FK UNAIR Gelar Khitanan Massal untuk Ratusan Anak Banyuwangi UNAIR
NEWS
–
Menjelang
puncak
perayaan
dies
natalis
Universitas Airlangga ke-62, Fakultas Kedokteran UNAIR turut memeriahkan rangkaian acara dengan menggelar kegiatan bakti sosial. Tak tanggung-tanggung, acara tersebut digelar dengan melibatkan ratusan masyarakat Kota Banyuwangi. Bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Banyuwangi, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Banyuwangi, dan Baznas Banyuwangi, kegiatan baksos dikemas dengan menggelar acara sunatan gratis untuk 101 anak sekolah dasar dari kalangan keluarga kurang mampu. Selain acara tersebut, berlangsung pula workshop dan simposium tentang penanganan pertama terhadap luka bakar yang diikuti puluhan dokter puskesmas dan dilanjutkan dengan kuliah tamu oleh Dr. Bambang Purwanto, dr., M.Kes seputar tata laksana olahraga. Acara ini diikuti oleh lebih dari setengah juta orang peserta dari kalangan perawat, bidan, fisioterapis, dan radiologi. Ketiga kegiatan berlangsung sehari di gedung PDD Universitas Airlangga Banyuwangi yang berlokasi di Jalan Wijaya Kusuma 113 Kecamatan Giri Banyuwangi, (29/10). Ketua bakti sosial FK UNAIR Dr. Bambang Purwanto, dr., M.Kes mengungkapkan konsep keseluruhan acara yang diselenggarakan, bahwa baksos ini sifatnya aplikatif dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat awam hingga kalangan sejawat dokter yang bertugas di luar Surabaya. “Hal itu yang kemudian membuat masyarakat di sana begitu antusias dengan kegiatan baksos yang kami selenggarakan.
Karena sejauh ini belum pernah ada acara sunatan gratis sampai diikuti ratusan anak maupun acara kuliah tamu dan workshop di kampus UNAIR PDD Banyuwangi yang diikuti sampai lebih dari 500 peserta,” ungkapnya. Pelaksanaan acara baksos di Banyuwangi kali ini melibatkan banyak tenaga medis. Beberapa diantaranya menerjunkan sebanyak 12 mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Urologi, 8 orang dokter muda, 1 orang dokter spesialis Dr Spesialis Urologi , dan 8 orang dokter dari Departemen Bedah Plastik FK UNAIR. Uniknya, peserta sunatan massal yang merupakan anak-anak sekolah dasar ini tidak langsung mengantre untuk disunat. Ratusan bocah lebih dulu diarak menggunakan kendaraan odongodong keliling desa. Acara arak-arakan ini rupanya telah menjadi tradisi sejak lama di sana. Suasana pun tampak begitu semarak dan masyarakat khitanan masal.
ikut
merasakan
kemeriahan
acara
“Tradisinya memang anak-anak dibuat senang dulu dengan naik odong-odong. Kebanyakan mereka tidak menyadari pada akhirnya mereka mau dikemanakan. Ada yang tidak sadar kalau mau disunat kemudian nangis menolak minta pulang. Ada yang memang sudah siap disunat. Ada yang bolak-balik sampai tiga kali. Macammacam reaksinya, lucu pokoknya,” ungkap ketua Departemen Ilmu Faal FK UNAIR itu. Sebagai ketua acara, Dr Bambang cukup berlega hati karena kegiatan baksos yang begitu padat berlangsung dengan baik. Tentu ini menjadi prestasi dan harapan tersendiri, bahwa kemeriahan peringatan ulang tahun UNAIR ke-62 gaungnya terasa sampai ke Banyuwangi. Expo Tidak Kalah Seru Usai menggelar acara baksos di Banyuwangi, berikutnya FK UNAIR tengah mempersiapkan diri untuk tampil dalam gelaran expo yang akan diselenggarakan pada tanggal 10-12 November 2016 di
