THE CONSTRUCTIONOF MEDIARXALITY ON JUDICIAL MAFIANEWS (Critical DiscourseAnalysis Study of Bibit ahd Chandru Caseon Bang OneShow) Aden Hidat)at
Purpose ofthe research is divideLl into fouta which dre, the curiosity on discourse thatis done 4) Bang One Showinjulicial nafapresentation, the editoial reasonJbr chaosing.jtttticial nafa, etlitorial concern or market condition, cansidere(l social cultureJilcbrs. This research is using the criticisn of paradigm with citical discoar:e analysis qudlitati'e approach. This critical discourse analysis adopts Fairclough notlel. This notlel enphasizes on Jbur levels,thoseare;text,produclion,consumptio, andsocial-cttlture. On tert level, the rc:ult of th^ rcsearch o.fBang One Show'sprcse tation in expressingjudicial nufa, shows advocacy to Bibit and Chandru and boxesAnggodo into a cornex mis becomese.litoial's political aftitude to take sides to Bibit and Chandra. Edtofidl selection anproduction level aboutjudicial malia discourse ofBibit and Cha dra case, can not be sepaldted.lrom economicdl intercst that is seen both fran narket and social intercsts. Howeyer, unJbftunately, on production level, the social interest is incansistent\, donefbrerrer, which is prored, there is not ewn a single program reldtes ta the stockholder nev,s that is assumel it has danagedpublic interest. On the discaurse lereI afconsunption thatwins Bibit and Churulra, the editoial stalf hds concerned vlth public dttentian. Social-crlture, qs the last lewl i Bang One Shov,,concerns the social corulition at that tine, asjudicidl nalid ofBibit and Chandra case was on aire(], Ihe public opinion tended to Bibit dnd Chandra d(lrocacy, u .l cross examinatian on ,lnggodo. Frcm thefour levels, it can he concluded that the reality or medningful Lliscourse,is certainly inllue Led b:r,internalfactors and medie extemal. Key h'ord : Constructiott of Media Reali|
Hidarat, The coatttu.tion af Media Realiry ...........
PENDAIII]LUAN 1. LatarBelakangMasalah Media televisi saat ini memiliki peran slraregi)dalamjaringan produksiyangberujung pada konsumsi komoditi dimana komoditi periklanan merupakanpenopang utama bagi industri media. Industd media yang dibangm dengan semangatkapitalisme tentu akan menghasilkanpesan atau produk media yang berori€ntasipada bertambahnyamodal. Bukti unh-rkproduk media beroientasi modal adalah banyaknya iklan komersial dan besamya penganrhillan dalan penentrumsuatuprogftrm televisi. Menurut Panjaitan (2006: 20), sebagai sebuahindustri, televisi sangatterganhrngpada keberadaankhalayak ini. Sebabketika seluruh pendapatantelevisi dilopang sepenuhnyaoleh iklan, mai€ klaim-klaim te(entu berdasarkan khalayak menjadi signifikan. Perusahaan pengiklan, konon" hanya mau atau cendenmg akan beriklan di suatu stasiun (atau program acara) jika diketahui jumlah penontonnya banyak. Kehadiranmediatelevisidalamindustd media menjadi sangat diperhih$gkan karena televisi menggunakandua elemen kekuatan sekaligusyaitu audio dan visual. Itulah yang menyebabkanmedia televisi seolah-olah "hidup" ditengah-tengahmasyamkat yang helerogen.Karena dinilai mampu menjangkau segalalapisanmasyarakat.Hegemonitayangan televisimelahirkansebuahkebiasan,baik dari segikultur,nilai,dancampandang. Di Indonesiasendiri,mediamassasudah menjadiindustri sejakmasuknyamodal atau kapitalpadaindustrimediadi em 80-an.Logika k a p i t a l b e r d a m p a k p ad a r e n d a h n y a profesionalismedan ketaalan pada kode etik. Denganadaiya kapital,mediamassamemang bisa majunamuncenderungdapatdiperalatoleh kapitalis akibat masuknyapemodal ke industri nedia. Masa depan industri media yang menjanjikankeunhrngan besarmenadkminat parainveslorswasta. Diawalidenganmasuknya perusahaan media penyiaranke dalam bursa saham sebagaimanayang dilakukan oleh lndosiar,SCTV ANry. Dilanjutkandengan kepemilikansebagian besarsahammediaoleh pemodalasing. Belum lagi fenomena munculnya konglomemsiindusti mediadi bawahsebuah korporasibesarsepertiyangdiungkapkan dalam
24
Anggraini,(2009:2),sebagaibedkut: Saat ini di Indonesia, ierbentuk tiga kelompok konglomerasi media televtsl terrestrial.Konglomerasimediapertamaadalah PT Media NusantaraCitra, Tbk (MNC) yang dimiliki Hary Tanoesoedibjoyang membawah RCTI (PT RajawaliCitra TelevisiIndonesia TPI (PT CiptaTelevisiPendidikanIndonesia dan Global TV (PT Global Inlomasi Bermutu). Kelompok kedua beradadi bawah PT Bakie Brcthers (Grup Bakie) yang dipimpin oleh AnindyaN. Bakrie,anakmenteridanpengusaha Aburizal Bakrie. Grup Bakrie ini membawah ANTV (PT CakrawalaAndalas Televisi) yang berbagisahamdenganSTAR TV (News Corps, menguasai20o%saham)dan Lativi (PT Lativi Media Karya).Kelompokyangketiga adalahPT Trans Corpora (Grup Para) milik pengnsaha Chainl Tanjung.Grup ini membawahiTmnsTV (PT TelevisiTransformasiIndonesia)danTrans7 (PT DutaVisualNusantaraTivi Tujuh). Ketiga televisi tenestriai lainnya, yakni SCTV, Metro TV dan Indosiar, be.diri sebagai perusahaan sendiri.Keliga kelompokkonglomerasitersebut menguasaipasar(ardienceshare) hingga70,3% pemirsa. Rinciannya,MNC di posisi pertama dengan audience share 35,1%. Berikutnya, Chanul Tarjung dan Anindya Bakrie dergan masing-masing21,1% dan13,59lo. Berdasarkan realitas tersebut maka terdapat kecenderunganbahwa tekanan kompetisi lokal maupunglobal, sertadorongan u n t u l , m a k i n m e n i n g k a r k a ne f i s i e n s i menurunkan cost, dan meningkatkan profit, memunculkan berbagai meryer atau ahansl antara berbagaiinstitusi nedia. Semua itu mengelucul pada kesimpulan balwa saat ini sedang terjadi pemusatan modal alias Iap'talr'asi dalaminduslri medidpmyiaiankira. lndustri media dengan berbagai macam progmmnyayang salahsatunyamelalui liputan investigarif ini juga memperolehkeuntungan besar yaihr nilai rating TV akan semakin meningkat dan menjadikan program tenebut laku dijual ke beberapasponsor Kekebasa mmyampaikaninformasi melalui bennacam media, di satu sisi memberi dampak perlumbuhan industri jnlormasi yang cukup besarNanun di sisi lain, kekuatanmodaldan kepenlingandi balik perlnmbubanindustri media dapat mengancam keberagama pendapat,karcna media memiliki kekuatan untukmembentuk opinipublikn1elalui kemasan
hrnol
informasidaapesanyangditayangkan. Beragaminfbrmasi yang disajikan,tentu men;adi daganganmedia unluk menjaring jumlahpenonton,mala dari itu, industrimedia memainlan straleginyadalam mengolal isu yangbisa dijual daIIditontonoleh masyamkat Iuas.Salahsatunyaadalahcerit.rmengmai mafia peradilan,keberadaan mafia peradilan memang bukan dongeng belaka. Potret karut marutnyadrmia hul:um di Indonesiaterjadi di banyaktempatdan berbagailingkatan.Mulai dari pola yang sederhanahingga rumit, melibatkanrecehansampaiuang yang tidak berujungnominalnya.Tujuannyahanyasatq yaitu keuntunganbagi pemain di dalarnnya. Sebutsaia kcsuspen)'ucpan Analya Suryani kepadaJaksaUrip Tri cunawan,danyanglebil menariklagi adalahkasusdibukanyarekaman penyadapanperbincanganAnggodo WidJoJo dengansejumlahpenegakhukum dan lel:uak dugaanrekayasakasus hukum yang akhimya menyeretdua pinpinan KPK non aktif Bibit SamadRientodcnChandraM Hdrnzahsebagai rersangKaKasuspenahananduawakil ketuaKomrsr Pembemntasan Korupsi(KPK) nonaklil Bibit SamadRianto dan ChandmM Harnzah,oleh Polri, Kamis (29/10/2009)lalu, menimbulkan gelombangpro dan kontra di masyarakat (okezone.com, 3 November2009). Dad kasusini aklimya, muncul istilah "babakbarucicakvcrsusbuaya",hampirsemua tentang omngdi negeriini terusmembicarakan rckamanpembicaraan antaraAnggodowidJojo di Makamah Konstitusi Rl. M€dia televrsr misalnya, tak henti-hentinyamenayangkan pcrisriwa br,aAingncu5dxndialoemerespons tersebul.Baikan, dari peristiwatersebutada stasiuntelevisi yang berhasil menghadirkan tokoh sentral Anggodo Widjojo untuk diwawrncarisecamlangsung. GalhrngdanRugedalamMcQuail(2000: 310) menjelaskantiga faktor penting yang pemilihankemasan mempcngaruhi inlormasidi yrilu l'akororynnisasi. mediaaraupemberilaan. laktoryangberkaitandenganalimn,danf'aktor sosial budaya.laktor organisasinrerupakan laklor yang paliDguniveNaldan mengandung konsekucnsikepenlinganlertentu. Biasanya perisiiwabesaratau suatumedialebihmen)'ukai pentingyang terjadidalan skalawaktu yang sesuaidenganjadwai produksinornal, serta menyukaipula peristiwayang paling nrudab diliput dan dilaporkan,mudah dikenal, dan dipandang relevan.
