Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 1, No 2, 2013 (hal 214-225) http://jurnal.pasca.uns.ac.id KORELASI KEMAMPUAN PERBAIKAN DAN PERAWATAN SEPEDA MOTOR DAN KREATIFITAS TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI BIDANG PERBENGKELAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK DIAN KIRANA 1 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011-2012 Effendi Nur Hasan 1 Mulyoto2 Nunuk Suryani3 1
Mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS
2
Dosen Pembimbing I Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS
3
Dosen Pembimbing II Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS ABSTRACT The study is to analyze the presence (1) Correlation repairs and maintenance of the ability to interest in motor cycle do intrepreneurial workshop on graders X SMK Dian Kirana 1 Sragen year 2011/2012. (2) Correlation Creativity against do intrepreneurial workshop on graders X SMK Dian Kirana 1 Sragen year 2011/2012. (3) Correlation ability repairs and motorcycle maintenance and creativity together against do intrepreneurial workshop on graders X SMK Dian Kirana 1 Sragen year 2011/2012. On this research and used method of quantitive data presented in the dascreptive analysis. The population on this coming from research program X graders technical expertise light vehicle SMK Dian Kirana 1 Sragen year 2011/2012. Lesson about 131 people and taken some 100 student for a sample of research. Data capture techniques used observation and quesioner. Data analysis used technique correlation and the regression. The requirements analysis used normality, test linearity and independency. Analysis conducted prior to the validity by correlation product moment and reliability with Alpha Cronbach. Result show that test hypotheses (1) there are positive and significant correlation between ability and motorcycle maintenance with entrepreneurial interest. A correlation coefficient for both variable is 0,502. (2) there are positive and significant between creativity with entrepreneurial interest. A correlation coefficient for both variable is 0,782. (3) there are positive and significant between repair ability and motorcycle maintenance and creativity with entrepreneurial interest. A correlation coefficient between the two independent variables with the dependent variable is 0.793. Keywords : Repair and Maintenance, Creativity, Entrepreneurial Interest.
PENDAHULUAN
bulan Agustus 2011, jumlah angkatan
Banyaknya jumlah pencari kerja dan
kerja di Indonesia mencapai 117,4 juta
pengangguran di Indonesia mendorong
orang. Dengan
seseorang untuk berwirausaha sebagai
Terbuka (TPT) mencapai 6,56 persen dari
alternatif pekerjaan yang menjajikan di-
jumlah penduduk Indonesia yang kurang
masa depan. Menurut data BPS pada
[email protected]
214
Tingkat
Pengangguran
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 1, No 2, 2013 (hal 214-225) http://jurnal.pasca.uns.ac.id lebih mencapai 237 juta jiwa (bps.go.id,
Seiring
2011).
dengan
perjalanan
waktu,
tingkat lulusan SMK semakin meningkat.
SMK merupakan salah satu lembaga pendidikan untuk
yang
Hal ini dapat dilihat dari peningkatan
bertanggungjawab
menciptakan
sumber
jumlah
daya
SMK
Indonesia.
di
beberapa
Menurut
kota
Musliar
di
Muslim,
manusia yang memiliki kemampuan, ke-
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudaya-
terampilan dan keahlian, sehingga lulus-
an, kedepannya, secara nasional jumlah
annya
SMK akan melebihi jumlah SMA dengan
dapat mengembangkan
kinerja
apabila terjun dalam dunia kerja. Potensi
proporsi
lulusan SMK bukan hanya siap kerja,
2012).
namun
memiliki
peluang
besar
ikut
60:40
(edukasi.kompas.com,
Mengenai prospek lulusan SMK, data
mengembangkan ekonomi melalui ke-
SUSENAS
wirausahaan. Siswa SMK yang sedang me-
lulusan SMK ternyata lebih mudah men-
nempuh pendidikan harus dipersiapkan
dapatkan pekerjaan (70.1%) dibandingkan
tidak hanya untuk mengisi peluang kerja
SMA (60.2%) atau MA (60.5%), dan yang
sebagai pekerja pada dunia usaha dan
menarik lulusan SMA dan MA mempunyai
industri, akan tetapi juga upaya pen-
kesempatan bekerja yang sama. Sebagian
didikan yang memberikan lulusan SMK
besar lulusan
memiliki
sebagai buruh/ karyawan, dimana lulusan
jiwa
dan
perilaku
atau
karakteristik kewirausahaan. berwirausaha
bahwa
SMA sederajat bekerja
SMA (32.6%) dan yang paling rendah
dengan
adalah MA (23,3%). Meskipun data ter-
mengidentifikasi dan memberikan solusi
sebut sudah tujuh tahun berlalu, namun
terhadap faktor-faktor yang menghambat
masih dapat digunakan sebagai bahan
motivasi
pertimbangan
siswa
untuk
siswa
menunjukkan
SMK (44.3%) lebih besar dibandingkan
SMK dapat berupaya meningkatkan motivasi
2006
berwirausaha.
