KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR MATARAM
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SISTEM PENGAMANAN MAKO KEPOLISIAN RESORT MATARAM TAHUN 2016 I.
PENDAHULUAN Dalam rangka mengantisipasi dan mencegah adanya upaya untuk melakukan pengerusakan dan serangan fisik terhadap Markas Komando Polres Mataram dari kelompok masyarakat / massa terlebih lagi kejadian tindakan bom bunuh diri di masjid resor Kota Cirebon yang menyebabkan korban luka-luka anggota Polri sebanyak 28 orang termasuk Kapolres Kota Cirebon, oleh karena itu dipandang perlu membuat Prosedur Tetap Sistem Pengamanan Markas Komando ( Pam Mako ) sebagai pedoman bagi seluruh personel Polres Mataram.
II.
SITUASI. 1.
Umum Secara umum situasi dan kondisi wilayah hukum Polres Mataram cukup terkendali, namun terjadi peningkatan gangguan kamtibmas baik kualitas maupun kuantitas yang dapat mengganggu stabilitas kamtibmas serta masalah politik regional daerah NTB, perkembangan situasi yang terkadang tidak bisa diprediksi akibat berbagai dampak masalah sosial ekonomi maupun sosial budaya serta kebebasan yang cenderung fulgar sehingga orang begitu mudah terprovokasi terhadap masalah yang sepele menuntut kesiap siagaan setiap saat, ditambah lagi terjadinya tindakan bom bunuh diri di masjid resor Kota Cirebon yang menyebabkan korban luka-luka anggota Polri sebanyak 28 orang.
2.
Maksud dan tujuan a.
Maksud Prosedur tetap ini dibuat dengan maksud untuk dapat dijadikan pedoman bagi setiap anggota Polres Mataram dalam mengamankan Markas Komando.
b.
Tujuan Prosedur tetap ini dibuat dengan tujuan untuk menyamakan persepsi dan pola tindak dalam pengamanan serta penempatan anggota Polres Mataram dalam pengamanan Markas Komando. / 3. Ruang...
2 3.
Ruang Lingkup Ruang lingkup Sistem pengamanan Mako meliputi tata urut dan pelaksanaan penanganan serta penanggulangan ancaman dalam keadaan bahaya di lingkungan Mako Polres Mataram guna mengantisipasi perkembangan situasi yang memerlukan tindakan Kepolisian Secara Tepat, cepat dan tuntas. Ruang Lingkup Prosedur tetap pengamanan Markas Komando hanya terfokus / terpusat pada lokasi Markas Komando Polres Mataram yang terletak diantara : a. Sebelah Timur jalan Tri Brata.
4.
b.
Sebelah Selatan jalan Majapahit.
c.
Sebelah Barat Kantor Pos dan Giro.
d.
Sebelah Utara jalan Langko.
e.
Didalam Mako terhadap tempat-tempat Vital ( Ruang kerja Kapolres, Ruang kerja Waka Polres, Gudang Senpi, Ruang Tahanan ).
Tata Urut BAB BAB BAB BAB BAB BAB
III
PENDAHULUAN SITUASI DASAR PELAKSANAAN KONSIGNES PLB PENUTUP
DASAR 1.
Undang-Undang nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
2.
Perkap nomor 01 tahun 2010 tentang penanggulangan anarki.
3.
Juklap Kapolri No.Pol. : Juklap / 13 / III / 1997 tentang penanggulangan serangan fisik terhadap Markas Kepolisian Negara Republik Indonesia. Telegram Kapolda NTB nomor : Ops .1.3./ 384 / IV / 2011 tanggal 18 April 2011 tentang perintah perketat penjagaan dan pengawasan Mako.
4.
IV
I II III IV V VI
PENJABARAN TUGAS
1.
Dalam penjabaran tugas pengamanan Markas Komando Polres Mataram melibatkan seluruh personel Polres Mataram dengan menetapkan masing-masing fungsi / Bag untuk menempati posisi sebagai berikut : 3 a.
Kapolres dan Waka Polres selaku pengendali komando sekaligus sebagai penanggung jawab.
b.
