PENINGKATAN KEMAMPUAN BERTANYA SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA TEMA ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN DI SDN 02 TANJUNG BINGKUNG KABUPATEN SOLOK Takbir Frantika ¹, Syofiani2, Rahma Shislina ¹ 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected]
Abstrak This research of background by lack of ability of student in activity enquire, student do not want to enquire and reply/ answer question in activity of study because of cattish to release opinion. Target of this research is to improve ability of student in activity enquire class of V SD Country 02 Tanjung Bingkung Kabupaten Solok by using Study model Problem Based Learning. Reference model Study Base on the Problem of told by Jamil Suprihatiningrum. Theory the used is ability enquire and study base on problem. This research is Research Of Action Class (CAR) which is executed in two cycle. Source of data is class student of V SD Country 02 Foreland of Bingkung amounting to 22 student people. Instrument the used [is] observation sheet activity of teacher, observation sheet activity of sheet and student of tes result of learning student. Pursuant to result of observation sheet analysis activity of student at cycle of I obtained by percentage mean from 6 times meeting is to Enquiring according to taught items 34,85% and enquire to use element 5W+1H 36,35%. While at cycle of II obtained percentage mean from 6 times meeting is 77,26% Enquiring according to taught items and 77,26% enquiring to use element 5W+1H. Pursuant to result of research, can be concluded that ability enquire student can mount better in SD Country 02 Tanjung Bingkung Kabupaten Solok with model Problem Based Learning. Keyword: Ability Of Ask, Problem Based Leraning Tujuan
PENDAHULUAN Pendidikan
merupakan
bagian
pendidikan
adalah
seperangkat hasil pendidikan yang tercapai
dalam pembangunan. Proses pendidikan
oleh
tidak
diselengggarakannya kegiatan pendidikan.
dapat
dipisahkan
dari
proses
peserta
setelah
pembangunan itu sendiri. Pembangunan
Seluruh
diarahkan
bimbingan pengajaran, dan/atau latihan
dan
bertujuan
untuk
kegiatan
didik
mengembangkan sumber daya manusia
diarahkan
yang berkualitas dan pembangunan sektor
pendidikan”.
ekonomi, yang satu dengan yang lainnya
untuk
Berdasarkan
pendidikan,
mencaapi
hasil
yakni
tujuan
wawancara,
saling berkaitan dan berlangsung dengan
diperoleh informasi bahwa siswa masih
bersamaan.
belum
memahami
penjelasan
materi
pembelajaran,salah rendahnya
satu
kemampuan
penyebab
siswa
adalah
dengan pendekatan pembelajaran siswa pada masalah autentik, sehingga ia bisa
karena metode dan teknik mengajar guru
menyusun
kurang tepat. Hal ini terlihat pada saat
menumbuhkembangkan keterampilan yang
siswa
siswa
lebih tinggi dan inkuiri, memandirikan
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
siswa, serta meningkatkan kepercayaan
soal yang berbeda dengan contoh soal yang
diri”.
diberikan oleh guru, dan siswa masih
Suprihatiningrum
mencontoh langkah-langkah penyelesaian
216)”pembelajaran
yang sama dengan cara yang diberikan
adalah suatu model pembelajaran, yaitu
guru.
sejak awal siswa dihadapkan kepada suatu
mengerjakan
latihan,
pengetahuannya
sendiri,
Sedangkan
menurut (2013:215-
berbasis
masalah
Hasil belajar siswa kelas V di SD
masalah, kemudian diikuti oleh proses
Negeri 02 Tanjung Bingkung Kabupaten
pencarian informasi yang bersifat student
Solok, dalam pembelajaran tematik hanya
centered”.
terbatas pada penguasaan pengetahuan. Dengan kata lain, hasil belajar
yang
Berdasarkan hal tersebut maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan
dituntut dari peserta didik hanya dari ranah
penelitian
kognitif. Target pencapaian hasil belajar
denganpembelajaran
peserta
Dengan
didik
mengikuti
hanya
ujian
sebatas
semester.
untuk
Sementara,
tindakan
kelas
berbasis
judul
masalah.
