BULETIN SKK MIGAS
No.19 I AGUSTUS 2014
KOMITMEN PENGAWASAN KEUANGAN HULU MIGAS YANG LEBIH BAIK / INDUSTRI HULU MIGAS OPTIMISTIS PENUHI TARGET / MEREVOLUSI BUDAYA KERJA
DAFTAR ISI SALAM REDAKSI 3 Semangat Perubahan
4
FOKUS 4 Komitmen Pengawasan Keuangan Hulu Migas Yang Lebih Baik
6 Predikat WTP Pacu Peningkatan Kinerja 8
PERSPEKTIF
Industri Hulu Migas Optimistis Penuhi Target
10 SEREMONIAL BIANGLALA 16 Buka Puasa Bersama SKK Migas 17 Konvensi Pembakuan Standar
10
Kompetensi Kerja
FIGUR 18 Sapta Nugraha
Kepala Bagian Internal SKK Migas Merevolusi Budaya Kerja
SPEKTRUM 20 SKK Migas Revisi KPI 2014
21 Pelantikan Deputi Pengendalian
18
20
Redaksi : Pelindung J. Widjonarko, Gde Pradnyana / Penanggungjawab Handoyo Budi Santoso / Pemimpin Redaksi Zuldadi Rafdi / Editor Heru Setyadi, Ryan B. Wurjantoro / Tim Redaksi Adhitya C, Utama, Alfian, Galuh Andini, Heri Slamet, Ruby Savira, Suhendra Atmaja
Redaksi memerima masukan artikel melalui :
[email protected] [email protected] Redaksi : Bagian Komunikasi dan Protokol SKK Migas Alamat : Gedung Wisma Mulia Lt.30, Jl. Jend. Gatot Subroto No. 42, Jakarta 12710 Facebook : Humas SKK Migas | Twitter @HumasSKKMigas
www.skkmigas.go.id
2 BUMI Agustus 2014
Dukungan Bisnis
TANGGUNG JAWAB SOSIAL 22 Mereka Bertahan Karena Semangat
SALAM REDAKSI
SEMANGAT PERUBAHAN Semper ad meliora. Selalu menuju ke arah yang lebih baik. Frasa dalam Bahasa Latin ini cocok untuk menggambarkan bahwa dalam hidup, manusia selalu berupaya untuk mencapai atau memperoleh hasil yang lebih baik. Upaya yang dilakukan tidak jarang harus menghadapi rintangan maupun kendala yang tidak mudah. Bahkan seringkali, upaya meraih hasil yang lebih baik harus dibarengi dengan adanya sebuah perubahan. Banyak pihak sering merasa takut saat dihadapkan pada sebuah perubahan. Mereka enggan melakukan perubahan karena khawatir perubahan itu akan mengganggu zona nyaman yang ditempati atau harus beralih dari kebiasaan-kebiasaan lama ke kebiasaankebiasaan baru. Padahal, perubahan tidak selalu berdampak buruk terhadap pekerjaan yang ditekuni maupun dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Selain kehidupan individu, perubahan juga bisa terjadi dalam sebuah institusi atau organisasi. Biasanya, perubahan yang terjadi berkaitan dengan upaya organisasi untuk bisa meraih pencapaian yang lebih baik. Perubahan juga dilakukan untuk memperbaiki kualitas dan kompetensi sumber daya manusia yang ada di dalam organisasi. Dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pengendalian kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi (migas), SKK Migas juga dihadapkan pada perubahan, baik di internal organisasi maupun dari eksternal. Di sisi internal, berbagai hal terus diperbaiki untuk peningkatan performa kinerja dalam upaya pencapaian target organisasi. Perbaikan dilakukan mulai dari level individu hingga sistem yang digunakan dalam organisasi. Pencapaian memuaskan memang telah berhasil diraih SKK Migas berkala-kali, salah satunya opini Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan SKK Migas yang tahun ini diraih untuk keenam kalinya secara berturut-turut. Namun keberhasilan yang sudah dicapai selama ini bukan berarti kinerja organisasi sudah sempurna. Masih banyak perbaikan yang perlu dilakukan agar kinerja SKK Migas semakin bagus dalam mengawal kegiatan usaha hulu migas di Indonesia. Perubahan pun tidak bisa dihindari demi meraih hasil yang lebih baik. Perubahan perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya kesalahan yang berulang sehingga kinerja bisa lebih maksimal. Perubahan itu tidak hanya harus didasari kemauan untuk berubah, tetapi juga komitmen penuh dalam menjalankan sebuah perubahan. Dengan melakukan perubahan, SKK Migas tidak saja memperbaiki diri dari sisi organisasi, tetapi juga bisa berkontribusi lebih baik lagi untuk bangsa dan negara. Sistem kerja yang lebih bagus diharapkan bisa membantu mendorong kelancaran aktivitas di industri hulu migas sehingga kendala dan tantangan yang selama ini menjadi ganjalan bisa diatasi bersama.
HANDOYO BUDI SANTOSO Kepala Bagian Hubungan Masyarakat
Agustus 2014 BUMI
3
FOKUS
KOMITMEN PENGAWASAN KEUANGAN HULU MIGAS YANG LEBIH BAIK Oleh: Adhitya Cahya Utama/
[email protected]
Keberhasilan pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi (migas) tidak hanya ditentukan faktor internal SKK Migas, tetapi juga faktor eksternal. Kerja sama seluruh pihak dalam menjalankan proses bisnis sesuai prinsip-prinsip good governance diperlukan agar kendala maupun hambatan yang bisa memunculkan masalah bisa dihindari. Langkah antisipatif guna menghindari terjadinya masalah yang melibatkan kontraktor kontrak kerja sama (kontraktor KKS) juga dilakukan SKK Migas dengan melakukan pengawasan berlapis dalam mengendalikan kegiatan usaha hulu migas. Pengawasan yang dilakukan meliputi pre control, current control, dan post control. Pada tahap pre control, pengawasan dilakukan pada evaluasi dan persetujuan rencana jangka panjang (plan of development/PoD), rencana kerja dan anggaran tahunan (work program and budget/WP&B), serta otorisasi pengeluaran biaya per proyek kegiatan (authorization for expenditure/AFE). Di tahap current control, pengawasan yang dilakukan SKK Migas meliputi pemantauan proses pengadaan
4 BUMI Agustus 2014
barang dan jasa, penyelesaian pekerjaan, serta penggunaan aset melalui persetujuan Placed Into Service (PIS). Sementara pada tahap post control, SKK Migas melakukan analisis dan evaluasi laporan perhitungan bagi hasil (financial quarterly report/FQR), pemeriksaan persetujuan pengakhiran AFE (closed out AFE), pemeriksaan penghitungan bagian negara, serta tindak lanjut hasil pemeriksaan yang dilakukan pada kontraktor KKS. Selain melakukan pengawasan berlapis, SKK Migas berupaya mengatasi berbagai kendala yang bisa menyebabkan terjadinya temuan ketika dilaksanakan audit oleh auditor internal maupun eksternal. Salah satunya adalah menyelesaikan closed out report AFE yang masih outstanding. Upaya tersebut dilakukan karena adanya temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang berulang terkait proyek-proyek yang dijalankan kontraktor KKS, di mana status closed out AFE masih belum selesai. Sebagai informasi, hingga Juli 2014, ada 1.710 closed out report AFE yang diterima SKK Migas sebelum tahun 2009 yang harus diselesaikan.
FOKUS
Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.542 closed out report AFE berasal dari wilayah kerja (WK) dengan status masih aktif, 83 laporan dari WK berstatus terminasi, 77 laporan dari WK yang berganti operator, dan sisanya berasal dari WK yang masih dalam proses terminasi.
tahap post control, selain pemeriksaan oleh Divisi Pemeriksaan Biaya Operasi untuk proyek yang sudah dilaksanakan kontraktor KKS, pemeriksaan tahunan juga dilakukan Divisi Pemeriksaan Penghitungan Bagian Negara terkait lifting dan cost recovery yang dilaporkan dalam FQR.
Berdasarkan jenis proyek yang dijalankan, ada lima jenis proyek dengan closed out report AFE yang belum terselesaikan mencapai lebih dari 400 laporan. Tanggungan terbanyak berasal dari kegiatan pengeboran pengembangan, yakni sebanyak 738 laporan, diikuti proyek yang berkaitan dengan fasilitas hulu migas sebanyak 401 laporan.
