STRATEGI BERSAING PEMASARAN PRODUK ROTI UNYIL VENUS BOGOR
Oleh RIDA MURNI PURBA H24076109
PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
RINGKASAN
Rida Murni Purba H24076109. Strategi Bersaing Pemasaran Produk Roti Unyil Venus, Bogor. Dibawah bimbingan Pramono D Fewidarto. Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia selain papan dan sandang. Kebutuhan pangan harus dapat memenuhi agar manusia mampu melakukan kegiatan sehari-hari. Roti merupakan jenis makanan siap saji dan mudah dalam penyajianya serta memiliki banyak variasi. Strategi bersaing adalah merupakan upaya mencari posisi bersaing yang menguntungkan dalam suatu industri, tempat daya tarik industri dimana persaingan berlangsung. Strategi bersaing bertujuan membina posisi yang menguntungkan dan kuat dalam melawan kekuatan yang menentukan persaingan dalam industri. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang dapat menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi Produk Roti Unyil Venus (2) Mengetahui posisi bersaing Produk Roti Unyil Venus bila dibandingkan dengan pesaing utamanya (3) Merumuskan alternatif strategi yang tepat dengan memperhatikan kondisi lingkungan industri. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2009 sampai dengan April 2010. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung dilapangan, wawancara langsung dengan pihak industri serta berdasarkan pengisian kuesioner oleh pihak manajemen yang terkait didalamnya. Data sekunder diperoleh dari data perusahaan, BPS, Dinas Perindustrian dan perdagangan, skripsi, artikel atau literatur yang berkaitan dengan topik objek penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan wawancara, pengisian kuesioner oleh responden terpilih. Responden yang digunakan penelitian ini terdiri dari pihak internal dan eksternal. Pihak internal meliputi pemilik Roti Unyil Venus (dua orang), karyawan Roti Unyil Venus (satu orang) dan pesaing dari Industri Kue Tradisional (dua orang) dan Industri Roti Mungil (dua orang). Alat analisis yang digunakan adalah matriks (IFE), matriks (EFE), matriks IE, mariks SWOTserta penentuan strategi prioritas dengan mtriks QSPM. Hasil IE berada pada kuadaran V yaitu strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Matriks SWOT menghasilkan empat alternatif strategi yaitu mempertahankan produk dan meningkatkan jumlah produksi berkualitas yang dapat bersaing dengan pesaingnya, meningkatkan pengawasan pekerjaan dan promosi, agar produk yang di produksi dapat bersaing dengan pesaingnya. mempertahankan mutu produk dan mengembangkan produk berkualitas yang dapat bersaing dengan pesaingnya. memperhatikan lingkungan industri dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Hasil analisis QSPM diperoleh alternatif strategi mempertahankan produk dan meningkatkan jumlah produksi berkualitas yang dapat bersaing dengan pesaingnya, jumlah total nilai daya tarik dengan TAS (Total Attractiveness Score) rata-rata tertinggi sebesar 6.881. Hal tersebut dikarenakan kekuatan rasa dan kualitas dari Roti Uyil Venus dibandingkan dengan pesaingnya.
STRATEGI BERSAING PEMASARAN PRODUK ROTI UNYIL VENUS BOGOR
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Oleh :
RIDA MURNI PURBA H24076109
PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
Judul Skripsi Nama
: Strategi Bersaing Pemasaran Produk Roti Unyil Venus Bogor : Rida Murni Purba
NIM
: H24076109
Menyetujui Pembimbing
(Ir. Pramono D Fewidarto, MS) NIP 19580202 198403 1 003
Mengetahui Ketua Departemen Manajemen
(Dr. Ir. Jono M Munandar, M.Sc) NIP 19610123 198601 1 002
Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Sisordak Propinsi Sumatera Utara pada tanggal 13 April 1986. Penulis merupakan anak ke tiga dari lima bersaudara, dari Bapak M. Purba dan Ibunda R. Sihombing. Tahun 1992-1998, Penulis mengawali pendidikan sekolah dasar di SDN 1 Huta Tinggi Kecamatan Parmonangan Tapanuli Utara, kemudian melanjutkan pendidikan di SLTPN 2 Huta Tinggi Kecamatan Parmonangan Tapanuli Utara pada tahun 1998-2001. Tahun 2001-2004 Penulis melanjutkan ke SMU Swasta HKBP 2 Tarutung Tapanuli Utara, setelah itu penulis melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri melalui jalur USMI pada Program Budidaya Hutan Tanaman, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor pada tahun 2004-2007. Penulis melanjutkan pendidikan pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus, Departeman Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kasih dan karunia-Nya begitu besar dan luar biasa, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Strategi Bersaing Pemasaran Produk Roti Unyil Venus Bogor. Penulis tertarik untuk mengambil judul tersebut sebagai objek dari penelitian ini secara sengaja dengan melihat industri roti yang makin bersaing sehingga menarik untuk diteliti. Penelitian ini membahas tentang pemasaran produk roti unyil venus dengan menggunakan metode SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) dan QSPM (Quantitative Strategy Planning Matrix). Penelitian ini dilaksanakan sebagai upaya dari pengembangan strategi bersaing pemasaran yang dijalankan Produk Roti Unyil Venus. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik untuk pembaca maupun bagi pihak yang membutuhkan dalam usaha meningkatkan kinerja perusahaan.
Bogor, Oktober 2010
Penulis
iv
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kasih dan karunia-Nya begitu besar dan luar biasa, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Strategi Bersaing Pemasaran Produk Roti Unyil Venus Bogor. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ir. Pramono D Fewidarto, MS sebagai dosen pembimbing yang dengan sabar memberikan bimbingan, dorongan, saran, dan perhatianya yang sangat berarti bagi penulis hingga penyusunan skripsi ini selesai. 2. Dra. Siti Rahmawati, M.Pd dan Bapak R. Dikky, SP, MM, atas kesediaanya untuk meluangkan waktu menjadi dosen penguji 3. Pemilik Roti Unyil Venus yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian. 4. Orang tuaku yang selalu mendoakan, memberi semangat dan mendukung penulis dengan penuh kasih sayang. Semoga ini bisa menjadi persembahan yang terbaik. 5. Saudara-saudaraku terkasih Abang Richard Purba, Abang Rudi Purba, Adekku Roida Purba, dan Adekku Ester Purba. God Bless for Us. 6. Seluruh staf pengajar dan karyawan/karyawati Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus, Departemen Manajemen, FEM IPB. 7. Teman-teman satu bimbingan yang telah memberikan saran dan semangat untuk menyelesaikan skripsi. 8. Teman-teman di Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus Angkatan 3, 4 dan 5 yang telah memberikan motivasi dan membuat kenangan indah selama kuliah. 9. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Skripsi ini. God Bless for Us
Bogor, Oktober 2010 Rida Murni Purba H24076109
v
DAFTAR ISI Halaman RINGKASAN RIWAYAT HIDUP ..........................................................................................iii KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv UCAPAN TERIMAKASIH ............................................................................. v DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR .....................................................................................viii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... ix I.
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1 1.2. Perumusan Masalah ............................................................................... 3 1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................... 3 1.4. Manfaat Penelitian ................................................................................. 4 1.5. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 4
II.
TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Roti ........................................................................................... 5 2.2. Pemasaran .............................................................................................. 5 2.3. Konsep Strategi Bersaing ....................................................................... 5 2.4. Strategi-strategi Bersaing Generik ......................................................... 8 2.5. Tahap Pengumpulan Data ...................................................................... 9 2.5.1 Matriks SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) ... 9 2.5.2 Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal ................................. 11 2.5.3 Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan EFE (External Factor Evaluation) ....................................................... 12 2.5.4 Analisis Matriks IE ........................................................................ 15 2.5.5 Analisis Matriks QSPM (Quantitative Strategy Planning Matrix)16 2.6. Penelitian Terdahulu............................................................................. 18
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 21 3.2. Lokasi Penelitian .................................................................................. 25 3.3. Jenis dan Sumber Data ......................................................................... 25 3.4. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 25 3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data................................................. 26
vi
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Industri Roti Unyil Venus ..................................... 27 4.1.1 Sejarah Singkat Industri Roti Unyil Venus ............................... 27 4.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan Industri Roti Unyil Venus ................... 28 4.1.3 Struktur Organisasi Industri Roti Unyil Venus ......................... 28 4.2. Analisis Lingkungan Industri Roti Unyil Venus................................. 28 4.2.1 Analisis Lingkungan Internal Industri Roti Unyil Venus ........ 28 4.2.2 Analisis Lingkungan Eksternal Industri Roti Unyil Venus ...... 32 4.3. Perumusan Strategi ............................................................................. 36 4.3.1 Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan Industri ............. 36 4.3.2 Identifikasi Faktor Peluang dan Ancaman Industri ................. 39 4.4. Analisis Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) ............................ 40 4.5. Analisis Matriks EFE (External Factor Evaluation) .......................... 42 4.6. Analisis SWOT ................................................................................... 45 4.6.1 Strategi S-O ............................................................................... 45 4.6.2 Strategi W-O ............................................................................. 45 4.6.3 Strategi S-T ............................................................................... 46 4.6.4 Strategi W-T .............................................................................. 46 4.7. Analisis Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)....... 47 4.8. Posisi Strategi Saat ini dan Hasil Analisis ............................................. 48 KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ............................................................................................. 52 B. Saran ....................................................................................................... 52 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 53 LAMPIRAN ..................................................................................................... 54
vii
DAFTAR TABEL No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7 8. 9. 10. 11. 12.
Halaman Persentase Konsumsi Rata-rata Makanan Jadi per Kapita di Indonesia ...... 1 Perkembangan Jumlah Perusahaan Roti di Kota Bogor Tahun ................... 2 Matriks SWOT .......................................................................................... 11 Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal dan Eksternal ............................. 13 Penilaian Rating Faktor Strategi Internal dan Eksternal ............................ 13 Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) ................................................ 14 Matriks EFE (External Factor Evaluation) ............................................... 15 QSPM (Quantitative Strategy Planning Matrix) ....................................... 18 Hasil Matriks IFE Roti Unyil Venus, Bogor.............................................. 40 Hasil Matriks EFE Industri Roti Unyil Venus .......................................... 43 Posisi Strategis Saat ini dan Rekomendasi/ Hasil Analisis ....................... 49 Persiapan Implikasi Strategis ..................................................................... 51
viii
DAFTAR GAMBAR No. Halaman 1. Kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi Persaingan Industri ................. 6 2. Model Strategi Generik ............................................................................ 9 3. Matriks IE .............................................................................................. 16 4. Kerangka Pemikiran Penelitian .............................................................. 22 5. Diagram Alir Penelitian ......................................................................... 24 6. Analisis Matriks IE (Internal-Eksternal) ................................................. 43
ix
DAFTAR LAMPIRAN No. Halaman 1. Kuesioner pemilihan Strategi Bersaingan Pemasaran Produk Roti Unyil Venus ...................................................................... 57 2. Pemberian Bobot dan Peringkat Faktor-Faktor Internal Pemasaran Roti Unyil Venus dan Eksternal Pemasaran Roti Unyil...... 63 3. Matriks SWOT ....................................................................................... 76 4. Matriks Profil QSPM.............................................................................. 77 5. Profil Responden Konsumen Roti Unyil Venus..................................... 78 6. Daftar Harga Produk Roti Unyil Venus ................................................. 79
x
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia selain papan dan sandang. Kebutuhan pangan harus dapat memenuhi agar manusia mampu melakukan kegiatan sehari-hari. Bahan makanan olahan roti memiliki nilai gizi yang tinggi dan lebih lengkap di banding yang lain. Selain itu, roti juga lebih praktis untuk dikonsumsi, memiliki banyak variasi , harganya relatif, terjangkau, mudah diperoleh dan bisa mengenyangkan. Roti merupakan jenis makanan siap saji dan mudah dalam penyajianya serta memiliki banyak variasi. Roti tidak hanya dikonsumsi sebagai pengganti sarapan pagi, tetapi juga digunakan sebagai makanan selingan pada berbagai aktivitas seperti jalan-jalan, nonton tv dan makanan ringan untuk berbagai pertemuan atau rapat dan sebagainya Kemajuan teknologi dan informasi telah banyak mengubah pola hidup masyarakat, termasuk perubahan pola dalam mengkonsumsi makanan. Kini masyarakat cenderung memilih makanan siap makan dan siap saji, sehinggga konsumsi rata-rata makanan jadi tergolong tinggi di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Persentase Konsumsi Rata-rata Makanan Jadi per Kapita di Indonesia Tahun 2002-2006. Tahun 2002
Konsumsi Rata-Rata Per Kapita (%) 9.70
2003
9.81
2004
10.28
2005
11.44
2006
10.29
Sumber: BPS, 2007
Selain itu, peningkatan konsumsi roti setiap tahunnya didukung dengan berkembangnya industri-industri roti yang telah ada dan munculnya industri baru yang ikut bergabung serta didukung teknologi yang semakin maju sehingga mempercepat perkembangan industri ini. Tabel 2 menunjukkan bahwa perkembangan jumlah perusahaan roti di Bogor yang bergerak dalam industri kecil dan menegah.
2
Tabel 2. Perkembangan Jumlah Perusahaan Roti di Kota Bogor Tahun 20012005. Tahun
Jumlah Perusahaan (Unit)
Pertumbuhan (%)
2001
30
-
2002
35
16.70
2003
37
5.72
2004
42
13.51
2005
45
7.14
Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagagan dan Koperasi Kota Bogor, 2006
Persaingan di bidang industri penghasil produk pangan yang semakin ketat, yang ditandai dengan semakin menjamurnya usaha-usaha serupa yang bergerak dibidang pengadaan pangan mulai dari skala kecil hingga skala industri besar. Intensitas persaingan yang tercipta pun semakin bertambah yang disebabkan oleh tuntutan konsumen terhadap pemenuhan akan produk camilan yang semakin beragam. Persaingan seperti ini menimbulkan konsekuensi berupa tuntutan
peningkatan
daya
saing,
diantaranya
melalui
pemilihan
dan
pengembangan strategi perusahaan yang tepat. Pemilihan dan pengembangan strategi ini dapat dilakukan dengan didasari pada penentuan komponen-komponen keunggulan bersaing yang dimiliki perusahaan. Strategi yang digunakan Roti Unyil Venus saat ini yaitu melakukan diversifikasi produk, menjaga Kualitas Produk., memberikan Diskon 15 persen.
Komponen-komponen keunggulan bersaing dapat dilihat dari sisi kondisi internal
perusahaan dan kondisi lingkungan eksternal perusahaan. Penentuan
komponen keunggulan bersaing dari sisi internal dapat dilakukan dengan mengidentifikasi rangkaian aktivitas yang terjadi dalam perusahaan secara menyeluruh, sehingga dapat diketahui faktor mana saja yang menjadi kekuatan perusahaan dalam menghadapi persaingan dan juga faktor-faktor yang menjadi kelemahan-kelemahan yang harus dibenahi. Penentuan keunggulan bersaing dari sisi kondisi lingkungan Persaingan Roti Unyil Venus Bogor dapat dilakukan dengan menganalisis 5 faktor yang berpengaruh dalam industri, yaitu pesaing, konsumen, pemasok, produk subsitusi, dan ancaman terhadap pendatang baru sehingga perusahaan dapat melihat dimana posisinya dalam persaingan industri yang tengah ia masuki. Strategi persaingan akan membantu manajemen untuk memutuskan dimana akan bersaing dan bagaimana menentukan posisi
3
menghadapi pesaingnya pada setiap pasar sasaran. Untuk mempersiapkan strategi yang efektif perusahaan harus mempelajari pesaing aktual dan potensialnya. Roti Unyil Venus merupakan perusahaan yang pertama kali memproduksi roti ukuran kecil di Bogor. Roti Unyil Venus mulai berdiri pada tahun 1992. Roti Unyil Venus menarik untuk di teliti karena mulai tahun 2000 Roti Unyil Venus mulai berkembang dan mengalami peningkatan penjualan sebesar 5 persen selama kurun lima tahun yaitu dari tahun 2000-2005, dengan omset yang cukup besar yaitu Rp 96.600.000/bulan dan Rp 1.159.200.000/tahun saat ini. Tahun 2005 perkembangan Roti Unyil Venus relatif konstan dan tidak ada peningkatan penjualan. Hal tersebut dikarenakan mulai munculnya para pesaing yang memproduksi produk yang sejenis yaitu Kue Tradisional dan Roti Mungil yang ke duanya berlokasi di jalan Siliwangi Sukasari Bogor, dengan omset yang diperoleh pesaingnya yaitu Roti munggil dengan jumlah Rp 16.500.000/bulan dan Rp198.000.000/tahun, Kue Tradisional Rp 6.900.000/bulan dan 82.800.000/tahun. Perkembangan yang konstan dan tidak adanya peningkatan penjualan terjadi dalam jangka waktu 5 tahun yaitu mulai tahun 2005 hingga tahun 2010 saat para pesaing muncul. Tantangan yang dihadapi oleh Roti Unyil Venus adalah bagaimana memanfaatkan kekuatan dan peluang dan mengatasi kelemahan dan ancaman yang ada sebaik mungkin. Tujuan jangka panjang perusahaan adalah menambah jenis Roti Unyil Venus yang sudah ada dan mempertahankan posisi industri diantara perusahaan-perusahaan roti yang telah ada. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka masalah penelitian adalah bagaimana strategi bersaing Produk Roti Unyil Venus untuk bisa mempertahankan diri sebagai pemimpin pasar 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang dapat menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi Produk Roti Unyil Venus.
4
2. Mengetahui posisi bersaing Produk Roti Unyil Venus bila dibandingkan dengan pesaing utamanya. 3. Merumuskan alternatif strategi yang tepat dengan memperhatikan kondisi lingkungan industri. 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan 1. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dan masukan dalam menjalankan usaha dengan menerapkan sistem manajemen yang strategis. 2. Bagi penulis, Penelitian ini merupakan sarana untuk mengaplikasikan teoriteori yang didapat selama masa perkuliahan, khususnya bidang ilmu manajemen pemasaran. 3. Bagi khusus, Sarana pemahaman, penerapan, dan pengembangan ilmu pengetahuan yang telah didapatkan penulis selama mengikuti kegiatan perku liahan 1.5. Ruang Lingkup Penelitian Ruang Lingkup penelitian ini adalah : 1. Penelitian ini dilakukan di Jalan Pajajaran Kota Bogor. 2. Penelitian ini difokuskan pada identifikasi dan analisis kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang mempunyai pengaruh terhadap posisi bersaing. Selanjutnya dirumuskan strategi pemasaran yang dibutuhkan oleh perusahaan sesuai dengan kondisi saat ini. 3. Pengumpulan data dan informasi dilakukan selama empat bulan yaitu pada bulan Desember 2009 sampai dengan April 2010.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Roti Pengertian roti menurut Standar Industri Indonesia (SSI) No 0031-74 adalah makanan yang terbuat dari tepung terigu yang diragikan dengan ragi roti dan dipanggang, dan di dalam adonan boleh ditambahkan dengan gula, susu atau susu bubuk lemak, dan bahan-bahan pelezat seperti coklat, kismis dan lainnya. 2.2. Pemasaran Kotler (2002) menyatakan bahwa pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran- sasaran individu dan organisasi. 2.3. Konsep Strategi Bersaing Strategi bersaing adalah merupakan upaya mencari posisi bersaing yang menguntungkan dalam suatu industri, tempat daya tarik industri dimana persaingan berlangsung. Strategi bersaing bertujuan membina posisi yang menguntungkan dan kuat dalam melawan kekuatan yang menentukan persaingan dalam industri (Porter 1985). Porter (1991) menyatakan bahwa strategi bersaing adalah menghubungkan perusahaan dengan lingkungannya. Dengan demikian, strategi bersaing untuk suatu unit usaha dalam sebuah industri bertujuan menentukan posisi dalam industri tersebut dimana perusahaan dapat melindungi diri sendiri dengan sebaik-baiknya terhadap tekanan (gaya) persaingan. Porter (1991) menyatakan bahwa lima kekuatan persaingan, yaitu masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar menawar pembeli, kekuatan tawar menawar pemasok, serta persaingan diantara para pesaing yang ada, mencerminkan kenyataan bahwa persaingan dalam suatu industri tidak hanya terbatas pada para pemain yang ada. Pelanggan, pemasok, produk pengganti, serta pendatang baru potensial semuanya merupakan pesaing bagi perusahaan-perusahaan dalam industri dan dapat, dapat dilihat pada Gambar 1.
