TINGKAT PENGETAHUAN IBU USIA 40-45 TAHUN TENTANG PRE MENOPAUSE DI DESA KUNDEN KECAMATAN BULU KABUPATEN SUKOHARJO
KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh : GIPFEL REMEDINA NIM : B10.081
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013
TINGKAT PENGETAHUAN IBU USIA 40-45 TAHUN TENTANG PRE MENOPAUSE DI DESA KUNDEN KECAMATAN BULU KABUPATEN SUKOHARJO
KARYA TULIS ILMIAH Diajukan guna memenuhi persyaratan Ujian akhir Pendidikan Diploma Kebidanan
Disusun Oleh : GIPFEL REMEDINA NIM : B10.081
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013
i
HALAMAN PENGESAHAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU USIA 40-45 TAHUN TENTANG PRE MENOPAUSE DI DESA KUNDEN KECAMATAN BULU KABUPATEN SUKOHARJO
KARYA TULIS ILMIAH Disusun Oleh: GIPFEL REMEDINA NIM.B10.081 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Akhir Progam Diploma Kebidanan Pada Tanggal: 20 Juli 2013
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan lengetahui
iii
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ TINGKAT PENGETAHUAN IBU USIA 4045
TAHUN
TENTANG
PRE
MENOPAUSE
DI
DESA
KUNDEN
KECAMATAN BULU KABUPATEN SUKOHARJO”. Adapun penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk melengkapi sebagian syarat mencapai gelar ahli madya kebidanan pada STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak. Karya Tulis ini tidak dapat diselesaikan dengan baik, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M. Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Dheny Rohmatika, S. SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. 3. Ibu Leni Kurniawati, S.ST. M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis. 4. Bapak dan Ibu yang telah memberikan bantuan baik material maupun spiritual guna kesuksesan penulis. 5. Ibu Supadmi S.ST, selaku Bidan desa yang telah bersedia membantu penulis dalam pengambilan data.
iv
6. Bapak Lagiyo, selaku Kepala Desa Kunden yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian. 7. Ibu usia 40-45 tahun di Desa Kunden, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo yang telah bersedia menjadi responden kepada penulis. 8. Dosen dan staf karyawan STIKes Kusuma Husada yang telah mendukung terselesainya Karya Tulis Ilmiah. 9. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, maka guna peningkatan mutu dari Karya Tulis Ilmiah ini, Penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun.
Surakarta,
Juli 2013
Penulis
v
MOTTO · ”Awalnya, cita-cita besar itu dipandang tidak mungkin (imposible), lalu mungkin (probable), dan kemudian seringkali terjadi” (Cristopher Reeve). · Ganjaran tertinggi untuk usaha seseorang bukanlah apa yang mereka dapatkan dari usahanya, tapi dari perubahan diri mereka akibat usaha itu (Jhon Rusklin) · Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka (QS: Arradu) · Man Jadda Wajada barang siapa yang bersungguh-sungguh maka akan berhasil PERSEMBAHAN Karya Tulis ini penulis persembahkan kepada: 1. Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga Karya Tulis ini dapat terselesaikan. 2. Bapak, Ibu, dan adik-adekku tersayang Era, Denta yang senantiasa memberikan dukungan dan doanya yang selalu mengalir kepada penulis. 3. Nur Cholish terimakasih atas segala suport dan semangat serta doa yang di berikan kepada penulis selama ini sehingga tugas ini dapat terselesaikan. 4. Guru privatku (Oktarin) yang selalu membacakan buku methopen disaat penulis mengalami revisi saat pembuatan karya tulis ini. Makasih ya bu guru 5. Teman-temanku (kopok yang selalu gembredek nyari buku, suryani yg selalu apes dalam pengambilan data awal), kremi (Erni) yang selalu santai dengan tugas nya. Cemungut yaccchhh 6. Teman-teman seperjuangan STIKes Kusuma Husada Surakarta yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu dan Almamater tercinta sukses selalu ya kawan.
vi
CURICULUM VITAE
Nama
: Gipfel Remedina
Tempat, Tanggal Lahir
: Wonogiri, 15 September 1992
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Kunden RT 01/09, Bulu, Sukoharjo
PENDIDIKAN 1. SD Negeri Bulu 3
LULUS TAHUN 2004
2. SMP Al-Islam 1 Surakarta
LULUS TAHUN 2007
3. SMA Al-Islam 1 Surakarta
LULUS TAHUN 2010
4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Angkatan 2010/2011
vii
Prodi DIII Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013 Gipfel Remedina B10 081 TINGKAT PENGETAHUAN IBU USIA 40-45 TAHUN TENTANG PRE MENOAPAUSE DI DESA KUNDEN, KECAMATAN BULU, SUKOHARJO xiv + 46 halaman + 15 lampiran + 7 tabel + 2 gambar ABSTRAK Latar Belakang : Seiring dengan peningkatan usia, banyak terjadi proses perkembangan dan pertumbuhan pada manusia. Masa dimana perkembangan dan pertumbuhan akan berhenti di suatu tahapan. Wanita yang menjalani fase pre menopause akan mengalami kekacauan dalam pola menstruasi dan hal ini akan dialami wanita hampir di seluruh dunia. Berdasarkan studi pendahuluan melalui wawancara pada 10 orang 7 orang belum mengetahui tentang pre menopause dan 3 orang sudah mengetahui tentang pre menopause. Pre menopause merupakan siklus kehidupan wanita yang normal sedangkan penerimaan kondisi ini berbedabeda maka alangkah baiknya sebelum memasuki masa pre menopause pengetahuan ibu usia 40-45 tahun sangat penting untuk di ketahui agar para wanita lebih tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi dalam dirinya. Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu usia 40-45 tahun tentang pre menopause di Desa Kunden, Kec: Bulu, Kab: Sukoharjo dalam tingkat baik, cukup, dan kurang. Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah Deskriptif Kuantitatif, lokasi penelitian Desa Kunden Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo pada tanggal 5 Januari – 10 Februari 2013. Jumlah responden 42 orang, dengan tehnik pengambilan sample tehnik Sampling Jenuh. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan analisa data yang dilakukan dengan komputerisasi menggunakan SPSS 17 for windows. Hasil Penelitian : Dari 42 responden di dapatkan mean 16,62 SD 5,574 di dapatkan hasil tingkat pengetahuan ibu usia 40-45 tahun tentang pre menopause pada kategori baik 6 responden (9,52%), cukup 46 responden (73,02%) dan kurang 11 responden (17,46%) kemungkinan dikarenakan pendidikan dan pengalaman dalam memperoleh informasi. Selain itu juga dikarenakan tempat tinggal, dimana seseorang yang bertempat tinggal di kota akan lebih mudah mendapat informasi dari pada di pedesaan. Kesimpulan : Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu tentang pre menopause di Desa Kunden, Kec: Bulu, Kab: Sukoharjo adalah katagori cukup yaitu sebanyak 46 responden (73,02%). Kata kunci : Pengetahuan, Ibu, Pre Menopause Kepustakaan : 18 literatur ( Tahun 2009 s/d 2012)
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................
iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...............................................................
vi
CURICULUM VITAE .................................................................................
vii
ABSTRAK ...................................................................................................
viii
DAFTAR ISI .................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................
xiv
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................
