Hikma Abdi Anugerah et al., Analisis Pemanfaatan Kredit......
1
ANALISIS PEMANFAATAN KREDIT PEDAGANG KAKI LIMA DI SEKITAR JALAN JAWA JEMBER (Studi Kasus Pada Pedagang Kaki Lima Yang Mengambil Kredit Pada Lembaga Kredit Informal) Hikma Abdi Anugerah *, Dr. Sukidin, M.Pd **, Hety Mustika Ani, S.Pd, M.Pd *** Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember (UNEJ) Jln. Kalimantan 37, Jember 68121
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan kredit yang diambil oleh pedagang kaki lima di Jalan Jawa Jember yang mereka ambil dari pelepas uang dan untuk mengetahui alasan mereka mengambil kredit pada pelepas uang. Metode penentuan lokasi penelitian menggunakan metode purposive. Metode pengumpulan data yang digunakan terdiri dari metode: dokumen, wawancara, dan observasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Objek penelitian ini adalah pemanfaatan kredit oleh pedagang kaki lima disekitar Jalan Jawa Jember. Kepentingan pemanfaatan tersebut menjadi 3 kepentingan yakni untuk kepentingan produksi, konsumsi, dan investasi. Pertama, untuk kepentingan produksi yakni untuk memenuhi dan memperbesar modal usaha untuk berdagang, sarana untuk membuat kegiatan usaha semakin lancar dan kinerja usaha semakin baik daripada sebelumnya, memperluas kesempatan berusaha dan bekerja. Kedua, untuk kepentingan konsumsi yakni mencukupi kebutuhan konsumsi pribadi seperti pembayaran uang sekolah anak, biaya sewa rumah, biaya pembenahan rumah. Ketiga, untuk kepentingan investasi yakni untuk membeli perhiasan, dan membeli sepeda motor. Kata kunci: Pemanfaatan Kredit Pedagang Kaki Lima ANALYSIS OF CREDIT UTILIZATION VENDORS AROUND THE ROAD OF JAVA JEMBER (CASE STUDY ON VENDORS WHO TAKES CREDIT ON INFORMAL CREDIT INSTITUTIONS) Abstract The purpose of this research is to find the use of credit taken by vendors in the Java Jember that they take from moneylenders and to know the reason they took credit on moneylenders. The method of the determination of the location of the research uses a method of purposive. Data collection method used consisting of a method of: documents, interview, and observation. Analysis of data used is the descriptive analysis with a qualitative approach. The object of this research is the use of credit by the vendors around Jember Java. The interests of the utilization of 3 this will be the interests namely for the interests of the production, consumption, and investment. The first, to the interests of the production is to meet and enlarge business capital to trade, a means to make business activities more smoothly and the performance of business better than before, extending a chance to try and work. The second, to the interests of consumption that is insufficient personal consumption as the payment of money school children, the cost of a rental house, home improvement costs. The third, to the interests of investment is to buy jewelry, and buying motorcycles. Keywords: Credit Utilization Of Street Vendors
*
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember *** Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-9 **
2
Hikma Abdi Anugerah et al., Analisis Pemanfaatan Kredit......
PENDAHULUAN
harga kebutuhan pokok tersebut para pedagang
Keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL)
juga mengeluh karena naiknya harga gas LPG.
di Jalan Jawa Jember selama ini tak terelakkan
Gas LPG merupakan kebutuhan pokok para
perkembangannya dimana sudah berlangsung
pedagang karena gas tesebut adalah satu-satunya
bertahun-tahun dari sejak berdirinya Universitas
bahan untuk memasak makanan yang mereka jual.
Jember yang dianggap berpotensi untuk mereka
Kebutuhan akan modal usaha untuk
membuka usahanya di sekitar wilayah kampus
menjalankan atau mengembangkan usaha adalah
tersebut. Usaha pedagang kaki lima di sekitar
salah satu faktor utama dalam suatu usaha. Begitu
Jalan Jawa Jember tersebut terletak ditempat
pula menjadi seorang pedagang, persaingan antar
strategis yang merupakan salah satu tempat yang
sesama pedagang membuat para pedagang lebih
banyak
kalangan
giat untuk mencari tambahan modal untuk
masyarakat, dari pelajar SMP, SMA dan terutama
memperbaiki usahanya. Sumber modal memang
mahasiswa.