Pemeriksaan ini diperlukan untuk melihat apakah negara sudah menerima bagian sesuai hak dalam bagi hasil produksi migas. Pemeriksaan ini membandingkan antara kondisi yang terjadi dengan kondisi yang seharusnya terjadi. Hasil pemeriksaan tersebut kemudian disimpulkan apakah hal yang diperiksa telah sesuai dengan yang seharusnya atau sebaliknya sehingga diperlukan perbaikan.
“Ada berbagai permasalahan yang menyebabkan closed out report AFE tersebut masih outstanding, mayoritas karena dokumen yang kurang lengkap. Pergantian operator juga menjadi kendala dalam penyelesaian laporan,” kata Kepala Divisi Pemeriksaan Biaya Operasi SKK Migas, Agus Irawan. Menurut Agus, selain harus menyelesaikan closed out report AFE yang masuk sebelum tahun 2009, divisi yang dipimpinnya harus menyelesaikan laporan yang diterima setiap tahun. Dalam setahun, ada sekitar dua ribu closed out report AFE yang diterima SKK Migas yang harus diselesaikan. Laporan tersebut tidak hanya dilihat kelengkapan dokumennya, tetapi juga dievaluasi sebelum dilakukan pemeriksaan. SKK Migas harus menilai kewajaran realisasi suatu closed out report sesuai AFE yang sudah pernah disetujui SKK Migas maupun ketika masih di bawah kendali BPMIGAS.
Mengingat pentingnya pemeriksaan sebagai bagian pengawasan dan pengendalian yang dilakukan SKK Migas di post control, sinergi dengan pihak lain sangat dibutuhkan, baik dengan pihak-pihak di internal SKK Migas maupun kontraktor KKS. Kerja sama dari kontraktor KKS diperlukan agar permasalahan yang muncul selama proses pemeriksaan bisa segera diklarifikasi sehingga tidak menjadi temuan. “Pemeriksaan yang dilakukan merupakan rangkaian dari proses-proses pengawasan dan pengendalian sebelumnya di SKK Migas. Kami juga memonitor tindak lanjut yang dilakukan dari hasil pemeriksaan sehingga bisa sejalan dengan prinsip good governance,” kata Kepala Divisi Pemeriksaan Penghitungan Bagian Negara, Sujoko.
“Meski masih banyak closed out report AFE yang harus diselesaikan, upaya kontraktor KKS patut diapresiasi karena kesadaran dan komitmen mereka dalam menyelesaikan laporan makin tinggi,” kata Agus. Agar penyelesaian closed out report AFE tidak menumpuk, Agus mengimbau kontraktor KKS untuk segera menyiapkan laporan setelah proyek selesai. Apalagi di setiap persetujuan AFE sudah dinyatakan bahwa closed out report AFE harus diserahkan empat bulan setelah proyek selesai. “Pernyataan itu yang menjadi pegangan auditor eksternal saat menanyakan bagaimana komitmen kontraktor KKS dalam melaksanakan persetujuan AFE,” kata Agus. Penyelesaian closed out report AFE memiliki peranan penting karena pemeriksaan ini menjadi saringan terakhir dalam proses pengawasan atas biaya operasi secara keseluruhan, mulai dari pre control, current control hingga post control. Pada Agustus 2014 BUMI
5
FOKUS
PREDIKAT WTP PACU PENINGKATAN KINERJA Oleh: Adhitya Cahya Utama/
[email protected]
Upaya maksimal dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pengendalian terkait pengelolaan keuangan di kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi (migas) terus dilakukan SKK Migas. Upaya ini juga dibarengi dengan menjaga dan mempertahankan penerapan prinsip-prinsip good governance di internal organisasi. Kerja keras yang dilakukan seluruh pekerja SKK Migas dalam menerapkan prinsip good governance di bidang pengelolaan keuangan kembali menuai hasil membanggakan. Tahun ini, Laporan Keuangan SKK Migas meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Opini tersebut diberikan untuk Laporan Keuangan per 14 November hingga 31 Desember 2012 dan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2013. Atas opini yang diberikan BPK tersebut, pemeriksaan laporan keuangan SKK Migas tidak pernah menerima hasil tercela atau kurang memuaskan sejak tahun 2008. Selama periode 2008-2013, SKK Migas selalu memperoleh opini WTP dari BPK. “Hal ini berarti, SKK Migas enam kali berturut-turut menerima predikat WTP,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SKK Migas, J. Widjonarko, saat penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan yang diberikan Anggota VII BPK RI, Bahrullah Akbar, di Jakarta pada 8 Juli 2014.
6 BUMI Agustus 2014
Sebagai catatan, opini WTP merupakan peringkat penilaian tertinggi dari empat jenis opini yang diberikan BPK atas laporan keuangan yang diperiksa. Artinya, BPK menilai kualitas Laporan Keuangan SKK Migas telah disajikan dengan predikat wajar dan memuaskan. Pencapaian ini menjadi prestasi yang menggembirakan bagi SKK Migas karena tidak semua institusi dan lembaga pemerintah mampu mencapainya. Meski telah berhasil meraih WTP enam kali berturut-turut, Widjonarko berharap seluruh pekerja SKK Migas tidak berpuasa diri. Keberhasilan yang telah dicapai diharapkan menjadi pemicu bagi seluruh pekerja SKK Migas untuk mempertahankan predikat serupa di tahun-tahun berikutnya, bahkan meningkatkan kinerja di masa mendatang. Sementara di lingkup institusi, Widjonarko mengungkapkan, SKK Migas masih perlu memperbaiki banyak hal dalam upaya meningkatkan pengendalian internal dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. SKK Migas berkomitmen untuk menindaklanjuti seluruh rekomendasi yang diberikan BPK agar bisa menjalankan roda keuangan dengan lebih baik, lebih akuntabel, dan lebih tertib administrasi. Seluruh rekomendasi BPK akan dijadikan acuan untuk lebih meningkatkan kualitas pengelolaan
FOKUS
keuangan institusi SKK Migas. SKK Migas juga siap melakukan perbaikan-perbaikan sehingga masalah yang sama tidak muncul terus-menerus atau terjadi temuan yang berulang. “Rekomendasi yang diberikan BPK menjadi bahan introspeksi bagi SKK Migas,” kata Widjonarko. Saat ini, sektor hulu migas memerlukan banyak kegiatan dan investasi untuk meningkatkan produksi migas. Hal tersebut membawa korelasi positif terhadap peningkatan besaran biaya operasi yang akan dikembalikan kepada kontraktor kontrak kerja sama (kontraktor KKS). Di sinilah SKK Migas memegang peranan penting dalam melakukan pengendalian biaya melalui tahapan yang komprehensif dan menyeluruh mulai dari pre control, current control, maupun post control. Pengendalian tersebut dilakukan guna menjaga akuntabilitas dan ketepatan, baik dalam hal perencanaan maupun pelaksanaan anggaran biaya. Seperti diketahui, industri hulu migas menghadapi berbagai tantangan. Meski demikian, industri hulu migas diharapkan bisa terus mengembangkan kapasitas dan kekuatannya. Penerapan prinsip good governance menjadi salah satu kunci utama bagi kesuksesan dan keberhasilan dalam mengembangkan industri hulu migas nasional.
