STRATEGI PERSAINGAN PEMASARAN PRODUK JASA Agus Soepriyadi STIE Muhammadiyah Samarinda ABSTRACT That the purpose of this study is to investigate and assess the competitive strategies of product marketing services in the market, the ability to win people thought space was the main target of choice and reach exist in the marketing of the product and services the greater competition. Based on the identification and analysis, the authors concluded that during the development of the services sector triggered a lot of different sectors, so it will be more rapid development of services and the most effective way to make the product to be developed into a commodity that could absorb a huge advantage and the factors triggering the development of services are: (1) . There is an increasing influence of the service sector in the economy, (2). Relaxing time more narrow, it automatically gave birth to the idea of the conditions which appear to deal with, utilize the services to assist and facilitate the work. (3). The percentage of women who entered the labor force greater (career women), (4) the higher the level of life expectancy (the first level of the material as a trigger job, (5). Products required and the resulting more complex (consumptive patterns of behavior are increasingly due to the increasing number of high income), (6). an increase in the complexity of life, (7). increased attention to ecology and completeness of resources, (8). changes modern technology is revolutionary. Keywords: Competitive Strategy, Product Marketing Services PENDAHULUAN
(missal
Bahwa perbedaan yang jelas antara barang dan jasa sering kali sulit
makan
direstoran,
jasa
telekomunikasi, jasa salon, laundry dan lain-lain).
untuk dibedakan, kadang pembelian
Pakar pemasaran Philip Kotler,
suatu barang diikuti dengan jasa (missal
2004, 486 memberikan gambaran bahwa
pembelian instalasi listrik dan elektronik
industri jasa sangat bervariasi dalam
maka secara tidak sengaja perusahaan
mengemas jasa sebagai komoditi. Kotler
dari
legih mengarah pada si pelaksana proses
produk
memberikan pemakaian,
yang
dibeli
akan
garansi,
pelatihan
bimbingan
oprasional,
jasa tersebut pelaksanaan tersebut: 1.
Sektor
pemerintah,
disini
kadang walau selesai masa garansi masih
pemerintah
adanya pelayanan perawatan dan servis.
kendali
Untuk membeli jasa juga melibatkan
pelayanan kepada Costumer. Jasa
barang-barang
yang
sebagian
yang
pelengkap
melengkapi dan
pelayanan
sebagai dalam
dilaksanakan
pemerintah misalnya:
pemegang memberikan
oleh
sektor
pengadilan
2.
pelayanan ketenagakerjaan, rumah
dari
sakit lembaga pemberi pinjaman,
memberikan
militer, kepolisian, dan pemadam
pemakaian,
kebakaran.
kadang walau selesai masa garansi masih
Sektor Nirlana swasta, disini pihak
adanya
swasta orientasi dalam memberikan
reparasi). Dan untuk membeli jasa juga
dan menjual jasa adalah Profit
melibatkan
Oriented
utama
melengkapi sebagian pelengkap dari
dalam mengemas, menawarkannya
pelayanan (misal makan di restoran, jasa
pada Costumer. Usaha-usaha yang
telekomunikasi, jasa salon, laundry, dan
dikelola swasta meliputi musium,
lain-lain). Meskipun demikian menurut
badan
Kotler (1994), jasa dapat didefinisikan
sebagai
amal,
tujuan
gereja,
perguruan
tinggi, yayasan , dan rumah sakit, seta
3.
bisnis
jasa
lainnya
yang
kita
beli
akan
garansi,
pelatihan
bimbingan
operasional,
pelayanan
perawatan
barang-barang
dan
yang
sebagai berikut:
yang
Jasa adalah setiap tindakan atau
diijinkan pemerintah untuk dikelola
perbuatan yang dapat ditawarkan oleh
oleh pihak swasta.
suatu pihak kepada pihak lain, yang pada
Sektor bisnis, meliputi perusahaan
dasarnya
asuransi, kantor konsultan hukum,
berwujud fisik) dan tidak menghasilkan
kantor
konsultan
manajemen,
kepemilikan sesuatu. Produksi jasa bisa
praktek
dokter,
perusahaan
berhubungan dengan produksi fisik non-
dan
Film. 4.
produk
Sektor
bersifat
intangible
(tidak
fisik. manufaktur,
meliputi
Schole dan Gultina (1992), pada
operator komputer, akuntan, dan staf
masa perkembangan sektor jasa banyak
hukum, kadang juga mereka double
dipicu dari berbagai sektor, sehingga
fungsi sebagai pabrik jasa juga
perkembangan jasa akan semakin pesat
pabrik barang.
