The Influence Of The Amount Of Member Savings And Amount Of Credit To Profitability (A Case Studyat Koperasi Warga Kantor Pos Tasikmalaya)
MEDIANA RATMALIA
Guided by: Iman Pirman Hidayat, SE., M.Si., Ak., CA Rita Tri Yusnita, SE., MM
ABSTRACT
This study aims to determine the influenceof the amount of credit to profitability, the effect of the amount of deposits on profitability , and the influence of the amount of credit and the amount of deposit simultaneously to profitability. The method used in this research is descriptive with case study approach . The analytical tool used is path analysis (path analysis) with a scale of measurement intervals. Partial hypothesis testing using t test and simultaneously using F test with a significance level ( α ) used 0.05 . The results showed that there was a positive influence and significant number of member savings with the amount of credit in Koperasi Warga Kantor Pos Tasikmalaya period 2007-2014 , there is no influence between the total deposits and total loans simultaneously towards profitability in the Koperasi Warga Kantor Pos Tasikmalaya period 2007-2014.
Keywords: Credit, deposits, profitability
Pengaruh Jumlan Simpanan Anggota Dan Jumlah Kredit Terhadap Rentabilitas (Studi Kasus Pada Koperasi Warga Kantor Pos Tasikmalaya)
MEDIANA RATMALIA
Pembimbing: Iman Pirman Hidayat, SE., M.Si., Ak., CA Rita Tri Yusnita, SE., MM
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah pemberian kredit terhadap rentabilitas, pengaruh jumlah simpanan terhadap rentabilitas, dan pengaruh jumlah pemberian kredit dan jumlah simpanan secara simultan terhadap rentabilitas.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus.Alat analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis) dengan skala pengukuran interval. Pengujian hipotesis secara parsial dengan menggunakan uji t dan secara simultan dengan menggunakan uji F dengan tingkat signifikansi (α) yang digunakan sebesar 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara jumlah simpanan anggota dengan jumlah kredit pada koperasi warga Kantor Pos Tasikmalaya periode tahun 2007-2014, tidak ada pengaruh antara jumlah simpanan dan jumlah kredit secara simultan terhadap rentabilitas pada koperasi Warga Kantor Pos Tasikmalaya periode tahun 2007-2014.
Kata kunci: Simpanan, kredit, rentabilitas
PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Pemerintah Indonesia membagi pelaku ekonomi menjadi tiga (3) kelompok badan usaha, yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) dan Koperasi.Dari ketiga pilar ekonomi nasional tersebut, pemerintah mengharapkan agar dikembangkan menjadi komponen-komponen yang saling mengisi dan terpadu di dalam sistem ekonomi nasional. Menurut pasal 33 ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi “Perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.”Usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan yang bentuk usahanya sesuai dengan pasal tersebut adalah koperasi. Koperasi adalah salah satu badan usaha bersama yang bergerak dibidang perekonomian, beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi atas dasar persamaan hak dan kewajiban melakukan suatu usaha dibidang ekonomi.Koperasi mempunyai tujuan yang berorientasi pada kebutuhan para anggotanya. Koperasi merupakan lembaga keuangan bukan bank yang dibentuk untuk mengelola dana yang dihimpun oleh anggota guna membiayai kebutuhan koperasi dan keanggotaanya. Dana tersebut dihimpun melalui simpanan pokok dan simpanan wajibserta kegiatan usaha lainya yang dilakukan oleh koperasi untuk mendapatkan SHU (Sisa Hasil Usaha) yang besar. Dana yang dihimpun koperasi tersebut dikelola oleh manajemen koperasi selanjutnya dapat digunakan untuk perkembangan dan pengembangan usaha lainya serta membantu anggota melalui pinjaman dengan ketentuan yang diatur dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT). Dana tersebut disalurkan kepada yang memenuhi syarat untuk memperoleh kredit. Kelayakan pemberian kredit atau pinjaman koperasi sangat tergantung dari keberadan dana dan sumber dana yang diperoleh koperasi, oleh karena itu besar kecilnya dana yang dimiliki koperasi dapat memberikan pengaruh kepada aktivitas pemberian kredit pada koperasi. Sumber dana koperasi yang sangat besar adalah dana simpanan anggota. Semakin besar anggota memberikan simpanannya, maka semakin besar pula dana yang tersedia didalam koperasi tersebut. Besar kecilnya jumlah simpanan anggota yang ada pada koperasi akan berpengaruh terhadap aktivitas koperasi itu sendiri, sehingga faktor jumlah simpanan anggota dalam koperasi ini merupakan salah satu alat yang ikut menentukan maju mundurnya koperasi. Yang termasuk kedalam simpanan anggota di dalam koperasi yaitu simpanan pokok dan simpanan wajib.Simpanan pokok merupakan salah satu sumber modal yang tidak dapat terlepas dari koperasi dan simpanan wajib yaitu jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu. Tanpa adanya dana pada suatu usaha yang bersifat ekonomis tidak akan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Salah satu aktivitas koperasi yang dipengaruhi oleh adanya dana adalah aktivitas perkreditan.