sangat penting bagi perkembangan suatu usaha,
dikunjungi
oleh
berbagai
Kenaikan harga bahan pokok yang terus mengalami
fluktuasi
tiap
tahun
dan memperlancar usaha yang telah dikelola.
sangat
Modal yang digunakan oleh pedagang kaki lima
mempengaruhi hasil penjualan para pedagang
di Jalan Jawa Jember untuk berdagang adalah dari
kaki lima di sekitar Jalan Jawa Jember. Setiap
keuntungan jualan perharinya. Tapi keuntungan
tahunnya pedagang kaki lima di sekitar Jalan
tersebut tergantung dari banyaknya konsumen
Jawa Jember banyak yang mengeluh karena
yang datang. Terkadang dari hasil jualan tersebut
naiknya harga bahan pokok. Kebanyakan dari
hanya mendapatkan untung yang pas-pasan.
pedagang kaki lima di sekitar Jalan Jawa Jember,
Untuk mengatasi hal tersebut kebanyakan dari
modal usaha yang mereka gunakan adalah berasal
pedagang kaki lima di sekitar Jalan Jawa Jember,
dari modal sendiri, baik itu dari tabungan pribadi
modal usaha yang mereka gunakan ada yang
mereka maupun dari hasil keuntungan penjualan
berasal dari pinjaman kredit formal maupun
mereka. Dengan kecilnya modal usaha tersebut,
informal.
serta dengan adanya kenaikan harga bahan pokok
Kebutuhan yang sangat mendesak akan
maka pedagang kaki lima merasa sangat kesulitan
dana
untuk memenuhi modal usaha mereka sehari-hari.
mengakibatkan para pedagang ini meminjam dana
Bahan pokok seperti beras, daging ayam,
dari penyedia dana informal yaitu salah satunya
ikan, cabe dll merupakan bahan utama untuk
pelepas uang (rentenir). Pada rentenir ini para
mereka berdagang. Apabila bahan pokok tersebut
pedagang kaki lima tidak perlu menggunakan
mengalami kenaikan maka otomatis modal yang
jaminan untuk meminjam uang. Dana yang
di buat untuk berjualan juga bertambah. Selain
dipinjampun langsung bisa keluar hari itu juga
*
untuk
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember *** Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-9 **
modal
usaha
berdagang
yang
3
Hikma Abdi Anugerah et al., Analisis Pemanfaatan Kredit......
dengan
konsekuensi
bunga
yang
tinggi.
Pengambilan modal pada pelepas uang (rentenir)
HASIL Pemanfaatan Kredit Pedagang Kaki Lima
telah membudaya di pedagang kecil seperti
Pedagang kaki lima di Jalan Jawa Jember
pedagang kaki lima di Jalan Jawa Jember. Hal ini
yang menjadi informan dalam penelitian ini
dikarenakan
sangat
mengambil kredit dipelepas uang diantaranya
disertai
dimanfaatkan untuk beberapa hal. Pemanfaatan
persyaratan yang rumit seperti jaminan sertifikat
tersebut diantaranya untuk kepentingan produksi,
atau Bukti Pemilikan
kepentingan konsumsi dan kepentingan investasi.
kondisi
membutuhkan
pedagang
dana
cepat
yang tanpa
Kendaraan Bermotor
(BPKB) dan sebagainya.
Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapakan
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti
salah satu informan:
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Uang sebesar Rp 2.000.000,00 dari pinjaman kredit yang pertama saya buat untuk kepentingan usaha saya mas, sisanya saya buat untuk memenuhi kepentingan keluarga seperti untuk biaya sekolah anak mas. Yang ketiga saya buat beli perhiasan mas, maklum kan saya wanita mas, dan kalau kesulitan modal bisa dijual perhiasannya”(ST, 34th)
“Analisis Pemanfaatan Kredit Pedagang Kaki Lima di Sekitar Jalan Jawa Jember” (Studi Kasus Pada Pedagang Kaki Lima Yang Mengambil Kredit Pada Lembaga Kredit Informal). METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tempat
bahwa pemanfaatan kredit tersebut yang diambil
penelitian
oleh
ditentukan
dengan
menggunakan
Ibu
ST
pertama
digunakan
untuk
metode purposive area, yaitu di Jalan Jawa
kepentingan produksi, kepentingan konsumsi, dan
Jember
kepentingan
Kecamatan
Sumbersari
Kabupaten
investasi.
