ArtikelSkripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5 FASE (LC 5-E) DAN LC 5E-STAD PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR KUADRAT KELAS X SMK ALAMIEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SKRIPSI DiajukanUntukMemenuhi Salah SatuSyaratGuna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd.) Pada Program StudiPendidikanMatematika
Disusun Oleh : MELLA SEPTIN MARGARETTA NPM. 11.1.01.05.0128
PROGAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UN PGRI KEDIRI 2016
MELLA SEPTIN MARGARETTA ||11.1.01.05.0128 Fak - Prodi
simki.unpkediri.ac.id || 1||
ArtikelSkripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MELLA SEPTIN MARGARETTA ||11.1.01.05.0128 Fak - Prodi
simki.unpkediri.ac.id || 2||
ArtikelSkripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MELLA SEPTIN MARGARETTA ||11.1.01.05.0128 Fak - Prodi
simki.unpkediri.ac.id || 3||
ArtikelSkripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5 FASE (LC 5-E) DAN LC 5ESTAD PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR KUADRAT KELAS X SMK AL-AMIEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Nama : MELLA SEPTIN MARGARETTA NPM: 11.1.01.05.0128 Fak–Prodi: FKIP – PendidikanMatematika Email:
[email protected] Dian DevitaYohanie, S.PddanDrs. Darsono, M.Kom UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Materi PersamaandanPertidaksamaan Linear Kuadrat merupakan salah satu pokok bahasan matematika pada SMK kelas X. pembentukan struktur kognitif dan afektif dilakukan penggabungan dua model pembelajaran menjadi LC 5E-STAD. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental semu dan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Al-Amien Kediri. Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kontrol. Kelas eksperimen diajarkan dengan model LC 5E-STAD sedangkan kelas kontrol diajarkan dengan model LC 5E. Analisis statistik hasil belajar yang digunakan adalah statistik non parametrik Mann Whitney U. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran LC 5E dengan siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran LC 5E-STAD. Siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran LC 5E memiliki rata-rata hasil belajar sebesar 76,25, sedangkan siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran LC 5E-STAD memiliki rata-rata hasil belajar sebesar 80,27. Rata-rata nilai afektif siswa kelas kontrol sebesar 63,97 sedangkan untuk kelas eksperimen sebesar 68,40. Keterlaksanaan pembelajaran di kelas kontrol sebesar 84.6% dan untuk kelas eksperimen sebesar 88,8%.Dapat disimpulkan bahwa keterlaksanaan kelas eksperimen yang diajarkan dengan model pembelajaran LC 5E-STAD lebih baik daripada keterlaksanaan pembelajaran yang diajarkan dengan model LC 5E.
Kata KunciLC 5E, LC 5E-STAD, PersamaandanPertidaksamaan Linear Kuadrat, hasil belajar
MELLA SEPTIN MARGARETTA ||11.1.01.05.0128 Fak - Prodi
simki.unpkediri.ac.id || 4||
ArtikelSkripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
BAB I
Pembelajaran Learning Cycle 5 Fase
PENDAHULUAN
(LC 5-E) & LC 5E-STAD pada Materi
Model pembelajaran ceramah sering diterapkan di SMK Al-Amien sehingga siswa
memiliki
minat
yang
rendah
disamping itu mata pelajaran matematika
Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Kuadrat di Kelas X
Kota Kediri Tahun Pelajaran 2015/2016 ”
merupakan mata pelajaran normatif, yang artinya kimia merupakan mata pelajaran utama.