dan membuat pada abad 21 jasa adalah
Konsep Jasa
produk
yang
paling
efektif
untuk
Sebenarnya perbedaan yang jelas
dikembangkan menjadi komoditi yang
antara barang dan jasa sering kali sulit
mampu menyerap keuntungan besar.
untuk dibedakan. Kadang pembelian
Beberapa faktor pemicu perkembangan
suatu barang diikuti dengan jasa (misal
jasa, antara lain:
pembelian instalasi listrik dan elektronik
1. Adanya peningkatan pengaruh sektor
maka secara tidak sengaja perusahaan
jasa dalam perekonomian.
2. Waktu santai yang semakin sempit.
semakin
banyaknya
lapangan
Negara Jepang adalah negara yang
pekerjaan untuk wanita. Kemudian
mempunyai sistem jam kerja paling
sudah banyaknya nilai sosial serta
panjang dari pukul 08.00 pagi - 10.00
budaya menilai wanita hanya berhak
malam hari, secara otomatis kondisi
dirumah banyak yang tidak menjadi
melahirkan adanya ide yang muncul
fenomena.
untuk
bagaimana
mengalirnya budaya barat yang lebih
sebagai
menekankan wanita juga behak untuk
membantu mempermudah pekerjaan.
bekerja diluar rumah atau wanita karir
Kita telah mengenal banyak alat
sudah menjadi figure yang menjadi
rumah tangga yang penggunaannya
pandangan masyarkat.
menyiasati
memanfaatkan
jasa
praktis dan mudah berasal dari negara
Hal
ini
juga
akibat
4. Tingkat pengharapan hidup semakin
tersebut seperti mesin cuci, alat
tinggi
penanak dan penghangat nasi, setrika
pertama menjadi pemicu pekerjaan).
listrik,
dan
Kemacetan
masih dan
banyak
lagi.
kesibukan
kota
(materi
sebagai
tingkatan
5. Produk-produk yang dibutuhkan dan dihasilkan
semakin
Jakarta juga telah melahirkan dan
(perilaku
mempromosikan jasa sebagai media
semakin tinggi akibat naiknya jumlah
memberikan
pendapatan masyarakat).
kemudahan
dalam
kehidupan. Misal biro-biro perjalanan yang
menawarkan
jasa
paket
pariwisata lengkap pelayanan, jasa catering untuk
perusahaan besar
untuk makan siang karyawan, jasa hiburan.
Oven
Organizer
semakin
bermunculan
organisasi
yang
siap
yang sebagi
menangani
acara-acara besar.
kerja
semakin
(wanita
karier). Jumlah angkatan kerja banyak wanita
konsumtif
peningkatan
yang
kompleksitas
kehidupan. 7. Meningkatnya
perhatian
terhadap
ekolofi dan kelangkaan sumber daya. 8. Perubahan teknologi modern yang revolusioner. Kategori-kategori Bauran Jasa Dalam penyampaian jasa dapat dibedakan menjadi lima kategori yang
3. Presentase kaum wanita yang masuk angkatan
6. Adanya
pola
kompleks
disebabkan
karena
menyusun atas dasar bagian-bagian dari jasa khususnya: 1. Barang
berwujud
murni,
yaitu
makin
tawaran kepada costumer langsung
tingginya tingkat pendidikan dan
berupa barang yang dapat digunakan
langsung tanpa adanya perantara dan biasanya
produk
tersebut
4. Jasa utama yang diserati barang
habis
dan jasa tambahan, yaitu tawaran
dipakai. Misal: sabun mandi, pasta
jasa yang diikuti jasa tambahan atau
gigi, makanan instan, buku tulis dan
produk
nyata tidak ada unsur jasa yang
membeli tiket kereta api eksekutif
menyertai produk tersebut.
maka
pendukung.
pelayanan
dibedakan
2. Barang berwujud yang disertai
Misal
dan
dengan
jasa
kelas
layanan, yaitu penawaran kepada
diberikan makanan dan
costumer
dalam
dengan
memberikan
pelayanan khusus ketika costumer
perjalanan
ketika
yang lainnya
minuman
ke
tujuan
penumpang.
memberikan produk tersebut. Jadi
5. Jasa Murni, yaitu penawaran yang
antara produk nyata dengan jasa itu
hanya unsur jasa yang murni tanpa
beriring
melayani
adanya penambangan produk. Misal
costumer. Misal Penjualan Mobil dan
tempat penitipan Anak, Phsikoterapi
Motor
dan jasa pijat akupunktur.
sepakat
dalam
mereka
tidak
hanya
menawarkan produk yang dijual tapi juga
menyediakan
(showroom), pemberian
ruang
service garansi
dan
PEMBAHASAN
pamer gratis, lain-lain.
