PT SURYAINTI PERMATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK MASA TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (UNAUDITED)
Halaman
Surat Pernyataan Direksi
******
Neraca
1
Laporan Laba Rugi
2
Laporan Perubahan Ekuitas
3
laporan Arus kas
4
Catatan Atas Laporan Keuangan
5 – 29
PT SURYAINTI PERMATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK MASA TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (UNAUDITED)
1.
UMUM a.
Pendirian dan Informasi Umum PT SURYAINTI PERMATA Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan akta No. 74 tanggal 14 Februari 1990 oleh Ny. Endang Widjajanti Soejono, SH., notaris di Sidoarjo. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C23460.HT.01.01.TH.91 tanggal 30 Juli 1991, serta telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 74 tanggal 13 September 1991 dan tambahan Berita Negara No. 3013. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir adalah Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 9 tanggal 8 Januari 2008 oleh Notaris Wachid Hasyim, SH. Notaris di Surabaya mengenai Perubahan terhadap Pasal 4 ayat 1 dan pasal-pasal lain dari Anggaran dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akte Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-07039.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 13 Pebruari 2008. Perusahaan telah melakukan penyesuaian Anggaran Dasarnya sebagaimana yang telah diatur dalam Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan terbatas dan Undangundang No. 1 tahun 1995 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 10 Oktober 1997 dan tambahan No. 4736. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang pembangunan dan pengusahaan gedung perkantoran, pertokoan dan pemukiman, bidang industri, perdagangan dan jasa. Perusahaan memulai aktivitas usaha komersialnya sejak tahun 1992 dengan melakukan aktivitas pembangunan dan penjualan rumah toko (ruko), pembangunan perhotelan serta jasa konstruksi gedung. Perusahaan berdomisili di Jl. Panglima Sudirman 55, Surabaya. Susunan anggota Komisaris, Direksi, dan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut:
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen
: : : :
Mayjen (Pur) Haris Sudarno Laksda (Pur) Gofar Suwarno dr. Harijanto, MM H. Soegiono, SE
Direktur Utama Direktur Direktur Independen Direktur Independen Direktur Independen
: : : : :
Henry J. Gunawan
Ketua Komite Audit Anggota Komite Audit
: :
-5-
Sukavat Amarekajorn H.R. Ali Badri Zaini
Drs. Arief Sutjahyo Wahyutomo, Ak. Yusuf Wangsaredja, S.H
H. Soegiono, SE Drs. Avianto Hadi Ak.
PT SURYAINTI PERMATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK MASA TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (UNAUDITED)
b.
Anak Perusahaan Perusahaan memiliki saham pada anak perusahaan sebagai berikut:
Anak Perusahaan PT Duta Windumas Mitraloka PT Benteng Tunggal c.
Posisi 31 Maret 2010 dan 2009 Jenis Persentasi Domisili Usaha Kepemilikan
Surabaya Surabaya
Properti Properti
60% 99,99%
Tahun Operasi Komersial
1996 1994
Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 15 Desember 1997 Perusahaan telah memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal sesuai dengan Surat Keputusan No. S-2874/PM/1997 untuk menawarkan saham kepada masyarakat sejumlah 100.000.000 (seratus juta) saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 500 setiap saham, dan pada tanggal 8 Januari 1998 seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 600.000.000 lembar saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 16 Maret 2005 dan tanggal 16 September 2005, Perusahaan telah mengeluarkan saham dalam portepel masing-masing sejumlah 301.492.339 lembar saham dan 150.248.724 lembar saham seluruhnya dengan nilai nominal Rp 200 per saham dan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian sejak pencatatan saham tambahan tersebut, maka jumlah saham Perusahaan yang dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia bertambah menjadi sejumlah 1.051.741.063 lembar saham. Pada tanggal 6 Maret 2008, Bursa Efek Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam surat persetujuan No. S-01228/BEI.PSJ/03-2008 telah menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan pemecahan nominal saham (stock split) yang pelaksanaan perdagangannya mulai dilakukan sejak tanggal 12 Maret 2008 dipasar regular dan negosiasi. Sedang untuk perdagangan saham dipasar tunai dimulai sejak tanggai 17 Maret 2008. Dengan demikian sejak efektivnya pelaksanaan perdagangan tersebut, maka jumlah saham Perusahaan yang dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia telah berubah menjadi sejumlah 4.206.964.252 lembar saham.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
Dasar Akuntansi Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan perusahaan dan anak perusahaan (secara bersama-sama disebut perusahaan) disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan, peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) bagi perusahaan real estat yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat. Laporan keuangan tersebut disajikan menurut konsep nilai historis (harga perolehan). Laporan keuangan konsolidasi mencakup akun-akun perusahaan induk dan anak perusahaan. Akun "Hak Minoritas Pada Anak Perusahaan" merupakan hak pemegang saham minoritas pada entitas anak perusahaan tersebut. Semua transaksi signifikan antar
-6-
PT SURYAINTI PERMATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK MASA TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (UNAUDITED)
perusahaan telah dieleminasi dalam laporan keuangan konsolidasi. Neraca disajikan dengan menggunakan metode tidak dikelompokkan menurut lancar dan tidak lancar (underclassified basis) sesuai dengan PSAK No. 44 mengenai “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat”. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. b.
Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan tidak dibatasi penggunaannya.
c.
Piutang Usaha Piutang dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat dengan penyisihan piutang ragu-ragu.
direalisasikan setelah dikurangi
Penyisihan Piutang ragu-ragu dilakukan berdasarkan penelaahan terhadap keadaan masing-masing akun piutang pada akhir tahun. d.
Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai sifat hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa digambarkan sebagai berikut: 1.
Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
2.
Perusahaan asosiasi (associated company);
3.
Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan pelapor);
4.
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
5.
Perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas Perusahaan tersebut. Ini mencakup Perusahaan-Perusahaan yang dimiliki oleh anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan pelapor dan Perusahaan-Perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci
-7-
PT SURYAINTI PERMATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK MASA TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (UNAUDITED)
yang sama dengan Perusahaan pelapor.
e.
Deposito Berjangka Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan namun dijaminkan dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan disajikan sebagai investasi sementara dan dinyatakan sebesar nilai nominal.
f.
Persediaan real estat Persediaan real estat terdiri dari tanah dan bangunan (rumah tinggal, rumah toko dan bangunan strata title) yang siap dijual. Bangunan (rumah tinggal, rumah toko dan strata title) yang sedang dikonstruksi, tanah yang sedang dikembangkan dan tanah yang belum dikembangkan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan ditambah dengan biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada aktiva pengembangan real estat serta biaya pinjaman (beban bunga dan selisih kurs). Tanah yang dikembangkan akan dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut selesai dikembangkan atau dipindahkan ke aktiva tanah bila tanah tersebut siap dijual dengan menggunakan metode luas areal. Biaya perolehan jasa konstruksi meliputi biaya yang langsung berhubungan dengan proyek dan biaya pinjaman serta dipindahkan pada aktiva bangunan jasa konstruksi pada saat selesai dibangun dan siap diserahkan pada pemilik. Biaya perolehan bangunan yang sedang dikonstruksi meliputi biaya perolehan tanah yang telah selesai dikembangkan ditambah dengan biaya konstruksi dan biaya pinjaman serta dipindahkan ke aktiva tanah dan bangunan pada saat selesai dibangun dan siap dijual dengan menggunakan metode identifikasi khusus. Biaya pinjaman yang berhubungan dengan kegiatan pengembangan dikapitalisasi ke proyek pengembangan. Kapitalisasi dihentikan pada saat proyek pengembangan tersebut secara substansial siap untuk digunakan sesuai tujuannya atau aktivitas pembangunan ditunda atau ditangguhkan dalam suatu periode yang cukup lama.
g.
