Santoso (2008), studi tentang kepuasan siswa ditinjau dari unjuk kerja guru, fasilitas pembelajaran, dan keselamatan kerja siswa di SMK Negeri 1 Ngawen Gunung Kidul, menunjukan bahwa fasilitas pembelajaran berpengaruh terhadap kepuasan siswa. Fasilitas pembelajaran di sekolah atau kampus, seperti perpustakaan, ruang kelas, laboratorium berpengaruh terhadap kepuasan siswa atau mahasiswa. Apabila fasilitas belajar yang kurang memadai akan mengurangi kepuasan siswa atau mahasiswa sebagai pelanggan atau yang menggunakan service pendidikan. Di dalam penelitian ini, membahas mengenai pengaruh fasilitas belajar di perpustakaan dengan kepuasan belajar mahasiswa. Fasilitas belajar yang tersedia namun kurang memadai atau kualitasnya rendah cenderung membuat proses belajar terhambat dan prestasi atau pencapaian kompetensi yang diperoleh mahasiswa menjadi tidak optimal. Hal ini akan menyebabkan kepuasan belajar mahasiswa menjadi berkurang atau turun. Berdasarkan hasil temuan Astuti (2008) dan Santoso (2008), dan bila disangkutkan dengan ketersediaan fasilitas belajar di perpustakaan universitas dan kepuasan belajar mahasiswa, maka dapat diduga bahwa fasilitas belajar di perpustakaan universitas berpengaruh terhadap kepuasan belajar mahasiswa. Hal ini dikarenakan fasilitas belajar di perpustakaan merupakan sarana pendukung berlangsungnya aktivitas belajar mahasiswa secara optimal.
2.6 Kerangka Berpikir Berdasarkan kajian pustaka yang telah diuraikan di atas, kecenderungan pendapat yang dapat dinyatakan adalah bahwa fasilitas belajar di perpustakaan universitas berpengaruh positif signifikan terhadap minat baca dan kepuasan belajar mahasiswa. Berpijak pada pemaparan tersebut, berikut ini kerangka berpikir secara terperinci mulai dari konstruk, dalil dan pemaparannya, serta hipotesis empirik dan statistik.
17
2.6.1 Konstruk 1. Fasilitas belajar di perpustakaan universitas adalah segala fasilitas yang
disediakan di perpustakaan universitas yang dirancang untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada civitas akademika universitas dalam rangka mendukung terlaksananya Tri Dharma Perguruan Tinggi. Fasilitas belajar di Perpustakaan Universitas Pancasakti Tegal dapat ditunjukkan dari ketersediaan koleksi, pelayaanan, profesionalitas petugas perpustakaan, fasilitas pendukung. 2. Minat baca adalah dorongan perasaan yang membuat tertarik dan senang untuk
melakukan aktivitas membaca. Minat baca mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Pancasakti Tegal dapat ditentukan dari kesenangan membaca, frekuensi membaca dan manfaat akan manfaat membaca. 3. Kepuasan belajar mahasiswa adalah sikap emosional dari mahasiswa yang
menunjukkan tingkat kesenangan dengan menunjukkan sikap positifnya untuk melakukan aktivitas belajar di kampus. Kepuasan belajar mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Pancasakti Tegal dapat ditunjukkan dari ketercapaian prestasi belajar, ketersediaan fasilitas untuk studi, servis atau pelayanan studi, peluang untuk berinteraksi dan mengembangkan diri.
2.6.2 Dalil-dalil dan Penalaran Dalil 1. Fasilitas belajar di perpustakaan universitas yang memuaskan maka akan
berpengaruh pada peningkatan minat baca mahasiswa. Penalarannya: kondisi fasilitas belajar di perpustakaan universitas yang memuaskan
akan
memberikan
kenyamanan
bagi
mahasiswa
untuk
mengunjungi dan melakukan peminjaman buku, sehingga mempengaruhi minat baca mahasiswa yang semakin meningkat. 2. Fasilitas belajar di perpustakaan universitas yang memuaskan maka akan
berpengaruh pada kepuasan belajar mahasiswa. Penalarannya: kondisi fasilitas belajar di perpustakaan universitas yang menyenangkan akan memberikan kenyamanan bagi mahasiswa untuk belajar di
18
perpustakaan tersebut, sehingga mempengaruhi kepuasan mahasiswa yang semakin meningkat.
2.6.3 Hipotesis Hipotesis merupakan kesimpulan sementara dari rumusan masalah penelitian. Di dalam penelitian ini adalah hipotesis empirik dan hipotesis statistik. Hipotesis empirik adalah sebagai berikut: 1. Ada pengaruh positif signifikan fasilitas belajar di perpustakaan universitas
terhadap minat baca mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Pancasakti Tegal. 2. Ada pengaruh positif signifikan fasilitas belajar di perpustakaan universitas
terhadap kepuasan belajar mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Pancasakti Tegal. Selanjutnya secara statistik hipotesis pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Ho : β xy1 = 0
: Tidak ada pengaruh positif signifikan fasilitas belajar di perpustakaan universitas terhadap minat baca mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Pancasakti Tegal.
H1 : β xy1 > 0
: Ada pengaruh positif signifikan fasilitas belajar di perpustakaan universitas terhadap minat baca mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Pancasakti Tegal.
2. Ho : β xy2 = 0
: Tidak ada pengaruh positif signifikan fasilitas belajar di perpustakaan
universitas
terhadap
kepuasan
belajar
mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Pancasakti Tegal. Ho : β xy2 > 0
: Ada pengaruh positif signifikan fasilitas belajar di perpustakaan
universitas
terhadap
kepuasan
belajar
mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Pancasakti Tegal.
19
2.6.4 Model Kerangka Teoritis Model kerangka teoritis yang dibangun dapat divisualisasikan dalam bentuk sebagai berikut:
Minat Baca (Y1) Fasilitas Belajar Di Perpustakaan Universitas (X) Minat Baca (Y1)
Gambar 2.1 Model Kerangka Teoritis
20
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif atau korelasional,
yaitu penelitian yang berusaha mencari hubungan di antara variabel-variabel. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menyelidiki sejauh mana variasi yang terjadi pada satu variabel dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2005), dalam konteks penelitian ini adalah pengaruh fasilitas belajar di perpustakaan universitas terhadap minat baca dan kepuasan belajar mahasiswa. Penelitian ini akan dilaksanakan di Universitas Pancasakti Tegal.
3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto,2002). Dalam penelitian ini, yang dijadikan populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa Pendidikan Ekonomi, FKIP-Universitas Pancasakti Tegal tahun akademik 2009/2010, dengan jumlah keseluruhan 358 orang.
3.2.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2007). Untuk itu, sampel yang ditarik dari suatu populasi dan digunakan dalam penelitian harus benar-benar representatif. Pada penelitian ini, sampel diambil dengan cara menggunakan Nomogram Harry King (Sugiyono, 2007) dengan interval kepercayaan 95% atau taraf kesalahan 5%. Bila ditarik garis dari angka 358 (sesuai dengan jumlah populasi mahasiswa Pendidikan Ekonomi- Universitas Pancasakti Tegal) dan melewati taraf kesalahan 0,10, maka akan ditemukan titik tepat di tengah-tengah antara angka 10 dan 20, titik tersebut kurang lebih adalah 15. Oleh karena itu ukuran
21
sampel yang diambil adalah sebesar 0,15 x 358 = 53,7 atau dibulatkan menjadi 54. Jadi sampel yang ditarik dari populasi adalah sebanyak 54 orang mahasiswa. Selanjutnya teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah Simple Random Sampling.
3.3 Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner atau angket. Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2007).
3.4 Teknik Pengukuran Konsep/ Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan variabel bebas bebas yaitu fasilitas belajar di universitas, dengan dua variabel terikat yaitu minat baca dan kepuasan belajar mahasiswa. Pengukuran berarti penunjukan angka-angka untuk kategori-kategori jawaban dari pertanyaan atau pernyataan yang telah digunakan untuk mengukur isi dari defferentia specifica yang terkandung dalam definisi (lhalauw, 2003). Konsep yang akan diukur, akan dijabarkan dalam sub-sub konsep dan kemudian akan diperinci menjadi indikator empirik.