Koh ddk Redlitas Sositl. Oktober 2010. t/olune I, Nonol 1
SelanjutnyaGaltung dan Ruge dalam McQuail (2000:375) yane ada hubungannya denganfaktorbudayayaitu beritayangdianggap menarik dengaa nilai yang berlaL-u,sejalan denganpdsyaratanpemilihan organisasidan d€nganaliranataukehendakpublik. lnfbrmasi ataupun pesan yang ingm disrmpaikan olehsuarumediamassamengenai berbagai peristiwa termasuk kasus mafia peradilandi atas,tidakbisadisamakan dengan fotokopi dari realitas,ia harus dipandang sebagai hasilkonstruksi darirealitas. Karenaitu, yang potensial peristiwa sangat terjadi sama dilonstruksi secara berbeda oleh bebempa mediamassa.Wartawan ataujumalis bisajadi mempunyaipandangandan konsepsi yang berbeda ketika melihat suatu peristiwa atau yangterwujuddalamteksberita. kejadian, Beritadalampandangan konstruksisosial bukannerupakanfaktayangriil. Realitastidak senamerladijadikannaskahberitabegitusaja, namunrealitasadalahproduk intemksiantam warhwandanfrkla.Drlamprnses inremalisasi. rcalitasdiamati oleh wartawandan diserap dalam kesadaranwa(awan. Dalam proses ekstemalisasi, wanawanmenceburkandirinya untukm€mahami realitas. Konsepsitentang fakla dieksprcsikan untuk melihat realitas. Mengenai hal rnr 'I'uchman diungkapkanolch Ericssondalam (1988:87)sebagaiberiLut: ''Newsis p,oduct oJtrunsdctionber,t)een iournalists and their so rces. The prinary sowte ofreali0.f(rr ne\rsis notwhat isdisplayed orwhal hdppens in therealb,orhl.Thercaliryof nevs is enbedcledin the nun ? and type of sociel dnd their so rces, unl in te politics of knowlclge thdt atnerges on each spesifc tersebutdapatdiartikan Dari pemyataan bahwa ketika seorangwanawan membuat berita,ia sebetulnya telahmenjalintransaksi dan hubungan dengan objek yang diliputnya. Dengandemikian,berita pada dasamyabukan iagisebagai rcalilasyangutuhtetapimerupakan produk konstruksidari lransaksi antara \j!,artawandan thkta yang ia liput, antara wartawandansumberberita.Prinsipnya, setiap (konseptualisasi) upaya'menceritakan" sebuah peristiwa,keadaan,ataubendatak terkecuali mengcruihal halyangberkaitan denganpolitik adalxh usaha nrengkonstruksikan realitas. (lIamad,2004: l l ).
25
Hidayot. The Co^Etction aI Media Realitr ...........
Sementaraitu, Piliang (2004: 141), mengatakan televisi dianggap cermin bagi realitas sosial dalam masyarakat dengan berbagaikepentingan.Iamempresentasikan dan mencitrakan kenyataan sosial yang dihadapi mdsyarakat. Ia bemdddalammekanisme kerja intelektual yang rumit, serius, komprehensif dalam usahanyamembedkanpemaknaanatas kenyataansosialyang ditemui sehad-hari.Saat sekarang, budaya media telah mengaburkan batasanantamkenyataanyang ada di lapangan dengar fiksi. Alibatnya, hegemoni budaya media terus menerus mempersuburrcalitasrealitas buatan, yang dibangu seakan-akan mirip denganrealitassebenamya. Dalamkaitaonyadenganhubungandalam institusi media, konglomemsi media sedikit banyak mempengaruhikondisi, cara dan hasii keda parapekedamediatermasukwartawan. Misalnya saja, satu pesanaiau produk media, yang seharusnyauntuk ditayangkanoleh satu srariun TV saia.bisadilayanglanjuga di stdsiun TV lain yangmasihdalamsatukorpomsi-Untuk itu, konstruksi realitas yang disampaikar oleh seorangwartawanataujumalistu ut dipengaruhi pula oleh kepentingan dan ideologi media lerlentu dan pada aldrimya menjadi konstrdksi nedia s€carakeseluruhan, MenurutHamad(1999:55),karcnasifat dan fallanya balwa tugas redaksionalmedia pen,li$a-peristiwa. massa adalah mencerrtal,an maka tidak berlebihanbahwaseluruhisi media adalah rcalitas yang lelah dikonstruksikan. Media massaterutamatelevisi,padadasamya berpemnmenjadiperumusrealitas(dffner o/ /earl.),).Aninya, ideologi araukepentinganpara subyekpelakunedia akanmenelusupmelalui tayanganyang diproduksidan direproduksinya. Apalagi, tayangan yang diproduksi dan direproduksistasiuntelevisi tersebutmerupakan saiahsatuteksutamatelevisi.Sebagai salahsatu lels, layangan televisibukenhasilrangkaidn yangterseleksi realitas,melainkanreprcsentasi dan terkonstruksi serta menjadi bagian yang tluxt membentukreaiitas. Terbongkamyamafia peradilan ini, tentu menjadi konsumsimedia massabaik cetak maupun elektronik. Khalayak hanya bisa membaca dan me[yaksikan dad layar kaca perihal jalannya praktek mafia peradilandi Indonesia.termasuktvone sebdgdisrasiun televisiswastanasional.MelaluiprogramBang OneShow,di antaratemayangpemahdiangkat, fenomenamafia peradilanmendapatkantempat di hatimasyarakat, dengan/dllrg mencapai 2,4
26
dansharc9,0 danindex167 PengemasanBang One Show denga menggabungkankartun dan audio visua memberikan wama tersendiri bagi wajal pertelevisian di Indonesia. Tampilan dalan kemasanBang One Show,tentlr tak lepas dar kebijakanredaksional.
1. Rumusandan IdentifikasiMasalah Dai latar belakangpenelitiandi atas penelitimerumuskanmasalahdansesuaidenga metodepenelitianyang digunakan(CDA mode Norman Fairclough, maka pertanyaa pertanyaanpenelitiandalamtesisini: 1. Bagaimana prcgram Bang One Shou mengkonstruksitayanganlentang ma{li peradilan? 2. Bagaimanakebijakan redaksionaltvon( pada program Bang One Show dalar memproduksiprogramBangOneShow? 3. Bagaimanaprogmm Bang One Shov meresponataumempe(imbangkanfakto konsumsi publik manakalamengangka mafiapemdilan? 4. Bagaimanaprcgmm Bang One Sho\ mempertimbangkanfaktor sosial buday dalamproduksiBangOneShow?
