TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR USIA 18 – 35 TAHUN TENTANG KISTA DI DESA PELANG KIDUL NGAWI
KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh :
Pipit Catur Agustina NIM B12146
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR USIA 18 – 35 TAHUN TENTANG KISTA DI DESA PELANG KIDUL NGAWI
Diajukan Oleh :
Pipit Catur Agustina NIM B12 146
Telah diperiksa dan disetujui Pada tanggal ………...
Pembimbing
Rahajeng Putriningrum,S.ST,M.Kes NIK 201083059
ii
HALAMAN PENGESAHAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR USIA 18 – 35 TAHUN TENTANG KISTA DI DESA PELANG KIDUL NGAWI
Karya Tulis Ilmiah Diajukan Oleh: Pipit Catur Agustina NIM B12 146
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Akhir Program DIII Kebidanan Pada Tanggal .............. PENGUJI II
PENGUJI I
Riadini Wahyu Utami ,SST
Rahajeng Putriningrum,S.ST,M.Kes
NIK 201189094
NIK 201083059
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Mengetahui, Ka.Prodi DIII Kebidanan
Retno Wulandari, S.S.T NIK.200985034
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Usia 18-35 Tahun Tentang Kista Di Desa Pelang Kidul Ngawi”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi
D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu dra.Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Retno Wulandari,S.ST, Selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan Kusuma Husada Surakarta 3. Ibu Rahajeng Putriningrum,SST.,M.Kes selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis. 4. Bapak Manto, selaku Kepala Desa Pelangkidul, yang telah bersedia memberikan izin pada penulis untuk melakukan penelitian di Desa Pelangkidul. 5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang diberikan. 6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Surakarta, …. 2015 Penulis
iv
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015 Pipit Catur Agustina B12 146
TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR USIA 18 – 35 TAHUN TENTANG KISTA DI DESA PELANG KIDUL NGAWI
ABSTRAK Latar Belakang : Kista adalah penyakit yang super halus, rumit dan unik bila terpaksa harus kita sebut, sebab keberadaannya mirip dengan kandungan, dan semua perempuan sangat rentan akan hadirnya penyakit tersebut. Kista adalah kantung abnormal yang berisi cairan abnormal yang tumbuh tak hanya di indung telur (ovarium) atau ujung-ujung saluran telur (fimbria), tapi juga di kulit, paruparu,bahkan otak. Pada wanita, organ yang paling sering menjadi kista adalah indung telur. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 13 November 2014 dari 10 wanita usia subur usia 18-35 tahun di Desa Pelang kidul Ngawiternyata di dapatkan 3 ibu bisa menjawab 3 pertanyaan, 3 ibu dapat menjawab 2 pertanyaan dan sebanyak 4 ibu hanya dapat menjawab 1 pertanyaan. Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia subur usia 18 – 35 tahun tentang kista di desa pelang kidul ngawi. Metode Penelitian : Jenis penelitian diskriptif kuantitatif. Lokasi penelitian di desa pelang kidul Ngawi, lama penelitian 1 bulan. Jumlah sampel sebanyak 40 wanita usia subur dengan teknik pengambilan sampel sampling jenuh, alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Teknik analisis data adalah analisis univariat dengan program SPSS. Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan wanita usia subur usia 18 – 35 tahun di desa Pelang Kidul Ngawi. Di dapatkan hasil wanita usia subur usia 18 – 35 tahun berpengetahuan baik 8 responden (20 %), pengetahuan cukup sebanyak 26 responden (65 %), pengetahuan kurang sebanyak 6 responden (15 %). Kesimpulan : Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Usia 18 – 35 Tahun Tentang Kista di Desa Pelang Kidul Ngawi sebagian besar dalam kategori cukup yaitu sebanyak 26 responden (65 %). Kata Kunci : Pengetahuan, wanita usia 18 – 35 tahun, Kista Kepustakaan :17 Literatur (Tahun 2007 s/d 2013)
v
MOTTO “Terus belajar tanpa mengenal rasa malas untuk masa depan yang cerah” “Terus berusaha sampai sukses tanpa melupakan kegagalan yang pernah terjadi” “Belajar sederhana karena ta semua yang mewah itu akan membuatmu jadi nomer satu ”
PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan : 1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga tercipta karya tulis ini. 2. Ibu, Ayah dan Adek ku tercinta yang selalu memberikan dukungan disetiap langkahku. 3. Seluruh dosen dan staff almamater ku tercinta, yaitu STIKes Kusuma Husada Surakarta. 4. Teman-teman seperjuangan D III Kebidanan yang telah memberikan semangat serta dukungannya, dan seseorang yang selalu memberi semangat dan doa untuk ku dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
vi
CURICULUM VITAE
Nama
: Pipit Catur Agustina
Tempat / Tanggal Lahir
: Karanganyar, 04 Agustus 1994
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Sembuh RT 03 RW 06 Jatirejo, Jumapolo, Karanganyar
Riwayat Pendidikan 1. SD Negeri 1 Jatirejo
: Lulus tahun 2006
2. SMP Negeri 2 Jumapolo
: Lulus tahun 2009
3. SMA Negeri 1 Jumapolo
: Lulus tahun 2012
4. Prodi D III Kebidanan STIkes Kusuma Husada Angkatan 2012-2015
vii
DAFTAR ISI
halaman HALAMAN JUDUL .......................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................
iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................
iv
ABSTRAK .......................................................................................................
v
MOTTO ...........................................................................................................
vi
CURICULUM VITAE ...................................................................................
vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
x
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
xi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
xii
BAB IPENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................
1
B. Perumusan Masalah ....................................................................
2
C. Tujuan Penelitian ........................................................................
3
D. Keaslian Penelitian ......................................................................
3
E. Manfaat Penelitian ......................................................................
4
BAB IITINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori .............................................................................