6
Pendatang Baru Potensial
Pemasok
Persaingan dalam Industri
Pembeli
Produk Pengganti
Gambar 1. Kekuatan-kekuatan yang Mempengaruhi Persaingan Industri (Porter, 1991) a. Ancaman masuknya pendatang baru Masuknya perusahaan sebagai pendatang baru dapat menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah ada. Pendatang baru ke suatu industri akan membawa suatu kapasitas masuk, keinginan untuk merebut pasar (market share) dan sumber daya yang cukup besar. Besarnya ancaman masuk bergantung pada hambatan masuk yang ada dan reaksi dari peserta persaingan yang sudah ada. Sumber hambatan yang masuk mencakup skala ekonomis, diferensiasi produk, kebutuhan modal, akses ke seluruhan distribusi, biaya beralih pemasok, biaya tidak menguntungkan terlepas dari skala dan kebijakan pemerintah. b. Pemasok yang kuat Pemasok dapat memanfaatkan kekuatan tawar-menawar atas para anggota industri dengan menaikkan harga atau menurunkan kualitas barang dan jasa yang dijualnya. Pemasok kuat karena dapat menekan kemampulabaan suatu industri yang tidak dapat mengimbangi kenaikan biaya dengan menaikkan harganya sendiri. Kelompok pemasok kuat jika kelompok pemasok didominasi sedikit perusahaan dan lebih terkonsentrasi dari pada industri pembeli produknya, produk pemasok bersifat unik atau terdiferensiasi dan terdapat biaya pengalihan, pemasok tidak bersaing dengan produk lain dalam industri, memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi maju ke industri pembeli, produk pemasok merupakan input
7
penting bagi bisnis pembeli dan industri bukan merupakan pelanggan penting bagi pemasok. c. Pembeli yang kuat Pembeli dapat juga menekan harga, menuntut kualitas lebih tinggi atau layanan lebih banyak. Kelompok pembeli kuat jika pembeli terkonsentrasi atau membeli dalam jumlah besar, produk yang dibeli dari industri bersifat standar, produk yang dibeli dari industri merupakan komponen penting dari produk pembeli dan merupakan komponen biaya yang cukup besar, pembeli menerima laba yang rendah, produk indutri tidak penting bagi kualitas produk atau jasa pembeli, produk industri tidak menghasilkan penghematan bagi pembeli, pembeli mempunyai informasi yang lengkap, pembeli menghadapi biaya peralihan yang kecil dan pembeli memiliki kemampuan untuk melalukan integrasi. d. Produk pengganti (subsitusi) Produk pengganti yang perlu mendapatkan perhatian besar adalah produk yang mempunyai kecenderungan untuk memiliki harga atau prestasi lebih baik ketimbang produk industri dan produk-produk yang dihasilkan oleh industri berlaba tinggi. Produk subsitusi membatasi potensi suatu industri jika ditetapkan dengan batas harga tinggi. e. Persaingan diantara para anggota industri Persaingan
diantara
kalangan
anggota
industri
terjadi
untuk
memperebutkan posisi dengan menggunakan taktik seperti persaingan harga, introduksi produk dan perang iklan. Persaingan tajam ini dipengaruhi oleh faktor jumlah peserta persaingan banyak, pertumbuhan industri lambat, produk atau jasa tidak terdiferensiasi, biaya tetap tinggi atau produk bersifat mudah rusak, penambahan kapasitas harus dalam jumlah besar, hambatan keluar atau pengunduran diri tinggi, pesaing beragam, taruhan strategis yang besar dan para peserta persaingan beragam dalam hal strategi 2.4. Strategi - Strategi Bersaing Generik Tiga pendekatan strategis generik yang secara potensial akan berhasil untuk mengungguli perusahaan lain dalam suatu industri yaitu keunggulan biaya menyeluruh, diferensiasi, fokus ( Porter, 1991), yang masing-masing diuraikan berikut ini.
8
a. Keunggulan Biaya Menyeluruh Keunggulan biaya memerlukan konstruktif agresif dari fasilitas skala yang efisien, usaha yang giat untuk mencapai penurunan biaya karena pengalaman, pengendalian biaya dan overhead yang ketat, penghindaran pelanggan marjinal, serta meminimalkan biaya dalam bidang-bidang seperti Litbang, pelayanan, armada penjualan, periklanan dan lain-lain. Biaya yang rendah relatif terhadap pesaing menjadi tema yang menjiwai keseluruhan strategi, meskipun mutu, pelayanan dan bidang-bidang lainnya tidak dapat diabaikan. b. Diferensiasi Strategi generik kedua adalah mendiferensiasaikan produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan, yaitu menciptakan sesuatu yang baru yang dirasakan oleh keseluruhan industri sebagai hal yang unik. Pendekatan untuk melakukan diferensiasi dapat bermacam-macam bentuknya, seperti citra rancangan atau merek, teknologi, karakteristik khusus, pelayanan pelanggan, jaringan penyalur, atau dimensi-dimensi lain. Perlu ditegaskan bahwa strategi diferensiasi tidaklah berarti memungkinkan perusahaan untuk mengabaikan biaya, tetapi biaya bukanlah target strategis yang utama. c. Fokus Strategi
generik terakhir adalah memusatkan (fokus) pada kelompok
pembeli, segmen lini produk, atau pasar geografis tertentu. Jika strategi biaya rendah dan diferensiasi ditujukan untuk mencapai sasaran merek di keseluruhan industri, maka strategi fokus dibangun untuk melayani target tertentu secara baik, dan semua kebijakan fungsional dikembangkan atas dasar pemikiran ini. Strategi ini didasarkan pada pemikiran bahwa perusahan dengan demikian akan mampu melayani target strategisnya yang sempit secara lebih efektif dan efisien ketimbang pesaing yang bersaing lebih luas. Sebagai akibatnya perusahaan akan mencapai diferensiasi karena mampu memenuhi kebutuhan target tertentu dengan lebih baik, atau mencapai biaya yang lebih rendah dalam melayani target ini, atau bahkan mencapai kedua-duanya. Meskipun strategi fokus tidak mencapai biaya rendah atau diferensiasi dari segi pandang pasar sebagai keseluruhan. Strategi ini sesungguhnya mencapai salah satu atau kedua posisi tersebut di target pasarnya yang lebih sempit. Perbedaan diantara ketiga strategik ini terlihat pada Gambar 2.
9
Keunggulan Kompetitif Kekhasan yang Dirasakan Pelanggan Seluruh industri
Posisi Biaya Rendah
Keunggulan Diferensiasi
Biaya Menyeluruh
Hanya Segmen Tertentu
Fokus
Gambar 2. Model Strategi Generik (Porter,1991) 2.5. Tahap Input (Input stage) Tahap input meringkas informasi dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi. Alat input mengharuskan strategi untuk menghitung secara subyektif dalam tahap awal dari proses perumusan. Membuat keputusan kecil dalam matriks input menyangkut kepentingan relatif dari faktor-faktor eksternal dan internal yang menghasilkan dan mengevaluasi strategi secara lebih efektif. Penilaian intuitif yang baik selalu diperlukan dalam menerapkan pembobotan dan penilaian yang tepat Internal Factor Evaluation Matrix (IFE) dan External Factor Evaluation Matrix (EFE) merupakan salah satu teknik perumusan strategi pada tahap input. 2.5.1. Matriks SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) Analisis SWOT adalah merupakan alat pencocokan yang digunakan dalam mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Rangkuti (2000) menyatakan bahwa analisis SWOT adalah indentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan, (Weaknesess) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan misi, visi, tujuan, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian, perencanaan strategis harus menganalisis faktor-faktor strategis
10
perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Analisis SWOT berdasarkan asumsi bahwa suatu strategi yang efektif memaksimalkan kekuatan dan peluang, meminimalkan kelemahan dan ancaman. Matriks SWOT terdiri dari sembilan sel, yaitu empat sel faktor (S,W,O dan T), empat sel alternatif strategi dan satu sel kosong (Tabel 10). Terdapat delapan tahapan dalam membentuk matriks SWOT, yaitu 1. Tentukan faktor-faktor kekuatan internal perusahaan 2. Tentukan faktor-faktor kelemahan internal perusahaan 3. Tentukan faktor-faktor peluang eksternal perusahaan 4. Tentukan faktor-faktor ancaman eksternal perusahaan 5. Sesuai kekuatan internal dengan peluang eksternal untuk mendapatkan strategi SO. 6. Sesuai kelemahan dengan peluang eksternal untuk mendapatkan strategi WO. 7. Sesuai kekuatan internal dengan ancaman eksternal untuk mendapatkan strategi ST. 8. Sesuai
kelemahan
internal
dengan
ancaman
eksternal
untuk
mendapatkan strategi WT. David (2006) menyatakan bahwa faktor-faktor kunci internal dan eksternal merupakan pembentuk matriks SWOT yang menghasilkan empat tipe
strategi,
yaitu
a)
strategi
kekuatan-peluang
S-O
(Strengths-
Opportunities) yakni strategi yang menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal, b) strategi kelemahan-peluang W-O (Weaknesses- Opportunities) yakni mengatasi kelemahan internal dengan memanfaatkan keunggulan peluang eksternal, c) strategi kekuatan-ancaman S-T (Strengths -Threats) yaitu strategi yang menggunakan kekuatan internal untuk menghindari pengaruh dari ancaman eksternal, serta d) strategi kelemahan-ancaman W-T (Weaknesses -Threats) adalah strategi bertahan dengan meminimalkan kelemahan dan mengantisipasi ancaman lingkungan.
11
Tabel 3. Matriks SWOT
Peluang (Opportunities – O) Peluang-peluang eksternal perusahaan. Ancaman (Threats – T) Ancaman-ancaman eksternal perusahaan. Sumber : Rangkuti (2000)
Kekuatan (Strengths – S) Kekuatan-kekuatan internal perusahaan
Kelemahan (Weaknesses – W) Kelemahan-kelemahan internal
Strategi SO Gunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.
Strategi WO Atasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang.
Strategi ST Gunakan kekuatan untuk menghindari ancaman.
Strategi WT Minimalkan kelemahan dan hindari ancaman.
perusahaan
2.5.2. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Analisis lingkungan internal adalah lebih pada analisis internal perusahaan dalam rangka menilai atau mengindentifikasi kekuatan dan kelemahan dari tiap-tiap divisi (Rangkuti, 2000). Analisa lingkungan internal
perusahaan
merupakan
proses
untuk
menentukan
dimana
perusahaan mempunyai kemampuan yang efektif sehingga perusahaan dapat memanfaatkan kekuatan secara efektif dan dapat menangani kelemahan di dalam lingkungan. David (2006) menyebutkan bahwa lingkungan internal yang akan dianalisa berhubungan dengan kegiatan fungsional perusahaan diantaranya adalah sumberdaya manusia, keuangan, produksi, pemasaran. Analisis lingkungan internal ini pada akhirnya akan mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan. Faktor lingkungan eksternal yang dianalisa adalah terdiri dari lingkungan makro dan mikro.
Lingkungan
makro adalah lingkungan yang secara tidak langsung mempengaruhi keputusan dalam jangka panjang.
Lingkungan ini terdiri dari sosial
ekonomi, sosial budaya, dan teknologi. Sedangkan lingkungan mikro adalah kegiatan perusahaan yang secara langsung mempengaruhi kegiatan perusahaan itu sendiri. Lingkungan mikro terdiri dari pesaing, pemasok, dan pelanggan.
12
Analisa lingkungan eksternal untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang sedang dihadapi perusahaan. Peluang merupakan kondisi yang menguntungkan bagi perusahaan, sedangkan ancaman adalah keadaan yang tidak menguntungkan bagi perusahaan. 2.5.3. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan EFE (External Factor Evaluation) Matriks IFE ditujukan mengidentifikasi faktor lingkungan internal dan mengukur sejauh mana kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan, sedangkan matriks EFE ditujukan untuk mengidentifikasi faktor lingkungan eksternal dan mengukur sejauh mana peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Tahap-tahap yang dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kunci dalam matriks IFE dan EFE adalah sebagai berikut : a.
Identifikasi Faktor-Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Langkah awal yang dilakukan adalah mengidentifikasi faktor internal, yaitu mendaftar semua kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan.
Daftarkan kekuatan terlebih dahulu, baru kemudian
kelemahan perusahaan. dengan
melakukan
perusahaan.
Identifikasikan faktor eksternal perusahaan
pendaftaran
semua
peluang
dan
ancaman
Daftarkan peluang terlebih dahulu, baru kemudian
ancaman perusahaan. Daftar harus spesifik dengan menggunakan presentase, rasio atau angka perbandingan. Hasil kedua identifikasi faktor-faktor di atas menjadi faktor penentu eksternal dan internal yang selanjutnya akan diberi bobot. b.
Penentuan Bobot Variabel Penentuan bobot dilakukan dengan cara mengajukan identifikasi faktor strategis internal dan eksternal tersebut kepada responden dengan menggunakan metode paired comparison. Metode ini digunakan untuk memberikan penilaian terhadap bobot setiap faktor penentu internal. Setiap variabel digunakan skala 1, 2, dan 3 untuk menentukan bobot. Skala yang digunakan untuk menentukan bobot adalah :1 = Jika indikator horizontal kurang penting dari pada indikator
13
vertikal, 2 = Jika indikator horizontal sama penting dari pada indikator vertikal, 3 = Jika indikator horizontal lebih penting dari pada indikator vertikal Bentuk penilaian pembobotan dapat dilihat pada Tabel 4. Cara membaca perbandingan dimulai dari variabel baris (indikator vertikal) dibandingkan dengan variabel kolom (indikator horizontal) dan harus konsisten. Tabel 4 Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal dan Eksternal Faktor Strategis Internal
A
B
C
D
…..
Total
A B C D ….. Total
1.000
Sumber : David, 2006
c. Penentuan Rating Penentuan rating dilakukan terhadap faktor-faktor hasil analisis situasi perusahaan yang ditentukan oleh pihak manajemen perusahaan selaku penentu kebijakan.
Pengaruh setiap faktor terhadap kondisi
perusahaan diukur dengan menggunakan nilai peringkat dengan skala 1, 2, 3, dan 4 terhadap masing-masing faktor strategis yang menandakan seberapa efektif strategis perusahaan. Penilaian rating dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Penilaian Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Faktor
Rating
Penentu A
1
2
3
4
B C D Sumber : David, 2006
Skala nilai rating yang digunakan untuk matriks IFE (kekuatan dan kelemahan) adalah : 1: Kelemahan utama/mayor 2: Kelemahan kecil/minor
3: Kekuatan kecil/minor 4: Kekuatan besar/mayor
14
Matriks EFE (peluang dan ancaman), skala nilai rating yang digunakan adalah 1: Tidak berpengaruh
3: Kuat pengaruhnya
2: Kurang kuat pengaruhnya
4: Sangat kuat pengaruhnya
d. Mengalikan setiap bobot dengan peringkat pada setiap faktor dan hasilnya dijumlahkan secara vertikal untuk mendapatkan total skor pembobotan. Matriks IFE total skor pembobotan dapat berkisar antara 1-4 dengan rata-rata 2,5. Total skor pembobotan kurang dari 2,5 menunjukkan bahwa kondisi internal perusahaan lemah, dan sebaliknya jika total skor pembobotan diatas 2,5 menunjukkan kondisi eksternal perusahaan kuat. Total skor 4,0 menunjukkan bahwa perusahaan dapat menggunakan kekuatan dan meminimalkan kelemahan yang dimiliki sangat baik, sedangkan total skor 1,0 menunjukkan bahwa perusahaan tidak dapat menggunakan kekuatan yang dimiliki dan meminimalkan kelemahan. Matriks IFE dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) Faktor Strategis Internal Kekuatan 1. ......... 2. ......... 3. ......... Kelemahan 1. ......... 2. ......... 3. ......... Total
Bobot
Rating
Skor Bobot (bobot x rating)
1.000
Sumber : David, 2006
Matriks EFE total skor pembobotan dapat berkisar antara 1-4 dengan rata-rata 2,5. Total skor pembobotan kurang dari 2,5 menunjukkan bahwa kondisi eksternal perusahaan lemah dan sebaliknya jika total skor pembobotan diatas 2,5 menunjukkan kondisi eksternal perusahaan kuat. Total pembobotan 4,0 menunjukkan bahwa perusahaan dapat merespon peluang dan ancaman yang dihadapi sangat baik, sedangkan total skor pembobotan 1,0 menunjukkan bahwa perusahaan tidak dapat merespon peluang yang ada dan menghindari ancaman. Matriks EFE dapat dilihat pada Tabel 7.
15
Tabel 7. Matriks EFE (External Factor Evaluation) Faktor Strategis Eksternal Peluang 1. ......... 2. ......... 3. ......... Ancaman 1. ......... 2. ......... 3. ......... Total
Bobot
Rating
Skor Bobot (bobot x rating)
1.000
Sumber : David, 2006
2.5.4. Analisis Matriks IE Matriks IE merupakan hasil penggabungan antara matriks EFE dan matriks IFE. Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci total nilai IFE yang diberi bobot pada sumbu-x dan total nilai EFE yang diberi bobot pada sumbu-y. Dari total nilai yang dibobot dari setiap divisi, dapat disusun matriks IE pada tingkat korporasi. Pada sumbu-x matriks IE, total nilai IFE yang diberi bobot dari nilai 1,0 posisi internal yang lemah, nilai 2,0 posisi internal yang sedang atau rata-rata nilai 3,0-4,00 posisi internal yang kuat. Pada sumbu-y total nilai EFE yang diberi bobot dari nilai 1,0 posisi eksternal yang rendah nilai 2,0 posisi eksternal yang sedang nilai 3,0-4,00 posisi eksternal yang tinggi Matriks IE dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yang mempunyai dampak strategi berbeda, yaitu 1. Divisi yang masuk dalam sel I, II, atau IV dapat disebut tumbuh dan membangun. Strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar atau pengembangan produk) atau integrasi (integrasi ke belakang, integrasi ke depan, integrasi horizontal) merupakan strategi yang tepat untuk divisi ini. 2. Divisi yang masuk ke dalam sel III, V dan VII yang paling baik dikelola dengan strategi pertahanan dan pemeliharaan. Strategi yang dilakukan adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. 3. Divisi yang masuk ke dalam sel VI, VII dan IX paling baik dikelola dengan strategi panen atau divestasi.
16
Bentuk matriks Internal-Eksternal (IE) suatu perusahaan dapat dilihat pada Gambar 3. IFE 3,0-4,0 Kuat
3,0-4,0 Tinggi EFE
2,0
Sedang
1,0
I
II
III
2,0 Sedang
IV
V
VI
1,0 Rendah
VII
VIII
IX
Lemah
Gambar 3. Matriks IE (David, 2006) 2.5.5. Analisis Matriks QSPM (Quantitative Strategy Planning Matrix) Umar (2008) menyatakan bahwa QSPM adalah alat yang direkomendasikan untuk melakukan pilihan strategis alternatif secara obyektif, berdasarkan pada faktor-faktor sukses kritis eksternal dan internal yang telah diidentifikasi sebelumnya. Jadi secara teoritis tujuan penggunaan QSPM adalah untuk menentukan suatu rekomendasi strategi yang dianggap paling tepat untuk diimplementasikan. David (2006) menyatakan bahwa QSPM memiliki sifat positif yang dapat ditonjolkan dalam menyusun sebuah prioritas strategis, yakni rangkaian strategis ini dapat diperiksa secara berurutan atau bersama. Tidak ada batasan untuk jumlah strategi yang dapat dievaluasi jumlah rangkaian strategi yang dapat diperiksa dengan menggunakan QSPM. Selain memiliki kelebihan, QSPM juga memiliki kelemahan dalam pelaksanaanya. Kelemahan dari QSPM, yakni proses ini selalu memerlukan penilaian intuitif dan asumsi yang diperhitungkan. Namun demikian, dalam memberi peringkat dan nilai daya tarik mengharuskan keputusan subjektif, tetapi prosesnya harus menggunakan informasi objektif. Secara konsep, QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi yang ada berdasarkan pada sejauh mana faktor-faktor sukses kritis internal dan eksternal dimanfaatkan atau diperbaiki. Daya tarik relatif dari setiap strategi dalam satu sel alternatif dihitung dengan menetapkan dampak kumulatif dari setiap faktor sukses kritis eksternal dan internal. Berapapun
17
jumlah strategis dapat disusun dalam suatu set strategi. Ada lima langkah untuk mengembangkan QSPM, yakni : 1. Mendaftar kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada kolom kiri matriks QSPM. Informasi ini diambil dari matriks IFE dan EFE. 2. Berilah nilai rating pada masing-masing faktor internal dan eksternal identik seperti pada matriks IFE dan EFE. 3. Teliti matriks SWOT dan identifikasi strategis alternatif yang harus dipertimbangkan pelaksanaannya oleh pemerintah daerah. 4. Tetapkan nilai daya tarik atau Attractiveness Score (AS) dengan cara memilih masing-masing faktor internal dan eksternal.
Nilai AS
menunjukkan daya tarik relatif dari setiap strategi terhadap strategi lainnya. Tentukan bagaimana peran dari faktor tersebut dalam proses pemilihan strategi yang akan dibuat. Nilai 1 berarti tidak menarik, nilai 2 berarti agak menarik, nilai 3 berarti menarik, dan nilai 4 berarti sangat menarik. Sama halnya dengan penentuan rating pada matriks gabungan IFE dan EFE, pembulatan dengan metode yang sama juga diberlakukan dalam matriks gabungan QSPM. 5. Hitung jumlah TAS dari perkalian rating dan AS pada masing-masing kolom QSPM. Nilai Total Attractiveness Score (TAS) terbesar yang menunjukkan bahwa alternatif strategis itu menjadi pilihan utama dan nilai TAS terkecil menunjukkan bahwa alternatif strategi ini menjadi pilihan terakhir. Pada dasarnya dalam pengolahan data dengan menggunakan matriks QSPM ini peringkat digunakan untuk memperoleh daftar prioritas. QSPM menggunakan input dari analisis tahap pertama dan hasil mencocokkan dari analisis tahap kedua untuk memutuskan sasaran diantara strategis alternatif. Seperti alat analisis perumusan strategis yang lain QSPM memerlukan penilaian intuitif yang baik (Tabel 8).
