TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE TENTANG MENOPAUSE DI DESA NGABLAK KELURAHAN TANJUNG KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh: SRI WAHYUNI NIM. B 10.172
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Wanita Premenopause tentang Menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali Tahun 2013”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta. 3. Ibu Retno Wulandari, SST., selaku Pembimbing yang telah memberikan pengarahan, masukan dan motivasi kepada penulis. 4. Bapak Ismanto, selaku Kepala Desa Ngablak Kelurahan Tanjung, Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali, yang telah memberi ijin kepada penulis untuk mengambil data awal dan penelitian dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini. 5. Seluruh Dosen dan Staff Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan.
iv
6. Bagian Perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini. 7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis menyadari dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangannya, karena keterbatasan kemampuan penulis. Maka penulis mengharapkan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun demi penyempurnaan pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
Surakarta,
Juli 2013
Penulis
v
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013 Sri Wahyuni B. 10.172 TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE TENTANG MENOPAUSE DI DESA NGABLAK KELURAHAN TANJUNG KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2013 (xiii + 44 halaman + 18 lampiran + 4 tabel + 3 gambar) ABSTRAK Latar Belakang: Setiap wanita akan mengalami menopause dalam siklus kehidupannya dan akan menghadapi berbagai resiko kesehatan. Sebelum wanita mengalami menopause wanita tersebut akan mengalami “premenopause” atau “klimakterik”. Badan Pusat Statistik tahun 2008 bahwa 5.320.000 wanita Indonesia memasuki masa menopause setiap tahunnya. Studi pendahuluan di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali terdapat 30 wanita premenopause. Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu wanita premenopause tentang menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali pada tingkat baik, cukup dan kurang. Metode Penelitian: Jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Januari 2013 – 10 Februari 2013. Teknik pengambilan sampel dengan Sampling Jenuh dengan jumlah sampel 30 responden, instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya teknik analisa data dengan analisa univariat menggunakan distribusi frekuensi. Hasil Penelitian: Hasil penelitian terhadap 30 wanita premenopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali diperoleh hasil yang memiliki pengetahuan berkategori baik sebanyak 8 responden (26,7%), pengetahuan cukup sebanyak 17 responden (56,6%) dan pengetahuan kurang sebanyak 5 responden (16,7%). Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar wanita premenopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali mempunyai pengetahuan yang cukup tentang menopause yaitu sebanyak 17 responden (56,6%), hal ini dikarenakan sebagian besar wanita premenopause kurang mengetahui tentang perubahan-perubahan pada menopause dan penatalaksanaan menopause. Kata Kunci : Pengetahuan, Wanita Premenopause, Menopause Kepustakaan : 23 literatur (2003 s/d 2012)
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO ¾ Persahabatan sejati layaknya kesehatan, nilainya baru kita sadari setelah kita kehilangannya dan seorang teman sejati akan membuat hangat dengan kehadirannya, mempercayai akan rahasianya dan mengingat Anda dalam doadoanya. ¾ Ilmu itu bagai bunga temukan keharumannya dan edarkan pada semua orang. ¾ Janganlah kamu berubah setelah kamu mendapatkan hal yang kamu inginkan.
PERSEMBAHAN ¾ Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan doa, dukungan, kasih sayang sepanjang hidupku. ¾ Kakakku
tersayang
yang
selalu
memberikan
semangat serta dukungan. ¾ Kekasihku tersayang yang selalu memberikan doa dan kasih sayangnya. ¾ Sahabat-sahabatku tercinta yang selalu menemaniku dan menyayangiku di saat suka dan duka kasih untuk kalian semua. ¾ Almamaterku.
vii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................
iii
KATA PENGANTAR ..............................................................................
iv
ABSTRAK ................................................................................................
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...........................................................
vii
CURRICULUM VITAE ..........................................................................
viii
DAFTAR ISI .............................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................
xiv
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang .............................................................
1
B. Perumusan Masalah .....................................................
3
C. Tujuan Penelitian .........................................................
3
D. Manfaat Penelitian .......................................................
4
E. Keaslian Penelitian .......................................................
4
F. Sistematika Penulisan ..................................................
5
TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ..............................................................
7
1. Pengetahuan ...........................................................
7
ix
BAB III
BAB IV
2. Premenopause atau Klimakterium .........................
12
3. Menopause .............................................................
13
B. Kerangka Teori .............................................................
23
C. Kerangka Konsep .........................................................
24
METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ...................................
25
B. Lokasi Penelitian ..........................................................
25
C. Waktu Penelitian ..........................................................
25
D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ....
26
E. Instrumen Penelitian .....................................................
27
F. Teknik Pengumpulan Data ...........................................
31
G. Variabel Penelitian .......................................................
32
H. Definisi Operasional .....................................................
32
I. Metode Pengolahan dan Analisis Data ........................
32
J. Etika Penelitian ............................................................
35
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ..........................
37
B. Hasil Penelitian ............................................................
38
C. Pembahasan .................................................................
39
D. Keterbatasan ................................................................
41
x
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan ..................................................................
43
B. Saran .............................................................................
43
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1. Kisi-kisi Kuesioner ..................................................................
28
Tabel 3.2. Definisi Operasional ................................................................
32
Tabel 4.1. Nilai Mean dan Standar Deviasi ..............................................
38
Tabel 4.2. Tingkat pengetahuan wanita premenopause tentang menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali ..............................................
39
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Kerangka Teori ....................................................................
24
Gambar 2.2. Kerangka Konsep ................................................................
24
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penyusunan KTI Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Pengambilan Data Awal Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas Lampiran 5. Surat Balasan Permohonan Validitas Lampiran 6. Surat Ijin Penggunaan Lahan Penelitian Lampiran 7. Surat Balasan Penggunaan Lahan Penelitian Lampiran 8. Surat Permohonan Responden Lampiran 9. Informed Consent Lampiran 10. Kuesioner Penelitian Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran 12. Tabel Distribusi Frekuensi Responden Lampiran 13. Hasil Uji Validitas Lampiran 14. Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 15. Hasil Data Pengetahuan Wanita Premenopause tentang Menopause Lampiran 16. Perhitungan Manual Lampiran 17. Tabel r Product Moment Lampiran 18. Lembar Konsultasi
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Setiap wanita akan mengalami menopause dalam siklus kehidupannya dan akan menghadapi berbagai resiko kesehatan. Ini merupakan proses penuaan yang alamiah dan normal pada setiap wanita (Wiknjosatro, 2005). Sebelum wanita mengalami menopause wanita tersebut akan mengalami “premenopause” atau “klimakterik”. Premenopause merupakan Fase transisi fluktuasi fungsi ovarium yang terjadi disekitar waktu perdarahan menstruasi terakhir dari seorang wanita. Bagi sebagian besar wanita, fase ketidakteraturan menstruasi ini berlangsung sekitar 2-3 tahun walaupun sebagian besar wanita menyadari bahwa dimulainya gejala yang dikaitkan menopause terjadi jauh lebih dini. Wanita secara universal menyebut fase klimakterium sebagai “mengalami
menopause”
(Glasier,
2005).