KAJIAN PUSTAKA l. KoNtruksi R€alitasMedia Istilah kolrstmksi realitas menurut Sobu (2009:91)menjaditerkenalsejakdiperkenalk oleh Peter Berger dan Thomas Luckmatu (1966)metaluibul':unya TheSocialCanstructio of Reuli|t A Trealise in lhe Sociological o Knovtedge, dan kemudian diterbitkan dalarr edisi bahasaIndonesiadibawahjudul Taks SosialatasKenyataan: Risalahtentangsosiolo pengetahuan(1990). Dalam buku tersebu prosessosialmelalu merekamenggambarkan tindakan dan intemksinya, dimana individL secaE intens menciptatan suatu rcalitas yanE dimiliki dan dialami bersamasecarasubyektif Mereka telah berhasilmenunjukkanbagaiman posisi-posisi teoretisweberdanDurkheimdapa digabungkan menjadi satu teori yan€ komprehensiftentang tindakan sosial tanp kehilangan logikaintinya. isi medi Sobur(2009:88)menyebutkan padahakikatnya adalahhasilkonstruksirealrta dengan bahasasebagaipemngkatdasamy Sedangkanbahasabukan saja sebagaiala mereprcsentasikan realilas,namun juga bis menentukanreiief seperti apa yang aka diciptakanolehbahasatentangrcalitastersebu
.htntulKon daa RealitasSosial,Oktober2010. voh&'e L Nonor I
I, Lh ln
n
,l l-
LA
I
tl
'a
lr
n ll
n ir ti ri ;
I a rl a A
s ( a
n
Akibatnyamediamassamempunyaipeluang yangsangatbesarunluk mempenganrhimakna yangdihasilkan yang dangambaran darirealitas dikonstnrksikannya. Tentang proses konstruksi realitas, prinsipnya setiap upaya "menceritakan" (konseptualisasi) sebuahperistiwa,keadaan, ataubendatat terkecualimengenaihal-halyang berkaitan dengan politik adalah usaha mengkonshuksilanrealitas. Karena sifat dan faktalyabahwapekerjaan mediamassaadalah menceritakanperistiwa-p€ristiwa,maka kesibukan utama media massa adalah mengkonstruksikan berbagairealitasyang akan disiarkan. Media menyusun realitas dari berbagairealitasyang akandisiarkan.Media penstiwayang men),lsunrealitasdari berbagai terjadihinggamenjadiceritaatauwacanayang b€makna. Pembuatanberita di media pada dasamyaadalahpenyusunanrealitas-realitas hingga membentuksebuahcerita atau wacana yang bermclna.Dengandemikranseluruhisi media tiada lain adalahrealitasyang telah dikonstruksikan (co structed rcality) dalam bcntuk wacana yang bermakna. (Hamad, 2004r11). MasihmenurutHamad(2004:12),dalam proseskonstruksirealitas,bahasaadalahunsur utama-Ia merupakaninstrumenpokok untuk menceritakanrealitas. Bahasa adalah alat dan alat narasi. Bagitu konseptualisasi pentingnyabahasa, makatak adaberita,cerita ataupun ilmu pengetahuantanpa bahasa. Selanjutrya penggunaanbahasa (simbol) tertenlumenentukan formatnarasi(danmakna) tenentu.Sedanglanjikadicermalis€carateliti, seluruhisi mediaentahmediacetakmaupun media elekronik menggunakan bahasa,baik bahasaverbal (kata-kalatertulis atau lisan) (gambarloto,gerakmaupunbahasa non-verbal g€rik,grafik, angkadantab€l). Sementam menurutPiliang(2004:141), dianggap televisi c€rmin bagi realitassosial m a s l a r akat dengan berbagai dalam kepentingan-la mempresentasikan dan mencitrakankenyataansosial yang dihadapi masyrmkar. Ia bemdadalamnekanisme kerja intelektualyang rumit, serius,komprehensif dalamusahanya membeikanpemaknaan atas k€nyataan sosialyangditemuisehari-hari. Saat sekarang,budaya media lelah mengaburkan yangadadi lapangan batasan anlamkenyataan dengan fiki. Akibalrrya,hegemonibudaya media lerus menerusmempersuburrealilasrealilasbuatan,yang dibargun seakan-akan
midp denganrealitass€benamya. 2. PerspektifEkoDomiPolitikMedi. Selanjutnya secara teoritis, Vincent Mosco(1996:63 - 68) memberikan pengertian ekonomipolitik sebagaistudimengenairelasirelasi sosial tenrtamarelasi kekuasaan, yang secara bersama-sama mendasari proses produksi,distribusi, dankonsumsi sumberdaya. Peler Colding dan Gmham Murdock dalam Mosco (1996: 27), mengungkapkan pemahamantenlang kritis dalam ekonomr politik termasuk fokus utama pada keseimbangan antamkaumkapitalisdancampur tanganpublik. penjelasan Selanjutnya dariMosco(1996: 70), ada tiga konseppentingpenerapan teon €konomi politik, yaknl: Conmolifrcation (komodifikasi), yaitu pemanfaatan barangdan jasa dilihat dari kegunaannyakemudian ditramformasikan ke dalam komoditasyang d i D i l a i d a r i a p a m a k n a n y ad i p a s a r . Spatialization(spesialisasi),yaitu prosesunnrk mengatasihambatanruang dan waktu dalam kehidupansosial.Dan yang terakhir adalah structuralions (strukturasi), yaitu proses penggabungan huhan age .y (agenmanusia) denganprosesdan praktekpe.ubahansosialke dalamanalisisstruktur 3. Wacana Penggunaan istilahwacanabaoyakdigunakan kalangandcrr srudi.bahasi.p.ilologi. polrr . komunikasi,sastra,dan sebagainya. Wacana sebagai disiplinilmu baru,mulaidiperkenalkan pada tahun l9?0-an. Menurut Firth dalam Syamsuddin(1992:2) menjelaskanbahwa languagewas only meaningfulin ,s contextof pada situation.Jadi,\Nacanlebihmenekankan pembahasanbahasadan tuturan harus dalam satu mngkaiankesatuansituasi,atau makna suatubahasaberadadalam rangkaiankonteks dansituasi. rl. AnalisisWacenaKritis Critical Discourse,,lralyrir bersifat "kritis" ditilik dari duamakna:maknapertama didasarkanpada gagasanMazhab Frankfurl (terutamakaryaJurgenHabermas) dan makna padatmdisibersama yang yanglain didasarkan disebut dengan linguistik kritis (c/ticd1 /irpnticr). MeDurutHabennas,suatu ilmu
Hilalat, The Consturtia" of Media Realir! ...........