Tanah Belum Dikembangkan Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah ditambah biaya pinjaman dan dipindah ke tanah yang sedang dikembangkan, pada saat pematangan tanah akan dimulai atau dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut siap dibangun.
h.
Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar di muka diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat masing-masing biaya.
i.
Investasi 1. Investasi Saham Investasi saham dengan pemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Namun bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai
-8-
PT SURYAINTI PERMATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK MASA TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (UNAUDITED)
tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut.
2. Investasi jangka pendek Investasi jangka pendek untuk penempatan pada efek yang nilai wajamya tersedia dapat berupa efek hutang (debt securities) dan efek ekuitas (equity securities) dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok berikut: Diperdagangkan Termasuk dalam kelompok ini adalah efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu dekat, yang biasanya ditunjukkan dengan frekuensi pembelian dan penjualan yang tinggi. Efek ini dimiliki dengan tujuan untuk menghasilkan laba dari perbedaan harga jangka pendek. Investasi dalam efek yang memenuhi klasifikasi ini dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum terealisasi, pada tanggal neraca dikreditkan atau dibebankan pada tahun berjalan. Dimiliki hingga jatuh tempo Investasi dalam efek hutang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebesar harga perolehan yang disesuaikan dengan amortisasi premi atau diskonto hingga jatuh tempo. Tersedia untuk dijual Investasi dalam efek yang tidak memenuhi klasifikasi “Diperdagangkan” dan “Dimiliki Hingga Jatuh Tempo” dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari kepemilikan efek ini pada tanggal neraca dikreditkan (didebit) pada akun “Laba (Rugi) Belum Direalisasi dari Efek Tersedia untuk Dijual” di bagian ekuitas di neraca konsolidasi. Penempatan pada efek yang nilai wajarnya tidak tersedia disajikan sebesar biaya perolehan. j.
Aktiva Tetap Aktiva tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan, kecuali bangunan, dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun (double declining balance method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut: Per tahun Kendaraan Mesin ; Peralatan dan Inventaris
50% 25% - 50%
Bangunan kantor disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama 20 tahun. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali
-9-
PT SURYAINTI PERMATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK MASA TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (UNAUDITED)
(estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan yang memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam PSAK No. 16 tentang Aktiva Tetap, dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi tercermin dalam operasi tahun berjalan. k.
Sewa Penerapan PSAK No. 30 revisi berdampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi sewa. Perubahan mendasar dari standar ini, dimana klasifikasi dari sewa pembiayaan (finance lease) dan sewa operasi (operating lease) tergantung dari pengalihan secara substantial seluruh risiko dan manfaat, tidak berdampak terhadap laporan keuangan periode sebelumnya. Manajemen menetapkan tidak terdapat sewa pembiayaan yang signifikan pada awal penerapan yang diklasifikasi sebagai sewa pembiayaan menurut standar revisi. Aset sewa pembiayaan disajikan sebagai bagian dalam Aset tetap pada neraca konsolidasian dan dinyatakan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa pembiayaan pada awal sewa pembiayaan ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa pembiayaan. Aset sewa pembiayaan disusutkan dengan metode yang sama dengan metode penyusutan Aset yang dimiliki. Kewajiban yang terkait dengan sewa pembiayaan diakui dan setiap pembayaran sewa dialokasikan sebagai pelunasan kewajiban dan pembayaran beban bunga.
l.
Modal Saham yang diperoleh Kembali Perolehan kembali (buy back) saham modal sendiri yang ditujukan sebagai modal yang diperoleh kembali (treasury stock) dicatat berdasarkan metode perolehan (cost method). Laba (rugi) atas penjualan kembali saham yang diperoleh kembali, dicatat sebagai “Tambahan Modal Disetor”, kecuali bila rugi atas penjualan kembali saham tersebut melebihi saldo akun “Tambahan Modal Disetor” yang berasal dari saham yang diperoleh kembali tersebut, maka kerugiannya akan dicatat sebagai pengurang akun “Saldo Laba”.
m. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi. n.
Perubahan ekuitas perusahaan asosiasi Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas perusahaan asosiasi yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan perusahaan asosiasi diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan asosiasi dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.
o.
Selisih Nilai Transaksi Entitas Sepengendali Pengalihan aktiva, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan yang lain antar Perusahaan sepengendali disajikan dengan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi
- 10 -
PT SURYAINTI PERMATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK MASA TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (UNAUDITED)
Keuangan (PSAK) No. 38 mengenai “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali.”
Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku aktiva dibukukan dalam akun “Selisih nilai transaksi entitas sepengendali“ dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas. p.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan bangunan rumah tinggal, rumah toko (ruko) dan bangunan sejenis lainnya beserta kavling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh syarat berikut terpenuhi: 1. Harga jual akan tertagih yaitu jumlah yang telah dibayar sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; 2. Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi dimasa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan 3. Penjual telah mengalihkan resiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan, dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut. Pendapatan penjualan unit bangunan kondominium, perhotelan, pusat belanja dan bangunan sejenis lainnya, serta unit dalam kepemilikan secara time sharing, diakui dengan metode persentase penyelesaian (percentage-of-completion method) apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi: 1. Proses konstruksi telah melampaui tahap awal, yaitu pondasi bangunan telah selesai dan semua persyaratan untuk memenuhi pembangunan telah terpenuhi; 2. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; dan 3. Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan andal. Pendapatan penjualan kavling tanah tanpa bangunan diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) pada saat pengikatan jual beli apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi: 1. Jumlah pembayaran oleh pembeli sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; 2. Harga jual akan tertagih; 3. Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi dimasa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan 4. Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kavling tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan kavling tanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi kewajiban penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundang-undangan; dan 5. Hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan diatas kavling tanah tersebut. Apabila persyaratan tersebut diatas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli diperlakukan sebagai uang muka penjualan dan dicatat dengan deposit
- 11 -
PT SURYAINTI PERMATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK MASA TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (UNAUDITED)
method sampai seluruh persyaratan tersebut terpenuhi. Pendapatan jasa konstruksi diakui dengan metode kontrak selesai (completed contract method) apabila memenuhi syarat sebagai berikut: 1. Jumlah pembayaran oleh pemberi kerja telah mencapai 20% dari harga kontrak yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pemberi kerja; 2. Jumlah pendapatan kontrak dan biaya unit bangunan konstruksi dapat diestimasi dengan andal; Bangunan telah selesai dan diserahkan kepada pemberi kerja. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis). q.