Kesiapan
seorang
wanita
menghadapi masa menopause akan sangat membantu ia menjalani masa ini dengan lebih baik, seperti mengkonsumsi makanan bergizi, menghindari stres, berhenti merokok dan minum-minuman beralkohol, olahraga secara teratur dan berkonsultasi dengan dokter (Kasdu, 2002). Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dengan proyeksi penduduk pada tahun 2008 bahwa 5.320.000 wanita Indonesia memasuki masa menopause setiap tahunnya, 68% menderita gejala klimaterik dan hanya 62% dari penderita yang menghiraukan gejala tersebut. Sementara setiap
1
2
tahunnya, sekitar 25 juta wanita diseluruh dunia diperkirakan mengalami menopause (Notoatmodjo, 2005). Menurut Notoatmodjo (2005), Menopause adalah haid terakhir atau saat terjadi haid terakhir dan pada umumnya terjadi pada wanita dengan usia 45-55 tahun. Sesuatu yang berlebihan atau kurang akan mengakibatkan suatu reaksi. Pada masa menopause reaksi nyata adalah berkurangnya hormon estrogen. Gejala psikologis yang dialami wanita menjelang menopause meliputi mudah tersinggung, depresi, cemas, suasana hati tidak menentu, sering lupa dan susah berkonsentrasi. Gejala fisik yang timbul pada masa menopause adalah semburan rasa panas, keringat pada malam hari, kelelahan, susah tidur,kriput, sakit kepala, ketidaknyamanan dalam buang air kecil (Spencer, 2007). Perubahan hormon-hormon dalam tubuh (estrogen, progesteron, dan androgen)
dan
timbulnya
gejala
psikologis
akan
mempengaruhi
ketidaknyamanan pada wanita tersebut. Maka wanita atau ibu-ibu penting untuk mengetahui perubahan dan gejala-gejala tersebut agar dapat mempersiapkan diri untuk menjelang masa menopause. Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 17 Oktober 2012 di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali terdapat 30 wanita premenopause. Penulis melakukan wawancara pada 10 wanita premenopause didapatkan hasil 6 orang berpengetahuan kurang dan 4 orang berpengetahuan cukup tentang menopause. Berdasarkan uraian di atas pengetahuan wanita premenopause tentang menopause masih kurang. Maka, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Tingkat Pengetahuan
3
Wanita Premenopause tentang Menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali tahun 2013”.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perumusan masalah yang akan diteliti adalah “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Wanita Premenopause tentang Menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali tahun 2013?”.
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui pengetahuan wanita premenopause tentang menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali tahun 2013. 2. Tujuan Khusus a. Untuk
mengetahui
pengetahuan
wanita
premenopause
tentang
menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali dengan tingkat pengetahuan baik. b. Untuk
mengetahui
pengetahuan
wanita
premenopause
tentang
menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali dengan tingkat pengetahuan cukup. c. Untuk
mengetahui
pengetahuan
wanita
premenopause
tentang
menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali dengan tingkat pengetahuan kurang.
4
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Ilmu pengetahuan Penelitian
ini
diharapkan
dapat
menambah
perkembangan
ilmu
pengetahuan tentang menopause. 2. Bagi diri sendiri Dapat menambah wawasan penulis akan pengetahuan tentang menopause dan dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah dan pengalamnaya dalam melaksanakan penelitian. 3. Bagi Institusi a. Bagi Lahan Penelitian Menambah wawasan bagi wanita premenopause tentang menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali. b. Bagi Institusi Pendidikan Menambah masukan dan sumber bacaan diperpustakaan khususnya tentang menopause.
E. Keaslian Penelitian Penelitian yang serupa tentang menopause pernah dilakukan oleh: 1. Mira Febriyanti (2012). “Pengetahuan wanita premenopause tentang menopause di RW 25 Kelurahan Mojosongo Kecamatan Jebres Kota Surakarta”. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, pengambilan
sampel
dengan
purposive sampling.
Hasil
tentang
5
menopause secara umum adalah 24 responden atau 37,5% memiliki pengetahuan berkategori baik 41,67% dalam kategori cukup baik 20,83% dalam kategori kurang baik sedangkan dalam kategori tidak baik tidak ditemukan. 2. Nur (2012). “Pengetahuan Wanita Premenopause tentang Perubahan Fisik pada Wanita Menopause di RW 06 Desa Pucungsari Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen”. Penelitian ini adalah penelitian survei deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Hasil tentang menopause secara umum adalah 42 responden atau 78,57% memiliki pengetahuan berkategori cukup, 14,29% dalam kategori kurang, 7,14% dalam kategori baik. Perbedaan keaslian penelitian di atas dengan penelitian ini terletak pada tempat, waktu penelitian, teknik pengambilan sampel dan hasil penelitian, sedangkan persamaan dengan penelitian ini terletak pada variabel yang diteliti yaitu pada tingkat pengetahuan wanita premenopause tentang menopause.
F. Sistematika Penulisan BAB I
PENDAHULUAN Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penulisan.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini berisi tentang teori masalah yang diteliti antara lain pengetahuan, premenopause, menopause, kerangka teoritis dan kerangka konsep.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN Berisi jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional, metode pengolahan dan analisa data, etika penelitian, jadwal penelitian.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini membahas hasil penelitian dan dibandingkan dengan teori yang ada pada tinjauan pustaka untuk menyelesaikan masalah penelitian serta keterbatasan penelitian.
