PENGARUH BRAND POSITIONING PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ROTI “UNYIL” VENUS (Studi kasus pada pengunjung roti Unyil Venus)
FACHRI MUHAMMAD
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Brand Positioning Produk Terhadap Keputusan Pembelian Roti “Unyil” Venus adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, September 2016
Fachri Muhammad NIM F34120149
ABSTRAK FACHRI MUHAMMAD. Pengaruh Brand Positioning Produk terhadap Keputusan Pembelian Roti “Unyil” Venus. Dibimbing oleh LIEN HERLINA "Roti Unyil" adalah roti yang terkenal di antara roti kecil di Indonesia. Venus "Unyil" adalah salah satu toko roti yang mempopulerkan roti berukuran kecil, pergeseran tren ke mengkonsumsi porsi roti yang kecil dengan rasa modern. Keberhasilannya kemudian mempromosikan brand positioning sebagai salah satu strategi penting untuk membangkitkan minat dalam pikiran konsumen untuk pembelian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh brand positioning roti “Unyil” Venus dan variabel brand positioning yang paling dominan yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Metode yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji hipotesis, uji F dan uji t. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada pelanggan dari Venus roti dengan sampel 100 orang. Studi ini menemukan bahwa persamaan regresi adalah Y = 24,513 + 0.195X1 + 0.124X2 + 0.305X3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keunikan asosiasi merek dan keunggulan asosiasi merek memiliki dampak yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Hasil penelitian menunjukkan hubungan variabel keunggulan adalah pengaruh yang paling dominan dengan memperhatikan harga dan manfaat produk. Kata kunci: Analisis Regresi Linear Berganda, Brand Positioning, Roti Unyil Venus, Pengambilan Keputusan ABSTRACT FACHRI MUHAMMAD. The Influence of Brand Positioning to Purchase Decision of Venus “Unyil” Bakery. Supervised by LIEN HERLINA “Roti Unyil” is a well-known bread amongst small loaves in Indonesia. Venus “Unyil” is one bakery popularizing the small-sized bread, shifting the trend into consuming small portion of bread with modern flavor. Its success then promotes brand positioning as one essential strategy to arouse the interest in consumer mind to purchase. This study aims to determine the influence of Venus Unyil Bakery brand positioning and most dominant variable in brand positioning which affect in puchasing. The methods used are multiple linear regression analysis, hypothesis test, the F test and t test. Data collected through questionnaires distributed to customers of Venus bakery with a sample of 100 people. The study found that the regression equation is Y = 24.513 + 0.195X1 + 0.124X2 + 0.305X3. The results showed that the uniqueness of brand associations and brand association excellence has a significant impact on consumer purchasing decisions. The results showed an association of excellence variable is the most dominant influence by taking into account the price and the benefits of the product. Keywords: Linear regression analysis, brand Positioning, Bread Unyil Venus, purchase decision
PENGARUH BRAND POSITIONING PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ROTI “UNYIL” VENUS (Studi kasus pada pengunjung roti Unyil Venus)
FACHRI MUHAMMAD Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Departemen Teknologi Industri Pertanian
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016
PRAKATA Puji dan syukur panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Brand Positioning Produk Terhadap Keputusan Pembelian Roti “Unyil” Venus (Studi Kasus Pada Pengunjung Roti “Unyil” Venus) dapat diselesaikan dengan baik dan lancar. Dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan bimbingan , bantuan, petunjuk dan saran dari banyak pihak. Maka dari itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada pihakpihak yang telah memberikan bantuan, khususnya kepada: 1. Ir. Lien Herlina, M.Sc, selaku dosen pembimbing. Terimakasih atas segala waktu yang diberikan dalam membimbing serta arahan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. 2. Bapak Yos Hawijaya, selaku manager roti unyil Venus. Terimakasih atas waktu yang diberikan untuk menyebarkan kuesioner dan informasi yang saya butuhkan dalam penulisan skripsi ini. 3. Kedua orang tua penulis Bapak Hery Sumardiyanto dan Ibu Ruchamah yang selalu memberikan semangat, doa, dan dorongan dalam hal apapun. 4. Segenap teman-teman TIN angkatan 49, yang senantiasa berbagi ilmu dan keceriaan selama berkegiatan perkuliahan maupun dalam penulisan skripsi ini. 5. Semua responden yang telah meluangkan waktu untuk melakukan pengisian kuesioner dalam penelitian skripsi ini. Bogor, September 2016 Fachri Muhammad
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL
VI
DAFTAR GAMBAR
VI
DAFTAR LAMPIRAN
VI
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Tujuan Penelitian
1
Ruang Lingkup
2
Manfaat Penelitian
2
METODE PENELITIAN
2
Tempat dan Waktu Pelaksanaan
2
Objek Penelitian
2
Jenis dan Sumber Data
3
Populasi dan Sampel
3
Teknik Pengumpulan Data
3
Metode Pengambilan Sampel
4
Uji Validitas dan Reliabilitas
4
Teknik Analisis Data
5
Pengujian Hipotesis Penelitian
5
Operasional Variabel
6
Skala Pengukuran Variabel
7
HASIL DAN PEMBAHASAN
8
Gambaran Umum Perusahaan
8
Karakteristik Responden
8
Uji Asumsi Klasik
11
Penilaian Responden Terhadap Variabel Independen dan Dependen
12
Analisis Regresi Linear Berganda
15
Pengaruh Variabel Independen terhadap Dependen
17
Implikasi Manajerial
18
SIMPULAN DAN SARAN
18
Simpulan
18
Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
19
LAMPIRAN
22
RIWAYAT HIDUP
29
DAFTAR TABEL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 10
Operasional variabel Skala likert Hasil pengolahan uji validitas Hasil pengolahan uji reliabilitas Uji asumsi klasik Skor deskripsi variabel independen dan dependen Hasil uji F Hasil uji t Hasil pengolahan data uji normalitas Hasil pengolahan data uji heterokedastisitas Hasil pengolahan data uji multikolinieritas
6 7 10 11 11 12 15 16 28 28 29
DAFTAR GAMBAR 1 2
Persentase jumlah responden berdasarkan jenis kelamin Persentase jumlah responden berdasarkan frekuensi pembelian
9 9
DAFTAR LAMPIRAN 1 2 3
Kuesioner penelitian Data hasil kuesioner Uji asumsi klasik
19 21 28
PENDAHULUAN Latar Belakang Saat ini di Indonesia roti-roti kecil dikenal dengan sebutan yang beraneka ragam seperti roti unyil, roti mungil, dan roti mini. Salah satu produsen roti yang berhasil mempopulerkan roti berukuran kecil adalah roti Unyil Venus. Roti Unyil berhasil menggeser sasaran utama roti manis yang biasa digunakan sebagai makanan alternative yang mengenyangkan menjadi makanan selingan yang mengutamakan bentuk dan rasa. Roti Unyil Venus merupakan salah satu produsen roti yang cukup berkembang didaerah Bogor. Roti Unyil Venus mampu mengembangkan produknya sehingga dapat menempatkan posisi produknya di benak konsumen sebagai roti yang kecil unyil, memiliki rasa yang enak serta dapat dijadikan oleh-oleh khas Bogor. Keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh roti Unyil Venus telah berhasil menciptakan persepsi yang positif di benak konsumen. Persepsi yang positif roti Unyil Venus mampu memberikan dampak baik bagi produsen roti Unyil Venus karena akan menciptakan minat bagi konsumen untuk mengambil keputusan melakukan pembelian terhadap roti Unyil Venus. Manajemen perusahaan harus peka terhadap hal-hal yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen agar mampu mengantisipasi dan memenangkan persaingan yang ada. Hal tersebut yang membuat penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam mengenai keadaan nyata yang ada di roti Unyil Venus. Brand Positioning adalah posisi brand atau merek dalam benak pelanggan. Apa yang di benak mereka ketika teringat akan brand atau merek kita. Hasil akhir dari positioning adalah keberhasilan dalam menciptakan fokus dalam benak konsumen serta alasan yang kuat mengapa konsumen harus membeli produk kita. Oleh karena itu perusahaan sebaiknya mampu memposisikan produknya sedemikian rupa sehingga pasar sasaran mengenal produk dan citra khas perusahaan. Berdasarkan keunggulan-keunggulan yang dimilikinya, roti Unyil Venus sudah cukup baik dalam memposisikan produknya sehingga konsumen pun mampu memberikan kesan yang baik terhadap produk tersebut dan kemudian akan memutuskan untuk membelinya. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah ada pengaruh brand positioning produk roti Unyil Venus terhadap keputusan pembelian oleh konsumen yang berkunjung ke roti Unyil Venus Padjajaran, Bogor. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh brand positioning roti Unyil Venus serta variable brand positioning yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian roti Unyil Venus. Ruang Lingkup Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah pengaruh brand positioning produk roti Unyil Venus dalam pengambilan keputusan. Penelitian ini dibatasi
2
pada pemilihan responden yang merupakan pengunjung outlet roti Unyil Venus Jalan Padjajaran, Bogor. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis, perusahaan maupun siapapun yang membacanya, yaitu: 1. Bagi penulis, untuk mengaplikasikan ilmu dan teori yang pernah didapatkan selama kuliah terutama teori manajemen pemasaran untuk diterapkan di dunia usaha. 2. Bagi perusahaan, diharapkan hasil analisis ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi pihak manajemen untuk menentukan langkah yang tepat dalam upaya meningkatkan kepercayaan costumer dengan cara memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian.
METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian awal dilakukan perizinan penelitian kepada pihak roti Unyil Venus di outlet roti Unyil Venus Jalan Padjajaran, Bogor. Kemudian pengambilan data yang dilakukan dengan melakukan penyebaran kuesioner di outlet roti Unyil Venus Jalan Padjajaran, Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja karena jumlah pengunjung yang dating jauh lebih banyak disbanding agen-agen venus yang tersebar di beberapa tempat. Hal ini diharapkan sampel atau responden yang terambil benar-benar mewakili populasi sebenarnya dari konsumen roti Unyil Venus. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama ± 2 minggu yakni 1 April sampai 15 April 2016. Objek Penelitian Penyusunan laporan diperlukan objek penelitian sebagai suatu permasalahan yang dijadikan sebagai topik penulisan. Dalam penyusunan laporan penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan tema dan topic penelitian. Adapun objek penelitian yang diambil oleh penulis yaitu: 1. Brand positioning sebagai strategi pemasaran 2. Pengaruh brand positioning terhadap keputusan pembelian roti Unyil Venus Dalam penelitian ini, penulis mengemukakan dua variabel yang akan diteliti. Adapun dua variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas/independen yaitu variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain yang tidak bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah keunikan asosiasi merek (X1), kekuatan asosiasi merek (X2), dan keunggulan asosiasi merek (X3).
3
2. Variabel terikat/dependen yaitu variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel terikat (Y) yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen yang telah melakukan pembelian roti Unyil Venus. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari obyek yang akan diteliti, baik langsung datang ke obyek atau melalui angket (Algifari 2003). Data primer diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada konsumen yang berkunjung ke outlet roti Unyil Venus, Jalan Padjajaran, Bogor. Data primer tersebut terdiri dari identitas responden berupa jenis kelamin dan frekuensi pembelian, kemudian pendapat responden mengenai produk roti Unyil Venus yang meliputi keunikan, kekuatan, keunggulan asosiasi merek, dan yang terakhir adalah data keputusan pembelian oleh konsumen. Data sekunder adalah data yang diperlukan dari terbitan, laporan atau lembaga (Algifari 2003). Dalam penelitian ini, data sekunder diperoleh dari studi pustaka dan literatur yang berhubungan dengan materi penelitian. Studi literatur tersebut meliputi data perusahaan (gambaran umum perusahaan), jurnal, buku referensi yang berkaitan dengan materi penelitian dan buku penelitian. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Penelitian pustaka (Library Research), yaitu pengumpulan data secara teoritis dengan cara menelaah berbagai buku literatur, buku penelitian, jurnal, dan bahan teori lainnya yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Dalam penelitian ini, penelitian pustaka dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai brand positioning, keputusan pembelian, dan perilaku konsumen. 2. Penelitian Lapang (Field Research), yaitu pengumpulan data lapang dengan cara sebagai berikut: a. Observasi, yaitu dengan cara melakukan pengamatan langsung pada objek yang diteliti untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan. b. Wawancara, yaitu dengan cara melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait sesuai dengan topic yang penulis teliti. c. Kuesioner, yaitu dengan cara memberikan daftar pernyataan secara tertulis kepada responden mengenai hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Metode Pengambilan Sampel Pengambilan sampel dalam penelitian dilakukan di outlet roti Unyil Venus, Jalan Padjajaran, Bogor. Adapun penarikan sampel dilakukan dengan metode accidental sampling dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian (Notoatmodjo 2010). Responden dalam penelitian ini adalah pengunjung outlet roti Unyil Venus,
4
Jalan Padjajaran, Bogor. Alasan pemilihan responden ini adalah karena mereka merupakan pelanggan roti Unyil Venus yang tentunya telah mengenal dan mengetahui produk ini. Jumlah responden yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebesar 100 sampel uji. Jumlah ini diharapkan sudah cukup untuk mewakilkan populasi yang ada pada roti Unyil Venus. Sedangkan menurut Frankael and Wallen (1993), menyarankan untuk penelitian deskriptif besar sampel minimum dibutuhkan sebanyak 100 responden. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner, sehingga menunjukkan tingkat konseptualitas peneliti terhadap keadaan sesungguhnya (Neuman 2003). Pada pengujian ini dibutuhkan 30 responden untuk mengisikan kuesioner. Karena 30 responden sudah mendekati kurva normal. Kurva normal adalah satu model distribusi dari sejumlah kemungkinan distribusi. Pemilihan responden ini dilakukan secara acak pada pengunjung outlet roti Unyil Venus, Jalan Padjajaran, Bogor. Pengujian ini dibantu dengan menggunakan aplikasi SPSS (Statistic Product and Services Solution) 18.0 for windows. Suatu kuesioner dapat dinyatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dihitung dengan membandingkan nilai r tabel. Jika r hitung > r tabel (pada taraf signifikansi 5%) maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Suatu kuesioner dinyatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali 2005). Pengujian ini dibantu dengan menggunakan aplikasi SPSS (Statistic Product and Services Solution) 18.0 for windows. Uji reliabilitas dilakukan dengan melihat hasil perhitungan cronbach alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha (α) > 0.6 yaitu bila dilakukan penelitian ulang dengan waktu dan variabel yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan yang sama. Tetapi sebaliknya bila alpha (α) < 0.6 maka dianggap kurang handal, artinya bila variabel-variabel tersebut dilakukan penelitian ulang dengan waktu dan variabel yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan yang berbeda. Teknik Analisis Data 1. Metode Analisis Deskriptif Yaitu analisis yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah dikumpulkan sebagaimana adanya tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum dan generalisasi (Ginting dan Situmorang 2008). Dalam penelitian ini, metode analisis deskriptif digunakan oleh peneliti untuk mendeskripsikan data yang telah peneliti kumpulkan serta untuk menggambarkan profil responden dan tingkat kesadaran merek responden roti Venus dengan cara mengolah data yang diperoleh.
5
Kesadaran merek responden dapat memberikan informasi sejauh mana roti Unyil Venus tersebut tertanam di benak konsumen. 2. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis Regresi Linear Berganda yaitu suatu metode yang digunakan untuk menentukan ketepatan prediksi dari pengaruh yang terjadi antara variabel independen (x) terhadap variabel variabel dependen (y). Dimana analisis ini untuk menganalisis pengaruh brand positioning produk terhadap keputusan pembelian roti Unyil Venus dengan menggunakan rumus yang dikutip dari buku Sugiyono (2010) yaitu: Y = a + b1X1+ b2X2+… + bnXn+ e Dimana : Y X1,X2 A b1,b2 e
= variabel dependen = variabel independen = Konstanta = koefisien masing-masing faktor = standard error Pengujian Hipotesis Penelitian
1. Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji t) Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara terpisah atau parsial. Pada pengujian ini dibantu dengan aplikasi SPSS (Statistic Product and Services Solution) 18.0 for windows untuk mencari t hitung. Apabila nilai thitung> ttabel maka variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen, sebaliknya jika nilai thitung< ttabel maka variabel independen secara individual tidak mempengaruhi variabel dependen. thitung> ttabel berarti H0 ditolak dan menerima Hi thitung< ttabel berarti H0 diterima dan menolak Hi 2. Uji Signifikasi Simultan (Uji F) Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini pengujian hipotesis secara simultan dimaksudkan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Pengujian ini dibantu dengan SPSS (Statistic Product and Services Solution) 18.0 for windows untuk mencari f hitung. Dimana Fhitung > Ftabel, maka Ha diterima atau secara bersama-sama variabel bebas dapat menerangkan variabel terikatnya secara serentak. Sebaliknya apabila Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima atau secara bersama-sama variabel bebas tidak memiliki pengaruh terhadap variabel terikat. Jika tingkat Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan menerima Hi Jika tingkat Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan menolak Hi
6
Operasional Variabel Dalam penelitian ini terdapat 3 variabel bebas dan 1 variabel terikat yang ditelit, yaitu Keunikan Asosiasi Merek (X1), Kekuatan Asosiasi Merek (X2), dan Keunggulan Asosiasi Merek (X3), dan Keputusan Pembelian (Y). Berikut disajikan tabel operasional variabel dalam penelitian ini, yaitu: Tabel 1 Operasional Variabel Variabel Keunikan Asosiasi Merek (X1)
Kekuatan Asosiasi Merek (X2)
Keunggulan Asosiasi Merek (X3)
Keputusan Pembelian (Y)
Konsep
Indikator
Keunikan Asosiasi Merek yakni suatu merek harus unik dan menarik, sehingga menimbulkan asosiasi yang kuat di dalam pikiran pelanggan. Kekuatan Asosiasi Merek tergantung pada bagaimana informasi masuk kedalam ingatan konsumen.
