40
STANDAR 5 KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN SUASANA AKADEMIK a.
Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik Setiap tahun IPDN membentuk tim untuk melakukan identifikasi
kebutuhan kompetensi lulusan IPDN sebagai upaya umtuk mendapatkan feedback untuk perbaikan-pengembangan-prubahan kurikulum. Input dari tracer dan hasil identifikasi kebutuhan di lapangan dijadikan sebagai input untuk pengembangan kurikulum. Kurikulum disesuaikan dengan visi misi lembaga dan didasari oleh kebutuhan pemda daerah sebagai stakeholders.Input untuk pengembangan kurikulum juga didasari oleh dinamika kehidupan bernegara, untuk memperoleh standar komptensi yang dibutuhkan pengguna ahir/end user. Lulusan program studi prodi Manajemen Sumber Daya Manusia mempunyai kompetensi utama sebagai berikut : 1.
Kemampuan mengindentifikasi masalah-masalah di bidang manajemen sumber daya manusia.
2.
Kemampuan teknis operasional di bidang manajemen sumber daya manusia.
3.
Kemampuan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang manajemen sumber daya manusia. Di samping kompetensi utama, Program Studi Manajemen Sumber Daya
Manusia IPDN juga berupaya menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan tambahan (penunjang), yaitu : 1.
Mempunyai kepekaan dan daya tangkap terhadap masalah-masalah wawasan kebangsaan dalam rangka mempersatukan bangsa.
2.
Mempunyai budaya kepemerintahan yang baik Program studi Manajemen Sumber Daya Manusia IPDN, berupaya untuk
menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi lainnya. Kompetensi ini merupakan keahlian di luar bidang Manajemen Sumber Daya Manusia yang diharapkan, dengan menguasai kompetensi tersebut akan meningkatkan daya Evaluasi Diri Prodi Manajemen Sumber Daya Manusia, IPDN
41
saing lulusan dan kemudahan dalam peningkatan karir di dunia kerja. Kompetensi lainnya berupa : 1.
Penguasaan teknologi informasi.
2.
Memiliki integritas dan etika yang tinggi.
b.
Pembelajaran Sistem pembelajaran dibangun berdasarkan perencanaan yang relevan
dengan tujuan, ranah belajar dan hirarkinya. Pembelajaran dilaksanakan menggunakan berbagai strategi dan teknik
yang menantang, mendorong
praja untuk berpikir kritis bereksplorasi, berkreasi dan bereksperimen dengan memanfaatkan
aneka
sumber.
Pelaksanaan
pembelajaran
memiliki
mekanisme untuk memonitor, mengkaji, dan memperbaiki secara periodik kegiatan perkuliahan (kehadiran dosen dan praja), penyusunan materi perkuliahan, serta penilaian hasil belajar. 1.
Perencanaan perkuliahan diawali dengan penyusunan yang dilanjutkan dengan penetapan Tenaga Pengajar yang dituangkan dalam SK Rektor
2.
Perkuliahan mengacu GBPP dan SAP yang disusun oleh tim dosen Mata kuliah yang ditunjuk berdasarkan SK Rektor. Materi dalam mata kuliah dirancang
untuk
mencapai
kompetensi
tertentu
sesuai
tujuan
pembelajaran yang dinyatakan dalam GBPP dan SAP mata kuliah yang bersangkutan. 3.
Dalam satu Mata Kuliah yang sama terdapat TPS (Tim Pengajar Subyek) yang dikoordinir oleh Ketua TPS. TPS mengadakan rapat minimal tiga kali dalam satu semester, yaitu pada saat awal semester untuk menyamakan persepsi tentang GBPP dan SAP, pertengahan semester untuk membahas perkembangan perkuliahan dan membuat soal UTS bersama-sama, serta akhir semester untuk mengevaluasi perkuliahan serta membuat soal UAS bersama-sama.
4.
Apabila salah satu dosen tidak dapat hadir dalam perkuliahan karena suatu hal, maka yang bersangkutan dapat langsung menghubungi Ketua TPS agar dapat ditunjuk dosen lain dalam satu TPS yang dapat menggantikan perkuliahan pada hari itu. keberlangsungan KBM tidak terganggu.
Evaluasi Diri Prodi Manajemen Sumber Daya Manusia, IPDN
Dengan demikian maka
42
5.
Perkuliahan dilaksanakan dengan pendekatan student centered learning (SCL), yang bertujuan agar praja terlibat aktif dalam perkuliahan. Perkuliahan dilaksanakan dalam bentuk tutorial, presentasi, diskusi, studi kasus, penugasan di luar kelas yang bersifat individu maupun kelompok seperti membuat paper, identifikasi kasus di lapangan,dan sebagainya.