gedung Airlangga Convention Center. Di acara tersebut, FK UNAIR akan menampilkan banyak karya riset unggulan. Dr Bambang pun membocorkan beberapa karya yang akan ditampilkan beberapa departemen di FK UNAIR. Seperti, dari Departemen Bedah plastik nantinya akan mempertontonkan kemampuan membuat cetakan wajah dalam rangka face off secara live menggunakan cetakan 3D. Para pengunjung pun berkesempatan me-request cetakan wajahnya, gratis dan bisa membawa pulang topeng wajah 3D sebagai souvenir. “Pengunjung nanti bisa datang di booth kami. Kalau minat bisa pesan cetakan wajah, nanti dibuatkan. Yang kepingin hidungnya dibuat mancung bisa dibuatkan tergantung pesanan,” ungkapnya. Tak hanya itu, dari Departemen Obstetri dan Ginekologi juga akan membuka layanan konsultasi kehamilan dan pemeriksaan USG 4D gratis. Begitu pula dari Sport Klinik. FK UNAIR juga akan menampilkan teknologi penanganan cedera olahraga. Disusul Kedokteran Tropik infeksi yang juga berencana menampilkan hasil penelitian terbaru penanganan infeksi melalui media TV Plasma. “Dari FK UNAIR akan menggelar banyak acara untuk memeriahkan acara dies natalis UNAIR kali ini. Yang paling dekat tanggal 5 November 2016, di RS UNAIR. Dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak menggelar pelatihan cara memijat bayi, dibuka untuk umum dan bersertifikat,” ungkapnya. Kegiatan lainnya pada Sabtu 5 November di RS UNAIR Departemen Anak ada pelatihan pijat bayi. Pelatihan ini dibuka untuk umum dan nanti ada sertifikat. UNAIR menjadi institusi pendidikan yang dikenal masyarakt luas. Kiprahnya sudah menasional. Maka berbagi kebahagiaan di hari ulang tahun bisa dibagikan hingga ke masyarakat luas awam, terlatih, dan calon teraltih. FK UNAIR mendarmabaktikan diri dalam bentuk baksos, pelatihan, dan expo. (*)
Penulis : Sefya Hayu Editor
: Binti Q. Masruroh
Peringati Hari Gizi Nasional, Sivitas Gizi UNAIR Adakan Baksos UNAIR NEWS – Sivitas akademika Ilmu Gizi FKM UNAIR mengadakan kegiatan bakti sosial di Mulyorejo Surabaya Jum’at (12/2). Kegiatan ini adalah lanjutan dari acara seminar nasional yang diadakan oleh Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat UNAIR dan PERGIZI. Bakti sosial ini terdiri dari tiga kegiatan. Yaitu, penyuluhan makanan pendamping air susu ibu (MPASI), pengukuran tumbuh dan kembang anak, dan pemeriksaan kesehatan. Seluruh kegiatan bakti sosial ini dilaksanakan secara gratis. Sekitar 30 batita (bayi tiga tahun) beserta ibu masing-masing hadir. Koordinator Program Studi Ilmu Gizi FKM UNAIR Lailatul Muniroh, S.KM., M.Kes, mengatakan, kegiatan bakti sosial ini dilaksanakan agar keberadaan UNAIR bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Pada acara ini, setiap batita mendapat menu kudapan berupa makaroni schotel dan puding buah. Setiap ibu bisa menyajikan menu-menu tersebut secara rutin.
Terlihat tenang, saat salah satu panitia memeriksa pernapasan dari si balita (Foto: UNAIR NEWS) “Orang dari kalangan ekonomi lemah juga bisa membuatnya. Di sisi lain, menu ini bisa disubstitusi dengan persediaan makanan di rumah. Kreativitas dan kemauan ibu untuk membuat menu MPASI perlu terus dikembangkan,” tutur pengajar pada Departemen Gizi bidang Penyakit Metabolik. Riana, salah satu kader Posyandu di kelurahan setempat, mengatakan bahwa dirinya mengaku senang dengan adanya acara tersebut. Dia juga bercerita bahwa keadaan gizi anak-anak di Mulyorejo cukup variatif. Sebagian diantaranya berstatus gizi baik, dan sebagian lagi berstatus gizi kurang. Riana juga menuturkan bahwa pihak Posyandu setempat rutin mengadakan acara serupa selama dua minggu sekali.
Tak henti-hentinya menangis melihat sang ibu mengukur tensi darahnya (Foto:UNAIR NEWS) “Di sini ada banyak sekali ibu yang bekerja di luar rumah. Sehingga, anak-anaknya banyak yang dititipkan. Masalahnya, kalau dititipkan itu asupan gizinya belum tentu terjamin. Oleh karena itu, kami terbantu dengan acara penyuluhan yang diselenggarakan oleh UNAIR ini,” tutur Riana. Binti, salah satu ibu yang hadir terlihat antusias. “Saya akan coba mempraktikkan apa yang sudah disampaikan tadi terkait menu MPASI di rumah,” terang Binti.(*) Penulis: Defrina Sukma Satiti Editor: Rio F. Rachman