JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.2, No.2, hal 157-170, Edisi April 2014
ISSN: 2354-6441
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KINERJA GURU DALAM MENGELOLA KEGIATAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII DI SMPN N 1 PACITAN Retno Palupi 1 Sri Anitah2 Budiyono3 1
Mahasiswa Magister Teknologi Pendidikan Pascasarjana FKIP UNS Dosen Pembimbing I Magister Teknologi Pendidikan Pascasarjana FKIP UNS 3 Dosen Pembimbing II Magister Teknologi Pendidikan Pascasarjana FKIP UNS 2
e-mail :
[email protected] ABSTRACT
In terms of learning, motivation is defined as the overall driving force in students to perform a series of learning activities in order to achieve those objectives. Teacher's task is motivating the child so that he will do a series of learning activities. High motivation of the students is expected to drive the students' interest in learning so that student learning outcomes can be improved. Human resources in this research are8th grade Student at SMP N 1 Pacitan. The objective of this research was to determine: (1) The relationship between learning motivation toward Science Learning Outcomes of 8th grade Student at SMP N 1 Pacitan.. (2) The relationship between student perceptions of teacher performance in managing learning activities toward science learning outcomes of 8th grade Student at SMP N 1 Pacitan. (3) The relationship between learning motivation and student perceptions of teacher performance in managing learning activities toward science learning outcomes of 8th grade Student at SMP N 1 Pacitan.This is quantitative research. Data collection technique used a Likert scale questionnaire. Analysis using correlation analysis techniques and multiple regression analysis with prerequisite test, analysis product moment correlation and multiple regression. The magnitude of the correlation between variables of X1 and Y is equal to 0.503> 0.159. The magnitude of the correlation between variables X2 to Y is equal to 0.394 >0.159. Based on the result of this research can be concluded that there is relationship between students’ learning motivation and teachers performance in learning activities by together towards science learning outcome of student at SMP Negeri 1 Pacitan. Keywords: Motivation, Teacher Performance in Managing Learning Activity, Learning Outcomes PENDAHULUAN
mempunyai peranan yang sangat penting
Pendidikan merupakan usaha yang tepat
guna meningkatkan cipta, rasa dan karsa
dan akurat untuk meningkatkan kualitas
manusia serta membentuk kepribadian
nilai kemanusiaan seseorang. Pendidikan
yang 157
mantab
dan
mandiri
untuk
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 157-170, Edisi April 2014
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
mempersiapkan sumber daya manusia
educational
yang mumpuni. Untuk mencapai tujuan
mengajar adalah peran langsung dan
pendidikan,
ini
tidak langsung dan pengaruh guru dan
berkembang sesuai dengan fungsinya.
mungkin siswa senior dalam arah, desain
Lebih-lebih
dan
sekarang
para
guru
dalam ini,
dewasa
system
masalah
sekolah
pengetahuan,
experience”
fasilitasi
(Kehadiran
untuk
memastikan
pengalaman pendidikan yang bermakna).
tenaga
Bila ditelusuri secara mendalam,
pengajar perlu mendapat perhatian yang
proses belajar mengajar merupakan inti
serius. Bagaimanapun baiknya kurikulum,
dari
administrasi
didalamnya
kecakapan
dan
perlengkapan,
keterampilan
dan
dan
fasilitas
kalau
tidak
diimbangi
aktifitas
berbagai
pendidikan
yang
interaksi
antara
terjadi
komponen
pengajaran
yang
dengan kualitas para guru tidak akan
dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu
membawa hasil yang diharapkan. Oleh
guru, isi dan materi pelajaran dan siswa.
karena itu, peningkatan mutu tenaga
Interaksi
antara
pengajar untuk membina tenaga guru
tersebut
melibatkan
yang professional adalah unsur yang
prasarana seperti methode, media dan
sangat penting bagi pembaharuan dunia
penataan
pendidikan.
memungkinkantercapainya tujuan yang
Merupakan penting
bagi
faktor
siswa
yang
dalam
ketiga
komponen
sarana
dan
lingkungan
yang
telah direncanakan sebelumnya.
sangat kegiatan
Belajar
dari
motivasi
selalu
pendidikan apabila seorang guru hadir
mendapat perhatian yang khusus bagi
dalam kelas dan aktif berkesinambungan
mereka yang belajar dan mengajar. Hal
memberikan didikan dan bimbingannya
ini
pada
sekolah, setiap siswa memiliki sejumlah
siswa,
karena
keberadaannya
tidak
lain
karena
dalam
situasi
merupakan salah satu kunci keberhasilan
motif/dorongan
dalam proses belajar mengajar. Tapi itu
berhubungan dengan kebutuhan biologis
belum cukup tanpa diimbangi dengan
dan
peran aktif guru dan disiplin yang tinggi.
kedisiplinan
Pentingnya kehadiran guru dalam kelas
mengajar
diperkuat
mendorong
dengan
penelitian
yang
yang
psikologis.