6
B. Kerangka Teori............................................................................
17
C. Kerangka Konsep ........................................................................
18
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ..................................................
19
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................
19
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ...................
20
D. Variabel Penelitian ......................................................................
21
E. Definisi Operasional....................................................................
21
F. Instrumen Penelitian...................................................................
21
viii
G. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................
25
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data .......................................
26
I.
Etika Penelitian ...........................................................................
29
J.
Jadwal Penelitian .........................................................................
30
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..........................................
31
B. Hasil Penelitian ..........................................................................
31
C. Pembahasan .................................................................................
34
D. Keterbatasan ...............................................................................
36
BAB VPENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................
37
B. Saran ............................................................................................
38
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
1.
KerangkaTeori ...........................................................................................
17
2.
KerangkaKonsep .......................................................................................
18
x
DAFTAR TABEL
1.
Tabel 3.1 Definisi Operasional..................................................................
21
2.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Uji Coba Instrumen ...................................
22
3.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Penelitian ...................................................
23
4.
Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan .....................
31
5.
Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan ........................
32
6.
Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan media massa...................
32
7.
Tabel 4.4. Mean dan Standar Deviasi .......................................................
32
8.
Tabel 4.5. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan wanita usia subur usia 18-35 tahun tentang kista di Desa Pelang kidul Ngawi tahun 2015 ..
xi
33
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 3. Surat Balasan Studi Pendahuluan Lampiran 4. Surat Permohonan Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 6. Surat Permohonan Menjadi Responden Lampiran 7. Surat Persetujuan Responden (Informed Consent) Lampiran 8. Kuesioner Penelitian Lampiran 9. Pedoman Penskoran Kuesioner Lampiran 10. Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 11. Data Hasil Uji Validitas Lampiran 12. . Data Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 13. Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 14. Tabel nilai-nilai r Product Moment Lampiran 15. Dokumentasi Penelitian Lampiran 16. Lembar Konsultasi
xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Keadaan kesehatan reproduksi di Indonesia dewasa ini masih belum seperti yang diharapkan. Bila dibandingkan dengan keadaan di negara ASEAN lainnya, Indonesia masih tertinggal dalam banyak aspek kesehatan ( Hanim, 2013). Kesehatan
perempuan
mendapat
perhatian
khusus
dalam
pembangunan kesehatan dikarenakan perempuan memiliki peranan yang penting di dalam keluarga. Selain itu perempuan juga akan mengalami masa pubertas dan menopause yang artinya organ reproduksi perempuan rawan terhadap infeksi mikroorganisme yang banyak menyebabkan penyakit pada perempuan. Hal ini juga didukung oleh struktur anatomis organ reproduksi perempuan yang mempermudah infeksi. Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan, dalam segala hal yang berhubungan dengan sistem reproduksi dan fungsi-fungsinya serta proses-prosesnya, masalah yang terdapat dalam kesehatan reproduksi adalah salah satunya kanker sistem reproduksi (Depkes, 2012). Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia angka kejadian kista ovarium di Indonesia mencapai
37,2%, dan paling sering terdapat
pada wanita berusia antara 20-50 tahun, dan jarang sekali pada masa pubertas
1
2
(Taufiqoh, 2012 ). Sedangkan menurut data dari Puskesmas Kedunggalar Ngawi menunjukkan bahwa angka kejadian kista ovarium pada bulan Januari - September 2014, sebanyak 8 orang (20%) dengan kelompok umur 18- 35 tahun. Risiko yang paling ditakuti dari kista ovarium yaitu mengalami degenerasi keganasan, disamping itu bisa mengalami torsi atau terpuntir sehingga menimbulkan nyeri akut, perdarahan atau infeksi, sehingga kista ovarium memerlukan penanganan yang profesional dan multi disiplin (Yatim 2008).Pada saat dilakukan wawancara sebanyak 3 pertanyaan yaitu pengertian kista, penyebab kista dan pengobatan kista. Dari 10 wanita usia subur usia 18-35 tahun di Desa Pelang kidul Ngawiternyata di dapatkan 3 ibu bisa menjawab 3 pertanyaan, 3 ibu dapat menjawab 2 pertanyaan dan sebanyak 4 ibu hanya dapat menjawab 1 pertanyaan. Dari hasil diatas di peroleh 4 ibu yang tingkat pengetahuan tentang kista masih kurang. Berdasarkan data diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang ” Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur dengan Usia 18 – 35 Tahun tentang Kista di Desa Pelang Kidul Ngawi Jawa Timur”
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Bagaimana Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Usia 18 – 35 Tahun tentang Timur?“.
Kista di Desa Pelang Kidul Ngawi Jawa
3
C. Tujuan Penelitian 1.
Tujuan umum Mengetahui Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur dengan Usia 18 – 35 Tahun tentang Kista di desa Pelang Kidul Ngawi Jawa Timur.
2.
Tujuan khusus a.
Mengetahui Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Kista di desa Pelang Kidul Ngawi Jawa Timur dengan kategori baik.
b. Mengetahui Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Kista di desa Pelang Kidul Ngawi Jawa Timur dengan kategori cukup. c.
Mengetahui Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Kista di desa Pelang Kidul Ngawi Jawa Timur dengan kategori kurang.
d. Mengetahui Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Kista di desa Pelang Kidul Ngawi Jawa Timur dengan faktor penghambat dan pendukung.
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1.
Ilmu Pengetahuan Sebagai sarana perkembangan ilmu pengetahuan dan penelitian selanjutnya tentang kista.
2.
Peneliti Menerapkan ilmu yang diperoleh dalam pendidikan dan menambah wawasan serta pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian khususnya tentang kista.
4
3.
Polindes Untuk meningkatkan pelayanan pada wanita usia subur dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang kista di forum pertemuan ibu – ibu di desa Pelang kidul Ngawi agar mereka mengetahui tentang kista .