Menurut Joko Sutrisno, Direktur Pem-
dalam
memahami
fenomena SMK.
binaan SMK Kementerian Pendidikan dan
Berwirausaha dibidang perbengkelan
Kebudayaan, pendidikan kewirausahaan
adalah salah satu alternatif pekerjaan
menjadi bagian dari pembelajaran. SMK
yang bisa dilakukan oleh lulusan SMK.
wajib
dagang
Wirausaha merupakan istilah yang mulai
untuk siswa. Pokoknya, semua program
populer pada tahun l990an. Istilah yang
keahlian harus sampai pada mata rantai
dikenal sebelumnya adalah kewiraswasta-
menjual dan mengembangkan. Ini meng-
an dan enterpreneurship. Wirausaha ber-
ajarkan
kewirausahaan
nyata
asal dari kata “wira” dan “usaha”. Wira
kepada
siswa
(edukasi.kompas.com,
berarti berani, utama, dan berdiri sendiri.
dilaksanakan
pelatihan
yang
2012).
Kata usaha berarti kegiatan untuk memenuhi
215
kebutuhan.
Dalam
lampiran
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 1, No 2, 2013 (hal 214-225) http://jurnal.pasca.uns.ac.id Keputusan Menteri Koperasi Pembinaan
Pengusahan
dan
Memulai
wirausaha
perbengkelan
Kecil
Nomor
tidak hanya dengan dukungan modal dan
Wirausaha
adalah
kemampuan/ skill. Akan tetapi, didukung
orang yang mempunyai semangat, sikap,
juga dengan kreatifitas dalam melakukan
perilaku dan kemampuan kewirausahaan.
bisnis. Munandar (1999) mendefinisikan
Norman M. Scarborough dan Thomas W.
kreativitas sebagai kemampuan individu
Zimmerer
mengemukakan
dalam menciptakan suatu produk baru,
definisi wirausaha sebagai berikut: “ An
memberi gagasan-gagasan baru untuk
entrepreuneur is one who creates a new
pemecahan
suatu
business
mampuan
individu
961/KEP/M/XI/1995
(1993:5)
in
the
face
of
risk
and
masalah,
atau
dalam
ke-
melihat
uncertainty for the perpose of achieving
hubungan-hubungan baru antara unsur-
profit
unsur
and
growth
opportunities
and
by
identifying
telah
ada
sebelumnya.
the
Individu yang memiliki kreativitas akan
necessary resourses to capitalize on those
mencerminkan adanya kelancaran, ke-
opportunuties”.
luwesan dan orisinalitas dalam berpikir
Dengan
bekal
asembling
yang
pendidikan
teknik
serta
mampu
mengelaborasi
suatu
otomotif dan praktek kerja otomotif
gagasan. Guilford (1971:138) menyebut-
dapat mendorong lulusan SMK untuk
kan bahwa kreativitas merupakan jenis
membuka lapangan pekerjaan sendiri di
pemikiran
bidang
Berbagai
divergent thinking. Pemikiran ini akan
pengetahuan tentang otomotif beserta
menghasilkan jawaban yang bervariasi
permasalahan kerusakan dan perbaikan
terhadap pemecahan suatu masalah dan
maupun perawatan berkala sudah di-
bukan hanya satu penyelesaian yang
ajarkan
benar.
perbengkelan.
dibangku
SMK.
Kemampuan
spesifik
Divergent
yang
thinking
disebut
sebagai
tersebut dapat lebih ditingkatkan dengan
indikator kreativitas meliputi kelancaran,
memperbanyak jam terbang di bidang
fleksibilitas, orisinalitas dan elaborasi
perbengkelan.
dalam berpikir.
Untuk menciptakan sebuah usaha
Persaingan dalam usaha perbengkel-
perbengkelan yang maju dengan fasilitas
an menuntut pengusaha untuk semakin
lengkap tentunya membutuhkan biaya/
kreatif baik dalam pelayanan maupun
modal yang tidak sedikit. Tetapi usaha
dalam strategi bisnis. Dengan kreatifitas
perbengkelan juga dapat dimulai dari
akan mendorong untuk menghasilkan
skala
sesuatu
kecil
atau
bisa
juga
dengan
yang
sifatnya
baru
atau
melakukan kerjasama dengan beberapa
kombinasi dari yang sudah ada. Sehingga
orang sehingga akan menjadi ringan
dalam melakukan pelayanan terhadap
untuk permodalan.
konsumen dapat memberikan alternatifalternatif solusi untuk mengatasi per-
216
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 1, No 2, 2013 (hal 214-225) http://jurnal.pasca.uns.ac.id masalahan yang dihadapi. Dalam bisnis
gunakan Alpha Cronbach. Uji prasyarat
perbengkelan hal itu penting untuk mem-
analisis
berikan kepuasan bagi para pelanggan.
normalitas,
Berdasarkan
permasalahan
dan
yang
dilakukan
uji
independensi.
linearitas Kemudian
yaitu
uji
dan
uji
dilakukan
fenomena di atas, peneliti memilih judul
analisis data dengan uji korelasi, uji
"Korelasi
signifikansi,
Kemampuan
Perbaikan
Dan
Perawatan Sepeda Motor dan Kreatifitas
uji
determinasi
dan
uji
regresi.