Uang
sebesar
Rp
Jember. Penentuan informan penelitian dilakukan
2.000.000,00 tersebut digunakan untuk berdagang
secara purposive, yaitu para pedagang kaki lima
sebesar
di sekitar Jalan Jawa Jember yang jualan nasi
sebesar 40%, dan untuk kepentingan investasi
lalapan yang mengambil kredit pada pelepas
sebesar 30%. Hal tersebut juga sesuai dengan
uang. Peneliti menggunakan jenis data primer dan
hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti
sekunder. Teknik pengumpulan data dalam
kepada ibu LK yang menyatakan bahwa:
penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara,
dan
dokumen.
Analisis
data
dilakukan dengan tahap–tahap menelaah data, mereduksi data, menyusun data dalam satuan, mengkategorikan data, menentukan keabsahan
30%,
*
kepentingan
konsumsi
“Pinjaman kredit yang saya ambil dari pelepas pada tahun 2011 sebesar Rp 2.000.000,00 mas, yang pertama saya gunakan untuk memenuhi modal berdagang mas, setelah itu sisanya saya buat untuk kepentingan kebutuhan keluarga” (LK, 38th)
data, dan menafsirkan data. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember *** Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-9 **
untuk
4
Hikma Abdi Anugerah et al., Analisis Pemanfaatan Kredit......
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan
1.
Kepentingan Produksi
bahwa pemanfaatan kredit tersebut yang diambil oleh
Ibu
LK
pertama
digunakan
untuk
Tujuan yang pertama dilakukan oleh informan penelitian melakukan pinjaman kredit
kepentingan produksi dan kepentingan konsumsi.
pada
Uang sebesar Rp 2.000.000,00 tersebut digunakan
dimanfaatkan untuk kepentingan produksi guna
untuk berdagang sebesar 50%, untuk kepentingan
meningkatkan omzet penjulan nasi lalapan yang
konsumsi sebesar 50%. Sesuai dengan hasil
telah di kelolanya. Upaya untuk meningkatkan
wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada
usaha
ibu MN yang menyatakan bahwa:
informan dapat meningkatkan pendapatan dari
“Pinjaman kredit yang saya ambil dari pelepas pada tahun 2011 sebesar Rp 2.000.000,00 mas. Selain untuk kepentingan usaha dan kebutuhan saya mas, kredit tersbut saya gunakan untuk membeli perhiasan dan saya gunakan untuk tambahan membeli kredit sepedah motor mas agar untuk wira-wiri cepat dan mudah” (MN, 35th).
hasil
lembaga
kredit
dagangannya jualannya,
informal
tersebut
sehingga
dari
adalah
diharapakan hasil
yang
meningkat tersebut informan penelitian dapat memenuhi kebutuhan keluarganya juga. Adapun pinjaman
kredit
yang
digunakan
untuk
kepentingan produksi dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Untuk memperlancar kegiatan usaha
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan kredit tersebut yang diambil oleh
Ibu
ST
pertama
digunakan
untuk
kepentingan produksi dan kepentingan investasi. Uang sebesar Rp 2.000.000,00 tersebut digunakan untuk berdagang sebesar 40%, untuk kepentingan konsumsi sebesar 10%, dan untuk kepentingan investasi sebesar 50%. Dari penjelasan 3 informan penelitian tersebut, pinjaman kredit yang diambil dari pelepas uang mepunyai porsi yang berbedabeda. Di bawah ini peneliti akan menjelaskan pemanfaatan kredit dari masing-masing hasil wawancara dari 3 informan. Adapun pemanfaatan kredit yang dilakukan oleh pedagang kaki lima di Jalan Jawa Jember yang menjadi informan dalam penelitian ini.