3.4.1 Konsep Fasilitas Belajar di Perpustakaan Universitas Konsep Fasilitas belajar di perpustakaan universitas adalah segala fasilitas yang disediakan di perpustakaan universitas yang dirancang untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada civitas akademika universitas dalam rangka mendukung terlaksananya Tri Dharma Perguruan Tinggi. Fasilitas belajar di perpustakaan universitas dapat dijabarkan dalam empat dimensi konsep yaitu: 1) ketersediaan koleksi, 2) Pelayanan di Perpustakaan, 3) Profesionalitas Petugas Perpustakaan, 4) fasilitas pendukung. Gambaran lengkap mengenai konsep, dimensi konsep, ephistemic correlation dan indikator empirik minat baca dapat ditunjukkan dalam tabel 3.1 berikut ini.
22
Tabel 3.1 Konsep, Dimensi konsep, Epistemic Correlation, dan Indikator Empirik Fasilitas Belajar di Perpustakaan
Dimensi Konsep
Konsep
Fasilitas belajar di per- 1.Ketersediaan koleksi pustakaan universitas adalah
segala
Epistemic Corrélation
yang
1.Saya dapat menemukan referensi yang saya butuhkan untuk menyelesaikan tugas kuliah, karena di perpustakaan tersedia buku referensi tersebut.
1
2.Hasil penelitian dan pengabdian masyarakat.
2.Di perpustakaan, saya dengan mudah menemukan jurnal penelitian yang saya butuhkan untuk referensi tugas perkuliahan yang saya buat.
2
3.Saya mudah menemukan laporan hasil pengabdian masyarakat di perpustakaan univeritas.
3
3.Media cetak
4.Saya dapat membaca berita dari koran atau majalah terbitan terkini di perpustakaan universitas.
4
1.Pelayanan Sirkulasi dan reference
5.Saya dapat dengan mudah meminjam buku di perpustakaan univeritas
5
6.Saya dapat meminjam beberapa buku sampai batas waktu tertentu.
6
7.Untuk buku yang langka bisa saya temukan di bagian reference.
7
8.Saya dapat membaca buku di ruang reference.
8
9.Nama saya tercatat sebagai anggota perpustakaan universitas di setiap semester selama saya kuliah
9
10.Setiap kali saya ke perustakaan saya mendapatkan pelayanan yang ramah dari petugas perpustakaan.
10
fasilitas
universitas
dirancang
memberikan yang
untuk
pelayanan
optimal
kepada
civitas akademika universitas
No. Item
1.Koleksi Buku
yang disediakan di perpustakaan
Indikator Empirik
dalam rangka
terlaksa- 2.Pelayanan perpustakaan nanya Tri Dharma Permendukung
guruan Tinggi.
3.Profesionalitas 2.Pelayanan petugas perpus- ministratif takaan
ad-
1.Keramahan dari petugas perpustakaan
23
11.Petugas perpustakaan bertindak kurang sabar dalam menangani para peminjam buku.
11
12.Petugasperpustakaan mampu memberi pejelasan secara mendetail apabila ada pertanyaan yang berkaitan dengan sistem perpustakaan universitas.
12
13.Petugas perpustakaan universitas datang ke tempat kerja terlambat.
13
14.Petugas perpustakaan pulang dari tempat kerja lebih awal dari jam kerja.
14
15.Saya dapat membaca buku di ruang baca perpustakaan.
15
16.Saya merasa ruang baca yang tersedia di perpustakaan tidak nyaman.
16
2.AC ruangan
17.Di perpustakaan terdapat AC yang masih berfungsi, sehingga suasana terasa sejuk.
17
3.Fasilitas IT dan Internet
18.Saya dapat mengakases informasi melalui internet di perpustakaan.
18
2.Kemampuan dan kinerja petugas perpustakaan
4.Fasilitas Pendukung
1 .Ruang Baca
24
3.4.2 Konsep Minat Baca Konsep minat baca yang menjadi variabel dalam penelitian ini dapat dijabarkan dalam tiga dimensi konsep yaitu: 1) kesenangan membaca, 2) frekuensi membaca, 3) kesadaran akan manfaat membaca. Gambaran lengkap mengenai konsep, dimensi konsep, ephistemic correlation dan indikator empirik minat baca dapat ditunjukkan dalam tabel 3.2 berikut ini. Tabel 3.2 Konsep, Dimensi konsep, Epistemic Correlation, dan Indikator Empirik Minat Baca Konsep Minat Baca adalah dorongan perasaan yang membuat tertarik dan senang untuk melakukan aktivitas membaca
Dimensi Konsep 1.Kesenangan membaca
Epistemic Correlation
Indikator Empirik
l. Perasaan pada saat membaca
1.Saya merasa senang untuk membaca buku bacaan.
1
2.Saya memilih untuk membaca buku daripada melakukan kegiatan yang lain.
2
3.Untuk membaca, saya perlu membeli buku atau bacaan lain.
3
4.Saya tidak pernah meminjam buku di perpustakaan.
4
5.Setiap kali membaca saya butuh waktu lebih dari 2 jam sehari.
5
6.Setiap hari saya tidak ada waktu untuk membaca buku
6
7.Setelah kuliah saya sediakan waktu untuk membaca catatan materi perkuliahan.
7
8.Sebelum mengikuti perkuliahan saya sempatkan untuk membaca buku.
8
2.Cara untuk mendapatkan bacaan
1.Intensitas baca
mem-
2.Frekuensi membaca
2.Waktu membaca
untuk
No. Item
25
Konsep
Epistemic Correlation
Dimensi Konsep
No. Item
Indikator Empirik 9.Kalau ada waktu luang saya 9 gunakan untuk membaca buku atau bacaan lain.
3.Kesadaran akan manfaat membaca
1 .Alasan membaca buku
10.Saya belajar membaca buku.
dengan 10
11.Saya butuh membaca untuk 11 menambah wawasan 2.Hasil yang dipetik dari membaca
12.Dengan membaca 12 buku pengetahuan saya bertambah. 13.Dengan membaca buku banyak informasi bermutu yang saya dapatkan.
13
3.4.3 Konsep Kepuasan Belajar Konsep kepuasan belajar dalam penelitian ini adalah sikap emosional dari mahasiswa yang menunjukkan tingkat kesenangan dengan menunjukkan sikap positifnya untuk melakukan aktivitas belajar di kampus. Kepuasan belajar dapat dijabarkan dalam empat dimensi konsep yaitu: 1) prestasi belajar, 2) ketersediaan fasilitas untuk studi pelayanan, 3) servis atau pelayanan studi, 4) Peluang berinteraksi dan mengembangkan diri. Gambaran lengkap mengenai konsep, dimensi konsep, ephistemic correlation dan indikator empirik minat baca dapat ditunjukkan dalam tabel 3.3 berikut ini.
26
Tabel 3.3 Konsep, Dimensi konsep, Epistemic Correlation, dan Indikator Empirik Kepuasan Belajar Konsep
Dimensi Konsep
Kepuasan belajar ada-
1 .Ketercapaian Prestasi atau kompetensi Mahasiswa
lah sikap emosional dari mahasiswa yang
Epistemic Corrélation 1.Prestasi Belajar
menunjukkan tingkat
Indikator Empirik
No. Item
l.Saya mendapatkan nilai evaluasi dalam kategori baik setiap menempuh tes.
1
2.Indeks prestasi kumulatif yang saya peroleh cukup memuaskan.
2
3.Saya merasa wawasan saya bertambah.
3
4.Saya mampu mengerjakan soal-soal tes dengan baik.
4
5.Saya mampu mengerjakan tugas-tugas perkuliahan secara mandiri.
5
6.Menurut pengamatan saya, ruang perkuliahan di kampus cukup memadai.
6
7.Menurut saya fasilitas penunjang untuk PBM tidak memadai.
7
8.Menurut pengamatan saya, fasilitas perkuliahan terpelihara dengan baik.
8
9.Media pembelajaran di kampus tidak bisa digunakan karena rusak.
9
10.Selama saya kuliah fasilitas pembelajaran di kampus menggunakan teknologi modem
10
11.Menurut pengalaman saya, aktivitas administrasi di kampus diselenggarakan secara professional.
11
kesenangan dengan menunjukkan
2.Pengetahuan dan kemampuan meningkat
sikap
positifnya untuk melakukan aktivitas belajar di kampus
2.Ketersediaan Fasilitas untuk Studi
1.Kuantitas
2.Kualitas
3.Servis atau pelayanan studi
1 .Pelayanan Administratif
27
Konsep
Dimensi Konsep
Epistemic Correlation
2.Pelayanan Akademis
4.Peluang untuk berinteraksi dan mengembangkan diri
1 .Ekstra kurikuler
2. Interaksi dengan pihak lain
Indikator Empirik
No. Item
12. Berdasarkan pengalaman saya, tenaga administrasi melakukan kesalahan pada saat melayani mahasiswa . 13.Pelayanan administrasi di kampus menggunakan teknologi canggih.