Terhadap Minat Berwirausaha di Bidang Perbengkelan
pada
Siswa
Kelas
X
HASIL PENELITIAN
Program Teknik Kendaraan Ringan SMK
3.1 Korelasi Kemampuan Perbaikan dan
Dian Kirana 1 Sragen Tahun pelajaran
Perawatan Sepeda Motor (X1) dengan
2011/2012”.
Minat Berwirausaha (Y). Pada hipotesis pertama dalam penelitian ini menyatakan bahwa terdapat korelasi
METODE PENELITIAN Penelitian
metode
positif antara kemampuan perbaikan dan
kuantitatif dengan penyajian data secara
perawatan sepeda motor dengan minat
deskriptif
berwirausaha. Diduga bahwa semakin
penelitian
ini
menggunakan
analisis. adalah
tinggi kemampuan siswa dalam melaku-
Kendaraan
kan perawatan dan perbaikan sepeda
Ringan SMK Dian Kirana 1 Sragen Tahun
motor maka semakin tinggi pula minat
Pelajaran 2011/2012. Populasi berjumlah
berwirausaha, sebaliknya semakin rendah
131 siswa dan sampel yang digunakan
kemampuan perbaikan dan perawatan
untuk penelitian sebanyak 100 siswa.
sepeda motor maka semakin
Metode
minat berwirausaha.
Keahlian
siswa
dalam X
Program
ini
populasi Teknik
pengambilan
Kelas
sampel
secara
random sampling. Pengambilan
rendah
Dari hasil perhitungan menggunakan data
variabel
software SPSS 15 didapat nilai korelasi
kemampuan perbaikan dan perawatan
variabel X1 dan Y sebesar r= 0,502 dengan
sepeda motor menggunakan instrumen
tingkat signifikan p= 0,000 < a= 0,05. hal
observasi.
ini
Sedang
untuk
untuk
variabel
berarti
terdapat
korelasi
yang
kreativitas siswa dan minat berwirausaha
signifikan antara variabel X1 dengan Y.
dibidang
dengan melihat tolak ukur yang telah
perbengkelan
menggunakan
instrumen kuesioner.
ditetapkan oleh Akdon, nilai rhitung sebesar
Teknik analisis data menggunakan teknik korelasi
dan
0,502 terletak pada interval 0,400 – 0,599
regresi. Sebelum
yang
menunjukkan
dilakukan analisis data, terlebih dahulu
sedang. Berarti
dilakukan uji validitas dengan korelasi
sedang antara
product moment dan reliabilitas meng-
217
tingkat
terjadi
kategori
korelasi
kemampuan
yang
perbaikan
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 1, No 2, 2013 (hal 214-225) http://jurnal.pasca.uns.ac.id dan perawatan sepeda motor dengan
Tabel 2.
minat berwirausaha. Setelah
Koefisien Regresi X1 dengan Y
mengetahui
Coefficientsa
keterkaitan
Unstandardized Coeff icients Std. B Error .877 19.098 1.40 .245
antara variabel X1 dengan variabel Y, selanjutnya
dilakukan
signifikansi
korelasi
pengujian
yang
Model 1
dilakukan
Perhitungan
untuk menentukan apakah variabel X1
an
kan perhitungan yang dilakukan dengan dengan
bahwa
dengan
besar
dapat
mampuan sepeda
motor
akan minat
dan
perbaikan
diikuti
dengan
berwirausaha
Tabel 3.
pengaruh
Analisis Varians Regresi Linear Y = 0,877+1,405X1 ANOVAb
Koefisien Determinasi X1 dengan Y Model Summary R R Square .502a .252
bentuk
sebesar 1,405 pada konstanta 0,877.
Tabel 1.
Model 1
digambarkan
perawatan
meningkatnya
analisis
variabel X1 terhadap variabel Y.
