Modul ke:
Fakultas
Ilmu Komunikasi
TEKNIK EDITING II Pertemuan 3
Program Studi
Broadcasting www.mercubuana.ac.id
Yosaphat Danis Murtiharso, S.Sn., M.Sn
Struktur Editing Drama
STRUKTUR FILM yang baik adalah struktur yang sederhana. Beberapa faktor yang mempengaruhi: keutuhan (semua unsur dalam film mesti bertalian dengan subyek utamanya ketergabungan (harus berhubungan antar unsur, dan menunjukkan kesimpulan)` tekanan (tekanan akan menentukan posisi dari unit-unit utama dan sampingan film) Interest (berhubungan dengan “isi” dari setiap unit)
Struktur film terdiri dari : shot; Sebuah potongan film bagaimanapun panjang atau pendeknya yang merupakan hasil satu pemotretan. Scene atau adegan; Penamaan atas serangkaian shot yang beberapa unsur didalamnya memiliki kesamaan, yakni setting, konsep, action, pelaku, suasana jiwa atau apa saja. Sequence atau babak; Terbentuk apabila beberapa adegan disusun secara berarti dan logis. Babak memiliki ritme permulaan, pengembangan dan akhir.
STRUKTUR FILM ditentukan oleh sejumlah unsur : 1. Eksposisi (keterangan tentang tempat, waktu, suasana, watak) 2. Point of attack (konfrontasi awal dari kekuatan-kekuatan yang saling bertentangan) 3. Komplikasi (menuturkan keterlibatan-keterlibatan antar unsur pendukung cerita) 4. Discovery / penemuan (informasi-informasi baru dalam pertengahan cerita) 5. Reversal / pembalikan (terjadinya komplikasi baru antar pendukung cerita) 6. Konflik (perbenturan antara kekuatan-kekuatan yang bertentangan) 7. Rising Action (pengungkapan pengembangan plot utam) 8. Krisis (timbul apabila komplikasi-komplikasi menuntut keputusan penting dari tokoh) 9. Klimaks (puncak paling tinggi dari semua ketegangan dan intensitas. Biasanya timbul bersamaan dengan krisis) 10. Falling action (klimaks menurun dan menuju kesimpulan) 11. Kesimpulan (tahap semua pertanyaan dijawab, masalah utama dipecahkan dan diatasi. Dalam cerita tragedi disebut katarsis, dan happy end dalam suatu komedi.)
UNSUR PEMBENTUK FILM Film dibentuk oleh unsur audio dan visual Secara teori dikategorikan dalam: 1.Unsur naratif: Materi atau bahan olahan, dalam hal ini adalah penceritaannya. 2.Unsur sinematik: Cara atau dengan gaya seperti apa bahan olahan itu akan digarap. UNSUR PEMBENTUK FILM Ada 4 elemen penting dari mise en scene : - Setting - Tata Cahaya - Kostum dan make up - Akting dan pergerakan pemain
Editing Continuity konsep editing dibagi dua yakni visible cuttingdan invisible cutting. Editing continuity masuk pada kategori invisible cutting. Dengan invisible cutting, penonton tidak “melihat” atau merasakan adanya sambungan antar shot. Inilah dasar konsep editing continuity, selain cutting untuk melanjutkan cerita juga bagaimana agar ada kesinambungan/matching antar shot.
formula agar terjadi kesinambungan antar shot. Teori ini dinamakan three match cut, yakni: 1. Matching The Look 2. Matching The Position 3. Matching The Movement
Matching The Look Ini berkaitan dengan ruang dan bentuk, shot yang satu disambungkan ke shot berikutnya dengan memperhatikan bentuk dan ruang. Ketika bentuk atau ruang tidak memiliki kesamaan, maka hampir dipastikan sambungan tersebut akan terlihat. Dan ini yang dinamakan jumping, sambungan menjadi visible atau terlihat. Matching The Position Kesinambungan secara posisi antara shot sebelum dengan shot sesudahnya. Editor harus melihat apakah msalnya posisi subyek pada satu shot terdapat kesamaan dengan shot berikutnya atau tidak. Jika tidak ada kesamaan maka sambungan antar shot akan terganggu, ini artinya sambungan tersebut tidak match, tidak cocok.
Matching The Movement Sambungan satu shot dengan shot berikutnya dilakukan jika ada kesinambungan secara pergerakannya. Yang dimaksud pergerakkan di sini yakni pergerakkan subyek, pergerakkan kamera, atau pergerakkan kedua-duanya. Pada intinya, dengan memahami kaidah three match cut di atas maka penonton secara tidak sadar akan merasakan kesinambungan cerita, penonton tidak akan merasakan adanya cut atau sambungan antar shot. Agar setiap sambungan dibuat sehalus mungkin, usahakan agar ketika melakukan penyuntingan gambar posisikan editor sebagai penonton,
Editing terbagi dua Linier editing adalah proses editing secara langsung dari kaset (pita) ke kaset (Pita) dengan menggunakan media VTR ke VTR (Video Tape Recorder). Jadi VTR yang satu untuk media playback (tempat kita memilah milah gambar) dan VTR yang satunya lagi untuk media perekam hasil gambar yang kita pilah pilah tadi 2. Non Linier Editing (NLE) adalah proses editing yang menggunakan media digital seperti computer. Proses ini tidak langsung seperti Linier Editing, karena audio video yang ada di kaset pita harus di transfer dulu ke Hardisk computer (proses transfer ini biasa disebut Capture). Setelah tahap Capture baru kita bisa melakukan tahap proses editing.
Kelebihan dan kekurangan Linier Editing dan Non Linier Editing (NLE) #Kelebihan Linier Editing. – Estimasi waktu lebih cepat karena tidak melalui tahap capture dan rendering. #Kekurangan Linier Editing – Hanya Cut to Cut (potongan gambar ke gambar lainnya saja) tidak memliliki efek transisi atow efek lainnya… #Kelebihan Non Linier Editing (NLE) – Bisa menggunakan efek video dan transisi, serta grading color… #Kekurangan Non Linier Editing (NLE) – Proses Editing lebih lama dibanding Linier Editing karena melalui banyak tahapan
Terima Kasih