Daftar isi
Halaman
Laporan keuangan Neraca
1-2
Laporan laba rugi
3
Laporan perubahan ekuitas
4
Laporan arus kas
5
Catatan atas laporan keuangan
6-46
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Neraca Per 31 Maret 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) Catatan
2010
2009
2b 3 4
93.013.243.295 5.124.508.125
92.310.156.795 3.497.244.473
5a 5b 6
89.631.400.000 6.316.623.360 7.987.928.178
71.632.600.000 1.694.454.600 -
7 8
360.000.000 35.713.000.000
360.000.000 35.637.000.000
238.146.702.958
205.131.455.868
43.486.006.233
2.836.520.715
3.782.681.731 48.729.503.268 (750.006.621)
2.773.809.823 32.047.274.563 (750.006.621)
51.762.178.378
34.071.077.765
6.212.078.366
1.653.300.990
22.322.805.848 (5.072.410.958)
21.451.541.046 (4.427.435.128)
17.250.394.890
17.024.105.918
Aktiva Investasi Deposito Deposito jaminan Efek tersedia untuk dijual Efek hutang Efek ekuitas Reksadana untuk diperdagangkan Penyertaan langsung dalam bentuk saham Bangunan Jumlah investasi 2c,9
Kas dan Bank Piutang Reasuransi Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga (Penyisihan piutang ragu-ragu)
2d,f,g,10,11
Jumlah piutang reasuransi Piutang Retrosesi – setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu Aktiva Tetap Biaya perolehan Akumulasi penyusutan
2e,g,12 2h,13
Nilai buku Aktiva Lain-Lain
-
Piutang karyawan Bunga masih harus diterima Biaya dibayar dimuka dan lain-lain
14 14 2j,14
Jumlah aktiva lain-lain Jumlah Aktiva
162.978.116 1.197.696.126 12.206.513.882
152.455.007 1.036.561.752 8.437.374.419
13.567.188.124
9.626.391.178
370.424.548.949
270.342.852.434
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini
1
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Neraca (lanjutan) Per 31 Maret 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) Catatan
2010
2009
Kewajiban Hutang reasuransi Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Estimasi klaim retensi sendiri Premi yang belum merupakan pendapatan Hutang retrosesi Hutang dividen Biaya masih harus dibayar Kewajiban diestimasi atas imbal kerja Hutang pajak Hutang lain-lain Kewajiban pajak tangguhan
2k,f,10,15 2.540.158.314 5.247.124.218 68.386.037.904 121.953.434.427 16.984.097.574 281.151.380 87.315.512 553.419.448 2.505.258.149 1.155.665.197 3.472.650.448
5.262.719.004 51.767.380.009 79.399.844.236 13.535.464.386 269.398.150 66.943.638 431.570.766 113.825.674 1.033.046.289 3.797.543.258
223.166.312.571
155.677.735.410
77.668.752.200 6.686.343.793
63.093.333.200 3.447.277.993
1.659.158.333
(2.480.141.667)
44.314.092.940 4.310.500.283
35.124.262.330 2.860.996.339
7.619.227.633 5.000.161.196
7.619.227.633 5.000.161.196
Jumlah Ekuitas
147.258.236.378
114.665.117.024
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
370.424.548.949
270.342.852.434
2m,16 2n,17 2l,18
2r,21 2q,19 2q,19
Jumlah kewajiban
Ekuitas Modal saham-nilai nominal Rp 200 per saham Modal dasar – 450.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 388.343.761 (2010) saham dan 315.466.666 (2009) saham Tambahan modal disetor-bersih Keuntungan belum direalisasi atas surat berharga Saldo laba Belum ditentukan penggunaannya Tahun lalu Tahun berjalan Telah ditentukan penggunaanya Cadangan umum Cadangan khusus
20 22
2r,23
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini
2
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Laporan Laba Rugi 31 Maret 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah)
Pendapatan Underwriting Premi bruto Premi retrosesi Premi neto (Kenaikan) penurunan premi yang belum merupakan pendapatan
Catatan
2010
2009
2o,25 2o,26
126.412.260.584 (29.788.791.749) 96.623.468.835
110.304.086.799 (26.342.066.229) 83.962.020.570
2n,17
(6.851.571.752)
(6.110.816.491)
89.771.897.083
77.851.204.079
2o,27 2o,28
75.177.192.315 (14.245.927.962)
46.224.668.501 (9.173.888.168)
2m,16
14.073.117.841
15.105.940.032
29
75.004.382.194 10.546.746.171
52.156.720.365 22.097.137.943
85.551.128.365
74.253.858.308
4.220.768.718
3.597.345.771
Jumlah pendapatan underwriting Beban Underwriting Beban Klaim Klaim bruto Klaim retrosesi Kenaikan estimasi klaim retensi sendiri Jumlah beban klaim Beban Komisi - Netto Jumlah beban underwriting Hasil Underwriting Hasil Investasi
2b,30
4.933.178.407
4.370.948.973
Beban Usaha
2o,31
(4.974.853.923)
(4.419.001.735)
4.179.093.202
3.549.293.009
566.590.668
(225.788.861)
4.745.683.870
3.323.504.148
(1.925.067.020) 1.489.883.433
(462.507.809)
Jumlah pendapatan / (beban) pajak
(435.183.587)
(462.507.809)
Laba Bersih
4.310.500.283
2.860.996.339
Laba usaha per saham
11
11
Laba bersih per saham
11
9
Laba Usaha Pendapatan (beban) lain-lain-bersih
32
Laba sebelum pajak penghasilan 2b,19
Pendapatan/ (beban) pajak Pajak kini Pajak tangguhan
Laba Per Saham Dasar
2r,24
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini
3
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Laporan Perubahan Ekuitas 31 Maret 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Catatan
Modal Saham
Keuntungan Yang Belum Direalisasi atas Surat Berharga
Tambahan Modal disetor Bersih
Belum Ditentukan Penggunaanya
Cadangan Umum
Cadangan Khusus
Jumlah Ekuitas
Saldo, 31 Desember 2009 Keuntungan yang belum direalisasi atas SSB Laba bersih Saldo, 31 Maret 2010
22,23,24
77.668.752.200
1.197.562.873
6.686.343.793
44.314.092.940
7.619.227.633
5.000.161.196
142.486.140.635
--77.668.752.200
461.595.460 -1.659.158.333
--6.686.343.793
-4.310.500.283 48.624.593.223
--7.619.227.633
--5.000.161.196
461.595.460 4.310.500.283 147.258.236.378
Saldo, 31 Desember 2008 Keuntungan yang belum direalisasi atas SSB Laba bersih Saldo, 31 Maret 2009
22,23,24
63.093.333.200
479.490.254
3.447.277.993
35.124.262.330
7.619.227.633
5.000.161.197
114.763.752.606
--3.447.277.993
-2.860.996.339 37.985.258.669
--7.619.227.633
--5.000.161.197
(2.959.631.921) 2.860.996.339 114.665.117.024
--63.093.333.200
(2.959.631.921) -(2.480.141.667)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini
4
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Laporan Arus Kas Untuk tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) 2010
2009
Arus kas diperoleh dari aktivitas operasi Penerimaan premi Penerimaan komisi Penerimaan lain-lain Pembayaran komisi Pembayaran klaim Pembayaran premi retrosesi Pembayaran beban manjemen Pembayaran lain-lain
52.641.380.993 842.932.391 823.810.697 (156.404.765) (29.834.339.465) (7.299.395.356) (9.837.699.570) -
44.697.911.740 349.275.229 416.638.930 (187.744.550) (20.955.328.010) (10.934.626.879) (8.771.107.841) (132.875.677)
7.180.284.925
4.482.142.942
4.505.165.882 353.541.009.863 5.132.500.000 14.789.241.795 (355.972.769.858) (16.266.168.050) (8.000.000.000) (351.577.705)
4.911.251.399 295.857.954.566 2.619.520.663 500.000.000 (308.165.049.961) (2.000.000.000) (18.058.960)
(2.622.598.073)
(6.294.382.293)
Pembayaran dividen kas
-
-
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan
-
-
4.557.686.852
(1.812.239.351)
(34.590.674)
(71.923.802)
Kas dan bank pada awal tahun
38.962.910.055
4.720.683.868
Kas dan bank pada akhir tahun
43.486.006.233
2.836.520.715
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi Arus kas diperoleh dari aktivitas investasi Penerimaan hasil investasi Pencairan deposito Penjualan obligasi Penjualan reksadana Penjualan saham penyertaan Penjualan saham Penempatan deposito Perolehan obligasi Perolehan saham Perolehan reksadana Perolehan aktiva tetap Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi Arus kas diperoleh dari aktivitas pendanaan
Kenaikan (penurunan) bersih kas dan Setara kas Dampak perubahan kurs terhadap kas dan bank