1
B. Perumusan Masalah ...............................................................
3
C. Tujuan Penelitian ...................................................................
3
D. Manfaat Penelitian .................................................................
4
E. Keaslian Penelitian ................................................................
5
F. Sistematika Penulisan ............................................................
6
TINJAUAN PUSTAKA A. Teori dan Masalah yang Diteliti ............................................
8
1. Pengetahuan.....................................................................
8
a. Pengertian Pengetahuan ...........................................
8
ix
b. Tingkat Pengetahuan ................................................
8
c. Cara Memperoleh Pengetahuan ..............................
10
d. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ...............
12
e. Sumber-sumber Pengetahuan ...................................
13
2. Pre Menopause ...............................................................
14
a. Pengertian .................................................................
14
b. Proses Pre menopause ..............................................
15
c. Tanda-tanda Pre menopause ....................................
15
d. Gejala-gejala Pre menopause ...................................
16
e. Faktor yang Berpengaruh Terhadap Pre menopause ................................................................
19
f. Kesiapan Dalam Menghadapi Pre menopause.........
20
g. Dampak Pre menopause ..........................................
21
B. Kerangka Teori .......................................................................
23
C. Kerangka Konsep ...................................................................
23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian .............................................
24
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................
24
C. Populasi, Sampel, dan Tehnik Pengambilan Sampel .............
24
D. Instrumen Penelitian ...............................................................
25
E. Teknik Pengumpulan Data .....................................................
29
F. Variabel Penelitian .................................................................
30
G. Definisi Operasional ..............................................................
31
x
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ...................................
32
I. Etika Penelitian .......................................................................
34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V
A. Gambaran Umum ..................................................................
36
B. Hasil Penelitian ......................................................................
36
C. Pembahasan ...........................................................................
37
D. Keterbatasan Penelitian .........................................................
39
PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................
40
B. Saran ......................................................................................
40
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
42
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner.............................................................................. 26 Tabel 3.2 Definisi Operasional............................................................................. 31 Tabel 4.1 Tingkat Pengetahuan Ibu Usia 40-45 Tahun Tentang Pre Menopause.......................................................................................... 37
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori.................................................................................. 23 Gambar 2.2 Kerangka Konsep.............................................................................. 23
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal Lampiran 3. Surat Balasan Pengambilan Data Awal Dari Kepala Desa Lampiran 4. Surat Ijin Uji Validitas Dan Reliabilitas Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas Dari Kepala Desa Lampiran 6. Surat Ijin Penggunaan Lahan Lampiran 7. Surat Balasan Penggunaan Lahan Penelitian Dari Kepala Desa Lampiran 8. Surat Permohonan Ijin Menjadi Responden Lampiran 9. Lembar Kesediaan Menjadi Responden Lampiran 10. Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 11. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Lampiran 12. Kuesioner Penelitian dan Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran 13. Hasil Tabulasi Penelitian Lampiran 14. Hasil Perhitungan Lampiran 15 Lembar Konsultasi
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Seiring dengan peningkatan usia, banyak terjadi proses perkembangan dan pertumbuhan pada manusia. Masa dimana perkembangan dan pertumbuhan itu akan berhenti pada suatu tahapan, sehingga berikutnya akan terjadi banyak perubahan yang terjadi pada fungsi tubuh manusia. Perubahan tersebut biasanya terjadi pada proses menua, karena pada proses ini banyak terjadi perubahan fisik maupun psikologis. Perubahan tersebut paling banyak terjadi pada wanita karena pada proses menua terjadi suatu fase yaitu fase pre menopause. Fase pre menopause adalah fase dimana terjadi peralihan dari masa subur menuju masa tidak adanya pembuahan (anovulotoair) (Proverawati, 2010). Wanita yang menjalani fase pre menopause akan mengalami kekacauan dalam pola menstruasi, terjadi perubahan psikologis/ kejiwaan, perubahan fisik. Hal ini biasanya terjadi 4-5 tahun sebelum menopause, dan sekitar 40-80% dari semua wanita dalam usia klimakterium mempunyai keluhan baik fisik maupun psikologis (Manuaba 2009). Sindrom pre menopause di alami oleh banyak wanita hampir di seluruh dunia, sekitar 70-80% wanita Eropa, 60% di Amerika, 57% di Malaysia, 18% di Cina dan 10% di Jepang, dan Indonesia (Proverawati, 2010). Berdasarkan penelitian oleh Wijayanti, Maria Tri tahun 2011 di Desa Jendi Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri dengan judul Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan kecemasan pada wanita Pre Menopause
1
2
tahun 2011 di dapatkan hasil Pengetahuan sebelum pendidikan kesehatan yaitu kurang 49 orang (79%), cukup 11 orang (17,7%) dan baik 2 orang (3,3%). Setelah pendidikan kesehatan kurang 2 orang (3,3%), cukup 26 orang (41,9%) dan baik 34 orang (54,8%). Berdasarkan data statistik dari Departemen Kesehatan pada tahun 2000, jumlah penduduk wanita berusia 50 tahun ke atas telah mencapai 15,5 juta orang dan diperkirakan pada tahun 2020 jumlah perempuan hidup dalam usia menopause tersebut terus bertambah jumlahnya menjadi 30,3 juta jiwa (Baziad, 2003). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 7 Oktober 2012 di Desa Kunden di dapatkan hasil, bahwa jumlah penduduk wanita di Desa Kunden, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo sebanyak 2.020 orang. Dari jumlah tersebut di peroleh data penduduk wanita yang usia 40-45 tahun 63 orang . Dari hasil studi pendahuluan melalui wawancara pada 10 orang ibu berusia 40-45 tahun di Desa Kunden di dapat 7 wanita belum mengetahuai tentang pre menopause dan 3 orang mengetahui tentang pre menopause. Keadaan yang kurang sadar akan arti pre menopause dalam diri masing-masing wanita di Desa Kunden tersebut sebagian besar dari mereka berlulusan SD atau SMP (Data Primer Oktober 2012). Pre menopause merupakan bagian dari siklus kehidupan wanita yang normal sedangkan penerimaan kondisi ini berbeda-beda pada setiap wanita, maka alangkah baiknya apabila gejala-gejala pre menopause di ketahui secara jelas sebelum memasuki masa pre menopause pada usia 40-45 tahun maka dari
3
itu, pengetahuan ibu usia 40-45 tahun sangat penting untuk di ketahui agar para wanita lebih tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi dalam dirinya (Suwarno, 2004). Berdasarkan data di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Usia 40-45 Tahun tentang Pre Menopause di Desa Kunden Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo”.
B. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian dari latar belakang, maka dapat di rumuskan permasalahan sebagai berikut: “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu usia 40-45 tahun tentang Pre Menopause di Desa Kunden Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo?”
C. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum Mengetahui tingkat pengetahuan ibu usia 40-45 tentang pre menopause di Desa Kunden Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu usia 40-45 tentang pre menopause di Desa Kunden Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo pada tingkat baik. b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu usia 40-45 tentang pre menopause di Desa Kunden Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo pada tingkat cukup.
