Eksperimentasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Berbantuan Internet Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa MA Bany Khozin Jember Tahun Ajaran 2013-2014 Tri Malikul Rahman, Trisno Martono, Wiedy Murtini Magister Pendidikan Ekonomi Program Pascasarjana UNS
[email protected]
The purpose of this study are: (1) to determine differences in the effect of the Problem Based Learning Model-aided internet on economic achievement (2) to determine differences in the effect of high motivation, middle motivation and low motivation on economic achievement (3) to determine interaction effects of motivation and models of instruction on learning and economic achievement. The population were students MA Bany Khozin Jember. Sampling by simple random sampling technique. The study sample consisted of 72 students. Based on the results of data analysis, it was concluded that: (1) There are significant differences model of problem-based learning and internet-assisted learning varied lectures on learning achievement of economic, in terms of motivation to learn in MA Bany Khozin Jember is based on the significant value of 0.041 learning model <0.05. (2) There are significant differences learning motivation high and low learning motivation toward achievement of economic study in MA Bany Khozin Jember based on a calculation that is based on the motivation to learn the significance of 0.034 <0.05. (3) There is interaction effect between the use of PBL learning model and conventional with students' motivation on student achievement MA Economics subjects Bany Khozin Jember is based on the significant value of 0.45 <0.05. Keywords: Problem Based Learning, internet, motivation and achievement PENDAHULUAN
Ekonomi merupakan pelajaran yang
Latar Belakang Masalah
lebih
Model
oleh
mata
pembelajaran yang diterapkan bersifat
pelajaran ekonomi di MA Bany Khozin
konvensional akan menjadikan siswa
cenderung bersifat konvensional, guru
hanya sebagai ”mesin penghafal” yang
memberi
digunakan
penjelasan
mencatat
disertai
seperlunya
pada
dan
siswa
masa
tanya
jawab
pendek.
kemudian
dilanjutkan
Jika
yang
sifatnya
ini
hafalan.
materi
yang
selama
pembelajaran
didominasi
pengingatnya
Banyak
model
bersifat
model
jangka
pembelajaran
dengan latihan soal atau tugas. Proses
yang dapat memberikan ruang siswa
pembelajaran
dapat
untuk terlibat aktif sepenuhnya dalam
menghambat daya kritis siswa karena
proses pembelajaran. Salah satunya
segala informasi yang disampaikan guru
yang
biasanya diterima secara mentah tanpa
pembelajaran
dibedakan apakah informasi itu salah
(problem
atau
Based
benar,
seperti
dipahami
ini
atau
tidak.
1
dapat
dipakai
based Learning
adalah
berbasis
model masalah
learning). merupakan
Problem suatu
bentuk pembelajaran yang berlandaskan
berbasis
pada paradigma konstruktivisme yang
Learning) bantuan internet terhadap
sangat
dan
prestasi belajar ekonomi, ditinjau dari
berorientasi pada proses belajar siswa
motivasi belajar pada siswa kelas X MA
(student-centered
Dengan
Bany Khozin Jember (2) Ada tidaknya
kata lain, siswa dituntut untuk terlibat
perbedaan motivasi balajar terhadap
lebih
proses
prestasi belajar ekonomi pada siswa
sedang
kelas X MA Bany Khozin Jember (3)
mementingkan
siswa
learning).
intensif
dalam
pembelajaran
yang
berlangsung.
Ada
Model pembelajaran berbasis
masalah
(Problem
tidaknya
pembelajaran
Based
interaksi
model
dan
motivasi
belajar
terhadap
prestasi
belajar
masalah (problem based learning) lebih
terhadap
menekankan
ekonomi, siswa kelas X MA Bany Khozin
pada
belajar
siswa
(student- centered learning) maka faktor
Jember.
internal dalam diri siswa juga sangat menentukan
dalam
KAJIAN LITERATUR
proses
pembelajaran. Salah satu faktor yang
Model
dominan
Berbantuan Internet
dalam
diri
siswa
adalah
latar
Based
Learning
Problem Based Learning (PBL).
