UNAIR Gelar Dialog Kampus Merevolusi Mental Para Pemuda UNAIR NEWS – Dewasa ini bonus demografi menjadi perbincangan hangat. Pada tahun 2020–2030 nanti, Indonesia mencapai bonus demografi. Penduduk usia produktif dalam rentang usia 15 – 60 tahun mendominasi piramida kependudukan. Peran pemuda perlu diperkuat agar prediksi bonus itu tak menjadi bencana. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bekerjasama dengan Universitas Airlangga menyelenggarakan Dialog Kampus bertema “Penguatan Peran Pemuda dalam Pembangunan Desa Berkelanjutan”, yang diselenggarakan di Aula Garuda Mukti, Senin (23/5). Hadir ratusan mahasiswa dari berbagai kampus dalam acara itu. Dalam acara ini menghadirkan lima pembicara, yaitu Ketua BKKBN dr. Surya Candra Surapaty, perwakilan United Nations for Population Fund (UNFPA) Anggraini Sari Astuti, Ketua Koalisi Muda Kependudukan Kartini Laras Makmur, Ketua Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Dr. Sonny Harry B Harmadi, serta Guru Besar bidang Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia Prof. Dr. Jusuf Irianto, M.Comm. Dalam dialog yang dimoderatori oleh Drs. Suko Widodo, Msi itu, dr. Surya Candra mengatakan, bonus demografi terjadi hanya sekali dalam setiap sejarah bangsa. Agar bonus demografi itu bisa dimanfaatkan optimal, maka kualitas penduduk, khususnya pada usia produktif bisa meningkat apalagi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) telah berada di depan mata. Menurutnya, mental pemuda harus direvolusi. Ketiga hal yang perlu ditingkatkan adalah integritas, etos kerja, dan gotong royong. Ketua BKKBN itu juga mengingatkan pentingnya komunikasi interpersonal dalam lingkungan keluarga. Menurut Surya, kasus pembunuhan antaranggota keluarga yang marak di media massa
belakangan ini, terjadi karena kurangnya komunikasi. “Anak bunuh ayah, atau sebaliknya, itu menurut saya adalah bencana kependudukan. Mereka harus kembali meningkatkan komunikasi,” tutur Surya. Sementara menurut Dr. Sonny, peran pendidikan tak kalah pentingnya dalam meningkatkan kualitas pemuda. Sayangnya, kondisi ini tak dibarengi dengan penguatan infrastruktur lembaga pendidikan, seperti penambahan jumlah perguruan tinggi. “Awal kita merdeka sekitar 50 juta. penduduk Indonesia tinggi negeri kita
tahun 1945, penduduk Indonesia berjumlah Sekarang, menurut data terbaru jumlah sekitar 256 juta orang. Namun, perguruan tidak banyak bertambah. Kita hanya punya
dua institut teknologi negeri. Jumlah balita (bayi dibawah lima tahun) kita banyak, maka PAUD (pendidikan anak usia dini) juga banyak. Tapi universitasnya tidak,” tutur Ketua Lembaga Demografi FE-UI itu. Peran Pemuda Pemuda memang memiliki energi yang berlebih, sehingga perlu ada medium positif demi mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Kartini menjelaskan, pemuda yang memiliki akses informasi hendaknya banyak mencari tahu soal Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals). Pasalnya, ia menilai, anak-anak muda kurang berperan dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals). Bidang kesehatan dan pendidikan adalah dua hal yang perlu dikuatkan dalam pembangunan desa. Kartini, mengatakan, anakanak muda bisa bergabung dengan komunitas atau organisasi yang mendalami kedua bidang itu. ”Ada organisasi namanya Gerakan Indonesia Mengajar yang fokus dengan bidang pendidikan. Ada organisasi yang bergerak di bidang kesehatan seperti Pencerah Nusantara. Itu organisasiorganisasi bagus yang bisa bikin kita menjadi bermanfaat bagi
masyarakat,” tutur Kartini. Anggraini selaku perwakilan UNFPA mengatakan, bahwa pemuda perlu berkomitmen dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. “Pemuda dapat berinovasi dan terus kreatif. Selain itu, pemuda juga perlu showcase kepada stakeholder,” tutur Anggraini. (*) Penulis: Defrina Sukma S. Editor: Bambang Bes
UKM Orchestra UNAIR Sukses Menggelar Konser Perdana UNAIR NEWS – Untuk kali pertama sejak diresmikan menjadi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) pada tahun 2013, UKM Orchestra Universitas Airlangga menggelar konser perdananya yang bertajuk “Simfoni yang Indah”, Sabtu (21/5) malam. Konser tersebut digelar di Gedung Aula ABC (Airlangga Bussines Center) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR. Konser yang memang sudah lama direncanakan itu dihadiri tak kurang dari 300 penonton, baik dari kalangan sivitas akademika UNAIR maupun warga non-UNAIR. Chandra Dinata, pendiri UKM Orchestra UNAIR menyatakan rasa kegembiraannya atas terselenggaranya konser perdana UKM Orchestra ini. ”Ini merupakan konser perdana semenjak lima tahun memulai perjuangan komunitas ini, yakni tanggal 15 Januari 2011 lalu yang semula bernama Airlangga Violinist Community karena waktu itu yang bergabung masih terbatas teman-teman pemain biola. Kemudian tahun 2013 resmi menjadi UKM, hingga berjalan tiga tahun ini,” ujar Chandra.
