TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA 45 - 65 TAHUN TENTANG PERUBAHAN FISIK SAAT MENOPAUSE DI RW 06 DESA KRANGKUNGAN PANDES WEDI KLATEN TAHUN 2012
KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh : DEWI INDAH MARTA SULISTYAWATI NIM : B09 073
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012
HALAMAN PERSETUJUAN Karya Tulis Ilmiah TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA 45 – 65 TAHUN TENTANG PERUBAHAN FISIK SAAT MENOPAUSE DI RW 06 DESA KRANGKUNGAN PANDES WEDI KLATEN TAHUN 2012
Diajukan Oeh : DEWI INDAH MARTA SULISTYAWATI NIM : B09 073
Telah diperiksa dan disetujui Pada tanggal
Pembimbing
ERNAWATI, SST NIK. 200886033
ii
HALAMAN PENGESAHAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA 45 – 65 TAHUN TENTANG PERUBAHAN FISIK SAAT MENOPAUSE DI RW 06 DESA KRANGKUNGAN PANDES WEDI KLATEN TAHUN 2012 Karya Tulis Ilmiah Disusun Oleh :
DEWI INDAH MARTA SULISTYAWATI NIM : B09 073 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Akhir Program Studi D III Kebidanan Pada tanggal 2012 PENGUJI I
PENGUJI II
(DHENY ROHMATIKA, S.SiT) NIK. 200582015
(ERNAWATI, SST) NIK. 200886033
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan Mengetahui, KaProdi D III Kebidanan
(DHENY ROHMATIKA, S.SiT) NIK.20058215
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 45–65 Tahun tentang Perubahan Fisik Saat Menopause di RW 06 Desa Krangkungan Pandes Wedi Klaten”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. 3. Ibu Ernawati, SST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis. 4. Segenap responden wanita usia 45-65 tahun di Rw 06 Desa Krangkungan Pandes Wedi Klaten, yang telah bersedia menjadi responden. 5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta yang secara tidak langsung telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
iv
6. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh referensi dalam studi kasus ini. 7. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat serta dukungan secara moral, material, dan spiritual. 8. Teman-teman seperjuangan angkatan 2009 STIKes Kusuma Husada Surakarta yang telah membantu dan memberikan informasi serta dukungan. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, diharapkan masukan dari semua pihak berupa saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta,
Penulis
v
2012
MOTTO
v Orang yang berfikiran jernih tidak akan pernah melihat dan sedikitpun menoleh ke belakang dan segala sesuatu bergerak maju ke depan maka itu, jangan pernah melawan sunnah kehidupan (DR. ‘Aidh al-Qarni). v Not impossible but I’m possible. v Cara terbaik untuk keluar dari suatu persoalan adalah memecahkannya. v Jangan larut dalam suatu kesedihan, karena masih ada hari esok yang menyongsong dengan sejuta kebahagiaan. v Berbuatlah, hanya dengan begitu kita dapat membuat mungkin apa yang tidak mungkin. v Menjadilah orang yang pantas untuk disayangi, karena dengan memantaskan diri tersebut kita sedang memperbaiki diri. v Saya tidak mempunyai banyak waktu untuk membenci orang yang membenci saya, karena saya terlalu sibuk mencintai orang-orang yang mencintai saya (Mario Teguh).
vi
PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan kepada : v Bapak dan Ibu tercinta, terima kasih atas dukungan moril dan materil yang telah diberikan. v Kakak serta adikku yang selalu memberikan inspirasi. v Sang motivator, yang selalu memberikan support mental serta katakata pencerahnya, yang selalu berhasil membangkitkan jiwa pejuang dalam hidupku. v Teman-teman serta para sahabat yang telah berpartisipasi dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini. v Almameter tercinta, STIKes Kusuma Husada Surakarta.
vii
STIKes Kebidanan Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2012 Dewi Indah Marta Sulistyawati 09073
TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA 45-65 TAHUN TENTANG PERUBAHAN FISIK SAAT MENOPAUSE DI RW 06 DESA KRANGKUNGAN PANDES WEDI KLATEN 2012 xv + 47 halaman + 13 lampiran + 2 tabel + 2 gambar
ABSTRAK Latar Belakang : Setiap wanita akan mengalami menopause dalam siklus kehidupannya. Perubahan yang mencolok dalam masa menopause terlihat pada perubahan fisik dan perubahan psikis. Menopause terjadi karena proses perubahan hormonal dalam tubuh. Tingkat pengetahuan wanita yang kurang tentang perubahan fisik saat menopause akan menyebabkan berbagai keluhan wanita dalam menghadapi menopause. Hal ini akan mengurangi tingkat kesejahteraan hidup wanita. Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia 45-65 tahun tentang perubahan fisik saat menopause pada kategori baik, cukup dan kurang. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yang dilaksanakan 14 Mei 2012, dengan jumlah populasi dan sampel yang sama yaitu 39 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang sebelumnya telah diuji validitas dan reliabilitas. Hasil Penelitian : Diperoleh hasil bahwa wanita usia 45-65 tahun di RW 06 Desa Krangkungan Pandes Wedi Klaten yang memiliki tingkat pengetahuan baik (12,8%), cukup (71,8%) dan kurang (15,4%). Kesimpulan : Tingkat pengetahuan wanita usia 45-65 tahun tentang perubahan fisik saat menopause di RW 06 Desa Krangkungan Pandes Wedi Klaten adalah cukup (76,9%). Kemungkinan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, informasi dan pengalaman yang masih relatif rendah. Kata Kunci : Pengetahuan Wanita, Perubahan Fisik, Menopause Kepustakaan : 16 buku (Tahun 2005 s/d 2010)
viii
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii KATA PENGANTAR .................................................................................. iv MOTTO........................................................................................................... . ...v PERSEMBAHAN........................................................................................... . .vii CURICULUM VITAE................................................................................ ..... viii INTISARI...........................................................................................................ix DAFTAR ISI ................................................................................................ x DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... . xv BAB 1
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................... 3 C. Tujuan penelitian ...................................................................... 3 D. Manfaat Penelitian .................................................................... 4 E. Keaslian Penelitian ................................................................... 5 F. Sistematika Penelitian .............................................................. 6 ix
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori .......................................................................... 8 1. Pengetahuan ...................................................................... 8 a. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan........... 8 b. Tingkat Pengetahuan ..................................................... 9 c. Cara-Cara Memperoleh Pengetahuan ............................ 10 2.
Menopause ........................................................................ 15 a.
Pengertian Menopause ................................................ 15
b.
Perubahan Fisik Saat Menopause ................................ 17
c.
Gangguan Kesehatan Saat Menopause ........................ 21
d.
Faktor Utama yang Mempengaruhi Menopause .......... 23
e.
Hubungan Seks Sehat di Masa Menopause ................. 25
f.