motivasi belajar yang dimiliki siswa. Berdasarkan
Problem
belakang
Bound
and
Felleti
(1997:
15)
masalah, dibuat rumusan masalah seba-
mengemukakan bahwa “Problem Based
gai
model
Learning is an approach to structuring
masalah
the curriculum which involve confronting
Learning)
bantuan
students with problems from practice
prestasi
belajar
berikut:
(1)
pembelajaran (Problem internet
perbedaan berbasis
Based terhadap
which
provide
a
stimulus
for
ekonomi, ditinjau dari motivasi belajar
learning”.Pendapat ini mendefinisikan
pada siswa kelas X MA Bany Khozin
pembelajaran
Jember. (2) perbedaan motivasi belajar
sebagai
terhadap prestasi belajar ekonomi pada
menghadapkan
siswa kelas X MA Bany Khozin Jember.
permasalahan-permasalahan
(3) interaksi model pembelajaran dan
berasal dari latihan dan rangsangan
motivasi
untuk melaksanakan pembelajaran.
belajar
terhadap
prestasi
belajar ekonomi, siswa kelas X MA Bany
penelitian
perbedaan
pendekatan
yang
siswa
pada yang
Dolan & Wasik, Torp & Sage dalam
Tujuan yang hendak dicapai da-
mengetahui:
masalah
Gardon, Krajick, Slavin Madden,
Khozin Jember.
lam
berdasarkan
ini
(1) model
Arens
(2004:
392)
mengemukan
untuk
“Problem based learning have described
tidaknya
the instructional method as having the
pembelajaran
following features: 1) Driving question or
yaitu Ada
2
problem; 2) Interdiscliplinary focus; 3)
Faktor-faktor
Authentic investigation; 4) Production of
Prestasi Belajar
artifacts and exhibits; 5) Collaboration”. Pembelajaran
berdasarkan
Yang
Mempengaruhi
Menurut Muhibbin Syah (2006:
masalah
132-139)
faktor-faktor
yang
prestasi
belajar
merupakan model pembelajaran yang
mempengaruhi
memiliki
ciri-ciri:1)
digolongkan menjadi dua yaitu :
pertanyaan
atau
Fokus
pada
permasalahan;
berbagai
pengetahuan; autentik;
Mengajukan
4)
1) Faktor Internal
ilmu
Faktor yang berasal dari dalam
penyelidikan
yang
diri si pelajar, faktor internal digolongkan
Menghasilkan
dan
menjadi dua golongan yaitu: (1). Faktor
3)
cabang
2)
menampilkan suatu hasil; 5) Kolaborasi.
fisik, kesehatan tubuh, kelainan atau cacat tubuh, kemalangan, panca indera,
Prestasi Belajar
dan keadaan lain yang berhubungan
Belajar memiliki tujuan akhir
dengan fisik, (2). Faktor Psikologis dapat
berupa peningkatan kemampuan atau
berupa:
pemahaman pembelajar tentang suatu
konsentrasi, kepercayaan diri sendiri,
materi yang di ajarkan.hal ini dapat
intelegensi atau tingkat kecerdasan dan
diukur
ingatan
dengan
tes
yang
hasil
pengukurannya sering disebut prestasi belajar
siswa.
diperoleh
Prestasi
selama
tidak
akan
seseorang
tidak
(2010:
bakat,
motivasi,
2) Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang
pernah melakukan suatu kegiatan. Hamdani
minat,
berasal
digolongkan 137)
dari
luar
menjadi
dua
si
pelajar, golongan
yaitu: (1). Faktor sosial, yang terdiri
menyatakan bahwa prestasi adalah hasil
lingkungan
dari
telah
sekolah, dan Lingkungan masyarakat
secara
(2). Faktor non sosial seperti kondisi
suatu
dikerjakan,
kegiatan diciptakan,
yang baik
individual maupun kelompok. Prestasi
keluarga,
lingkungan
alam, cuaca, musim dan lain-lain.