Selain
itu
seorang yang
mungkin
juga
guru
dari
dalam
semuanya
akan
berbuat
untuk
dirinya
mencapai tujuan tertentu.
dilakukan oleh McKerlich, Riis dkk (2011: 4) yang menyatakan bahwa ”teaching
Motivasi
adalah
presence is the direct and indirect role
untuk
and influence of the teacher and perhaps
perbuatan
atau
senior students in the design, direction
memenuhi
kebutuhan
and facilitation to ensure a meaningful
tujuan 158
menggiatkan
tertentu.
suatu motif
tingkah
Dalam
menjadi
laku
dan
proses
untuk
mencapai
hal
belajar
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 157-170, Edisi April 2014
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
motivasi diartikan sebagai keseluruhan
mengakibatkan manusia berubah dalam
daya penggerak dalam diri siswa untuk
sikap dan tingkah lakunya (Purwanto,
melakukan serangkaian kegiatan belajar
2010: 45). Enwistle (2004: 2) menyatakan
guna
telah
bahwa ‘learning outcomes’ is seen almost
adalah
entirely in terms of whether the student
membangkitkan motivasi anak sehingga
has successfully completed a course of
ia mau melakukan serangkaian kegiatan
study- the grades and ultimately the level
belajar. Motivasi siswa dapat timbul dari
ofdegree awarded.” (hasil belajar adalah
dalam diri individu (motivasi intrinsik)
suatu
dan dapat timbul dari luar diri siswa
menyelesaikan kegiatan pembelajarannya
(motivasi ekstrinsik).
sehingga siswa dapat naik kelas).
mencapai
ditetapkan.
tujuan
Tugas
yang
guru
Hubeis
(2007:
113)
apakah
siswa
telah
Hal tersebut dikarenakan motivasi
Motivasi menurut Mangkuprawira dan
keadaan
memiliki
merupakan
peran
yang
sangat
penting
karyawan
dalam proses belajar siswa, seperti yang
melakukan sesuatu dengan cara dan
diungkapkan oleh Uno (2008: 27) bahwa
untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi
motivasi memiliki peran penting dalam
dalam bahasa Inggris disebut motivation
belajar yaitu (a) menentukan hal-hal yang
yang berasal dari bahasa latin movere
dapat
yang dimaksud menggerakkan.
memperjelas tujuan belajar yang hendak
dorongan
yang
membuat
dijadikan
penguat
belajar,
(b)
Adanya motivasi yang tinggi dari
dicapai, (c) menetukan ragam kendali
siswa diharapkan mampu menggerakkan
terhadap rangsangan belajar, dan (d)
minat siswa untuk menjadikan sekolah
menetukan ketekunan belajar. IPA
bukan hanya sebagai tuntutan namun
merupakan
juga merupakan kebutuhan bagi dirinya.
pembelajaran
Menurut
hubungan
belajar
Sardiman diperlukan
(2008:
84)
adanyan
dalam
dengan
motivasi.
alam
yang
dan
sangat
konsep mempunyai luas
kehidupan
terkait manusia.
Hasil belajar akan menjadi optimal aklau
Pembelajaran IPA sangat berperan dalam
ada motivasi. Makin tepat motivasi yang
proses
diberikan,
akan
perkembangan
pelajaran
itu.
motivasi
akan
makin
berhasil
pula
pendidikan Teknologi,
dan karena
juga IPA
dikatakan
memiliki upaya untuk membangkitkan
menetukan
minat manusia serta kemampuan dalam
intensitas usaha belajar bagi para siswa
mengembangkan ilmu pengetahuan dan
sehingga
teknologi serta pemahaman tentang alam
hasil
Jadi
dapat
senantiasa
belajar
siswa
akan
semesta yang mempunyai banyak fakta
semakin meningkat.
hasil
Menurut Winkel dalam Purwanto
yang belum terungkap dan masih bersifat
belajar adalah perubahan yang
rahasia 159
sehingga
hasil
penemuannya
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 157-170, Edisi April 2014
dapat
dikembangkan
menjadi
http://jurnal.fkip.uns.ac.id 3. Apakahterdapat
ilmu
hubungan
antara
pengetahuan alam yang baru dan dapat
motivasi belajar dan persepsi siswa
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
terhadap
kinerja
guru
dalam
Dengan demikian, IPA memiliki
mengelola kegiatan belajar secara
peran yang sangat penting. Kemajuan
bersama-sama dengan hasil belajar
IPTEK
sangat
IPA siswa kelas VIII di SMP N 1
dalam
Pacitan?
yang
begitu
mempengaruhi
pesat
perkembangan
dunia pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.