Bahrullah mengatakan, prestasi yang diraih SKK Migas patut diberikan apresiasi. “Semoga keberhasilan SKK Migas dalam mencapai hasil tertinggi tersebut dapat memberikan motivasi untuk mempertahankan prestasi yang telah dicapai,” katanya. BPK berharap, sinergi yang sudah ada terus ditingkatkan di tahun-tahun berikutnya. Salah satunya adalah pelaksanaan program e-audit agar segera direalisasikan. Pada tahun 2014, selain melaksanakan pemeriksaan keuangan, BPK juga melakukan pemeriksaan kinerja dan pemeriksaan tujuan tertentu atas kegiatan monetisasi penjualan migas bagian negara dan perhitungan bagi hasil. Selain itu, SKK Migas diminta menindaklanjuti rekomendasi yang disampaikan BPK supaya tidak ada masalah yang sama atau temuan berulang pada tahun berikutnya. Sejak tahun buku 2006, BPK selalu mengaudit Laporan Keuangan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS). Sejak itu, berbagai upaya perbaikan telah dan terus dilakukan untuk meningkatkan pengendalian internal dan menindaklanjuti rekomendasi BPK agar Laporan Keuangan lebih transparan, akuntabel, dan auditable. Upaya perbaikan ini juga menunjukkan adanya komitmen dari seluruh pekerja untuk menjalankan tugas dan fungsi pokok lembaga berdasarkan kaidah-kaidah good governance. Agustus 2014 BUMI
7
PERSPEKTIF
INDUSTRI HULU MIGAS OPTIMISTIS PENUHI TARGET Oleh: Alfian/
[email protected]
Industri hulu minyak dan gas bumi (migas) nasional optimistis mampu memenuhi target produksi di tahun 2014. Selama semester pertama tahun 2014, profil produksi migas sudah mendekati target yang ditetapkan APBN-P. Angka stok minyak yang belum di-lifting masih cukup tinggi, yakni di atas 9 juta barel. Hingga Juni 2014, realisasi lifting minyak mencapai 796,5 ribu barel per hari atau 97,4 persen dari target APBN-P sebesar 818 barel per hari. Namun apabila dilihat per bulan sejak Desember 2013 hingga Juni 2014, angka antara produksi dan lifting minyak sudah mencapai target, bahkan berhasil melampaui. “Dengan stok yang masih cukup tinggi, target produksi minyak yang ditetapkan masih bisa tercapai,” kata Sekretaris SKK Migas, Gde Pradnyana. Sementara lifting gas hingga Juni 2014 mencapai 7.140 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 100,6 persen dari target APBN-P sebesar 6.853 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Dari
8 BUMI Agustus 2014
sisi penerimaan, sektor migas telah menyumbang US$17,6 miliar untuk pendapatan negara atau 59 persen dari target APBN-P sebesar US$29,7 miliar. Meski target tahun ini hampir tercapai di semester pertama 2014, SKK Migas terus mendorong upaya peningkatan produksi. Salah satunya dengan memacu kegiatan eksplorasi guna menemukan cadangan baru. Saat ini, jumlah wilayah kerja (WK) eksplorasi di Indonesia mencapai 241 WK, baik konvensional maupun non konvensional. Kegiatan eksplorasi juga terus dilakukan di lapanganlapangan yang sudah berproduksi. Sejauh ini, kegiatan eksplorasi yang dilakukan lebih banyak menemukan cadangan gas. Jumlah cadangan gas yang ditemukan bahkan lebih besar dibanding jumlah yang diproduksikan. Namun melihat konsumsi gas domestik yang makin besar, alokasi gas untuk domestik kini lebih besar dibanding ekspor. Selama semester pertama 2014, angka alokasi gas untuk domestik mencapai 53 persen, sedangkan gas yang diekspor sebesar 47 persen.
PERSPEKTIF
Sementara rasio keberhasilan penemuan minyak tidak sebagus gas. Jumlah cadangan minyak yang ditemukan belum sebanding dengan jumlah cadangan yang dikuras. Kegiatan eksplorasi minyak lebih banyak menemukan dry hole daripada sumbersumber yang secara ekonomis bisa diproduksikan.
(MCL) Cepu diproyeksikan menjadi penyumbang terbesar. Salah satu lapangan di Blok Cepu ini dijadwalkan on-stream pada kuartal pertama 2015 dengan produksi 118.980 barel minyak per hari yang mencapai puncak pada kuartal ketiga 2015 dengan produksi sebesar 165 ribu barel per hari.
“Dalam hal eksplorasi, success ratio di Indonesia memang tidak lebih baik dibanding negara tetangga. Itulah mengapa di masa yang akan datang penggunaan bahan bakar harus beralih dari minyak ke gas,” kata Gde.
Selain Lapangan Banyu Urip, penyumbang produksi terbesar berasal dari Lapangan Bukit Tua yang dioperasikan Kontraktor KKS Petronas dan Lapangan Bunyu dengan operator PT Pertamina EP. Produksi minyak di Lapangan Bukit Tua yang on-stream mulai kuartal ketiga 2015 diproyeksikan sebesar 5.000 barel per hari dengan puncak produksi sebesar 20 ribu barel per hari pada 2016. Sedangkan Lapangan Bunyu mulai on-stream pada kuartal pertama 2015 dengan produksi minyak sebesar 5.711 barel per hari.
Meski rasio keberhasilan kegiatan eksplorasi belum menggembirakan, jumlah kontrak kerja sama (KKS) di Indonesia masih lebih banyak dibanding negara lain. Hal ini berarti, minat investor untuk berinvestasi di Indonesia lebih tinggi dibanding negara lain. Dari tahun ke tahun, angka investasi untuk sektor migas menunjukkan tren positif. Sejak tahun 2004 hingga 2014, tidak terlihat penurunan minat berinvestasi di sektor migas. Salah satu faktor yang menjadi daya tarik investor adalah produksi migas di Indonesia masih berada di atas negara Asia kecuali China. Masih tingginya minat untuk berinvestasi dalam sektor migas di Indonesia diharapkan mampu mendorong pemaksimalan muatan lokal. Pemerintah menetapkan porsi sebesar 30 persen untuk tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) pada kegiatan usaha hulu migas. Dari tahun ke tahun, realisasi TKDN menunjukkan angka yang cukup baik, khususnya untuk jasa. Hingga Juni 2014, angka TKDN di sektor hulu migas mencapai 48 persen. Untuk tahun 2015, produksi migas nasional diharapkan bisa lebih besar dibanding tahun ini seiring beberapa lapangan yang mulai onstream. Dari 23 lapangan yang dijadwalkan mulai berproduksi pada 2015, Lapangan Banyu Urip yang dioperasikan Kontraktor KKS Mobil Cepu Ltd
Selain peningkatan produksi, tantangan lain yang dihadapi sektor hulu migas di masa depan adalah upaya penemuan cadangan baru. Seperti diketahui, cadangan migas di Indonesia saat ini lebih banyak berada di kawasan timur, terutama di laut dalam. Kegiatan eksplorasi di wilayah ini menghadapi tantangan yang tidak mudah karena secara teknis lebih sulit dilakukan. Kegiatan eksplorasi maupun eksploitasi di laut dalam juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, perlu adanya insentif yang menarik agar investor mau berinvestasi dalam kegiatan eksplorasi laut dalam. Dukungan infrastruktur yang bagus juga diperlukan untuk membantu kelancaran kegiatan mengingat lokasi eksplorasi berada di daerah terpencil. “SKK Migas terus memberikan pemahaman kepada para stakeholder tentang pentingnya kegiatan eksplorasi karena tanpa eksplorasi, cadangan baru untuk minyak maupun gas tidak bisa ditemukan,” kata Gde.
Agustus 2014 BUMI
9
SEREMONIAL
KEGIATAN SKK MIGAS PUSAT
1
2
3
4
5 1 & 2. Buka Puasa Bersama Jurnalis - Sekretaris SKK Migas, Gde Pradnyana, sedang memberikan penjelasan tentang pencapaian SKK Migas selama semester pertama 2014 dalam acara buka puasa bersama SKK Migas dan jurnalis di Jakarta pada 10 Juli 2014. Buka puasa yang diikuti puluhan awak media cetak dan elektronik ini digelar untuk menjalin silaturahmi dengan kalangan jurnalis di Jakarta.. 3. Penandatanganan Pakta Integritas – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik (kanan), bersama Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SKK Migas, J. Widjonarko (tengah, duduk), dan Deputi Pengendalian Dukungan Bisnis SKK Migas, MI
10 BUMI Agustus 2014
Zikrullah (kiri), menandatangani pakta integritas di kantor Kementerian ESDM. Penandatanganan dilakukan pasca pelantikan Zikrullah sebagai Deputi Pengendalian Dukungan Bisnis SKK Migas yang baru pada 17 Juli 2014 menggantikan Lambok H. Hutauruk yang memasuki masa purna tugas. 4 & 5. Halalbihalal SKK Migas – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SKK Migas, J. Widjonarko, bersama Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Susilo Siswoutomo, saling bersalaman dengan pekerja SKK Migas dalam Halalbihalal di Jakarta pada 6 Agustus 2014. Selain pekerja SKK Migas, Halalbihalal juga dihadiri perwakilan kontraktor kontrak kerja sama dan para stakeholder.
SEREMONIAL
KEGIATAN SKK MIGAS SUMATERA BAGIAN UTARA
1
2
3
4
5
6
7
8
1. Safari Ramadan – Kepala Perwakilan SKK Migas wilayah Sumatera Bagian Utara, Bahari Abbas, menghadiri buka puasa bersama dan tausiyah agama dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama BOB PT BSP-Pertamina Hulu di Masjid Nurul Iman, Zamrud Camp pada 11 Juli 2014. 2. Rapat Persiapan – Kepala Divisi Penunjang Operasi SKK Migas, Baris Sitorus (baju batik paling kiri), memimpin rapat persiapan dan koordinasi bersama kontraktor kontrak kerja sama di wilayah Kepulauan Riau terkait rencana kunjungan spesifik Komisi VII DPR RI ke Provinsi Kepulauan Riau pada 14 Juli 2014 di Batam. 3. Rapat Pertemuan – Deputi Pengendalian Keuangan SKK Migas, Budi Agustyono (ketujuh dari kanan), turut hadir dalam kunjungan kerja Komisi VII DPR RI di kantor PT PLN (Persero) Batam pada 15 Juli 2014. 4. Berbagi Bersama – Kepala Perwakilan SKK Migas wilayah Sumatera Bagian Utara, Bahari Abbas, menyerahkan santunan kepada anak yatim dalam rangkaian Safari Ramadan bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama PT SPR Langgak pada 16 Juli 2014.