a.Memiliki banyakvarian rasa b.Memiliki bentuk yang unik c. Kelembutan tekstur yang berbeda
Keunggulan Asosiasi Merek adalah asosiasi merek dimana konsumen percaya bahwa atribut dan manfaat yang diberikan oleh merek akan dapat memenuhi kebutuhan konsumen sehingga mereka membentuk sikap positif terhadap merek. Keputusan pembelian adalah suatu proses pengambilan keputusan dalam membeli suatu produk yang dimulai dari pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, membuat keputusan pembelian dan akhirnya didapatkan perilaku setelah pembelian yaitu
a. Inovasi yang modern b. Pengenalan produk melalui kerabat c. Outlet banyak sehingga produk mudah diperoleh a. Harga yang terjangkau b. Produk sebagai oleholeh khas Bogor
Skala Ukur
Skala Likert
Skala Likert
Skala Likert
a.Pengenalan kebutuhan (melakukan pembelian produk roti “Unyil” Venus karena sesuai dengan kebutuhan) b. Pencarian informasi (aktif mencari informasi mengenai roti “Unyil” Venus) c. Keputusan setelah pembelian (membeliroti “Unyil”
Skala Likert
7
puas atau tidak puas atas produk yang dibelinya
Venus) d. Perilaku setelah pembelian (merasa puas telah membeli produk roti “Unyil” Venus)
Skala Pengukuran Variabel Proses pengolahan data skripsi ini menggunakan skala Likert, yaitu skala yang digunakan sebagai alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji maka pada setiap jawaban akan diberi skor (Sugiyono 2008). Peneliti member alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skala satu sampai lima demi mendukung keperluan analisis kuantitatif penelitian yang terdapat pada tabel berikut ini: Tabel 2Instrumen Skala Likert No. Pernyataan 1 Sangat Setuju 2 Setuju 3 Kurang Setuju 4 Tidak Setuju 5 Sangat Tidak Setuju
Skor 5 4 3 2 1
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan Roti Unyil Venus merupakan salah satu usaha yang bergerak di bidang produk-produk camilan, khususnya produk roti Unyil Venus. Bermula dari hobi yang kemudian ditekuni untuk dilanjutkan sebagai usaha pemiliki roti Unyil Venus adalah Bapak Hendra yang dibantu kakak perempuannya yang akrab disapa Cik Giok. Pak Hendra berperan langsung dalam proses peracikan bahanbahan pembuatan roti sedangkan Cik Giok berperan sebagai pengawas aktivitas penjualan secara keseluruhan industri. Roti Unyil Venus pertama berlokasi di Jalan Siliwangi no 27A yang mulai beroperasi sejak tahun 1992. Namun sejak tahun 2005 roti Unyil Venus berpindah ke Ruko V Point Pajajaran, Bogor. Pemindahan industri roti Unyil Venus bertujuan agar dapat memperluas industri sehingga pengunjung dapat lebih nyaman dalam melakukan pembelian. Sejak awal industri menjual produknya yang menjadi cirri khas Kota Bogor dengan merek roti Unyil Venus. Roti dengan ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan ukuran roti pada umumnya, tercipta dari ide Pak Hendra yang ingin melakukan inovasi dalam penjualan roti. Kini industri tidak hanya menjual produk roti Unyil Venus, namun juga roti-roti dengan ukuran yang lebih
8
besar yaitu roti tawar dan roti sobek. Hal ini dilakukan agar lebih memberikan variasi kepada konsumen. Roti Unyil Venus terdiri dari 26 rasa dengan harga yang ditawarkan untuk setiap roti Unyil adalah Rp 1.500. Industri roti Unyil Venus memulai waktu operasionalnya mulai pukul 06.00-21.00. Komitmen industri roti Unyil Venus adalah tetap menjaga kualitas produk dengan tidak menggunakan bahan pengawet pada proses produksinya. Hal ini agar produk tetap menjadi produk khas Bogor yang sangat digemari baik oleh penduduk Bogor sendiri maupun pengunjung yang datang dari luar kota. Selain tidak menggunakan bahan pengawet, produksi roti Unyil Venus juga menjaga kualitas produknya dengan memproduksi produk-produk baru untuk dijual setiap harinya. Karakteristik Responden Kuesioner ini menggunakan sampel sebanyak 100 responden yang merupakan pengunjung outlet roti Unyil Venus, Jalan Padjajaran Bogor. Responden ditentukan berdasarkan teknik sampling yang digunakan. Teknik sampling yang digunakan yakni non-probability sampling dengan metode accidental sampling. Teknik ini digunakan untuk memudahkan peneliti dalam menentukan jumlah responden. Sehingga jumlah 100 responden disini sudah cukup untuk mewakili populasi yang ada di outlet roti Unyil Venus. Menurut Kotler (2002) keputusan pembelian adalah tindakan yang dilakukan konsumen untuk melakukan keputusan pembelian sebuah produk. Oleh karena itu, pengambilan keputusan konsumen merupakan suatu proses pemilihan salah satu dari beberapa alternatif penyelesaian masalah dengan tindak lanjut yang nyata. Setelah itu konsumen dapat melakukan evaluasi pilihan dan kemudian dapat menentukan sikap yang akan diambil selanjutnya. Hasil pengolahan data kuesioner ini dikelompokkan berdasarkan beberapa kategori yaitu: (1) jenis kelamin dan (2) frekuensi pembelian.
Jenis Kelamin Laki-Laki Jenis Kelamin Perempuan
Gambar 1 Persentase jumlah responden berdasarkan jenis kelamin Gambar diatas menunjukkan hasil pengolahan data kuesioner terhadap jenis kelamin. Berdasarkan data tersebut diperoleh bahwa 47% responden berjenis kelamin laki-laki, dan sisanya 53% berjenis kelamin perempuan. Nilai ini menunjukkan bahwa responden yang terjaring sebagian besar merupakan kaum perempuan yang biasa melakukan pengambilan keputusan pembelian untuk membeli kebutuhan pangan. Selain itu perempuan pada umumnya memiliki
9
perhatian lebih untuk membeli produk konsumsi pangan yang berkualitas dengan harga yang sesuai.
Lebih dari 1 kali 1 kali
Gambar 2 Persentase jumlah responden berdasarkan frekuensi pembelian Gambar diatas menunjukkan hasil pengolahan data kuesioner terhadap frekuensi pembelian. Berdasarkan data tersebut diperoleh bahwa responden dengan frekuensi pembelian 1 kali adalah sebanyak 43% dan frekuensi pembelian lebih dari 1 kali sebanyak 57%.Haliana (2009) menyatakan bahwaperbedaan frekuensi pembelian dapatdisebabkan karena nafsu makan seseorang,pendapatan, kepuasan atau rasa bosan.Frekuensi pembelian menunjukkanloyalitas atau kesetiaan terhadap suatuproduk untuk melakukan pembelian ulang. Hasil pada gambar diatas menunjukkan bahwa responden merasa puas setelah membeli dan mengkonsumsi roti Unyil Venus sehingga mendorong mereka untuk melakukan pembelian berulang. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas Tabel 3 Hasil pengujian validitas Variabel Indikator Pearson Tabel Correlation R5% (100) Keunikan Keanekaragaman 0.676 0.197 Asosiasi Isi Merek Bentuk Unik 0.877 0.197 Tekstur Lembut 0.727 0.197 dan Bermutu Tinggi Kekuatan Inovasi yang 0.569 0.197 Asosiasi modern Merek Informasi dari 0.879 0.197 kerabat Outlet sudah 0.855 0.197 banyak di Bogor Keunggulan Harga 0.871 0.197 Asosiasi Terjangkau
Sig.