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini
5
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan
1. Umum 1. a.
Latar belakang PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta notaris Anton Frederik Schut No. 15 tanggal 4 Juni 1953, pengganti dari Meester Karel Eduard Krijgsman notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. J.A.5/108/3 tanggal 17 Desember 1953 dan diumumkan dalam Berita Negara No.23 tanggal 19 Maret 1954, Tambahan Berita Negara No. 173. Perusahaan memperoleh izin operasionalnya, terakhir dari Direktorat Jendral Lembaga keuangan, Departemen Keuangan Republik Indonesia dalam suratnya No. 4440/MD/1986 tanggal 12 Juli 1986. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri keuangan No. KEP-075/KM.12/2006 tanggal 25 Agustus 2006, Perusahaan mendapat izin membuka kantor cabang dengan prinsip Syariah. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Ny. Indah Fatmawati, SH, pengganti Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, notaris di Jakarta No. 19 tanggal 9 Nopember 2004 mengenai peningkatan modal dasar dari Rp. 70.000.000.000 menjadi Rp. 90.000.000.000. Perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C28165.HT.01.04.TH.2004 tanggal 10 Nopember 2004. Perusahaan mendapat persetujuan untuk mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta (BEJ) berdasarkan surat persetujuan BEJ No. S-III/BEJ.I.1/V/1994 tanggal 9 Mei 1994 dan Bursa Efek Surabaya (BES) berdasarkan surat persetujuan BES No. 13/EMT/LIST/BES/IV/97 tanggal 7 April 1997. Sesuai dengan pasal 2 Anggaran Dasar Perusahaan, lingkup kegiatan Perusahaan bergerak dalam bidang reasuransi. Perusahaan beroperasi secara komersil mulai tahun 1953. Perusahaan beralamat di Plaza Marein, Lt. 18 Jl. Jend. Sudirman Kav. 76- 78 Jakarta 12910.
b.
Penawaran umum efek perusahaan Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 52 tanggal 7 Juni 1989 yang diaktakan dengan Akta Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, notaris di Jakarta, disetujui untuk meningkatkan modal disetor menjadi 5.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp. 1.000 per saham. Peningkatan ini telah disetujui Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-5630.HT.01.04.TH.89 tanggal 23 Juni 1989.
6
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan
1. Umum (lanjutan) Berdasarkan surat izin emisi saham dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No. SI038/SM/MK.10/1989 tanggal 25 Juni 1989, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan penawaran umum efek kepada masyarakat sebanyak 2.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dengan harga Rp. 5.000 per saham. Sejak Penawaran Umum Efek tersebut, Perusahaan telah melakukan hal-hal sebagai berikut: Tahun
1990
Keterangan
Jumlah Saham yang Beredar Setelah Transaksi
Peningkatan modal dasar dari Rp 10 milyar menjadi Rp 30 milyar Penawaran umum terbatas sebanyak 2.100.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dengan harga Rp 3.000 per saham. Sesuai dengan surat efektif penyertaan pendaftaran dari Bapepam tanggal 24 Maret 1990
1994
Penerbitan 9.100.000 saham bonus, setiap pemegang 1 saham lama menerima 1 saham bonus
1997
Peningkatan modal dasar dari Rp 30 milyar menjadi Rp 70 milyar Perubahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 menjadi Rp 500
9,100,000
18,200,000
36,400,000
2000
Perubahan nilai nominal saham dari Rp 500 menjadi Rp 200 dengan rasio perbandingan pemecahan saham 1:2,5 kali
91,000,000
2004
Penerbitan 9.100.000 saham bonus, setiap pemegang 10 saham lama menerima 1 saham bonus
100,100,000
7
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan
1. Umum (lanjutan) 2005
Pembagian 18.200.000 dividen saham dengan nilai nominal Rp 200 per saham dengan harga Rp 400 per saham
118.300.000
Peningkatan modal dasar dari Rp 70 milyar menjadi Rp 90 milyar
2009
Penawaran umum terbatas sebanyak 197.166.666 saham dengan rasio setiap pemegang saham yang memiliki 3 saham mempunyai hak untuk membeli 5 saham baru yang ditawarkan dengan harga Rp 200 per saham.
315,466,666
Penerbitan 17.206.830 saham bonus dengan nilai nominal Rp. 200 per saham, setiap pemegang 55 saham lama menerima 3 saham bonus.
332.673.496
Pembagian 55.670.265 dividen saham dengan nilai nominal Rp. 200 per saham dengan harga Rp. 320 per saham, setiap pemegang 34 saham lama menerima 6 dividen saham.
388.343.761
Pada tanggal 31 Desember 2009 semua saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. c.
Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Karyawan Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 24 Juni 2009 yang diaktakan dengan akta Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, No. 4, dan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 24 Mei 2008 yang berita acaranya telah diaktakan dengan akta Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, No. 120, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan per tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Direktur Utama Direktur
2010 Dr. Tjan Soen Eng Hardjono, SE, MM, ASAI, AAI-J
2009 Dr. Tjan Soen Eng Hardjono, SE, MM, ASAI, AAI-J
Ir. Sarkoro Handajani, MM
Herlani Sunardi, SE
Drs. Robby Loho Ronni Widjaja, SE Achmad Hadad Rauf, SH Drs. Agus Muharam, MSc, ASAI, AAI-J
Drs. Robby Loho Ronni Widjaja, SE Acmad Hadad Rauf, SH Dirman Pardosi, Amd, AJ, FSAI, AAI-J
8
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan
1. Umum (lanjutan) Susunan Komite Audit Perusahaan pada Tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Ketua Anggota
2010 Ir. Sarkoro Handajani, MM Herlani Sunardi, SE H.D. Karim, SE
2009 Herlani Sunardi, SE Suyud Subakti H.D. Karim, SE
Gaji dan tunjangan lainnya untuk Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebesar Rp. 1.314.048.921 dan Rp. 1.132.614.850 masing-masing untuk periode 31 Maret 2010 dan 2009. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 perusahaan mempunyai karyawan tetap sebanyak 93 dan 88 karyawan. 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan ini telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang antara lain meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Bapepam bagi perusahaan yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat. Dasar Pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan adalah konsep biaya historis (historical cost) kecuali saham, reksadana dan efek hutang yang dinilai berdasarkan nilai pasar sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas kedalam aktifitas operasi, investasi, dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah.
9
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (lanjutan) b. Investasi Deposito Berjangka Deposito berjangka terdiri dari deposito wajib dan deposito biasa dinyatakan sebesar nilai nominal. Investasi Efek Ekuitas dan Efek hutang yang Nilai Wajarnya Tersedia Investasi efek diperdagangkan disajikan sebesar nilai wajar yaitu sebesar harga pasar. Laba atau rugi belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar disajikan dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Nilai wajar efek yang dijual ditentukan dengan metode identifikasi khusus. Pemindahan kelompok investasi efek diperdagangkan menjadi investasi efek tersedia dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Pada tanggal perubahan kelompok, laba atau rugi yang belum direalisasi pada tanggal transfer yang telah tercatat sebagai penghasilan tidak boleh dihapuskan. Investasi dalam efek tersedia dijual dinyatakan sebesar nilai wajar yaitu sebesar harga pasar. Laba atau rugi belum direalisasi dicatat sebagi komponen ekuitas dan diakui sebagi penghasilan atau beban pada saat laba atau rugi tersebut direalisasi. Unit Penyertaan Reksadana Unit penyertaan reksadana disajikan sebesar nilai aktiva bersih. Kenaikan (penurunan) nilai aktiva bersih unit penyertaan reksadana disajikan dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Penyertaan Langsung dalam Bentuk Saham Investasi dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20% yang harga pasarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan. Properti Investasi Properti investasi adalah properti yang dikuasai oleh pemilik atau penyewa melalui sewa pembiayaan untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti investasi dicatat menggunakan model nilai wajar dan dinyatakan sebesar nilai wajar. c. Kas dan bank Saldo kas dan bank tidak termasuk deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu 3 bulan atau kurang karena sesuai dengan Pedoman Akuntansi Asuransi Indonesia (PAKASI) harus dicatat sebagai bagian dari investasi.