Biaya Pinjaman Biaya atas pinjaman yang digunakan untuk membiayai pembelian, pengembangan serta pembangunan tanah dan bangunan dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan persediaan atau aktiva dalam pembangunan. Beban keuangan ini mencakup beban bunga, selisih kurs, amortisasi premi swap dan biaya pinjaman lainnya setelah dikurangi dengan pendapatan bunga yang diperoleh dari investasi sementara atas dana hasil pinjaman yang belum digunakan. Kapitalisasi biaya-biaya pinjaman ini dihentikan pada saat pembangunan persediaan atau aktiva tetap telah selesai dan siap untuk digunakan.
r.
Manfaat Karyawan Perusahaan mengestimasi kewajiban manfaat karyawan untuk seluruh karyawan tetapnya sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Beban manfaat tersebut dihitung berdasarkan Metode Projected Unit Credit dengan asumsi aktuarial jangka panjang. Kewajiban transisional dan keuntungan (kerugian) aktuarial yang terjadi diamortisasi selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Selain itu, penyisihan untuk biaya jasa kini dibebankan secara langsung pada operasional periode berjalan.
s.
Pajak Penghasilan Final Pajak Penghasilan atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 71 pasal 4 ayat 1 tanggal 4 Nopember 2008 dikenakan pajak sebesar 5% dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, kecuali atas pengalihan hak atas rumah sederhana dan rumah susun sederhana dikenakan pajak sebesar 1% dari jumlah bruto nilai pengalihan. Apabila nilai tercatat aktiva atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aktiva atau kewajiban pajak tangguhan. Atas penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, beban pajak diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan.
t.
Laba (Rugi) per Saham Laba (Rugi) usaha dan laba (Rugi) bersih per saham dasar masing-masing dihitung dengan membagi laba (Rugi) usaha dan laba (Rugi) bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada periode yang bersangkutan.
- 12 -
PT SURYAINTI PERMATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK MASA TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (UNAUDITED)
u.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dibukukan setelah dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Perkiraan aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia Laba Rugi yang timbul dari transaksi dengan mata uang asing dicatat ke dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
v.
Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen primer adalah segmen usaha. Sedangkan segmen sekunder adalah berdasarkan lokasi geografis kegiatan usaha, namun segmen tersebut tidak disajikan karena seluruh kegiatan usaha Perusahaan dan anak perusahaan berada di wilayah Jawa Timur. Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan suatu produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
w.
Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontijensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
3. KAS DAN SETARA KAS 2010 Rp
2009 Rp
Kas Bank: UBS AG Hongkong (USD) Bank Lippo Bank Centra Asia Bank ISBC Deposito Berjangka < 3 bulan: PT Bank Syariah Mandiri
1.885.350
6.803.600
3.054.452.634 41.596.952 116.374.366 8.755.363
237.866 232.308.511 176.127.991 6.572.383
44.000.000
44.000.000
Jumlah
3.267.064.665
466.050.351
4. DANA CADANGAN BUNGA Perusahaan telah memiliki rekening dalam mata uang asing pada UBS AG Hongkong yang dibatasi penggunaannya sebagai dana cadangan pembayaran bunga atas hutang pada Oversign BV (lihat catatan 16). Saldo dana cadangan bunga per 31 Maret 2009 adalah sebesar USD 5,213,040.16 atau dalam mata uang Rupiah sebesar Rp 60.340.939.852.
- 13 -
PT SURYAINTI PERMATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK MASA TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (UNAUDITED)
5.
PIUTANG USAHA 2010 Rp
2009
Konsumen Permata Juanda Konsumen Permata Gedangan
67.031.638 -
73.395.531.638 2.798.066.414
Jumlah Piutang Usaha
67.031.638
76.193.598.052
(67.031.638)
(67.031.638)
Penyisihan piutang ragu-ragu Piutang Usaha – Bersih
-
76.126.566.414
Pada 31 Maret 2009, sebagian besar dari tagihan Perseroan kepada pihak ketiga adalah berupa Piutang Usaha konsumen Permata Juanda atas nama PT Panglima Tahta dan PT Brothers Indonesia masing-masing sebesar Rp 21.894.500.000 dan Rp 51.434.000.000. Piutang tersebut akan diselesaikan sebagaimana perjanjian kesepakatan bersama (lihat catatan 11). Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah memadai untuk menutup kemungkinan rugi yang timbul atas tidak tertagihnya piutang usaha.
6.
PERSEDIAAN REAL ESTAT
Tanah dan Bangunan siap dijual Bangunan dalam konstruksi Tanah Dalam Pengembangan
2010 Rp 7.187.187.587 605.724.856.317 203.270.637.919
2009 Rp 1.983.069.090 185.089.761.810 211.654.671.018
Jumlah Persediaan Real Estat
816.182.681.823
398.727.501.918
Rincian lokasi tanah dan bangunan siap dijual adalah sebagai berikut:
Jenis aktiva real estat
Lokasi
Tanah kavling siap bangun:
• • •
Permata Juanda, Sidoarjo Permata Gedangan, Sidoarjo Permata Jemur Andayani, Sura
Bangunan Jadi Ruko:
• • •
Permata Bintoro, Surabaya Permata Jemur Andayani, Surabaya Permata Juanda, Sidoarjo
Bangunan Jadi Rumah :
• •
Permata Juanda, Sidoarjo Permata Jemur Andayani, Surabaya
Bangunan Jadi Gudang
•
Permata Gedangan, Sidoarjo
- 14 -
PT SURYAINTI PERMATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK MASA TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (UNAUDITED)
Bangunan dalam konstruksi meliputi pembangunan Perumahan Real estat La Foye di lokasi Jl. Dukuh Kupang, Surabaya: condotel The Rich Prada (D/h Perumahan Real estat La Primera) di Lokasi Jl. Jajar Tunggal, Surabaya; Hotel Permata Bintoro di Lokasi Jl. Bintoro, Surabaya. Tanah dalam pengembangan terletak dilokasi kawasan industry Permata Gedangan Sidoarjo, yang merupakan pengembangan kawasan Industry Permata Gedangan. 7.
TANAH BELUM DIKEMBANGKAN 2010 Rp
8.
2009 Rp
Lokasi : Segoro Tambak Raya Juanda Pradah kalikendal Cemandi Jl. Ikan Dorang Jl. Barata Jaya Kenjeran Jemur Andayani
457.529.288.451 142.393.236.824 61.436.391.482 9.573.850.000 4.840.019.400 2.243.979.706 1.547.342.956 14.066.359.500
700.204.004.756 140.195.341.718 324.309.698.269 9.573.850.000 4.840.019.400 2.243.979.706 1.547.342.956 14.066.359.500
Jumlah Tanah belum dikembangkan
693.629.968.319
1.196.980.596.305
UANG MUKA PEMBELIAN Merupakan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh Perusahaan dan anak Perusahaan sehubungan dengan perolehan tanah dengan rincian sebagai berikut: 2010 Rp
9.
