TINJAUAN PUSTAKA
Hutan mangrove Kemampuan mangrove untuk mengembangkan wilayahnya ke arah laut merupakan salah satu peran penting mangrove dalam pembentukan lahan baru. Akar
mangrove
mampu
mengikat
dan
menstabilkan
substrat
lumpur, pohonnya mengurangi energi gelombang dan memperlambat arus, sementara
vegetasi
secara
keseluruhan
dapat
memerangkap
sedimen
(Davies dan Claridge, 1993 dan Othman, 1994). Secara sederhana, mangrove umumnya tumbuh dalam 4 zona, yaitu pada daerah terbuka,daerah tengah, daerah yang memiliki sungai berair payau sampai hampir tawar, sertadaerah ke arah daratan yang memiliki air tawar. a) Mangrove terbuka Mangrove berada pada bagian yang berhadapan dengan laut. Samingan (1980)menemukan bahwa di Karang Agung, Sumatera Selatan, di zona ini didominasioleh Sonneratia alba yang tumbuh pada areal yang betul-betul dipengaruhi olehair laut. van Steenis (1958) melaporkan bahwa S. alba dan A. alba merupakanjenis-jenis ko-dominan pada areal pantai yang sangat tergenang ini. Komiyama, dkk(1988) menemukan bahwa di Halmahera, Maluku, di zona ini didominasi oleh S.alba. Komposisi floristik dari komunitas di zona terbuka sangat bergantung padasubstratnya. S. alba cenderung untuk mendominasi daerah berpasir, sementaraAvicennia marina dan Rhizophora mucronata cenderung untuk mendominasidaerah yang lebih berlumpur (van Steenis, 1958). Meskipun
5 Universitas Sumatera Utara
demikian, Sonneratiaakan berasosiasi dengan Avicennia jika tanah lumpurnya kaya akan bahan organik(Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup, 1993). b) Mangrove tengah Mangrove di zona ini terletak dibelakang mangrove zona terbuka. Di zona inibiasanya didominasi oleh jenis Rhizophora. Namun, Samingan (1980) menemukandi Karang Agung didominasi oleh Bruguiera cylindrica. Jenis-jenis penting lainnyayang ditemukan di Karang Agung adalah B. gymnorrhiza, Excoecariaagallocha, R. mucronata, Xylocarpus granatum dan X. moluccensis. c) Mangrove payau Mangrove berada disepanjang sungai berair payau hingga hampir tawar. Dizona ini biasanya didominasi oleh komunitas Nypa atau Sonneratia. Di KarangAgung, komunitas N. fruticans terdapat pada jalur yang sempit di sepanjangsebagian besar sungai. Di jalur-jalur tersebut sering sekali ditemukan tegakanN.fruticans yang bersambung dengan vegetasi yang terdiri dari Cerbera sp, Glutarenghas, Stenochlaena palustris dan Xylocarpus granatum. Ke arah pantai,campuran komunitas Sonneratia - Nypa lebih sering ditemukan. Di sebagianbesar daerah lainnya, seperti di Pulau Kaget dan Pulau Kembang di mulut SungaiBarito di Kalimantan Selatan atau di mulut Sungai Singkil di Aceh, Sonneratiacaseolaris lebih dominan terutama di bagian estuari yang berair hampir tawar(Giesen & van Balen, 1991). d) Mangrove daratan Mangrove berada di zona perairan payau atau hampir tawar di belakang jalurhijau mangrove yang sebenarnya. Jenis-jenis yang umum ditemukan pada zonaini termasuk Ficus microcarpus (F. retusa), Intsia bijuga, N. fruticans,
6 Universitas Sumatera Utara
Lumnitzeraracemosa, Pandanus sp. dan Xylocarpus moluccensis (Kantor Menteri NegaraLingkungan Hidup, 1993). Zona ini memiliki kekayaan jenis yang lebih tinggidibandingkan dengan zona lainnya. Rhizophora mucronata Nama Lokal : Bangka itam, dongoh korap, bakau hitam, bakau korap, bakau merah, jankar, lenggayong, belukap, lolaro. Merupakan Pohon dengan ketinggian mencapai 27 m, jarang melebihi 30 m. Batangmemiliki diameter hingga 70 cm dengan kulit kayu berwarna gelap hingga hitam dan terdapat celah horizontal. Akar tunjang dan akar udara yang tumbuh dari percabangan bagian bawah. R. mucronata lebih toleran terhadap substrat yang lebih keras dan pasir. Pada umumnya tumbuh dalam kelompok, dekat atau pada pematang sungai pasang surut dan di muara sungai, jarang sekali tumbuh pada daerah yang jauh dari air pasang surut. Pertumbuhan optimal terjadi pada areal yang tergenang dalam, serta pada tanah yang kaya akan humus. Merupakan salah satu jenis tumbuhan mangrove yang paling penting dan paling tersebar luas. Perbungaan terjadi sepanjang tahun. Anakan seringkali dimakan oleh kepiting, sehingga menghambat pertumbuhan mereka. Anakan yang telah dikeringkan dibawah naungan untuk beberapa hari akan lebih tahan terhadap gangguan kepiting. Hal tersebut mungkin dikarenakan adanya akumulasi tanin dalam jaringan yang kemudian melindungi mereka(Rusila dkk,1999). Kemampuan mangrove untuk mengembangkan wilayahnya ke arah laut merupakan salah satu peran penting mangrove dalam pembentukan lahan baru. Akar mangrove mampu mengikat dan menstabilkan substrat lumpur,pohonnya mengurangi energi gelombang dan memperlambat arus,sementara vegetasi secara