(self-reflectiw) kitis harusbe$ifat refleksl ditr1, yaitu harus mencerminkan minat yang digunakansebagaidasarkeilmuannyadanharus mempertimbangkankonteks historis hteraksi. Konsep Habennastentangsituasituh]ran ideal merupakan visi uiopian interaksi atau relasi kekuasaan-Melalui wacanamsional,wacana yangsecaraideologiscacatbisadipecahkan dan bisa dicapai pendekatanpada situasi tuturan yangidealtersebut. (Ibrahim,2009:236) Faircloughdalam Darma (200q:8o). membagidnalisiswacanadalamliga dimensi. yaitu teks, discourse practice, dan practice Teksdjanalisjssecan Soscioculturul linguistik, denganmelihat kosakata,semantik, dantatakalimat. KERANGI'4.PEMIKIRAN Kasus Bibid SamadRianto dan Chandm M. Hanrah atauyang teikenal dengansebutan cicak ,e/s6 buaya meqiadi peristiwa hukum. Peristiwatersebuttentu menjadisebuahrealitas ataspersoalanhukum yang sedangtedadi. Dari realitas ini kemudianmenjadi konsumsimedia rmtuk di publikasikan,tennmyaterlebih dahulu melalui prcseskonshuksioleh media,termasuk programBangOneShowdi tvone. Konstruksimedia ini, menjadimenarik diteliti dengan melalui pendekatanCdic.l/ Discaarse Analysis atau analisiswacanakitis Vodel NormanFrrrclough. UntuI menunjang databagi penelitian,makaadabeberapametode tingkatanragamyangakandilakukan,mulai dari analisisteks denganmenggunakan linguistik kritis, studi literatut sampaikepadawawancara mendalam dengan pengamat media, tim produksi Bang One Show.Keempatmetode tingkatan .agam ini, digunakan untuk mendapatkan hasil realitas dibalik teks, produksi, konsumsi,dal sosiokulturalpada programBangOneShow. Beikut ini adalah penjelasantentang keranglapemikiranpenelitiberkaitandengan konstroksi realitas m€dia terhadap tayangan mafiaperadilanpadaprogramBangOneShow
METODOLOGI PENELITIAN
1. ParadigmaPenelitian Mengacu kepada pengertian tentang paradigma,yangdimaksudparadigmapenelitia adalah dasar kepercayaan seseomng daLrm melakukan penelitian baik yang mencakup obyek penelitian, metode penelilian, dan hasil penelitiamya. Seperti yang dijelaskan Agus Salim (2006: 96) adalah basis kepercayaa utamaataumetafisikadari sistemberpikir: babis dariontologi,epistemologi, danmetodologi. Dalampenelitianini digunakanparadigma kritis, yaitu paradigma dengan ciri ideolog) oiented inq iry,yait.]pamdigma yang berusaha mencari kepentingan ideologi dibalik suatu realitas,termasukke dalamideologiini adala kepentinganekonomi dan politik. Senad denganAgus Salim (2006: 70-71) ideolog) oriented inquiry, yaihr wacana atas reahtas denganmuatanorientasiideologi tertentu,yakni m el r pu l i n e o - M a r x i s m e .m a l e r l r a s m e femrnisme.frerreisme.pdrticipatory inquiry yangsetara. danpaham-paham Kriteria kualitas penelitian denga pamdigmakritikal adalahteori lsitis, didasarkan padaanggapanpandanganbahwarealitassanga tergantung kepada situasi kesejarahanny artinya realitas yang ada sangat dipengaruh kontekssejarahdimanarcalitasitu berlangsung Teori k tis berpandangan bahwa unsur kebenaran adalah melekat pad^ 'historical situated essof the inqr,ry', keterpautanantara tindakanpenelitiandengansituasi historis yang melingkupi.Penelitiantidakdapatterlepasdari kontekstertentu,semisalsituasisosial,politik, kebudayaan,ekonomi, etnis, dan gender(Agrs Salim,2006: 103-104). S€mentaraitu, penggunaanpamdigma kritikal di dalampenelitian ini adalahbalwa di balik wacaaamegenaimafia peradilandalam tayanganBang Ore Showterdapatkepentingan i d e o l o g i s d a n k e p e n t i n g a ne k o n o m l s Bahwasanyatayangan tersebut sarat dengan kepentingan-kepentingan ekonomi politik dan ideologi yang dipengaruhioleh kontek kesejamhansaattayangan itu dibual.
1. MetodePenelitian M e o d e p e n e l i l j a nd a l a m r e s i s i n i menggunakanpendekatankualitatif analisi wacana kritis (CDA). Kualitatif menuru Sugiyono(2007:1)adalah metodepenelitia
28
.hntulKoh dunReatuas:to\i.rl, Okbber20tt). uoluueI, Nohot I
yang digunakanuntuk menelitipada kondisi obyekyangalamiah,(sebagai lawannyaadalah eksperimen)dimana peniliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitiankualitatif lebih menekankan makna daripadageneftlisasi. Sementara itu analisiswacanakritis atau CDA (Cnucat Divours( Ana\iis) didasan padaparadigmakritis dari NormanFairclough. Fairclough(1995: 93),melihatanalisiswacana dapal dilakxkandengandua perspektil.yritu perspel
Text production
TEXl' Text Consumption DiscoursePractice
Data Primer l.
Pada level teks, naskah narasi mafia peradilandidapatkandan dianalisisdengan linguistikkitis. 2. Padalevel produksi teks digunakan teknik wawancaramendalamdengannarasumber: Pemimpin Redaksi, Produse. Eksckutii Produser,danReporter. 3. Padalevel sosialkultural digunakanteknik wawancara m€ndalam dengan produser untuk mengkonfi rmasi adanya faktor-f'aktor sosialbudayayangdipertimbangkantatkala memproduksi tayangan Bang One Show dan wawancara mendalam dengan pakar irlau pengamal media perlelevisian kirususnyadalam bidang prcduksi acara, pengamatpolitik, dan sosiologDataSekunder L
Padalerel koosurnsidrdaparkan dalamtints. share,danindex dariACNieisen. 2. Studi kepustakaan,yaitu berbagai literatur ataureferensibuku-buku. 3. Conpany prdile tvOne 1. Progmtnningwone 5. TeknikAmlisis Drta Untuk proses analisis data dalanl penelitianini menggunakanpendekatananalisis wacana kitis Norman Fairclough. Fairclough membagianalisis wacanamenjadirigadimensi. yattn teks,discourse practice, dansociocuhura I
SocioculLurill Practice
3. UnitAnalisis Dalam penelitianini yang menjadiunit analisisnyaadalai: L Narasi (transkip) Bang One Show episode "Mafia Peradilan" tanggal tayang8 November2009. 2. PemimpinRedaksi,Produser Eksekutifl Produser,Reporler 3 . K o n s u m s i k h al a y a k , p e r h a t l a n masyamkat atastayangan. .1. Sosio kultural tentang faktor sosial produksi budayayang nlcnlpengaruhi 4. TeknikPengumpulnnData Sesuai dengan nlclode CDA yang digunakandalam risot ini, maka leknik pcngumpulan datanyaadalahsebagaiberikul:
Teks dianalisissccaralingnistik, dengan melihatkosakala,semantik,dan tala kalimat. Ia jug. memasukkrnkoherensidan kohcsivilas. bagaimana antara kala atau kalimat tersebut digabung sehingga me bentuk pengertian, semuaelemenyang dianalisistenebut dipakai untuk melihat tiga masalah berikut: Pertama, ideasionalyang merujuk padareferensitertentu, yang ingin ditampilkan dalam teks, yang umumnya membawamuatan ideologi t€rt€nlu. Kedua,relasi,nrerujukpadaanalisisbagaimana konstruksihubungandiantamwartawandengan pembicara,seporli apakah lekad disampaikan secara infbmral alau fbnnal, tcrbukA atau terlutup. Ketiga, idcntitas, merujuk pada konstruksi tertentu dari identitas penuljs dan pembacaserlabagaimanapcrsonaldan identitas ini hendakditampilkan.
29
Hidq,at, The CaBtru.tion ofMe.lid Redliry ...........