tidak akan pernah dihasilkan selama Motivasi Belajar
seseorang tidak melakukan kegiatan. Sutratinah
Tirtonegoro
(2001:
43)
Stophen N. Elliot, Thomas R.
mendefinisikan “Prestasi belajar sebagai
Kratochwill, Jean Littlefredl Cook, &
hasil pengukuran serta penilaian usaha
John F. Travers (2000:332): “motivation
belajar yang dinyatakan dalam simbol,
is defined as an internal state that
angka, maupun kalimat yang dapat
arouses us to action, pushes us in
mencerminkan hasil yang telah dicapai
particular
anak dalam periode tertentu”.
engaged in certain activities” (motivasi
derection,
and
keeps
us
didefinisikan sebagai kondisi internal
3
yang membangkitkan untuk beraksi,
(1994:313) mengemukakan bahwa “
mendorong kearah tujuan tertentu, dan
proposed for condition for motivation
menjaga tetap berhasrat pada kegiatan-
that must be met to have a motivated
kegiatan tertentu).
learner. These correspond to each of your letter in the acronym, ARCS
Winkel dalam Martinis Yamin (2006: 176) mengibaratkan motivasi
(Attention,
dengan
Satisfaction)”.
kekuatan
kendaraan.Mesin
yang
mesin berkekuatan
kondisi
Relevance, Ada
Confidence,
empat
motivasional
yang
diperhatikan
jalan
kendaraan
(Attention), 2) Relevansi (Relevance), 3)
membawa muatan yang berat, namun
Kepercayaan diri (Confidence), dan 4)
motivasi
Kepuasan (Satisfaction).
mendaki
dan
belajar
memberikan
tidak
kekuatan
hanya
pada
1)
harus
tinggi menjamin lajunya kendaraan biar itu
yaitu,
kategori
perhatian
daya
belajar, tetapi juga memberi arah yang
METODE PENELITIAN
jelas. Kendaraan dengan mesin yang
Populasi dan Sampel
kuat akan mampu mengatasi rintangan
Populasi dalam penelitian ini
yang ditemukan di jalan, tetapi belum
adalah siswa kelas X MA Bany Khozin
menjamin kendaraan tersebut sampai di
Jember. Total populasi yang terdiri dari
tujuan yang dikehendaki. Keputusan
4 kelas berjumlah 143 siswa. Tehnik
sangat tergantung pada sopir, dalam
sampling
motivasi belajar siswa sendirilah yang
“simple
berperan sebagai mesin yang kuat atau
mengambil dua kelas sebagai sampel
lemah
penelitian yaitu kelas X A, X C sejumlah
dan
sebagai
sopir
yang
yang
digunakan
adalah
random
sampling”
dengan
72 siswa.
menentukan tujuan. Motivasi dalam kegiatan belajar merupakan
keseluruhan
Metode Pengumpulan Data
daya
penggerak di dalam diri siswa yang
Pada
menimbulkan kegiatan belajar, yang
pengumpulan
menjamin kelangsungan dari kegiatan
adalah: metode dokumentasi, metode
belajar.
test dan metode angket.
Motivasi
belajar
adalah
penelitian data
yang
ini
metode
digunakan
merupakan faktor psikis yang bersifat non
intelektual,
karenanya
seorang
siswa yang mempunyai intelegensi yang Teknik Analisis Data
cukup tinggi, bisa gagal karena kurang adanya motivasi dalam belajarnya. Berbagai berkembang
Keller
Teknik analisis data penelitian
motivasi
yang
ini menggunakan uji analisis varians
dalam
Driscoll
(Anava). Pengujian ini dilakukan dengan
4
Anava dua jalan yaitu untuk menguji
Berdasarkan
tabel
1
dapat
signifikansi efek dari dua variabel bebas
dijelaskan bahwa model pembelajaran
dan satu variabel terikat.
PBL berbantuan internet memiliki nilai rerata lebih tinggi dibandingkan dengan
HASIL PENELITIAN DAN
model konvensional.