METODE PENELITIAN
Pendidikan IPA telah berkembang di
Penelitian ini menggunakan penelitian
Negara-negara maju dan telah terbukti
deskriptif
dengan
penemuan-penemuan
bebas motivasi belajar dan persepsi siswa
baru yang terkait dengan teknologi. Akan
terhadap kinerja guru dalam mengelola
tetapi di Indonesia sendiri belum mampu
kegiatan belajar dan variabel terikat hasil
mengembangkannya. Pendidikn IPA di
belajar
Indonesia belum mencapai standar yang
merupakan
diinginkan, padahal untuk memajukan
korelasional
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
mencari
sains penting dan menjadi tolak ukur
terhadap variabel terikat. Dilihat dari
kemajuan bangsa.
cara pengumpulan data maka penelitian
adanya
ini
Berdasarkan uraian di atas maka
kuantitatif
IPS.Penelitian
dengan
yang
penelitian yang
hubungan
termasuk
variabel
dilakukan hubungan/
bertujuan
untuk
variabel
bebas
penelitian
survey.
peneliti tertarik untuk meneliti hubungan
Sukmadinata (2007: 82) survey digunakan
antara motivasi belajar dan persepsi
untuk
siswa
dalam
informasi tentang populasi yang besar
mengelola kegiatan belajar dengan hasil
dengan menggunakan sampel yang relatif
belajar
sedikit.
terhadap
IPA
kinerja
siswa,
guru
dengan
rumusan
Sugiyono
masalah sebagai berikut: 1. Apakahterdapat
menggunpulkan
mendefinisikan
hubungan antara
data
(2008: populasi
atau
117) diartikan
hasil
sebagai wilayah generalisasi yang terdiri
belajar IPA siswa kelas VIII di SMP N
atas objek atau subjek yang mempunyai
1 Pacitan?
kualitas dan karakteristik tertentu yang
motivasi
belajar
dengan
hubungan antara
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
terhadap
kinerja
dan kemudian ditarik kesimpulannya.
kegiatan
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas
belajar dengan hasil belajar IPA
2 di SMP N 1 Pacitanyang berjumlah 234
siswa kelas VIII di SMP N 1 Pacitan?
siswa
2. Apakahterdapat persepsi guru
siswa
dalam
mengelola
160
maka
sampel
yang
digunakan
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 157-170, Edisi April 2014
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
berjumlah 146 siswa yang berdasarkan
menggunakan Korelasi Product Moment,
tabel Kretjei dalam Sugiyono (2008: 98)
(3) Hipotesis Tiga dengan menggunakan
dengan taraf
Regresi Linier Berganda.
kesalahan 5 % dengan
kepercayaan 95 % terhadap populasi. Alat
pengumpulan
data
HASIL PENELITIAN
yang
digunakan oleh peneliti adalah metode
Hasil belajar IPA siswa SMP Negeri 1
kuesioner. Sugiyono (2008:199) Kuisioner
Pacitan (Y)
merupakan teknik pengumpulan data
Soal yang dipakai dalam penelitian ini
yang dilakukan dengan cara memberi
berjumlah
38
seperangkat pertanyaan atau pernyataan
kesukaran
sedang
tertulis kepada responden untuk dijawab.
korelasi 0.30 – 0.69.Hasil pengukuran
Angket digunakan untuk memperoleh
terhadap hasil belajar IPA siswa SMP
data
dan
Negeri 1 Pacitan diperoleh rentangan
persepsi siswa terhadap kinerja guru
skor terendah 40 dan skor tertinggi 87.
dalam
Rata-rata
tentang
motivasi
mengelola
belajar
kegiatan
belajar
hasil
soal
dengan dengan
belajar
IPA
kriteria koefisien
materi
sedangkan untuk hasil belajar diukur
gelombang dan getaran adalah 74,80
dengan
artinya rata-rata hasil belajar IPA siswa
menggunakan
hasil
ulangan
SMP Negeri 1 Pacitan adalah baik, dengan
harian. Uji
coba
instrumen
penyimpangan
dalam
sebesar
8,237.