7 Universitas Sumatera Utara
keseluruhan dapat memerangkap sedimen (Davies and Claridge, 1993 dan Othman, 1994). Naungan Untuk R. mucronata, R. aiculata dan C. tagal perlu naungan yang hanya menerima 50% cahaya matahari. Untuk X. granatum, B.gymnorrhiza, A. marina dan S. alba perlu nungan yang hanya menerima 70% cahayamatahari. Sebaiknya naungan yang berupa jaring pelatik juga dipasang disemua sisinya. Satu bulan sebelum bibit siapditanamdilapangan, bibit dimantapkan dengan membuka naungan (Khazali, 1999).Biomassa total tertinggi adalah bibit dengan intensitas naungan 75% sebesar 0.813 gram sedangkan biomassa terendah adalah bibit dengan intensitas naungan 0% sebesar 0.529 gram (Adres, 2011). Perakaran Pada Rhizophora perakaran terutama terdiri atas akar liar yang tumbuh lateral dari hipokotil (batang muda pada semai yang baru tumbuh) dan kemudian dari batang tua. Pertumbuhan akar ini berurutan dari pangkal ke arah bagian atas batang. Akar-akar tersebut mencuat dari batang, mengarah ke tanah dan menggantung (sehingga disebut pula akar gantung) dan kemudian masuk ke tanah dan berakar lagi lebih lanjut. Akar gantung ini tumbuh pula dari cabang-cabang dan dapat mencapai panjang sampai lebih dari 10 m. Akar gantung ini sering bercabang dua secara berulang. Percabangan ini terjadi sebagai akibat kekeringan yang mematikan titik tumbuh pada ujung akar, dan sebagai gantinya tumbuh sepasang akar liar di bagian ujung akar tersebut. Pertumbuhan seperti ini terjadi secara berulang sehingga pada akhir-nya terbentuk suatu sistem perakaran yang bercabang-cabang secara teratur. Akar-akar tersebut sering pula disebut akar
8 Universitas Sumatera Utara
tunjang, karena selain berfungsi sebagai penyerap bahan makanan dari tanah dan air tampak berfungsi juga sebagai penunjang (Sukardjo, 1984). Menurut Hidayat (1995), pembentukan akar lateral dimulai dengan pembelahan periklinal yang terjadi pada beberapa sel perisikel. Sel yang dihasilkan membelah lagi secara periklinal atau antiklinal sehingga terjadi himpunan sel. Pada waktu primordium akar bertambah panjang, korteks ditembus sehingga akar lateral muncul di permukaan akar induknya. Mangrove tumbuh selaras dengan penam-bahan lahan. Tetapi ada dua pendapat yang saling berlawanan mengenai peranan mang-rove dan proses penambahan lahan. van Steenis (1958) berpendapat bahwa perakaran mangrove yang khas tidak berfungsi sebagai penahan lumpur dan faktor utama penambahan lahan, tetapi sistem perakaran berkembang mengikuti penimbunan lumpur. Sebaliknya Davis (1940) mengatakan bahwa perakaran mangrove berperan sebagai penahan lumpur, sehingga sistem perakaran mangrove berperan dalam perluasan lahan. Fisiologi dan morfologi terhadap keadaan habitat yang dipengaruhi oleh genangan air pasang surut dengan amplitudo salinitas yang tinggi serta suasana lumpur tebal dan anaerobik. Adaptasi ini dapat terlihat dalam bentuk sistem perakaran yang khas tumbuhan mangrove. Perakaran ini berfungsi antara lain untuk membantu tumbuhan mangrove bernafas dan tetap tegak berdiri. Hanya sedikit jenis mangrove yang mempunyai sistem perakaran yang dalam atau mempunyai akar tunggang yang tetap. Bagian perakaran yang ada di dalam tanah umumnya horisontal, bercabang banyak dan berakar rambut yang kecil dan lembut. Akar utamanya menembus vertikal ke dalam tanah dan mempunyai
9 Universitas Sumatera Utara
banyak
akar
samping
yang
panjang
dan
berfungsi
sebagai
jangkar
(Sukardjo, 1984).
Gambar 2. Sistem perakaran pada tanaman (Rao dan Ito, 1998) Dari masing-masing akar primer, berkembang akar sekunder dan tersier. Akar primer dan sekunder berukuran lebih tebal dan pendek dibandingkan akar primer. Rambut akar tumbuh di dekat ujung akar dari akar primer. Rambut akar inilah yang bertanggung jawab atas pengangkutan air dan mineral ke dalam tanaman. Efektivitas penyerapan tanaman ditentukan secara langsung oleh jumlah akar primer dan daya tembus akar dalam tanah (Robinson, 1999).Poedjirahajoe (2006) melaporkan bahwa jumlah akar mangrove sangat dipengaruhi oleh lokasi tempat tumbuh serta dapat merupakan indikasi dari kesesuaian mangrove terhadap tempat tumbuhnya.
10 Universitas Sumatera Utara