The Influence of Credit Lending and Loss Credit Of Rentability (Case Study at PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya)
ABSTRACT
Compiled by : Puji Deslianasari 083403124
Guided by : Iman Pirman Hidayat, SE., M.Si., Ak. Rita Tri Yusnita, SE., MM.
This research aimed to know (1) the influence of credit lending, loss credit and rentability, (2) the influence of credit lending of loss credit against loss (3) the influence of credit lending of rentability, (4) the influence of loss credit of rentability, (5) the influence of credit lending and loss credit of rentability. The Object of the research envelop the credit lending, loss credit and rentability PT BPR Siliwangi Tasikmalaya. The analysis tools is used patyh analysis with a ratio measurement scale. The result of the research showed that: (1) credit lending in every year have increased and fluctuated, every year loss credit have increased and rentability and tend to decrease. (2) credit lending and loss credit is partially the significant influence (3) the influence of credit lending and rentability in partially have an influence but not significant (4) the influence of loss credit and rentability in partial have an influence but not significant (5) the influence of credit lending and loss credit of rentability in simultant have an influence but not significant. Keywords: Credit Lending, Loss Credit, Rentability
1
Pengaruh Pemberian Kredit dan Kredit Macet Terhadap Rentabilitas (Studi Kasus Pada PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya) Puji Deslianasari 083403124 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh pemberian kredit, kredit macet dan rentabilitas, (2) pengaruh pemberian kredit terhadap kredit macet, (3) pengaruh pemberian kredit terhadap rentabilitas, (4) pengaruh kredit macet terhadap rentabilitas, (5) pengaruh pemberian kredit dan kredit macet terhadap rentabilitas. Objek penelitian meliputi pembemberian kredit, kredit macet dan rentabilitas PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus. Alat analisis yang digunakan adalah anlisis jalur (path analysis) dengan skala pengukuran rasio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pemberian kredit setiap tahunnya mengalami kenaikan dan bersifat fluktuatif, kredit macet setiap tahunnya mengalami peningkatan, dan rentabilitas cenderung mengalami penurunan. (2) pemberian kredit dan kredit macet secara parsial berpengaruh secara signifikan (3) pengaruh pemberian kredit dan rentabilitas secara parsial berpengaruh tetapi tidak signifikan (4) pengaruh kredit macet dan rentabilitas secara parsial berpengaruh tetapi tidak signifikan (5) pengaruh pemberian kredit dan kredit macet terhadap rentabilitas secara simultan berpengaruh tetapi tidak signifikan. Kata kunci : Pemberian Kredit, Kredit Macet, Rentabilitas
PENDAHULUAN Mendengar kata bank sebenarnya tidak asing lagi, terutama yang hidup di perkotaan. Bahkan di pedesaan sekalipun saat ini bank bukan merupakan suatu hal yang asing. Pada dasarnya bank merupakan lembaga yang bertindak sebagai lembaga intermediary atau perantara antara pihak-pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana. Dalam meningkatkan kegiatan usahanya sehari-hari, bank harus mempunyai dana agar dapat memberikan kredit kepada masyarakat, sehingga cukup untuk menutupi seluruh biaya seperti overhead dan biaya operasional lainnya. Pendapatan dana yang menguntungkan adalah dalam bentuk pemberian kredit, namun demikian dengan resiko yang dihadapi oleh bank dalam pemberian kredit juga besar oleh karena itu bank harus berhati-hati dalam memberikan kredit kepada nasabah. Seperti yang telah diketahui, bahwa fungsi bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit. Penyaluran dana melalui pemberian kredit 2