Median
penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu
sebesar 75,00 menunjukkan nilai tengah
untuk angket dan tes. Untuk angket
skor jawaban dan mode sebesar 75
mengunakan
dengan
menunjukkan skor yang paling sering
konstrak
muncul adalah 75, selengkapnya dapat
uji
menggunkan
validitas
validitas
dibuat grafik histogram sebagai berikut.
(Construct Validity) dan uji reliabilitas dengan cara internal consistency. Untuk uji test dilakukan dengan dengan uji validitas menggunakan Pearson Product Moment Corelation, Pengujian reliabilitas test dengan rumus Rumus Cronbach’s Alpha
(∝),
daya
pembeda
soal
dan
Perhitungan tingkat kesukaran. Teknik digunakan
analisis
adalah
(1)
data Uji
yang
prasyarat Gambar 1. Hasil belajar IPA Siswa SMP
analisis yang meliputi uji Normalitas, Uji
Negeri 1 Pacitan
Linieritas, Multikolinieritas.(2) Hipotesis Pertama
dan
Kedua
dengan 161
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 157-170, Edisi April 2014
http://jurnal.fkip.uns.ac.id yang berjumlah 13 butir angket diperoleh
Motivasi belajar siswa(X1) Hasil
pengukuran
rentangan skor terendah 43 dan skor terhadap
tertinggi 72 terdiri dari 18 soal kuesioner
motivasi belajar siswa yang berjumlah 18
tentang kinerja guru dalam kegiatan
butir angket diperoleh rentangan skor
belajar mengajar dengan skor jawaban
terendah 29 dan skor tertinggi 52 terdiri
per item terendah 1 dan tertinggi 4. Rata-
dari 12 soal kuesioner tentang motivasi
rata skor kuesioner sebesar 62,49, artinya
belajar siswa dengan skor jawaban per
rata-rata kinerja guru dalam kegiatan
item terendah 1 dan tertinggi 4. Rata-rata
belajar
skor kuesioner sebesar 44,00, artinya
karena besarnya rata-rata kinerja guru
rata-rata motivasi belajar siswa adalah
dalam kegiatan belajar mengajar berada
baik hal ini dikarenakan rata-rata skor
di di atas skor ideal yaitu 45 dengan
berada di atas skor ideal yaitu sebesar
penyimpangan
46, dengan penyimpangan sebesar 4,622.
sebesar 63,00 menunjukkan nilai tengah
Median sebesar 44 menunjukkan nilai
skor jawaban dan mode sebesar 63
tengah skor jawaban dan mode sebesar
menunjukkan skor yang paling sering
44,5
muncul adalah 63.
menunjukkan
skor
yang
paling
mengajar
adalah
sebesar
sudah
4,673.
baik
Median
sering muncul adalah 44,5, selengkapnya dapat dibuat grafik histogram sebagai
Uji Analisis Data 1. Uji Asumsi Klasik
berikut.
a. Normalitas Untuk menguji normalitas data
digunakan
kolmogorof
smirnov.
analisis Distribusi
data adalah normal apabila nilai signifikansi kolmogorof smirnov> 0,05. kolmogorof
Hasil smirnov
perhitungan diperoleh
nilai signifikansi 0,620 lebih besar
.
dari 0,05 maka distribusi residual
Gambar 2. Tanggapan responden
model regresi ini adalah normal.
terhadap Motivasi belajar siswa
Kinerja guru dalam kegiatan belajar mengajar(X2) Hasil pengukuran terhadap kinerja guru dalam kegiatan belajar mengajar 162
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 157-170, Edisi April 2014
http://jurnal.fkip.uns.ac.id Hasil
Tabel Uji Normalitas
menunjukkan tidak ada variabel bebas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov
zed
VIF lebih besar dari 10, maka
Residual
dapat disimpulkan bahwa tidak
Mean
ada
multikollinearitas
variabel
.0000000
Parametersa,, Std.
bebas
6.82608176
Tabel. Hasil Uji Multikollinearitas Collinearity
Most
Absolute
.064
Extreme
Positive
.035
Negative
-.064
Kolmogorov-Smirnov Z
.754
Asymp. Sig. (2-tailed)
.620
Varia bel
Statistics Tolera
Motivasi
nce
VIF
0.897
1.11
belajar siswa
Kinerja guru
Hasil analisis terhadap uji heterokedastisitas
dengan x
N
4
(x1)
b. Heteroskedastisitas
(R2)
dalam
regresi.
Deviation
besarnya
tolerance
variabel bebas yang memiliki nilai
140
Differences
memiliki
Unstandardi
N
b
yang
lebih besar dari 1 dan tidak ada
Test
Normal
tersebut
0.897
dalam
LM
1.11 4
kegiatan
sebesar
belajar
1,82,berarti nilai ini lebih kecil
mengajar
dari chi square (x2) sebesar 9,21
(x2)
maka tidak menunjukkan gejala heterokedastisitas.