Adjusted R Square .244
ber-
kan bahwa peningkatan satu unit ke-
determinasi yang dimaksudkan untuk seberapa
minat
1,405 X1. Hal ini berarti dapat menjelas-
minat
signifikansi antara variabel X1 dengan Y,
mengetahui
variabel
sepeda
dengan persamaan regresi Y= 0,877 +
Setelah diketahui ada korelasi dan digunakan
perbaikan
korelasi antara kedua variabel tersebut
berwirausaha.
selanjutnya
dengan
Maka
terdapat
Kemampuan perbaikan dan perawatan motor
dan
0,877.
korelasi positif dan signifikansi antara sepeda
regresi
sebesar 1,405 dan konstanta a sebesar
Ternyata thitung (5,738) > ttabel (1,660), maka disimpulkan
Sig. .963 .000
wirausaha menghasilkan arah regresi b
taraf
signifikansi 0,05 diperoleh sebesar 1,660. dapat
.502
analisis
perawatan
motor
SPSS 15, maka diperoleh thitung sebesar ttabel
t .046 5.738
sederhana pada data variabel Kemampu-
signifikan terhadap variabel Y. Berdasar-
sedangkan
Beta
a. Dependent Variable: Y
dengan menguji t. Uji signifikansi adalah
5,738
(Constant) X1
Standardized Coeff icients
Model 1
Std. Error of the Estimate 10.850
Regression Residual Total
Sum of Squares 3876.360 11536.230 15412.590
df 1 98 99
Mean Square 3876.360 117.717
F 32.930
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), X1
a. Predictors: (Constant), X1
b. Dependent Variable: Y
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil R square sebesar 0,252 me-
Berdasarkan perhitungan diatas di-
nunjukkan bahwa 25,2 % variasi yang
peroleh
terjadi pada minat berwirausaha dapat
sedangkan Ftabel pada tingkat kepercayaan
dijelaskan oleh kemampuan perbaikan
95% dengan dk (100-2)= 98, maka diper-
dan perawatan sepeda motor.
oleh Ftabel sebesar 3,938. Setelah diketahui
218
harga
Fhitung
sebesar
32,930
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 1, No 2, 2013 (hal 214-225) http://jurnal.pasca.uns.ac.id harga Fhitung dan Ftabel ternyata
Fhitung
untuk menentukan apakah variabel X2
dapat
signifikan terhadap variabel Y. Berdasar-
korelasi
kan perhitungan yang dilakukan dengan
signifikan antara Kemampuan perbaikan
SPSS 15, maka diperoleh thitung sebesar
dan perawatan sepeda motor terhadap
12,405 sedangkan ttabel
minat siswa untuk berwirausaha.
signifikansi 0,05 diperoleh sebesar 1,660.
(32,930)
>
Ftabel
disimpulkan
(3,938)
bahwa
maka
terdapat
dengan taraf
Ternyata thitung (12,405) > ttabel (1,660), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
3.2 Korelasi Kreativitas siswa dengan
korelasi positif dan signifikansi antara
Minat Berwirausaha Pada hipotesis kedua dalam penelitian ini menyatakan
korelasi
Setelah diketahui ada korelasi dan
positif antara Kreativitas dengan Minat
signifikansi antara variabel X2 dengan Y,
Berwirausaha. Di duga bahwa semakin
selanjutnya
tinggi kretaifitas siswa maka semakin
determinasi yang dimaksudkan untuk
tinggi pula minat berwirausaha, sebalik-
mengetahui
nya semakin rendah Kreativitas siswa
variabel X2 terhadap variabel Y.
maka
bahwa
terdapat
Kreativitas dengan minat berwirausaha.
semakin
rendah
analisis
besar
pengaruh
Tabel 4. Koefisien Determinasi X2 dengan Y
Dari hasil perhitungan menggunakan
Model Summary
software SPSS 15 didapat nilai korelasi Model 1
variabel X2 dan Y sebesar r= 0,782 dengan tingkat signifikan p= 0,000 < a= 0,05. hal berarti
seberapa
minat
berwirausaha.
ini
digunakan
terdapat
korelasi
R .782a
R Square .611
Adjusted R Square .607
Std. Error of the Est imat e 7.822
a. Predictors: (Constant), X2
yang
Berdasarkan hasil perhitungan diper-
signifikan antara variabel X2 dengan Y.
oleh
dengan melihat tolak ukur yang telah
menunjukkan bahwa 61,1 % variasi yang
ditetapkan oleh Akdon, nilai rhitung sebesar
terjadi pada minat berwirausaha dapat
0,782 terletak pada interval 0,600 – 0,799
dijelaskan oleh Kreativitas siswa.
yang
menunjukkan
tingkat
hasil
R
kategori
square
sebesar
0,611
Tabel 5.
tinggi. Berarti terjadi korelasi yang tinggi
Koefisien Regresi X2 dengan Y
antara kreativitas siswa dengan minat
Coefficientsa
berwirausaha. Setelah
mengetahui
keterkaitan
Model 1
antara variabel X2 dengan variabel Y, selanjutnya signifikansi
dilakukan korelasi
yang
(Constant) X2
Unstandardized Coeff icients Std. B Error 28.03 6.677 .791 .064
Standardized Coeff icients Beta .782
t 4.198 12.405
Sig. .000 .000
a. Dependent Variable: Y
pengujian
Perhitungan
analisis
regresi
dilakukan
sederhana pada data variabel Kreativitas
dengan menguji t. Uji signifikansi adalah
dengan minat berwirausaha menghasil-
219
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 1, No 2, 2013 (hal 214-225) http://jurnal.pasca.uns.ac.id kan arah koefisien regresi sebesar 0,791
dalam melakukan perawatan dan per-
dan konstanta a sebesar 28,029.