PEMBAHASAN Hasil Penelitian Data
hasil
2. Motivasi Belajar Siswa penelitian
yang
Deskripsi data motivasi belajar
disajikan dalam bab ini adalah berkaitan dengan
implementasi
siswa ditinjau dari model pembelajaran.
model
pembelajaran problem based learning berbantuan
internet
konvensional
ditinjau
dan dari
Tabel 2 Deskripsi data motivasi
model
belajar siswa model konvensional
motivasi
dan PBL berbantuan internet
belajar siswa MA Bany Khozin Jember. Data penelitian meliputi data prestasi belajar, data motivasi belajar siswa. 1. Data Prestasi Belajar Model Berdasarkan data dalam tabel 2
Konvensional dan Model PBL dapat
Deskripsi data prestasi belajar
dinyatakan
bahwa
model
pembelajaran PBL berbantuan internet
model konvensional dan model PBL
memiliki rerata motivasi belajar yang
Tabel 1. Deskripsi data prestasi
lebih besar.
belajar model konvensional dan PBL
Tabel 3. Hubungan antara model pembelajaran, motivasi belajar dan nilai prestasi belajar Motivasi * Prestasi * Metode Crosstabulation Metode
Prestasi Rendah Count
Sedang
Total Tinggi
19
0
0
19
% within Motivasi
100.0%
0.0%
0.0%
100.0%
% within Prestasi
100.0%
0.0%
0.0%
54.3%
54.3%
0.0%
0.0%
54.3%
0
9
1
10
0.0%
90.0%
10.0%
100.0%
Rendah Ceramah
Motivasi % of Total Count Sedang % within Motivasi
5
% within Prestasi
0.0%
75.0%
25.0%
28.6%
% of Total
0.0%
25.7%
2.9%
28.6%
0
3
3
6
% within Motivasi
0.0%
50.0%
50.0%
100.0%
% within Prestasi
0.0%
25.0%
75.0%
17.1%
% of Total
0.0%
8.6%
8.6%
17.1%
19
12
4
35
% within Motivasi
54.3%
34.3%
11.4%
100.0%
% within Prestasi
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
54.3%
34.3%
11.4%
100.0%
Count Tinggi
Count Total % of Total Count Rendah
3
13
2
18
% within Motivasi
16.7%
72.2%
11.1%
100.0%
% within Prestasi
100.0%
92.9%
10.0%
48.6%
8.1%
35.1%
5.4%
48.6%
% of Total Count Motivasi
Sedang
Base Problem
0
0
6
6
% within Motivasi
0.0%
0.0%
100.0%
100.0%
% within Prestasi
0.0%
0.0%
30.0%
16.2%
% of Total
0.0%
0.0%
16.2%
16.2%
0
1
12
13
% within Motivasi
0.0%
7.7%
92.3%
100.0%
% within Prestasi
0.0%
7.1%
60.0%
35.1%
% of Total
0.0%
2.7%
32.4%
35.1%
3
14
20
37
Count
Laerning Tinggi
Count Total
% within Motivasi
8.1%
37.8%
54.1%
100.0%
% within Prestasi
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
8.1%
37.8%
54.1%
100.0%
22
13
2
37
% within Motivasi
59.5%
35.1%
5.4%
100.0%
% within Prestasi
100.0%
50.0%
8.3%
51.4%
30.6%
18.1%
2.8%
51.4%
0
9
7
16
% within Motivasi
0.0%
56.3%
43.8%
100.0%
% within Prestasi
0.0%
34.6%
29.2%
22.2%
% of Total
0.0%
12.5%
9.7%
22.2%
0
4
15
19
% within Motivasi
0.0%
21.1%
78.9%
100.0%
% within Prestasi
0.0%
15.4%
62.5%
26.4%
% of Total
0.0%
5.6%
20.8%
26.4%
22
26
24
72
% within Motivasi
30.6%
36.1%
33.3%
100.0%
% within Prestasi
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
30.6%
36.1%
33.3%
100.0%
% of Total Count Rendah % of Total Count Motivasi
Sedang
Total Count Tinggi
Count Total % of Total
6
Hasil uji Anava yang dilakukan dengan langkah general Lenier Model, Analisis Data
prestasi menunjukkan hasil seperti yang
1. Uji Keseimbangan
tersaji dalam tabel di bawah ini.
