KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat yang diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan Rencana Kerja Satuan Perangkat Daerah (Renja SKPD) sebagai amanat Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Renja SKPD Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor merupakan hasil kompilasi musrenbang tingkat kecamatan, forum SKPD dan musrenbang Kabupaten Bogor serta disinergikan dengan target kinerja dalam Renstra Dinas Pertanian dan Kehutanan untuk tahun anggaran yang berkenaan. Dengan tersusunnya Renja SKPD ini, mudah-mudahan dapat dijadikan sebagai pedoman oleh semua pihak yang terkait dengan pembangunan pertanian dan kehutanan dalam rangka mewujudkan revitalisasi pertanian dan pembangunan perdesaan pada tahun 2013. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya Renja ini.
KEPALA DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN Pertanian dan Kehutanan KABUPATEN BOGOR
ZAIRIN,MP MP Ir.Ir. H.H.M M. ZAIRIN, Pembina Utama Muda Pembina Tk I NIP. 196407151992031009 NIP. 196407151992031009
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun Anggaran 2013
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI . ...........................................................................
ii
DAFTAR TABEL .......................................................................
iii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................
iv
I.
II.
PENDAHULUAN ...............................................................
1
1.1
Latar Belakang .......................................................
1
1.2
Landasan Hukum ...................................................
3
1.3
Maksud dan Tujuan ................................................
4
1.4
Sistematika Penulisan.............................................
4
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU ....
6
2.1
Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD ...........................................
6
2.2
Analisis Kinerja Pelayanan SKPD ............................
26
2.3
Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD ....................................................
28
2.4
Review terhadap Rancangan Awal RKPD .................
28
2.5
Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat .............................................................
29
III. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN ..............
58
3.1
Telaahan terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi .................................................................
58
3.2
Tujuan dan Sasaran Renja SKPD ............................
63
3.3
Program dan Kegiatan .............................................
66
IV. PENUTUP .........................................................................
53
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun Anggaran 2013
ii
DAFTAR TABEL 2.1. Rekapitulasi Evaluasi hasil Pelaksanaan Renja
10
SKPD Tahun 2012 DAN Pencapaian Renstra SKPD s/d Tahun 2013 Kabupaten Bogor 2.2. Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Dinas
30
Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor 2.3. Review terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun
31
2014 Kabupaten Bogor 2.4. Rumusan Kebutuhan Program dan Kegiatan
44
Tahun 2014 Hasil Review terhadap Rancangan Awal RKPD Kabupaten Bogor 2.5.
Usulan
Program
dan
Kegiatan
dari
para
50
Pemangku Kepentingan Tahun 2014 Kabupaten Bogor 3.1.
Identifikasi Kebijakan Nasional Dan Provinsi
68
Dinas Pertanian Dan Kehutanan Kabupaten Bogor Tahun 2014 3.2. Rumusan Rencana Program Dan Kegiatan Skpd Tahun 2014 Dan Prakiraan Maju Tahun 2015 Kabupaten Bogor Tahun 2014
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun Anggaran 2013
iii
DAFTAR GAMBAR Alur Pikir dan Tahapan Penyusunan Renja
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun Anggaran 2013
2
iv
I–1
LAMPIRAN
KEPUTUSAN BUPATI BOGOR: NOMOR : : TANGGAL :
RENCANA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KANBUPATEN BOGOR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan daerah, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menyusun Rencana Kerja (Renja) yang mengacu pada Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), Rencana Strategis (Renstra) SKPD, hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan periode sebelumnya, masalah yang dihadapi, dan usulan program serta kegiatan kebijakan,
yang
berasal
program
dilaksanakan
dari
dan
langsung
masyarakat.
kegiatan
oleh
Renja
SKPD
pembangunan,
pemerintah
daerah
memuat
baik
yang
maupun
yang
ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Penyusunan Renja Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2014
sedikit
berbeda
dengan
penyusunan
Renja
tahun-tahun
sebelumnya, dimana Renja tahun 2014 belum memiliki acuan Renstra terbaru, karena telah berakhirnya masa berlaku Renstra periode tahun 2008-2013 seiring dengan berakhirnya masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati periode tahun 2008-2013. Mengingat dokumen RKPD tahun 2014 yang diacu dalam penyusunan Renja masih mengacu pada RPJMD tahun 2008-2013, maka sebagai konsekuensi dari hal tersebut, Renstra Dinas Pertanian dan Kehutanan tahun 2008-2013 masih tetap diacu dalam penyususnan Renja tahun 2014. Dokumen Renja Dinas Pertanian dan Kehutanan tahun 2014 akan dijadikan landasan awal dalam penyusunan Renstra Dinas Pertanian dan Kehutanan periode tahun 2013-2018. Disamping itu, Renja Dinas Pertanian dan Kehutanan harus terintegrasi dengan prioritas dan fokus pembangunan daerah tahun 2014, bersinergi dengan prioritas pembangunan nasional dan Provinsi Jawa Barat,
I–2
serta harus menjadikan Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagai acuan dalam pelaksanaan program dan kegiatan di lingkup Dinas Pertanian dan Kehutanan. Renja Dinas Pertanian dan Kehutanan memuat program dan kegiatan, lokasi, indikator kinerja, kelompok sasaran, pagu indikatif, dan prakiraan maju. Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 diatur lebih lanjut bahwa penyusunan Renja SKPD melalui tahapan 1) persiapan penyusunan renja SKPD, 2) penyusunan rancangan renja SKPD, 3) pelaksanaan forum SKPD, dan 4) penetapan renja SKPD. Persiapan penyusunan renja meliputi penyusunan rancangan keputusan kepala daerah tentang pembentukan tim penyusun renja SKPD, orientasi mengenai renja SKPD, penyusunan agenda kerja tim penyusun renja SKPD dan penyiapan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah. Penyusunan rancangan renja SKPD terdiri atas perumusan rancangan renja Rancangan
SKPD dan penyajian rancangan renja SKPD.
renja
SKPD
dibahas
dikoordinasikan oleh Bappeda.
dalam
forum
SKPD
yang
Hasil forum SKPD tersebut menjadi
bahan penyempurnaan rancangan renja SKPD untuk ditetapkan menjadi Renja SKPD. Mengingat sumberdaya yang terbatas maka usulan-usulan dalam rancangan Renja SKPD memerlukan kajian lebih lanjut agar dapat
ditentukan
prioritas.
Penentuan
kegiatan
prioritas
dilaksanakan dengan menyaring usulan - usulan agar selaras dengan kebijakan pemerintah pusat, pemerintah provinsi Jawa Barat, dan pemerintah Kabupaten Bogor. Renja yang telah ditetapkan dijadikan acuan dalam menyusun rencana kerja dan anggaran (RKA) SKPD yang selanjutnya akan diproses menjadi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD). Secara ringkas alur pikir dan tahapan penyusunan
I–3
Renja SKPD dapat dilihat pada Gambar 1.
Rancangan awal RKPD
Kebijakan nasional/provinsi
Penyusunan rancangan renja SKPD
Penyusunan RKPD
Rancangan renja SKPD
Penyempurnaan rancangan renja
Persiapan penyusunan Renja SKPD
Musrenbang
Verifikasi Renja SKPD
Forum SKPD
Penyesuaian rancangan renja
Penetapan renja SKPD
Gambar 1. Alur Pikir dan Tahapan Penyusunan Renja 1.2 Landasan Hukum Peraturan
perundangan
yang
dijadikan
landasan
dalam
tentang
Sistem
penyusunan Rencana Kerja SKPD Tahun 2014, yaitu : 1.
Undang-undang
Nomor
25
Tahun
2004
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421); 2.
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan Daerah;
3.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah; 4.
Peraturan
Menteri
Dalam
Negeri
Nomor
13
Tahun
2006
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 5.
Peraturan Menteri Dalam negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
I–4
6.
Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah ( Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 9);
7.
Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 19 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bogor Tahun 2005-2025;
8.
Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 27 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan
Jangka
Panjang
Daerah
(RPJPD)
Kabupaten Bogor Tahun 2005-2025; 9.
Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
(RPJM)
Daerah
Kabupaten Bogor Tahun 2008-2013 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 16 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008-2013; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 8 Tahun 2009 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor tahun 2009 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 37). 1.3 Maksud dan Tujuan Penyusunan Renja SKPD ini dimaksudkan agar menjadi pedoman bagi perencanaan kegiatan dan anggaran Dinas Pertanian dan Kehutanan
Kabupaten
Bogor
yang
akan
ditindaklanjuti
dengan
penyusunan pra rencana kerja dan anggaran (pra RKA) tahun 2014. Tujuan penyusunan Renja SKPD adalah untuk mensinergikan perencanaan,
penganggaran,
pelaksanaan
dan
pengawasan
serta
efisiensi alokasi sumberdaya dalam pembangunan pertanian dan kehutanan. 1.4 Sistematika Penulisan Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010, sistematika penulisan renja SKPD adalah sebagai berikut :
I–5
I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan II. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu
dan Capaian
Renstra SKPD 2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD 2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD 2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPD 2.5 Penelaahan Usulan Program dan kegiatan Masyarakat III. Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi 3.2 Tujuan dan Sasaran Renja SKPD 3.3 Program dan Kegiatan IV. Penutup
II – 6
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU 2.1
Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD Pada tahun 2012 telah dilaksanakan kegiatan-kegiatan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD dan rencana strategis Dinas Pertanian dan Kehutanan. Realisasi keuangan tahun 2012 sebesar Rp 37.255.138.232,- yaitu 90,79% dari target sebesar Rp 41.032.549.000,-. Dari 108 kegiatan yang dilaksanakan terdapat dua kegiatan yang tidak memenuhi target keluaran seperti yang direncanakan, yaitu: 1. Pengembangan jaringan irigasi desa dan jaringan irigasi tingkat usaha tani.
Realisasi fisik kegiatan ini sebesar 91,30 % dan
realisasi keuangannya sebesar 92,93 %. Hal ini disebabkan karena sampai
dengan
akhir
tahun
2012
tidak
dapat
selesai
pelaksanaannya sebanyak 2 DI, yaitu: DI. Kopo, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung dan DI. Cikompeni, Desa Cibitung Wetan, Kecamatan Pamijahan, yang kemudian di luncurkan ke Tahun Anggaran 2013. 2. Pemberdayaan GP3A melalui Water Resources and Irrigation Sector Management Program (WISMP-2).
Realisasi fisik kegiatan ini
sebesar 95,65 % dan realisasi keuangannya sebesar 48,31 %. Hal ini disebabkan Pengadaan alat yang diberikan kepada masyarakat tidak dapat dilaksanakan karena tidak sesuai dengan Annual Work Planning (AWP) dari Kementrian Pertanian . Seratus enam kegiatan lainnya dapat direalisasikan dan memenuhi target keluaran 100 %. Dengan dilaksanakannya kegiatankegiatan tersebut diharapkan dapat memenuhi target sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD maupun renstra Dinas Pertanian dan Kehutanan. Sasaran yang dicapai pada tahun 2 012 berdasarkan RPJMD/renstra dapat dilihat pada tabel berikut :
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2014
II – 7
No 1 2 3 a b c 4
a b 5 a b c d e f g h i j 6 7 8
Indikator Regulasi ketahanan pangan Ketersediaan pangan utama Produksi tanaman pangan Ubi jalar (ton) Talas (ton) Ubi kayu (ton) Produktivitas padi atau bahan utama lokal lainnya Padi sawah (ku/ha) Padi gogo (ku/ha) Produksi komoditas unggulan Pisang (ton) Nanas (ton) Manggis (ton) Tanaman hias potong (tangkai) Tanaman hias pohon (pohon) Pala (ton bahan mentah) Kopi (ton bahan mentah) Karet (ton bahan mentah) Cengkeh (ton bahan mentah) Jamur kayu (kg) Sentra agribisnis komoditas unggulan (lokasi) Rehabilitasi hutan dan lahan kritis Kerusakan kawasan hutan
Target 2012 Ada
Realisasi
%
Ada
100
70,17
64,36
91,72
62.035 17.414 277.893
56.297 10.987 159.568
90,75 63,09 57,42
65,91
64,75
98,24
36,27
33,04
91,09
24.703 3.021 3.917 2.506.674
20.771 6.130 5.399 4.178.831
84,08 202,91 137,84 166,71
293.809
370.890
126,24
761
1.353
177,79
7.643
9.694
126,84
2.628
3.884
147,79
802
831
103,62
821.395 17
1.575.480 18
191,81 105,88
6,72
7,83
116,52
20
15,83
126,34
Dari target-target dalam RPJMD dan renstra terdapat tujuh target yang tidak tercapai pada tahun 2012 yaitu :
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2014
II – 8
1. Ketersediaan pangan utama; target yang ditetapkan sebesar 70,17 % sedangkan realisasi sebesar 64,36%. Hal ini disebabkan karena peningkatan
produksi
padi
belum
mampu
mengimbangi
pertambahan jumlah penduduk kabupaten Bogor yang tinggi yang salah satunya disebabkan oleh terjadinya perpindahan penduduk dari daerah lain ke Kabupaten Bogor (Data tahun 2012, menurut angka sementara BPS sebanyak 5.077.210 jiwa, meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak 4.763.209 jiwa). 2. Produksi ubi jalar; target yang ditetapkan sebesar 62.035 ton sedangkan realisasinya 56.297 ton. 3. Produksi
talas;
target
yang
ditetapkan
sebesar
17.414
ton
sedangkan realisasinya 10.987 ton. Hal ini disebabkan karena penurunan luas panen talas sebesar 31 Ha dari 766 Ha pada tahun 2011 menjadi 735 Ha pada tahun 2012. 4. Produksi ubi kayu; target yang ditetapkan sebesar 277.893 ton sedangkan realisasinya 159.568 ton.
Hal ini disebabkan karena
Tanaman ubi kayu belum dipanen pada tahun 2012 karena waktu penanaman dilaksanakan mulai bulan Oktober sampai dengan bulan Desember sehingga diperkirakan panen pertengahan tahun 2013. 5. Produktivitas padi sawah; target yang ditetapkan sebesar 65,91 ku/Ha sedangkan realisasinya 64,75 ku/Ha. 6. Produktivitas padi gogo; target yang ditetapkan sebesar 36,27 ku/ha sedangkan realisasinya 33,04 ku/Ha.
Tidak tercapainya produksi
padi disebabkan adanya kemarau panjang pada tahun 2012 sehingga penanaman dan produksi tidak optimal. 7. Pisang; target yang ditetapkan sebesar 24.703 ton sedangkan realisasinya 20.771 ton. Hal ini karena produksi pisang menurun yang diakibatkan musim kemarau yang cukup tahun
2012
menyebabkan
panjang
pada
banyak tanaman yang mengalami
kekeringan dan serangan penyakit layu fusarium yang disebabkan oleh bakteri yang menyerang pertanaman. Kebijakan yang akan diambil untuk mengatasi masalahmasalah tersebut, terutama dalam meningkatkan produksi dan produktivitas padi dan palawija yaitu melalui penerapan teknologi
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2014
II – 9
budidaya, perbaikan saluran irigasi, penggunaan benih bermutu, pengendalian hama penyakit serta pengurangan kehilangan hasil. Evaluasi
hasil
pelaksanaan
renja
Dinas
Pertanian
dan
Kehutanan tahun 2012 dan pencapaian renstra sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 2.1.