BAB V
PENUTUP Dalam bab ini dijelaskan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian dan saran.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Definisi Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2010), Pengetahuan adalah hasil dari tau dan setelah orang mengadakan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia dari akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dirasakan dan ditemui sebelumnya. b. Tingkat pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2010), Tingkat pengetahuan seseorang secara garis besar nya dibagi 6 tingkatan pengetahuan,antara lain: 1) Tahu Tahu diartikan sebagai mengingat memori yang dulu pernah dipelajari. 2) Memahami Memahami diartikan sebagai kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang telah diketahuinya.
7
8
Memahami suatu objek bukan sekedar tau terhadap objek tertentu,
tapi orang tersebut harus bisa menginterpretasikan
secara benar tentang objek yang diketahuinya tersebut. 3) Aplikasi Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah pada situasi atau kondisi riil/ sebenarnya. 4) Analisis Analisa adalah kemampuan menjabarkan suatu materi atau subjek didalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitanya satu dengan yang lain. 5) Sintesis Sintesis menunjukan suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan
bagian-bagian
di
dalam
suatu
bentuk
keseluruhan yang baru. 6) Evaluasi Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melaksanakan penelitian terhadap suatu materi atau obyek. c. Cara memperoleh pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2005), dari berbagai macam cara yang telah digunakan untuk memperoleh kebenaran sepanjang sejarah dapat dikelompokan menjadi 2, yaitu:
9
1) Cara tradisional untuk memperoleh pengetahuan Cara kuno atau tradisional ini dipakai orang untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum diketemukanya metode atau metode penemuan secara sistematik dan logis. Cara penemuan pengetahuan pada periode ini antara lain, meliputi: a) Cara coba-salah (Trialand Eror) Cara yang paling tradisional yang pernah digunakan oleh manusia dalam memperoleh pengetahuan adalah melalui cara coba-coba atau dengan yang lebih dikenal “Trial and Error”. b) Cara Kekuasaan atau Otoritas Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpinpemimpin masyarakat baik formal maupun informal, ahli agama, pemegang pemerintah dan sebagainya. c) Berdasarkan pengalaman pribadi Pengalaman adalah guru yang baik,demikian bunyi pepatah. Ini mengandung maksud bahwa pengalamn itu merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. d) Melalui jalan fikiran Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara berfikir manusiapun ikut berkembang. Dari sini
10
manusia telah mampu menggunakan penalaranya dalam memperoleh pengetahuanya. e) Cara modern dalam memperoleh pengetahuan Dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut ”metode penelitian ilmiah” atau lebih populer disebut metodologi penelitian. 2) Cara ilmiah Bacon dalam Notoatmodjo (2005), mengatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang diamatinya. Pencatatan ini mencakup 3 hal pokok, yakni: a) Segala sesuatu yang positif, yaitu gejala tertentu yang muncul pada saat dilakukan pengamatan b) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak muncul saat dilakukan pengamatan. c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi, yaitu gejalgejala yang berubah-ubah pada kondisi tertentu. d. Pengukuran pengetahuan Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan melalui wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian. Kedalaman pengetahuan yang ingin diukur dapat disesuaikan dengan tingkatan-tingkatan dalam domain
11
kognitif. Sumber pengetahuan diperoleh manusia lewat kemampuan berfikir rasional dan melalui pengalaman yang konkrit yaitu berasal dari seminar, penyuluhan, pendidikan formal, dan pendidikan non formal (Notoadmotjo, 2003). e. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan dalam masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: 1) Tingkat pendidikan Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat. Pendidkan digolongkan sebagai berikut: a) Tamat SD b) Tamat SLTP c) Tamat SLTA d) Tamat Perguruan Tinggi 2) Pengalaman Sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah pengetahuan yang bersifat informal. 3) Informasi Informasi yang diperoleh melalui kenyataan
(melihat dan
mendengar sendiri), serta melalui syarat kabar,radio, TV dapat menambah pengetahuan agar lebih luas.
12
4) Budaya Budaya yang ada di masyarakat dan kondisi politik juga mempengaruhi terhadap tingkat pengetahuan seseorang. 5) Sosial ekonomi Pekerjaan berhubungan dengan sosial ekonomi seseorang. Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang akan menambah tingkat pengetahuan. Lingkungan sosial akan mendukung
tingginya
pengetahuan
sesorang,
sedangkan
ekonomi berkaitan dengan pendidikan. Apabila status ekonomi baik tingkat pendidikan juga akan tinggi dan diiringi oleh peningkatan pengetahuan (Soekamto, 2003). 2. Premenopause atau Klimakterium Premenopause adalah kondisi fisiologis pada wanita yang telah memasuki proses penuaan (eging) yang ditandai dengan menurunnya kadar hormon estrogen ovarium yang sangat berperan dalam hal sexualitas. Premenopause sering menimpa wanita yang berusia menjelang 40 tahun ke atas (Purnobasuki, 2004). Wanita yang mendekati menopause, produksi hormon estrogen, hormon progesterone dan hormon seks lainnya mulai menurun. Keadaan ini menyebabkan jarang terjadi ovulasi dan menstruasi tidak teratur, sedikit dengan jarak yang panjang.
Menopause
berhubungan
dengan
perubahan
hormonal
sehingga wanita mengalami perubahan status fisik dan emosional (Purwantyastuti, 2005).
13
3. Menopause a. Pengertian menopause Menopause adalah periode berhentinya haid secara alamiah yang biasanya terjadi antara usia 45-50 tahun. Menopause kadangkadang juga dinyatakan sebagai masa berhentinya haid sama sekali (Kasdu, 2002). Menopause adalah haid terakhir, atau saat terjadinya haid terakhir. Diagnosa menopause dibuat setelah terdapat amenorea sekurang-kurangnya satu tahun. Berhentinya haid dapat di dahului oleh siklus haid yang lebih panjang, dengan perdarahan yang berkurang (Wiknjosastro, 2005). Pada beberapa wanita berakhirnya haid terjadi secara mendadak satu masa haid berakhir dan tidak pernah mendapat haid lagi. Bagi wanita yang lain, jarak haidnya menjadi tidak teratur, terjadi antara selang waktu 3 minggu hingga beberapa bulan. Apabila satu tahun penuh telah berlaku tanpa haid, wanita dapat yakin dengan menyimpulkan bahwa menopause terjadi
saat
terakhir
kali
ia
mendapatkan
haid.
Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa menopause berarti berhentinya haid (Kasdu, 2002). Menopause berdasarkan definisi adalah periode menstruasi spontan yang terakhir pada seseorang wanita dan merupakan diagnosis yang ditegakkan secara retrospektif setelah amenore selama 12 bulan (Glasier, 2005).
14
Perubahan-perubahan pada masa menopause kelenjar air mata sehingga mata terasa kering dan gatal. Menurut Kasdu (2002), perubahan
yang terjadi pada
menopause, sebagai berikut: 1) Perubahan Fisik a) Hilangnya jaringan penunjang Rendahnya kadar estrogen dalam tubuh berpengaruh pada jaringan kolagen yang berfungsi sebagai jaringan penunjang pada tubuh. Hilangnya kolagen menyebabkan kulit kering dan keriput, rambut terbelah-belah, rontok, gigi mudah goyang dan gusi berdarah, sariawan, kuku rusak, serta timbulnya rasa sakit dan ngilu pada persendian. b) Perubahan berat badan Saat wanita mulai menginjak umur 40 tahun, biasanya tubuhnya mudah menjadi gemuk tetapi sebaliknya sangat sulit untuk menurunkan berat badanya. Hal ini karena adanya penurunan estrogen dan gangguan pertukaran zat dasar metabolisme lemak, kulit menjadi kendor sehingga mudah untuk menjadi tempat simpanan lemak. c) Gangguan mata Kurang dan hilangnya estrogen mempengaruhi produksi kelenjar air mata sehingga mata terasa kering dan gatal.
15
2) Perubahan psikologi pada wanita menopause Selain fisik, perubahan psikis juga sangat mempengaruhi kualitas hidup seorang wanita menopause. Menurut Pieter dan Lubis (2010), perubahan psikologi yang terjadi pada ibu menopause yaitu: a) Ingatan menurun Wanita
menopause
mengalami
kemunduran
dalam
mengingat bahkan mereka sering lupa terhadap hal-hal kecil dan sederhana. b) Kecemasan Kecemasan timbul akibat seringnya kekhawatiran yang menghantui dalam menghadapi situasi yang sebelumnya tidak pernah mereka khawatirkan. c) Mudah tersinggung Wanita menopause lebih mudah tersinggung, hal ini disebabkan adanya tingkat kesadaran yang luar biasa dialami wanita menopause. Kondisi ini akan sangat terlihat ketika mereka mempersepsikan perilaku itu secara negatif dan menyinggung dirinya. d) Stres Secara psikologis sumber-sumber stres wanita menopause tidak bisa diramalkan begitu saja, namun yang bisa terlihat
16
adalah siklus suasana hati, misalnya reaksi marah atau sedih. e) Depresi Wanita menopause lebih besar dan lebih gampang mengalami
depresi.
Bentuk-bentuk
depresi
wanita
menopause terlihat dari : (1) Hilangnya
percaya
diri
atas
kemampuan
organ
reproduksi (2) Kesedihan akibat ditinggalkan anak-anaknya atau suami yang meninggal (3) Sedih karena sudah turun daya tariknya 3) Perubahan Reproduksi a) Rahim Rahim mengalami atropi (Keadaan kemunduran gizi jaringan), menyusut dan menipis. Jaringan otot rahim menjadi sedikit dan lebih banyak mengandung jaringan fibriotik (sifat berserabut berlebihan). Leher rahim menyusut tidak menonjol ke dalam vagina. b) Saluran telur Lipatan-lipatan saluran menjadi lebih pendek, menipis, dan mengerut. Rambut getar yang ada pada ujung saluran telur atau fimbria menghilang.
17
c) Indung telur Setelah wanita melewati akhir usia 30-an, produksi indung telur berangsur-angsur menurun. Sehingga indung telur mengecil dan permukaanya menjadi kriputkarna produksi ovarium menurun sampai akhirnya pelepasan sel telur tidak lagi terjadi dan haid pun berhenti. d) Serviks Serviks juga mengalami pengerutan dan memendek. e) Vagina Vagina mengalami Kontraktur (melemahnya otot jaringan), lebar vagina mengalami
pengecilan,
antropi
vagina
berangsur-ngsur menghilang, dinding vagina menipis sehingga
menyebabakan
hilangnya
lipatan
vagina,
berkurangnya pembuluh darah, penurunan elastifitas, dan sekret vagina menjadi encer. f) Vulva Jaringan menipis karena berkurang dan hilangnya jaringan lemak serta jaringan elastik. Kulitnya menipis, pembuluh darah berkurang, sehingga menyebabkan pengerutan lipatan vulva, terjadi rasa gatal dan hilangnya sekret kulit serta mengerutnya lubang masuk kemaluan. Semua keadaan ini akan mempengaruhi munculnya gangguan nyeri saat senggama.
18
4) Perubahan pencernaan Kurang dan hilangnya estrogen mempengaruhi produksi kelenjar air mata sehingga terjadi perubahan pencernaan. Seluruh
proses
metabolisme
mulai
menurun
dengan
bertambahnya usia. Tubuh berusaha beradaptasi dengan ambang kadar estrogen yang baru. Kondisi ini sering menimbulkan sembelit. 5) Perubahan hormon Sesuatu yang berlebihan atau kurang, akan menimbulkan suatu reaksi. Pada kondisi menopause akan terjadi perubahan hormon estrogen yang menjadi berkurang sehingga haid pun menjadi sedikit, jarang bahkan siklus haidnya mulai terganggu. b. Gejala-gejala menopause Menurut Kasdu (2004), akibat perubahan reproduksi maupun hormon tubuh pada saat menopause, maka akan timbul keluhan yang timbul dalam kehidupan sehari-hari, antara lain sebagai berikut: 1) Hot Flushes (perasaan panas) Rasa panas yang yang luar biasa pada wajah dan tubuh bagian atas (leher dan dada) disertai kringat yang berlebihan. Biasanya terjadi malam hari. Gejolak panas timbul ketika wanita akan memasuki usia menopause atau pada saat menopause dan akan menghilang seekitar 4-5 pasca menopause.