merupakan usaha yang terpenting bagi bank karena proporsi terbesar dari penyaluran dana yang ada adalah melalui pemberian kredit. Pemberian kredit merupakan usaha pokok bank karena dengan melakukan kegiatan pemberian kredit maka bank akan memperoleh keuntungan berupa bunga kredit yang merupakan sumber Rentabilitas bank. Seperti yang dikemukakan oleh (Martono:2002:89). Jadi setiap kenaikan pemberian kredit akan diikuti oleh kenaikan Rentabilitas bank. Semakin besar kredit yang diberikan oleh bank maka diharapkan semakin tinggi Rentabilitas yang dicapai, juga sebaliknya. Semakin tinggi angka pemberian kredit yang disalurkan oleh bank maka kemungkinan akan semakin tinggi pula resiko timbulnya kredit macet, begitu pula sebaliknya, sehingga mengurangi perolehan laba dan berpengaruh buruk bagi rentabilitas. Tinjauan Pustaka Selain menghimpun dana dari masyarakat, bank juga memiliki fungsi menyalurkan kembali dana yang telah dihimpun kepada masyarakat, dan salah satu kegiatan operasional bank yaitu fasilitas pemberian kredit. Kasmir (2008:102) menyatakan bahwa kredit yaitu : “Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.” Dalam pemberian kredit kepada debitur senantiasa ditemui adanya permasalahan kredit sehingga menimbulkan kredit macet, kredit macet merupakan cicilan pokok atau bunga pinjaman yang diberikan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan. Menurut Kasmir (2008) yang dinamakan kredit macet sebagai berikut : “Suatu keadaan di mana seorang nasabah tidak mampu membayar lunas kredit bank tepat pada waktunya yang pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran bunganya telah mengalami penundaan lebih dari satu tahun sejak jatuh tempo menurut jadwal yang telah diperjanjikan”. Rentabilitas suatu bank digunakan untuk mengukur dan melihat keberhasilan, kemampuan serta kinerja suatu bank dalam menggunakan aktivanya secara produktif. Munawir Slamet (2006 : 33) “Rentabilitas adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba dan dinyatakan dalam presentase”. Menurut Bambang Riyanto (2006 : 35) yang dimaksud dengan rentabilitas adalah : “Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu”.
3
METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan pada PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya yang beralamat di Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya dengan objek penelitiannya adalah Pengaruh Pemberian Kredit dan Kredit Macet Terhadap Rentabilitas. Visi dan Misi PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya Misi dari PT. BPR Siliwangi adalah menjadi Bank terkemuka dalam mikro, kecil dan menengah dengan menganut pada kepuasan nasabah. Dari misi tersebut dapat ditarik suatu benang merah, bahwa PT. BPR Siliwangi menjalankan operasional usahanya dalam pemberian kredit pada usaha mikro, kecil dan menengah serta mengutamakan pelayanan jasa demi tercapainya kepuasan nasabah. Adapun Visi dari PT. BPR Siliwangi adalah sebagai berikut : 1) Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah serta menyediakan produk dan jasa perbankan lainnya. 2) Menyiapkan dan mengembangkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan profesional serta mempunyai integritas yang tinggi. 3) Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi berkelanjutan sesuai kebutuhan nasabah. 4) Melaksanakan manajemen perbankan yang sehat sesuai prinsip kehati-hatian dan Good Corporate Goverment untuk meningkatkan shareholder value. 5) Memperdulikan kepentingan masyarakat banyak. Teknik Analisis Data Analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path anaysis) dan analisis deskriptif yaitu menganalisis masalah dengan cara mendeskripsikannya melalui tabel, dengan menggunakan software SPSS dan analisis kuantitatif. Pengujian Hipotesis 1. Penetapan Hipotesis Operasional a. Secara Simultan Ho : = 0 Pemberian kredit dan kredit macet secara simultan tidak berpengaruh terhadap rentabilitas Ha : 0 Pemberian kredit dan kredit macet secara simultan berpengaruh terhadap rentabilitas b. Secara Parsial Ho1 : = 0 Pemberian kredit secara parsial tidak berpengaruh terhadap rentabilitas Ha1 : 0 Pemberian kredit secara parsial berpengaruh terhadap rentabilitas Ho2 : = 0 Kredit macet secara parsial tidak berpengaruh terhadap rentabilitas Ha2 : 0 Kredit macet secara parsial berpengaruh terhadap rentabilitas. 2. Penetapan tingkat signifikansi Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 95% ( = 0,05) yang merupakan tingkat signifikansi. Dimana metode pengujian yang digunakan adalah pengujian dua arah. 4