2.2
Analisis Kinerja Pelayanan SKPD Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2008 bahwa SKPD harus memiliki indikator kinerja kunci yang menggambarkan keberhasilan suatu urusan pemerintahan. Dinas Pertanian dan Kehutanan termasuk dalam urusan pilihan bidang pertanian dan kehutanan dengan indikator kinerja kunci sebagai berikut : a. Regulasi ketahanan pangan b. Ketersediaan pangan utama c. Produktivitas padi atau bahan pangan lainnya d. Rehabilitasi hutan dan lahan kritis e. Kerusakan kawasan hutan Dari indikator tersebut terdapat beberapa indikator yang termasuk dalam urusan wajib ketahanan pangan. Urusan ketahanan pangan merupakan urusan beberapa SKPD yang meliputi produksi, pola konsumsi, jumlah penduduk dan distribusi pangan sehingga bukan hanya dipengaruhi oleh penyelenggaraan Dinas Pertanian dan Kehutanan melainkan juga SKPD terkait. Indikator
kesatu
yaitu
regulasi
ketahanan
pangan
menetapkan target adanya regulasi pada tahun 2012 dan dapat direalisasikan sebanyak satu buah, yaitu Peraturan Bupati Bogor Nomor 23 tahun 2012 tentang Intensifikasi Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan, Peternakan, dan Perikanan Tahun 2012. Indikator kedua yaitu ketersediaan pangan utama ditetapkan target sebesar 70,17 % pada tahun 2012 tetapi realisasinya sebesar 64,36 %. Indikator
yang
ketiga
yaitu
produktivitas
padi
sawah
mencapai 64,75 ku/Ha dan padi gogo mencapai 33,04 ku/Ha. Indikator
keempat
yaitu
rehabilitasi
hutan
dan
lahan
kritis melebihi target yang ditetapkan. Dengan target 6,72 % dapat dicapai 7,83%, tetapi rehabilitasi ini juga bukan hanya merupakan hasil
penyelenggaraan
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2014
pemerintah
Kabupaten
Bogor
yang
II – 10
kewenangannya
merehabilitasi
lahan
kritis
milik
masyarakat
melainkan juga rehabilitasi hutan Negara yang masih menjadi kewenangan pemerintah pusat. Indikator kelima yaitu kerusakan kawasan hutan ditetapkan target sebesar 20 % tetapi realisasinya dapat mengurangi tingkat kerusakan hutan sampai dengan 15,83 %, Tingkat kerusakan kawasan hutan juga bukan merupakan kewenangan pemerintah daerah, melainkan pemerintah pusat. Pencapaian kinerja pelayanan Dinas Pertanian dan Kehutanan dapat dilihat pada Tabel 2.2. Pada RPJMD 2008-2013 Indikator ketahanan pangan masih mengacu kepada Permendagri 54 Tahun 2010 yaitu: (a) Regulasi ketahanan pangan dan (b) Ketersediaan pangan utama, dengan leading sektor Dinas Pertanian dan Kehutanan. Sedangkan pada tahun 2014, target kinerja ketahanan pangan
menggunakan
target
kinerja
dalam
Standar
Pelayanan
Minimal (SPM) ketahanan pangan sesuai dengan tolok ukur kinerja pelayanan
ketahanan
pangan
berdasarkan
Permentan
No.65/Permentan/OT.140 /12/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal
(SPM)
Bidang
Ketahanan
Pangan
Provinsi
dan
Kabupaten/Kota, dengan leading sektor Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan
dan Kehutanan
(BKP5K), yang tugas pokoknya secara garis besar terdiri dari (a) pengkajian
situasi
makanan)
(b)
ketahanan
merumuskan
pangan
tahunan
kebijakan
(analisis
ketahanan
bahan
pangan
(c)
pengembangan, pemantauan, dan pemantapan ketiga sub sistem ketahanan
pangan.
Dalam
mewujudkan
ketahanan
pangan
di
Kabupaten Bogor sangat diperlukan dukungan dan kerja terpadu antar SKPD terkait, termasuk Dinas Pertanian dan Kehutanan. Indikator ketahanan pangan di tingkat propinsi menggunakan SPM Ketahanan pangan yang dikeluarkan oleh Permentan terdiri dari 4 indikator sedangkan untuk Kabupaten/kota karena daerah otonom indikator kinerja berdasarkan SPM ada 8 indikator yaitu : 1. Ketersediaan energy 2. Ketersediaan protein, 3. Penguatan cadangan pangan, 4. Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan daerah,
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2014
II – 11
5. Stabilitas harga dan pasokan pangan, 6. Pencapaian pola pangan harapan (PPH), 7. Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan, 8. Penanganan daerah rawan pangan.
2.3
Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD Berdasarkan evaluasi dan analisis pencapaian target SKPD terdapat
beberapa
hal
yang
menjadi
permasalahan
dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas Pertanian dan Kehutanan. Permasalahan yang dihadapi yaitu : a. Masih rendahnya kondisi ekonomi masyarakat. Hal ini tercermin dari masih rendahnya pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat
akibat
masih
rendahnya
produktivitas
ekonomi
masyarakat secara umum, baik dalam pertanian secara luas maupun usaha kecil, menengah dan industri. Disamping itu, laju pertumbuhan penduduk yang masih tinggi merupakan bagian dari permasalahan menyebabkan masih tingginya tingkat pengangguran dan kemiskinan serta tingkat ketergantungan pada penduduk usia kerja.
Upaya-upaya
yang
dilaksanakan
untuk
menstimulasi
peningkatan geliat ekonomi seperti peningkatan daya tarik investasi dan pemberdayaan masyarakat melalui UMKM dirasa belum cukup untuk meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat. b. Belum memadainya kualitas dan kuantitas infrastruktur dan pengelolaan lingkungan hidup yang menopang pembangunan perekonomian daerah. Hal ini terutama terjadi pada infrastruktur transportasi, sumberdaya air dan irigasi, ketenagalistrikan, serta infrastruktur perdesaan. Untuk
mengatasi
permasalahan
tersebut
dirumuskan
program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2014. 2.4
Review terhadap Rancangan Awal RKPD Rancangan awal RKPD tahun 2014 dibuat berdasarkan revisi rencana strategis Dinas Pertanian dan Kehutanan tahun 2009 – 2013 untuk mencapai sasaran-sasaran yang tercantum dalam RPJMD. Pada rancangan awal tersebut dapat dilihat target-target yang ingin
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2014
II – 12
dicapai pada tahun 2014 dan upaya pencapaiannya melalui program dan kegiatan. Dengan melihat hasil evaluasi tahun 2012, permasalahan dan analisis kebutuhan maka disusunlah program dan kegiatan tahun 2014 yang lebih realistis untuk mencapai target-target tersebut. Hasil analisis kebutuhan menunjukkan bahwa untuk mencapai target-target 42.397.998.000,- yang terdiri atas 13 program dan 130 kegiatan. Review terhadap rancangan awal RKPD tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 2.3. sedangkan rumusan kebutuhan program dan kegiatan tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 2.4. 2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat Melalui
musyawarah
perencanaan
pembangunan
(musrenbang) desa dan kecamatan dilakukan penjaringan aspirasi dan usulan masyarakat serta pemangku kepentingan lainnya terhadap program dan kegiatan tahun 2014.
Hasil yang dikumpulkan
menunjukkan terdapat 648 usulan kegiatan dari 40 kecamatan untuk program dan kegiatan urusan pertanian dan kehutanan.
Dari 648
usulan tersebut terdapat banyak usulan yang belum dapat dijadikan prioritas tahun 2014 karena tidak sesuai dengan kebijakan dan target dalam RPJMD dan renstra.
Diperlukan seleksi yang ketat dalam
mensinkronkan usulan masyarakat dengan kebutuhan tahun 2014. Usulan program dan kegiatan dari masyarakat dan para pemangku kepentingan tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 2.5.
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2014
III – 58
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN 3.1
Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya, kebijakan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor mengacu kepada rencana strategis Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, serta Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat. Pembangunan Nasional Tahun 2010 - 2014 menetapkan 11 prioritas agenda nasional yaitu 1) reformasi birokrasi dan tata kelola, 2) pendidikan, 3) kesehatan, 4) penanggulangan kemiskinan, 5) ketahanan pangan, 6) infrastruktur, 7) iklim investasi dan usaha, 8) energi, 9) lingkungan hidup dan bencana, 10) daerah tertinggal, terdepan, terluar dan paska konflik serta 11) kebudayaan, kreativitas dan
inovasi
teknologi.
Prioritas
yang
terkait
langsung
dengan
Kementerian Pertanian adalah ketahanan pangan, sedangkan prioritas yang
terkait
langsung
dengan
Kementerian
Kehutanan
adalah
lingkungan hidup dan bencana. Tema ketahanan
prioritas pangan
ketahanan dan
lanjutan
pangan
adalah
revitalisasi
peningkatan
pertanian
untuk
mewujudkan kemandirian pangan, peningkatan daya saing produk pertanian,
peningkatan
pendapatan
lingkungan dan sumber daya alam.
petani
serta
kelestarian
Substansi inti program aksi
ketahanan pangan adalah : 1.
Lahan pengembangan kawasan dan tata ruang pertanian;
2. Infrastruktur; 3. Penelitian dan pengembangan; 4. Investasi, pembiayaan dan subsidi; 5. Pangan dan gizi; 6. Adaptasi perubahan iklim. Perencanaan pembangunan nasional dikelompokkan dalam sembilan bidang pembangunan menurut Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN) 2005 - 2025. Bidang yang terkait
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun Anggaran 2014
III – 59
langsung dengan Kementerian Pertanian adalah bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan prioritas peningkatan ketahanan pangan, revitalisasi pertanian, perikanan, dan kehutanan. Strategi Kementerian
pembangunan Pertanian
adalah
pertanian
yang
melakukan
telah
ditetapkan
revitalisasi
pertanian
dengan fokus pada tujuh aspek dasar yang disebut dengan Tujuh Gema Revitalisasi yang terdiri atas
1) lahan, 2) perbenihan dan
pembibitan, 3) infrastruktur dan sarana, 4) sumber daya manusia, 5) pembiayaan petani, 6) kelembagaan petani, dan
7) teknologi dan
industri hilir. Target utama Kementerian Pertanian adalah : 1. Pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan; 2. Peningkatan diversifikasi pangan; 3. Peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor; serta 4. Peningkatan kesejahteraan petani. Kebijakan dan strategi ini dituangkan dalam 12 program yaitu : 1. Peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan. 2. Peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu produk tanaman hortikultura berkelanjutan. 3. Peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu produk tanaman perkebunan berkelanjutan. 4. Peningkatan
swasembada
daging
sapi
dan
peningkatan
penyediaan pangan hewani yang aman, sehat, utuh, dan halal. 5. Penyedian dan pengembangan prasarana dan sarana pertanian. 6. Penyediaan nilai tambah, daya saing, industri hilir, pemasaran dan ekspor hasil pertanian. 7. Peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan masyarakat. 8. Penciptaan teknologi dan varietas unggul berdaya saing. 9. Pengembangan SDM pertanian dan kelembagaan petani. 10. Peningkatan kualitas perkarantinaan pertanian dan pengawasan keamanan hayati. 11. Pengawasan dan peningkatan akuntanbilitas aparatur Kementrian Pertanian.
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun Anggaran 2014
III – 60
12. Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Kementerian Pertanian. Kerangka posisi dan peran pembangunan kehutanan dalam arah kebijakan dan strategi pembangunan nasional di dalam RPJMN 2010 - 2014 dititik beratkan pada prioritas pembangunan lingkungan hidup dan pengelolaan bencana. tersebut
diarahkan
pada
Fokus prioritas pembangunan
upaya-upaya
yang
berkaitan
dengan
konservasi sumber daya hutan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan yang berkelanjutan disertai penguasaan dalam pengelolaan resiko bencana guna mengantisipasi perubahan iklim. Substansi inti pelaksanaan prioritas pembangunan lingkungan hidup dan pengelolaan bencana dalam RPJMN yang terkait dengan Kementerian Kehutanan yaitu 1) perubahan iklim, 2) pengendalian kerusakan lingkungan, dan 3) penanggulangan bencana. Guna menjaga serta meningkatkan keberlanjutan pembangunan kehutanan, Kementerian Kehutanan menetapkan delapan kebijakan prioritas pembangunan sektor kehutanan meliputi 1) penetapan kawasan hutan, 2) rehabilitasi hutan dan peningkatan daya dukung DAS, 3) pengamanan hutan dan pengendalian kebakaran hutan, 4) konservasi keanekaragaman hayati, 5) revitalisasi pemanfaatan hutan dan industri kehutanan, 6) pemberdayan masyarakat sekitar hutan, 7) mitigasi
dan
adaptasi
perubahan
iklim
sektor
kehutanan,
8)
penguatan kelembagaan kehutanan. Kebijakan prioritas pembangunan kehutanan diimplementasi kan melalui tujuh program, yang terdiri atas empat program teknis dan tiga program administratif. Ketujuh program tersebut adalah : 1. Program perencanaan makro bidang kehutanan dan pemantapan kawasan hutan. 2. Program peningkatan pemanfaatan hutan produksi. 3. Program konservasi keanekaragaman hayati dan perlindungan hutan. 4. Program peningkatan fungsi dan daya dukung Daerah Aliran Sungai (DAS) berbasis pemberdayaan masyarakat. 5. Program penelitian dan pengembangan Kementerian Kehutanan.
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun Anggaran 2014
III – 61
6. Program pengawasan dan peningkatan akuntanbilitas aparatur Kementerian Kehutanan. 7. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Kementerian Kehutanan. Kebijakan pembangunan Provinsi Jawa Barat yang berkaitan dengan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor adalah misi kedua yaitu meningkatkan pembangunan ekonomi regional berbasis potensi
lokal.
Kebijakan
bidang
pertanian
yaitu
meningkatkan
produksi dan nilai tambah hasil pertanian, bidang ketahanan pangan yaitu
meningkatkan
ketersediaan
atas
kualitas
dan
keamanan
pangan, sedangkan bidang kehutanan yaitu mengembangkan aneka usaha non kayu sekitar hutan. Selain misi kedua bidang kehutanan juga mengacu pada misi keempat, yaitu meningkatkan daya dukung dan
daya
tampung
lingkungan
untuk
pembangunan
yang
berkelanjutan dengan kebijakan meningkatkan pengamanan dan pencegahan kerusakan kawasan hutan. Berdasarkan
rencana
strategis
Dinas
Pertanian
Tanaman
Pangan Provinsi Jawa Barat 2008 – 2013, program dan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu : 1. Program pemberdayaan sumber daya pertanian, dengan kegiatan : a. Pelatihan dan peningkatan kinerja petugas lapang aparatur pertanian dan masyarakat tani; b. Fasilitasi peningkatan peran kelembagaan petani; c. Fasilitasi ketersediaan alat dan mesin pertanian; d. Fasilitasi peningkatan akses petani/kelompok tani ke sumber pembiayaan; e. Fasilitasi peningkatan pemanfaatan sumber daya lahan dan air. 2. Program peningkatan produksi pertanian, dengan kegiatan : a. Peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura; b. Pengembangan perbenihan tanaman pangan dan hortikultura; c. Pengembangan
sertifikasi
benih
tanaman
pangan
hortikultura; d. Pengembangan sarana dan prasarana produksi pertanian; e. Fasilitasi Gerakan Multi Aktivitas Agribisnis (GEMAR).