baikan sepeda motor dan Kreativitas,
Maka
dapat
bentuk
maka semakin tinggi pula minat ber-
hubungan antara kedua variabel tersebut
wirausaha, sebaliknya semakin rendah
dengan persamaan regresi Y= 28,029 +
kemampuan perbaikan dan perawatan
0,791X2. Hal ini berarti dapat menjelas-
sepeda
kan
semakin rendah minat berwirausaha.
bahwa
Kreativitas
digambarkan
peningkatan akan
diikuti
satu
unit
dengan
me-
motor
Model Summary
Tabel 7. Analisis Varians Regresi Linear
Model 1
Y = 28,029+0,791X2
Regression Residual Total
Mean Square 9415.88 61.191
Adjusted R Square .620
Std. Error of the Estimate 7.687
0,793. hal ini berarti terdapat korelasi
Sig. .000a
yang signifikan antara variabel X1 dengan Y. dengan melihat tolak ukur yant telah
b. Dependent Variable: Y
Berdasarkan perhitungan diatas diharga
R Square .628
Dari tabel diatas diperoleh hasil r= F 153.877
a. Predictors: (Const ant ), X2
peroleh
R .793a
a. Predictors: (Constant), X2, X1
ANOVAb
df 1 98 99
maka
Koefisien Determinasi X1, X2 dengan Y
0,791 pada konstanta 28,029.
Sum of Squares 9415.879 5996.711 15412.590
Kreativitas,
Tabel 6.
ningkatnya minat berwirausaha sebesar
Model 1
dan
Fhitung
sebesar
ditetapkan oleh Akdon, nilai rhitung sebesar
153,877
0,793 terletak pada interval 0,600 – 0,799
sedangkan Ftabel pada tingkat kepercayaan
yang
95% dengan dk (100-2)= 98, maka diper-
tinggi. Berarti terjadi korelasi yang tinggi
oleh Ftabel sebesar 3,938. Setelah diketahui
antara kemampuan perbaikan dan pe-
harga
rawatan sepeda motor dan Kreativitas
Fhitung
dan
Ftabel
ternyata
Fhitung
(153,877) > Ftabel (3,938) maka dapat
menunjukkan
tingkat
kategori
dengan minat berwirausaha.
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
Berdasarkan
hasil
perhitungan
signifikan antara Kreativitas terhadap
dengan software SPSS 15. diperoleh hasil
minat siswa untuk berwirausaha.
R square sebesar 0,628 menunjukkan bahwa 62,8 % variasi yang terjadi pada
3.3 Korelasi Kemampuan Perbaikan dan
minat berwirausaha dapat dijelaskan oleh
Perawatan Sepeda Motor, Kreativitas
kemampuan perbaikan dan perawatan
siswa dengan Minat Berwirausaha
sepeda motor dan Kreativitas.
Pada hipotesis ketiga dalam penelitian ini menyatakan
bahwa
terdapat
korelasi
positif antara kemampuan perbaikan dan perawatan sepeda motor dan Kreativitas dengan
minat
berwirausaha.
Diduga
bahwa semakin tinggi kemampuan siswa
220
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 1, No 2, 2013 (hal 214-225) http://jurnal.pasca.uns.ac.id Tabel 8.
signifikan antara Kemampuan perbaikan
Koefisien Regresi X1, X2 dengan Y
dan
Model 1
(Constant) X1 X2
Beta
t .218 2.119 9.912
.151 .707
Sig. .828 .037 .000
perawatan
analisis dan
Hasil analisis regresi menyatakan bahwa variabel bebas yang dipergunakan dalam
regresi
penelitian
perbaikan
sepeda
motor dan Kreativitas dengan variabel
dibuktikan dengan nilai koefisien beta sebesar 0,877 dan nilai t sebesar 5,738 menunjukkan bahwa tinggi rendahnya
Analisis Varians Regresi Linear
kemampuan siswa SMK Dian Kirana 1
Y = 2,947+0,423X1+0,715X2
Sragen dalam melakukan praktek per-
ANOVAb Sum of Squares 9681.302 5731.288 15412.590
df 2 97 99
Mean Square 4840.7 59.085
baikan dan perawatan sepeda motor akan F 81.926
Sig. .000a
berkorelasi langsung dengan minat berwirausaha siswa. Sumbangan efektif kemampuan per-
a. Predictors: (Const ant ), X2, X1 b. Dependent Variable: Y
baikan dan perawatan sepeda motor se-
Berdasarkan perhitungan diatas diFhitung
sebesar
besar 27% memberikan arti bahwa setiap
81,926
peningkatan kemampuan perbaikan dan
sedangkan Ftabel pada tingkat kepercayaan
perawatan sepeda motor sebesar satu
95% dengan dk (100-2)= 98, maka diFtabel
signifikan
signifikan dengan minat berwirausaha
Tabel 9.
