Kata Pengantar
KATA PENGANTAR Perwujudan kepemerintahan yang baik (good governance) merupakan hal yang signifikan dalam upaya menggulirkan proses demokrasi. Dalam kondisi yang sangat cepat berubah (turbulence), hal yang harus tetap dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung adalah menjaga kepercayaan melalui unjuk kerja sebagaimana yang telah diamanatkan oleh seluruh masyarakat melalui penyediaan public good services. Hal yang dirasakan sangat dinantikan adalah bagaimana hal tersebut dapat dilaksanakan secara transparan dalam kerangka penyelenggaraan akuntabilitas oleh Pemerintah Kabupaten Bandung melalui seluruh jajaran birokrasinya. Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Bandung tahun 2011 ini merupakan wujud pertanggungjawaban terhadap kinerja yang telah dicapai oleh BAPPEDA selama tahun 2011 ini. Dengan laporan ini BAPPEDA akan mengambil berbagai langkah strategis sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya untuk semakin memperkuat perencanaan pembangunan dalam kerangka Mewujudkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing. Diharapkan LAKIP BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun 2011 ini dapat memberikan informasi yang diharapkan oleh seluruh stakeholders tentang pencapaian kinerja BAPPEDA Kabupaten Bandung dalam periode tahun 2010 - 2015. Semoga di tahun mendatang capaian kinerja ini dapat semakin ditingkatkan sehingga lembaga ini dapat memberikan kontribusi yang lebih baik lagi bagi pembangunan Kabupaten Bandung. Soreang,
Pebruari 2012
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Kepala,
ERNAWAN MUSTIKA Pembina Utama Muda NIP. 19591230 198503 1 012
LAKIP BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun 2011
i
Ringkasan Eksekutif
RINGKASAN EKSEKUTIF BAPPEDA Kabupaten Bandung sebagai lembaga teknis daerah Pemerintah Kabupaten Bandung, dalam keberhasilan pencapaian tujuan dan sasarannya sangat dipengaruhi oleh tingkat partisipasi dari seluruh pelaku pembangunan (stakeholders), sehingga BAPPEDA dituntut untuk mampu memecahkan berbagai permasalahan dan tantangan di Kabupaten Bandung, dalam melayani/ memenuhi kebutuhan masyarakat serta memajukan daerah melalui peningkatan kinerjanya. LAKIP Tahun 2011 yang merupakan bagian dari informasi pengukuran kinerja dalam melaksanakan Rencana Strategis BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015 adalah dokumen evaluasi dalam mendapatkan umpan balik peningkatan kinerja pelaksanaan berbagai program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh BAPPEDA Kabupaten Bandung, dengan berorientasi kepada hasil yang ingin dicapai melalui Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategi, dengan rincian sebagai berikut:
Misi pertama terdiri dari 1 tujuan, 3 sasaran dan 3 indikator sasaran;
Misi kedua terdiri dari 1 tujuan, 5 sasaran dan 5 indikator sasaran;
Misi ketiga terdiri 1 tujuan, 3 sasaran dan 5 indikator sasaran.
Indikator sasaran pada Misi I terdiri atas 3 indikator sasaran dengan realisasi 3 indikator mencapai target. Indikator sasaran pada Misi II berjumlah 5 indikator sasaran dengan realisasi 5 (lima) Indikator mencapai target, Indikator sasaran pada Misi III berjumlah 5 indikator sasaran dengan realisasi 5 (lima) indikator mencapai target yang ditetapkan Berdasarkan hasil evaluasi dan analisis terhadap 11 (sebelas) sasaran beserta indikatornya, pencapaian sasaran kinerja Bappeda Kabupaten Bandung menunjukkan h a s i l y a n g m e m u a s k a n .
LAKIP BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun 2011
ii
Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. LAKIP juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai Kinerja dan alat pendorong terwujudnya good governance. Dalam perspektif yang lebih luas, maka LAKIP berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. Semua itu memerlukan dukungan dan peran aktif seluruh lembaga pemerintahan pusat dan daerah serta partisipasi masyarakat. Berangkat dari Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Kabupaten Bandung tahun 2010-2015 yang penyusunannya berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2010-2015 serta Rencana Kerja (Renja) Bappeda Kabupaten Bandung tahun 2011 yang penyusunannya berpedoman kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung tahun 2011 dan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Pelaksanaan penyusunan LAKIP Bappeda Kabupaten Bandung Tahun 2011 dengan memperhatikan kepada peraturan perundang-undangan yang melandasi pelaksanaan LAKIP, yaitu : 1. TAP MPR No.XI/MPR/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan UU No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; 4. Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme; 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 6. Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
1
Pendahuluan
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 8. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung Tahun 2010 – 2015; 12. Peraturan Bupati Bandung nomor 26 tahun 2010 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah tahun 2011 Penyusunan LAKIP Tahun 2011 berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Pencapaian sasaran tersebut disajikan berupa informasi mengenai pencapaian sasaran Renstra, realisasi pencapaian indikator sasaran disertai dengan penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja dan pembandingan capaian indikator kinerja, dengan demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Bappeda Kabupaten Bandung yang menjadi laporan kemajuan penyelenggaraan instansi pemerintah oleh Kepala Bappeda kepada Bupati Bandung ini telah disusun dan dikembangkan sesuai peraturan yang berlaku selanjutnya realisasi yang dilaporkan dalam LAKIP ini merupakan hasil pencapaian sasaran pada tahun 2011. BAPPEDA merupakan subsistem dari sistem penyelenggaraan pemerintahan daerah, maka BAPPEDA memiliki tanggungjawab yang besar dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah baik mulai tahap perencanaan kebijakan daerah, pengorganisasian, pelaksanaan hingga evaluasi, dengan demikian yang menjadi output BAPPEDA yakni berupa perencanaan daerah yang disusun melalui rangkaian perencanaan yang sesuai dengan kebutuhan publik, kemampuan daerah, serta pemberdayaan dan pengembangan potensi daerah. 2
Pendahuluan
Kedudukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung serta Keputusan Bupati Bandung Nomor 6 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung, selanjutnya dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, berdasarkan Struktur Organisasi BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun 2011 didukung dengan jumlah pegawai 55 orang, terdiri atas PNS 53 orang, dan CPNS 2 orang. Jumlah pegawai BAPPEDA Kabupaten Bandung berdasarkan Tingkat Pendidikan pada tahun 2011 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1.1. Jumlah PNS, CPNS dan TKK BAPPEDA Kabupaten Bandung Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2011 No
Pendidikan
Status Kepegawaian PNS 3
CPNS 0
TKK 0
Jumlah
%
3
5.45
1
SD
2
SMP
0
0
0
0
0.00
3
SMA
8
0
0
8
14,55
4
D3
3
0
0
3
5.45
5
S1
31
2
0
33
60,00
6
S2
8
0
0
8
14,55
53
2
0
55
100
Jumlah
Dilihat dari tabel berdasarkan tingkat pendidikan tersebut di atas, Pegawai BAPPEDA Kabupaten Bandung sangat menunjang di dalam melaksanakan tugas, pokok dan fungsinya di dalam menentukan proses perencanaaan dan mensinergikan program/kegiatan antar Satuan Kerja Perangkat Daerah, dengan tingkat pendidikan terdiri atas: SD sebesar 5,45 %, SMA sebesar 14,55%, D3 sebesar 5,45%, S1 60,00 % dan S2 14,55 %.
3
Pendahuluan
Jumlah Pegawai BAPPEDA Kabupaten berdasarkan pangkat/golongan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 1.2. Pegawai BAPPEDA Kabupaten Bandung Berdasarkan Tingkat Golongan Tahun 2011 No
Golongan
Status Kepegawaian
%
3
5.45
1
Gol I
2
Gol II
7
0
7
12.73
3
Gol III
37
2
39
70,91
4
Gol IV
6
0
6
10,91
53
2
55
100
Jumlah
CPNS 0
Jumlah
PNS 3
Berdasarkan Tabel 1.2 pegawai BAPPEDA Kabupaten Bandung berdasarkan golongan terdiri atas Golongan I sebanyak 5,45 %, Golongan II sebanyak 12,73 %, Golongan III sebanyak 70,91% dan Golongan IV sebanyak 10,91%, melihat komposisi tersebut, pagawai BAPPEDA banyak ditempati oleh golongan III, dilain sisi BAPPEDA memerlukan tambahan pegawai Golongan II dan III untuk tenaga administrasi dan tenaga konseptor dalam hal ini perlu adanya tenaga fungsional perencana yang benar-benar sebagai perumus dan penyusun perencanaan. Di samping pendidikan formal, pegawai BAPPEDA juga telah mengikuti pendidikan struktural, data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.3. Data Pegawai Negeri Sipil BAPPEDA KabupatenBandung yang Telah Mengikuti Pendidikan Struktural Tahun 2011 No
Tingkat Diklatpim
Jumlah
1 2 3 4
I II III IV Jumlah
0 1 4 13 16
4
Pendahuluan
Pegawai BAPPEDA Kabupaten Bandung yang telah memperoleh jabatan berdasarkan esselonering dapat dilihat pada tabel berikut: Tebel 1.4. Data Pegawai BAPPEDA berdasarkan Esselon Tahun 2011 No
Tingkat Esselon
Jumlah
1 2 3 4 4
II a II b III a III b IV a
0 1 1 5 13
Jumlah
20
Disamping dukungan sumber daya manusia, dukungan sarana/prasarana dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan, BAPPEDA memiliki sarana dan prasarana sebagai berikut : Tabel 1.5. Data Sarana dan Prasarana Milik BAPPEDA Kabupaten Bandung Berdasarkan Jenis, Jumlah dan Kondisi Tahun 2011 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Jenis Barang/ Nama Barang Gedung Kendaraan Roda 4 Kendaraan Roda 2 Komputer Laptop Printer Handycam Camera Digital Camera Kursi Lipat Kursi Tamu/Meja Tamu Kursi kayu Kursi putar Meja tulis Meja Komputer Meja Telepon Meja tambahan Meja Rapat Pim. Meja Rapat
Jumlah Barang 1.480 m2 9 15 48 21 37 3 5 5 78 8 46 87 13 1 2 16
Keadaan Barang B KB RB 1.480 m2 2 7 6 6 3 29 8 11 9 6 6 32 5 3 5 5 64 14 5 3 37 9 81 6 8 5 1 2 15 1
5
Pendahuluan
No 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64
Jenis Barang/ Nama Barang Filling Kabinet Rak Buku Telepon Telepon Lokal Lemari Rak Besi Kursi Rapat Lemari Besi Lemari es VCD TV Mesin Pompa air Mesin Potong rumput Peti Uang Vacuum Cleaner White Board Elektrik White Board OHP Wireless Mesin tik elektrik Mesin Tik Manual Plotter Radio Podium Stabilizer AC Lemari Data Jam Dinding Rak Arsip Screen Peta Kipas Angin Foto Presiden/Wakil Lambang Garuda Dispencer UPS Scaner Proyektor Faksimille Sound Systen LCD Mesin Penghancur Kertas Voice Recorder Finger Print Fasilitas Internet
Jumlah Barang 33 6 2 9 10 4 180 73 2 1 3 1 4 1 2 1 8 1 1 6 1 1 1 1 12 4 3 8 3 2 9 2 7 7 1 1 1 4 2 1 12 2 3 1 1
Keadaan Barang B KB RB 27 5 1 4 2 2 9 8 2 4 180 69 4 2 1 3 1 2 1 1 1 1 1 1 8 1 1 6 1 1 1 1 12 4 3 8 3 2 9 2 7 7 1 1 1 4 1 1 1 12 2 3 1 1 -
6
Pendahuluan
No 65 66 67 68 69 70 71
Jenis Barang/ Nama Barang GPS Altimeter Telekompren Komputer Tablet Sofa Sistem/Aplikasi Kursi Hadap
Jumlah Barang 2 1 6 5 3 1 30
B 2 1 6 5 3 1 30
Keadaan Barang KB RB -
Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan LAKIP BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun 2011 adalah sebagai penjabaran dari visi dan misi BAPPEDA yang terwujud dalam tingkat keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang telah ditetapkan. Tujuan penyusunan LAKIP BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun 2011 adalah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi BAPPEDA dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui pertanggungjawaban secara periodik. Tugas Pokok dan Fungsi Tugas Pokok BAPPEDA Kabupaten Bandung adalah memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan dan statistik. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, BAPPEDA Kabupaten Bandung mempunyai Fungsi sebagai berikut : a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan. b. Mengkoordinasikan penyusunan perencanaan pembangunan. c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah. d. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
7
Pendahuluan
Selanjutnya, tugas pokok pada BAPPEDA Kabupaten Bandung diuraikan kedalam masing-masing sub unit kerja, yaitu: 1. Kepala Badan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan dan statistik. 2. Sekretariat Sekretariat yang dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan yang meliputi pengkoordinasian penyusunan program, pengelolaan umum dan kepegawaian serta pengelolaan keuangan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sekretaris menyelenggarakan fungsi : a. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan pelayanan kesekretariatan. b. Penetapan rumusan kebijakan koordinasi penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu. c. Penetapan rumusan kebijakan penyusunan rencana strategis Badan. d. Penetapan rumusan kebijakan pelayanan administrasi Badan. e. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi umum dan kerumahtanggaan. f. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan ketatalaksanaan serta hubungan masyarakat.
kelembagaan
dan
g. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi kepegawaian. h. Penetapan rumusan kebijakan administrasi pengelolaan keuangan. i. Penetapan rumusan kebijakan pelaksanaan, pelaporan pelaksanaan tugas badan.
pengendalian
dan
j. Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian publikasi pelaksanaan tugas Badan. k. Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian penyusunan dan penyampaian bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas badan. l. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan. m. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan. n. Pelaksanan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. 8
Pendahuluan
o. Pelaksanaan koordinasi/kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga pihak ketiga di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan. Sekretariat, membawahkan: a) Sub Bagian Penyusunan Program; Sub Bagian Penyusunan Program dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas, pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan rencana dan program Badan. Dalam melaksanakan tugas pokok dimaksud, Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai fungsi : 1) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan dan pengkoordinasian penyusunan rencana dan program kerja Badan. 2) Penyusunan rencana operasional dan koordinasi kegiatan dan program kerja Badan. 3) Pelaksanaan Penyusunan rencana strategis Badan. 4) Pelaksanaan penyusunan rancangan peraturan undangan penunjang pelaksanaan tugas.