Bahwa bisnis jasa sesuai dengan ketetuannya
terdiri
inseparability,
dari
ingtangible
variability,
Konsep para penjual produk yang
perishability, adalah sebagai berikut:
beriringan
dalam
pemberian
1.
pelayanan
biasanya
menggunakan
dan
Intangibility : a. Jasa tidak dapat disimpan
prinsip “Menjual Jasa Demi Laba”.
Karena jasa langsung dirasakan
3. Campuran, yaitu penawaran produk
saat kita membeli jasa tersebut
yang langsung jasa sebagai aplikasi
dan hanya dikonsumsi tetapi
dalam pemasarannya. Misal Restoran
dapat dimiliki. Karena bersifat
makan, kafe Minuman, jadi costumer
ingtangible artinya jasa tidak
datang untuk membeli makanan di
dapat dilihat, dirasa, diraba,
restoran
dicium, atau didengar sebelum
sekaligus
merasakan
pelayanan sebagai pilihan pokoknya. Pelayanan disini sebagai tolak ukur alam meraih pelanggan.
dibeli. b. Jasa
tidak
dapat
dengan hak paten
dilindungi
Karena tidak berwujud maka
kursi, dan lain-lain),
jasa dapat diduplikasikan oleh
komunikasi (brosur, pamflet,
pihak yang ingin menjual jenis
papan pengumuman), simbol
jasa yang sama namun berbeda
perusahaan, dan harga.
desain pelayanan.
b. Menggunakan
c. Perusahaan tidak dapat dengan mudah
personal
bahan
sumber
lebih
daya
banyak
dari
dan
cepat
sumber lainnya. Biasanya jasa
mempertunjukkan
atau
lebih mengutamakan skill dari
mengomunikasikan suatu jasa. d. Harga sukar ditetapkan
pelayanan
yang
disediakan
sebelumnya dalam penerimaan
Karena jasa biasanya mengikuti
karyawan
apa yang kita beli atas suatu
penyeleksian atas kemampuan
barang dan itu adalah satu
secara
rangkaian
pendidikan. Restoran Makanan
yang
kemudian
mengikuti,
untuk
standar
ia
mengadakan
keterampilan
Padang
dan
terkenal
karena
biasanya menjadi otonomi yang
kecepatan dalam rasa
menual jasa tersebut. Misal
hampir sama walau berbeda
semakin mewah dan berkelas
nama, dan semua itu terjalin
restoran
dari
maka
harga
yang
pengesahan
ditawarakan juga akan bersaing.
kecakapan
Kelengkapan alat-alat senam
melayani
dan
tugas
fitnes
maka
ia
akan
dari
terhadap
pelayanan pembeli. pelayan
yang
dalam
Otomatis dan
si
memberikan
standar
atas
pembuat resep makanan tidak
penggunaan
dan
jam
mungkin
tergeser
oleh
pemakaian.
kemajuan teknologi dan ini
Strategi penanganannya adalah :
perlu
a. Menekankan petunjuk-petunjuk
dikembangkan
secara
lanjut dan regenerasi.
yang tampak (tangible cues)
c. Mensimulasikan atau dorongan
yaitu tempat (desain interior dan
komunikasi dari mulut ke mulut
eksterior), sumber daya manusia
(word of mouth communication)
(ramah,
bila kualitas telah teruji dan
responsive,
murah
senyum, dan berpakaian rapi), peralatan
(komputer,
meja,
tepercaya oleh masyarakat.
d. Menciptakan
citra
(imafe)
responsive terhadap konsumen,
organisasi yang kuat, misalnya
sanggup melayani pelanggan
lewat
setiap
iklan,
perilaku
logo/simbol,
manajemen,
dan
dapat dipercaya.
komunikasi
b. Mengelola konsumen (Manage
pembelian kepada konsumen,
customer) agar ia terus percaya
karena dengan menggunakan
dan berharap ia kembali dan
strategi
menjadi pelanggan abadi.
itu
perusahaan
2.
memiliki
pengetahuan yang luas, dan
karyawan yang positif. e. Melakukan
saat,
maka akan
sebagai mendapat
c. Menggunakan berbagai macam
keuntungan bukan hanya di
lokasi jasa (multisite locations),
bidang finansial tetapi juga
artinya jasa tidak hanya terpusat
dalam
dengan
di satu tempat saja karenanya
citra, nama baik, dan tanggung
kemudahan diakses dan relatif
jawab perusahaan.
murah
hubungannya
didatangi
pelanggan.