Penatalaksanaan Pada Masa Menopause ..................... 26
B. Kerangka Teori......................................................................... 28 C. Kerangka Konsep ..................................................................... 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................ 30 B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 30 C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .................. 31 D. Instrumen Penelitian ................................................................. 31 E. Teknik Pengumpulan Data........................................................ 35 x
F. Variabel Penelitian ................................................................... 36 G. Definisi Operasional ................................................................. 36 H. Metode Pengolahan dan Analisa Data ....................................... 37 I. Etika Penelitian........................................................................ ... 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum……………………………………………… 41 B. Hasil Penelitian……………… ................................................. 42 C. Pembahasan…………….. ........................................................ 43 D. Keterbatasan………………………………………. .................. 45 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan…………………………… .................................... 46 B. Saran……………………………………………. ...................... 47 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi Kisi Kuisioner
29
Tabel 4.1 Hasil Penelitian..............................................................................42
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori……………………………………………… 28
Gambar 2.2 Kerangka Konsep………………………………………….... 29
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Jadwal Penelitian
Lampiran 2.
Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3.
Surat Balasan dari Lahan
Lampiran 4.
Surat Permohonan Ijin Validitas
Lampiran 5.
Surat Balasan dari Lahan
Lampiran 6.
Surat Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran 7.
Surat Balasan dari Lahan
Lampiran 8.
Surat Permohonan Responden
Lampiran 9.
Surat Persetujuan Responden
Lampiran 10. Kuesioner Lampiran 11. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 12. Hasil Tabulasi Penelitian Lampiran 13. Lembar Konsul
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Dalam menjalani kehidupan, mau tidak mau kita akan sampai pada pintu gerbang yang akan menuju usia tua (Lestary, 2010). Peningkatan pelayanan kesehatan dan membaiknya keadaan ekonomi kita membawa dampak pada peningkatan harapan hidup, sehingga bertambah banyak orang yang akan mencapai lanjut usia (Proverawati, 2010). Kesehatan mereka harus mendapat perhatian. Dalam perjalanan hidupnya, wanita yang mencapai usia 45 tahun mengalami penuaan indung telur sehingga tidak sanggup memenuhi hormon estrogen sehingga menimbulkan berbagai perubahan fisik. Hal ini lebih dikenal dengan sebutan menopause. Menopause yaitu terhentinya mensturasi. Perubahan dan keluhan psikologis dan fisik makin menonjol (Ayu CM, 2009). Semua gejala ini akan mengganggu kehidupan sosial dan usaha serta saling menopang sehingga merupakan masalah yang semakin berat. Disamping
dipengaruhi
oleh
terjadinya
berbagai
perubahan
yang
menimbulkan keluhan-keluhan fisik seperti, keringat malam, vagina mengering dan kulit mulai mengeriput. Keadaan-keadaan tersebut secara psikologis menekan meskipun ada juga wanita yang tidak mengalami keluhan-keluhan perubahan fisik saat datangnya menopause (Lestary, 2010).
1
2
Peran tenaga kesehatan dalam menanggulangi masalah menopause khususnya perubahan fisik saat menopause adalah dengan cara memberikan KIE, guna mengantisipasi masalah yang berkaitan dengan menopause. Bila keluhan fisik maupun psikologis saat menopause tidak ditangani dengan benar maka akan menimbulkan masalah yang besar bagi kehidupan wanita seperti, kecemasan, kurang percaya diri, stress dan titik klimaksnya bisa menyebabkan kerenggangan dalam rumah tangga. Maka pembekalan ilmu pengetahuan tentang menopause dan peran tenaga kesehatan sangat diperlukan untuk menanggulanginya (Kompas, 2001). Berdasarkan data statistik yang diperoleh, jumlah wanita yang akan masuk usia menopause di Jawa Tengah pada tahun 2012 mencapai 1,5 juta jiwa (Fajar, 2012). Kemudian pada tahun 2012 di RW 06 Desa Krangkungan Pandes Wedi Klaten terdapat jumlah penduduk sebanyak 343 jiwa (100 %). Diantaranya penduduk pria 163 jiwa (47,52 %) dan penduduk wanita 180 jiwa (52,48 %). Penduduk wanita dewasa diklasifikasikan lagi menjadi dua, yakni : wanita belum menopause sebanyak 86 jiwa (68,30 %) serta wanita sudah menopause 39 jiwa (31,70 %). Jumlah keseluruhan responden dalam penelitian ini adalah 39 orang, sedangkan yang digunakan dalam studi pendahuluan adalah 10 orang. Sehingga tingkat pengetahuan wanita usia 45-65 tahun tentang perubahan fisik saat menopause di RW 06 Desa Krangkungan Pandes Wedi Klaten pada tahun 2012 dapat ditunjukkan, bahwa responden yang pengetahuannya tentang perubahan fisik saat menopause cukup adalah 3 orang (30%).
3
Sedangkan responden yang pengetahuannya tentang perubahan fisik saat menopause kurang adalah 7 orang (70%). Maka penulis bermaksud melakukan penelitian guna mengetahui pengetahuan wanita tentang perubahan fisik saat menopause di RW 06 Desa Krangkungan Pandes Wedi Klaten.
B.
PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah penelitian adalah “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 45-65 Tahun tentang Perubahan Fisik Saat Menopause di RW 06 Desa Krangkungan Pandes Wedi Klaten pada tahun 2012 ?”
C. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum Mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia 45-65 tahun tentang perubahan fisik saat menopause. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia 45-65 tahun tentang perubahan fisik saat menopause di RW 06 Desa Krangkungan Pandes Wedi Klaten pada kategori baik. b. Mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia 45-65 tahun tentang perubahan fisik saat menopause di RW 06 Desa Krangkungan Pandes Wedi Klaten pada kategori cukup.
4
c. Mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia 45-65 tahun tentang perubahan fisik saat menopause di RW 06 Desa Krangkungan Pandes Wedi Klaten pada kategori kurang.
D. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi Ilmu Pengetahuan Hasil penelitian dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam lingkungan kesehatan wanita, sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam memberikan pelayanan kesehatan wanita, khususnya perubahan fisik pada masa menopause. 2. Bagi Peneliti Mengaplikasikan
ilmu
yang
diperoleh
saat
perkuliahan
dan
mendapatkan pengalaman baru tentang perubahan fisik saat menopause. 3. Bagi Institusi a. Lahan Menambah wawasan masyarakat tentang perubahan fisik yang terjadi pada wanita menopause. b. Pendidikan Sebagai bahan referensi dan acuan dalam memberikan pengetahuan bagi mahasiswa tentang perubahan fisik saat menopause.