5. TJS Natuna – SKK Migas dan kontraktor kontrak kerja sama di wilayah Kepulauan Riau bersama Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kepulauan Riau dan Kabupaten Natuna mengadakan rapat pembahasan teknis dan mekanisme CSR/TJS di Batam pada 16 Juli 2014. 6. Peringatan Nuzulul Quran – SKK Migas Perwakilan Sumatera Bagian Utara menghadiri buka puasa bersama sekaligus peringatan Nuzulul Quran yang digelar Kontraktor Kontrak Kerja Sama BOB PT BSPPertamina Hulu di Kecamatan Sabak Auh, Kabupaten Siak pada 17 Juli. 7. Buka Puasa Bersama Yatim Piatu – SKK Migas Perwakilan Sumatera Bagian Utara dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama BOB PT BSPPertamina Hulu mengadakan acara buka puasa bersama yatim piatu di Desa Dayun, Kabupaten Siak pada 18 Juli 2014. 8. Pra Survei – Staf Urusan Humas SKK Migas Perwakilan Sumatera Bagian Utara bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama PT Pertamina EP dan PEP Pangkalan Susu melaksanakan kegiatan pra survei rencana pengadaan tanah untuk lokasi sumur pengeboran Meleucut-1 di Kabupaten Langkat pada 24 Juli 2014.
Agustus 2014 BUMI
11
SEREMONIAL
KEGIATAN SKK MIGAS SUMATERA BAGIAN SELATAN
1
2
3
4
5
6 1. Koordinasi Pemprov Sumsel - Kepala Perwakilan SKK Migas wilayah Sumatera Bagian Selatan, Tirat Sambu Ichtijar, diterima Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin, dalam kunjungan koordinasi dan silaturahmi ke Pemprov Sumatera Selatan pada 3 Juli 2014. 2. Safari Ramadan Prabumulih – SKK Migas Perwakilan Sumatera Bagian Selatan dan kontraktor kontrak kerja sama di wilayah Prabumulih melaksanakan Safari Ramadan ke Pemerintah Kota Prabumulih pada 7 Juli 2014. 3. Sembako Ramadan – Bertempat di Masjid Al-Amir, Kepala Perwakilan SKK Migas wilayah Sumatera Bagian Selatan, Tirat Sambu Ichtijar, menyerahkan bantuan sembako bagi warga Banyuasin dalam Safari Ramadan ke Pemerintah Kabupaten Banyuasin pada 2 Juli 2014. 4. Peninjauan Blow Out – Kepala Divisi Survei Pengeboran SKK Migas, Ngatijan, dan Penasihat Ahli Bidang Operasi SKK Migas, Rizal Asir, meninjau lokasi blow out sumur West Belani-8 yang
12 BUMI Agustus 2014
7 dioperasikan Kontraktor Kontrak Kerja Sama PT Seleraya Merangin Dua di Kabupaten Muratara pada 10 Juli 2014. 5. Buka Bersama Internal – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SKK Migas, J. Widjonarko, berfoto bersama para pekerja SKK Migas Perwakilan Sumatera Bagian Selatan dalam acara buka puasa bersama di kantor SKK Migas Perwakilan Sumbagsel pada 14 Juli 2014. 6. Silaturahmi Muara Enim – SKK Migas Perwakilan Sumatera Bagian Selatan bersama kontraktor kontrak kerja sama di wilayah Muara Enim memberikan bantuan bagi masyarakat saat bersilaturahmi ke Pemerintah Kabupaten Muara Enim dalam Safari Ramadan pada 17 Juli 2014. 7. Safari Ramadan Pali – Untuk mempererat tali silaturahmi, SKK Migas Perwakilan Sumatera Bagian Selatan dan kontraktor kontrak kerja sama di wilayah Pali menggelar Safari Ramadan ke Pemerintah Kabupaten Pali pada 16 Juli 2014.
SEREMONIAL
KEGIATAN SKK MIGAS JAWA, BALI, MADURA & NUSA TENGGARA
1
2
3
4
5
6
7
8
1. Ultah Jawa Pos – Humas SKK Migas Perwakilan Jawa, Bali, Madura dan Nusa Tenggara bersama beberapa kontraktor kontrak kerja sama di wilayah Jabamanusa melakukan kunjungan ke Jawa Pos saat merayakan ulang tahun pada 1 Juli 2014. Kunjungan diterima langsung oleh Pemimpin Redaksi Jawa Pos, Leak Kustiya. 2. Buka Bersama Sidoarjo – Untuk mempererat silaturahmi dengan para stakeholder, SKK Migas Perwakilan Jawa, Bali, Madura dan Nusa Tenggara menggelar buka puasa bersama Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah, beserta jajaran Muspika dan tokoh masyarakat di pendapa Kabupaten Sidoarjo pada 3 Juli 2014. 3. Pembagian Tajil Gratis – SKK Migas Perwakilan Jawa, Bali, Madura dan Nusa Tenggara melakukan pembagian tajil gratis bagi pengguna jalan yang melintas di depan kantor Perwakilan SKK Migas Jabamanusa di Surabaya. Pembagian tajil gratis dilakukan setiap hari selama Ramadan. 4. Buka Bersama di ORF – SKK Migas Perwakilan Jawa, Bali, Madura dan Nusa Tenggara menggelar buka puasa bersama jajaran Muspika Gresik dan tokoh masyarakat di Onshore Receiving Facility (ORF) PHE WMO di Desa Sidorukun, Kabupaten Gresik pada 7 Juli 2014. Dalam kesempatan tersebut, Perwakilan SKK Migas Jabamanusa juga memberikan santunan bagi anak-anak yatim piatu.
5. Santunan Yatim Piatu – Dalam semangat Ramadan, SKK Migas Perwakilan Jawa, Bali, Madura dan Nusa Tenggara memberikan santunan bagi anakanak yatim piatu di Kabupaten Tuban yang diserahkan dalam acara buka puasa bersama Bupati Tuban, Fathul Huda, pada 12 Juli 2014. 6. Buka Bersama Sumenep – Bertempat di pendapa Kabupaten Sumenep, SKK Migas Perwakilan Jawa, Bali, Madura dan Nusa Tenggara dan kontraktor kontrak kerja sama di wilayah Sumenep berbuka puasa bersama Bupati Sumenep, Busro Karim, beserta jajaran Muspika dan tokoh masyarakat sekaligus menyerahkan santunan bagi anak-anak yatim piatu pada 17 Juli 2014. 7. Peresmian Pusat Belajar Guru – Kepala Perwakilan SKK Migas wilayah Jawa, Bali, Madura dan Nusa Tenggara, Arief Sukma Widjaja, menghadiri peresmian Pusat Belajar Guru (PBG) di Kabupaten Bojonegoro pada 18 Juli 2014. Acara turut dihadiri Bupati Bojonegoro, Suyoto. 8. Bakti Sosial – Keluarga Besar SKK Migas Perwakilan Jawa, Bali, Madura dan Nusa Tenggara menggelar bakti sosial di Panti Asuhan Setia Budi di Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik pada 22 Juli 2014.
Agustus 2014 BUMI
13
SEREMONIAL
KEGIATAN SKK MIGAS KALIMANTAN DAN SULAWESI
1
2
3
4
5
6
7
8
1. Buka Puasa Bersama Wartawan – Para pekerja media di wilayah Tenggarong berfoto bersama SKK Migas Perwakilan Kalimantan dan Sulawesi serta kontraktor kontrak kerja sama dalam acara buka puasa bersama pada 6 Juli 2014. 2. Silaturahmi Media – Untuk mempererat silaturahmi dengan wartawan di Balikpapan dan Penajam Paser Utara, SKK Migas Perwakilan Kalimantan dan Sulawesi menggelar buka puasa bersama pada 11 Juli 2014. Acara turut dihadiri Kepala Urusan Operasi SKK Migas Perwakilan Kalsul, Roy Widhiarta.