18
Tabel 8. QSPM (Quantitative Strategy Planning Matrix) Faktor Sukses Kritikal
Bobot
Strategi 1 AS TAS
Alternatif Strategis Strategi 2 AS TAS
Strategi 3 AS TAS
Peluang 1. 2. 3. Ancaman 1. 2. 3. Kekuatan 1. 2. 3. Kelemahan 1. 2. 3. Total
Sumber : Umar (2008) Keterangan; AS = Attractiveness Score TAS = Total Attractiveness Score
2.6. Penelitian Terdahulu Somantri (2005) menganalisis Strategi Bersaing (Competitive Strategy) Manajemen Hero Supermarket dalam Industri Ritel. Akar masalah yang diangkat dari penelitian ini adalah pesatnya perkembangan industri ritel yang diikuti dengan ketatnya persaingan diantara perusahaan-perusahaan ritel yang ada.. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyusun strategis bersaing Hero Supermarket dalam indutri ritel. Disamping itu, penelitian ini bertujuan merumuskan dan memilih prioritas strategi berdasarkan faktor-faktor penyusun strategis bersaing Hero Supermarket dalam industri ritel. Analisis data dilakukan dengan pendekatan teori keputusan yaitu teknik pengambilan keputusan dengan menggunakan Proses Hirarki Analitik (PHA). Data yang dianalisis meliputi data struktur hirarki keputusan berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner dengan pendekatan PHA yang menganalisis komparasi berpasangan. Perusahaan berperinsip bahwa pelanggan adalah raja yang harus dilayani dan diberikan kepuasan. Saran yang direkomendasikan kepada perusahaan adalah agar perusahaan lebih meningkatkan kinerja manajemen perusahaan. Kinerja manajemen perusahaan yang penting untuk diperhatikan adalah dengan menitik beratkan pada strategi pelayanan, mengingat banyaknya jumlah perusahaan yang bergerak dalam industri supermarket.
19
Kristiyani (2008) menganalisis Strategi Bersaing Merdeka Bakery Kota Bogor. Kota Bogor tidak terlepas dari perkembangan roti. Merdeka bakery adalah salah satu perusahaan bakery yang mengusahakan produksi dan pemasaran roti. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor eksternal dan faktor internal yang dihadapi Merdeka bakery, menganalisis posisi bersaing Merdeka bakery dan merumuskan alternatif strategi bersaing yang dapat dilakukan oleh Merdeka bakery untuk menjalankan usahanya. Analisis strategi bersaing Merdeka bakery ini menggunakan alat analisis matriks EFE, IFE, matriks SWOT, matriks QSPM. Strategi yang terpilih adalah Merdeka bakery secara berturut-turut adalah (1) melakukan riset pasar memantau perkembangan pemasaran dan tingkat persaingan dalam industri, (2) memperluas pasar untuk meningkatkan volume penjualan, (3) mempertahankan dan meningkatkan kualitas/mutu produk dan memperluas wilayah distribusi produk, (4) meningkatkan kegiatan promosi, (5) meningkatkan pelayanan kepada konsumen, (6) meningkatkan diferensiasi produk bakery yang berkualitas dengan terus melakukan upaya inovasi dan pengembangan produk untuk menghadapi pesaing dan pendatang baru, (7) memperbaiki sistem dan fungsi manajemen perusahaan, (8) meningkatkan produksi perusahaan untuk mencegah produk kosong di toko, (9) melakukan efisiensi biaya. Mayasari (2008) menganalisis Strategi Bersaing Industri kecil Makanan Tradisional Khas Kota Payakumuh (Studi Kasus: Industri Kecil “Erina”, Kota Payakumuh, Propinsi Sumatera Barat). Industri yang bergerak dibidang pengolahan makanan tradisional khas Kota Payakumuh sangat banyak sehingga berimplikasi terhadap meningkatnya persaingan antar industri tersebut dalam merebut pangsa pasar. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan identifikasi faktor eksternal peluang dan ancaman yang mempengaruhi posisi persaingan “Erina” melakukan identifikasi faktor internal kekuatan dan kelemahan yang mempengaruhi posisi persaingan “Erina” mengetahui posisi bersaing “Erina” bila dibandingkan dengan pesaing utamanya dan menentukan alternatif strategi yang dapat dipilih oleh “Erina” untuk menjalankan usahanya.
20
Perumusan strategi bersaing dilakukan dengan menggunakan alat-alat analisis yaitu matriks EFE, matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi posisi persaingan “Erina”, matriks CPM digunakan untuk mengetahui posisi bersaing “Erina” saat ini relatif terhadap pesaing utamanya. Terakhir analisis matriks IE, SWOT, dan QSPM untuk mendapatkan strategi bersaing yang terbaik untuk “Erina”. Tiga alternatif strategi terbaik bagi “Erina” berdasarkan hasil analisis matriks QSPM adalah (1) menjalin kerja sama dengan berbagai instansi pemerintah dalam mengembangkan pasar dan menarik investor untuk mengembangkan usaha (2), melakukan inovasi rasa produk, kemasan dan mesinmesin industri melalui kerjasama dengan berbagai instansi pemerintah dan (3) mengencarkan promosi produk. Kesimpulan utama yang dihasilkan adalah keunggulan bersaing yang akan dibagun “Erina” yakni mempertahankan harga yang terjangkau serta inovasi rasa dan kemasan produk.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran. Pemilihan strategi bersaing yang tepat sangat diperlukan perusahaan dalam menghadapi
persaingan
bisnis
yang
mengidentifikasi visi, misi dan tujuan
ada.
Tahapan
dimulai
dengan
industri. Hal ini perlu diketahui agar
strategi yang nantinya akan dihasilkan memenuhi visi, misi dan tujuan industri. Visi, misi dan tujuan adalah harapan atau mimpi yang ingin diwujudkan industri di masa depan dan target kinerja yang dapat menghasilkan tingkat keuntungan. Industri Roti Unyil Venus perlu mengidentifikasi visi, misi dan tujuan sebelum menetapkan strategi bersaing. Hal ini dilakukan supaya strategi bersaing yang akan dihasilkan sesuai dengan visi, misi dan tujuan industri. Industri juga harus mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan alternatif strategi. Analisis lingkungan internal diperoleh dari pendekatan fungsional industri. Analisis lingkungan eksternal meliputi lingkungan jauh seperti politik, ekonomi, sosial, teknologi dan lingkungan industri seperti ancaman masuknya pendatang baru, kekuatan tawar menawar pemasok, ancaman produk pengganti dan pesaing dalam perusahaan. Tahap selanjutnya adalah tahap input, dimana digunakan beberapa alat analisis yaitu analisis matriks IFE (Internal Factor Evaluation), matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation) dan QSPM (Quantitative Strategy Planning Matrix). Matriks IFE untuk mengukur sejumlah kekuatan dan kelemahan industri. Matriks EFE untuk mengukur sejumlah peluang dan ancaman. Tahap pencocokan menggunakan dua alat analisis yaitu matriks IE dan matriks SWOT. Matriks IE untuk memposisikan industri ke dalam pemetaan strategi yang terdiri dari sembilan sel. Matriks SWOT untuk menghasilkan sejumlah alternatif strategi yang sesuai dengan kondisi industri. Tahap akhir dari perumusan strategi ini adalah tahap keputusan strategi yang dihasilkan oleh matriks IE dan matriks SWOT tidak semuanya harus dijalankan oleh industri. Tahap keputusan yang dihasilkna oleh QSPM, digunakan untuk memutuskan alternatif yang menjadi prioritas oleh industri. Kerangka pemikiran penelitian ditunjukkan pada Gambar 4.
22
- Perubahan Pola Konsumsi - Munculnya Para Pesaing
Pangsa pasar Roti Unyil Venus menjadi berkurang Perlunya Strategi yang tepat untuk Industri Roti Unyil Venus Identifikasi Visi Misi dan Tujuan Industri Roti Unyil Venus
Analisis Lingkungan Eksternal Industri: 1. Analisis Lingkungan Jauh - Politik - Ekonomi - Sosial dan Budaya - Teknologi 2. Analisis Lingkungan Industri - Ancaman Masuk Pendatang Baru - Kekuatan Tawar Menawar Pemasok - Ancaman Produk Pengganti - Tingkat Persaingan dalam Industri
Analisis Lingkungan Internal Industri: - Pemasaran - Keuangan - Produksi/Operasi - Sumberdaya Manusia - Penelitian dan Pengembangan - Sistem Informasi Komputer
Kekuatan dan Kelemahan (Matriks EFE)
Peluang dan Ancaman (Matriks EFE)
Alternatif Strategi Bersaing ( Matriks IE dan Matriks SWOT) QSPM (Prioritas Strategi Bersaing ) Roti Unyil Venus Gambar 4. Kerangka Pemikiran Penelitian
23
Visi merupakan apa yang ingin dicapai, apa yang ingin kita peroleh dan kita ingin menjadi apa di masa depan. Sedangkan, misi menyatakan langkah apa yang harus dilakukan atau dikerjakan. Visi akan dilengkapi dengan misi industri yang menyatakan tujuan industri. Proses penelitian ini diawali dengan tahap awal start yaitu dengan mengidentifikasi dan mempelajari visi, misi dan tujuan industri terlebih dahulu. Informasi tentang visi, misi dan tujuan industri dikumpulkan dengan cara wawancara kepada pihak Industri. Apabila informasi tentang visi, misi dan tujuan industri belum cukup maka akan dilakukan kembali pencarian informasi tersebut, tetapi apabila sudah cukup maka akan dilakukan proses identifikasi pemasaran produk Roti Unyil Venus. Identifikasi
pemasaran produk Roti Unyil Venus dilakukan dengan
menggunakan analisis deskriptif. Analisis ini bertujuan untuk menunjukkan kondisi riil industri. Sedangkan, untuk menganalisis lingkungan internal industri dan lingkungan eksternal industri dengan menggunakan matriks IFE, matriks EFE, Matriks IE, analisis SWOT dan matriks QSPM. Matriks IFE dan matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor internal industri berkaitan dengan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Matriks Internal-Eksternal (IE) merupakan hasil penggabungan antara matriks IFE dan matriks EFE. Matriks SWOT merupakan alat pencocokan yang digunakan dalam mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. QSPM (Quantiative Strategy Planning Matrix) adalah alat yang direkomendasikan bagi para ahli strategi untuk melakukan evaluasi pilihan strategi alternatif secara objektif, berdasarkan key success factors internal-eksternal yang telah diidentifikasikan
sebelumnya. Tujuan QSPM adalah untuk menetapkan
kemenarikan relatif dari strategi-strategi yang bervariasi yang telah dipilih, untuk menentukan strategi mana yang dianggap paling baik untuk diimplementasikan. Perolehan strategi digunakan untuk menganalisis strategi bersaing pemasaran produk Roti Unyil Venus yang ada di industri. Selanjutnya hasil perolehan strategi bersaing pemasaran produk Roti Unyil Venus maka di buat rekomendasi perbaikan yang sebaiknya dilakukan oleh industri Roti Unyil Venus. Diagram alir proses penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 5.
24
Start
Visi, Misi dan Tujuan Industri Roti Unyil Venus (T)
Cukup
(Y)
Identifikasi Pemasaran Produk Roti Unyil Venus Lingkungan Internal Lingkungan Eksternal (kekuatan dan kelemahan) (Peluang dan ancaman) Matriks IFE Matriks EFE Pengumpulan Data dan Informasi Matriks IE dan Analisis SWOT
Matriks QSPM Tahap Penetuan strategi Bersaing
Stop Gambar 5. Diagram Alir Penelitian
25
3.2. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian ini dilakukan di Kota Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive). Pesaing dari Roti Unyil Venus ada dua yaitu Kue Tradisional dan Roti Mungil yang ke duanya berlokasi di jalan Siliwangi. Sebagai pembanding bagi Roti Unyil Venus. Aspek masalah yang dianalisis mencakup kondisi internal dan eksternal oleh Roti Unyil Venus dan klasifikasi pesaing lokal. Proses pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2009 sampai dengan April 2010. 3.3. Jenis dan Sumber Data. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung dilapangan, wawancara langsung dengan pihak industri serta berdasarkan pengisian kuisioner oleh pihak manajemen yang terkait didalamnya. Data sekunder diperoleh dari data perusahaan, Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Perindustrian dan perdagangan, skripsi, artikel atau literatur yang berkaitan dengan topik objek penelitian. 3.4. Metode Pengumpulan Data. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan wawancara langsung ke industri pengolahan/pembuatan roti sehingga mengetahui situasi dan kondisi yang ada di lapangan, dan pengisian kuesioner oleh responden terpilih. Responden yang digunakan penelitian ini terdiri dari pihak internal dan eksternal. Pihak internal meliputi pemilik Roti Unyil Venus dalam pembuatan adonan roti dan pengawasan produksi, kak pemilik sekaligus pengelola keuangan dan pengawasan penjualan. Pemilihan responden internal dilakukan dengan alasan bahwa para responden tersebut dapat mewakili industri dan memiliki wewenang mengenai data yang dibutuhkan dalam penelitian. Pihak internal meliputi Pemilik Roti Unyil Venus (2 orang) karyawan Roti Unyil Venus (satu orang), dan pesaing yaitu Kue Tradisional (dua orang) dan Roti Mungil (dua orang). Pemilihan responden eksternal didasarkan bahwa para pihak tersebut mengetahui kondisi atau lingkungan industri di Bogor. Adanya keterlibatan pihak eksternal dalam penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.
26
3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data. Keseluruhan data dan informasi diperoleh dari wawancara dan kuesioner yang terkait di industri Roti Unyil Venus. Pengolahan data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data di lapangan (data primer). Data yang diolah berasal dari data primer dan sekunder, dan pengolahan data dilakukan dengan bantuan program Microsoft Excel dan kalkulator. Analisis dan pengolahan data dilakukan meliputi tahap pemasukan data, transfer data, editing data, pengolahan data dan interpretasi data. Analisis dalam penelitian meliputi analisis internal dan eksternal, dilanjutkan dengan analisis SWOT dan QSPM, untuk merumuskan dan menetapkan prioritas strategi bagi industri Roti Unyil Venus.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Industri 4.1.1. Sejarah Singkat Industri Roti Unyil Venus Perusahaan Roti Unyil Venus merupakan salah satu usaha yang bergerak di bidang produk-produk camilan, khususnya produk Roti Unyil Venus. Bermula dari hobi yang kemudian ditekuni untuk dilanjutkan sebagai usaha. Pemilik Roti Unyil Venus adalah Bapak Hendra yang dibantu kakak perempuannya yang akrab disapa Cik Giok. Pak Hendra berperan langsung dalam proses peracikan bahan-bahan pembuatan roti, sedangkan Cik Giok berperan sebagai pengawas aktivitas penjualan secara keseluruhan. Industri Roti Unyil Venus pertama berlokasi di jalan Siliwangi no.27A yang mulai beroperasi sejak tahun 1992. Namun sejak tahun 2005 Roti Unyil Venus berpindah ke Ruko V Pajajaran, Bogor. Pemindahan Industri Roti Unyil Venus bertujuan agar dapat memperluas industri sehingga pengunjung dapat lebih nyaman dalam melakukan pembelian. Sejak awal industri menjual produknya yang menjadi ciri khas Kota Bogor dengan merek Roti Unyil Venus. Roti dengan ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan ukuran roti pada umumnya tercipta dari ide Pak Hendra yang ingin melakukan inovasi dalam penjualan roti. Kini industri tidak hanya menjual produk roti unyil venus, namun juga roti-roti dengan ukuran yang lebih besar yaitu roti tawar dan roti sobek. Hal ini dilakukan agar lebih memberikan variasi kepada konsumen. Roti Unyil Venus terdiri 26 rasa dengan harga yang ditawarkan untuk setiap Roti Unyil adalah Rp. 1.150, sedangkan Roti tawar terdiri dari dua ukuran yaitu roti tawar kecil dengan harga Rp 6.500, dan roti tawar besar dijual dengan harga Rp 8.700, roti sobek terdiri dari lima jenis rasa dengan harga Rp 10.000 sampai dengan Rp 16.700. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi bersaing pemasaran produk Roti Unyil Venus. Industri Roti Unyil Venus memulai waktu operasionalnya mulai pukul 06.00-21.00. Komitmen
Industri Roti Unyil Venus adalah tetap
28
menjaga kualitas produk dengan tidak menggunakan bahan pengawet pada proses produksinya. Hal ini agar produk tetap menjadi produk khas Bogor yang sangat digemari baik oleh penduduk Bogor sendiri maupun pengunjung yang datang dari luar kota. Selain tidak menggunakan bahan pengawet , produksi Roti Unyil Venus juga menjaga kualitas produknya dengan memproduksi produk-produk baru untuk dijual setiap harinya. 4.1.2. Visi, Misi dan Tujuan Industri Roti Unyil Venus Visi Industri Roti Unyil Venus adalah menjadi Industri Roti Unyil Venus terbaik di Bogor terutama dalam hal kualitas, kuantitas roti dan pelayanan yang terbaik. Misi memproduksi roti dengan bahan-bahan bermutu dan tanpa mengandung pengawet serta dengan rasa yang bervariasi dan lezat. Tujuan Industri Roti Unyil Venus yang ingin dicapai industri terbagi kedalam tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek yaitu mempertahankan dan meningkatkan kualitas dan rasa produk, meningkatkan pelayanan, dan meningkatkan profit industri. Sedangkan tujuan jangka panjang yaitu menambah jenis Roti Unyil Venus yang sudah ada dan mempertahankan posisi industri diantara perusahaan-perusahaan roti yang telah ada. 4.1.3. Struktur Organisasi Industri Roti Unyil Venus Industri Roti Unyil Venus tidak mempunyai struktur organisasi yang formal. Pemilik industri adalah Bapak Hendra yang dibantu kakak perempuannya yang akrab disapa Cik Giok merupakan pengambilan keputusan dalam industri untuk semua bidang dan menangani semua masalah dalam industri. 4.2. Analisis Lingkungan Industri Roti Unyil Venus 4.2.1. Analisis Lingkungan Internal Industri Roti Unyil Venus Industri dalam menjalankan usahanya dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor internal yang berasal dari dalam industri. Faktor- faktor internal merupakan faktor-faktor yang dapat menjadi kekuatan dan kelemahan industri. Faktor-faktor internal yang mempengaruhi Industri Roti Unyil Venus antara lain:
29
a. Pemasaran Kotler (2002) menyatakan bahwa alat-alat pemasaran yang dapat digunakan untuk mempengaruhi konsumen adalah bauran pemasaran yang dilihat dari sudut produsen terdiri dari empat 4P yaitu product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi). 1. Produk Roti unyil venus diproduksi oleh Industri Roti Unyil Venus dapat dikatakan berkualitas baik. Hal ini didukung dengan kemampuan dan keterampilan para pegawai selama proses pembuatan roti tersebut serta pemakai bahan baku yang berkualitas dan kegiatan produksi yang terencana dengan baik. Roti Unyil Venus memberikan slongan khusus pada setiap kemasannya yang berbunyi “Tanpa Obat Pengawet” dan fresh from the oven. Pemberian slongan tersebut dimaksudkan bahwa semua produk Roti Unyil Venus tidak menggunakan obat pengawet dan produk yang dijual adalah produk yang baru saja dimasak. Oleh karena itu produk hanya bertahan 3 hari, sedangkan produk yang menggunakan susu hanya mampu bertahan 1 hari. 2. Harga Harga yang ditetapkan Roti Unyil Venus cukup bersaing dengan industri roti yang sejenis sehingga, tidak merasa tersaingi dengan industri
lainnya. Selain itu pihak Roti Unyil Venus
berasumsi bahwa harga yang diberikan merupakan cerminan dari kualitas produk Roti Unyil Venus yang ditawarkan terhadap konsumen. Industri juga memberikan perhatian khusus kepada pembeli potensial untuk pembeli produk dalam jumlah besar dengan memberikan discount pricing sebesar 15 persen. Potongan harga ini diberikan bagi pembeli dengan jumlah pembeli lebih dari 500 potong. Harga Roti Unyil Venus pertama kali naik pada tahun 1998 dari harga Rp 400,- menjadi Rp 500,- per buah, tahun 2003 harga naik menjadi Rp 800,- per buah dan menjadi Rp 900,- per buah pada tahun 2007. Harga jual untuk satu buah Roti Unyil Venus saat ini Rp
30
1.150,-. Harga jual tersebut mulai diberlakukan pada bulan Juni tahun 2008. 3. Tempat Saat ini Industri Roti Unyil Venus terletak di Jalan Pajajaran Bogor. Adapun outlet-outlet yang terletak diberbagai tempat di kota Bogor hanya bertindak sebagai perantara pemasaran dan bukan milik dari Industri sehingga, apabila produk tidak habis terjual maka perantara tidak dapat mengembalikannya ke industri. Saat ini outletoutlet Industri Roti Unyil Venus terdiri dari 8 outlet yaitu Sumber Karya Indah Tajur, Damri, Taman Topi, Darmaga, Jl. Pajajaran terdiri dua outlet, Jakarta pasar baru, Blok M. 4. Promosi Roti Unyil Venus tidak ada melakukan promosi menggunakan media. Promosi hanya melalui pembicaraan dari mulut-ke mulut, namun telah memberikan efek yang sangat baik terhadap Industri. Hal ini terbukti dengan banyaknya pengunjung yang berasal dari bukan hanya dari daerah Bogor namun mencapai kota-kota besar disekitarnya seperti Jakarta, Tanggerang, Bekasi, bahkan kota-kota lain yang berada diluar Jawa Barat. Selain itu juga melalui outletoutlet yang didirikan perorangan khusus menjual produk Roti Unyil Venus ini, tanpa terikat dengan Industri. b. Produksi Produksi terdiri dari aktivitas yaitu transformasi input menjadi produk atau jasa. Tujuan yang ingin dicapai oleh Industri Roti Unyil Venus yaitu menciptakan produk yang memiliki kualitas yang baik. Beberapa usaha yang dilakukan Industri untuk mencapai tujuan tersebut diantaranya berusaha memperoleh bahan baku yang bermutu baik, menjaga kualitas bahan baku dan proses produksi, memanfaatkan fasilitas produksi secara optimal, dan berusaha agar sejumlah produksi setiap harinya sesuai dengan permintaan konsumen karena daya tahan produk yang tidak lama serta menjaga kualitas produk.