6.
Evaluasi Kegiatan belajar mengajar (KBM) di monitor melalui kartu kendali perkuliahan yang diisi oleh dosen setiap selesai melaksanakan KBM. Monitoring kehadiran praja dilakukan melalui daftar hadir yang diisi oleh praja atau dosen setiap mengikuti perkuliahan.
7.
Sistim penilaian KBM mengacu pada pedoman penilaian yang ditetapkan oleh Fakultas Manajemen Pemerintahan. Dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Program Studi
Manajemen Sumber Daya Manusia melakukan aktifitas monitoring, evaluasi dan tindak lanjut sebagai berikut: 1.
Monitoring kehadiran dosen dilakukan melalui kartu kendali KBM yang diisi oleh dosen setiap memulai dan mengakhiri perkuliahan. Monitoring juga dilakukan dalam agenda rapat
TPS dan rapat program
studi.
Kehadiran praja dilakukan melalui daftar hadir yang diisi oleh praja atau diisi oleh dosen (sambil memanggil nama praja). 2.
Tindak lanjut.
Hasil monitoring dan evaluasi dijadikan sebagai dasar
untuk perbaikan kurikulum dan KBM. Untuk menunjang keberhasilan Kegiatan belajar mengajar serta menghasilkan kompetensi yang diharapkan, Program Studi Manajemen Sumber Daya Manusia menetapkan beberapa kebijakan, mengadakan sarana dan prasarana serta kegiatan yang menciptakan suasana akademik yang mendukung. Kebijakan tentang suasana akademik (otonomi keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik). Praja diberikan kebebasan seluas-luasnya untuk memperoleh sumber referensi dari manapun, dan berhak untuk memiliki metode atau cara pandang yang berbeda dengan dosen dalam kerangka ilmiah. Dalam pemilihan topik skripsi praja
diberikan kebebasan dalam pemilihan topik skripsi dengan
bimbingan dosen pembimbing skripsi. Evaluasi Diri Prodi Manajemen Sumber Daya Manusia, IPDN
43
c.
Suasana Akademik Kebebebasan akademik merupakan hak yang dimiliki oleh civitas
akademik di IPDN, baik mahasiswa maupun Dosen, Praja dan Dosen memiliki otoritas penuh untuk mengemukakan pendapat selama proses pendidikan berlangsung.Otonomi keilmuan, civitas akademika IPDN melakukan kajian keilmuan berdasarkan prinsip pendidikan yang bebas nilai, pengkajian dilakukan berdasarkan nilai-nilai murni berdasarkan studi komparatif dan studi empiris. Dukungan sarana dan prasarana disediakan dalam bentuk hard tool/buku, jurnal,e-book, akses terhadap jurnal internasional/proquest, ataupun melalui pengiriman tenaga pendidik ke forum-forum akademik tingkat lokalnasional dan internasional
d.
Ketersediaan dan jenis prasarana Program Studi Manajemen Sumber Daya Manusia bersama dengan
unit-unit terkait menyediakan sarana yang memungkinkan terciptanya interaksi akademik antara civitas akademika, seperti fasilitas praktek sesuai dengan materi pelatihan, free internet, Wifi, e library dan tempat-tempat diskusi. Di samping itu pemanfaatan perkembangan IT
oleh UPTIK yang melakukan
berbagai upaya untuk menggunakan IT dalam pelaksanaan pendidikan, seperti: pelayanan nilai melalui SIAKAD,
mata kuliah online, bahan ajar on-line,
pelaksanaan teleconference untuk kuliah umum di beberapa kampus daerahJatinangor
Program dan kegiatan akademik dan non-akademik. Untuk menciptakan suasana akademik program Studi Manajemen Sumber Daya Manusia melaksanakan berbagai kegiatan akademik non kurikuler baik secara rutin maupun non rutin seperti: kegiatan kuliah umum, bedah buku, pelatihan, workshop dan lain-lain.
e.
Interaksi akademik antara dosen-praja, antar praja, serta antar dosen. Pengembangan perilaku kecendekiawanan.
Interaksi akademik antara dosen-praja Evaluasi Diri Prodi Manajemen Sumber Daya Manusia, IPDN
44
Dosen dan pelatih didorong untuk melibatkan praja dalam kegiatan diskusi ilmiah, membahas bersama-sama dan memecahkan suatu masalah secara bersama-sama dengan pendekatan pembelajaran paedagogik.