10
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (lanjutan) d. Piutang reasuransi Piutang Reasuransi disajikan sebesar nilai bersih setelah dikurangi biaya komisi dan penyisihan piutang ragu-ragu. Jumlah piutang reasuransi akan dikompensasikan dengan hutang reasuransinya, apabila kontrak reasuransi menyatakan adanya kompensasi. e. Piutang retrosesi Piutang retrosesi disajikan sebesar nilai bersih setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu. Jumlah piutang retrosesi akan dikompensasikan dengan hutang retrosesinya, apabila kontrak retrosesi menyatakan adanya kompensasi. f. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa Perusahaan mempunyai transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa. Definisi pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang dipakai adalah sesuai dengan yang diatur dalam PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan syarat dan kondisi normal, sebagaimana dilakukan dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan pada laporan keuangan. g. Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing perusahaan asuransi (ceding) dan retrosesioner pada akhir tahun. h. Aktiva tetap dan penyusutan Aktiva tetap dipertanggungjawabkan dengan menggunakan model biaya dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Penyusutan aktiva tetap, kecuali tanah yang tidak disusutkan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan tarif sebagai berikut: Persentase 5% 20% 12,5% – 25%
Bangunan Kendaraan bermotor Inventaris kantor
11
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (lanjutan) Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan langsung pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi ke aktiva yang bersangkutan. Nilai buku aktiva tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam tahun berjalan. Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan i.
Aktiva tetap yang tidak digunakan Tanah dan bangunan yang tidak digunakan dan diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual dicatat terpisah dari aktiva tetap, berdasarkan nilai terendah antara jumlah tercatat atau nilai realisasi bersih, aktiva tetap tersebut tidak disusutkan.
j.
Biaya dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka dibebankan sesuai masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
k. Hutang reasuransi Hutang klaim reasuransi diakui pada saat jumlahnya disepakati untuk dibayar. Jumlah hutang reasuransi akan dikompensasikan dengan piutang reasuransinya, apabila kontrak reasuransi menyatakan adanya kompensasi. l.
Hutang retosesi Hutang premi retrosesioner sehubungan dengan reasuransi ulang (retrosesi) kepada perusahaan asuransi lain dicatat di neraca setalah dikurangi pendapatan komisi dan klaim yang terjadi. Jumlah hutang retrosesi akan dikompensasikan dengan piutang retrosesinya, apabila kontrak retrosesi menyatakan adanya kompensasi.
m. Estimasi klaim retensi sendiri Estimasi klaim retensi sendiri adalah jumlah yang menjadi tanggungan perusahaan sehubungan dengan klaim yang masih dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan. Disajikan dalam neraca berdasarkan penelaahan secara teknis asuransi.
12
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (lanjutan) n. Premi yang belum merupakan pendapatan Premi yang belum merupakan pendapatan diakui dan dicatat pada tanggal neraca sebesar 40% dari premi retensi sendiri sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 dan berdasarkan surat keputusan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan Departemen Keuangan Republik Indonesia No. S-4212/LK/2000 tanggal 23 Agustus 2000, perhitungan premi retensi sendiri adalah sebesar premi neto setelah dikurangi dengan biaya akuisisi (komisi neto). o. Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan premi bruto dan beban premi retrosesi diakui dan dicatat berdasarkan tanggal statement of account diterima. Beban klaim diakui pada saat timbulnya kewajiban untuk memenuhi klaim. Beban lainnya diakui berdasarkan metode akrual (acrual basis). Penghasilan sewa unit perkantoran diakui sebagai pendapatan berdasarkan masa sewa masingmasing unit perkantoran tersebut. p. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs pada saat terjadinya transaksi. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dilaporkan kedalam mata uang Rupiah dengan mempergunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, nilai tukar satu dolar Amerika Serikat yang digunakan adalah Rp. 9.115 dan Rp. 11.575. q. Pajak penghasilan Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagi pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability method). Tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku digunakan dalam menentukan besarnya jumlah pajak penghasilan tangguhan.
13
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (lanjutan) Saldo rugi fiskal yang dapat di kompensasi diakui sebagai aktiva pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal dimasa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Penilaian penyisihan dibentuk atas bagian aktiva pajak tangguhan yang diperkirakan tidak dapat direalisasi dimasa yang akan datang. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. Pajak kini dihitung berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. r. Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika karyawan telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam satu periode akuntansi. Imbalan pasca kerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika karyawan telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Kewajiban dan beban diukur dengan menggunakan teknik actuaría yang menyangkut pula kewajiban konstruktif yang timbal dari praktik kebiasaan perusahaan. Dalam perhitungan kewajiban, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit. Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, Perusahaan berkomitmen untuk: (i) memberhentikan seorang atau sekelompok karyawan sebelum tanggal pensiun normal; atau (ii) menyediakan pesangon bagi karyawan yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela s. Laba bersih per saham dasar Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian mempertimbangkan pula efek lain yang diterbitkan bagi semua efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif yang beredar sepanjang periode pelaporan. t.
Biaya emisi saham Efektif tanggal 1 Januari 2000, berdasarkan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, beban yang terjadi sehubungan dengan penawaran saham Perusahaan (termasuk hak memesan terlebih dahulu) kepada publik dibebankan sebagai “Tambahan Modal Disetor”.
14
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan
3. Deposito Berjangka
Pihak hubungan istimewa: Rupiah PT Bank ICB Bumiputera Tbk
Pihak ketiga: Rupiah PT Bank Jawa Barat PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Syariah Mega Indonesia PT Bank Windu Kentjana International Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Syariah PT Bank Muamalat Tbk PT Bank Tabungan Negara Syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Danamon Tbk PT Bank Tabungan Negara Tbk PT Bank Panin Tbk PT Bank Permata Syariah Dolar Amerika PT Bank CIMB Niaga Tbk (2010: USD 427.088,59 ; 2009: USD 0,00) PT Bank Danamon Tbk (2010: USD 0,00 ; 2009: USD 100.000) Jumlah
15
2010
2009
-
14.455.572.603 14.455.572.603
24.769.831.935 20.104.592.082 10.528.964.084 9.000.000.000 7.000.000.000 7.000.000.000 6.808.868.004 3.500.000.000 408.074.692 -
4.500.000.000 5.396.526.392 9.000.000.000 18.548.941.832 6.200.000.000 2.000.000.000 2.594.871.416 12.500.000.000 9.094.100.288 5.000.000.000 1.862.644.264
3.892.912.498
-
93.013.243.295 93.013.243.295
1.157.500.000 77.854.584.192 92.310.156.795
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
4. Deposito Jaminan Deposito jaminan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 ditempatkan pada bank-bank berikut: 2010
2009
-
304.501.264
5.124.508.125 5.124.508.125
1.916.314.970 976.428.239 300.000.000 3.497.244.473
Pihak hubungan istimewa: Rupiah PT Bank ICB Bumiputera Tbk Pihak ketiga: Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Syariah Mega Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Jumlah
Deposito jaminan merupakan dana jaminan dalam bentuk deposito berjangka atas nama Menteri Keuangan qq Perusahaan. Menurut Peraturan Pemerintah No. 73/1992 pasal 7 ayat (1) dan ayat (4) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 69/1999 dan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 pasal 36 ayat (1), jumlah dana jaminan adalah 20% dari modal setor minimum yang dipersyaratkan ditambah 1% dari premi neto. Pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan telah memenuhi ketentuan tersebut.
16
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
5. Efek Tersedia untuk Dijual a. Efek hutang – Pihak ketiga
FR0022 Tahun 2003 Federal Internasional Finance 8 C Bank Mandiri SO I Tahun 2009 Bank Panin II SO II Tahun 2007 FR0017 Tahun 2003 Indofood Sukses Makmur V 2009 Bank Panin III Tahun 2009 Bank Permata I SO Tahun 2006 Bank Panin II Seri B Tunas Financindo Sarana V Tahun 2008 SBSN Ijarah 1 IFR 0001 Tahun 2008 Sukuk Negara Ritel SRO Wom Finance IV A Tahun 2007 Bank Mega SO II Tahun 2007 Excelcomindo 2 Tahun 2007 Indosat III B Tahun 2003 Jasa Marga XI Seri P Bank BRI SO I Indofood Sukses Makmur III 2004 Jumlah obligasi
Peringkat 2010*) AAAA+ A AA A A+ A AA A+ AA+ AA-
2010 13.859.300.000 13.227.500.000 10.150.000.000 8.153.100.000 7.664.300.000 6.138.600.000 5.025.000.000 5.017.500.000 4.913.500.000 3.016.200.000 2.294.600.000 2.158.000.000 2.000.600.000 2.000.600.000 1.979.800.000 1.022.700.000 1.010.100.000 89.631.400.000
Peringkat 2009*) AAA A A+ A AA A+ AA+ AAAA+ AA+
2009 13.365.300.000 11.651.900.000 7.827.300.000 7.360.500.000 4.836.500.000 4.418.500.000 2.971.500.000 1.996.000.000 2.089.800.000 2.002.400.000 1.997.400.000 1.893.600.000 1.028.000.000 990.900.000 5.193.000.000 2.010.000.000 71.632.600.000
*) Didasarkan hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 terjadi kenaikan (penurunan) harga pasar investasi dalam efek hutang tersedia untuk dijual yang belum direalisasi masing-masing sebesar Rp. 436.500.000 dan Rp. (2.959.631.920)
17
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
5. Efek Tersedia untuk Dijual (lanjutan) b. Efek ekuitas untuk diperdagangkan 2010
2009
132.860
138.600
3.654.000.000 1.872.450.000 789.750.000 268.000 22.500 6.316.623.360
43.000 1.694.273.000 1.694.454.600
Pihak hubungan istimewa: PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk Pihak ketiga: PT Tambang Batubara Tbk PT Semen Gresik Tbk PT Unilever Indonesia Tbk PT Intiland Development Tbk PT Buana Finance Tbk Jumlah
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi masingmasing sebesar Rp. 488.429.260 dan Rp. (596.623.880). 6. Reksadana untuk Diperdagangkan
2010 Pihak ketiga: Reksadana Fortis Equitra Jumlah
7.987.928.178 7.987.928.178
2009 -
Pada tanggal 31 Maret 2010 keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi sebesar Rp. (12.071.822).