2009 Rp
Graha Family View Trillium Apartemen New Kuta Condotel Bali Taman Dayu
12.560.012.321 800.558.672 370.975.000 232.304.688
10.681.548.567 341.951.184 322.377.275 232.304.688
Jumlah
13.963.850.681
11.578.181.714
PAJAK DIBAYAR DIMUKA
2010 Rp
2009 Rp
SKPKB PPN PPH pasal 28A PPH 25
19.001.826.270 3.797.079.554 -
19.001.826.270 220.009.603 2.163.117.006 199.207.800
Jumlah
22.798.905.977
21.584.160.679
Perusahaan telah menangguhkan pembebanan biaya atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) yang telah dibayar seluruhnya sebesar Rp 19.001.826.270, dengan rincian sebagai
- 15 -
PT SURYAINTI PERMATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK MASA TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (UNAUDITED)
berikut: • Pada tanggal 21 Mei 2007 Perusahaan telah memperoleh Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa tahun pajak 1996 dan 1999. • Pada tanggal 22 Juni 2007 Perusahaan telah memperoleh Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa tahun pajak 1997. • Pada tanggal 2 Juli 2007 Perusahaan telah memperoleh surat Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) final tahun pajak 1996 Atas surat ketetapan pajak kurang bayar (SKPKB) tersebut perusahaan sedang mengajukan keberatan. 10. AKTIVA TETAP 2010 Rp Biaya Perolehan: Hak atas Tanah Bangunan kantor Kendaraan Inventaris Peralatan & Mesin Aktiva Sewa Guna Usaha : Mesin Kendaraan Jumlah
2009 Rp
72.874.121 498.571.521 1.553.133.972 1.291.860.838 226.570.750
72.874.121 498.571.521 2.393.133.972 1.268.809.338 174.708.000
8.819.004.000 12.462.015.202
8.819.004.000 1.831.000.000 15.058.100.952
Akumulasi Penyusutan: Bangunan kantor Kendaraan Inventaris Peralatan & Mesin Aktiva Sewa Guna Usaha : Mesin Kendaraan Jumlah
390.826.657 1.657.697.248 1.084.360.713 97.441.517
365.524.353 1.558.100.284 1.144.255.015 58.288.046
3.230.326.136
758.148.437 3.884.316.136
Jumlah tercatat
9.231.689.065
11.173.784.816
Beban penyusutan aktiva tetap untuk masa tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 40.131.227 dan Rp 155.404.375. Perusahaan memiliki aktiva tetap yang berupa bangunan ruko yang terletak di Komplek Ruko Permata Juanda blok A1, 5-7, Juanda, Sidoarjo dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo tahun 2021 dan 2024. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti kepemilikan yang memadai.
- 16 -
PT SURYAINTI PERMATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK MASA TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (UNAUDITED)
11. AKTIVA LAIN-LAIN Akun ini merupakan penyelesaian atas piutang usaha kepada PT Panglima Tahta dan PT Brothers Indonesia masing-masing sebesar Rp 21.894.500.000 dan Rp 51.434.000.000 (lihat catatan 5). Hal ini dikarenakan pihak konsumen tidak dapat memanfaatkan tanah tersebut sebagaimana yang telah diperjanjikan oleh Perseroan, yaitu Area tersebut akan dibangun area industry. Namun pihak Pemerintah Daerah tidak mengijinkan area tersebut dibangun area industry. Berdasarkan perjanjian kesepakatan bersama antara Perusahaan dengan PT Panglima Tahta, PT Brothers Indonesia, dan PT Permata Cagiva Manufacturing Indonesia (lihat catatan 13), tanggal 20 Februari 2009 agar semua pihak tidak saling dirugikan, maka dibuat kesepakatan bersama, yang berisi antara lain sebagai berikut: • Perseroan (PT Suryainti Permata tbk.) diberikan hak untuk menjualkan/ mengalihkan kepada pihak lain dengan harga lebih tinggi dari harga jual beli terdahulu. • Hasil penjualan yang akan diterima menjadi milik bersama, dimana komposisi pembagiannya diatur berdasarkan sisa tagihan Perusahaan dan pembayaran yang telah dilakukan • Pihak pembeli tidak mempunyai kewajiban lagi kepada Perusahaan dan penjual tidak memiliki hak untuk menuntut. • Keuntungan dari hasil penjualan tersebut akan dibagikan secara proporsional sesuai dengan komposisi sisa tagihan dan pembayaran yang telah dilakukan. 12. HUTANG USAHA Akun ini merupakan hutang usaha yang dapat disajikan berdasarkan kelompok penyajian terinci sebagai berikut : 2010 Rp Proyek Pradah kalikendal Proyek Permata Gedangan Proyek Permata La Foye Proyek The Rich Prada (d/h Permata La Primera) Proyek Lainnya Jumlah
2009 Rp
138.613.354 799.236.074 234.713.381 389.743.858
32.250.000.000 138.985.354 140.656.406
1.562.306.667
32.529.641.760
Pada 31 Maret 2009 sebagian besar hutang usaha Proyek Pradahkali Kendal merupakan hutang usaha kepada PT Galabumi Perkasa sejumlah Rp 32.250.000.000 atas pengalihan hak atas tanah seluas 26.125 m2 yang terletak dilokasi Pradahkali Kendal Surabaya. Bahwa oleh karena rencana pembangunan kondominium tidak tidak dilanjutkan, maka sesuai dengan kesepakatan bersama Perusahaan telah menandatangani akte perjanjian pembatalan atas pengalihan hak sebidang tanah tersebut (lihat catatan 31e).
- 17 -
PT SURYAINTI PERMATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK MASA TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (UNAUDITED)
13. HUTANG LAIN-LAIN 2010 Rp Pihak Ketiga : PT Permata Cagiva Manufacturing Indonesia Lain-lain
2009 Rp
30.990.000.000 1.510.047.217
1.507.835.191
Jumlah Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa : PT Permata Sumber Investindo
32.500.047.217
1.507.835.191
44.526.499.015
26.370.019.328
Jumlah Hutang Lain-lain
77.026.546.232
27.877.854.519
Sebagian besar dari hutang lain-lain kepada pihak ketiga merupakan hutang kepada PT Permata Cagiva Manufakturing Indonesia yang akan diselesaikan dengan menandatangani perjanjian kesepakatan bersama (lihat catatan 11). Hutang lain-lain kepada pihak hubungan istimewa berupa pinjaman dana sementara kepada pemegang saham PT Permata Sumber Investindo dalam rangka pembiayaan Perusahaan. Hutang tersebut tidak dikenakan bunga, dilakukan tanpa jaminan dan tidak ditentukan jadwal pengembaliannya. 14. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA Akun ini merupakan uang muka penjualan properti dan real estat yang diterima dari pembeli dengan rincian sebagai berikut : 2010 Rp
2009 Rp
Konsumen Permata Juanda Konsumen Perumahan La Foye Konsumen Permata Jemur Handayani Konsumen Permata Gedangan Pendapatan sewa
2.020.000.000 85.000.000 139.787.879
30.990.000.000 1.800.000.000 642.499.000 169.606.061
Jumlah
2.224.787.879
33.602.105.061
Uang muka penjualan akan diakui sebagai penjualan pada saat pembayaran uang muka tersebut telah mencapai minimal 20% dan syarat-syarat penjualan telah terpenuhi seluruhnya. Pada 31 Maret 2009 uang muka penjualan Tanah komersial permata Juanda merupakan penerimaan uang muka atas nama PT Permata Cagiva Manufacturing Indonesia. Sesuai dengan perubahan peruntukan ijin oleh pemerintah Sidoarjo dari kawasan industri menjadi kawasan perkantoran dan perumahan maka PT Permata Cagiva Manufacturing Indonesia tidak dapat mengembangkan tanah tersebut sesuai peruntukan semula, sehingga PT Permata Cagiva Manufacturing Indonesia berkehendak untuk menyerahkan kembali kepada Perusahaan dengan menanda tangani perjanjian kesepakatan bersama (lihat catatan 13).