“Peningkatan
KemampuanBertanya
Siswa
kelas
pencapaian hasil belajar untuk ranah
Vmelalui Model Pembelajaran Berbasis
afektif,
Masalah pada Tema Organ Tubuh Manusia
kognitif
dan
psikomotor
terabaikan.
dan Hewan di SDN 02 Tanjung Bingkung
Banyak model pembelajaran yang
Kabupaten Solok”.
bisa digunakan oleh guru dalam proses
Tujuan
penelitian
ini
pembelajaran tematik. Salah satu adalah
adalahMendeskripsikan
dengan menggunakan model pembelajaran
kemampuan bertanya siswa kelas V pada
berbasis masalah. Pembelajaran berbasis
tema
masalah
hewan”melalui
menekankan
keaktifan
“organ
tubuh
peningkatan
manusia
model
dan
pembelajaran
siswadalam model ini siswa dituntut aktif
berbasis masalah di kelas V SDN 02
memcahkan masalah.
Tanjung Bingkung Kabupaten Solok.
Menurut Arends (dalam Rizema, 2013:66)”model masalah
adalah
pembelajaran model
berbasis
pembelajaran
METODOLOGI PENELITIAN Menurut penelitian
Iskandar
tindakan
(2012:20)
tindakan
kelas
merupakan bagian dari penelitian tindakan
1)
Data primer adalah data hasil belajar
yang dilakukan oleh guru dan dosen di
matematika siswa dan data observasi
kelas tempat ian mengajar yang bertujuan
aktivitas siswa.
memperbaiki dan meningkatkan kualitas
2)
dan kuantitas proses pembelajaran di kelas. Penelitian
tindakan
kelas
Data sekunder adalah data tentang jumlah siswa kelas V SD Negeri 02
ini
Tanjung Bingkung Kabupaten Solok
dilakukan di kelas V SD Negeri 02
serta nilai UH semester 1.
Tanjung Bingkung, yang berlokasikan di
Teknik pengumpulan data dalam
Jalan Lintas Solok-Bukittinggi km 05,
penelitian ini adalah
Nagari Tanjung Bingkung,Kec. Kubung,
a. Observasi
Kab.Solok dengan jarak 05 km dari pusat Kota Solok.
Teknik observasi ini digunakan untuk
memperoleh
kemampuan
kelas V SD Negeri 02 Tanjung Bingkung
kemampuan
Kabupaten Solok yang terdaftar pada
menjawab pertanyaan dalam berdiskusi,
semester genap tahun ajaran 2014/2015,
dan kemampuan merespon, organisasi
yang berjumlah 22 orang, terdiri dari 16
dalam ranah afektif pada pembelajaran
orang
tematik
dan
perempuan.Penelitian
ini
6
orang
dilaksanakan
pada semester genap yaitu pada semester II tahun ajaran 2014/2015.
yang
tentang
Subjek penelitian ini adalah siswa
laki-laki
siswa
data
bertanya,
dengan
model
mencakup kemampuan
Pembelajaran
Berbasis Masalah. b. Tes Teknik tes ini digunakan untuk
Penelitian ini dilakukan dengan
mengukur
kemampuan
siswa
dalam
mengacu pada desain PTK yang di
memahami meteri pembelajaran dengan
rumuskan Arikunto, dkk (2010:16) yang
mengunakan
terdiri
Berbasis Masalah.
dari
empat
perencanaan,
komponen
pelaksanaan
yaitu:
tindakan,
observasi/pengamatan dan refleksi. Indikator
keberhasilan
model
Pembelajaran
c. Dokumentasi Teknik dokumentasi ini digunakan
dalam
untuk memperolah data visual mengenai
penelitian ini diukur dengan menggunakan
kemampuan guru dan kemampuan siswa
persentase aktivitas belajar siswa. Indikator
dalam belajar pembelajaran Tematik yang
keberhasilan aktivitas belajar siswa yang
menggunakan
akan dicapai adalah 75%.
Berbasis Masalah.
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis data yaitu:
model
d. Catatan Lapangan
Pembelajaran
Teknik digunakan
catatan
untuk
lapangan
mengetahui
ini
waktu
Tes yang diberikan kepada siswa berbentuk
tes
essay.
Materi
tes
perkembangan kemampuan siswa dalam
berhubungan dengan kompetensi dasar
belajar
yang
yang dituntut dalam materi tersebut. Tes
Pembelajaran
diberikan kepada siswa (bukan kelompok)
pembelajaran
mengunakan
Tematik
model
Berbasis Masalah. Dalam
setelah selesai satu siklus penelitian. Hal
penelitian
menggunakan
ini,
beberapa
peneliti
ini berarti setelah masing-masing siklus
instrumen
dilaksanakan diikuti dengan pemberian tes
penelitian untuk mengumpulkan data:
hasil belajar.
a.
d.