E. Keaslian Penelitian Penelitian serupa yang sudah di lakukan yaitu : 1.
Linawati (2013), penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Kista Ovarium di Desa Jabung Sragen”. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia subur tantang kista ovarium di desa Jabung Sragen Periode 2005 – 2012 melalui teknik pengambilan sampel dengan total sampling dengan jumlah responden 70 wanita usia subur, instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner, sedangkan untuk analisis data dilakukan dengan analisis univariat dengan bantuan SPSS. Tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang kista ovarium di desa Jabung Sragen dapat di kategorikan pengetahuan baik sebanyak 17 responden (24,2%), pengetahuan cukup sebanyak 39 responden (55,8%), dan pengetahuan kurang sebanyak 14 responden (20%).
2.
Ratnawati (2007), penelitian dengan judul “Studi Karakteristik Wanita Penderita Kista Ovarium di RSUD Dr. R. Koesma Tuban”. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif.
5
Populasinya adalah semua kasus kista ovarium di RSUD Dr. R Koesma Tuban tahun 2007 yang di peroleh dari mengumpulkan data melalui rekam medik. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Hasil penelitian didapatkan jumlah penderita kista ovarium di RSUD Dr. Koesma Tuban Tahun 2007 sebanyak 75 orang (41,89%). Mayoritas penderita kista ovarium adalah dengan usia 22-40 tahun Mayoritas penderita kista ovarium memiliki paritas ≤ 1. Mayoritas pendidikan penderita kista ovarium adalah pendidikan dasar (SD, SMP / sederajat). Mayoritas pekerjaan penderita kista ovarium adalah ibu yang bekerja. Perbedaan dengan penelitian ini adalah waktu, tempat penelitian dan jumlah responden. Sedangkan persaman dengan penelitian ini adalah pada jenis penelitian yaitu deskriptif kuantitatif dan teknik pengambilan sampel.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori 1.
Pengetahuan a.
Definisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia terhadap suatu objek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca indra
manusia, yaitu indra pengelihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior) (Notoatmodjo, 2011). b.
Tingkat Pengetahuan Menurut Notoatmojdo (2011), dalam domain kognitif berkaitan dengan pengetahuan yang bersifat intelektual (cara berfikir, berinteraksi, analisa, memecahkan masalah, dan lain-lain) yang berjenjang sebagai berikut : 1) Tahu (knowledge) Menunjukkan keberhasilan mengumpulkan keterangan apa adanya. Termasuk dalam kategori ini adalah kemampuan mengenali atau mengingat kembali hal-hal atau keterangan yang pernah berhasil dihimpun atau dikenali sebelumnya (recall of facts).
6
7
2) Memahami (comperhension) Pemahaman
diartikan
dicapainya
pengertian
(understanding) tentang hal yang sudah kita kenali. Karena sudah memahami hal yang bersangkutan maka juga sudah mampu mengenali hal tadi meskipun diberi bentuk lain. Termasuk dalam jenjang kognitif ini misalnya kemampuan menterjemahkan,
menginterpretasikan,
menafsirkan,
meramalkan dan mengeksplorasikan. 3) Menerapkan (Aplication) Penerapan diartikan sebagai kemampuan menerapkan hal yang sudah dipahami kedalam situasi dan kondisi yang sesuai. 4) Analisis (Analysis) Analisis adalah kemampuan untuk menguraikan hal tadi menjadi rincian yang terdiri unsur-unsur atau komponenkomponen yang berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya dalam suatu susunan bentuk yang berarti. 5) Sintesis (Syntesis) Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun kembali bagian-bagian atau unsur-unsur tadi menjadi suatu keseluruhan yang mengandung arti tertentu. 6) Evaluasi (Evaluation) Evaluasi
berkaitan
dengan
kemampuan
untuk
membandingkan hal yang bersangkutan dengan hal-hal serupa
8
atau setara lainnya, sehingga diperoleh kesan yang lengkap dan menyeluruh tentang hal yang sedang dinilainya. c.
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan Fakor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Mubarak (2007), sebagai berikut : 1) Pendidikan Menurut Undang - Undang pasal 31 ayat 2 dijelaskan bahwa setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayai. Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang pada orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. 2) Pekerjaan Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung. 3) Umur Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek fisik dan psikologis (mental). 4) Minat Sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi
9
terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam. 5) Pengalaman Merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, baik dari pengalaman diri sendiri maupun orang lain. Hal tersebut dilakukan dengan cara pengulangan kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi. Bila berhasil maka orang akan menggunakan cara tersebut dan bila gagal tidak akan mengulangi cara itu. 6) Kebudayaan lingkungan sekitar Kebudayaan
dimana
kita
hidup
dan
dibesarkan
mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita.Apabila
dalam
mempunyai
budaya
untuk
menjaga
kebersihan lingkungan maka sangat mungkin masyarakat sekitarnya mempunyai
sikap
selalu
menjaga kebersihan
lingkungan, karena lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan sikap pribadi atau sikap seseorang. 7) Informasi Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat membantu
mempercepat
pengetahuan yang baru.
seseorang
untuk
memperoleh
10
d.
Cara pengukuran pengetahuan Menurut Riwidikdo (2013), digunakan perhitungan sebagai berikut : 1) Baik
: Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean +1 SD
2) Cukup : Bila nilai mean -1SD ≤ x ≤ mean + 1 SD 3) Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x)< mean – 1 SD 2.