Keterangan
0.000
Valid
0.000 0.000
Valid Valid
0.001
Valid
0.000
Valid
0.000
Valid
0.000
Valid
10
Merek
Oleh-oleh khas 0.833 Bogor Keputusan Sesuai dengan 0.828 Pembelian kebutuhan Aktif mencari 0.698 informasi Keputusan yang 0.783 tepat Kepuasan 0.534 setelah membeli Sumber: Pengolahan data primer 2016
0.197
0.000
Valid
0.197
0.000
Valid
0.197
0.000
Valid
0.197
0.000
Valid
0.197
0.002
Valid
Tabel 3 menunjukkan setiap variabel dari keunikan asosiasi merek, kekuatan asosiasi merek, dan keunggulan asosiasi merek bernilai valid. Menurut Raharjo (2013) jika nilai R hitung > R tabel, maka item pertanyaan dalam kuesioner berkolerasi signifikan terhadap skor total artinya item kuesioner yang diuji dapat dinyatakan valid apabila nilai korelasi yang didapat lebih tinggi dari nilai r tabel. Uji Reliabilitas Tabel 4 Hasil pengujian reliabilitas Variabel Cronbach alpha Keunikan Asosiasi Merek 0.639 Kekuatan Asosiasi Merek 0.677 Keunggulan Asosiasi 0.700 Merek Keputusan Pembelian 0.668 Konsumen Sumber: Pengolahan data primer 2016
Reliabilitas Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Berdasarkan hasil pengolahan data, Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai dari masing-masing pernyataan keunikan, kekuatan, dan keunggulan asosiasi merek sudah reliabel. Hal ini sudah sesuai dengan Ghozali (2005) yang menyatakan suatu variabel dapat dikatakan reliabel apabila hasil Alpha Cronbach lebih besar dari 0,60 sebaliknya apabila hasil Alpha Cronbach lebih kecil dari 0,60 variabel dapat dinyatakan tidak reliabel. Disimpulkan bahwa kuesioner dapat digunakan dalam penelitian karena memiliki jawaban yang konsisten. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik pada penelitian ini bertujuan untuk menguji dan melihat apakah dalam model regresi bebas dari gangguan-gangguan variabel atau model regresi tersebut sudah memiliki ketepatan dan tidak bias. Uji asumsi klasik pada penelitian ini menggunakan uji normalitas, uji heterokedastisitas, dan uji multikolinieritas. Uji normalitas data dalam uji asumsi klasik bertujuan untuk menguji dan melihat apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal atau tidak, dimana model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal (Dharmawansyah
11
2013). Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji didalam model regresi apakah terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain bernilai tetap, maka disebut homokedastisitas. Model regresi yang baik yaitu homokedastistias atau tidak terjadi heterokedastisitas (Dharmawansyah 2013). Uji multikolinieritas, bertujuan untuk menguji apakah kuesioner tersebut ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) di dalam model dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan nilai tolerance (Andrawina 2013). Berikut adalah persyaratan mengenai uji asumsi klasik yang harus dipenuhi: Tabel 5 Uji asumsi klasik No Nama uji 1 Normalitas 2 3
Heterokedastisitas Multikolinieritas
Keterangan Nilai Kolmogorov-smirnov dan signifikansi > 0.05 (α=5%) Nilai signifikansi > 0.05 (α=5%) Nilai VIF pada setiap variabel < 10 dan nilai tolerance > 0.1
Hasil pengujian asumsi klasik dapat dilihat pada lampiran 3, menunjukkan bahwa model regresi bebas dari gangguan-gangguan variabel atau model regresi tersebut sudah memiliki ketepatan dan tidak bias. Sehingga kuesioner dapat digunakan untuk penelitian ini. Penilaian Responden Terhadap Variabel Independen dan Dependen Tanggapan responden terhadap semua indikator yang ada didalam variabel independen dan variabel dependen dapat dilihat dari range skor yang digunakan. Perhitungan skor ini bertujuan untuk melihat apakah setiap maksud semua indikator yang dideskripsikan didalam kuesioner sudah sesuai dengan kenyataan di lapangan atau tidak, semakin tinggi skor yang didapatkan maka indikator yang dideskripsikan didalam kuesioner sudah sesuai dengan kenyataan di lapangan. Survei pada penelitian ini menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2010), skala likert bertujuan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial. Skala likert yang digunakan pada kuesioner dengan bobot tertinggi di tiap pertanyaan adalah 5 dan bobot terendah adalah 1, dengan jumlah responden 100 orang. Tabel 6 Skor Deskripsi Variabel Independen dan Dependen Harga Bobot Nilai Variabel Indikator 1 2 3 4 n % n % n % n % 1 5 5 26 26 X1 2 2 2 3 3 77 77 3 5 5 67 67
5 n 69 18 28
% 69 18 28
Rataan Skor X1 X2
1 2 3
Rataa n Skor 4,64 4,11 4,23 4,33
3 53 5 2 82 8
2 42 15 22
4 76 15 51 22 48
76 51 48
18 26 20
18 26 20
Keterangan
4,10 3,92 3,76
Sangat Setuju
12
Rataan Skor X2 X3
1 2
1 1
1 1
2
2
5 3
5 3
60 30
60 30
32 66
32 66
Rataan Skor X3
4,40
1 3 3 5 2 1 1 5 5 20 Y 3 1 1 1 1 35 4 15 Rataan Skor Y Sumber: Hasil pengolahan data primer 2016
Keterangan: 1,00 – 1,80 1,81 – 2,60 2,61 – 3,40 3,41 – 4,20 4,21 – 5,00
3,92 4,20 4,60
5 20 35 15
60 52 50 68
60 52 50 68
32 22 13 17
32 22 13 17
4,21 3,89 3,73 4,02 3,96
Setuju
Sangat Setuju
Setuju
: Sangat Tidak Setuju :Tidak Setuju : Kurang Setuju : Setuju : Sangat Setuju
Penilaian Konsumen terhadap Keunikan Asosiasi Merek Sebuah merek haruslah unik dan menarik sehingga produk tersebut memiliki ciri-ciri yang khas dan sulit untuk ditiru oleh para produsen pesaing. Melalui keunikan suatu produk maka akan memberikan kesan yang cukup membekas terhadap ingatan retailer akan keunikan brand atau merek produk tersebut yang membedakannya dengan produk sejenis lainnya. Sebuah merek yang memiliki ciri-ciri khas haruslah dapat melahirkan keinginan retailer mengetahui lebih jauh dimensi merek yang terkandung didalamnya. Merek hendaknya mampu menciptakan motivasi retailer untuk mulai mengkonsumsi produk bermerek tersebut. Merek juga hendaknya mampu menciptakan kesan yang baik bagi retailer yang mengkonsumsi produk dengan merek tersebut. Nama perusahaan yang bonafit juga mampu menjadi pendukung ciri khas suatu merek. Memiliki banyak varian rasa. Menurut Kotler dan Armstrong (2012) suatu produk yang dihasilkan harus bervariasi, baik dalam segi warna, ukuran, model, rasa, ataupun segi lainnya. Konsumen akan merasa senang jika dapat memilih barang-barang yang mereka beli dengan variasi yang cukup banyak. Tabel 10 memperlihatkan bahwa 95% responden memberikan penilaian yang positif (setuju dan sangat setuju) bahwa variasi rasa yang ditawarkan oleh roti Unyil Venus sudah sangat beragam. Secara umum responden sudah menilai bahwa variasi rasa yang ditawarkan oleh roti Unyil Venus sudah sangat beragam. Variasi rasa yang beragam merupakan salah satu hal yang menarik bagi konsumen karena dapat memilih produk yang diinginkannya dan dapat menciptakan kesan yang positif di benak konsumen terhadap merek tersebut. Memiliki bentuk yang unik. Berdasarkan Tabel 10, diketahui 95% responden menilai positif bahwa produk roti Unyil Venus memiliki bentuk yang unik diantara produk merek lainnya. Sebanyak 5% responden menilai kurang setuju dan tidak setuju bahwa produk roti Unyil Venus memiliki bentuk yang unik. Namun secara umum responden memberikan tanggapan yang baik bahwa
13