4
c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu usia 40-45 tentang pre menopause di Desa Kunden Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo pada tingkat kurang.
D. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi ilmu pengetahuan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan yang bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya tentang pre menopause. 2. Bagi diri sendiri Memberikan gambaran dan kesempatan pada peneliti untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di institusi pendidikan dalam praktek
nyata
terutama dalam lingkup kesehatan reproduksi dan statistik penelitian dalam mengetahuai seberapa besar pengetahuan ibu usia 40-45 tahun mengenai pre menopause. 3. Bagi Institusi a. Bagi Puskesmas Memberikan masukan bagi lahan penelitian agar dapat meningkatkan kualitas dalam memberikan KIE/ pengetahuan dalam menghadapi pre menopause. b. Bagi STIKes Kusuma Husada Surakarta Memberikan masukan secara konseptual sesuai hasil penelitian dan pengembangan ilmu pada mata kuliah kebidanan tentang pre menopause dan untuk menambah referensi di STIKes Kusuma Husada Surakarta.
5
E. KEASLIAN PENELITI Penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti lain yaitu: 1. Fitrianasari, N (2012), dalam penelitiannya berjudul “Tingkat pengetahuan ibu-ibu usia 45-50 tahun tentang menopause di Desa Pungusari, Plupuh, Sragen . Metode penelitian yang di gunakan deskriptif kuantitatif dengan, sampel dalam penelitian ini adalah wanita usia 45-50 tahun sebanyak 42 orang, tehnik pengambilan sampel yaitu tehnik sampling jenuh instrument menggunakan kuesioner dan analisa data dilakukan dengan komputerisasi menggunakan progam SPSS 16 for windows. Hasil yang di peroleh yaitu bahwa pengetahuan ibu tentang menopause adalah cukup yaitu sebanyak 33 responden (78,57%). Perbedaan antara keaslian dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis yaitu terletak pada judul, sampel, jumlah sampel, hasil penelitian, lokasi penelitian dan waktu penelitian. Sedangkan untuk persamaannya adalah jenis dan rancangan penelitian, tehnik pengambilan sampel, instrumen penelitian, dan analisa data. Judul dari penelitian penulis adalah Tingkat Pengetahuan Ibu Usia 40-45 tahun tentang Pre Menopause di Desa Kunden, Kec: Bulu, Kab: Sukoharjo, sampel yang penulis ambil adalah ibu usia 40-45 tahun tentang Pre Menopause dengan jumlah total sampel 63 responden, tehnik pengambilan sampel yang digunakan yaitu dengan Sampel Jenuh. Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu tentang pre menopause di Desa Kunden, Kec: Bulu, Kab: Sukoharjo sebagian besar berperilaku cukup
6
yaitu 46 responden (73,02%). Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kunden, Kec: Bulu, Kab: Sukoharjo pada tanggal 5 Januari 2013 – 10 Februari 2013.
F. SISTEMATIKA PENULISAN Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 Bab, yaitu: BAB I
PENDAHULUAN Dalam bab ini menjelaskan tentang karya tulis secara singkat yang meliputi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini berisi tentang teori dalam masalah yang di teliti antara lain tentang pengetahuan, pre menopause, kerangka teori penelitian, dan kerangka konsep penelitian.
BAB III
METODE PENELITIAN Dalam bab ini terdiri dari jenis dan rancangan penelitian, lokasi, waktu penelitian, populasi dan sampel serta tehnik pengambilan sampel penelitian, instrument penelitian, tehnik pengumpulan data penelitian, variabel penelitian, definisi operasional penelitian, metode pengolahan, dan analisa data penelitian, dan etika penelitian.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang pembahasan atas hasil penelitian yang
7
dilakukan dalam rangka menjawab pokok permasalahan dengan menganalisa data yang telah diperoleh. BAB V
PENUTUP Bab ini merupakan bab penutup yang terdiri dari dua sub bab yaitu kesimpulan dan saran. Kesimpulan dirumuskan untuk menjawab tujuan penelitian dan inti dari pembahasan sedangkan saran merupakan cara pemecahan masalah yang realistis operasional artinya saran tersebut dapat diterima dan dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORI 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan adalah hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu subjek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yaitu Indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2010). Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya yang berbeda sekali dengan kepercayaan (beliefs), takhayul (superstitions) dan penerangan yang keliru (miss informations) (Soekanto, 2007). b. Tingkat Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan seseorang mempunyai tingkatan yang berbeda-beda dalam domain kongnitif dan mempunyai 6 tingkatan yaitu: 1) Tahu (know) Tahu diartikan hanya sebagai recall (mengingat kembali) sesuatu yang telah di pelajari sebelumnya.
8
9
2) Memahami(comprehension) Memahami bukanlah obyek yang hanya sekedar tahu tetapi dapat menjelaskan secara benar tentang obyek yang telah di ketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. 3) Aplikasi (aplication) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah di pelajari dan dapat mengaplikasikan pada situasi yang lain 4) Analisis (analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja dapat
menggambarkan
(membuat
bagan)
membedakan
,mengelompokkan dan sebagainya. 5) Sintesis (synthesis) Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakkan salam satu hubungan yang logis dari komponen-komponen pengetahuan yang di miliki. Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasiformulasi yang telah ada.
10
6) Evaluasi (evaluation) Evaluasi
ini
berkaitan
dengan kemampuan
seseorang untuk
melakukan penilaian terhadap suatu objek dan di dasarkan pada suatu kriteria yang di tentukan sendiri atau kriteria yang telah ada. c. Cara memperoleh pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2010), cara memperoleh pengetahuan ada 2 cara, yaitu : 1) Cara tradisional atau non ilmiah a) Cara coba salah (Trial and Error) Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan. Apabila seorang menghadapi persoalan atau masalah, upaya pemecahannya dilakukan dengan coba-coba saja. b) Secara kebetulan Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan. c) Cara kekuasaan atau otoritas Pengetahuan diperoleh berdasarkan pada pemegang otoritas yaitu orang yang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas, pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan. Pengetahuan tersebut diterima tanpa terlebih dahulu menguji dan membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris ataupun berdasarkan penalaran sendiri.