Wanita Usia Subur Wanita usia subur adalah wanita yang keadaan reproduksinya berfungsi dengan baik antara umur 20-45 tahun. Pada wanita usia subur ini berlangsung lebih cepat dari pada pria, puncak kesuburan ada pada usia 20-29 tahun. Pada usia ini wanita memiliki kesempatan 95 % untuk hamil. Pada usia 30 tahun prosentasenya menurun hingga 90 % (Jong, 2012). Menurut Yuniuntari (2010), wanita usia subur sangat penting untuk memperhatikan kesehatan reproduksi, karena kesuburan alat reproduksi seorang wanita sering kali dikaitkan dengan berbagai macam jenis penyakit antara lain adalah keputihan, kista ovarium, kanker serviks, dan tumor endometrium.
3.
Kista a.
Definisi Kista Kista adalah penyakit yang super halus, rumit dan unik terpaksa harus kita sebut, sebab keberadaannya mirip dengan
bila
11
kandungan, dan semua perempuan sangat rentan akan hadirnya penyakit tersebut. Kista adalah kantung abnormal yang berisi cairan abnormal yang tumbuh tak hanya di indung telur (ovarium) atau ujung-ujung saluran telur (fimbria), tapi juga di kulit, paruparu,bahkan otak. Pada wanita, organ yang paling sering menjadi kista adalah indung telur (Chyntia, 2010) b.
Kanker Ovarium (Kista Ovarium) Kanker ovarium merupakan penyebab kematian terbanyak dari semua kanker ginekologi. Angka kematian yang tinggi ini di sebabkan karena penyakit ini pada awalnya bersifat asimptomatik dan baru menimbulkan keluhan apabila sudah terjadi metastatis, sehingga 60%-70% pasien datang pada stadium lanjut, sehingga penyakit ini disebut juga “silent killer” (Chyntia, 2010).
c.
Jenis kista Menurut Chyntia 2010, jenis kista dapat di kenali dengan empat jenis, di antaranya; 1) Kista Serosum Kista ini berisi cairan bening yang bentuk dan warnanya seperti air perasan kunyit. Bila terserang di indung telur maka kista ini mudah pecah. Jenis kista ini sering berubah menjadi penyakit ganas (di sebut kanker). 2) Kista Musinosum Kista ini berisi cairan berupa lendir kental yang lengket.
12
Bentuknya menyerupai ingus tapi sifat pelekatannya mirip kanji. Sama seperti serosum, kista musinosum pun akan membesar akibat adanya kehamilan. Oleh sebab itu, saat kista musinosum terdeteksi harus segera di angkat. 3) Kista Dermoid Bentuk cairan kista ini seperti mentega. Kandungannya tak hanya berupa cairan tapi juga ada partikel lain seperti rambut, gigi, tulang, atau sisa-sisa kulit. Teorinya, dermoid timbul dari sisa-sisa sel embrio yang terpental ke organ genital sewaktu yang bersangkutan
masih dalam kandungan. Jadi kista ini
merupakan bawaan sejak lahir dan bisa di alami pria atau wanita. 4) Kista Endometriosis Kista ini berasal dari sel-sel selaput perut yang disebut peritoneum. Penyebabnya bisa karena infeksi kandungan menahun, misalnya keputihan yang tidak di tangani sehingga kuman-kumannya masuk ke dalam selaput perut melalui saluran indung telur. Gejala kista ini sangat khas karena berkaitan dengan haid. Seperti diketahui, saat haid, tidak semua darah akan tumpah dari rongga rahim ke liang vagina, tapi ada yang memercik ke rongga perut. 5) Kista Fungsional Kista yang terbentuk dari jaringan yang berubah pada saat
13
fungsi normal haid. Kista normal ini akan mengecil dan menghilang sendirinya dala kurun 2-3 siklus haid. Terdapat 2 macam kista fungsional yaitu: a) Kista folikular Folikel sebagai penyimpan sel telur akan mengeluarkan sel telur pada saat ovulasi bilamana ada rangsangan LH (Luteinizing Hormone). Pengeluaran hormon ini di atur oleh kelenjar hipofisis di otak. Kista folikular terbentuk jika lonjakan LH tidak terjadi dan reaksi rantai ovulasi tidak dimulai, sehingga folikel tidak pecah atau melepaskan sel telur, dan bahkan folikel tumbuh terus hingga menjadi sebuah kista. b) Kista korpus luteum Bilamana lonjakan LH terjadi dan sel telur di lepaskan, rantai peristiwa lain di mulai. Folikel kemudian bereaksi terhadap LH dengan menghasilkan hormone estrogen dan progesterone dalam jumlah besar sebagai persiapan untuk pembuahan. Perubahan dalam folikel ini disebut korpus luteum. Tetapi, kadang setelah sel telur dilepaskan, lubang keluarnya tertutup dan jaringan-jaringan menggumpal di dalamnya, menyebabkan korpus luteum membesar dan menjadi kista.