Namun dalam Koperasi ini masih banyak kekurangan modal karena aktivitas penyaluran kredit pada koperasi semakin meningkat. Koperasi menggunakan modal sendiri dalam menjalankan aktivitas perkoperasiannya, dikarenakannya tidak ada campur tangan modal asing yang bisa berasal dari bank Koperasi ini sedikit mengalami kesulitan dalam masalah permodalan yang akan disalurkan pada aktivitas perkreditan. Akhir-akhir ini, kredit merupakan kebutuhan yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia.Kebutuhan kredit yang ada didasari untuk mendorong kegitan perdagangan, mendorong dan melancarkan produksi jasa-jasa bahkan untuk konsumsi, yang pada intinya semua itu ditujukan untuk menaikan taraf hidup. Kegiatan pemberian kredit pada anggota koperasi diatur berdasarkan kebijakan rapat anggota yang merupakan pemegang saham tertinggi didalam koperasi. Anggota yang layak memperoleh kredit biasanya merupakan anggota yang mempunyai simpanan tersebut sehingga dengan demikian kegiatan pengembalian kredit tersebut dapat dilakukan dengan lancar. Jumlah kredit atau pinjaman yang diberikan kepada anggota tergantung dari permintaan anggota dan kemampuan pengembalian kredit, sehingga arus kas dan perputaran modal didalam koperasi tidak mengalami hambatan. Aktivitas pemberian pinjaman juga dilakukan pada koperasi Warga Kantor POS Tasikmalaya, sebagai salah satu koperasi yang beroperasi diwilayah Tasikmalaya ini melakukan Usaha Simpan Pinjam (USP), aktivitas ini membuat koperasi tersebut memberikan kesempatan kepada anggota (karyawan dan pensiunan POS) untuk memperoleh kredit.Koperasi Warga Pos Tasikmalaya adalah koperasi yang beranggotakan para pegawai kantor pos dan para pensiunan kantor pos, koperasi ini mempunyai tujuan utama yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan para pegawai pos (anggota). Koperasi pegawai kantor pos ini adalah koperasi fungsional yang anggotanya berpenghasilan tetap. Dengan adanya penghasilan tetap para anggotanya, maka koperasi tersebut dapat memobilisasi dana dengan menggerakkan simpanan anggota secara teratur. Baik simpanan maupun pemberian kredit memberikan kesempatan kepada koperasi untuk memobilisasi dana, sehingga diharapkan mendapatkan keuntungan (laba). Pada koperasi laba tersebut sebagai Sisa Hasil Usaha (SHU). Dalam UndangUndang No. 17 tahun 2012 pasal 1 ayat 12 menjelaskan bahwa “Selisih Hasil Usaha adalah Surplus Hasil Usaha atau Defisit Hasil Usaha yang diperoleh dari hasil usaha atau pendapatan Koperasi dalam satu tahun buku setelah dikurangi dengan pengeluaran atas berbagai beban usaha.” Sisa Hasil Usaha yang diperoleh koperasi, selain digunakan untuk peningkatan kesejahteraan anggotanya juga digunakan untuk menjamin kelangsungan dan kesinambungan kehidupan koperasi itu sendiri.Untuk menghasilkan laba itu sendiri, koperasi dapat mengetahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan aktiva atau modal yang digunakan, ini disebut juga dengan rentabilitas.