11
d) Berdasarkan pengalaman pribadi Pengalaman pribadi dapat diupayakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang lalu. e) Melalui akal sehat (Common Sense) Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat menemukan teori atau kebenaran. f) Kebenaran melalui wahyu Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. g) Kebenaran sesuai intuitif Kebenaran ini diperoleh manusia secara cepat karena prosesnya diluar kesadaran dan tanpa penalaran atau berfikir. Kebenaran ini sulit dipercaya karena tidak diperoleh dengan cara rasional dan sistematis. h) Melalui jalan pikiran Dalam
memperoleh
kebenaran
pengetahuan,
manusia
telah
menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi. 2) Cara modern atau cara Ilmiah Mengadakan pengamatan langsung terhadap gejala-gejala alam atau
12
kemasyarakatan, kemudian hasil pengamatan tersebut dikumpulkan dan diklasifikasikan serta diambil kesimpulan umum. d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan menurut Notoatmodjo (2010), antara lain: 1) Pendidikan Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. 2) Pengalaman Suatu pengalaman itu dapat dikaitkan dengan umur dan pendidikan individu, maksudnya adalah pendidikan yang tinggi maka pengalaman individu tersebut akan luas, sedangkan semakin tua umur seseorang maka pengalaman akan semakin banyak. 3) Sosial ekonomi Ekonomi disini dikatkan dengan pendidikannya, ekonomi baik tingkat pendidikan
seseorang
juga
akan
tinggi,
sehingga
tingkat
pengetahuannya juga akan tinggi. 4) Budaya Budaya sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan seseorang karena informasi yang baru akan disaring kira-kira sesuai apa tidak dengan tradisi yang ada dan agama yang di anut.
13
e. Sumber-sumber Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2010), beberapa sumber pengetahuan antara lain sebagai berikut: 1) Kekuasaan atau otoritas Sumber pengetahuan tersebut berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik
formal
maupun
informal,
pemuka
agama,
pemegang
pemerintahan dan sebagainya. Pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pemegang otoritas, yakni orang yang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan. Para pemegang otoritas pada prinsipnya mempunyai mekanisme yang sama di dalam penemuan pengetahuan sehingga orang lain menerima pendapat yang di kemukakan tanpa terlebih dulu membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris ataupun penalaran sendiri. Hal ini di sebabkan karena orang yang menerima pendapat tersebut menganggap bahwa apa yang dikemukakannya adalah benar. 2) Pengalaman pribadi Pengalaman adalah guru yang baik. Pengalaman dapat di gunakan sebagai sumber pengetahuan yaitu dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu. 3) Akal sehat Sebelum ilmu pendidikan berkembang, para orang tua zaman dahulu
14
agar anaknya mau menuruti nasihat orang tuanya, maka menggunakan cara hukuman fisik seperti menjewer telinga. Cara ini sekarang berkembang menjadi kebenaran bahwa hukuman adalah metode (meskipun bukan yang paling baik) bagi pendidikan anak. 4) Instuisi Kebenaran secara intuitif diperoleh secara cepat melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berfikir. Kebenaran yang di peroleh melalui intuitif sukar di percaya karena kebenaran ini tidak menggunakan cara yang rasional dan sistematis karena hanya berdasarkan intuisi atau suara hati atau bisikan hari saja.
2. Pre Menopause a. Pengertian 1) Pre menopause adalah masa sekitar usia 40 tahun dengan dimulainya siklus haid yang tidak teratur, memanjang, sedikit atau banyak, yang kadang-kadang di sertai nyeri (Baziad, 2003). 2) Pre menopause adalah sebagai permulaan transisi klimakterium, yang dimulai beberapa (2-5) tahun sebelum menopause (Proverawati, 2010). 3) Pre menopause adalah masa sebelum berlangsungnya perimenopause, yaitu sejak fungsi reproduksinya mulai menurun sampai timbulnya keluhan atau tanda-tanda menopause (Kasdu, 2004).
15
b. Proses pre menopause Menurut Sarwono (2007) pre menopause mengalami beberapa proses, terjadinya pre menopause karena semakin tuanya ovarium sehingga fungsinya dalam memproduksi estrogen menjadi menurun. Proses menjadi tua sudah mulai pada umur 40 tahun, jumlah folikel pada ovarium waktu lahir ± 750.000 buah, dan pada saat pre menopause tinggal beberapa buah. Tambahan pula folikel yang tersisa ini rupanya juga lebih resisten terhadap rangsangan gonadrotropin dengan demikian, siklus ovarium yang terdiri atas pertumbuhan folikel, ovulasi, dan pembentukan korpus luteum lambat laun berhenti. Saat usia pre menopause terdapat penurunan produksi estrogen dan kenaikan hormon gonadotropin. Kadar hormon ini akhir ini terus tetap tinggi sampai kira-kira 15 tahun setelah menopause, kemudian mulai menurun. Tinggi kadar hormon gonadotropin di sebabkan oleh berkurangnya produksi estrogen. Keadaan ini menurunkan rangsangan pada hipotalamus dan hipofise. Penurunan kadar estrogen mempengaruhi organ-organ tubuh yang berada di bawah pengaruh estrogen. c. Tanda-tanda pre menopause Menurut Kasdu (2004) wanita-wanita yang memasuki dewasa madya yang usianya berkisar antara 40-45 tahun memasuki babak baru dalam rentang kehidupannya.Pada masa dewasa madya sebagian wanita mengalami masa premenopause, yaitu masa sebelum berlangsungnya perimenopause, yaitu sejak fungsi reproduksinya mulai menurun, sampai
16
timbulnya keluhan atau tanda-tanda menopause. Semua wanita pasti akan mengalami masa pre menopause. Hal ini merupakan tahap akhir proses biologi yang dialami wanita berupa penurunan produksi hormon seks wanita yaitu hormone estrogen dan progesterone.Tanda-tanda dari pre menopause adalah terjadinya perubahan, baik perubahan fisik maupun perubahan psikis yang disebabkan oleh penurunan produksi hormon estrogen. Perubahan fisik meliputi ketidakteraturan siklus haid, haid yang sangat banyak atau sedikit, perasaan panas, berkeringat dimalam hari dan tidak ada hentinya, kerapuhan tulang, badan menjadi gemuk, dan muncul gejala penyakit. Sedangkan perubahan psikis meliputi adanya kecemasan, ingatan menurun, mudah tersinggung, stress dan depresi. d. Gejala-gejala pre menopause Menurut Proverawati (2010) gejala pre menopause adalah sebagai berikut: 1) Gejala vasomotor Hot flush (perasaan panas dari dada hingga wajah), wajah dan leher menjadi berkeringat. Kulit menjadi kemerahan muncul di dada dan lengan terasa panas (hot flushes) terjadi beberapa bulan atau beberapa tahun sebelum dan sesudah berhentinya menstruasi. Perasaan panas ini terjadi akibat peningkatan aliran darah di dalam pembuluh darah wajah, leher, dada dan punggung.