- 18 -
PT SURYAINTI PERMATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK MASA TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (UNAUDITED)
15. HUTANG PAJAK 2010 Rp
2009 Rp
Pajak Penghasilan Pasal 29 Pajak Final Pajak Penghasilan: Pasal 23 Pasal 21
4.910.398.176 542.350.000
4.998.400.264 169.923.913
460.160.817 6.879.200
457.671.628 160.997.250
Jumlah
5.919.788.193
5.786.993.055
16. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 2010 Rp
2009 Rp
Bunga Pinjaman Biaya usaha lainnya
71.447.100.195 1.454.357.401
29.115.801.888 589.942.250
Jumlah
72.901.457.596
29.705.744.138
Akun ini terdiri dari cadangan manfaat karyawan, gaji karyawan, Pajak Bumi dan Bangunan, konsultan, serta Biaya bunga yang masih harus dibayar atas hutang kepada Oversign BV, Netherlands (lihat catatan 18). 17. HUTANG SEWA PEMBIAYAAN Perusahaan mengadakan perjanjian sewa guna usaha untuk pembelian mesin dan kendaraan, dengan rincian sebagai berikut: 2010 Rp
2009 Rp
PT Saseka Gelora Finance PT BII Finance Centre
-
1.519.896.722 687.294.450
Jumlah
-
2.207.191.172
PT Saseka Gelora Finance Pada tanggal 29 Desember 2006, Perusahaan telah menandatangani perjanjian sewa guna usaha dengan PT Saseka Gelora Finance dalam rangka untuk pengadaan 1 unit mesin dengan jangka waktu 36 bulan yang akan berakhir pada bulan Nopember 2009. Jumlah pokok pembiayaan adalah sebesar Rp 8.819.004.000. Pada 31 Maret 2010 hutang tersebut telah dilunasi seluruhnya.
- 19 -
PT SURYAINTI PERMATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK MASA TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (UNAUDITED)
PT BII Finance Centre Pada tanggal 1 Juli 2007, Perusahaan telah menanda tangani fasilitas pembiayaan untuk pembelian kendaraan dari PT BII Finance Center untuk jangka waktu 36 bulan yang akan berakhir pada tanggal 1 Juli 2010. Jumlah pokok pembiayaan adalah sebesar Rp 1.500.000.000 dengan bunga yang harus dibayar sebesar Rp 292.512.000. Pada 31 Maret 2010 hutang tersebut telah dilunasi seluruhnya. 18. HUTANG LAIN JANGKA PANJANG Pada tanggal 13 Juli 2007, Perusahaan telah memperoleh fasilitas pinjaman dalam mata uang asing sejumlah USD 70,707,071 atau dalam mata uang rupiah per 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 644.494.952.165 dan Rp 802.878.791.205 dari Oversign BV yang berkedudukan di Amsterdam, Netherland. Berdasarkan perjanjian kredit yang telah disepakati, berisi antara lain sebagai berikut: • Bunga pinjaman adalah sebesar USD 5,030,808 per semester yang wajib dibayar Perusahaan setiap enam bulan, yang akan jatuh tempo masing-masing setiap tanggal 20 Juli dan 20 Januari. • Pinjaman wajib dikembalikan selambat-lambatnya dalam jangka waktu 4 tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 20 Juli 2011. • Jaminan kredit berupa tanah HGB No. 3 seluas 2.851.652 m2 atas nama PT Suryainti Permata Tbk. Pada tanggal 19 Januari 2010, Perusahaan telah menerima surat peringatan atas perjanjian hutang tanggal 13 Juli 2007. Hal ini dikarenakan Perusahaan telah menangguhkan pembayaran kewajiban bunga yang jatuh tempo 20 Januari 2010. Sebagaimana yang tercantum dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada tanggal 16 Oktober 2009, dalam rangka restrukturisasi hutang, Perusahaan telah meminta persetujuan kepada para pemegang saham untuk menjaminkan atau mengagunkan sebagian besar asset / harta kekayaan Perseroan dan / atau anak Perusahaan sehubungan dengan rencana restrukturisasi dan/atau perpanjangan jatuh tempo. Namun demikian oleh karena skema restrukturisasi hutang yang diajukan kreditur dapat berdampak merugikan kepentingan para pemegang saham dan kelangsungan usaha Perusahaan kedepan, maka usulan tersebut dan Permintaan persetujuan untuk menjaminkan atau mengagunkan sebagian besar asset/harta kekayaan Perseroan dan/atau anak Perusahaan tidak disetujui oleh para pemegang saham. Rapat Umum Pemegang Saham telah menyetujui untuk membentuk Komite Restrukturisasi yang diberikan kewenangan melakukan negosiasi restrukturisasi hutang dengan batasan tidak menyimpang dari hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dan tidak merugikan kepentingan pemegang saham. Komite restrukturisasi telah melakukan negosiasi dengan kreditur, bahwa dengan pertimbangan adanya biaya pinjaman yang terlalu tinggi, antara lain meliputi biaya pengurusan pinjaman, biaya bunga, serta kurang pengalamannya Manajemen dalam International Financing, maka komite restrukturisasi telah mengusulkan skema penyelesaian kewajiban dengan cara mengajukan penjadwalan kembali pembayaran bunga pinjaman ; Pengurangan pokok pinjaman ; dan melakukan negosiasi terhadap tingkat suku bunga pinjaman. Sampai dengan saat ini proses negosiasi masih sedang berjalan, dan belum diperoleh kesepakatan bersama.
