Modul ke:
EDITING II EDITING LINIER DAN NON LINIER
Fakultas
Ilmu Komunikasi Program Studi
Broadcasting www.mercubuana.ac.id
Bagus Rizki Novagyatna
• Editing berasal dari bahasa Latin editus yang artinya ‘menyajikan kembali’. Editing dalam bahasa Indonesia bersinonim dengan kata editing. Dalam bidang audio-visual, termasuk film, editing adalah usaha merapikan dan membuat sebuah tayangan film menjadi lebih berguna dan enak ditonton. Tentunya editing film ini dapat dilakukan jika bahan dasarnya berupa shot (stock shot) dan unsur pendukung seperti voice, sound effect, dan musik sudah mencukupi. Selain itu, dalam kegiatan editing seorang editor harus betul-betul mampu merekontruksi (menata ulang) potonganpotongan gambar yang diambil oleh juru kamera.
•
Sementara itu, D.W. Griffith berpendapat bahwa editing film merupakan suatu hal yang terpenting dalam film karena editing film itu merupakan suatu seni yang tinggi. Seni sendiri merupakan pondasi dari film. Menyunting film adalah menyusun gambar-gambar film untuk menimbulkan tekanan dramatik dari cerita film itu sendiri. Sutradara dan editor harus pandai dalam selection of shot, selection of action ( scene demi scene yang harus dirangkaikan) (Griffith, 1972: 20-25). Dari penjelasan Griffith tersebut, terkandung pengertian bahwa di samping pentingnya penyusunan film, perlu adanya penyisipan-penyisipan potongan film untuk membuat film itu bercerita. Ini penting sekali diungkapkan dalam pembuatan film pada televisi karena televisi sangat singkat, tetapi bagaimana caranya supaya masyarakat tertarik untuk menyaksikan secara keseluruhan.
•
Metode Editing secara umum, proses editing film dibedakan menjadi dua metode, yakni Continuity Cutting dan Dynamic Cutting. 1. Continuity Cutting, metode ini merupakan metode editing yang berisi penyambungan dari dua buah adegan yang mempunyai kesinambungan. 2. Dynamic Cutting, metode editing yang berisi penyambungan dari dua buah adegan yang tidak mempunyai kesinambungan. • 1. 2. 3. 4.
Teknik Editing, teknik editing dikategorikan menjadi empat jenis, yakni pararel editing, cross cutting, contras editing, dan montase trope. Pararel Editing Yakni kalau ada dua adegan yang mempunyai persamaan waktu, harus dirangkaikan silih berganti. Cross Cutting Yakni beberapa adegan yang disilang atau penyilangan dua adegan dalam waktu tidak bersamaan. Contras Editing Yakni susunan gambar yang memperlihatkan kontradiksi dua adegan atau lebih. Montase Trope Yakni sistem editing yang mempergunakan simbol atau lambang-lambang yang menimbulkan pemikiran pada penonton.
• Linear dan Nonlinear Editing Jika kita cermati, sebetulnya editing film yang kita saksikan pada umumnya menggunakan nonlinear editing karena di dalamnya memungkinkan terjadinya penambahan atau pengurangan di sembarang tempat terhadap shot dan scene-scene yang ada.
•
• 1. 2. 3. 4.
Secara umum untuk membedakan antara linear editing (analog dan digital) dan nonlinear editing terlihat pada aspek teknologinya. Ramang Syah menjelaskan, pada proses pengalihan editing video tape yang sangat mendasar adalah proses pengalihan/dubbing dari sumber material (original tape) ke edit master (master tape). Untuk melakukan editing, hal-hal yang perlu dipikirkan dan dilakukan secara bertahap, yakni: Memilih gambar dan suara dari sumber materi dan tentukan bagian-bagian mana yang ditransfer ke master tape kemudian temukan bagian-bagian itu harus ditempatkan pada master tape, untuk mendapatkan sequence yang tepat sesuai dengan naskah, bagianbagian tadi harus ditempatkan pada ruang kolom yang sesuai, sesudah itu informasi tadi dialih/dub dari sumbernya ke master tape, scene by scene. Sampai saat ini, belum ada keseragaman dalam proses rekaman gambar sehingga setiap produser mendesain dan membuat video tape recorder (VTR) menurut versinya masing-masing.
Terima Kasih Bagus Rizki Novagyatna