5. Dukungan TNI/Polri – Kepala Perwakilan SKK Migas wilayah Kalimantan dan Sulawesi, Ag Djoko Widhihananto, berfoto dan perwakilan kontraktor kontrak kerja sama berfoto bersama Pangdam VI Mulawarman, Mayor Jenderal Dicky Usman, dalam acara buka puasa bersama pada 16 Juli 2014. 6. Sosialisasi Tanggung Jawab Sosial – SKK Migas Perwakilan Kalimantan dan Sulawesi memfasilitasi rapat koordinasi tanggung jawab sosial (TJS) VICO dan Total E&P Indonesie bersama APDESI Muara Badak pada 17 Juli 2014.
3. Buka Bersama Kabupaten Penajam Paser Utara – Kepala Perwakilan SKK Migas wilayah Kalimantan dan Sulawesi, Ag Djoko Widhihananto, menghadiri buka puasa bersama Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara pada 15 Juli 2014. Acara juga dihadiri Bupati Penajam Paser Utara, Yusran Aspar, dan Wakil Bupati Penajam Paser Utara, Murstaqim MZ.
7. Koordinasi Pemanfaatan Lahan Bersama – SKK Migas Perwakilan Kalimantan dan Sulawesi menggelar rapat koordinasi Perjanjian Pemanfaatan Lahan Bersama (PPLB) yang diikuti Kontraktor Kontrak Kerja Sama PT Pertama EP Sanga-Sanga dan VICO serta perusahaan batubara pada 18 Juli 2014.
4. Safari Ramadan Kutai Kartanegara – SKK Migas Perwakilan Kalimantan dan Sulawesi berfoto bersama Wakil Bupati Kutai Kartanegara, Gufron, dan jajaran Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dalam acara buka puasa bersama pada 16 Juli 2014.
8. Buka Puasa Bersama Gubernur Kaltim – Kepala Perwakilan SKK Migas wilayah Kalimantan dan Sulawesi, Ag Djoko Widhihananto, menghadiri acara buka puasa bersama Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak, pada 18 Juli 2014.
14 BUMI Agustus 2014
SEREMONIAL
KEGIATAN SKK MIGAS PAPUA DAN MALUKU
1
2
3
4
5
6
7
8
1. Santunan Panti Asuhan – SKK Migas Perwakilan Papua dan Maluku menggelar buka puasa bersama kontraktor kontrak kerja sama dan stakeholder pada 17 Juli 2014. Dalam kesempatan tersebut, SKK Migas dan kontraktor kontrak kerja sama juga memberikan santunan bagi anakanak Panti Asuhan Emeyodere dan Panti Asuhan Putra Putri Papua.
5. Uji Kompetensi Wartawan – Sejumlah wartawan di wilayah Papua dan Maluku mengikuti uji kompetensi yang digelar SKK Migas Perwakilan Papua dan Maluku bersama kontraktor kontrak kerja sama pada 23-25 Juni 2014.
2. Anjangsana Lantamal X - Untuk mempererat silaturahmi dengan jajaran TNI/Polri, SKK Migas Perwakilan Papua dan Maluku bersama GM Lundin Indonesia, Willem Bloem, melakukan kunjungan ke Komandan Lantamal X Jayapura, Kolonel Marinir Gatot Triswanto, pada 21 Juni 2014. 3. Silaturahmi Media Papua – SKK Migas Perwakilan Papua dan Maluku bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama PT Pertamina EP, PetroChina International Bermuda dan JOB Pertamina-PetroChina Salawati melakukan kunjungan kerja ke Papua Barat Pos dalam rangka silaturahmi pada 18 Juli 2014. 4. Kunjungan Kerja Media – Pada 18 Juli 2014, SKK Migas Perwakilan Papua dan Maluku bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama PT Pertama EP, PetroChina International Bermuda, dan JOB PertaminaPetroChina Salawati melakukan kunjungan kerja ke Radar Sorong.
6. Kunjungan Wakapolda Papua – Pada 20 Juni 2014, SKK Migas Perwakilan Papua dan Maluku bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama Lundin Indonesia melakukan kunjungan kehormatan ke Wakil Kepala Kepolisian Daerah Papua, Brigadir Jenderal Polisi Paulus Waterpauw. 7. Rapat Monitoring – SKK Migas Perwakilan Papua dan Maluku menggelar rapat monitoring kegiatan kontraktor kontrak kerja sama pada 17 Juli 2014 yang dihadiri Genting Oil, PT Pertamina EP, JOB Pertamina-PetroChina Salawati, PetroChina International Bermuda, Kalrez Petroleum, dan CITIC Seram. 8. Nota Kesepahaman Forum Wartawan – SKK Migas Perwakilan Papua dan Maluku bersama kontraktor kontrak kerja sama di wilayah Papua dan Maluku menandatangani nota kesepahaman dengan Forum Wartawan Energi Papua pada 22 Juli 2014.
Agustus 2014 BUMI
15
BIANGLALA
BUKA PUASA BERSAMA SKK MIGAS Oleh: Adhitya Cahya Utama/
[email protected]
“Semoga pelaksanaan buka puasa bersama kali ini mampu menguatkan ikatan silaturahim di antara kita semua,” kata Widjonarko.
Keluarga besar SKK Migas menggelar buka puasa bersama pada 16 Juli 2014 di Jakarta. Selain para pekerja SKK Migas dan keluarga, kegiatan rutin di bulan suci Ramadan ini juga diikuti anak-anak yatim piatu di sekitar wilayah Jabodetabek. Acara buka puasa yang digelar bertepatan dengan Nuzulul Quran tersebut bertujuan menjalin silaturahmi antara para pekerja SKK Migas dan keluarga. Guna memeriahkan acara, panitia menggelar sejumlah lomba yang diikuti para pekerja, di antaranya lomba azan, ceramah, pembacaan ayat suci Alquran, serta cerdas cermat. Menjelang waktu berbuka, para pekerja yang hadir juga mendapatkan siraman rohani dari Ustaz Bobby Herwibowo. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SKK Migas, J. Widjonarko, mengatakan pelaksanaan acara buka puasa bersama ini memberikan gambaran bahwa bulan suci Ramadan selalu menghadirkan keistimewaan dan keindahan. Salah satunya adalah semangat untuk bersilaturahmi dengan rekan kerja maupun lingkungan sekitar. Widjonarko berharap, semangat kepedulian dan solidaritas tidak hanya tergambar pada saat acara buka puasa bersama dilaksanakan. Kegiatan tersebut justru menjadi momentum awal untuk terus mengembangkan semangat kebersamaan, saling memperhatikan, berbagi, dan peduli terhadap sesama. Semangat ini diperlukan karena dalam kondisi dan posisi apa pun manusia saling membutuhkan, baik pada saat menyelesaikan pekerjaan maupun dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat.
16 BUMI Agustus 2014
Dengan semangat kepedulian dan saling mendukung, semua tantangan, baik dalam pekerjaan maupun dalam kehidupan sehari-hari, akan terasa lebih mudah dihadapi. Melalui semangat kebersamaan pula, upaya mencapai tujuan hidup sebagai individu maupun target sebagai bagian dari organisasi tidak lagi menjadi hal yang mustahil. Semangat hendaknya ditularkan ke orang-orang sekitar sehingga mereka juga terbiasa untuk berbagi dan lebih peduli terhadap sesama. Dalam acara buka puasa bersama kali ini, pekerja SKK Migas juga memberikan santunan bagi anakanak yatim piatu. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang dilaksanakan ROHIS SKK Migas selama Ramadan. Selain buka puasa bersama, kegiatan yang rutin dilakukan selama Ramadan antara lain ibadah Salat Zuhur bersama yang dilanjutkan dengan ceramah agama. “Melalui kegiatan yang digelar selama Ramadan, pekerja SKK Migas tidak hanya mendapat kesempatan untuk menjalankan ibadah individual, tetapi ibadah sosial juga terlaksana,” kata Widjonarko.