Hasil
penghitungan
Tabel 19. Ringkasan hasil uji anava
menggunakan SPSS 19. Diperoleh nilai
dari prestasi peserta didik.
thitung sebesar 0,000 dengan signifikansi 1,000
dengan
demikian
dapat
disimpulkan bahwa kedua sampel dalam penelitian ini dalam keadaan seimbang atau
tidak
ada
berbedaan
Kesimpulan dari hipotesis yang
prestasi
belajar.
diuji berdasarkan hasil penghitungan
2. Uji Prasyarat
adalah sebagai berikut: a. Ada perbedaan prestasi belajar
a. Uji Homogenitas Nilai Barlett observasi motivasi
siswa yang diajar dengan model
belajar siswa sebesar 1,237 sedangkan
pembelajaran konvensional karena
nilai
signifikansi < 0,05.
Barlet
tabel
sebesar
0,0260
sehingga DK = {b│b > 0,026} atau 1,237
b. Ada perbedaan prestasi belajar
€ DK sehingga variansi motivasi belajar
siswa yang diajar dengan model
siswa model pembelajaran konvensional
pembelajaran
dan PBL berbantuan internet tersebut
PBL berbantuan internet karena
sama atau homogen.
signifikansi < 0,05. c.
Nilai Barlett observasi sebesar
Ada
konvensional
interaksi
antara
dan
model
prestasi belajar siswa sebesar 17,149
pembelajaran dan motivasi belajar
sedangkan nilai Barlet tabel sebesar
siswa
0,0260 sehingga DK = {b│b > 0,0260}
karena signifikansi < 0,05.
terhadap
prestasi
belajar
atau 17,149 € DK sehingga variansi prestasi
belajar
siswa
Pembahasan Hasil Penelitian
model
Berdasarkan
pembelajaran konvensional dan PBL
hasil
penelitian
berbantuan internet tersebut sama atau
sebagaimana hasil dalam pengujian
homogen.
hipotesis
di
dikemukakan
b. Uji Normalitas
atas,
berikut
pembahasan
ini hasil
penelitian
Nilai signifikansi sebesar 0,023
1. Siswa yang diberi pembelajaran
> 0,01 sehingga dapat dikatakan data tersebar normal.
dengan model pembelajaran PBL
3. Pengujian Hipotesis
berbantuan
internet
mempunyai
prestasi belajar lebih baik daripada
7
siswa yang diberi pelajaran dengan
memiliki motivasi belajar sedang
model konvensional.
dan
Pada
pengujian
hipotesis
rendah.
menunjukkan
Hasil
analisis
bahwa
kelompok
pertama menunjukkan bahwa ada
siswa yang diajar dengan model
pengaruh yang signifikan pada hasil
pembelajaran
uji prestasi belajar antara siswa
internet diperoleh rerata motivasi
yang
belajar sebesar 64,14 lebih baik
diajar
dengan
pembelajaran internet
PBL
dan
model berbantuan
dibandingkan
PBL
berbantuan
dengan
rerata
dengan
metode
motivasi belajar model konvensional
Hasil
analisis
sebesar 58,97. Jumlah siswa yang
menunjukkan bahwa siswa yang
diajar dengan model konvensional
diajar dengan model pembelajaran
nilai kategori rendah dan motivasi
PBL berbantuan internet skor rata-
belajar rendah sebanyak 19 siswa,
rata prestasi belajar sebesar 86,730,
prestasi
sedangkan untuk siswa yang diajar
sedang sebanyak 9 siswa. Siswa
dengan metode konvensional skor
yang motivasi belajar tinggi prestasi
rata- rata prestasi belajar sebesar
sedang sebanyak 3 siswa. Siswa
74,943. Hal ini berarti bahwa siswa
yang motivasi belajar tinggi dan
yang diberi pelajaran dengan model
prestasi belajar tinggi sebanyak 3
pembelajaran
siswa. Model pembelajaran PBL
konvensional.