12
14..Pada setiap perkuliahaan Dosen hadir tepat waktu.
14
15.Setiap matakuliah diampu oleh dosen berkompeten dihidangnya.
15
16.Saya merasa tidak bebas dalam untuk mengikuti kegiatan lain di luar perkuliahan.
16
17.Saya dapat memilih untuk mengikuti kegiatan ekstra kurikuler (UK.M) sesuai dengan minat dan keinginan saya.
17
18.Saya merasa bebas berinteraksi dengan masya- rakan umum di sekitar kampus.
18
19.Saya bebas berteman dengan siapapun di kampus.
19
13
3.5 Anailisis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer pada penelitian ini adalah jawaban tertulis dari reseponden melalui pernyataan-pernyataan dalam instrumen penelitian yang digunakan. Dalam penelitian ini kuesioner fasilitas belajar di perpustakaan universitas, minat baca dan kepuasan belajar mahasiswa menggunakan Skala Likert dengan disediakan empat pilihan jawaban. Pemberian skor jawaban pada angket adalah sebagai berikut:
28
1. Untuk item bentuk pernyataan positif (favorable), selalu (SL) diberi skor 4;
sering (SR) diberi skor 3; jarang (JR) diberi skor 2; dan tidak pernah (TP) diberi skor 1. 2. Untuk item bentuk pernyataan negatif (unfavorable), selalu (SL) diberi skor 1;
sering (SR) diberi skor 2; jarang 0R) diberi skor 3; dan tidak pernah (TP) diberi skor 4.
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2002). Sedangkan reliabilitas adalah tingkat konsistensi hasil pengukuran dari suatu objek. Uji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini menggunakan program SPSS for Windows Versi 12.
3.7 Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini dengan teknik statistik melalui analisis deskriptif dan regresi menggunakan program SPSS for Windows Versi 12. Untuk menganalisis data yang dikumpulkan digunakan analisis deskriptif guna memperoleh gambaran keadaan variabel yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya (Sugiyono, 2007). Analisis deskreptif digunakan untuk mendeskripsikan data hasil angket dari fasilitas belajar di perpustakaan universitas (X) terhadap minat baca mahasiswa (Yi), dan kepuasan belajar mahasiswa (Y2). Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi pengaruh secara parsial masing-masing variabel digunakan analisis regresi dengan uji t.
29
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pancasakti Tegal yang tercatat aktif pada semester genap Tahun Akademik 2009-2010, dengan jumlah populasi 358 mahasiswa, yang terdiri dari 112 mahasiswa Semester II, 91 mahasiswa semester IV, 48 mahasiswa semester VI, 38 mahasiswa semester VIII dan 69 mahasiswa konversi / ekstensi. Sebagai responden penelitian diambil sampling berdasarkan perhitungan Nomogram Harry King (Sugiyono, 2007) diperoleh 54 mahasiswa. Secara kewilayahan kampus Universitas Pancasakti berada di Kota Tegal, namun sebagian besar mahasiswa berasal dari luar Kota Tegal dengan latar belakang sosial ekonomi keluarga yang beragam. Beberapa mahasiswa yang kuliah sambil bekerja, terutama untuk mahasiswa konversi / ekstensi. Ada yang bekerja sebagai guru, tenaga administrasi, tenaga marketing dan tenaga honorer di perusahaan swasta. Sebagian besar mahasiswa melaksanakan studi dengan biaya dari orang tua atau keluarga. Namun ada sebagian mahasiswa yang mendapat bantuan beasiswa dari beberapa sumber, seperi beasiswa Djarum, Supersemar, dan lain sebagainya.
4.2 Uji Validitas Konstruk dan Reliabilitas Instrumen Untuk uji validitas konstruk digunakan kriteria dari Juliandi (2007), yaitu instrumen valid apabila nilai korelasi adalah positif, dan nilai probabilitas korelasi lebih kecil dari taraf signifikan (a) sebesar 0,05. Sedangkan reliabilitas menggunakan kriteria menurut Ghozali (2002), yaitu instrumen dinyatakan memiliki reliabilitas tinggi jika nilai koefisien >0,60.
30
4.2.1 Uji
Validitas
dan Reliabilitas Instrumen Fasilitas Belajar
di
Perpustakaan Universitas Hasil perhitungan validitas dan reliabilitas instrument fasilitas belajar di perpustakaan universitas dapat ditunjukkan pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Validitas Konstruk dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Fasilitas Belajar di Perpustakaan Universitas Dimensi Konsep Ketersediaan Koleksi Pelayanan di Perpustakaan Profesionalitas Petugas Perpustakaan Fasilitas Pendukung
Nilai Korelasi 0,775** 0,894** 0,836** 0,829**
Probabilitas Korelasi 0.000 0,000 0,000 0,000
Kesimpulan Valid Valid Valid Valid
"signifikansi korelasi pada tingkat 0,01 (2-tailed) N of Cases = 54
N of items = 4
Chrombach’s Alpha =
.851
Dari tabel 4.1 dapat tampak bahwa nilai korelasi dimensi konsep terendah adalah 0,775** dengan probabilitas korelasi 0,000. Dengan menggunakan kriteria yang ditetapkan yaitu nilai probabilitas korelasi sama dengan atau lebih kecil dari 0,05, maka instrumen termasuk dalam kategori valid. Besarnya Chronbach Alpha adalah 0,851 berarti lebih besar dari 0,60, maka berdasarkan kriteria angka tersebut termasuk memiliki reliabilitas yang tinggi. Dengan demikian seluruh dimensi konsep yang masuk dalam instrumen dapat digunakan.
4.2.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Minat Baca Mahasiswa Hasil perhitungan validitas dan reliabilitas instrument minat baca mahasiswa dapat ditunjukkan pada tabel 4.2.
31
Tabel 4.2 Validitas Konstruk dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Minat Baca Mahasiswa Dimensi Konsep
Kesenangan Membaca Frekuensi Membaca Kesadaran akan Manfaat Membaca
Nilai
Probabilitas
Korelasi
Korelasi 0.000
0,773** 0,884** 0,784**
Kesimpulan
Valid Valid Valid
0,000 0,000
"signifikansi korelasi pada tingkat 0,01 (2-tailed) N of Cases = 54
Chrombach’s Alpha = .743
N of items = 3
Dari tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai korelasi dimensi konsep minat baca terendah adalah 0,773** dengan probabilitas korelasi 0,000. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan yaitu, dimana nilai probabilitas korelasi harus sama dengan lebih kecil dari 0,05, maka instrumen termasuk dalam kategori valid. Besarnya Chronbach Alpha adalah 0,743. Berdasarkan kriteria angka tersebut termasuk memiliki reliabilitas yang tinggi, karena lebih besar dari 0,60. Dengan demikian seluruh dimensi konsep dari minat baca mahasiswa yang masuk dalam instrumen dapat digunakan.
4.2.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kepuasan Belajar Mahasiswa Hasil perhitungan validitas dan reliabilitas instrument kepuasan belajar mahasiswa dapat ditunjukkan pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Validitas Konstruk dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Kepuasan Belajar Mahasiswa Dimensi Konsep
Nilai Korelasi
Ketercapaian Prestasi Belajar Ketersediaan Fasilitas Studi Pelayanan Studi Peluang Interaksi dan kembangkan diri
0,700** 0,644** 0,760** 0,598**
Probabilitas Korelasi 0.000
0,000 0,000 0,000
Kesimpulan
Valid Valid Valid Valid
"signifikansi korelasi pada tingkat 0,01 (2-tailed) N of Cases = 54
N of items = 4
Chrombach’s Alpha = .601
32
Dari tabel 4.3 tampak besarnya nilai korelasi dimensi konsep terendah adalah 0,598** dengan probabilitas korelasi 0,000. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan dimana nilai probabilitas korelasi harus sama dengan atau lebih kecil dari 0,05, maka instrumen termasuk dalam kategori valid. Besarnya Chronbach Alpha adalah 0,601, maka berdasarkan kriteria angka tersebut termasuk memiliki reliabilitas yang tinggi. Dengan demikian seluruh dimensi konsep yang masuk dalam instrumen dapat digunakan.