31
c. Sumberdaya Manusia Sumberdaya manusia (karyawan) merupakan salah satu input dari faktor produksi yang berfungsi untuk melancarkan kegiatan Industri Roti Unyil Venus. Sumber utama keberhasilan Industri di masa akan datang adalah dukungan sumberdaya manusia. Saat ini Industri memiliki jumlah karyawan sebanyak 30 orang, yang terdiri dari 5 orang pria dan 25 orang wanita. Perekrutan dilakukan langsung oleh pemilik Industri karena tidak adanya divisi yang menangani masalah kepegawaian. d. Penelitian dan Pengembangan Penelitian dan pengembangan dalam suatu Industri
sangat
diperlukan dalam mendukung usaha yang telah dilakukan, misalnya dengan meluncurkan usaha baru, mengembangkan produk baru, meningkatkan kualitas produk, meningkatkan teknologi Industri. Secara khusus Industri Roti Unyil Venus belum memiliki divisi litbang, tetapi kegiatan tersebut berada di bawah pemilik Industri. e. Sistem Informasi Komputer Selain menggunakan sistem pencatatan secara manual, Industri juga telah menggunakan komputer untuk menyimpan seluruh data, baik data kondisi Industri, data karyawan, produksi maupun penjualan. Dengan adanya sistem informasi ini, segala informasi baik mengenai penjualan, keuangan, produksi dan lain-lain dapat dengan mudah diakses oleh pemilik Industri Roti Unyil Venus sebagai bahan pertimbangan untuk membuat keputusan. f. Keuangan Permodalan merupakan hal yang sangat penting dalam suatu usaha. Industri Roti Unyil Venus tidak mengalami masalah dalam permodalan. Pada awalnya dana yang dimiliki Industri untuk memodali Industri berasal dari dana pribadi pemilik. Dana pribadi didukung oleh pendapatan Industri dan keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan produk selain Roti Unyil Venus
32
4.2. 2. Analisis Lingkungan Eksternal Industri Roti Unyil Venus Faktor-faktor utama eksternal yang biasa diperhatikan adalah analisis lingkungan jauh dan lingkungan industri. a. Analisis Lingkungan Jauh Lingkungan jauh perusahaan terdiri dari faktor-faktor yang pada dasarnya berada jauh atau terlepas dari perusahaan, tetapi dapat mempengaruhi
perusahaan
dalam
analisis
lingkungan
ini
mengidentifikasi peluang dan ancaman untuk suatu perusahaan. Faktorfaktor utama yang dapat diperhatikan yaitu Politik, Ekonomi, Sosial Budaya dan Teknologi. 1. Politik Produk Roti Unyil Venus telah terdaftar pada Dinas Kesehatan dengan nomor Depks P-IRT 169100394, dan juga telah mendapatkan sertifikasi halal dari MUI. Sertifikasi halal menjadi hal yang sangat penting bagi usaha yang bergerak di bidang perusahaan makanan guna memberikan rasa nyaman bagi konsumen, khususnya bagi konsumen muslim. 2. Ekonomi Kondisi perekonomian Indonesia yang masih belum stabil akan berpengaruh terhadap meningkatnya harga bahan baku. Tetapi, hal ini tidak mempengaruhi terhadap penjualan Roti Unyil Venus. 3. Sosial Budaya Perkembangan usaha roti tidak lepas dari perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat. Perubahan sosial budaya terjadi karena kebutuhan manusia yang terus meningkat seiring dengan berjalannya waktu. Jika dulu orang menganggap harga roti mahal, kini anggapan itu sudah berbalik. Sekarang makin banyak orang yang memanfaatkan roti sebagai sumber karbohidrat selain nasi.
33
4. Teknologi Teknologi merupakan salah satu fungsi yang memegang peranan penting dalam industri. Perubahan teknologi yang terus mengalami kemajuan menuntut industri untuk terus mengamati perkembangan teknologi dan melakukan inovasi agar dapat bersaing dalam industri. Teknologi di bidang komunikasi dan trasportasi dapat memudahkan kegiatan pemasaran produk yang dihasilkan Industri. Pemesanan Roti Unyil Venus dapat dilakukan tanpa harus datang ke lokasi penjualan, dan pengiriman barang bisa dilakukan dengan cepat
Selain itu,
kualitas dan kuantitas harus tetap dipertahankan agar tetap dapat bersaing di pasar. Hal ini juga tidak terlepas dari pengolahan dan kebersihan agar tetap menarik bagi konsumen. b. Analisis Lingkungan Persaingan Roti di Bogor Lingkungan industri adalah lingkungan persaingan roti di Bogor yang berpengaruh langsung terhadap operasional industri. Faktor-faktor lingkungan industri yang dapat mempengaruhi industri Roti Unyil Venus sebagai berikut: 1. Ancaman Pendatang Baru Ancaman
masuknya
pendatang
baru
di
industri
akan
mempengaruhi penjualan industri menjadi menurun, akibat munculnya pesaing. Pesaing dari industri Roti Unyil Venus yaitu Kue Tradisional dan Roti Mungil yang ke duanya berlokasi di jalan Siliwangi Sukasari Kota Bogor. Potensi yang dimiliki Roti Unyil Venus dalam menghadapi pesaing tergolong besar. Hal ini terlihat dari beberapa faktor yaitu: a. Kualitas yang dapat dipertahankan industri Roti Unyil Venus dengan membuat produk yang baru setiap harinya (fresh from the oven) disertai dengan tidak menggunakan bahan pengawet b. Kuantitas dari jenis Roti Unyil Venus yang sangat beraneka ragam hingga mencapai 26 jenis varian Roti Unyil Venus. Hal ini sangat sulit untuk ditiru oleh pesaingnya bahkan bersaing untuk menambah varian jenis Roti Unyil Venus yang ditawarkan.
34
c. Promosi yang efektif walaupun hanya melalui pembicaraan dari mulut ke mulut, namun telah memberikan efek yang sangat baik. Hal ini terbukti dengan banyaknya pengunjung dari daerah Bogor namun mencapai kota-kota besar di sekitarnya seperti Jakarta, Tanggerang, Bekasi, bahkan kota-kota lain yang berada di luar Jawa Barat. Selain itu juga melalui outlet-outlet yang didirikan perorangan yang khusus menjual produk Roti Unyil Venus ini, tanpa terikat dengan industri. Pesaing dari Roti Unyil Venus ini yaitu Kue Tradisional dan Roti Mungil yang ke duanya berlokasi di jalan Siliwangi Sukasari Kota Bogr. Kue Tradisional telah berjalan selama 10 tahun dan produk yang ditawarkan meliputi roti mini yang sejenis dengan Roti Unyil Venus, merupakan hasil produksi sendiri dan juga kue-kue kering titipan dari pedangang lain ataupun yang dibeli dari pedangang grosir dan di packing sendiri. Strategi penjualan yang digunakan Kue Tradisional, dengan menetapkan harga jual produk yang sama dengan harga jual produk Roti Unyil Venus yaitu sebesar Rp 1.150,- per buah. Roti Mungil telah berjalan selama 5 tahun dan produk yang ditawarkan adalah roti mungil dan juga makanan-makanan camilan dalam kemasan lainnya dalam berbagai merek. Lokasi Industri Roti Mungil tidak jauh dari Industri Kue Tradisional sehingga, memberikan dampak yang sama bagi Roti Mungil dalam menjual produknya. Strategi yang digunakan Roti Mungil dalam menjual produk dengan harga yang lebih rendah yaitu Rp 1.100,- per buah Roti Mungil. 2. Tekanan Produk Pengganti Mengenali produk-produk subsitusi/pengganti adalah persoalan mencari produk lain yang dapat menjalankan fungsi yang sama seperti produk dalam industri (Porter,1985). Tekanan yang bersumber pada produk pengganti dirasakan oleh Roti Unyil Venus berasal dari usahausaha/toko-toko yang juga bergerak di bidang produksi roti sebagai makanan camilan.
35
3. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli Konsumen Roti Unyil Venus tergolong pembeli dengan posisi tawar yang kuat. Posisi tawar pembeli dapat dikatakan kuat hal ini menunjukkan dari hasil kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 10 bahwa
konsumen Roti Unyil Venus peka terhadap harga yang
disebabkan karena harga jual yang kini ditetapkan pihak Roti Unyil Venus sudah tidak sesuai dengan kepuasan yang dirasakan konsumen saat mengkonsumsi Roti Unyil Venus. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas konsumen membeli Roti Unyil Venus untuk oleh-oleh dibandingkan untuk konsumsi pribadi. 4. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok Kekuatan tawar-menawar ditentukan oleh jumlah pemasok yang ada dalam industri. Jika pemasok jumlahnya banyak, maka perusahaan pemasok daya tawarnya lemah. Sebaliknya bila pemasok sedikit, maka perusahaan akan tergantung dengan pemasok. Bagi Roti Unyil Venus, keberadaan pemasok bahan baku seperti tepung terigu, telur dan gula memiliki peranan yang sangat penting terhadap keberlangsungan proses produksi. Oleh karena itu, guna menjaga kontinuitas persediaan bahan bakunya, pihak Roti Unyil Venus tidak hanya terikat dengan satu pemasok saja. Saat ini Roti Unyil Venus telah memiliki beberapa pemasok untuk masing-masing bahan baku. Pemasok tersebut berada di sekitar Kota Bogor sehingga pihak Roti Unyil Venus tidak menghadapi biaya peralihan yang tinggi pada saat berganti pemasok, jika seandainya salah satu pemasok tidak mampu mencukupi kebutuhan bahan baku pada Roti Unyil Venus atau jika bahan baku yang dibeli tersebut kurang memenuhi standar baik dari segi harga, kualitas maupun kuantitasnya. Berdasarkan penjelasan di atas, posisi tawar pemasok terhadap Roti Unyil Venus dapat dikatakan tidak terlalu kuat, karena Roti Unyil Venus tidak terlalu sulit untuk berganti dari satu pemasok ke pemasok lainnya.
36
4.3. Formulasi Strategi 4.3.1. Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan Industri Berdasarkan analisis lingkungan internal industri, maka diperoleh beberapa faktor strategis yang berupa kekuatan dan kelemahan industri Roti Unyil Venus di Bogor. Adapun faktor-faktor strategi internal yang menjadi kekuatan bagi industri adalah sebagai berikut: 1) Rasa Roti. Kekuatan Roti Unyil Venus terletak pada rasanya yang sesuai dengan citra rasa dan selera konsumen sehinggga, konsumen lebih memilih Roti Unyil Venus untuk dikonsumsi dibandingkan dengan pesaing
Kue
Tradisional dan Roti Mungil. 2) Bentuk Roti. Roti Uyil Venus menawarkan berbagai macam bentuk roti dan yang unik, sehingga konsumen lebih menyukainya karena suatu produk tidak di lihat dari ssegi rasa saja tetapi penampilannya juga memengang peran yang penting. 3) Mutu Roti. Pihak Roti Unyil Venus selalu mengutamakan kualitas produk yang dihasilkan, baik dari segi variasi bentuk atau ukuran, maupun harga jual produk. Oleh karena itu, untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkannya, pihak industri menggunakan bahan baku yang berkualitas. 4) Variasi produk Roti. Untuk menarik perhatian
konsumen pihak Roti Unyil Venus
menawarkan macam variasi produk seperti roti tawar, roti sobek dan roti unyil venus. Hal
tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. 5) Kehigienisan produk. Kehigienisan dari suatu produk penting untuk diperhatikan karena ke higienisan berpengaruh terhadap kesehatan konsumen, akan tetapi konsumen merasa produk Roti Unyil Venus lebih higienis dari pesaingnya.
37
6) Potongan harga. Untuk memperbanyak pelanggan konsumen,
Roti Unyil Venus
menerapkan potongan harga 15 persen untuk pembelian dalam jumlah besar, yaitu 500 buah atau lebih. Hal inilah yang membedakan Roti Unyil Venus dengan para pesaingnya sehingga lebih disukai konsumen dibandingkan dengan pesaingnya. 7) Kesesuaian harga dengan kualitas. Harga yang di tawarkan industri Roti Unyil Venus yaitu Rp 1.150 per buah, harga tersebut dirasakan konsumen sesuai dengan kualitas dari produknya. 8) Keterkenalan merek. Roti Unyil Venus sudah terkenal, bukan hanya di Bogor tapi di luar Bogor seperti Jakarta. Hal tersebut dikarenakan Roti Unyil Venus merupakan industri yang pertama kali memproduksi roti berukuran kecil dibandingkan dengan pesaingnya, sehingga produk Roti Unyil Venus lebih terkenal dibandingkan dengan pesaingnya. 9) Persediaan produk Roti. Jumlah produksi Roti Unyil Venus lebih banyak dari pesaingnya sehingga persediaannya lebih banyak. Setiap harinya Roti Unyil Venus memproduksi sebanyak 2000 roti untuk hari biasa dan dua kali lipatnya untuk hari libur. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan permintaan konsumen yang meningkat pada hari libur dikarenakan banyaknya pengunjung yang datang dari luar Bogor. 10) Pemrosesan pesanan. Roti Unyil Venus memberikan pengantaran
pesanan dan pengiriman
terhadap konsumen sedangkan pesaingnya tidak ada. Hal ini memberikan kemudahan bagi para konsumen yang mendapatkan kesulitan untuk datang ke tempat penjualan, hal ini menjadi kekuatan bagi industri. 11) Lokasi penjualan. Lokasi yang strategis dapat mempengaruhi kelancaran suatu usaha. Lokasi industri dapat dikatakan strategis karena dekat dengan jalan raya
38
dan mudah dilalui oleh alat transportasi, sehingga akan memudahkan pada saat pengangkutan bahan baku maupun distribusi penjualan. 12) Jumlah outlet. Jumlah outlet Roti Unyil Venus tidak hanya berlokasi di satu tempat melainkan di beberapa lokasi seperti Sumber Karya Indah Tajur, Damri, Taman Topi, Darmaga, Jl. Pajajaran terdiri dua outlet, Jakarta pasar baru, Blok M sedangkan para pesaingnya tidak memiliki outlet. Sedangkan faktor-faktor strategi internal yang menjadi kelemahan bagi industri Roti Unyil Venus adalah sebagai berikut: 1) Promosi Roti Unyil Venus. Pihak industri tidak pernah melakukan promosi karena mereka berasumsi bahwa produknya lebih disukai konsumen dari segi rasa. Sedangkan, para pesaingnya gencar melakukan promosi dengan menyebarkan pamplet pada event- event tertentu 2) Teknologi produksi. Meskipun saat ini Roti Unyil Venus telah memiliki beberapa peralatan modren, akan tetapi jumlah peralatan yang dimiliki tersebut dirasakan kurang. Oleh karena itu, kondisi ini menghambat untuk meningkatkan kapasitas produknya. 3) Desain tata letak roti. Desain tata letak roti perlu diperhatikan karena berpengaruh terhadap minat konsumen dalam membeli sebuah produk, karena konsumen merasa bahwa tata letak roti tidak lebih baik dari desain pesaingnya. Sehingga, industri harus memberikan perhatian terhadap masalah ini. 4) Biaya Produksi. Biaya produksi sangat penting terutama dalam biaya bahan baku karena tanpa bahan baku yang berkualitas akan mempengaruhi terhadap mutu produk yang di produksi.
39
5) Pelayanan karyawan. Pelayanan yang baik sangat penting karena akan memberikan kepuasan terhadap konsumen di karenakan ramainya pembeli Roti Unyil Venus. Sehingga, pelayanan kurang diperhatikan dan konsumen kurang puas, sedangkan para pesaingnya memberikan pelayanan yang baik di bandingkan Roti Unyil Venus. 4.3.2. Identifikasi Faktor Peluang dan Ancaman Industri Berdasarkan analisis lingkungan eksternal Roti Unyil Venus, maka diperoleh beberapa faktor strategi eksternal yang berupa peluang dan ancaman bagi Roti Unyil Venus di Bogor. Adapun faktor-faktor strategis eksternal yang menjadi peluang bagi Roti Unyil Venus, antara lain: 1) Tingkat permintaan. Permintaan Roti Unyil Venus lebih banyak dari para pesaingnya, terlebih pada hari libur jumlah permintaan konsumen meningkat. Hal ini menjadi peluang bagi industri untuk tetap bersaing. 2) Loyalitas pelanggan. Kesetiaan pelanggan dikarenakan rasa Roti Unyil Venus sesuai dengan keinginan konsumen sehingga para konsumen tidak mudah berpaling pada para pesaing dan mereka tetap setia dengan produk Roti Unyil Venus. 3) Jumlah pembeli. Jumlah pembeli produk Roti Unyil Venus lebih banyak, hal tersebut dikarena kualitas dan rasa lebih baik dari pesaing. Sedangkan faktor-faktor strategi eksternal yang menjadi ancaman bagi industri antra lain: 1) Perkembangan pesaing Secara umum, pembeli memiliki kekuatan untuk menentukan pilihan dalam membeli produk roti sesuai dengan seleranya. Hal ini disebabkan oleh semakin meningkatnya jumlah roti yang terdapat di Bogor, dimana masing-masing industri menawarkan produk yang semakin bervariasi dan semakin banyak jenisnya termasuk dari segi mutu produk dan harga
40
jual produk. Oleh karena itu, kondisi ini dapat menjadi ancaman bagi Roti Unyil Venus. 2) Pembeli Roti Unyil Venus lebih berkelas menegah. Masyarakat menegah ke bawah di Bogor lebih banyak di bandingkan masyarakat menegah ke atas, maka jika Roti Unyil Venus hanya menggarap konsumen ke atas maka akan berdampak terhadap penjualan Roti Unyil Venus kedepannya. 4.4. Analisis Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) Setelah diperoleh faktor-faktor strategis internal industri Roti Unyil Venus yang meliputi kekuatan dan kelemahan, dilakukan juga pemberian kuesioner kepada tujuh responden, yaitu (dua orang) pemilik Roti Unyil Venus, karyawan, pesaing dari Kue Tradisional (dua orang) dan Roti Mungil (dua orang). Pengisian kuesioner ini tidak hanya melibatkan pihak internal perusahaan tetapi juga melibatkan pihak eksternal di luar Roti Unyil Venus, sehingga hasil pengisian kuesioner lebih bersifat objektif. Kuesioner diisi oleh masing-masing responden untuk pembobotan dengan menggunakan paired comparision matrix. Selanjutnya dilakukan rating untuk masing-masing variabel kekuatan dan kelemahan. Adapun nilai bobot dan rating pada variabel kekuatan dan kelemahan untuk masingmasing responden dapat dilihat pada Lampiran 3. Setelah diperoleh hasil nilai terbobot dan rating untuk masing-masing responden, dilanjutkan pencarian nilai rata-rata perkalian hasil terbobot dan rating dari seluruh responden, dengan cara membagi hasil penjumlahan seluruh nilai terbobot atau rating dari seluruh responden untuk masing-masing variabel kekuatan dan kelemahan dengan jumlah responden. Adapun nilai rata-rata hasil terbobot dan rating untuk variabel kekuatan dan kelemahan pada Roti Unyil Venus dapat dilihat di Lampiran 3 dan 4. Setelah diperoleh nilai terbobot dan rating rata-rata dari setiap variabel, dapat diketahui bobot skor rata-rata dari tiap variabel. Nilai ini merupakan perkalian antara bobot rata-rata dengan peringkatan rata-rata. Berikut ini merupakan hasil analisis matriks IFE pada Roti Unyil Venus Tabel 9.