Pinjaman kredit yang diterima dapat digunakan untuk memperlancar kegiatan usaha berdagang sehari-hari. Karena dengan adanya suatu modal maka informan penelitian mampu berjualan sehari-hari dengan membeli bahanbahan makanan, bumbu-bumbu masakan dan membeli gas LPG selalu bisa terpenuhi. Akhirnya hal tersebut membuat informan penelitian dapat selalu berjualan secara lancar dan mendapatkan untung setiap hari. Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Ibu Siti yaitu: “Pinjaman kredit yang saya ambil dari pelepas uang tersebut saya buat untuk memenuhi modal saya kulakan mas, dengan adanya modal tersebut saya dapat membeli bahan-bahan pokok untuk berjualan tiap hari dan alhamdulillah kegiatan usaha saya menjadi lancar”(ST, 34th) b. Untuk memperbesar modal usaha
*
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember *** Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-9 **
5
Hikma Abdi Anugerah et al., Analisis Pemanfaatan Kredit......
Pinjaman kredit yang dilakukan oleh
pernyataan informan bahwa ingin menjadikan
informan penelitian dari pihak lembaga kredit
warung jualannya ini mempunyai nama seperti
informal
untuk
soto haji Sukri yang sudah besar dan warung ibu
memperbesar modal usahanya. Adanya modal
happy yang selalu banyak pengunjungnya dan
usaha yang
mempunyai
sebagian
besar
besar maka
digunakan penghasilan
yang
cabang.
Hal
tersebut
membuat
diperoleh informan penelitian akan mengalami
informan ingin memperluas usahanya juga apabila
peningkatan karena dengan modal yang besar
dagangannya sudah besar. Sesuai pernyataan yang
maka omzet penjualannya juga akan mengalami
diungkapkan oleh salah satu informan:
peningkatan. Hal tersebut sesuai dengan hasil
“Saya ingin mas dagangan saya ini selalu laris dan ramai pengujungnya seperti warungnya ibu happy, taw kan mas...iya bu taw. Modal yang saya ambil dari pelepas uang ini saya gunakan untuk memperbesar modal kulakan saya mas. Nah dari situ saya juga buat banner yang saya tempelkan di tembok dan saya beri tulisan warung cak imam agar dikenal konsumen mas” (MN, 35th)
wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada salah satu informan yang menyatakan bahwa: “Usaha dagangan saya itu cuma menjual lalapan ayam goreng, ayam krispi, tempe, dan telur mas. Setelah saya meminjam kredit ada inisiatif dari saya untuk memperbesar modal saya mas.... Dari situ saya mencoba kulakan baha-bahan tambahan seperti ikan lele, ikan wader mas agar nantinya keuntungan saya juga semakin bertambah”(LK, 38th) Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa ibu LK dalam mengambil kredit di
pelepas
uang
selain
digunakan
untuk
memperlancar kegiatan usaha juga digunakan untuk
memperbesar
modal
usaha.
Dengan
kulakan yang cukup lengkap ibu LK berharap mendapatkan penghasilan yang cukup besar pula, karena pasti banyak konsumen yang akan membeli di tempat ibu LK. c. Memperluas kesempatan berusaha dan bekerja
Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa ibu MN dalam mengambil kredit di pelepas uang digunakan untuk memperluas kesempatan berusaha dan bekerja. Pinjaman kredit
tersebut
selain
digunakan
untuk
memperbesar modal usahanya juga digunakan promosi warungnya sendiri yang diberi nama suaminya. Warung tersebut diberi nama agar dikenal oleh konsumen dan dijadikan langganan mereka. Seperti warung ibu happy yang banyak pengunjungnya dan yang dijual makananannya beraneka
ragam
lalapan,
sehingga
banyak
konsumen yang berlangganan ditempat tersebut.
Pinjaman kredit yang dilakukan oleh informan penelitian dari pihak lembaga kredit informal juga dapat memperluas kesempatan berusaha dan bekerja. Hal ini terbukti dari
1.
Kepentingan Konsumsi Jumlah
kredit
yang
dilakukan
oleh
informan penelitian dari pihak lembaga kredit informal selain digunakan untuk kepentingan
*
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember *** Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-9 **
6
Hikma Abdi Anugerah et al., Analisis Pemanfaatan Kredit......
produksi juga digunakan untuk kepentingan
mengalami kekurangan dana perhiasan tersebut
konsumsi. Kepentingan konsumsi digunakan oleh
dapat di jual kembali untuk memenuhi kebutuhan.