Lembar observasi kegiatan guru
Kamera
Observasi yang dilakukan terhadap
Dokumentasi
berupa
foto-foto
guru ketika pembelajaran berlangsung
pada saat meneliti sebagai data visual dan
yand dapat memberikan data tentang
dalam proses pembelajaran berlangsung.
aktivitas guru dalam proses pembelajaran.
Dalam
penelitian
ini
peneliti
Data ini dapat dijadikan sebagai bahan
menggunakan beberapa instrumen yang
refleksi untuk perbaikan cara mengajar.
digunakan untuk mengumpulkan data,
Lembar observasi aktivitas guru dilihat
yaitu:
dari awal pembelajaran hingga akhir
a.
pembelajaran. b.
Data
Lembar observasi kegiatan siswa
yaitu
ketika
observasi
kegiatan
guru
adalah data hasil observasi kegiatan guru
Observasi yang dilakukan terhadap siswa
Data observasi aktivitas guru
perkembangan
guru
berlangsung yang dapat memberikan data
pembelajaran
yang
tentang aktivitas-aktivitas siswa dalam
pembelajaran berlangsung. Kemudian data
proses
tersebut
pembelajaran.
pembelajaran
yang digunakan untuk melihat proses dan
Data
ini
dapat
dijadikan sebagai bahan refleksi untuk
persentase.
perbaikan.
b.
Observasi
yang
dilakukan
dianalisis
dalam
mengelola
terjadi
selama
dengan
teknik
Data observasi aktivitas siswa
terhadap siswa secara individu. Lembar
Data aktivitas siswa dapat dibuat
observasi diisi oleh observer setiap kali
dalam bentuk lembaran aktivitas belajar
dilakukan action. Lembar observasi ini
siswa, yang mana observer mengamati
digunakan
seluruh siswa dan kegiatan yang dilakukan
untuk
mengumpulkan
data
berkaitan dengan aktivitas siswa dalam
siswa dalam proses pembelajaran.
pembelajaran.
c.
c.
Tes hasil belajar
Data hasil belajar secara klasikal
Data hasil belajar adalah data yang
Berdasarkan data yang tertera pada
diperoleh melalui tes hasil belajar. Data ini
tabel 2 dapat dikemukakan persentase
akan diolah dengan menggunakan rata –
minat siswa dalam pembelajaran pada
rata hasil belajar siswa dan ketuntasan
bagian yang diamati dan penjelasannya
hasil belajar. Berdasarkan data hasil belajar
sebagai berikut:
tersebut,
a. Persenntase
teknik
analisis
data
yang
rata-rata
siswa
yang
digunakan adalah teknik persentase.
bertanya sesuai materi yang diajarkan
HASIL PENELITIAN DAN
adalah 34,08%, berarti rasa ingin tahu
PEMBAHASAN
siswa masih rendah yang menyebabkan
1.
Deskripsi Siklus I
siswa tersebut tidak berani bertanya atau
1.
Data Hasil Observasi Kemampuan Bertanya Siswa dalam Pembelajaran
takut dalam bertanya b. Persentase rata-rata siswa yang bertanya menggunakan
Data hasil observasi ini didapatkan melalui lembar observasi kemampuan bertanya siswa, dan digunakan untuk melihat proses dan perkembanganyang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Indikator minat siswa yang diobservasi adalah: minat siswa bertanya dan diskusi kelompok. Hasil analisis minat belajar siswa terhadap pembelajaran dapat dilihat pada tabel 1.
Pertemuan
Kemampuan Bertanya
adalah
36,35% siswa yang aktif dari awal sampai akhir pembelajaran dan siswa yang aktif
pada
awal
atau
akhir
pembelajaran. 2. Data
Hasil
Observasi
Aktivitas
Guru Berdasarkan aktivitas
guru
lembar dalam
observasi
pembelajaran
(Lampiran III, halaman 220) pada siklus I,
%
Menggunakan unsur 5W+1H
%
1 2 3 4
13,63 22,72 31,81 36,36
4 6 7 9
18,18 27,27 31,81 40,90
5
12
54,54
12
54,54
6
10
45,45
10
45,45
34,08%
36,35% 22
guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus I dapat dilihat pada tabel 2.
Sesuai dengan materi yang diajarkan 3 5 7 8
Jumlah Siswa
5w+1h
maka jumlah skor dan persentaseaktivitas
Tabel 1. Persentase Kemampuan Bertanya Siswa pada Siklus I.