Rentabilitas adalah perbandingan antara laba yang dihasilkan dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba. Dengan kata lain rentabilitas adalah kemampuan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Cara menilai rentabilitas pada perusahaan ada bermacam-macam tergantung pada laba dan modal mana yang akan diperbandingkan satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini rentabilitas digunakan untuk menghitung atau mengukur efisiensi penggunaan modal dalam perusahaan. Rentabilitas ekonomi merupakan perbandingan antara SHU koperasi dengan modal sendiri dan modal pinjaman yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam presentase. Dalam menghitung rentabilitas ekonomi ini, modal sendiri dan modal pinjaman tidak di adakan perbedaan dan dianggap sebagai satu kesatuan. Ninik Widiyanti (2000), berpendapat bahwa pemberian pinjaman dan jumlah simpanan dalam bentuk uang atau barang dapat mempengaruhi rentabilitas pada koperasi. Anggota yang menabung (menyimpan) akan mendapatkan imbalan jasa dan bagi peminjam dikenakan jasa. Jasa atas simpanan anggota bagi koperasi merupakan beban atau biaya, sedangkan jasa atas pinjaman (kredit) anggota merupakan pendapatan atau penghasilan bagi koperasi. Ditinjau dari laporan Rapat Anggota Tahunan (RAT) pada Koperasi Warga Kantor Pos Tasikmalaya selama delapan tahun terakhir dari tahun 2007 sampai 2014 yang semakin meningkat yaitu jumlah simpanan anggota dan jumlah kredit yang diberikan. Hal ini membuktikan bahwa adanya simpanan anggota dan jumlah kredit yang diberikan akan berpengaruh pada rentabilitas dan kelangsungan hidup koperasi itu sendiri. Demi kelancaran dan keberhasilan segala macam usaha yang dijalankan oleh koperasi tentu tidak lepas dari adanya kesadaran, kemampuan, partisipasi serta peran aktif anggota. Tentu dengan catatan dukungan modal berupa simpanan anggota dan jumlah kredit yang akan diberikan untuk mengembangkan usaha pada koperasi tersebut. Adapun penelitian terdahulu telah dilakukan oleh Nunung Nuraqliah (2012) penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui rentabilitas pada BPR Mitra Kopjaya Mandiri.Variabel Independen yang digunakan adalah Biaya Dana dan Pemberian Kredit. Penelitian yang lainnya dilakukan oleh Dewi Fitriana (2012), penelitiannya tidak berbeda jauh dengan penelitian yang dilakukan oleh Nunung dengan tempat penelitian yang sama pada BPR Mitra Kopjaya Mandiri hanya berbeda pada variabel independen yang ditelitinya, Dewi meneliti Kredit yang Diberikan dan Resiko Kredit. Peneliti selanjutnya adalah Yulia Selvian (2012) yang meneliti koperasiPegawai Republik Indonesia SIPUH Tasikmalaya dengan tujuan untuk mengetahui Simpanan Anggota dan Dana Pinjaman terhadap Sisa Hasil Usaha. Kerangka Pemikiran Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi, untuk dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang
ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi, Undangundang Perkoperasian No. 17 Tahun 2012. Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khusunya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang bergerak dalam bidang pemupukan simpanan dana dari anggotanya, untuk kemudian dipinjamkan kembali kepada para anggota yang memerlukan bantuan dana. Kegiatan utama koperasi simpan pinjam adalah menyediakan jasa penyimpanan dan peminjaman dana kepada anggota koperasi. Simpanan sebagai istilah penanaman modal koperasi pertama kali digunakan, dan ada pula yang beranggapan bahwa simpanan merupakan ciri khas dari koperasi di Indonesia.Simpanan mempunyai konotasi pengertian milik penyimpan, yang berarti modal pinjaman.Dengan demikian simpanan adalah milik anggota koperasi, sehingga pada hakekatnya koperasi tidak memiliki modal sendiri, dengan demikian pengertian simpanan pada umumnya hanya dipergunakan untuk modal pinjaman. Menurut IAI (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 27 5:2007) mendefinisikan simpanan anggota sebagai berikut: “Simpanan anggota adalah simpanan pokok dan simpanan wajib yang harus dibayar anggota kepada koperasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada koperasi.” Mekanisme permodalan dalam koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Dengan penggunaan modal sendiri pada koperasi akan lebih menguntungkan, karena dengan menggunakan modal sendiri koperasi tidak harus menanggung biaya bunga yang cukup besar dibanding jika menggunakan modal pinjaman. Hal terpenting adalah penggunaan modal dengan sebaik-baiknya, artinya dalam pengelolaan modal tersebut harus member manfaat yang sebesar-besarnya untuk pemenuhan kebutuhan anggotanya. Modal sendiri dalam koperasi bersumber dari simpanan anggota, yang termasuk kedalam simpanan anggota adalah simpanan pokok dan simpanan wajib. Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya dengan yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota. Simpanan wajib adalah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpananan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota. Dalam menjalankan kegitan usaha pada koperasi, ketersediaan simpanan anggota yang cukup akan meningkatkan perolehan laba/SHU. Apandi Nasehatun (1999:106) mengemukakan bahwa “semakin besar pendapatan dan semakin kecil biaya, semakin besar laba yang diperoleh. Memperbesar pendapatan berarti