peroleh
dan
rawatan sepeda motor yang positif dan
0,423X1 + 0,715 X2.
harga
positif
Korelasi kemampuan perbaikan dan pe-
dengan persamaan regresi Y= 2,947 +
peroleh
yang
mempunyai
an Sepeda Motor
bentuk
hubungan antara kedua variabel tersebut
Regression Residual Total
korelasi
individu
4.1 Kemampuan Perbaikan dan Perawat-
konstanta a sebesar 2,947.
Model 1
secara
bersama-sama
masing-masing variabel sebagai berikut:
b sebesar 0,715 untuk variabel X2 dan digambarkan
maupun
secara
Dian Kirana 1 Sragen. Dengan uraian
regresi b sebesar 0,423 untuk variabel X1,
dapat
ini
dengan minat berwirausaha siswa SMK
minat berwirausaha menghasilkan arah
Maka
dan
PEMBAHASAN
sederhana pada data variabel Kemampuan
motor
berwirausaha.
Standardized Coef f icients
a. Dependent Variable: Y
Perhitungan
sepeda
Kreativitas terhadap minat siswa untuk
Coeffici entsa Unstandardized Coef f icients Std. B Error 2.947 13.532 .423 .200 .715 .072
perawatan
sebesar
3,089.
satuan akan meningkatkan minat ber-
Setelah
wirausaha sebesar 27% dengan asumsi
diketahui harga Fhitung dan Ftabel ternyata
bahwa faktor minat berwirausaha lain
Fhitung (81,926) > Ftabel (3,089) maka dapat
dianggap tetap (cateris paribus) dengan
disimpulkan
bahwa
terdapat
korelasi
demikian variabel kemampuan perbaikan
221
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 1, No 2, 2013 (hal 214-225) http://jurnal.pasca.uns.ac.id dan perawatan sepeda motor mempunyai
Sragen
korelasi positif dan signifikan dengan
dengan minat berwirausaha siswa.
minat berwirausaha
siswa
SMK Dian
uraian
berhubungan
Sumbangan
Kirana 1 Sragen. Dari
akan
langsung
efektif
variabel
Kreativitas sebesar 35% memberikan arti diatas
menunjukkan
bahwa
setiap
peningkatan
Kreativitas
bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa
siswa sebesar satu satuan akan me-
terdapat korelasi kemampuan perbaikan
ningkatkan minat berwirausaha sebesar
dan perawatan sepeda motor dengan
35% dengan asumsi bahwa faktor minat
minat berwirausaha dibidang perbengkel-
berwirausaha lain dianggap tetap (cateris
an terbukti kebenarannya. Hal ini sejalan
paribus)
dengan penelitian yang dilakukan oleh
Kreativitas mempunyai hubungan positif
Fu’adi dkk (2009) di SMK 1 Adiwerna
dan
yang mendapatkan hasil korelasi positif
wirausaha siswa SMK Dian Kirana 1
dan signifikan antara minat berwirausaha
Sragen.
dengan Praktek Kerja Industri (Prakerin).
dengan
signifikan
Dari
demikian dengan
uraian
variabel
minat
diatas
ber-
menunjukkan
Hasil dari penelitian ini juga mendukung
bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa
teori yang dikemukakan Ismangil bahwa
terdapat
profesionalisme
sebagai
dengan
kewirausahaan
yang
korelasi
Kreativitas
siswa
suatu
elemen
berhasil
hanya
perbengkelan terbukti kebenarannya. Hal
tumbuh dari hasil pelatihan, pengalaman,
ini sejalan dengan penelitian yang dilaku-
atau proses belajar tertentu (Ismangil,
kan Lestari (2011) di SMP Muhammadiyah
2005: 9). Dalam hal ini hasil pelatihan
3 Depok dengan hasil observasi selama
atau proses belajar tertentu itu bisa di-
tindakan dan FGD menunjukkan bahwa
pahami sebagai kemampuan perbaikan
siswa memahami pentingnya nilai-nilai
dan perawatan sepeda motor sebagai
yang terkandung dalam wirausaha seperti
hasil dari proses pembelajaran dalam
sikap percaya diri, berani mengambil
praktek otomotif yang dilakukan oleh
risiko, dan kreativitas. Penelitian ini juga
siswa SMK.