Rata – rata Persentase
unsur
Tabel 2. Aktivitas Gurudalam Pembelajaran Tematik melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Siklus I. Pertemuan I II III IV V VI Rata-rata Target
Jumlah Skor 10 8 10 11 13 13
Analisis% 66,6 60 66,6 73,3 86,6 86,6 73,28 75%
Kategori Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik
Dari Tabel 3 di atas dapat dibuat
2 orang siswa, nilai 55 sejumlah 1 orang
analisis bahwa persentase guru dalam
siswa, nilai 60 sejumlah 1 orang, nilai 65
mengelola pembelajaran memiliki rata-rata
sejumlah1 orang siswa dan 12 orang
persentase 73,28% sehingga belum dapat
lainnya dengan nilai 70 keatas. Dapat
dikatakan baik karena belum mencapai
dikatakan bahwa jumlah siswa
target yang telah ditentukan. Hal ini
mengikuti tes hasil belajar I sejumlah 22
disebabkan karena guru belum terbiasa
orang dan dikatakan belum tuntas yang
menyajikan
dengan
sesuai dengan KKM yang ditetapkan
Pembelajaran
sekolah yaitu 70,sedangkan nilai ≥ 70
pembelajaran
menggunakan
model
yang
Berbasis Masalah.
sejumlah 12 orang siswa yang mana
3.
termasuk siswa yang tuntas dari KKM.
Data Hasil Belajarpada Tes Akhir
Target ketuntasan belajar yang
Siklus I Berdasarkan hasil tes siklus I
ditetapkan oleh peneliti pada indikator
(Lampiran I, halaman 252), persentase
keberhasilan ketuntasan belajar secara
siswa yang tuntas tes dan rata-rata skor
klasikal yaitu 75% dari jumlah siswa,
tesnya dapat dilihat pada tabel 5.
sementara itu ketercapaian ketuntasan
Tabel 3. Ketuntasan dan Rata-rata Hasil Tes akhir Siklus I
belajar pada siklus I ini belum mencapai
Uraian Jumlah siswa yang mengikuti tes Jumlah siswa yang tuntas tes Jumlah siswa yang tidak tuntas tes Rata-rata nilai tes
Nilai 22
Target -
10
75%
12
-
59,31
75
target ketuntasan belajar. Oleh sebab itu, peneliti ingin melanjutkan pada siklus II untuk mencapai target ketuntasan belajar secara klasikal. 2. Deskripsi Siklus II Hasil analisis dua orang observer
Terlihat
bahwa
persentase
peneliti terhadap aktivitas guru pada
ketuntasan hasil belajar siswa pada ranah
pembelajaran
kognitif
masih
pembelajaran yang peneliti laksanakan
tergolong rendah dan rata-rata nilai tes
berlangsung dengan baik. Begitu juga
secara keseluruhan belum mencapai KKM
halnya
dan
Dapat
aktivitas siswa dalam pembelajaran,sudah
digambarkan pada masing-masing data
meningkat. Untuk lebih jelasnya, hasil
hasil belajar siswa (terlampir) yaitu: yang
observasi kedua observer peneliti terhadap
terendah dengan nilai 35 sejumlah 1 orang
aktivitas, siswa diuraikan sebagai berikut:
secara
target
yang
keseluruhan
ditetapkan.
siswa,nilai 40 sejumlah 5 orang, nilai 45 sejumlah 2 orang siswa, nilai 50 sejumlah
dengan
menunjukkan
pengamatan
bahwa
terhadap
1. Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Berdasarkan hasil yang diperoleh dari
analisis
lembar
observasi
dapat
diungkap aktivitas yang dilakukan guru saat proses pembelajaran (Lampiran III, halaman 232). Hasil observasi aktivitas guru dapat dilihat pada tabel: Tabel 4. Persentase Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Tematik melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Siklus II Pertemuan I II III IV V VI Rata-rata Target (%)
Jumlah Analisis Kategori Skor (%) 10 73,33 Baik 13 86,66 Sangat Baik 13 86,66 Sangat Baik 14 93,33 Sangat Baik 14 93,33 Sangat Baik 14 93,33 Sangat Baik 87,77 Sangat Baik 75
Persentase guru dalam mengelola
terhadap
pembelajaran
Tabel 5. Persentasi Kemampuan Bertanya Siswa melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Siklus II Pertemuan
Kemampuan Bertanya Sesuai % Menggunakan dengan unsur 5W+1H materi yang di ajarkan 1 13 59,09 13 2 15 68,18 15 3 15 68,18 15 4 18 81,81 18 5 20 90,90 20 6 21 95,45 21 persentase 77,26% 77,26%
59,09 68,18 68,18 81,81 90,90 95,45
tabel dapat dikemukakan persentase minat siswa dalam pembelajaran pada bagian yang diamati dan penjelasannya sebagai
87,77%.
a. Persentase
persentase
%
Berdasarkan data yang tertera pada
berikut:
melihat
dapat
dilihat pada tabel 6.
pembelajaran memiliki rata-rata persentase Dengan
tematik
rata-rata
siswa
yang
aktivitas guru saat pembelajaran, dapat
mengajukan pertanyaan sesuai yang
diasumsikan bahwa kegiatan pembelajaran
diajarkan adalah 77,26% , berarti siswa
yang dilakukan oleh guru sangat baik.
sudah bisa mengajukan pertanyaan dan
2. Data Hasil Observasi Kemampuan
mengeluarkan pendapat.
Bertanya Siswa dalam Pembelajaran
b. Persentase
rata-rata
siswa
yang
Data hasil observasi ini didapatkan
mengajukan pertanyaan menggunakan
melalui lembar observasi kemampuan
unsur 5w+1h adalah 77,26% , berarti
bertanya
siswa
siswadan
digunakan
untuk
sudah
melihat proses dan perkembanganyang
pertanyaan
terjadi selama pembelajaran berlangsung.
pendapat.
Indikator kemampuan bertanya siswa yang
bisa dan
mengajukan mengeluarkan
3. Data Hasil Belajar Siswa
diobservasi adalah: sesuai dengan yang
Hasil yang diperoleh melalui tes
diajarkan dan menggunakan 5w+1h. Hasil
uraian yang diberikan pada siswa dapat
analisis kemampuan bertanya belajar siswa
dilihat pada. Secara umum hasil tes siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel 6:
Tabel 6. Ketuntasan dan Rata-rata Hasil
Tabel 7. Persentase Kegiatan Guru pada
Tes Akhir Siklus II Uraian Jumlah siswa yang mengikuti tes Jumlah siswa yang tuntas tes Jumlah siswa yang tidak tuntas tes Rata-rata nilai tes
Siklus I dan Siklus II
Nilai 22
Target -
18
75%
4
-
77,73
75
Siklus
Rata-rata per Siklus
I
73,28%
II
87,77%
Target
75%
Dari Pembahasan
tabel
dapat
disimpulkan
bahwa pelaksanaan pembelajaran melaui
Pelaksanaan
pembelajaran
pada
Model Problem Based Learning pada
siklus I dengan sub tema “Organ Tubuh
siklus I memiliki rata-rata persentase
Manusia dan Hewan” dilakukan selama
73,28%, sehingga belum dikatakan baik.
enam kali pertemuan yaitu pada hari
Hal ini disebabkan guru belum terbiasa
Kamis- Kamis, pada tanggal 15-22 Januari
membawakan pembelajaran melalui Model
2015.
pelaksanaan
Problem Based Learning dan baru pertama
pembelajaran pada siklus II dengan sub
kali dicobakan oleh guru. Pada siklus II,
tema “Cara Hidup Manusia, Hewan dan
rata-rata persentase 87,77%, sehinggan
Tumbuhan” dilakukan selama enam kali
pelaksanaan pembelajaran melalui Model
pertemuan yaitu pada hari Kamis-Kamis,
Problem Based Learning sudah jauh lebih
pada tanggal 22-29 Januari 2015. Proses
meningkat dari siklus I.
pembelajaran pada setiap kali pertemuan
2. Kemampuan Bertanya Siswa
mengacu pada Kurikulum 2013 kelas V.
Tabel 8. Persentase Rata-rata Kemampuan
Sedangkan
1. Kegiatan Guru Keberhasilan
bertanya Siswa pada Siklus I dan siswa
dalam
pembelajaran pada umumnya dilihat juga dari
pengelolaan
pelaksanaan
pembelajaran pada persentase kegiatan guru. Dalam hal ini terlihat peningkatan pengelolaan
pelaksanaan
pembelajaran
Siklus II Indikator Kemampuan Bertanya Sesuai dengan materi yang diajarkan Menggunakan unsur 5w+1h
Rata-rata Persentase % Siklus 1 Siklus 2 Kenaikan (%) (%) 34,85 77,26 42,41
36,35
77,26
40,91
melalui Model Problem Based Learning pada table 8 di bawah ini:
Berdasarkan
Tabel
dapat
disimpulkan bahwa rata-rata persentase minat mengajukan pertanyaan siswa pada siklus I sebanyak 34,85% dan meningkat
sebanyak 42,41% menjadi 77,26%. Dilihat
berbasis masalahtelah terlaksana dengan
dari
baik. Peneliti bisa mengoptimalkan belajar
indikator
minat
mengajukan
pertanyaan yang ditetapkan, yaitu 75%,
siswa,
maka dapat kita katakan minat siswa dalam
proses belajar yang positif, terjadinya
mengajukan pertanyaan pada penelitian ini
komunikasi yang baik antara guru dengan
sudah dapat kita katakan tuntas.