perundang-
5) Pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan pemerintah daerah (RKPD) Badan. 6) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. 7) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. 8) Pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana dan program kerja dengan sub unit kerja lain lingkungan Badan. b) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan, merencanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan administrasi umum dan kerumahtanggaan serta administrasi kepegawaian. Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi: 1) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan administrrasi umum dan kerumahtanggaan serta administrasi kepegawaian. 9
Pendahuluan
2) Pelaksanaan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman suratsurat, naskah dinas dan pengelolaan dokumentasi dan kearsipan. 3) Pelaksanaan pembuatan dan pengadaan naskah dinas. 4) Pelaksanaan pengelolaan dan penyiapan bahan pembinaan dokumentasi dan kearsipan kepada unit kerja di lingkungan Badan. 5) Penyusunan dan penyiapan administrrasi perjalanan dinas.
pengelolaan
dan
pengendalian
6) Pelaksanaan pelayanan keprotokolan dan penyelenggaraan rapatrapat dinas. 7) Pelaksanaan pelayanan hubungan masyarakat. 8) Pelaksanaan pengurusan ketertiban kantor.
kerumahtanggaan,
keamanan
dan
9) Pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan serta pengelolaan lingkungan kantor,gedung kantor, kendaraan dinas dan aset lainnya. 10) Penyusunan dan penyiapan rencana kebutuhan sarana prasarana perlengkapan Kantor. 11) Pelaksanaan pengadaan, penyimpanan, inventarisasi perlengkapan Kantor.
pendistribusian
dan
12) Penyusunan bahan penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan pelaksanaan tugas Badan. 13) Pelaksanaan pengelolaan perpustakaan dan pendokumentasian peraturan perundang-undangan. 14) Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penyimpanan pemeliharan data serta dokumentasi kepegawaian.
dan
15) Penyusunan dan penyiapan rencana kebutuhan formasi dan mutasi pegawai. 16) Penyusunan dan penyiapan bahan administrasi kepegawaian yang meliputi kenaikan pangkat, gaji berkala, pensiun, kartu pegawai, karis/karsu, taspen, askes dan penghargaan serta peningkatan kesejahteraan pegawai. 17) Penyusunan dan penyiapan pegawai untuk mengikuti pendidikan/pelatihan struktural, teknis dan fungsional serta ujian dinas. 18) Fasilitasi pembinaan umum kepegawaian dan pengembangan karier serta disiplin pegawai. 10
Pendahuluan
19) Penyusunan dan penyiapan pengurusan administrasi pensiun dan cuti pegawai. 20) Pengkoordinasian penyusunan sumpah/janji pegawai.
administrasi
DP-3,
DUK,
21) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. 22) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tuigas dan fungsinya. 23) Pelaksanaan koordinasi pelayanan administrasi kerumahtanggaan serta administrasi kepegawaian kerja lain di lingkungan Badan.
umum dan dengan unit
c) Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pengelolaan administrasi dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Badan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi: 1) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pengelolaan administrasi dan pertanggungjawaban pengelolaan Keuangan Badan. 2) Pelaksanaan pengumpulan bahan anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan Badan. 3) Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan anggaran pendapatan dan belanja. 4) Pelaksanaan penyusunan dan pengkoordinasian pembuatan daftar gaji serta tambahan penghasilan pegawai negeri sipil. 5) Perencanaan operasional kegiatan penyusunan rencana dan program administrasi pengelolaan keuangan. 6) Pelaksanaan penatausahaan pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja Badan. 7) Pelaksanaan pembinaan administrasi keuangan dan penyiapan bahan pembinaan administrasi akutansi anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan Badan. 8) Penyiapan bahan pertanggungjawaban pendapatan dan belanja.
pengeloaan
anggaran
9) Penyiapan bahan pertanggungjawaban pengelolaan pendapatan, belanja dan pembiayaan Badan.
anggaran
11
Pendahuluan
10) Pelaksanaan penyusunan rencana penyediaan fasilitas pendukung pelaksaan tugas pengelolan keuangan. 11) Pelaksanaan koordinasi teknis perumusan penyusunan rencana dan dukungan anggaran pelaksanaan tugas Badan. 12) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. 13) Pelaksanaan tugas kedinasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. 14) Pelaksanaan koordinasi pengelolaan administrasi dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dengan sub unit kerja lain di lingkungan Badan. 3. Bidang Perencanaan Pemerintahan.
Pembangunan
Kesejahteraan
Sosial
dan
Bidang Perencanaan Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pemerintahan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang perencanaan pembangunan kesejahteraan sosial dan pemerintahan yang meliputi perencanaan pembangunan keagamaan, kesejahteraan, pendidikan, pemuda dan olah raga, kependudukan, tenaga kerja dan pemerintahan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Bidang Perencanaan pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pemerintahan mempunyai fungsi: a. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja penyusunan, perencanaan pembangunan kesejahteraan sosial dan pemerintahan. b. Penetapan perumusan petunjuk pelaksana, pedoman dan standar perencanaan dan pengendalian pembngunan daerah di bidang kesejahteraan sosial dan pemerintahan. c. Penetapan perumusan kerjasama pembangunan antar daerah, daerah dengan swasta, baik dalam maupun luar negeri di bidang kesejahteraan sosial dan pemerintahan. d. Penetapan perumusan kebijakan teknis perencanaan dan pengendalian pembangunan kesejahteraan sosial dan pemerintahan. e. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan dan pembangunan kesejahteraan sosial dan pemerintahan.
pengendalian
f. Penetapan perumusan penyusunan dan pengelolaan kebijakan perencanaan dan pengendalian pembangunan kesejahteraan sosial dan pemerintahan.
12
Pendahuluan
g. Penetapan perumusan penyusunan usulan program pembangunan kesejahteraan sosial dan pemerintahan. h. Pelaporan pelaksanaan tugas perencanaan kesejahteraan sosial dan pemerintahan.
pembangunan
i. Perumusan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan perencanaan pembangunan kesejahteraan sosial dan pemerintahan. j. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. k. Pelaksanaan koordinasi/ kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/ instansi/ lembaga atau pihak ketiga dibidang perencanaan pembangunan kesejahteraan sosial dan pemerintahan. Bidang Perencanaan Pembangunan Pemerintahan membawahkan :
Kesejahteraan
Sosial
dan
a) Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Kesejahteraan Sosial Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Kesejahteraan Sosial dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelaksanaan perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang kesejahteraan sosial. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Kesejahteraan Sosial mempunyai fungsi : 1) Penyusunan rencana program kerja operasional kegiatan pelayanan penyusunan perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah dibidang Kesejahteraan sosial. 2) Penyusunan rumusan kebijakan penetapan petunjuk pelaksanaan perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah dibidang kesejahteraan sosial. 3) Pelaksanaan perencanaan kesejahteraan sosial.
pembangunan
daerah
di
bidang
4) Penyusunan rumusan kebijakan penetapan pedoman dan standar perencanaan pembangunan daerah kecamatan/desa di bidang kesejahteraan sosial. 5) Pelaksanaan SPM di bidang kesejahteraan sosial. 6) Pelaksanaan kerjasama pembangunan antar daerah kabupaten dan antara daerah kabupaten dengan swasta, dalam dan luar negeri di bidang kesejahteraan sosial. 7) Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pembangunan daerah di bidang kesejahteraan sosial. 13
Pendahuluan
8) Pelaksanaan kerjasama pembangunan antar daerah dan antara daerah dengan swasta, dalam dan luar negeri di bidang kesejahteraan sosial; 9) Fasilitasi bimbingan, supervisi dan konsultasi kerjasama pembangunan antar kecamatan/desa dan antara kecamatan/desa dengan swasta, dalam dan luar negeri di bidang kesejahteraan sosial; 10) Pelaksanaan penyusunan usulan program pembangunan tahunan perencanaan dan pengendalian pembangunan kesejahteraan sosial; 11) Pelakasanaan evaluasi dan moitoring pelaksanaan perencanaan dan pengendalian pembangunan kesejahteraan sosial; 12) Pelaksanaan inventarisasi dan pengkajian potensi kondisi perencanaan dan pengendalian pembangunan kesejahteraan sosial; 13) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; 14) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; 15) Pelaksanaan koordinasi perencanaan dan pengendalian pembangunan kesejahteraan sosial dengan sub unit kerja lain dilingkungan Badan. b) Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Pemerintahan Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Pemerintahan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelaksanaan perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah dibidang pemerintahan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Pemerintahan mempunyai fungsi: 1) Penyusunan rencana program kerja operasional kegiatan pelayanan penyusunan perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang Pemerintahan. 2) Penyusunan rumusan kebijakan penetapan petunjuk pelaksanaan perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah dibidang pemerintahan. 3) Pelaksanaan perencanaan pemerintahan.
pembangunan
daerah
di
bidang
4) Penyusunan rumusan kebijakan penetapan pedoman dan standar perencanaan pembangunan daerah kecamatan/desa di bidang pemerintahan. 14
Pendahuluan
5) Pelaksanaan kerjasama pembangunan antar daerah dan antara daerah dengan swasta, dalam dan luar negeri di bidang pemerintahan. 6) Fasilitasi bimbingan, supervisi dan konsultasi kerjasama pembangunan antar kecamatan/desa dan antara kecamatan/desa dengan swasta, dalam dan luar negeri di bidang pemerintahan. 7) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. 8) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. 9) Pelaksanaan koordinasi perencanaan dan pengendalian pemerintahan dengan sub unit kerja lain dilingkungan Badan. 4. Bidang Perencanaan Pembangunan Perekonomian Bidang Perencanaan Pembangunan Perekonomian dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang perencanaan pembangunan perekonomian yang meliputi perencanaan pembangunan pertanian dan pertambangan serta industri, perdagangan, koperasi dan UKM. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Bidang Perencanaan pembangunan Perekonomian mempunyai fungsi: 1) Penetapan penyusunan rencana dan program kerja penyusunan, pengelolaan dan pelaksanaan kebijakan perencanaan pembangunan perekonomian. 2) Penetapan petunjuk pelaksanaan, pedoman dan standar perencanaan pembangunan daerah di bidang perekonomian. 3) Penetapan pelaksanaan kerjasama pembangunan antar daerah, dengan swasta, baik dalam dan luar negeri di bidang perekonomian. 4) Penyelenggaraan dan perumusan kebijakan teknis penyusunan, pengeloaan dan pelaksanaan kebijakan perencanaan pembangunan perekonomian. 5) Pengkoordinasian penyusunan, pengelolaan dan kebijakan perencanaan pembangunan perekonomian.
pelaksanaan
6) Penyelenggaraan penyusunan, pengelolaan dan pelaksanaan kebijakan perencanaan pembangunan perekonomian. 7) Penyelenggaraan perekonomian.
penyusunan
usulan
program
pembangunan
15
Pendahuluan
8) Pelaporan pelaksanaan perekonomian;
tugas
perencanaan
pembangunan
9) Evaluasi pelaksanaan tugas penyusunan dan pelaksanaan perencanaan pembangunan perekonomian.
kebijakan
10) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. 11) Pelaksanaan koordinasi/ kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/ instansi/lembaga atau pihak ketiga dibidang perencanaan pembangunan perekonomian. Bidang Perencanaan Pembangunan Perekonomian membawahkan : a) Sub Bidang Perencanaan Pertambangan
Pembangunan
Pertanian
dan
Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Pertanian dan Pertambangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas perencanaan dan pengendalian pembangunan pertanian dan pertambangan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Pertanian dan Pertambangan mempunyai fungsi: 1) Penyusunan rencana program kerja operasional kegiatan pelayanan perencanaan dan pengendalian pembangunan pertanian dan pertambangan. 2) Penyusunan rumusan kebijakan penetapan petunjuk pelaksanaan perencanaan dan pengendalian pembangunan di bidang pertanian dan pertambangan. 3) Pelaksanaan perencanaan pembangunan pertanian dan pertambangan.
daerah
di
bidang
4) Penyusunan rumusan kebijakan penetapan pedoman dan standar perencanaan pembangunan daerah kecamatan/desa di bidang pertanian dan pertambangan. 5) Pelaksanaan SPM di bidang pertanian dan pertambangan. 6) Pelaksanaan kerjasama pembangunan antar daerah kabupaten dan antara daerah kabupaten dengan swasta, dalam dan luar negeri di bidang pertanian dan pertambangan. 7) Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pembangunan daerah di bidang pertanian dan pertambangan. 16
Pendahuluan
8) Fasilitasi bimbingan, supervisi dan konsultasi kerjasama pembangunan antar kecamatan/desa dan antara kecamatan/desa dengan swasta, dalam dan luar negeri di bidang pertanian dan pertambangan. 9) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. 10) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. 11) Pelaksanaan koordinasi perencanaan dan pengendalian pembangunan pertanian dan pertambangan dengan sub unit kerja lain dilingkungan Badan. b) Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Koperasi dan UKM
Industri, Perdagangan,
Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Industri, Perdagangan, Koperasi dan UKM dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas perencanaan dan pengendalian pembangunan perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Industri, Perdagangan, Koperasi dan UKM mempunyai fungsi: 1) Penyusunan rencana dan program kerja kegiatan perencanaan dan pengendalian pembangunan perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM. 2) Penyusunan rumusan kebijakan penetapan petunjuk pelaksanaan perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM. 3) Pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM.
di
bidang
4) Penyusunan rumusan kebijakan penetapan pedoman dan standar perencanaan pembangunan daerah kecamatan/desa di bidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM. 5) Pelaksanaan SPM di bidang Pelaksanaan perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM.
