Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0199 pp. 193- 202
10 Pages
TINGKAT KESEJAHTERAAN, KOMUNIKASI, MOTIVASI DAN KINERJA SEKRETARIAT DAERAH ACEH 1)
Faisal1, Amri2, M. Shabri Abd. Majid 3 Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract: The purpose of this study was to determine: (1) analyze the condition of the welfare,
communication, motivation, and performance of the Regional Secretariat Aceh (2) the effect of the level of prosperity and good communication simultaneously or partially on work motivation of employees, (3) the effect of the level of welfare and communication either simultaneously or partially on the performance of employees (4) the effect of work motivation on the performance of the Regional Secretariat of Aceh and (5) comparing the magnitude of the effect is not immediate welfare, communication on the performance of the Regional Secretariat of Aceh through employee motivation. This research was conducted at the Regional Secretariat of Aceh. As for the object of this study is welfare, communication, motivation and performance of the Regional Secretariat of Aceh. The results showed that welfare, communication, motivation, and performance of the Regional Secretariat of Aceh has been running well, the level of welfare and communication either simultaneously or partially influence employee motivation Aceh Regional Secretariat, welfare and communication either simultaneously or partial effect on performance employee, work motivation affect the performance of the Regional Secretariat of Aceh and welfare, communications indirect effect on the performance of the Regional Secretariat of Aceh through employee motivation. Keywords: Welfare, Communications, Work Motivation and Organizational Performance. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) menganalisis kondisi tingkat kesejahteraan, komunikasi, motivasi kerja, dan kinerja Sekretariat Daerah Aceh (2) pengaruh tingkat kesejahteraan dan komunikasi baik secara simultan maupun parsial terhadap motivasi kerja pegawai, (3) pengaruh tingkat kesejahteraan dan komunikasi baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja pegawai (4) pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja Sekretariat Daerah Aceh dan (5) membandingkan besarnya pengaruh tidak langsung tingkat kesejahteraan, komunikasi terhadap kinerja Sekretariat Daerah Aceh melalui motivasi kerja pegawai. Penelitian ini dilakukan pada Sekretariat Daerah Aceh. Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah kesejahteraan, komunikasi, motivasi kerja dan kinerja Sekretariat Daerah Aceh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesejahteraan, komunikasi, motivasi kerja, dan kinerja Sekretariat Daerah Aceh sudah berjalan dengan baik, tingkat kesejahteraan dan komunikasi baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai Sekretariat Daerah Aceh, kesejahteraan dan komunikasi baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai, motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja Sekretariat Daerah Aceh dan kesejahteraan, komunikasi berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja Sekretariat Daerah Aceh melalui motivasi kerja pegawai. Kata kunci : Kesejahteraan, Komunikasi, Motivasi Kerja dan Kinerja Organisasi.
organisasi seoptimal mungkin sehingga kinerja
PENDAHULUAN Sumber daya manusia merupakan tokoh sentral
aktivitas
Peningkatan kinerja organisasi akan
manajemen pada Sekretariat Daerah Aceh
membawa kemajuan bagi organisasi itu sendiri
berjalan dengan baik, maka Sekretariat Daerah
terutama di mata masyarakat dalam rangka
Aceh harus memiliki sumber daya manusia
memberikan pelayanan yang maksimal kepada
yang
masyarakat. Oleh karena itu, upaya-upaya
tinggi 193 -
dalam
organisasi.
berpengetahuan serta
berusaha
dan
Agar
organisasi dapat meningkat.
berketerampilan
untuk
mengelola
Volume 4, No. 4, November 2015
untuk
meningkatkan
kinerja
organisasi
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala merupakan tantangan manajemen yang paling
belum dapat direalisasikan, pegawai belum
serius karena keberhasilan untuk mencapai
mampu merealisasikan rencana kerja rencana
tujuan dan kelangsungan hidup organisasi
kerja yang telah dibuat, masih banyak pegawai
tergantung pada kualitas kinerja sumber daya
yang belum mampu melaksanakan perintah
manusia
atasan dalam menyelesaikan pekerjaan yang
yang
ada
didalamnya.