19
2) Keringat berlebihan Cara bekerjanya secara persis tidak diketahui, tetapi pancaran panas pada tubuh akibat pengaruh hormon yang mengatur thermostat tubuh pada suhu yang lebih rendah. Akibatnya, suhu udara yang semula dirasakan nyaman, mendadak menjadi terlalu pana dan tubuh mulai menjadi panas serta mengeluarkan keringat untuk mendinginkan diri. 3) Tidak dapat menahan air seni Estrogen yang menurun menyebabkan ikontensia (tidak dapat mengendalikan fungsi kandung kemih) dan menyebabkan gangguan penutupan uretra dan perubahan pola aliran urine menjadi abnormal sehingga mudah terjadi infeksi pada saluran kencing bagian bawah. Salah satu gangguan saluran kemih itu adalah inkontinensia. 4) Nyeri tulang dan sendi Pada wanita menopause, tulang akan menjadi keropos karena beberapa organ tidak lagi mengadakan remodeling diantaranya tulang. Hal ini akan berkaitan dengan kebugaran dan kesehatan wanita. c. Faktor-faktor yang mempengaruhi menopause Menurut
Prawirohardjo
(2007),
mempengaruhi menopause antara lain :
Faktor-faktor
yang
20
1) Usia saat haid pertama Makin dini menarche terjadi, makin lambat menopause terjadi dan sebaliknya, makin lambat menarche terjadi, makin cepat menopause terjadi timbul. 2) Paritas Semakin sering melahirkan maka semakin lama memasuki masa menopause. 3) Faktor psikis Perubahan psikis juga mempengaruhi kualitas hidup seseorang wanita. Pengetahuan yang cukup akan membantu dan membantu dan mempersiapkan dirinya dalam menjalani masa menopause. 4) Perokok berat dan minum alohol Wanita perokok dan peminum alkohol ada dugaan akan cepat mengalami menopause. 5) Nutrisi Wanita yang cenderung gizinya baik maka akan lambat mengalami menopause. 6) Pemakaian kontrasepsi Pemakaian alat kontrasepsi jenis hormonal akan menekan fungsi indung telur untuk tidak memproduksi sel telur sehingga akan lebih lama mengalami menopause.
21
7) Sosial ekonomi Apabila ekonominya baik maka menopause pun juga akan lambat. d. Penatalaksanaan Menurut Kasdu (2004), Penatalaksanaannya antara lain : 1) Terapi Sulih Hormon (TSH) Tujuan pemberian TSH adalah suatu usaha untuk mengganti hormon yang ada pada keadaan normal untuk mempertahankan kesehatan wanita yang bertambah tua. Selain itu kualitas hidupnya dapat ditingkatkan sehingga memberikan kesempatan untuk dapat hidup nyaman, secara fisiologis maupun psikologis. 2) Olahraga Tidak dapat diingkari, usia membuat seseorang wanita mengalami
penurunan
ditekankan,
olahraga
kualitas dimasa
kesehatan. menopause
Yang
perlu
adalah
untuk
meningkatkan kebugaran dan kesehatan. 3) Nutrisi Ketika tubuh mulai tua umumnya memiliki kelelahan atau gangguan. Oleh karena itu, sesuaikan asupan makanan dengan gangguan yang dideritanya. Yang terpenting adalah tidak mengkonsumsi makanan yang memang tidak baik bagi tubuh dimasa tua agar tidak memicu penyakit atau menurunkan kondisi kesehatannya.
22
4) Gaya Hidup Gaya hidup seseorang menentukan kesehatannya dimasa yang akan datang. Gaya hidup yang baik dapat dilakukan dengan berhenti merokok, minum beralkohol, menjaga pola makan dan olahraga yang teratur agar dapat menyosong masa menopause lebih baik. 5) Pemeriksaan Kesehatan Dengan semakin bertambahnya usia, perhatian akan kesehatan diri harus lebih diprioritaskan. Artinya sakit atau tidak, tetap melaksanakan deteksi dini terhadap berbagai hal kemungkinan menderita penyakit tertentu. 6) Meningkatkan Kehidupan Religi Ketenangan
jiwa
atau
batin
yang
mungkin
akan
menyeimbangkan seluruh kehidupan yang sudah dijalani. Oleh karena itu, harus diupayakan tubuh tetap sehat, bugar, hati riang gembira, dan pikiran tenang dengan kepercayaan bahwa semua dilakukan untuk menunjang kesehatan. Dengan demikian, menjalani masa-masa menopause akan lebih nikmat, apabila secara fisik sehat, psikis puas, dan batin tenang.
23
B. Kerangka Teori Tingkat pengetahuan wanita premenopause tentang menopause
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan : 1. Tingkat Pendidikan 2. Pengalaman 3. Media masa dan informasi 4. Budaya 5. Sosial ekonomi
Premenopause dan Menopause : 1. Pengertian menopause 2. Perubahan-perubahan pada masa menopause 3. Gejala-gejala yang terjadi saat menopause 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi menopause 5. Penatalaksanaan
Gambar 2.1. Kerangka Teori Sumber: Efendi (2009), Kasdu D. (2012)
24
C. Kerangka Konsep Baik Tingkat Pengetahuan wanita premenopause Tentang Menopause
Cukup Kurang
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan : 1. Tingkat Pendidikan 2. Pengalaman 3. Media masa dan informasi 4. Budaya 5. Sosial ekonomi
Gambar 2.2. Kerangka Konsep Sumber: Notoatmodjo (2003), Soekanto (2003).
Keterangan : : Variabel yang diteliti ---------------
: Variabel yang tidak diteliti
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan ini menggunakan jenis deskriptif kuantitatif. Deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk mendeskriptifkan atau menguraikan suatu keadaan di dalam suatu komunitas atau masyarakat berdasarkan penelitian (Notoatmodjo, 2010). Kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka (Riwidikdo, 2009). Penelitian ini menggambarkan
tentang
pengetahuan
wanita
premenopause
tentang
menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali tahun 2013.
B. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat atau lokasi penelitian tersebut akan dilakukan. Lokasi ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilakukan di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali.
C. Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah waktu penelitian tersebut akan dilakukan (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Januari – 10 Februari 2013.
25
26
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010). Populasi yang diteliti adalah semua wanita premenopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali yang berjumlah 30 orang. 2.
Sampel Sampel merupakan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Menurut Arikunto (2006), Populasi yang kurang dari 100 lebih baik diambil semua, tapi apabila populasi lebih dari 100 diambil 10%-15% atau 20%-25%. Dalam penelitian yang dilakukan, peneliti mengambil sampel dari wanita premenopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali yang berjumlah sebanyak 30 orang.
3.
Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel merupakan teknik yang digunakan untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sampling Jenuh yaitu penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif sedikit (Sugiyono, 2008).