informan untuk memenuhi segala kebutuhan
Selain di gunakan untuk membeli perhiasan
keluarganya, seperti kebutuhan untuk membiayai
informan juga ingin membeli sepedah motor agar
sekolah anaknya, biaya pembenahan rumah. Hal
dapat menunjang saat mereka berjualan. Hal
tersebut sesuai dengan pernyataan Ibu Lilik:
tersebut sesuai yang diungkapakan oleh ibu MN
“Pinjaman kredit yang saya ambil selain untuk kepentingan usaha saya juga saya gunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga saya mas, modal dari saya berdagang kadang tidak cukup untuk membiayai kedua anak saya dan biaya benahi rumah, jadi saya mengambil kredit selain saya gunakan untuk usaha juga saya gunakan untuk kepentingan kebutuhan keluarga mas” (LK, 38th)
bahwa: “Selain untuk kepentingan usaha dan kebutuhan saya mas, kredit tersbut saya gunakan untuk membeli perhiasan dan saya gunakan untuk tambahan uang muka membeli kredit sepedah motor mas agar untuk wira-wiri cepat dan mudah” (MN, 35th). Dari pernyataan ibu MN diatas dapat
Berdasarkan pemaparan tersebut dapat
diketahui bahwa pinjaman kredit tersebut selain
diketahui bahwa pinjaman kredit yang dilakukan
digunakan untuk kepentingan produksi dan
oleh informan tidak hanya digunakan untuk
konsumsi, digunakan untuk kepentingan investasi.
kepentingan produksi saja. Tetapi digunakan oleh
Investasi tersebut bukan investasi seperti yang
informan untuk memenuhi kebutuhan hidup
besar seperti membeli mobil atau tanah. Tetapi
keluarganya.
merupakan
yang dimaksud investasi yang dilakukan informan
kebutuhan konsumsi informan diantaranya untuk
adalah investasi yang tergolong kecil seperti
membiayai anaknya yang sekolah, untuk membeli
membeli
perabotan rumah dan untuk biaya sewa rumah,
sepedah motor, dan menabung apabila ada
dan biaya pembenahan rumah.
keuntungan yang lebih. Mereka berinvestasi
Kebutuhan
tersebut
perhiasan
seperti
emas,
membeli
tersebut untuk berjaga-jaga apabila nanti modal 2.
Kepentingan investasi
yang digunakan untuk mereka jualan mengalami
Pinjaman kredit yang dilakukan oleh
penurunan sehingga mereka dapat menjual atau
informan penelitian dari pihak lembaga informal
menggadaikan barangnya tersebut untuk modal
selain digunakan untuk kepentingan produksi dan
berjualan.
konsumsi
juga
digunakan
informan
untuk
investasi. Dari peningkatan hasil tersebut maka sisa hasil dari jualannya di tabung dan sebagian dari
hasil
tersebut
dibuat
untuk
membeli
perhiasan dan sepeda motor agar nantinya jika *
PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pedagang kaki lima di Jalan Jawa Jember yang menjadi informan
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember *** Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-9 **
7
Hikma Abdi Anugerah et al., Analisis Pemanfaatan Kredit......
adalah pedagang yang berjualan nasi lalapan yang
Dengan modal usaha yang ada maka pedagang
mengambil kredit di pelepas uang. Alasan mereka
dapat kulakan bahan-bahan dan bumbu-bumbu
mengambil kredit adalah untuk modal mendirikan
yang dibutuhkan untuk jualan. Selain bahan-
usaha dan untuk meningkatkan usahanya dan
bahan tersebut yang terpenting untuk mereka
memenuhi segala kebutuhan bagi keluarganya.
adalah membeli gas elpigi yang satu-satunya
Kebutuhan yang sangat mendesak akan dana
bahan untuk menghidupkan kompor mereka.
untuk
yang
Setelah melakukan kredit menjadikan aktivitas
mengakibatkan para pedagang ini meminjam dana
berdagang mereka menjadi lancar. Kelancaran
dari penyedia dana informal yaitu salah satunya
tersebut juga dapat meningkatkan minat berusaha
pelepas uang. Pada pelepas uang ini para
dan dapat memberikan jaminan keuntungan bagi
pedagang nasi lalapan tidak perlu menggunakan
para pedagang.