mendukung teori David Campbell (1986: 11)
minat
yang
berwirausaha
dibidang
mengemukakan
bahwa
4.2 Kreativitas
kreativitas adalah kegiatan yang men-
Korelasi Kreativitas siswa yang positif
datangkan
dan
(novel),
signifikan
dengan
minat
ber-
hasil
Berguna
yang
sifatnya
(useful)
dan
Baru Dapat
di-
dimengerti (understanable). Yang berarti
beta
bahwa dengan kreativitas, siswa dapat
sebesar 0,791 dan nilai t sebesar 12,405
menjadikan keterampilan yang dimiliki-
menunjukkan bahwa tinggi rendahnya
nya untuk menghasilkan sesuatu yang
Kreativitas siswa SMK Dian Kirana 1
berguna seperti melakukan wirausaha
wirausaha buktikan
dibidang
perbengkelan
dengan nilai koefisien
222
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 1, No 2, 2013 (hal 214-225) http://jurnal.pasca.uns.ac.id dibidang perbengkelan. Hal
ini
juga
perawatan sepeda motor dan kreativitas
sesuai definisi Kewirausahaan (Suryana:
siswa
dengan
2003) adalah kemampuan kreatif dan
dibidang
inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan
kebenarannya.
minat
berwirausaha
perbengkelan
terbukti
sumber daya untuk mencari peluang
Hasil penelitian ini mendukung teori
menuju sukses. Inti dari kewirausahaan
yang dikemukakan oleh Suryana (2003:
adalah kemampuan untuk menciptakan
13) bahwa kewirausahaan adalah proses
sesuatu yang baru dan berbeda (create
penerapan proses kreativitas dan inovasi
new and different) melalui berfikir kreatif
dalam memecahkan persoalan dan me-
dan inovatif.
nemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
4.3 Kemampuan Perbaikan dan Perawatan Sepeda Motor dan Kreativitas
mengkombinasikan
sumber-sumber
dengan Minat berwirausaha.
melalui cara baru dan berbeda untuk
Kemampuan perbaikan dan perawatan
memenangkan persaingan. Nilai tambah
sepeda motor dan Kreativitas siswa ter-
tersebut dapat diciptakan dengan cara
bukti
mengembangkan
memiliki
korelasi
positif
dan
teknologi
baru,
me-
signifikan dengan minat berwirausaha
nemukan pengetahuan baru, menemukan
dibidang perbengkelan dengan koefisien
cara baru untuk menghasilkan barang
sumbangan sebesar 0,628 memberikan
dan jasa yang baru yang lebih efisien,
makna bahwa kemampuan siswa dalam
memperbaiki
melakukan
sudah ada, dan menemukan cara baru
perbaikan
dan
perawatan
sepeda motor yang disertai Kreativitas
untuk
siswa yang tinggi akan meningkatkan
konsumen.
produk
memberikan
dan
jasa
kepuasan
yang
kepada
minat siswa untuk berwirausaha dibidang perbengkelan.
KESIMPULAN
Hal tersebut juga dapat ditunjukkan
Hasil analisis statistik serta pembahasan
dengan nilai Fhitung (81,926) > Ftabel (3,089)
yang telah diuraikan pada Bab IV, dapat
yang menyatakan bahwa secara bersama-
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
sama variabel kemampuan perbaikan dan
1. Terdapat korelasi yang positif dan
perawatan sepeda motor dan variabel
signifikan antara kemampuan perbaik-
Kreativitas
an
mempunyai
korelasi
yang
dan
perawatan
sepeda
motor
positif dengan minat berwirausaha di
dengan minat berwirausaha dibidang
bidang perbengkelan. Dari uraian diatas
perbengkelan.
menunjukkan bahwa ada korelasi positif dan
signifikan
variabel
secara
kemampuan
2. Terdapat korelasi yang positif dan
bersama-sama perbaikan
signifikan
dan
223
antara
kreatifitas
siswa
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 1, No 2, 2013 (hal 214-225) http://jurnal.pasca.uns.ac.id dengan minat berwirausaha dibidang
berikan
perbengkelan.
implikasi
bahwa
dengan
ke-
mampuan melakukan perbaikan dan pe-
3. Terdapat korelasi yang positif dan
rawatan sepeda motor, didukung dengan
signifikan secara bersama-sama antara
kreativitas siswa yang tinggi akan mem-
kemampuan perbaikan dan perawatan
berikan dampak positif kepada siswa
sepeda motor dan kreatifitas siswa
untuk melakukan kegiatan wirausaha.
dengan minat berwirausaha dibidang perbengkelan.