27
E. Instrumen Penelitian Instrumen
penelitian
adalah
alat-alat
yang
digunakan
untuk
pengumpulan data. Instrumen pada penelitian yang dilakukan ini berupa kuesioner yaitu daftar pernyataan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang dimana responden tinggal memberi jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu (Notoatmodjo, 2010). Pernyataan yang diberikan kepada responden adalah mengenai pengetahuan tentang menopause, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dimana sudah terdapat jawabannya responden tinggal memilih jawaban sesuai dengan keyakinannya, sehingga responden tinggal memilih jawaban “benar” atau “salah”. Pengisian kuisioner tersebut dengan memberi tanda centang (¥) pada jawaban yang dianggap benar. Dalam Kuesioner terdapat 2 pernyataan yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Pernyataan positif (favourable) adalah bila menjawab benar nilainya 1 jika menjawab salah nilainya 0, dan pernyataan negatif (unfavourable) adalah bila menjawab salah nilainya 1 dan jika menjawab benar nilainya 0.
28
Tabel 3.1 Kisi- Kisi Kuesioner Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause Variabel
Aspek
Tingkat Pengetahuan wanita premenopause tentang Menopause
Pengertian Menopause
Perubahanperubahan pada menopause Gejala yang Mempengaruhi Menopause Faktor yang mempengaruhi menopause Penatalaksanaan menopause Jumlah Total Soal
Pernyataan
Jumlah
Favorable
Unfavorable
1, 2
–
2
3, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17 19, 20
4, 8, 12, 18
16
21, 22
4
23
26
2
24, 25, 27 20
3 7
27
Untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita gunakan sebagai alat ukur yang sahih atau tidak, maka perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas di tempat yang karakteristik populasinya sama dengan tempat penelitian. Menurut Mahfoed (2007), alasan jumlah responden 30 adalah karena kaidah umum penelitian, agar diperoleh distribusi nilai hasil penelitian mendekati kurva normal. 1. Uji validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Sebuah instrumen dikatakan valid sejauh mana mampu mengukur instrumen ini.
29
Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus product moment (Riwidikdo, 2009). Kuesioner dikatakan valid jika nilai rhitung > rtabel (Riwidikdo, 2009). Menurut Riwidikdo (2009), rumus product moment adalah:
rxy =
N. ΣXY- ΣX.ΣY 2
2
{N ΣX2 −(ΣX) }{NΣY2 - (ΣY) }
Keterangan: N
: Jumlah responden
rxy
: Koefisien skorelasi product moment
x
: Skor pertanyaan
y
: Skor total
xy
: Skor pertanyaan dikalikan skor total Untuk mengetahui apakah kuesioner valid, maka angka korelasi
harus dibandingkan dengan angka kritik tabel dan dinyatakan valid apabila nilai rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi 5% atau (0,05) (Riwidikdo, 2009). Uji validitas ini dilakukan di Desa Kopen Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali pada wanita premenopause sebanyak 30 orang. Dari 30 pernyataan yang dilakukan uji validitas terdapat 3 pernyataan yang tidak valid karena rhitung < 0,361 yaitu pada nomor 8, 17 dan 25, kemudian untuk pernyataan yang tidak valid tidak digunakan dalam instrumen penelitian, sehingga untuk kuesioner penelitian terdiri dari 27 item pertanyaan.
30
2. Uji reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat atau instrumen pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2010). Kuesioner atau angket dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpha (Į) minimal 0,7 (Riwidikdo, 2009). Untuk menguji reliabilitas instrument peneliti menggunakan Alpha Chronbach. Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut: 2 ª k ºª ΣSi º ri = « «1 − 2 » ¬ k − 1»¼¬ Si ¼
Keterangan: ri
= Reliabilitas Instrument
k
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
Si2 = Jumlah varian butir Si2
= Varians total Kuesioner dikatakan reliabel jika nilai koefisien Alpha Chronbach
minimal 0,7 sehingga untuk mengetahui sebuah kuesioner dikatakan reliabel
atau
tidak
dengan
melihat
besarnya
nilai
Alpha
(Riwidikdo, 2009). Berdasarkan hasil uji reliabilitas didapat nilai Alpha Cronbach’s sebesar 0,923. Karena lebih besar dari 0,7 maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner dikatakan reliabel.
31
F. Teknik Pengumpulan Data Menurut Riwidikdo (2009), Cara memperoleh data dibagi menjadi 2 yaitu data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Data Primer adalah data yang secara langsung diambil dari subjek/objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Dalam penelitian ini data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya dan diperoleh jawaban dari pernyataan yang disediakan melalui kuesioner. 2. Data sekunder Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak dengan berbagai cara metode baik secara komersial maupun non komersial. Data sekunder penelitian ini diperoleh dari data yang ada di kantor kelurahan tentang jumlah wanita premenopause yang berjumlah 30 0rang.
G. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggotaanggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain (Notoatmodjo, 2010). Variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan wanita premenopause tentang menopause.
32
H. Definisi Operasional Definisi operasional yaitu definisi yang membatasi ruang lingkup atau variabel-variabel yang diteliti (Notoatmodjo, 2010). Skala ukur ordinal dapat dikategorikan sebagai berikut: Table 3.2 Definisi Operasional Variabel Tingkat pengetahuan wanita premenopaus tentang menopause
Definisi Skala Alat Hasil operasional ukur Ukur Ordinal Kuesioner a. Baik, bila nilai Kemampuan responden (x) wanita >mean + 1 SD premenopause b. Cukup, bila nilai dengan menjawab mean – 1 SD x kuesioner tentang mean + 1 SD pengertian menopause, c. Kurang, bila nilai perubahan saat responden (x) menopause, <mean – 1 SD gejala pada menopause, faktor-faktor yang mempengaruhi menopause, penatalaksanaan pada menopause
I. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Metode Pengolahan
Menurut
Notoatmodjo
(2010),
setelah
data
terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data ada 4 yaitu: a. Editing Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isi formulir atau kuesioner.
33
b. Coding Mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. c. Memasukkan data atau processing Jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam progam atau “software”. d. Pembersihan data (cleaning) Semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinankemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. 2. Analisa Data Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisa univariat. Analisa univariat adalah menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel. Dari data tentang hasil pengukuran tingkat pengetahuan tersebut dapat dikategorikan dalam beberapa kategori, seperti baik, cukup dan kurang (Notoatmodjo, 2010).