PBL
berbantuan
sedang
motivasi
internet mempunyai prestasi belajar
berbantuan
yang lebih baik daripada siswa yang
memiliki motivasi belajar rendah dan
diajar dengan metode konvensional.
prestasi belajar rendah sebanyak 3
2. Siswa yang diajarkan dengan model
siswa, siswa yang motivasi belajar
pembelajaran
PBL
internet
dan
siswa
yang
berbantuan
rendah dan prestasi belajar rendah
internet memiliki motivasi belajar
sebanyak 13 siswa, siswa yang
yang tinggi, prestasi belajar juga
memiliki motivasi belajar rendah dan
tinggi
yang
prestasi belajar tinggi sebanyak 2
metode
siswa. Siswa yang memiliiki motivasi
dibandingkan
diajarkan
siswa
dengan
konvensional. Hasil
belajar sedang dan prestasi belajar menunjukkan
tinggi sebanyak 6 siswa. Siswa yang
kelompok
siswa
yang
memiliki motivasi belajar tinggi dan
motivasi
belajar
tinggi
motivasi belajar rendah sebanyak 3
terbukti memberikan pengaruh yang
siswa, siswa yang memiliki motivasi
lebih
pencapaian
belajar tinggi dan prestasi belajar
dibandingkan
sedang sebanyak 14 siswa dan
siswa
siswa yang memiliki motivasi belajar
bahwa memiliki
baik
uji
dalam
prestasi
belajar
dengan
kelompok
yang
8
tinggi dan prestasi belajar tinggi
perbedaan
sebanyak 20 siswa.
pelajaran ekonomi antara siswa yang
3. Terdapat
interaksi
antara
prestasi
dikenai
belajar
model
mata
pembelajaran
penggunaan model pembelajaran
konvensional dengan siswa yang diajar
konvensional dan PBL berbantuan
dengan
internet dengan motivasi belajar
internet. Dalam hal ini prestasi belajar
siswa
siswa yang dikenai model pembelajaran
terhadap
prestasi
belajar
siswa mata pelajaran Ekonomi.
hipotesis
ketiga
PBL
berbantuan
PBL berbantuan internet lebih baik dari
Hasil analisis menunjukkan bahwa
metode
pada
yang
diajar
dengan
metode
teruji
konvensional yang ditunjukkan dengan
kebenarannya. Dari hasil analisisi
uji rerata lanjut prestasi belajar siswa
diperoleh
0.05
dengan
yang
berbantuan internet lebih tinggi (86,730)
interaksi
dari pada yang diajar dengan metode
pengaruh yang signifikan, antara
konvensional (74,943). Disamping itu
model pembelajara dan motivasi
terdapat
belajar
prestasi
model pembelajaran PBL berbantuan
belajar siswa pada mata pelajaran
internet dan motivasi belajar siswa
ekonomi diterima.
terhadap prestasi belajar siswa mata
p = 0,045 <
sehingga
hipotesis
berbunyi
ketiga
terdapat
siswa
terhadap
Berdasarkan uji lanjut yaitu
model
pembelajaran
interaksi
pengaruh
PBL
antara
pelajaran Ekonomi. Dari hasil analisis
uji Scheffe dapat dilihat bahwa
tersebut dapat disimpulkan bahwa :
siswa
1.
yang
pembelajaran
diberi PBL
model
berbantuan
Hipotesis
pertama
yang
menyebutkan Terdapat perbedaan
internet memiliki motivasi belajar
yang
dan prestasi belajar yang lebih tinggi
pembelajaran
dibandingkan dengan siswa yang
(Problem
diberi pembelajaran konvensional.