- 20 -
PT SURYAINTI PERMATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK MASA TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (UNAUDITED)
19. HAK MINORITAS SAHAM 2010 Rp Hak minoritas atas aktiva bersih Anak perusahaan: PT Benteng Tunggal PT Duta Windumas Mitraloka Jumlah Hak minoritas atas (laba) Rugi bersih Anak perusahaan: PT Benteng Tunggal PT Duta Windumas Mitraloka Jumlah
2009 Rp
18.632.418 7.957.471.139
7.979.124.060 124.678.741
7.976.103.557
8.103.802.801
3.861 9.228.721
149.358 (8.036.740)
9.232.582
(7.887.382)
20. MODAL SAHAM 2010 Nama Pemegang Saham
PT Eastlion Worldwide PT Inovasi Utama Sekurindo PT Permata Sumber Investindo Melon Bank Masyarakat (kurang dari 5%) Jumlah
Jumlah Saham Lembar 1.688.251.424 544.689.792 783.610.352 222.459.000 967.953.684 4.206.964.252
Kepemilikan
Modal saham
%
(Rp)
40,13 12,95 18,63 5,29 23 100.00
96.639.821.200 68.086.224.000 99.618.441.300 11.122.950.000 116.880.776.100 390.348.212.600
2009 Nama Pemegang Saham
PT Eastlion Worldwide PT Inovasi Utama Sekurindo PT Permata Sumber Investindo Melon Bank Masyarakat (kurang dari 5%) Jumlah
Jumlah Saham Lembar 1.688.251.424 544.689.792 791.610.352 222.459.000 959.953.684 4.206.964.252
Kepemilikan
Modal saham
%
(Rp)
40,13 12,95 18,82 5,29 22.81 100,00
96.639.821.200 68.086.224.000 98.618.441.300 11.122.950.000 115.880.776.100 390.348.212.600
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 9 tanggal 8 Januari 2008 yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-07039.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 13 Pebruari 2008, para pemegang saham telah menyetujui pemecahan nominal saham (stock split) dengan rasio 1
- 21 -
PT SURYAINTI PERMATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK MASA TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (UNAUDITED)
saham lama ditukar dengan 4 saham baru, sehingga nilai nominal saham Seri A mengalami perubahan dari Rp 500 per saham menjadi Rp 125 per saham, sedang nilai nominal saham seri B mengalami perubahan dari Rp 200 per saham menjadi Rp 50 per saham. Dengan dilakukannya pemecahan nominal saham maka struktur permodalan berubah menjadi sebagai berikut : 1.
2.
Modal dasar Perusahaan adalah sebesar 16.400.000.000 saham, dengan komposisi :
Rp 1.000.000.000.000 yang terbagi atas
•
Saham seri A dengan nilai nominal Rp 125 per saham seluruhnya sejumlah 2.400.000.000 lembar saham atau dengan nilai nominal sebesar Rp 300.000.000.000.
•
Saham seri B dengan nilai nominal Rp 50 per saham seluruhnya sejumlah 14.000.000.000 lembar saham atau dengan nilai nominal sebesar Rp 700.000.000.000.
Modal ditempatkan dan disetor penuh adalah sebesar Rp 390.348.212.600 atau sejumlah 4.206.964.252 lembar saham, masing-masing terdiri dari saham seri A sejumlah 2.400.000.000 lembar saham dan saham seri B sejumlah 1.806.964.252 lembar saham.
21. TAMBAHAN MODAL DISETOR 2010 Rp 39.456.709.032 (5.727.368.881) 33.729.340.151
Agio saham Biaya emisi saham-bersih Jumlah
2009 Rp 39.456.709.032 (5.727.368.881) 33.729.340.151
Tambahan modal disetor merupakan agio saham yang timbul dari transaksi sebagai berikut : •
Hasil Penawaran umum saham perdana Perusahaan kepada masyarakat sejumlah 100.000.000 saham, Perusahaan memperoleh agio saham sebesar Rp 10.000.000.000.
•
Hasil penambahan modal melalui penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu sejumlah 301.492.340 lembar saham dengan nilai nominal Rp 208 per lembar saham. Perusahaan memperoleh agio saham sebesar Rp 2.411.938.712.
•
Selisih transaksi pembagian dividen saham tanggal 16 September 2005, dimana dasar pembagi menggunakan harga pasar sebesar Rp 380 per saham, sedangkan nominal saham yang diterbitkan adalah Rp 200 per saham. Atas transaksi tersebut Perusahaan memperoleh agio saham sebesar Rp 180 per saham atau seluruhnya sejumlah Rp 27.044.770.320.
22. MODAL SAHAM DIPEROLEH KEMBALI Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) No. 12 tanggal 12 Desember 2006 dari notaris Wachid Hasyim, SH para pemegang saham telah menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham maksimal sejumlah 10% dari saham yang beredar, dengan menggunakan dana maksimum
- 22 -
PT SURYAINTI PERMATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK MASA TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (UNAUDITED)
sejumlah Rp 70.000.000.000 yang berasal dari saldo laba. Jangka waktu pelaksanaan pembelian kembali (buy back) saham disetujui selama 18 bulan. Transaksi saham yang diperoleh kembali sampai dengan akhir periode 18 bulan adalah sebagai berikut :
Keterangan
Harga Perolehan (Rp)
Jumlah lembar saham Diperoleh sebelum stock split
Jumlah lembar saham Setelah dilakukan stock split
% tase lembar saham
Pembelian tahun 2006 Pembelian tahun 2007
515.550.000 5.479.070.000
860.000 7.851.000
3.440.000 31.404.000
0,08 0,74
Jumlah
5.994.620.000
8.711.000
34.844.000
0,82
Modal saham yang diperoleh kembali adalah sejumlah 8.711.000 saham. Berdasarkan akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) No. 9 tanggal 8 Januari 2008 Perusahaan telah melakukan stock split dengan rasio 1 lembar saham lama memperoleh 4 lembar saham baru. Dengan telah dilakukannya stock split tersebut maka jumlah saham yang diperoleh kembali telah berubah menjadi sejumlah 34.844.000 saham. 23. SELISIH NILAI TRANSAKSI ENTITAS SEPENGENDALI Akun ini merupakan selisih antara harga pengalihan dengan harga perolehan hak atas ijin pemanfaatan tanah milik TNI AU yang berlokasi di Pondok Gede dan Pasar Minggu kepada PT Permata Sumber Investindo (Induk Perusahaan yang berada dalam pengendalian yang sama dengan Perusahaan). 2010 2009 Rp Rp Nilai pengalihan hak 4.000.000.000 4.000.000.000 Nilai perolehan hak (1.881.669.539) (1.881.669.539) Selisih nilai transaksi entitas sepengendali
2.118.330.461
2.118.330.461
24. PENJUALAN
Tanah dan Bangunan Industri Tanah komersial dan Bangunan ruko Jumlah Penjualan
2010 Rp -
2009 Rp 3.398.478.261 -
-
3.398.478.261
2010 Rp -
2009 Rp 1.700.644.243 -
-
1.700.644.243
25. BEBAN POKOK PENJUALAN
Tanah dan Bangunan Industri Tanah komersial dan Bangunan Ruko Jumlah Beban Pokok Penjualan
- 23 -
PT SURYAINTI PERMATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK MASA TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (UNAUDITED)
26. BEBAN USAHA 2010 Rp
2009 Rp
Beban Penjualan: Promosi dan iklan Gaji/ Komisi Jumlah Beban Penjualan
98.533.900 11.400.000 109.933.900
433.590.750 11.400.000 444.990.750
Beban Umum dan Administrasi: Gaji dan tunjangan Listrik, air dan telpon Jasa Profesional Penyusutan aktiva tetap Pemeliharaan Perjalanan dinas Manfaat Karyawan (catatan 27) Perijinan Lain-lain Jumlah Beban Umum dan Administrasi
650.121.900 136.066.534 180.040.629 40.131.227 51.165.301 165.968.748 33.708.774 58.325.000 203.383.137 1.518.911.250
519.923.500 108.820.491 284.968.873 155.404.375 57.255.160 57.666.727 46.972.503 592.924.233 368.851.725 2.192.787.587
27. MANFAAT KARYAWAN Perusahaan dan anak perusahaan menghitung dan membukukan estimasi manfaat karyawan untuk karyawan yang dikualifikasi sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Jumlah yang diakui dalam penghasilan sehubungan dengan manfaat karyawan adalah sebagai berikut: 2010 Rp Beban jasa kini Beban bunga Beban jasa lalu Jumlah
2009 Rp
21.713.797 23.458.275 (11.463.298)
23.895.014 20.581.395 2.496.094
33.708.774
46.972.503
Perubahan kewajiban bersih periode berjalan adalah sebagai berikut: 2010 Rp
2009 Rp
Saldo awal tahun Jumlah yang dibebankan ke laba (rugi)
1.029.080.734 33.708.774
896.752.394 46.972.503
Saldo akhir bulan ke tiga
1.062.789.508
943.724.897
- 24 -
PT SURYAINTI PERMATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK MASA TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (UNAUDITED)
Beban manfaat karyawan pada 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing sejumlah Rp 33.708.774 dan Rp.46.972.503.
28. MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pada 31 Maret 2010 dan 2009 Perusahaan dan anak Perusahaan telah menerapkan pajak penghasilan sesuai dengan peraturan pemerintah No. 71 tanggal 4 Nopember 2008 yaitu pajak penghasilan final dengan tarip 5% dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan. Jumlah Pajak Penghasilan Final pada 31 Maret 2009 adalah sebesar Rp 169.923.913. 29. RUGI PER SAHAM DASAR Berikut adalah data yang digunakan untuk perhitungan Rugi per saham dasar: 2010 Rp Rugi Usaha Rugi Bersih
2009 Rp
(1.628.845.150) (960.617.896)
(939.944.319) (1.280.200.107)
Jumlah rata-rata tertimbang Saham Biasa untuk perhitungan laba per saham dasar (Lembar)
4.206.964.252
4.206.964.252
Rugi per saham dasar : Rugi Usaha Rugi Bersih
(0.39) (0.23)
(0,22) (0,30)
Pada periode 31 Maret 2010 dan 2009 tidak terdapat penambahan dan atau pengurangan jumlah saham yang beredar, sehingga jumlah rata-rata saham yang beredar dihitung berdasarkan perubahan terakhir dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 8 Januari 2008, yaitu sebesar 4.206.964.252 lembar saham. 30. INFORMASI SEGMEN Perusahaan menyajikan informasi segmen berdasarkan segmen usaha, dengan rincian sebagai berikut : a.
Real estat
:
b.
Property
:
c.
Lainnya
:
meliputi kegiatan di bidang usaha perumahan lingkungan dan kavling tanah bangunan perumahan. meliputi kegiatan di bidang usaha penyediaan bangunan perbelanjaan, bangunan industri, apartemen dan perhotelan. segmen usaha di luar bidang usaha di atas.
Informasi bentuk segmen primer yang berupa segmen usaha Perusahaan dan anak Perusahaan adalah sebagai berikut : Neraca Real Estat
- 25 -
2010 Properti
Konsolidasi
PT SURYAINTI PERMATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK MASA TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (UNAUDITED)
Aktiva segmen Aktiva tidak dapat dialokasikan Jumlah aktiva
Kewajiban segmen Kewajiban tidak dapat dialokasikan Jumlah kewajiban
762.471.321.398 762.471.321.398
747.333.328.745 747.333.328.745
1.509.804.650.143 123.533.001.472 1.633.337.651.615
3.293.979.932 -
373.326.735 -
3.667.306.667 800.482.532.064
3.293.979.932
373.326.735
804.149.838.731
Real Estat
2010 Properti
-
-
Laporan Laba Rugi
Pendapatan Pihak Eksternal Antar Segmen Jumlah Pendapatan Hasil Segmen / Rugi kotor Beban usaha tidak dapat Dialokasikan Rugi usaha Beban keuangan Penghasilan lain-lain Rugi sebelum pajak Beban pajak Rugi sebelum hak minoritas atas Rugi bersih anak perusahaan Hak minoritas atas Rugi bersih anak Perusahaan
Konsolidasi (1.628.845.150) (1.628.845.150) (155.213.615) 814.208.286 (969.850.478) (969.850.478) 9.232.582
Rugi bersih
(960.617.896)
Neraca
Real Estat Aktiva segmen Aktiva tidak dapat dialokasikan Jumlah aktiva
Kewajiban segmen Kewajiban tidak dapat dialokasikan Jumlah kewajiban
1.557.894.612.72 3 1.557.894.612.72 3
2009 Properti 125.518.233.627 125.518.233.627
Konsolidasi 1.683.412.846.35 0 94.932.595.738 1.778.345.442.08 9
32.924.565.066 -
33.207.181.755 -
66.131.746.821 919.024.238.807
32.924.565.066
33.207.181.755
985.155.985.628
- 26 -
PT SURYAINTI PERMATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK MASA TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (UNAUDITED)
Laporan Laba Rugi
Real Estat Pendapatan Pihak Eksternal Antar Segmen Jumlah Pendapatan
2009 Properti
Konsolidasi
-
3.398.478.261 -
3.398.478.261 -
-
3.398.478.261
3.398.478.261
Hasil Segmen / laba kotor Beban usaha tidak dapat Dialokasikan Rugi usaha Beban keuangan Penghasilan lain-lain Rugi sebelum pajak Beban pajak Rugi sebelum hak minoritas atas Laba bersih anak perusahaan Hak minoritas atas laba bersih anak Perusahaan
1.697.834.018 2.637.778.337 (939.944.319) (189.247.067) 11.027.810 (1.118.163.576) (169.923.913) (1.288.087.489) 7.887.382
Rugi bersih
(1.280.200.107)
31. PERIKATAN Perusahaan dan anak Perusahaan telah menandatangani beberapa ikatan pembelian tanah dan kerjasama dengan pihak lain yang terdiri dari: a. Pada tanggal 15 September 2008 Perusahaan telah menandatangani akta ikatan jual beli No. 05/02/2009 dari Notaris Amelia Darmastuty, SH. M.Kn, Notaris di Sidoarjo dengan PT Semeru Cemerlang. Ikatan Jual beli tersebut adalah berupa penyerahan hak atas 5 unit bangunan berlantai 2 yang terletak dilokasi La Foye Residence Jl. Dukuh Kupang Barat I No. 33 masing-masing dengan luas bangunan 238m2. Harga 5 unit Bangunan disepakati sebesar Rp 9.900.000.000. Sampai dengan 31 Maret 2010 Perusahaan telah menerima pembayaran uang muka sejumlah Rp Rp 1.800.000.000 yang dicatat pada Pendapatan diterima dimuka (lihat catatan 14). b. Pada tanggal 31 Januari 2007 Perusahaan telah menandatangani akte ikatan jual beli No. 311 dari notaris Mufriadi Jazuli, SH., notaris di Sidoarjo dengan PT Permata Cagiva Manufacturing Indonesia. Ikatan Jual beli tersebut adalah berupa penyerahan hak atas beberapa bidang tanah yang terletak di lokasi Semambung Jl. Raya Juanda Sidoarjo seluruhnya seluas 35.670 m2. Harga tanah disepakati sebesar Rp 80.257.500.000, dimana PT Permata Cagiva Manufacturing Indonesia pada tanggal 28 Desember 2006 telah membayar uang muka sebagai tanda jadi sebesar Rp 400.000.000. Sedang sisanya sebesar Rp 79.857.500.000 akan dibayar secara angsuran selama jangka waktu 5 tahun atau sebanyak 60 kali angsuran. Angsuran per bulan ditetapkan sebesar Rp 1.330.000.000 yang dimulai sejak bulan Pebruari 2007 (lihat catatan 11).