BIANGLALA
KONVENSI PEMBAKUAN STANDAR KOMPETENSI KERJA Oleh: Adhitya Cahya Utama/
[email protected]
Menjelang pemberlakuan pasar bebas Asia pada 2015, sumber daya manusia (SDM) di Indonesia perlu memiliki kemampuan untuk bersaing dengan tenaga kerja asing. Guna membangun SDM yang kompeten di bidang ketenagakerjaan, perlu adanya standar kompetensi yang dapat digunakan sebagai acuan, baik dalam program pelatihan maupun sertifikasi kompetensi. Terkait hal tersebut, Direktorat Standardisasi Kompetensi dan Program Pelatihan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) menyelenggarakan konvensi nasional dalam rangka pembakuan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (R-SKKNI). Konvensi yang diselenggarakan di Jakarta pada 21 Juli 2014 ini diikuti insan-insan profesional di bidang pengelolaan SDM dari seluruh Indonesia, tak terkecuali para pekerja di industri hulu minyak dan gas bumi (migas). “SKK Migas sangat mendukung upaya positif ini sehingga SDM Indonesia bisa mendapatkan pengakuan dan legalitas dari stakeholder terkait,” kata Kepala Divisi Sumber Daya Manusia SKK Migas, Budi Arman. Menurut Budi, pemberlakuan ASEAN Free Trade Area (AFTA) 2015 membuka keran bagi masuknya tenaga kerja terampil ke Indonesia, termasuk praktisi SDM dari negara-negara ASEAN. Mengantisipasi kondisi ini, tenaga kerja Indonesia harus memiliki kemampuan untuk bisa bersaing di negeri sendiri. Mereka harus mampu mempertahankan posisinya di tengah-tengah persaingan yang semakin ketat. “Dengan adanya SKKNI di bidang manajemen SDM, para praktisi manajemen SDM memiliki standar kompetensi kerja yang berlaku nasional.
Standar ini juga memberi kesempatan bagi para praktisi manajemen SDM untuk membangun kompetensi dengan acuan yang jelas,” kata Budi. Budi menambahkan, SKK Migas berharap rancangan SKKNI sudah selesai disusun sebelum September 2014 sehingga hasilnya bisa diumumkan dalam acara ARTDO-Indonesia Human Resources Summit 2014. Rencananya, kegiatan tersebut akan digelar di Yogyakarta pada 9-10 September 2014. Direktur Standardisasi Kompetensi dan Program Pelatihan Kemenakertrans, Muhammad Zuhri Bahri, mengatakan SKKNI merupakan salah satu acuan penting untuk meningkatkan kemampuan SDM. Standar kompetensi ini memiliki empat manfaat, yaitu menjadi rujukan pelatihan dan pendidikan serta sertifikasi, acuan dalam proses rekrutmen pegawai, sarana pengembangan karir SDM, serta acuan dalam menetapkan remunerasi atau sistem penggajian dan pengupahan. “SKKNI bisa menjadi acuan yang memberikan manfaat besar bagi pengembangan SDM,” kata Zuhri. Penyusunan R-SKKNI diawali dengan pembentukan Tim Perumus dan Tim Verifikasi oleh Direktur Standardisasi Kompetensi dan Program Pelatihan Kemenakertrans. Tim Perumus bertugas menyusun standar kompetensi yang kemudian diverifikasi oleh Tim Verifikasi menjadi R-SKKNI. Rancangan tersebut selanjutnya diprakonvensikan bersama praktisi dan pakar manajemen SDM dari berbagai industri sebelum dibahas dalam konvensi nasional. Hasil pembahasan dalam konvensi nasional kemudian diserahkan kepada Kemenakertrans untuk dituangkan dalam bentuk Surat Keputusan Menteri. Agustus 2014 BUMI
17
FIGUR
Sapta Nugraha
Kepala Bagian Internal SKK Migas
MEREVOLUSI BUDAYA KERJA Oleh: Adhitya Cahya Utama/
[email protected]
Pada November 2012, SKK Migas mengimplementasikan Enterprise Resource Planning (ERP) Tahap 1 yang dilanjutkan dengan penerapan Tahap 2 pada Desember 2013. ERP merupakan sistem yang mengintegrasikan seluruh manajemen informasi di internal SKK Migas. Pengintegrasian ini akan membantu SKK Migas dalam memantau dan mengatur segala kegiatan di seluruh aspek bisnis. Dengan terintegrasinya seluruh sistem, kinerja di internal SKK Migas diharapkan makin baik serta lebih efektif dan efisien. Meski demikian, sebagai sistem baru yang diterapkan dalam sebuah organisasi, implementasi ERP menghadapi banyak tantangan. Perubahan tidak hanya terkait sistem yang digunakan, tetapi juga pola pikir dan kebiasaan para pekerja SKK Migas. Banyak hal yang harus disiapkan agar implementasi ERP bisa berjalan lancar. Berikut wawancara dengan Kepala Bagian Internal SKK Migas yang juga Project Manager ERP SKK Migas, Sapta Nugraha, tentang seluk-beluk penerapan ERP yang diharapkan sudah menjadi basis sistem kerja di internal SKK Migas mulai 1 Januari 2015.
18 BUMI Agustus 2014
Apa itu SAP? System Application and Product atau SAP merupakan salah satu software ERP yang membantu sebuah organisasi sehingga bisa lebih efektif dan efisien dalam menjalankan proses bisnis operasionalnya. Dengan menerapkan SAP, pengelolaan di internal SKK Migas diharapkan bisa menjadi lebih efektif dan efisien, lebih cepat, lebih akurat, lebih terintegrasi, serta lebih real time. Bagaimana dengan sistem yang sekarang diterapkan di SKK Migas? Saat ini, ada tiga sistem. Pertama, Sistem Informasi Barang Inventori (SIMBI) yang digunakan untuk mengelola proses-proses kantor, mulai dari perencanaan pengadaan, proses pengadaan, proses inventori semua persediaan hingga halhal yang berkaitan dengan kerja dinas. Kedua, Sistem Informasi Akuntansi Keuangan (SIAK) yang digunakan untuk pengelolaan anggaran, akuntansi, dan pelaporan keuangan SKK Migas. Sayangnya, SIAK tidak terintegrasi dengan SIMBI padahal banyak hal dalam proses kantor berdampak pada laporan keuangan SKK Migas. Sistem ketiga
FIGUR
adalah Electronic Human Resources (eHR) Systems yang mengelola sistem penggajian, program pembelajaran pekerja SKK Migas, dan sebagainya. Rencananya, ketiga sistem yang belum terintegrasi ini akan digantikan ERP. Bagaimana perjalanan proyek ERP di SKK Migas? Secara formal, ERP di-kick off pada November 2012 yang menjadi implementasi tahap pertama. Dalam tahap ini, ada tiga modul. Pertama, Human Capital Management (HCM). Fokus aplikasi ini lebih pada fungsi Sumber Daya Manusia (SDM) yang sebelumnya ada di eHR. Kedua, Financial and Controlling (FI/CO) yang mengarah pada halhal terkait finansial dan kontrol. Ketiga, Material Management (MM) yang digunakan dalam prosesproses procurement. Ketiga modul tersebut menjadi bagian implementasi ERP Tahap 1 yang go live pada Maret 2013. Dalam perjalanan ERP Tahap 1, terjadi dua kali adendum. Adanya adendum ini bisa dipahami karena waktu dilakukan kick-off, BPMIGAS dibubarkan. Artinya, ERP dijalankan pada fase awal lahirnya SKK Migas. Secara project, ERP Tahap 1 sudah selesai dilaksanakan pada November 2013. Pada Desember 2013, ERP Tahap 2 di-kick off dengan menyempurnakan tiga modul yang ada di ERP Tahap 1. Ada tiga modul juga dalam Tahap 2, yakni Supplier Relationship Management (SRM), Fund Management, serta Human Capital Management, khususnya Employee Self Service (ESS) dan Manager Self Service (MSS). SRM menyediakan alat bantu untuk proses pengadaan internal dan terhubung dengan modul FI/CO. Salah satu implementasi SRM adalah eProcurement. Dengan adanya eProcurement, proses pengadaan bisa berjalan terbuka dan transparan. Fund Management merupakan pengelolaan anggaran secara keseluruhan. Sementara ESS dan MSS ditandai dengan banyaknya self service activities yang dilakukan bawahan maupun atasan dalam proses sehari-hari. ERP Tahap 2 berjalan hingga Juli 2014, di mana technical go live dilakukan pada 18 Juli 2014. Ada berapa tahapan ERP yang direncanakan dan kapan keseluruhan proses selesai dilakukan? Saat ini, implementasi melalui dua tahapan dirasa mencukupi. Setelah ERP Tahap 2 selesai, hanya penyempurnaan saja yang akan dilakukan. Go live pada Juli 2014 merupakan go live tahap pertama yang lebih bersifat peluncuran untuk para kepala divisi dan pimpinan. Ada tiga syarat dan kondisi yang sudah terpenuhi sehingga go live bisa dilaksanakan. Pertama, sudah dilakukan integrated simulation test atau simulasi terpadu di dalam modul yang sama dan antar modul ERP. Kedua, sudah dilakukan user acceptance test yang memastikan desain konfigurasi ERP sudah