roti Unyil Venus memiliki bentuk yang unik. Bentuk yang unik merupakan salah satu keunikan yang dapat membekas di benak konsumen, sehingga konsumen mudah mengingat akan merek produk tersebut. Kelembutan tekstur yang berbeda. Berdasarkan Tabel 10, diketahui 95% responden menilai positif bahwa produk roti Unyil Venus memiliki kelembutan tekstur yang berbeda dari para pesaingnya. Sebanyak 5% responden menilai kurang setuju bahwa produk roti Unyil Venus memiliki tekstur yang lembut. Namun secara umum responden memberikan tanggapan yang baik bahwa roti Unyil Venus memiliki kelembutan tekstur yang berbeda dari para pesaingnya. Sama seperti indikator lainnya, hal ini membuat roti Unyil semakin mudah di ingat oleh konsumen dikarenakan keunikan yang ditawarkan oleh produknya. Penilaian Konsumen terhadap Kekuatan Asosiasi Merek Kekuatan asosiasi merek, tergantung pada bagaimana informasi masuk dalam ingatan konsumen. Ketika konsumen secara aktif memikirkan dan menguraikan arti informasi pada suatu produk atau jasa maka akan tercipta asosiasi yang semakin kuat pada ingatan konsumen. Konsumen memandang suatu objek stimuli melalui sensasi-sensasi yang mengalir lewat kelima indera: mata, hidung, telinga, lidah, hidung, dan kulit. Namun, setiap konsumen mengikuti, mengatur, dan menginterpretasikan data sensoris ini menurut cara masing-masing. Persepsi tidak hanya tergantung pada stimulasi fisik tetapi juga pada stimulasi yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu tersebut. Perbedaan pandangan retailer atas sesuatu objek (merek) akan menciptakan proses persepsi dalam perilaku pembelian. Inovasi yang modern. Menurut Prakosa (2005) inovasi merupakan cara untuk terus membangun dan mengembangkan organisasi yang dapat dicapai melalui introduksi teknologi baru, aplikasi baru dalam bentuk produk, pelayanan, dan pengembangan pasar baru. Tabel 10 memperlihatkan bahwa 94% responden memberikan tanggapan yang positif (setuju dan sangat setuju) bahwa produk roti Unyil Venus merupakan salah satu inovasi produk yang modern.Hal ini dapat dilihat pada bentunya. Pada umumnya roti memiliki ukuran atau porsi yang besar, sehingga membuat konsumen cepat kenyang atau sulit untuk menghabiskannya. Hal ini yang membuat roti Unyil Venus menginovasikan produk roti biasa menjadi roti berukuran kecil atau mini dan membuat produknya beda dari para pesaing. Pengenalan produk melalui kerabat. Berdasarkan Tabel 10, diketahui 77% responden memberikan tanggapan positif bahwa pengenalan produk roti Unyil Venus melalui kerabat. Hal ini berkaitan dengan strategi Word of Mouth (WOM) yang merupakan proses komunikasi yang berupa pemberian rekomendasi baik secara individu maupun kelompok terhadap suatu produk atau jasa yang bertujuan untuk memberikan informasi secara personal (Kotler & Keller 2007). Dalam hal ini, keunikan yang terdapat pada roti Unyil Venus mampu menciptakan kesan yang baik pada konsumen sehingga konsumen memberikan respon yang positif berupa rekomendasi kepada kerabat-kerabatnya. Sehingga merek roti Unyil Venus mudah dikenali oleh para konsumen. Outlet yang banyak sehingga mudah diperoleh. Berdasarkan Tabel 10, diketahui 68% responden memberikan tanggapan positif bahwa outlet roti Unyil Venus banyak sehingga mudah memperoleh produknya. Sebanyak 32% responden
14
memberikan tanggapan kurang setuju bahwa outlet roti Unyil Venus banyak sehingga mudah memperoleh produknya. Namun secara umum responden memberikan tanggapan yang baik terkait outlet roti Unyil Venus. Hal ini dimaksudkan untuk membuat konsumen nyaman dalam melakukan pembelian. Penilaian Konsumen terhadap Keunggulan Asosiasi Merek Keunggulan asosiasi merek dapat membuat konsumen percaya bahwa atribut dan manfaat yang diberikan oleh suatu merek dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga menciptakan sikap yang positif terhadap merek tersebut. Tujuan akhir dari setiap konsumsi yang dilakukan oleh konsumen adalah mendapatkan kepuasan akan kebutuhan dan keinginan mereka. Adanya kebutuhan dan keinginan dalam diri konsumen melahirkan harapan, dimana harapan tersebut yang diusahakan oleh konsumen untuk dipenuhi melalui kinerja produk atau merek melebihi harapan, maka konsumen akan puas dan demikian juga sebaliknya. Dapat disimpulkan bahwa keunggulan asosiasi merek terdapat pada manfaat produk, tersedianya banyak pilihan untuk memenuhi keinginan, harga yang ditawarkan bersaing, dan nama perusahaan yang bonafit juga mampu menjadi pendukung merek tersebut. Harga yang terjangkau. Penentuan harga produk sangat penting bagi konsumen karena harga yang dianggap terlalu mahal akan membatalkan niat konsumen untuk membeli produk (Sutisna 2001). Tabel 10 memperlihatkan 92% responden memberikan tanggapan yang positif (setuju dan sangat setuju) bahwa harga yang ditawarkan oleh roti Unyil Venus cukup terjangkau. Harga yang relatif terjangkau ini mampu membuat roti Unyil Venus lebih unggul diantara para pesaingnya. Produk sebagai oleh-oleh khas Bogor. Berdasarkan Tabel 10 diketahui 96% responden memberikan tanggapan positif dan 3 % responden kurang setuju dan 1% memberikan tanggapan negatif (sangat tidak setuju). Namun sebagian besar responden setuju apabila roti Unyil Venus sering dijadikan oleh-oleh khas dari kota Bogor untuk dibawa ke kota asal. Oleh-oleh yang dibeli oleh konsumen untuk dibawa pulang ke kota asal sering dijadikan sebagai promosi tidak langsung oleh para pelaku usaha. Semakin banyaknya pembelian oleh-oleh terhadap suatu merek maka akan semakin membuat produk tersebut dikenal oleh masyarakat luas sehingga dapat meningkatkan keputusan pembelian produk. Melalui pembelian oleh-oleh roti Unyil Venus dengan harga yang terjangkau mampu memberikan informasi ke dalam ingatan konsumen dan menjadikannya sebagai persepsi yang positif terhadap produk tersebut. Sehingga secara tidak langsung produk roti Unyil Venus sudah mampu menempatkan posisi produknya dengan baik. Analisis Regresi Linear Berganda Uji F Uji F digunakan untuk membuktikan seluruh variabel bebas (keunikan, kekuatan, dan keunggulan asosiasi merek) berpengaruh secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian roti Unyil Venus. Menurut Dharmawansyah (2013), dengan menggunakan analisis regresi linear berganda dapat diketahui ada tidaknya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
15
Tabel 7 Anova uji F Model Sum of Df Mean Squares Square Regression 1892.572 3 630.857 Residual 5376.178 96 56.002 Total 7268.750 99 Sumber: Pengolahan data primer 2016
F
Sig
11.652
0.000a
Hasil pengolahan data uji F menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang didapatkan 0.000 < nilai alpha 5% dan Fhitung 11.652> nilai Ftabel yaitu 2.70. Model regresi ini layak untuk digunakan dalam memprediksi hubungan antara variabelvariabel independen dengan variabel dependennya. Hal ini diperkuat Dharmawansyah (2013), yaitu apabila hasil pengujian hipotesis secara simultan pada penelitian diperoleh nilai Fhitung> Ftabel dengan taraf signifikan < 5% (0.05), sehingga pengaruh brand positioning terhadap keputusan pembelian ada dan diterima. Uji t Uji t digunakan untuk menunjukkan seberapa besar pengaruh satu variabel independen (keunikan, kekuatan, dan keunggulan asosiasi merek) secara individual terhadap variabel dependen (keputusan pembelian). Di dalam uji t tersebut, dapat dilihat variabel-variabel independen mana saja yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependennya. Tabel 8 Hasil uji t
1
Unstandardized Coefficients Model B Std Error (Constant) 24.513 9.777 X1 .195 .092 X2 .124 .075 X3 .305 0.84
Standardized Coefficients Beta
.193 .167 .352
T 2.507 2.121 1.664 3.625
Sig .014 .036 .099 .000
Sumber: Pengolahan data primer 2016 Tabel 8 merupakan hasil uji t, berdasarkan hasil uji tersebut didapatkan persamaan regresi dalam bentuk Standardized Coefficients, yaitu sebagai berikut: Y = 24.513 + 0.195X1+ 0.124X2 + 0.305X3 Dimana : X1 = Keunikan Asosiasi Merek X2 = Kekuatan Asosiasi Merek X3 = Keunggulan Asosiasi Merek Y = Keputusan Pembelian Berdasarkan persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa koefisien regresi setiap variabel independen bernilai positif, yang artinya masing-masing variabel independen keunikan, kekuatan, dan keunggulan asosiasi merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Pengaruh variabel independen