Discourse practice merupakan dimensl yang berhubungandenganprosesproduksi dan inr konsumsiteks.Produksitekscerirasemacam berbeda dengan ketika seorang penyair menghasilkanteks puisi, yang umumnya dihasilkan dalam suatu proses yang personal. secampersonal ketika Konsumsijugadihasilkan seseomngmengonsumsiteks (sepel1i ketika menikmatiteks). Dimensi. Sociocultural practice adal dimerNi yang b€rhubungandengankonteks di luar teksda]1konteksdisini memasukkanbanyak hal, sepertikontekssituasi,lebih luas adalah konteksdari prakik institusi dari media sendiri dalam hubungannyadengan masyarakatatau budayadanpolitiktertentu(Darma,2009: 89). IIASIL PENELITIAN DAN PEMBAIIASAN 1. HasilAnalisisIntertekstual Analisis teks yang adapada segmenl, 2 penangguhan penahanan dan 3 menggambarkan te.hadapkedua pimpinanKPK Bibit Samad Dalam RiantodanChandraHamzah dikabulkan. tayanganpada segmen1, 2, dan 3 tersebut terlihat, mengenai banyaknya pertimbangan yangakhimyaputusanpenangguhan penahanan ini keluar Selaindukunganmasyarakatmelalui jejaring sosial yang mendukungpenangguhan penahanan,fakta laiinya adalah dibukanya rekamar Anggodo Widjojo di sidang terbuta MahkamahKonstitusi. Rekamanini, membuat situasi m€njadi terbalik, semuaorang kaget denganrekaman tersebut.Isi rckamansangatlahjelas bagaimana pemnAnggodomengaturaparatpenegakhukum dengancaramen).Lrap agarkasusnyadihentikan. Inilah babak baru bagi terbongkamya mafia peradilan yang melibatkan aparat penegak hukum. Keterlibatan Anggodo Widjojo dan penyebutanbeberapanamapejabatpentingyang adadi kejaksaandankepolisian,membuatkasus rekayasahukum terhadapdua pimpinan KPK tersebutsemakinjelas.Anggodoyang banyak mengenalbeberapaorangyang didugamenjadi makelarkasus,membuatpublik semakinyakin bahwa Anggodo memang sengaja men,,uap apa.atpenegakhukum denganuang.Itu terlihat jelas saat Anggodo memberikanketemngan kepadamediatelevisitvone,bahwadiamemang nemberikanuangkepadaAri Muladi. Banyakrya kasus korupsi yang tidak pemahkunjungselesai,tidak lepasdari faktor
30
ketidal tegasal pemerintahdalam mengambil tindakan pada bidang penegakkanhukum. Ini terbukti, ketika kekuatanpolitik lebih dominan mefipat ke pemerintahan, maka tidak ada satupunkekuatanpolitik yang mampumenjadi penyeimbangdalam mengawasi segaia kebijakanpemerinlah.Sekarangyang tersisa hanyalahmasyarakatsipil dan pers saja, yang selalumernberikankitik tajam terhadapsemua kebijakanyang ada. Sekarang terbukti, kekuatan pers dan masyarakat sipil membuat pemerintah menghadapi tekanan luar biasa, karena pemberitaanyang terus menerusterkait kasus penahananBibit dan Chandra. Menurut pandangan dariPemimpinRedaksitvone.Kami Ilyas mengatakankeberadaanmafia peradilan memang sudahtemsa diakhir tahun 1970-an bahlGnpadaawal tahun 1980-anpraktik mafia peradilan sempat terbongkar dengan ditangkapnyaempathakim di wilayah Jakarta Pusat. Tumbuhsubumyaprakik mafia peradilan memangtidak bisadilepaskanda.i tidak adanya pengawasanlenbaga-Iembagadi departemen departemenmasing-masing.Prakik mafia peradilan ini juga sepertinyasudahmemmbal tidak hanya pada lembaga peradilan dan penegalJranhukum saja, pengacarajuga ikut terlibatdi dalamnya. Kehadrmn lomrsi-l'omrsi sepenikomis Frdisial, komisi kejaksaandankomisi kepolislan sekarang ini, tidak juga bisa membantu m e n g h a p u sp r a k t i k m a f i a p e r a d i l a n penyebabnyaadalah keterbatasan wewenan yang diberikan undang-undang.Kekuasaa yangterlalumutlakdi tubuhpenegakl:anhukum, kadangmembuatinstilusi ini menyalahguukan kewenanganyang ada, bahkan tidak menutup kemungkinan akan terjadi praktik mafia pendilan di dalamnya.Untuk mengawasi itu semua.diperlukrnpenguarinbagi komisi komisi profesi agar tedadi check and balances menuju pada penegakkanhukum yang seadiiadilnya. Bila dilihatdarianalisisteksdi atas,maka praktik wacana memainkan peranan yang pentingdalammenghasilkan prcduksitayanga pada prcgmm Bang One Show. Sebelum melakukan proses produksi, tim produks programBangOne Shoq jeli melihatbahwa rekaman Anggodo Widjojo yang dibuka
.hanalKoh.lah RealitasSosial.Oktobet 201A, yolrhe I, Nonot I
di sidang Mahkamah Konstitusi ini, menjadi sebuahtema atau topik yang menadk untuk dikemas. . Penentuantema tersebutmemangsangat cocok, karena bersentuhanlangsung dengan keadilanbagi masyarakat.Untut menghasilkan tayangan menarik, tim produksi tetap mempertimbangkan pemilihannarasumber dan gambarsebagaijualan di layar Pemilihan narasumbertentu tidak sembarangan, narasumberyang dipilih, adalah namsumber yang memang terlibat langsung dalamkasusmatiapemdilantermasuk Anggodo Widjojo, dan namsumberyang memiliki latar belakangbidanghu-krmdan sangarmenglasai permasalahannya.Karena, integritas dan kapabilitas dari seorang narasumber.juga menjadipertimbanganutama. Yang lainnya adalahgambaratau v,r' d/ yang menjadibagiandari tayanganBangOne Show. Pemilihan gambar juga menjadi perhitungan bagi tim produksi, karcna media yi.rra1, televisiadalahmediadrr/lo nakagambar yang dimunculkan di layar adalah gambargambaraktual dan faktual sesuaidengantema yangsedangdiangkat. Sebagai sebuah program editorial atau nerupakan sikap rcdaksi terhadap persoalan yang ada di tengah masyarakat, dalam hal penyajianmemangBang One Show tampil berbedadengankonsepsejenisdi mediamassa lai rya. Denganmenambahlanunsurkarhrndi dalamnya,Bang One Showdiharapkanmenjadi program yang menarik dan ringan untuk ditonton. Selain itu denganmunculnyakartun dalam layangan,tedapat unsur hiburan, tetapi tetap seriusterhadappersoalanyang sedmg berkembangataucrrrerr rlsaeyangada. Temyatakebijakan redaksi untuk selalu memilih temayangcr,"r"ert,i.tre, menimbulkan dampak luar biasa terhadapperolehanjumlah penonton.Menurut data dari AC Nielsen, tayanganBang One Show yang tayangpada 8 November 2009 pul\.ul 19.00 Wib, mampu menembusmting 2,4 denganshare9,0 dan inder 16'7.Angka ini bisa diasumsikan Bang One Showpadas/o, ataujam tayangtersebut sudah melebihi larget yang sudah ditmtukan olehperusahaan tvoneitu sendii. Fakor teryentinglainnya sampaiBang One Showini menjadisebuahtayanganyang banyak mendapatperhatianpenontonadalah penyajianprogramBangOneShowyangselalu mengedepankan pasa. kebutuhan ladi benangme|ahdarihasilinter1€kstual
dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tayangan Bang One Show episode mafia peradilan pihak rcdaksi lebih membela Bibit dan Chandra dan memoj okkan atau mempersalal an Anggodo Widjojo. sebagai orang yang melakukanpenyuapan kepadaaparat penegakhukum. Pemb€laan terhadap kedua pimpinan KPK ini, tenh-rbukan tanpa alasan. Bang One Show ingin mendobrak realitas tentang kenyataanbahwapeadilan di Indonesia memang samt dengan kepentingan terselublurg antara pihak yang berperkara yang memiliki kel(uatan ekonomi dengan pilak pen€gak hukrm yang memiliki keL:uasaanyang mutlak. K€inginan ini juga diungkapkan oleh p€ngamat sosiolog Widjajanti Bang One Show inginmendobrak yangadadi lndonesia. realiras Yang ada adalah gosip poiitik yang ber€dar dimana-mana tidak pemah ditayangkan, tidak pemah dibuka, di buka di publi( Bang One politik", adabeberapa menvisualisasikan"gosip yang angkat oleh Bang One Show' dari ceritanya Anggodo kita bisa melilat kebiasaan berteman dengan pedagang dengan pejabat atau sebaliknya alau dengan pelaku bisnis. Yang dipaparkan oleh Bang One Show bagaimana persinggunganantamkebiasantadi dengan etika penegak hukum. Kedua hal ini tidak pemah menjadi masalah,sekarangmenjadi masalah, ka.ena kepentinganpolitik dan bisnis melalui ja ngan-jaringan seperti itu. Yang tidak diketahui adalah dari masing-masing pihak, kiususnya di penegak hul:umnya, apakah nereka memahami etika pergaulaan yang berhubungan dalam profesi. Dalam hal lnl seharusnyap€negak hukum tidak boleh makanmakan, tidak boleh ditrakti. dengan pihak yang memilild kepentingan. Munculnya pemihakan tersebut, dimulai ketika irone sebagaj televisi berita melakukan siaran babkan tvone mampu menghadirkan tokoh hmci Anggodo Widjojo sampai-sampaitim penyelidjk "terpaksa" menunggu sampai tuntasnyadialog t€rsebut. Tidak sampaidisitu, bebempa program tvone yang lainnya juga memanfaatkan realitas ini sebagai tema kemasairya, ini menambahkankejelasansikap rcdaksi yang membela kedua pimpinan KPK Bibit dan Chandra. Sikap membela tersebut, menjadi sikap politik keberpihakanBang One Showkepadapihakyanglemah. Hal ini juga diungkapkanoleh pengamal politik Amir Santosoyang mengatakanpada