SPM
di
bidang
6) Pelaksanaan kerjasama pembangunan antar daerah kabupaten dan antara daerah kabupaten dengan swasta, dalam dan luar negeri di bidang perindustrian perdagangan, koperasi dan UKM. 7) Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pembangunan daerah di bidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM. 17
Pendahuluan
8) Fasilitasi bimbingan, supervisi dan konsultasi kerjasama pembangunan antar kecamatan/desa dan antara kecamatan/desa dengan swasta, dalam dan luar negeri di bidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM. 10) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. 11) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. 12) Pelaksanaan koordinasi perencanaan dan pengendalian pembangunan perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM dengan sub unit kerja lain di lingkungan Badan. 5. Bidang Perencanaan Pembangunan Fisik Bidang Perencanaan Pembangunan Fisik dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah di bidang fisik yang meliputi perencanaan pembangunan tata ruang, lingkungan hidup dan permukiman serta transportasi dan pengelolaan SDA. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Bidang Perencanaan pembangunan Fisik mempunyai fungsi: 1) Penetapan penyusunan program kerja kegiatan perencanaan dan pengendalian pembangunan fisik. 2) Penetapan penyusunan program kerja kegiatan perencanaan dan pengendalian pembangunan fisik. 3) Penyelenggaraan kegiatan penyusunan pengendalian pembangunan fisik.
perencanaan
dan
dan
4) Penyelenggaraan pengkoordinasian penyusunan kebijakan perencanaan pembangunan jangka pendek, menengah dan panjang di bidang fisik. 5) Pelaporan pelaksanaan tugas penyusunan perencanaan pembangunan fisik. 6) Pelaksanaan evaluasi dan monitoring terhadap kegiatan perencanaan pembangunan fisik. 7) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidng tugas dan fungsinya. 8) Pelaksanaan koordinasi/kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/ instansi/lembaga atau pihak ketiga dibidang perencanaan pembangunan fisik. 18
Pendahuluan
Bidang Perencanaan Pembangunan Fisik membawahkan: a) Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Tata Ruang, Pertanahan, Lingkungan Hidup dan Permukiman. Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Tata ruang, pertanahan, lingkungan hidup dan permukiman dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas perencanaan dan pengendalian pembangunan tata ruang, pertanahan, lingkungan hidup dan permukiman. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Sub Bidang Perencanaan Pembangunan tata ruang, pertanahan, lingkungan hidup dan permukiman mempunyai fungsi: 1) Penyusunan program kerja kegiatan perencanaan pembangunan tata ruang, pertanahan, lingkungan hidup dan permukiman. 2) Penyusunan petunjuk pelaksanaan dan pedoman standard perencanaan pembangunan di bidang tata ruang, pertanahan, lingkungan hidup dan permukiman. 3) Penyusunan perencanaan jangka pendek, menengah dan panjang di bidang perencanaan pembangunan di bidang tata ruang, pertanahan, lingkungan hidup dan permukiman. 4) Pengkoordinasian perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembangunan jangka pendek, menengah dan panjang di bidang tata ruang, pertanahan, lingkungan hidup dan permukiman. 5) Pelaporan pelaksanaan tugas perencanaan pembangunan bidang tata ruang, pertanahan, lingkungan hidup dan permukiman. 6) Pelaksanaan evaluasi dan monitoring kegiatan perencanaan pembangunan di bidang tata ruang, pertanahan, lingkungan hidup dan permukiman. 7) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. 8) Pelaksanaan koordinasi perencanaan dan pengendalian pembangunan tata ruang, pertanahan, lingkungan hidup dan permukiman dengan sub unit kerja lain di lingkungan Badan.
19
Pendahuluan
b) Sub Bidang Perencanaan Pengeloaan SDA
Pembangunan
Transportasi
dan
Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Transportasi dan pengelolaan SDA dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas perencanaan dan pembangunan transportasi dan pengelolaan SDA. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Sub Bidang Perencanaan Pembangunan transportasi dan pengelolaan SDA mempunyai fungsi: 1) Penyusunan program kerja kegiatan perencanaan pembangunan transportasi dan pengelolaan SDA. 2) Penyusunan petunjuk pelaksanaan dan pedoman standar perencanaan pembangunan daerah bidang transportasi dan pengelolaan SDA. 3) Penyelenggaraan kegiatan penyusunan perencanaan jangka pendek, menengah dan panjang bidang transportasi dan pengelolaan SDA. 4) Pengkoordinasian penyusunan perencanaan jangka pendek, menengah dan panjang di bidang transportasi dan pengelolaan SDA. 5) Pelaksanaan evaluasi, monitoring dan pelaporan kegiatan perencanaan jangka pendek, menengah dan panjang di bidang transportasi dan pengelolaan SDA. 6) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. 7) Pelaksanaan koordinasi perencanaan pembagunan transportasi dan pengelolaan SDA dengan sub unit kerja lain di lingkungan Badan. 6. Bidang Statistik dan Evaluasi Bidang Statistik dan Evaluasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan melaksanakan tugas-tugas di bidang penyusunan, pengelolaan dan pelayanan statistik dan evaluasi yang meliputi pengelolaan data statistik serta evaluasi pelaporan;. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Bidang Perencanaan Statistik dan Evaluasi mempunyai fungsi: 1) Penetapan penyusunan rencana dan program kerja penyusunan, pengelolaan dan pelayanan statistik dan evaluasi. 20
Pendahuluan
2) Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan dan pelayanan statistik dan evaluasi.
penyusunan
3) Pengkoordinasian teknis monitoring dan evaluasi. 4) Perumusan Sasaran pelaksanaan tugas di bidang penyususnan, pengelolaan dan pelayanan statistik dan evaluasi. 5) Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang penyusunan, pengelolaan dan pelayanan statistik dan evaluasi. 6) Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan penyusunan, pengelolaan dan pelayanan statistik dan evaluasi. 7) Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan penyusunan, pengelolaan dan pelayanan statistik dan evaluasi. 8) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. 9) Pelaksanaan koordinasi/ kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/ instansi/ lembaga atau pihak ketiga dibidang penyusunan, pengelolaan dan pelayanan statistik dan evaluasi. Bidang Perencanaan Data dan Statisik membawahkan: a) Sub Bidang Data Statistik Sub Bidang Data Statistik dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan pengelolaan data dan pelayanan statistik. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Sub Bidang Data Statistik mempunyai fungsi: 1) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan pengelolaan data dan pelayanan statistik. 2) Pelaksanaan kerjasama antar lembaga untuk mengembangkan statistik; 3) Pelaksanaan pengumpulkan, updating dan analisa data/ informasi capaian target kinerja pembangunan daerah. 4) Pengumpulan dan pengolahan data informasi penyusunan dokumen perencanaan daerah.
kebutuhan
5) Pelaksanaan analisa data informasi perencanaan pembangunan daerah. 6) Pelaksanaan penyusunan profil daerah. 7) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. 21
Pendahuluan
8) Pelaksanaan koordinasi pelayanan pengelolaan data dan pelayanan statistik dengan sub unit kerja lain di lingkungan Badan. b) Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan Sub Bidang Perencanaan evaluasi dan pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan dan pengelolaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pembangunan daerah. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Sub Bidang Evaluasi dan pelaporan mempunyai fungsi: 1) Penyusunan rencana program kerja operasional kegiatan evaluasi dan pelaporan pelaksamaan perencanaan pembangunan daerah. 2) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah. 3) Penyusunan analisa evaluasi pembangunan daerah tahunan.
pelaksanaan
perencanaan
4) Penyusunan analisa evaluasi pelaksanaan RPJMD. 5) Penyusunan dan pengumpulan laporan evaluasi pelaksanaan pembangunan triwulan daerah. 6) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. 8) Pelaksanaan koordinasi pelayanan dan pengelolaan evaluasi dan pelaporan dengan sub unit kerja lain di lingkungan Badan. 7. Bidang Penelitian dan Pengembangan Bidang Penelitian dan Pengembangan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang penyusunan, pengelolaan dan pelaksanaan penelitian dan pengembangan pembangunan daerah yang meliputi penelitian pembangunan sosial dan ekonomi serta fisik dan prasarana. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, bidang penelitian dan pengembangan mempunyai fungsi : 1). Penetapan penyusunan rencana dan program kerja penyusunan, pengelolaan dan pelaksanaan penelitian dan pengembangan pembangunan daerah. 2). Penyelenggaraan pelaksanaan tugas pengembangan pembangunan daerah.
di
bidang
penelitian
dan
22
Pendahuluan
3). Perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang penelitian dan pengembangan pembangunan daerah. 4). Penyelenggaraan kerjasama pembangunan daerah.
penelitian
dan
pengembangan
5). Penyelenggaraan koordinasi penelitian anggaran daerah. 6). Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan penyusunan, pengelolaan dan pelaksanaan penelitian dan pengembangan pembangunan daerah. 7). Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan penyusunan, pengelolaan dan pelaksanaan penelitian dan pengembangan pembangunan daerah. 8). Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas fungsinya.
dan
9). Pelaksanaan koordinasi /kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi /lembaga atau pihak ketiga di bidang penyusunan, pengelolaan dan pelaksanaan penelitian dan pengembangan pembangunan daerah. Bidang Penelitian dan Pengembangan membawahkan: a) Sub Bidang Sosial dan Ekonomi Sub Bidang Sosial dan Ekonomi dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan penelitian dan Pengembangan di bidang Sosial dan Ekonomi. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Sub Bidang Sosial dan Ekonomi mempunyai fungsi: 1) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan penelitian dan pengembangan di bidang sosial dan perekonomian. 2) Pelaksanaan rumusan kebijakan teknis penelitian pengembangan di bidang sosial dan perekonomian.
dan
3) Pelaksanaan penyusunan penelitian dan pengembangan di bidang sosial dan perekonomian. 4) Pelaksanaan koordinasi penelitian anggaran daerah di bidang sosial dan perekonomian. 5) Pelaksanaan kerjasama penelitian dan pengembangan di bidang sosial dan perekonomian. 6) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. 7) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. 23
Pendahuluan
8) Pelaksanaan koordinasi pelayanan penelitian dan pengembangan di bidang sosial dan perekonomian sub unit kerja lain di lingkungan Badan. b). Sub Bidang Fisik dan Prasarana Sub Bidang Fisik dan Prasarana dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan penelitian dan pengembangan di bidang fisik dan prasarana. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Sub Bidang fisik dan prasarana mempunyai fungsi: 1) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan penelitian dan pengembangan di bidang fisik dan prasaran. 2) Pelaksanaan rumusan kebijakan teknis pengembangan di bidang fisik dan prasarana.
penelitian
dan
3) Pelaksanaan penyusunan penelitian dan pengembangan di bidang fisik dan prasarana. 4) Pelaksanaan koordinasi penelitian anggaran di bidang fisik dan prasarana. 5) Pelaksanaan kerjasama penelitian dan pengembangan di bidang fisik dan prasarana. 6) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. 7) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. 8) Pelaksanaan koordinasi pelayanan penelitian dan pengembangan di bidang fisik dan prasarana dengan sub unit kerja lain di lingkungan Badan. 8. Kelompok Jabatan Fungsional Pengaturan tugas pokok dan fungsi Kelompok Jabatan Fungsional akan diatur lebih lanjut setelah dibentuk dan ditetapkan jenis dan jenjangnya oleh Bupati sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
24
Pendahuluan
Kewenangan Pembentukan Organisasi Badan perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung dan ditetapkan dalam Keputusan Bupati Bandung Nomor 6 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung. Kedudukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung, untuk selanjutnya disingkat BAPPEDA Kabupaten Bandung, merupakan Lembaga Teknis Daerah sebagai unsur penunjang Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung. 1.2.
Sistematika Penyusunan Memperhatikan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi No. 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun 2011 ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I
:
PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan latar belakang yang berisikan gambaran umum, maksud dan tujuan; tugas pokok dan fungsi; kewenangan dan sistematika penulisan.
BAB II
:
PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA Pada bab ini menjelaskan tentang Penjelasan beberapa hal penting dalam perencanaan dan penetapan kinerja (dokumen penetapan kinerja)
BAB III
:
AKUNTABILITAS KINERJA Pada bab ini menjelaskan tentang pencapaian sasaransasaran organisasi pelaporan dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengkuran kinerja
BAB IV
:
PENUTUP Pada bab ini menjelaskan tinjauan umum, permasalahan, dan strategi pemecahan masalah
25
Perencanaan dan Penetapan Kinerja
BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1. Rencana Strategis Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional, global dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena demikian, pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional, global dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena demikian, pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015 merupakan Dokumen perencanaan strategis yang disusun dan dirumuskan setiap lima tahun (perencanaan jangka menengah) SKPD yang menggambarkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Program dan K egiatan p a d a Bappeda. Renstra secara sistematis mengedepankan isu-isu lokal, yang diterjemahkan ke dalam bentuk strategi kebijakan dan rencana yang terarah, efektif dan berkesinambungan sehingga dapat diimplementasikan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran pembiayaan. 2.2. Visi Misi Bapeda Kabupaten Bandung BAPPEDA sebagai salah satu lembaga teknis daerah dari Pemerintah Kabupaten Bandung, dalam menetapkan visinya, harus mengacu kepada Visi Kabupaten Bandung dengan serta memperhatikan tugas pokok dan fungsinya. Visi Kabupaten Bandung yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah No. 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2010 – 2015, yaitu “Terwujudnya Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintah yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan, berlandaskan Religius, Kultural dan berwawasan Lingkungan”. Memperhatikan Visi Kabupaten tersebut, maka Visi Bappeda Kabupaten Bandung yang tertuang dalam Renstra Bappeda Tahun 2010 - 2015 adalah “Mewujudkan Perencanaan Pembangunan yang Berkualitas dan 26
Perencanaan dan Penetapan Kinerja
Profesional”. Penjabaran makna dari Visi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah adalah sebagai berikut : 1. Mewujudkan adalah Rencana kegiatan yang menjadi kenyataan. 2. Perencanaan adalah Proses yang kontinyu, terdiri dari keputusan atau pilihan dari cara untuk menggunakan sumber daya yang ada, dengan sasaran untuk mencapai tujuan di masa mendatang. 3. Pembangunan adalah Sebagai suatu proses, yang berkaitan dengan mekanisme atau kinerja suatu sistem. 4. Berkualitas adalah memiliki karakteristik yang baik, dapat terukur dengan parameter yang ditetapkan. 5. Profesional adalah memiliki keahlian/kemampuan, mendapat pengakuan (kompetensi, menguasai informasi, berpikir sistematik/rasional, produktif, berdisiplin, bekerja efisien dan efektif. Agar Visi tersebut dapat diwujudkan dan dapat mendorong efektivitas dan efisiensinya perencanaan pembangunan yang profesional maka rumusan Misi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015 adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) perencanaan yang Profesional 2. Meningkatkan Kualitas Produk Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan 3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas data dan informasi perencanaan pembangunan Keterkaitan Visi dan Misi Bappeda Kabupaten Bandung dengan Visi dan Misi Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015. Visi Pemerintah Kabupaten Bandung Tahun 2010 – 2015
Visi BAPPEDA Kabupaten Bandung tahun 2010 – 2015
“Mewujudkan Kabupaten Bandung yang maju, Mandiri dan Berdaya Saing, Melalui Tatakelola Pemerintahan Yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan Berlandaskan Religius Kultural dan Berwawasan Lingkungan”
“Mewujudkan Perencanaan Pembangunan yang Berkualitas dan Profesional”
27
Perencanaan dan Penetapan Kinerja
Misi 1. Meningkatkan Profesionalisme Birokrasi. 2. Meningkatkan Kualitas SDM (Pendidikan dan Kesehatan), memantapkan Kesalehan Sosial berlandaskan Iman dan Taqwa. 3. Memantapkan pemulihan Keseimbangan Lingkungan Pembangunan Berkelanjutan. 4. Menggali, menumbuhkembangkan dan melestarikan budaya sunda serta kearifan lokal lainnya. 5. Memantapkan Pembangunan Perdesaan. 6. Meningkatkan Ketersediaan dan kualitas Infrastruktur serta Keterpaduan pemanfaatan Tata Ruang Wilayah. 7. Meningkatkan partisipasi sektor swasta, pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan daya saing daerah.