4.3 Analisis Deskriptif 4.3.1 Variabel Fasilitas Belajar di Perpustakaan Deskripsi klasifikasi distribusi frekuensi tingkat kelayakan fasilitas belajar di perpustakaan universitas ditunjukkan pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Fasilitas Belajar di Perpustakaan Universitas Kategori Rentang Nilai Sangat Layak 60-72 Layak 46-59 Tidak Layak 33-45 Sangat Tidak Layak 18-32 Jumlah Sumber: DataPrimer diolah, Juli 2010
Frekuensi 9 27 16 2 54
Prosentase 16,67% 50,00 % 29.63 % 3,70 % 100%
Berdasarkan tabel 4.4 dinyatakan bahwa sebagaian besar menganggap fasilitas belajar di perpustakaan universitas adalah layak untuk dimanfaatkan. Hal ini dapat ditunjukkan dari prosentase fasilitas belajar masuk kategori layak sebesar 50% dan sangat layak sebesar 16,67%. Untuk nilai rata-rata, simpangan baku dan uji normalitas data fasilitas belajar di perpustakaan universitas ditunjukkan pada tabel 4.5 berikut ini.
33
Tabel 4.5 Normalitas Sebaran Data Fasilitas Belajar di Perpustakaan Universitas One-Sample Koimogorov-Smirnov Test
Fasilitas belajar di Perpus Univ 54
N Normal Parameters(a,b)
Most Extreme Differences
Mean
49,1111
Std. Deviation
9,69082
Absolute
,072
Positive
,042
Negative
-,072
Koimogorov-Smirnov Z
.527
Asymp. Sig. (2-tailed)
,944
a. b.
Test distribution is Normal Calculated from data
Data pada tabel 4.5 menunjukkan nilai rata-rata 49,1111, berarti bahwa mahasiswa cenderung mengangap fasilitas belajar di perpustakaan universitas dalam kategori layak. Kecenderungan tersebut memiliki variasi dari kategori sangat layak sampai dengan sangat tidak layak dengan simpangan baku 9,69082. Hasil uji Koimogorov-Smirnov untuk variabel fasilitas belajar di perpustakaan universitas adalah 0,527 dengan taraf signifikansi 0,944. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi hasil pengukuran untuk variabel fasilitas belajar di perpustakaan universitas adalah normal, karena taraf signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,944 > 0,05). 4.3.2 Variabel Minat Baca Mahasiswa Deskripsi klasifikasi distribusi frekuensi tingkatan minat baca mahasiswa ditunjukkan pada tabel 4.6. Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Minat Baca Mahasiswa Kategori
Rentang Nilai 40-52 27-39 13-26
Tinggi Sedang Rendah Jumlah
Frekuensi 7 45 2 54
Prosentase 12,97% 83,33 % 3,70 % 100%
Sumber : DataPrimer diolah, Juli 2010
34
Berdasarkan tabel 4.6 dinyatakan bahwa sebagaian besar mahasiswa memiliki minat baca dalam kategori sedang dengan prosentase 83,33%. Untuk nilai rata-rata, simpangan baku dan uji normalitas data minat baca mahasiswa dapat ditunjukkan pada tabel 4.7 berikut ini.
Tabel 4.7 Normalitas Sebaran Data Minat Baca Mahasiswa One-Sample Kolmogorov-Smirnov
N Normal Parameters(a,b)
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smimov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. b.
Minat baca mahasiswa 54 35,8889 4,83176 ,130 ,130 -,075 ,957 ,319
Test distribution is Normal Calculated from data
Data pada tabel 4.7 menunjukkan nilai rata-rata 35,8889, berarti bahwa mahasiswa
cenderung
memiliki
minat
baca
dalam
kategori
sedang.
Kecenderungan tersebut memiliki variasi dari kategori tinggi sampai dengan rendah dengan simpangan baku sebesar 4,83176. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov untuk variabel minat baca mahasiswa adalah 0,957 dengan taraf signifikansi 0,3919. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi hasil pengukuran untuk variabel minat baca mahasiswa adalah normal, karena taraf signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,319 > 0,05). 4.3.3 Variabel Kepuasan Belajar Mahasiswa Deskripsi
klasifikasi
distribusi
frekuensi
tingkat
kepuasan belajar
mahasiswa ditunjukkan pada tabel 4.8.
35
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Minat Baca Mahasiswa
Kategori Sangat Puas Puas Tidak Puas Sangat Tidak puas
Rentang Nilai 63-76 49-62 35-48 19-34 Jumlah
Frekuensi 2 35 17 0 54
Prosentase 3,70% 64,82 % 31,48% 0% 100%
Sumber : DataPrimer diolah, Juli 2010
Berdasarkan tabel 4.8 dinyatakan bahwa sebagaian besar mahasiswa merasa puas belajar dalam kategori sedang dengan prosentase 64,82%. Untuk nilai rata-rata, simpangan baku dan uji normalitas data kepuasan belajar mahasiswa dapat ditunjukkan pada tabel 4.9 berikut ini.
Tabel 4.9 Normalitas Sebaran Data Kepuasan Belajar Mahasiswa One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Kepuasan belajar mahasiswa
N Normal Parameters(a,b) Most Fxtreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal b. Calculated from data
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative77y
54 52,1852 6,02847 .084 ,072 -.084 ,615 ,843
Data pada tabel 4.9 menunjukkan nilai rata-rata 52,1852, berarti bahwa mahasiswa cenderung merasa puas belajar. Kecenderungan tersebut memiliki variasi dari kategori sangat puas sampai dengan sangat tidak puas dengan simpangan baku sebesar 6,02847.
36
Hasil uji Kolmogorov-Smirnov untuk variabel minat baca mahasiswa adalah 0,615 dengan taraf signifikansi 0,843. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi hasil pengukuran untuk variabel minat baca mahasiswa adalah normal, karena taraf signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,843 > 0,05).
4.4 Analisis Regresi 4.4.1 Analisis Regresi Fasilitas Belajar di Perpustakaan Universitas terhadap Minat Baca Mahasiswa Analisis regresi linier dengan SPSSfor Windows versi 12 antara fasilitas belajar di perpustakaan universitas terhadap minat baca mahasiswa ditunjukan pada tabel 4.10 berikut ini.
Tabel 4.10 Regresi Linier Fasilitas Belajar di Perpustakaan Universitas (X) terhadap Minat Baca Mahasiswa (Y1) Model Summary
Model
R
R Square
1
,400(a)
Adjusted R Square
,160
Std. Error of the Estimate
,144
4,46990
a Predictors: (Constant), Fasilitas belajar di Perpus Univ
Coefficients(a) Model 1
(Constant) Fasilitas belajar di Perpus Univ a.
Unstandardized Coefficients B Std. Error 26,084 3,170 ,200
,063
Standardized Coefficients Beta
,400
t
Sig.
8,227
,000
3,151
,003
Dependent Variable : Minat baca Mahasiswa
Pada tabel 4.10 dapat diketahui bahwa koefisien regresi linier fasilitas belajar di perpustakaan universitas sebesar Pxyi = 0,200. Uji keberartian koefisien regresi diperoleh t = 3,151 dengan signifikansi 0,003. Karena nilai signifikansi yang diperoleh kurang dari 0,05, maka nilai t yang diperoleh tersebut signifikan. Hal ini berarti bahwa variabel fasilitas belajar di perpustakaan universitas (X)
37
berpengaruh terhadap minat baca mahasiswa (Yi). Dari koefisien regresi tersebut dapat diartikan bahwa, jika kelayakan fasilitas belajar di perpustakaan universitas bertambah 1 poin, maka akan menyebabkan peningkatan minat baca mahasiswa sebesar 0,2 poin. Hubungan antara variabel fasilitas belajar di perpustakaan universitas (X) dengan variabel minat baca mahasiswa (Yi) dapat ditunjukkan dari koefisien korelasi rxy, = 0,4. Besarnya pengaruh variabel fasilitas belajar di perpustakaan universitas (X) terhadap variabel minat baca mahasiswa (Yj) dapat diketahui dari koefisien determinasi R square = 0,16. Hal ini dapat berarti bahwa pengaruh variabel fasilitas belajar di perpustakaan universitas (X) terhadap variabel minat baca mahasiswa (Yi) yang dapat dijelaskan sebesar 16% dan sisanya dapat dijelaskan oleh faktor lain.
4.4.2 Analisis Regresi Fasilitas Belajar di Perpustakaan Universitas terhadap Minat Baca Mahasiswa
Analisis regresi linier dengan SPSS for Windows versi 12 antara fasilitas belajar di perpustakaan universitas terhadap kepuasan belajar mahasiswa ditunjukan pada tabel 4.11 berikut ini.