41
Tabel 9. Hasil Matriks IFE Roti Unyil Venus, Bogor. Faktor-Faktor Internal
Rataan Rating Responden
Bobot Skor Rata
0.074
4.000
0.296
0.060
2.714
0.163
0.070
2.571
0.180
0.058
2.857
0.166
0.062
2.000
0.124
0.057
2.571
0.146
0.047
2.000
0.094
0.065
2.428
0.158
0.066
3.000
0.198
0.062
2.142
0.134
Lokasi Roti Unyil Venus lebih strategis dibanding pesaingnya Jumlah outlet Roti Unyil Venus lebih banyak dibandingkan outlet pesaingnya Total skor faktor kekuatan Kelemahan
0.047
2.142
0.100
0.061
2.571
0.157
Promosi Roti Unyil Venus lebih sering dibandingkan pesaingnya Desain tata letak Roti Unyil Venus lebih baik dibanding pesaingnya Pelayanan karyawan Roti Unyil Venus lebih baik di banding pelayanan pesaingnya Teknologi produksi Roti Unyil Venus lebih baik dibanding teknologi pesaingnya Biaya produksi Roti Unyil Venus lebih tinggi dibanding pesaingnya Total skor faktor kelemahan
0.050
4.000
0.200
0.051
3.714
0.189
0.051
3.000
0.153
0.059
2.857
0.168
0.060
2.714
0.164
Faktor Kekuatan Rasa Roti Unyil Venus lebih enak dari pesaingnya Bentuk Roti Unyil Venus lebih banyak dari pesaingnya Mutu produk Roti Unyil Venus lebih baik dari pesaingnya. Variasi produk Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding produk pesaingnya Produk Roti Unyil Venus lebih higienis dari pesaingnya Persediaan produk Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding produk pesaingnya Produk Roti Unyil Venus lebih sering memberikan potongan harga bila membeli dalam jumlah besar dibanding pesaingnya Harga Roti Unyil Venus sesuai dengan kualitas produk dibanding pesaingnya Merek Produk Roti Unyil Venus merupakan merek terkenal dibanding pesaingnya Pemrosesan pesanan Produk Roti Unyil Venus lebih baik dibanding pesaingnya
Total skor Sumber: Data Primer
Bobot Rata
Rata-
1.916
0.874 1.000
2.790
Rata-
42
Tabel 9 menunjukkan faktor strategis internal apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan utama bagi Roti Unyil Venus. Kekuatan utama bagi Roti Unyil Venus adalah variabel kekuatan dengan jumlah nilai bobot rata-rata terbesar sedangkan kelemahan utama adalah variabel kelemahan dengan jumlah nilai bobot rata-rata terkecil. Adapun kekuatan utama yaitu rasa Roti Unyil Venus, nilai yang di peroleh dapat dilihat pada Tabel 9. Tingginya nilai pada variabel tersebut karena pihak Roti Unyil Venus selalu menggunakan bahan baku yang berkualitas, sedangkan kelemahan utama yaitu promosi Roti Unyil Venus, nilai yang di peroleh dapat dilihat pada Tabel 9. Kecilnya nilai pada variabel tersebut menyebabkan karena pihak Roti Unyil Venus tidak pernah melakukan promosi. Akan tetapi, secara keseluruhan jumlah total nilai rata-rata dari matriks IFE sebesar 2.790 yang mengindikasikan bahwa produk Roti Unyil Venus berada di atas rata-rata (2,5) dari keseluruhan kekuatan internalnya. Jadi, dapat dikatakan bahwa produk Roti Unyil Venus memiliki posisi internal yang kuat, karena mampu menggunakan kekuatan yang ada untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki Roti Unyil Venus. 4.5. Analisis Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation) Setelah diperoleh faktor-faktor strategis eksternal industri Roti Unyil Venus yang meliputi peluang dan ancaman, dilanjutkan pengisian kuesioner kepada tujuh responden seperti halnya pengisian kuesioner untuk lingkungan internal industri. Untuk pembobotan dengan menggunakan paired comparision matrix. Selanjutnya dilakukan rating untuk masing-masing variabel peluang dan ancaman. Adapun bobot dan rating pada variabel peluang dan ancaman untuk masing-masing responden dapat dilihat pada lampiran 4. Setelah diperoleh hasil bobot dan rating untuk masing-masing responden, dilanjutkan pencarian nilai rata-rata perkalian hasil bobot dan rating dari seluruh responden, dengan cara membagi hasil penjumlahan seluruh nilai terbobot atau rating dari seluruh responden untuk masing-masing variabel peluang dan ancaman dengan jumlah responden. Adapun nilai rata-rata hasil terbobot dan rating untuk variabel peluang dan ancaman pada Roti Unyil Venus dapat dilihat di Lampiran 4 dan 5. Setelah diperoleh nilai bobot dan rating rata-rata dari setiap variabel, dapat diketahui bobot skor rata-rata dari tiap variabel. Nilai ini merupakan perkalian antara bobot
43
rata-rata dengan rating rata-rata. Berikut ini merupakan hasil analisis matriks EFE pada Roti Unyil Venus pada Tabel 10. Tabel 10. Hasil Matriks EFE Industri Roti Unyil Venus, Bogor. Faktor-Faktor Internal
Bobot Rata- Rataan Rata Rating Responden
Faktor Peluang Tingkat permintaan Roti Unyil 0.227 venus lebih banyak dibanding pesaingnya Kesetiaan pelanggan produk Roti 0.190 Unyil venus lebih banyak dibanding pesaingnya Jumlah pembeli Roti Unyil Venus 0.198 lebih banyak dibanding pesaingnya Total skor faktor peluang Faktor Ancaman Ancaman produk pengganti Roti 0.198 Unyil Venus lebih tinggi dibanding produk pesaingnya. Pembeli Roti Unyil Venus lebih 0.187 berkelas menegah ke atas dibanding pembeli pesaingnya Total skor faktor ancaman Total skor
1.000
Bobot Skor Rata
2.000
0.454
2.714
0.516
2.000
0.396
Rata-
1.366 2.428
0.480
2.714
0.507
0.987 2.353
Tabel 10 menunjukkan faktor strategis eksternal mana yang menjadi peluang dan ancaman bagi produk Roti Unyil Venus. Peluang utama adalah variabel yang memiliki jumlah
nilai bobot rata-rata terbesar yaitu kesetiaan
pelanggan, nilai yang di peroleh dapat dilihat pada Tabel 10 sedangkan ancaman utama adalah ancaman produk pengganti, nilai yang di peroleh dapat dilihat pada Tabel 10. Adapun jumlah total nilai rata-rata dari matriks EFE sebesar 2.353 yang mengindikasikan bahwa produk Roti Unyil Venus berada di bawah rata-rata (2,5) dalam upaya untuk menjalankan strategi yang memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman.
44
4.6. Analisis Matriks IE (Internal-Eksternal) Setelah diperoleh jumlah total nilai rata-rata dari matriks IFE dan EFE kemudian hasil tersebut dapat digabungkan untuk memenuhi posisi industri melalui matriks IE. Berikut ini merupakan hasil matriks IE pada industri pada Gambar 6. IFE
2.790 4,0 Kuat
EFE
4,0 Tinggi 3,0 Sedang 2.353 2,0 Rendah 1,0
3,0 Rata-Rata I
II
IV
V
2,0 Lemah
1,0
III
VI
• VII
VIII
IX
Gambar 6. Analisis Matriks IE Industri Roti Unyil Venus Sumber: Data Primer
Berdasarkan hasil gabungan matriks IFE dan matriks EFE pada Gambar 6, bahwa strategi Roti Unyil Venus dari matriks IE (internal-eksternal) adalah: a.
Bahwa posisi produk Roti Unyil Venus berada pada kuadaran V yaitu memiliki kemampuan internal yang sedang dan eksternal yang lemah. Industri seperti ini paling baik dikendalikan dengan strategi-strategi pertahankan dan pelihara.
b.
Strategi industri terletak pada kuadaran V yaitu strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Penetrasi pasar yaitu mencari pangsa pasar yang lebih besar dari produk atau jasa yang sudah ada sekarang melalui usaha pemasaran yang lebih gencar. Pengembangan produk yaitu mencoba meningkatkan penjualan dengan memperbaiki produk atau jasa yang sudah ada atau mengembangkan yang baru.
45
4.6. Analisis Matriks SWOT Analisis matriks SWOT menggunakan data yang telah diperoleh dari matriks IFE dan EFE. Empat strategi yang disarankan yaitu strategi S-O (Strengths-Opportunities), W-O (Weaknesses- Opportunities), S-T (Strengths Threats), W-T (Weaknesses -Threats). Adapun hasil analisis matriks SWOT dapat di lihat Lampiran 8. Berdasarkan analisis matriks SWOT maka alternatif atau pilihan strategi dari Roti Unyil Venus adalah: 1)
Strategi S-O Strategi ini dibuat berdasarkan penggunaan kekuatan industri untuk
memanfaatkan peluang. Berikut ini merupakan alternatif strategi yang dapat direkomendasikan untuk strategi bersaing pemasaran produk Roti Unyil Venus sebagai berikut: a.
Mempertahankan
produk
dan
meningkatkan
jumlah
produksi
berkualitas yang dapat bersaing dengan pesaingnya. Industri harus memenuhi keinginan dan kepuasan konsumen dengan menghasilkan produk yang berkualitas. Dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan jumlah produksi berkualitas yang dapat bersaing dengan pesaingnya, Roti Unyil Venus dapat terus melanjutkan pengawasan mutu dalam hal pemilihan bahan baku utama seperti tepung terigu dan mentega, serta pengawasan dalam hal proses produksi yang higienis, karena kualitas produk roti ini sangat berkaitan dengan sifatsifat yang dapat dilihat dan dirasakan, seperti rasa, bentuk, dan aroma roti. Karena itu, dengan melakukan pengawasan dalam pemilihan bahan baku dan proses produksi maka industri akan mampu bersaing dengan pesaingnya
di mata konsumen , karena konsumen dapat menilai
kualitas produk yang dihasilkan oleh industri. 2)
Strategi W-O a. Meningkatkan pengawasan pekerjaan dan promosi, agar produk yang di produksi dapat bersaing dengan pesaingnya. Pengawasan pekerjaan kepada karyawan harus ditingkatkan, sehingga produk yang di produksi higienis. Karena bersaing dalam produk bukan
46
hanya dinilai oleh konsumen dari rasa saja tetapi kehigienisan juga. Karena kehigienisan suatu produk berpengaruh terhadap kesehatan konsumen. Selain meningkatkan pengawasan pekerjaan, promosi juga perlu diperhatikan dengan adanya kegiatan promosi dapat menarik minat calon konsumen untuk mencoba dan membeli produk industri. Strategi ini juga berhubungan dengan usaha memperluas pasar dan dapat menjadi alternatif strategi untuk mengatasi kelemahan kegiatan promosi yang selama ini kurang gencar dilakukan industri. Strategi meningkatkan kegiatan promosi merupakan kelemahan dibandingkan dengan pesaing, terutama dari segi promosi yang kurang. 3)
Strategi S-T a. Meningkatkan mutu produk dan mengembangkan produk berkualitas yang dapat bersaing dengan pesaingnya. Seiring dengan persaingan dalam industri roti yang semakin meningkat maka pihak industri Roti Unyil Venus harus mampu mempertahankan pasar yang sudah ada. Dalam kondisi seperti ini, pihak industri harus mampu menjaga bahkan meningkatkan mutu produk yang dihasilkan, misalnya melanjutkan pengawasan mutu produk
dalam pemilihan
bahan baku roti. Selain meningkatkan mutu produk, dengan adanya pemgembangan produk baik dari segi variasi, jenis, ukuran maupun bentuk roti
yang ditawarkan kepada konsumen semakin beragam
sehingga konsumen memiliki banyak pilihan dalam menentukan jenis roti yang sesuai seleranya. Oleh karena itu, dengan adanya variasi produk Roti Unyil Venus yang semakin beragam maka diharapkan respon konsumen terhadap produk Roti Unyil Venus semakin tinggi, serta dapat menjadi alternatif strategi bagi industri dalam menghadapi persaingan dalam industri roti yang semakin meningkat. 4)
Strategi W-T a. Memperhatikan lingkungan industri dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Industri harus mampu memperhatikan lingkungan sekitarnya dalam memperbaiki Biaya produksi karena merupakan kelemahan di
47
bandingkan dengan pesaingnya. Selain memperhatikan lingkungan industri perlu juga menjalin meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Salah satu kunci keberhasilan sebuah industri dalam menjalankan bisnisnya, karena ditunjang oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki sehingga sumber daya manusia yang berkualitas merupakan salah satu aset industri yang secara tidak langsung mendukung kelancaran usaha. Oleh karena itu, bentuk pelatihan yang dapat dilakukan adalah pelatihan pembuatan adonan roti. 4.7. Analisis Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) Setelah diperoleh beberapa alternatif strategis melalui tahap pencocokan, yaitu dengan menggunakan matriks IE dan matriks SWOT, maka tahap akhir dari analisis formulasi strategi adalah pemilihan strategis yang terbaik. Adapun alat anlisis yang digunakan pada tahap pengambilan keputusan ini adalah matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (Quantitative Strategic Planning Matrix). Teknik ini menggunakan input dari analisis tahap masukan dan hasil pencocokan dari analisis tahap pemaduan untuk menentukan secara objektif diantara alternatif strategi. Secara konsep, QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi berdasarkan sebeberapa jauh faktor strategis internal dan eksternal dimanfaatkan atau diperbaiki. Nilai AS (Attractiveness Score) menunjukkan daya tarik masingmasing strategi terhadap faktor kunci internal dan eksternal industri. Nilai AS diperoleh melalui kuesioner yang ditujukan kepada ke tujuh responden yaitu (du orang) pemilik Roti Unyil Venus, karyawan, pesaing dari Kue Tradisional (dua orang) dan Mungil (dua orang). Nilai AS (Attractiveness Score) dari masingmasing responden diperoleh dari hasil perkalian antara bobot rata-rata dan nilai AS dari setiap faktor kunci strategis. Kemudian dilanjutkan perhitungan nilai TAS (Total Attractiveness Score) dari masing-masing responden dengan cara menjumlahkan seluruh nilai AS dari masing-masing faktor-faktor internal dan eksternal. Selanjutnya, setelah diperoleh nilai TAS dari masing-masing responden kemudian dilanjutkan perhitungan nilai TAS rata-rata dari seluruh responden dengan cara membagi hasil penjumlahan TAS dari seluruh responden. Adapun
48
hasil perhitungan TAS rata-rata untuk melihat prioritas strategi pada industri Roti Unyil Venus dapat di lihat Lampiran 8. Berdasarkan hasil perhitungan
TAS rata-rata pada Lampiran 8 maka
prioritas strategis terbaik yang dilakukan saat ini adalah mempertahankan produk dan meningkatkan jumlah produksi berkualitas yang dapat bersaing dengan pesaingnya dengan TAS (Total Attractiveness Score) rata-rata tertinggi sebesar 6.881 . Hal tersebut dikarenakan kekuatan rasa dan kualitas dari Roti Uyil Venus dibandingkan dengan pesaingnya. Adapun prioritas
strategis bersaing untuk
pemasaran produk Roti Uyil Venus adalah sebagai berikut: a)
Meningkatkan pengawasan pekerjaan dan promosi, agar produk yang di produksi dapat bersaing dengan pesaingnya.
b)
Meningkatkan mutu produk dan mengembangkan produk berkualitas yang dapat bersaing dengan pesaingnya
c)
Memperhatikan lingkungan industri dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia.
4.8. Pengkajian Kesesuaian Antara Alternatif Strategis yang direkomendasikan dengan Strategis yang telah dijalankan oleh Pihak Roti Unyil Venus Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak Roti Unyil Venus, maka di dapat identifikasi beberapa strategi yang telah dijalankan oleh industri, antra lain: 1.
Melakukan Diversifikasi Produk Diversifikasi produk yang telah dilakukan oleh Roti Unyil Venus termasuk diversifikasi konsentris, dimana produk baru yang ditawarkan oleh industri masih berkaitan dengan produk yang telah ada. Bertambahnya jenis roti yang diproduksi oleh industri dibandingkan pada saat awal pendiriannya merupakan upaya dilakukan oleh industri dalam rangka menyediakan produk roti yang lebih beragam dan bervariasi. Oleh karena itu, saat ini industri telah mampu memproduksi 26 jenis Roti Unyil Venus dan dapat di lihat pada Lampiran 10.
2.
Menjaga Kualitas Produk. Untuk menjaga kualitas produk, pihak Roti Unyil Venus telah melakukan bahan baku yang berkualitas seperti tepung terigu, mentega, serta mendaftarkan produk ke Dinas Kesehatan dengan nomor Depks P-IRT
49
169100394, dan juga telah mendapatkan sertifikasi halal dari MUI. Pentingnya
menjaga
mutu
produk
bagi
industri
karena
untuk
mempertahankan loyalitas pelanggan terhadap perusahaan. 3.
Memberikan Diskon 15 Persen Untuk memperbanyak pelanggan konsumen Roti Unyil Venus dimana, industri menerapkan potongan harga 15 persen untuk pembelian dalam jumlah besar. Hal inilah yang membedakan Roti Unyil Venus dengan para pesaing dengan adanya strategi diskon 15 persen. Sehingga, pihak industri berharap dengan adanya strategi bisa meningkatkan penjualan produk lebih baik ke depannya. Berikut ini merupakan gambaran umum mengenai alternatif strategis yang
direkomendasikan dengan strategis yang telah dijalankan oleh pihak industri Roti Unyil Venus dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel
11. Gambaran Umum Tentang Alternatif Strategis yang Direkomendasikan dengan Strategis yang dijalankan Oleh Pihak industri Roti Unyil Venus.
Strategis yang telah Dijalankan Roti Alternatif Strategis yang Unyil Venus Direkomendasikan kepada Roti Unyil Venus a. Melakukan diversifikasi produk a. Mempertahankan produk dan b. Menjaga Kualitas Produk. meningkatkan jumlah produksi c. Memberikan Diskon 15 Persen berkualitas yang dapat bersaing dengan pesaingnya. b. Meningkatkan pengawasan pekerjaan dan promosi, agar produk yang di produksi dapat bersaing dengan pesaingnya c. Mempertahankan mutu produk dan mengembangkan produk berkualitas yang dapat bersaing dengan pesaingnya. d. Memperhatikan lingkungan industri dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia.
Berdasarkan
alternatif strategi yang direkomendasikan dengan strategis
yang telah dijalankan oleh pihak Roti Unyil Venus pada Tabel 11 menunjukkan adanya kesesuaian antara strategis yang telah dijalankan industri dengan alternatif yang direkomendasikan kepada industri. Kondisi ini dapat dilihat dari alternatif strategis yang direkomendasikan kepada Roti Unyil Venus masih berkaitan
50
dengan strategis yang sudah dijalankan oleh industri, seperti meningkatkan mutu produk dan mengembangkan produk berkualitas yang dapat bersaing dengan pesaingnya yang masih berkaitan dengan strategis melakukan diversifikasi produk, mempertahankan produk dan meningkatkan jumlah produksi berkualitas yang dapat bersaing dengan pesaingnya, serta menjaga kualitas produk. Strategistrategi tersebut masih dipandang perlu untuk dilaksanakan oleh Roti Unyil Venus karena alternatif strategis tersebut masih relevan untuk mengatasi permasalahan Roti Unyil Venus saat ini yang pada akhirnya mampu mempertahankan pasar yang sudah ada bahkan memperluas pasar Roti Unyil Venus saat ini. Selain kedua alternatif strategi tersebut, masih terdapat tiga alternatif strategi lain yang belum pernah diterapkan oleh pihak industri, yaitu meningkatkan pengawasan pekerjaan dan promosi, agar produk yang di produksi dapat bersaing dengan pesaingnya, memperhatikan lingkungan industri dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Meskipun kedua altrenatif strategis tersebut belum pernah diterapkan oleh Roti Unyil Venus, secara umum dapat dikatakan bahwa alternatif strategis yang direkomendasikan mampu untuk mengatasi permasalahan yang ada saat ini. Hal ini karena
pada dasarnya
alternatif-alternatif strategis tersebut dibuat dengan melihat kondisi kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman yang dihadapi Roti Unyil Venus saat ini. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat kesesuaian antara alternatif strategis yang direkomendasikan dengan strategis yang telah dijalankan oleh Roti Unyil Venus. Formulasi strategis yang telah direkomendasikan kepada Roti Unyil Venus diharapkan dapat menjadi pelengkap strategis yang telah ada sebelumnya dan mampu untuk mengatasi permasalahan internal maupun eksternal yang dihadapi Roti Unyil Venus. Berikut ini merupakan beberapa persiapan yang harus dilakukan Roti Unyil Venus sebelum menerapkan strategi pada Tabel 11.
51
Tabel 12. Persiapan-Persiapan yang harus Dilakukan Roti Unyil Venus Sebelum Penerapan Strategis Strategis Persiapan yang harus Dilakukan Mempertahankan produk dan a. Melakukan pengawasan mutu baik meningkatkan jumlah produksi dalam hal pemilihan bahan baku, berkualitas yang dapat bersaing peralatan produksi, penampila fisik dengan pesaingnya roti, tekstur roti, higienis roti, maupun kandungan gizi roti. b. Hasil produksi harus selalu Fresh from the oven Meningkatkan pengawasan pekerjaan a. Memperhatikan setiap pekerjaan karyawan. dan promosi agar produk yang di produksi dapat bersaing dengan b. Meningkatkan kegiatan promosi pesaingnya Meningkatkan mutu produk dan a. Melakukan variasi produk baik dari mengembangkan produk berkualitas segi rasa, bentuk, maupun ukuran yang dapat bersaing dengan yang bertujuan agar konsumen pesaingnya. tidak mudah bosan. b. Menjaga hubungan baik dengan pelanggan. Memperhatikan lingkungan industri dan a. Memperhatikan teknologi Meningkatkan kualitas sumberdaya b. Memperhatikan aktivitas karyawan manusia c. Perbaikan pola rekrutmen d. Membuat daftar pembagian tugas, tanggung jawab yang jelas kepada tiap karyawan. e. Memberikan pelatihan khususnya kepada karyawan baru mengenai proses produksi f. Membuat struktur organisasi yang Formal agar tidak terjadi tumpang tindih jabatan.
Berdasarkan Tabel 12 menunjukkan beberapa persiapan yang harus dilakukan oleh Roti Unyil Venus sebelum penerapan strategi. Untuk menentukan strategi mana yang terlebi dahulu harus diprioritaskan maka urutan penerapan strateginya dapat melihat hasil dari matriks QSPM. Meskipun demikian, implementasi dari formulasi strategi ini diserahkan sepenuhnya kepada industri.