Misi 1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) perencanaan yang Profesional 2. Meningkatkan Kualitas Produk Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan 3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas data dan informasi perencanaan pembangunan
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah BAPPEDA Kabupaten Bandung.
Tujuan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya Kualitas SDM Perencanaan yang profesional 2. Meningkatnya Kualitas produk Perencanaan dan evaluasi pembangunan 3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas data dan informasi perencanaan pembangunan Sasaran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya kemampuan pegawai di bidang perencanaan dan evaluasi. 2. Meningkatnya peralatan kerja dan perlengkapan perkantoran yang memadai. 3. Meningkatnya pemenuhan operasional perkantoran 4. Meningkatnya ketepatan waktu penyusunan dokumen perencanaan 5. Meningkatnya kesesuaian program/kegiatan yang direncanakan terhadap program/kegiatan yang disepakati dianggarkan 6. Meningkatnya capaian pelaksanaan tahapan evaluasi pembangunan 7. Meningkatnya kesesuaian pemanfaatan ruang terhadap rencana tata ruang wilayah 28
Perencanaan dan Penetapan Kinerja
8. Meningkatnya pelayanan perkantoran sesuai standar operasional prosedur berlaku 9. Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan 10. Meningkatnya jumlah jenis dan pemanfaatan data statistik daerah 11. Meningkatnya luasan data spasial/peta analog terkini 2.3. Rencana Kinerja dan Penetapan Kinerja Perencanaan Kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis, yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Penyusunan Rencana Kinerja dilaksanakan seiring dengan agenda penyusunan dari kebijakan anggaran serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu. Dokumen Rencana Kinerja memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan, Indikator Kinerja Sasaran, dan Rencana Capaiannya; Program, Kegiatan, serta Kelompok Indikator Kinerja dan Rencana Capaiannya. Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian sasaran yang telah ditetapkan. Penetapan Indikator Kinerja harus didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta data pendukung yang harus di organisasi. Berikut kami sampaikan Penetapan Kinerja yang akan dicapai pada tahun 2011 adalah: 1.
MISI I : Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) perencanaan yang Profesional Sasaran 1 Meningkatnya kemampuan pegawai di bidang perencanaan dan evaluasi Meningkatnya peralatan kerja dan perlengkapan perkantoran yang memadai. Meningkatnya pemenuhan operasional perkantoran
Indikator Kinerja Sasaran
Satuan
Target
2
3
4
Orang
10
%
20
%
20
Jumlah pegawai yang memiliki keahlian bidang perencanaan dan evaluasi Prosentase pemenuhan peralatan dan perlengkapan perkantoran Prosentase pemenuhan operasional perkantoran
29
Perencanaan dan Penetapan Kinerja
2.
MISI II : Meningkatkan Pembangunan.
Kualitas
Sasaran 1 Meningkatnya ketepatan waktu penyusunan dokumen perencanaan
3.
Produk
Perencanaan
Indikator Kinerja Sasaran
dan
Evaluasi
Satuan
Target
3
4
%
42,11
%
20
%
20
2 Prosentase ketepatan waktu penyusunan dokumen perencanaan
Meningkatnya kesesuaian program/kegiatan yang direncanakan terhadap program/kegiatan yang disepakati dianggarkan
Prosentase kesesuaian program/kegiatan yang direncanakan terhadap program/kegiatan yang disepakati dianggarkan
Meningkatnya capaian pelaksanaan tahapan evaluasi pembangunan Meningkatnya kesesuaian pemanfaatan ruang terhadap rencana tata ruang wilayah
Prosentase capaian pelaksanaan tahapan evaluasi pembangunan
Meningkatnya pelayanan perkantoran sesuai standar operasional prosedur berlaku
Prosentase pemenuhan administrasi perkantoran
Prosentase Implementasi pemanfaatan ruang terhadap Perda Tata ruang
10
%
pelayanan 20
%
MISI III : Meningkatkan kuantitas dan kualitas data dan informasi perencanaan pembangunan Sasaran 1 Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan
Indikator Kinerja Sasaran 2 Jumlah hasil penelitian dan pengembangan
Satuan
Target
3
4
Dok
1
30
Perencanaan dan Penetapan Kinerja Sasaran
Indikator Kinerja Sasaran
Satuan
Target
1
2 Prosentase pemanfaatan Data hasil penelitian dalam penunjang penyusunan perencanaan pembangunan daerah.
3
4
%
20
Jenis
6
%
13,63
%
20
Meningkatnya jumlah jenis dan pemanfaatan data statistik daerah
Jumlah dan jenis data statistik daerah Prosentase implementasi pemanfaatan produk data statistik daerah
Meningkatnya kelengkapan data spasial/peta digital dan analog
Prosentase pengolahan data spasial/peta analog
31
Akuntabilitas Kinerja
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menyampaikan pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja atau tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif organisasi secara transparan berkaitan dengan tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan sebagai penjabaran visi, misi, strategi organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau yang berwenang menerima pelaporan. BAPPEDA Kabupaten Bandung merupakan instansi pemerintah bagian dari organisasi Pemerintah Kabupaten Bandung yang memiliki tugas pokok di bidang Perencanaan Daerah. Dalam memberikan laporan pertangungjawaban atas tugas yang diberikan, BAPPEDA Kabupaten Bandung diwajibkan untuk membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang berpedoman peraturan yang berlaku. LAKIP BAPPEDA tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai tingkat Pencapaian Kinerja Bappeda yang telah dicapai maupun kegagalan pada periode/tahun tertentu. 3.1. Pengukuran Kinerja Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Bappeda Kabupaten Bandung disusun berdasarkan ketentuan yang diamanatkan dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masingmasing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam Renstra Bappeda 2010-2015 maupun Rencana Kerja (Renja) Tahun 2011. Berdasarkan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. 32
Akuntabilitas Kinerja
Pengukuran dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian (assessment) yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat, dan dampak. Penilaian tersebut tidak terlepas dari proses yang merupakan kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran atau proses penyusunan kebijakan/program/kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran dan tujuan. Pengukuran kinerja kegiatan di BAPPEDA Kabupaten Bandung telah menggunakan indikator kuantitatif, hal ini dilakukan supaya lebih terukur dan mudah dievaluasi. Penetapan indikator yang digunakan dalam setiap kegiatan disesuaikan dengan sifat kegiatan masing-masing, sehingga kegiatan-kegiatan tersebut dapat diukur pencapaiannya. 3.2. Kerangka Pengukuran Kinerja Mengacu pada ketentuan yang berlaku dalam Inpres No. 7 Tahun 1999, Keputusan Kepala LAN No. 239 IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Kinerja BAPPEDA Kabupaten Bandung diukur berdasarkan Tingkat Pencapaian Sasaran dan indikator sasaran. Untuk mengetahui gambaran mengenai Tingkat Pencapaian Sasaran dilakukan melalui media Rencana Kinerja yang dibandingkan dengan realisasinya. Pencapaian Sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target dengan Realisasi Indikator Sasaran melalui media formulir Pengukuran Kinerja. Kemudian atas hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis Untuk mempermudah interprestasi atas pencapaian sasaran dan program/kegiatan serta indikator makro diberlakukan nilai disertai makna dari nilai tersebut yaitu: > 85 s.d. 100 = Memuaskan > 75 s.d. <85 = Sa ngat Baik > 65 s.d 75 = Baik > 50 s.d 65 = Cukup Baik > 30 s.d 50 = Agak Kurang 0 s.d 30 = Kurang Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.
33
Akuntabilitas Kinerja
Indikator Kinerja Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau kualitatif untuk masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat, dan/atau dampak yang menggambarkan tingkat capaian kinerja suatu program atau kegiatan. Indikator Sasaran Indikator Sasaran adalah alat ukur spesifik yang menggambarkan target atau hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan yang dapat menunjukkan secara signifikan mengenai keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran. Indikator Sasaran dilengkapi dengan target kuantitatif dan satuannya untuk mempermudah pengukuran pencapaian sasaran.
3.3. Evaluasi Pencapaian Sasaran dan Pengukuran Kinerja Secara umum Bappeda Kabupaten Bandung telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra Bappeda Kabupaten Bandung tahun 2010 – 2015 yang memiliki indikator sasaran sebanyak 13 (tiga belas) indikator sasaran terdiri dari 3 indikator untuk Misi 1, 5 indikator untuk Misi 2 dan 5 indikator untuk Misi 3. Adapun pencapaian kinerja sasaran dirinci dalam matrik sebagai berikut: Tabel. 3.1 Ketercapaian Indikator Sasaran Terhadap Target Tahun 2011 No.
Sasaran
Jumlah Indikator
Ketercapaian Target
Keterangan
Misi 1: Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) perencanaan yang Profesional 1.
Meningkatnya kemampuan pegawai di bidang perencanaan dan evaluasi
1
1 Indikator mencapai target
2.
Meningkatnya peralatan kerja dan perlengkapan perkantoran yang memadai.
1
1 Indikator mencapai target
3.
Meningkatnya pemenuhan operasional perkantoran
1
1 Indikator mencapai target
Misi 2: Meningkatkan Kualitas Produk Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan 4.
Meningkatnya ketepatan waktu penyusunan dokumen perencanaan
1
1 Indikator mencapai target
34
Akuntabilitas Kinerja
Jumlah Indikator
Ketercapaian Target
No.
Sasaran
5.
Meningkatnya kesesuaian program/kegiatan yang direncanakan terhadap program/kegiatan yang disepakati dianggarkan Meningkatnya capaian pelaksanaan tahapan evaluasi pembangunan
1
1 Indikator mencapai target
1
1 Indikator mencapai target
7.
Meningkatnya kesesuaian pemanfaatan ruang terhadap rencana tata ruang wilayah
1
1 Indikator mencapai target
7.
Meningkatnya pelayanan perkantoran sesuai standar operasional prosedur berlaku
1
1 Indikator mencapai target
6.
Keterangan
Misi 3: Meningkatkan kuantitas dan kualitas data dan informasi perencanaan pembangunan 9.
Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan
2
2 Indikator Mencapai target
10.
Meningkatnya jumlah jenis dan pemanfaatan data statistik daerah
2
2 Indikator Mencapai target
11.
Meningkatnya luasan data spasial/peta analog terkini
1
1 Indikator Mencapai target
Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2011 yang membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran adalah sebagai berikut:
35
Akuntabilitas Kinerja
Sasaran 1: Meningkatnya kemampuan pegawai di bidang perencanaan dan evaluasi. Pencapaian sasaran 1 dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.2 Evaluasi Pencapaian Sasaran 1 Meningkatnya kemampuan pegawai di bidang perencanaan dan evaluasi.
No 1
Indikator Sasaran Satuan Jumlah pegawai yang memiliki keahlian bidang perencanaan dan evaluasi
Orang
Target
Realisasi
Capaian Kinerja thn 2011 (%)
10
10
100
Tahun 2011
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja 100% atau bermakna memuaskan. Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam Renstra dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.3 Realisasi akumulasi capaian sasaran 1 Meningkatnya kemampuan pegawai di bidang perencanaan dan evaluasi.
No
Indikator Sasaran
Satuan
Realisasi akumulasi s.d tahun 2011
Rencana sesuai dengan Renstra Tahun 2015
Persentase Capaian Kinerja (%)
1
Jumlah pegawai yang memiliki keahlian bidang perencanaan dan evaluasi
Orang
10
50
20
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi tahun 2011 dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015 menunjukkan angka yang positif, capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-1 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100%.