17
2) Night sweat (keringat di malam hari) Keringat dingin dan gemetaran juga dapat terjadi selama 30 detik sampai dengan 5 menit. 3) Dryness vaginal (kekeringan pada vagina) Kekeringan vagina terjadi karena leher rahim sedikit sekali mengeluarkan lender. Hal ini di sebabkan kekurangan estrogen yang menyebabkan dinding vagina menjadi tipis, lebih kering dan kurang elastis. 4) Penurunan daya ingat dan mudah tersinggung Hal ini dapat terjadi pada pre menopause karena produksi endrofin mengalami penurunan hal ini terjadi karena kadar estrogen dalam darah juga mengalami penurunan. Penurunan kadar endrofin, dopamin, dan serotonin mengakibatkan gangguan yang berupa menurunya daya ingat dan suasana hati yang sering berubah atau mudah tersinggung. 5) Insomnia (susah tidur) Susah tidur di sebabkan keringat di malam hari, wajah memerah dan perubahan lainnya. Selain itu kesulitan tidur dapat di sebabkan karena rendah kadar serotonin pada masa pre menopause. Kadar serotonin dipengaruhi oleh kadar endorfin. 6) Gejala akibat kelainan metabolic Meliputi kelainan metabolisme lemak hati. Penurunan kadar estrogen menyebabkan meningkatnya kadar kolesterol Low Density Lipoprotein
18
(LDL) dan menurunya kadar kolesterol High Density Lipoprotein (HDL). 7) Depresi (rasa cemas) Depresi atau stress sering terjadi pada wanita yang berada pada masa pre menopause. Hal ini berkaitan dengan penurunan hormon estrogen sehingga menyebabkan wanita ini stress atau pun depresi. 8) Fatigue (mudah lelah) Rasa lelah seringkali muncul ketika menjelang masa pre menopause karena terjadi perubahan hormonal pada wanita yaitu terutama hormone estrogen. 9) Penurunan libido Faktor-faktor yang berkaitan dengan penurunan libido pada wanita usia pertengahan begitu kompleks termasuk depresi, gangguan tidur dan keringat malam hari. Keringat malam dapat menganggu tidur dan kekurangan tidur mengurangi energi untuk yang lain, termasuk aktifitas seks. Hal tersebut terjadi karena terjadi perubahan pada vagina seperti kekeringan, yang membuat area genetal sakit dan selain itu terjadi perubahan hormonal sehingga dapat menurunkan gairah seks. 10) Dyspareunia (rasa sakit ketika berhubungan seksual) Hal ini terjadi karena vagina menjadi pendek, menyempit hilang elastisitasnya, epitelnya tipis, dan mudah trauma karena kurang lubrikasi.
19
11) Inkontinensia urin (besar) Beberapa wanita menemukan kebocoran air seni selama latihan, bersin, tertawa, atau berjalan. Hal ini di sebabkan karena estrogen mempengaruhi mukosa uretra, otot polos dan tonus alfa adrenergic sehingga mengakibatkan kesulitan menampung air seni yang cukup lama hingga dapat sampai ke kamar mandi. 12) Ketidakteraturan siklus haid Gangguan siklus haid seperti polymenorrhoea, olygomenorrhoea, amenorrhoea dan metrorragia, hal ini terjadi karena kadar estrogen menurun saat pre menopause. 13) Gejala kelainan metabolisme mineral Mudah terjadi fraktur pada tulang, akibat ketidak seimbangan absorpsi dan resorbsi mineral terutama pada kalsium, apabila hal ini berlangsung lama, maka dapat mengakibatkan oesteoporosis. e. Faktor- faktor yang berpengaruh terhadap gejala pre menopause Menurut Proverawati (2010) faktor yang berpengaruh terhadap gejala-gejala pre menopause adalah : 1) Faktor psikis Perubahan-perubahan psikologis maupun fisik ini berhubungan dengan kadar estrogen, gejala yang menonjol adalah berkurangnya tenaga dan gairah,
berkurangnya
konsentrasi
timbulnya perubahan emosi.
dan
kemampuan
akademik,
20
2) Sosial ekonomi Keadaan sosial ekonomi mempengaruhi faktor fisik, kesehatan dan pendidikan. Faktor tersebut cukup baik, akan mengurangi beban fisiologi dan psikologis. 3) Budaya dan lingkungan Pengaruh budaya dan lingkungan sudah di buktikan sangat mempengaruhi wanita dapat atau tidak dapat menyesuikan diri dengan fase pre menopause. 4) Faktor lain Menarch yang terlambat berpengaruh terhadap keluhan-keluhan klimakterium yang ringan. f. Kesiapan dalam menghadami pre menopause Menurut Kasdu (2004) di perlukan kesiapan menghadapi pre menopause antara lain yaitu: 1) Mengonsumsi makanan bergizi Pemenuhan gizi seperti makan-makanan yang rendah lemak, kacangkacangan, susu yang rendah lemak serta mengurangi kopi, alkohol, makanan pedas akan sangat membantu dalam menghambat berbagai dampak negativ pre menopause terhadap kinerja otak, mencegah kulit kering, serta berbagai penyakit lainnya dengan cara memperhatikan porsinya dan pola makan yang sehat. 2) Menghindarkan stress Diusahakan untuk membiasakan gaya hidup rileks dan menghindarkan
21
tekanan yang dapat membebani pikiran. Hal ini penting untuk mengatasi dampak psikologis dari pre menopause. 3) Olahraga secara teratur Selain menguatkan tulang olahraga juga sudah terbukti bisa mencegah penyakit jantung, diabetes, jenis kanker tertentu, dan juga mengusir stress. 4) Berkonsultasi dengan dokter Masa pre menopause merupakan peristiwa normal yang akan terjadi di setiap wanita, tetapi tidak ada salahnya jauh-jauh hari sebelum memasuki masa tersebut, mereka cukup mendapat informasi yang benar, apabila wanita yang akan memasuki usia pre menopause tidak mendapatkan informasi yang cukup hal tersebut akan berdampak pada psikologi pada dirinya. Tidak ada salahnya jika wanita yang akan memasuki usia pre menopause berkonsultasi dengan dokter. g. Dampak Pre Menopause Menurut Proverawati (2010) dampak pre menopause ada 2 yaitu: 1) Masalah Fisik Back pain (sakit tulang punggung), sakit dada, keringat dingin waktu malam hari, berdebar-debar, hot-flush (rasa panas dimuka), dan gatal pada kulit. 2) Masalah Psikologi Gejala fisik yang dirasakan dapat memicu munculnya masalah psikis. Perasaan yang biasanya muncul pada fase ini antara lain
22
rapuh, sedih, dan tertekan. Akibatnya wanita pada masa pre menopause ini menjadi depresi/stres, tidak konsentrasi bekerja dan mudah tersinggung.
23
B. KERANGKA TEORI Kerangka teori dalam penelitian ini dapat di gambarkan sebagai berikut: Sumber pengetahuan 1. 2. 3. 4.
Kekuasaan atau otoritas Pengalaman pribadi Akal sehat Instuisi
Pengetahuan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan : 1. 2. 3. 4.
Pendidikan Pengalaman Sosial ekonomi Budaya
Pre menopause: 1. Pengertian pre menopause 2. Proses pre menopause 3. Tanda - tanda pre menopause 4. Gejala pre menopause 5. Faktor - faktor yang berpengaruh terhadap gejala pre menopause 6. Kesiapan dalam menghadapi pre menopause 7. Dampak Pre menopause
Gambar 2.1 Kerangka Teori Sumber Modifikasi: Baziad (2003), Notoatmodjo (2010), Kasdu (2004), Sarwono (2007), Proverawati (2010)
C. KERANGKA KONSEP
Tingkat Pengetahuan Ibu Usia 40-45 Tahun tentang Pre Menopause
Baik Cukup Kurang
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian Ditinjau dari tujuan penelitian yang akan dicapai, penelitian yang dilakukan ini menggunakan jenis deskriptif kuantitatif. Menurut Notoatmodjo (2010), penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi suatu keadaan secara objektif. Menurut Sugiyono (2009), kuantitatif adalah data penelitian yang berbentuk angka dan analisis menggunakan statistik.