modal
usaha
berdagang
jaminan untuk meminjam uang. Dana yang dipinjampun langsung bisa keluar hari itu juga. Modal usaha mempunyai pengaruh yang sangat
penting
dalam
kelancaran
dan
Menurut Baroto (2002:13) produksi adalah suatu proses pengubahan bahan baku menjadi produk jadi, dimana dalam pembuatan ini melibatkan tenaga kerja, bahan baku, mesin,
perkembangan usaha yang di miliki. Jika modal
energi,
informasi,
untuk berdagang tersebut kecil maka usaha
manajemen. Tujuan dari produksi itu sendiri
tersebut sulit untuk berkembang, dan hal tersebut
adalah untuk menghasilkan/menciptakan suatu
akan berpengaruh terhadap konsumen juga.
barang, menambah serta meningkatkan nilai guna
Dengan modal yang kecil maka pedagang
barang yang sudah ada, memperoleh tembahan
otomatis dalam pembelian bahan makanan juga
penghasilan
relatif kecil yang akhirnya akan mempengaruhi
kebutuhan manusia. Kegiatan produksi pedagang
rasa makanan dan konsumen enggan untuk
kaki lima di jalan Jawa Jember adalah mengolah
membeli lagi ditempat tersebut. Jadi informan
bahan makanan seperti daging ayam, tempe, tahu
melakukan pinjaman kredit tersebut sebagian
untuk di olah menjadi makanan yang di jual
besar digunakan untuk modal usahanya guna
kepada khalayak konsumen.
serta
modal,
untuk
dan
memenuhi
tindakan
semua
meningkatkan usahanya. Hasibuan (2005:76)
Pemanfaatan kredit yang kedua digunakan
yang menyatakan bahwa jumlah kredit yang
untuk kepentingan konsumsi. konsumsi disini
diterima dapat digunakan untuk penambahan
berarti perbelanjaan yang dilakukan oleh rumah
modal yang dapat memperbaiki perekonomian
tangga yang berupa barang-barang dan jasa-jasa
dalam rumah tangga maupun usaha.
dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dari
Dari
mereka
orang yang melakukan perbelanjaan tersebut.
mengambil kredit mempunyai tujuan utama yaitu
Mankiw (2006:11), mendefiniskan konsumsi
untuk memenuhi modal usaha dagangannya.
sebagai pembelanjaan barang dan jasa oleh rumah
*
ketiga
informan
dalam
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember *** Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-9 **
8
Hikma Abdi Anugerah et al., Analisis Pemanfaatan Kredit......
tangga. Barang mencakup pembelanjaan rumah
untuk
keperluan
tangga pada barang yang tahan lama, kendaraan
lainnya.
berdagang
dan
keperluan
dan perlengkapan dan barang tidak tahan lama
Dengan adanya kredit tersebut dapat
seperti makanan dan pakaian. Jasa mencakup
mengubah pedagang tersebut lebih ekonomis.
barang yang tidak berwujud konkrit, termasuk
Kelancaran
pendidikan. Pedagang kaki lima di jalan Jawa
meningkatkan
Jember memanfaatkan kredit untuk kepentingan
memberikan jaminan keuntungan bagi seoarang
konsumsi yakni mencukupi kebutuhan konsumsi
pedagang tersebut. Hal ini dapat terlihat dari
pribadi seperti pembayaran uang sekolah anak,
aktivitas informan yang terus berusaha untuk
biaya sewa rumah, biaya renovasi rumah serta
meningkatkan
untuk membayar hutang.
keuntungan
dalam
berusaha
minat
berusaha
usahanya yang
juga
dapat
dan
dapat
guna
memperoleh
maksimal.
Berdasarkan
Pemanfaatan kredit yang ketiga digunakan
pendapat dari salah satu informan penlitian
untuk kepentingan investasi. Menurut Bambang
tersebut dapat diketahui bahwa dengan adanya
Susilo (2009:2) investasi dibedakan menjadi dua,
kredit
yaitu investasi pada asset nyata (real asset) dan
memberikan peluang bagi informan penelitian
investasi pada aset financial (financial asset).
untuk lebih melengkapi kulakan dagangannya
Invetasi pada asset nyata contohnya seperti
agar nantinya dagangan tersebut lebih besar dan
pembelian
dapat memperluas usahanya. Adanya usaha
emas,
tanah,
real
estate
atau
yang
telah
tentu
di
saja
terima,
dapat
maka
dapat
mendirikan perusahaan. Pada jenis investasi ini
tersebut
menghasilkan
investor benar-benar melakukan investasi secara
keuntungan yang cukup besar dan informan tidak
langsung mengeluarkan sejumlah dana untuk
lagi mengambil kredit di pelepas uang.