3l
Hidayot. The CoL'tnlction of Media Reatitr ......._.._
waktu ilu kan semuaorangsedangterfokuspada persoalanbuayadancicak itu, lalu mediamassa juga menggiring untuk menFdutkan buaya. Memang bagaimanapunmedia massa harus berpihak padahati nurani tapi hubunganaDtara hubungan hati numni massa dengan media massa itu juga tinggal siapa memanfaatkan siapa,di dalamhal ini kebetulansajaperseturuan itu cicat buayaitu lalu kemudianmasyamkat cenderung selaluberadadalamposisimembela yang lemahnah itu dimanfaatkan oleh media mass.. Keberulansejak waLlu ilu sampai sekarangini kan memangpemerintahitu kan sepertitidak perduli samayang kecil dan lernah ini dan ini dijadikan argle oleh media rnassa untuk lebih membela yang lernah dan lalu mendapatkanjuga lahannya ketika kasus Anggodo itu dikemukakan di Mahkamah KonstitusikaitaDnvaya sepertiitu. Tayangan Bang One Show yang melakukaan pembelaan terhadap Bibit dall Chandra membuktikanadsnya kepentingan sosial, yaitu idealismemedia dalam menghadirkanpemberitaanyang menyangkul keadilandan keberpihakankepadamasyaratal. Melalui tayanganini, kasusmafia pemdilan menjadi terangbenderang,tidak ada sesuatu yang bisa diturup{utupi lagi, bagaimana Anggodo Widjojo bcrusaha melakukan pen),uapan kepadapenegakhukum. PengamatSosiolog Widjajanti juga mengungkapkan halyangsamasecara sosialdia memanfaatkan eventrevolusioner karenadisitu adarckamandari percakapananggodo,mengapa disebutrevosionerkarenaitu menjaditiansparan antam kepentingananggodo sebagaikekuatan ekonomidenganmafiaperadilanyang memiliki kekuatan yudikatii Pada masa sebelum reformasi, masalah suap menyuap dan kongkalikong pemilik modal dan pemilik kekuasaan itumasukranahgosippolitik.Dengan adanya rekaman itu, dia menjadi publik, sehingga masyarakatitu ingin mengetahui l(enyataanlentang gosip, ternyata betul apa adanyabukanhanya isapanjempol belaka. NamundibalikIdealism€ mediaini, tenru adakepentingan yanglebihbesardi dalamnya, yaitu kepentingankapitalisme.Merujuk pendapatRobe( Mc ChesneydalamSudibyo (2009: xix) yang harusdrwaspadai sebagai ancamanbagi prinsip-prinsipruang publik mediabukanhanyaintervensikekuatannegara danapamtusnya, tetapijuga doninasikel-uaran danrasionalilrs modirl.Kemungkimnyanglain, ancaman jtu datang dari simbiosis anrara
32
kekuatanpolitik-birokratis [egam dan kekuaEt modalsekaligus. Kapitalisasiataukomodifikasiisu kasu Bibit dan Chandra yang mewakili masyarak yang lemahdimanfaatkanoleh Bang One Shou sebagal lema tayaogan yang mendatangka jumlah penontonbanyakmemangterlihat. Data AC Nielsenmelansirtema ini merauprating2,r share9,0 dan index 67. Pemeringkatanmting in membawakeuntungan ekonomi bagi pemilil modal.Jikapemilikmodaluntungbesataniny kekuatanmodal akan terusmemanfaatkanbetu i su-isuyangberkaitandenganisu kemkyatan. Namun sangat disayangkan penunggangan isu kerakyatan,tidal pemahala, menyentuhpadapembe.itaanyang menyangku pemilik modal yang diduga telah memgika kepentingan publik.Ini terlihatjetasdanterbuk dari setiaptayanganyangadadi BangOne Show selama penayangannyatidak pemah satupun kasusyang berkaitandenganpemilik moda diungkap,sepertihalnyalumpur Sidoarjodan tunggakanpajak yang melibatkan pemilik modal. Kedua kasus ini tentu sangat alergi menjadi tema tayangan,karena bisa menrsak citra pemilik modal, namun demikian semestinya,jika program Bang One Show menjadip.ogmmmediayang selalumewakil masyarakat dankepentingan sosial,tidakteban pilih dalammenyajikansetiaprema tayaltsa yang berkaitandengankeadilanpublik. Lagrlagi bisa disimpulkanadamotif politik dibalik setlap tema tayanganyang ada di dalam Bang OneShow. Amir Santososebagaipengamatpolitik m€njelaskanbahwa seseorangatau suatu lembagatidakobyektifseratus pe$enitu teiadi dimanasaja,merckaharusbeftitung terbada pihaklain itujugapastibegih! apalag kekuatan denganpemilik televisinyaitu pastiridal akan bemni. Samajuga denganketidakbemni pemilik t€levisiataukoranpadamasaordebaru dulu terhadappemerintah karena pemerintah mewakili kekuatan yang besar yang bisa menindas samasajadengankonteksini. PemyalaanAmir Santoso,juga diamml oleh pengamatsosiologWidjajanrisebenamy Bang One Show rnemitiki idealisme.bahwa kalau tidak pakai idealismesemuatayangan tidak akanditontondan selalumemperhatika current issl/e,dan idealismenya akanterpaksa terbalas karena menyangkut kepentiiBan pemilikmodal. Selanjutnyamenurutlrianto dalan artikelnya
hhttl
berjudul Anggodo dan Provokasi Media mmyebutknnmedialebrh khususlagr telerisr pada dasamya berperan menjadi penrmus rcalitas (defner a/ /ealily). Aninya, ideologi atau kepentinganpara subyek pelaku m€dia akan menelusup melalui tayangan yang diproduksi dan direproduksinya.Apalagi. tayangan yang diproduksi dan direprcduksi stasiun televisi tersebutmerupakan salah satu teks utama televisi. Sebagai salah satu teks, tayangantel€visi bukanhasil rangkaianrcalitas, melainkan representasiyang terseleksi dan terkonstruksiserta menjadi bagian yang turut membentukrealitas. Pengkonstruksian realilas tentang rekaman Anggodo ini, tmtu membawa Bang One Show selalu memperhatikan kebutuhan pasar dan isu yang sedang hangat di tengah masyarakat.Sudibyo (2009: 181-182) mengungkapkan industri penyiaran berusaha bersimpati pada lingkup k€butuhandan minat pemirsa, letapi kemudian hanya mengambil kebutuhan dan minat yang relevan dengan kepenlingan akumulasi keuntungan bisnrs penyiaran. PEMBAIIASAN 'tayanganBang One Show yang membela BibiFchandra dan menghakimi Anggodo, mcrupakan sikap rcdaksi. Dalam rrenyampaikal sikap redaksinya tcrsebut, programBangOn€ Show memperhatikanunsur bahasa.Menuru!Sobur(2009:88) meny€butkan bahwa isi media pada prinsipnya adalahhasil \onsrrukji rcnli'n' dengJr bilrr,:l .ebagri pemngkat dasamya.Selain itu, bahasasendiri buIan'ajr seb.rgai alrt m(r(pr(ntisrkanredlircs. bahasajuga bisa mcnentukanrelicf s+crli apa yang akan diciptakan oleh bahasa tentang realitastersebul. Berkaitan dengan hal itu, sebenamya Bang One Show berupaya untuk mengungkapkanlayangan yang tidak biasa, misalnya dengan menggunakanbahasa yang berasal Jrri k}asanah Indonesia,bahasalisan yang akrab dengan masyarakat,sepe(i onde mande dan lainnya semata-malamenunjukkan bahwa tiyangan ini bisa dikonsumsi olch masyarakalpadaumumnya.Pacladasamyatetap bahasa yang digunakan adalah bahasa yang s€lalu ncrrgacu pada subyek. prcdikat, obyek dan kctoranganatauSPOK yang dibuat pendek dJn ri.lJkpaniingden:,anrujuir)bisadiprhanri dan diccnu. Pemilihandan pcngcnrasan bahasa
Kort.lan Reolilas Sosial. Ohbbet 2410. vohot
L No"'or 1