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun Anggaran 2014
dan
III – 62
3. Program pemasaran dan pengolahan hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan, dengan kegiatan : a. Pengembangan
sarana
dan
prasarana
pasca
panen
dan
pemasaran hasil pertanian tanaman pangan dan hortikultura; b. Peningkatan keragaman dan mutu hasil pertanian. 4. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit tanaman, ternak dan ikan, dengan kegiatan : a. Pengamatan monitoring OPT tanaman pangan dan hortikultura; b. Informasi data pembangan OPT dan dampak fenomena iklim (DFI); c. Bimbingan teknis pengendalian OPT; d. Koordinasi dan fasilitasi gerakan pengendalian OPT dan DFI; e. Pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) tanaman pangan dan hortikultura. Program pada Dinas Perkebunaan Provinsi Jawa Barat sama dengan program pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan.
Masing-
masing kegiatannya adalah : 1. Program peningkatan produksi pertanian, dengan kegiatan : a. Pengembangan perbenihan dan pengelolaan kebun dinas; b. Pembinaan sertifikasi dan pengawasan mutu benih; c. Pengembangan budi daya perkebunan rakyat; d. Peningkatan kualitas bahan baku tembakau; e. Agro techno park; f. Pengembangan usaha agribisnis perkebunan; g. Fasilitasi GEMAR; h. Perlindungan perkebunan. 2. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit tanaman, ternak dan ikan, dengan kegiatan : a. Pengembangan sarana teknologi pengendalian hama terpadu; b. Pengembangan teknologi PHT. 3. Program pemberdayaan sumber daya pertanian, dengan kegiatan : a. Sekolah lapang pengendalian hama terpadu bagi petani. 4. Program pemasaran dan pengolahan hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kelautan, dengan kegiatan : a. Pengembangan pengolahan, mutu hasil dan pemasaran hasil perkebunan unggulan.
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun Anggaran 2014
III – 63
Berdasarkan rencana strategis Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, program yang akan dilaksanakan, yaitu : 1. Program pengelolaan kawasan lindung hutan; 2. Program rehabilitasi dan konservasi sumber daya alam dan lingkungan hidup; 3. Program pemanfaatan potensi sumber daya hutan; 4. Program destinasi pariwisata; 5. Program pemberdayaan sumber daya pertanian. Identifikasi
kebijakan
nasional
dan
provinsi
pada
Dinas
Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor ditunjukkan Tabel 3.1. 3.2
Tujuan dan Sasaran Renja SKPD Perencanaan pembangunan tahun 2014 merupakan bagian dari tahapan ketiga pembangunan jangka panjang di Kabupaten Bogor,
yang
dijabarkan
dalam
Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah Daerah Tahun 2013-2018. Mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian,
Pembangunan
Daerah,
dan
Evaluasi
penjelasan
pasal
Pelaksanaan 40
huruf
Rencana j
tentang
Sistematika Rencana Pembangunan Daerah dinyatakan bahwa pada masa transisi, untuk menghindari kekosongan, seperti peralihan periode kepemimpinan maka RPJMD lama yang akan berakhir menjadi pedoman sementara bagi pemerintahan kepala daerah baru terpilih selama belum ada RPJMD baru. Berdasarkan hal tersebut, maka penyusunan RKPD Kabupaten Bogor tahun 2014 masih mengacu pada RPJMD tahun 2008-2013 dan berpedoman pada arah kebijakan dan sasaran pokok yang telah ditetapkan dalam RPJPD tahun
2005-2025.
Adapun
visi
Pemerintah
Kabupaten
Bogor
berdasarkan RPJMD tahun 2008-2013 adalah : “Terwujudnya
Masyarakat
Kabupaten
Bogor
yang
Bertakwa,
Berdaya dan Berbudaya Menuju Sejahtera” Pernyataan Visi tersebut, kemudian dijabarkan ke dalam 7 (tujuh) misi sebagai berikut : (1) Meningkatkan Kesolehan Sosial Masyarakat dalam Kehidupan Kemasyarakatan, (2) Meningkatkan Perekonomian Daerah yang Berdaya Saing dengan Titik Berat pada Revitalisasi Pertanian
dan
Pembangunan
yang
Berbasis
Perdesaan,
(3)
Meningkatkan Infrastruktur dan Aksesibilitas Daerah yang Berkualitas
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun Anggaran 2014
III – 64
dan Terintegrasi Secara Berkelanjutan, (4) Meningkatkan Pemerataan dan
Kualitas
Penyelenggaraan
Pendidikan,
(5)
Meningkatkan
Pelayanan Kesehatan Berkualitas, (6) Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, dan (7) Meningkatkan Kerjasama Pembangunan Daerah Keterkaitan antara visi dan misi serta penjabaran dalam sasaran pembangunan berdasarkan RPJMD Kabupaten Bogor tahun 2008-2013 dijadikan pedoman dalam penyusunan RKPD tahun 2014. Adapun tujuan yang akan dicapai dalam rencana kerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor tahun 2014 yaitu : 1. Memajukan dan mendorong perkembangan sentra komoditas unggulan sesuai dengan spesifik lokasi; 2. Meningkatkan
pemenuhan
kecukupan
bahan
pangan
di
masyarakat; 3. Meningkatkan nilai tambah produk pertanian untuk kesejahteraan petani; 4. Meningkatkan
peran
serta
masyarakat
dalam
menjaga
dan
memelihara kelestarian alam. Sasaran tahun 2014 yaitu : 1. Bertambahnya sentra komoditas unggulan, baik tanaman pangan, hortikultura, maupun perkebunan sesuai dengan potensi masingmasing wilayah; 2. Terpenuhinya ketersediaan bahan pangan pokok di masyarakat; 3. Tercapainya nilai tambah produk pertanian untuk peningkatan pendapatan petani; 4. Terjaganya dan terpeliharanya kemampuan konservasi sumber daya alam dan berkurangnya lahan kritis di Kabupaten Bogor. Penetapan prioritas pembangunan daerah tahun 2014 masih mengacu pada visi, misi, tujuan, dan sasaran pembangunan jangka menengah yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2008-2013. Di samping itu, sebagai bagian dari tahapan ketiga pembangunan jangka panjang daerah, prioritas pembangunan daerah tahun 2014 juga berpedoman pada arah, tahapan, dan prioritas RPJPD tahun 20052025. Berdasarkan isi dokumen perencanaan jangka menengah dan jangka panjang tersebut, maka tema pembangunan tahunan daerah
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun Anggaran 2014
III – 65
Kabupaten Bogor tahun 2014 adalah : “Pembangunan Infrastruktur dalam Memacu Daya Saing Kabupaten Bogor”. Tema pembangunan tersebut kemudian dijabarkan ke dalam 6 (enam) prioritas pembangunan tahun 2014 yang mengacu pada masing-masing prioritas RPJMD tahun 2008-2013. Adapun susunan prioritas pembangunan daerah tahun 2014 yang terkait dengan program dan kegiatan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan Prioritas
ini
difokuskan
pada
sembilan
hal,
yaitu
:
(a)
Pengembangan sentra komoditi unggulan industri non pertanian perdesaan, (b) Penguatan koperasi, usaha mikro, kecil menengah, industri
kecil
menengah,
dan
perdagangan,
(c)
Peningkatan
ketersediaan dan cadangan pangan (d) Pengembangan energi, migas, dan sumberdaya mineral, (e) Peningkatan akses dan distribusi pangan, (f) Peningkatan keanekaragaman, konsumsi, dan keamanan pangan, (g) Peningkatan penanganan kerawanan pangan, (h)
Pengembangan
sentra
komoditas
unggulan,
dan
industri
pertanian perdesaan, serta (i) Pengembangan wisata andalan. 2. Peningkatan Pembangunan Infrastruktur serta Pengelolaan Ruang dan Lingkungan Hidup Prioritas ini difokuskan pada 12 hal, yaitu : (a) Peningkatan kemantapan sarana dan prasarana infrastruktur, (b) Peningkatan kualitas lingkungan hidup, (c) Peningkatan cakupan sarana prasarana dasar pemukiman, (d) Peningkatan upaya mitigasi bencana,
(e)
Peningkatan
kualitas
sarana
perhubungan,
(f)
Peningkatan pengelolaan sanitasi dan sarana prasarana air bersih, (g) Pembangunan dan pengembangan sarana pemakaman umum dan pemakaman bukan umum, (h) Peningkatan cakupan rumah layak
huni
dan
penataan
kawasan
kumuh
perkotaan,
(i)
Pembangunan Pengembangan sarana dan prasarana publik bidang energi dan ketenagalistrikan, (j) Penataan lingkungan pasca tambang, (k) Peningkatan pengendalian pemanfaatan ruang, dan (l) Peningkatan tertib administrasi pertambangan.
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun Anggaran 2014
III – 66
Dalam rangka bersinergi dengan prioritas pembangunan nasional, di samping telah menetapkan 6 (enam) prioritas pembangunan, kebijakan pembangunan daerah diarahkan untuk melaksanakan amanah Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014. Adapun salah satu kebijakan tersebut yang terkait dengan sektor pertanian yaitu mengupayakan pelaksanaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang telah ditetapkan oleh Pemerintah berdasarkan kewenangan pemerintah
kabupaten
atau
kota
dan
peningkatan
upaya
pemberdayaan masyarakat desa. Adapun SPM yang akan dijadikan landasan penyusunan indikator program atau kegiatan pada Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor berdasarkan urusan pemerintahan adalah kecukupan pangan 3.3 Program dan Kegiatan Rencana program dan kegiatan prioritas daerah Tahun 2014 merupakan hasil rangkaian proses perencanaan dengan menggunakan pendekatan-pendekatan perencanaan baik teknokratik, partisipatif, topdown dan bottom-up. Rencana program dan kegiatan tahun 2014 memuat uraian seluruh urusan wajib dan pilihan yang disertai dengan indikator-indikator dan target capaian kinerja yang mengacu pada RPJMD tahun 2008-2013. Selain itu, rencana program dan kegiatan disusun dengan mencantumkan rencana pendanaan dan sumber pendanaan, baik yang berasal dari dana APBN, APBD Provinsi Jawa Barat, dan APBD Kabupaten Bogor. Rencana program dan kegiatan juga sudah memuat lokasi pelaksanaan dan prakiraan kebutuhan dana pada tahun 2015. Dengan melihat hasil analisis kebutuhan, review terhadap rancangan awal RKPD, serta kebijakan pembangunan nasional dan Provinsi Jawa Barat pada tahun 2014 direncanakan terdiri atas 13 program dan 130 kegiatan yang bersumber dari APBD Kabupaten Bogor, APBD Provinsi Jawa Barat, dan APBN.
Usulan program dan
kegiatan yang diajukan sebesar Rp 42.397.998.000,-
dengan sumber
dana APBN sebesar Rp 19.620.000.000,-, APBD Provinsi sebesar Rp 4.125.000.000,- dan APBD Kabupaten sebesar Rp 18.652.998.000,-. Rencana program dan kegiatan Dinas Pertanian dan Kehutanan
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun Anggaran 2014
III – 67
Kabupaten Bogor Tahun 2014 dan prakiraaan maju Tahun 2015 Kabupaten Bogor dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun Anggaran 2014
BAB IV PENUTUP Renja Dinas Pertanian dan Kehutanan tahun 2014 merupakan dokumen perencanaan yang berfungsi untuk memberikan arah bagi pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2014 di lingkup Dinas Pertanian dan Kehutanan. Renja tersebut masih mengacu kepada Renstra Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2008–2013, didalamnya memuat hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan tahun sebelumnya, serta permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan dalam pelaksanaan program dan kegiatan, sekaligus mengakomidir aspirasi dan usulan dari masyarakat. Dalam rangka mewujudkan kelancaran pelaksanaan program dan kegiatan yang telah direncanakan dalam Renja tersebut, seluruh pihak yang terkait diharapkan memberikan dukungan dan partisipasi yang optimal dalam pelaksanaannya selama tahun anggaran 2014. Kami berharap, semoga Renja Dinas Pertanian dan Kehutanan ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi seluruh stakeholders, sehingga tujuan pembangunan daerah Kabupaten Bogor pada tahun 2014 khususnya lingkup urusan pertanian dapat terwujud. Akhirnya, kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan dokumen ini.
BUPATI BOGOR,
RACHMAT YASIN
BAB IV PENUTUP Renja Dinas Pertanian dan Kehutanan tahun 2014 merupakan dokumen perencanaan yang berfungsi untuk memberikan arah bagi pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2014 di lingkup Dinas Pertanian dan Kehutanan. Renja tersebut masih mengacu kepada Renstra Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2008–2013, didalamnya memuat hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan tahun sebelumnya, serta permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan dalam pelaksanaan program dan kegiatan, sekaligus mengakomidir aspirasi dan usulan dari masyarakat. Dalam rangka mewujudkan kelancaran pelaksanaan program dan kegiatan yang telah direncanakan dalam Renja tersebut, seluruh pihak yang terkait diharapkan memberikan dukungan dan partisipasi yang optimal dalam pelaksanaannya selama tahun anggaran 2014. Kami berharap, semoga Renja Dinas Pertanian dan Kehutanan ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi seluruh stakeholders, sehingga tujuan pembangunan daerah Kabupaten Bogor pada tahun 2014 khususnya lingkup urusan pertanian dapat terwujud. Akhirnya, kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan dokumen ini.