SARAN Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian
IMPLIKASI
diatas, maka disarankan untuk SMK Dian
Terbuktinya korelasi antara kemampuan
Kirana 1 Sragen dan peneliti berikutnya
perbaikan dan perawatan sepeda motor
sebagai berikut :
dengan
dibidang
1. Untuk SMK Dian Kirana 1 Sragen
implikasi
Untuk meningkatkan kemampuan me-
bahwa kemampuan siswa dalam me-
lakukan perawatan berkala dan perbaikan
lakukan perawatan dan perbaikan sepeda
pada sepeda motor, dapat dilakukan
motor dapat dijadikan modal bagi siswa
dengan
untuk berwirausaha. Tentunya kemampu-
extrakulikuler
an tersebut harus selalu dipupuk untuk
pelatihan-pelatihan sebagai bekal untuk
lebih mempertajam skill dari siswa.
memperkuat kemampuan perawatan dan
minat
perbengkelan
berwirausaha memberikan
Terbuktinya kreativitas
siswa
korelasi dengan
antara minat
menambah atau
jam
pada
memberikan
perbaikan pada sepeda motor.
ber-
Demikian
pula
dengan
kreatifitas
wirausaha dibidang perbengkelan mem-
siswa yang berkaitan dengan kemampuan
berikan implikasi bahwa kreativitas siswa
perbaikan dan perawatan sepeda motor
dapat disalurkan untuk kegiatan yang
dapat dilakukan dengan mengasah skill
lebih
berwirausaha
siswa dengan keikutsertaan pada lomba-
dibidang perbengkelan. Kreativitas ini
lomba kreatifitas siswa. Dengan keikut-
juga perlu diasah dengan memberikan
sertaan dalam lomba kreatifitas, maka
permasalahan-permasalahan
siswa
akan
berguna
semakin
seperti
sehinggga
memperkuat
jiwa
akan
terbangun
lebih
meningkatkan kreatifitas pada diri siswa.
kreativitas siswa dengan jalan mencari
dapat
juga
troubleshooting
dalam
praktek
untuk
untuk
memecahkan
permasalahan tersebut.
dilakukan otomotif
variasi-variasi untuk
me-
rangsang kreatifitas siswa dalam me-
Korelasi secara bersama-sama antara
lakukan perbaikan dan perbaikan sepeda
variabel kemampuan perbaikan dan pe-
motor.
rawatan sepeda motor dan kreativitas
Minat
siswa dengan minat berwirausaha mem-
untuk
berwirausaha
dapat
dipupuk dengan memberikan pengarahan
224
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 1, No 2, 2013 (hal 214-225) http://jurnal.pasca.uns.ac.id yang jelas tentang dunia wirausaha dan
Pengembangan Koperasi. Jakarta: The Jakarta Consulting Group. McClelland. 1993. Memacu Masyarakat Berprestasi. Jakarta: CV Intermedia. Munandar, S.C. Utami. 1999. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat Jakarta: Depdiknas dan Rineka Cipta. Munandar, S.C. Utami. 1992. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah (Petunjuk Bagi Guru dan Orangtua). Jakarta: Gramedia. Suryana, 2003. Kewirausahaan, Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju Sukses. Salemba Empat: Bandung. Suryana, 2004. Modul Kewirausahaan SMK, Memahami Karakteristik Kewirausahaan. Jakarta: Depdiknas. Supriadi, Dedi. 1994. Kreativitas, Kebudayaan dan Perkembangan Iptek. Bandung: Alfabeta. Zimmerer W. Thomas Et al. 1996. Entrepreneurship and The New Venture Formation. New Jersey: Prentice Hall Inc.
aplikasi riil didunia wirausaha. Juga diberikan pengarahan untuk permodalan sebagai salah satu pilar dari kegiatan wirausaha. 2. Untuk Peneliti Berikutnya Hasil penelitian ini kiranya dapat dikembangkan peneliti berikutnya terkait dengan
minat
dalam
berwirausaha
dengan menambah variabel bebas diluar variabel yang telah diteliti, misalnya: kemampuan pengelasan, kemampuan bubut presisi, kemampuan gambar AUTOCAD dan
manual,
kemandirian
serta
intelegensi. DAFTAR PUSTAKA Akuntono, Indra. 2012. Jumlah SMK akan melebihi SMA. www.edukasi.kompas.com diakses 12 April 2012. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. BPS. 2011. Berita Resmi Statistik, Badan Pusat Statistik. www.bps.go.id. diakses 20 Mei 2012. Campbell, David. (1986). Mengembangkan Kreativitas. Disadur oleh A.M. Mangunhardjana. Yogyakarta: Kanisius. Fadly Fuady, Iski, dkk. 2009. Hubungan Minat Berwirausaha Dengan Prestasi Praktik Kerja Industri Siswa Kelas XII Teknik Otomotif SMK Negeri 1 Adiwerna Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2008/2009. Semarang : Skripsi Prodi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang. Guilford, JP. 1971. The Nature Of Human Intellegence. London : McGraw Hill. Hamalik, Oemar. 2008. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara. Ismangil, Wagiyono. 2005. Kewirausahaan Manajemen dan
225