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pada lingkungan internal yang menjadi kekuatan utama produk Roti Unyil Venus yaitu rasa Roti Unyil Venus lebih enak dari pesaingnya, kelemahanya kurangnya promosi produk Roti Unyil Venus. Sedangkan lingkungan eksternal yang menjadi peluang utama kesetiaan pelanggan terhadap Roti Unyil Venus, ancaman utama adanya produk pengganti. 2. Hasil matriks IE menunjukan posisi produk Roti Unyil Venus berada pada kuadaran V yaitu strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Matriks
SWOT
menghasilkan
lima
alternatif
strategi
yaitu
mempertahankan produk dan meningkatkan jumlah produksi berkualitas yang dapat bersaing dengan pesaingnya, meningkatkan pengawasan pekerjaan dan promosi agar produk yang di produksi dapat bersaing dengan pesaingnya, meningkatkan mutu produk dan mengembangkan produk
berkualitas
memperhatikan
yang
lingkungan
dapat industri
bersaing dan
dengan
pesaingnya,
meningkatkan
kualitas
sumberdaya manusia. 3. Hasil matriks QSPM diperoleh alternatif strategi yang menjadi prioritas adalah mempertahankan produk dan meningkatkan jumlah produksi berkualitas yang dapat bersaing dengan pesaingnya. B. Saran Beberapa saran yang dapat diajukan sebagai bahan pertimbangan industri, yaitu : 1. Sehubungan dengan terbatasnya promosi yang dilakukan Roti Unyil Venus di banding kedua pesaing, hendaknya meningkatkan kegiatan promosi, misalnya dengan menggunakan radio lokal sebagai sarana promosi serta melakukan pemasangan iklan di media cetak maupun media elektronik lainnya, seperti surat kabar lokal agar lebih dikenal oleh masyarakat
53
2. Perbaikan-perbaikan fasilitas meliputi penambahan kapasitas ruang tunggu dan renovasi fisik bangunan serta pemberian pendingin ruangan. Peningkatan kenyamanan konsumen akan membuat proses pembelian lebih baik dalam menekan ketidak puasan terhadap pelayanan yang diberikan.
54
DAFTAR PUSTAKA Astawan, M. Talk about Bread. http://www.ayahbunda-online.com/info ayahbunda/info detail.asp?id=Nutrisi&info id=430. [Desember 2009]. Badan Pusat Statistika. 2007. Kota Bogor dalam Angka. BPS Bogor. Bogor. David, R.F. 2006. Manajemen Strategi : Konsep. Edisi kesepuluh. Jakarta: Salemba Empat. Dinas Perdagagangan, Perindustrian dan Koperasi. 2006. Daftar Industri Pangan di Kota Bogor. Kristiani, D. 2008. Analisis Strategi Bersaing Merdeka Bakery Kota Bogor. Skripsi. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor. Kotler, P.1997. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perancanaan, Implementasi, dan Kontrol. Jilid 1, Prenhalindo. Jakarta. 2002. Manajemen Pemasaran (Terjemahan). Edisi Milenium. PT Prenhalindo. Jakarta Mayasari, V. 2008. Analisis Strategi Bersaing Industri Kecil Makanan Tradisional Khas Kota Payakumbuh (studi kasus: Industri Kecil ”Erina”, Kota Payakumuh, Propinsi Sumatera Barat). Skripsi. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor. Porter, M. 1991. Strategi Bersaing. Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing. Terjemahan: Agus Maulana. Penerbit Erlangga. 1985. Keunggulan Bersaing. Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja Unggul. Terjemahan: Agus Maulana. Penerbit Erlangga. Rangkuti, F. 2000. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta. Pustaka Utama. Somantri, E. 2005. Analisis Strategi Bersaing (Competitive Strategy) Manajemen Hero Supermarket dalam Industri Ritel. Skripsi. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor. Umar, H. 2008. Strategic Management in Action. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hlm 245.
LAMPIRAN
Lampiran 2. PEMBOBOTAN FAKTOR INTERNAL
Tujuan : Mendapatkan penilaian para responden terhadap faktor internal mengenai tingkat kepentingan suatu faktor-faktor strategis dalam Strategi Bersaing Pemasaran Produk Roti Unyil Venus di Jalan Pajajaran, Bogor. Tingkat kepentingan yang dimaksud adalah berupa pemberian bobot terhadap seberapa besar faktor strategi tersebut menentukan keberhasilan Strategi Bersaing Pemasaran Produk Roti Unyil Venus di Jalan Pajajaran, Bogor Petunjuk Pengisian : 1. Pemberian nilai diberikan berdasarkan pada perbandingan berpasangan antara dua faktor secara relatif berdasarkan kepentingan atau pengaruhnya terhadap Strategi Bersaing Pemasaran Produk Roti Unyil Venus di Jalan Pajajaran, Bogor. 2. Untuk menentukan bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2, dan 3. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah: 1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal 3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal Contoh : • Rasa Roti Unyil Venus lebih enak dari pesaingnya (point A pada baris/horizontal) kurang penting dari Variasi produk Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding produk pesaingnya (point E pada kolom/vertikal), maka diberi nilai Kolom E = 1 Catatan : Matriks Perbandingan Berpasangan untuk Faktor Internal yang akan diisi oleh Bapak/Ibu responden ada pada halaman berikutnya.
60 60
M. Lokasi Roti Unyil Venus lebih strategis dibanding pesaingnya N. Desain /layout toko Roti Unyil Venus lebih baik dibanding pesaingnya O. Biaya produksi Roti Unyil Venus lebih tinggi dibanding pesaingnya P. Pelayanan karyawan Roti Unyil Venus lebih baik di banding pelayanan pesaingnya Q. Jumlah outlet Roti Unyil Venus lebih banyak dibandingkan outlet pesaingnya TOTAL
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
Total
Bobot
Rating
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
61 61
Lanjutan Lampiran 2.
A. Rasa Roti Unyil Venus lebih enak dari pesaingnya B. Bentuk Roti Unyil Venus lebih banyak dari pesaingnya C. Mutu produk Roti Unyil Venus lebih baik dari pesaingnya. D. Variasi produk Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding produk pesaingnya E. Produk Roti Unyil Venus lebih higienis dari pesaingnya F. Persediaan produk Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding produk pesaingnya G. Teknologi produksi Roti Unyil Venus lebih baik dibanding teknologi pesaingnya H. Produk Roti Unyil Venus lebih sering memberikan potongan harga bila membeli dalam jumlah besar dibanding pesaingnya I. Harga Roti Unyil Venus sesuai dengan kualitas produk dibanding pesaingnya J. Promosi Roti Unyil Venus lebih sering dibandingkan pesaingnya K. Merek Produk Roti Unyil Venus merupakan merek terkenal dibanding pesaingnya L. Pemrosesan pesanan Produk Roti Unyil Venus lebih baik dibanding pesaingnya
A
Tabel 1. Matriks Perbandingan Berpasangan Untuk Faktor Strategis InternaL
Faktor-Faktor Strategis Internal
Lanjutan Lampiran 2. Tabel 2. PEMBOBOTAN FAKTOR EKSTERNAL
Tujuan : Mendapatkan penilaian para responden terhadap faktor eksternal mengenai tingkat kepentingan suatu faktor-faktor strategis dalam Strategi Bersaing Pemasaran Produk Roti Unyil Venus di Jalan Pajajaran, Bogor. Tingkat kepentingan yang dimaksud adalah berupa pemberian bobot terhadap seberapa besar faktor strategi tersebut menentukan keberhasilan Strategi Bersaing Pemasaran Produk Roti Unyil Venus di Jalan Pajajaran, Bogor Petunjuk Pengisian : 1. Pemberian nilai diberikan berdasarkan pada perbandingan berpasangan antara dua faktor secara relatif berdasarkan kepentingan atau pengaruhnya terhadap Strategi Bersaing Pemasaran Produk Roti Unyil Venus di Jalan Pajajaran, Bogor. 2. Untuk menentukan bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2, dan 3. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah: 1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal 3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal Contoh : • Pembeli cenderung memilih produk Roti Unyil Venus sebagai subsitusi nasi dibanding pembeli produk pesaingnya (point A pada baris/horizontal) kurang penting dari faktor. Pembeli Roti Unyil Venus lebih berkelas menegah ke atas dibanding pembeli pesaingnya (point C pada kolom/vertikal), maka diberi nilai Kolom C= 1 Catatan : Matriks Perbandingan Berpasangan untuk Faktor Eksternal yang akan diisi oleh Bapak/Ibu responden ada pada halaman berikutnya. Tabel 2. Matriks Perbandingan Berpasangan Untuk Faktor Strategis EksternaL Faktor-Faktor Strategis EksternaL
A. Ancaman produk pengganti Roti Unyil Venus lebih tinggi dibanding produk pesaingnya B. Tingkat permintaan Roti Unyil venus lebih banyak dibanding pesaingnya C. Pembeli Roti Unyil Venus lebih berkelas menegah ke atas dibanding pembeli pesaingnya D. Kesetiaan pelanggan produk Roti Unyil venus lebih banyak dibanding pesaingnya G. Jumlah pembeli Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding pesaingnya Total
A
B
C
D
E
Total
Bobot
Rating
0 0 0 0 0
62 62
57
Lanjutan Lampiran 1. Pengantar Kuesioner ini digunakan sebagai informasi dalam penyusunan skripsi yang berjudul “Strategi Bersaing Pemasaran Produk Roti Unyil Venus, Bogor”. Penelitian dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.Kuesioner ini dilakukan untuk mendapatkan penilaian dari para responden mengenai faktor-faktor strategik internal dan eksternal dengan cara pemberian bobot terhadap seberapa besar faktor strategik tersebut mempengaruhi atau menentukan keberhasilan perusahaan. Saya sangat mengharapkan agar Bapak/Ibu dapat mengisi kuesioner ini dengan jujur dan objektif. Kuisioner ini merupakan alat bantu penelitian yang bermanfaat untuk memperolah data yang akurat dan benar,serta dapat menjadi masukkan untuk penulisan skripsi. Semua data dalam kuesioner ini dijamin kerahasiaannya dan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian. Atas kerjasamanya diucapkan terima kasih. Petunjuk Pengisian 1. Kuesioner ini terdiri dari tiga bagian yang terdiri dari pengisian identitas responden, penilaian bobot dan penilaian rating terhadap faktor internal dan eksternal 2. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh para responden atau dipandu oleh peneliti secara langsung 3. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing responden. 4. Dalam pengisian kuesioner, responden diharapkan untuk melakukannya secara sekaligus (tanpa penundaan), agar terhindar dari inkonsistensi jawaban. 5. Responden berhak menambahkan atau mengurangi hal-hal yang sudah tercantum dalam kuesioner ini jika memiliki alasan yang jelas dan akurat. No. Responden : ............................................................................... Tanggal Pengisian :................................................................................ A. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : ............................................... 2. Jenis Kelamin : A. Laki-laki B. Perempuan 3. Alamat : ............................................... 4. Umur : .............................................. 5. Pendidikan Terakhir :
(1) SLTP (4) Akademi
(2) SLTA (5) Sarjana
6. Pekerjaan : ............................................... 7. Jabatan :..................................................................................
(3) Diploma/Politeknik (6) Pascasarjana
58
Lanjutan Lampiran 1 Faktor Internal merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap. Strategi Bersaing Pemasaran Produk Roti Unyil Venus di Kota Bogor Jalan Pajajaran V-Point. Tujuan : Menentukan faktor – faktor strategis yang akan dimasukkan ke dalam kelompok Kekuatan dan Kelemahan dalam Strategi Bersaing Pemasaran Produk Roti Unyil Venus di Jalan Pajajaran, Bogor. Petunjuk pengisian: Mohon diisi dengan memberi tanda (√) pada pilihan jawaban Saudara/i atau mengisi pada tempat yang telah disediakan baik untuk Setuju, Tidak setuju, maupun tidak tahu. Untuk Faktor Setuju :
1 = netral 2 = setuju 3 = sangat setuju 4 = mutlak setuju
Untuk Faktor Tidak Setuju:
1 = netral 2 = tidak setuju 3 = sangat tidak setuju 4 = mutlak sangat tidak setuju
Variabel Produk Urutk Pernyataan Perbandingan an
Setuju 1
• Rasa Roti Unyil Venus lebih enak dari pesaingnya • Bentuk Roti Unyil Venus lebih banyak dari pesaingnya • Mutu produk Roti Unyil Venus lebih baik dari pesaingnya. • Variasi produk Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding produk pesaingnya • Produk Roti Unyil Venus lebih higienis dari pesaingnya • Persediaan produk Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding produk pesaingnya Variabel Harga Urutk Pernyataan Perbandingan an
2
Tidak setuju 3
4
Setuju 1
2
1
2
Tidak tahu 3
4
Tidak setuju 3
4
1
2
Tidak tahu 3
4
• Teknologi produksi Roti Unyil Venus lebih baik dibanding teknologi pesaingnya • Produk Roti Unyil Venus lebih sering memberikan potongan harga bila membeli dalam jumlah besar dibanding pesaingnya • Harga Roti Unyil Venus sesuai dengan kualitas produk dibanding pesaingnya • Biaya produksi Roti Unyil Venus lebih tinggi dibandingkan pesaingnya Variabel Promosi Urutk Pernyataan Perbandingan an
Setuju 1
2
Tidak setuju 3
4
1
2
Tidak tahu 3
4
• Promosi Roti Unyil Venus lebih sering dibandingkan pesaingnya • Merek Produk Roti Unyil Venus merupakan merek terkenal dibanding pesaingnya Variabel Distribusi Urutka n
Pernyataan Perbandingan
Setuju 1
• Lokasi Roti Unyil Venus lebih strategis dibanding pesaingnya • Desain tata letak Roti Unyil Venus lebih baik dibanding pesaingnya • Pelayanan karyawan Roti Unyil Venus lebih baik di banding pelayanan pesaingnya • Jumlah outlet Roti Unyil Venus lebih banyak dibandingkan outlet pesaingnya • Pemrosesan pesanan Produk Roti Unyil Venus lebih baik dibanding pesaingnya
Tidak setuju 2
3
4
1
2
Tidak tahu 3
4
59
Lanjutan Lampiran 1. PENENTUAN FAKTOR EKSTERNAL Faktor Eksternal merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap Strategi Bersaing Pemasaran Produk Roti Unyil Venus di Kota Bogor Jalan Pajajaran V-Point. Tujuan : Menentukan faktor – faktor strategis yang akan dimasukkan ke dalam kelompok Peluang dan Ancaman dalam Strategi Bersaing Pemasaran Produk Roti Unyil Venus di di Jalan Pajajaran, Bogor. Petunjuk pengisian: Mohon diisi dengan memberi tanda (√) pada pilihan jawaban Saudara/i pada tempat yang telah disediakan pada perbandingan antar waktu. Untuk Faktor Penting : Untuk Faktor Tidak Penting: 1 = buruk 1 = baik 2 = lebih buruk 2 = lebih baik 3 = sangat buruk 3 = sangat baik 4 = sangat lebih buruk 4 = mutlak baik Urutk an
Pernyataan Perbandingan
Setuju 1
2
Tidak setuju 3
4
1
2
Tidak tahu 3
4
• Ancaman produk pengganti Roti Unyil Venus lebih tinggi dibanding produk pesaingnya • Tingkat permintaan Roti Unyil venus lebih banyak dibanding pesaingnya • Pembeli Roti Unyil Venus lebih berkelas menegah ke atas dibanding pembeli pesaingnya • Urutk an
Pernyataan Perbandingan
Setuju 1
2
Tidak setuju 3
4
1
2
Tidak tahu 3
4
• Kesetiaan pelanggan produk Roti Unyil venus lebih banyak dibanding pesaingnya • Jumlah pembeli Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding pesaingnya •
Responden (
)
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
Total
Bobot
Rating
A. Rasa Roti Unyil Venus lebih enak dari pesaingnya B. Bentuk Roti Unyil Venus lebih banyak dari pesaingnya C. Mutu produk Roti Unyil Venus lebih baik dari pesaingnya. D. Variasi produk Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding produk pesaingnya E. Produk Roti Unyil Venus lebih higienis dari pesaingnya F. Persediaan produk Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding produk pesaingnya G. Teknologi produksi Roti Unyil Venus lebih baik dibanding teknologi pesaingnya H. Produk Roti Unyil Venus lebih sering memberikan potongan harga bila membeli dalam jumlah besar dibanding pesaingnya I. Harga Roti Unyil Venus sesuai dengan kualitas produk dibanding pesaingnya J. Promosi Roti Unyil Venus lebih sering dibandingkan pesaingnya K. Merek Produk Roti Unyil Venus merupakan merek terkenal dibanding pesaingnya L. Pemrosesan pesanan Produk Roti Unyil Venus lebih baik dibanding pesaingnya
0
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
2
3
3
3
3
2
38
0.070
4
2
0
2
2
2
2
2
3
2
3
2
2
2
2
2
2
2
34
0.062
4
2
2
0
2
2
2
2
3
2
3
2
2
3
2
3
3
2
37
0.068
4
2
2
2
0
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
33
0.062
3
2
2
2
2
0
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
33
0.062
3
2
2
2
2
2
0
2
3
2
3
2
2
2
2
2
3
2
35
0.064
3
2
2
2
2
2
2
0
3
2
2
2
2
3
2
2
2
2
34
0.062
4
1
1
1
2
1
1
0
1
2
1
1
1
1
1
2
1
20
0.039
3
2
2
2
2
2
2
2
3
0
3
2
2
2
2
2
2
2
34
0.062
3
1
1
1
2
1
1
2
2
1
0
1
1
1
1
1
1
1
19
0.035
4
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
0
2
2
2
2
3
2
35
0.064
4
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
0
2
2
2
2
2
34
0.062
3
M. Lokasi Roti Unyil Venus lebih strategis dibanding pesaingnya N. Desain /layout toko Roti Unyil Venus lebih baik dibanding pesaingnya O. Biaya produksi Roti Unyil Venus lebih tinggi dibanding pesaingnya P. Pelayanan karyawan Roti Unyil Venus lebih baik di banding pelayanan pesaingnya Q. Jumlah outlet Roti Unyil Venus lebih banyak dibandingkan outlet pesaingnya
1
2
1
2
2
2
1
3
2
3
2
2
0
2
2
2
2
31
0.057
2
1
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
2
2
0
2
2
2
30
0.055
4
1
2
1
2
2
2
2
3
2
3
2
2
2
2
0
3
2
33
0.063
4
1
2
1
2
2
1
2
2
2
3
1
2
2
2
1
0
2
28
0.051
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
0
34
0.062
4
542
1.000
TOTAL Untuk menentukan bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2, dan 3. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah:
1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal 3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal Contoh :Rasa Roti Unyil Venus lebih enak dari pesaingnya (point A pada baris/horizontal) kurang penting dari Variasi produk Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding produk pesaingnya (point E pada kolom/vertikal), maka diberi nilai Kolom E = 1
63
63
Lampiran 3. Pemberian Bobot dan Peringkat Faktor-Faktor Internal produk Roti Unyil Venus Responden I. Pemberian Bobot dan Peringkat Faktor-Faktor Internal produk Roti Unyil Venus Oleh Pemilik Industri
Faktor-Faktor Strategis Internal
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
Total
Bobot
Rating
A. Rasa Roti Unyil Venus lebih enak dari pesaingnya B. Bentuk Roti Unyil Venus lebih banyak dari pesaingnya C. Mutu produk Roti Unyil Venus lebih baik dari pesaingnya. D. Variasi produk Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding produk pesaingnya E. Produk Roti Unyil Venus lebih higienis dari pesaingnya F. Persediaan produk Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding produk pesaingnya G. Teknologi produksi Roti Unyil Venus lebih baik dibanding teknologi pesaingnya H. Produk Roti Unyil Venus lebih sering memberikan potongan harga bila membeli dalam jumlah besar dibanding pesaingnya I. Harga Roti Unyil Venus sesuai dengan kualitas produk dibanding pesaingnya J. Promosi Roti Unyil Venus lebih sering dibandingkan pesaingnya K. Merek Produk Roti Unyil Venus merupakan merek terkenal dibanding pesaingnya L. Pemrosesan pesanan Produk Roti Unyil Venus lebih baik dibanding pesaingnya
0
2
2
2
2
2
3
3
2
3
2
2
3
3
2
3
2
38
0.069
4
2
0
2
2
2
2
3
2
2
3
2
2
3
2
2
2
2
35
0.065
3
2
2
0
2
2
2
2
3
2
3
2
2
2
2
2
3
2
37
0.067
3
2
2
2
0
2
2
2
3
2
2
2
2
3
2
2
2
2
34
0.063
4
2
2
2
2
0
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
31
0.056
3
2
2
2
2
2
0
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
33
0.060
3
1
1
2
2
2
2
0
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
28
0.051
4
1
1
1
2
2
2
2
0
1
2
1
1
1
1
1
1
1
21
0.038
2 3
M. Lokasi Roti Unyil Venus lebih strategis dibanding pesaingnya N. Desain /layout toko Roti Unyil Venus lebih baik dibanding pesaingnya O. Biaya produksi Roti Unyil Venus lebih tinggi dibanding pesaingnya P. Pelayanan karyawan Roti Unyil Venus lebih baik di banding pelayanan pesaingnya Q. Jumlah outlet Roti Unyil Venus lebih banyak dibandingkan outlet pesaingnya
2
2
2
2
3
2
3
3
0
3
2
2
3
3
2
2
2
38
0.069
1
1
1
2
2
2
2
2
3
0
1
1
2
1
1
1
1
24
0.045
4
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
0
2
3
2
2
3
2
36
0.065
3
2
2
2
2
2
2
3
3
2
3
2
0
2
2
2
2
2
35
0.065
1
1
1
2
1
2
1
2
3
1
2
1
2
0
2
1
2
1
25
0.045
2
1
2
2
2
2
2
2
3
1
3
2
2
2
0
1
2
2
31
0.056
4
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
2
3
3
0
3
2
37
0.067
3
1
2
1
2
2
2
2
3
2
3
1
2
2
3
1
0
1
30
0.054
4
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
3
2
2
3
0
36
0.065
3
549
1.000
TOTAL Untuk menentukan bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2, dan 3. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah:
1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal 3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal Contoh :Rasa Roti Unyil Venus lebih enak dari pesaingnya (point A pada baris/horizontal) kurang penting dari Variasi produk Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding produk pesaingnya (point E pada kolom/vertikal), maka diberi nilai Kolom E = 1
Lanjutan Lampiran 3. Responden II. Pemberian Bobot dan Peringkat Faktor-Faktor Internal produk Roti Unyil Venus Oleh Pemilik Industri.