36
Akuntabilitas Kinerja
Sasaran 2: Meningkatnya peralatan kerja dan perlengkapan perkantoran yang memadai. Pencapaian sasaran 2 dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.4 Evaluasi Pencapaian Sasaran 2 Meningkatnya peralatan kerja dan perlengkapan perkantoran yang memadai
No 1
Indikator Sasaran Satuan Prosentase pemenuhan peralatan dan perlengkapan perkantoran
%
Target
Realisasi
Capaian Kinerja thn 2011 (%)
20
20
100
Tahun 2011
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja 100% atau bermakna memuaskan. Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam Renstra dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.5 Realisasi akumulasi capaian sasaran 2 Meningkatnya peralatan kerja dan perlengkapan perkantoran yang memadai
No 1
Indikator Sasaran Prosentase pemenuhan peralatan dan perlengkapan perkantoran
Satuan
Realisasi akumulasi s.d tahun 2011
Rencana sesuai dengan Renstra Tahun 2015
Persentase Capaian Kinerja (%)
%
10
100
10
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi tahun 2011 dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015 menunjukkan angka yang positif, capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-1 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100%.
37
Akuntabilitas Kinerja
Sasaran 3: Meningkatnya pemenuhan operasional perkantoran Pencapaian sasaran 3 dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.6 Evaluasi Pencapaian Sasaran 3 Meningkatnya pemenuhan operasional perkantoran Capaian Kinerja Satuan thn 2011 Target Realisasi (%) Tahun 2011
No 1
Indikator Sasaran Prosentase pemenuhan operasional perkantoran
%
20
20
100
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja 100% atau bermakna memuaskan. Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam Renstra dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.7 Realisasi akumulasi capaian sasaran 3 Meningkatnya pemenuhan operasional perkantoran
No
Indikator Sasaran
1
Prosentase pemenuhan operasional perkantoran pembangunan daerah.
Satuan
Realisasi akumulasi s.d tahun 2011
Rencana sesuai dengan Renstra Tahun 2015
Persentase Capaian Kinerja (%)
%
20
100
20
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2011 dibandingkan dengan rencana akhir R e n s t r a pada tahun 2015 menunjukkan angka yang positif. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-1 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan pada tahun ke-2 akan mampu mencapai angka 100%.
38
Akuntabilitas Kinerja
Sasaran 4: Meningkatnya ketepatan waktu penyusunan dokumen perencanaan Pencapaian sasaran 4 dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.8 Evaluasi Pencapaian Sasaran 4 Meningkatnya ketepatan waktu penyusunan dokumen perencanaan Capaian Kinerja Satuan thn 2011 Target Realisasi (%) Tahun 2011
No
Indikator Sasaran
1
Prosentase ketepatan waktu penyusunan dokumen perencanaan
%
42,11
42,11
100
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja 100% atau bermakna memuaskan. Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam Renstra dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.9 Evaluasi Pencapaian Sasaran 4 Meningkatnya ketepatan waktu penyusunan dokumen perencanaan
No 1
Indikator Sasaran Prosentase ketepatan waktu penyusunan dokumen perencanaan
Satuan
Realisasi akumulasi s.d tahun 2011
Rencana sesuai dengan Renstra Tahun 2015
Persentase Capaian Kinerja (%)
%
42,11
100
42,11
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2011 dibandingkan dengan rencana akhir R e n s t r a pada tahun 2015 menunjukkan angka yang positif. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-1 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan pada tahun ke-2 akan mampu mencapai angka 100%.
39
Akuntabilitas Kinerja
Sasaran 5: Meningkatnya kesesuaian program/kegiatan yang direncanakan terhadap program/kegiatan yang disepakati dianggarkan Pencapaian sasaran 5 dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.10 Evaluasi Pencapaian Sasaran 5 Meningkatnya kesesuaian program/kegiatan yang direncanakan terhadap program/kegiatan yang disepakati dianggarkan Capaian Kinerja Satuan thn 2011 Target Realisasi (%) Tahun 2011
No
Indikator Sasaran
1
Prosentase kesesuaian program/kegiatan yang direncanakan terhadap program/kegiatan yang disepakati dianggarkan
%
20
20
100
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja sebesar 100 % atau bermakna memuaskan, dengan output: a. Tersedianya dokumen perencanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Bandung Tahun 2005 - 2025 b. Tersedianya Dokumen Perencanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2010-2015 c. Tersedianya dokumen perencanaan tahunan, yaitu : Perbup RKPD Tahun 2012 KUA Tahun 2012, PPAS Tahun 2012, KUA/PPAS Perubahan 2011 dan Perbup RKPD Perubahan Tahun 2011. d. Tersedianya Dokumen SMM ISO 9001: 2008 e. Tersedianya Rancangan Awal RKPD Tahun 2012
40
Akuntabilitas Kinerja
Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam Renstra dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.11 Evaluasi Pencapaian Sasaran 5 Meningkatnya kesesuaian program/kegiatan yang direncanakan terhadap program/kegiatan yang disepakati dianggarkan
No 1
Indikator Sasaran Prosentase kesesuaian program/kegiatan yang direncanakan terhadap program/kegiatan yang disepakati dianggarkan
Satuan
Realisasi akumulasi s.d tahun 2011
Rencana sesuai dengan Renstra Tahun 2015
Persentase Capaian Kinerja (%)
%
20
100
20
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2011 dibandingkan dengan rencana akhir R e n s t r a pada tahun 2015 menunjukkan angka yang positif. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-1 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan pada tahun ke-2 akan mampu mencapai angka 100%. Sasaran 6: Meningkatnya capaian pelaksanaan tahapan evaluasi pembangunan Pencapaian sasaran 6 dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.12 Evaluasi Pencapaian Sasaran 6 Meningkatnya capaian pelaksanaan tahapan evaluasi pembangunan Capaian Kinerja Satuan thn 2011 Target Realisasi (%) Tahun 2011
No
1
Indikator Sasaran Prosentase capaian pelaksanaan tahapan evaluasi pembangunan
%
20
20
100
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja 100% atau bermakna memuaskan 41
Akuntabilitas Kinerja
Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam Renstra dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.13 Evaluasi Pencapaian Sasaran 6 Meningkatnya kesesuaian program/kegiatan yang direncanakan terhadap program/kegiatan yang disepakati dianggarkan
No
Indikator Sasaran
Satuan
Realisasi akumulasi s.d tahun 2011
Rencana sesuai dengan Renstra Tahun 2015
Persentase Capaian Kinerja (%)
1
Prosentase Implementasi pemanfaatan ruang terhadap Perda Tata ruang disepakati dianggarkan
%
20
100
20
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2011 dibandingkan dengan rencana akhir R e n s t r a pada tahun 2015 menunjukkan angka yang positif. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-1 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan pada tahun ke-2 akan mampu mencapai angka 100%. Sasaran 7: Meningkatnya kesesuaian pemanfaatan ruang terhadap rencana tata ruang wilayah Pencapaian sasaran 7 dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.14 Evaluasi Pencapaian Sasaran 7 Meningkatnya kesesuaian pemanfaatan ruang terhadap rencana tata ruang wilayah Capaian Kinerja Satuan thn 2011 Target Realisasi (%) Tahun 2011
No
1
Indikator Sasaran Prosentase Implementasi pemanfaatan ruang terhadap Perda Tata ruang
%
10
10
100
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja 42
Akuntabilitas Kinerja
sebesar 100% atau bermakna m e m u a s k a n . Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam Renstra dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.15 Evaluasi Pencapaian Sasaran 7 Meningkatnya kesesuaian program/kegiatan yang direncanakan terhadap program/kegiatan yang disepakati dianggarkan
No
Indikator Sasaran
Satuan
Realisasi akumulasi s.d tahun 2011
Rencana sesuai dengan Renstra Tahun 2015
Persentase Capaian Kinerja (%)
1
Prosentase Implementasi pemanfaatan ruang terhadap Perda Tata ruang disepakati dianggarkan
%
10
100
10
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2011 dibandingkan dengan rencana akhir R e n s t r a pada tahun 2015 menunjukkan angka yang positif. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-1 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan pada tahun ke-2 akan mampu mencapai angka 100%. Sasaran 8: Meningkatnya pelayanan perkantoran sesuai standar operasional prosedur berlaku Pencapaian sasaran 8 dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.16 Evaluasi Pencapaian Sasaran 8 Meningkatnya pelayanan perkantoran sesuai standar operasional prosedur berlaku Capaian Kinerja Satuan thn 2011 Target Realisasi (%) Tahun 2011
No
Indikator Sasaran
1
Prosentase pemenuhan pelayanan administrasi perkantoran
%
20
19,96
99,80
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja 99,80% atau bermakna memuaskan 43
Akuntabilitas Kinerja
Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam Renstra dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.17 Evaluasi Pencapaian Sasaran 8 Meningkatnya pelayanan perkantoran sesuai standar operasional prosedur berlaku
No 1
Indikator Sasaran Prosentase pemenuhan pelayanan administrasi perkantoran
Satuan
Realisasi akumulasi s.d tahun 2011
Rencana sesuai dengan Renstra Tahun 2015
Persentase Capaian Kinerja (%)
%
19,96
100
19,96
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2011 dibandingkan dengan rencana akhir R e n s t r a pada tahun 2015 menunjukkan angka yang positif. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-1 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan pada tahun ke-2 akan mampu mencapai angka 100%. Sasaran 9: Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan Pencapaian sasaran 8 dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.18 Evaluasi Pencapaian Sasaran 9 Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan Capaian Kinerja Satuan thn 2011 Target Realisasi (%) Tahun 2011
No
Indikator Sasaran
1
Jumlah hasil penelitian dan pengembangan
2
Prosentase pemanfaatan Data hasil penelitian dalam penunjang penyusunan perencanaan pembangunan daerah.
Dok
1
1
100
%
20
20
100
44
Akuntabilitas Kinerja
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari 2 (dua) indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja sebesar 100% atau bermakna memuaskan Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam Renstra dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.19 Evaluasi Pencapaian Sasaran 9 Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan
No
1
2
Indikator Sasaran
Jumlah hasil penelitian dan pengembangan Prosentase pemanfaatan Data hasil penelitian dalam penunjang penyusunan perencanaan pembangunan daerah.
Satuan
Realisasi akumulasi s.d tahun 2011
Rencana sesuai dengan Renstra Tahun 2015
Persentase Capaian Kinerja (%)
Dok
1
5
20
%
20
100
20
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2011 dibandingkan dengan rencana akhir R e n s t r a pada tahun 2015 menunjukkan angka yang positif. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-1 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan pada tahun ke-2 akan mampu mencapai angka 100%. Sasaran 10: Meningkatnya jumlah jenis dan pemanfaatan data statistik daerah Pencapaian sasaran 9 dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.20 Evaluasi Pencapaian Sasaran 10 Meningkatnya jumlah jenis dan pemanfaatan data statistik daerah Indikator Sasaran No
1
Jumlah dan jenis data statistik daerah
Capaian Kinerja Satuan thn 2011 Target Realisasi (%) Tahun 2011
Jenis
6
6
100
45
Akuntabilitas Kinerja
Indikator Sasaran No
2
Prosentase implementasi pemanfaatan produk data statistik daerah
Capaian Kinerja Satuan thn 2011 Target Realisasi (%) Tahun 2011
%
13,63
13,63
100
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari 2 (dua) indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja sebesar 100% atau bermakna memuaskan Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam Renstra dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.21 Evaluasi Pencapaian Sasaran 10 Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan
No
1
2
Indikator Sasaran
Jumlah dan jenis data statistik daerah Prosentase implementasi pemanfaatan produk data statistik daerah
Satuan
Realisasi akumulasi s.d tahun 2011
Rencana sesuai dengan Renstra Tahun 2015
Persentase Capaian Kinerja (%)
Jenis
6
44
13,63
%
13,63
100
13,63
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2011 dibandingkan dengan rencana akhir R e n s t r a pada tahun 2015 menunjukkan angka yang positif. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-1 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan pada tahun ke-2 akan mampu mencapai angka 100%.
46
Akuntabilitas Kinerja
Sasaran 11: Meningkatnya kelengkapan data spasial/peta digital dan analog Pencapaian sasaran 11 dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.22 Evaluasi Pencapaian Sasaran 11 Meningkatnya kelengkapan data spasial/peta digital dan analog Indikator Sasaran No
1
Prosentase pengolahan data spasial/peta analog
Capaian Kinerja Satuan thn 2011 Target Realisasi (%) Tahun 2011
%
20
20
100
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja sebesar 100% atau bermakna memuaskan Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam Renstra dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.23 Evaluasi Pencapaian Sasaran 11 Meningkatnya kelengkapan data spasial/peta digital dan analog
No
1
Indikator Sasaran
Prosentase pengolahan data spasial/peta analog
Satuan
Realisasi akumulasi s.d tahun 2011
Rencana sesuai dengan Renstra Tahun 2015
Persentase Capaian Kinerja (%)
%
20
100
20
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2011 dibandingkan dengan rencana akhir R e n s t r a pada tahun 2015 menunjukkan angka yang positif. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-1 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan pada tahun ke-2 akan mampu mencapai angka 100%.