Kinerja
organisasi yang tinggi sangatlah diharapkan
telah
ditetapkan
oleh organisasi itu sendiri terutama bagi
memberikan
Sekretariat Daerah Aceh yang harus mampu
kepada setiap masyarakat.
memberikan pelayanan yang maksimal kepada seluruh masyarakat Aceh. Kinerja
serta
pelayanan
belum yang
mampu
memuaskan
Tingkat kesejahteraan pegawai pada Sekretariat Daerah Aceh dinilai masih relatif
Sekretariat
Aceh
belum sepadan dengan pengorbanan yang telah
merupakan hasil kerja secara kualitas dan
dilakukan oleh pegawai, dan juga masih adanya
kuantitas yang dicapai oleh Sekretariat Daerah
kesenjangan diantara pegawai dalam hal ini
Aceh sesuai dengan bidang tugas dan tanggung-
tingkat kesejahteraan yang diperoleh, hal ini
jawabnya.
yang
dapat dilihat dari sebagian pegawai yang
penulis lakukan pada Sekretariat Daerah Aceh
mempunyai tingkat kesejahteraan tinggi karena
ternyata
belum
menduduki posisi tertentu dan pegawai yang
yang
tingkat kesejahteraan masih rendah karena tidak
Berdasarkan
kinerja
menunjukkan
pengamatan
organisasi
kinerja
Daerah
masih
sebagaimana
diharapkan oleh pimpinan. Hal ini dapat dilihat
mempunyai
dengan masih rendahnya motivasi kerja dari
kesejahteraan yang diperoleh masih relatif
anggota
memberikan
kurang. Faktor yang berhubungan dengan
pelayanan kepada masyarakat dan kontribusi
kesejahteraan karyawan, Sekretariat Daerah
bagi
tidak
Aceh telah melakukan berbagai upaya untuk
yang
menigkatkan
organisasi
organisasi,
sesuainya
tingkat
dalam
kemudian
masih
kesejahteraan
kedudukan
sehingga
kemakmuran
pegawainya
diharapkan dan diterima oleh pegawai dengan
misalnya
beban tugas dan tanggung jawab yang diemban.
memberikan
Disamping itu kinerja pegawai pada Sekretariat
kebutuhan hidup pegawai setiap bulannya,
Daerah Aceh juga disebabkan oleh adanya
memberikan tunjangan maupun memberikan
faktor komunikasi yang selama ini terjalin
tunjangan prestasi kerja.
belum mampu memberikan kontribusi nyata
dengan
tingkat
gaji
memperhatikan yang
dengan
mencukupi
untuk
Fenomena dalam penelitian ini adalah
terhadap peningkatan kinerja kantor Sekretariat
sulitnya
komunikasi
yang
dilakukan
oleh
Daerah Aceh.
bawahan terhadap atasan terhadap berbagai
Fenomena berkaitan dengan kinerja
persoalan yang dihadapi oleh pegawai sehingga
organisasi dapat dilihat dari beberapa indikator
memberikan dampak terhadap tidak tercapainya
yaitu kemampuan menyusun rencana kerja yang
kinerja yang diharapkan, kemudian masalah Volume 4, No. 4, November 2015
- 194
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kepemimpinan
juga
memberikan
dampak
dikatakan sebagai sebuah hasil (output) dari
terhadap peningkatan dan penurunan kinerja
suatu proses tertentu yang dilakukan oleh
pegawai, hal ini karena setiap pimpinan
seluruh komponen organisasi terhadap sumber-
mempunyai gaya kepemimpinan yang berbeda-
sumber tertentu yang digunakan (input).
beda dan cara menghadapi pegawai yang mempunyai
karakter
yang
juga,
kerja yang dicapai suatu organisasi tercapainya
juga memberikan
tujuan organisasi berarti bahwa, kinerja suatu
dampak terhadap penurunan kinerja pegawai
organisasi itu dapat dilihat dari tingkatan sejauh
maupun peningkatan kinerja pegawai, karena
mana organisasi dapat mencapai tujuan yang
apabila pegawai mempunyai tingkat disiplin
didasarkan pada tujuan yang sudah ditetapkan
tinggi tentu akan memberikan dampak terhadap
sebelumnya”. (Surjadi,2009:7)
sedangkan disiplin kerja
berbada
Kinerja organisasi adalah totalitas hasil
peningkatan kinerja.