2. Pengujian Hipotesis 1 dan 2
Tabel. Hasil uji Heterokedastisitas
Tabel Hasil Analisis Korelasi
Model Summary R Mod
Squar
el
R
e
1
.32
.013
Variabel
Adjust Std. Error ed R
of the
Square Estimate .096 75.19241
0
Korelasi
belajar
sedang 0.503
Kinerja
Korelasi
guru
sedang
dalam c. Variabel
gangguan
kegiatan
tidak
belajar
berkorelasi dengan variabel bebas 163
Keterangan
Motivasi
siswa
a
Y
0.394
antar model
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 157-170, Edisi April 2014
Berdasarkan
hasil
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
analisis
Berdasarkanhasil analisis di
korelasi di atas maka dapat diketahui
atas dapat dibuat persamaan garis
bahwa:
regresi sebagai berikut:
a. Nilai r1 = 0,503> r table = 0,159
Y = 13,875 + 0,748 X1 + 0,448 X2
maka Ho ditolak dan Ha diterima berarti
ada
motivasi
hubungan
belajar
Y = 13,875
antara
siswa
adanya motivasi belajar siswa
dengan
dan
guru
dalam
kegiatan belajar maka Hasil
1 Pacitan sehingga hipotesis yang
belajar IPA siswa SMP Negeri 1
diajukan
Pacitan
dapat
dibuktikan
mempunyai
nilai
sebesar 13,875 satuan.
b. Nilai r2 = 0, 394> r table = 0,159
X1 = 0,748
artinya
apabila
maka Ho ditolak dan Ha diterima
terjadi peningkatan motivasi
berarti
ada
belajar
kinerja
guru
hubungan
siswa
sebesar
satu
kegiatan
satuan maka Hasil belajar IPA
belajar dengan hasil belajar IPA
siswa SMP Negeri 1 Pacitan
siswa
akan mengalami peningkatan
SMP
dalam
antara
Negeri
1
Pacitan
sehingga hipotesis yang diajukan
sebesar 0,748 satuan.
dapat dibuktikan kebenarannya.
X2 = 0,448
3. Pengujian Hipotesis 3
terjadi
a. Regresi Linier Berganda
sebesar
berganda Koefisie Variabel n regresi Konsta
artinya
apabila
peningkatan
kinerja
guru dalam kegiatan belajar
Tabel Hasil analisis regresi linier
satu
satuan
maka
Hasil belajar IPA siswa SMP Thitu
Sig
ng
(p)
Negeri
Ket.
1
Pacitan
mengalami
akan
peningkatan
sebesar 0,448 satuan. b. MenghitungKoefisien
13,875
Korelasi
Ganda
nta 0,748
0,448
Berdasarkan hasil analisis
5.62 0,00 Ho 0
X2
kinerja
hasil belajar IPA siswa SMP Negeri
kebenarannya.
X1
artinya apabila tanpa
0
ditola
regresi linier berganda maka dapat
k
diketahui
1
koefisien
korelasi berganda adalah 0,560
3.46 0,00 Ho 5
besarnya
ditola
dan besarnya korelasi tersebut
k
kurang dari 0,159 (r table dengan taraf signifikasi 5% dan besarnya sampel 140).Maka dapat dikatakan 164
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 157-170, Edisi April 2014
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
bahwa terdapat hubungan yang
SMP Negeri 1 Pacitan, sedangkan
positif
sisanya 68,7% diterangkan oleh
dan
signifikan
antara
motivasi belajar siswa dan kinerja
variabel
guru dalam kegiatan belajar siswa
penggunaan variabel independen
secara bersama-sama dengan hasil
dalam merangkan variasi variabel
belajar IPA siswa SMP Negeri 1
dependen sudah tepat.
Pacitan.Sehingga
lain,
dengan
demikian
dapat
disimpulkanbahwahipotesis
PEMBAHASAN
yang
diajukan dalam penelitian ini telah
Hasil analisis data menunjukkan bahwa
terbukti kebenarannya.
secara individu maupun secara bersama-
c. Uji KetepatanModel (Uji F)
sama terdapat hubungan yang signifikan untuk
antara motivasi belajar siswa dan kinerja
mengetahui apakah variabel bebas
guru dalam kegiatan belajar dengan hasil
yang terdiri dari motivasi belajar
belajar IPA siswa SMP Negeri 1 Pacitan.