47
Akuntabilitas Kinerja
3.4. Akuntabilitas Keuangan Selain dilihat dari pengukuran kinerja sasaran dan pengukuran kinerja kegiatan, akuntabilitas juga dapat dilihat dari akuntabilitas keuangannya, yang merupakan bagian dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (LAKIP). Akuntabilitas keuangan Bappeda Kabupaten Bandung diuraikan sebagai berikut A. Ikhtisar realisasi pencapaian terget kinerja keuangan Pada tahun anggaran 2011, BAPPEDA Kabupaten Bandung dialokasikan anggaran sebesar Rp.9.912.787.311,00. Anggaran tersebut terdiri atas Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.3.229.056.711,00 dan Belanja Langsung sebesar Rp.6.683.730.600,00,B. Analisis selisih anggaran BAPPEDA T.A 2011 Belanja Tidak Langsung adalah belanja pegawai yang terdiri atas gaji dan tunjangan serta tambahan penghasilan PNS. Dalam pencap aian kinerja keuangan terjadi selisih lebih terhadap pelaksanaan belanja tersebut dimana antara anggaran yang tersedia lebih besar daripada belanja yang dibutuhkan. Selisih kelebihan tersebut dapat dilihat pada analisis selisih berikut: Anggaran Belanja Tidak Langsung Rp. 3.229.056.711, Realisasi Belanja Tidak Langsung Rp. 3.112.195.839,Selisih Anggaran Rp. 116.860.872,
Belanja Langsung terdiri atas belanja pegawai, belanja barang dan jasa serta belanja modal yang merupakan komponen belanja suatu program/kegiatan yang terjadi pada tahun anggaran bersangkutan. Pada tahun anggaran 2011, Bappeda Kabupaten Bandung melaksanakan 5 Program dan 23 Kegiatan dan Belanja Langsung Urusan Wajib dan Pilihan sebesar, yang dijabarkan ke dalam 7 Program dan 11 Kegiatan. Untuk penjelasan lebih rinci dapat dilihat pada uraian di bawah ini:
48
Akuntabilitas Kinerja
Tabel. 3.24 Anggaran Dan Realisasi Belanja Tidak Langsung Dan Belanja Langsung BAPPEDA Tahun 2011
NO
KEGIATAN
JUMLAH DANA (Rp)
1
2
3
I
A. I
%
4
5
BELANJA TIDAK LANSUNG
3.229.056.711
3.112.195.839
96,38%
BELANJA PEGAWAI
3.229.056.711
3.112.195.839
96,38%
Gaji dan Tunjangan
2.394.773.000
2.334.021.404
97,46%
834.283.711
778.174.435
93,27%
6.683.730.600
6.316.932.999
94,51%
1.279.158.350
1.250.622.199
97,77%
788.076.350
765.234.657
97,10%
2.400.000
2.400.000
100,00%
Tambahan Penghasilan PNS
II
JUMLAH PENGELUARAN DANA (Rp)
BELANJA LANGSUNG BELANJA LANGSUNG YANG ADA DISETIAP SKPD Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1
Penyediaan Jasa Surat Menyurat
2
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
54.440.000
38.341.157
70,43%
3
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
45.000.000
45.000.000
100,00%
4
Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
45.000.000
45.000.000
100,00%
5
Penyediaan Alat Tulis Kantor
103.752.600
102.855.500
99,14%
6
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
38.636.250
38.393.200
99,37%
7
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
7.500.000
7.500.000
100,00%
8
Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
47.140.000
46.960.000
99,62%
9
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
3.000.000
3.000.000
100,00%
10
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
8.220.000
8.220.000
100,00%
11
Penyediaan Makanan dan Minuman
98.287.500
93.037.500
94,66%
12
Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah
199.450.000
199.289.800
99,92%
49
Akuntabilitas Kinerja
NO
KEGIATAN
JUMLAH DANA (Rp)
1
2
3
13
Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Dalam Daerah
14
Penunjang Peringatan Hari Besar Bersejarah
II
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1
JUMLAH PENGELUARAN DANA (Rp)
%
4
5
130.250.000
130.250.000
100,00%
5.000.000
4.987.500
99,75%
464.340.000
458.777.542
98,80%
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
100.400.000
99.711.542
99,31%
2
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
363.940.000
359.066.000
98,66%
III
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
26.742.000
26.610.000
99,51%
1
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
20.226.000
20.094.000
99,35%
2.510.000
2.510.000
100,00%
2.003.000
2.003.000
100,00%
2.003.000
2.003.000
100,00%
URUSAN WAJIB
5.404.572.250
5.066.310.800
93,74%
BELANJA LANGSUNG URUSAN PROGRAM
5.404.572.250
5.066.310.800
93,74%
549.638.500
518.683.500
94,37%
549.638.500
518.683.500
94,37%
313.142.500
307.242.500
98,12%
Penyusunan dan pengumpulan data informasi kebutuhan penyusunan dokumen perencanaan
313.142.500
307.242.500
98,12%
Program Kerja Sama Pembangunan
300.000.000
124.267.000
41,42%
125.000.000
124.267.000
99,41%
2 3 4
B
Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran Penyusunan Laporan Prognosis Realisasi Anggaran Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
Urusan Penataan Ruang Program Perencanaan Tata Ruang 1
Survey dan Pemetaan Perencanaan Pembangunan Program Pengembangan data/informasi
1
1
Koordinasi dalam pemecahan masalahmasalah Daerah
50
Akuntabilitas Kinerja
NO
KEGIATAN
JUMLAH DANA (Rp)
1
2
3
JUMLAH PENGELUARAN DANA (Rp)
%
4
5
Kajian Analisis Daftar Skala Prioritas (DSP) dalam Perencanaan Pembangunan
175.000.000
Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Besar
295.214.500
294.018.400
99,59%
0%
1
Koordinasi Penyelesaian Permasalahan Transportasi Perkotaan
89.840.000
89.490.000
99,61%
2
Koordinasi Penanggulangan dan penyelesaian Bencana Alam/Sosial
39.450.000
38.847.500
98,47%
3
Koordinasi Perencanaan Air Minum, Drainase dan Sanitasi Perkotaan
165.924.500
165.680.900
99,85%
1.573.848.000
1.461.537.000
92,86%
Urusan Perencanaan Pembangunan Program Perencanaan Pembangunan Daerah 1
Penetapan RPJPD
221.212.500
220.396.500
99,63%
2
Penyelenggaraan Musrenbang RPJMD
232.730.000
228.100.000
98,01%
3
Penetapan RPJMD
139.410.500
89.210.500
63,99%
4
Penyusunan Rancangan RKPD
48.386.000
48.308.000
99,84%
5
Penyelenggaraan Musrenbang RKPD
440.677.000
418.894.000
95,06%
6
Penetapan RKPD 2012
124.124.000
91.073.000
73,37%
7
Koordinasi Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati (LKPJ)
143.520.000
143.260.000
99,82%
8
Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
223.788.000
222.295.000
99,33%
932.650.000
926.723.100
99,36%
Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi 1
Penyusunan Perencanaan Pengembangan Ekonomi masyarakat
249.700.000
248.309.400
99,44%
2
Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi
288.250.000
287.120.000
99,61%
51
Akuntabilitas Kinerja
JUMLAH PENGELUARAN DANA (Rp)
%
4
5
NO
KEGIATAN
JUMLAH DANA (Rp)
1
2
3
3
Penyusunan Masterplan Penanggulangan Kemiskinan
144.700.000
143.644.600
99,27%
4
Dst (Pemetaan Industri Hasil Tembakau)
250.000.000
247.649.100
99,06%
Program Perencanaan Sosial Budaya
368.195.000
366.295.000
99,48%
Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Sosial dan Budaya
368.195.000
366.295.000
99,48%
193.867.500
190.428.300
98,23%
193.867.500
190.428.300
98,23%
878.016.250
877.116.000
99,90%
Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah
878.016.250
877.116.000
99,90%
1
Pengolahan, Updating dan Analisis Data dan Statistik Daerah
728.325.150
727.425.000
99,88%
2
Pengolahan, Updating dan Analisis Data PDRB
149.691.100
169.691.000
100,00%
9.912.787.311
9.429.128.838
95,12%
1
Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam 1
Koordinasi Perencanaan Pembangunan Prasarana Fisik dan Kewilayahan
Urusan Statistik
Total
o Analisa selisih anggaran Belanja Langsung yang ada di setiap SKPD adalah sebagai berikut: Anggaran Belanja Tidak Langsung Rp. 1.279.158.350, Realisasi Belanja Tidak Langsung Rp. 1.250.622.199,Selisih Anggaran Rp. 28.536.151 Dari analisa selisih belanja langsung tersebut diatas diperoleh selisih lebih anggaran sebesar Rp. 28.536.151,-
52
Akuntabilitas Kinerja
o Analisa selisih anggaran Belanja Langsung Urusan Program adalah sebagai berikut: Anggaran Belanja Tidak Langsung Rp. 5.404.572.250, Realisasi Belanja Tidak Langsung Rp. 5.066.310.800,Selisih Anggaran Rp. 338.261.450 Dari analisa selisih belanja langsung tersebut diatas diperoleh selisih lebih anggaran sebesar Rp. 338.261.450,o Analisa selisih total anggaran Bappeda tahun anggaran 2011 adalah sebagai berikut : Anggaran Bappeda TA 2011 Rp. 9.912.787.311, Realisasi Anggaran Bappeda TA 2011 Rp. 9.429.128.838,Selisih Lebih Anggaran Rp. 483.658.473,Dari analisa selisih total anggaran tersebut diatas diperoleh selisih lebih anggaran sebesar Rp. 483.658.473,-
53
Penutup
BAB IV PENUTUP Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi pemerintah sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, pada hakikatnya adalah proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik berdasarkan prinsipprinsip transparansi, akuntabilitas, partisipatif, adanya kepastian hukum, kesetaraan, efektif dan efisien. Prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan demikian merupakan landasan bagi penerapan kebijakan yang demokratis yang ditandai dengan menguatnya kontrol dari masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun 2011 ini merupakan perwujudan konkrit tingkat pencapaian kinerja (performing goverment) BAPPEDA Kabupaten Bandung. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 13 (tiga belas) indikator sasaran, disimpulkan bahwa: Pertama, Indikator sasaran pada Misi I terdiri atas 3 indikator sasaran dengan realisasi 3 indikator mencapai target. Kedua, Indikator sasaran pada Misi II berjumlah 5 indikator sasaran dengan realisasi 5 (lima) Indikator mencapai target. Ketiga, Indikator sasaran pada Misi III berjumlah 5 indikator sasaran dengan realisasi 5 (lima) indikator mencapai target yang ditetapkan Berdasarkan hasil evaluasi dan analisis terhadap 11 (sebelas) sasaran beserta indikatornya, pencapaian sasaran kinerja Bappeda Kabupaten Bandung menunjukkan h a s i l y a n g m e m u a s k a n . Dari pengukuran kinerja yang dilakukan, kinerja pelaksanaan kegiatan di BAPPEDA secara umum sudah mendekati sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Namun demikian, capaian kinerja tersebut tidak berarti bahwa pelaksanaan kegiatan tersebut sudah sempurna dilakukan. Peningkatan kinerja di BAPPEDA tetap harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas perencanaan dan kualitas pembangunan, sehingga visi BAPPEDA yang telah ditetapkan menjadi kenyataan.
54
LAMPIRAN 1 RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2010-2015 INSTANSI VISI
: :
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Mewujudkan Perencanaan Pembangunan yang Berkualitas dan Profesional
Misi 1
:
Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) perencanaan yang Profesional SASARAN
TUJUAN
INDIKATOR URAIAN Meningkatnya Kualitas SDM Meningkatnya kemampuan pegawai Jumlah pegawai yang memiliki Perencanaan yang di bidang perencanaan dan evaluasi. keahlian bidang perencanaan profesional dan evaluasi
Meningkatnya peralatan kerja dan perlengkapan perkantoran yang memadai.
Prosentase pemenuhan peralatan dan perlengkapan perkantoran
Target Satuan
2011
2012
2013
2014
2015
Orang
10
10
10
10
10
%
20
20
20
20
20
CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN Target Akhir KEBIJAKAN PROGRAM Renstra 50 Meningkatkan pendidikan Program Peningkatan Kapasitas dan pelatihan bagi SDM Sumber Daya Aparatur secara formal/non formal skala nasional dan internasional Program peningkatan disiplin aparatur 100
Meningkatkan penyediaan peralatan kerja dan perlengkapan perkantoran secara memadai dan mutakhir
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Meningkatnya pemenuhan operasional perkantoran
Prosentase pemenuhan operasional perkantoran
%
20
20
20
20
20
100
Meningkatkan penyediaan operasional perkantoran secara efektif dan efisien
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Meningkatkan Kualitas Produk Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan
Misi 2
:
Meningkatnya Kualitas produk Perencanaan dan evaluasi pembangunan
Meningkatnya ketepatan waktu Prosentase ketepatan waktu penyusunan dokumen perencanaan penyusunan dokumen perencanaan
%
42,11
10,53
21,05
10,53
15,79
100,00 Meningkatkan kepatuhan Program perencanaan terhadap regulasi pembangunan daerah penyusunan dokumen perencanaan pembangunan partisipatif
Program Perencanaan Tata Ruang Meningkatnya kesesuaian program/kegiatan yang direncanakan terhadap program/kegiatan yang disepakati dianggarkan
Prosentase kesesuaian program/kegiatan yang direncanakan terhadap program/kegiatan yang disepakati dianggarkan
%
20,00
20,00
20,00
20,00
20,00
100,00 Meningkatkan konsistensi perumusan perencanaan dan perumusan penganggaran dalam program/kegiatan pembangunan
Program perencanaan pembangunan daerah
Program perencanaan pembangunan ekonomi Program perencanaan sosial budaya Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam Page 1
KETERANGAN
Target
SASARAN
TUJUAN URAIAN
Satuan INDIKATOR
2011
2012
2013
2014
2015
Target Akhir Renstra
CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN KEBIJAKAN
KETERANGAN
PROGRAM Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota menengah dan besar Program Kerjasama Pembangunan
Meningkatnya capaian pelaksanaan Prosentase capaian tahapan evaluasi pembangunan pelaksanaan tahapan evaluasi pembangunan
%
20
20
20
20
20
100
Meningkatkan pelaksanaan Program perencanaan pengendalian, evaluasi dan pembangunan daerah pelaporan pembangunan.
Meningkatnya kesesuaian pemanfaatan ruang terhadap rencana tata ruang wilayah
Prosentase Implementasi pemanfaatan ruang terhadap Perda Tata ruang
%
10
10
20
30
30
100
Meningkatkan sinergitas Program Pemanfaatan Ruang perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang antar instansi dan stakeholder (masyarakat)
Meningkatnya pelayanan perkantoran sesuai standar operasional prosedur berlaku
Prosentase pemenuhan pelayanan administrasi perkantoran
%
20
20
20
20
20
100
Meningkatkan standar mutu Program Kerjasama pelayanan Pembangunan Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Misi 3
:
Meningkatkan kuantitas dan kualitas data dan informasi perencanaan pembangunan
Meningkatnya kuantitas dan Meningkatnya pemanfaatan hasil kualitas data dan informasi penelitian dan pengembangan perencanaan pembangunan
Jumlah hasil penelitian dan pengembangan Prosentase pemanfaatan Data hasil penelitian dalam penunjang penyusunan perencanaan pembangunan daerah.