Ditetapkan di : CIBINONG Tanggal
: 28 Juni 2013
KEPALA DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BOGOR
Ir. H.M ZAIRIN, MP Pembina Utama Muda NIP. 196407151992031009
TABEL 3.1. IDENTIFIKASI KEBIJAKAN NASIONAL DAN PROVINSI DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
No
Kebijakan Nasional / Provinsi
1
2
1
Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
2
Sumber Dana Nasional Provinsi APBN
APBD I
3
4
Keterangan 5
-
1.200.000.000
Revitalisasi Penggilingan Padi (P2HP)
770.000.000
-
3
Pembangunan Packing House Manggis (P2HP)
250.000.000
-
4
Pengembangan Pengolahan Hasil Perkebunan (P2HP)
200.000.000
-
5
PHT Hortikultura (Prop)
-
200.000.000
6
Pengelolaan Pasca Panen Padi (Prop)
-
2.000.000.000
7
Perluasan Tanaman Kelapa (APBN)
102.000.000
-
8
Rehabilitasi Tanaman Cengkeh
168.000.000
-
9
Pengendalian OPT Tan Kopi
60.000.000
-
10
Rehabilitasi Tanaman Pala
120.000.000
-
11
Konservasi Air dan Antisipasi Anomali
120.000.000
-
12
Peningkatan Produksi, produktiivitas dan mutu tanaman buah berkelanjutan - Pengembangan Kawasan (Manggis)
1.950.000.000
-
13
Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman florikultura berkelanjutan - Pengembangan Kawasan (Anggrek)
1.070.000.000
-
14
Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman sayuran dan tanaman obat berkelanjutan - Pengembangan Kawasan - Sayuran Daun
1.300.000.000
- Cabe 15
Dukungan Manajemen dan Teknis lainnya Pada Ditjen Horti
16
Bantuan Sarana Prasarana Pasca Panen (P2HP)
17
Dem Farm Padi Hibrida (TP)
18
SLPTT Padi Sawah
19
175.000.000
2.000.000.000
-
420.000.000
-
6.000.000.000
-
System Of Rice Intensivication (SRI) (PSP)
400.000.000
-
20
Pemberdayaan GP3A melalui WISMP (LOAN)
650.000.000
-
21
Kegiatan Pengelolaan Air Irigasi Untuk Pertanian Penembangan Jaringan Irigasi/Pengembangan Sumber Air) (PSP)
2.000.000.000
-
22
Pengayaan Tanaman
1.000.000.000
-
23
Pengamanan Sarana dan Prasarana Pengamanan Hutan
210.000.000
-
24
Pengadaan sarana dan Prasarana Penyuluhan Kehutanan
105.000.000
-
25
Pemeliharaan Tanaman
-
525.000.000
26
Penyusunan RPRHL 2015-2019
250.000.000
-
27
Fasilitasi Implementasi Perwujudan Green Province
-
200.000.000
28
Pembuatan Dam Penahan
300.000.000
-
19.620.000.000
4.125.000.000
JUMLAH (Rp)
Outsourching
TABEL 3.2. RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2014 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2015 KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
SKPD : SKPD DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN Kode
1
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Prioritas Daerah
2
3
URUSAN PILIHAN BIDANG URUSAN PERTANIAN
01
Sasaran Daerah
4
5
Indikator Kinerja Keluaran Kegiatan
Hasil Program
Lokasi
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Hasil Kegiatan
Tolok Ukur
Target
Tolok Ukur
Target
Tolok Ukur
Target
6
7
8
9
10
11
APBN
APBD I
APBD II
13
14
Prioritas 5 : Peningkatan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Jenis Kegiatan
SKPD Penanggungjawab
17
18
19
15
16
1.494.945.000
1.494.945.000
1.644.439.500
Lama
DISTANHUT
Diisi dengan hasil verifikasi Pra RKA SKPD
Diisi Fokus Pembangunan
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Prakiraan Maju TOTAL ANGGARAN
Terwujudnya kelancaran pelayanan administrasi perkantoran
100%
-
-
01
0001
Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Prioritas 5 : Peningkatan Prioritas 5 : Kinerja Penyelenggaraan Peningkatan Kinerja Pemerintahan Penyelenggaraan Pemerintahan
Cibinong
Jumlah perangko dan meterai untuk administrasi
1233 lembar
Terwujudnya kelancaran administrasi perkantoran
12 bulan
5.500.000
5.500.000
6.050.000
Lama
DISTANHUT
01
0002
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Prioritas 5 : Peningkatan Prioritas 5 : Air dan Listrik Kinerja Penyelenggaraan Peningkatan Kinerja Pemerintahan Penyelenggaraan Pemerintahan
Cibinong
Jumlah jaringan komunikasi, air, listrik dan Internet
telepon 5 line, air 2 jaringan, listrik 2 jaringan, internet 2 jaringan + 26 unit internet
Terwujudnya Kelancaran Operasional Perkantoran
12 bulan
214.200.000
214.200.000
235.620.000
Lama
DISTANHUT
01
0006
Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional
Prioritas 5 : Peningkatan Prioritas 5 : Kinerja Penyelenggaraan Peningkatan Kinerja Pemerintahan Penyelenggaraan Pemerintahan
Cibinong
Jumlah kendaraan dinas yang dipelihara perizinannya
13 unit kendaraan roda 4, 96 unit kendaraan roda 2, 10 unit ganti STNK Roda 2, 4 unit Roda 4
terjaminnya legilitas suratsurat kendaraan
12 bulan
23.520.000
23.520.000
25.872.000
Lama
DISTANHUT
01
0008
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Prioritas 5 : Peningkatan Prioritas 5 : Kinerja Penyelenggaraan Peningkatan Kinerja Pemerintahan Penyelenggaraan Pemerintahan
Cibinong
Jumlah tenaga kebersihan, jenis alat kebersihan yang diadakan, dan dokumen kontrak 6 orang, 35 jenis dan 6 dokumen
13 unit kendaraan roda 4, 96 unit kendaraan roda 2, 10 unit ganti STNK Roda 2, 4 unit Roda 4
Terciptanya suasana yang bersih dan nyaman dalam bekerja
12 bulan
97.065.000
97.065.000
106.771.500
Lama
DISTANHUT
01
0010
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Prioritas 5 : Peningkatan Prioritas 5 : Kinerja Penyelenggaraan Peningkatan Kinerja Pemerintahan Penyelenggaraan Pemerintahan
Cibinong
Jumlah alat tulis kantor yang diadakan
49 Jenis
Meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas aparatur
12 bulan
43.722.000
43.722.000
48.094.200
Lama
DISTANHUT
01
0011
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Prioritas 5 : Peningkatan Prioritas 5 : Kinerja Penyelenggaraan Peningkatan Kinerja Pemerintahan Penyelenggaraan Pemerintahan
Cibinong
Jumlah barang cetakan dan penggandaan yang diadakan
16 jenis barang cetakan dan 214.500 lembar penggandaan
Meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas aparat
12 bulan
60.000.000
60.000.000
66.000.000
Lama
DISTANHUT
01
0012
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
Prioritas 5 : Peningkatan Prioritas 5 : Kinerja Penyelenggaraan Peningkatan Kinerja Pemerintahan Penyelenggaraan Pemerintahan
Cibinong
Jumlah komponen instalasi listrik yang diadakan
5 jenis
Meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas aparat
12 bulan
30.000.000
30.000.000
33.000.000
Lama
DISTANHUT
01
0015
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
Prioritas 5 : Peningkatan Prioritas 5 : Kinerja Penyelenggaraan Peningkatan Kinerja Pemerintahan Penyelenggaraan Pemerintahan
Cibinong
Jumlah surat kabar, majalah dan buku perundang-undangan
2880 koran, 72 majalah, 30 jenis buku perundangundangan
Terpenuhinya kebutuhan bahan bacaan
12 bulan
39.237.000
39.237.000
43.160.700
Lama
DISTANHUT
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Kode
Prioritas Daerah
Sasaran Daerah
1 01
0016
2 Penyediaan Bahan Logistik Kantor
3 4 Prioritas 5 : Peningkatan Prioritas 5 : Kinerja Penyelenggaraan Peningkatan Kinerja Pemerintahan Penyelenggaraan Pemerintahan
5 Cibinong
01
0017
Penyediaan Makanan dan Minuman
Prioritas 5 : Peningkatan Prioritas 5 : Kinerja Penyelenggaraan Peningkatan Kinerja Pemerintahan Penyelenggaraan Pemerintahan
01
0018
Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Dalam dan Luar Daerah
01
0019
01
Indikator Kinerja Keluaran Kegiatan
Hasil Program
Lokasi Tolok Ukur
Target
6
7
Target
Tolok Ukur
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Hasil Kegiatan
Prakiraan Maju Target
Tolok Ukur
8 Jumlah tabung pemadam kebakaran,LPG dan air mineral yang diisi
9 1 tabung pemadam kebakaran ukuran 2 kg, 1 tabung ukuran 2,5 kg, 2 tabung ukuran 3,5 kg, 1 tabung ukuran 6 kg, LPG 12 kg 12 kali dan 550 galon air mineral
10 terpenuhinya kebutuhan logistik kantor
Cibinong
Jumlah makanan dan minuman rapat yang disediakan
Makan 1.740 porsi dan Snack 2.280 porsi
Terpenuhinya kebutuhan 12 bulan makanan dan minuman rapat
Prioritas 5 : Peningkatan Prioritas 5 : Kinerja Penyelenggaraan Peningkatan Kinerja Pemerintahan Penyelenggaraan Pemerintahan
Cibinong
Jumlah rapat-rapat koordinasi dan 248 dalam konsultasi daerah, 235 luar daerah
Terwujudnya koordinasi dan konsultasi dengan instansi pusat dan provinsi
Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi/Teknis Perkantoran
Prioritas 5 : Peningkatan Prioritas 5 : Kinerja Penyelenggaraan Peningkatan Kinerja Pemerintahan Penyelenggaraan Pemerintahan
Cibinong
Jumlah tenaga kontrak
0020
Pelayanan Dokumentasi dan Arsip SKPD
Prioritas 5 : Peningkatan Prioritas 5 : Kinerja Penyelenggaraan Peningkatan Kinerja Pemerintahan Penyelenggaraan Pemerintahan
Cibinong
01
0021
Penyediaan Pelayanan Administrasi Kepegawaian
Prioritas 5 : Peningkatan Prioritas 5 : Kinerja Penyelenggaraan Peningkatan Kinerja Pemerintahan Penyelenggaraan Pemerintahan
01
0022
01
0024
02
APBN
APBD I
SKPD Penanggungjawab
17 11.913.000
18 Lama
19 DISTANHUT
77.700.000
77.700.000
85.470.000
Lama
DISTANHUT
12 bulan
491.305.000
491.305.000
540.435.500
Lama
DISTANHUT
Meningkatnya motivasi kerja tenaga kontrak
12 bulan
82.950.000
82.950.000
91.245.000
Lama
DISTANHUT
Tertatanya dokumentasi dan arsip 1 dinas
Terwujudnya tertib administrasi dokumen
12 bulan
64.505.000
64.505.000
70.955.500
Lama
DISTANHUT
Cibinong
Jumlah pelayanan administrasi 151 orang; 1 kepegawaian untuk pegawai dinas dokumen Laporan administrasi kepegawaian
Terwujudnya tertib administrasi kepegawaian
1 dinas
78.183.000
78.183.000
86.001.300
Lama
DISTANHUT
Penyediaan Pelayanan Administrasi Barang Prioritas 5 : Peningkatan Prioritas 5 : Kinerja Penyelenggaraan Peningkatan Kinerja Pemerintahan Penyelenggaraan Pemerintahan
Cibinong
Jumlah laporan administrasi barang 4 dokumen yang dikelola RKPBU, RPBU, KIR dan KIB
Terwujudnya tertib 12 bulan administrasi inventaris barang
68.228.000
68.228.000
75.050.800
Lama
DISTANHUT
Penyediaan Pelayanan Keamanan Kantor
Cibinong
Jumlah petugas piket keamanan kantor
Terciptanya suasana aman dalam bekerja
12 bulan
108.000.000
108.000.000
118.800.000
Lama
DISTANHUT
Terwujudnya kecepatan, kenyamanan dan keamanan kerja aparatur
1
2.631.094.400
3.831.094.400
4.214.203.840
Pelaksanaan kegiatan dinas berjalan lancar
1 Dinas
1.100.104.400
1.100.104.400
1.210.114.840
Lama
DISTANHUT
1.200.000.000
1.320.000.000
Lama
DISTANHUT
187.900.000
206.690.000
Lama
DISTANHUT
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Prioritas 5 : Peningkatan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
02
0003
Pembangunan Gedung Kantor
Prioritas 5 : Peningkatan Prioritas 5 : Kinerja Penyelenggaraan Peningkatan Kinerja Pemerintahan Penyelenggaraan Pemerintahan
02
0005
Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
Prioritas 5 : Peningkatan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
02
0010
Pengadaan Mebeleur
Prioritas 5 : Peningkatan Prioritas 5 : Kinerja Penyelenggaraan Peningkatan Kinerja Pemerintahan Penyelenggaraan Pemerintahan
8 orang
Terwujudnya kecepatan, 100% kenyamanan dan keamanan kerja aparatur
Gunung Putri, Cariu, Pamijahan
Cibinong
Jumlah gedung yang dibangun
3 kantor UPT
Jumlah Kendaraan Roda 4 yang diadakan
2 Unit kendaraan
Jumlah Pengadaan Mebeleur
10 unit meja kerja, 4 unit meja rapat, 10 unit kursi hidrolik, 125 unit kursi rapat dan 2 unit sofa
14
Jenis Kegiatan
16 10.830.000
Prioritas 5 : Peningkatan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
13
TOTAL ANGGARAN
15 10.830.000
6 orang
11
APBD II
12 bulan
-
1.200.000.000
1.200.000.000
Pelaksanaan kegiatan dinas berjalan lancar
1 Dinas
187.900.000
DISTANHUT
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Kode
Prioritas Daerah
Sasaran Daerah
1 02
0013
2 Pengadaan Peralatan Kantor
3 4 Prioritas 5 : Peningkatan Prioritas 5 : Kinerja Penyelenggaraan Peningkatan Kinerja Pemerintahan Penyelenggaraan Pemerintahan
5 Cibinong
02
0014
Pengadaan Perlengkapan Kantor
Prioritas 5 : Peningkatan Prioritas 5 : Kinerja Penyelenggaraan Peningkatan Kinerja Pemerintahan Penyelenggaraan Pemerintahan
02
0021
02
Indikator Kinerja Keluaran Kegiatan
Hasil Program
Lokasi Tolok Ukur
Target
6
7
Tolok Ukur
Target 9 20 unit modem, 5 unit komputer, 5 unit notebook, 1 unit Ipad, 7 unit printer dan instalasi jaringan komputerisasi
10 Pelaksanaan kegiatan dinas berjalan lancar
Cibinong
Jumlah perlengkapan kantor yang diadakan
10 unit lemari arsip, 2 gordein, 7 unit AC, 1 unit genset, 6 unit tenda, dan 1 kulkas (show case)
Pelaksanaan kegiatan dinas berjalan lancar
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Prioritas 5 : Peningkatan Prioritas 5 : Kinerja Penyelenggaraan Peningkatan Kinerja Pemerintahan Penyelenggaraan Pemerintahan
Cibinong
Jumlah gedung kantor yang dipelihara
2 unit gedung kantor, 1 taman 40 m2
0023
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
Prioritas 5 : Peningkatan Prioritas 5 : Kinerja Penyelenggaraan Peningkatan Kinerja Pemerintahan Penyelenggaraan Pemerintahan
Cibinong
Jumlah kendaraan dinas operasional yang dipelihara
02
0029
Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
Prioritas 5 : Peningkatan Prioritas 5 : Kinerja Penyelenggaraan Peningkatan Kinerja Pemerintahan Penyelenggaraan Pemerintahan
Cibinong
02
0030
Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor
Prioritas 5 : Peningkatan Prioritas 5 : Kinerja Penyelenggaraan Peningkatan Kinerja Pemerintahan Penyelenggaraan Pemerintahan
02
0037
Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor
Prioritas 5 : Peningkatan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
1 Dinas
289.075.000
289.075.000
317.982.500
Lama
DISTANHUT
Terjaganya kondisi fisik 12 bulan gedung kantor sehingga tetap berfungsi optimal
112.160.000
112.160.000
123.376.000
Lama
DISTANHUT
13 unit kendaraan roda 4, 27 unit kendaraan roda 2
Terjaganya kondisi fisik peralatan kantor sehingga tetap berfungsi optimal
177.445.000
177.445.000
195.189.500
Lama
DISTANHUT
Jumlah komputer dan jaringan komputer yang dipelihara
59 unit komputer, jaringan internet 2 unit
Terjaganya kondisi fisik 12 bulan perlengkapan gedung kantor sehingga tetap berfungsi
37.750.000
37.750.000
41.525.000
Lama
DISTANHUT
Cibinong
Jumlah perlengkapan gedung kantor yang dipelihara
2 unit jaringan PDAM, 5 unit jaringan telepon, 51unit AC, 5 unit peralatan sound system, 2 unit jaringan listrik
Terjaganya kondisi fisik 12 bulan perlengkapan gedung kantor sehingga tetap berfungsi
47.250.000
47.250.000
51.975.000
Lama
DISTANHUT
Cibinong
Jumlah gedung kantor UPT yang direhabilitasi
1 unit gudang dan 2 gedung dinas
Terjaganya kondisi fisik 12 bulan gedung kantor sehingga tetap berfungsi optimal
433.785.000
433.785.000
477.163.500
Lama
DISTANHUT
109.000.000
109.000.000
119.900.000
Cibinong
Jumlah aparatur yang mengikuti pendidikan dan pelatihan
17 orang
05
0005
Pembinaan Mental dan Rohani bagi Aparatur
Cibinong
Jumlah aparatur yang mengikuti pengajian dan senam
100 orang
06
0001
Prioritas 5 : Peningkatan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
Prioritas 5 : Peningkatan Prioritas 5 : Kinerja Penyelenggaraan Peningkatan Kinerja Pemerintahan Penyelenggaraan Pemerintahan
SKPD Penanggungjawab 19 DISTANHUT
Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Prioritas 5 : Peningkatan Prioritas 5 : Kinerja Penyelenggaraan Peningkatan Kinerja Pemerintahan Penyelenggaraan Pemerintahan
Terwujudnya pertanggungjawaban kinerja keuangan SKPD Cibinong
100%
Jumlah laporan kinerja SKPD
3 dokumen, 60 eksemplar
14
Jenis Kegiatan 18 Lama
0002
13
TOTAL ANGGARAN 17 270.187.500
100%
11
APBD II
16 245.625.000
Meningkatnya kapasitas sumberdaya aparatur
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
APBD I
15 245.625.000
05
06
APBN
1 Dinas
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Prioritas 5 : Daya Aparatur Peningkatan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Prioritas 5 : Peningkatan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Prakiraan Maju Target
Tolok Ukur
8 Jumlah peralatan kantor yang diadakan
05
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Hasil Kegiatan
1 Dinas
Meningkatnya kapasitas sumberdaya aparatur
1
Meningkatnya keterampilan aparatur Distanhut
17 orang
85.000.000
85.000.000
93.500.000
Lama
DISTANHUT
Meningkatnya mental dan rohani pegawai Distanhut
100 orang
24.000.000
24.000.000
26.400.000
Lama
DISTANHUT
Terwujudnya pertanggungjawaban kinerja keuangan SKPD
1
728.457.000
728.457.000
801.302.700
Lama
DISTANHUT
35.000.000
35.000.000
38.500.000
Lama
DISTANHUT
Terpenuhinya laporan kinerja 1 tahun dan laporan pelaksanaan kegiatan
-
-
-
-
DISTANHUT
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Kode
1 06
0002
Prioritas Daerah
Sasaran Daerah
2 Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran
3 4 Prioritas 5 : Peningkatan Prioritas 5 : Kinerja Penyelenggaraan Peningkatan Kinerja Pemerintahan Penyelenggaraan Pemerintahan
5 Cibinong
Indikator Kinerja Keluaran Kegiatan
Hasil Program
Lokasi Tolok Ukur
Target
6
7
Target
Tolok Ukur 8 Jumlah laporan semesteran dinas
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Hasil Kegiatan
9 1 Dokumen, 5 buku
10 Terpenuhinya pertanggungjawaban keuangan semesteran
Prakiraan Maju Target
Tolok Ukur
11
APBN
APBD I
APBD II
13
14
TOTAL ANGGARAN
Jenis Kegiatan
SKPD Penanggungjawab
6 Bulan
15 23.000.000
16 23.000.000
17 25.300.000
18 Lama
19 DISTANHUT
06
0004
Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
Prioritas 5 : Peningkatan Prioritas 5 : Kinerja Penyelenggaraan Peningkatan Kinerja Pemerintahan Penyelenggaraan Pemerintahan
Cibinong
Jumlah laporan keuangan akhir tahun dinas
1 Dokumen, 10 buku
Terpenuhinya pertanggungjawaban keuangan akhir tahun
12 bulan
25.000.000
25.000.000
27.500.000
Lama
DISTANHUT
06
0005
Penyusunan Perencanaan Anggaran
Prioritas 5 : Peningkatan Prioritas 5 : Kinerja Penyelenggaraan Peningkatan Kinerja Pemerintahan Penyelenggaraan Pemerintahan
Cibinong
Jumlah dokumen yang dibuat : - DPA 2014 - DPA Perubahan 2014 - RKA 2015
3 dokumen
Terpenuhinya kebutuhan dokumen perencanaan anggaran
1 tahun
100.000.000
100.000.000
110.000.000
Lama
DISTANHUT
06
0006
Penatausahaan Keuangan SKPD
Prioritas 5 : Peningkatan Prioritas 5 : Kinerja Penyelenggaraan Peningkatan Kinerja Pemerintahan Penyelenggaraan Pemerintahan
Cibinong
Jumlah Dokumen Keuangan
3 jenis
Terwujudnya tertib 12 bulan administrasi keuangan SKPD
192.500.000
192.500.000
211.750.000
Lama
DISTANHUT
06
0007
Penyusunan Renstra dan Renja SKPD
Prioritas 5 : Peningkatan Prioritas 5 : Kinerja Penyelenggaraan Peningkatan Kinerja Pemerintahan Penyelenggaraan Pemerintahan
Cibinong
- Jumlah dokumen hasil - Jumlah dokumen draft - Jumlah dokumen rencana kerja Distanhut tahun 2015
3 dokumen
Terpenuhinya dokumen renja 1 tahun sebagai acuan dan pedoman bagi SKPD
26.150.000
26.150.000
28.765.000
Lama
DISTANHUT
06
0010
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan SKPD
Prioritas 5 : Peningkatan Prioritas 5 : Kinerja Penyelenggaraan Peningkatan Kinerja Pemerintahan Penyelenggaraan Pemerintahan
40 kecamatan
Jumlah dokumen pelaporan capaian kinerja : - Laporan bulanan - Laporan triwulan - Laporan monev
- 12 Dok, 4 Dok, 3 Dok
Terpenuhinya pelaporan capaian kinerja
1 tahun
226.807.000
226.807.000
249.487.700
Lama
DISTANHUT
06
0013
Publikasi Kinerja SKPD
Jumlah publikasi kinerja SKPD
20 kali
Terpublikasikannya kegiatan 1 tahun dan kinerja SKPD
100.000.000
100.000.000
110.000.000
Lama
DISTANHUT
408.110.000
1.628.110.000
1.790.921.000
67.220.000
67.220.000
73.942.000
Lama
DISTANHUT
340.890.000
340.890.000
374.979.000
Lama
DISTANHUT
770.000.000
770.000.000
847.000.000
Lama
DISTANHUT
250.000.000
250.000.000
275.000.000
Lama
DISTANHUT
17
Prioritas 5 : Peningkatan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
17
0002
Fasilitasi Kerjasama Pembangunan Pertanian/Kehutanan
17
0007
Promosi Atas Hasil Produksi Pertanian Daerah
Cibinong
Meningkatnya sentra komoditas unggulan
Isu Strategis 2: Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah, Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
Cibinong
Isu Strategis 2: Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah, Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
Jakarta, Bogor, PF2N(Manado)
19 Lokasi
1.220.000.000
Jumlah temu usaha
1 kali
Terciptanya Kemitraan Usaha 2 kerjasama dengan Pihak Ketiga
Jumlah pameran pertanian/perkebunan yang diikuti
3 pameran
Tersusunnya Laporan Evaluasi Kerjasama
1 Buku
-
DISTANHUT
Meningkatnya peluang pasar 10 komoditas komoditas unggulan
Revitalisasi Penggilingan Padi
Caringin, Tamansari
Pembangunan Packing House Manggis (P2HP)
Jumlah penggilingan padi yang
2 Unit
direvitalisasi
(P2HP) Leuwiliang
Meningkatnya nilai tambah produk manggis Jumlah bangunan
25 % 1.000 Rp 1 unit
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Kode
1
Prioritas Daerah
2 Pengembangan Pengolahan Hasil Perkebunan
3
Sasaran Daerah
4
5 Cibungbulang
Indikator Kinerja Keluaran Kegiatan
Hasil Program
Lokasi Tolok Ukur
Target
6
7
Program Peningkatan
Produksi tanaman pangan
Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan
- Ubi jalar - Talas - Ubi Kayu Produktifitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar : - Padi sawah - Produktifitas padi gogo
Prakiraan Maju
Target
Tolok Ukur
Target
9
10
11
8 Meningkatnya mutu hasil produk
(P2HP)
18
Tolok Ukur
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Hasil Kegiatan
1 produk
perkebunan - Jumlah alat pengolahan nata de
1 unit
coco - Jumlah UPH - Jumlah alat pengolahan nata de
1 unit 1 unit
coco - Jumlah UPH
1 unit
APBN
APBD I
APBD II
13 200.000.000
-
14
-
TOTAL ANGGARAN 15
16 200.000.000
17 220.000.000
261.953.000
261.953.000
288.148.300
Jenis Kegiatan
SKPD Penanggungjawab
18 Lama
19 DISTANHUT
DISTANHUT
63.276 Ton 18.249 Ton 284.927 Ton
67,23 ku/ha 36,31 ku/ha
18
0012
Pemanfaatan Teknologi Lahan Kering
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2 : Peningkatan Ketahanan Pangan ,Prioritas 2: Peningkatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan
Tenjo
- Jumlah percontohan teknologi budidaya lahan kering
6 komoditi
Tersebarnya rekomendasi teknologi budidaya lahan kering
6 komoditi
156.623.000
156.623.000
172.285.300
Lama
DISTANHUT
18
0013
Penunjang Kegiatan UPT Pengembangan Lahan Kering Wilayah Tenjo
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2 : Peningkatan Ketahanan Pangan ,Prioritas 2: Peningkatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan
Tenjo
- Jumlah laporan yang dibuat
24 dokumen
Terwujudnya kelancaran operasional UPT Pengembangan Lahan Kering Tenjo
12 bulan
105.330.000
105.330.000
115.863.000
Lama
DISTANHUT
6.104.591.000
8.874.591.000
9.762.050.100
Lama
DISTANHUT
300.000.000
300.000.000
330.000.000
Lama
DISTANHUT
19
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
Produksi komoditas unggulan - Pisang (ton) - Nanas (ton) - Manggis (ton) - Tanaman hias potong (tangkai) - Tanaman hias pohon (pohon) - Pala (ton bahan mentah) - Kopi (ton bahan mentah) - Karet (ton bahan mentah) - Cengkeh (ton bahan mentah) - Jamur kayu (kg)
19
0009
Pengembangan Agromedika
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2: Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah, Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
Kecamatan Nanggung
570.000.000
25.197 3.174 4.195 2.812.489 370.890 1.353 9.694 3.884 831 1.600.000
2.200.000.000
ton ton ton tangkai pohon ton ton ton ton Kg Luas lahan agromedika yang dikembangkan
1 Ha, 1 Rumah kemas, 3 buku laporan
Meningkatnya luas areal agromedika
3 ha
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Kode
Prioritas Daerah
Sasaran Daerah
1 19 0016
2 Pengembangan Agribisnis Tanaman Hias
3 Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
4 Isu Strategis 2: Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah, Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
19
Pembinaan Usaha Perkebunan
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2: Leuwiliang, Cigudeg, Pengembangan Cisarua, Citeureup, Komoditas Unggulan Sukajaya, Cigombong, Daerah, Prioritas 2: Rumpin, Nanggung, Ciawi, Pengembangan Tamansari, Jasinga, Sentra Komoditas Caringin Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
0022
5 Megamendung, Ciseeng
Indikator Kinerja Keluaran Kegiatan
Hasil Program
Lokasi Tolok Ukur
Target
6
7
Tolok Ukur
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Hasil Kegiatan Target
Prakiraan Maju Target
Tolok Ukur
8 Tersedianya Mist Room Tersedianya green house Tersedianya Indukan Tanaman Landscape Tersedianya Benih Krisan Peserta Sosialisasi Peserta Temu Teknis
9 1 unit, 1 unit, 200 polybag, 5000 polybag, 40 orang, 40 orang
10 11 Terwujudnya sentra 2 lokasi pengembangan tanaman hias
Terbinanya pelaku usaha perkebunan
18 perusahaan perkebunan
Terinformasikannya 2 peraturan kebijakan / peraturanperaturan usaha perkebunan
Terbinanya usaha perkebunan
APBN
APBD I 13
APBD II 14
TOTAL ANGGARAN
Jenis Kegiatan
SKPD Penanggungjawab
15 273.262.000
16 273.262.000
17 300.588.200
18 Lama
19 DISTANHUT
55.143.000
55.143.000
60.657.300
Lama
DISTANHUT
Lama
DISTANHUT
- 18 perusahaan perkebunan
-
-
19
0037
Penunjang Kegiatan UPT Pengembangan Teknologi dan Peredaran Hasil II Wilayah Cigudeg
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2: Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah, Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
Cigudeg, Jasinga
Jumlah laporan yang dibuat
24 dokumen
Terwujudnya kelancaran 100% operasional UPT Pengembangan Tanaman Pangan Hortikultura, Perkebunan dan Kehutanan II Wilayah Cigudeg
64.935.000
64.935.000
71.428.500
Lama
DISTANHUT
19
0038
Penunjang Kegiatan UPT Pengembangan Teknologi dan Peredaran Hasil I Wilayah Parung Panjang
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2: Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah, Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
Parung Panjang, Tenjo
Jumlah laporan yang dibuat
24 dokumen
Terwujudnya kelancaran 100% operasional UPT Pengembangan Tanaman Pangan Hortikultura, Perkebunan dan Kehutanan I Wilayah Parung
66.719.000
66.719.000
73.390.900
Lama
DISTANHUT
19
0039
Penunjang Kegiatan UPT Pengembangan Teknologi dan Peredaran Hasil IV Wilayah Leuwiliang
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2: Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah, Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
Leuwiliang, Leuwisadeng
Jumlah laporan yang dibuat
24 dokumen
Terwujudnya kelancaran operasional UPT Pengembangan Tanaman Pangan Hortikultura, Perkebunan dan Kehutanan IV Wilayah Leuwiliang
100%
65.984.000
65.984.000
72.582.400
Lama
DISTANHUT
19
0040
Penunjang Kegiatan UPT Pengembangan Teknologi dan Peredaran Hasil V Wilayah Cibungbulang
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2: Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah, Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