Interaksi akademik antar praja Praja diberi tugas khusus pada perkuliahan maupun pelatihan untuk membahas suatu
topik
tertentu,
memberikan
solusi/pemecahan
masalah
serta
mempresentasikannya di kelas atau di lapangan (sesuai materi). Kadang praja diberikan buku terbaru sesuai dengan materi perkuliahan dan diminta untuk mengkaji dalam kelompok-kelompok kecil.
Interaksi akademik antar dosen Dosen, terutama dalam TPS melakukan diskusi minimal 3 kali dalam satu semester untuk menggali dan mengembangkan materi-materi perkuliahan agar materi yang disampaikan ke praja selalu up to date.
Evaluasi Diri Prodi Manajemen Sumber Daya Manusia, IPDN
45
Tabel 5 Analisis SWOT Komponen Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik KEKUATAN
- Ada komitmen yang kuat dari civitas akademika untuk menghasilkan suasana akademik pada prodi S1 MSDM - Ada kebebasan mimbar akademik pada prodi S1 MSDM - Lembaga mendukung suasana kebebasan akademik dengan menyediakan sarana prasarana pendukung - Kurikulum disesuaikan kebutuhan pengguna - Sistem pendidikan terintegrasi melalui PengajaranPelatihan-Pengasuhan menjadi mekanisme untuk mengahsilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna
KELEMAHAN
- Tidak semua civitas akademika memahami kosep kebebasan mimbar akademik - Permintaan kebutuhan pengguna terlambat diakomodasi oleh perubahan kurikulum karena terbentur birokrasi - Dinamika perubahan di masyarakat terlalu cepat untuk diakomodasi oleh kurikulum IPDN termasuk di dalamnya pada prodi S1 MSDM - Dinamika perubahan tata pemerintahan mengubah kebutuhan pemerintah daerah terhadap kompetensi pegawainya - Keberadaan alumni yang tersebar di seluruh pemerintah daerah menyebabkan prodi MSDM selalu mendapat input untuk mengembangkan kurikulum sesuai kebutuhan daerah - Jaringan IPDN-Pemda-Kemedagri-Badan Diklat-Alumni sebagai system yang dapat meningkatkan kapasitas lembaga untuk menciptakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan
ANCAMAN
PELUANG
Evaluasi Diri Prodi Manajemen Sumber Daya Manusia, IPDN
46
MATRIKS ANALISA Faktor Internal
KEKUATAN - Ada komitmen yang kuat dari civitas akademika untuk menghasilkan suasana akademik pada prodi S1 MSDM - Ada kebebasan mimbar akademik pada prodi S1 MSDM - Lembaga mendukung suasana kebebasan akademik dengan menyediakan sarana prasarana pendukung - Kurikulum disesuaikan kebutuhan pengguna - Sistem pendidikan terintegrasi melalui Pengajaran-PelatihanPengasuhan menjadi mekanisme untuk mengahsilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna
KELEMAHAN - Tidak semua civitas akademika memahami kosep kebebasan mimbar akademik - Permintaan kebutuhan pengguna terlambat diakomodasi oleh perubahan kurikulum karena terbentur birokrasi
Faktor Eksternal
PELUANG - Keberadaan alumni yang tersebar di seluruh pemerintah daerah menyebabkan prodi MSDM selalu mendapat input untuk mengembangkan kurikulum sesuai kebutuhan daerah - Jaringan IPDN-PemdaKemedagri-Badan DiklatAlumni sebagai system yang dapat meningkatkan kapasitas lembaga untuk menciptakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan
ANCAMAN - Dinamika perubahan di masyarakat terlalu cepat untuk diakomodasi oleh kurikulum IPDN termasuk di dalamnya pada prodi S1 MSDM - Dinamika perubahan tata pemerintahan mengubah kebutuhan pemerintah daerah terhadap kompetensi pegawainya
Evaluasi Diri Prodi Manajemen Sumber Daya Manusia, IPDN
47
Strategi: 1.
Perluasan: -
Menggunakan networking alumni, hubungan dengan pemerintah daerah
sebagai
upaya
untuk
melakukan
pengembangan
kurikulum -
Melakukan revisi kurikulum program studi sesuai perkembangan terbaru
-
2.
Mengusulkan sumber literatur internasional yang masih terbatas.
Konsolidasi: -
Membiasakan
budaya
akademis
dan
menjunjung
mimbar
akademis di lingkungan pendidikan -
Penataan kurikulum yang komprehensif dan keterkaitan antara kurikulum institut, fakultas, dan program studi.
-
Peningkatan kualitas lulusan sesuai dengan harapan pemerintah daerah.
-
Peningkatan
pengelolaan
sarana
pembelajaran yang kondusif
Evaluasi Diri Prodi Manajemen Sumber Daya Manusia, IPDN
dan
prasarana
proses