Ia berharap kelak UKM Orchestra UNAIR ini menjadi UKM musik yang menjadi ajang belajar dan silaturahim, baik antar-anggota maupun dengan civitas akademika UNAIR. “Konser ini sifatnya belajar dan silaturahim,” katanya. Sementara itu Dra. Sedianingsih, Ak., M.Si., Pembina UKM Orchestra juga berharap bahwa konser perdana UKM Orchestra ini bisa menjadi ajang yang mampu mengundang sivitas akademika UNAIR yang ingin bergabung dengan UKM ini. Karena menurutnya, diantara anggota UKM Orchestra ada yang sudah lulus dan telah menjadi alumni. Konser perdana UKM Orchestra dengan sejumlah 30 players tersebut membawakan tak kurang dari 10 lagu pop hits tanah air. Meskipun terhitung sebagai UKM baru, namun UKM Orchestra telah beberapa kali dipercaya untuk mengisi hiburan pada acara-acara penting. Misalnya pada wisuda UNAIR sebagai salah satu langganan UKM Orchestra unjuk kebolehan. Diluar UNAIR, UKM Orchestra juga pernah dipercaya mengisi event yang diadakan Kompas Gramedia di Pakuwon Trade Center (PTC) dan event HI-LO di City of Tomorrow (Cito) Surabaya. “Airlangga Orchestra merupakan UKM yang terbuka untuk semua kalangan. Kami ingin memperkenalkan bahwa orchestra tidak melulu tentang musik klasik, menarik anak muda agar menikmati musik biola. Harapan kami, Airlangga Orchestra lebih dikenal masyarakat secara luas, khususnya masyarakat Kota Surabaya,” ujar Cahya Trisady, koordinator lapangan konser perdana UKM Orchestra UNAIR. (*) Penulis : Binti Q. Masruroh Editor : Bambang Bes
UKM Voli Adakan Kompetisi Bola Voli Tingkat Nasional UNAIR NEWS – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Voli Universitas Airlangga kembali mengadakan kompetisi nasional bertajuk “Airlangga National Volley Competition 2016”. Kompetisi dilangsungkan Minggu, (15/5), bertempat di Gedung Olahraga Kampus C, UNAIR. Kompetisi ini menjadi sebuah ajang untuk menggali potensi mahasiswa antara perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta. Ini merupakan kompretisi kali kedua yang diadakan UKM Voli UNAIR. Antusias peserta tergolong tinggi. Ada 36 tim yang mengikuti kompetisi, terdiri dari 12 tim putri dan 24 tim putra. Mereka saling berkompetisi untuk mencetak poin. “ANVC ini terbentuk berawal dari mimpi para anggota UKM Voli, dan bahkan langsung terwujud dengan mengadakan kompetisi bertaraf nasional. Kami ingin membuat sebuah wadah, tidak hanya latihan saja, tapi juga mewadahi mahasiswa dari lintas universitas agar bisa bisa bertanding secara resmi dan profesional,” ujar Elfira Fitria Rohma, Ketua UKM Voli UNAIR. Berbagai perguruan tinggi nasional turut serta berkontribusi dalam perlombaan ini. Diantaranya Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Hasanudin (UNHAS), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Lamongan (UNISLA), Universitas Negeri Jember (UNEJ), dan beberapa PTN maupun PTS di Surabaya dan sekitarnya. Pada kompetisi ini, untuk kategori putra, juara 1 diperoleh tim dari IKIP Budi Utomo Malang, Juara 2 tim dari Universitas Jogjakarta, Juara 3 tim dari UNS Surakarta, dan Juara 4 diperoleh tim dari Universitas Muhammadiyah Jogjakarta. Sedangkan untuk kategori putri, juara 1 diperoleh tim dari UNS