Cibungbulang, Ciampea
Jumlah laporan yang dibuat
24 dokumen
Terwujudnya kelancaran operasional UPT Pengembangan Tanaman Pangan Hortikultura, Perkebunan dan Kehutanan V Wilayah Cibungbulang
100%
72.406.000
72.406.000
79.646.600
Lama
DISTANHUT
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Kode
Prioritas Daerah
Sasaran Daerah
1 19 0041
2 Penunjang Kegiatan UPT Pengembangan Teknologi dan Peredaran Hasil VII Wilayah Dramaga
3 Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
4 Isu Strategis 2: Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah, Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
5 Dramaga, Ciomas, Tamansari
19
0042
Penunjang Kegiatan UPT Pengembangan Teknologi dan Peredaran Hasil IX Wilayah Ciseeng
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2: Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah, Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
19
0043
Penunjang Kegiatan UPT Pengembangan Teknologi dan Peredaran Hasil X Wilayah Ciawi
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
19
0044
Penunjang Kegiatan UPT Pengembangan Teknologi dan Peredaran Hasil XI Wilayah Caringin
19
0045
19
0046
Indikator Kinerja Keluaran Kegiatan
Hasil Program
Lokasi Tolok Ukur
Target
6
7
Tolok Ukur
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Hasil Kegiatan Target
8 Jumlah laporan yang dibuat
9 24 dokumen
10 Terwujudnya kelancaran operasional UPT Pengembangan Tanaman Pangan Hortikultura, Perkebunan dan Kehutanan VII Wilayah Dramaga
Ciseeng, Gunung Sindur, Rumpin
Jumlah laporan yang dibuat
24 dokumen
Isu Strategis 2: Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah, Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
Ciawi, Megamendung, Cisarua
Jumlah laporan yang dibuat
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2: Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah, Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
Caringin, Cijeruk, Cigombong
Penunjang Kegiatan UPT Pengembangan Teknologi dan Peredaran Hasil XII Wilayah Cibinong
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2: Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah, Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
Penunjang Kegiatan UPT Pengembangan Teknologi dan Peredaran Hasil XV Wilayah Jonggol
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2: Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah, Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
Prakiraan Maju Target
Tolok Ukur
11
APBN
APBD I 13
APBD II 14
TOTAL ANGGARAN
Jenis Kegiatan
SKPD Penanggungjawab
100%
15 76.249.000
16 76.249.000
17 83.873.900
18 Lama
19 DISTANHUT
Terwujudnya kelancaran operasional UPT Pengembangan Tanaman Pangan Hortikultura, Perkebunan dan Kehutanan IX Wilayah Ciseeng
100%
70.277.000
70.277.000
77.304.700
Lama
DISTANHUT
24 dokumen
Terwujudnya kelancaran operasional UPT Pengembangan Tanaman Pangan Hortikultura, Perkebunan dan Kehutanan X Wilayah Ciawi
100%
64.944.000
64.944.000
71.438.400
Lama
DISTANHUT
Jumlah laporan yang dibuat
24 dokumen
Terwujudnya kelancaran operasional UPT Pengembangan Tanaman Pangan Hortikultura, Perkebunan dan Kehutanan XI Wilayah Caringin
100%
72.686.000
72.686.000
79.954.600
Lama
DISTANHUT
Cibinong, Bojong Gede, Tajurhalang
Jumlah laporan yang dibuat
24 dokumen
Terwujudnya kelancaran operasional UPT Pengembangan Tanaman Pangan Hortikultura, Perkebunan dan Kehutanan IX Wilayah Cibinong
100%
73.855.000
73.855.000
81.240.500
Lama
DISTANHUT
Jonggol, Sukamakmur
Jumlah laporan yang dibuat
24 dokumen
Terwujudnya kelancaran operasional UPT Pengembangan Teknologi dan Peredaran Hasil XV Wilayah Jonggol
100%
62.223.000
62.223.000
68.445.300
Lama
DISTANHUT
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Kode
Prioritas Daerah
Sasaran Daerah
1 19 0047
2 3 Penunjang Kegiatan UPT Pengembangan Prioritas 2: Peningkatan Teknologi dan Peredaran Hasil XVI Wilayah Daya Saing Cariu Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
4 Isu Strategis 2: Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah, Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
5 Cariu, Tanjungsari
19
0048
Penunjang Kegiatan UPT Pengembangan Tanaman Obat
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2: Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah, Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
Nanggung
19
0050
Pengendalian Hama Terpadu Hortikultura
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2: Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah, Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
Dramaga, Cibungbulang, Kemang, Leuwiliang
19
0055
Pembuatan Unit Pengolah Pupuk Organik Sentra Hortikultura
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
19
0056
Pengembangan dan Rehabilitasi Kelapa Rakyat
19
0058
Rehabilitasi Cengkeh Rakyat
Indikator Kinerja Keluaran Kegiatan
Hasil Program
Lokasi Tolok Ukur
Target
6
7
Target
Tolok Ukur
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Hasil Kegiatan
8 Jumlah laporan yang dibuat
9 24 dokumen
10 Terwujudnya kelancaran operasional UPT Pengembangan Tanaman Pangan Hortikultura, Perkebunan dan Kehutanan XVI Wilayah Cariu
Jumlah laporan yang dibuat
24 dokumen
Jumlah peserta rapat teknis dan gerakan PHT
Isu Strategis 2: Megamendung, Sukajaya, Pengembangan Tenjolaya, Rancabungur Komoditas Unggulan Daerah, Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2: Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah, Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
parung, kemang
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2: Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah, Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
Leuwiliang, Leuwisadeng
Prakiraan Maju Target
Tolok Ukur
APBD I 14
TOTAL ANGGARAN
Jenis Kegiatan
SKPD Penanggungjawab
15 59.815.000
16 59.815.000
17 65.796.500
18 Lama
19 DISTANHUT
Terwujudnya kelancaran operasional UPT Pengembangan Tanaman Obat
100%
56.426.000
56.426.000
62.068.600
Lama
DISTANHUT
4 kelompok
Terkendalinya organisme pengganggu tanaman hortikultura
4 kelompok
195.496.000
195.496.000
215.045.600
Lama
DISTANHUT
Tersedianya unit pengolah pupuk organik
4 unit
Meningkatnya penggunaan pupuk organik
10%
475.611.000
475.611.000
523.172.100
Lama
DISTANHUT
- Luas lahan kebun kelapa rakyat yang dikembangkan - Jumlah bibit kelapa yang didistribusikan
40 hal, 5 000 pohon
Terwujudnya sentra 2 Kecamatan pengembangan kelapa rakyat
111.750.000
111.750.000
122.925.000
Lama
DISTANHUT
Meningkatnya tanaman cengkeh yang mengasilkan
100.000.000
100.000.000
110.000.000
Lama
DISTANHUT
10 Ha
13
APBD II
100%
Luas lahan yang ditanami cengkeh 10 Ha (2500 pohon)
11
APBN
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Kode
1 19 0060
2 Pengendalian OPT Perkebunan
Prioritas Daerah
3 Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Sasaran Daerah
4 Isu Strategis 2: Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah, Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
5 Jasinga, Sukamakmur, Pamijahan, Leuwiliang, Caringin
Indikator Kinerja Keluaran Kegiatan
Hasil Program
Lokasi Tolok Ukur
Target
6
7
Target
Tolok Ukur 8 Terwujudnya Pengendalian OPT Perkebunan
9 5 Kelompok
0061
Penerapan Teknologi Pasca Panen Karet
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2: Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah, Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
Jasinga
19
0062
Pengembangan Komoditas Pala
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2: Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah, Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
Tamansari, Ciawi, Sukajaya
19
0063
Pendukung Sinergi Kegiatan Perkebunan
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
19
0064
Pendukung Sinergi Kegiatan Hortikultura
19
0066
Penerapan Teknologi Pasca Panen Kopi
Prakiraan Maju Target
Tolok Ukur
10 11 Terlaksananya Pengendalian 5 Kelompok OPT Perkebunan
meningkatnya mutu hasil produk perkebunan 19
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Hasil Kegiatan APBN
APBD I 13
APBD II 14
15 90.500.000
1 kelompok
TOTAL ANGGARAN 16 90.500.000
-
17 99.550.000
-
Jenis Kegiatan
SKPD Penanggungjawab
18 Lama
19 DISTANHUT
Lama
DISTANHUT
- Tersedianya peralatan pasca 2 jenis, 20 orang panen karet di kelompok tani - Terlaksananya bintek karet rakyat
meningkatnya pengetahuan 20 orang dan keterampilan dalam hal budidaya dan pasca panen karet
350.000.000
350.000.000
385.000.000
Lama
DISTANHUT
Luas lahan yang ditanami pala
20 Ha (2500 pohon)
Bertambahnya luas areal tanaman pala
20 Ha
200.000.000
200.000.000
220.000.000
Lama
DISTANHUT
Isu Strategis 2: Cibungbulang, Pengembangan Sukamakmur, Leuwiliang, Komoditas Unggulan Caringin, Cijeruk, Daerah, Prioritas 2: Tamansari, Ciawi, Rumpin, Pengembangan Gunung Sindur. Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
- Terciptanya sinergitas antara program pusat/Kementrian Pertanian dan daerah - Meningkatnya nilai produk dan pengetahuan petani
5 kegiatan, 90 orang
Terlaksananya program Kementrian Pertanian di daerah
3 dirjen (Dirjen PSP, P2HP, Perkebunan)
100.000.000
100.000.000
110.000.000
Baru
DISTANHUT
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2: Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah, Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
Kabupaten Bogor
Jumlah program pemerintah pusat 4 Lokasi yang didukung
Meningkatnya pengetahuan, 4 Lokasi sikap dan keterampilan dalam pengelolaan agribisnis hortikultura
110.196.000
110.196.000
121.215.600
Lama
DISTANHUT
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2: Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah, Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
Sukamakmur, Cigudeg, Tanjungsari.
- Terlaksananya study banding - Tersedianya peralatan pasca panen kopi di kelompok tani
meningkatnya pengetahuan - 15 orang dan keterampilan dalam hal budidaya dan pasca panen kopi
450.000.000
450.000.000
495.000.000
Lama
DISTANHUT
15 Orang, 3 kelompok
meningkatnya mutu hasil olahan produk perkebunan
- 4 kelompok
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Kode
Prioritas Daerah
Sasaran Daerah
1 19 0067
2 Rehabilitasi Usaha Karet Rakyat
3 Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
4 Isu Strategis 2: Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah, Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
5 Jasinga
19
0068
Pengembangan Agribisnis Pisang
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2: Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah, Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
Megamendung
19
0072
Pengadaan Alat Pasca Panen Hortikultura
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2: Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah, Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
Gunung Sindur, Caringin, Ciseeng
19
0074
Pembuatan Rumah Penampungan dan Pengolahan Hortikultura
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2: Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah, Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
Rancabungur dan Cibungbulang
19
0077
Fasilitasi Pelayanan Usaha Pertanian dan Kehutanan
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2: Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah, Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
Kab. Bogor
19
0078
Pengembangan Agribisnis Pepaya
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2: Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah, Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
Sukaraja
Indikator Kinerja Keluaran Kegiatan
Hasil Program
Lokasi Tolok Ukur
Target
6
7
Target
Tolok Ukur
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Hasil Kegiatan
8 Luas lahan yang ditanami karet
9 40 Ha (20.000 pohon)
10 Meningkatnya luas pertanaman karet
Luas lahan yang ditanami pisang raja bulu kuning Peserta Sosialisasi Peserta Temu Teknis SOP pisang raja bulu kuning Bibit Pisang Pupuk kandang
5 Ha, 20 orang, 20 orang,1 buku, 4175 pohon, 29.225 kg
Terwujudnya sentra pisang raja bulu kuning
Terwujudnya sentra agribisnis komoditas unggulan hortikultura
3 Lokasi
Prakiraan Maju Target
Tolok Ukur
11
APBN
APBD I 13
APBD II 14
TOTAL ANGGARAN
Jenis Kegiatan
SKPD Penanggungjawab
40 Ha
15 398.575.000
16 398.575.000
17 438.432.500
18 Lama
19 DISTANHUT
1 lokasi
179.676.000
179.676.000
197.643.600
Lama
DISTANHUT
Meningkatnya kualitas produk 3 komoditas komoditas unggulan (sayuran, tanaman hortikultura hias dan buah)
164.240.000
164.240.000
180.664.000
Lama
DISTANHUT
Jumlah rumah penampungan hasil 2 unit hortikultura
Tersedianya produk hortikultura yang berkualitas
1 lokasi
408.951.000
408.951.000
449.846.100
Lama
DISTANHUT
Terlaksananya Pelayanan Usaha Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan
4 Bidang
Terlayaninya mitra usaha Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan
4 Bidang
61.150.000
61.150.000
67.265.000
Lama
DISTANHUT
Luas Lahan Yang Ditanami Pepaya Peserta Sosialisasi Peserta Temu Teknis Bibit Pepaya Pupuk Kandang
15 Ha, 20 orang, 20 orang, 22.500 polybag, 135.000 kg
Terwujudnya sentra pepaya
1 lokasi
258.545.000
258.545.000
284.399.500
Baru
DISTANHUT
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Kode
Prioritas Daerah
Sasaran Daerah
1 19 0080
2 Pengembangan Agribisnis Jahe
