STUDI PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP DI KABUPATEN NIAS
SABAR JAYA TELAUMBANUA
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Studi Pengembangan Perikanan Tangkap di Kabupaten Nias adalah karya saya dengan arahan komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Bogor,
Mei
2009
Sabar Jaya Telaumbanua NRP C451070041
ABSTRACT SABAR JAYA TELAUMBANUA. A Study of Capture Fisheries Development in Nias Regency. Supervised by M. FEDI A. SONDITA and EKO SRI WIYONO.
Major types of fish resources available in Nias waters are reef fish, skipjack tuna, eastern little tuna, and tuna. Until now, there is no local fishery management plan to promote the fishery. This research was conducted to determine the first priority of fish commodity and development strategy for the fisheries. The method used in this study was survey method which was conducted from December 2007 until November 2008. Data were collected through field surveys to discover detailed characteristics of each of the three species groups and to identify perceptions of two key respondents from each of four stakeholder groups on local marine fisheries development. The data were analyzed using AHP to determine the prioritised fish commodity. Information of the fishery was analyzed using SWOT analysis to identify some development strategies. The AHP concluded that coral fishes are the most prioritized fish while skipjack tuna/eastern little tuna, and tuna were the second and third prioritized fish commodity. The result of optimization analysis with LGP revealed that for the utilization of fish resource potential in Nias water, the number of fishing gear units which were appropriate to operate in fishing activity was 222 units of hand lines, 95 gill nets with big mesh size, and 0 unit of small-mesh size gill nets. The strategy used to develop the marine fisheries is giving fishermen some technical and managerial trainings in order to improve the quality of human resources in Nias Regency. In line with this, it is expected that the regional government should formulate a blue print of the most prioritized fish development in Nias Regency through strategy of human resource development in capture fisheries skills.
Keywords: fisheries commodity, strategy, development, Nias
RINGKASAN
SABAR JAYA TELAUMBANUA. Studi Pengembangan Perikanan Tangkap di Kabupaten Nias. Dibimbing oleh M. FEDI A. SONDITA dan EKO SRI WIYONO. Perikanan tangkap merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang sangat penting di Kabupaten Nias. Potensi sumberdaya perikanan yang terkandung di wilayah perairan laut Kabupaten Nias cukup tersedia namun pemanfaatannya masih belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komoditas unggulan di Kabupaten Nias dan menentukan strategi pengembangan perikanan tangkap di Kabupaten Nias secara optimum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yang dilaksanakan mulai bulan Desember 2007 sampai dengan bulan November 2008. Penentuan komoditas unggulan menggunakan analytical hierarchy process (AHP) dan penentuan strategi pengembangan perikanan tangkap di Kabupaten Nias menggunakan Analisis SWOT berdasarkan aspek biologi, teknik, ekonomi, dan sosial. Hasil AHP menunjukkan bahwa prioritas pertama alternatif pengembangan komoditas ikan unggulan perikanan tangkap di Kabupaten Nias adalah ikan karang dengan rasio kepentingan 0,447 pada inconsistency terpercaya 0,08, prioritas kedua adalah ikan cakalang/tongkol dengan rasio kepentingan 0,384 pada inconsistency terpercaya 0,08, dan komoditas paling terakhir adalah ikan tuna, pada inconsistency terpercaya 0,08. AHP juga menunjukkan urutan tujuan pembangunan perikanan tangkap di Kabupaten Nias. Prioritas pertama adalah usaha penangkapan berkelanjutan mempunyai rasio kepentingan tertinggi dengan rasio 0,248 pada inconsistency terpercaya 0,05. Kedua adalah peningkatan gizi masyarakat dengan rasio 0,228 pada inconsistency terpercaya 0,05. Ketiga adalah penyerapan tenaga kerja dengan nilai rasio 0,197 pada inconsistency terpercaya 0,05. Keempat adalah peningkatan ekonomi masyarakat dengan nilai rasio 0,194 pada inconsistency terpercaya 0,05. Prioritas alternatif terakhir adalah adalah peningkatan PAD dengan nilai rasio 0,133 pada inconsistency terpercaya 0,05 Hasil analisis potensi didapatkan bahwa potensi ikan kerapu adalah CMSY = 167 ton/tahun dengan EMSY = 1745 unit/tahun, ikan kakap mempunyai CMSY = 199 ton/tahun dengan EMSY = 1789 unit/tahun, ikan bambangan mempunyai CMSY = 200 ton/tahun dengan EMSY = 1331 unit/tahun, ikan kurisi mempunyai CMSY = 164 ton/tahun dengan EMSY = 1471 unit/tahun, ikan tuna mempunyai CMSY = 843 ton/tahun dengan EMSY = 162 unit/tahun, ikan cakalang mempunyai CMSY = 712 ton/tahun dengan EMSY = 267 unit/tahun, dan ikan tongkol mempunyai potensi dengan CMSY = 515 dan EMSY = 192 unit/tahun. Jenis alat tangkap yang digunakan nelayan Nias adalah pancing dan gill net. Katagori pancing ada dua yaitu pancing 5 GT dengan lama operasional 3-5 hari di laut di sebut pancing mingguan dan pancing 0,5 GT dengan waktu operasi di laut 0,5-1 hari. Begitu juga dengan gill net dibagi dua katagori yaitu gill net bermata besar (5 inci) 5 GT dengan lama operasional 3-5 hari di laut di sebut gill