Kabag Ops selaku pengendali satuan fungsi opsnal sebagai pengendali dan pengawa seluruh penempatan personel.
c.
Sistem pengamanan dibagi dalam empat Blok yaitu : 1) Blok I berada didepan Mako Polres Mataram dikendalikan oleh Kabag Ops . 2) Blok II berada di belakang Mako Polres Mataram dikendalikan oleh Kabag Binamitra. 3) Blok III berada di sebelah Timur Mako Polres Mataram dikendalikan oleh Kasat Lantas. 4) Blok IV berada didalam areal Mako Polres Mataram dikendalikan oleh Kabag Min.
d.
Fungsi Lalu Lintas dengan kekuatan 95 personel dipimpin 4 Perwira ( Kasat, Kanit Laka, Kanit Dikyasa dan Kanit Patwal ) menempatkan posisi sebagai berikut : Disimpang tiga depan Kantor Pos Ampenan jalan Langko sebanyak 6 personel. Disimpang tiga depan Kantin Primkoppol Polres Mataram sebanyak 6 personel. Di simpang tiga sebelah rumah jabatan Kapolres Mataram sebanyak 6 personel Sedangkan selebihnya 73 personel dibagi Dua Unit yang menempati posisi di depan Moko dan belakang Mako.
e.
Tiga Peleton Sat Sabhara dipimpin oleh 4 Perwira ( Kasat, Kaurbiniops, Kanit Patroli dan Panit Patroli ) menempati posisi sebagai berikut : -
f.
Satu peleton berada diluar tembok pagar depan Mako, mulai dari depan ruang Bag Ops sampai dengan depan Kantin Primkoppol. Satu Peleton berada didepan Mako ( di dalam tembok pagar ). Satu peleton berada disepanjang jalan mulai dari simpang tiga sebelah rumah jabatan Kapolres sampai depan Gereja Katholik Antonius.
Lima unit Sat Intelkam dipimpin oleh 5 Perwira ( Kasat dan 4 Kanit ) menempati posisi : -
Satu unit berada didepan mako bergabung dengan petugas Pam lain. Satu unit berada disepanjang jalan Tri Brata.
f.
Satu Unit berada disepanjang jalan mulai dari simpang tiga sebelah rumah jabatan Kapolres sampai Gereja Katholik Antonius. Satu unit berada diluar Mako untuk mencari informasi / lidik bergabung dengan masyarakat.
Empat Unit Sat Reskrim dipimpin oleh 4 perwira ( Kasat, Kaurbinops dan 2 Kanit ) menempati posisi : 4 -
h.
Sat Narkoba dibagi Dua Unit dipimpin oleh 4 Perwira ( Kasat, Kaurbinops dan 3 Kanit ) menempati posisi : -
Satu unit berada didepan Mako dan Tembok pagar. Satu unit berada disepanjang jalan mulai dari simpang tiga sebelah rumah Jabatan Kapolres sampai Gereja Katholik antonius.
i.
Seluruh Staf Polres Mataram ( Bag Ops, Bag Binamitra, Bag Min, Ur Telematika, Taud, Juru Bayar, Primkoppol ) dipimpin oleh 4 Perwira ( Kabag Binamitra, Kasubbag Kerma, Kasubbag Wattah, Kasubbag Pers ) menempati posisi : Gabungan Bag Ops, Bag Min, Bag Binamitra dan Primkoppol berada diluar pagar Mako Polres Mataram sepanjang jalan mulai dari depan ruang Bag Ops sampai dengan Primkoppol Polres Mataram. Gabungan Ur Telematika dan juru bayar bergabung dengan petugas Pam yang berada didepan Mako dalam pagar. Anggota Subbag Log stand by digudang Senpi dipimpin oleh Kasubbag Log.
j.
Seluruh anggota Unit P3D dipimpin oleh Kanit P3D melaksanakan pengamanan pada : -
2.
Satu unit berada didepan Mako bergabung dengan petugas lain. Satu unit berada disepanjang jalan mulai dari simpang tiga sebelah rumah Jabatan Kapolres Mataram sampai depan Gereja Katholik Antonius. Satu unit sebagai unit tindak untuk melakukan tindakan refresif. Satu unit berada di Areal Mako.