ini dihampkanpcnontonmerasadekat dengan tokoh Bang One d€ngan permasalahanyang dilampilkan, dan tidak memberi jarak dengan p€nonton. Pilihan redaksi terhadap tema mafia p€radilaq sebenamya memberikan gambaran atau cerita lentang bagaimana kepentingan terselubung pihak yang berperkara yang mempunyai kekuatan ekonomi dengan aparat penegakhukum yang memegangkekuasaandi bitlangperadrlan.lr-kta rnr menjadrpenstiwa yang luar biasa tentang bobroknya dunn peradilan di Indonesia. Dalam tayangan rrn terliiat jelas bagaimanarebman Anggodo yang berisikan penyuapant€rhadapaparat penegak hukum ditambah dengan ketemngan Anggodo nenyeraitan uang satu milyar kepada Ari Muladi, publik scmakinyakin bahwaAnggodo dengansengajanrembeli hukum denganuang. Atas dasarrekamantersebut,dan dukungandari berbagaipihak, penanggxhanpenahananBibit dan Chandrapun dikabulkan.Melalui tayangan ini juga, Bang One Show ingin mendobrak realitas yang sesunggulnya mengenai carul marutnyaduniaperadilandi Indonesia,mcnjadi lebih tmnsparan.S€nadadenganHamad (2004: 11) tentang proses konstruksi realitas, pada dasamya setiap upaya mencerilakan sebuah peristi-,rr'a, keadaan,atau benda tak lcrkecuali mengenaihal-halyang berkailandenganpolitik adalahusahamengkonstruksirealitas.Dengan demikian selumh isi media tidak lain adalah realitas yang telah dikonstruksikan dalam bentuk wacanayang bermakna. SebagaimcJir penydmpaisn informa5i. telerr,i melakrk.rnpcngkonsrruksian rcalirrs dengan berbagai macam molif, di antaranya ideologi, ekonomi, politik, dan idealisme. sebagairealitas yang dikonstruksikandengan berbagaimacam motifdi balik kepentingannya. S€larasdenganpcmikiran Piliang (2004: 141) bahwa televisi dianggapcermin realitas sosial masyarakat dengan berbagai kepenlingan. P€nayanganBang One Show meng€nai mafia pcradilan dalam kasus Bibit dan Chandra Incmang membawa lruatan ideologi di flnlaranya,yailu ideologikerakyalan.I ni terlihat dari hasil pengkonstruksianrealilas bflgairnana redaksi membela Bibit dan Chandra dan mcnjatuhtan Anggodo. Sebagai pihak yang lcmrh. BrbrtdarrChantlramendapatpcrh:rtran dnn dukungantidak hanyadari media. tapijuga dari r11asyarakal. Masyarakal selalu rkrn
t3
Hidarat,TheConstructioh ofMe.liaRealit!...-.-....melaL:ukanpembelaanbagi orang-orangyang lemah dan tidak berdaya.Motif laimya adalah idealisme Bang One Show yang selalu mengangkat isu-isu yang berkaitan dengan kepentingan sosial.Namunsayangrya idealisme ini tidak sepenuhnyadijalankanoleh BangOne Show, ketika menyangkut pemb€ritaan mengenai pemilik modal yang diduga merugikankepentinganpublik Melalui tayanganmafia peradilandalam kasusBrbndanChandra BangOneShouingin menunjukkan kepada masyarakat, bahwa keberadaanmafia peradilan justru membawa malapetakabagi kehidupanpenegaklanhukum di Indonesia.Tim produksidari BangOneShow harusmemikiikan secambaik dan menyeluruh, agartayangantentangi-snomena mafiapemdilan yang ada di Indonesia dapat memberikan pencemhan bagi penontoinya. Penggiringan opini sikap redaksi yang membela Bibit dan Chan&a dan menyalahkanatau mmr,udutkan Anggodo menunjul&an bagaimana kekuatan hegemonimedia diantararealitas-realitasyang ada, PenangguhanpenahananBibit dan Chandra merupatan buki nyata, bagaimana padasaatitu,memangkondisi sosialpolitiklebil membelakedlrapimpinan KPK tersebut.Inilah yang menjadikeberpihakan Bang One Show sebagaisikappolitik untukmengkonstnrksikan matia peradilanke arahpembelaan Bibit dan Chandra.Tentuhal ini tidak terlepasdari konteks ekonomipolitik. Bila dikaitkan dengan teori Vincent pengertnn Mosco(1996:63 68) mengaiakan ekonomipolitik sebagai studirelasi-relasi sosial terutama.elasikel:uasaan,yangsecarabersamasamamendasariprcsesproduksi, distibusi dan konsumsisunber daya.Prosesproduksidalam BangOne Showihr serdid adalahpenayangan ryufia peradilankasusBibit danChandra.Kedua prmprnanK?K rer,eburdiibaralkan sebagai pihak yang lenlah yang harus dibela, karena opinipublik sudahmenganhkepadapembelaan kepada keduanya,maka isu ini dimanfaatkan BangOne Showsebagaitemapenayangannya. Pemanfaatan isu tersebut,akhimyaberdampak kepadafttingyangt€rbilang tinggi,artinyadapat r n e m b e r r l a nk e u n l u n g a ne k o n o nt b a g t penguasa yaitupemilikmodal. Pemikimn Peter Golding dan Graham Murdock dalam Mosco (1996: 27) mengungkapkanpemahamantentang kritis dalamekonomipolitik tennasukfokusutama padakeseimbangan antaiakaum kapitalisdan
34
campur tangan publik. Di sini menunjukkan tedadi hubungan simbiosis mutualisme atau timbal balik yang saling menguntungkan,yakni bagaimanaprogramBangOneShorralalamlevel produksimembawa keuniungan secara elonom yang bisa dinikmati oleh pemilik modal sedangkan kepentinganpublik terwakili dengan dikabulkannyapenangguhanpenahananBibit dan Chandra,melalui progran Bang One Show juga secaraterbuka terlihat bagaimanaprilaLx bunrk aparat penegak hukum dan pemaman pihakberperkaradi duniape.adilan. Akhirnya pengkonstruksianmafia pemdilanyangmemenangkan Bibit danChandra tidak lerlepasdari kepenringanekonomi politik dimensi komodifikasi. Mosco (1996: 70) mengungkapkan bahwasanyalayangantersebu tidak sekedarmengungkapkankepentinganatau keberpihakankepadapublik tetapijuga menjua sentimen publik yang mendukung Bibit dan Chandrakepadaperni$a KESIMPI]LAN DAN SARAN
1. Kesimpuhn Sebagaisebuah tayangan,Bang One Show memiliki keunikan tersendiri dalam penyajiarnya. Sikap redaksi yang berisikan lentangkomentardan kritik ierhadappe$oalat yang ierjadi di tengah masyarakat,mulai dari aspek politik, ekonomi, hul(um, sosial, dan budaya dapat memberikan pencerahan bagi pmonlon.Tentudengankema.anlarg beris perpaduanantaraaudio visual dengankarhrn menjadi rayangan ini berbeda dengan kebanyakan tayangan yang ada di televrsi lainnya. Inilah yang menjadi keterminata penelitiuntukmenelitinya. Temyata selama melaL:ukanpenelitian pada layangan Bang One Show, terdapa konstruksi realitasyang sengajadilakukan dan selainiru terdapdliugakepenringan ekonom politik didalamnya. Untuk itu penelit mengambilkesimpulansebagaibeik:ut: 1. DalamtayanganBangOne Show isu mafia peradilan dikonstruksi sedemikian rupa sehinggaBibit dan Chandra dibela atau d i m e n a n g k a n se d a n g k a n A n g g o d o dipersalahkan ataudipojokkan.Inilah sikap politikpemihakan redaksiterhadap Bibit dan Chandla. 2. PemilihanredaksiBangOne Showterhada mafia peradilan dalam kasus Bibit dan
htntlK.tn
Li
t d
LI
;
ChandJa.rdik rerepas dan Lepenrrnga eLonomi pol'ti\ pada le\el produksj. Kepentingdn ekonomrpolirikiru rerliharda-rl kepenlingan pasar dan sosial sekaligus. \amun sa].rngnla dalam level proLluk5i kepmtingan sosial tersebuttidak selamanya dilalanlandergankonsi,Len. lerbukridengan tidak ada satupuntayanganyang berkaitan Ll(ndan pemberiraan -neneenii pe-nilik modal denganbanyaknyakasusyang secara jelas telahmerugikankcpentinganpublik. yang 3.Dalam Pengkonstruksian -nernerarg\an Bibir dJn ahrndr" dirn mengalahlin Arggodu \\ rd;o;o. redrksr mempelimbanglan tl.iral pemir-a ddram levelkonsurnsi. 1. P e n g k o n s t r u k s i a n ini juga mqmpenimbanglan.iruas' so,i"l ke :la ilL,. dimana saat penayangan mafia peradilan .hlam kasuslJibit.lonClrrrdra.rat r': oprnr publik mengarah ke pembelaan Bibit dan Chandra dan penyerangan terhadap /\nggooo. 5 . Dari kecmpatkesimpulantersebut,aklimya dapalditarik kesimpulanathir bahwarealitas yang adadi mediamassa,dalamhal id Bang ore shou seldlumerupr(anhe.il lonsruksi rcxlirJ. )0ng drpengarulrro el- herhagai fukror nter.al dar eksemal nedia. I aktor intemalnya meliputi ideologi kerakyatan, ,ikap pol.tik kebeD.h-kdn.drn idcrl.'m.. Selain itu faklor eksternalnya adalah kepenlinganpasardanminatmenonton.