38
Tabel 4.11Regresi Linier Fasilitas Belajar di Perpustakaan Universitas (X) terhadap Kepuasan Belajar Mahasiswa (Y2) Model Summary
Model
R
1
.659(a)
a.
R Square
Adjusted R Square
,435
Std. Error of the Estimate
,424
4,57520
Predictors : (Constant), Fasilitas di Perpus Univ
Coefficients(a) Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta
Model
1 (Constant) Fasilitas belajar di Perpus Univ
a.
32,038 3,245 ,065 ,410
,659
T
_ S ig . .
9,873 ,000 ,000 6,326
Dependent Variable: Kepuasan Mahasiswa
Pada tabel 4.11 dapat diketahui bahwa koefisien regresi linier fasilitas belajar di perpustakaan universitas sebesar (βxy2 = 0,410. Uji keberartian koefisien regresi diperoleh t = 6,326 dengan signifikansi 0,000. Nilai signifikansi tersebut kurang dari 0,05, maka nilai t yang diperoleh tersebut signifikan. Hal ini berarti bahwa variabel fasilitas belajar di perpustakaan universitas (X) berpengaruh terhadap kepuasan belajar mahasiswa (Y2). Bentuk pengaruh fasilitas belajar di perpustakaan universitas (X) terhadap kepuasan belajar mahasiswa (Y2) bahwa, jika kelayakan fasilitas belajar di perpustakaan universitas bertambah 1 poin, maka akan menyebabkan kepuasan belajar mahasiswa meningkat sebesar 0,41 poin. Hubungan antara variabel fasilitas belajar di perpustakaan universitas (X) dengan variabel kepuasan belajar mahasiswa (Y2) dapat ditunjukkan dari koefisien korelasi rxy2 = 0,659. Besarnya pengaruh variabel fasilitas belajar di perpustakaan universitas (X) terhadap variabel kepuasan belajar mahasiswa (Y2) dapat diketahui dari koefisien determinasi R square = 0,435. Hal ini bermakna bahwa pengaruh variabel fasilitas belajar di perpustakaan universitas (X) terhadap variabel kepuasan belajar mahasiswa (Y2) yang dapat dijelaskan sebesar 43,5% dan sisanya dijelaskan oleh faktor lain.
39
4.5 Uji Hipotesis Penelitian ini menguji dua hipotesis empirik adalah sebagai berikut: 1. Ada pengaruh positif signifikan fasilitas belajar di perpustakaan universitas terhadap minat baca mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Pancasakti Tegal. 2. Ada pengaruh positif signifikan fasilitas belajar di perpustakaan universitas terhadap kepuasan belajar mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Pancasakti Tegal. Berdasarkan rumusan empirik di atas, selanjutnya hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut: 1. H0 : β xy1 = 0 : Tidak ada pengaruh positif signifikan fasilitas belajar di perpustakaan universitas terhadap minat baca mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Pancasakti Tegal. H 1 : β xy1 > 0 : Ada pengaruh positif signifikan fasilitas belajar di perpustakaan universitas terhadap minat baca mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Pancasakti Tegal. 2. Ho : β xy2 = 0 : Tidak ada pengaruh positif signifikan fasilitas belajar di perpustakaan
universitas
terhadap
kepuasan
belajar
mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Pancasakti Tegal. H o : β xy2 > 0 : Ada pengaruh positif signifikan fasilitas belajar di perpustakaan
universitas
terhadap
kepuasan
belajar
mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Pancasakti Tegal. Dari uji hipotesis statistik dapat ditemukan beberapa hal sebagai berikut: 1. H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan fasilitas belajar di perpustakaan universitas terhadap minat baca mahasiswa. Koefisien regresi linier fasilitas belajar di perpustakaan universitas terhadap minat baca mahasiswa sebesar βxy1 = 0,200 dengan signifikansi 0,003 lebih kecil dari 0,05.
40
2. H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan fasilitas belajar di perpustakaan universitas terhadap kepuasan belajar mahasiswa. Koefisien regresi linier fasilitas belajar di perpustakaan universitas terhadap kepuasan belajar mahasiswa sebesar βxy2 = 0,410 dengan signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05.
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian 4.6.1 Pembahasan Pengaruh Fasilitas Belajar di Perpustakaan Universitas terhadap Minat Baca Mahasiswa Berdasarkan hasil analisis regresi sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.10 yang memperlihatkan bahwa koefisien regresi linier fasilitas belajar di perpustakaan universitas terhadap minat baca mahasiswa sebesar βxy1 = 0,200 dengan signifikansi 0,003 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini dapat bermakna bahwa fasilitas belajar di perpustakaan universitas berpengaruh terhadap minat baca mahasiswa. Selanjutnya dapat dinyatakan bahwa semakin layak fasilitas belajar di perpustakaan universitas, maka minat baca mahasiswa akan semakin tinggi. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Nurbiyanti (2009) yang menyatakan bahwa fasilitas perpustakaan berpengaruh signifikan terhadap minat baca. Fasilitas yang disediakan di perpustakaan universitas dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk melakukan aktivitas membaca. Sebagaimana telah dinyatakan di Bab II, aktivitas membaca merupakan aktivitas visual yang dilakukan seseorang dengan tujuan tertentu, yaitu belajar, mencari informasi dan rekreatif. Untuk itu pengembangan fasilitas belajar di perpustakaan di harapkan mampu menjamin pengguna layanan melakukan aktivitas membaca secara efektif. Disamping itu, keadaan lingkungan juga dapat membuat seseorang untuk melakukan aktivitas membaca. Hal ini senada dengan pendapat Mariana dan Soetjiningsih (2003) yang menyatakan kebiasaan membaca dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Kondisi lingkungan perpustakaan yang kondusif tentunya akan
41
membuat para pengunjung merasa aman dan nyaman, sehingga dengan sendirinya akan menarik mereka melakukan aktivitas belajar dan membaca. Fasilitas belajar di perpustakaan universitas seperti koleksi bahan pustaka yang bervariatif, situasi ruang baca yang kondusif, dan keramahan dari petugas merupakan aspek-aspek yang perlu diperhatikan untuk memberikan pelayanan yang layak, Tingkat kelayakan fasilitas belajar di perpustakaan universitas mampu mempengaruhi peningkatan minat baca mahasiswa. Oleh karena itu, diharapkan pengelolaan fasilitas belajar di perpustakaan secara optimal dan profesional, mengingat bahwa fasilitas belajar di perpustakaan universitas terbukti secara signifikan berpengaruh terhadap minat baca mahasiswa. Besarnya kontribusi dari fasilitas belajar di perpustakaan universitas terhadap minat baca mahasiswa dapat ditunjukkan oleh besarnya koefisien detterminasi R square = 0,16. Hal ini berarti minat baca mahasiswa 16% dipengaruhi oleh fasilitas belajar di perpustakaan universitas, sedangkan 84% dipengaruhi oleh variabel yang lain.
4.6.2 Pembahasan Pengaruh Fasilitas Belajar di Perpustakaan Universitas terhadap Kepuasan Belajar Mahasiswa Berdasarkan hasil analisis regresi yang ditunjukkan pada tabel 4.11 memperlihatkan bahwa koefisien regresi linier fasilitas belajar di perpustakaan universitas terhadap kepuasan belajar mahasiswa sebesar βxy2 = 0,410 dengan signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini dapat bermakna bahwa fasilitas belajar di perpustakaan universitas berpengaruh terhadap kepuasan belajar mahasiswa. Selanjutnya dapat dinyatakan bahwa semakin layak fasilitas belajar di perpustakaan universitas, maka kepuasan belajar mahasiswa menjadi meningkat. Hasil penelitian ini mendukung dengan hasil temuan Astuti (2008), yang mengindikasikan bahwa kecenderungan mahasiswa merasa puas terhadap fasilitas yang sesuai dengan standar baku. Menurut Trimo (1992), fasilitas belajar di perpustakaan perguruan tinggi (universitas) disediakan untuk memperlancar dan mensukseskan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Hal ini berarti merupakan sarana untuk mendukung
42
terselenggaranya aktivitas pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Berbagai aktivitas perkuliahan di kampus membutuhkan bahan acuan yang sebagian besar disediakan di perpustakaan universitas. Demikian pula dengan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat yang membutuhkan literatur yang disediakan oleh perpustakaan universitas. Hal ini berarti koleksi bahan pustaka sangat dibutuhkan dalam penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi. Kuantitas dan kualitas bahan pustaka dapat memberikan kesan tersendiri bagi pengguna. Hasil temuan Astuti (2008) yang menunjukkan bahwa mahasiswa cenderung merasa puas dengan banyaknya buku di perpustakan universitas, namun merasa tidak puas karena buku-buku yang ada tidak up to date. Hal ini berarti bahwa mahasiswa sebagai pengguna layanan perpustakaan, selalu mengharapkan bahan pustaka dalam jumlah besar dan bervariatif, serta memiliki kualitas yang baik, yaitu mengandung informasi terbaru. Selain ketersediaan koleksi bahan pustaka, kemampuan petugas dan keberadaan fasilitas pendukung di perpustakaan universitas juga berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa. Temuan Astuti (2008) menyebutkan bahwa mahasiswa puas terhadap fasilitas dan gedung perpustakaan universitas yang disediakan. Namun mahasiswa tidak puas terhadap petugas perpustakaan yang tidak bersahabat. Keadaan fasilitas perpustakaan yang lengkap dan berkualitas, tidak ada artinya apabila tidak ada keramahan dari petugas perpustakaan. Untuk itu, dalam pengelolaan perpustakaan, sebaiknya tidak hanya memperhatikan kondisi fisik, namun juga kondisi non fisik seperti pelayanan dan kemampuan petugas perpustakaan. Trimo (1992) mengungkapkan, fasilitas belajar di perguruan tinggi antara lain adalah pelayanan dan profesionalitas petugas. Pelayanan menekankan pada kecepatan, kesan yang bersahabat dan manusiawi (Astuti, 2008). Sedangkan profesionalisme petugas, menekankan pada pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dengan demikian pelayanan petugas perpustakaan universitas diharapkan mampu memberikan kesan positif dan daya tarik tersendiri bagi para pengguna terutama mahasiswa, sehingga fasilitas yang ada di perpustakaan dapat dimanfaatkan secara optimal.
43
Berdasarkan pernyataan di atas Kelayakan fasilitas belajar di perpustakaan terbukti secara signifikan berpengaruh terhadap kepuasan belajar mahasiswa. Besarnya kontribusi dari fasilitas belajar di perpustakaan universitas terhadap kepuasan belajar mahasiswa dapat ditunjukan oleh R square = 0,435. Hal ini berarti kepuasan belajar mahasiswa 43,5% dipengaruhi oleh fasilitas belajar di perpustakaan universitas, sedangkan 56,5% dipengaruhi oleh variable yang lain.
44
BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI
5.3 Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada pengaruh positif signifikan fasilitas belajar di perpustakaan universitas terhadap minat baca mahasiswa. Berati semakin layak fasilitas belajar di perpustakaan universitas, maka minat baca mahasiswa akan semakin tinggi . 2. Ada pengaruh positif signifikan fasilitas belajar di perpustakaan universitas terhadap kepuasan belajar mahasiswa. Berarti semakin layak fasilitas belajar di perpustakaan universitas, maka kepuasan belajar mahasiswa semakin meningkat. 3. Dalam konteks penelitian di Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Pancasakti Tegal dapat diperoleh hasil sebagai berikut: Koefisien regresi linier fasilitas belajar di perpustakaan universitas terhadap minat baca mahasiswa sebesar βxy1 = 0,200 dengan signifikansi 0,003; koefisien regresi linier fasilitas belajar di perpustakaan universitas terhadap kepuasan belajar mahasiswa sebesar βxy2 = 0,410 dengan signifikansi 0,000.
5.4 Implikasi Berdasarkan hasil penelitian ini,dapat diberikan implikasi teoritis, implikasi terapan dan implikasi penelitian lanjutan.
5.2.1
Implikasi Teoritis Implikasi teoritis berkaitan dengan kontribusi penelitian bagi khasanah ilmu
pengetahuan. Implikasi teoritis pada penelitian ini adalah fasilitas belajar di perpustakaan universitas merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap minat baca dan kepuasan belajar mahasiswa.
45
5.2.2 Implikasi Terapan 1. Minat
baca
mahasiswa
perlu
diperhatikan
dan
ditingkatkan
secara
berkesinambungan, karena dengan minat baca yang tinggi membuat wawasan pengetahuan bertambah luas sehingga akan meningkat prestasi belajar. 2. Kepuasan belajar mahasiswa dapat ditingkatkan secara optimal apabila fasilitas belajar yang ada dapat dimanfatkan secara optimal. 3. Fasilitas belajar di perpustakaan universitas berpengaruh positif signifikan terhadap minat baca dan kepuasan belajar mahasiswa, maka pimpinan dan petugas perpustakaan hendaknya mampu mengelola fasilitas belajar yang disediakan agar minat baca dan kepuasan belajar mahasiswa meningkat.
5.2.3 Implikasi Penelitian Lanjutan 1. Perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh lingkungan keluarga dan kampus terhadap minat baca. 2. Perlu dilakukan penelitian untuk melihat pengaruh minat dan motivasi membaca terhadap prestasi belajar mahasiswa. 3. Perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan belajar mahasiswa. 4. Perlu dilakukan penelitian untuk melihat hubungan fasilitas perpustakaan dan ruang kelas dengan prestasi belajar mahasiswa. 5. Perlu dilakukan penelitian untuk melihat hubungan fasilitas belajar di perpustakaan dengan kinerja mengajar dosen.
46
DAFTAR PUSTAKA Alaedroes, F. (2005) Fasilitas Sekolah Islam Terpadu, http://www.jsit.or.id/makalal. php, diakses 8 Agustus 2008 Arixs. (2006), Enam Penyebab Rendahnya Minat Baca. Majalah TOKOH, Bacaan Wanita dan Keluarga. Senin, 29 Mei 2006. Asngari,
Moh
Hasbi.
(2007)
Minat
Baca
dan
Perpustakaan,
http://afzanuin.
multiply.com/journal/item/8, diakses 3 Maret 2010 Astuti, Fuji. (2008), Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Layanan Perpustakaan Utama, http://fuziequ.blogspot.eom/2008_06_01 _ archive. html. diakses 3 Maret 2010 Azwar, S. (2005), Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (2006) Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta Ginting, Vera. (2005), Penguatan Membaca,Fasilitas Lingkungan Sekolah dan Keterampilan Dasar Membaca Bahasa Indonesia serta Minat Baca Murid, Jurnal Pendidikan Penabur - No.04/ Th.IV/ Juli 2005 Imam Ghozali, 2002, Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro Hanani, Silfia. (2009), Membangun Minat Baca Murid Melalui Optimalisasi Perpustakaan Sekolah Berbasis Masyarakat Sebagai Salah Satu Usaha untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan, Bukit Tinggi: STAIN Bukit Tinggi (Makalah) http://guahira. or.id /index.php?option=com_content&task=view&id=22<em id=2 diakses 3 Maret 2010 http://makalah2009.wordpress.com/2009/02/19/hubungan-motivasi-belajar-dengan-minatbaca-siswa-smp/ diakses 11 Maret 2010 http://www.bps.go. id/tab_sub/view.php?tabel=l&daftar=1 &id_subyek=2 7¬ab—35, diakses 4 Maret 2010 Indriyanto, B. (2002), Sumberdaya Pendidikan: Reaktualisasi Pasal 1 (ayat 10) Undangundang No.2 Tahun 1989 tentang Sistem pendidikan Nasional, http://www. depdiknas.go.id/Jurnal/31/sumber daya_pendidikan, htm. diakses 8 Agustus 2008 Juliandi, Azuar (2007) Teknik Pengujian Validitas dan
Reliabilitas, http:// www.