Dua personel menjaga ruang kerja Kapolres Dua personel menjaga ruang kerja Waka Polres. Dua personel bergabung dengan pasukan yang berada di jalan belakang Mako Dua personel menjaga gudang Senpi dan amunisi. Sisanya berada didepan Mako.
Apabila situasi semakin tidak terkendali dan jumlah masyarakat dengan kekuatan Polres sudah tidak seimbang, maka Kapolres / Waka Polres segera melaporkan ke Kapolda NTB sekaligus mohon bantuan kekuatan / BKO personel Polda / Brimob Polda NTB.
Dengan kekuatan Polres dan BKO Polda juga tidak memungkinkan untuk mengamankan Mako Polres Mataram , maka Kapolres / Waka Polres meminta bantuan BKO Kodim 1606 Lombok Barat.
4.
Melakukan penutupan jalan / arus kendaraan yang akan menuju ke Mako Polres Mataram dengan menggunakan Barigade Kawat berduri dengan tujuan mensteril jalan langko, jalan Tribrata dan jalan Majapahit.
5
V
5.
Penambahan jumlah personil Penjagaan Mako Polres Mataram oleh Anggota Satuan Sabhara pada pintu masuk Mako yang bertugas meningkatkan pengawasan terhadap orang yang dicurigai membawa dan menyimpan bahan peledak.
6.
Melakukan larangan untuk setiap orang yang memasuki Mako untuk berjualan atau giat lain yang tidak ada hubungan dengan pelayanan Polri.
7.
Penutupan pintu akses keluar masuk asrama melalui satu pintu, penjagaan oleh 4 (empat ) orang personil Satuan Sabhara pada pintu keluar masuk asrama.
8.
Tindak tegas setiap yang terindikasi melakukan atau membawa bahan peledak sesuai dengan Protap.
KONSIGNES PLB Apabila terjadi serangan fisik terhadap Markas Komando Polres Mataram isyarat panggilan diketahui oleh seluruh personel Polres Mataram adalah Tanda Panggilan Luar Biasa sebagai berikut : 1.
PANGGILAN LUAR BIASA 000 … 000 … 000 …000 …000 ….000 … dst
2.
TANDA AMAN 0 … 0 … 0 … 0 … 0 … 0 … dst
3.
PELAKSANAAN :
a.
Bahaya Bencana Alam / Kebakaran. 1) Isyarat / Tanda a) Tanda adanya bahaya bencana alam / kebakaran yaitu dengan pukulan lonceng empat kali pukulan terus menerus selama kurang lebih dua menit. OOOO.........OOOO........ OOOO........ OOOO........ dan seterusnya.
6
Tanda aman, dengan pukulan lonceng satu kali pukulan secara terus menerus selama lebih kurang dua menit, contoh : O.........O......... O.........O......... O.........O........dan seterusnya .
c) Menggunakan sarana komunikasi lain seperti : HP, HT dengan mengirimkan via sms tentang terjadinya bencana alam / kebakaran kepada seluruh anggota Polres Mataram. 2) Cara Bertindak a) Pada Waktu Jam Kerja. 1)) Setelah mendengar lonceng / informasi via sms tentang tanda bahaya bencana alam / kebakaran ,semua personil harus segera meninggalkan tempat kerja / ruangan masing- masing, kecuali ruangan yang tidak dapat ditinggalkan, segera menuju ke tempat kebakaran / bencana untuk membantu memadamkan api dan tindakan lain menurut bentuk kejadian bencana. 2)) Termial – terminal box instalasi listrik / gas segera dimatikan dan memanfaatkan alat pemadam kebakaran yang ada pada satuan Polres Mataram. 3)) Anggota yg telah di ploting dlm penggunaan alat pemadam kebakaran segera melakukan tindakan pemadaman 4)) Ka SPK segera menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran.