net mingguan dan gill net bermata kecil (3 inci) 0,5 GT dengan waktu operasi di laut juga 0,5-1 hari yang disebut gill net harian. Fishing ground meliputi perairan Kabupaten Nias sampai ke perairan Pulau Banyak di Nangroe Aceh Darussalam. Setiap jenis unit penangkapan ikan yang diteliti memiliki kelayakan usaha yang cukup baik: pancing mingguan 5 GT mempunyai nilai NPV sebesar Rp. 1.063.843.059, Net B/C sebesar 11, IRR sebesar 166 %, keuntungan usaha per tahun Rp.53.656.000, pancing harian 0,5 GT mempunyai nilai NPV sebesar Rp. 25.688.918, Net B/C 5, IRR 166%, keuntungan usaha per tahun Rp. 4.258.800. Gill net bermata besar 5 GT mingguan mempunyai nilai NPV Rp. 1.254.677.888, Net B/C 8, IRR 123 %, keuntungan usaha per tahun Rp. 41.047.000. Gill net bermata kecil 0,5 GT harian mempunyai nilai NPV sebesar Rp. 25.725.052, Net B/C 4, IRR 116 %, keuntungan usaha per tahun Rp. 1.853.333. Lembaga yang terkait dengan usaha penangkapan ikan di Kabupaten Nias terdiri atas lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang perikanan, himpunan nelayan seluruh Indonesia (HNSI) cabang Kabupaten Nias. Keberadaan 5 kelompok nelayan binaan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Nias sangat mempengaruhi kegiatan usaha penangkapan di Kabupaten Nias. Unit penangkapan ikan khususnya kapal 5 GT baik pancing maupun gill net bermata besar, dimiliki oleh pengusaha yang memperkerjakan 3 orang nelayan. Secara optimal untuk memanfaatkan potensi perikanan di Kabupaten Nias diperlukan 222 unit pancing, 95 unit gill net bermata besar dan gill net bermata kecil 0 unit. Diantara 6 strategi yang teridentifikasi, strategi 5 (melakukan pelatihan teknik dan manajemen untuk meningkatkan kualitas SDM di Kabupaten Nias) diperkirakan akan mempunyai pengaruh/dampak terbesar terhadap keberhasilan pengembangan perikanan tangkap Kabupaten Nias (WAS 442,87). Urutan prioritas strategi selanjutnya adalah strategi 1 (mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya ikan pelagis besar dan ikan karang yang lestari dan berkelanjutan) dengan nilai WAS 386,94, strategi 2 (pembangunan sarana/ prasarana dan peningkatan armada penangkapan secara terencana) dengan nilai WAS 326,8, strategi 3 (peningkatan penyuluhan oleh dinas terkait tentang daerah yang strategi operasional penangkapan (fishing ground) sesuai dengan alat tangkap yang digunakan) dengan nilai WAS 286,08, strategi 6 (melakukan kerjasama dalam pengelolaan sumber daya perikanan antara Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Nias dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Sibolga serta Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nangroe Aceh Darussalam) dengan nilai WAS 223,86, dan terakhir adalah strategi 4 (peningkatan kerjasama dan koordinasi antara Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Nias dengan angkatan laut Sibolga dalam hal pengawasan dan penertiban izin operasional kapal penangkapan ikan) dengan nilai WAS 137,32. Kata Kunci : komoditas unggulan, strategi, pengembangan, Nias
© Hak Cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2009 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
1 Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. a Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah. b pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB. 2 Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB.
STUDI PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP DI KABUPATEN NIAS
SABAR JAYA TELAUMBANUA
Tesis Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Teknologi Perikanan Tangkap
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009
Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Prof. Dr. Ir. Ari Purbayanto, M.Sc
LEMBAR PENGESAHAN Judul Tesis
: Studi Pengembangan Perikanan Tangkap di Kabupaten Nias
Nama Mahasiswa : Sabar Jaya Telaumbanua NRP
: C451070041
Disetujui Komisi Pembimbing
Dr. Ir. M. Fedi. A. Sondita, M.Sc Ketua
Dr. Eko Sri Wiyono, S.Pi, M.Si Anggota
Diketahui
Ketua Mayor Teknologi Perikanan Tangkap
Dekan Sekolah Pascasarjana
Dr. Ir. M. Fedi. A. Sondita, M.Sc
Prof. Dr. Ir.Khairil A. Notodiputro, MS
Tanggal Ujian : 29 Mei 2009
Tanggal Lulus :
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang atas segala berkat karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar magister pada Mayor Teknologi Perikanan Tangkap, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Tesis yang berjudul “Studi Pengembangan Perikanan Tangkap di Kabupaten Nias”, merupakan karya tesis yang dapat penulis sumbangkan. Pada Kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada : 1
Dr. Ir. M. Fedi A. Sondita, M.Sc dan Dr. Eko Sri Wiyono, S.Pi, M.Si., sebagai ketua komisi pembimbing dan anggota komisi pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu serta memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dari penyusunan proposal hingga selesainya tesis ini.
2
Dekan Sekolah Pascasarjana IPB dan staf, Ketua Koordinator Mayor Teknologi Perikanan Tangkap, dan Ketua Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, atas segala perhatian dan penyediaan fasilitas selama penulis melaksanakan pendidikan.
3
Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Nias dan Pemerintah Daerah Kabupaten Nias yang telah bekerjasama dalam penyediaan program beasiswa berupa dana Bantuan Pendidikan Pascasarjana selama mengikuti pendidikan pada Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
4
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Nias yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk melanjutkan studi pada Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
5
Rekan-rekan kerja dan teman-teman mahasiswa/i yang selalu memberikan motivasi selama masa pendidikan.
6
Ayahnda (almarhum) dan ibunda tercinta beserta seluruh keluarga dan semua pihak yang tidak sempat penulis satu persatu atas segala perhatian dan bantuannya sehingga tesis ini rampung.