B. Lokasi dan Waktu Lokasi dan waktu penelitian merupakan rencana tentang tempat dan jadwal yang akan dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitian (Hidayat, 2010). 1. Lokasi Penelitian Penelitian inidilaksanakan di Desa Kunden, Kecamatan Bulu, Sukoharjo 2. Waktu penelitian Penelitian inidilaksanakan 5 Januari - 10 Februari 2013
C. Popolasi, Sampel, dan Tehnik Pengambilan sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek peneliti (Arikunto, 2010).Populasi yangdi teliti adalah semua ibu usia 40-45 tahun yang bertempat tinggal di Desa Kunden, Kecamatan Bulu, Sukoharjo berjumlah 63 orang.
24
25
2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi.Apabila subjek kurang dari 100, lebih baik sampel yang diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar, sampel dapat di ambil antara 10% - 15 %, atau 20% -25% atau lebih (Arikunto, 2010). Sampel yang diambil untuk penelitian adalah ibu usia 40-45 tahun di Desa Kunden, Kecamatan Bulu, Sukoharjo berjumlah 63 orang 3. Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikan rupa sehingga diperoleh sampel (contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh, atau dapat mengambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Dengan istilah lain, sampel harus representatif (Arikunto, 2010). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sampling Jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil (Sugiyono, 2009).
D. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik(cermat, lengkap, dan sistematis) sehingga lebih mudah diolah. Instrument dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yaitu daftar
26
pernyataan yang sudah tersusun baik, sudah matang, dimana responden tinggal memberikan jawaban atau memberikan tanda-tanda tertentu (Saryono,2008). Pernyataan yang diberikan kepada responden adalah mengenai pengetahuan tentang masa pre menopause.Peneliti membagikan kuesioner kepada responden berjumlah 42 pernyataan tertutup yaitu pernyataan yangsudah di sediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih jawaban sesuai dengan keyakinannya.Di dalam kuesioner ini terdapat 2 pernyataan, pernyataan positif (favorable) ialah pernyataan yang mendukung yaitu jawaban dan responden sesuai dengan maksud peneliti. Pernyataan negative (unfavorable) ialah pernyataan yang tidak mendukung yaitu jawaban dan responden tidak sesuai dengan maksud peneliti, untuk penyataan positif jawaban benar maka mendapatkan nilai 1 dan apabila salah maka mendapatkan nilai 0, dan untuk penyataan negatif maka jawaban benar mendapatkan nilai 0 dan apabila salah maka mendapatkan nilai 1. Pengisian kuesioner tersebut dapat memberikan tanda centang (√) pada jawaban yang di anggap benar. Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Pre Menopause No Aspek No. Kuesioner FavorabelUnfavorable Jumlah * 1. Pengertian pre menopause 1 ,3,5 2,4, 6 6 2. Proses pre menopause 7,8* 9, 10 4 3. Tanda-tanda pre menopause 11, 12 13, 14 4 4. Gejala pre menopause 18,19,21,23,25*, 15,16,17,20,22*, 16 27,28, 30* 24,26*, 29 5. Faktor-faktoryang 31*, 34 32, 33* 4 mempengaruhi gejala pre menopause 6. Kesiapan dalam menghadapi 36, 37, 38 39*, 40, 35 6 Pre menopause 7. Dampak pre menopause 41 42 2 42 Jumlah total soal Sumber: Data Primer November 2012
27
Instrumen supaya “valid” dan “reliable” maka sebelum di gunakan perlu di uji coba terlebih dahulu.Uji coba minimal dilakukan terhadap 20 orang (Notoatmodjo, 2010).Pada penelitian ini uji validitasdilakukan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo terhadap 25 orang ibu usia 40-45 tahun pada tanggal 11 Desember 2012. 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benarbenar mengukur apayang diukur. Hal ini untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita susun tersebut mampu mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu di uji dengan uji korelasi antara skors (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skors total kuesioner tersebut. Apabila kuesioner tersebut telah memiliki validitas konstruk, berarti semua item (pertanyaan) yang ada di dalam kuesioner itu mengukur konsep yang kita ukur (Notoatmodjo, 2010). Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah yang di kemukakan oleh person yaitu rumus korelasi product momentsebagai berikut dan menggunakan olah data SPSS versi 17: Rxy =
{N å x
N (å xy ) - (å x. å y ) 2
Keterangan: N
= jumlah responden
rxy = koefisien korelasi product moment x
= skor pertanyaan
{
- (å x) 2 N å y 2 - (å y ) 2
}}
28
y
= skor total
xy = skor pertanyaan dikalikan skor total (Riwidikdo,2010). Instrumen dikatakan valid atau tidak dengan melihat besarnya nilai taraf signifikan. Instrumen dikatakan valid jika nilai taraf signifikanp-value < 0,05 (Riwidikdo, 2010).Hasil uji validitas menunjukkan bahwa kuesioner tingkat pengetahuan ibu usia 40 - 45 tahun tentang pre menopause yang terdiri dari 42 butir pernyataan terdapat 9 butir pernyataan yang tidak valid p-value > 0,05 yakni item pernyataan nomer 1, 8, 22, 25, 26, 30, 31, 33, dan 39 sehingga item yang valid 33 butir pernyataan. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo,2010). Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dengan cara mencoba instrumen satu kali saja, analisa data yang di gunakan adalah Alpha Cronbach dan menggunakan system olah data SPSS versi 17:
2 æ k öæç å S i ö÷ ri = ç ÷ 12 S t ÷ø è k - 1 øçè
Keterangan:
ri St
: reliabilitas instrumen (koefisien Cronbach’s Alpha) 2
åS
: varians total atau varians skor total 2 i
: jumlah varian butir
29
k
: banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal Angket dikatakan reliabel apabila memiliki nilai koefisien
Cronbach’s Alpha minimal 0,7 sehingga untuk mengetahui sebuah angket dikatakan reliabel atau tidak dengan melihat besarnya nilai alpha (Riwidikdo, 2010). Pada kuesioner tingkat pengetahuan ibu usia 40-45 tahun dilakukan uji reliabilitas di peroleh nilai cronbach alpa sebesar 0,734 (> 0,7) sehingga kuesioner termasuk dalam katagori reliabel dan dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data.
E. Teknik Pengumpulan Data Menurut Sugiyono (2009) teknik pengumpulan data ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. 1. Data Primer Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada penggumpul data. Pada penelitian ini peneliti menggunakan: a) Interview (wawancara) Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan atau keyakinan pribadi.Wawancara ini dapat dilakukan secara berstruktur maupun tidak bersetruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun dengan telepon. Wawancara di sini digunakan untuk memperoleh data awal penelitian.