16
(keunikan, kekuatan, dan keunggulan asosiasi merek) terhadap variabel dependen (keputusan pembelian) secara parsial selanjutnya dapat dibuktikan dengan analisis pengujian hipotesis. Dengan hipotesis sebagai berikut: H0 : Variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. H1 : Variabel independen berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Selanjutnya adalah hasil analisis berdasarkan nilai t hitung dan batas signifikansi sebesar 5%. 1. Menguji Pengaruh X1 terhadap Y (Keunikan Asosiasi Merek terhadap Keputusan Pembelian) Hasil pengujian diperoleh nilai t hitung untuk variabel keunikan asosiasi merek terhadap keputusan pembelian adalah sebesar 2.121 lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1.661 atau nilai signifikansinya adalah sebesar 0.36 lebih kecil dari alpha 5%. Artinya variabel keunikan asosiasi merek (X1) berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y). Dapat dilihat bahwa Besar nilai koefisien dari X1 adalah 0.195 yang artinya ketika keunikan asosiasi merek yang ditawarkan pihak roti Unyil Venus semakin bersaing dengan merek lain dipasaran serta kualitas produk dan pelayanan semakin ditingkatkan satu poin maka akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0.195 satuan dengan asumsi ceteris paribus. 2. Menguji Pengaruh X2 terhadap Y (Kekuatan Asosiasi Merek terhadap Keputusan Pembelian) Hasil pengujian diperoleh nilai t hitung untuk variabel kekuatan asosiasi merek terhadap keputusan pembelian adalah sebesar 1.664 lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1.661 atau nilai signifikansinya adalah sebesar 0.99 lebih besar dari alpha 5%. Artinya variabel kekuatan asosiasi merek (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y). Besar nilai koefisien dari X2 adalah 0.124 yang artinya ketika kekuatan asosiasi merek yang ditawarkan pihak roti Unyil Venus semakin bersaing dengan merek lain dipasaran serta kualitas produk dan pelayanan semakin ditingkatkan satu poin maka akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0.124 satuan dengan asumsi ceteris paribus. 3. Menguji Pengaruh X3 terhadap Y (Keunggulan Asosiasi Merek terhadap Keputusan Pembelian) Hasil pengujian diperoleh nilai t hitung untuk variabel keunggulan asosiasi merek terhadap keputusan pembelian adalah sebesar 3.625 lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1.661 atau nilai signifikansinya adalah sebesar 0.000 lebih kecil dari alpha 5%. Artinya variabel keunggulan asosiasi merek (X3) berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y). Besar nilai koefisien dari X3 adalah 0.305 yang artinya ketika keunggulan asosiasi merek yang ditawarkan pihak roti Unyil Venus semakin bersaing dengan merek lain dipasaran
17
sertakualitas produk dan pelayanan semakin ditingkatkan satu poin maka akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0.305 satuan dengan asumsi ceteris paribus. Pengaruh Variabel Independen terhadap Variabel Dependen Pengaruh keunikan asosiasi merek (X1) terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan uji yang telah dilakukan, hipotesis dapat diterima, karena variabel keunikan asosiasi merek ini mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen membeli roti unyil Venus dari segi rasa, rasa yang ditawarkan oleh roti unyil Venus sangat berbeda dengan para pesaingnya. Roti unyil Venus memiliki kelembutan tekstur yang berbeda dibandingkan dengan pesaingnya sehingga membuat konsumen menyicipi terus menerus. Bentuk dari roti unyil Venus ini cukup unik karena dengan sebutannya “Unyil”, sehingga membuat roti unyil Venus ini mudah dikenal serta diingat oleh konsumen. Dalam membuat keunikan asosiasi merek dapat dilakukan dengan melakukan diferensiasi merek dengan merek lain. Menurut Kotler (2002), diferensiasi adalah tindakan merancang serangkaian perbedaan yang berarti untuk membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaing. Roti Unyil Venus sudah melakukan diferensiasi produknya sehingga membuat produknya berbeda dari pesaingnya. Pengaruh kekuatan asosiasi merek (X2) terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan uji yang telah dilakukan, hipotesis ditolak, karena variabel kekuatan asosiasi merek ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini menunjukkan konsumen membeli roti Unyil Venus tidak melihat dari segi inovasi produknya. Selain itu, outlet roti Unyil Venus di Bogor masih kurang sehingga pembelian hanya terpusat pada satu outlet saja. Media pemasaran yang paling efektif adalah melalui sugesti atau saran dari keluarga atau kerabat dekat. Dalam membuat kekuatan asosiasi merek dapat melalui bauran promosi komunikasi pemasaran (promotion mix). Menurut Saladin (2006) bauran promosi adalah kombinasi dari penjualan tatap muka, periklanan, promosi penjualan, publisitas dan hubungan yang membantu pencapaian tujuan penjualan. Membangun kepopuleran merek salah satunya dengan strategi promosi melalui konsumen itu sendiri atau dengan kata lain konsumen yang merasa puas akan bersedia menjadi media pemasaran dengan cara menyarankan keluarga atau kerabat untuk bersedia membeli produk tersebut. Namun pada roti Unyil Venus, konsumen membeli roti Unyil Venus bukan karena saran dari keluarga atau kerabat melainkan konsumen sudah mengetahui roti Unyil Venus adalah makanan atau snack khas Bogor. Pengaruh keunggulan asosiasi merek (X3) terhadap keputusan pembelian. Dari ketiga variabel yang digunakan, variabel yang paling berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian adalah keunggulan asosiasi merek. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen memandang produk roti Unyil Venus sebagai salah satu produk yang memiliki harga terjangkau. Menurut Kotler (2007) konsumen menggunakan harga sebagai indikator mutu. Konsumen juga sering menggunakan harga sebagai suatu kriteria utama dalam menentukan nilainya. Selain itu, konsumen membeli produk roti Unyil Venus karena roti Unyil Venus merupakan salah satu oleh-oleh khas Bogor. Oleh-oleh yang dibeli oleh konsumen
18
untuk dibawa pulang ke kota asal sering dijadikan sebagai promosi tidak langsung oleh pelaku usaha. Semakin banyak pembelian oleh-oleh terhadap suatu merek maka akan semakin membuat produk tersebut dikenal oleh masyarakat luas sehingga dapat meningkatkan keputusan pembelian produk. Melalui pembelian oleh-oleh juga roti Unyil Venus dapat memberikan informasi ke dalam ingatan konsumen dan menjadikannya ingatan bagi konsumen dalam membentuk persepsi konsumen terhadap produk yang ditawarkannya. Implikasi Manajerial Roti Unyil Venus harus tetap konsisten untuk memberikan kualitas produk yang baik kepada konsumen. Menjaga kualitas produk dapat dilakukan dengan menjaga proses produksi hingga proses pengemasan agar sampai dikonsumsi oleh konsumen tetap dalam keadaan baik. Menurut Alma (2006) promosi adalah suatu jenis komunikasi yang memberi penjelasan dan meyakinkan calon konsumen mengenai barang atau jasa dengan tujuan untuk memperoleh perhatian para konsumen. Promosi merupakan suatu alat yang sering digunakan oleh para pelaku usaha untuk memperkenalkan produknya kepada masyarakat dan memberi informasi-informasi penting agar masyarakat terkesan terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Dalam hal ini roti Unyil Venus harus mempertahankan strategi promosi yang sudah dilakukan yakni menggunakan oleh-oleh sebagai media promosinya. Harga merupakan salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Oleh karena itu penting bagi perusahaan untuk selalu menjaga stabilitas harga dan persaingan harga yang semakin ketat. Roti Unyil Venus juga harus memperkuat mereknya dengan konsisten dalam memasarkan produknya dengan menambah outlet dengan tetap memperhatikan kualitas yang ditawarkan. Menurut Kotler (2004) terdapat tiga cara umum dalam meningkatkan strategi bersaing dengan produk lain yaitu dengan memberikan penawaran yang berbeda terhadap produk yang ditawarkan, low cost, serta melakukan inovasiinovasi agar tidak mudah ditiru oleh para pesaing yang sekarang semakin banyak dipasaran. Inovasi ini juga penting untuk menyesuaikan dengan pasar karena lingkungan yang terus berkembang, apabila tidak mengikuti perkembangan zaman dan tidak melakukan inovasi-inovasi baru maka akan berakibat pada penurunan penjualan karena adanya pesaing-pesaing baru yang mulai berkembang. Inovasi yang dapat dilakukan yakni menambahkan varian rasa yang dapat diterima oleh konsumen. Hal-hal tersebut dilakukan agar produsen roti Unyil Venus mampu menempatkan posisi produknya dengan baik dan memenangkan persaingan yang ada. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian roti Unyil Venus, diketahui bahwa keunikan dan keunggulan asosiasi merek berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian roti Unyil Venus. Berdasarkan hasil uji yang didapat dari ketiga variabel bebas tersebut, dapat diketahui variabel yang paling
19
berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian roti Unyil Venus adalah keunikan dan keunggulan asosiasi merek. Variabel keunikan asosiasi merek memiliki peranan penting dalam keputusan pembelian, roti Unyil Venus mampu memposisikan dirinya sebagai yang memiliki bentuk yang unik, variasi rasa, dan tekstur yang lembut. Hal tersebut yang membuat konsumen mudah mengingat akan merek roti Unyil Venus. Selain itu harga yang relatif terjangkau dan manfaat produk itu sendiri yakni sebagai oleh-oleh khas Bogor juga mampu mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Saran Kepercayaan konsumen terhadap produk roti unyil Venus harus tetap dipertahankan dengan melakukan peningkatan dan perbaikan terus menerus. Roti unyil Venus juga harus menjadikan harga dan brand sebagai prioritas utama dalam penjualan mengingat mindset konsumen terhadap roti unyil Venus sebagai oleh-oleh khas Bogor dengan harga yang terjangkau. Roti unyil Venus juga harus tetap mengembangkan teknologinya untuk menghasilkan produk yang lebih berkualitas, seperti menghasilkan roti yang berkualitas, serta penambahan outlet agar tidak menumpuk pada satu outlet saja karena dapat mengurangi kenyamanan dalam melakukan pembelian.
DAFTAR PUSTAKA Arifin, Johar. 2008. Statistik Bisnis Terapan dengan Microsoft Excel 2007. Jakarta (ID): PT. Elex Media Computindo. Bagas P. 2005. Pengaruh Orientasi Pasar, Inovasi dan Orientasi Pembelajaran Terhadap Kinerja Perusahaan Untuk Mencapai Keunggulan Bersaing (Studi Empiris Pada Industri Manufaktur di Semarang). Jurnal Studi Manajemen & Organisasi Vol . 2 No. 1 Januari 2005. Buchari A. 2006. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung (ID): Alfabeta Dharmawansyah I. 2013. Pengaruh Experiential Marketing dan Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Kasus pada Rumah Makan Pring Asri Bumiayu). Management Analysis Journal. 2(2). Frankel J dan Wallen N. 1993. How to Design and Evaluate Research in Education. (2nd ed). New York: McGraw-Hill Inc. Ghozali I. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang (ID): Badan Penerbit Universitas Diponegoro. _________. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang (ID): Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ginting, Paham dan Syafrizal HS, 2008. Filsafat dan Metode Riset, USU Press, Medan. Haliana N. 2009. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Mie Instant Merk Indomie. Jurnal Manajemen dan Bisnis. Universitas Gunadarma. Jakarta (ID). Vol. 4 Hal. 5. Kotler, Philip. 2004. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol. Edisi 11. Alih bahasa, Hendra Teguh. Jakarta (ID): PT. Prenhallindo
20
__________. 2002. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol. Jakarta (ID): Prehallindo. Kotler, Philip dan Gary A. 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 13. Jilid 1. Jakarta (ID): Erlangga Kotler dan Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jilid 1. Jakarta (ID): PT.Indeks Kuncoro, Mudrajad. 2001. Metode Kuantitatif : Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta (ID): UPP-AMP-YKPN. Neuman, William L. 2003. Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches. Boston : Allyn and Bacon. Notoatmodjo S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta (ID): Rineka Cipta Saladin D. 2006. Manajemen Pemasaran, Edisi Keempat. Bandung: Linda Karya. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung (ID): Alfabeta. _______. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung (ID): Alfabeta. Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung (ID): PT. Remaja Rosdakarya Tjiptono. 2001. Strategi Pemasaran (Edisi Kedua Cetakan Kelima). Yogyakarta (ID): ANDI
21
Lampiran 1
No.
KUESIONER PENELITIAN PENGARUH BRAND POSITIONING PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ROTI “UNYIL” VENUS (Studi kasus pada pengunjung roti “Unyil” Venus Bogor) Perkenalkan saya Fachri Muhammad, Mahasiswa Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Mohon bantuan anda untuk meluangkan waktu untuk mengisi / menjawab daftar pertanyaan di bawah ini dengan jujur dan sesuai keinginan anda: Data yang saya peroleh akan saya gunakan untuk menyusun skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Brand Positioning produk terhadap keputusan pembelian Roti “Unyil” Venus. Atas waktu yang anda luangkan, saya ucapkan terima kasih. Ketentuan : 1. Baca dan pahami tiap pertanyaan dibawah ini dan jawablah dengan jujur. 2.Jawaban harus merupakan jawaban pribadi. Dalam hal ini tidak ada jawaban yang benar atau salah, yang terpenting jawaban anda benar-benar tepat dengan situasi yang anda rasakan. IDENTITAS RESPONDEN Berilah tanda silang (×) pada jawaban yang menjadi pilihan anda : Nama : Asal Daerah
:
Jenis Kelamin : Frekuensi Pembelian Roti “Unyil” Venus sebanyak (per bulan): a. 1 kali b. Lebih dari 1 kali DAFTAR PERNYATAAN Pilihlah jawaban yang sesuai dengan pilihan Anda dengan cara memberikan tanda (√) pada kolom yang tersedia. Penilaian dapat Anda lakukan berdasarkan skala berikut: Keterangan: SS : Sangat Setuju S : Setuju KS : Kurang Setuju TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
22
A. BRAND POSITIONING Keunikan Asosiasi Merek (X1) No
Tanggapan Responden
Pernyataan STS 1 2 3
TS
KS
S
SS
Roti Unyil Venus memiliki keanekaragaman isi Roti Unyil Venus memiliki bentuk yang unik Roti Unyil Venus memiliki tekstur yang lembut dan bermutu tinggi Kekuatan Asosiasi Merek (X2)
No
Tanggapan Responden
Pernyataan STS 1 2 3
TS
KS
S
SS
Roti Unyil Venus merupakan inovasi yang modern Saya mengetahui roti Unyil Venus dari kerabat saya Outlet roti Unyil Venus sudah banyak di Bogor sehingga mudah diperoleh Keunggulan Asosiasi Merek (X3)
No
Tanggapan Responden
Pernyataan STS 1
Harga roti Unyil Venus terjangkau
2
Roti Unyil Venus dapat dijadikan oleholeh khas Bogor
A. KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y) No Pernyataan
2 3 4
Saya melakukan pembelian roti Unyil Venus karena sesuai dengan kebutuhan saya Sebelum membeli, saya aktif mencari informasi mengenai roti Unyil Venus Membeli roti Unyil Venus merupakan keputusan yang tepat Saya merasa puas setelah membeli dan
KS
S
SS
Tanggapan Responden STS
1
TS
TS
KS
S
SS
23
mengkonsumsi roti Unyil Venus
Lampiran 2 Validitas Keunikan Asosiasi Merek: Correlations A1 A2 1 .446*
A3 SUMA .233 .676**