18
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) 7. Penyertaan Langsung Dalam Bentuk Saham Penyertaan langsung dalam bentuk saham terdiri dari: 2010 Persentase Pemilikan % Pihak ketiga: PT Asuransi Maipark Indonesia PT Sapta Pirsa Mandiri PT 3P Menara Proteksi Indonesia PT Pemeringkat Efek Indonesia Jumlah
0,71 5,00 0,25 0,17
2009
Nilai Penyertaan Rp
Persentase Pemilikan %
320.000.000 20.000.000 10.000.000 10.000.000 360.000.000
0,71 5,00 0,25 0,17
Nilai Penyertaan Rp 320.000.000 20.000.000 10.000.000 10.000.000 360.000.000
Penyertaan pada PT Asuransi Maipark Indonesia merupakan penyertaan pada Perusahaan Asuransi Spesial Risiko Khusus (PASRK) yang didirikan dalam rangka melaksanakan Surat Edaran Direktur Jenderal Lembaga Keuangan No. 1505/LK/2002 tanggal 12 April 2002. Tanggal efektif penyertaan saham adalah16 Desember 2003. 8. Properti Investasi Properti investasi merupakan investasi pada unit satuan kantor Sudirman Plaza Tower II seluas 1.842 m2 yang berlokasi di Jl. Jenderal Sudirman Kavling 76 – 77 – 78 Jakarta. Bangunan ini disewakan kepada pihak ketiga. Hasil dari sewa tersebut dicatat dalam akun “hasil investasi” pada laporan laba rugi (lihat catatan 30). Perusahaan menggunakan model nilai wajar dalam mencatat nilai properti investasi. Berdasarkan laporan penilai Felix Sutandar dan Rekan tanggal 4 Februari 2010, nilai properti pada tahun 2009 adalah sebesar Rp. 35.713.000.000. Sedangkan berdasarkan laporan penilai PT Inti Utama Penilai tanggal 10 Maret 2009, nilai properti pada tahun 2008 adalah sebesar Rp. 35.637.000.000. Perubahan properti investasi adalah sebagai berikut: 2009 35.637.000.000 76.000.000 35.713.000.000
Saldo awal tahun Kenaikan nilai wajar tahun 2007 Penambahan tahun berjalan Kenaikan nilai wajar tahun 2008 Kenaikan nilai wajar tahun 2009 Saldo akhir tahun
19
2008 34.087.863.652 11.136.348 528.963.289 9.036.711 35.637.000.000
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
9
Kas dan Bank
Kas Bank: Pihak ketiga: Rupiah: PT Bank BTPN PT Bank Mega Syariah PT Bank Danamon Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Panin Tbk US Dollar: PT Bank Danamon Tbk (2010: USD 96.048,90 ; 2009: USD 0,00) PT Bank CIMB Niaga Tbk (2010: USD 999,85; 2009: USD 205.344,40) PT Bank Panin Tbk (2010: USD 914.57; 2009: USD 981,78) Jumlah
20
2010 20.000.000
2009 15.000.000
40.739.216.846 1.467.348.736 244.874.559 119.726.383 997.000 907.047
90.103.115 111.212.913 230.647.495 1.331.658
875.485.724
-
9.113.633
2.376.861.430
8.336.305 43.486.006.233
11.364.104 2.836.520.715
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
10. Transaksi Hubungan Istimewa Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: No.
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa 1. PT Bank ICB Bumiputera Tbk
Hubungan Mempunyai pemegang saham yang sama dengan Perusahaan
Sifat saldo akun/transaksi Deposito berjangka
2. PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk
Mempunyai pengurus yang Sekuritas, piutang sama dengan Perusahaan reasuransi, dan hutang reasuransi
3. PT Asuransi Bumida 1967
Mempunyai pemegang saham yang sama dengan Perusahaan
Piutang Reasuransi, dan hutang reasuransi
4. AJB Bumiputera 1912
Pemegang saham
Piutang Reasuransi, dan hutang reasuransi
21
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
10 Transaksi Hubungan Istimewa (lanjutan) 2010 Prosentase terhadap jumlah aktiva/kewajiban/ pendapatan atau biaya yang terkait
Rp.
Deposito PT Bank ICB Bumiputera Tbk Efek ekuitas PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk Piutang Reasuransi AJB Bumiputera 1912 PT Asuransi Bumida 1967 PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk Hutang Reasuransi AJB Bumiputera 1912 PT Asuransi Bumida 1967 PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk
Pendapatan premi bruto AJB Bumiputera 1912 PT Asuransi Bumida 1967 PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk
Beban klaim bruto AJB Bumiputera 1912 PT Asuransi Bumida 1967 PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk
Beban komisi AJB Bumiputera 1912 PT Asuransi Bumida 1967 PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk
2009 Prosentase terhadap jumlah aktiva/kewajiban/ pendapatan atau biaya yang terkait
Rp.
-
-
14.760.073.866
5.30971
132.860
0.00004
138.600
0.00005
3.222.579.715 560.102.016 3.782.681.731
0.85606 0.14879 -
2.228.033.408 412.029.409 133.747.006 2.773.809.823
0.80150 0.14822 0.04811
2.540.158.314 2.540.158.314
0.01108
-
-
6.021.836.554 789.558.526 368.433.178 7.179.828.258
4.76365 0.62459 0.29145
5.806.333.987 517.240.740 243.909.024 6.567.483.751
5.26393 0.46892 0.22112
2.328.806.879 728.744.572 2.848.932.196 5.906.483.647
3.09776 0.96937 3.78962
5.238.035.323 13.332.459 83.918.584 5.335.286.366
11.33169 0.02884 0.18155
467.186.557 131.334.673 71.664.684 670.185.914
4.42872 1.24499 0.67935
443.553.313 82.389.915 25.804.024 551.747.252
2.00729 0.37285 0.11678
22
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
11. Piutang Reasuransi Rincian piutang reasuransi adalah sebagai berikut: Dalam Rupiah Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (catatan 10) Pihak ketiga: PT Asuransi Winterthur Life Indonesia PT AIA Financial PT Prudential Bancbali PT Asuransi Sequise Life PT Panin Life Tbk PT Asuransi Sinarmas PT Jasa Cipta Rembaka Broker PT Asuransi Commonwealth Life PT Asuransi Beringin Jiwa Sejahtera PT Asuransi Parolamas PT Asuransi Jiwasraya PT AIG Lippo Life PT Asuransi Allianz Utama Indonesia PT Asuransi Central Asia Tbk PT Asuransi Allianz Life Indonesia Lain-lain dibawah Rp. 1 Milyar Jumlah pihak ketiga Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah
2010
2009
3.782.681.731
2.773.809.823
13.112.542.151 6.637.374.629 5.256.775.316 3.342.134.432 2.280.709.560 1.761.089.797 1.579.506.567 1.486.017.726 1.478.848.147 1.139.969.925 1.105.254.596 9.549.280.422 48.729.503.268 52.512.184.999 (750.006.621) 51.762.178.378
5.071.815.698 1.958.389.663 2.703.324.671 1.004.847.797 1.745.996.932 3.448.993.573 1.906.703.435 1.368.080.168 1.324.378.556 11.514.744.070 32.047.274.563 34.821.084.386 (750.006.621) 34.071.077.765
2010 46.565.896.780 764.596.191 843.723.407 3.587.962.000 51.762.178.378
2009 23.250.359.390 7.394.623.928 461.174.161 2.964.920.286 34.071.077.765
Analisis umur piutang reasuransi adalah sebagai berikut: Dalam Rupiah Jatuh tempo < 30 hari Jatuh tempo 31 – 60 hari Jatuh tempo 61- 90 hari Jatuh tempo > 91 hari
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang reasuransi.