sesuai dengan proses bisnis yang berjalan. Ketiga, sudah dilakukan user training, khususnya pada end user, untuk memastikan pengguna utama ERP sudah well-trained. Dalam sebulan mulai 11 Agustus 2014 dilakukan user training ke semua pekerja SKK Migas, mulai dari pimpinan, kepala divisi hingga sekretariat. Harapannya, pada akhir Agustus atau awal September seluruh pekerja sudah memahami ERP. Per 1 September 2014, usulan pengadaan yang dulunya dilakukan secara manual harus sudah dilakukan melalui sistem IT. Setelah 1 September, pengajuan pengadaan melalui memo akan kami tolak. Pada kuartal empat tahun 2014, kami berharap eProcurement sudah berjalan. Awalnya, eProcurement direncanakan mulai berjalan pada 2015 namun kami percepat karena sistem sudah tersedia. Mulai 1 Januari 2015, kami berharap semua sudah berbasis ERP. Apa tantangan yang dihadapi dalam penerapan ERP? Di mata kami, ERP lebih dari proyek pengembangan aplikasi IT. Proyek ini lebih terkait dengan budaya kerja. Saya melihatnya sebagai revolusi budaya kerja. Tantangan pertama yang dihadapi adalah kami harus mengubah pola pikir pekerja SKK Migas dari manual based ke sistem. Kedua, kami harus mendorong para pekerja untuk terbiasa berinteraksi dengan sistem. Ketiga, karena ERP merupakan sistem baru, semuanya tidak bisa langsung berjalan lancar 100 persen. Keempat, penerapan ERP butuh dukungan penuh dari manajemen. Tanpa ada contoh langsung dari pimpinan atau leader di masing-masing fungsi, sistem ini akan susah berjalan. Leadership commitment memegang peranan yang esensial. Menurut survei, 92 persen penyebab tidak berjalannya ERP adalah faktor people. Dari 92 persen tersebut, komitmen pemimpin mendominasi. Penerapan ERP membutuhkan dukungan semua unsur, mulai dari pimpinan hingga pekerja, karena sistem ini merupakan komitmen organisasi. Adakah lembaga pemerintah lain yang menggunakan ERP? Belum ada instansi pemerintah di Indonesia yang menggunakan ERP. SKK Migas akan menjadi instansi pemerintah pertama yang menggunakan ERP. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk penyesuaian dalam proses penerapan sistem baru ini? Organisasi yang menerapkan ERP secara lengkap biasanya membutuhkan waktu 5-10 tahun. Namun SKK Migas tidak menerapkan seluruh versi yang ada. Kami berharap, sistem ini sudah stabil pada 2015. Pada 18 Agustus 2014, kami akan melakukan go live yang sifatnya seremonial. Sejalan dengan itu, kami melakukan user training untuk memberi pembekalan tentang hal-hal yang perlu diketahui user secara keseluruhan. Agustus 2014 BUMI
19
SPEKTRUM
SKK MIGAS REVISI KPI 2014 Oleh: Adhitya Cahya Utama/
[email protected]
SKK Migas merevisi target key performance indicators (KPI) 2014. Revisi dilakukan dengan mengacu pada APBN-P 2014. Tahun ini, SKK Migas memiliki enam target KPI, yaitu penahanan laju produksi, peningkatan cadangan minyak dan gas bumi (reserve replacement ratio), lifting minyak dan gas bumi, penerimaan negara, dan perbaikan tata kelola. Target tersebut mengacu pada target yang ditetapkan pemerintah melalui APBN 2014. Namun rapat Badan Anggaran DPR RI terkait RAPBNP 2014 memutuskan, target lifting minyak dan gas bumi disesuaikan. Sebelumnya, pemerintah mematok target lifting minyak sebesar 870 ribu barel per hari. Target tersebut kemudian diubah menjadi 818 ribu barel per hari. Sedangkan target lifting gas yang sebelumnya sebesar 6.939 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) berubah menjadi 6.853 MMSCFD. Secara total, target lifting minyak dan gas bumi berubah dari 2.110 ribu barel minyak ekuivalen per hari (MBOEPD) menjadi 2.042 MBOEPD. Penyesuaian juga dilakukan pada pengendalian cost recovery, di mana target awal sebesar US$15 miliar diubah menjadi US$15,042 miliar. Penerimaan negara dari sektor migas pun mengalami penyesuaian dari target awal sebesar US$30,6 miliar menjadi US$29,67 miliar. “Dengan adanya revisi tersebut, SKK Migas akan fokus pada pencapaian target yang ditetapkan dalam APBN-P 2014 dan tidak lagi memonitor secara khusus program filling the gap,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SKK Migas, J.
20 BUMI Agustus 2014
Widjonarko, saat membuka Pra Rapat Kerja Tahunan SKK Migas pada 7 Juli 2014 di Jakarta. Selama ini, SKK Migas fokus pada upaya filling the gap antara target organisasi yang telah ditetapkan pemerintah dalam APBN 2014 dengan hasil pembahasan rencana kerja dan anggaran (work program and budget/WP&B) 2014. Adanya gap tersebut mengharuskan SKK Migas untuk mengidentifikasi berbagai peluang tambahan lifting migas. Seiring adanya perubahan target, pencapaian KPI SKK Migas pada pertengahan tahun 2014 juga disesuaikan. Pencapaian lifting minyak yang sebelumnya hanya sebesar 91 persen dari target APBN 2014 berubah menjadi 97 persen dari target APBN-P 2014. Sedangkan pencapaian lifting gas yang awalnya hanya 102 persen dari target APBN 2014 berubah menjadi 103% dari target APBN-P 2014. Pencapaian lifting minyak dan gas bumi yang sebelumnya sebesar 97,5 persen dari target APBN 2014 berubah menjadi 103 persen dari target APBN-P 2014. Meski demikian, perubahan target pengendalian cost recovery dalam APBN-P 2014 tidak berpengaruh signifikan pada persentase pencapaian SKK Migas di pertengahan tahun. Pencapaian SKK Migas untuk pengendalian cost recovery tetap 62 persen dari target yang ditetapkan dalam APBN-P 2014. Sedangkan penyesuaian pencapaian target penerimaan negara hanya mengalami kenaikan 1 persen dari 58 persen sesuai APBN 2014 menjadi 59 persen berdasarkan APBN-P 2014.
SPEKTRUM
PELANTIKAN DEPUTI PENGENDALIAN DUKUNGAN BISNIS Oleh: Alfian/
[email protected]
Pergantian pemimpin kembali terjadi di internal SKK Migas. Pada 17 Juli 2014, SKK Migas melantik M.I. Zikrullah sebagai Deputi Pengendalian Dukungan Bisnis. Zikrullah diangkat sebagai Deputi Pengendalian Dukungan Bisnis SKK Migas menggantikan Lambok H. Hutauruk berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 3104K/73/MEM/2014. Sebelum menempati posisi tersebut, Zikrullah menjabat sebagai tenaga ahli bidang komersial dan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bagian Program dan Pelaporan SKK Migas. Sedangkan Lambok selanjutnya memasuki masa purna tugas usai digantikan oleh Zikrullah. “Deputi Pengendalian Dukungan Bisnis yang baru diharapkan bisa segera bekerja maksimal dalam membantu SKK Migas memenuhi target-target yang telah ditetapkan,” kata Plt Kepala SKK Migas, J. Widjonarko, saat melakukan pelantikan. Sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 9 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja SKK Migas, Deputi Pengendalian Dukungan Bisnis mempunyai tugas melaksanakan pengendalian dan pengawasan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi berdasarkan Kontrak Kerja Sama (KKS) dalam bidang pengendalian dukungan bisnis. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Deputi Pengendalian Dukungan Bisnis mempunyai fungsi pengelolaan sumber daya manusia serta organisasi dan sistem manajemen SKK Migas. Fungsi lain yang dijalankan adalah pengendalian dan pengawasan sumber daya manusia kontraktor KKS, pengendalian dan pengawasan pengadaan dan manajemen aset kontraktor KKS, serta peningkatan kapasitas nasional. Deputi Pengendalian Dukungan Bisnis juga berfungsi memberikan pertimbangan hukum kepada SKK Migas dan kontraktor KKS, melaksanakan pengendalian dan pengawasan formalitas kontraktor KKS, melakukan pengendalian dan pengawasan teknologi informasi dan komunikasi kontraktor KKS, serta melakukan pengelolaan sistem informasi manajemen SKK Migas.