Uji
F
digunakan
Ada
siswa dan kinerja guru dalam
hubungan
motivasi
memberi
belajar IPA siswa SMP Negeri 1 Pacitan,
terhadap
siswa
antara
kegiatan belajar secara simultan kontribusi
belajar
positif
yang
siswa SMP Negeri 1 Pacitan. Hasil
korelasi antara variable X1 dengan Y yaitu
uji F diperoleh nilai Fhitung sebesar
sebesar 0,503 > 0,159 (r table dengan
31,239 dengan nilai probabilitas
taraf signifikasi 5% dan besarnya sampel
0,000 lebih kecil dari 0,05. Dengan
140).Maka
demikian, motivasi belajar siswa
terdapat
dan kinerja guru dalam kegiatan
signifikan antara motivasi belajar siswa
belajar
hidup dengan Hasil belajar IPA siswa SMP
simultan
dapat
dengan
Hasil
variabel terikat Hasil belajar IPA
secara
ditunjukkan
dengan
besarnya
dikatakan
hubungan
yang
bahwa
positif
dan
yang
Negeri 1 Pacitan, yang berarti variabel
signifikan terhadap Hasil belajar
tersebut signifikan. Hal ini berarti bahwa
IPA siswa SMP Negeri 1 Pacitan .
semakin
memberikan
hubungan
baik
motivasi
belajar
siswa
maka diikuti pula tingginya Hasil belajar
2
d. Koefisien Determinasi (R )
IPA siswa SMP Negeri 1 Pacitan yang
Hasil analisis menunjukkan nilai R adalah 0,313 berarti 31,3%
dicapai,
variabel yang dipilih pada untuk
penggunaan motivasi belajar siswa, maka
variabelmotivasi belajar siswa dan
diikuti pula rendahnya hasil belajar IPA
kinerja guru dalam kegiatanbelajar
siswa SMP Negeri 1 Pacitan yang dicapai.
2
dapat
menerangkan
sebaliknya
Motivasi
variasi
semakin
merupakan
rendah
kondisi
psikologis yang mendorong seseorang
variabel Hasil belajar IPA siswa 165
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 157-170, Edisi April 2014
untuk
melakukan
sesuatu.
Dalam
kegiatan
belajar,
motivasi
dapat
dikatakan
sebagai
keseluruhan
daya
http://jurnal.fkip.uns.ac.id yang ada di lingkungannya. Siswa akan membuat
persepsi
pembelajaran,
mengenai
teknik
model
mengajar,
gaya
penggerak di dalam diri siswa yang
belajar, sikap guru di kelas. Kemudian
menimbulkan, menjamin kelangsungan
dari
dan memberikan arah kegiatan belajar,
bereaksi, reaksi yang muncul berupa
sehingga
tindakan-tindakan
diharapkan
tujuan
dapat
hasil
persepsi
itu
siswa
yang
tercapainya
akan
menunjang
tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi
kearah
proses
belajar
sangat diperlukan, sebab seseorang yang
mengajar, seperti timbulnya hasrat ingin
tidak mempunyai motivasi dalam belajar,
tahu terhadap pelajaran, keuletan dalam
tidak akan mungkin melakukan aktivitas
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan
belajar.
guru. Oleh karena itu persepsi siswa
Ada hubungan positif kinerja guru
terahadap guru memiliki pengaruh yang
dalam kegiatan belajar dengan Hasil
sangat signifikan, karena persepsi siswa
belajar IPA siswa SMP Negeri 1 Pacitan,
berbeda-beda
yang
besarnya
kemampuan siswa dalam belajar sangat
korelasi antara variable X2 dengan Y yaitu
tergantung kepada persepsinya, sehingga
sebesar 0,394 > 0,159 (r table dengan
dapat dikatakan sekali lagi ada pengaruh
taraf signifikasi 5% dan besarnya sampel
yang kuat antara persepsi siswa terhadap
140).Maka
motivasi belajar siswa.
ditunjukkan
terdapat
dengan
dapat
dikatakan
hubungan
yang
bahwa
individu.