Meningkatnya jumlah jenis dan pemanfaatan data statistik daerah
Meningkatnya kelengkapan data spasial/peta digital dan analog
Jumlah dan jenis data statistik daerah Prosentase implementasi pemanfaatan produk data statistik daerah Prosentase pengolahan data spasial/peta analog
Doc
1
1
1
1
1
5
%
20,00
20,00
20,00
20,00
20,00
100,00
Jenis
6
8
10
10
10
44
%
13,63
18,18
22,73
22,73
22,73
20,00
20,00
20,00
20,00
20,00
Page 2
Meningkatkan penerapan Program pengembangan hasil-hasil penelitian dan data/informasi pengembangan dalam perencanaan pembangunan
Meningkatkan kuantitas dan Program pengembangan kualitas data statistik data/informasi/statistik daerah 100,00 daerah bagi perencanaan pembangunan
100,00 Meningkatkan pemanfaatan Program Perencanaan Tata data spasial/peta analog Ruang terkini bagi perencanaan pembangunan
Bekerjasama dengan Instansi terkait
LAMPIRAN 2 Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun 2011 Program
Kegiatan 1 2 Program Pelayanan Administrasi Penyediaan jasa surat Perkantoran menyurat
Kegiatan Indikator Kinerja 3
Masukan: Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Keluaran: Terlaksananya pembuatan surat keluar dan penerimaan surat masuk Hasil: Terlayaninya pelaksanaan tugas masing-masing bidang dan kesekretariatan. Jumlah 1 Penyediaan jasa komunikasi, Masukan: Tersedianya Dana, SDM dan Bahan sumber daya air dan listrik Keluaran: - Tersedianya air minum - Tersedianya tenaga jasa perbaikan isntalasi listrik - Terselenggaranya komunikasi melalui telepon - Terselenggaranya komunikasi melalui internet
Penyediaan jasa kebersihan kantor
Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
Penyediaan alat tulis kantor
Hasil: Meningkatnya produktivitas kerja di lingkungan organisasi Jumlah 1 Masukan: Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Keluaran: - Tersedianya petugas - Tersedianya peralatan kebersihan. Hasil: Terpeliharanya kebersihan dalam dan luar kantor. Jumlah 2 Masukan: Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Keluaran: Tersedianya jasa servis peralatan kantor Tersedianya biaya pengadaan suku cadang (Printer, komputer dan jaringan). Hasil: Berfungsinya peralatan kerja dan tersedianya suku cadang operasional peralatan kerja. Jumlah 3 Masukan: Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Keluaran: Tersedianya alat tulis kantor Hasil: Page 1
Satuan 4
Rencana 5
Realisasi 6
Prosentase Pencapaian 7
Rp.
2.400.000,00
2.400.000,00
100,00
buah
4.250
4.102
96,52
bulan
12
12
100,00 98,84
Rp.
54.440.000,00
38.341.157,00
galon HOK
1056 70
1056 70
bulan
12
12
bulan
12
12
%
100
100
70,43
100,00
100,00 90,14
Rp.
45.000.000,00
45.000.000,00
100,00
HOK Jenis
24 44
24 44
100,00 100,00
%
100
100
100,00 100,00
Rp.
45.000.000,00
45.000.000,00
100,00
HOK bulan
12 12
12 12
100,00 100,00
%
100
100
100,00 100,00
Rp.
103.752.600,00
102.855.500,00
99,14
jenis
91
91
100,00
Penyediaan alat tulis kantor Program
Kegiatan 1 2 Program Pelayanan Administrasi Penyediaan jasa surat Perkantoran menyurat Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
Penyediaan makanan dan minuman
Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah
Kegiatan Indikator Kinerja 3 Terselenggaranya administrasi perkantoran Jumlah 4 Masukan: Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Keluaran: Tersedianya bahan cetakan Tersedianya hasil Penggandaan Hasil: Terselenggaranya administrasi kantor Jumlah 5 Masukan: Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Keluaran: Penyediaan Alat Listrik dan Elektronik Hasil: Berfungsinya peralatan listrik dan elektronik Jumlah 6 Masukan: Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Hasil: Tersedianya makanan dan minuman harian. Tersedianya makanan dan minuman rapat. Tersedianya makanan dan minuman tamu Keluaran: Meningkatnya kinerja karyawan/ti dan pelayanan tamu. Jumlah 7 Masukan: Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Keluaran: - Terlaksananya pengiriman pegawai mengikuti /memenuhi undangan tingkat provinsi, luar kabupaten dalam provinsi dan ibukota negara. '- Terlaksananya pengiriman pegawai mengikuti /memenuhi undangan di luar Provinsi Jawa Barat dan Ibukota Negara
Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi dalam daerah
Prosentase Pencapaian 7
Satuan 4
Rencana 5
Realisasi 6
%
100
100
Rp.
38.636.250,00
jenis lbr
24
%
100
100
100,00 99,84
Rp.
7.500.000,00
7.500.000,00
100,00
jenis
15
15
100,00
%
100
100
100,00 100,00
Rp.
98.287.500,00
93.037.500,00
94,66
Hok Hok Hok
4320 990 660
4320 990 660
100,00 100,00 100,00
%
100
100
100,00
100,00 99,71
38.393.200,00 24
110.000
110.000
99,37 100,00 100,00
98,93 Rp.
199.450.000,00
Hok
122
%
100
199.289.800
99,92
122
100,00
Hasil: Terlaksananya rapat koordinasi dan konsultasi di tingkat provinsi dan pusat. Jumlah 8 Masukan: Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Keluaran : Tersedianya biaya perjalan dinas dalam daerah.
Hok
239
239
100,00
Hasil : Terlaksananya rapat kordinasi di dalam daerah
%
100
100
100,00
Jumlah 9 Page 2
100
100,00 99,97
Rp.
130.250.000,00
130.250.000,00
100,00
100,00
Kegiatan Kegiatan Indikator Kinerja 1 2 3 Program Pelayanan Administrasi Penunjang Penyediaanperayaan jasa surathari-hari Masukan : Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Perkantoran menyurat besar Keluaran : Terlaksananya pelaksaaan hari besar nasional Hasil : Meningkatnya rasa nasionalisme dan dan kecintaan terhadap tanah air. Jumlah 10 Program
Program Pelayanan Administrasi Penyediaan Peralatan dan Perkantoran Perlengkapan Kantor
Satuan 4 Rp.
Rencana 5 5.000.000,00
Realisasi 6 4.987.500,00
Prosentase Pencapaian 7 99,75
Kali
5
5
100,00
%
100
100
100,00 99,92 98,85
Masukan: Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Keluaran: Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor Meningkatnya efektivitas kerja
Rp.
47.140.000,00
46.960.000,00
99,62
Paket
1
1
100,00
%
100
100
100,00 99,87
Rp.
3.000.000,00
3.000.000,00
100,00
paket
1
1
100
%
100
100
100,00
Jumlah 1 Program Pelayanan Administrasi Penyediaan peralatan rumah Masukan: Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Perkantoran tangga Keluaran: Tersedianya peralatan rumah tangga Hasil: Meningkatnya pelayanan rumah tangga perkantoran. Jumlah 1 Penyediaan bahan bacaan Masukan: Tersedianya Dana, SDM dan Bahan dan peraturan perundangKeluaran: undangan · Surat Kabar - Nasional - Regional - Lokal Hasil: Meningkatnya pengetahuan aparatur Jumlah 2 Pemeliharaan rutin/berkala Masukan: Tersedianya Dana, SDM dan Bahan gedung kantor Keluaran: Terpeliharanya secara rutin dan berkala gendung dan lingkungan kantor. Hasil: Terpeliharanya gedung kantor Jumlah 3 Pemeliharaan rutin/berkala Masukan: kendaraan dinas/operasional Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Keluaran: Pemeliharaan roda 4 Pemeliharaan roda 2 Page 3
100,00 Rp.
8.220.000,00
8.220.000,00
100,00
eks eks eks
365 365 730
365 365 730
100,00
%
100
100
Rp.
100.400.000,00
paket
1
1
100,00
%
100
100
100,00 99,77
Rp.
363.940.000,00
Unit unit
9 13
99.711.542,00
359.066.000,00
9 13
100,00 100,00 99,31
98,66
100,00
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional Program
Kegiatan 1 2 Program Pelayanan Administrasi Penyediaan jasa surat Perkantoran menyurat
Program peningkatan Penyusunan laporan capaian pengembangan sistem pelaporan kinerja dan ikhtisar realisasi capaian kinerja dan keuangan kinerja SKPD
Penyusunan laporan keuangan semesteran
Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran
Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
Program Perencanaan Tata Ruang
Rata-rata 3 Survey dan Pemetaan
Kegiatan Indikator Kinerja 3 Bahan Bakar Minyak STNK Hasil: Terpeliharanya kendaraan dinas/operasional Jumlah 4 Rata-rata
Rencana 5
Realisasi 6
liter unit
67200 22
54860 8
%
100
100
100,00 99,55 99,83
20.226.000,00
20.094.000,00
99,35
10 10 10 10
10 10 10 10
100,00
1
1
100,00
Masukan: Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Rp. Keluaran: Tersusunnya Laporan: LAKIP 2011 eks Laptah 2011 eks Renja 2013 eks RENSTRA 2011-2015 eks Hasil: Terinformasikannya laporan capaian kinerja dan tahun ikhtisar realisasi kegiatan Jumlah 1 Masukan: Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Rp. Keluaran: Tersusunnya laporan keuangan semesteran Dokumen Hasil: Terinformasikannya laporan keuangan tahun semesteran Jumlah 2 Masukan: Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Rp. Keluaran: Tersusunnya laporan prognosis realisasi Dokumen anggaran. Hasil: Terinformasikannya kinerja anggaran tahun Jumlah 3 Masukan: Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Rp. Keluaran: Tersusunnya laporan akhir tahun: Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Tahun 2011 Dok Neraca Tahun 2011 Dok Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) Tahun Dok 2011 Hasil: Terinformasikannya kinerja keuangan tahun Jumlah 4 Masukan: Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Keluaran: Page 4
Prosentase Pencapaian 100,00 7
Satuan 4
Rp.
99,78 2.510.000,00
2.510.000,00
100,00
2
2
100,00
1
1
100,00 100,00
2.003.000,00
2.003.000,00
100,00
2
2
100,00
1
1
100,00 100,00
2.003.000,00
2.003.000,00
100,00
1 1 1
1 1 1
1
1
100,00 100,00 99,95
549.638.500,00
518.683.500,00
94,37
100,00
Program Perencanaan Survey dan Pemetaan Program Tata Kegiatan Ruang 1 2 Program Pelayanan Administrasi Penyediaan jasa surat Perkantoran menyurat
Kegiatan Indikator Kinerja 3
Satuan 4
Data peta yang sudah bergeoreferensi Paket Hasil: Meningkatnya ketersediaan data spatial sebagai % bahan intepretasi dan data yang akurat untuk keperluan penataan ruang. Jumlah 1
Rencana 5
Realisasi 6
Prosentase Pencapaian 7
1
1
100,00
100
100
100,00
98,12 98,12
Rata-rata 1 Program Pengembangan Data Informasi
Program Kerjasama Pembangunan Daerah
Penyusunan dan Pengumpulan Data Informasi Kebutuhan Penyusunan Dokumen Perencanaan
Masukan:
Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Keluaran: Termanfaatkannya data informasi kebutuhan penyusunan dokumen perencanaan sebanyak 660 judul buku: - Ekonomi - Sosial - Fisik Hasil : Termanfaatkannya data penelitian dalam penunjang penyusunan perencanaan pembangunan daerah Jumlah 1
Rata-rata 2 Koordinasi Dalam Pemecahan Masukan: Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Masalah-masalah Daerah Keluaran: Terlaksananya perencanaan pembangunan dapat berjalan secara terintegrasi antara Pemerintah Provinsi Jawa barat dan Pemerintah kabupaten bandung melalui penerapan sistem Manajeman Mutu ISO 9001:2008 Hasil: · Dokumen SMM ISO 9001: 2008 · Sertifikasi Analysis Gap ISO 9001:2008 · Biaya koordinasi dan konsultasi/konsolidasi · Data indikator makro dan audio visual dalam media flash
Kajian Analisis Daftar Skala Prioritas (DSP) dalam Perencanaan Pembangunan
Jumlah 1 Masukan: Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Keluaran: Daftar Skala Prioritas Pembangunan yang Bermanfaat bagi Masyarakat kabupaten Bandung Hasil: Page 5
Rp.
313.142.500,00
307.242.500,00
98,12
Dokumen
1
1
100,00
buku buku buku
433 124 103
433 124 103
100,00
%
100
100
100,00
99,53 99,53 Rp.
125.000.000,00
124.267.000,00
Paket
1
1
99,41
100
%
100
100
100,00
99,80 Rp.
175.000.000,00
0,00
dok
1
0
1
0
0,00
0
Perencanaan Pembangunan
Program
Kegiatan 1 2 Program Pelayanan Administrasi Penyediaan jasa surat Perkantoran menyurat
Kegiatan Indikator Kinerja 3 · Proseeding · Jasa Konsultasi
Satuan 4
Rencana 5
Realisasi 6
Prosentase Pencapaian 7
%
100
0
0,00
Jumlah 2 Program Perencanan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Besar
Rata-rata 3 Koordinasi Penyelesaian Permasalahan Transportasi Perkotaan
0,00 49,90
Masukan: Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Keluaran: Keterpaduan perencanaan pembangunan prasarana fisik sektor transportasi Hasil: Terlaksananya koordinasi transportasi: · Rapat Koordinasi Dalam Daerah · Rapat Koordinasi Luar Daerah
Koordinasi Penanggulangan dan penyelesaian Bencana alam/Sosial
Jumlah 1 Masukan: Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Keluaran: Keterpaduan penanggulangan bencana Kabupaten Bandung
Rp.