Surakarta, Juara 2 UNEJ, Juara 3 IKIP Budi Utomo Malang, dan Juara 4 dari UGM. “Melihat semangat para pemain, inginnya untuk ANVC kedepan tidak hanya terpusat di Jawa. Banyak dari luar Pulau Jawa yang ikut memeriahkan acara ini, seperti Papua, Sulawesi, dan sebagainya,” ujar Rizal Karim, koordinator pertandingan ANVC 2016. (*) Penulis : Disih Sugianti Editor : Binti Q. Masruroh
UNAIR Jalin Kerjasama dengan PT Penjaminan Infrastruktur untuk Percepat Pembangunan UNAIR NEWS – Universitas Airlangga terus berupaya meningkatkan pembangunan infrastruktur demi berlangsungnya kehidupan akademik yang berkualitas. Untuk itu, berbagai kerjasama terus dilakukan, baik dengan sesama institusi pendidikan maupun institusi di luar pendidikan. Yang terbaru, UNAIR menjalin kerjasama dengan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII), yang penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dilangsungkan di Ruang Rektor UNAIR, Jumat (20/5) kemarin. “Kerjasama dengan PT PII ini diharapkan dapat mempercepat realisasi pembangunan infrastruktur di UNAIR,” ujar Rektor Prof. Dr. H. Mohammad Nasih, MT., SE., Ak, CMA., seraya menambahkan bahwa kerjasama yang dijalin ini bukan untuk tujuan konsumtif, namun untuk investasi infrastruktur. “Kerjasama ini sudah kita rencanakan sejak dulu. Kalau bicara
infrastruktur, maka kita tidak hanya bicara aspek teknis, tapi juga ada aspek ekonomi, hukum, dan sosial. Kebetulan UNAIR punya bidang di situ. Kita ingin melibatkan universitas dalam tiga keilmuan tersebut. Karena kenyataan di lapangan, tiga aspek ini menjadi hal yang penting,” kata Pratomo Ismujatmika, Senior Vice President Corporate Secretary PT PII. Pratomo juga menambahkan bahwa tenaga ahli infrastruktur di Indonesia cukup jarang. Melalui kerjasama dengan lembaga universitas, diharapakan pasokan tenaga ahli bisa terpenuhi. Karena berdasarkan pengalamannya, pengerjaan proyek infrastruktur di Indonesia banyak yang menggunakan tenaga ahli dari luar. Karena itu pihaknya saat ini sedang berupaya menjalin kerjasama dengan 30 perguruan tinggi di Indonesia. UNAIR tercatat sebagai perguruan tinggi ke-23 yang akan bekerjasama dengan PT PII. “Harapan kami, kalau kami perlu ahli tertentu bisa ambil dari universitas terkait. Secara biaya juga lebih efektif. Dari universitas kan, juga lebih independen. Kami ingin berdayakan universitas untuk mencetak tenaga-tenaga ahli,” ujarnya. Ditambahkan juga bahwa kerjasama ini akan terus berlangsung, artinya tidak terbatas oleh waktu. Sehingga penandatanganan nota kesepahaman tersebut.