3. Uji signifikansi a. Secara simultan menggunakan uji F b. Secara parsial menggunakan uji t 4. Kaidah keputusan a. Secara parsial Terima Ha atau Tolak Ho jika thitung > t 12 atau – t 12 > thitung Terima Ho atau Tolak Ha jika - t 12 thitung t 12 b. Secara simultan Tolak Ho jika Fhitung > Ftabel dan terima Ho jika Fhitung Ftabel 5. Penarikan kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian seperti tahapan di atas maka akan dilakukan analisis secara kuantitatif. Dari hasil analisis tersebut akan ditarik kesimpulan apakah hipotesis yang ditetapkan dapat diterima atau ditolak. Hasil dan Pembahasan Tabel 1 Pemberian Kredit, Kredit Macet Dan Rentabilitas Tahun
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Semester
Pemberian Kredit
Kredit Macet
Rentabilitas
(Rp)
(Rp)
(%)
I
1.232.694.272
-
0,73%
II
1.974.434.674
21.823.100
1,50%
I
2.747.445.318
83.116.600
1,89%
II
2.897.855.396
77.252.300
2,40%
I
3.937.222.467
42.079.722
1,67%
II
4.017.357.580
34.373.165
2,49%
I
3.769.090.789
10.681.182
1,55%
II
3.905.304.507
49.204.000
1,61%
I
47.610.100
47.610.100
1,07%
II
56.723.350
56.725.350
1,76%
I
4.501.054.247
110.000.000
0,48%
II
4.289.615.181
102.000.000
0,63%
5
Untuk melihat perkembangan pemberian kredit, kredit macet dan rentabilitas dari tahun 2006 sampai dengan 2011 dapat dijelaskan dengan menggunakan tabel 1 sehingga dapat dilihat tingkat kenaikan dan penurunan pemberian kredit, kredit macet dan rentabilitas. 1. Kenaikan pemberian kredit tertinggi pada PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya terjadi pada tahun 2009 semester 2 yaitu sebesar Rp.1.199.787.552 dengan perubahan 30,72 %, hal ini disebabkan karena permintaan kredit meningkat yang menyebabkan pemberian kredit mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Penurunan pemberian kredit terendah adalah pada tahun 2011 semester 2 yaitu sebesar Rp, 762.676.870 hal ini disebabkan karena permintaan kredit dari nasabah sedikit karena terdapat tunggakan kredit macet sehingga laba yang diperoleh mengalami penurunan sebesar 14.48% dari semester sebelumnya. 2. Kenaikan kredit macet tertinggi pada PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya terjadi pada tahun 2011 semester 1 yaitu sebesar Rp.110.000.000 dengan perubahan 93,92 %, hal ini disebabkan karena permintaan kredit meningkat yang menyebabkan pemberian kredit mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Penurunan pemberian kredit terendah adalah pada tahun 2009 semester 1 yaitu sebesar Rp, 10.681.182 hal ini disebabkan karena lalu lintas jasa pembayaran kredit sedikit lancar sehingga kredit macet mengalami penurunan sebesar 68,92% dari semester sebelumnya. 3. Berdasarkan data yang didapat rentabilitas tertinggi pada PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya terjadi pada tahun 2008 semester 2 yaitu sebesar 2,49% dengan Jumlah laba bersih sebelum pajak yang dicapai PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya Rp 178.206.475 dengan total aktiva Rp. 7.155.386.226. Penurunan rentabilitas terendah adalah pada tahun 2011 semester 1 yaitu 0,48% sebesar laba bersih sebelum pajak Rp 71.476.102 dengan total aktiva Rp. 14.884.831.432 .
Regression X1,X2 Variables Entered/Removedb Model
Variables Removed
Variables Entered d i m e n s i o n 0
1
X1a
Method . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: X2
Model Summary Model R d i m e n s i o n 0
1
R Square .768a
.589
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.548
3.46081
a. Predictors: (Constant), X1
6
ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
171.768
1
171.768
Residual
119.772
10
11.977
Total
291.540
11
F
Sig.
14.341
.004a
a. Predictors: (Constant), X1 b. Dependent Variable: X2
Coefficientsa Model
Standardized Coefficients
Unstandardized Coefficients B 1
(Constant)
Std. Error
-188.960
54.187
9.350
2.469
X1
Beta
t
.768
a. Dependent Variable: X2
Regression Variables Entered/Removedb Model
Variables Removed
Variables Entered d i m e n s i o n 0
1
X2, X1a
Method . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Y
Model Summary Model R d i m e n s i o n 0
1
R Square .612a
.374
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.235
.64556
a. Predictors: (Constant), X2, X1
7
Sig.
-3.487
.006
3.787
.004
ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
2.241
2
1.121
Residual
3.751
9
.417
Total
5.992
11
F
Sig.