23
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
12. Piutang Retrosesi Pihak ketiga: Dalam Negeri: PT Reasuransi International Indonesia PT Reasuransi Nasional Indonesia PT Tugu Reasuransi Indonesia PRNI OBO, ARC, Indonesia Luar Negeri: AON Benfield Singapore Asia Reinsurance Brokers PTE Ltd The Toa Reins Co. Ltd Lain-lain dibawah Rp. 100 juta Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
2010
2009
34.361.798 22.578.803 18.653.548 269.167 75.863.316
635.142.114 635.142.114
4.427.668.655 1.633.976.565 421.767.111 6.483.412.331 6.559.275.647 (347.197.281) 6.212.078.366
567.722.397 118.787.704 103.496.971 656.171.387 1.446.178.459 2.081.320.573 (428.019.583) 1.653.300.990
Analisis umur piutang retrosesi adalah sebagai berikut: Dalam Rupiah Jatuh tempo < 30 hari Jatuh tempo 31 - 60 hari Jatuh tempo 61- 90 hari Jatuh tempo > 91 hari
2010 4.722.109.246 408.435.963 1.081.533.157 6.212.078.366
2009 34.053.672 1.472.243.937 147.003.381 1.653.300.990
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang reasuransi.
24
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
13. Aktiva Tetap – Pemilikan Langsung 2010 Biaya perolehan Bangunan Kendaraan bermotor Perabot kantor Jumlah biaya perolehan
Awal
Penambahan
Pengurangan
Akhir
17.954.745.754 2.525.300.000 1.607.921.724 22.087.967.478
172.750.000 75.853.735 248.603.735
13.765.365 13.765.365
17.954.745.754 2.698.050.000 1.670.010.094 22.322.805.848
2.912.288.536 645.438.333 1.065.408.450 4.623.135.319 17.464.832.159
252.365.962 134.902.500 75.772.543 463.041.005
13.765.366 13.765.366
3.164.654.498 780.340.833 1.127.415.627 5.072.410.958 17.250.394.890
Awal
Penambahan
Pengurangan
Akhir
17.954.745.754 2.092.750.000 1.385.986.332 21.433.482.086
18.058.960 18.058.960
-
17.954.745.754 2.092.750.000 1.404.045.292 21.451.541.046
1.902.949.687 1.319.543.333 787.349.406 4.009.842.426 17.423.639.660
252.365.962 97.012.499 68.214.241 417.592.702
-
2.155.315.649 1.416.555.832 855.563.647 4.427.435.128 17.024.105.918
Akumulasi penyusutan Bangunan Kendaraan bermotor Perabot kantor Jumlah akumulasi penyusutan Nilai buku
2009 Biaya perolehan Bangunan Kendaraan bermotor Perabot kantor Jumlah biaya perolehan Akumulasi penyusutan Bangunan Kendaraan bermotor Perabot kantor Jumlah akumulasi penyusutan Nilai buku
25
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
13. Aktiva Tetap – Pemilikan Langsung (lanjutan) Jumlah penyusutan yang dibebankan pada operasi adalah sebesar Rp. 463.091.005 dan Rp. 417.592.703 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada 31 Maret 2010 dan 2009. Aktiva tetap Perusahaan telah diasuransikan pada PT Asuransi Umum Bumiputeramuda 1967 dan PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk (pihak hubungan istimewa) dan PT Sarana Lindung Upaya (pihak ketiga) terhadap risiko kerusakan dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp. 13.127.200.000 dan Rp. 9.716.400.000 masing-masing pada 31 Desember 2009 dan 2008. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan. Pengurangan aktiva tetap untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2010 merupakan penghapusan dan penjualan inventaris kantor. 14. Aktiva lain-lain – Rupa-rupa 2010 6.117.998.238 2.960.130.024 211.768.130 2.916.617.490 12.206.513.882
Aktiva tetap tidak digunakan Piutang lain-lain Asuransi dibayar dimuka Lain-lain
26
2009 6.117.998.238 1.109.434.249 91.215.829 1.118.726.103 8.437.374.419
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
14. Aktiva lain-lain – Rupa-rupa (lanjutan) Aktiva tetap yang tidak digunakan merupakan tanah dan bangunan yang tidak digunakan dan terletak di Graha Marein, Jl. Palmerah Utara No. 100 Jakarta 11480. Saat ini, aktiva tetap tersebut tidak digunakan untuk kegiatan operasional Perusahaan, dan Perusahaan berencana untuk menjual aktiva tetap tersebut. Piutang lain-lain merupakan piutang kepada pemegang polis syariah dan piutang ujroh (komisi). Asuransi dibayar dimuka merupakan biaya dibayar dimuka atas asuransi aktiva tetap Perusahaan. Bunga masih harus diterima merupakan pendapatan bunga deposito dan bunga obligasi yang masih harus diterima. Piutang karyawan merupakan pinjaman karyawan sehubungan dengan pembelian kendaraan bermotor yang dikenakan bunga sebesar 4% dengan jangka waktu 1-3 tahun.
15. Hutang Reasuransi Hutang reasuransi terdiri dari: Dalam Rupiah Pihak hubungan istimewa (catatan 10)
2010 2.540.158.314
2009 -
Pihak ketiga: PT Bringin Sejahtera Arta Makmur PT Asuransi Bangun Askrida PT Asuransi Wanaartha Life PT Asuransi Maipark Indonesia National Reinsurance Corporation PT Asuransi Recapital PT Asuransi Allianz Utama Indonesia PT Asuransi Allianz Life Indonesia PT Asuransi Ramayana JLT Asia PT Simas Life Indonesia PT Asuransi Dayin Mitra Tbk PT Lippo General Insurance Lain-lain dibawah Rp. 100 juta Jumlah pihak ketiga Jumlah
1.377.393.445 899.686.933 813.013.622 630.341.908 319.622.075 258.979.682 200.322.432 165.395.569 152.396.541 134.917.667 295.054.344 5.247.124.218 7.787.282.532
-
27
2.622.737.267 1.314.747.916 776.633.444 548.600.377 5.262.719.004 5.262.719.004
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
15. Hutang Reasuransi (lanjutan) Analisa umur hutang Reasuransi sebagai berikut:
Dalam Rupiah Jatuh tempo < 30 hari Jatuh tempo 31 - 60 hari Jatuh tempo 61- 90 hari Jatuh tempo > 91 hari
2010 7.354.633.524 (137.205.477) (70.984.240) 640.838.725 7.787.282.532
2009 5.482.094.909 (81.007.772) 153.554.089 (291.922.222) 5.262.719.004
2010
2009
36.633.050.433 5.186.807.300 3.992.965.447 13.710.226.274 8.862.988.450 68.386.037.904 14.073.117.841
25.059.887.972 4.772.273.962 2.736.925.079 10.528.496.997 8.669.795.999 51.767.380.009 15.105.940.032
16. Estimasi Klaim Retensi Sendiri Dalam Rupiah Jenis pertanggungan Kebakaran Pengangkutan laut Rangka kapal Kendaraan bermotor dan lain-lain Jiwa Kenaikan estimasi klaim retensi sendiri
Jumlah klaim yang sudah terjadi namun belum dibukukan (IBNR) adalah sebesar Rp. 6.216.912.537 dan Rp. 4.706.125.455 masing-masing pada 31 Maret 2010 dan 2009.