34
Menurut Riwidikdo (2010), untuk membuat 3 kategori yaitu baik, cukup dan kurang maka menggunakan parameter: a. Baik
: bila nilai responden (x) >Mean + 1 SD
b. Cukup
: bila nilai Mean – 1 SD x Mean + 1 SD
c. Kurang
: bila nilai responden (x) <Mean – 1 SD
Menurut Riwidikdo (2010), untuk mencari nilai rata-rata (mean) diperoleh dengan rumus: n
¦x x =
i
i:1
n
Keterangan : X
: nilai rata-rata (mean)
n
: jumlah data Menurut Riwidikdo (2010), untuk mencari Simpangan baku
(standartdeviation) dengan rumus: n
( ¦ x1 )2
n
¦x sd =
2 i
−
i =1
i =1
n
n −1
Keterangan: sd
: simpangan baku (Standard Deviation)
xi
: nilai data
n
: jumlah data
35
Rumus prosentase untuk jumlah ibu wanita premenopause menurut tingkat pengetahuan menurut Riwidikdo (2010), yaitu: Jumlah wanita premenopause menurut tingkat pengetahuan Skor prosentase = –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– x 100% Jumlah responden
J. Etika Penelitian Melaksanakan penelitian khususnya jika yang menjadi subjek penelitian adalah manusia, peneliti harus memahami hak dasar manusia. Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya, sehingga penelitian yang akan dilaksanakan benar-benar menjunjung tinggi kebebasan manusia. Setiap penelitian yang menggunakan objek manusia tidak boleh bertentangan dengan etika agar hak responden dapat terlindungi, kemudian kuesioner dikirim ke subjek
yang
diteliti
dengan
menekanakan
pada
masalah
etika
penelitian. Untuk penelitian ini menekankan pada masalah etika penelitian (Hidayat, 2007), adalah sebagai berikut: 1. Informed Consent Informed Consent diberikan sebelum melakukan penelitian dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian. Pemberian Informed Consent ini bertujuan agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampakanya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati keputusan tersebut. Pada penelitian ini semua responden akan diberi lembar persetujuan.
36
2. Anonimity (kerahasiaan nama/ identitas) Anonymity, berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data (kuisioner). Peneliti hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data tersebut. Pada penelitian ini peneliti tidak akan mencantumkan nama subjek pada lembar pengumpulan data. 3. Confidentiality (kerahasiaan hasil) Confidentiality ini menjelaskan masalah-masalah responden yang harus dirahasiakan dalam penelitian. Kerahasiaan informasi yang dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian. kerahasiaan hasil/ informasi yang telah dikumpulkan dari setiap subjek akan dijamin oleh peneliti.
37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung, Kecamatan Klego Kota Boyolali. Secara geografis letak Dukuh Ngablak di sebelah utara berbatasan dengan Desa Gunung Madu, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Gulon, sebelah barat berbatasan dengan Desa Tegal Sari, dan sebelah timur berbatasan dengan Desa Tanjung. Data demografi Dukuh Ngablak, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Klego Kota Boyolali adalah sebagai
berikut:
jumlah
penduduk
+
650
jiwa,
semua
penduduk
berkewarganegaraan Indonesia asli, sebagian besar warga memeluk agama Islam, sebagian memeluk agama Kristen dan Katolik, sebagian besar beretnis Jawa dan sebagian kecil beretnis Tionghoa. Pusat kesehatan yang dimiliki desa ini hanya Posyandu yang juga bertempat di Kantor Kelurahan Tanjung dan desa ini tidak memiliki tenaga kesehatan yang tetap. Jumlah wanita premenopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali sekitar 30 orang.
37
38
B. Hasil Penelitian 1. Hasil Analisis Data Tabel 4. 1. Nilai Mean dan Standar Deviasi Variabel Tingkat Pengetahuan Wanita Premenopause tentang Menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali
N
Min.
Max.
Mean
30
9,0
27,0
20,1
Standar Deviasi 6,7
Hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS dari jumlah responden yang berjumlah 30, nilai minimumnya sebesar 9,0, nilai maksimum sebesar 27,0, nilai Mean sebesar 20,1 dan nilai Standar Deviasi sebesar 6,7. Untuk menentukan nilai kriteria tingkat pengetahuan wanita premenopause tentang menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali antara lain sebagai berikut: a.
Baik, bila nilai responden yang diperoleh adalah (x) > mean + 1 SD (x) > Mean + 1 SD (x) > 20,1 + 1 . 6,7 (x) > 26,8
b.
Cukup, bila nilai responden yang diperoleh adalah mean – SD < x < mean + 1 SD Mean – SD < x < Mean + 1 SD 20,1 – 1 . 6,7 < x < 20,1 + 1 . 6,7 13,4 < x < 26,8
39
c.
Kurang, bila nilai responden yang diperoleh adalah (x) < mean -1 SD (x) < 20,1 – 1 . 6,7 (x) < 13,4
2. Tingkat Pengetahuan Wanita Premenopause tentang Menopause Tingkat pengetahuan wanita premenopause tentang menopause diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4. 2 Tingkat pengetahuan wanita premenopause tentang menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali Pengetahuan No. 1. Baik 2. Cukup 3. Kurang Jumlah Sumber: Data primer
Frekuensi 8 17 5 30
Prosentase (%) 26,7 56,6 16,7 100
Dari tabel 4. 2 di atas didapatkan tingkat pengetahuan wanita premenopause tentang menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali antara lain: 8 responden (26,7%) berpengetahuan baik, 17 responden (56,6%) berpengetahuan cukup dan 5 responden (16,7%) berpengetahuan kurang. Jadi sebagian besar mayoritas tingkat pengetahuan wanita premenopause tentang menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali adalah cukup yaitu sebanyak 17 responden (56,6%).
C. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang tingkat pengetahuan dari 30 wanita premenopause di Dukuh Ngablak Kelurahan
40
Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali didapatkan 8 responden (26,7%) berpengetahuan baik, 17 responden (56,6%) berpengetahuan cukup dan 5 responden (16,7%) berpengetahuan kurang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan wanita premenopause tentang menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali mayoritas berada pada tingkat cukup yaitu sebanyak 17 responden (56,6%). Pengetahuan adalah hasil dari tau dan setelah orang mengadakan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia dari akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dirasakan dan ditemui sebelumnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu: tingkat pendidikan, pengalaman, informasi, budaya dan sosial ekonomi (Notoatmodjo, 2003). Dengan pendidikan yang cukup baik, seseorang akan memperoleh pengalaman yang diterima oleh pemikiran yang kritis, sehingga akan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi setiap orang. Dengan pendidikan yang cukup, kemungkinan seseorang akan mempunyai peluang yang lebih besar memiliki tambahan ilmu dan informasi yang baru. Tingkat pendidikan yang tinggi juga memungkinkan seseorang untuk lebih terbuka, karena dengan pengetahuan dan tingkat intelegensi yang dimiliki menjadi salah satu faktor keberhasilan seseorang dalam memahami suatu informasi terutama dalam hal ini informasi tentang menopause (Notoatmodjo, 2003).
41
Tingkat pengetahuan wanita premenopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali tentang menopause pada tingkat baik sebanyak 8 responden (26,7%), hal ini karena responden dapat menjawab semua kisi-kisi kuesioner tentang pengertian, perubahan, gejala, faktor-faktor yang mempengaruhi dan penatalaksanaan pada menopause. Tingkat pengetahuan wanita premenopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali tentang menopause pada tingkat cukup sebanyak 17 responden (56,6%), hal ini dikarenakan sebagian besar wanita premenopause kurang mengetahui tentang perubahan-perubahan pada menopause dan penatalaksanaan menopause. Tingkat pengetahuan wanita premenopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali tentang menopause pada tingkat kurang sebanyak 5 responden (16,7%), hal ini karena responden kurang dapat menjawab semua kisi-kisi kuesioner
tentang
pengertian,
perubahan,
gejala,
faktor-faktor
yang
mempengaruhi dan penatalaksanaan pada menopause. Beberapa faktor lain diantaranya kemungkinan karena kurangnya informasi berupa penyuluhan tentang menopause dari tenaga kesehatan dan kurang memanfaatkan media elektronik atau media cetak secara baik sehubungan dengan informasi tentang menopause. Menurut Kasdu (2002), perubahan-perubahan yang terjadi pada wanita menopause, meliputi perubahan fisik, perubahan psikologi, perubahan reproduksi, perubahan pencernaan dan perubahan hormon. Hal lain yang berhubungan yaitu bahwa wanita dengan tingkat pengalaman yang kurang
42
mempunyai tingkat penerimaan informasi yang lebih rendah pula, disamping itu bahwa semakin banyak pengalaman seseorang, maka pengetahuan seseorang akan sesuatu akan semakin bertambah, sehingga dapat dengan mudah menerima informasi yang diberikan. Dengan pengalaman seseorang lebih banyak akan mudah menerima informasi yang didapat dan akan lebih tertarik untuk mengetahui sesuatu hal. Pengalaman seseorang akan berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan karena informasi yang baru akan disaring sesuai dengan budaya dan kebiasaan (Notoatmodjo, 2003).
D. Keterbatasan Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kendala Penelitian Penelitian ini tidak bisa mengumpulkan responden dalam satu waktu, sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengumpulkan data. 2. Keterbatasan Penelitian a. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner tertutup sehingga kurang dapat menggali pengetahuan responden karena memungkinkan responden untuk asal mengisi jawaban. b. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal, yaitu tingkat pengetahuan wanita premenopause tentang menopause.
43
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Tingkat pengetahuan wanita premenopause tentang menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali pada tingkat baik yaitu sebanyak 8 responden (26,7%). 2. Tingkat pengetahuan wanita premenopause tentang menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali pada tingkat cukup yaitu sebanyak 17 responden (56,6%). 3. Tingkat pengetahuan wanita premenopause tentang menopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali pada tingkat kurang yaitu sebanyak 5 responden (16,7%).
B. Saran 1. Bagi Responden Diharapkan wanita premenopause di Dukuh Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali untuk lebih meningkatkan pengetahuan tentang menopause serta mengikuti penyuluhan-penyuluhan kesehatan yang diadakan di Puskesmas dan Instansi Kesehatan Pemerintah yang terkait.
43
44
2. Bagi Institusi Terkait a. Bagi Masyarakat Desa Ngablak Diharapkan Desa Ngablak Kelurahan Tanjung Kecamatan Klego Kota Boyolali lebih menambah dan meningkatkan sumber informasi tentang menopause serta tanda dan gejala maupun keluhan dan perubahan fisik melalui institusi kesehatan terkait. b. Institusi Pendidikan Diharapkan dapat menambah referensi dan melengkapi sumber bacaan khususnya tentang menopause. 3. Bagi Peneliti Lain Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengadakan penelitian dengan mengembangkan variabel penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Astri, A. 2009. Pengetahuan Ibu Menopause Tentang Perubahan Fisik Pada Menopause di RW. 06 Desa Sentono Kecamatan Karangdowo Klaten. KTI: Tidak Dipublikasikan. Baziad, A. 2003. Menopause dan Andropause. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta. Glasier, A. 2005. Keluarga Berencana Dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC. Hidayat, A. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika. Kasdu, D. 2002. Kiat Sehat dan Bahagia di Usia Menopause. Jakarta: Puspaswara. Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta. _____________, 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Prawirohardjo, S. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. Reni, W. 2009. Pengetahuan Ibu Premenopause Tentang Menopause Di RW 08 Kelurahan Pucangsawit Kecamatan Jebres Kota Surakarta. KTI: Tidak Dipublikasikan. Retno. 2006. Perbedaan Tingkat Depresi Wanita Menopause yang Bekerja dan Tidak Bekerja di Kelurahan Condongcatur Kota Yogyakarta. KTI: Tidak Dipublikasikan. Riwidikdo, H. 2008. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press SDKI. 2003. Jumlah wanita menopause di Indonesia. Http://www koalisasi.co.id. Available online: [www.google.com]. Diakses tanggal 16 Oktober 2012. _____. 2005. Jumlah wanita menopause di Indonesia. http://www koalisasi.co.id. Available online: [www.google.com]. Diakses tanggal 16 Oktober 2012. Soekanto. 2003. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo.
Sugiyono, 2008. Statistika Penelitian, Bandung: Alfabeta. Wiknjosastro, H. 2005. Ilmu Kandungan Edisi III. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta.