BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Sebelumnya (State of the Art)
No
Judul
Teori
Penelitian/Nama
Metodologi
Hasil
Perbedaan
Penelitian
Penelitian
dengan
Peneliti/Tahun
Penelitian Saya
dan lokasi Penelitian 1
Film/ Video
-Komunikasi
Industries As
massa -Dokumentasi
Channels Of Communication And Development Mathew James
-Kualitatif
-Media massa -Studi pustaka -Televisi
Komunikasi
Teori khusus
Massa
yang digunakan
menjadi
adalah strategi
dominan
program,analisis
dalam
SWOT dan
penyampai-
produksi.
an pesan. Metode penelitian
New Media And Mass Communication
yang digunakan adalah metode kualitatif.
Vol.21 Tehnik University Of Maiduguri,Nigeria (2014)
pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan observasi partisipan.
Tehnik analisis data : teknik analisis atau interpretasi data yang di gunakan adalah teknik naratif. Teknik naratif ini berbentuk lisan yang memberikan gambaran pada suatu peristiwa atau kejadian yang di hubungkan secara kronologis. 2
Camera
-TV
set,Action:Process
Production -Study Case
Innovation for Film and TV
-Kualitatif
-Production Office -Innovation
Pengaplika-
Teori khusus
sian tehnik
yang digunakan
BPM
adalah strategi
(metode
program,analisis
penyelara-
SWOT dan
san secara
produksi.
Oleh : Chun
efisien
Ouyang,Kenneth
antara suatu
Wang,Arthur,
organisasi
Marcello,Michael,
dengan
Katherine,David
keinginan)
Australian Film, Television and Radio School
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif.
untuk
Tehnik
sebuah
pengumpulan data
proses
yang digunakan
pembentuka
adalah wawancara
n
mendalam dan
Sydney,Australia,
inovasipros
observasi
es produksi.
partisipan.
2008 Tehnik analisis data : teknik analisis atau interpretasi data yang di gunakan adalah teknik naratif. Teknik naratif ini berbentuk lisan yang memberikan gambaran pada suatu peristiwa atau kejadian yang di hubungkan secara kronologis. 3
Strategi Produksi
Teori khusus
Program Reality Show “Bagi-Bagi Berkah” di Trans TV Oleh : Karmelia Kristi
-Kualitatif
Pada
Teori khusus
deskriptif
analisis
yang digunakan
SWOT
adalah strategi
ditemukan
program,analisis
kendala
SWOT dan
yang
produksi.
-Analisis SWOT
-Observasi
-Teori
-wawancara-
Produksi -Strategi
-Penelitian
dialami oleh
Kepustakaan
crew
Metode penelitian yang digunakan
Universitas Bina
-Dokumentasi
Nusantara 2013 Tehnik
adalah metode kualitatif.
Analisis Data
Tehnik
:peneliti
pengumpulan data
mendiskusikan
yang digunakan
hasil analsis
adalah wawancara
data melalui
mendalam dan
interpretasi
observasi
terhadap hasil
partisipan.
analisis data Tehnik analisis
dengan
data : teknik
menggunakan
analisis atau
kerangka teori
interpretasi data
atau kerangka
yang di gunakan
pemikiran
adalah teknik
yang sudah
naratif. Teknik
ditetapkan.
naratif ini berbentuk lisan yang memberikan gambaran pada suatu peristiwa atau kejadian yang di hubungkan secara kronologis. 4
Strategi Produksi
Teori khusus
Program “ICIPICIP” di Binus TV dalam meningkatkan kualitas program Oleh : Andita Irdiana Malik Universitas Bina Nusantara 2013
-Kualitatif
Produksi
Teori khusus
deskriptif
program
yang digunakan
icip-icip di
adalah strategi
Binus
program,analisis
TV,sesuai
SWOT dan
-Strategi Produksi
-Wawancara
Program tv -Observasi
produksi.
Organisasi
dengan Tehnik analisis konsep data:hasil strategi
-Mutu
wawancara
produksi
yang digunakan
Program
dikumpulkan
program TV
-Komunikasi
dan -Analisis
diinterpretasik
Metode Penelitian
adalah metode kualitatif. Tehnik
SWOT
an sesuai
pengumpulan data
tujuan
yang digunakan
penelitiam.
adalah wawancara mendalam dan observasi partisipan. Tehnik analisis data : teknik analisis atau interpretasi data yang di gunakan adalah teknik naratif. Teknik naratif ini berbentuk lisan yang memberikan gambaran pada suatu peristiwa atau kejadian yang di hubungkan secara kronologis
5
Strategi Produksi
Teori khusus
Program “STAND UP COMEDY” di Metro TV
-Kualitatif
Proses
Teori khusus
deskriptif
produksi
yang digunakan
sesuai
adalah strategi
dengan
program,analisis
tahapan-
SWOT dan
tahapan
produksi.
-Tahapan Produksi
-Wawancara
Program tv Oleh : Devie Aryanthi Universitas Bina Nusantara 2013
-Observasi Tehnik analisa
yang ada
data : dengan
Metode Penelitian
melakukan
yang digunakan
tehnik
adalah metode
deskriptif
kualitatif.
dengan model interaktif,dimu lai dengan pengumpulan dara,reduksi data,penyajian data serta kesimpulan
Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan observasi partisipan.
dan verivikasi
Tehnik analisis
data
data : teknik
narasumber.
analisis atau interpretasi data yang di gunakan adalah teknik naratif. Teknik naratif ini berbentuk lisan yang memberikan gambaran pada suatu peristiwa atau kejadian yang di hubungkan secara kronologis
2.1.1 Perbandingan dengan Penelitian saya 1. Pada penelitian yang dilakukan oleh Mathew James yang berjudul Film/ Video Industries As Channels Of Communication And Development melakukan penelitian yang objeknya fokus membahas tentang media industri yang berupa film atau video. Hal tersebut berbeda dengan penelitian saya yang lebih fokus membahas tentang sebuah program yang ada di televisi. Namun pada dasarnya sebuah program, film
atau video merupakan sebuah media industri yang digunakan untuk penyampaian pesan kepada khalayak. Hanya saja proses penyalurannya atau penayangannya yang berbeda. Proses atau tahapan produksi yang dilakukan pun berbedan antara program dengan film. Namun pada penelitian sebelumnya lebih menonjolkan bahwa komunikasi massa menjadi dominan dalam penyampaian pesan, sedangkan pada penelitian yang saya lakukan lebih kepada untuk menganalisis proses produksi sebuah program di televisi, yaitu program 10 Picks di MNC Fashion
dalam
menyampaikan isi pesan dari program tersebut kepada khalayak. 2. Pada penelitian yang dilakukan oleh Chun Ouyang yang berjudul Camera Set, Action : Process Innovation For Film and Tv lebih memfokuskan penelitiannya pada proses pembentukan inovasi proses produksi untuk film dan tv, berbeda dengan penelitian yang saya lakukan, dimana peneliti akan menganalisis tentang proses produksi dari sebuah program televisi yang sudah ada dan program tersebut pun sudah ditayangkan. Pada penelitian sebelumnya memang pada dasarnya sama-sama membahas tentang sebuah proses produksi televisi, namun lebih menekankan pada pengaplikasian sebuah inovasi dalam proses produksi. Sedangkan penelitian yang saya lakukan lebih kepada menganalisis proses produksinya tanpa melakukan sebuah inovasi. Sehungga pada penelitian sebelumnya menggunakan teori khusus berupa Production Office dan Innovation. Sedangkan pada penelitian saya, teori khusus yang digunakan adalah teori Analisis SWOT, Strategi program siaran dan teori Produksi. 3. Pada penelitian yang dilakukan oleh Karmelia Kristi adalah meneliti tentang strategi produksi sebuah program reality show. Objek penelitiannya adalah program bagibagi berkah yang ditayangkan di salah satu stasiun swasta yaitu Trans Tv. Sedangkan program yang saya teliti merupakan sebuah program air magazine yang isi kontennya spesifik membahas seputar duna fashion dan disiarkan melalui televisi kabel Indovision. Tentunya terdapat perbedaann pada proses tahapan produksi yang dilakukan pada program yang diteliti sebelumnya dengan program yang saya teliti. Karena proses produksi yang dilakukan untuk program bagi-bagi berkah melakukan pengambilan gambar secara langsung sedangkan program 10 Picks hanya mengandalkan sumber materi dari internet. 4. Pada penelitian yang dilakukan oleh
Andita adalah meneliti tentang strategi
produksi program icip-icip di Binus Tv dalam meningkatkan kualitas program tersebut, sehinnga pada penelitian tersebut penelitinya menggunakan teori khusus berupa teori mutu program. Sedangkan pada penelitian yang saya lakukan, saya hanya
fokus untuk memahami dan menganalis proses produksi program saja
sehingga saya tidak menggunakan teori mutu program pada teori khusus yang digunakan pada penelitian sebelumnya. Dan program yang diambil pada penelitian sebelumnya pun melakukan proses produksi dengan pengambilan gambar secara langsung sedangakan program 10 Picks hanya mengandalkan sumber materi dari internet. 5.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Devie adalah meneliti tentang program Stand Up Comedy yang disiarkan di Metro Tv. Program ini dikategorikan dalam program Talk Show yang berisikan hiburan-hiburan. Sedangkan program 10 Picks yang saya teliti ditayangkan di televisi kabel dan dikategorikan dalam program Air Magazine yang isi konten keseluruhan spesifik membahas seputar dunia fashion baik dari dalam maupun luar negeri.
Teori khusus yang digunakan pada penelitian
sebelumnya hanya menggunakan teori tahapan produksi program televisi saja, sedangkan pada penelitian yang saya lakukan, teori khusus yang digunakan adalah Analisis SWOT, Strategi Program dan Teori Produksi.
2.2 Landasan Konseptual Teori Umum 2.2.1 Pengertian Komunikasi Massa Komunikasi massa menurut Bittner (Ardianto dkk,2007:3) “Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang”. Berdasarkan definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa.Komunikasi massa dapat dinyatakan sebagai komunikasi massa jika pesan yang disampaikan kepada khalayak luas menggunakan media massa jika seseorang menyampaikan pesan tidak melalui media massa, dan tidak bisa dinyatakan sebagai komunikasi massa. Media komunikasi yang termasuk media massa adalah: radio siaran, televisi,surat kabar, majalah dan film. Konsep Komunikasi Massa pada satu sisi mengandung pengertian suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh audience. Pusat dari studi mengenai komunikasi massa adalah media (Rohim, 2009:160)
2.2.1.2 Fungsi Komunikasi Massa Fungsi komunikasi massa antara lain : (Dominick seperti dikutip Ardianto dkk,2007:14-17) 1. Surveillance (Pengawasan) Fungsi pengawasan ada dua, yaitu pengawasan peringatan dan pengawasan instrumental. Fungsi pengawasan peringatan terjadi ketika media massa menginformasikan tentang sebuah ancaman. Sedangkan
pengawasan
instrumental adalah ketika media massa menyampaikanpenyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari. 2. Interpretation ( Penafsiran) Tujuan dari penafsiran ini adalah, media ingin mengajak para pembaca atau pemirsa untuk memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut dalam komunikasi antarpesona atau komunikasi kelompok. 3. Linkage(Pertalian) Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk pertalian berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang suatu hal. 4. Transmission of Values (Penyebaran Nilai-Nilai) Media massa memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka bertindak dan apa yang mereka harapkan.Dengan kata lain, media mewakili kita dengan model peran yang kita amati dan harapan untuk menirunya. 5. Entertaiment (Hiburan) Televisi adalah media massa yang mengutamakan sajian hiburan. Melalui berbagai macam program acara yang ditayangkan televisi, khalayak dapat memperoleh hiburan yang dikehendakinya.
2.2.2 Media Massa Definisi Media Massa Proses komunikasi massa merupakan suatu proses yang melukiskan bagaimana komunikator menggunakan teknologi media massa secara proporsional guna menyebarluaskan pesannya untuk mempengaruhi khalayak dalam jumlah yang banyak.(Ardianto,2007:28). Komunikator dalam media massa berbeda dengan komunikator dalam komunikasi antarpesona.Jadi pengirim pesan dalam komunikasi massa bukan seorang individu melainkan suatu gabungan dari berbagai pihak.Umumnya media massa dibagi menjadi 2 bagian besar,yaitu media cetak dan media elektronik. Media cetak meliputi surat kabar dan majalah sedangakan media elektronik meliputi radio siaran, televisi, film dan internet. 1. Surat Kabar Surat kabar merupakan media massa yang paling tua juka dibandingkan dengan jenis media massa lainnya.Surat kabar mempunyai fungsi yang sangat menonjol, yaitu fungsi informasi. Karena sebagian besar rubrik surat kabar terdiri dari berbagai jenis berita.Tetapi bukan berarti surat kabar tidak memberikan fungsi hiburan kepada pembacanya, karena di dalam surat kabar juga tersedia artikeln yang isinya ringan dan dapat menghibur. 2. Majalah Keberadaan majalah sebagai media massa terjadi tidak lama setelah surat kabar.Adapun tipe suatu majalah ditentukan oleh sasaran khalayak yang dituju.Artinya, sejak awal redaksi sudah menentukan siapa yang akan menjadi pembacanya,apakah anak-anak, remaja atau dewasa.Majalah merupakan media yang paling simpel organisasinya, relatif lebih mudah mengelolanya, serta tidak membutuhkan modal yang banyak. 3. Radio Radio adalah media massa elektronik tertua.Keunggulan dari radio siaran tersebut adalah dapat berada di mana saja.Radio pun memiliki kemampuan menjual bagi pengiklan yang produknya dirancang khusus untuk khalayak tertentu, karena radio memiliki target audiens yang sangat spesifik.Pada surat kabar dan majalah,komunikan hanya dapat melihat atau membaca, sedangkan pada radio siaran komunikan hanya mendengar suara saja.Hal tersebut
membuat audience tidak perlu harus fokus pada suatu teks untuk mendapatkan sutu informasi. 4. Televisi Televisi adalah sebuah media massa
yang paling berpengaruh pada
kehidupan manusia.Karena media televisi berfungsi sebagai penerima siaran gambar yang bergerak beserta suara. Ini menjadi kelebihan tersendiri untuk media televisi, karena unsur gambar ini akan lebih mendukung informasi yang dismpaikan, sehingga pesan dapat dengan mudah dipahami. 5. Film Film adalah bentuk dominan dari komunikasi massa visual.Film merupakan karya seni, yang diproduksi secara kreatif dan memenuhi imajinasi orangorang. Seperti halnya televisi siaran, tujuan khalayak menonton film adalah untuk memperoleh hiburan. Namun di dalam film dapat terkandung sisiinformatif, edukatif dan bahkan persuasif. 6. Komputer dan Internet Menurut Laquey (1997), “Internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh duniaAwalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat keras komputer” (Ardianto dkk,2007:150). Dalam pengggunaan internet, untuk dapat memperoleh suatu berita adalah dengan cara membuka situs.Internet dapat menyebabkan terbentuknya begitu banyak perkumpulan antara berbagai orang dan kelompok.Internet unggul dalam menghimpun banyak orang, karena letak geografis tak lagi menjadi pembatas.
2.2.3Televisi Media penyiaran televisi saat ini berkembang sangat pesat, hampir seluruh masyarakat memiliki media massa elektronik yang satu ini.Televisi merupakan media yang dapat menjangkau semua lapisan masyarakat.Jika dibandingkan dengan radio, televisi memiliki kekuatan pada audio dan visual dimana audience dapat menikmati suara dan gambar secara bersamaan.
2.2.3.1 Sejarah Singkat Televisi Sebagaimana radio siaran, penemuan televisi telah melalui berbagai eksperimen yang dilakukan oleh para ilmuwan akhir abad 19 dengan dasar penelitian yang dilakukan oleh James Clark Maxwell dan Heinrich Hertz,serta penemuan Marconi pada tahun 1890. Paul Nipkowdan William Jenkins melalui eksperimennya menemukan metode pengiriman gambar melalui kabel.Televisi sebagai pesawat transmisi dimulai pada tahun 1925 dengan menggunakan metode mekanikal dari Jenkins.(Ardianto dkk,2007:135)
2.2.3.2 Siaran Televisi di Indonesia Dalam buku Komunikasi Massa (Ardianto dkk,2007:136), kegiatan penyiaran melaui media televisi di Indonesia dimulai pada tanggal 24 Agustus 1962, bertepatan dengan dilangsungkannya pembukaan pesta olahraga se-Asia IV atau Asean Games di Senayan. Sejak itu pula Televisi Republik Indonesia yang disingkat TVRI dipergunakan sebagai panggilan stasiun hingga sekarang. Selama 1962-1963 TVRI berada diudara rata-rata satu jam sehari dengan segala kesederhanaannya. Sejalan dengan kepentingan pemerintah dan keinginan rakyat Indonesia yang tersebar di wilayah agar dapat menerima siaran televisi, maka pada tanggal 16 Agustus 1976 Presiden Soeharto meresmikan penggunaan satelit Palapa untuk telekomunikasi dan siaran televisi. Dalam perkembangannya, satelit Palapa A sebagai generasi pertama diganti dengan Palapa A2, selanjutnya satelit Palapa B. Palapa B2, B2P,B2R dan Palapa B4 diluncurkan tahun 1992 (Effendy seperti dikutip Ardianto dkk,2007 :137) TVRI yang berada di bawah Departemen Penerangan pada saat itu, kini siarannya syudah dapat menjangkau hampir seluruh rakyat Indonesia. Sejak tahun 1989 TVRI mendapat saingan televisi siaran lainnya,yakni Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) yang bersifat komersial. Secara berturut-turut berdiri stasiun televisi, Surya Citra Televisi (SCTV), Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), Andalas Televisi (ANTV), Indosiar,TV7, Lativi, Metro TV, Trans TV, Global TV, dan televisi-televisi daerah.
2.2.3.3 Karakteristik Televisi 1. Audiovisual Televisi memiliki kelebihan,yakni dapat didengar sekaligus dapat dilihat (audiovisual).Jadi apabila khalayak radio siaran hanya mendengar kata-kata, musik dan efek suara, maka khalayak televisi dapat melihat gambar yang bergerak.
2. Berpikir dalam gambar Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berpikir dalam gambar. Pertama, adalah visualisasi, yakni menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual.Dalam proses visualisasi, pengarah acara harys berusaha menunjukkan objek-objek tertentu menjadi gambar yang jelas dan disajikian dengan sedemikian rupa,sehingga mengandung suatu makna. Tahap kedua dari proses berpikir dalam gambar adalah penggambaran, yakni kegiatan merangkai gambar-gambar indivisual sedemikian rupa.(Ardianto dkk,2007:138)
3. Pengoperasian lebih kompleks Dibandingkan dengan radio siaran,pengoperasian televisi siaran leboh kompleks,dan lebih banyak melibatkan orang.Tidak hanya melibatkan banyak orang yang terampil dan terlatih saja, namun diperlukan peralatan yang lebih banyak juga.
2.2.3.4 Fungsi Televisi Dalam buku Komunikasi Massa (Ardianto dkk,2007:137),fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya, seperti surat kabar dan radio siaran. Yakni untuk memberikan informasi, mendidik, menghibur, sekaligus membujuk. Tetapi fungsi menghibur pada televisi lebih dominan. Seperti sebuah hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD, yang menyatakan bahwa pad umumnya tujuan utama khalayak menonton televisi adalah untuk mencari hiburan, selanjutnya baru untuk mencari sebuah informasi
2.2.3.5 Format Acara Televisi 1. Program Drama Program ini merupakan program drama fiksi.yang alur ceritanya mengandalkan imajinasi dari penulis skrip. Contoh drama fiksi ini adalah drama komedi, drama horor, drama Legenda ,Tragedi dan Aksi.
2. Program Non Drama Program ini berbeda dari program drama karena di dalam program non drama ini tidak di sertai cerita. Program ini di buat 6 Format Acaraberdasarkan keadaan sebenarnya,yang termasuk format program non drama adalah kuis, reality show, talk show, konser , games.
3. Berita Program berita adalah program yang bersifat aktual dan terbaru. Karena program berita,merupakan program bagi audience untuk mengetahui informasi terbaru . program ini di tujukan untuk kepentingan bersama.
Sedangkan menurut Morissan (2011), berita adalah informasi yang penting dan/atau menarik bagi khalayak audien. Informasi yang dapat kita pilih sebagai berita harus memenuhi dua aspek yaitu: • Aspek Penting Informasi dapat dikatakan penting apabila informasi tersebut dapat memberikan pengaruh atau memiiliki dampak kepada pada penonton. Informasi yang memberikan pengaruh atau memiliki dampak kepada penonton adalah informasi yang bernilai berita. • Aspek Menarik Berita yang menarik adalah jika informasi yang disampaikan itu mampu membangkitkan rasa kagum, lucu/humor, atau informasi mengenai pilihan hidup dan mengenai sesuatu atau seseorang yang bersifat unik dan/atau aneh. (Morissan, 2011)
2.2.3.6 Televisi Kabel Dalam buku Dasar-Dasar Penyiaran (Djamal dan Fachruddin, 2013: 38-39), sejarah singkat televisi kabel bermula dari sekedar mendistribusikan siaran televisi ke beberapa rumah dengan menggunakan satu antena penerima, dan kemudian berakhir menjadi satu bisnis ramai dan diakui sebagai salah satu media informasi resmi.Salah satu stasiun penyiaran televisi kabel ternama yang memiliki jaringan luas di dunia adalah CNN (Cable News Network) yang berpusat di Atlanta, Georgia. Penyebab utama keinginan untuk mendistribusikan siaran televisi tersebut adalah kurang memuaskannya mutu penerimaan, terutama pada daerah yang dikelilingi perbukitan. Kondisi pendistribusian ini terjadi pada sekitar 1940 yang dilakukan oleh seorang pengusaha toko TV set di Mahanoy City, Pennsylvania. Sistem dari televisi kabel hanya menghimpun beberapa saluran televisi secara multiplexing (satu teknologi) untuk kemudian disalurkan melalui kabel koaksial dari sumbernya ke pelanggan. Bagi masyarakat yang ingin mengunakan jasa televisi kabel ini, maka harus membayar sesuai dengan tarif yang ditentukan.
Teori Khusus 2.2.4Strategi Program Siaran Program siaran dapat didefinisikan sebagai satu bagian atau segmen dari siaran radio ataupun televisi secara keseluruhan.Masing-masing program siaran ini menempati slot waktu tertentu dengan durasi tertentu yang biasanya tegantung dari jenis programnya (Djamal dan Fachruddin, 2013: 149). Suatu stasiun penyiaran selalu merencanakan programnya secara strategis, yaitu merancang acara sebaik mungkin, sehingga tetap menarik dan menjaga ketertarikan penontonnya.
2.2.4.1 Karakteristik Program siaran Tayangan siaran televisi di layar kaca itu mempunyai dampak yang sangat luas bagi audiens. Hal itu berarti bahwa program siaran tersebut mempunyai
karakteristik tertentu yang dapat mempengaruhi baik dalam hal positif maupun negatif. Hal ini disebabkan oleh daya rangsang televisi sangat tinggi. Oleh karena itu, bagi penyelenggara penyiaran harus mempunyai rasa bijak dan mempertimbangkan secara matang dalam menyajikan sebuah program. Sebaiknya pemilihan waktu penayangan suatu program dapat disesuaikan dengan tepat. 2.2.4.2 Perencanaan Program Di dalam buku Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio & Televisi
(Morrisan,2008:232),
perencanaan
program
menyangkut
pekerjaan
mempersiapkan rencana jangka pendek, menengah dan jangka panjang yang memungkinkan stasiun penyiaran untuk mendapatkan tujuan program dan tujuan keuangannya. Pada stasiun televisi, perencanaan progran diarahkan pada produksi program yaitu program apa yang akan diproduksi, pemilihan program yang akan dibeli (akusisi), dan penjadwalan program untuk menarik sebanyak mungkin audiens yang tersedia pada waktu tertentu. Dalam pengelolaan program stasiun televisi komersial, pengelola akan mengarahkan programnya untuk menarik perhatian audiens spesifik di antara sejumlah besar audiens umum. Dengan demikian, pengelola program stasiun televisi harus mengarahkan programnya kepada segmen audiens tertentu yang tersedia pada waktu siaran tertentu. Dalam merencanakan dan memilih program, maka bagian program biasanya akan berkonsultasi terlebih dahulu pada bagian pemasaran. Hal ini mutlak dilakukan karena bagian pemasaranlah yang akan memasarkan program bersangkutan kepada para pemasang iklan. Dalam hal ini bagian program dan bagian pemasaran harus bekerja sama dengan baik.
2.2.4.3 Analisis dan Strategi Program Di dalam buku Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi (Morrisan,2008:236), Perencanaan program pada dasarnya bertujuan memproduksi atau membeli program yang akan ditawarkan kepada pasar audiens. Dengan demikian, audiens atau penonton adalah pasar karenanya setiap media
penyiaran yang ingin berhasil harus terlebih dahulu memiliki suatu rencana pemasaran starategis yang berfungsi sebagai panduan dalam menggunakan sumber daya yang dimiliki. Strategi pemasaran ditentukan berdasarkan analisis situasi, yaitu suatu studi terinci mengenai kondisi pasar audiens yang dihadapi stasiun penyiaran beserta kondisi program yang tersedia. Berdasarkan analisis situasi ini, media penyiaran mencoba memahami pasar audiens yang mencakup segmentasi audiens dan tingkat persaingan yang ada. Analisis situasi ini terdiri atas: analisis peluang dan analisis kompetitif. Analisis Peluang, seperti yang ada di dalam buku Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Televisi & Radio (Morrisan,2008:236), analisis yang cermat terhadap pasar pasar audiens akan memberikan peluang bagi setiap penayangan program untuk diterima para penonton dan pendengar. Analisis Kompetitif, Dalam mempersiapkan strategi dan rencana program, pengelola program harus melakukan analisis secara cermat terhadap persaingan stasiun penyiaran dan persaingan program yang ada pada suatu segmen pasar audiens.Peter Pringle di dalam buku Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Televisi & Radio (Morrisan,2008 :238) mengemukakan bahwa keberhasilan suatu stasiun televisi dalam melaksanakan programnya akan sangat bergantung pada tiga hal: 1. The ability to produce or buy programs by the audience appeal (kemampuan untuk memproduksi atau membeli program yang memiliki daya tarik bagi audiens)
2. Air them at times when they can be seen by the audience to which thet appeal ( menayangkan pada waktu yang dapat dilihat oleh audiens yang menjadi sasaran)
3. Build individual programs into a schedule that encourages viewers to tune to the station and remain with it from one program to another (membangun sejumlah program individu ke dalam suatu jadwal yang dapat mendorong
audiens untuk menonton televisi dan tetap berada pada salurannya dari satu program ke program berikutnya)
2.2.4.4 Jenis Program Siaran Dalam buku dasar-dasar penyiaran (Djamal dan Fachruddin, 2013: 152-154), jenis program pada umumnya dikelompokkan dalm tiga kelompok besar, yaitu hiburan, informasi, dan berita. Tetapi dari ketiganya dapat diperinci lagi menjadi jenis-jenis program yang lebih spesifik.Adapun jenis program itu dapat disebutkan berdasarkan sifat proses produksi dan jenisnya sebagai berikut: 1. Program Karya Artistik Sumber
: Ide gagasan dari perorangan maupun tim kreatif
Proses produksi
: Mengutamakan keindahan dan kesempurnaan sesuai
perencanaan. Jenis
: 1.Drama 2.Musik 3.Lawak 4. Kuis 5. Informasi iptek 6. Informasi pendidikan 7. Informasi pembnagunan 8. Informasi kebudayaan 9. Informasi hasil produksi, termasuk iklan 10. Informasi flora dan fauna 11. Informasi sejarah/dokumenter 12. Informasi apa saja yang bersifat nonpolitis
2. Program Karya Jurnalistik Sumber
: Masalah hangat (peristiwa dan pendapat)
Proses produksi : Mengutamakan kecepatan dan kebenaran
Jenis
: 1. Berita aktual (siaran berita) 2. Berita non-aktual (feature,majalah udara) 3. Penjelasan tentang masalah hangat (dialog, diskusi, currentaffairs)
Beberapa bentuk karya jurnalistik : Program karya jurnalistik dapat dikemas dengan lebih spesifik sehingga dapat lebih fokus pada topik tertentu dan dikupas habis. 1. Current affairs atau current events adalah satu kategori atau format dalam jurnalis penyiaran yang dicirikan pada penekanan analisis suatu peristiwa yang baru terjadi atau sedang berlangsung ketika topik berita sedang disiarkan, yang meliputi persoalan politik, atau kontroversi kebijakan publik.
2. Breaking news adalah laporan peristiwa yang sedang terjadi dan umumnya tidak diperkirakan terjadi, seperti kecelakaan pesawat atau kebakaran hebat. Breaking newsakan menempati slot waktu yang tidka dijadwalkan sebelumnya dan menggeser waktu program yang telah terjadwal sebelumnya.
3. Feature adalah naskah jurnalistik yang mengulas suatu topik secara mendalam dengan pembahasan yang luas dengan memasukka beberapa hal terkait disertai dengan narasi yang mendukungnya. Naskah disusun melalui beberapa kajian dengan mengunakan observasi, dan mungkin dnegan tinjauan lokasi tertentu.
4. Air Magazine/Majalah udaraPaket merupakan sebuah laporan berita yang dilengkapi oleh narasi (voice over) yang direkam ke dalam pita kaset. Narasi dalam paket dibacakan oleh seorang pengisi suara yang biasanya adalah reporter atau penulis berita. Dengan kata lain, format berita paket adalah format berita yang komprehensif dengan intro yang dibacakan oleh presenter. Sedangkan naskah paket dibacakan atau dinarasikan sendiri oleh reporter atau pengisi suara. Jadi berbedadengan format VO dimana narasi dibacakan oleh presenter di studio. (Morrisan:2008)
2.2.4.5 Pembagian Waktu Siaran Pembagian waktu siaran ini sangat penting untuk sebuah stasiun penyiaran. Pembagian waktu siaran sebuah program harus disesuaikan dengan target audiensnya agar siaran program tersebut tepat sasaran. Oleh karena itu atas dasar penelitian yang dilakukan oleh AGB Nielsen Media Research, maka dunia penyiaran televisi di Indonesia saat ini membuat rate card program dan iklan.Secara umum, program siaran dibagi menjadi beberapa bagian : 1. Early Morning
: Jam 02.00-04.59
2. Morning Time
: Jam 05.00-08.59
3. Daytime
: Jam 09.00-11.59
4. Noon Time
: Jam 12.00-15.59
5. Evening Time
: Jam 16.00-17.59
6. Early Prime Time : Jam 18.00-18.59 7. Central Prime Time:Jam 19.00-20.59 8. Late Prime Time
: Jam 21.00-22.29
9. Night Time
: Jam 22.30-23.59
10. Midnight
: Jam 00.00-01.59
2.2.4.6Program yang di teliti Program yang penulis teliti adalah program “10 Picks” yang di tayangkan melalui televisi berlangganan milik PT.MNC Sky Vision pada saluran MNC Fashion. Program ini adalah program yang mengulas tentang 10 barang fashion yang sedang menjadi tren saat ini dan wajib untuk dimiliki.Dalam program ini juga diberikan tips bagaimana tata cara memadupadankan sebuah produk fashion. Program ini memiliki 3 segmen yang dapat di jabarkan sebagai berikut :
a. Segmen 1 : Sejarah dan perkembangan pada segmen ini product atau item yang di bahas mengenai sejarah dan perkembangannya sampai saat ini. b. Segmen 2 : Menghadirkan dan mengulas 5 item fashion pada segmen ini akan dihadirkan 5 item fashion terlebuh dahulu yang sedang
menjadi tren, dan akan diulas satu per satu item fashion tersebut. c. Segmen 3 : Menghadirkan dan mengulas 5 item fashion pada segmen ini akan dihadirkan kembali lanjutan dari 5 item fashion yang sedang menjadi tren beserta ulasannya. d. Segmen 4 : Video dan foto pada segmen ini akan di tampilkan video dan foto orang-orang dari berbagai kalangan yang sedang menggunakan product atau item tersebut.
2.2.5Analisis SWOT
Di dalam buku Media Relation : Konsep, Pendekatan, dan Praktik (Iriantara,2012:50), Analisis SWOT adalah mengkaji sebuah kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman terhadap organisasi, dalam hal ini adalah stasiun televisi. Kekuatan dan kelemahan itu berada pada lingkungan internal, sedangkan peluang dan ancaman berasal dari lingkungan eksternal. Hasil dari Analisis SWOT ini bisa memetakan posisi organisasi di antara organisasi serupa atau dalam lingkungan organisasi secara keseluruhan. Analisis SWOT dilakukan untuk melihat apa dan bagaimana kekuatan dan kelemahan yang dimiliki serta bagaimana peluang dan ancaman yang berasal dari luar. Setelah memetakan posisi organisasi berdasarkan rancangan Analisis SWOT itu, bisa dibuat dengan membuat rancangan. Dalam membuat rancangan program, terlebih dahulu tentukan tujuan yang hendak dicapai. Tujuan yang baik adalah tujuan yang bisa dicapai, realistis dan terukur. Bila tujuan telah ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah menetapkan siapa khalayak program tersebut. Langkah berikutnya menyusun strategi yang dipergunakan untuk menjangkau khalayak sasaran, guna mewujudkan tujuan yang hendak dicapai dalam program.
2.2.6 Teori Produksi Konsep yang peneliti gunakan adalah konsep produksi dari Fred Wibowo.yang menyatakan bahwa tahapan produksi terdiri dari tiga bagian di televisi yang disebut SOP (standart operation procedure) seperti berikut : Zettl seperti dikutip Fred (dalam Wibowo, 2007)
A .Pra-produksi (ide,perencanaan dan persiapan) Tahap ini sangat penting karena jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan baik, akan memudahkan tim dalam proses produksi, tahap Pra-produksi dibagi menjadi tiga bagian,yaitu : 1.Penemuan Ide Tahap ini merupakan penemuan ide atau gagasan tentang tema yang akan di angkat lalu materi apa yang di butuhkan. Membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis naskah mengembangakn gagasan menjadi naskah sesuai hasil riset. 2. Perencanaan Setelah mengetahui tema apa yang akan di angkat baru lah dibuat jangka waktu kerja,penyempurnaan naskah,pemilihan artis,lokasi dan crew, selain estimasi biaya,penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan bagian dari perencanaan yang perlu di buat secara teliti agar tidak terjadi over budget
3. Persiapan Tahap
ini
meliputi
pembuatan
perizinan,perjanjian,persiapan
lokasi,persiapan dan distribusi peralatan,sampai persiapan talent.semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu kerja yang sudah di tetapkan. Pada produksi program televisi persiapan dan perencanaan harus di buat dengan matang karena dapat menentukan keberhasilan suatu program.
B . Produksi (pelaksanaan)
Setelah pra produksi sudah selesai di rumuskan.Maka saat nya pelaksanaan produksi dimulai. Sutradara akan mewujudkan apa yang sudah ada di dalam rancangan atau shooting script menjadi susunan gambar yang dapat bercerita.dalam pelaksaan produksi ini,sutradara menentukan jenis shoot yang akan diambil didalam adegan (scene). Biasanya sutradara mempersiapkan suatu daftar shoot (shoot list) dari setiap adegan. Semua shoot yang dibuat dicatat oleh bagian pencatat shoot dengan mencatat time code pada saat mulai pengambilan, isi shoot dan time code pada akhir pengambilan adegan.
Kode waktu (time code) adalah nomor pada pita. Sesudah semua adegan di dalam naskah selesai di ambil maka hasil gambar (original material / row foot-age) dibuat catatannya (logging)
C. Pasca –produksi (penyelesaian dan penayangan) pasca –produksi memiliki tiga langkah utama, yaitu editing offline, editing online, dan mixing. Dalam hal ini , terdapat dua macam teknik editing, yaitu pertama , yang disebut editing dengan teknik analog atau linier. Kedua, Editing dengan teknik digital atau non linier dengan computer
1. Editing offline dengan teknologi analog Setelah shooting selesai maka script boy/girl membuat logging yaitu mencatat kembali semua hasil shooting berdasarkan catatan shooting dan gambar. Hasil pengambilan setiap shoot dicatat.kemudian berdasarkan catatan itu sutradara akan membuat editing kasar yang disebut editing offline sesuai dengan gagasan yang ada dalam sinopsis. Materi hasil shooting langsung dipilih dan di sambungsambung dalam pita VHS.Sesudah hasil editing offline dirasa pas barulah dibuat editing script. Naskah editing ini sudah di lengkapi dengan uraian untuk narasi dan bagian-bagian yang perlu diisi dengan ilustrasi musik.didalam naskah editing,gambar dan nomer kode waktu , tertulis jelas untuk memudahkan pekerjaan editor. Kemudian hasil shooting asli dan naskah editing diserahkan kepada editing online. 2. Editing online dengan teknik analog Berdasarkan naskah editing, editor mengedit hasil shooting asli. Sambungan – sambungan setiap shoot dan adegan (scene) di buat tepat berdasarkan catatan time-code dalam naskah editing. Setelah editing online ini selesai berlanjut keproses mixing. 3. Mixing (percampuran gambar dengan suara) Narasai yang sudah di rekam dan ilustrasi musik yang juga sudah direkam, dimasukan kedalam pita hasil editing online sesuai dengan petunjuk atau ketentuan yang tertulis dalam naskah editing. Keseimbangan antara sound effect, suara asli ,suara narasi dan musik harus di buat sedemikian rupa sehingga tidak saling menganggu dan terdengar jelas. Setelah selesai mixing materi yang sudah jadi di preview terlebih dahulu sebelum di siarkan
4. Editing offline dengan teknik digital atau non linier Editing offline digital ini adalah editing yang menggunakan komputer dengan peralatan khusus untuk editing. 5. Editing online dengan teknik digital Editing online dengan teknik digital sebenarnya tinggal menyempurnaan hasil editing offline dalam komputer,sekaligusmixing dengan musik ilustrasi atau efek gambar.
2.3 Kerangka Pemikiran
Tim Produksi Media Massa
Teori Produksi
Strategi Program Siaran
Pra Produksi
Produksi
Pasca Produksi Program 10 Picks
Analisis SWOT