Berkaitan dengan kesulitan yang terjadi
Sedangkan masalah motivasi kerja juga
dalam pengukuran kinerja organisasi publik ini
memberikan pengaruh terhadap peningkatan
dikemukakan
kinerja Sekretariat Daerah Aceh, hal ini karena
“kesulitan dalam pengukuran kinerja organisasi
dengan adanya motivasi kerja yang tinggi yang
pelayanan publik sebagian muncul karena
dimiliki oleh karyawan akan memberikan
tujuan dan misi organisasi publik seringkali
dampak
kinerja
bukan hanya kabur akan tetapi juga bersifat
dalam
multidimensional. Organisasi publik memiliki
oleh
stakeholders yang jauh lebih banyak dan
positif
bagi
peningkatan
Sekretariat
Daerah
Aceh.
Namun
kenyataan
motivasi
yang
diberikan
oleh
Dwiyanto
kompleks
masih relatif rendah, hal ini dapat dilihat dari
Stakeholders dari organisasi publik seringkali
tingkat keseriusan pegawai dalam menjalankan
memiliki kepentingan yang berbenturan satu
tugas dan fungsinya, pegawai belum mampu
dengan yang lainnya, akibatnya ukuran kinerja
mencurahkan
organisasi publik dimata para stakeholders juga
kemampuan
yang
dimiliki dalam rangka meningkatkan kinerja
organisasi
1),
pegawai dalam mencapai tujuan organisasi
seluruh
ketimbang
(2007:
swasta.
menjadi berbeda-beda”.
organisasi. Motivasi Kerja KAJIAN KEPUSTAKAAN Kinerja Organisasi
Motivasi latin movere yang
berasal berarti
dari dorongan
bahasa atau
Kinerja organisasi merupakan indikator
penggerakan. Secara umum motivasi dapat
tingkatan prestasi yang dapat dicapai dan
diartikan sebagai dorongan dan keinginan serta
mencerminkan keberhasilan suatu organisasi,
upaya yang muncul dari diri seorang individu
serta merupakan hasil yang dicapai dari
untuk melakukan suatu hal. Rivai Veithzal
perilaku anggota organisasi. Kinerja bisa juga
(2004:457) pengertian motivasi adalah: (1)
195 -
Volume 4, No. 4, November 2015
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Sebagai suatu kondisi yang menggerakkan
umumnya adalah sesuatu yang mempunyai arti
manusia ke arah suatu tujuan tertentu. (2) Suatu
penting bagi dirinya sendiri dan bagi instansi.
keahlian dalam mengarahkan karyawan dan
Berdasarkan penjelasan tersebut di atas
perusahaan agar mau bekerja secara berhasil,
dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah
sehingga
kecenderungan
keinginan karyawan dan tujuan
seseorang
untuk
perusahaan sekaligus tercapai. (3) Sebagai
melakukan sesuatu sebagai
inisiasi dan pengarahan tingkah laku. Pelajaran
mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi yang
motivasi
mengarah ke tujuan
tingkah
sebenarnya laku.
(4)
merupakan Sebagai
pelajaran
enargi
untuk
membangkitkan dorongan dalam diri. (5) Sebagai
kondisi
yang
perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja. Motivasi sebagai dorongan seorang individu menjadi sangat penting, tanpa adanya dorongan tersebut maka individu tersebut tidak termotivasi untuk melaksanakan tugas dan pekerjaan yang dibebankan. Motivasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu, atau usahausaha yang dapat menyebabkan seseorang atau sekelompok orang tertentu bergerak melakukan
dikehendakinya atau mendapat kepuasan atas
memenuhi suatu kebutuhan individual. Kesejahteraan Kesejahteraan karyawan merupakan jenis kompensasi pelengkap di mana hampir semua organisasi
Selanjutnya
menurut
Supardi
dan
Anwar (2004:47), mengatakan motivasi adalah dalam
pribadi
keinginan
seseorang individu
yang untuk
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna
(2002:255),
memberikannya
karyawannya
yang
kepada
setiap
pemberiannya
tidak
didasarkan pada kinerja pegawai. Menurut Hasibuan (2003:185). Kesejahteraan karyawan adalah balas jasa pelengkap (material dan nonmaterial)
yang
diberikan
kebijaksanaan.