siswa. Hal ini dapat dilihat dari 2 hal
3. Hasil Belajar
berikut ini:
Tabel 9. Ketuntasan ranah kognitif pada
1. Terjadinya
siklus I dan II
sehingga
mampu
peningkatan
menunjukan
kemampuan
bertanya menggunakan unsur 5w+1h
Uraian Siklus I Siklus II Target Jumlah siswa yang 22 22 mengikuti tes Jumlah siswa yang 12 18 tuntas tes Jumlah siswa yang 10 4 tidak tuntas tes Rata-rata nilai tes 59,31 77,73 75 Persentase Ketuntasan 45,45% 81,81% 75% Tes (%)
dari 42,41% pada siklus I, meningkat menjadi 77,26% pada siklus II dengan mengunakan
Model
pembelajaran
berbasis masalah. 2. Terjadinya
peningkatan
kemampuan
bertanya sesuai dengan materi yang di ajarkan dari 34,09% pada siklus I,
Keberhasilan
siswa
dalam
meningkat menjadi 77,26% pada siklus
pembelajaran pada umumnya dilihat dari
II
nilai-nilai tinggi, namun partisipasi siswa
pembelajaran berbasis masalah.
juga
Berdasarkan hasil
memegang
menciptakan
peranan yang
mengunakan
Model
penelitian, dapat
tinggi
disimpulkan bahwa kemampuan bertanya
tersebut. Pada siklus I, rata-rata persentase
siswa dapat meningkat dengan baik di SD
ketuntasan belajar siswa ranah kognitif
Negeri
siswa mencapai 45,45% dengan rata-rata
dengan
nilai 59,31 Sedangkan pada siklus II,
Masalah.
persentase ketuntasan belajar siswa ranah
Saran
kognitif
nilai-nilai
dalam
dengan
mencapai 81,81% dengan rata-
02
Tanjung
model
Bingkung
Pembelajarn
Sehubungan
Solok
Berbasis
dengan
hasil
diperoleh,
maka
rata nilai 81,36.
penelitian
PENUTUP
disarankan kepada:
Kesimpulan
1. Guru pelaksanaan pembelajaran melalui
yang
Berdasarkan analisis hasil penelitian,
Model Problem Based Learning dapat
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
dijadikan salah satu alternatif variasi
tematik tema Organ Tubuh Manusia dan
dalam pelaksanaan pembelajaran, dan
Hewan
melalui
Model
pembelajaran
Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014 SD Kelas V.Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan.
meningkatkan cara belajar siswa dalam berdiskusi. 2. Siswa diharapkan berpatisipasi aktif dalam proses pembelajaran, karena partisipasi aktif tersebut menunjang pelaksanaan diskusi siswa sehinggan penguasaan teradap materi pelajaran lebih mangerti. 3. Sesuai dengan rekomendasi yang telah peneliti kemukakan pada pembahasan, maka bagi guru dan peneliti berikutnya diharapakan
menerima
rekomendasi
tersebut untuk dapat dipelajari dengan baik. Terima kasih kepada dosen pembimbing
Nuh, Muhammad. 2014 Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014 SD Kelas 5. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan. Putra, Sitiatava Rizema 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains: Diva Press. Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
I Dra. Hj. Syofiani, M.Pd., dan dosen pembimbing II Rahma Shislina, M.Si.,
Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran. Ar-Ruzz Media.
yang telah sabar membimbing skripsi dan artikel. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. Suhardjono. Supardi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Anitah, Sri. 2008. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Hamalik, Oemar. 2013. Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara. Hartono, Rudi. 2013. Ragam Mengajar Yang Diterima Murid. Jogjakarta: DIVA Press. Iskandar, 2012. Penelitoan Tindakan Kelas. Jakarta: REFERENSI (GP Press Group). Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Materi Pelatihan Guru
.