5
E. KEASLIAN PENELITIAN Penelitian ini sudah pernah dilakukan oleh : 1. Sri
Haryati
(2006),
Pengetahuan
Ibu
Premenopause
tentang
Menopause di Kelurahan Sangkrah Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif kuantitatif dengan menggunaan pendekatan cross sectional. Hasil tentang menopause secara umum adalah 38 responden atau 80,35 % dikategorikan baik dan 19,15 % dikategorikan kurang baik dan tidak ditemukan. 2. Anita (2004), Perilaku Wanita Memasuki Masa Menopause Di Paguyuban Melati Kelurahan Baciro Kecamatan Gondokusuman Kota Yogyakarta. Penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif yang bersift eksploratif dengan pendekatan naturalitik. Hasil pendekatan diperoleh keluhan yang dirasakan wanita premenopause sebagian besar adalah berat badan yang bertambah dan cepat lelah. 3. Retno (2006), Perbedaan Tingkat Depresi Antara Menopause yang Bekerja dan Tidak Bekerja Di Kelurahan Condong Catur Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian survai dengan rancangan penelitian cross sectional dan menggunakan analisis data deskriptif konparatif dan korelasi. Hasil penelitian ini diperoleh sebagian besar responden yang diteliti tidak menderita depresi kemudian depresi ringan. Berdasarkan chi square test, tidak terdapat perbedaan tingkat depresi secara statistik antara kedua kelompok. Terdapat hubungan antara
6
stressor psikososial, dukungan sosial wanita yang bekerja dan nilai r (0,361) pada wanita dan tidak bekerja. Dalam penelitian ini perbedaan terletak pada jenis pendekatan, lokasi penelitian, waktu penelitian, populasi dan teknik pengambilan sampel. Sedangkan persamaan dalam penelitian ini terletak pada judul.
F. SISTEMATIKA PENELITIAN Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 bab yaitu : BAB I
PENDAHULUAN Dalam bab ini menjelaskan tentang isi Karya Tulis Ilmiah secara singkat yang meliputi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Berisi tentang teori–teori masalah yang akan diteliti yaitu pengetahuan, menopause, perubahan fisik, keluhan perubahan fisik, faktor yang mempengaruhi menopause, kerangka teoritis, dan kerangka konsep penelitian.
BAB III
METODE PENELITIAN Dalam bab ini terdiri dari jenis dan rancangan penelitian, lokasi penelitian,
populasi
dan
sampel,
alat
penelitian,
metode
pengambilan data, jalannya penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, metode pengolahan, analisis data dan etika penelitian.
7
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini terdiri dari gambaran umum, hasil penelitian, pembahasan dan keterbatasan. BAB V
PENUTUP Dalam bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca indera. b. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2005), faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu : 1) Tingkat Pendidikan Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat. 2) Informasi Seorang yang mempunyai sumber informasi lebih banyak akan memiliki pengetahuan yang lebih luas. 3) Budaya Tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi kebutuhan yang meliputi sikap dan kepercayaan.
8
9
4) Pengalaman Sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat informal. 5) Sosial-Ekonomi Tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup semakin tinggi, tingkat sosial ekonomi akan bertambah tingkat pengetahuan. c. Tingkat dalam Pengetahuan menurut Notoatmodjo (2005), antara lain: 1) Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya dan merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. 2) Memahami (Comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara
benar
tentang
obyek
yang
diketahui
dan
dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar. 3) Aplikasi (Application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). 4) Analisis (Analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di -
10
dalam suatu struktur organisasi tersebut dan yang masih saling berkaitan. 5) Sintesis (Synthesis) Sintesis
menunjukkan kepada
suatu kemampuan untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis adalah kemampuan untuk menyusun formulasi baru formulasi-formulasi yang ada. 6) Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melaksanakan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek dimana kriteria penilaian suatu materi atau obyek ditentukan oleh diri sendiri. d. Cara Memperoleh Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2010), dari berbagai macam cara yang telah digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah, dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni : 1) Cara Tradisional atau Non Ilmiah (tanpa melalui penelitian ilmiah) Cara tradisional atau non ilmiah ini dipakai orang untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum diketemukannya metode ilmiah atau metode penemuan secara sistematis dan logis.
11
Cara penemuan pengetahuan pada periode ini antara lain meliputi : a) Cara coba-salah (Trial and Eror) Metode ini telah digunakan orang dalam waktu yang cukup lama untuk memecahkan berbagai masalah. Bahkan sampai sekarang pun metode ini masih digunakan terutama oleh mereka yang belum atau tidak mengetahui suatu cara tertentu dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini telah banyak jasanya terutama dalam meletakkan dasar-dasar menemukan teori-teori dalam berbagai ilmu pengetahuan. b) Secara Kebetulan Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan. Salah satu contoh adalah penemuan enzim urease oleh Summers pada tahun 1926. Pada suatu hari Summers sedang bekerja dengan ekstrak acetone dan karena terburu-buru ingin bermain tenis, maka ekstrak acetone tersebut disimpan di dalam kulkas. Keesokan harinya ketika ingin meneruskan percobaannya, ternyata ekstrak acetone yang disimpan di dalam kulkas tesebut timbul kristal-kristal yang kemudian disebut enzim urease. c) Cara Kekuasaan atau Otoritas Prinsip ini adalah orang lain menerima padahal yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoriter tanpa terlebih dulu menguji atau memberikan kebenaran baik -
12
berdasarkan fakta empiris ataupun berdasarkan penalaran sendiri. d) Berdasarkan Pengalaman Pribadi Pengalaman
pribadi
adalah
pengalaman
untuk
mempengaruhi kebenaran pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu. Tidak semua pengalaman pribadi dapat menuntun seseorang untuk menarik kesimpulan dari pengalaman dengan benar diperlukan berfikir kritis dan logis. e) Cara Akal Sehat (Common Sense) Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat menemukan teori atau kebenaran. Sebelum ilmu pendidikan ini berkembang, para orang tua zaman dahulu agar anaknya menuruti
nasihat
orang
tuanya,
atau
anak
disiplin
menggunakan cara hukuman fisik bila anaknya berbuat salah, bahwa hukuman adalah merupakan metode bagi pendidikan anaknya. Pemberian hadiah dan hukuman (reward dan punishment) merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan. f) Kebenaran Melalui Wahyu Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini -
13
harus diterima dan diyakini oleh pengikut-pengikut agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak. Sebab kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai hasil usaha wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau penyelidikan manusia. g) Kebenaran Melalui Intuitif Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intuitif
sukar
dipercaya
karena
kebenaran
ini
tidak
menggunakan cara-cara yang rasional dan yang sistematis. Kebenaran ini diperoleh seseorang hanya berdasarkan intuisi atau suara hati atau bisikan hati saja. h) Melalui Jalan Pikiran Dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan pikiran baik melalui induksi maupun deduksi. Pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan kemudian dari hubungannya sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan. i) Induksi Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bahwa induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari -
14
pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi pembuatan kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman-pengalaman empiris yang ditangkap oleh indra. Kemudian disimpulkan ke dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk memahami suatu gejala. Karena proses berpikir induksi, itu beranjak dari hasil pengamatan indra atau hal-hal yang nyata, maka dapat dikatakan bahwa induksi beranjak dari hal-hal yang konkret kepada hal-hal yang abstrak. Proses berpikir secara induksi dikelompokkan menjadi dua, yakni induksi sempurna dan induksi tak sempurna. Induksi sempurna
terjadi
apabila
kesimpulan
diperoleh
dari
penjumlahan dari kesimpulan khusus. Sedangkan induksi tak sempurna terjadi apabila kesimpulan tersebut diperoleh dari lompatan, dari pernyataan-pernyataan khusus. j) Deduksi Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataanpernyataan umum ke khusus. Aristoteles (384-322 SM) mengembangkan ara deduksi ini ke dalam suatu cara yang disebut “silogisme”. Silogisme ini merupakan suatu bentuk deduksi yang memungkinkan seseorang untuk dapat mencapai kesimpulan yang lebih baik.