2.689
.121a
a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y
Coefficientsa Model
Standardized Coefficients
Unstandardized Coefficients B 1
(Constant)
Std. Error
Beta
-17.892
15.047
X1
.891
.719
X2
.018
.059
t
Sig.
-1.189
.265
.510
1.240
.246
.125
.304
.768
a. Dependent Variable: Y
Coefficientsa Model
Correlations Zero-order
1
Partial
Part
(Constant) X1
.606
.382
.327
X2
.517
.101
.080
a. Dependent Variable: Y
Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui dan dapat dihitung dengan menggunakkan SPSS versi.18 untuk mencari pengaruh Pemberian Kredit terhadap Kredit Macet. Setelah hasil penelitian diperoleh, kemudian dianalisis untuk mengukur tingkat pengaruhnya . 8
Nilai r dapat diketahui dari perhitungan SPSS versi.18 antara pemberian kredit dengan kredit macet sebesar 0,768 hasil perhitungan SPSS versi.18 lampiran hal 101 dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,589 atau 58,9%. Hasil ini berarti bahwa pemberian kredit berpengaruh terhadap kredit macet sebesar 58,9% dan sisanya 41,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak penulis teliti. Nilai thitung yang didapat dari uji t adalah sebesar 3,787 jika dibandingkan dengan t tabel dimana α = 12% dan df = 12-2=10, t didapat ttabel sebesar 2,228 maka hitung ( 3,787) > ttabel ( 2,228). Dengan diperoleh uji signifikasi sebesar 0,004 lebih kecil dari tingkat α= 0,05. Karena thitung > ttabel, maka dari hasil pengujian tersebut mengandung makna bahwa hipotesis diterima dan kaidah keputusan Ho ditolak dan Ha diterima hal tersebut menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 58,9% hipotesis alternativ diterima artinya bahwa pemberian kredit berpengaruh signifikan terhadap kredit macet. Dengan kata lain pemberian kredit secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kredit macet pada PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya. Berdasarkan data diatas, dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan SPSS V.18 untuk mencari pengaruh pemberian kredit terhadap rentabilitas bank. Setelah hasil penelitian diperoleh, kemudian dianalisis untuk mengukur tingkat pengaruhnya dari hasil tersebut. Dari data tersebut nilai r dalam lampiran hasil perhitungan menggunakan SPSS v.18 hal 102 diketahui hasil antara pemberian kredit terhadap rentabilitas bank sebesar 0,510 dengan koefisien determinasi sebesar 0,26 atau 26%. Hal ini berarti bahwa pemberian kredit mempengaruhi rentabilitas sebesar 26% dan sisanya 74% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis. Diperoleh nilai thitung yang didapat dari uji t adalah sebesar 1,240 jika dibandingkan dengan t tabel dimana α =5% dan df = 12-2=1, didapat ttabel sebesar 2,228 sehingga thitung < ttabel (1,240 < 2,228) dengan tingkat signifikansi 0,246 ebih besar dari 0,05. Dari hasil pengujian tersebut mengandung makna pada tingkat keyakinan 86% hipotesis alternatif ditolak artinya bahwa pemberian kredit secara parsial berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap rentabilitas. Atau dengan kaidah keputusan terima Ho jika thitung < ttabel koefisien determinasi 0,14 diperoleh thitung = 1,240 dan ttabel = 2,228 maka thitung jatuh pada daerah penerimaan Ho sehingga Ha ditolak. Dengan kata lain pemberian kredit secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap rentabilitas bank (ROA) pada PT.BPR Siliwangi Tasikmalaya. Berdasarkan tabel 1 dapat dihitung dengan menggunakan SPSS versi.18 untuk mencari pengaruh antara kredit macet terhadap rentabilitas bank. Setelah hasil penelitian diperoleh, kemudian dianalisis untuk mengetahui tingkat pengaruhnya. Maka diperoleh nilai r dari perhitungan antara kredit macet terhadap rentabilitas sebesar 0,125 dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS versi.18 dalam lampiran hal 102 sehingga besarnya koefisien determinasi adalah sebesar 0,01. Nilai thitung yang didapat dari uji t adalah sebesar 0,304 jika dibandingkan dengan t
tabel dimana α = t 5% dan df = 12 – 2 = 10, didapat ttabel sebesar 2,228 maka hitung < ttabel ( 0,304 < 2,228). Dengan tingkat signifikansi 0,768 lebih besar dari 0,05.