Insepability:
Dengan demikian perusahaan
a. Konsumen yang terlibat dalam
dapat memberikan pelayanan
aktivitas produksi jasa. b. Kegiatan
yang optimal kepada pelanggan.
pemasaran
dan
produksi yang sangat interaktif. c. Produksi masa yang terpusat
3.
Variability : Sangat
sulit
melakukan
standarisasi dan pengendalian
sangat sukar dilakukan dalam
kualitas jasa.
jasa.
Strategi untuk mengatasi yang
Strategi
untuk
mengatasinya
adalah :
ditimbulkan dengan cara : a. Mengindustrialisasikan
a. Melakukan
seleksi
dan
pelatihan
secermat
mungkin
terhadap
Publik
contac
(industrialize service), dengan cara
menambah
memanfaatkan canggih,
berhubungan langsung dengan
standarisasi produksi.
kembali berkomunikasi
kemampuan yang
baik,
serta
b. Melakukan curomization,
dan peralatan
personal, setiap karyawan yang
orang banyak. Misal mengolah
jasa
melakukan
service artinya
meningkatkan interaksi antara
perusahaan
dan
pelanggan,
cara
belanja
sehingga produk bisa didesain
konsumen
sesuai
memberikan produk dan jasa.
dengan
keinginan
pelanggan. 4.
membawakan pada
saat
Strategi pemasaran adalah cara
Perishability :
menyiasatai dalam memasarkan produk
Jasa tidak dapat disimpan
yang
Startegi yang dapat dilakukan
memperhatikan dan mempertimbangkan
terhadap hal tersebut dengan
variabel-variabel dalam marketing mix.
cara :
Seperti harga, promosi, distribusi, dan
a. Menggunakan terhadap
pendekatan
permintaan
yang
fluktuatif. Bila
telah
diproduksi
dengan
kualitas produk. Ada empat strategi pemasaran yang bias dilakukan dengan melihat kodisi suatu perkoanomian untuk
permintaan
memuncak
melemparkan produk ke pemasaran,
maka harga dapat dilakukan
antara lain:
kenaikan
1. Startegi profit Tinggi (high profile
harga
sehingga
menaikkan pendapa, kemudian
strategy)
mengadakan deferential picing
Yaitu
atau menaikkan intensif dengan
harga tinggi dan promosi tinggi.
tujuan mendorong pemanfaatan
Dimaksudkan dengan harga tinggi
pada kesempatan lain di luar
untuk memperoleh laba kotor per
periode
Menaikkan
unit sebanyak mungkin, sedangkan
permintaan pada saat sepi misal
promosi tinggi (kegiatan promosi
dengan
yang sekali berani dalam penawaran)
puncak.
penurunan
harga.
startegi
yang
Kemudian menerapkan sistem
bertujuan
antrian.
penetrasi pasar. Alasan yang biasa
b. Mengadakan
penyesuaian
terhadap permintaan
untuk
menetapkan
memperbesar
diambil bila keputusan ini dilakukan. a. Produk tersebut baru saja ada
Usaha yang dapat dilakukan, antara lain: pelatihan silang
dipasar. b. Sebagian
masyarakat
sudah
dengan usaha jasa yang sama
mengetahui keberadaan produk
agar
tersebut
kemampuan
bertambah,
karyawan
meningkatkan
partisipasi konsumen dengan
manfaatnya,
dan maka
mengetahui konsumen
akan membayar berapapun harga
Strategi dimana harga dan promosi
yang ditawarkan.
ditetpkan pada baiay rendah saja,
c. Perusahaan
menghadapai
dengan tujuan untuk mendorong
persaingan yang potensi dan
produk tersebut ke pasaran yang
berusaha
untuk
lebih luas. Alas an yang diambil
loyalitas
terhadap
menciptakan merek
di
pasaran.