berdasarkan
Tujuannya
untuk
mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar produktivitas kerjanya meningkat.” Sedangkan (2002:279),
menurut
Hariandja
Tunjangan-tunjangan
dan
kesejahteraan karyawan pemberiannya tidak
perbuatannya.
mencapai
yang
dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk
sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang
mendorong
organisasi
untuk
berpengaruh
membangkitkan, mengarahkan dan memelihara
keadaan
kesediaan
tujuan.
Dan
menyatakan
menurut bahwa
Siagian yang
didasarkan
pada
kinerja
pegawai,
didasarkan
pada
keanggotaannya
tetapi sebagai
bagian dari organisasi, serta pegawai sebagai seorang
manusia
kebutuhan
agar
yang
memiliki
dapat
banyak
menjalankan
kehidupannya secara normal dan dapat bekerja lebih baik.”
diinginkan seseorang dari pekerjaannya pada Volume 4, No. 4, November 2015
- 196
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Menurut
(Hariandja,
2005:
244),
Komunikasi
kesejahteraan adalah keseluruhan balas jasa
Komunikasi
adalah
suatu
proses
yang diterima oleh pegawai sebagai akibat dari
penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)
pelaksanaan pekerjaan di organisasi dalam
dari satu pihak kepada pihak lain. Pada
bentuk uang atau lainnya, yang dapat berupa
umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan
gaji upah, bonus, insentif, dan tunjangan hari
atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua
raya, uang makan, uang cuti, dan lain-lain
belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat
disimpulkan
bahwa
yang
dapat
dimengerti
oleh
keduanya,
kesejahteraan
komunikasi masih dapat dilakukan dengan
karyawan adalah balas jasa tidak langsung atau
menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan
imbalan di luar gaji atau upah yang diberikan
sikap
kepada karyawan dan pemberiannya tidak
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara
berdasarkan kinerja karyawan tetapi didasarkan
seperti ini disebut komunikasi nonverbal.
pada keanggotaannya sebagai bagian dari
tertentu,
misalnya
tersenyum,
Komunikasi adalah usaha mendorong
organisasi yang berguna untuk memenuhi
orang
kebutuhan karyawan di luar upah/gaji.
seperti apa yang dikehendaki oleh orang yang
Menurut
pendapat
mempunyai pendapatan tersebut. Komunikasi
(2012:238),
merupakan cara menyampaikan gagasan, fakta
ekonomis
pikiran, perasaan dan nilai kepada orang lain.
untuk
Pelaksanaannya selalu melibatkan dua pihak,
melindungi keamanan ekonomi dari para
pegirim (komunikator) dan pihak penerima
karyawan. Karena disadari bahwa tidak ada
(komunikan).
dalam
“Kesejahteraan dirancang
Ardana, yang
dan
dan
menginterprestasikan
Suad
Husnan
Heidjrahman
lain
dkk. bersifat
diselenggarakan
sesungguhnya yang abadi di dunia ini, maka memiliki
pegangan
ketidakpastian
orang terlibat dalam komunikasi, misalnya
merupakan hal yang sangat baik. Untuk itulah
dalam bentuk percakapan, maka komunikasi
dibentuk program-program yang antara lain
akan terjadi atau berlangsung selama ada
juga digunakan untuk mengatasi peristiwa-
kesamaan
peristiwa yang tidak diinginkan.” Sedangkan
dipercakapkan.
Moekijat
bahwa
dipergunakan dalam percakapan itu belum tentu
“Program ini bertujuan untuk memberikan
menimbulkan kesamaan makna. Dengan lain
suatu keamanan tambahan ekonomi di atas
perkataan, mengerti bahasanya saja belum tentu
pembayaran pokok dan pembayaran perangsang
mengerti makna yang dibawakan oleh bahasa
serta hadiah–hadiah yang berhubungan lainnya.
itu.