azuarjuliandi. com/elearning/ Koran Tempo, Edisi 26 Juni 2006, Membaca Buku Sebagai Gaya Hidup
47
Mariana, Widya dan Chistiana Hari Soetjiningsih. (2003), Korelasi Antara Kecerdasan dan Kebiasaan Membaca Pada Remaja di SMU Laboratorium UKS W, Jurnal Satya Widya Vol. 16 No.2 Desember 2003 Mulyadi, Memet (2009), Kepuasan Belajar, http://mtsncbb.wordpress.com/2009/06/l0/ kepuasan-belajar/, diakses 4 Maret 2010 Munif, Muhammad. (2007), Korelasi Aktivitas Siswa Membaca Buku Perpustakaan Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada SMP Negeri 1 Bancak Kabupaten Semarang, Semarang: Teknik Elektro, Fakultas Teknik, UNNES (Skripsi tidak dipublikasikan) Murtafiah, Naimatul. (2009), Pengaruh Kemampuan Komunikasi Guru Dalam Prose Belajar
Mengajar
terhadap
Kepuasan Belajar Pelajaran Akuntansi
Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 6 Semarang. Semarang: Fakultas Ekonomi, UNNES (Skripsi tidak dipublikasikan) Nurbiyanti. Enny (2009) Persepsi siswa tentang fasilitas perpustakaan dan kinerja tenaga pustakawan terhadap minat baca siswa SMK Negeri 2 Blora, Semarang: Fakultas Ekonomi, UNNES (Skripsi tidak dipublikasikan) Saga, Sendo. (2010), Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi kunjungan Mahasiswa ke Perpustakaan, http://sendo-saga. blogspot. com/2010/02/analisis-faktor-faktoryang. html. diakses 3 maret 2010 Sandjaja, Soejanto (2005) Pengaruh Keterlibatan Orang Tua Terhadap Minat Membaca Anak Ditinjau dari Pendekatan Stres Lingkungan, www.unika.ac.id/fakultas! psikologi/artikel /ss-l.pdf. diakses 11 Maret 2010 Santoso, Agus. (2008), Studi Tentang Kepuasan Siswa Ditinjau Dari Unjuk Kerja Guru, Fasilitas Pembelajaran dan Keselamatan Kerja Siswa Di SMK Negeri Ngawen Gunung Kidul, Surakarta: Program Pascasaijana UMS (Thesis tidak dipubliksikan) Soetjiningsih, Christiana Hari. (2001), Korelasi Antara Hasil Tes kecerdasan (TIKI-M) dan Hasil Tes Bakat (DAT-V) Dengan Prestasi Studi Siswa Sekolah Menengah Umum, Jurnal Satya Widya Vol.I4 No.2 Desember 2001 Sugiyono (2007), Statistika untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta Supranto (2006), Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta : Rineka Cipta. Wilujeng, In. (2005), Hubungan Antara Fasilitas Belajar di Perpustakaan Universitas dan Motivasi Berprestasi Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Salatiga. PPs-MP UK.SW (Thesis tidak dipublikasikan)
48
Wahyudin, Purwanto (2007), Pengaruh Faktor-faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pusat Pendidikan Komputer IMKA di Surakarta, Surakarta: Program Pascasarjana,UMS (Thesis tidak dipublikasikan) Wicahyani, Venti Mei. (2010). Pengaruh Minat Baca dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Srengat), Malang: Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang (Skripsi tidak dipublikasikan) Yulianto, A. Rony. (2007), Hubungan Antara Fasilitas Belajar dan Disiplin Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa SMK Kristen (Kelompok Bisnis dan Manajemen) Salatiga, Salatiga: PPs-MP UKSW (Thesis tidak dipubliksikan) Yuliana (2009). Hubungan Tata Ruang Perpustakaan dengan Minat Baca Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri se-Kecamatan Bangil. Jurusan Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang. (Skripsi tidak dipublikasikan
49
INSTRUMEN PENELITIAN FASILITAS BELAJAR DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS, MINAT BACA DAN KEPUASAN BELAJAR MAHASISWA
A. Petunjuk Pengisian 1. Angket minat baca, kepuasan belajar mahasiswa dan fasilitas belajar di perpustakaan dimana setiap pernyataan memiliki 4 (empat) alternatif jawaban yaitu: SL : Selalu SR : Sering JR : Jarang TP : Tidak Pernah 2. Anda diminta untuk menjawab dengan jujur semua pernyataan dalam angket dengan memberi tanda cek (V) pada kolom jawaban yang paling sesuai menurut Anda pada saat ini. Setiap pernyataan hanya boleh diisi satu jawaban yang paling sesuai menurut Anda. 3. Usahakan setiap pernyataan terjawab dan tidak ada yang terlewati. 4. Perlu diketahui bahwa angket ini bukan merupakan ujian, jadi semua jawaban adalah benar dan tidak ada jawaban yang salah jika keadaan tersebut sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 5. Jawaban yang diberikan tidak akan mempemgaruhi nilai mata kuliah apapun.
B. Identitas Mahasiswa Nama Lengkap : ........................................................................... Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan* (* Coret yang tidak perlu) Semester 1.
: ...........................................................................
Fasilitas Belajar
No.
Pertanyaan
SL
SR
JR
TP
1. Saya dapat menemukan referensi yang saya butuhkan untuk menyelesaikan tugas kuliah, karena di perpustakaan tersedia buku referensi tersebut. 2. Di perpustakaan, saya dengan mudah menemukan jurnal penelitian yang saya butuhkan untuk referensi tugas perkuliahan yang saya buat.
50
No.
Pertanyaan
SL
SR
JR
TF
SL
SR
JR
TP
3. Saya mudah menemukan laporan hasil pengabdian masyarakat di perpustakaan univeritas. 4. Saya dapat membaca berita dari koran atau majalah terbitan terkini di perpustakaan universitas. 5. Saya dapat dengan mudah meminjam buku di perpustakaan univeritas. 6. Saya dapat meminjam beberapa buku sampai batas waktu tertentu. 7. Untuk buku yang langka bisa saya temukan di bagian reference. 8. Saya dapat membaca buku di ruang reference. 9. Nama saya tercatat sebagai anggota perpustakaan universitas di setiap semester selama saya kuliah. 10. Setiap kali saya ke perustakaan saya mendapatkan pelayanan yang ramah dari petugas perpustakaan. 11. Petugas perpustakaan bertindak kurang sabar dalam menangani para peminjam buku. 12. Petugas perpustakaan mampu memberi pejelasan secara mendetail apabila ada pertanyaan yang berkaitan dengan sistem perpustakaan universitas. 13. Petugas perpustakaan universitas datang ke tempat keija terlambat. 14. Petugas perpustakaan pulang dari tempat kerja lebih awal dari jam keija. 15. Saya dapat membaca buku di ruang baca perpustakaan. 16. Saya merasa wawasan dan pengetahuan saya bertambah. 17. Saya merasa ruang baca yang tersedia di perpustakaan tidak nyaman 18. Saya dapat mengakses informasi melalui internet di perpustakaan. 2.
Minat Baca Mahasiswa
No.
Pertanyaan 1. Saya merasa senang untuk membaca buku bacaan 2. Saya memilih untuk mem-baca buku daripada melakukan kegiatan yang lain 3. Untuk membaca, saya perlu membeli buku atau bacaan lain. 4. Saya tidak pernah meminjam buku di perpustakaan.
51
No. Pertanyaan 5. Setiap kali membaca saya butuh waktu lebih dari 2 jam sehari. 6. Setiap hari saya tidak ada waktu untuk membaca buku. 7. Setelah kuliah saya sediakan waktu untuk mem-baca catatan materi perkuliahan. 8. Sebelum mengikuti perkuliahan saya sempatkan untuk membaca buku. 9. Kalau ada waktu luang saya gunakan untuk mem-baca buku atau bacaan lain. 10. Saya belajar dengan membaca buku.
SL
SR
JR
TP
SL
SR JR
TP
11. Saya butuh membaca untuk menambah wawasan. 12. Dengan membaca buku pengetahuan saya bertambah. 13. Dengan membaca buku banyak informasi bermutu yang saya dapatkan. 3.
Kepuasan Belajar Mahasiswa
No.
Pertanyaan
1. Saya mendapatkan nilai evaluasi dalam kategori baik setiap menempuh tes. 2. Indeks prestasi kumulatif yang saya peroleh cukup memuaskan. 3. Saya merasa wawasan saya bertambah. 4. Saya mampu mengeijakan soal-soal tes dengan baik. 5. Saya mampu mengerjakan tugas-tugas perkuliahan secara mandiri. 6. Menurut pengamatan saya, ruang perkuliahan di kampus cukup memadai. 7. Menurut saya fasilitas penunjang untuk PBM tidak memadai. 8. Menurut pengamatan saya, fasilitas perkuliahan terpelihara dengan baik. 9. Media pembelajaran di kampus tidak bisa digunakan karena rusak. 10. Selama saya kuliah fasilitas pembelajaran di kampus menggunakan teknologi modern. 11. Menurut pengalaman saya, aktivitas administrasi di kampus diselenggarakan secara professional. 12. Berdasarkan pengalaman saya, tenaga administrasi melakukan kesalahan pada saat melayani mahasiswa. 13. Pelayanan administrasi di kampus menggunakan teknologi canggih.