Di Luar Jam Kerja / Dinas. 1)) Pada Waktu Ka SPK melihat , mendengar atau mengetahui adanya bahaya bencana alam / kebakaran di lingkungan Mako ,maka segera memerintahkan anggota jaga untuk membunyikan / mengirim sms tentang tanda bahaya kebakaran dan segera melaporkan kepada Kapolres utk selanjutnya menindak lanjuti perintah Kapolres. 2)) Anggota yang berada / tinggal di dalam maupun diluar asrama mendengar / menerima info via sms tanda bahaya kebakaran atau bencana alam lainnya , harus segera menuju Asrama untuk membantu melakukan pemadaman maupun tindakan lain yang dianggap perlu.
7 3)) Anggota piket SPK yang ditunjuk segera menghubungi pemadam kebakaran setempat ( Nomor Telp .113 ) Di Samping itu mengadakan pengawasan / monitoring terhadap orang-orang yang dicurigai. 4)) Setelah KA SPK menyerahkan kepada Perwira Senior, Ka SPK kembali melaksanakan fungsi atau melaksanakan tugas pokoknya . 5)) Perwira Senior segera mengambil alih kendali dan mengambil tindakan lain yang ada hubungannya dengan bencana. b.
Bahaya Rusuh Massa 1) Isyarat atau tanda – tanda a) Massa perusuh akan datang, tetapi masih jauh, dengan isyarat memukul lonceng tiga kali pukul terus menerus selama kurang lebih dua menit, Contoh : OOO…..OOO……OOO…..OOO…… dan seterusnya b. Massa perusuh sudah dekat, dengan isyarat memukul lonceng terus menerus selama dua menit, Contoh :, O…..O……O…..O…… O…..O………dan seterusnya c. Tanda Aman, dengan isyarat memukul lonceng satu – satu dengan interval kurang satu detik selama kurang lebih dua menit, contoh :
O…..O……O…..O…… O…..O………dan seterusnya. d. Menggunakan sarana komunikasi lain seperti : HP dan HT Polres Mataram dengan mengirimkan via sms tentang terjadinya bahaya rusuh massa kepada seluruh anggota Polres Mataram 2) Tindakan yang harus dilaksanakan a. Pada Waktu Jam Kerja 1)) Setelah mendengar lonceng / informasi via sms tanda bahaya rusuh masa, pleton-peleton dari Kompi Mako atau peleton – peleton yang telah di tunjuk segera menempatkan diri di Pos-pos yang telah di tentukan. 8
2)) Negosiasi a)) KA SPK bersama piket fungsi berada di depan Mapolres dengan jarak lima puluh meter sebelum massa mendekati mako polres dan Melakukan Dialog dengan Pimpinan Massa untuk mengetahui tentang: 1))) 2))) 3))) 4))) 5)))
Identitas Kelompok massa / Organisasi dan penanggung jawab masing-masing Kelompok. Jumlah dan ciri-ciri dan tanda Pengenal Massa Bentuk kegiatan yang akan dilakukan Rute yang akan dilalui Batas Waktu Pelaksanaan kegiatan Unras
b)) KA SPK melakukan Negosiasi dengan Sasaran : 1))) 2))) 3))) 4)))
Memecahkan Massa dalam Kelompok-kelompok kecil berkekuatan maksimal 100 Orang Mengusahakan Bentuk yang tidak menggangu aktivitas masyarakat atau menghambat arus lalu lintas. Sarankan untuk melakukan aktivitas ditempat, sedapat mungkin tidak banyak bergerak dijalan / tempat umum Rundingkan untuk menggunakan waktu sesingkat singkatnya
3)) Pembagian daerah pengamanan maupun tugas dan tanggung jawab serta susunan pertahanan mako terhadap bahaya rusuh massa di tentukan oleh Kapolres, disesuaikan dengan luasnya daerah dan jumlah penghuni Asrama,. Untuk Polsek-polsek, pembagian daerah dari tanggung jawab dan susunan pertahanan Mapolsek terhadap bahaya rusuh masa ditentukan oleh Kapolsek 4)) Piket Identifikasi mendokumentasikan dan memonitor kejadian tersebut. 5)) Pimpinan Pertahanan Mako Polres adalah Kapolres dan Wakil Pertahanan Mako adalah Wakapolres. Untuk tingkat Polsek adalah Kapolsek. / b. Di luar...