15
Di dalam proses berpikir deduksi berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua peristiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas itu. Di sini terlihat proses berpikir berdasarkan pada pengetahuan yang umum mencapai pengetahuan yang khusus. 2) Cara Modern atau Cara Ilmiah (melaui proses penelitian) Dalam memperoleh pengetahua pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian. Menurut
Notoatmodjo
(2010),
mengatakan
bahwa
dalam
memperoleh kesimpulan harus dilakukan dengan pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang diamatinya. Pencatatan ini meliputi tiga hal pokok, yaitu : a) Segala sesuatu yang positif, gejala tertentu yang muncul saat dilakukan pengamatan. b) Segala sesuatu yang negatif, yaitu gejala yang tidak muncul saat dilakukan pengamatan. c) Gejala-gejala yang muncul bervariasi, yaitu gejala yang berubah-ubah pada kondisi tertentu. 2. Menopause a. Pengertian Menopause Menurut Lestary (2010), secara medis istilah menopause mengandung arti berhentinya masa mensturasi, bukan istirahat.
16
Pengertian inilah yang mungkin akan mengundang perdebatan di antara para ahli, sebab realitas yang terjadi ketika wanita mengalami menopause masih ada yang haid, masih mengalami kenikmatan seksual dan organ-organ tubuh semakin kuat. Meski menopause mengandung arti akhir masa mensturasi, tapi secara umum menopause mempunyai makna transisi atau peralihan, dari tahun sebelum mensturasi terakhir sampai setahun sesudahnya (Lestary, 2010). b. Proses Terjadinya Menopause Menurut Lestary (2010), menopause terjadi dikarenakan keluarnya hormon dari ovarium (indung telur) sudah mulai berkurang, sehingga mengakibatkan haid tidak teratur bahkan tiba-tiba lenyap sama sekali. Pada kondisi menopause produksi hormon estrogen menjadi berkurang. Meskipun perubahan terjadi juga pada hormon lainnya, seperti progesteron, tetapi perubahan yang mempengaruhi langsung kondisi fisik tubuh maupun organ reproduksi, juga psikis adalah akibat perubahan hormon estrogen (Lestary, 2010). Menurunnya kadar hormon ini menyebabkan terjadi perubahan haid menjadi sedikit, jarang, bahkan siklus haid mulai terganggu. Hal ini disebabkan tidak tumbuhnya selaput lendir rahim akibat rendahnya hormon estrogen (Lestary, 2010). Walau pun reproduksi tidak menjadi tujuan utama, hormonhormon reproduksi tetap memegang peran penting untuk dapat -
17
meningkatkan kesehatan. Estrogen dan androgen penting untuk mempertahankan tulang agar kuat, sehat, dan jaringan vagina saluran kencing yang lentur serta untuk kesehatan kulit (Lestary, 2010). 3.
Perubahan Fisik Saat Menopause a. Perubahan Organ Reproduksi pada Masa Menopause menurut Proverawati (2010), organ reproduksi yang mengalami perubahan, yaitu : 1) Rahim Rahim mengalami atropi (keadaan kemunduran gizi jaringan), panjangnya
menyusut
dan
dindingnya
menipis.
Jaringan
miometrium (otot rahim) menjadi sedikit dan lebih banyak mengandung jaringan fibriotik (sifat berserabut secara berlebihan). Leher rahim (serviks) menyusut tidak menonjol ke dalam vagina, bahkan lama-lama akan merata dengan dinding vagina. 2) Saluran telur Lipatan-lipatan saluran menjadi lebih pendek, menipis, dan mengkerut, endosalpingo menipis mendatar dan silia menghilang. 3) Serviks (leher rahim) Serviks akan mengkerut sampai terselubung oleh dinding vagina, kripta servikal menjadi atropik, kanalis servikalis memendek, sehingga menyerupai ukuran serviks fundus saat masa adolesen.
18
4) Vagina Vagina mengalami penipisan yang menyebabkan berkurangnya vaskularisasi dan elastisitas pada vagina. Vagina juga mengalami kontraktur (melemahnya otot jaringan), panjang dan lebar vagina juga mengalami pengecilan. 5) Dasar Pinggul Kekuatan dan elastisitas menghilang, karena atrofi dan lemahnya daya sokong disebabkan prolapsus uterus vaginal. 6) Perinium dan Anus Lemak
subkutan
menghilang,
atrofi,
otot
sekitarnya
menghilang yang menyebabkan tonus spinkter melemah dan menghilang. Sering terjadi inkontinensia alvi vagina. 7) Kandung Kencing Tampak aktivitas kendali spinkter dan destrusor hilang, sehingga sering kencing tanpa sadar. 8) Kelenjar Payudara Diserapnya lemak subkutan, atrofi jaringan perenkim, lobulus menciut, stroma jaringan ikat fibrosa menebal. Puting susu mengecil, kurang erektil, pigmentasi berkurang, sehingga payudara menjadi datar dan mengendor.
19
b. Gejala atau Sindrom Menopause Menurut Lestary (2002), gejala atau sindrom menopause antara lain : 1) Perdarahan Perdarahan sering terjadi pada wanita yang sudah menginjak usia 40 tahun. Peradarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darah akibat pembuluh darah tersebut mengalami kerusakan. Kerusakan ini terjadi karena benturan fisik atau pecahnya pembuluh darah yang tersumbat, yang akan keluar melalui vagina. Namun perdarahan ini bukan merupakan mensturasi, yang datang tiap bulan melainkan datang secara tidak teratur. Perdarahan normal ini merupakan gejala peralihan Perdarahan abnormal disebabkan beberapa faktor dan belum tentu kanker. Bisa karena infeksi vagina dan polip kandungan. Sekitar 10% sampai 15% perdarahan yang terjadi di masa menopause disebabkan kanker endometrium. 2) Rasa Panas (Hot Flush) Hot Flush adalah rasa panas yang luar biasa pada wajah dan tubuh bagian atas (leher dan dada). Gejolak panas terjadi karena jaringan-jaringan yang sensitiv atau yang bergantung pada estrogen akan terpengaruh sewaktu kadar estrogen menurun. Gejolak ini sering terjadi pada malam hari sehinnga menyebabkan sulit tidur. Pada cuaca dingin hal ini lebih jarang terjadi dibandingkan musim panas.
20
3) Insomnia (Susah Tidur) Pada wanita menopause, kadar serotonin menurun sebagai akibat
jumlah
estrogen
menurun.
Serotonin
berperan
mempengaruhi suasana hati, sehingga jika jumlah serotonin dalam tubuh menurun maka wanita akan mudah depresi dan sulit tidur. Untuk
meningkatkan
serotonin,
harus
mengkonsumsi
makanan yang banyak mengandung karbohidrat. Makanan yang banyak mengandung karbohidrat, pasti banyak juga mengandung protein, terutama asam amonu triptofan, yang meningkatkan serotonin
otak.