28
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
17. Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan Dalam Rupiah Jenis pertanggungan Kebakaran Pengangkutan laut Rangka kapal Kendaraan bermotor dan lain-lain Jiwa (Kenaikan) penurunan premi yang belum merupakan pendapatan
2010
2009
16.036.789.629 4.142.960.695 2.503.997.356 15.020.592.746 84.249.094.001 121.953.434.427
18.566.483.696 4.381.251.174 3.874.929.138 13.635.481.556 38.941.698.672 79.399.844.236
6.851.571.752
6.110.816.491
2010
2009
590.825.053 410.804.356 370.793.313 1.372.422.722
380.907.710 234.918.624 615.826.334
10.701.859.881 2.442.770.539 1.529.912.552 937.131.880 15.611.674.852 16.984.097.574
5.976.054.081 6.602.405.446 341.178.525 12.919.638.052 13.535.464.386
18. Hutang Retrosesi Pihak ketiga: Dalam negeri: PT Reasuransi Internasional Indonesia PT Reasuransi Nasional Indonesia PT Tugu Reasuransi Indonesia Luar negeri: Munich Reinsurance Co. Swiss Re National Reinsurance Corporation Lain-lain (dibawah Rp. 1 milyar) Jumlah
29
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
18. Hutang Retrosesi (lanjutan) Analisa umur hutang retrosesi sebagai berikut:
Dalam Rupiah Jatuh tempo < 30 hari Jatuh tempo 31 - 60 hari Jatuh tempo 61- 90 hari Jatuh tempo > 91 hari
2010 10.983.676.281 6.000.421.293 16.984.097.574
2009 4.931.854.382 2.804.177.931 5.799.432.073 13.535.464.386
2010 4.911.806 1.146.563.905 1.151.475.711
2009 4.593.626 4.593.626
2010 85.777.481 1.325.142 477.698.506 1.925.067.020 15.390.000 2.505.258.149
2009 97.490.167 16.335.506 113.825.673
2010 (1.925.067.020) 1.489.883.433 (435.183.587)
2009 (462.507.809) (462.507.809)
19. Perpajakan a. Pajak dibayar dimuka Dalam Rupiah Pajak pertambahan nilai (PPn) – Masukan Pajak penghasilan Pasal 25
b. Hutang pajak
Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan pasal 29 Pajak pertambahan nilai (PPN) - Keluaran
c. Manfaat / (beban) pajak
Pajak kini Pajak tangguhan
30
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
19. Perpajakan (lanjutan) Pajak kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi dengan taksiran laba kena pajak (rugi fiskal) untuk periode 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Dalam Rupiah Laba sebelum pajak penghasilan sesuai dengan Laporan laba rugi
2010
2009
4.745.683.874
3.323.504.150
Beda waktu: Kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan Penyusutan aktiva tetap Kenaikan estimasi klaim retensi sendiri
6.129.384.688 (292.627.813) 1.510.787.082
(3.617.013.790) (34.934.661) 2.516.600.599
636.739.007 (5.854.727.481) 6.875.239.357 6.875.239.357
375.943.278 9.030.120 (4.207.537.884) (1.634.408.188) (1.634.408.188)
1.925.067.020 1.925.067.020
-
(1.146.563.905) 778.503.115
-
Beda tetap: Beban yang tidak dapat dikurangkan Sumbangan Penghasilan yang dikenakan pajak yang bersifat final Laba (rugi) fiskal tahun berjalan Laba kena pajak (Total akumulasi rugi) Taksiran pajak penghasilan badan: 28% x (2010 : Rp. 6.875.239.357) Dikurangi: Pajak penghasilan dibayar dimuka Taksiran hutang pajak penghasilan badan
31
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
19. Perpajakan (lanjutan) d. Pajak tangguhan Pada tahun 2009, akan berlaku peraturan perpajakan yang baru, diantaranya perubahan tarif pajak. Dalam menghitung pajak tangguhan digunakan tarif sebesar 25% menggantikan tarif pajak sebelumnya sebesar 28%. Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Rincian dari aset dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan per 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Aktiva Pajak Tangguhan Kenaikan nilai investasi properti Akumulasi rugi fiskal Piutang Aktiva tetap Estimasi klaim retensi sendiri Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja Penyisihan penurunan reksadana Kewajiban Pajak tangguhan Kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan Aktiva (Kewajiban) Pajak Tangguhan – Bersih
32
2010
2009
(812.568.174) (490.322.457) (70.633.503) 28.562.731 (3.256.889.306) 111.599.357 (453.296.651) (4.943.548.003)
(5.648.457) 470.295.971 580.365.439 68.175.324 2.419.908.282 120.839.814 422.916.050 4.076.852.423
1.470.897.555 (3.472.650.448)
7.874.395.681 (3.797.543.258)
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
20. Modal Saham Susunan pemegang saham Perusahaan per 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010
Dalam Rupiah ABN AMRO Bank N.V, Singapura RBS Coutts Bank Ltd, Singapura AJB Bumiputera 1912 Felicity Gold Corporation UBS AG, Cabang Hongkong Masyarakat (dengan persentase pemilikan perorangan kurang dari 5%) Jumlah
Jumlah lembar saham 117.747.714 81.606.104 76.477.268 23.230.512 19.696.256
Persentase pemilikan 30,32 21.01 19,69 5,98 5,07
Jumlah modal 23.549.542.800 16.321.220.800 15.295.453.600 4.646.102.400 3.939.251.200
69.585.907 388.343.761
17,93 100,00
13.917.181.400 77.668.752.200
2009
Dalam Rupiah ABN AMRO Bank N.V, Singapura RBS Coutts Bank Ltd, Singapura AJB Bumiputera 1912 Felicity Gold Corporation UBS AG, Cabang Hongkong Masyarakat (dengan persentase pemilikan perorangan kurang dari 5%) Jumlah
Jumlah lembar saham 95.650.837 66.291.666 62.125.323 18.871.008 16.000.000
Persentase pemilikan 30,32 21,01 19,69 5,98 5,07
Jumlah modal 19.130.167.400 13.258.333.200 12.425.064.600 3.774.201.600 3.200.000.000
56.527.832 315.466.666
17,93 100,00
11.305.566.400 63.093.333.200
33
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
21. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja a. Progam Pensiun Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk semua karyawan tetap lokal yang dikelola oleh Dana Pensiun PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk, serta telah mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia. Iuran pensiun dihitung dengan penilaian aktuaria yang dilakukan secara berkala. Jumlah iuran karyawan adalah 6% dari gaji pokok, sedangkan sisa pendanaan program pensiun akan ditanggung oleh perusahaan. Pada tanggal neraca, aktiva bersih dan kewajiban aktuaria adalah sebagai berikut: 2009 3.524.566.386 (3.325.202.969) 199.363.417
Aktiva bersih Kewajiban aktuaria Surplus
2008 2.455.863.319 (3.101.833.106) (635.969.787)
Aset bersih dan kewajiban aktuaria per 31 Desember 2009 dan 2008 dibuat berdasarkan laporan keuangan yang telah diaudit. Berdasarkan laporan dana pensiun PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk per 31 Desember 2007, kewajiban aktuaria dana pensiun dihitung dengan menggunakan metode Projected Benefit Cost Method-Attained Age Normal berdasarkan laporan aktuaria tanggal 19 Maret 2008 oleh aktuaris PT Katsir Imam Sapto Sejahtera Aktuaria. Asumsi Aktuaria Tingkat hasil investasi Tingkat kenaikan penghasilan dasar pensiun Tabel mortalita Tingkat pengunduran diri
: : : :
Tingkat pensiun dipercepat Tingkat cacat Biaya tambahan Pajak
: : : :
34
13% (2007 : 10%) per tahun 10% (2007 : 6%) per tahun CSO’80 10% untuk peserta yang berusia 20 tahun, menurun secara proporsional menjadi 0% untuk usia 50 tahun sebelum 20 April 1992 dan usia 45 tahun setelah 20 April 1992 Diasumsikan usia 45 tahun 10% dari table CSO’80 7,5% dari iuran normal Pajak atas manfaat pensiun ditanggung oleh penerima manfaat.