Dari hasil pengujian tersebut mengandung makna pada tingkat keyakinan 76,8% hipotesis alternatif ditolak artinya bahwa kredit macet secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap rentabilitas. Atau dengan kaidah keputusan terima Ho jika thitung < ttabel koefisien determinasi 0,01 diperoleh thitung = 0,304 dan ttabel = 2,228 maka thitung jatuh pada daerah penerimaan Ho sehingga Ha ditolak. 9
Dengan kata lain kredit macet secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap rentabilitas bank (ROA) pada PT.BPR Siliwangi Tasikmalaya. Pengaruh secara simultan dapat diketahui dari hasil perhitungan SPSS versi.18 diatas , dimana nilai r yaitu sebesar 0,612 dan koefisien determinasi sebesar 0,374 atau 37,4% . artinya jika pemberian kredit dan kredit macet secara bersama-sama meningkat atau memberikan dampak positif, maka rentabilitas pun akan memberikan dampak positif atau meningkat pula. Pengaruh secara simultan tersebut menunjukan arah positif, sehingga dengan semakin besarnya pemberian kredit semakin besar pula kemungkinan untuk menghasilkan laba dari pendapatan bunga dan semakin optimal tingkat rentabilitas yang dicapai dan sebaliknya apabila pemberian kredit semakin kecil maka tingkat rentabilitas yang dicapai kurang baik. Dari hasil perhitungan SPSS lampiran hal 102, diperoleh nilai Fhitung sebesar 2,689 dengan kriteria penolakan Ho, jika Fhitung > Ftabel, dengan mengambil taraf signifikan sebesar 5 %, maka dari tabel distribusi F- Snedecor diperoleh F ;k ; (n-k-1) = 12-2-1 adalah sebesar 4,26 atau dengan melihat sig F yaitu 0,121 yang artinya dengan lebih besar dari 5 % maka tidak menunjukkan signifikan. Dikarenakan 2,689 lebih kecil dari 4,26 dan sig F sebesar 0,121, maka Ho diterima dan Ha ditolak atau dengan kata lain Pemberian kredit (X 1) dan kredit macet (X2) secara simultan berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap rentabilitas (Y) sebesar koefisien determinasi 0,374 atau 37,4 %. Ketidaksignifikanan tersebut dapat terjadi karena pendapatan bank dari sektor lainnya mempunyai pengaruh yang signifikan daripada pemberian kredit dan kredit macet, misalnya dari suku bunga tabungan, suku bunga kredit, pendapatan modal kerja dan pendapatan lainnya, atau dari perolehan jumlah rentabilitas yang tidak sebanding dari pembagi antara jumlah total aktiva yang semakin besar dan setiap tahunnya mengalami kenaikan dengan jumlah laba yang diperoleh sehingga rentabilitas yang diharapkan meningkat setiap tahunnya ini menjadi menurun dalam waktu enam tahun. Maka dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel tersebut (pemberian kredit dan kredit macet) mempunyai pengaruh sebesar tetapi tidak signifikan terhadap rentabilitas bank. Semakin besar pemberian kredit yang diberikan dan dimiliki oleh bank dan kemungkinan semakin besar kredit macet, jika pengembalian kredit tidak lancar maka kemampuan bank dalam menghasilkan laba, atau dengan kata lain rasio rentabilitas bank akan semakin menurun. Oleh karena itu bank harus mengelola kredit dengan baik dan memberikan kredit secara efektif dan efisien, karena didalam menjalankan operasi sehari-harinya bank harus meningkatkan pendapatannya. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan pada PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya mengenai pokok Pembahasan “Pengaruh Pemberian Kredit dan Kredit Macet Terhadap Rentabilitas ”. maka diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Perkembangan Pemberian Kredit pada PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya 2006-2011 setiap semesternya berfluktuatif dan secara global mengalami peningkatan, hal ini tercermin dari nilai perubahan perkembangan Pemberian Kredit PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya. Hal ini disebabkan karena besarnya minat nasabah untuk meminjam uang dalam bentuk kredit, sehingga pemberian kredit mengalami peningkatan dan penurunan setiap tahunnya. 2. Perkembangan Kredit Macet pada PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya 2006-2011 setiap semesternya berfluktuatif dan mengalami peningkatan, hal ini tercermin dari jumlah kredit macet PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya. Hal tersebut dikarenakan pengembalian dari nasabah tidak lancar sehingga menyebabkan kredit yang diberikan menjadi macet. 10