89.840.000,00
89.490.000,00
99,61
Paket
1
1
100
%
100
100
100,00
99,87
di
Hasil: Terlaksananya koordinasi bencana: · Rapat Koordinasi Dalam Daerah · Rapat Koordinasi Luar Daerah Jumlah 2 Koordinasi Perencanaan Air Masukan: Minum, Drainase dan Sanitasi Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Keluaran: Perkotaan Keterpaduan perencanaan pembangunan prasarana fisik Hasil: Terlaksananya koordinasi air minum, drainase dan sanitasi perkotaan: · Rapat Koordinasi Dalam Daerah · Rapat Koordinasi Luar Daerah
Rp.
39.450.000,00
38.847.500,00
98,47
Paket
1
1
100
%
100
100
100,00
99,49 Rp.
165.924.500,00
165.680.900,00
99,85
Paket
1
1
100
%
100
100
100,00
Jumlah 3 Program perencanaan pembangunan daerah
Rata-rata 4 Penetapan RPJPD
Masukan: Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Keluaran: Tersusunnya Perda RPJPD Hasil : Terselenggaranya pembahasan, penetapan dan publikasi RPJPD (Perda RPJPD 2005-2025)
Jumlah 1 Penyelenggaraan Musrenbang Masukan: Tersedianya Dana, SDM dan Bahan RPJMD Keluaran:
Page 6
99,95 99,77 Rp.
221.212.500,00
220.396.500,00
99,63
Dok
1
1
100,00
%
100
100
100,00 99,88
Rp.
232.730.000,00
228.100.000,00
98,01
Kegiatan Penyelenggaraan Musrenbang Kegiatan Indikator Kinerja RPJMD 1 2 3 Program Pelayanan Administrasi Penyediaan jasa surat Tersedianya Dokumen Pembangunan Jangka Perkantoran menyurat Menengah yang sinergis antarsektor dan wilayah selama 5 tahun Hasil : - Terselenggaranya Musrenbang RPJMD '- Tersedianya Rancangan Awal RPJMD ' - Tersedianya Rancangan Akhir RPJMD Program
Penetapan RPJMD
Jumlah 2 Masukan: Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Keluaran: Terwujudnya sinergitas pembangunan antar sektor maupun wilayah dalam Peraturan Daerah Hasil : Tersusunnya Rancangan RPJMD 2010-2015 Tersedianya dokumen Perda RPJMD 2010-2015 Sosialisasi Perda RPJMD 2010-2015
Satuan 4
Rencana 5
Realisasi 6
Prosentase Pencapaian 7
Paket
1
1
100,00
%
100
100
100,00
99,34 Rp.
139.410.500,00
89.210.500,00
63,99
Paket
1
1
100,00
%
100
100
100,00
Jumlah 3 Penyusunan rancangan RKPD
Masukan : Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Rp. Keluaran : Tersedianya Dokumen Perencanaan Tahun 2012 Dokumen
Hasil : Tersedianya dokumen Rancangan Awal RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2012 Jumlah 4 Penyelenggaraan Musrenbang Masukan : Tersedianya Dana, SDM dan Bahan RKPD Keluaran : Terarahnya pembangunan daerah Tahun 2012 Hasil : - Terlaksananya Bintek Musrenbang kecamatan - Terlaksanakannya Musrenbang Kecamatan yang menghasilkan DSP Kecamatan - Terlaksananya Forum SKPD I dan II - Terlaksananya musrenbang RKPD Tahun 2011 -Tersedianya Perbup RKPD Tahun 2012
Penetapan RKPD
88,00
Jumlah 5 Masukan : Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Keluaran : Page 7
%
48.386.000,00
48.308.000,00
99,84
1
1
100,00
100
100
100,00 99,95
Rp. Paket %
440.677.000,00
418.894.000,00
95,06
1
1
100,00
100
100
100,00
98,35 Rp.
124.124.000,00
91.073.000,00
73,37
Penetapan RKPD Kegiatan 1 2 Program Pelayanan Administrasi Penyediaan jasa surat Perkantoran menyurat
Kegiatan Indikator Kinerja 3
Program
Koordinasi Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati (LKPJ)
Terarahnya pembangunan daerah Tahun 2012 Paket serta perubahan tahun 2011 Hasil : - Tersusunnya Perbup RKPD Tahun 2012 % -Tersusunnya Perbup Perubahan RKPD Tahun 2011 - Tersusunnya Dokumen RKUA Tahun 2012 - Tersusunnya KUA Perubahan Tahun 2011 - Tersusunnya Dokumen PPAS Tahun 2012 - Tersusunnya PPAS Perubahan Tahun 2011 - Tersosialisasikannya Permendagri 54/2010 kepada SKPD Jumlah 6 Masukan : Tersedianya Dana,SDM dan Bahan Keluaran : Tersedianya laporan dan data sebagai bahan Paket untuk meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah; diketahuinya tingkat pencapaian kinerja unit pelayanan instansi pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sebagai bahan evaluasi peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan diketahuinya tingkat inflasi Kabupaten Bandung. Hasil : - Tersusunnya LKPJ Bupati Bandung Tahun 2010 - Tersusunnya Nota Pengantar LKPJ Bupati Tahun 2010
Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana pembangunan daerah
Satuan 4
Jumlah 7 Masukan : Tersedianya Dana,SDM dan Bahan Keluaran : Tersedianya laporan dan data sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah bagi bidang perencana dan SKPD pelaksana kegiatan
%
Paket
Prosentase Pencapaian 7
Rencana 5
Realisasi 6
1
1
100
100
100,00
143.520.000
143.260.000
91,12 99,82
1
1
100,00
100,00
100
100
100,00
223.788.000
222.295.000
99,94 99,33
1
1 100,00
Hasil : • Tersusunnya laporan pembangunan per Kecamatan tahun 2011 • Tersusunnya Laporan Triwulan (Laptri) pelaksanaan kegiatan pembangunan Tahun 2011 Tersusunnya laporan hasil monitoring pelaksanaan kegiatan pembangunan tahun 2011 • Tersusunnya laporan evaluasi Pembangunan • Perangkat e-monev Page 8
%
100
100
100,00
Program
Kegiatan 1 2 Program Pelayanan Administrasi Penyediaan jasa surat Perkantoran menyurat Rata-rata 5 Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
Penyusunan Perencanaan
Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi
Kegiatan Indikator Kinerja 3
Pemetaan Industri Hasil tembakau
Masukan: Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Keluaran: Meningkatnya keterpaduan perencanaan pembangunan perekonomian. Hasil: Tersusunnya grand design pengembangan ekonomi masyarakat berbasis pedesaaan Jumlah 1 Masukan: Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Keluaran: Meningkatnya keterpaduan perencanaan pembangunan perekonomian.
Jumlah 2 Masukan: Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Keluaran: Tersedianya Dokumen Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Hasil: Terlaksananya Revisi SPKD dan tersusunnya RPJM Penanggulangan Kemiskinan Daerah kabupaten Bandung Jumlah 3 Masukan: Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Keluaran: Meningkatnya keterpaduan perencanaan pembangunan perekonomian pada komoditas tembakau Hasil: Tersusunnya dokumen pemetaan industri hasil tembakau Jumlah 4
Program Perencanaan Sosial Budaya
Rata-rata 6 Koordinasi perencanaan pembangunan bidang sosial dan budaya
Rencana 5
Realisasi 6
Jumlah 8
Hasil: Terlaksananya Koordinasi perencanaan pembangunan ekonomi daerah, serta semakin terarah dan terpadunya program kegiatan pembangunan di Kabupaten Bandung.
Penyusunan Masterplan Penanggulangan Kemiskinan
Satuan 4
Masukan: Tersedianya Dana,SDM dan Bahan. Keluaran: Page 9
Prosentase Pencapaian 7 99,78 97,04
Rp.
249.700.000,00
248.309.400
99,44
Paket
1
1
100
%
100
100
100,00 99,81
Rp.
288.250.000,00
287.120.000
99,61
Paket
1
1
100
%
100
100
100,00
99,87 Rp.
144.700.000,00
143.644.600
99,27
Paket
1
1
100
%
100
100
100,00
99,76 Rp.
250.000.000,00
247.649.100
99,06
Paket
1
1
100
%
100
100
100,00 99,69 99,78
Rp.
368.195.000,00
366.295.000,00
99,48
Program Perencanaan Program Sosial Budaya 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Koordinasi perencanaan Kegiatan pembangunan bidang sosial dan budaya 2 Penyediaan jasa surat menyurat
Kegiatan Indikator Kinerja 3 Tersedianya dokumen Indikator Program kegiatan SKPD Wilayah dan terpadunya program kegiatan sebagai bahan perencanaan pembangunan lingkup Bidang Pemerintahan dan Kesra Hasil : • Meningkatnya keterpaduan dan semakin terarah dan terpadunya program kegiatan pembangunan serta tersusunnya indikator program kegiatan SKPD wilayah di Kab. Bandung: '- Rapat Koordinasi Dalam Daerah '- Rapat Koordinasi Luar Daerah
Satuan 4
Rencana 5
Realisasi 6
Prosentase Pencapaian 7
Paket
1
1
100,00
%
100
100
100,00
Jumlah 1 Rata-rata 7 Program Perencanaan Prasarana Koordinasi Perencanaan Wilayah dan Sumberdaya Alam prasarana Fisik dan Kewilayahan
99,83 Masukan: Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Keluaran: Keterpaduan perencanaan pembangunan prasarana fisik dan kewilayahan Hasil: Terlaksananya koordinasi perencanaan perumahan, permukiman, kebersihan, penataan ruang , lingkungan hidup dan SDA: · Rapat Koordinasi Dalam Daerah · Rapat Koordinasi Luar Daerah Jumlah 1
Rata-rata 8 Program Pengembangan Pengolahan, Updating dan Masukan: Data/Informasi/Statistik Daerah Analisis Data Statistik Daerah Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Keluaran : Tersedianya data dan informasi yang akurat sebagai bahan penunjang perencanaan pembangunan bagi SKPD.
Pengolahan, Updating dan Analisis Data PDRB
99,83
Hasil : Tersusunnya data statistik Kabupaten Bandung meliputi : '- Indeks Pembangunan Manusia (IPM) '- Data Sosial Ekonomi Daerah (SUSEDA). '- Kabupaten Bandung Dalam Angka (KBDA). '- Indeks Harga Konsumen (IHK) '- Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) '- Eksekutif Summary Jumlah 1 Masukan: Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Keluaran : Page 10
Rp.
193.867.500,00
190.428.300,00
98,23
Paket
1
1
100
%
100
100
100,00
99,41 99,62 Rp.
728.325.150,00
727.425.000,00
Paket
1
1
%
100
100
99,88
100,00
99,70 Rp.
149.691.100,00
149.691.000,00
100,00
Pengolahan, Updating dan Kegiatan Analisis Data PDRB 1 2 Program Pelayanan Administrasi Penyediaan jasa surat Perkantoran menyurat
Kegiatan Indikator Kinerja 3
Program
Tersedianya data dan informasi yang akurat sebagai bahan penunjang perencanaan pembangunan bagi SKPD. Hasil : Tersusunya data statistik Kabupaten bandung meliputi : '- Produk Domestik Regional Bruto '- Eksekutif Summary Jumlah 2
Rata-rata 9 Jumlah Rata-rata kegiatan seluruh program
Satuan 4
Rencana 5
Realisasi 6
Paket
1
1
%
100
100
Prosentase Pencapaian 7
100,00
100,00 99,85
93,72
Page 11
LAMPIRAN 3 Pengukuran Kinerja Pencapaian Sasaran Rencana Strategis (RENSTRA) BAPPEDA Kabupaten Bandung Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2011
Sasaran 1 Meningkatnya kemampuan pegawai di bidang perencanaan dan evaluasi Meningkatnya peralatan kerja dan perlengkapan perkantoran yang memadai. Meningkatnya pemenuhan operasional perkantoran Meningkatnya ketepatan waktu penyusunan dokumen perencanaan Meningkatnya kesesuaian program/kegiatan yang direncanakan terhadap program/kegiatan yang disepakati dianggarkan Meningkatnya capaian pelaksanaan tahapan evaluasi pembangunan Meningkatnya kesesuaian pemanfaatan ruang terhadap rencana tata ruang wilayah Meningkatnya pelayanan perkantoran sesuai standar operasional prosedur berlaku
Indikator
Satuan
Rencana Tingkat Capaian (Target)
2 Jumlah pegawai yang memiliki keahlian bidang perencanaan dan evaluasi
3
4
5
Prosentase Pencapaian Rencana Tingkat Capaian 6
Orang
10
10
100,00
%
20,00
20,00
100,00
%
20,00
20,00
100,00
%
42,11
42,11
100,00
Prosentase kesesuaian program/kegiatan yang direncanakan terhadap program/kegiatan yang disepakati dianggarkan
%
20,00
20,00
100,00
Prosentase capaian pelaksanaan tahapan evaluasi pembangunan
%
20,00
20,00
100,00
Prosentase Implementasi pemanfaatan ruang terhadap Perda Tata ruang
%
10,00
10,00
100,00
Prosentase pemenuhan pelayanan administrasi perkantoran
%
20,00
19,96
99,80
Prosentase pemenuhan peralatan dan perlengkapan perkantoran Prosentase pemenuhan operasional perkantoran Prosentase ketepatan waktu penyusunan dokumen perencanaan
Realisasi
Ket 7
Sasaran
Indikator
1 2 Meningkatnya pemanfaatan hasil Jumlah hasil penelitian dan pengembangan penelitian dan pengembangan
Meningkatnya jumlah jenis dan pemanfaatan data statistik daerah
Meningkatnya luasan data spasial/peta analog terkini
Prosentase pemanfaatan Data hasil penelitian dalam penunjang penyusunan perencanaan pembangunan daerah. Jumlah dan jenis data statistik daerah
Prosentase implementasi pemanfaatan produk data statistik daerah Jumlah luasan data spasial/peta analog terkini Rata-rata
Satuan
Rencana Tingkat Capaian (Target)
Realisasi
3
4
5
Prosentase Pencapaian Rencana Tingkat Capaian 6
Dok
1
1
100,00
%
20,00
20,00
100,00
Jenis
6
6
100,00
%
13,63
13,63
100,00
%
20,00
20,00
100,00
%
99,98
Ket 7