2. Saran Berikut ini adalahsaranpeneliti terhadap penayanganepisodernafia pcradilanpadaBang One Show: 1- Tayangan Bang One Show sebaiknya . l i p e n J h r n l , a nm . e n v i r g r t t a lr r g a r n r concern terhadap isu sosial, tidak be.o.ientasi kepada kepentingan pasar
2 . Dalarn mengkonstruksirealitas, Bang One Show diharapkan selalu memp€flahankan penyajiar yang sesuaidenganrealitasyang berkembang di masyarakat, sebagaimana yang le!adi dalam pcngkonstruksiankasus Bibit danChandra. 3 . Dalam mengangkallcma layengannyaBang One Show harushcndaklya berpihakkepada kepentingan sosial te.masuk penbedtaan mengenaipemilik modal yang secamjclas telah merugikankepenlinganpublik.
rldn R.alita.t Sosidl,Akbbet 201a, Yallne I, Nonot I
4. tserdasarkanhasil produksi tersebut, diharapkans€lalu menjagakeseimbangan antarakepentingan sosialdan kepentingan ekonomiagartetap diminatipenonton. DAFTAR PUS1'AI'A. Buku Berget Anhur Asa. 1982. Media Analysis kcrrlqrer. SagePublication. Beverly Hills/London. Btrngin.llurhrn. 2008. sa.rolngrKontntkd\i. Kencana Prenada Media Group. Jakafla. Curant, Jarnes,dan Gurevitch Michael. 1991. Mass Merlia and Society. Ed\!ard. Amold.London. Damra, Yocc Aliah. 2009. Analisis Wacana -Kri/is. Penerbit Yrama Widya. Bandlurg. Eftendy, Onong Uchjana. 1989. Kdr? .r Ko uaiAd;t. Pl. \4dndar \,1aju Bandung. Eriyanto. 2002.,lrdlrj Fruming: Ka struksi, Idealogi, ddn Palitik Medla. Pl I-KjS PelangiAksara.Yogyakana. Fairclough, Nomran. ).996.Media Discourse. St.MariedsPress.USA. Ilamad, lbnu. 2004.,(onstruksi ReaI ita: PaI i tik ddlan Media Massa: Sebudh St*li Citical Discourse Analysis terhatlap Beri ta beri ta P oI i ti k. Granit. Jakafia lleryanlo, Ariel. 2000. Perlawanan dqlan Krpdtu,an. Mizan. Bandung. Ibrahinr,Abdul S)ukur (2009).MetodeAndlisis T.A, & tl/t,ant. Pu,ral,r telalar. Yogyakarta. Jorgensen,Marianie W, dan Phjljps Louise J. 200'7. Analisis lucuna Teari Dan rlfsro./e.PustakaP€lajar.Yogyakarta LittleJohn,StephenW.1996.TheoriesofHuman Conmunication. Fiflh EditionWadsworth Publishing Conpany. Belmont.Calilbmia. 1999. Theories oJ' IIu an Contnunicatior. 8 Editron WadswonhCompany.New Mcrico. Manani. Ina Ratna,dan Kuncoro,June.2001. Teknik Mencli Dd Menuli! Beritu. Pusal Pdrcrbitnn Universitas Terbuka Depdiknas.Jakana. \,l.QL.lil nen1., )000 .11t* ( "','tt,t,ttt,,trttt, l'leorl. SagePublication.London.
t5
Hidarat, The coE ttuction of Media Realil, ...........
Molmng, J. Lexy. 2005.Metodologi Pe elitian Kualitatif PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Mosco,Vincent.1996.fl] ePolitical Economyof Communications.Rethinking and Rereral. SagePublicationsLondon. Murdock,Golding.2006.Re(lrav)ing themapof communication industries dalam M Ferguson(ed). Public Communication. SagePublications. London. PaqjaitanEdca L, dan Iqbal TM. Dhani. 2006. Matinya Ratingqla Televisi. yayasa\ Oborlndonesia. Jaka.ta. Piliang, Yasraf Anir. 2004. Posreattas Kebudayaantlalam Era Posmetafrslka. Jalasutm.Yogyakarta. Salim, Agus.2006. Teori Ddn Paradigna Penelitian Sosial. Penerbit Tiara Wacana.Yogyakarta. S. K. Ishadi.2010.PotletManltemenMediadi Indonesia. Per^erbit Total Media. Yogyakarta. Sudibyo,A, Harnadl, dan Qodad,M. 2001. KabdrKdbar Kebencian Prasangka Agama di Media Massa. Inslitut Shrdi Arus Informasi(ISAI). Jatarta. Sudibyo, Agus. 2Q09. Kebebasan Semu. Penjajahan Baru di Jagat Media. Pene.bitBuku Kompas.JakataS u d j r m a nP . a n u t i .l a 9 ) . B u n g a R o n p o i Sliftrri,td. Pustaka Utama Grafiti. Jakarta. Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kual i tatif . PenerbitAlf abeta.Bandung. Sobur, Alex. 2009. A alisis feks Meditl. PT. RemajaRosdakarya.. Bandung. Syamsuddin, A.R. 1992.Strdt llracanaTeori Analis[s Pengajaratl. IPBS Press. Bandung. Tuchman, Gaye.1978.Making News,A Studyin 'fl\e the Consttuction of Re.aliDt. Free Press. NewYork. .1988. "Quali!,ttiw Me!hoLlsin
theStuq) of Ney":." D^lam KlausBruhn Jensenand Mcholas W Janskowski (ed.). A Hanbook af Qualitat e Methodologies for Mass Communicatian Re.redrcr.Routledge. LondonandNewYork. Jurn:rldanTesis AnggrainiS,Dian-2009.AnalisisPenbentukan Poti!ianingBdru P,rr,r ,4lrrriri. Tesis Indonesia. Depok. Universitas Comfield, Michel B. 1992. The Prcss and
36
Political Controversyt The Case fot Narratiye Analysis." Political Communication-Vol. 9. No.1. Hamad, Ibnu. 1999. Media Massa Dan Konstruksi Realitas- Jumal Pantau, ISAI 6oktober November1999. Kumia, Zakaria. 2001. Malia Perudilan: Studi Kasus di Pengadilan Negeri Jakarta .teldrdr. Tesis Universilaslndonesia Depok. Octaviany, Irene Erlyska. 2004. Perempuan SebagaiCalonLeglslatlJPemilu 5 April 2004 di Media Televiri. Tesls Unive$ilas Indonesia.Depok. Soemandoyo, Pdyo. (2007).KonstruksiRealitas Sosial Tentung Seksdan Representas P e r e m p u a n , T e s is U n i v e r s i t a s lndonesia.Depok.
Rujukan Elektronik www.okezone.com [3/l 1/09]. htto://staf.undip.ac.id/sastm./aeusmalad I 0/ 01/21laneeodo-dan-ployqk4sl!49djd
l2s/07n01.
http://rindmdevita.wordpre$ta4280&Q&8
e n o m € n a- k o m u n ik a s i - s e t e la h munculnva-media-cetak-dan'med sia/ f18/071101. http://abunavis.wordpress.cont200Tl1 2/24ldar -teks-ke-ekonomi-oolitik-critica discourse-analvsis-dalam-ka
lqedidu 0/08n01. Data AGB NielsenMediaResearch. Conpanyprofrlelvone Prcgrammingt\One