Makanan
tinggi
karbohidrat
juga
dapat
menimbulkan panas, sebagai hasil dari proses pencernaan dan metabolisme. Panas tersebut dapat membuat orang mengantuk. 4) Kerutan Pada Vagina Gejala pada vagina yang muncul akibat dari perubahan yang terjadi pada lapisan dinding vagina berupa vagina menjadi kering dan kurang elastis. Hal ini terjadi karena penurunan kadar estrogen. Selain rasa sakit saat berhubungan intim, gejala yang biasa muncul adalah gatal-gatal pada vagina. Hal ini terjadi karena lapisan pada dinding vagina berkurang dan elastisitas vagina menurun. Untuk menanggulangi masalah ini wanita bisa menggunakan pelumas vagina.
21
4. Gangguan Kesehatan Saat Menopause Ada beberapa penyakit yang timbul seiring dengan berjalannya masa menopause, yakni : a. Kulit dan Rambut Pada masa menopause hormon estrogen menurun dan lemak menghilang. Sehingga menyebabkan kulit keriput dan terlihat kendor. Begitu jaga dengan rambut, rambut akan mengalami kerontokan (Lestary, 2010). b. Osteoporosis Osteoporosis adalah suatu penyakit metabolis yang ditandai dengan menurunnya massa tulang dan mikro arsitektur jaringan tulang dengan akibat meningkatnya kerapuhan, serta kecenderungan untuk mengalami fraktur atau patah pulang. Osteoporosis banyak menyerang para lansia. Kejadian osteoporosis ada hubungannya dengan jenis kelamin, karena ada hubungannya pula dengan estrogen. Sehingga wanita menopause lebih rentan terkena osteoporosis. Maka dari itu wanita menopause harus lebih mengkonsumsi kalsium (Lestary, 2010). c. Sakit Kepala Sakit kepala disebabkan karena syaraf pada pembuluh darah yang menuju ke otak dan kepala melar atau mengkerut. Perubahan bulanan dalam penimbunan air adalah penyebab sakit kepala dan pandangan kabur.
22
Pada waktu menopause saat melewati beberapa masa haid, ada banyak ciri yang dialami ketika menyelesaikan siklus haid. Bayak wanita yang memproduksi penambahan aldosteron sebelum waktu dimana biasanya mengalami haid. Hal itu yang menyebabkan -penyimpanan cairan tubuh. Saat cairan yang berlebihan masuk tertahan di otak akan menyebabkan sakit kepala (Lestary, 2010). d. Bengkak Dalton seorang ahli dalam bidang siklus wanita mengatakan bahwa wanita menopause rentan mengalami bengkak, hal ini disebabkan karena tubuh menghasilkan progesterone yang bertindak sebagai lawan estrogen juga menghasilkan terlalu banyak aldosteron atau tidak cukup penawarnya, sehingga menyebabkan adanya pengaturan kimia tubuh yang tidak seimbang (Lestary, 2010). Shively seorang ahli yang terkenal di bidang cairan tubuh menganjurkan untuk mengurangi konsumsi garam, karena garam akan menyebabkan tumpukan cairan di dalam jaringan-jaringan (Lestary, 2010). e. Sembelit Seluruh proses metabolisme mulai menurun dengan bertambahnya usia. Tubuh berusaha beradaptasi dengan ambang kadar estrogen yang baru. Hal ini yang sering menimbulkan sembelit. Selain itu, sembelit juga dipengaruhi oleh penambahan kalsium untuk kepentingan
23
mengurangi risiko osteoporosis dan pada makan yang munim serat, yaitu kurang buah-buahan dan sayur-sayuran (Lestary, 2010). 5. Faktor Utama yang Mempengaruhi Menopause Menurut Lestary (2010), faktor utama yang mempengaruhi menopause yaitu: a.
Kecemasan Kecemasan adalah suatu perasaan yang dialami individu, seperti mengalami ketakutan (Bryne, 2010). Kecemasan adalah bentuk perasaan khawatir, gelisah dan perasaan-perasaan lain yang kurang menyenangkan. Ada beberapa gejala kecemasan diantaranya adalah suasana hati, pikiran, motivasi, perilaku gelisah, reaksi biologis, ketakutan, ketegangan dan kekhawatiran (Davidson, 1990). Ada empat cara untuk mengetahui ada tidaknya kecemasan yaitu secara kognitif, motorik, somatik dan afeksi (Sue, 1984). 1) Secara kognitif, kecemasan dimanifestasikan dalam pikiran individu. Gejala yang tampak dalam diri individu menjadi cemas, sulit berkonsentrasi dan sulit tidur. 2) Secara motorik, kecemasan dimanifestasikan ke dalam perilaku motorik seperti gerakan tidak beraturan , gerakan yang tidak terarah, yang bermula pada gemetaran secara halus kemudian meningkat intesitasnya.
24
3) Secara somatik, kecemasan dimanifestasikan ke dalam reaksi fisik dan biologis. Perubahan somatik dapat dilihat dari pernafasan tidak teratur, dahi berkerut, muka pucat, berdebar – debar, tangan dan kaki dingin, mulut kering, sesak nafas dan gangguan pencernaan. 4) Secara afeksi, kecemasan dimanifestasikan pada perasaan emosi seperti bahaya yang mengancam dan menimpa sehingga menyebabkan perasaan tidak nyaman. b.
Stress Menurut Lestary (2010), stress juga merupakan salah satu faktor yang menentukan keadaan wanita pada masa menopause. Berikut hal – hal yang berhubungan dengan stress : 1) Tanda dan Gejala Stress Proses terjadinya stress merupakan hal yang kompleks. Informasi dari lingkungan diproses melalui 2 mekanisme dasar yaitu mekanisme subkonsius (merupakan refleksi fisik dan emosional) dan mekaisme konsius (berupa persepsi, evaluasi, dan pembuatan keputusan). 2) Sumber Stress Saat tubuh dihadapkan pada sesuatu yang tidak diinginkan maka, homeostasis akan terganggu dan tubuh akan mengalami stress pada masa adaptasi terhadap kejadian tersebut.