52
No. Pertanyaan 14. Pada setiap perkuliahaan dosen hadir tepat waktu.
SL
SR J R TP
15. Setiap matakuliah diam-pu oleh dosen berkompeten dihidangnya. 16. Saya merasa tidak bebas dalam untuk mengikuti kegiatan lain di luar perkuliahan. 17. Saya dapat memilih untuk mengikuti kegiatan ekstra kurikuler (UKM) sesuai dengan minat dan keinginan saya. 18. Saya merasa bebas berinteraksi dengan masya-rakan umum di sekitar kampus. 19. Saya bebas berteman dengan siapapun di kampus.
53
DATA SKOR JAWABAN RESPONDEN
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Responden Amin F. Andi Aziz Anisah Y. Ardi Dwi S. Arif Nularifin Aris Ayu Asrilah Ayu Siska Yunita Beaty Nirmala Benny Azhari Dewi Arlinda Dewi Ratna Sari Duladi Eka Rina R. Eka Uni S. Eni Indrawati Eva Almunadian Eva Riski Fachrul Rozi Febri Danu L. Febriani Fenta Anggi Gita Kurniawati Ismi Anis A. Isti Nujiyati Izzatul Kabidah Karmono Adi W. Khunaeni Lutfhi Aqmarina Mahmud Yunus Mas Fahrurrozi Maya Isbandiyah Melly Visandi Nashirudin Nikmatul M. Nur Baeti Nurchodijah Nurkhayatun Pratiti Puji Puji R.
Fasilitas Belajar di Perpustakaan Universitas XI 8 7 15 11 8 5 10 12 6 8 12 8 6 9 8 4 10 8 14 7 7 12 14 10 9 9 16 11 10 8 12 16 8 10 7 8 13 9 13 8
X2 13 13 15 16 9 6 12 18 17 13 15 16 12 17 17 8 18 13 17 11 12 19 20 17 13 16 16 16 16 17 14 16 13 11 7 12 17 8 19 16
X3 12 14 16 17 10 5 13 15 12 13 13 19 11 11 14 5 11 13 17 15 13 17 17 16 13 15 12 13 14 12 16 17 16 10 9 14 16 13 16 17
X4 9 11 16 15 7 6 15 16 13 14 15 16 12 14 12 9 10 9 12 9 10 15 15 11 12 12 12 12 13 11 12 12 12 8 10 12 13 9 12 12
Minat Baca Mahasiswa
X Total Y11 Y12 Y13 Y1 Total 42 11 12 12 35 45 11 13 16 40 62 11 15 13 39 59 10 11 15 36 34 12 14 13 39 22 9 8 8 25 50 11 12 15 38 61 10 10 15 35 48 13 19 16 48 48 9 13 15 37 55 11 11 12 34 59 9 13 16 38 41 10 12 10 32 51 9 14 15 38 51 8 11 16 35 26 9 11 12 32 49 8 15 16 39 43 9 11 11 31 60 7 8 12 27 42 11 11 12 34 42 7 10 13 30 63 9 12 12 33 66 11 19 16 46 54 12 15 16 43 47 9 11 12 32 52 11 13 14 38 56 11 14 14 39 52 9 11 16 36 53 10 12 12 34 48 15 15 15 45 54 11 11 15 37 61 11 14 14 39 49 9 14 12 35 39 9 15 12 36 33 9 11 12 32 46 9 12 11 32 59 11 14 12 37 39 11 14 12 37 60 13 16 16 45 53 11 14 12 37
Kepuasan Belajar Mahasiswa Y21 Y22 Y23 Y24 Y2 Total 12 12 13 12 49 15 11 12 9 47 13 12 13 15 53 15 14 14 12 55 15 11 11 10 47 10 8 10 11 39 15 11 17 13 56 16 11 13 12 52 20 12 14 15 61 15 9 12 11 47 16 11 15 15 57 13 15 13 15 56 11 10 8 8 37 17 11 16 13 57 17 12 19 11 59 13 9 10 10 42 17 12 16 14 59 12 12 14 11 49 16 11 13 13 53 11 13 13 10 47 14 11 13 12 50 13 15 14 15 57 19 16 16 16 67 20 9 17 12 58 11 14 15 11 51 13 11 13 10 47 17 15 15 12 59 13 13 14 15 55 12 8 9 14 43 19 10 9 14 52 12 11 13 12 48 17 15 15 13 60 18 13 12 9 52 13 12 13 8 46 14 6 9 15 44 11 13 14 11 49 18 12 15 11 56 14 12 14 13 53 20 16 16 14 66 16 13 15 16 60
54
No. 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
Responden Ria Komalasari Siti Mutmainah Siti Soraedah Soimatun Syaiful Ummah Tanto Ardiansyah Tanto Hertanto Ti a r Ayu Trias Setiaji U'un Kurniasih Wendi Utomo Windiah Mirantika Yuli Suciati Zumrotus Tsani
Fasilitas Belajar di Perpustakaan Universitas XI X2 X3 X4 X Total 11 10 13 9 43 10 13 14 11 48 11 15 14 12 52 7 14 12 10 43 12 19 17 16 64 11 11 10 15 47 8 8 10 7 33 8 14 13 10 45 14 20 16 16 66 8 10 13 10 41 9 10 12 10 41 8 12 16 13 49 8 13 16 11 48 10 18 15 15 58
Minat Baca Mahasiswa
Kepuasan Belajar Mahasiswa
Yll Y12 Y13 Y1 Total 10 13 12 35 7 8 11 26 12 12 12 36 9 10 11 30 11 14 14 39 12 12 13 37 12 12 15 39 9 12 12 33 11 12 16 39 9 11 11 31 8 10 11 29 12 15 16 43 8 11 11 30 9 13 14 36
Y21 Y22 Y23 Y24 Y2 Total 14 12 13 11 50 12 10 14 12 48 12 15 13 12 52 15 12 13 11 51 13 13 12 15 53 15 10 12 9 46 15 10 12 9 46 15 15 16 12 58 20 8 10 16 54 12 11 13 12 48 12 12 13 11 48 15 12 14 15 56 13 9 16 13 51 15 14 14 11 54
55
INPUT DATA ANALISIS No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Responden Amin F. And i Aziz Anisah Y. Ardi Dwi S. ArifNularifin Aris Ayu Asrilah Ayu Siska Yunita Beaty Nirmala Benny Azhari Dewi Arlinda Dewi Ratna Sari Duladi Eka Rina R. Eka Uni S. Eni Indrawati Eva Almunadian Eva Riski Fachrul Rozi Febri Danu L. Febriani Fenta Anggi Gita Kurniawati Ismi Anis A. Isti Nujiyati Izzatul Kabidah Karmono Adi W. Khunaeni Lutfhi Aqmarina Mahmud Yunus Mas Fahrurrozi Maya Isbandiyah Melly Visandi Nashirudin Nikmatul M. Nur Baeti Nurchodijah Nurkhayatun Pratiti Puji Puji R.
Fasilitas Belajar di Perpustakaan Univ.
Minat Baca Mahasiswa
Kepuasan Belajar Mahasiswa
(X) 42 45 62 59 34 22 50 61 48 48 55 59 41 51 51 26 49 43 60 42 42 63 66 54 47 52 56 52 53 48 54 61 49 39 33 46 59 39 60 53
(Yl) 35 40 39 36 39 25 38 35 48 37 34 38 32 38 35 32 39 31 27 34 30 33 46 43 32 38 39 36 34 45 37 39 35 36 32 32 37 37 45 37
(Y2) 49 47 53 55 47 41 56 52 61 47 56 56 37 57 59 42 59 49 53 47 50 57 67 61 51 47 59 54 44 51 48 60 53 48 44 49 56 53 66 60
56
No.
Responden
Fasilitas Belajar di Perpustakaan Univ. (X)
Minat Baca Mahasiswa (Y1)
Kepuasan Belajar Mahasiswa (Y2)
41 42 43 44 45 46 47
Ria Komalasari Siti Mutmainah Siti Soraedah Soimatun Syaiful Ummah Tanto Ardiansyah Tanto Hertanto
43 48 52 43 64 47 33
35 26 36 30 39 37 39
50 48 52 51 53 46 47
48 49 50
Tiar Ayu Trias Setiaji U'un Kurniasih
45 66 41
33 39 31
58 54 48
51
Wendi Utomo
41
29
48
52 53 54
Windiah Mirantika Yuli Suciati Zumrotus Tsani
49 48 58
43 30 36
56 52 54
57