30
b) Kuesioner (angket) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk di jawabnya. Kuesioner dapat berupa pertanyaan/ pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim lewat pos, atau internet dan hal ini sangat cocok digunakan bila responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang tingkat pengetahuan ibu usia 40-45 tahun di Desa Kunden, Kec: Bulu, Kab: Sukoharjo 2. Data Sekunder Data sekunder adalah sumber yang tidak langsungmemberikan data kepada penggumpul data. Cara mendapatkan data sekunder ini adalah lewat orang lain atau lewat dokumen seperti buku-buku, surat kabar, transkip, data-data.Pada penelitian ini peneliti menggunakan lewat dokumen, datadata, serta dari kepala desa. Data sekunder di sini untuk mendapatkan jumlah ibu usia 40-45 tahun pada bulan Oktober 2012 di Desa Kunden, Kec: Bulu, Kab: Sukoharjo yang di peroleh dari Kepala Desa.
F. Variabel Penelitian Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau di dapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep pengertian tertentu misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status
31
perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan wanita usia 40-45 tahun tentang pre menopause.
G. Definisi Operasional Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang di maksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan (Notoatmodjo, 2010). Table 3.2Definisi Operasional Variabel Definisi Skala ukur Operasional Tingkat Kemampuan / Ordinal pengetahuan ibu pengetahuan yang usis 40 - 45 dimiliki ibu usia 40 tahun tentang – 45 tahun tentang pre menopause pre menopause tentang: 1. Pengertian pre menopause 2. Proses pre menopause 3. Tanda - tanda pre menopause 4. Gejala pre menopause 5. Faktor - faktor yang berpengaruh terhadap gejala pre menopause 6. Kesiapan dalam menghadapi pre menopause 7. Dampak pre menopause Sumber :Data Primer November 2011
Hasil a) Baik, bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD b) Cukup, bila nilai responden yang diperoleh adalah mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1SD. c) Kurang, bila nilai responden yang diperoleh adalah (x) < mean – 1SD. (Riwidikdo,2010)
32
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data Menurut Notoatmodjo (2010) langkah – langkah yang digunakan dalam pengolahan data secara manual, antara lain : a. Editing (penyuntingan data) Memeriksa hasil data yang diperoleh dan memperjelas pengecekan terhadap data yang telah dikumpulkan.Bila ada data yang tidak lengkap dan tidak mungkin dilakukan wawancara ulang, maka kuesioner tersebut dikeluarkan. b. Coding sheet (membuat lembaran kode) Lembaran kode adalah instrument berupa kolom – kolom untuk merekam data secara manual. c. Data entry (memasukkan data) Mengisi kolom – kolom atau kotak – kotak lembar kode sesuai dengan jawaban masing – masing pertanyaan. d. Tabulating (tabulasi) Kegiatan membuat tabel – tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian. 2. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam pengolahan hasil data ini menggunakan analisis univarit yaitu menganalisis variabel yang ada secara deskriptif dengan menghitung distribusi dan presentasi dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2007).
33
Selanjutnya menurut Riwidikdo (2010) hasil untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu usia 40-45 tahun tentang pre menopause maka, ditunjukkan dengan keterangan sebagai berikut : a. Baik, bila nilai responden yang diperoleh adalah (x) > mean + 1SD b. Cukup, bila nilai responden yang diperoleh adalah mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1SD c. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh adalah (x) < mean – 1SD Menurut Riwidikdo (2010) Simpangan baku (standart deviation) adalah ukuran yang dapat dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rata-rata. Rumus SD (Standart Deviation) :
SD =ඨ
ሺσ ೣሻమ
σ ௫మି
ିଵ
Keterangan : x: nilai responden. n : jumlah responden. Rata-rata (mean) adalah rata-rata hitung atau nilai kecenderungan memusat (tendency central). Rumus rata-rata (mean) :
å xi X=
n
34
Keterangan : X : rata-rata (mean).
xi: Jumlah seluruh jawaban responden. n : jumlah responden. Menurut Riwidikdo (2010) rumus prosentase untuk jumlah ibu usia 40-45 tahun tentang pre menopausemenurut tingkat pengetahuan adalah
Jumlah score menurut tingkat pengetahuan Skor prosentase =
x 100% Jumlah reponden
I. Etika Penelitian Etika adalah ilmu atau pengetahuan tentang apa yang dilakukan orang atau pengetahuan tentang adat kebiasaan orang (Notoatmodjo, 2010). Menurut Hidayat (2010) masalah etika penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian dan perlu diperhatian menurut antara lain : 1. Informed Consent Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden diberikan lembar penelitian.Informed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan menjadi responden. Tujuan informed consent agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, jika subjek bersedia maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan,
apabila
responden
menghormati hak responden.
tidak
bersedia
maka
peneliti
harus
35
2. Anonymity (tanpa nama) Dalam penelitian ini, peneliti memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama. Responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil pelelitian yang akan disajikan. 3. Confidentiality (kerahasiaan) Peneliti memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. GambaranUmum Lokasi penelitian ini adalah DesaKunden, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo dengan luas wilayah 375.7495 Ha. Batas wilayah Desa Kunden, yaitu sebelah utara berbatasan dengan DesaLengking, sebelah timur berbatasan dengan DesaBulu, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kamal, dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Puron. Jarak Desa Kunden dari pusat pemerintahan kecamatan yaitu 1 km dan jarak dari pusat pemerintahan ibu kota kabupaten kotamadya DATI II yaitu 12 km. Desa Kunden tidak jauh dari fasilitas kesehatan seperti puskesmas. Puskesmas terletak di tengah-tengah desa yang memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan baik. Selain puskesmas, terdapat juga 1 unit PKD yang terletak bersebelahan dengan kator kepala desa Kunden. Jumlah penduduk di Desa Kunden sebanyak 4.030 orang, yang terdiri dari 2.020 perempuan dan penduduk laki-laki 2.010, perempuan yang mempunyai umur 40-45 tahun sebanyak 63 orang.
B. Hasil Penelitian Tingkat pengetahuan ibu usia 40-45 tahun tentang pre menopause di Desa Kunden, Kec: Bulu, Sukoharjo disajikan dalam tabel berikut:
36
37
Tabel 4.1 Tingkat Pengetahuan Ibu-IbuUsia 40-45 Tahun tentang Pre Menopause No. Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%) 1 Baik 6 9,52 2 Cukup 46 73,02 3 Kurang 11 17,46 Jumlah 63 100 Sumber : Data Primer (2013) Berdasarkan data di atas, tingkat pengetahuan ibu-ibu usia 40-45 tahun tentang pre menopause pada katagori baik sebanyak 6 responden (9,52%), katagori cukup sebanyak 46 responden (73,02%), dan katagori kurang sebanyak 11 respnden (17,46%). Berdasarkan data di atas tingkat pengetahuan ibu-ibu usia 40-45 tahun tentang pre menopause yang paling banyak pada katagori cukup.