Faktor-Faktor Strategis Internal
Lanjutan Lampiran 4.
64
64
Responden III. Pemberian Bobot dan Peringkat Faktor-Faktor Internal produk Roti Unyil Venus Oleh Pemilik Industri. A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
Total
Bobot
Rating
A. Rasa Roti Unyil Venus lebih enak dari pesaingnya B. Bentuk Roti Unyil Venus lebih banyak dari pesaingnya C. Mutu produk Roti Unyil Venus lebih baik dari pesaingnya. D. Variasi produk Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding produk pesaingnya E. Produk Roti Unyil Venus lebih higienis dari pesaingnya F. Persediaan produk Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding produk pesaingnya G. Teknologi produksi Roti Unyil Venus lebih baik dibanding teknologi pesaingnya H. Produk Roti Unyil Venus lebih sering memberikan potongan harga bila membeli dalam jumlah besar dibanding pesaingnya I. Harga Roti Unyil Venus sesuai dengan kualitas produk dibanding pesaingnya J. Promosi Roti Unyil Venus lebih sering dibandingkan pesaingnya K. Merek Produk Roti Unyil Venus merupakan merek terkenal dibanding pesaingnya L. Pemrosesan pesanan Produk Roti Unyil Venus lebih baik dibanding pesaingnya
0
2
2
2
2
2
3
3
2
3
2
2
3
3
2
3
2
38
0.068
4
2
0
2
2
2
2
3
2
2
3
2
2
3
2
2
2
2
35
0.063
3
2
2
0
2
2
2
2
3
2
3
2
2
2
2
2
3
2
37
0.068
3
2
2
2
0
2
2
2
3
2
2
2
2
3
2
2
2
2
34
0.061
3
2
2
2
2
0
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
31
0.056
2
2
2
2
2
2
0
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
33
0.059
3
1
1
2
2
2
2
0
2
1
2
2
1
2
2
2
2
2
28
0.050
4
1
2
1
1
2
2
2
0
1
2
1
1
1
1
1
1
1
21
0.040
2
2
2
2
2
3
2
3
3
0
3
2
2
3
3
2
2
2
38
0.069
3
1
1
1
2
2
2
2
2
1
0
1
1
2
1
1
1
1
22
0.040
4
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
0
2
3
2
2
3
2
44
0.079
3
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
0
2
2
2
2
2
35
0.063
2
M. Lokasi Roti Unyil Venus lebih strategis dibanding pesaingnya N. Desain /layout toko Roti Unyil Venus lebih baik dibanding pesaingnya O. Biaya produksi Roti Unyil Venus lebih tinggi dibanding pesaingnya P. Pelayanan karyawan Roti Unyil Venus lebih baik di banding pelayanan pesaingnya Q. Jumlah outlet Roti Unyil Venus lebih banyak dibandingkan outlet pesaingnya
1
1
2
1
2
1
2
3
1
2
1
2
0
2
1
2
1
25
0.045
2
1
2
2
2
2
2
2
3
1
3
2
2
2
0
1
2
2
30
0.054
4
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
2
3
3
0
3
2
37
0.068
3
1
2
1
2
2
2
2
3
2
3
2
2
3
2
2
0
1
29
0.052
4
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
2
3
2
2
3
0
36
0.065
3
553
1.000
TOTAL Untuk menentukan bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2, dan 3. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah:
1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal 3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal Contoh :Rasa Roti Unyil Venus lebih enak dari pesaingnya (point A pada baris/horizontal) kurang penting dari Variasi produk Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding produk pesaingnya (point E pada kolom/vertikal), maka diberi nilai Kolom E = 1
65
65
Lanjutan Lampiran 3. Responden III. Pemberian Bobot dan Peringkat Faktor-Faktor Internal produk Roti Unyil Venus Oleh Pemilik Industri.
Faktor-Faktor Strategis Internal
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
Total
Bobot
Rating
A. Rasa Roti Unyil Venus lebih enak dari pesaingnya B. Bentuk Roti Unyil Venus lebih banyak dari pesaingnya C. Mutu produk Roti Unyil Venus lebih baik dari pesaingnya. D. Variasi produk Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding produk pesaingnya E. Produk Roti Unyil Venus lebih higienis dari pesaingnya F. Persediaan produk Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding produk pesaingnya G. Teknologi produksi Roti Unyil Venus lebih baik dibanding teknologi pesaingnya H. Produk Roti Unyil Venus lebih sering memberikan potongan harga bila membeli dalam jumlah besar dibanding pesaingnya I. Harga Roti Unyil Venus sesuai dengan kualitas produk dibanding pesaingnya J. Promosi Roti Unyil Venus lebih sering dibandingkan pesaingnya K. Merek Produk Roti Unyil Venus merupakan merek terkenal dibanding pesaingnya L. Pemrosesan pesanan Produk Roti Unyil Venus lebih baik dibanding pesaingnya
0
2
3 3 3 3 3 2 3
2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 1 2
3
33
0.060
1
31
0.058
2
0
3 3 3 3 3 3 3
2
2
3 2 2 2 2 2 2
0.060
2 2
3 2 2 2 2 2 2
33
0
3 2 2 2 2 2 2
3
2 2 2
2 2 2 2 2 2 2
0.060
0
3 2 1 2 2 2 2
33
2 2 2 2
3 2 2 2 2 2
4
0
3 2 2 2 2
0.062
2 2 2 2 2
3 2 2 2
34
0
3 2 2
0.077
2 2 1 1 1 1
2 2
42
0
33
0.060
2
1
2
3
2
2
2
2
0
2
2
2
2
3
3
2
2
1
33
0.060
2
2 1 1
2 2 2
2 2 2
2 2 2
2 2 2
2 2 2
2 2 2
2 2 2
0
2
2 1 3
2 1 2
2 2 2
2 2 2
2
0.052
4
0
3 1 3
28
2
2 2 2
0.060
2 2
2 2
33
0
33
0.060
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
0
3
2
3
2
2
33
0.060
2
M. Lokasi Roti Unyil Venus lebih strategis dibanding pesaingnya N. Desain /layout toko Roti Unyil Venus lebih baik dibanding pesaingnya O. Biaya produksi Roti Unyil Venus lebih tinggi dibanding pesaingnya P. Pelayanan karyawan Roti Unyil Venus lebih baik di banding pelayanan pesaingnya Q. Jumlah outlet Roti Unyil Venus lebih banyak dibandingkan outlet pesaingnya
1 1 2 2
1 1 2 2
1 1 2 2
1 1 2 2
1 1 2 2
1 2 2 2
1 1 2 2
1 1 2 2
1 2 2 2
3 3 3 2
1 1 2 2
1 2 1 2
0
2
2 2
1 1
0.037
2
2 3 2
1 1
20
0
25
0.047
3
3 2
0
2
2
34
0.063
2
2
0
2
32
0.060
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
2
2
2
2
3
2
2
0
35
0.064
2
545
1.000
TOTAL Untuk menentukan bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2, dan 3. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah:
1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal 3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal Contoh :Rasa Roti Unyil Venus lebih enak dari pesaingnya (point A pada baris/horizontal) kurang penting dari Variasi produk Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding produk pesaingnya (point E pada kolom/vertikal), maka diberi nilai Kolom E = 1
66
66
Lanjutan Lampiran 3. Responden I. Pemberian Bobot dan Peringkat Faktor-Faktor Internal Roti Tradisional Oleh Karyawan Industri
Faktor-Faktor Strategis Internal
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
Total
Bobot
Rating
A. Rasa Roti Unyil Venus lebih enak dari pesaingnya B. Bentuk Roti Unyil Venus lebih banyak dari pesaingnya C. Mutu produk Roti Unyil Venus lebih baik dari pesaingnya. D. Variasi produk Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding produk pesaingnya E. Produk Roti Unyil Venus lebih higienis dari pesaingnya F. Persediaan produk Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding produk pesaingnya G. Teknologi produksi Roti Unyil Venus lebih baik dibanding teknologi pesaingnya H. Produk Roti Unyil Venus lebih sering memberikan potongan harga bila membeli dalam jumlah besar dibanding pesaingnya I. Harga Roti Unyil Venus sesuai dengan kualitas produk dibanding pesaingnya J. Promosi Roti Unyil Venus lebih sering dibandingkan pesaingnya K. Merek Produk Roti Unyil Venus merupakan merek terkenal dibanding pesaingnya L. Pemrosesan pesanan Produk Roti Unyil Venus lebih baik dibanding pesaingnya
0
2
3 3 3 3 3 2 3
2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 1 2
2
33
0.060
2
31
0.058
2
0
3 3 3 3 3 3 3
2
2
3 2 2 2 2 2 2
0.060
0
3 2 2 2 2 2 2
33
2 2
3 2 2 2 2 2 2
2
2 2 2
2 2 2 2 2 2 2
0.060
0
3 2 1 2 2 2 2
33
2 2 2 2
3 2 2 2 2 2
4
0
3 2 2 2 2
0.062
2 2 2 2 2
3 2 2 2
34
0
3 2 2
0.077
2 2 1 1 1 1
2 2
42
0
33
0.060
2
1
2
3
2
2
2
2
0
2
2
2
2
3
3
2
2
1
33
0.060
2
2 1 1
2 2 2
2 2 2
2 2 2
2 2 2
2 2 2
2 2 2
2 2 2
0
2
2 1 2
2 2 2
2 2 2
2
0.052
4
0
2 1 3
28
2
3 1 3
0.060
0
2 2 2
33
2 2
2 2
33
0.060
3
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
0
3
2
3
2
2
33
0.060
2
M. Lokasi Roti Unyil Venus lebih strategis dibanding pesaingnya N. Desain /layout toko Roti Unyil Venus lebih baik dibanding pesaingnya O. Biaya produksi Roti Unyil Venus lebih tinggi dibanding pesaingnya P. Pelayanan karyawan Roti Unyil Venus lebih baik di banding pelayanan pesaingnya Q. Jumlah outlet Roti Unyil Venus lebih banyak dibandingkan outlet pesaingnya
1 1 2 2
1 1 2 2
1 1 2 2
1 1 2 2
1 1 2 2
1 2 2 2
1 1 2 2
1 1 2 2
1 2 2 2
3 3 3 2
1 1 2 2
1 2 1 2
0
2
2 2
1 1
0.037
3
2 3 2
1 1
20
0
25
0.047
3
3 2
0
2
2
34
0.063
3
2
0
2
32
0.060
3
2
2
2
2
2
3
2
3
2
2
2
2
2
3
2
2
0
35
0.064
2
TOTAL
545
Untuk menentukan bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2, dan 3. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah: 1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal 3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal Contoh :Rasa Roti Unyil Venus lebih enak dari pesaingnya (point A pada baris/horizontal) kurang penting dari Variasi produk Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding produk pesaingnya (point E pada kolom/vertikal), maka diberi nilai Kolom E = 1
67
67
Lanjutan Lampiran 3. Responden II. Pemberian Bobot dan Peringkat Faktor-Faktor Internal Roti Tradisional Oleh Karyawan Industri
Faktor-Faktor Strategis Internal
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
Total
Bobot
Rating
A. Rasa Roti Unyil Venus lebih enak dari pesaingnya B. Bentuk Roti Unyil Venus lebih banyak dari pesaingnya C. Mutu produk Roti Unyil Venus lebih baik dari pesaingnya. D. Variasi produk Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding produk pesaingnya E. Produk Roti Unyil Venus lebih higienis dari pesaingnya F. Persediaan produk Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding produk pesaingnya G. Teknologi produksi Roti Unyil Venus lebih baik dibanding teknologi pesaingnya H. Produk Roti Unyil Venus lebih sering memberikan potongan harga bila membeli dalam jumlah besar dibanding pesaingnya I. Harga Roti Unyil Venus sesuai dengan kualitas produk dibanding pesaingnya J. Promosi Roti Unyil Venus lebih sering dibandingkan pesaingnya K. Merek Produk Roti Unyil Venus merupakan merek terkenal dibanding pesaingnya L. Pemrosesan pesanan Produk Roti Unyil Venus lebih baik dibanding pesaingnya
0
3
2 2 3 1 2 2 2
2 2 3 2 2 2 2
2 1 3 1 2 2 2
0.049
2
2 2 3 1 2 2 2
26
0
2 2 3 2 2 1 2
0.070
2 2
2 2 3 1 2 2 2
37
0
2 3 3 1 2 2 2
0.052
1 2 2
2 2 3 2 2 3 3
27
0
2 2 3 2 2 1 2
0.085
1 1 1 1
3 2 3 2 2 3 2
44
0
2 2 3 2 2 2
0.055
0
2 2 3 2 2
29
3 2 2 2 2
2 2 3 2
0.080
0
3 2 3
42
1 2 1 2 2 2
2 1
34
0.065
4 2 2 2 2 2 2
1
2
1
2
2
1
2
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
25
0.048
2
2 2 2
2 2 1
1 1 2
2 2 3
2 2 2
3 1 2
2 1 2
3 3 3
0
2 2 2
2 2 2
0.068 0.059
0
2 2 2
31
3
2 2 2
36
1 2
2 2 3
36
0.068
2 4 3
2
2
1
3
2
2
2
3
2
2
1
0
2
2
2
2
2
33
0.063
3
M. Lokasi Roti Unyil Venus lebih strategis dibanding pesaingnya N. Desain /layout toko Roti Unyil Venus lebih baik dibanding pesaingnya O. Biaya produksi Roti Unyil Venus lebih tinggi dibanding pesaingnya P. Pelayanan karyawan Roti Unyil Venus lebih baik di banding pelayanan pesaingnya Q. Jumlah outlet Roti Unyil Venus lebih banyak dibandingkan outlet pesaingnya
2 2 2 2
2 2 2 2
1 1 1 1
2 3 3 2
2 2 2 2
3 2 2 2
2 2 2 2
3 3 3 3
2 2 2 2
2 2 2 2
1 2 2 2
2 2 2 2
0
1
1 2
0.055
0
1 2
29
3 3 3
1 2
25
0.048
2 2
0
2
2
23
0.044
2
0
2
19
0.036
2 4 2 2
2
3
1
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
0
29
0.055
2
525
1.000
TOTAL
0
Untuk menentukan bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2, dan 3. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah: 1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal 3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal Contoh :Rasa Roti Unyil Venus lebih enak dari pesaingnya (point A pada baris/horizontal) kurang penting dari Variasi produk Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding produk pesaingnya (point E pada kolom/vertikal), maka diberi nilai Kolom E = 1
68
68
Lanjutan Lampiran 3. Responden I. Pemberian Bobot dan Peringkat Faktor-Faktor Internal Roti Mungil Oleh Karyawan Industri.
Faktor-Faktor Strategis Internal
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
Total
Bobot
Rating
A. Rasa Roti Unyil Venus lebih enak dari pesaingnya B. Bentuk Roti Unyil Venus lebih banyak dari pesaingnya C. Mutu produk Roti Unyil Venus lebih baik dari pesaingnya. D. Variasi produk Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding produk pesaingnya E. Produk Roti Unyil Venus lebih higienis dari pesaingnya F. Persediaan produk Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding produk pesaingnya G. Teknologi produksi Roti Unyil Venus lebih baik dibanding teknologi pesaingnya H. Produk Roti Unyil Venus lebih sering memberikan potongan harga bila membeli dalam jumlah besar dibanding pesaingnya I. Harga Roti Unyil Venus sesuai dengan kualitas produk dibanding pesaingnya J. Promosi Roti Unyil Venus lebih sering dibandingkan pesaingnya K. Merek Produk Roti Unyil Venus merupakan merek terkenal dibanding pesaingnya L. Pemrosesan pesanan Produk Roti Unyil Venus lebih baik dibanding pesaingnya
0
3
2 2 3 1 2 2 2
2 2 3 1 2 2 2
2 2 3 2 2 2 2
2 1 3 1 2 2 2
0.049
2
2 2 3 2 2 1 2
26
0
2 2 3 1 2 2 2
0.070
2 2
2 3 3 1 2 2 2
37
0
2 2 3 2 2 3 3
0.052
1 2 2
2 2 3 2 2 1 2
27
0
3 2 3 2 2 3 2
0.085
0
2 2 3 2 2 2
44
1 1 1 1
2 2 3 2 2
0.055
0
2 2 3 2
29
3 2 2 2 2
3 2 3
0.080
1 2 1 2 2 2
2 1
42
0
34
0.065
4 2 2 2 2 2 2
1
2
1
2
2
1
2
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
25
0.048
2
2 2 2
2 2 1
1 1 2
2 2 3
2 2 2
3 1 2
2 1 2
3 3 3
0
2 2 2
2 2 2
0.068 0.059
0
2 2 2
31
3
2 2 2
36
1 2
2 2 3
36
0.068
2 4 3
2
2
1
3
2
2
2
3
2
2
1
0
2
2
2
2
2
33
0.063
3
M. Lokasi Roti Unyil Venus lebih strategis dibanding pesaingnya N. Desain /layout toko Roti Unyil Venus lebih baik dibanding pesaingnya O. Biaya produksi Roti Unyil Venus lebih tinggi dibanding pesaingnya P. Pelayanan karyawan Roti Unyil Venus lebih baik di banding pelayanan pesaingnya Q. Jumlah outlet Roti Unyil Venus lebih banyak dibandingkan outlet pesaingnya
2 2 2 2
2 2 2 2
1 1 1 1
2 3 3 2
2 2 2 2
3 2 2 2
2 2 2 2
3 3 3 3
2 2 2 2
2 2 2 2
1 2 2 2
2 2 2 2
0
1
1 2
1 2
0.055
3 3 3
1 2
29
0
25
0.048
2 2
0
2
2
23
0.044
2
0
2
19
0.036
2 4 2 2
2
3
1
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
0
29
0.055
2
525
1.000
TOTAL
0
Untuk menentukan bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2, dan 3. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah: 1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal 3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal Contoh :Rasa Roti Unyil Venus lebih enak dari pesaingnya (point A pada baris/horizontal) kurang penting dari Variasi produk Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding produk pesaingnya (point E pada kolom/vertikal), maka diberi nilai Kolom E = 1
69
69
Lanjutan Lampiran 3. Responden II. Pemberian Bobot dan Peringkat Faktor-Faktor Internal Roti Mungil Oleh Karyawan Industri.