(2010:161)
dalam
Menurut Effendy (2006:9), kalau dua
berpendapat
makna
Kesamaan
Sedangkan (2004:272), 197 -
Volume 4, No. 4, November 2015
mengenai
apa
yang
bahasa
yang
menurut
komunikasi
adalah
Handoko proses
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan
METODE PENELITIAN
atau informasi dari seseorang ke orang lain.
Lokasi dan Objek Penelitian
Perpindahan pengertian tersebut melibatkan
Penelitian
ini
Daerah
dilaksanakan
lebih dari sekedar kata-kata yang digunakan
Sekretariat
dalam percakapan, tetapi juga ekspresi wajah,
penelitian
intonasi, titik putus vokal dan sebagainya. Dan
komunikasi,
perpindahan yang efektif memerlukan tidak
Sekretariat Daerah Aceh.
adalah
Aceh
dengan
pengaruh
motivasi
kerja
pada objek
kesejahteraan, dan
kinerja
hanya transmisi data, tetapi bahwa seseorang mengirimkan berita dan menerimanya sangat tergantung tertentu
pada (membaca,
Populasi dalam penelitian ini adalah
ketrampilan-ketrampilan menulis,
mendengar,
berbicara dan lain-lain) untuk membuat proses
para seluruh pegawai pada Sekretariat Daerah Aceh yang berjumlah 621 orang dan yang menjadi
pertukaran informasi. Komunikasi
Populasi dan Sampel
dapat
didefenisikan
sebagai penyampaian informasi antara dua
komunikasi
diperlukan
untuk
mencapai
efektifitas dalam kepemimpinan, perencanaan, pengendalian, koordinasi, pelatihan, manajemen konflik serta prosesp roses organisasi lainnya. Zulkiple
(2001
:
4)
menjelaskan
bahwa : Dalam perspektif Islam, komunikasi di samping untuk mewujudkan hubungan secara vertikal kepada Allah, juga untuk menegakkan komunikasi secara horizontal terhadap sesama
dan haji) yang bertujuan untuk membentuk takwa. Sedangkan komunikasi dengan sesama manusia terwujud melalui penekanan hubungan sosial yang disebut muamalah yang tercermin dalam semua aspek kehidupan manusia seperti sosial, budaya, politik, ekonomi, seni dan
penelitian
ini
Peralatan Analisis Data Peralatan analisis data untuk menguji persepsi responden digunakan uji deskriptif dengan menggunakan model statistik deskriptif dengan menggunakan uji berdasarkan nilai rerata dari masing-masing variabel yang akan diteliti, dengan asumsi apabila nilai rerata ≤ 4, maka dipersepsikan secara kurang baik dan apabila nilai rerata ≥ 4, maka dipersepsikan secara baik oleh responden, pengujian juga dilakukan dengan menggunakan uji-t beda ratarata.
manusia. Komunikasi dengan Allah tercermin melalui ibadah- ibadah fardu (salat, puasa, zakat
dalam
sebanyak 127 orang.
orang atau lebih. Komunikasi merupakan suatu proses yang vital dalam organisasi karena
responden
Peralatan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah structural equation modelling (SEM) dengan bantuan program Amos.
Model
sekumpulan
persamaan
teknik-teknik
SEM
adalah
statistikal
yang
memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan
relatif
rumit
secara
simultan
(Ferdinand, 2006 : 181).
sebagainya. Volume 4, No. 4, November 2015
- 198
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala HASIL PEMBAHASAN Analisis (SEM)
Structural
Pengaruh Kesejahteraan Terhadap Motivasi Kerja Sekretariat Daerah Aceh
Equation
Modelling Parameter estimasi untuk pengujian
Analisis selanjutnya adalah analisis Structural Equation Model (SEM) secara full model, setelah dilakukan analisis terhadap tingkat uni dimensionalitas dari indikatorindikator pembentuk variabel laten yang diuji dengan confirmatory factor analysis. Analisis hasil pengolahan data pada tahap full model SEM
dilakukan
dengan
melakukan
uji
kesesuaian dan uji statistik. Hasil pengolahan data untuk analisis full model SEM:
pengaruh Kesejahteraan terhadap motivasi kerja menunjukkan nilai CR sebesar 4,086 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Kedua nilai yang diperoleh tersebut memenuhi syarat untuk penerimaan H1 yaitu nilai CR sebesar 4,086 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Pengaruh Komunikasi Terhadap Motivasi Kerja Sekretariat Daerah Aceh Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh komunikasi terhadap motivasi kerja menunjukkan nilai CR sebesar 4,086 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H2 yaitu nilai CR sebesar 4,086 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05.