berbantuan
Sedangkan siswa yang mempunyai
pembelajaran ceramah bervariasi
motivasi belajar rendah, prestasi
terhadap prestasi belajar ekonomi,
belajar juga rendah pada model
ditinjau dari motivasi belajar pada
pembelajaran
siswa kelas X MA Bany Khozin
dibandingkan
konvensional dengan
prestasi
signifikan
Based
masalah Learning)
internet
dan
Jember diterima didasarkan pada
belajar yang diajar dengan model
nilai
PBL berbantuan internet.
pembelajaran
Simpulan
signifikansi sebesar
model 0,041
<
0,05.
Hasil analisa data menunjukkan bahwa secara
berbasis
model
keseluruhan
2.
terdapat
Hipotesis kedua yang menyatakan Terdapat
9
perbedaan
yang
signifikan motivasi belajar tinggi
melengkapi hasil-hasil penelitian
dan
di bidang pendidikan lainnya.
motivasi
belajar
rendah
terhadap prestasi belajar ekonomi
penelitian
pada siswa kelas X MA Bany
memperkaya
Khozin
pengembangan
Jember
didasarkan
dapat
pada
diterima
penghitungan
yang didasarkan pada
3.
b. Hasil
dapat wawasan ilmu
pengetahuan yang berhubungan
motivasi
dengan
dunia
pendidikan
belajar yang signifikansi sebesar
terutama dalam meningkatkan
0,034 < 0,05.
efektifitas dan prestasi belajar.
Hipotesis ketiga yang menyatakan terdapat interaksi pengaruh antara
2. Implikasi Praktis
penggunaan model pembelajaran PBL
dan
konvensional
a. Hasil
dengan
digunakan
motivasi belajar siswa terhadap
bagi
prestasi
belajar
pelajaran Khozin
ini
dapat
sebagai
pedoman
mata
pelajaran
guru
siswa
mata
Ekonomi untuk meningkatkan
MA
Bany
prestasi belajar siswa.
Ekonomi Jember
penelitian
dapat
diterima
b. Semua siswa diharapkan dapat
didasarkan pada nilai signifikansi
memiliki motivasi belajar yang
sebesar 0,45 < 0,05.
tinggi
sehingga
dapat
meningkatkan Implikasi
prestasi
belajarnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pelaksanaan
dengan
model
berbantuan
pembelajaran
pembelajaran internet
mempengaruhi
c.
prestasi
menerapkan
PBL dapat Saran
belajar.
Berdasarkan
1. Implikasi Teoritis.
hasil
penelitian
dapat diajukan saran-saran sebagai
a. Hasil penelitian ini menunjukkan penerapan
berikut: 1. Kepada guru: Guru – guru di MA
model
pembelajaran PBL berbantuan
diharapkan
internet
memperdalam
pencapaian
model
pembelajaran yang efektif.
Implikasi hasil penelitian adalah :
bahwa
Guru harus dapat memilih, dan
mempengaruhi prestasi
untuk
terus
pengetahuan
dan
belajar
kemampuannya tentang penerapan
mata pelajaran Ekonomi. Hal ini
model- model pembelajaran yang
dapat digunakan sebagai bahan
tepat. Guru adalah pelaksana dan
kajian atau teori yang dapat
kunci
keberhasilan
pembelajaran
10
di
sekolah.
proses Oleh
karena
itu,
berusaha cara
guru
memahami
hendaknya
meningkatkan
bagaimana
anda.
memaksimalkan
pembelajaran
proses
Dinas
diri
Pendidikan,
dan
diharapkan
dapat
inovasi-
pembinaan
secara
inovasi sesuai paradigm kurikulum
terhadap
pengembangan
yang
peningkatan profesionalisme guru,
berusaha
tesebut,
5. Kepada
kepercayaan
mengadakan
baru.
Guru
juga
harus
memberikan motivasi yang besar
sehingga
kepada
para
meningkatkan
lebih
intensif
mereka
siswa
untuk
melaksanakan
motivasi
belajar
pembelajaran
siswa.
memberikan
dan
dapat
model-model sesuai
dengan
tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan
2. Kepada
Kepala
Diharapkan
Sekolah.
kepala
Pendidikan
sekolah
pelaksaan
pembelajaran
kaitannya
penerapan
dalam model
tercapainya
peningkatan kualitas pendidikan di
memberikan perhatian dan fasilitas yang memedai untuk
demi
Indonesia. 6. Kepada
para
(peneliti)
pembelajaran
cerdik yang
mengadakan
yang inovatif.
pembelajaran,
3. Kepada Komite Sekolah diharapkan
dapat
cendekia berminat penelitian
diharapkan
melanjutkan
penelitian
agar ini
lebih banyak meyediakan fasilitas,
dengan menggunakan tehnik dan
seperti menyediakan dana untuk
instrument yang lebih baik, sehingga
para siswa guna membuka usaha
dapat menghasilkan penelitian yang
guna meningkatkan motivasi belajar
lebih baik.
siswa. 4. Kepada terus
para
siswa,
diharapkan
meningkatkan
semangat
belajar, dan kreativitasnya dalam belajar. Tumbuhkan motivasi belajar dalam diri sendiri dan persepsi positif terhadap guru dan materi pembelajaran
yang
Kembangkan banyak
wawasan
membaca
sumber-sumber menunjang.
diajarkan. dengan
dan
mencari
lain
yang
Perbanyaklah
peran
serta secara aktif dalam kegiatan pembelajaran
sehingga
dapat
11
DAFTAR PUSTAKA
knowledge. Australasian Journal of Educational Technology, 25(1), 101-116
Arends, Richard I. 1997. Classroom Struction and Management: Mc Graw Hill. 2004. Learning To Teach. New York: Mc Graw Hill. AK,
Martinis Yamin. 2006. Sertifikasi Profesi Keguruan Di Indonesia. Jakarta: Gaung Persada Pers.
Sarife. 2011. The effects of computer supported problem based learning on students’ approaches to learning. Current Issues in Education, 14(1).
Azwar,
Muhibbin Syah. 2005. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Saifuddin. 2011. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Paulina Pannen, Dina Mustafa, Mestika Sekarwinahyu. 2001. Konstruktivisme Dalam Pembelajaran. Jakarta: PAUPPAI.
Boud, David and Falletti, Graham I. 1997. The Challenge of Problem Based Learning. London: Kongan Page.
Sardiman A.M. 2004. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Cindy E. Hmelo-Silver. 2004. ProblemBased Learning: What and How Do Students Learn?. Educational Psychology Review, Vol. 16, No. 3.(235-264)
Siswandari. 2009. Statistika Computer Based. Surakarta: UNS Press. Sri Anitah. 2008. Media Pembelajaran. Surakarta: UNS Press.
Djamarah, Syaiful Bahri Dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Slameto. 2010. Belajar Dan FaktorFaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Ibrahim Bilgin, Erdal Senocak, Mustafa Sozbilir. 2009. “ The Effect of Problem-Based Learning Instructioan on University Student’s Performance of Conceptual and Quantitative Problem in Gas Concepts. Eurasia Journal Of Mathematics, Science & Technologi Education. 5(2), 153-164.
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Sutratinah Tirtonegoro. 2001. Supernormal. Jakarta: Aksara.
Anak Bina
Valdes R Bollela, dkk. Students and tutors' social representations of assessment in Problem-based learning tutorials supporting change. 2009.Manoel HC Gabarra Medical Education. biomedcentral.com/14726920/9/30
Florence Y. Odera. 2011.Motivation: the most Ignored Factor in Classroom Instruction in Kenyan Secondary Schools.International Journal of Science and Technology, 1(6), 283-288
Zainal
Hyo-Jeong So.2009. Learning about problem based learning: student teachers Integrating technology, pedagogy and content
12
Arifin. 1994. Evaluasi Instruksional. Bandung: Remaja Rosdakarya
13