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
21. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja (lanjutan) Perusahaan mengambil kebijakan frekwensi penilaian aktuaria paling lama setiap 3 tahun sekali. b. Program Imbalan Kerja Perusahaan menghitung dan membukukan beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dihitung oleh PT Katsir Imam Sapto Sejahtera Aktuaria dengan laporan tanggal 22 Maret 2010 dan 4 Maret 2009. Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan kewajiban imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Usia pensiun normal Tingkat diskonto Estimasi kenaikan gaji di masa datang Tabel mortalita Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri Metode
: : : : : : :
55 tahun 10% 6% Tabel mortalita Indonesia II 5% 0% Projected Unit Credit
Rincian kewajiban diestimasi atas imbalan kerja adalah sebagai berikut:
Saldo awal tahun Ditambah : Beban Imbalan kerja tahun berjalan Biaya pemutusan hubungan kerja Saldo akhir tahun
35
2009 431.570.766
2008 550.367.888
121.848.682 553.419.448
(86.381.722) (32.415.400) 431.570.766
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
21. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja (lanjutan) Rincian beban imbalan kerja tahun berjalan adalah sebagi berikut:
Beban jasa kini Beban bunga Amortisasi kewajiban transisi Amortisasi Akumulasi (keuntungan) kerugian Aktuari Iuran dana pensiun/premi asuransi Hasil aktiva bersih Jumlah beban imbalan kerja
2009 163.820.321 420.461.858 3.088.889 44.366.496 (264.302.550) (245.586.332) 121.848.682
2008 117.866.811 341.445.370 3.088.889 (221.464.813) (327.317.979) (86.381.722)
22. Tambahan Modal Disetor - Bersih Rincian akun ini pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Tambahan Modal Disetor atas Penawaran Umum Perdana Tahun 1989 Tambahan Modal Disetor atas Penawaran Umum Terbatas I dalam Rangka Hak Memesan Efek Terlebih dahulu Tahun 1990 Pembagian Saham Bonus Tahun 1994 Tambahan Modal Disetor atas Pembagian Dividen Saham Tahun 2004 Pembagian Saham Bonus Tahun 2004 Pembagian Saham Bonus Tahun 2009 Pembagian Dividen Saham Tahun 2009 Jumlah Biaya Emisi Efek Ekuitas Bersih
36
2010
2009
8.000.000.000
8.000.000.000
4.200.000.000 (9.100.000.000)
4.200.000.000 (9.100.000.000)
3.640.000.000 (1.820.000.000) (3.441.366.000) 6.680.431.800 8.159.065.800 (1.472.722.007) 6.686.343.793
3.640.000.000 (1.820.000.000) 4.920.000.000 (1.472.722.007) 3.447.277.993
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
23. Pembagian Laba dan Penggunaan Saldo Laba Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 24 Juni 2009 yang diaktakan dengan akta Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, No. 103, disetujui menggunakan keuntungan bersih tahun 2008 sebesar Rp. 21.151.085.115 dengan membayarkan sebagai dividen tunai sebesar Rp. 4.731.999.990 untuk dibagikan kepada 315.466.666 saham atau sebesar Rp. 15 setiap saham. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal yang sama dengan RUPST yang diaktakan dengan akta Notaris No. 46 dari Notaris yang sama, disetujui penambahan modal disetor sebesar Rp. 14.575.419.000 dengan ketentuan sebagai berikut: • Sebesar Rp. 3.441.366.000 yang berasal dari agio saham dibagikan sebagai dividen bonus kepada 17.206.830 saham; • Sebesar Rp. 11.134.053.000 yang berasal dari saldo laba dibagikan sebagai dividen saham kepada 55.670.265 saham. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 28 Mei 2008 yang diaktakan dengan akta Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, No. 120, disetujui menggunakan sebagian keuntungan bersih tahun 2007 sebesar Rp. 12.587.392.611 dengan membayarkan sebagai dividen tunai sebesar Rp. 4.731.999.990 untuk dibagikan kepada 315.466.666 saham atau sebesar Rp. 15 setiap saham. 24. Laba Per Saham Dasar Laba usaha dan laba bersih Laba usaha dan laba bersih untuk tujuan penghitungan laba per saham (pembilang) adalah sebagai berikut: Dalam Rupiah Laba usaha Laba bersih Jumlah saham yang beredar
2010 4.179.093.202 4.310.500.283
2009 3.549.293.009 2.860.996.339
388.343.761
315.466.666
11 11
11 9
Laba per saham dasar Laba per saham adalah sebagai berikut: Laba usaha Laba bersih
37
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
25. Pendapatan Premi Bruto Dalam Rupiah Kebakaran Pengangkutan laut Rangka kapal Kendaraan bermotor dan lain-lain Jiwa Jumlah
2010 16.096.378.965 3.991.594.884 1.099.381.322 13.007.831.807 92.217.073.606 126.412.260.584
2009 20.508.527.023 4.831.952.678 3.547.859.449 15.017.688.563 66.398.059.086 110.304.086.799
2010 6.484.734.344 307.381.930 120.568.016 1.444.651.200 21.431.456.259 29.788.791.749
2009 2.888.083.053 164.858.892 110.548.546 1.322.517.525 21.856.058.213 26.342.066.229
2010 22.101.745.380 1.973.956.138 1.067.694.571 4.946.903.649 45.086.892.577 75.177.192.315
2009 11.599.133.852 2.083.133.349 1.460.152.361 4.577.798.256 26.504.450.683 46.224.668.501
2010 7.009.935.543 536.017.160 6.699.975.259 14.245.927.962
2009 9.173.888.168 9.173.888.168
26. Premi Retrosesi Dalam Rupiah Kebakaran Pengangkutan laut Rangka kapal Kendaraan bermotor dan lain-lain Jiwa Jumlah 27. Beban Klaim Bruto Dalam Rupiah Kebakaran Pengangkutan laut Rangka kapal Kendaraan bermotor dan lain-lain Jiwa Jumlah 28. Klaim Retrosesi Dalam Rupiah Kebakaran Pengangkutan laut Rangka kapal Kendaraan bermotor dan lain-lain Jiwa Jumlah
38
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
29. Beban Komisi - Bersih Dalam Rupiah Komisi bruto yang dibayarkan
2010
2009
2.994.640.811 783.709.849 79.699.501 2.594.311.874 7.011.729.654 13.464.091.689
4.890.035.890 989.980.298 354.056.817 3.149.479.320 21.324.278.102 30.707.830.427
3.083.279.130 3.083.279.130
8.877.702.863 8.877.702.863
Beban komisi
10.380.812.559
21.830.127.564
Beban underwriting lain neto Bersih
165.933.612 10.546.746.171
267.010.379 22.097.137.943
Kebakaran Pengangkutan laut Rangka kapal Kendaraan bermotor dan lain-lain Jiwa Jumlah Komisi retrosesi diterima Kebakaran Pengangkutan laut Rangka kapal Kendaraan bermotor dan lain-lain Jiwa Jumlah
39
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
30. Hasil Investasi Dalam Rupiah Bunga obligasi Bunga deposito Kenaikan (penurunan) nilai saham diperdagangkan Kenaikan (penurunan) nilai aktiva bersih reksadana Keuntungan (kerugian) penjualan reksadana Keuntungan (kerugian) penjualan sekuritas Laba (rugi) selisih kurs Pendapatan sewa gedung Jumlah
2010 2.102.573.820 1.604.000.030 427.665.498 (12.071.821) 308.775.000 (97.038.120) 599.274.000 4.933.178.407
2009 1.640.954.652 2.476.316.827 (596.623.880) 4.750.000 100.000.000 174.713.474 570.837.900 4.370.948.973
2010 3.218.410.307 1.186.025.207 463.091.005 107.327.404 4.974.853.923
2009 2.760.267.054 1.158.682.365 417.592.703 82.459.613 4.419.001.735
2010 (258.160.424) 824.510.953 240.139 566.590.668
2009 (241.927.626) 2.686.854 13.451.911 (225.788.861)
31. Beban Usaha Dalam Rupiah Beban pegawai Beban kantor dan umum Penyusutan Beban kendaraan Jumlah 32. Pendapatan dan Beban Lain-lain - Bersih Dalam Rupiah Laba (rugi) selisih kurs – bersih Jasa giro Lain-lain Jumlah
40
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
33. Aktiva dan Kewajiban Moneter dalam Mata Uang Asing 2010 Dolar Amerika Aktiva Kas dan bank Deposito berjangka Piutang reasuransi Piutang retrosesi Kewajiban Hutang reasuransi Hutang retrosesi Jumlah
Dolar Singapura
Yen Jepang
Mata Uang Asing Lainnya (Ekuivalen Rupiah)
Ekuivalen Rupiah
97.963,32 427.088,59 517.043,08 4.837,92 1.046.932,91
4.024,63 4.024,63
271.976,41 271.976,41
48.963.957 48.963.957
892.935.662 3.892.912.498 4.814.564.588 44.097.641 9.644.510.389
(21.831,42) (78.526,03) (100.357,45) 1.147.290,36
(2.895,13) 5,44 (2.889,69) 6.914,32
106.527,33 106.527,33 165.449,08
292.675.844 292.675.844 (243.711.887)
85.256.887 (715.729.375) (630.472.488) 10.274.982.877
2009 Dolar Amerika Aktiva Kas dan bank Deposito berjangka Piutang reasuransi Piutang retrosesi Kewajiban Hutang reasuransi Hutang retrosesi Jumlah
Dolar Singapura
Filipina Peso
Mata Uang Asing Lainnya (Ekuivalen Rupiah)
Ekuivalen Rupiah
206.326,18 100.000,00 962.165,28 66.796,71 1.335.288,17
(1.289,57) 103,06 (1.186,51)
3.888.000,00 3.888.000,00
162.254.139 162.254.139
2.388.225.534 1.157.500.000 11.321.803.352 773.956.968 15.641.485.854
48.925,23 11.792,02 60.717,25 1.274.570,92
369,39 369,39 (1.555,90)
3.888.000,00
1.360.277 324.132.833 325.493.110 (163.238.971)
570.483.609 460.625.465 1.031.109.074 14.610.376.780
41
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
34. Informasi – Informasi Penting a. Analisis Kekayaan dan Batas Tingkat Solvabilitas Perusahaan Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, Perusahaan diwajibkan untuk menjaga ratio solvabilitas yang dihitung dengan menggunakan pendekatan Risk Based Capital (“RBC”). Berdasarkan peraturan yang berlaku, Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi batas tingkat solvabilitas sekurang-kurangnya 120% pada akhir tahun 2004, 100% pada akhir tahun 2003 dan 75% pada akhir tahun 2002. Rasio solvabilitas sebagaimana dimaksud di dalam keputusan tersebut dihitung dengan membandingkan tingkat solvabilitas dengan batas minimum tingkat solvabilitas yang diwajibkan. Tingkat solvabilitas dihitung dengan mengurangkan jumlah kewajiban (kecuali hutang subordinasi) dari aktiva yang diperkenankan. Sesuai dengan ketentuan dari keputusan tersebut, aktiva Perusahaan harus memenuhi berbagai persyaratan untuk dapat dianggap sebagai “aktiva yang diperkenankan” dan cadangan teknis atas premi yang belum merupakan pendapatan harus memenuhi sekurang-kurangnya 40% dari premi retensi sendiri (pengurangan antara premi bruto, premi reasuransi dan komisi bersih). Batas minimum tingkat solvabilitas yang diwajibkan dihitung dengan mempertimbangkan kegagalan pengelolaan kekayaan, ketidakseimbangan antara nilai kekayaan dan kewajiban dalam setiap jenis mata uang, perbedaan antara beban klaim, yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan, ketidakcukupan premi akibat perbedaan imbal hasil investasi yang sebenarnya diperoleh, ketidakmampuan pihak retrosioner untuk memenuhi kewajiban membayar klaim dan deviasi lainnya yang timbul dari pengelolaan kekayaan dan kewajiban. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 tingkat solvabilitas Perusahaan, yang dihitung berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 masingmasing sebesar Rp 123.603,81 ribu dan Rp 99.058,49 ribu serta rasio solvabilitas masingmasing sebesar 155,41% dan 161,67%.