3 Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
4 Isu Strategis 2: Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah, Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
5 Nanggung
19
0081
Penunjang Kegiatan UPT Pengembangan Teknologi dan Peredaran Hasil III Wilayah Nanggung
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2: Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah, Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
Nanggung, Sukajaya
19
0082
Penunjang Kegiatan UPT Pengembangan Teknologi dan Peredaran Hasil VIII Wilayah Kemang
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
19
0083
Penunjang Kegiatan UPT Pengembangan Teknologi dan Peredaran Hasil VI Wilayah Pamijahan
19
0084
Penunjang Kegiatan UPT Pengembangan Teknologi dan Peredaran Hasil XIII Wilayah Babakan Madang
19
0085
Indikator Kinerja Keluaran Kegiatan
Hasil Program
Lokasi Tolok Ukur
Target
6
7
Tolok Ukur
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Hasil Kegiatan Target
Tolok Ukur
8 - Luas lahan yang ditanami Peserta Sosialisasi - Peserta Temu Teknis - bibit Jahe - Pupuk kandang
9 10 Ha, 40 orang, 40 orang, 15.000 Kg, 100.000 Kg
10 Terbentuknya sentra jahe
Jumlah Laporan Yang di buat
24 Dokumen
Terwujudnya kelancaran operasional UPT Pengembangan Hasil III Wilayah Nanggung
Isu Strategis 2: Kemang,rancabungur,paru Pengembangan ng Komoditas Unggulan Daerah, Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
Jumlah laporan yang dibuat
24 Dokumen
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2: Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah, Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
Pamijahan, Tenjolaya
Jumlah Lapora n yang dibuat
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2: Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah, Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
Babakan Madang, Citeureup, Sukaraja
Penunjang Kegiatan UPT Pengembangan Prioritas 2: Peningkatan Teknologi dan Peredaran Hasil XIV Wilayah Daya Saing Gunung Putri Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2: Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah, Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
Gunung Putri, Klapanunggal, Cileungsi
Prakiraan Maju Target
11 Terbentuknya sentra jahe
APBN
APBD I 13
APBD II 14
TOTAL ANGGARAN
Jenis Kegiatan
SKPD Penanggungjawab
15 250.000.000
16 250.000.000
17 275.000.000
18 Baru
19 DISTANHUT
100%
58.040.000
58.040.000
63.844.000
Lama
DISTANHUT
terwujudnya kelancaran operasional UPT Pengembangan Teknologi dan Peredaran Hasil VIII Wilayah Kemang
100%
67.696.000
67.696.000
74.465.600
Lama
DISTANHUT
24 Dokumen
Terwujudnya kelancaran operasional UPT Pengembangan Teknologi dan Peredaran Hasil VI Wilayah Pamijahan
100%
63.153.000
63.153.000
69.468.300
Lama
DISTANHUT
Jumlah laporan yang dibuat
24 Dokumen
Terwujudnya operasional UPT Pengembangan Teknologi dan Peredaran Hasil XIII Wilayah Babakan Madang
100%
68.486.000
68.486.000
75.334.600
Lama
DISTANHUT
Jumlah laporan yang dibuat
24 Dokumen
Terwujudnya kelancaran operasional UPT Peredaran Hasil Pertanian dan Kehutanan III Gunung Putri
100%
57.602.000
57.602.000
63.362.200
Lama
DISTANHUT
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Kode
Prioritas Daerah
Sasaran Daerah
1 19 0086
2 Penumbuhan Penangkar Benih Tanaman Hortikultura
3 Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
4 Isu Strategis 2: Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah, Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
5 Caringin, Gunungsindur
19
Pengembangan Agribisnis Sayuran
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2: Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah, Prioritas 2: Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan dan Industri Pertanian Perdesaan
Cisarua, Caringin, Cibungbulang, Kemang, Rancabungur, Ciawi
0087
PHT Hortikultura (Prop)
Pengelolaan Pasca Panen Padi (Prop)
Perluasan Tanaman Kelapa (APBN)
Cibungbulang, Cijeruk, Jasinga, Cigudeg
Kabupaten Bogor
Rumpin, Gunungsindur, Kemang
Indikator Kinerja Keluaran Kegiatan
Hasil Program
Lokasi Tolok Ukur
Target
6
7
Target
Tolok Ukur
Tolok Ukur
8 Kelompok penangkar tanaman hortikultura Peserta Sosialisasi Peserta Temu Teknis
9 2 kelompok, 20 orang, 20 orang
10 Terbentuknya kelompok penangkar tanaman hortikultura
Luas lahan yang ditanami sayuran (wortel, cabe merah) Terbentuknya kebun bibit sayuran Peserta Sosialisasi Peserta Temu Teknis Bibit wortel Bibit Cabe Merah Pupuk Kandang Handsprayer Pompa Air Green House
20 Ha, 1 unit, 80 peserta, 120 peserta, 400 btl, 400 bks, 42.000 kg, 5 buah, 1 unit, 1 unit
Terwujudnya sentra sayuran
Luas pengendalian hama tanaman hortikultura (Manggis, Sayuran daun dan Cabe) - Jumlah bangunan pengolahan pasca panen - Jumlah paket alat pasca panen padi Husker/Polisher/Komponen Polisher Paddy cleaner Separator Elevator Moistur Tester
Terehabilitasinya perkebunan
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Hasil Kegiatan
Prakiraan Maju Target 11
APBN
APBD I 13
APBD II 14
TOTAL ANGGARAN
Jenis Kegiatan
SKPD Penanggungjawab
100%
15 200.000.000
16 200.000.000
17 220.000.000
18 Baru
19 DISTANHUT
100%
250.000.000
250.000.000
275.000.000
Baru
DISTANHUT
70 Ha
200.000.000
200.000.000
220.000.000
DISTANHUT
5 unit
2.000.000.000
2.000.000.000
2.200.000.000
DISTANHUT
5 paket
20 Ha
102.000.000
102.000.000
112.200.000
Baru
DISTANHUT
kelapa rakyat Rehabilitasi Tanaman Cengkeh
Pamijahan Sukamakmur
Terwujudnya optimalisasi lahan tanaman perkebunan
16 Ha
168.000.000
168.000.000
184.800.000
Baru
DISTANHUT
Pengendalian OPT Tan Kopi
Sukamakmur
Luas tanaman kopi yang terkendali dari OPT
20 Ha
60.000.000
60.000.000
66.000.000
Baru
DISTANHUT
Terwujudnya optimalisasi lahan tanaman perkebunan
12 Ha
120.000.000
120.000.000
132.000.000
Baru
DISTANHUT
Tersedianya air pada musim kemarau Jumlah pembangunan embung
2 lokasi 2 unit
120.000.000
120.000.000
132.000.000
Lama
DISTANHUT
Program Peningkatan produksi, Produktivitas dan mutu produk tanaman holtikultura berkelanjutan
4.495.000.000
4.495.000.000
4.944.500.000
Lama
DISTANHUT
Peningkatan Produksi, produktiivitas dan mutu tanaman buah berkelanjutan
1.950.000.000
1.950.000.000
2.145.000.000
Lama
DISTANHUT
Rehabilitasi Tanaman Pala
Konservasi Air dan Antisipasi Anomali
- Pengembangan Kawasan (Manggis)
Megamendung, Ciawi
Jasinga Cigudeg
Luas kawasan buah
50 hektar
Kode
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Prioritas Daerah
2
3
1
Sasaran Daerah
4
5 Jasinga Cigudeg
Indikator Kinerja Keluaran Kegiatan
Hasil Program
Lokasi Tolok Ukur
Target
6
7
Tolok Ukur
Target
Tolok Ukur
Target
8
9
10
11
SL-GAP
Jasinga Cigudeg Leuwisadeng Jasninga, Cigudeg
Sarana/prasarana budidaya
4 unit
Registrasi kebun SL-GHP
2 Kelompok
Sarana/prasarana pasca panen
2 Kelompok
Tamansari Gunungsindur
Luas kawasan florikultura
Tamansari Gunungsindur
SL-GAP
Tamansari Gunungsindur
Sarana/prasarana budidaya
2 unit
Tamansari Gunung Sindur Tamansari Gunung Sindur
Registrasi kebun SL-GHP
2 Kelompok
Sarana/prasarana pasca panen
2 Kelompok
- Cabe
Cibungbulang Cijeruk
Luas kawasan sayuran daun
10 Ha
Luas kawasan cabe
10 Ha
SL-GAP
2 unit 40 orang
Cibungbulang Cijeruk
Sarana/prasarana budidaya
2 unit
Registrasi kebun SL-GHP
2 Kelompok
Sarana/prasarana pasca panen
2 Kelompok
Laporan kegiatan Layanan Perkantoran
APBD II
13
14
Prakiraan Maju
Jenis Kegiatan
SKPD Penanggungjawab
17
18
19
TOTAL ANGGARAN 15
16
1.070.000.000
1.070.000.000
1.177.000.000
Lama
DISTANHUT
1.300.000.000
1.300.000.000
1.430.000.000
Lama
DISTANHUT
175.000.000
175.000.000
192.500.000
Lama
DISTANHUT
15.676.097.600
17.243.707.360
Lama
DISTANHUT
2 unit 40 orang
Cibungbulang Cijeruk
Dukungan Manajemen dan Teknis lainnya Pada Ditjen Horti
APBD I
3.000 m2
Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman sayuran dan tanaman obat berkelanjutan - Pengembangan Kawasan - Sayuran Daun
APBN
2 unit 40 Orang
Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman florikultura berkelanjutan - Pengembangan Kawasan (Anggrek)
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Hasil Kegiatan
1 Laporan 12 Bulan
URUSAN WAJIB BIDANG URUSAN KETAHANAN PANGAN 16
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan
Ketersediaan Energi dan Protein di Kab Bogor
11.470.000.000
- energi : - protein : Penguatan cadangan pangan di Kab Bogor
2295 kkal/kap/hari (104,32%) 57 gr/kap/hr (100%)
- Cadangan beras di Kabupaten Bogor
- 60 ton (60 %)
-
4.206.097.600
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Kode
Prioritas Daerah
Sasaran Daerah
1 16 0009
2 Pemanfaatan Perkarangan Untuk Pengembangan Pangan
3 Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
4 Isu Strategis 2 : Peningkatan Ketahanan Pangan ,Prioritas 2: Peningkatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan
5 Lokasi lomba tingkat wilayah, provinsi, nasional
16
0020
Pengembangan Perbenihan/Perbibitan
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2 : Peningkatan Ketahanan Pangan ,Prioritas 2: Peningkatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan
Jonggol, Tanjungsari, Cijeruk
16
0033
Penyusunan Monografi Pertanian dan Kehutanan
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2 : Peningkatan Ketahanan Pangan ,Prioritas 2: Peningkatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan
16
0035
Penyusunan Sasaran Intensifikasi
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
16
0036
Pengendalian Hama Terpadu
16
0038
16
16
Indikator Kinerja Keluaran Kegiatan
Hasil Program
Lokasi Tolok Ukur
Target
6
7
Target
Tolok Ukur
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Hasil Kegiatan
8 9 Jumlah keluarga yang 200 kk, 9 unit, 4 memanfaatkan lahan pekarangan unit Jumlah percontohan pemanfaatan pekarangan Jumlah percontohan kebun sekolah
10 Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan
- Luas lahan untuk pengembangan 18 Ha, 45 ton benih padi - Produksi benih bermutu
Tersebar 40 Kecamatan
Jumlah dokumen data pertanian dan kehutanan : - Laporan data statistik pertanian - Laporan data kehutanan - Buku Saku - Buku Monografi
Isu Strategis 2 : Peningkatan Ketahanan Pangan ,Prioritas 2: Peningkatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan
Cibinong
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2 : Peningkatan Ketahanan Pangan ,Prioritas 2: Peningkatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan
Pendukung Sinergi Kegiatan Tanaman Pangan
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
0039
Pemberdayaan Rumah Tangga Sangat Miskin di Lokasi PKH (Program Keluarga Harapan)
0045
Penunjang Kegiatan UPT Perbenihan I Wilayah Dramaga
Prakiraan Maju Target
Tolok Ukur
11
APBN
APBD I 14
TOTAL ANGGARAN
Jenis Kegiatan
SKPD Penanggungjawab
200 KK
15 230.840.000
16 230.840.000
17 253.924.000
18 Lama
19 DISTANHUT
meningkatnya pemenuhan kebutuhan benih padi
3,72%
216.778.000
216.778.000
238.455.800
Lama
DISTANHUT
12 bulan, 2 dokumen, 125 buku, 25 buku
Tersedianya data statistik Pertanian serta data dan informasi pertanian dan kehutanan 12 bulan
1 tahun
300.000.000
300.000.000
330.000.000
Lama
DISTANHUT
- Jumlah dokumen sasaran intensifikasi pertanian tahun 2015
1 dok
Tersedianya bahan acuan bagi pelaksana kegiatan di bidang pertanian
1 tahun
36.435.000
36.435.000
40.078.500
Lama
DISTANHUT
Cariu, Cibungbulang, Leuwisadeng, Jonggol, Jasinga, Sukamakmur, Caringin, dan Nanggung
1. Jumlah Juknis 2. Jumlah peserta temu teknis 3. Jumlah pelaksanaan gelar pht 1 kali 4. Jumlah peserta rapat koordinasi 5. umlah kelompok yang difasilitasi 6. Jumlah obat-obatan HPT 7. Handsprayer 8. Laporan pengamatan OPT 9. Laporan akhir kegiatan
1. 6 buku, 2. 40 orang, 3. 3 hari, 4. 80 orang, 5. 6 kelompok tani, 6. 5 jenis 72 liter dan 300 kg, 7. 60 unit, 8. 16 UPT, 12 bulan, 9. 6 buku
Terkendalinya serangan 6 Kecamatan (150 hama penyakit tanaman padi Ha)
334.648.600
334.648.600
368.113.460
Lama
DISTANHUT
Isu Strategis 2 : Peningkatan Ketahanan Pangan ,Prioritas 2: Peningkatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan
Tersebar di 40 kecamatan
1. Jumlah kegiatan Tanaman Pangan (Dana Dekon) 2. Jumlah Peserta Pertemuan PSP 3. Jumlah Peserta Panen Raya 4. Jumlah Peserta Pertemuan Bangub 5. Jumlah Pengada Barang dan Jasa
4 kegiatan, 300 orang, 400 orang, 120 orang, 2 jasa konsultan
Tercapainya Sinergitas kegiatan tanaman pangan (Dekon)
256.550.000
256.550.000
282.205.000
Lama
DISTANHUT
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2 : Peningkatan Ketahanan Pangan ,Prioritas 2: Peningkatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan
Sukamakmur, Tamansari, Jasinga
Jumlah keluarga sangat miskin yang difasilitasi untuk berusaha di sektor pertanian
150 KK
Meningkatnya peluang usaha 200 KK rumah tangga sangat miskin
392.913.000
392.913.000
432.204.300
Lama
DISTANHUT
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2 : Peningkatan Ketahanan Pangan ,Prioritas 2: Peningkatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan
Dramaga
Jumlah laporan yang dibuat Laporan Rutin UPT 12 dokumen, Laporan kegiatan 12 dokumen
24 dokumen
Terlayaninya kelompok tani di …….. Kelompok wilayah kerja UPT
71.224.000
71.224.000
78.346.400
Lama
DISTANHUT
Pusat dan Propinsi
13
APBD II
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Kode
Prioritas Daerah
Sasaran Daerah
1 16 0046