3. Rentabilitas PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya periode 2006-2011 diketahui cenderung mengalami penurunan yang setiap semesternya, hal ini diakibatkan oleh naiknya jumlah kredit macet di PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya. 4. Berdasarkan hasil perhitungan dapat ditarik kesimpulan bahwa Pemberian Kredit memiliki hubungan yang kuat dan berpengaruh signifikan terhadap kredit macet. Hal ini terjadi karena jumlah kredit yang diberikan setiap tahunnya semakin meningkat dan jumlah kredit macet juga mengalami kenaikan setiap tahunnya dengan disertai tingkat pengembalian yang tidak lancar sehingga menimbulkan kredit macet. 5. Berdasarkan hasil perhitungan dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian kredit berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap rentabilitas. Hal tersebut karena hasil rentabilitas yang dihasilkan dari perhitungan melalui ROA (return on assets) terjadi ketidakseimbangan antara jumlah total aktiva yang diperoleh dengan jumlah laba yang dihasilkan lebih besar sehingga menimbulkan penurunan terhadap jumlah persentase rentabilitas sedangkan jumlah kredit yang diberikan setiap tahunnya mengalami kenaikan. 6. Berdasarkan hasil perhitungan dapat ditarik kesimpulan bahwa kredit macet berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap rentabilitas. Hal ini terjadi karena jumlah kredit macet tiap tahun semakin meningkat dan semakin besar sedangkan rentabilitas tiap tahun menurun karena pendapatan berkurang dikarenakan tingkat pengembalian kredit nasabah macet. 7. Dari hasil Uji Hipotesis dapat ditarik kesimpulan bahwa Pemberian Kredit dan Kredit Macet secara simultan berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap Rentabilitas. Hal ini disebabkan dengan jumlah pemberian kredit yang semakin meningkat setiap tahunnya dan diiringi dengan peningkatan jumlah kredit macet dikarenakan nasabah tidak dapat membayar utang tepat pada waktunya sehingga kemampuan bank dalam menghasilkan laba semakin berkurang. DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman. 2001. Ensiklopedia Ekonomi Keuangan dan Perdagangan. Bandung: Pustaka Ramadhan Agus D. Harjito, Martono. 2002. “Manajemen Keuangan”, Edisi Pertama. Yogyakarta : Ekonosia. Dahlan, Siamat. 2008. Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi Keempat. Lembaga Universitas Indonesia
Penerbit FE
Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers. Ketut Silvanita. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Erlangga. Lukman Dendawijaya.2001. Manajemen Perbankan. Cetakan Keempat. Jakarta: Raja Grafindo Persada Malayu S.P Hasibuan. 2004. Dasar-Dasar Perbankan. Cetakan Ketiga. Jakarta: Bumi Aksara. Manurung Mandala.2004. Uang, Perbankan, dan Ekonomi Moneter.Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Muchdarsyah Sinungan. 2000. Manajemen Dana Bank. Edisi Kedua. Cetakan Keempat. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 11
Subagyo.2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.Edisi Kedua. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN Yogyakarta. Sugiono, 2002. Metode Penelitian Administrasi, Jakarta: Alfabeta Suhardjono dan Mudrajad Kuncoro, 2002. “Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi”, Yogyakarta:BPEE S. Munawir. 2007. Analisis Laporan Keuangan.. Liberty. Yogyakarta. Standar Akuntansi Indonesia. 2007.Ikatan Akuntan Indonesia . Jakarta : Salemba empat Thomas Suyatno. 2005. Kelembagaan Perbankan. Edisi Ketiga. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Undang-undang RI No. 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia veithzal Rivai, Andria Permata Veithzal, Ferry N. Idroes. Bank Management Indonesia .Jakarta : Raja Grafindo.2007. SE.BI.NO.30/12/UPPB,tanggal 30 April 1997 http://www.manbisnis.tripod.com. Jurnal Ilmiah “Manajemen & Bisnis”. Tanggal akses 18 juli 2012. http://www.bi.go.id.Peraturan Bank Indonesia No.13/26/PBI/2011 Tanggal 28 Desember 2011 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No.8/19/PBI/2006 Tentang Kualitas Aktiva Produktif dan Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Bank Perkreditan Rakyat. Tanggal akses 3 september 2012.
12