Faktor-Faktor Strategis Internal
Bobot Responden ke-
Rataan Bobot
Rating Responden ke 1
2
3
4
5
6
7
Rataan Rating
Lampiran 4. Matriks EFE produk Roti Unyil Venus
Faktor-Faktor Internal
Rataan Skor (rataan bobot x
1
2
3
4
5
6
7
Rasa Roti Unyil Venus lebih enak dari pesaingnya Bentuk Roti Unyil Venus lebih banyak dari pesaingnya Mutu produk Roti Unyil Venus lebih baik dari pesaingnya. Variasi produk Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding produk pesaingnya Produk Roti Unyil Venus lebih higienis dari pesaingnya Persediaan produk Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding produk pesaingnya Teknologi produksi Roti Unyil Venus lebih baik dibanding teknologi pesaingnya Produk Roti Unyil Venus lebih sering memberikan potongan harga bila membeli dalam jumlah besar dibanding pesaingnya Harga Roti Unyil Venus sesuai dengan kualitas produk dibanding pesaingnya Promosi Roti Unyil Venus lebih sering dibandingkan pesaingnya Merek Produk Roti Unyil Venus merupakan merek terkenal dibanding pesaingnya Pemrosesan pesanan Produk Roti Unyil Venus lebih baik dibanding pesaingnya
0.070
0.069
0.068
0.077
0.077
0.080
0.080
0.074
4
4
4
4
4
4
4
4.000
0.296
0.062
0.065
0.063
0.062
0.062
0.055
0.055
0.060
4
3
3
3
2
2
2
2.714
0.163
0.068
0.067
0.068
0.060
0.060
0.085
0.085
0.070
4
3
3
2
2
2
2
2.571
0.180
0.062
0.063
0.061
0.060
0.060
0.052
0.052
0.058
3
4
3
3
2
3
2
2.857
0.166
0.062
0.056
0.056
0.060
0.060
0.070
0.070
0.062
3
3
2
1
2
1
2
2.000
0.124
0.064
0.060
0.059
0.058
0.058
0.049
0.049
0.057
3
3
3
2
2
3
2
2.571
0.146
0.062
0.051
0.050
0.060
0.060
0.065
0.065
0.059
4
4
4
2
2
2
2
2.857
0.168
0.039
0.038
0.040
0.060
0.060
0.048
0.048
0.047
3
2
2
2
2
1
2
2.000
0.094
0.062
0.069
0.069
0.060
0.060
0.068
0.068
0.065
3
3
3
2
2
2
2
2.428
0.158
0.035
0.045
0.040
0.052
0.052
0.059
0.059
0.050
4
4
4
4
4
4
4
4.000
0.200
0.064
0.065
0.079
0.060
0.060
0.068
0.068
0.066
4
3
3
2
3
3
3
3.000
0.198
0.062
0.065
0.063
0.060
0.060
0.063
0.063
0.062
3
1
2
2
2
2
3
2.142
0.134
Lokasi Roti Unyil Venus lebih strategis dibanding pesaingnya Desain tata letak Roti Unyil Venus lebih baik dibanding pesaingnya Biaya produksi Roti Unyil Venus lebih tinggi dibanding pesaingnya Pelayanan karyawan Roti Unyil Venus lebih baik di banding pelayanan pesaingnya Jumlah outlet Roti Unyil Venus lebih banyak dibandingkan outlet pesaingnya
0.057
0.045
0.045
0.037
0.037
0.055
0.055
0.047
2
2
2
2
3
2
2
2.142
0.100
0.055
0.056
0.054
0.047
0.047
0.048
0.048
0.051
4
4
4
3
3
4
4
3.714
0.189
0.063
0.067
0.068
0.063
0.063
0.044
0.044
0.060
4
3
3
2
3
2
2
2.714
0.164
0.051
0.054
0.052
0.060
0.060
0.036
0.036
0.051
4
4
4
2
3
2
2
3.000
0.153
0.062
0.065
0.065
0.064
0.064
0.055
0.055
0.061
4
3
3
2
2
2
2
2.571
0.157
TOTAL
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
rataan rating)
2.790
70
70
A. Ancaman produk pengganti Roti Unyil Venus lebih tinggi dibanding produk pesaingnya B. Tingkat permintaan Roti Unyil venus lebih banyak dibanding pesaingnya C. Pembeli Roti Unyil Venus lebih berkelas menegah ke atas dibanding pembeli pesaingnya D. Kesetiaan pelanggan produk Roti Unyil venus lebih banyak dibanding pesaingnya G. Jumlah pembeli Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding pesaingnya Total
A
B
C
D
E
Total
Bobot
Rating
0 2 1 2 2
2 0 1 2 2
3 3 0 2 2
2 2 2 0 2
2 2 2 2 0
9 9 6 8 8 40
0.225 0.225 0.150 0.200 0.200 1.000
3 2 3 3 2
Untuk menentukan bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2, dan 3. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah: 1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal 3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal Contoh :Pembeli cenderung memilih produk Roti Unyil Venus sebagai subsitusi nasi dibanding pembeli produk pesaingnya (point A pada baris/horizontal) kurang penting dari faktor. Pembeli Roti Unyil Venus lebih berkelas menegah ke atas dibanding pembeli pesaingnya (point C pada kolom/vertikal), maka diberi nilai Kolom C= 1
Responden II. Pemberian Bobot dan Peringkat Faktor-Faktor Eksternal produk Roti Unyil Venus Oleh Pemilik Industri. Faktor-Faktor Strategis EksternaL
A. Ancaman produk pengganti Roti Unyil Venus lebih tinggi dibanding produk pesaingnya B. Tingkat permintaan Roti Unyil venus lebih banyak dibanding pesaingnya C. Pembeli Roti Unyil Venus lebih berkelas menegah ke atas dibanding pembeli pesaingnya D. Kesetiaan pelanggan produk Roti Unyil venus lebih banyak dibanding pesaingnya G. Jumlah pembeli Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding pesaingnya Total
A
B
C
D
E
Total
Bobot
Rating
0 2 2 2 2
2 0 2 1 2
2 2 0 2 2
2 3 2 0 3
2 2 2 1 0
9 9 9 5 8 40
0.225 0.225 0.225 0.125 0.200 1.000
3 2 3 3 1
Untuk menentukan bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2, dan 3. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah: 1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal 3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal Contoh :Pembeli cenderung memilih produk Roti Unyil Venus sebagai subsitusi nasi dibanding pembeli produk pesaingnya (point A pada baris/horizontal) kurang penting dari faktor. Pembeli Roti Unyil Venus lebih berkelas menegah ke atas dibanding pembeli pesaingnya (point C pada kolom/vertikal), maka diberi nilai Kolom C= 1
71
71
Lampiran 5. Pemberian Bobot dan Peringkat Faktor-Faktor Eksternal produk Roti Unyil Venus
Responden I. Pemberian Bobot dan Peringkat Faktor-Faktor Eksternal produk Roti Unyil Venus Oleh Pemilik Industri. Faktor-Faktor Strategis EksternaL
A. Ancaman produk pengganti Roti Unyil Venus lebih tinggi dibanding produk pesaingnya B. Tingkat permintaan Roti Unyil venus lebih banyak dibanding pesaingnya C. Pembeli Roti Unyil Venus lebih berkelas menegah ke atas dibanding pembeli pesaingnya D. Kesetiaan pelanggan produk Roti Unyil venus lebih banyak dibanding pesaingnya G. Jumlah pembeli Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding pesaingnya Total
A
B
C
D
E
Total
Bobot
Rating
0 2 2 3 2
2 0 2 2 2
2 2 0 2 2
2 2 2 0 2
2 2 2 2 0
8 8 8 9 8 41
0.195 0.195 0.195 0.220 0.195 1.000
3 2 3 3 1
Lanjutan Lampiran 5.
Responden III. Pemberian Bobot dan Peringkat Faktor-Faktor Eksternal produk Roti Unyil Venus Oleh Pemilik Industri. Faktor-Faktor Strategis EksternaL
Untuk menentukan bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2, dan 3. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah: 1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal 3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal Contoh :Pembeli cenderung memilih produk Roti Unyil Venus sebagai subsitusi nasi dibanding pembeli produk pesaingnya (point A pada baris/horizontal) kurang penting dari faktor. Pembeli Roti Unyil Venus lebih berkelas menegah ke atas dibanding pembeli pesaingnya (point C pada kolom/vertikal), maka diberi nilai Kolom C= 1
Responden I. Pemberian Bobot dan Peringkat Faktor-Faktor Eksternal Roti Tradisional Oleh Karyawan Industri. Faktor-Faktor Strategis EksternaL
A. Ancaman produk pengganti Roti Unyil Venus lebih tinggi dibanding produk pesaingnya B. Tingkat permintaan Roti Unyil venus lebih banyak dibanding pesaingnya C. Pembeli Roti Unyil Venus lebih berkelas menegah ke atas dibanding pembeli pesaingnya D. Kesetiaan pelanggan produk Roti Unyil venus lebih banyak dibanding pesaingnya G. Jumlah pembeli Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding pesaingnya Total
A
B
C
D
E
Total
Bobot
Rating
0 2 2 1 2
2 0 2 2 2
2 2 0 2 2
2 3 2 0 2
2 2 2 2 0
8 9 8 7 8 40
0.200 0.225 0.200 0.175 0.200 1.000
2 2 3 3 2
Untuk menentukan bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2, dan 3. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah: 1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal 3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal Contoh :Pembeli cenderung memilih produk Roti Unyil Venus sebagai subsitusi nasi dibanding pembeli produk pesaingnya (point A pada baris/horizontal) kurang penting dari faktor. Pembeli Roti Unyil Venus lebih berkelas menegah ke atas dibanding pembeli pesaingnya (point C pada kolom/vertikal), maka diberi nilai Kolom C= 1
72
72
Faktor-Faktor Strategis EksternaL
A. Ancaman produk pengganti Roti Unyil Venus lebih tinggi dibanding produk pesaingnya B. Tingkat permintaan Roti Unyil venus lebih banyak dibanding pesaingnya C. Pembeli Roti Unyil Venus lebih berkelas menegah ke atas dibanding pembeli pesaingnya D. Kesetiaan pelanggan produk Roti Unyil venus lebih banyak dibanding pesaingnya G. Jumlah pembeli Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding pesaingnya Total
A
B
C
D
E
Total
Bobot
Rating
0 3 1 3 2
1 0 2 2 2
2 2 0 2 2
1 3 2 0 2
2 2 2 2 0
6 10 7 9 8 40
0.150 0.250 0.175 0.225 0.200 1.000
2 2 3 3 2
Lanjutan Lampiran 5.
Responden II. Pemberian Bobot dan Peringkat Faktor-Faktor Eksternal Roti Tradisional Oleh Karyawan Industri.
Untuk menentukan bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2, dan 3. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah: 1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal 3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal Contoh :Pembeli cenderung memilih produk Roti Unyil Venus sebagai subsitusi nasi dibanding pembeli produk pesaingnya (point A pada baris/horizontal) kurang penting dari faktor. Pembeli Roti Unyil Venus lebih berkelas menegah ke atas dibanding pembeli pesaingnya (point C pada kolom/vertikal), maka diberi nilai Kolom C= 1
Responden I. Pemberian Bobot dan Peringkat Faktor-Faktor Eksternal Roti Mungil Oleh Karyawan Industri. Faktor-Faktor Strategis EksternaL
A. Ancaman produk pengganti Roti Unyil Venus lebih tinggi dibanding produk pesaingnya B. Tingkat permintaan Roti Unyil venus lebih banyak dibanding pesaingnya C. Pembeli Roti Unyil Venus lebih berkelas menegah ke atas dibanding pembeli pesaingnya D. Kesetiaan pelanggan produk Roti Unyil venus lebih banyak dibanding pesaingnya G. Jumlah pembeli Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding pesaingnya Total
A
B
C
D
E
Total
Bobot
Rating
0 2 2 1 2
2 0 2 2 2
2 2 0 2 2
2 3 2 0 2
2 2 2 2 0
8 9 8 7 8 40
0.200 0.225 0.200 0.175 0.200 1.000
2 2 2 2 2
Untuk menentukan bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2, dan 3. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah: 1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal 3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal Contoh :Pembeli cenderung memilih produk Roti Unyil Venus sebagai subsitusi nasi dibanding pembeli produk pesaingnya (point A pada baris/horizontal) kurang penting dari faktor. Pembeli Roti Unyil Venus lebih berkelas menegah ke atas dibanding pembeli pesaingnya (point C pada kolom/vertikal), maka diberi nilai Kolom C= 1
73
73
Responden II. Pemberian Bobot dan Peringkat Faktor-Faktor Eksternal Roti Mungil Oleh Karyawan Industri.
A. Ancaman produk pengganti Roti Unyil Venus lebih tinggi dibanding produk pesaingnya B. Tingkat permintaan Roti Unyil venus lebih banyak dibanding pesaingnya C. Pembeli Roti Unyil Venus lebih berkelas menegah ke atas dibanding pembeli pesaingnya D. Kesetiaan pelanggan produk Roti Unyil venus lebih banyak dibanding pesaingnya G. Jumlah pembeli Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding pesaingnya Total
A
B
C
D
E
Total
Bobot
Rating
0 3 1 3 2
2 0 2 2 2
3 2 0 2 2
1 3 2 0 2
2 2 2 2 0
8 10 7 9 8 42
0.191 0.238 0.166 0.214 0.191 1.000
2 2 2 2 2
Lanjutan Lampiran 5.
Faktor-Faktor Strategis EksternaL
Untuk menentukan bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2, dan 3. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah: 1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal 3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal Contoh :Pembeli cenderung memilih produk Roti Unyil Venus sebagai subsitusi nasi dibanding pembeli produk pesaingnya (point A pada baris/horizontal) kurang penting dari faktor. Pembeli Roti Unyil Venus lebih berkelas menegah ke atas dibanding pembeli pesaingnya (point C pada kolom/vertikal), maka diberi nilai Kolom C= 1
74
74
Ancaman produk pengganti Roti Unyil Venus lebih tinggi dibanding produk pesaingnya Tingkat permintaan Roti Unyil venus lebih banyak dibanding pesaingnya Pembeli Roti Unyil Venus lebih berkelas menegah ke atas dibanding pembeli pesaingnya Kesetiaan pelanggan produk Roti Unyil venus lebih banyak dibanding pesaingnya Jumlah pembeli Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding pesaingnya TOTAL
Bobot Responden ke1 2 3 4
6
7
Rataan Bobot
Rating Responden ke-
5
1
2
3
4
5
6
7
Rataan Rating
0.225
0.225
0.195
0.200
0.150
0.200
0.191
0.198
3
3
3
2
2
2
2
2.428
Rataan Skor (rataan bobot x rataan rating) 0.480
0.225
0.225
0.195
0.225
0.250
0.225
0.238
0.227
2
2
2
2
2
2
2
2.000
0.454
0.150
0.225
0.195
0.200
0.175
0.200
0.166
0.187
3
3
3
3
3
2
2
2.714
0.507
0.200
0.125
0.220
0.175
0.225
0.175
0.214
0.190
3
3
3
3
3
2
2
2.714
0.516
0.200
0.200
0.195
0.200
0.200
0.200
0.191
0.198
2
2
2
2
2
2
2
2.000
0.396
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
Lampiran 6. Matriks EFE produk Roti Unyil Venus
Faktor-Faktor Strategis EksternaL
2.353
75
75
76
Lampiran 7. Hasil Matriks SWOT Industri Roti Unyil Venus. Kekuatan (S-Strenghts) Faktor-faktor 1. Rasa Roti Unyil Venus lebih Internal enak dari pesaingnya 2. Bentuk Roti Unyil Venus lebih banyak dari pesaingnya 3. Mutu produk Roti Unyil Venus lebih baik dari pesaingnya 4. Roti Unyil Venus lebih sering memberikan potongan harga dalam jumlah besar dibanding pesaingnya 5. Variasi produk Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding produk pesaingnya 6. Produk Roti Unyil Venus lebih higienis dari pesaingnya 7. Persediaan produk Roti Unyil Venus lebih banyak dibanding produk pesaingnya 8. Harga Roti Unyil Venus sesuai dengan kualitas produk dibanding pesaingnya 9. Merek Produk Roti Unyil Venus merupakan merek terkenal dibanding pesaingnya 10. Lokasi Roti Unyil Venus lebih strategis dibanding pesaingnya 11. Jumlah outlet Roti Unyil Venus lebih banyak dibandingkan outlet pesaingnya 12. Pemrosesan pesanan Produk Roti Unyil Venus lebih baik dibanding pesaingnya
Kelemahan (W-Weakness) 1. Promosi Roti Unyil Venus lebih sering dibandingkan pesaingnya 2. Desain tata letak Roti Unyil Venus lebih baik dibanding pesaingnya 3. Pelayanan karyawan Roti Unyil Venus lebih baik di banding pelayanan pesaingnya 4. Biaya produksi Roti Unyil Venus lebih tinggi dibandingkan dengan pesaingnya 5. Teknologi produksi Roti Unyil Venus lebih baik dibanding teknologi pesaingnya
Peluang (O-Oppurtunities) Strategi S-O 1. Tingkat permintaan Roti Unyil venus 1. Mempertahankan produk dan lebih banyak dibanding pesaingnya meningkatkan jumlah produksi 2. Kesetiaan pelanggan produk Roti berkualitas yang dapat bersaing Unyil venus lebih banyak dibanding dengan pesaingnya. (S1, S2 ,S3, pesaingnya S4, S5, S6, S7, S8, S9, S10, 3. Jumlah pembeli Roti Unyil Venus S11, S12, O1, O2, O3, O4, O5) lebih banyak dibanding pesaingnya
Strategi W-O 1. Meningkatkan pengawasan pekerjaan dan promosi, agar produk yang di produksi dapat bersaing dengan pesaingnya. ( W1, W3,W4, W5, O1, O2, O3, )
Faktor-faktor Eksternal
Ancaman (T-Threats) 1. Ancaman produk pengganti Roti Unyil Venus lebih tinggi dibanding produk pesaingnya Pembeli Roti Unyil 2. Pembeli Roti Unyil Venus lebih berkelas menegah ke atas dibanding pembeli pesaingnya
Strategi S-T 1. mempertahankan mutu produk dan mengembangkan produk berkualitas yang dapat bersaing dengan pesaingnya (S1, S2, S3, S5, S6, S8, S9, T1, T2)
Strategi W-T 1. Memperhatikan lingkungan industri dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (W2, W4, W5, T1, T2)
77
Lampiran 8. Matriks Profil Persaingan QSPM (Quantitative Strategy Planning Matriks). Faktor-faktor
Bobot
Strategis
Strategi 1
Stareti 2
Strategi 3
Strategi 4
Strategi 5
AS
TAS
AS
TAS
AS
TAS
AS
TAS
AS
TAS
A
0.074
4
0.296
4
0.296
3
0.222
3
0.222
4
0.296
B
0.060
4
0.240
4
0.240
3
0.240
3
0.240
3
0.240
C
0.070
4
0.280
3
0.210
4
0.280
2
0.140
3
0.210
D
0.058
4
2.232
2
0.116
4
0.232
3
0.174
4
0.232
E
0.062
4
0.248
3
0.186
3
0.186
2
0.124
4
0.248
F
0.057
4
0.228
3
0.171
3
0.171
2
0.114
3
0.171
G
0.047
3
0.141
2
0.094
4
0.188
3
0.141
3
0.141
H
0.065
3
0.195
2
0.130
3
0.195
3
0.195
2
0.130
I
0.066
4
0.264
4
0.264
4
0.264
3
0.198
2
0.132
J
0.062
4
0.248
4
0.248
4
0.248
4
0.248
3
0.186
K
0.047
4
0.188
4
0.188
4
0.188
3
0.141
4
0.188
L
0.061
4
0.244
4
0.244
4
0.244
3
0.183
4
0.244
A
0.050
2
0.100
4
0.200
3
0.150
2
0.100
4
0.200
B
0.051
3
0.153
4
0.204
4
0.204
3
0.153
3
0.153
C
0.051
2
0.102
3
0.153
3
0.153
2
0.102
2
0.102
D
0.059
4
0.236
4
0.236
3
0.177
3
0.177
4
0.236
E
0.060
2
0.120
3
0.180
4
0.240
2
0.120
3
0.180
A
0.227
3
0.681
3
0.681
2
0.454
3
0.681
3
0.681
B
0.190
2
0.380
2
0.380
4
0.760
2
0.380
3
0.570
C
0.198
4
0.792
3
0.549
3
0.549
3
0.549
3
0.549
A
0.198
4
0.792
2
0.396
3
0.594
2
0.396
3
0.594
B
0.187
4
0.748
2
0.374
3
0.561
2
0.374
3
0.561
Penjumlahan
6.881
5.740
5.906
2.932
3.581
Prioritas 1
Prioritas 3
Prioritas 2
Prioritas 5
Prioritas 4
Total Nilai Daya Tarik Prioritas Strategi
Keterangan;
AS TAS
= Attractiveness Score = Total Attractiveness Score
78
Lampiran 9. Profil Responden Konsumen Roti Unyil Venus. Variabel • Jenis Kelamin - Laki-laki - Perempuan • Kota - Bogor - Jakarta • Usia - 20-24 - 25-30 - 31-35 - 36-40 - 41-50 • Pendidikan Terakhir - SLTP - SLTA - Diploma - Akademi - Sarjana - Pascasarjana • Pekerjaan - Pelajar/ Mahasiswa - Ibu Rumah Tangga - Pegawai Negiri - Karyawan Swasta • Alasan mengkonsumsi Roti - Rasa Roti Unyil Venus Lebih Enak - Bentuk Roti Unyil Venus Lebih Banyak - Kualitas Roti Unyil Venus lebih Baik - Variasi Roti Unyil Venus Lebih Banyak - Produk Roti Unyil Venus Lebih Higienis - Persediaan Roti Unyil Venus Lebih Banyak - Harga Roti Unyil Venus Lebih Mahal - Promosi Roti Unyil Venus Lebih Sering - Merek Roti Unyil Venus Lebih Terkenal - Lokasi Roti Unyil Venus Lebih Strategis - Desain Roti Unyil Venus Lebih Baik - Pelayanan Roti Unyil Venus Lebih Baik - Jumlah Outlet Roti Unyil Venus Lebih banyak - Pemrosesan Pesan Roti Unyil Venus Lebih Baik - Roti Unyil Venus Lebih Sering Memberikan Potongan Harga • Roti Sebagai Pengganti Nasi - Ya - Tidak - Ragu-Ragu
Jumlah
%
8 22
27 73
23 7
77 23
5 13 5 5 2
17 43 17 17 7
1 5 12 1 11 1
3 17 40 3 37 3
3 4 12 11
10 14 40 37
28 27 27 28 24 24 28 4 28 16 8 7 7 7 6
93 90 90 93 80 80 93 14 93 53 27 23 23 23 20
2 23 5
7 77 17
79
Lampiran 10. Daftar Harga Produk Industri Roti Unyil Venus. Nama Produk
Rasa
Harga per buah (Rp)
Roti Unyil Venus
Semua rasa (coklat keju, 1.150 coklat lilit, keju manis, keju bulat, keju panjang, donat keju, keju coklat kacang, keju manis, pisang, pisang keju, pisang coklat, pisang keju coklat, sosis, sosis keju, daging asap ayam, daging asap sapi, abon, baso,
kelapa,
kentang,
kismis, kosong mani, nanas, srikaya, dan telur) Roti Tawar
Roti Sobek
Kecil
6.500
Besar
8.700
Manis
10.000
Coklat
12.000
Coklat keju
13.000
Keju
15.000
Daging asap keju
16.700