14
6) Kista Denoma Kista yang berkembang dari sel-sel pada lapisan luar permukaan ovarium, biasanya bersifat jinak. Kista denoma dapat tumbuh menjadi besar dan mengganggu organ perut lainnya dan menimbulkan nyeri. d. Beberapa macam kista sesuai tingkat keganasannya Menurut Mumpuni (2013), kista bisa di bedakan menjadi; 1) Kista non-neoplastik Kista ini jinak dan biasanya bisa mengempis dengan sendirinya dalam waktu dua hingga tiga bulan. 2) Kista neoplastik Kista ini seringnya harus di operasi karena sifatnya yang membahayakan. e. Faktor yang menyebabkan gejala kista yaitu: 1) Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kurang serat 2) Zat tambahan pada makanan 3) Kurang olahraga 4) Merokok dan mengkonsumsi alkohol 5) Terpapar dengan populasi dan agen infeksi 6) Sering stres 7) Faktor genetik
15
f. Pengkajian umum kista 1) Ada tidaknya keluhan nyeri diperut bagian bawah 2) Ada tidaknya gangguan BAB dan BAK 3) Ada tidaknya perut membuncit 4) Ada tidaknya gangguan nafsu makan 5) Ada tidaknya kembung 6) Ada tidaknya sesak nafas g. Pengkajian diagnostis kista 1) USG
: ada tidaknya benjolan berdiameter > 5 cm
2) CT scan
: ada tidaknya benjolan dan ukuran benjolan
h. Pengobatan Beberapa macam cara pengobatan penyakit kista sesuai dengan tingkat keparahannya, menurut Mumpuni (2013) adalah : 1) Pengobatan dengan cara operasi. Operasi atau pengangkatan kista biasanya dilakukan pada kista yang tumbuh di organ dalam, misalnya kista hati atau kista ovarium. 2) Laparoskopi. Laparoskopi adalah teknik pembedahan di mana dua atau tiga lubang kecil berdiameter 5-10 mm dibuat di sekitar perut penderita. Satu lubang untuk memasukkan kamera, dua lubang untuk peralatan bedah lain. 3) Pengobatan yang bisa dilakukan sendiri oleh penderita jika kista tidak terlalu parah, misalnya kista bartholini (kista yang disebabkan oleh adanya penyumbatan di kelenjar bartholini).
16
Penderita kista ini cukup hanya berendam pada air hangat secara rutin 10-15 menit per hari, 3 kali dalam seminggu. Selain itu pengobatan secara alami juga bisa di lakukan dengan cara mengkonsumsi tomat. Zat likopen pada tomat di percaya mampu menghentikan aktivitas sel kista hingga 90%. Tomat juga mampu memulihkan luka bekas operasi serta mencegah penuaan dini.
17
B.
Kerangka Teori Indikator : Wanita usia subur tentang kista 1. Definisi kista
Tingkat pengetahuan wanita usia subur usia 18-35 tahun tentang kista
2. Kanker ovarium 3. Jenis kista 4. Macam kista sesuai tingkat keganasan 5. Faktor penyebab gejala kista 6. Pengkajian umum kista 7. Pengkajian diagnostis kista 8. Pengobatan
Faktor yang mempengaruhi Pengetahuan : 1. Definisi pengetahuan 2. Tingkat pengetahuan 3. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan 4. Carapengukuran pengetahuan
Gambar 1 Kerangka Teori Sumber : Notoadmodjo dari Wawan (2011)
18
C.
Kerangka Konsep Baik Tingkat pengetahuan wanita usia subur usia 18-35 tahun tentang kista
Cukup
Kurang
Faktor yang mempengaruhi Pengetahuan : 1.
Definisi pengetahuan
2. Tingkat pengetahuan 3.
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan
4.
Cara pengukuran pengetahuan
Keterangan : = diteliti = tidak diteliti
Gambar 2 Kerangka Konsep Sumber : Notoadmodjo dari Wawan (2011)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian Rancangan penelitian atau desain penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deksriptif kuantitatif. Deksriptif yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk menerangkan atau menggambarkan masalah penelitian yang terjadi berdasarkan karakteristik tempat, waktu, umur, jenis kelamin, sosial, ekonomi, pekerjaan, status perkawinan, cara hidup (pola hidup), dan lain-lain (Hidayat, 2007). Deksriptifkuantitatif
apabila
dalam
mendeskripsikan,
peneliti
menggunakan angka-angka dengan analisis univariat berupa persentase dan ukuran tendesi sentral seperti rerata, maupun standar deviasi, kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi (Saryono, 2011).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat atau lokasi penelitian tersebut akan dilakukan. Lokasi ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2012 ). Lokasi penelitian ini dilakukan di desa Pelang Kidul Ngawi, Jawa Timur. Waktu penelitian adalah waktu penelitian tersebut akan dilakukan (Notoatmodjo, 2012). Pengambilan data ini dilakukan pada bulan April 2015.
19
20
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1.
Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah wanita usia subur usia 18 – 35 tahun di desa Pelang Kidul Ngawi, Jawa Timur pada bulan April 2015 sebanyak 40 orang.
2.
Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Arikunto, 2010). Jumlah sampel yang diambil jika populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua, tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10% -15% atau 20% -25% atau lebih (Arikunto, 2010). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah wanita usia subur usia 18 – 35 tahun di Desa Pelang Kidul Ngawi, Jawa Timur yang berjumlah 40 orang.
3.
Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel merupakan cara atau teknik-teknik tertentu sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada dapat mewakili keseluruhan populasi (Notoatmodjo, 2012). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh yaitu cara pengambilan sampel dengan mengambil semua anggota populasi menjadi anggota sampel (Notoatmodjo, 2012).
21
D. Variabel Penelitian Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain (Notoatmojo, 2010). Dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan wanita usia subur usia 18-35 tahun tentang kista.