Maka
dan
Ada hubungan motivasi belajar
signifikan antara kinerja guru dalam
siswa dan kinerja guru dalam kegiatan
kegiatan belajar dengan Hasil belajar IPA
belajar
siswa SMP Negeri 1 Pacitan. Hal tersebut
Hasil belajar IPA siswa SMP Negeri 1
menunjukkan
tinggi
Pacitan, yang ditunjukkan daribesarnya
kinerja guru dalam kegiatan belajar dari
koefisien korelasi berganda adalah 0,560
siswa, akan diikuti pula dengan kenaikan
dan besarnya korelasi tersebut lebih dari
Hasil belajar IPA siswa SMP Negeri 1
0,159 (r table dengan taraf signifikasi 5%
Pacitan,
dan besarnya sampel 140).Maka dapat
bahwa
sebaliknya
positif
setiap
semakin
apabila
terjadi
secara
bersama-sama
penurunan sikap kinerja guru dalam
dikatakan
kegiatan belajar siswa, akan diikuti pula
yang
dengan rendahnya Hasil belajar IPA siswa
motivasi belajar siswa dan kinerja guru
SMP Negeri 1 Pacitan yang diperoleh.
dalam kegiatan belajar secara bersama-
Persepsi
merupakan
bahwa
positif
dan
terdapat
dengan
hubungan
signifikan
antara
suatu
sama dengan Hasil belajar IPA siswa SMP
aktifitas mengindra, mengorganisasi, dan
Negeri 1 Pacitan. Hal ini menunjukkan
menginterpretasi, serta menilai stimulus
bahwa semakin tinggi motivasi belajar 166
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 157-170, Edisi April 2014
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
siswa dan kinerja guru dalam kegiatan
akan mampu meningkatkan hasil belajar
belajar siswa, akan diikuti pula tingginya
IPA. Hal yang sama juga diungkapkan
Hasil belajar IPA siswa SMP Negeri 1 Pacitan
sebaliknya
apabila
dalam penelitian Lidinillah (2012) dalam
terjadi
penurunan motivasi belajar siswa dan
penelitiannya
yang
berjudul
kinerja guru dalam kegiatan belajar akan
Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Gaya
diikuti pula rendahnya Hasil belajar IPA
mengajar guru dan Motivasi Belajar Siswa
siswa SMP Negeri 1 Pacitan yang dicapai.
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Program
Hasil dapat diartikan juga dengan
IPA pada mata pelajaran Akuntansi di
suatu perolehan yang telah didapatkan
SMA Negeri 7 Malang. Hasil penelitian ini
oleh seseorang akibat melakukan suatu
menunjukkan
proses aktivitas tertentu guna mencapai
parsial, persepsi siswa tentang gayameng
tujuan yang diharapkan.Belajar adalah
ajar
suatu
terhadap prestasi belajar siswa.
proses
usaha
yang
dilakukan
bahwa
guru
berpengaruh
secara
signifikan
suatu
Penelitian ini juga duidukung oleh
perubahan tingkah laku yang baru secara
penelitian sebelumnya yang dilakukan
keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya
Sibarani(2012) dalam penelitiannya yang
sendiri
berjudul
seseorang
untuk
dalam
memperoleh
interaksi
dengan
“Hubungan
Persepsi
Siswa
lingkunganya. Dalam penelitian ini hasil
Tentang Kemampuan Manajemen Kelas
belajar
nilai
Guru Dan Motivasi Berprestasi Dengan
ulangan harian yang diperoleh siswa
Hasil Belajar Sosiologi Siswa SMA Se-Kota
pada
Medan” dimana data hasil penelitian
yang
materi
dimaksud
struktur
berupa
bumi
mata
menunjukkan
pelajaran IPA.
bahwa
persepsi
siswa
terhadap kemampuan manajemen kelas,
Kesamaan peneliltian ini dengan Taufan
motivasi berprestasi, dan hasil belajar
(2009) dalam penelitiannya yang berjudul
sosiologi siswa termasuk dalam kategori
Hubungan
sedang.
penelitian
yang
dilakukan
Persepsi
Siswa
Tentang
Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengajar Dengan Motivasi Belajar
KESIMPULAN
Siswa SMP Negeri 2 Yogyakarta. maka
Ada hubungan positif antara motivasi
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
belajar siswa dengan Hasil belajar IPA
positif yang signifikan antara persepsi
siswa
siswa tentang kinerja guru pendidikan
ditunjukkan dengan besarnya korelasi
agama Islam dalam mengajar dengan
antara variable X1 dengan Y yaitu sebesar
motivasi berprestasi siswa, maka dengan
0,503>
peningkatan motivasi belajar siswa ini
signifikasi 167
SMP
Negeri
0,159 5%
(r
1
table
dan
Pacitan,
yang
dengan
besarnya
taraf
sampel
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 157-170, Edisi April 2014
140).Maka terdapat
dapat hubungan
dikatakan
bahwa
secara
bersama-sama
dengan
Hasil belajar IPA siswa SMP Negeri 1
signifikan antara motivasi belajar siswa
Pacitan, yang ditunjukkan daribesarnya
hidup dengan Hasil belajar IPA siswa SMP
koefisien korelasi berganda adalah 0,560
Negeri 1 Pacitan, yang berarti variabel
dan besarnya korelasi tersebut lebih dari
tersebut signifikan. Hal ini berarti bahwa
0,159 (r table dengan taraf signifikasi 5%
semakin
dan besarnya sampel 140).Maka dapat
motivasi
positif
belajar
dan
baik
yang
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
belajar
siswa
maka diikuti pula tingginya Hasil belajar
dikatakan
IPA siswa SMP Negeri 1 Pacitan yang
yang
dicapai,
rendah
motivasi belajar siswa dan kinerja guru
penggunaan motivasi belajar siswa, maka
dalam kegiatan belajarsecara bersama-
diikuti pula rendahnya hasil belajar IPA
sama dengan Hasil belajar IPA siswa SMP
siswa SMP Negeri 1 Pacitan yang dicapai.