25
3) Cara Menghadapi Stress Cara
menghadapi
stress
yaitu
dengan
pengobatan
konvensional, mendiagnosis masalah-masalah yang mengganggu, konseling serta menyingkirkan gejala dengan segera. Latihan relaksasi merupakan aspek paling penting dalam menangani stress, contoh relaksasi seperti membaca, menyanyi, mendengarkan musik atau istirahat sejenak. 6. Hubungan Seks Sehat di Masa Menopause Menopause dapat mempengaruhi aktivitas seks, hal ini terjadi karena penurunan jumlah hormon estrogen yang dapat menyebabkan perubahan gairah (Lestary, 2010). Menurunnya gairah seks sering disebabkan karena kurangnya lubrikasi hingga membuat vagina menjadi kering, kenikmatan bercinta merosot tajam hingga kesulitan orgasme. Sebaliknya, ada pula yang bertambah gairahnya. Hal ini sangat bergantung pada keadaan psikologis individu (Lestary, 2010). Untuk menanggulanginya, dukungan suami sangat ikut berperan dalam menghadapi masalah seksual pada masa menopause (Lestary, 2010). 7. Penatalaksanaan Pada Masa Menopause a. Terapi Sulih Hormon (TSH) Sindrom
menopause
biasanya
disertai
gejala
hot
flush,
mengeluarkan banyak keringat, kekeringan vagina dan emosi yang tidak terkontrol. TSH atau HRT (Hormon Replacement Therapy) -
26
merupakan pilihan untuk mengurangi keluhan pada wanita dengan sindrom menopause tersebut. Tujuan pemberian TSH adalah sebagai suatu usaha untuk mengganti hormon yang ada pada keadaan normal untuk mempertahankan kesehatan wanita yang bertambah tua (Proverawati, 2010). TSH dapat meningkatkan kualitas hidup, sehingga memberikan kesempatan untuk dapat hidup nyaman, secara fisiologis maupun psikologis (Proverawati, 2010). b. Olahraga Melakukan aktivitas olahraga yang sesuai dengan usia tengah baya, dapat membantu meningkatkan kualitas hidup pada masa menopause (Proverawati, 2010). Manfaat olahraga yakni menguatkan tulang, meningkatkan kebugaran, mencegah penyakit, menstabilkan berat badan dan mengurangi stress (Proverawati, 2010). c. Mencukupi Kebutuhan Zat Gizi Menurut Proverawati (2010), zat gizi yang dapat membantu mengurangi keluhan pada saat menopause adalah : 1) Asam lemak omega 3, asam folat dan vitamin D. Asam lemak omega 3, asam folat dan vitamin D berfungsi untuk mengikis keluhan depresi. Sumbernya berasal dari ikan, sayuran berdaun hijau, jus jeruk dan produk susu.
27
2) Zat besi Zat besi berfungsi untuk mengurangi keluhan mensturasi. Sumbernya berasal dari daging, kacang-kacangan, bayam, kismis dan sereal. 3) Kalsium Kalsium befungsi untuk mengurangi keluhan hot flush dan keluhan osteoporosis. Sumbernya berasal dari susu rendah lemak, sayuran hijau, ikan kaleng dan ikan teri.
B. Kerangka Teori
Kerangka teroritis dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Perubahan Fisik Saat Menopause 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Perdarahan Hot Flush Insomnia Kerutan pada Vagina Kulit Kendor Osteoporosis
Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 45-65 Tahun tentang Perubahan Fisik Saat Menopause
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan : 1. 2. 3. 4. 5.
Tingkat Pendidikan Informasi Budaya Pengalaman Sosial-Ekonomi
Gambar 2.1 Kerangka Teori Sumber : (Lestary, 2010), (Notoatmodjo, 2010)
28
C. Kerangka Konsep Penelitian
Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 45-65 Tahun tentang Perubahan Fisik Saat Menopause
Baik Cukup Kurang
Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan: 1. 2. 3. 4. 5.
Pendidikan Informasi Budaya Pengalaman Ekonomi
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan bersifat deskriptif kuantitatif. Deskritif adalah penelitian yang diarahkan untuk menggambarkan suatu keadaan di dalam masyarakat. Sedangkan kuantitatif adalah data yang berhubungan dengan angka, baik yang diperoleh dari pengukuran maupun nilai suatu data. Jadi deskriptif kuantitatif adalah gambaran suatu keadaan di dalam
masyarakat
yang
akan
ditunjukkan
dengan
angka-angka
(Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini menunjukkan tingkat pengetahuan wanita usia 45-65 tahun tentang perubahan fisik saat menopause.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi merupakan tempat atau lokasi pengambilan penelitian (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan di RW 06 Desa Krangkungan Pandes Wedi Klaten. 2. Waktu Penelitian Waktu adalah rentang waktu yang digunakan untuk melaksanakan penelitian (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei tahun 2012 sampai bulan Juni tahun 2012.
29
30
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah subyek atau golongan yang menjadi sasaran penelitian (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh wanita usia 45-65 tahun di RW 06 Desa Krangkungan Pandes Wedi Klaten yaitu berjumlah 39 orang. Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007). Sampel dalam penelitian ini berjumlah 39 sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sampling jenuh yaitu cara pengambilan sampel dengan cara mengambil semua anggota populasi menjadi sampel. Cara ini dilakukan bila populasinya kecil (Hidayat, 2007). Sampel pada penelitian ini yang diambil yaitu wanita yang berusia 45-65 tahun di RW 06 Desa Krangkungan Pandes Wedi Klaten.
D. Instrumen Penelitian Alat yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah kuisioner yang berisi 30 pernyataan tertutup. Menurut Notoadmojo (2010), kuisioner adalah daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, matang, dimana responden tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu.
31
Kuisioner yang digunakan untuk mengetahui pengetahuan wanita usia 4565 tahun tentang perubahan fisik saat menopause adalah kuisioner tertutup dengan jawaban benar dan salah. Jawaban benar dengan pernyataan positif (favorable) dan jawaban salah jika pernyataan negatif (unfavorable) mendapat nilai 1. Jawaban yang salah dengan pernyataan positif (favorable) dan benar jika pernyataan negatif (unfavorable) mendapatkan nilai 0. Pengisian kuisioner tersebut dengan memberi tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap benar. Dalam lembar kuesioner ini berisi identitas responden, tanggal dilaksanakan pengisian kuesioner dan beberapa pernyataan yang terkait dengan perubahan fisik saat menopause. Untuk menguji kuesioner dalam penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik yang sejenis yang berada di luar lokasi penelitian, yaitu di RW 02 Desa Niten Gadungan Wedi Klaten. Uji validitas yang berkualitas sebaiknya dilakukan dengan jumlah responden minimal 30 orang (Arikunto, 2006). Dalam uji validitas penelitian ini menggunakan responden sejumlah 30 orang. 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2006). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya hendak diukur.
32
Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus product moment, yaitu:
rxy =
N . SXY - SX.SY {N SX 2 - (SX ) }{N SY 2 - (SY ) } 2
2
Keterangan: N
: Jumlah responden
rxy
: Koefisien korelasi product moment
x
: Skor pertanyaan
y
: Skor total
xy
: Skor pertanyaan dikalikan skor total
Instrument dikatakan valid jika nilai r hitung > rtabel. Untuk mengetahui apakah harga korelasi valid, maka angka korelasi harus dibandingkan dengan angka kritik tabel (Arikunto, 2006), dengan menggunakan bantuan komputerisasi, yaitu program SPSS for Windows. 16.00 dinyatakan pernyataan valid dengan taraf signifikan 5%. Hasil uji validitas yang telah dilakukan di RW 02 Desa Niten GadunganWedi Klaten dengan jumlah responden yang diujikan adalah 39 orang dari 30 pernyataan semuanya dinyatakan valid dengan taraf signifikan 5%, dimana r hitung ˃ r tabel (r hitung ˃ 0,361).