E. Definisi Operasional Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena ( Hidayat, 2007).
No
Variabel
1
Pengetahuan wanita usia subur dengan usia 18 – 35 tahun tentang kista
Tabel 3.1 Definisi Operasional Definisi operasional Alat ukur Skala Hasil ukur ukur Kemampuan atau Kuesioner Ordinal a. Baik : bila nilai pengetahuan wanita responden (x) > usia subur menjawab mean +1 SD pernyataan tentang b. Cukup : bila kista antara lain : nilai mean – 1 pengertian, tanda SD ≤ x ≤ mean dan gejala kista, + 1 SD tanda bahaya, cara c. Kurang : bila mengatasi kista nilai responden (x) < mean – 1 SD (Riwidikdo, 2013)
F. Instrumen Penelitian Alat pengumpul data yang digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Menurut Arikunto (2010),
22
kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui dan sudah disediakan jawabannya. Penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup. Menurut
Arikunto
(2010), kuesioner tertutup adalah kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih jawabannya. Responden diminta untuk memilih salah satu jawaban (Benar atau Salah) atas pernyataan tentang bahaya kista. Dalam penelitian ini ada dua pernyataan yaitu pernyataan favorabel (positif) dan pernyataan unfovarabel (negatif). Adapun kriteria penskoran pada pernyataan favorabel adalah skor 1 jika jawaban benar dan skor 0 jika jawaban salah. Sedangkan penskoran pada pernyataan unfavorabel adalah skor 0 jika jawaban benar dan skor 1 jika jawaban salah. Untuk memudahkan dalam menyusun instrumen, maka diperlukan kisikisi dari instrumen dalam penelitian ini : Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Uji Coba Instrumen Variabel Indikator Favorable Unfavorable Tingkat pengetahuan wanita usia subur dengan usia 18 – 35 tahun tentang kista
a. Pengertian kista b. Kanker ovarium c. Jenis kista d. Penyebab gejala kista e. Pengobatan
1,2,3
4,5,6
Jumlah Item 6
7,8,9
10,11
5
15.16,17* 21,22,23,24
12,13*,14 18*,19,20
6 7
27,28*,29,30
25,26,31,32, 33,34 17
6
Jumlah Item 17 Keterangan * : Pernyataan yang tidak valid
34
23
Variabel Tingkat pengetahuan wanita usia subur dengan usia 18 – 35 tahun tentang kista
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Penelitian Indikator Favorable Unfavorable a. Pengertian kista b. Kanker ovarium c. Jenis kista d. Penyebab gejala kista e. Pengobatan
Jumlah Item
1,2,3
4,5,6
Jumlah Item 6
7,8,9
10,11
5
15.16, 21,22,23,24
12,14 19,20
4 6
27,29,30
25,26,31,32, 33,34 15
9
15
30
Kuisioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karateristik seperti sejenis diluar lokasi penelitian. Uji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini dilakukan di desa Kedunggalar Ngawi sejumlah 40 responden menggunakan 34 pernyataan. Kuesioner penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji validitas danreliabilitas untuk mendapatkan hasil yang berkualitas. Responden yangdigunakan untuk uji coba sebaiknya memiliki ciri-ciri responden dari tempatdimana penelitian tersebut akan dilaksanakan (Notoatmodjo, 2012). Uji Validitas dan uji Reliabilitas penelitian ini dilakukan di desa Kedunggalar Ngawi, Jawa Timur pada bulan Maret 2015. 1.
Uji Validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2012). Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya hendak diukur. Untuk mengetahui validitas item digunakan
24
rumus Pearson Product Moment. Suatu item dikatakan valid apabila nilai r hitung > r tabel (0,312) pada penelitian ini menggunakan taraf signifikasi (0,05) dari rhitung (Hidayat, 2011). Rumus Pearson Product Moment adalah sebagai berikut: rxy = Keterangan : rxy
: Koefisienkorelasi
x
: Skor item atau pertanyaan
y
: Skor total (item)
N
: Jumlah responden Setelah dilakukan uji validitas yang dilakukan di Desa
Kedunggalar Ngawi dengan 40 responden, dari 34 soal yang di ujikan diperoleh 30 pernyataan yang dinyatakan valid. Sedangkan untuk nomor 13 (0,141), 17 (0,253), 18 (0,153), dan 28 (0,193) tidak valid dikarenakan nilai product moment hasil r hitung < r tabel. Untuk selanjutnya nomor yang tidak valid tidak digunakan dalam penelitian. 2.
Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2012). Untuk menguji reliabilitas pada instrumen ini menggunakan Alpha Cronbach.
25
Rumus Alpha Cronbach adalah sebagai berikut:
r11 =
Keterangan : r11
: Reabilitas instrumen
k
: Jumlah butir pertanyaan atau banyaknya soal : Jumlah
varian butir
: Jumlah
variantotal
Dinyatakan reliabel bila nilai alpha cronbach’s> r kriteria (0,70) (Riwidikdo, 2013). Dari hasil perhitungan didapatkan nilai alpha (α) 0,876 >alpha (α) 0,7, sehingga instrumen ini dikatakan reliabel.
G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari data primer dan data sekunder, yaitu : 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian (Riwidikdo, 2013). Data primer dalam penelitian ini adalah pengetahuan wanita usia subur dengan usia 18 – 35 tahun tentang kista di desa Pelang Kidul Ngawi, Jawa Timur yang didapat dari pengisian kuesioner oleh responden.
26
2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, data tersebut merupakan data yang sudah jadi dan dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersil ataupun non komersil (Riwidikdo, 2013). Data sekunder pada penelitian ini adalah jumlah seluruh wanita usia subur pada bulan Januari September sebanyak 40 orang, yang diperoleh dari pengambilan data di desa Pelang Kidul Ngawi, Jawa Timur.
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1.
Metode Pengolahan Data Setelah pengumpulan data selesai, langkah selanjutnya adalah penggolahan data. Menurut Notoatmodjo (2010), langkah-langkah pengolahan data adalah sebagai berikut : a. Editing (Penyuntingan Data) Hasil angket atau pengamatan dari lapangan harus dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu. Secara umum editing adalah kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner tersebut. b. Coding Coding adalah mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.
