ASUHAN K E PE RAW ATAN
PADA IBU POST PARTUM
Oleh : Ni Ketut Alit A.
Bagian Keperawatan. Maternitas PSIK – FK UNAIR SURABAYA
PE NGK AJIAN
Frekwensi pemeriksaan post partum sesuai protap : Satu jam pertama : tiap 15 menit Dua jam selanjutnya : tiap 30 menit 24 jam pertma : tiap 4 jam Setelah 24 jam : tiap 8 jam
2. Pemeriksaan tanda- tanda vital
3. PAYUDARA Bentuk payudara Lembek, keras, bengkak, kemerahan atau nyeri Keadaan putting payudara 4. UTERUS Konsistensi dan tonus Posisi- tinggi Ukuran 5. Luka insisi Secsio saecaria, jika memungkinkan Keadaan balutan Drainase Edema, perubahan warna – kemerahan, ekimosis
6. Kandung Kemih dan Urin Output
Kebiasaan menahan kencing Distensi Nyeri
7. Pencernaan Peristaltik usus Hemoroid Auskultasi pada 4 kwadran, khususnya setelah sectio caesaria
8. Lochea Jenis dan jumlah lochea Adanya bekuan dan bau lochea 9. Perineum Episiotomi, laserasi, hemoroids Hematoma, udema, perubahan jahitan Area yang kemerahan indikasi infeksi
10. Ekstremitas untuk tromboplebitis Homan Sign (nyeri- dorsofleksi kaki) Kaji adanya kemerahan, lemah, dan panas 11. Pemeriksaan penunjang yang dianjurkan; Pemeriksaan darah lengkap Analisis urin
DIAGNOSIS KEPERAWATAN Gangguan integritas jaringan b/d episiotomi atau laserasi Perubahan eliminasi ueri; risiko tinggi retensi b/d udema perineal Perubahan eliminasi fekal; risiko tinggi konstipasi b/d ketidaknyamanan perineal dan penurunan peristaltik Perubahan kenyamanan: Nyeri b/d episiotomi, hemoroid, atau insisi caesaria
Ggn integritas jaringan b/d episiotomi atau laserasi
• • •
Kaji episiotomi; kemerahan, edema, hematom, keadaan jahitan dan perdarahan Gunakan kantong es untuk menurunkan udem Turunkan nyeri a. Analgesik oral b. Analgesik topikal
Evaluasi peningkatan integritas jaringan Tanda penyembuhan episiotomi. Tanda” infeksi tidak ada Ketidaknyamanan dapat ditoleransi
Perubahan eliminasi urin: risiko tinggi retensi b/d trauma perineal Kaji adanya distensi blader, kateterisasi sesuai indikasi Anjurkan untuk ambulasi dini Pastikan intake cairan yang cukup Berendam denganair hangat jika diperlukan Evaluasi pemulihan eliminasi urin Pengosongan pertama sekitar 4- jam setelah melahirkan Blader tidak distensi Pengeluaran > 200ml saat 2X berkemih pertama Tanpa nyeri atau rasa tidak nyaman saat berkemih
Perubahan eliminasi fekal: risiko konstipasi b/d ketidaknyamanan perineal dan penurunan peristaltik
Anjurkan minum yang adekuat Anjurkan diet tinggi serat Anjurkan ambulasi Anjrukan berendam dengan air hangat Monitor peristaltik Berikan medikasi sesuai indikasi
EVALUASI Peristaltik (+) Ketidaknyamanan minimal
Perubahan kenyamanan: nyeri b/d episiotomi, hemoroid, atau insisi caesaria Inspeksi kondisi perineum Lakukan penanganan hangat dan dingin pada perineum Berikan analgesik sesuai indikasi Monitor nyeri insisi pada persalinan secsio caesaria Jelaskan penyebab nyeri dan berapa lama nyeri akan hilang Jelaskan metode nonfarmakologi untuk mengatasi nyeri EVALUASI Ketidaknyamanan dapat ditoleransi Tidak menunjukkan tanda” ketidaknyaman Mengkomunikasikan kebutuhan untuk mengatasi nyeri
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
Peran Ibu a. Riwayat & faktor yang mempengaruhi transisi : - Kondisi ibu (Jenis persalinan, komplikasi) - Kondisi bayi (Usia gestasi, kelainan fisik) - Faktor sosial ekonomi (sumber ekonomi) - Faktor keluarga (kualitas hubungan ibu, ayah, sibling) - Usia ibu atau paritas ♣ Usia muda~kurang informasi ttg perawatan bayi ♣ Paritas>> konflik pemenuhan kebutuhan keluarga - Konflik peran b/d kebutuhan karier
2. Baby Blues a. Observasi gejala : - Iritabel/gelisah - Gangguan istrirahat- tidur - Marah pada anggota keluarga - Gangguan mood- menangis - Cemas b. Respon psikososial berkaitan dengan depresi post partum dan psikosis - Gelisah yang memanjang - Perilaku yang labil - Menarik diri - respon yang tidak sesuai pada bayi dan keluarga
3. Attachment a. Faktor ibu - Pengalaman dgn ibu kandung/sendiri - Latar belakang budaya & etnik - Status sosial ekonomi - Bayi yg diinginkan VS tidak diinginkan - Kualitas hubungan dgn ayah bayi - Dukungan pasangan - Usia dan tingkat kematangan - Kesehatan fisik - Pengetahuan/intelegensi - Kesesuaian harapan terhadap bayi yg dilahirkan
b. Faktor Infant ( Bayi) - Jenis kelamin - Penampilan - Ada atau tidak adanya kelainan - Tempramen bayi c. Faktor ayah - Usia dan tingkat kematangan - Pengalaman sebelumnya dgn bayi - Kesesuaian harapan dengan bayi - Kualitas hubungan dengan ibu~bayi - Keterlibatan ayah saat prenatal, dan intranatal
Diagnosis – Intervensi Keperawatan 1. Risiko ggn proses parenting b/d gangguan peran ibu
Beri kesempatan ibu mengekspresikan perasaannya sbg ibu. Tempatkan ibu dan bayi dalam satu ruangan jika memungkinkan Beri kesempatan ibu berpartisipasi dalam perawatan bayi. Berikan perawatan pada bayi jika ibu kelelahan Ajarkan ibu teknik perawatan bayi yg diperlukan: menyusui, memandikan, menggnti popok, ritme bayi
2. Risiko koping tidak efektif b/d ggn mood
Observasi dan catat adanya gangguan mood dan emosi negatif pada ibu Berikan dukungan pada ibu Berikan kesempatan pada ibu untuk istirahat dan tidur Beritahukan pasangan atau keluarga ttg perilaku yg mungkin timbul. Kolaborasi dgn psikiatris jika gejala berkembang ke arah depresia atau psikosis
SE
LA H
AT
IS
M
W
BE U
R
L
JA
AL
LA
YO
TH
E
BE
ST