C. Pembahasan Hasil penelitian ini menunjukan sebagian besar pengetahuan ibu di Desa Kunden, Kec: Bulu, Kab: Sukoharjo tentang Pre Menopause pada katagori baik sebanyak 6 responden (9,52%), katagori cukup sebanyak 46 responden (73,02%), dan katagori kurang sebanyak 11 respnden (17,46%). Dari hasil penelitian didapatkan bahwa responden yang berpengetahuan baik sudah mengerti tentang pre menopause, namun masih kurang mengerti tentang kesiapan dalam menghadapi pre menopause. Pada responden yang berpengetahuan cukup sudah mengerti tentang pre menopause, namun masih kurang mengerti tentang proses pre menopause, dan faktor-faktor yang mempengaruhi
pre
menopause.
Sedangkan
pada
responden
yang
berpengetahuan kurang sebagian besar kurang mengerti tentang proses pre
38
menopause, faktor-faktor yang mempengaruhi pre menopause, dan gejala pre menopause. MenurutNotoadmodjo (2010), pengetahuan adalah berbagai gejala yang di temui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah di dilihat atau di rasakan sebelumnya. Menurut Sarwono (2007), pre menopause mengalami beberapa proses, terjadinya pre menopause karena semakin tuanya ovarium sehingga fungsinya dalam memproduksi estrogen menjadi menurun. Proses menjadi tua sudah mulai pada umur 40 tahun, jumlah folikel pada ovarium waktu lahir ± 750.000 buah, dan pada saat pre menopause tinggal beberapa buah. Tambahan pula folikel yang tersisa ini rupanya juga lebih resisten terhadap rangsangan gonadrotropin dengan demikian, siklus ovarium yang terdiri atas pertumbuhan folikel, ovulasi, dan pembentukan korpus luteum lambat laun berhenti. Menurut Proverawati (2010) gejala pre menopause adalah gejala vasomotor, keringat di malam hari, kekeringan pada vagina, penurunan daya ingat dan mudah tersinggung, susah tidur, gejala akibat kelainan metabolik, rasa cemas, mudah lelah, penurunan libido, rasa sakit ketika berhubungan seksual, inkontinensia urin, ketidak teraturan siklus haid, gejala kelainan metabolisme mineral. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap gejala pre menopause adalah faktor psikis, sosial ekonomi, budaya dan lingkungan, faktor lain. Menurut Kasdu (2004) Kesiapan dalam menghadapi pre
39
menopause ialah mengonsumsi makanan bergizi, menghindarkan stress, olah raga secara teratur berkonsultasi dengan dokter. Berdasarkan
penelitian,
sebagian
besar
responden
mempunyai
pengetahuan cukup tentang pre menopause. Responden kurang mengerti tentang proses pre menopause dan faktor-faktor yang mempengaruhi pre menopause, sehingga perlu di lakukan penyuluhan dan pemberian KIE tentang pre menopause pada wanita usia 40-45 tahun.
D. KeterbatasanPenelitian 1. Kendala proses penelitian a. Dalam penelitian ini memerlukan waktu yang lama karena harus menunggu pada saat pertemuan PKK atau arisan dan apabila responden tidak hadir maka harus mendatangi rumah kerumah. b. Dalam proses pengisian kuesioner responden kurang peduli. 2. Kelemahan / keterbatasan penelitian a. Variabel penelitian Variabel penelitian ini merupakan variable tunggal sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja. b. Kuesioner Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab benar atau salah yang memungkinkan responden untuk asal mengisi jawaban dan jawaban responden belum bias mengukur pengetahuan secara mendalam.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian dengan judul tingkat pengetahuan ibu usia 40-45 tahun tentang pre menopause di Desa Kunden, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengetahuan ibu-ibu usia 40-45 tahun tentang pre menopause di Desa Kunden, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo pada tingkat baik sebanyak 6 responden (9,52%). 2. Pengetahuan ibu-ibu usia 40-45 tahun tentang pre menopause di Desa Kunden, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo pada tingkat cukup sebanyak 46 responden (73,02%). 3. Pengetahuan ibu-ibu usia 40-45 tahun tentang pre menopause Desa Kunden, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo pada tingkat kurang sebanyak 11 responden (17,46%).
B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka perlu adanya upaya untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik. Oleh karena itu, peneliti menyampaikan saran sebagai berikut: 1. Bagi Wanita Usia 40-45 Tahun Sebaiknya meningkatkan pengetahuannya tentang pre menopause bias melalui media informasi yang ada seperti lebih sering membaca majalah
40
41
wanita, televisi, radio dan tenaga kesehatan, dengan begitu akan dapat meningkatkan pengetahuan tentang pre menopause secara fisik maupun psikis. 2. Bagi Tenaga Kesehatan Diharapkan meningkatkan intensitas penyuluhan pengetahuan tentang pre menopause baik kepada ibu-ibu yang akan mengalami pre menopause maupun yang telah masuk usia pre menopause agar pengetahuan dan kesadaran ibu-ibu tentang pre menopause dapat semakin meningkat. 3. Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan karya tulis ilmiah ini digunakan sebagai sumber bacaan atau referensi untuk menaikan kualitas pendidikan kebidanan khususnya pada wanita pre menopause. 4. Bagi Penelitian Selanjutnya Bagi penelitian selanjutnya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan dua variabel atau lebih, dengan metode penelitian yang berbeda, dan jumlah populasi yang lebih banyak sehingga akan diperoleh hasil yang lebih baik.
42
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Baziad, A. 2003.Endokrinologi Ginekologi. Jakarta: Media Aesculapius. ________. 2003.Menopause dan Andropause. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Fitrianasari, N. 2012.Tingkat PengetahuanIbu-ibuUsia 45-50 TahunTentang Menopause di DesaPungusari, Plupuh, Sragen. Surakarta, STIKES KusumaHusada. KaryaTulisIlmiah. Hidayat, A.A. 2010. MethodologiPenelitianKebidanan&TeknikAnalisis Data. Jakarta: SalembaMedika. Kasdu, D. 2004.Kiat Sehat dan Bahagia di Usia Menopause. Jakarta: Puspa Swara. Manuaba, I. B. 2009. MemahamiKesehatanReproduksiWanita. Jakarta: EGC. Mustikawati, D. 2012. HubunganPengetahuanUsiaIbu Pre Menopause Tentang Menopause danSikapMenghadapi Menopause di DesaNguter, Nguter, Sukoharjo. Surakarta, STIKES Aisyah. KaryaTulisIlmiah. Notoatmodjo. 2010.Promosi kesehatan Teori dan aplikasi. Jakarta: PT Rineka Cipta. ___________. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Proverawati, A. 2010.Menopause danSindrom Pre Menopause. Yogyakarta: NuhaMedika. Riwidikdo, H. 2010. Statistik untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka Rihama. Sarwono. 2007. IlmuKandungan. Jakarta: Yayasan: BinaPustaka. Saryono. 2008. MetodologiPenelitianKesehatan. Yogyakarta: MitraCendika. Soekanto, S. 2007. SosiologiSuatuPengantar. Jakarta: PT GrafindoPersada. Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. Suwarno, S. 2004.Pustaka Pintar Wanita. Jakarta: Progres. Wijayanti, Maria Tri. 2011. Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadapPengetahuandanKecemasanpadawanita Pre Menopause. (online). www.digilib.uns.ac.id html 1 November 2012.