2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
33
karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Riwidikdo, 2009). Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. 16.00. Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut: 2 é k ù é Ssb ù r11 = ê 1 úê s 2 t úû ë k - 1û ë
Keterangan: r11
= Reliabilitas Instrument
k
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σb2 = Jumlah varian butir σt2
= Varians total
Menurut Riwidikdo (2009), uji reliabilitas menunjukkan bahwa nilai alpha Cronbach minimal 0,7. Dalam penelitian ini hasil uji reliabilitas sebesar 0,835 (˃0,7) sehingga kuesioner ini dikatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data.
34
Tabel 3.1 Kisi – kisi Soal dalam Instrumen Penelitian No 1
Pernyataan Pengetahuan tentang perubahan fisik saat menopause : a. Pengertian b. Penyebab c. Gejala fisik d. Gejala psikis e. Gangguan
Total
No Soal
1-6 7-9 10 - 19 20 - 24 25 - 30 30 soal
E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan pencatatan peristiwa–peristiwa atau hal sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan mendukung penelitian (Arikunto, 2010). Pada teknik pengumpulan data dalam penelitian ini data yang diperoleh terdiri dari : 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek/objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi (Riwidikdo, 2009). Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari pengisian kuesioner pengetahuan wanita usia 45–65 tahun tentang perubahan fisik saat menopause. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian (Riwidikdo, 2009). Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari data kependudukan di RW 06 Desa Krangkungan Pandes Wedi Klaten.
35
F. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang didapatkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Dalam penelitian ini hanya menggunakan variable tunggal yaitu variabel yang hanya mengungkapkan variabel untuk dideskripsikan unsur atau faktor-faktor didalam setiap gejala yang termasuk variabel tersebut (Nawawi, 2002). Variabel tunggal dalam penelitian ini yaitu pengetahuan wanita berusia 45–65 tahun tentang perubahan fisik saat menopause.
G. Definisi Operasional Definisi operasional adalah ruang lingkup atau pengertian variabelvariabel yang diamati atau diteliti, perlu sekali variabel-variabel tersebut diberi batasan atau “Definisi Operasional”. Definisi Operasional juga bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrumen (Notoatmodjo, 2005). Definisi Operasional dalam penelitian ini meliputi : 1. Pengetahuan Hasil dari tahu setelah responden melakukan penginderaan. Diukur menggunakan kuesioner tertutup. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal. Kategori nilainya adalah baik apabila nilai responden yang diperoleh (x) ˃ mean + 1 SD, cukup apabila nilai yang
36
diperoleh responden mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD, kurang apabila nilai yang diperoleh responden (x) ˂ mean – 1 SD (Riwidikdo, 2009). 2. Pendidikan Pendidikan
yang
telah
ditempuh
responden.
Penggolongan
pendidikan adalah dasar, menengah dan tinggi. Diukur menggunakan kuesioner tertutup. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal. Strata ukur pendidikan yaitu SD, SMP, SMA dan Sarjana (UU SISDIKNAS, 2003). 3. Perubahan Fisik Saat Menopause Perubahan yang terjadi pada tubuh manusia karena pengaruh menopause misalnya perdarahan, hot flush, insomnia, kerutan pada vagina, kulit kendor dan osteoporosis.
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan Data Setelah data terkumpul maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Menurut Notoatmodjo (2010) proses pengolahan data ini terdiri dari : a. Editing Langkah ini bertujuan untuk meneliti kembali data yang telah terkumpul. Apakah sesuai dengan hasil observasi.
37
b. Coding Yaitu memberi angka terhadap data – data dari hasil observasi responden agar lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya. c. Entry Data Yaitu proses memasukkan data yang telah diterima. d. Tabulating Setelah melalui proses editing, coding, entry, serta cleaning, kemudian data ditabulasi dengan cara memberikan skor (scoring) terhadap item – item yang diberi skor. 2. Analisa Data Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisa univariat yaitu mengalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Selanjutnya hasil untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia 45-65 tahun tentang perubahan fisik saat menopause maka ditunjukkan dengan prosentase dengan keterangan sebagai berikut : a. Pengetahuan baik
: bila nilainya (x) ˃ mean + 1 SD
b. Pengetahuan cukup
: bila nilainya mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1
SD c. Pengetahuan kurang
: bila nilainya (x) ˂ mean – 1 SD
38
Kemudian untuk memperoleh hasil prosentase dihitung dengan rumus sebagai berikut : P=
x 100%
Keterangan : P = Prosentase x = Jumlah jawaban yang benar n = Jawaban dari seluruh item pertanyaan (Riwidikdo, 2009)
I. Etika Penelitian Etika penelitian menurut Alimul Hidayat (2007), meliputi: 1.
Informed Consent Informed consent diberikan sebelum melakukan penelitian. Informed consent ini berupa lembar persetujuan untuk menjadi responden. Pemberian informed consent ini bertujuan agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika subyek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati keputusan tersebut (Hidayat, 2007). Pada penelitian ini semua responden akan diberi lembar persetujuan.
2.
Anonimity (Kerahasiaan nama/ identitas) Anonimity, berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data (kuisioner). Peneliti hanya menuliskan kode pada
39
lembar pengumpulan data tersebut (Hidayat, 2007). Peneliti tidak akan mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data dalam penelitian ini. 3.
Confidentiality (Kerahasiaan hasil) Subbab ini menjelaskan masalah-masalah responden yang harus dirahasiakan dalam penelitian. Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti,hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian (Hidayat, 2007). Penelitian ini kerahasiaan hasil/ informasi yang telah dikumpulkan dari setiap subyek akan di jamin oleh peneliti.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Di RW 06 Desa Krangkungan Kelurahan Pandes Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten merupakan desa yang mempunyai luas wilayah ± 5 Ha, dengan jumlah penduduk ± 343 penduduk, dengan jumlah penduduk pria 163 jiwa dan perempuan180 jiwa. Wilayah ini berada di ketinggian ± 1000 meter dari permukaan laut, hal ini membuat wilayah ini bersuhu panas. Tanah di wilayah ini cukup subur dan sumber airnya cukup melimpah. Mayoritas dari penduduk bekerja sebagai wirausaha. 2. Jalannya Penelitian Penelitian ini dimulai dari tahap persiapan dimana pada bulan November 2011 peneliti melakukan persiapan studi pendahuluan dengan melakukan survei ke lokasi penelitian kemudian mencari data awal di RW 06 Desa Krangkungan Pandes Wedi Klaten. Penulis mencari dan mengumpulkan bahan pustaka, selanjutnya penulis menyusun proposal dari bulan Januari 2012 sampai April 2012. Uji validitas dilakukan pada tanggal 7 - 10 Mei 2012. Setelah mendapat surat ijin penelitian dari STIKes Kusuma Husada Surakarta dan dari Kepala Desa Kelurahan Pandes Wedi Klaten kemudian peneliti 40
41
melakukan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan dengan menyebar kuesioner pada tanggal 14 – 20 Mei 2012 yang merupakan data primer dengan kuesioner tertutup. Kemudian peneliti mengumpulkan kembali kuesioner yang telah disebar untuk diloah datanya serta melakukan perhitungan hasil penelitian. Kemudian setelah mendapat persetujuan dari pembimbing, peneliti melakukan seminar hasil penelitian tersebut.