27
c. Data Entry (Memasukan Data) atau Processing Data entry yaitu mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan. d. Tabulasi Tabulasi yaitu membuat tabel-tabel data sesuai dengan tujuan penelitian atau yang diinginkan oleh peniliti. e. Cleaning (Pembersihan Data) Cleaning yaitu mengecek kembali data dari sumber data atau responden untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya kemudian dilakukan pembetulan dan koreksi. 2. Analisis Data Dalam penelitian yang akan dilakukan pengolahan dan analisis data akan dilakukan dengan komputer menggunakan software SPSS. Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat ( Analisis Deskriptif) yang bertujuan untuk mendiskripsikan atau menjelaskan karakteristik setiap variabel penelitian. Pada umumnya analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari setiap variabel (Notoatmodjo, 2012). Dari data tentang hasil pengukuran tingkat pengetahuan tersebut dapat dikategorikan dalam beberapa kategori, seperti baik, cukup dan kurang. Ketentuan tersebut menggunakan aturan normatif yang
28
menggunakan rata-rata (mean) dan simpangan baku (standarddeviation) (Riwidikdo, 2013). a. Pengetahuan baik
: Bila nilai responden (x) > mean + 1 SD
b. Pengetahuan cukup
: Bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD
c. Pengetahuan kurang : Bila nilai responden (x) < mean – 1 SD Menurut Riwidikdo (2013), rumus untuk menghitung nilai mean danStandard Deviation yaitu : 1. Mean
Keterangan : x
: Responden
xi
: Nilai responden
n
: Jumlah responden
2. Standard Deviation
SD = Keterangan : SD
: Standard Deviation
xi
: Nilai responden
n
: Jumlah responden Sedangkan untuk rumus prosentase untuk jumlah ibu hamil
primigravida berdasarkan tingkat pengetahuannya (Riwidikdo, 2013) adalah sebagai berikut :
29
Skor Prosentase :
I.
Etika Penelitian Menurut Hidayat (2011), masalah etika dalam penelitian ini yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut: 1.
Informed consent Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan Responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan Informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan.
2.
Anonimity (Tanpa Nama) Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
3.
Confidentiality (Kerahasiaan) Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya.
Semua
informasi
yang
telah
dikumpulkan
dijamin
30
kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
J.
Jadwal Penelitian Dalamjadwal kegiatan diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian, beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2010). Jadwal kegiatan dan penelitian ini terlampir.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Desa Pelangkidul Ngawiadalah sebuah desa di wilayah kec. Kedunggalar Kabupaten Ngawi Provisinsi Jawa Timur. Sebelah selatan berbatasan dengan desa Katikan, sebelah barat berbatasan dengan desa Kedunggalar, sebelah utara berbatasan dengan desa Wonokerto, sedangkan sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Paron. Secara umum, keadaan lingkungan di Desa Pelangkidul Kedunggalar Ngawi terlihat bersih dan rapi, dengan luas bangunan ±300m2.
B. Hasil Penelitian
Gambaran pengetahuan responden 1.
Karakteristik responden a.
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Kategori Pendidikan Responden SD 3 SMP 18 SMA 17 D3 2 Jumlah 40 Sumber : Data primer, 2015
31
Prosentase (%) 7.5 45 42.5 5 100
32
b.
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Kategori Pekerjaan Responden IRT 10 SWASTA 24 WIRASWASTA 6 Jumlah 40 Sumber : Data primer, 2015
c.
Prosentase (%) 25 60 15 100
Karakteristik responden berdasarkan media massa Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Media Massa Kategori Media Massa Responden Tidak pernah 6 Televisi 24 Internet 7 Radio 3 Jumlah 40 Sumber : Data primer, 2015
2.
Prosentase (%) 15 60 17.5 7.5 100
Analisis Data Setelah dilakukan analisis data terhadap tingkat pengetahuan wanita usia subur usia 18-35 tahun tentang kista di Desa Pelangkidul Ngawi tahun 2015 didapatkan mean16,73 dan standar deviasi 7,104 Tabel 4.4. Mean dan Standar Deviasi Variabel Mean tingkat pengetahuan 16,73 wanita usia subur usia 18-35 tahun di desa pelang kidul Ngawi tahun 2015 Sumber : Data primer, 2015
Standar deviasi 7,104
33
Berikut ini perhitungan kategori pengetahuan responden : a. Baik, bila nilai yang diperoleh : (x) >mean + 1 SD (x) >16,7 + 1 x (7,1) (x) > 23,8 b. Cukup, bila nilai yang diperoleh : mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD -1 (7,1) ≤ x ≤ 16,7 + 1 (7,1) 9,6 ≤ x ≤ 23,8 c. Kurang, bila nilai yang diperoleh : (x) <mean – 1 SD (x) <16,7 – 1 (7,1) (x) < 9,6 Di bawah ini tabel distribusi frekuensi tingkat pengetahuan wanita usia subur usia 18-35 tahun tentang kista di Desa Pelang kidul Ngawi tahun 2015. Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Tingkat PengetahuanWanita Usia Subur Usia 18-35 Tahun Tentang Kista di Desa Pelang kidul Ngawi tahun 2015. Tingkat Pengetahuan Jumlah Responden Baik 8 Cukup 26 Kurang 6 Total 40 Sumber : Data Primer, 2015
prosentase (%) 20 65 15 100
34
C. Pembahasan
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan wanita usia subur usia 18-35 tahun tentang kista di Desa Pelang Kidul Ngawi terbanyakpada kategori baik yaitu 8 responden(20%), kemudian pada kategoricukup yaitu 26 responden (65%) dan paling sedikit pada kategori kurang sebanyak 6 responden (15%). Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan merupakan hasil “tahu” danini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih memuaskan daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Dibandingkan dengan penelitian sejenis, penelitian pengetahuan wanita usia subur usia 18-35 tahun tentang kista di Desa Pelang kidul Ngawi tahun 2015 memiliki responden lebih banyak yaitu 40 responden. Dari segi hasil penelitian, kategori responden di Desa Pelang kidul Ngawi tahun 2015 terbanyak pada kategori cukup yaitu 26 responden(65%). Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Mubarak (2007), yaitu pendidikan, pekerjaan, informasi. Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang pada orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya.