- 27 -
PT SURYAINTI PERMATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK MASA TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (UNAUDITED)
c.
Pada tanggal 31 Januari 2007 Perusahaan telah menandatangani akte ikatan jual beli No. 312 dari notaris Mufriadi Jazuli, SH notaris di Sidoarjo dengan PT Panglima Tahta Abadi. Ikatan Jual beli tersebut adalah berupa penyerahan hak atas beberapa bidang tanah yang terletak di lokasi Semambung Jl. Raya Juanda Sidoarjo seluruhnya seluas 13.660 m2. Harga tanah disepakati sebesar Rp 30.735.000.000, dimana PT Panglima Tahta Abadi pada tanggal 18 Desember 2006 telah membayar uang muka sebagai tanda jadi sebesar Rp 230.000.000. Sedang sisanya sebesar Rp 30.505.000.000 akan dibayar secara angsuran selama jangka waktu 5 tahun atau sebanyak 60 kali angsuran. Angsuran per bulan ditetapkan sebesar Rp 508.000.000 yang dimulai sejak bulan Pebruari 2007(lihat catatan 11).
d. Pada tanggal 31 Januari 2007 Perusahaan telah menandatangani akte ikatan jual beli No. 313 dari notaris Mufriadi Jazuli, SH., notaris di Sidoarjo dengan PT Brothers Indonesia. Ikatan Jual beli tersebut adalah berupa penyerahan hak atas sebidang tanah yang terletak di lokasi Semambung Jl. Raya Juanda Sidoarjo seluas 32.040 m2. Harga tanah disepakati sebesar Rp 72.090.000.000, dimana PT Brothers Indonesia pada tanggal 27 Desember 2006 telah membayar uang muka sebagai tanda jadi sebesar Rp 380.000.000. Sedang sisanya sebesar Rp 71.710.000.000 akan dibayar secara angsuran selama jangka waktu 5 tahun atau sebanyak 60 kali angsuran. Angsuran per bulan ditetapkan sebesar Rp 1.195.000.000 yang dimulai sejak bulan Pebruari 2007(lihat catatan 11).
e. Pada Tanggal 28 Nopember 2006 Perusahaan telah menanda tangani akte perjanjian No. 15 dari notaris Carolin C. Kalampung, SH., notaris di Surabaya atas pengalihan hak sebidang tanah seluas 26.125 m2 yang terletak di Kelurahan Pradahkali Kendal Surabaya, untuk dikelola menjadi bangunan condominium. Sebagai penukar /pengganti atas pengelolaan tanah tersebut, Perusahaan diwajibkan untuk menyerahkan unit bangunan condominium sebanyak 215 unit masing – masing seluas 21 m2 yang akan didirikan diatas lokasi tanah tersebut atau seluruhnya senilai Rp 32.250.000.000. Pada tanggal 30 Desember 2009, Perusahaan telah menandatangani akte pembatalan No 16 dari notaris Maria Inviolata Trinaryati Ekwantini, SH. Notaris di Sidoarjo atas pengalihan hak sebidang tanah seluas 26.125 m2 yang terletak di Kelurahan Pradahkali Kendal Surabaya. Hal ini dikarenakan bahwa akibat terjadinya krisis keuangan global yang berdampak pada menurunnya daya beli konsumen, dan diperkirakan akan berpengaruh pada pasar penjualan kondominium, maka rencana pembangunan kondominimum tersebut tidak dilanjutkan. Dengan adanya kondisi tersebut maka atas persetujuan dan kesepakatan bersama para pihak membatalkan akta perjanjian No.15 tanggal 28 Nopember 2006 tersebut di atas.
f. Pada tanggal 17 Nopember 2006 Perusahaan telah memperoleh surat ijin pemanfaatan tanah seluas 4.252 m2 yang berlokasi di Jl. Dukuh Kupang, Surabaya milik Pemerintah Daerah Kota Madya Surabaya. Atas pemanfaatan tanah tersebut Perusahaan diwajibkan membayar retribusi sebesar Rp 1.091.714.870. g. Pada tanggal 7 Desember 2004 Perusahaan telah menandatangani akta No. 4 dari notaris Wachid Hasyim, SH mengenai pengoperan hak sewa atas tanah pemerintah kota Surabaya yang terletak di lokasi Dukuh Kupang, Surabaya seluas 6.027 m2 dari Sinoman Arek Suroboyo (SAS) kepada Perusahaan.
- 28 -
PT SURYAINTI PERMATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK MASA TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (UNAUDITED)
32. KONDISI EKONOMI Hingga saat ini, perekonomian di Indonesia masih belum menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan yang stabil. Hal ini ditandai dengan tingkat pertumbuhan yang dicanangkan Pemerintah hanya sekitar 4% s/d 5%. Kondisi ini masih akan sangat tergantung dengan kondisi politik yang saat ini belum stabil, dan ketersediaan rencana pembangunan infrastruktur yang dapat mendorong kehadiran investor untuk melakukan investasinya di Indonesia. Selain itu halhal yang saat ini masih menjadi kendala adalah ketersediaan tenaga listrik, prasarana jalan, birokrasi perijinan, dan ketersediaan tempat adalah merupakan faktor utama penentu penggerak iklim investasi di Indonesia.
Bidang usaha property adalah merupakan bisnis yang paling sangat terpengaruh oleh kondisi krisis keuangan global. Menurunnya pertumbuhan ekonomi berdampak pada penurunan daya beli konsumen, yang pada akhirnya mengakibatkan konsumen melakukan penundaan pembelian barang-barang Investasi, terutama property menengah atas. Sampai dengan triwulan I tahun 2010 bisnis property menengah atas belum menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan. Dalam menghadapi kondisi ekonomi saat ini, manajemen tetap berhati-hati (prudent) dalam mengelola dan menjalankan operasi Perusahaan dan anak Perusahaan dengan mengambil langkah-langkah sebagai berikut : •
Merubah konsep pembangunan rumah menengah atas menjadi bentuk unit apartemen, sehingga dapat dipasarkan dengan harga yang dapat dijangkau oleh konsumen menengah bawah.
•
Meningkatkan pemasaran aktiva real estat, baik berupa kavling siap bangun maupun sisa stock barang jadi yang terdapat diberbagai lokasi yang strategis, dan memberikan kemudahan cara pembayaran dengan menggunakan sistim angsuran.
•
Melakukan negosiasi dengan kreditur untuk penjadwalan kembali pembayaran bunga, pengurangan pokok pinjaman dan tingkat suku bunga. ******
- 29 -