membeli asset nyata. Sedangkan investasi pada asset finansial adalah dengan membeli intrumen keuangan, misalnya saham, obligasi, waran, right issue. Instrument ini bukan berupa asset nyata melainkan hanya berupa kertas klaim (bukti) terhadap penerbitnya. Investasi yang dilakukan oleh pedagang kaki lima seperti untuk membeli kalung emas dan sepedah motor dan ditabung. Memang dari segi investasi tidak besar seperti membeli rumah atau tanah, tetapi pedagang kaki lima
yang
menjadi
informan
peneliti
ini
berkeinginan agar mempunyai aktiva tetap seperti sepedah motor yang dapat menunjang mereka *
PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pembahasan
yang
dilakukan
peneliti
terhadap subjek penelitian mengenai pemanfaatan pengambilan kredit yang dilakukan pedagang kaki lima yang berjualan nasi lalapan di sekitar Jalan Jawa Jember, maka dapat disimpulkan bahwa pedagang
kaki
lima
penelitian
di
sekitar
yang Jalan
menjadi
subjek
Jawa
Jember
mengambil kredit di lembaga kredit informal yaitu pelepas uang. Modal kredit tersebut
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember *** Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-9 **
telah
Hikma Abdi Anugerah et al., Analisis Pemanfaatan Kredit......
9
digunakan untuk memenuhi modal usahanya.
agama dan secara tidak langsung memberatkan
Modal usaha dari pinjaman kredit tersebut
nasabah meski untuk meminjam tanpa agunan. (2)
dimanfaatkan oleh pedagang kaki lima disekitar
Bagi pedagang kaki lima, semoga para pedagang
Jalan Jawa Jember menjadi 3 kepentingan yakni
kaki lima dapat lebih memahami dan memilah-
untuk
kepentingan
milah dalam mengambil kredit di lembaga
konsumsi, dan kepentingan investasi. Pertama,
keuangan, jangan terlena karena mudah dalam
untuk
untuk
persyratannya tapi lihatlah dari bunga yang
memenuhi dan memperbesar modal usaha untuk
diberikan. (3) Bagi peneliti selanjutnya dapat
berdagang, sarana untuk membuat kegiatan usaha
meambah wawasan tentang pedagang kaki lima
semakin lancar dan kinerja usaha semakin baik
dan lembaga kredit informal.
kepentingan kepentingan
produksi, produksi
daripada
sebelumnya,
berusaha
dan
kelanjutan
meningkatkan
keuntungan
kehidupan
yakni
sebagai
usaha,
minat jaminan
memperluas
kesempatan berusaha dan bekerja serta mengubah cara berpikir/bertindak masyarakat untuk lebih ekonomis. Kedua, untuk kepentingan konsumsi yakni mencukupi kebutuhan konsumsi pribadi seperti pembayaran uang sekolah anak, biaya sewa rumah, biaya pembenahan rumah serta untuk
membayar
hutang.
Ketiga,
untuk
kepentingan investasi yakni untuk membeli perhiasan, dan uang muka sepedah motor Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang diajukan penulis adalah sebagai berikut: (1) Bagi pihak pemberi kredit, seharusnya bagi pihak pemberi kredit dalam memberikan bunga tidak terlalu besar karena hal tersebut
DAFTAR BACAAN [1] Hasibuan, M. 2005. Dasar-dasar perbankan, Cetakan Pertama. Jakarta: Bumi Aksara. [2] Hutajulu, I. P. 1987. Pengembangan Sektor Informal Khusus Pedagang Kaki Lima. Jakarta: Okumentasi CSIS. [3] Kasmir. 2002. Manajemen Jakarta. PT. Raja Grafindo.
[4] Kasmir. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada [5] Manurung, M.P. 2004. Uang,Perbankan, dan Ekonomi Moneter (Kajian Kontekstual Indonesia). Jakarta: FEUI. [6] McGee, T.G. dan Y.M. Yeung. 1977. Hawkers in Southeast Asian Cities: Planning for The Bazaar Economy. Ottawa: International Development Research Centre. [7] Moleong. 2005. Metodologi Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
termasuk riba (rente) yang di haramkan oleh
*
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember *** Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-9 **
Perbankan.