memerlukan pengguanaan dana yang lebih besar.” Namun meningkatkan laba saja tidak cukup, sebagaimana yang dikemukakan oleh Apandi Nasehatun (1999:106) bahwa “suatu usaha yang menghasilkan laba tidak selamanya dikatakan sebagai usaha yang menguntungkan (rendable) atau sebagai usaha yang efisien.Ukuran yang dipergunakan untuk menilai kegiatan usaha yang rendable dan efisien adalah rentabilitas”.Teguh Pudjo Mulyono (2001:86) mengatakan bahwa: “Faktor-faktor yang mepengaruhi rentabilitas lembaga keuangan secara umum adalah jumlah modal, kualitas kredit yang diberikan, perpencaran bunga, manajemen pengalokasian dalam aktiva likuid, efisiensi dalam menekan biaya operasi dan non operasi, mobilisasi dana masyarakat dalam memperoleh sumber dana yang murah.” “Rentabilitas dipergunakan untuk mengetahui kemampuan Perusahaan atau Badan atau Koperasi dalam menciptakan Laba atau Sisa Hasil Usaha dibanding dengan modal yang digunakan” (Hadiwidjadja, 2001:32).Rentabilitas mempunyai arti yang penting bagi koperasi yaitu dapat mencerminkan kemampuan koperasi dalam memanfaatkan modal untuk menghasilkan laba.Pada umumnya masalah rentabilitas lebih penting dari masalah laba, karena laba yang besar saja belum merupakan ukuran bahwa koperasi itu dapat bekerja dengan efisien.Efisiensi baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Pada hakekatnya di dalam koperasi, simpanan anggota (modal) merupakan nominal yang harus selalu ada untuk menopang kegiatan usaha dalam menjalankan usahanya.Simpanan anggota atau modal sangat menentukan berjalan tidaknya usaha atau kegiatan koperasi.Apabila koperasi mengalami keuntungan maka koperasi mempunyai rentabilitas. Rentabilitas merupakan angka pengukur efektifitas penggunaan modal dalam menghasilkan profit atau di dalam koperasi sering dissebut dengan SHU. Munawir (2001:86) menjelaskan bahwa “rasio yang digunakan dalam operasi disebut rasio rentabilitas.” Seperti dalam jurnal Firas Septian (2012) yaitu jumlah simpanan anggota tidak berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas, hal tersebut disebabkan oleh faktor lain yang mempengaruhi permodalan dalam koperasi. Hal ini bisaterjadi karena simpanan pokok, simpanan wajib masuk ke dalam modal sendiri.Modal tersebut yang kurang dioptimalkan penggunaannya oleh koperasi dalam menghasilkan SHU. Pemberian kredit juga merupakan usaha pokok pada koperasi karena dengan melakukan kegiatan pemberian kredit maka koperasi akan memperoleh keuntungan berupa bunga kredit yang merupakan sumber rentabilitas. Seperti yang dikemukakan oleh Martono (2002:89) “rentabilitas bank merupakan kemampuan bank dalam meningkatkan laba dan efisiensi usaha yang dicapai.” Adannya kegiatan penyaluran kredit maka akan berpengaruh pada rentabilitas pada koperasi. Jadi setiap kenaikan pemberian kredit akan diikuti oleh kenaikan rentabilitas. Semakin besar kredit yang diberikan maka diharapkan semakin tinggi tingkat rentabilitas yang dicapai, juga sebaliknya. Dalam jurnal yang telah dilakukan oleh Firas Septian (2012),yang
menyatakanbahwa ada pengaruh yang signifikan antara jumlah pemberian kredit terhadap rentabilitas, ini dikarenakan semakin besar jumlah pemberian kredit oleh koperasi maka semakin meningkat rentabilitas, sebaliknya semakin kecil jumlah pemberian kredit maka tingkat rentabilitas akan semakin menurun. Di dalam koperasi simpan pinjam peranan modal sangatlah penting.Modal yang sebagai Simpanan Anggota ini sangatlah mempengaruhi aktivitas koperasi, salah satunya aktivitas pemberian kredit. Kredit adalah salah satu produk utama koperasi karena dari adanya pemberian kredit kepada anggota koperasi maka koperasi akan mendapatkan laba yang diperoleh dari bunga yang dihasilkan dari pemberian kredit tersebut. Maka dari itu simpanan anggota pada koperasi berperan penting untuk memberikan kredit yang akan menghasilkan laba. Seperti dalam jurnal Anjuman Zukhri (2012) yang menyatakan bahwa jumlah simpanan anggota berpengaruh signifikan terhadap jumlah kredit yang di berikan, hal ini bisa terjadi karena apabila jumlah simpanan anggota pada suatu koperasi mengalami kenaikan maka jumlah kredit yang disalurkan pun akan mengalami peningkatan. Pada Koperasi Warga Kantor Pos Tasikmalaya Usaha Simpan Pinjam yang dilakukan mempunyai modal yang berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela.Pembayaran pinjaman yang anggota lakukan akan dipotong dari penghasilan yang akan diterima. Dalam penelitian ini akan meneliti pengaruh jumlah simpanan anggota dan jumlah kredit pada rentabilitas. Hubungan teoritis antara konsep di atas merupakan kerangka berfikir yang dijadikan landasan berfikir ilmiah, sebagai pengantar penelitian sebagai berikut: Jumlah Simpanan Anggota
Rentabilitas
Jumlah Kredit Teknik Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis 1. Uji Path Analysis Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode analisis jalur (Path Analysis).Hal ini terkait dengan judul penelitian yang terdiri dari tiga variabel yaitu Jumlah simpanan anggota (X1), Jumlah kredit(X2) dan Rentabililtas (Y). Melalui analisa jalur ini dapat diketahui pengaruh dari setiap variabel secara bersama-sama dan untuk menerangkan pengaruh langsung dan tidak langsung dari beberapa variabel penyebab dan variabel lainnya sebagai variabel terikat. Untuk menganalisis data yang diperoleh dalam rangka pengujian hipotesis, data tersebut diolah terlebih dahulu kemudian dianalisa dengan menggunakan metode statistik parametrik untuk menguji hipotesis yang diajukan.