ini
sebagai
awal
dimulainya
kerjasama
Sementara ditemui dalam kesempatan berbeda, Wakil Rektor IV UNAIR Junaidi Khotib, S.Si, Apt., M.Kes, Ph.D yang membawahi bidang university holding mengatakan, kerjasama dengan PT PII akan mempercepat implementasi pembangunan infrastruktur di UNAIR. Jika pendanaan pembangunan hanya mengandalkan APBN, maka pembangunan infrastruktur akan berjalan lambat. Sehingga dampaknya tidak mampu untuk menjawab tantangan keilmuan yang semakin tinggi dan beragam. “Kedepan, pendanaan pembangunan yang akan direalisasikan yaitu untuk membangun Gedung Farmasi, Health Science Park, Syariah
Tower, dan juga Agro Techno Park,” tambah Junaidi, seraya menambahkan bahwa kedepan UNAIR dapat membantu percepatan pembangunan dengan menyediakan ahli dalam bidang yang dibutuhkan. “Untuk infrastuktur, pembangunan tidak hanya diperukan orang teknik. Sebab pembangunan infrastruktur akan berdampak luas. Masalah tanah, hukum, terkait pertambahan nilai, dan sebagainya. Fakultas di UNAIR akan mampu mendukung itu. Kita memang tidak punya fakultas teknik, tetapi kita bisa mendukung dari aspek yang tidak didapatkan dari institut atau fakultas teknik yang lain,” pungkas Junaidi. (*) Penulis : Binti Quryatul Masruroh Editor : Bambang Bes
Kejar Ranking 500 Dunia, FKG Lakukan MOU dengan Osaka University UNAIR NEWS – Percepatan menuju ranking 500 besar dunia terus dilakukan oleh segenap civitas akademika Universitas Airlangga (UNAIR). Termasuk, mereka yang berada di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG). Awal Mei lalu, Dekan FKG UNAIR Dr. R. Darmawan Setijanto, drg., M.Kes, dan Dekan FKG Osaka University Prof. Atsuo Amano menandatangani MoU. Darmawan yang di didampingi oleh Direktur RSGM FKG UNAIR, Prof. R. Coen Pramono, drg., SU., SP.BM(K) menyampaikan, MoU itu bertujuan untuk meningkatkan jumlah penelitian bersama dan publikasi internasional.
MOU dengan Osaka University ini menyusul kerjasama lain dengan sejumlah FKG di Jepang yang sudah dijalanlan sebelumnya. Antara lain, dengan Hiroshima University, Kagoshima University, Tohoku University dan Niigata University. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan FKG UNAIR dengan kampus negeri Sakura adalah program kurikulum dengan International Dental Course (IDC). Melalui program ini, mahasiswa S1 bisa menempuh program pendidikan 4 tahun di Hiroshima University.
Foto bersama Sivitas FKG dengan delegasi Osaka University (Foto: Istimewa) Ada pula, staff exchange, student exchange dan pendidikan S3 bagi dosen FKG di sejumlah universitas dengan beasiswa. Sementara itu, kuliah bersama dengan Video Conference yang kerap dilaksanakan merupakan jalan bagi dosen FKG UNAIR untuk dapat mengajar di level internasional. (*) Penulis: Humas FKG Editor: Rio F. Rachman
IKGA Berpartisipasi Aktif dalam Walk For Autism UNAIR NEWS – Sebagai bentuk pengabdian pada masyarakat, FKG UNAIR melalui departemen Ilmu Kedokteran Gigi Anak (IKGA) berpartisipasi dalam acara sosial Walk for Autism (WFA) di Balai Kota. Tidak sendirian, Departemen IKGA menggandeng Ikatan profesi Dokter Gigi Anak Indonesia (IDGAI) Pengda Jawa Timur. Event yang diselenggarakan Sabtu lalu (21/5) tersebut bertujuan untuk memperingati hari jadi kota Surabaya ke-723. Tim IKGA mengadakan pemeriksaan gigi gratis, konsultasi dan penyuluhan seputar kesehatan gigi anak. Pada kegiatan itu, banyak orang tua yang membawa putra-putri mereka untuk memeriksakan gigi. Sekaligus, memperkenalkan profesi dokter gigi. “Selain memeriahkan bulan kesehatan dalam rangka hari jadi kota Surabaya, apa yang kami lakukan juga bagian dari bakti Kedokteran Gigi Anak pada masyarakat”, ujar Kepala Departemen IKGA UNAIR, yang sekaligus Ketua Pengurus Pusat IDGAI, Udijanto Tedjosasongko, drg., Ph.D., Sp.KGA(K). Dia menjelaskan, acara ini diefektifkan IDGAI sebagai sarana memperkenalkan kompetensi keilmuan kedokteran gigi anak. Terutama, untuk anak-anak spesial. Juga, sebagai upaya menjalin kerjasama dengan para stake holder dan komunitaskomunitas yang berhubungan dengan anak-anak. (*) Penulis: Humas FKG Editor: Rio F. Rachman