Widjonarko mengatakan, pasca pelantikan Deputi Pengendalian Dukungan Bisnis yang baru, pekerjaan yang mendesak untuk segera diselesaikan bisa segera dirampungkan sehingga target jangka pendek dan jangka menengah mampu terpenuhi. Pada saat yang sama, SKK Migas juga dituntut untuk melakukan pembenahan administrasi dan menyelesaikan pekerjaan secara lebih transparan sesuai tata kelola organisasi yang baik. Citra SKK Migas sebagai sebuah organisasi juga sedang menghadapi ujian berat. Beberapa peristiwa membuat langkah SKK Migas dalam mengemban tugas pengawasan dan pengendalian kegiatan usaha hulu migas terasa makin berat akibat adanya pandangan negatif dari stakeholder. “Untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut, organisasi ini membutuhkan perangkat organisasi yang lengkap dan solid. Setiap pejabat di semua level harus memiliki visi yang sama,” kata Widjonarko. Agustus 2014 BUMI
21
TANGGUNG JAWAB SOSIAL
MEREKA BERTAHAN KARENA SEMANGAT Oleh: Amir Syarifuddin
ke Balai Besar Pemberdayaan Ikan Air Tawar di Bogor dan Sukabumi. Mereka juga belajar benih pada usaha keramba di Kecamatan Loa Kulu, Kukar yang lebih dulu bertani keramba ikan di Sungai Mahakam.
Berawal dari obrolan di warung kopi pada 2011 lalu, lima pemuda Kelurahan Sarijaya Kecamatan SangaSanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur menelurkan pemikiran untuk mempertahankan kehidupan ekonomi masyarakat sekitar. Kekhawatiran mereka sangat beralasan. Tidak selamanya manusia dapat memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) di sekitarnya. Kekayaan SDA yang ada seperti tambang dan migas juga akan habis. Jika terjadi, otomatis wilayah mereka akan menjadi daerah tandus dan gersang, bahkan menjadi wilayah yang mati. Asrani, Aspian, Yusran, Mursidi, dan Masri yang tergabung dalam Karang Taruna Sarijaya sejak lama khawatir dengan kondisi itu. Dengan semangat kebersamaan untuk memberikan yang terbaik, pada pertengahan 2011 pemuda-pemuda ini memberanikan diri membangun usaha keramba ikan nila di Sungai Sanga-Sanga, tepatnya di RT07 Kelurahan Sarijaya. Mereka paham, sungai yang akan menjadi lokasi usaha keramba merupakan jalur lalu lintas tambang, termasuk saluran utama bagi air limbah tambang yang mengalir ke sungai jika turun hujan deras. Meski demikian, para pemuda ini tetap memantapkan keyakinan untuk membuka usaha keramba. Usaha ini dimulai dengan studi banding
22 BUMI Agustus 2014
Awalnya, kelima pemuda ini mendirikan 20 keramba yang masing-masing berukuran 2x2 meter untuk lima orang. Seiring berjalannya waktu, lahir petani-petani ikan nila lainnya dengan jumlah keramba mencapai 150 keramba. Jumlah pemuda yang tergabung di Karang Taruna turut berkembang dari 12 orang pada 2011 menjadi 25 orang sekarang. Jumlah tersebut belum termasuk usaha individu dari masyarakat sekitar. Usaha ini berkembang bukan tanpa cobaan. Kekhawatiran terjadinya pencemaran air Sungai Sanga-Sanga terbukti. Pada awal membuka usaha di tahun 2011, sekitar 20-30 ribu ekor bibit ikan nila mati dan hanya ratusan bibit yang hidup. “Bahkan ribuan ekor ikan mas yang pernah kami sebar di keramba juga mati, umurnya tidak sampai satu minggu,” kata Asrani yang menjadi Bendahara Kelompok Usaha Bersama (KUB) Karang Taruna Sarijaya. Salah satu penyebab kematian ikan-ikan tersebut adalah kualitas air Sungai Sanga-Sanga yang kurang bagus. Hasil penelitian Universitas Mulawarman menunjukkan, derajat keasaman (pH) di Sungai Sanga-Sanga berada di bawah standar baku mutu. Bahkan menurut peneliti di Universitas Mulawarman, Gita Rani, kualitas air Sungai SangaSanga tidak layak untuk budidaya ikan maupun untuk dikonsumsi karena tercemar. Pencemaran tersebut disebabkan aktivitas tambang batubara yang ada di sekitar Kecamatan Sanga-Sanga. Kejadian ini tentu menimbulkan rasa frustrasi di kalangan anggota Karang Taruna Sarijaya. Bahkan ada beberapa anggota yang berpikir untuk
TANGGUNG JAWAB SOSIAL
menghentikan usaha karena dinilai percuma dan membuang waktu. Namun ada juga yang tetap memiliki semangat untuk mencoba lagi dan bertahan. “Kami bisa bertahan karena ada semangat kebersamaan sebagai satu tim. Itu yang membuat kami bangkit untuk mencoba dan mencoba lagi,” kata Asrani. Komunikasi yang terjalin baik dengan PT Pertamina EP juga menjadi penyulut semangat. PT Pertamina EP terus memberikan dorongan dan tantangan bagi mereka untuk mengembangkan usaha ini. Salah satu perusahaan migas nasional ini juga memberikan bantuan kepada KUB Karang Taruna Sarijaya berupa alat pembuat pakan dan rumah pakan keramba nila senilai Rp200 juta. Dengan bantuan alat dan modal serta monitoring berkelanjutan yang dilakukan PT Pertamina EP, kini masing-masing anggota mampu menghasilkan 100 kg ikan nila per bulan. Artinya, para petani keramba melakukan panen ikan nila setiap tiga atau lima hari. Sementara bibit ikan yang dibesarkan diperkirakan sudah bisa dipanen dalam waktu tiga bulan. Setiap panen, omzetnya mencapai Rp3,2 juta sebelum dikurangi biaya pakan Rp1,3 juta. “Paling tidak usaha keramba ikan nila ini mampu menambah pendapatan sebesar 30 persen,” kata Asrani.
mampu memberikan penghasilan tambahan bagi masyarakat di sekitar wilayah tersebut. Selama usaha tersebut berdiri, PT Pertamina EP Sanga-Sanga telah memberikan bantuan berupa pelatihan budidaya keramba ikan di Sukabumi pada 2011. Bantuan lain yang diberikan adalah empat unit mesin pembuat pakan, pembangunan tempat penyimpanan pakan ikan, dan pelatihan pengolahan pakan ikan. Selain itu, PT Pertamina EP juga melakukan monitoring melalui pertemuan rutin yang dilaksanakan pihak perusahaan bersama Karang Taruna Sarijaya. “Dalam pertemuan tersebut bisa dilihat bagaimana perkembangan usaha, kendala yang dihadapi, serta kemajuan atau peningkatan pendapatan anggota,” kata Asa Rio Pranoto. Berkat keberhasilan dalam membangun usaha, Kelurahan Sarijaya kini menjadi Kelurahan percontohan untuk petani keramba. Meski baru berusia dua tahun, usaha keramba KUB Karang Taruna Sarijaya terus berkembang dan diikuti masyarakat sekitar. Keberhasilan tersebut tidak lepas dari dukungan perusahaan seperti PT Pertamina EP maupun Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai fasilitator dan pembuat kebijakan yang berpihak pada masyarakat dan lingkungan.
Hasil panen ikan dikirim ke pasar Sanga-Sanga. Ukuran ikan nila yang dijual di pasar sekitar 4-5 ekor per kilogram. Namun jumlah ikan yang dijual ke pasar belum mampu memenuhi kebutuhan pasar. “Permintaan pasar di sini sangat tinggi, sementara ikan nila yang kami hasilkan masih kurang,” kata Asrani.
Ke depan, apabila SDA di Kecamatan SangaSanga sudah habis terkuras, masyarakat masih bisa melanjutkan dan membesarkan budidaya ikan nila maupun bentuk kegiatan usaha lainnya. “Saat ini, kami bersama karang taruna kecamatan sedang mempersiapkan Kelurahan Pendingin sebagai lokasi budidaya jamur serta Kelurahan Jawa sebagai lokasi pengelolaan bank sampah,” kata Wakil Ketua KUB Karang Taruna Sarijaya, Aspian.
Legal and Relations PT Pertamina EP Sanga-Sanga, Asa Ria Pranoto, mengatakan keberadaan usaha keramba di Kecamatan Sanga-Sanga diharapkan
*penulis terpilih sebagai salah satu pemenang dalam lomba karya tulis untuk media yang digelar SKK Migas Perwakilan Kalimantan Sulawesi
Agustus 2014 BUMI
23