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Organisasi Sekretariat Daerah Aceh Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja
Gambar 1. Structural Equation Model dapat
organisasi menunjukkan nilai CR sebesar 4,202
dijelaskan adanya pengaruh dari masing-masing
dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Kedua
variabel yaitu kesejahteraan dan komunikasi
nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk
terhadap motivasi kerja dan juga terjadinya
penerimaan H2 yaitu nilai CR sebesar 4,202
pengaruh tidak langsung terhadap kinerja
yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang
organisasi melalui motivasi kerja.
lebih kecil dari 0,05.
Berdasarkan
199 -
Gambar
1,
Volume 4, No. 4, November 2015
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Pengaruh Kesejahteraan Terhadap Kinerja Organisasi Sekretariat Daerah Aceh
sebesar 4,381 dan dengan probabilitas sebesar 0,000.
Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh
Kesejahteraan
terhadap
kinerja
organisasi menunjukkan nilai CR sebesar 4,007 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H4 yaitu nilai CR sebesar 4,007 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Organisasi Sekretariat Daerah Aceh Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh komnikasi terhadap kinerja organisasi menunjukkan nilai CR sebesar 4,614 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H5 yaitu nilai CR sebesar 4,614 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05.
Pengaruh Dimensi Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Terhadap Kinerja Sekretariat Daerah Aceh Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh dimensi perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
terhadap
kinerja
organisasi
menunjukkan nilai CR sebesar 3,458 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Pengaruh Dimensi Perspektif Customer Terhadap Kinerja Sekretariat Daerah Aceh Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh perspektif customer terhadap kinerja organisasi menunjukkan nilai CR sebesar 2,678 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Pengaruh Tidak Langsung Kesejahteraan, Komunikasi, Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Sekretariat Melalui Kinerja Pegawai Hasil pengujian parameter sebagaimana dijelaskan pada gambar 4.5 hasil pengujian
Pengaruh Dimensi Perspektif Proses Bisnis Internal Terhadap Kinerja Sekretariat Daerah Aceh Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh dimensi perspektif proses bisnis internal terhadap kinerja organisasi Sekretariat Daerah Aceh menunjukkan nilai CR sebesar 4,062 dan dengan probabilitas sebesar 0,000.
Structural
Equation
Model
(SEM)
menunjukkan adanya pengaruh signifikan dan positif variabel kesejahteraan, komunikasi, motivasi kerja terhadap kinerja Sekretariat Daerah Aceh melalui kinerja pegawai. Pengaruh langsung antara variabel variabel independent yang ada pada penelitian ini yaitu kesejahteraan dan komunikasi terhadap variabel motivasi
Pengarruh Dimensi Perspektif Finansial Terhadap Kinerja Sekretariat Daerah Aceh
kerja pegawai Sekretariat Daerah Aceh (Z),
Parameter estimasi untuk pengujian
melalui variabel intervening kinerja pegawai
pengaruh dimensi perspektif finansial terhadap
(Y). Pengaruh langsung antara X dan Z adalah
kinerja organisasi menunjukkan nilai CR
4,614. Sedangkan pengaruh tidak langsung
lebih besar dibandingkan pengaruhnya
Volume 4, No. 4, November 2015
bila
- 200
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala lebih kecil yaitu 4,007.
3. Untuk meningkatkan kinerja organisasi berdasarkan perspektif kinerja pegawai,
KESIMPULAN DAN SARAN
maka yang perlu diperhatikan adalah
Kesimpulan
pegawai
1. Kesejahteraan, komunikasi, motivasi kerja, dan kinerja Sekretariat Daerah Aceh sudah berjalan dengan baik.
simultan
berpengaruh
maupun
terhadap
parsial
motivasi
kerja
pegawai Sekretariat Daerah Aceh.