35
Dari hasil penelitian tingkat pendidikan responden yang paling besar adalah pendidikan dasar yaitu SD – SMP 21 responden (52,5%), tetapi terdapat 6 responden yang berpengetahuan kurang dari yang berpendidikan SD dan SMP, menurut Undang – Undang Dasar pasal 31 ayat 2 dijelaskan bahwa setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar. Pendidikan tersebut tergolong pada pendidikan yang rendah, tetapi hasil pengetahuan tergolong pada kategori cukup. Tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Mubarak (2007), yaitu semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan mayoritas pekerjaan wanita di Desa Pelang Kidul Ngawi adalah IRT, Swasta, dan Wiraswasta yaitu IRT sebanyak 10 responden (25%), Swasta sebanyak 24 responden (60 %), dan wiraswasta sebanyak 6 responden (12%). Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Terbukti dari data pekerjaan responden sebagian besar memiliki pekerjaan sebagai peluang untuk mendapatkan informasi lebih banyak. Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan wanita usia subur usia 18 – 35 tahun yang mendapat informasi melalui internet adalah 7 orang (17,5 %), yang mendapat informasi melalui televisi sebanyak 24 orang (60 %), yang mendapat informasi melalui radio sebanyak 3 orang (7,5 %), dan yang tidak mendapat informasi sama sekali adalah 6 orang (15 %). Informasi adalah
36
kemudahan
untuk
memperoleh
suatu
informasi
dapat
membantu
mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru. D. Keterbatasan
Dalam penelitian ini mempunyai kelemahan, yaitu ; 1.
Dalam penelitian ini ada kelemahan dalam menyusun alat (kuesioner) yang menggunakan jawaban tertutup sehingga responden tidak dapat menguraikan jawaban selain jawaban yang tersedia.
2.
Dalam penelitian ini hanya menggambarkan pengetahuan wanita usia subur usia 18-35 tahun tentang kista tanpa adanya tindak lanjut terhadap hasil penelitian yang diperoleh.
3.
Metode yang digunakan peneliti adalah kunjungan rumah tanpa pemberitahuan sebelumnya, sehingga banyak dijumpai responden yang tidak ada di tempat.
BAB V PENUTUP
Sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh peneliti yaitu untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Usia 18-35 tahun tentang Kista di Desa Pelangkidul Ngawi tahun 2015 maka peneliti mengambil sampel 40 responden, dari hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut : A. Kesimpulan Dari hasil penelitian Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Usia 18-35 tahun tentang Kista di Desa Pelangkidul Ngawi tahun 2015 dapat disimpulkan bahwa : 1.
Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Usia 18-35 tahun tentang Kista di Desa Pelang Kidul Ngawi tahun 2015 termasuk dalam kategori baik yaitu 8 responden (20%).
2.
Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Usia 18-35 tahun tentang Kista di Desa Pelang Kidul Ngawi tahun 2015 termasuk dalam kategori cukup yaitu 26 responden(65%).
3.
Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Usia 18-35 tahun tentang Kista di Desa Pelang Kidul Ngawi tahun 2015 termasuk dalam kategori kurang yaitu 6 responden (15%).
4. Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Usia 18-35 tahun tentang Kista di Desa Pelang Kidul Ngawi tahun 2015. Pada faktor pendorong dalam
37
38
penelitian ini yaitu pendidikan dan media massa dan faktor penghambat dalam penelitian ini yaitu pekerjaan sebagai IRT.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur Usia 18-35 tahun tentang Kista di Desa Pelangkidul Ngawi, maka saran yang dapat penulis sampaikan adalah ; 1.
Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk dapat mengembangkan variabel penelitian dan sampel penelitian lebih banyak tentang pengetahuan Wanita Usia Subur Usia 18-35 tahun tentang Kista.
2.
Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan dapat mengembangkan penelitian yang lebih lanjut mengenai pengetahuan Wanita Usia Subur Usia 18-35 tahun tentang Kista.
3.
Bagi Responden Diharapkan menambah informasi tentang kista yang terjadi pada wanita usia subur, supaya lebih siap dalam menghadapi wanita usia subur yang mengalami kista.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta Chyntia, E. 2010. Pahami Kista Anda Akan Terbebaskan. Yogyakarta : Maximus Depkes RI. 2012. Kesehatan Reproduksi. Hidayat, A.A.A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika Hanim, D. 2013. JurnalKesehatan Reproduksi. Universitas Sebelas Maret Surakarta Jong, D. 2012. Wanita Usia Subur. Available online: http://ayicuwie.wordpress.com/about-wanita-usia-subur.html.Diakses tanggal 22 November 2012 Lely ,L. 2013. Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Kista Ovarium di Desa Jabung Sragen. Karya Tulis Ilmiah. STIKES Kusuma Husada Surakarta Mubarak. 2007. PromosiKesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu Mumpuni, Y. 2013. 45 Penyakit Musuh Kaum Perempuan. Yogyakarta : Andi Offset Notoatmodjo, S. 2010. MetodologiPenelitianKesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta _____________. 2011. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika _____________. 2012.Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta Ratnawati, E.D.Y. 2007. Studi Karakteristik Wanita Penderita Kista Ovarium di RSUD Dr.R. Koesma Tuban. Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang Riwidikdo, H. 2013. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : CV. Rihama-Rohima Saryono, 2011. Metodologi Penelitian KebidananDIII, DIV, S1, dan S2. Jakarta : Nuha Medika Taufiqoh. S. 2012. Jurnal Hubungan Antara Umur Ibu Dengan Tingkat Keganasan Kista Ovarium. Universitas Muhammadiyah Surabaya Wawan, A. 2011. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika
Yatim, F. 2008. Penyakit Kandungan. Jakarta : Pustaka Populer Obor Yuniuntari. 2010. Wanita Usia Subur. Available online: http://www.wanita-usiasubur.html. Diakses tanggal 12 Desember 2012 ,