42
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
34. Informasi – Informasi Penting (lanjutan) b. Rasio keuangan
Investasi terhadap cadangan teknis ditambah utang klaim retensi sendiri Premi neto terhadap modal sendiri Premi neto terhadap premi bruto Biaya pelatihan dan pendidikan terhadap biaya gaji dan tunjangan karyawan
2010
2009
118,56% 65,61% 76,32%
147,71% 73,22% 77,98%
1,57%
4,02%
d. Analisis kekayaan yang Diperkenankan 2010
(jutaan rupiah)
Kekayaan Kekayaan Kekayaan tidak Dibukukan belum dibukukan diperkenankan Investasi Deposito berjangka 98.137,75 Saham dan reksadana Diperdagangkan 14.304,55 Efek tersedia untuk dijual 89.631,40 Bangunan 35.713,00 Unit penyertaan saham 360,00 Jumlah investasi 238.146,70 Kas dan bank Piutang Reasuransi Piutang retrosesi Aktiva tetap – setelah Dikurangi akumulasi Penyusutan Aktiva lainnya Jumlah aktiva
Kekayaan Diperkenankan
-
-
98.137,75
-
-
14.304,55 89.631,40 35.713,00 360,00 238.146,70
43.486,01 51.762,18 6.212,08
-
4.431,69 1.489,97
43.486,01 47.330,49 4.722,11
17.250,39 13.567,19 132.277,85
-
2.160,29 12.831,04 20.912,99
15.090,11 736.15 111.364,87
43
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
34. Informasi – Informasi Penting (lanjutan) 2009
(jutaan rupiah)
Kekayaan Kekayaan Kekayaan tidak Dibukukan belum dibukukan diperkenankan Investasi Deposito berjangka 95.807,40 Saham dan reksadana Diperdagangkan 1.694,45 Efek tersedia untuk dijual 71.632,60 Bangunan 35.637,00 Unit penyertaan saham 360,00 Jumlah investasi 205.131,45 Kas dan bank Piutang Reasuransi Piutang retrosesi Aktiva tetap – setelah Dikurangi akumulasi Penyusutan Aktiva lainnya Jumlah aktiva
Kekayaan Diperkenankan
-
-
95.807,40
-
-
1.694,45 71.632,60 35.637,00 360,00 205.131,45
2.836,52 41.710,98 1.653,30
-
3.426,09 147,00
2.836,52 38.284,89 1.506,30
17.024,11 9.626,39 72.851,30
-
996,21 8.589,83 13.159,13
16.027,90 1.036,56 59.692,17
35. Kontinjensi a. Perusahaan menghadapi kasus gugatan hukum perdata sebesar USD 8.688,75 sehubungan dengan biaya-biaya success fee untuk lawyer yang telah dikeluarkan untuk penolakan klaim yang diajukan oleh PT LG Insurance Indonesia pada Pengadilan Negeri Jakarta Barat dan terdaftar dengan No. 351/Pdt.G/2002/PN.JKT.BAR. Perusahaan telah menunjuk Kuasa Hukum untuk menghadapi gugatan tersebut. Berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat No. 351/Pdt.G/2002/PN.JKT.BAR tanggal 1 Mei 2003, Perusahaan dinyatakan kalah. Adapun dalam keputusan itu disebutkan antara lain: i. Menjadikan sita jaminan terhadap bangunan yang terletak di Jalan Palmerah Utara No. 100. ii. Menyatakan perbuatan Perusahaan menolak pembayaran biaya-biaya untuk menolak klaim sebesar USD 8.688,75 adalah perbuatan cidera janji/wanprestasi. iii. Menghukum Perusahaan untuk membayar kerugian sebesar 10% dari biaya yang timbul untuk menolak klaim sejumalah USD 8.688,75. iv. Menghukum Perusahaan untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 669.000.
44
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
35. Kontinjensi (lanjutan) Atas keputusan tersebut, Perusahaan memohon/menyatakan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Pengadilan Tinggi DKI Jakarta pada tanggal 18 Agustus 2004, dengan Surat Keputusan No. 251/Pdt/2004/PT.DKI.JKT menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Atas keputusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, Perusahaan mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia. Pada tahun 2008, berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 374/K/Pdt/2005/MA.RI, Mahkamah Agung menguatkan putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dan Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Perusahaan telah melaksanakan keputusan tersebut secara sukarela melalui Pengadilan Negeri Jakarta Barat dan saat ini sedang dalam proses untuk pengangkatan sita jaminan. Berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Barat No. 351/Pdt.G/2002/PN.JKT.BAR tertanggal 22 Oktober 2009 bahwa sita jaminan terhadap bangunan yang terletak di Jalan Palmerah Utara No. 100 tersebut dinyatakan diangkat/dicabut kembali. b. Berdasarkan surat Pengadilan Jakarta Pusat No. 240/PDT.G/2009/PN.JKT.PST tanggal 24 Juli 2009, Perusahaan menjadi tergugat II dalam perkara antara Sufandi Tjuanta qq PT Inti Celluseutama Indonesia sebagai penggugat dengan PT LIG Insurance Indonesia (LIG). Dalam perkara ini Perusahaan ikut digugat karena turut serta dalam Perjanjian Property All Risk Facultative Reinsurance dengan LIG. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, perkara tersebut masih dalam proses di Pengadilan. 36. Perjanjian-perjanjian Penting 1. Pada tanggal 30 April 2007, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan PT. Pilardana. Dalam perjanjian ini, Perusahaan telah menyetujui untuk menyewakan satuan unit perkantoran Plaza Marein seluas 380 m2 dengan jangka waktu sewa selama 24 bulan terhitung sejak tanggal 1 Maret 2007 – 1 Maret 2009. Perjanjian sewa tersebut telah diperpanjang hingga 1 Maret 2011 dengan nilai sewa sebesar Rp. 775.200.000 per tahun 2. Pada tanggal 8 Mei 2007, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan PT Austindo Nusantara Jaya Finance (ANJ Finance). Dalam perjanjian ini, Perusahaan telah menyetujui untuk menyewakan satuan unit perkantoran Plaza Marein seluas 1228 m2 dengan jangka waktu sewa selama 36 bulan terhitung sejak tanggal 1 Juli 2007 sampai dengan 30 Juni 2010, dengan nilai sewa Rp. 1.694.640.000 per tahun.
45
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
37. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal 30 April 2010.
46