simultan
maupun
parsial
terhadap
kinerja
pegawai
Sekretariat
berpengaruh
terhadap
kinerja Sekretariat Daerah Aceh. 5. Kesejahteraan,
komunikasi
berpengaruh
secara tidak langsung terhadap kinerja Sekretariat Daerah Aceh melalui motivasi kerja pegawai. Saran 1. Dalam
rangka
pegawai
meningkatkan
Sekretariat
hendaknya
dengan
Daerah
cara
kinerja Aceh
meningkatkan
kinerja pegawai yang dihasilkan oleh pegawai itu sendiri, terutama pencapaian target yang telah ditetapkan. 2. Peningkatan tingkat kesejahteraan pegawai perlu mendapatkan perhatian, terutama jumlah
TPK
yang
diberikan
kepada
pegawai harus mencerminkan rasa adil, sesuai dengan tenaga, pikiran, dan waktu yang telah dikeluarkan oleh masing-masing pegawai. 201 -
penghematan biaya operasional maupun penghematan sumber daya yang digunakan
4. Dalam
rangka
organisasi,
yang
meningkatkan perlu
kinerja
mendapatkan
perhatian pimpinan kepada setiap pegawai
pekerjaan sesuai dengan harapan pimpinan.
berpengaruh
Daerah Aceh. kerja
melakukan
diharapkan dapat meningkatkan kualitas
3. Kesejahteraan dan komunikasi baik secara
4. Motivasi
dapat
dalam menyelesaikan pekerjaan.
2. Tingkat kesejahteraan dan komunikasi baik secara
harus
Volume 4, No. 4, November 2015
DAFTAR KEPUSTAKAAN Arikunto S. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktis. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. Cooper dan Sawaf.2002. Executive EQ, Kecerdasan Emosional Dalam Kepemimpinan dan Organisasi, Alih Bahasa Alex Tri Kontjoro, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Dale, T. 2006. Seri Ilmu dan Seni Manajemen Bisnis (Memimpin Manusia). PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Fuad Mas’ud, (2004), Pemimpin dan Kepemimpinan, CV. Rajawali, Jakarta. Goleman, D. 2004. Emotional Intelligence. Alih Bahasa Alex Tri Kuncoro W. Jakarta, Gramedia Herdi, H. 2006. Pengaruh Pendidikan Tinggi Akuntansi Terhadap Kecerdasan Emosional Pada Auditor di Kota Medan, Jurnal Akuntansi, FE Sumatera Utara, September, 2006. Jones. 2000. People in Organization : in Introduction to Organization Behavior. MC Graw Hill Book Comp. Tokyo. Keban. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT. Remaja Rosdakarya, Jakarta. Mangkunegara, A. P. 2005. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Refika Aditama. Moekijat. 2005. Manajemen Personalia, Erlangga, Jakarta. Munie. 2005. Manajemen Kinerja, Jakarta, Ghalia Indonesia. Payaman J. S. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kinerja, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Peter dan Watermen. 2006. Culture Organization, Rineka Cipta, Jakarta. Rivai, V. 2004. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi: PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Robbins, S. P. 2006. Perilaku Organisasi. PT. Indeks Jakarta. Robbins, S. P. dan M. Coulter. 2007. Perilaku Organisasi. PT. Indeks Jakarta. Salovey & Mayer. 2006. Emotional Intellegent,: Why Can Matter More Than IQ, NY. Bantam Book. Saydan. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Penerbit Jambatan Schein. 2005. Budaya Organisasi. Human Resource Management. Thompson Learning Asia, Singapore Schermerhorn, J. R. 2003. Manajemen. Edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Andi, Yogyakarta. Schwartz. 2002. Pengertian Budaya. Human Resource Management. Thompson Learning Asia, Singapore. Siagian, S. 2002. Manajemen Stratejik. Bumi Aksara, Jakarta. Silalahi, B. 2004. Pengaruh Budaya terhadap Efektifitas Organisasi, Tarsito Bandung. Soeprihantono. 2005. Kinerja Karyawan, Rineka Cipta, Jakarta. Sutanto. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, Bandung, Penerbit Andi Offset. Waldman, P. 2004. The Press Effect. Oxford University Press. Wibowo. 2009. Manajemen Kinerja, Edisi Kedua, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Volume 4, No. 4, November 2015
- 202