A Pearson 1 Correlation Sig. (2-tailed) .013 .215 .000 N 30 30 30 30 A Pearson .446* 1 .450* .877** 2 Correlation Sig. (2-tailed) .013 .013 .000 N 30 30 30 30 * A Pearson .233 .450 1 .727** 3 Correlation Sig. (2-tailed) .215 .013 .000 N 30 30 30 30 S Pearson .676** .877** .727** 1 UMA Correlation Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 N 30 30 30 30 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Validitas Kekuatan Asosiasi Merek:
B Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N B Pearson 2 Correlation Sig. (2-tailed) N B Pearson 3 Correlation Sig. (2-tailed) N S Pearson UMB Correlation
Correlations B1 B2 1 .336
B3 SUMB .257 .569**
1
.070 30 1
.171 30 .618**
.001 30 .879**
.070 30 .257
30 .618**
.000 30 1
.000 30 .855**
.171 30 .569**
.000 30 .879**
30 .855**
.000 30 1
30 .336
24
Sig. (2.00 .00 .00 tailed) 1 0 0 N 30 30 30 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
30
Validitas Keunggulan Asosiasi Merek: Correlations C1 C2 SUMC ** C1 Pearson 1 .539 .871** Correlation Sig. (2-tailed) .002 .000 N 30 30 30 C2 Pearson .539** 1 .883** Correlation Sig. (2-tailed) .002 .000 N 30 30 30 ** ** SUMC Pearson .871 .883 1 Correlation Sig. (2-tailed) .000 .000 N 30 30 30 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Validitas Keputusan Pembelian: Correlations Y1 Y2 Y1 Pearson 1 .405* Correlation Sig. (2-tailed) .026 N 30 30 * Y2 Pearson .405 1 Correlation Sig. (2-tailed) .026 N 30 30 ** Y3 Pearson .517 .311 Correlation Sig. (2-tailed) .003 .094 N 30 30 ** Y4 Pearson .486 -.027 Correlation Sig. (2-tailed) .006 .889 N 30 30 ** SUM Pearson .828 .698** Y Correlation Sig. (2-tailed) .000 .000 N 30 30
Y3 .517**
Y4 SUMY .486** .828**
.003 30 .311
.006 30 -.027
.000 30 .698**
.094 30 1
.889 30 .479**
.000 30 .783**
30 .479**
.007 30 1
.000 30 .534**
.007 30 .783**
30 .534**
.002 30 1
.000 30
.002 30
30
25
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Reliabilitas Keunikan Asosiasi Merek: Case Processing Summary N % Cases Valid 30 100.0 a Excluded 0 .0 Total 30 100.0 a.Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's N of Alpha Items .639 3 Reliabilitas Kekuatan Asosiasi Merek: Case Processing Summary N % Cases Valid 30 100.0 Excludeda 0 .0 Total 30 100.0 a.Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .677 3 Reliabilitas Keunggulan Asosiasi Merek: Case Processing Summary N % C Valid 30 100.0 a ases Excluded 0 .0 Total 30 100.0 a.Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
26
Cronbach's Alpha .700
N of Items 2
Reliabilitas Keputusan Pembelian: Case Processing Summary N % Cases Valid 30 100.0 a Excluded 0 .0 Total 30 100.0 a.Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .668 4
27
Lampiran 3 Uji Asumsi Klasik Tujuan dari uji asumsi klasik ini adalah untuk memberikan kepastian bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias dan konsisten. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data yang akan digunakan dalam model regresi berdistribusi normal atau tidak (Ghozali 2005). Data yang didapatkan dari hasil observasi lapang tersebut diukur dan data tidak terlalu banyak yang memiliki nilai ekstrim yaitu nilai yang terlalu besar atau terlalu kecil. Menurut Arifin (2008) berdistribusi normal berarti data mendekati nilai rata-rata yang artinya setengah data memiliki nilai lebih kecil atau sama dengan nilai ratarata dan setengah lagi memiliki nilai lebih besar atau sama dengan nilai rataratanya.
Tabel 9 Hasil pengolahan data uji normalitas Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Unstardardized Statistic Df Sig. Statistic df Sig. Residual .048 100 200 .981 100 .170 Sumber: Pengolahan data primer 2016 Hasil pengolahan data uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.200 lebih besar dari 5%. Berdasarkan uji tersebut dapat dinyatakan bahwa variabel residual terdistribusi secara normal terpenuhi. Hal ini sesuai dengan Ghozali (2005) yang menyatakan bahwa cara yang dapat digunakan untuk menguji apakah variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal adalah dengan melakukan uji Kolmogorov-Smirnov terhadap model yang diuji. Uji Homokedastisitas Uji homokedastisitas digunakan dalam menguji error dalam model statistik untuk melihat keragaman dari error terpengaruh oleh faktor lain atau tidak, misalnya untuk analisis data runtun waktu, apakah keragaman error terpengaruh oleh waktu atau tidak (Ghozali 2001). Tabel 10 Hasil pengolahan data uji homokedastisitas Model Sum Of Df Mean Squares Square 1 36.271 3 12.090 2104.872 96 21.926 2141.143 99 Sumber: Pengolahan data primer 2016
F
Sig.
.551
.648
28
Berdasarkan hasil uji diperoleh nilai signifikansi adalah sebesar 0.648 lebih besar dari alpha 5% maka dapat dinyatakan asumsi homokedastisitas terpenuhi. Hal ini sesuai dengan Ghozali (2001) yang menyatakan jika nilai signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5% maka dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung heterokedastisitas atau dapat dinyatakan homokedastisitas terpenuhi. Terpenuhinya homokedastisitas mengartikan bahwa distribusi residu atau kesalahan yang terjadi pada masing-masing sampel yang digunakan memiliki kesalahan ragam yang sama. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas adalah adanya hubungan linear yang sempurna (mendekati sempurna) antara beberapa atau semua variabel bebas (X) (Kuncoro 2001). Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi yang ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi korelasi antar variabel bebas (Ghozali 2001). Tabel 11 Hasil pengolahan data uji multikolinieritas Colinearity Statistics Tolerance .931 .767 .818 Sumber: Pengolahan data primer 2016
VIF 1.074 1.303 1.222
Menurut Ghozali (2001) untuk mendeteksi adanya multikolinieritas adalah dengan mengamati nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai Tolerance. Batas VIF adalah 10 dan nilai tolerance adalah 0,1. Jika nilai VIF lebih besar dari 10 dan nilai tolerance kurang dari 0,1 maka terjadi multikoliniearitas. Bila ada variabel independen yang terkena multikolinieritas maka variabel tersebut harus dikeluarkan dari model penelitian (Ghozali 2001). Berdasarkan hasil uji didapatkan nilai VIF variabel bebas X1 sebesar 1.074, X2 sebesar 1.303, dan X3 sebesar 1.222. Nilai tolerance yang didapatkan pada variabel bebas X1 sebesar 0.931, X2 adalah 0.767, dan X3 adalah 0.818. Ketiga variabel bebas tersebut menyatakan nilai yang lebih kecil dari 10 terhadap VIF disimpulkan tidak terjadi korelasi pada data yang mengindikasikan variabel bebas tersebut tidak saling berpengaruh. Tidak terjadi korelasi antara variabel bebas artinya masing-masing variabel pada variabel bebas yang digunakan yaitu keunikan, kekuatan, dan keunggulan asosiasi merek berdiri sendiri dan tidak tergantung satu dengan lainnya.
29
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Fachri Muhammad, dilahirkan pada tanggal 24 November 1994 di Jakarta, merupakan anak pertama dari pasangan Bapak Hery Sumardiyanto dan Ibu Ruchamah. Penulis menempuh pendidikan formal di Sekolah Dasar Al Azhar Syifa Budi Legenda, Bekasi Timur pada tahun 2000 dan lulus pada tahun 2006. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama Yayasan Al Muslim, Bekasi Timur pada tahun 2006 dan lulus pada tahun 2009. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Atas Yayasan Insan Cendekia Al Muslim, Bekasi Timur pada tahun 2009 dan lulus pada tahun 2012. Selama masa SMA penulis aktif berorganisasi, seperti OSIS menjabat sebagai anggota divisi teknologi informasi pada tahun 2010-2011, dan Pramuka. Pada tahun 2012, penulis diterima sebagai mahasiswa di Institut Pertanian Bogor pada Departemen Teknologi Industri Pertanian melalui jalur Beasiswa Utusan Daerah (BUD). Pada tahun 2014 penulis menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian periode 2014-2015.