Negeri 1 Pacitan. Hal ini menunjukkan
sebaliknya
semakin
bahwa
positif
terdapat
dan
hubungan
signifikan
antara
Ada hubungan positif kinerja guru
bahwa semakin tinggi motivasi belajar
dalam kegiatan belajar dengan Hasil
siswa dan kinerja guru dalam kegiatan
belajar IPA siswa SMP Negeri 1 Pacitan,
belajar siswa, akan diikuti pula tingginya
yang
Hasil belajar IPA siswa SMP Negeri 1
ditunjukkan
dengan
besarnya
korelasi antara variable X2 dengan Y yaitu
Pacitan
sebesar 0,394< 0,159 (r table dengan
penurunan motivasi belajar siswa dan
taraf signifikasi 5% dan besarnya sampel
kinerja guru dalam kegiatan belajar akan
140).Maka
diikuti pula rendahnya Hasil belajar IPA
terdapat
dapat hubungan
dikatakan yang
bahwa
positif
dan
sebaliknya
apabila
terjadi
siswa SMP Negeri 1 Pacitan yang dicapai.
signifikan antara kinerja guru dalam SARAN
kegiatan belajar dengan Hasil belajar IPA
1. Perlunya
siswa SMP Negeri 1 Pacitan. Hal tersebut menunjukkan
bahwa
semakin
belajar
tinggi
ditingkatkan siswadalam
kinerja guru dalam kegiatan belajar dari
Ditingkatkannya
siswa, akan diikuti pula dengan kenaikan
siswa
Hasil belajar IPA siswa SMP Negeri 1
belajar IPA siswa
Pacitan,
Pacitan.
sebaliknya
apabila
terjadi
dapat
motivasi
pembelajaran.
motivasi
meningkatkan
belajar hasil
SMP Negeri 1
2. Kinerja guru dalam kegiatan belajar
penurunan sikap kinerja guru dalam kegiatan belajar siswa, akan diikuti pula
mengajar
diharapkan
perlu
dengan rendahnya Hasil belajar IPA siswa
ditingkatkan
sehingga
dapat
SMP Negeri 1 Pacitan yang diperoleh.
meningkatkan hasil belajar IPA siswa SMP Negeri 1 Pacitan.
Ada hubungan motivasi belajar siswa dan kinerja guru dalam kegiatan 168
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 157-170, Edisi April 2014
3. Motivasi
belajar
siswa
http://jurnal.fkip.uns.ac.id DAFTAR PUSTAKA
peru
ditingkatkan sehingga hasil belajar Enwistle. 2004. Learning Outcomes and
IPA siswa SMP Negeri 1 Pacitan lebih
Ways
meningkat.
of
Thinking
Contrasting
across
Disciplines
and
Settings in Higher Education. Mangkuprawira, TB. Sjafri dan Hubeis, Aida Vitayala. 2007. Manajemen Mutu
Sumber
Daya
Manusia.
Bogor: Ghalia Indonesia McKerlich,
Riis
dkk.
2011.
”Student
Perceptions of Teaching Presence, Social
Presence,
Presence
in
MERLOT
and
a
Cognitive
Virtual
Journal
of
World”. Online
Learning and Teaching Vol. 7, No. 3, September 2011. Purwanto.
2010. Evaluasi Hasil Belajar.
Yogyakrta: Pustaka Belajar Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sugiyono.
2008.
Metode
Penelitian
PendidikanPendekatan Kuantitaif, Kualitatif
dan
R&D.
Bandung:Alfabeta Sukamadinata, Metode
Nana
Syaodih.
Penelitian
2007.
Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosdakarya. Uno, H., B. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Aksara.
169
Jakarta:
Bumi