2 Penunjang Kegiatan UPT Perbenihan II Wilayah Jonggol
3 Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
4 Isu Strategis 2 : Peningkatan Ketahanan Pangan ,Prioritas 2: Peningkatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan
5 Jonggol
16
Pengadaan Alat Pasca Panen Padi
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2 : Peningkatan Ketahanan Pangan ,Prioritas 2: Peningkatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan
Cigudeg, Cijeruk, Leuwiliang, Leuwisadeng, Tanjungsari, Cigombong
0048
Indikator Kinerja Keluaran Kegiatan
Hasil Program
Lokasi Tolok Ukur
Target
6
7
Target
Tolok Ukur
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Hasil Kegiatan Tolok Ukur
Prakiraan Maju Target
8 Jumlah laporan yang dibuat
9 25 dokumen
10 11 Terlayaninya kelompok tani di …….. Kelompok wilayah kerja UPT
- Jumlah Petunjuk - Jumlah Peserta Temu Teknis - Jumlah Peralatan Pasca Panen - Jumlah Kelompok yang difasilitasi
5 buku, 30 orang, 4 jenis, 174 unit, 6 kelompok, 1200 kg, 5 buku
APBN
APBD I 13
APBD II 14
TOTAL ANGGARAN
Jenis Kegiatan
SKPD Penanggungjawab
15 62.549.000
16 62.549.000
17 68.803.900
18 Lama
19 DISTANHUT
Tersedianya data kehilangan 6 kecamatan hasil, Menurunnya tingkat 1% kehilangan hasil padi (losis)
367.985.000
367.985.000
404.783.500
Lama
DISTANHUT
- Diterapkannya PTT padi sawah 150 Ha, BWD 60 - Tersedianya alat mesin pertanian unit, caplak 150 : Ha, gasrok 150 unit, traktor 6 Jumlah Laporan sosialisasi unit, 5 buku, 900 Jumlah Materi Sosialisasi eksemplar, 250 Peserta Temu Lapang orang, 2 kali, 720 Jumlah Pelaksanaan rakor PTT eksemplar Jumlah Materi Rakor Jumlah Pelaksanaan Bintek Jumlah benih label biru jumlah obat-obatan jmlah dekorasi jumlah spanduk jumlah baliho papan nama jumlah laporan akhir kegiatan
Jumlah petani yang menerapkan teknologi PTT (dampak dari penerapan PTT)
…….. Orang
869.075.000
869.075.000
955.982.500
Lama
DISTANHUT
Tertanaminya lahan dengan ubi kayu
Meningkatnya produktivitas tanaman ubi kayu
210 kw/ha
307.160.000
307.160.000
337.876.000
Lama
DISTANHUT
- Jumlah Penggantian gabah - Jumlah laporan akhir
16
0057
Pengembangan PTT Padi
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2 : Peningkatan Ketahanan Pangan ,Prioritas 2: Peningkatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan
Cigudeg, Cijeruk, Leuwiliang, leuwisadeng, tanjungsari, cigombong
16
0059
Intensifikasi Ubi Kayu
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2 : Peningkatan Ketahanan Pangan ,Prioritas 2: Peningkatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan
Cibungbulang (10 Ha), Parung (10 Ha), Rancabungur (10 Ha)
16
0068
Pendamping Water Resources and Irrigation Prioritas 2: Peningkatan Sector Management Program (WISMP) Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2 : Peningkatan Ketahanan Pangan ,Prioritas 2: Peningkatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan
Kategori II, III, dan IV
Terlaksananya pertemuan teknis 4 P3A/GP3A sinergitas GP3A Terlaksananya temu teknis sinergitas GP3A Terlaksananya pembentukan P3A Terlaksananya sertifikasi P3A/GP3A
Meningkatnya jumlah P3A/GP3A yang dilegalisasi
242.425.000
242.425.000
266.667.500
Lama
DISTANHUT
16
0075
Pengembangan Penangkar Benih Padi
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2 : Peningkatan Ketahanan Pangan ,Prioritas 2: Peningkatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan
Cariu, Tanjungsari, Jasinga, Sukamakmur, Parungpanjang
Terlaksananya penangkaran benih 25 Ha, 1 kali padi Terlaksananya temu teknis
Tersedianya benih Unggul Bermutu
267.515.000
267.515.000
294.266.500
Baru
DISTANHUT
16
0076
Perencanaan Pengembangan Jitut Jides dan Prioritas 2: Peningkatan Dam Parit Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
Isu Strategis 2 : Peningkatan Ketahanan Pangan ,Prioritas 2: Peningkatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan
Kabupaten Bogor
250.000.000
250.000.000
275.000.000
Baru
DISTANHUT
2.000.000.000
2.000.000.000
2.200.000.000
Lama
DISTANHUT
420.000.000
420.000.000
462.000.000
Lama
DISTANHUT
Jumlah dokumen Perencanaan
30 ha
2 Dok
Bantuan Sarana Prasarana Pasca Panen (P2HP) Dem Farm Padi Hibrida
10 Kec
- Luas lahan
200 Ha
Kode
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Prioritas Daerah
2
3
1
Sasaran Daerah
4
5
Indikator Kinerja Keluaran Kegiatan
Hasil Program
Lokasi Tolok Ukur
Target
6
7
Tolok Ukur
(TP)
8 - Jumlah kelompok tani
SLPTT Padi Sawah
Luas Lahan SLPTT
System Of Rice Intensivication (SRI) (PSP)
Gunung Sindur, Parung, Dramaga, Caringin Cijeruk, Cigudeg, Pamijahan Cibungbulang, Leuwiliang, Nanggung, Jasinga
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Hasil Kegiatan Target
Tolok Ukur
Target
9
10
11
40 40
Jasinga Cigudeg Sukajaya Tenjolaya Cijeruk Caringin Cigombong Leuwiliang Leuwisadeng Jonggol Dramaga Nanggung Tanjungsari Sukamakmur Cileungsi Ciampea Pamijahan Rancabungur Ciseeng Kemang
Penyelesaian Sistem Informasi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
13
Isu Strategis 2 : Peningkatan Ketahanan Pangan, Priorita 2 : Peningkatan Akses dan Distribusi Pangan
Luas lahan SRI
Jumlah Sistem Informasi yang dibuat
Jenis Kegiatan
SKPD Penanggungjawab
15
16
17
18
19
6.000.000.000
6.600.000.000
Lama
DISTANHUT
200 Ha
400.000.000
400.000.000
440.000.000
Lama
DISTANHUT
650.000.000
650.000.000
715.000.000
Lama
DISTANHUT
2.000.000.000
2.000.000.000
2.200.000.000
Lama
DISTANHUT
250.000.000
250.000.000
275.000.000
Lama
DISTANHUT
250.000.000
250.000.000
275.000.000
Lama
DISTANHUT
796.250.000
3.086.250.000
3.394.875.000
Lama
DISTANHUT
Luas lahan yang direhabilitasi jaringan irigasinya
40 Kecamatan
14
Prakiraan Maju TOTAL ANGGARAN
6.000.000.000
Prioritas 2: Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Perdesaan
APBD II
5.000 Ha
Program Peningkatan Distribusi dan Cadangan Pangan 0002
APBD I
10 Kelp
Pemberdayaan GP3A melalui WISMP (LOAN)
Kegiatan Pengelolaan Air Irigasi Untuk Pertanian Pengembangan Jaringan Irigasi/Pengembangan Sumber Air) (PSP)
APBN
1 Paket
Penyelesaian Sistem Informasi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
-
40 Kecamatan
URUSAN PILIHAN BIDANG URUSAN KEHUTANAN 21
Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Terlaksananya rehabilitasi hutan dan lahan
21
0002
Pembuatan Bibit/Benih Tanaman Kehutanan Prioritas 3 : Peningkatan Pembangunan Infrastruktur serta Pengelolaan Ruang dan Lingkungan Hidup
Isu Strategis 3: Penanganan Lahan Kritis, Prioritas 3 : Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup
Tajur Halang dan Ciawi
21
0016
Penunjang One Billion Indonesian Tree (OBIT)
Isu Strategis 3: Penanganan Lahan Kritis, Prioritas 3 : Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup
40 Kecamatan
Prioritas 3 : Peningkatan Pembangunan Infrastruktur serta Pengelolaan Ruang dan Lingkungan Hidup
6,89%
1.565.000.000
725.000.000
Jumlah bibit tanaman tahunan
200.000 Batang
Terpenuhinya kebutuhan bibit 200.000 Batang tanaman kehutanan
200.000.000
200.000.000
220.000.000
Lama
DISTANHUT
Bertambahnya vegetasi tanaman tahunan Jumlah peserta sosialisasi rehabilitasi hutan dan lahan
40 Kecamatan, KMDM 520 orang, OBIT 700 orang
- Bertambahnya vegetasi - 40 kec tanaman tahunan -40 Kec -Meningkatnya pemahaman tentang rehabilitasi hutan dan lahan
357.350.000
357.350.000
393.085.000
Lama
DISTANHUT
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Kode
1 21 0021
2 Penyusunan Rencana Teknik RHL
Prioritas Daerah
3 Prioritas 3 : Peningkatan Pembangunan Infrastruktur serta Pengelolaan Ruang dan Lingkungan Hidup
Sasaran Daerah
4 Isu Strategis 3: Penanganan Lahan Kritis, Prioritas 3 : Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup
Pengayaan Tanaman
5 Cibinong
Indikator Kinerja Keluaran Kegiatan
Hasil Program
Lokasi Tolok Ukur
Target
6
7
8 - Buku RTN-RHL - Buku RP-RHL
Jonggol, Sukamakmur, Tanjungsari, Leuwisadeng
Target
Tolok Ukur
9 1 dokumen, 1 dokumen
Tertanamnya tanaman tahunan
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Hasil Kegiatan Tolok Ukur 10 Tersedianya bahan perencanaan tahunan dan perencanaan lima tahunan (RHL)
Prakiraan Maju Target
APBD I
11 2 dokumen
250.000 batang
APBD II
13
14
15 238.900.000
TOTAL ANGGARAN
Jenis Kegiatan
SKPD Penanggungjawab
16 238.900.000
17 262.790.000
18 Lama
19 DISTANHUT
1.000.000.000
1.000.000.000
1.100.000.000
Lama
DISTANHUT
Pengamanan Sarana dan Prasarana Pengamanan Hutan
Cibinong
Jumlah peralatan sapras pengamanan hutan
13 unit
210.000.000
210.000.000
231.000.000
Lama
DISTANHUT
Pengadaan sarana dan Prasarana Penyuluhan Kehutanan
Cibinong
Jumlah peralatan sapras penyuluhan
6 unit
105.000.000
105.000.000
115.500.000
Lama
DISTANHUT
525.000.000
577.500.000
Lama
DISTANHUT
250.000.000
275.000.000
Baru
DISTANHUT
200.000.000
220.000.000
Baru
DISTANHUT
1.212.500.000
1.512.500.000
1.663.750.000
Lama
DISTANHUT
Pemeliharaan Tanaman
Ciawi, Caringin Cijeruk, Cigombong, Cigudeg
Penyusunan RPRHL 2015-2019
- Tertanamnya tanaman kehutanan - Luas lahan
Cibinong
350.000 batang 350 Ha
Jumlah dokumen
-
2 dokumen
250.000.000
Fasilitasi Implementasi Perwujudan Green Province
22
APBN
-
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan
Kerusakan Kawasan hutan
15%
300.000.000
525.000.000
-
200.000.000
-
22
0010
Pengembangan Agribisnis Aneka Usaha Kehutanan Non Kayu
Prioritas 3 : Peningkatan Pembangunan Infrastruktur serta Pengelolaan Ruang dan Lingkungan Hidup
Isu Strategis 3: Penanganan Lahan Kritis, Prioritas 3 : Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup
Kec. Babakan Madang, Tanjungsari, Leuwiliang, Nanggung
Terbangunnya Pusat Pengembangan Agribisnis Jamur dan lebah madu
3 unit jamur dan 2 unit lebah madu
-Terbangunnya pusat pengembangan agribisnis jamur -Terbangunnya pusat agribisnis lebah madu
3 unit jamur dan 2 unit lebah madu
532.500.000
532.500.000
585.750.000
Lama
DISTANHUT
22
0012
Pembuatan Sumur Resapan
Prioritas 3 : Peningkatan Pembangunan Infrastruktur serta Pengelolaan Ruang dan Lingkungan Hidup
Isu Strategis 3: Penanganan Lahan Kritis, Prioritas 3 : Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup
Kecamatan Citeureup, Parung, Gunung Sindur dan Tajurhalang
Terbangunnya Sumur Resapan
55 unit
Terkendalinya run off
4.581,5 liter/ha
250.000.000
250.000.000
275.000.000
Lama
DISTANHUT
22
0015
Pengendalian OPT Tanaman Kehutanan
Prioritas 3 : Peningkatan Pembangunan Infrastruktur serta Pengelolaan Ruang dan Lingkungan Hidup
Isu Strategis 3: Penanganan Lahan Kritis, Prioritas 3 : Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup
Caringin, Cijeruk, Leuwiliang
Jumlah kelompok tani peserta temu 10 kelompok tani teknis pengendalian OPT kehutanan
Meningkatnya pengendalian OPT kehutanan
10 kelompok tani
160.000.000
160.000.000
176.000.000
Lama
DISTANHUT
22
0016
Fasilitasi Pemantapan Kawasan Hutan
Prioritas 3 : Peningkatan Pembangunan Infrastruktur serta Pengelolaan Ruang dan Lingkungan Hidup
Isu Strategis 3: Penanganan Lahan Kritis, Prioritas 3 : Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup
Cisarua, Nanggung, Parungpanjang, Babakan Madang, Cijeruk
- Rekonsiliasi Data Kawasan Hutan dan Pertanahan Non Kehutanan - Rekonsiliasi Peta Penggunaan Kawasan Hutan - Rumusan Penanganan Permasalahan Kawasan Hutan
Tersedeianya rumusan penanganan permasalahan kawasan hutan
1 dokumen
270.000.000
270.000.000
297.000.000
Lama
DISTANHUT
300.000.000
330.000.000
Lama
DISTANHUT
Pembuatan Dam Penahan
Pamijahan Tenjolaya Sukamakmur
Terbangunnya Dam Penahan
1 Peta Kawasan Hutan, 1 Peta sebaran penggunaan kawasan hutan kab. Bogor, 1 buku rumusan
7 unit
300.000.000
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Kode
1 34
Prioritas Daerah
2 Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan
3
Sasaran Daerah
4
5
Indikator Kinerja Keluaran Kegiatan
Hasil Program
Lokasi
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Hasil Kegiatan
Prakiraan Maju
Tolok Ukur
Target
Tolok Ukur
Target
Tolok Ukur
Target
6
7
8
9
10
11
APBN
APBD I
APBD II
13 -
14 -
TOTAL ANGGARAN
Jenis Kegiatan
SKPD Penanggungjawab
15 450.000.000
16 450.000.000
17 495.000.000
18 Lama
19 DISTANHUT
34
0007
Fasilitasi Kemitraan Usaha Kayu Rakyat
Prioritas 3 : Peningkatan Pembangunan Infrastruktur serta Pengelolaan Ruang dan Lingkungan Hidup
Isu Strategis 3: Penanganan Lahan Kritis, Prioritas 3 : Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup
Leuwiliang, Jasinga, Sukamakmur, Tanjungsari
Terfasilitasinya bantuan alat pengolahan kayu
5 lokasi
Meningkatnya pengelolaan hutan rakyat beserta pengolahannya
4 kecamatan
250.000.000
250.000.000
275.000.000
Lama
DISTANHUT
34
0010
Pengawasan dan Pengendalian Usaha Kehutanan
Prioritas 3 : Peningkatan Pembangunan Infrastruktur serta Pengelolaan Ruang dan Lingkungan Hidup
Isu Strategis 3: Penanganan Lahan Kritis, Prioritas 3 : Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup
Kabupaten Bogor dan Luar Kabupaten Bogor
Terlaksananya pengawasan dan pengendalian usaha kehutanan dan terlaksananya pengawasan dan pengendalian penerimaan PSDH
4 kali tingkat propinsi dan 5 kali tingkat pusat
Terkendalinya usaha kehutanan dan penerimaan daerah yang berasal dari PSDH
kabupaten bogor
200.000.000
200.000.000
220.000.000
Lama
DISTANHUT
18.652.998.000
42.397.998.000
46.637.797.800
JUMLAH
19.620.000.000
4.125.000.000
KEPALA DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BOGOR
Ir. H.M. ZAIRIN, MP. Pembina Utama Muda NIP. 196407151992031009