9
b. Di Luar Jam Kerja 1)) Pada waktu Ka SPK melihat, mendengar / mengetahui akan adanya Rusuh Massa, maka dalam kesempatan pertama memerintahkan untuk memukul lonceng dan mengirim info via sms tanda bahaya rusuh massa. 2)) Piket SPK segera mengirimkan informasi via sms kepada seluruh Anggota yang berada / tinggal di dalam / luar asrama dan memonitor, Identifikasi mendokumentasikan dan memonitor kejadian tersebut. 3)) Ka SPK bertindak sebagai Pimpinan dengan menggerakkan anggota yang ada dan melakukan tindakan-tindakan yg dianggap perlu, mengambil tindakan memperkuat penjagaan / pengawasan sampai Kapolres / Waka Polres atau perwira senior datang untuk memimpin pertahanan mako. 4)) Anggota setelah mendengar / menerima sms tanda bahaya rusuh masa, harus segera berkumpul ditempat yang telah ditentukan sesuai ploting sispam mako.
5)) Perwira senior yang di tunjuk sebagai Dan Kie Mako yang telah ditunjuk agar segera menggerakkan anggota yang bertempat tinggal di lingkungannya untuk pengamanan Mako dan melakukan tindakan yang dianggap perlu sesuai dengan eskalasi peristiwa rusuh massa. 6)) Apabila rusuh massa terjadi di komplek perumahan / asrama, maka tata cara pelaksanaan penanggulangannya di pimpin sementara oleh Perwira yang di tunjuk, dan dalam kesempatan pertama harus menghubungi Kapolres . 7)) Dalam menindak Massa yang melakukan tindakan Anarkis maka tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut : a)) Kapolres / Waka Polres / Kabag / Ka SPK / Para Kasat / Kapolsek / Perwira / Danton yang ditunjuk melakukan tindakan persuasif, bernegosiasi dengan pimpinan massa / dan massa tersebut yang dihadapi. b)) Apabila tindakan persuasif tidak di indahkan oleh massa maka massa yang bersangkutan diberikan peringatan dengan perintah mundur dan membukarkan diri untuk menjauhi mako. 10 c)) Apabila peringatan tidak di indahkan dan kelihatan massa tidak mau bubar dan meningkat memaksa untuk masuk ke mako dan melakukan pengerusakan maka Kapolres / Waka Polres / Kabag / Ka SPK / Para Kasat / Kapolsek / Perwira / Danton memerintahkan tembakan ke udara berturut – turut sebanyak tiga kali dan tembakan gas air mata. d)) Apabila tembakan tembakan peringatan dan tembakan gas air mata tidak di indahkan dan terjadi eskalasi yang lebih tinggi maka Kapolres / Waka Polres / Kabag / Ka SPK / Para Kasat / Kapolsek / Perwira / Danton memerintahkan tembakan pantul kearah massa dengan sasaran kaki untuk melumpuhkan dengan menggunakan peluru karet. e)) Apabila tidak untuk melumpuhkan dengan peluru karet tidak membuat tindakan masa mereda maka Kapolres / Waka Polres / Kabag / Ka SPK / Para Kasat / Kapolsek / Perwira / Danton memerintahkan menembak kearah masa dengan menggunakan peluru tajam.
f)) Laksanakan medical resque terhadap personil polri dan massa perusuh bila terjadi korban g)) Laksanakan penegakan hukum terhadap aksi anarkis dari perusuh yang melakukan perbuatan melanggar hukum dengan mengumpulkan bukti-bukti dan dokumentasi. 3) Konsolidasi. Setelah mendengar bunyi lonceng tanda aman, seluruh anggota berkumpul dihalaman Apel untuk menerima petunjuk / arahan / koreksi / perintah lebih lebih lanjut dari pimpinan.
11 VI
PENUTUP Demikian Prosedur Tetap Sistem Pengamanan Markas Komando Polres Mataram ini dibuat agar dapat dijadikan pedoman oleh masing-masing Kabag, Kasatfung, KA SPK, Perwira Staf Lainnya dan seluruh anggota dalam mengamankan Markas Komando Polres Mataram.
Mataram,
Januari 2016
KEPALA KEPOLISIAN RESORT MATARAM
HERI PRIHANTO, SIK
AKBP NRP 72050481