Pembahasan Jumlah Simpanan Anggota, Jumlah Kredit Dan Rentabilitas Pada Koperasi Warga Kantor Pos Tasikmalaya Jumlah Simpanan Anggota Pada Koperasi Warga Kantor Pos Tasikmalaya Periode Tahun 2007-2014 Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan pada Koperasi Warga Kantor Pos Tasikmalaya pada periode tahun 2007-2014 yang dijabarkan dalam tabel 4.1 nampak bahwa jumlah simpanan anggota yang paling besar terjadi pada tahun 2014, hal tersebut disebabkan karena jumlah anggota yang dari tahun ke tahun semakin bertambah. Sedangkan jumlah simpanan anggota yang terendah terjadi pada tahun 2007, hal tersebut disebabkan karena jumlah anggota pada tahun 2007 tidak sebanayak tahun 2014 sehingga jumlah simpanan yang terkumpul pada tahun tersebut tidak sebanyak tahun-tahun berikutnya, dan tahun 2007 ini merupakan tahun dasar dalam penelitian ini. Banyaknya anggota akan mempengaruhi juga banyaknya jumlah simpanan anggota pada Koperasi Warga Kantor Pos Tasikmalaya. Jumlah simpanan anggota periode tahun 2007-2014 mengalami kenaikan dari tahun ke tahun perubahan tersebut bisa dilihat pada tabel 4.4. Perubahan yang terbesar terjadi pada tahun 2011 sebesar 0,39%. Hal tersebut dikarenakan jumlah simpanan anggota yang terjadi pada tahun 2011 sebesar Rp. 817.830.082, sedangkan pada tahun 2010 sebesar Rp. 587.501.628.Perubahan yang terkecil terjadi pada tahun 2013 sebesar 0,003%. Hal tersebut dikarenakan jumlah simpanan anggota yang terjadi pada tahun 2012 naik sebesar Rp. 3.469,436, dari Rp. 893.454.227 ditahun 2012 dan Rp. 896.923.663 di tahun 2013. Jumlah Kredit Pada Koperasi Warga Kantor Pos Tasikmalaya Periode Tahun 2007-2014 Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan pada Koperasi Warga Kantor Pos Tasikmalaya pada periode tahun 2007-2014 yang dijabarkan dalam tabel 4.2 nampak bahwa jumlah kredit yang paling besar terjadi pada tahun 2014, hal tersebut disebabkan karena jumlah anggota yang meminjam pada koperasi warga kantor pos tasikmalaya semakin bertambah dan kredit yang disalurkan semakin banyak. Sedangkan jumlah kredit yang terendah terjadi pada tahun 2007, hal tersebut disebabkan karena jumlah anggota pada tahun 2007 tidak sebanayak tahun 2014 sehingga jumlah kredit yang disalurkan pada tahun tersebut tidak sebanyak tahuntahun berikutnya, banyaknya jumlah anggota akan sangat mempengaruhi simpanan pada Koperasi Warga Kantor Pos Tasikmalaya, karena dari tahun ke tahun yang meminjam akan semakin banyak dan tahun 2007 ini merupakan tahun dasar dalam penelitian ini. Pada tabel 4.4 nampak bahwa perubahan yang terbesar terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 0,44%. Hal tersebut dikarenakan jumlah kredit
mengalamiperubahan sebesar Rp.274.509.300. hal tersebut dikarenakan jumlah kredit yg terjadi pada tahun 2010 sebesar Rp.621.978.500 menjadi Rp.896.487.800 pada tahun 2011. Perubahan yang terkecil terjadi pada tahun 2013 sebesar 0,003%.Pada tahun ini jumlah kredit mengalami penurunan yaitu sebesar Rp. 2.800.230. Hal tersebut dikarenakan jumlah kredit yang terjadi pada tahun 2012 sebesar Rp. 906.205.045 menjadi Rp. 903.404.815 pada tahun 2013. Rentabilitas Pada Koperasi Warga Kantor Pos Tasikmalaya Periode Tahun 2007-2014 Rentabilitas pada koperasi warga kantor pos tasikmalaya periode tahun 20072014 mengalami perubahan yang fluktuatif dari tahun ke tahun. Jumlah ROE yang terbesar terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar 4,01%. Sedangkan jumlah ROE yang terkecil teradi pada tahun 2011 sebesar 2,80%. Pada tabel 4.4 nampak perubahan yang terbesar terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 0,17%. Walaupun pada tahun 2011 adalah perubahan ROE yang terbesar tetapi pada tahun ini ROE mengalami penurunan yaitu sebesar 0,57%. Hal tersebut dikarenakan jumlah ROE yang terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar 3,37% menjadi 2,80% pada tahun 2011. Perubahan yang terkecil terjadi pada tahun 2014 sebesar 0,006%. Pada tahun ini ROE mengalami penurunan yaitu sebesar 0,02%. Hal tersebut dikarenakan jumlah ROE yang terjadi pada tahun 2014 sebesar 3,00% menjadi 3,02% pada tahun 2013. Pengaruh Jumlah Simpanan Anggota Terhadap Jumlah Kredit Untuk mengetahui pengaruh jumlah simpanan anggota terhadap jumlah kredit dilakukan pengolahan data dengan menggunakan spss versi 17.0.besarnya R yang merupakan koefisien korelasi yang menunjukan keeratan hubungan antara variabel adalah 0,979. Maka jumlah simpanan anggota memiliki hubungan sebesar 0,979 terhadap kredit yang merupakan hubungan yang sangat kuat, karena berada pada interval 0,800-1,00. Nilai koefisien beta (standardized coefficient β) sebesar 0,979. Sedangkan besarnya koefiseien determinasi yang menunjukan pengaruh antara jumlah simpanan anggota terhadap jumlah kredit adalah sebesar 0,959 atau 95,9% artinya 95,9% viariabilitas variabel jumlah kredit dipengaruhi oleh jumlah simpanan anggota. Sisanya sebesar 4,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti misalnya dana cadangan, hibah, dan modal pinjaman. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh jumlah simpanan anggota terhadap jumlah kredit dapat diketahui melalui kolom sig spss versi 17.0 yaitu sebesar 0,000, artinya jumlah simpanan anggota terhadap jumlah kredit memiliki pengaruh yang signifikan karena memiliki nilai yang lebih kecil dari tingkat α = 0,05. Selain itu dapat pula uji t dengan membandingkan thitung dengan ttabel. Dengan nilai thitungsebesar 11,819 jika dibandingkan dengan ttabeldimana α = 5% dan df = 8-1-1 = 6 , didapat ttabelsebesar 2,447 sehingga thitung(11,819) > ttabel (2,447).
Dari hasil pengujian tersebut mengandung makna bahwa pada tingkat keyakinan 95% hipotesis Ha diterima yang artinya jumlah simpanan anggota berpengaruh signifikan terhadap jumlah kredit. Hal ini sejalan dengan jurnal Anjuman Zukhri (2012) yang menyatakan bahwa jumlah simpanan anggota berpengaruh signifikan terhadap jumlah kredit yang di berikan, hal ini bisa terjadi karena apabila jumlah simpanan anggota pada suatu koperasi mengalami kenaikan maka jumlah kredit yang disalurkan pun akan mengalami peningkatan Pengaruh Jumlah Simpanan Anggota Secara Parsial Terhadap Rentabilitas Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan perhitungan SPSS versi.17 (Lampiran.1 Tabel coefficientsa)nilai koefisien beta dariJumlah Simpanan Anggota (X1) terhadap Rentabilitas(Y) adalah sebesar -0,642 (dilihat dari tabel Standardized Coefficients Beta). Karena nilainya negatif, menunjukan bahwa setiap perubahan pada Jumlah Simpanan Anggotaakan berbanding terbalik dengan perubahan Rentabilitas. Semakin besar Jumlah Simpanan Anggota maka Rentabilitas yang akan dihasilkan pada satu tahun kedepan diprediksi akan semakin kecil, jika Jumlah Simpanan Anggota naik maka Rentabilitas akan turun begitu juga dengan sebaliknya. Besarnya pengaruh Jumlah Simpanan Anggota (X1) terhadap Rentabilitas(Y) adalah sebesar (-0,642)2 atau sebesar sebesar 0,412 atau 41,2% yang berarti bahwa Jumlah Simpanan Anggota (X1) berpengaruh terhadap Rentabilitas (Y) sebesar 41,2% dan sisanya 58,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis. Untuk uji signifikansi pengaruh Jumlah simpanan Anggota (X1) terhadap Rentabilitas (Y) secara parsial pada Koperasi Warga Kantor Pos Tasikmalaya dapat dilihat dari uji t dengan nilai thitung sebesar jika dibandingkan dengan ttabel sebesar 2,447 sehingga thitung (-0,783)< ttabel (2,447)dengan tingkat signifikansi yang dilihat dari nilai sig pada tabel coefficientsa hasil output SPSS versi 17 sebesar 0,469 lebih besar dari 0,05. Dari hasil pengujian tersebut mengandung makna bahwa pada tingkat keyakinan 95% hipotesis Ho diterima yang artinya Jumlah simpanan anggota secara parsial tidakberpengaruh signifikan terhadap rentabilitas.atau Jumlah Simpanan Anggota secara parsial berpengaruh namun tidak secara signifikan terhadap Rentabilitas. Hasil penelitian diatas sejalan dengan penelitian yang dilakukan Firas Septian (2012) yaitu jumlah simpanan anggota tidak berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas, hal tersebut disebabkan oleh faktor lain yang mempengaruhi permodalan dalam koperasi. Hal ini bisaterjadi karena simpanan pokok, simpanan wajib masuk ke dalam modal sendiri.Modal tersebut yang kurang dioptimalkan penggunaannya oleh koperasi dalam menghasilkan SHU. Hal tersebut terjadi karena faktor yang mempengaruhi modal bukan hanya bersumer dari simpanan anggota saja, hal ini senada dengan Undang-Undang Perkoperasian No.17 Tahun 2012 Pasal 66 ayat 2 dinyatakan bahwa modal koperasi terdiri atas simpanan wajib, simpanan pokok, hibah, dana cadangan, modal penyertaan, dan modal pinjaman. Apabila modal
semakin besar tanpa diikuti dengan peningkatan SHU, hal ini akan mengakibatkan turunnya rasio rentabilitas.