B. Hasil Penelitian Hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan wanita usia 45-65 tahun tentang perubahan fisik saat menopause di RW 06 Desa Krangkungan Pandes Wedi Klaten adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Frekuensi Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 45-65 Tahun Tentang Perubahan Fisik Saat Menopause
No
Tingkat Pengetahuan
Frekuensi
1 Baik 3 2 Cukup 30 3 Kurang 6 Sumber : Data Primer Tahun 2012
Prosentase % 7,7 76,9 15,4
Pada tabel 4.1 terlihat bahwa wanita usia 45-65 tahun yang memiliki tingkat pengetahuan baik tentang perubahan fisik saat menopause di Rw 06 Desa Krangkungan Pandes Wedi Klaten adalah 3 orang (7,7%), cukup adalah 30 orang (76,9%), dan kurang adalah 6 orang (15,4%).
42
C. Pembahasan Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa wanita usia 45-65 tahun di RW 06 Desa Krangkungan Pandes Wedi Klaten yang memiliki tingkat pengetahuan baik tentang perubahan fisik saat menopause adalah 3 orang (7,7%), cukup 30 orang (76,9%) dan kurang 6 orang (15,4%). Pengetahuan adalah sebagai suatu pembentukan yang terus menerus oleh yang setiap saat mengalami reorganisasi karena adanya pemahaman-pemahaman baru (Notoatmodjo, 2003). Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah tingkat pendidikan,
informasi,
budaya,
pengalaman
dan
sosial
ekonomi
(Notoatmodjo, 2010). Kesehatan wanita harus diperhatikan, terutama wanita usia menopause karena pada masa menopause wanita mengaami perubahan fisik dan psikis. Menopause adalah berhentinya mensturasi selama kurang lebih 1 tahun (Lestary, 2010). Perubahan fisik saat menopause meliputi perdarahan, hot flush, insomnia, kerutan pada vagina, kulit kendor dan osteoporosis. Perubahan fisik tersebut bila tidak ditangani dengan tepat akan mengakibatkan kecemasan dan stress pada wanita (Lestary, 2010). Pada RW 06 Desa Krangkungan Pandes Wedi Klaten dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan wanita usia 45-65 tahun tentang perubahan fisik saat menopause masuk dalam kategori cukup (76,9%). Kemungkinan hal ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, informasi dan
43
pengalaman. Dimana tingkat atau jenjang pendidikan yang tinggi biasanya akan memperoleh informasi dan pengalaman yang lebih banyak, sedangkan sebaliknya tingkat atau jenjang pendidikan yang rendah biasanya kurang memperoleh pengalaman dan informasi.
D. Keterbatasan Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kendala Penelitian Responden tidak hadir saat kegiatan PKK sehingga peneliti harus datang ke rumah responden. 2. Keterbatasan Penelitian a. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner tertutup sehingga kurang
dapat
menggali
pengetahuan
responden
karena
memungkinkan responden untuk asal mengisi jawaban. b. Penelitian ini menggunakan satu variabel sehingga penelitian ini hanya bisa mengetahui terbatas pada tingkat pengetahuan saja.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa : a. Tingkat pengetahuan wanita usia 45-65 tahun tentang perubahan fisik saat menopause di RW 06 Desa Krangkungan Pandes Wedi Klaten yang masuk dalam kategori baik adalah 3 responden dengan prosentase (7,7%). b. Tingkat pengetahuan wanita usia 45-65 tahun tentang perubahan fisik saat menopause di RW 06 Desa Krangkungan Pandes Wedi Klaten yang masuk dalam kategori cukup adalah 30 responden dengan prosentase (76,9%). c. Tingkat pengetahuan wanita usia 45-65 tahun tentang perubahan fisik saat menopause di RW 06 Desa Krangkungan Pandes Wedi Klaten yang masuk dalam kategori kurang adalah 6 responden dengan prosentase (15,4%). Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan wanita usia 45-65 tahun tentang perubahan fisik saat menopause di RW 06 Desa Krangkungan Pandes Wedi Klaten adalah cukup dengan prosentase (76,9%).
44
45
B. Saran 1. Bagi Responden Diharapkan wanita usia 45-65 di RW 06 Desa Krangkungan Pandes Wedi Klaten, bagi yang belum mengalami menopause untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang menopause guna mempersiapkan diri lebih awal, dan bagi yang sudah memasuki masa menopause untuk lebih memahami tentang menopause dan tanda gejala maupun keluhan perubahan fisik pada masa menopause dengan cara
berkonsultasi
degan
tenaga
kesehatan
serta
mengikuti
penyuluhan-penyuluhan yang diadakan di Polindes maupun Puskesmas dan diharapkan wanita usia 45-65 tahun menambah wawasannya tentang menopause melalui media cetak, media elektronik dan internet. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan penelitian ini bisa menjadi bahan acuan bagi peneliti selanjutnya untuk melanjutkan penelitian tentang menopause untuk mengembangkan variabel peneliti dan diharapkan peneliti dapat menggunakan instrument penelitian yang lebih efektif untuk agar bisa menggali pengetahuan responden lebih dalam lagi. 3. Bagi Institusi a. Lahan Diharapkan RW 06 Desa Krangkungan Pandes Wedi Klaten mampu menjalin kerja sama dengan kader dan tenaga kesehatan
46
terdekat untuk memberikan penyuluhan guna meningkatkan pengetahuan masyarakatnya khususnya mengenai menopause pada wanita usia 45-65 tahun dengan tujuan agar wanita usia 45-65 tahun bisa menjalani masa menopause tanpa penyulit. b. Pendidikan Hendaknya Karya Tulis Ilmiah ini digunakan sebagai sumber bacaan atau referensi untuk menaikkan kualitas pendidikan kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. _______________. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Ayu, Ida CM. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : Penerbit GEC. Dina, Anita. 2004. Perilaku Wanita Memasuki Masa Menopause Di Paguyuban Melati Baciro Yogyakarta. Yogyakarta. Haryati, Sri. 2006. Pengetahuan Ibu Premenopause tentang Menopause di Sangkrah Pasar Kliwon Surakarta. Surakarta. Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika. Kompas. 2001. Menopause Menakutkan atau Menyenangkan. Lestary, Dwi. 2010. Seluk Beluk Menopause. Yogykarta : Gara Ilmu. Notoatmodjo, Sekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. ________________. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. _________________. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Proverawati, Atikah. 2010. Menopause dan Sindrom Premenopause. Yogyakarta : Nuha Medika. Riwidikdo, Handoko. 2009. Statistik Kesehatan.Yokyakarta : Mitra Cendekia Press. Saryono. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendekia Press. Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Widyasari, Retno. 2006. Perbedaan Tingkat Depresi Antara Menopause yang Bekerja dan Tidak Bekerja di Kelurahan Condong Catur Yogyakarta. Yogyakarta.