untuk kebijakan ini: a. Pasar sangat luas
2. Strategi Penetrasi Preeetif (Preetif
Pasar yang luas disini dalam
Penetratioan Strategy)
pemasaran produk bersaing, luas
Strategi dimana harga ditetapkan
area pasar yang harus menjadi
oleh rendah dari biaya promosi
target-target pemasaran sehingga
harapannya dapat menerobos market
menuntut strategi yang efektif
share yang lebih besar. Alasan atas
dalam memasuki pasaran baru
kebijakan strategi ini:
atas
a. Pasar yang sangat luas.
diluncurkan.
b. Produk belum begitu dikenal oleh masyarakat luas. c. Pilihan
produk
yang
baru
b. Pasar sudah menyadari eksistensi produk tersebut
karena
konsumen
Karena
konsumen
sudah
memang sangat peka terhadap
mengteahui kualitas produk dan
harga murah.
telah teruji maka promosi tidak
d. Persaingan yang sangat ketat. 3. Strategi penetrasi Selektif (Selektive Penetrasio Strategy) Harga
ditetapkan
menjadi target pengenalan tetapi untuk
lebih
menjadi
hati
masyarakat promosi namun cara tinggi
dengan
yang
digunakan
sudah
tidak
mengurangi biaya promosi, lasan
segencar
promosi.
Missal
yang diambil:
pengguna
promosi
dengan
a. Produk memang sudah dikenal
Baleho, pamflet dipinggir jalan
oleh masyarakat luas. b. Persaingan pasar yang sudah tidak begtu ketat. 4. Startegi profil rendah (low profile startegy)
dan sudut kota, untuk promosi media masa dikurangi. c. Pasar peka terhadap harga Peka terhadap harga ini karena adanya persaingan atas harga yang ditawarkan produk yang
hampir sama jenisnya, kemudian kita belum tahu atas kualitas barang tersebut.
9.
Manajemen
mengalami
persaingan potensial
penawaran
11. Pengendalian PENUTUP
Persaingan potensial pada harga, produk,
promosi
dan
langsung
Pasar yang luas disini dalam
desain
pemasaran produk bersaing, luas area
menyentuh
pasar yang harus menjadi target-target
konsumen. Produk
dan
10. Prosedur
d. Perusahaan
desain
permintaan
pemasaran sehingga menuntut strategi jasa harus mampu
yang efektif dalam memasuki pasaran
membaca dan merancang desain jasa
baru atas produk yang baru diluncurkan.
sebelum ada pilihan sebagai komoditi
Karena konsumen sudah mengteahui
yang akan dikembangkan dan membagi
kualitas produk dan telah teruji maka
ada sebelas unsur-unsur pokok yang
promosi tidak menjadi target pengenalan
perlu
tetapi
dipertimbangkan
sebelum
untuk
lebih
menjadi
hati
mendesain jasa, yaitu :
masyarakat promosi namun cara yang
1.
digunakan sudah tidak segencar promosi.
Kontak dengan pelanggan a. Seberapa
besar
keseringan
tingkat pelanggan
menggunakan produk jasa kita? b. Bagaimana hasil dari kontak tersebut (respon)?
pelayan
pengguna
promosi
dengan
Baleho, pamflet dipinggir jalan dan sudut kota, untuk promosi media masa dikurangi. Peka terhadap harga ini karena
c. Adakah keluhan dari pelanggan terhadap
Missal
yang kita
berikan?
adanya persaingan atas harga yang ditawarkan produk yang hampir sama jenisnya, kemudian kita belum tahu atas
2.
Bauran jasa (service Mix)
kualitas barang tersebut. Persaingan
3.
Lokasi konsumsi jasa
potensial pada harga, desain produk, dan
4.
Desain fasilitas dan aksesori jasa
desain promosi langsung menyentuh
5.
Teknologi
konsumen.
6.
Karyawan
7.
Struktur Organisasi
8.
Informasi
DAFTAR PUSTAKA Assauri, Sofjan, 1990, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi, Penerbit Rajawali Press, Jakarta.
Aaker, David, 1999, Stategic Market Management, Canada : Jhon Willey & Sons, Inc. Alma, Buchari, 2000, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Penerbit Alfabeta, Bandung. David W, Cravens, 1996, Pemasaran Stategis Edisi IV Jilid I, Penerbit Erlangga, Jakarta. Swasta, Basu, dan Irawan, 2000, Manajemen Pemasaran Modern, Penerbit Liberty, Yogyakarta.
Kotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran Edisi Melinium, Penerbit Prenhallindo, Jakarta. Kertajaya, Hermawan, 2000, Marketing Plus 2000 Siasat Memenangkan Persaingan Global, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.