Pengaruh Jumlah Kredit Secara Parsial Terhadap Rentabilitas Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan perhitungan SPSS versi.17 (tabel coefficientsa)diketahui besar koefisien standar beta dariJumlah Kredit (X2) terhadap Rentabilitas (Y) sebesar -0,290 (dilihat dari tabel Standardized Coefficients Beta). Karena nilainya negatif, menunjukan bahwa setiap perubahan pada Jumlah Kredit akan berbanding terbalik dengan perubahan Rentabilitas. Semakin besar Jumlah Kredit maka Rentabilitas yang akan dihasilkan pada satu tahun kedepan diprediksi akan semakin kecil, jika Jumlah Kredit naik maka Rentabilitas akan turun begitu juga dengan sebaliknya. Besarnya Jumlah Kredit (X2) terhadap Rentabilitas (Y) (-0,290)2 adalah sebesar 0,0841 atau 8,41% yang berarti bahwa Jumlah Kredit (X2) berpengaruh terhadap Rentabilitas (Y) sebesar 8,41% dan sisanya 91,59% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis, faktor lain tersebut diantaranya ialah pendapatan bunga tabungan, pendapatan administrasi, besarnya biaya bunga pinjaman, biaya gaji, biaya RAT,biaya penyusutan, dan biaya operasional lainnya.. Untuk uji signifikansi pengaruh Jumlah Kredit (X2) terhadap Rentabilitas (Y) secara parsial pada Koperasi Warga Kantor Pos Tasikmalaya dapat dilihat dari uji t dengan nilai thitung sebesar jika dibandingkan dengan ttabel sebesar 2,447 sehingga thitung (-0,354)< ttabel (2,447)dengan tingkat signifikansi yang dilihat dari nilai sig pada tabel coefficientsa hasil output SPSS versi 17 sebesar 0,738 lebih besar dari 0,05.Dari hasil pengujian tersebut mengandung makna bahwa pada tingkat keyakinan 95% hipotesis Ho diterima yang berartiJumlah kredit secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadaprentabililtas. Hasil penelitian ini tidak sejalan sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Firas Septian (2012),yang menyatakanbahwa ada pengaruh yang signifikan antara jumlah pemberian kredit terhadap rentabilitas, ini dikarenakan semakin besar jumlah pemberian kredit oleh koperasi maka semakin meningkat rentabilitas, sebaliknya semakin kecil jumlah pemberian kredit maka tingkat rentabilitas akan semakin menurun. Pengaruh Jumlah Simpanan Anggota dan Jumlah Kredit Secara Simultan Terhadap Rentabilitas Penulis akan menganalisis dan menguraikan pengaruh Jumlah Simpanan Anggota(X1) dan Jumlah Kredit(X2) terhadap Rentabilitas(Y) pada Koperasi Warga Kantor Pos Tasikmalaya. Dalam hal ini terdapat 3 variabel yang akan diteliti, yaitu 2 variabel bebas Jumlah Simpanan Anggota (X1) dan Jumlah Kredit (X2) dan 1 variabel
terikat yaitu Rentabilitas (Y) dan pengujian hipotesis secara simultan menggunakan uji F yaitu untuk menguji apakah terdapat pengaruh secara simultan antara Jumlah Simpanan Anggota (X1) dan Jumlah Kredit (X2) terhadap Rentabilitas (Y), dimana hasil dan pengolahan data melalui SPSS versi 17. Hasil perhitungan SPSS 17 (Lampirantabel Model Summary) diperoleh nilai r yaitu sebesar 0,928 dan koefisien determinasinya (r)2 sebesar 0,862 atau 86,2%. Artinya jika Jumlah Simpanan Anggota(X1) dan Jumlah Kredit(X2) secara bersamasama meningkat atau memberikan dampak positif, maka Rentabilitas(Y) juga akan memberikan dampak positif atau meningkat pula. Dari perhitungan SPSS, diperoleh nilai Fhitung(tabel ANOVAb)sebesar15.562dengan kriteria penolakan Ho jika Fhitung > Ftabel dengan mengambil taraf signifikan α sebesar 5%, maka dari tabel distribusi F-Snedector diperoleh F ; α ; k (n-k-1)=(8-2-1)=5 adalah sebesar 5,79 (Lampiran) atau dengan melihat sig F yaitu 0,007 yang artinya dengan α lebih kecil dari 0,05 maka menunjukan berpengaruh signifikan.Dikarenakan Fhitung (15.562) > Ftabel (5,79) dan α lebih kecil dari 0,05, maka Ha diterima atau dengan kata lain Jumlah Simpanan Anggota dan Jumlah Kredit secara simultan berpengaruh signifikan terhadapRentabililtasdengan koefisien determinasi sebesar 0,862 atau sebesar 86,2%. Maka dapat disimpulkan bahwa setiap perubahan pada Jumlah Simpanan Anggota dan Jumlah Kredit mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap Rentabilitas. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh jumlah simpanan anggota dan jumlah kredit terhadap rentabilitas pada Koperasi Warga Kantor Pos Tasikmalaya dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Jumlah simpanan anggota pada Koperasi Warga Kantor Pos Tasikmalaya mengalami kenaikan setiap tahunnya, jumlah yang paling besar terjadi pada tahun 2014, sedangkan yang terendah terjadi pada tahun 2007. Jumlah kredit pada Koperasi Warga Kantor Pos mengalami kenaikan setiap tahunnya, jumlah kredit yang paling besar terjadi pada tahun 2014, hal ini dikarenakan jumlah anggota koperasi yang semakin bertambah pula tiap tahunnya, jumlah kredit yang paling rendah terjadi pada tahun 2007. Sedangkan rentabillitas pada koperasi Warga Kantor Pos Tasikmalaya mengalami perubahan yang fluktuatif dari tahun ke tahun, jumlah ROE yang terbesar terjadi pada tahun 2007 sedangkan yang terkecil terjadi pada tahun 2011. 2. Pengaruh Jumlah Simpanan Anggota terhadap Jumlah Kredit memiliki pengaruh yang signifikan. Simpanan Anggota yang ada pada koperasi diperlukan karena simpanan anggota adalah salah satu modal untuk penyaluran kredit yang akan diberikan oleh koperasi. 3. Pengaruh secara parsial antara jumlah simpanan anggota dan jumlah kredit adalah sebagai berikut:
a. Jumlah Simpanan Anggota secara parsial terhadap Rentabilitas memiliki pengaruh yang tidak signifikan atau Jumlah Simpanan Anggota secara parsial berpengaruh namun tidak secara signifikan terhadap Rentabilitas. b. Jumlah Kredit secara parsial terhadap Rentabilitas memiliki pengaruh yang tidak signifikan atau Jumlah Kredit secara parsial berpengaruh sifnifikan terhadap Rentabilitas. 4. Secara Simultan Jumlah Simpanan Anggota dan Jumlah Kredit berpengaruh signifikan terhadap Rentabilitas. Hal ini berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan path analysis terhadap data jumlah simpanan anggota, data jumlah kredit, dan data ROE pada Koperasi Warga Kantor Pos Tasikmalaya. Saran Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan diatas, maka beberapa saran diberikan penulisdengan harapan dapat memberikan manfaat dan masukan yang berguna bagi kemajuan perusahaan khususnya bagi koperasi maupun bagi peneliti lainnya dimasa yang akan datang. Adapun saran tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan Diharapkan agar Koperasi bisa mengoptimalkan modal yang ada supaya rentabilitas pada Koperasi Warga Kantor Pos meningkat. Selain itu juga koperasi diharapkan bisa mengembangkan usaha simpan pinjamnya tidak hanya untuk para karyawan kantor pos saja tetapi juga bisa di buka bagi masyarakat umum lainnya yang ingin menjadi anggota, maka dari itu koperasi akan mendapatkan modal yang lebih banyak dari adanya penghimpunan dana simpanan anggota dari anggota baru. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Untuk peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan objek dan variabel yang sama disarankan agar meneliti dengan menggunakan indikator lain, agar dapat diperbandingkan. Atau dengan menambah bahasan variabel lain, sehingga pembahasannya dapat lebih berkembang lagi.