Dilakukan
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
sebelum
Belajar adalah suatu kegiatan yang
penelitian, didapatkan nilai rata-rata mata
menghasilkan perubahan tingkah laku yang
pelajaran matematika sebesar 78,81. Nilai
relatif
tersebut memang berada di atas KKM
pengetahuan (kognitif), nilai dan sikap
yakni 75, namun kenyataanya siswa masih
(afektif), serta ketrampilan (psikomotor)
belum bisa memaknai isi pembelajaran
sebagai hasil pengalaman latihan dan
dengan baik. Pembelajaran persamaan dan
interaksi dengan lingkunganya. Dengan
pertidaksamaan linear dapat dilaksanakan
demikian belajar sangat erat hubunganya
dengan model-model pembelajaran yang
dengan latihan dan pengalaman yang
sesuai
merupakan
dengan
matematika,
observasi
SMK Al-Amien
karakteristik LC
suatu
meliputi
cerminan
atau
kesimpulan pada penampilan atau tingkah
STAD.Langkah pembelajaran dalam LC
laku akibat dari praktek pengalaman dari
5E-STAD adalah memasukkan langkah-
orang
langkah model STAD ke dalam LC 5E
sekitar.Pembelajaran adalah suatu usaha
yaitu
sadar
tahap
lain
yang
dan
1)
antara
materi
permanen
diskusi
kelompok
lain
dari
maupun
seorang
lingkungan
guru
untuk
dimasukkan kedalam fase exploration, 2)
membelajarkan siswanya (mengarahkan
tahap penyajian kelas, tanya jawab antar
interaksi siswa dengan sumber
kelompok, dan 3) penghargaan kelompok
lainnya) dalam rangka mencapai tujuan
dimasukkan
fase
yang diharapkan. Dapat dikatakan bahwa
diatas,
model pembelajaran Learning Cycle(LC)
dalam
explanation.Berdasarkan
uraian
peneliti ingin melihat kontribusi mana
merupakan
yang lebih baik dalam meningkatkan hasil
piaget.
pengembangan
dari
belajar
teori
belajar siswa SMK, maka dilakukan penelitian Hasil
yang
Belajar
berjudul
“Perbedaan
Penerapan
Model
Pada awalnya model pembelajaran Learning Cycle dikembangkan oleh Robert Karplus
MELLA SEPTIN MARGARETTA ||11.1.01.05.0128 Fak - Prodi
dan
Science
Curriculum
simki.unpkediri.ac.id || 2||
ArtikelSkripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Ipmprovement
Study
dari
Universitas
pembelajaranLearning
Cycle
California pada tahun 1960-an. LC terdiri
EdanLearning
dari tiga fase: eksplorasi (exploration),
STADdiharapkantidakhanyasekedarmemah
hasil penemuan terdahulu (invention) dan
amimateridandenganmateriinisiswatidakha
penemuan kembali (discovery). Ketiga
nyaterpakupadasatuliteratursajakarenasisw
istilah tersebut diganti menjadi eksplorasi
ajugabisamembacaartikel-artikeltentang
(exploration), pengenalan konsep (concept
matematika.
introduction),
dan
penerapan
ketiga
fase
tersebut
5E-
konsep
(concept application). Pada periode 1990an,
Cycle
5-
berkembang
BAB III METODE PENELITIAN
menjadi 4 fase, selanjutnya dari beberapa
Rancangan
sumber (Lorsbach dan Miami museum of
melibatkan satu kelas eksperimen dan satu
science
kelas kontrol. Kelas eksperimen diajar
dalam
Dasna,
2006)
penelitian
yang
mengemukakan tentang daur belajar 5 fase
menggunakan
yang disebut “Five E’s” yaitu pendahuluan
Learning Cycle 5E-STAD, sedangkan kelas
(engagement),
kontrol diajar dengan menggunkan model
eksplanasi
eksplorasi
(exploration),
(explanation),
(elaboration)
elaborasi
dan
pembelajaran
model
dilakukan
pembelajaran
Learning
Cycle
5-E.
evaluasi
Pengambilan sampel dalam penelitian
(evaluation).Model pengintegrasiankedua
menggunakan teknik random sampling
model
(1)
melalui tiga kali undian.Undian pertama
belajarkelompokdiintegrasikanpadafaseeng
yang terpilih adalah kelas TKR, kemudian
agementdalam model Learning Cycle 5-E,
undian kedua yang terpilih adalah kelas
(2)
TSM, lalu undian ketiga yang terpilih
pembelajaraniniyaitu:
tahappenyajiankelasdalam
model
STADdiintegrasikanpadafaseexplainationd
adalah kelas TKR sebagai kelas kontrol
alam model Learning Cycle 5-E, (3)
dan TSM sebagai kelas eksperimen. Siswa
pemberiankuiskelompokdalam
pada kelas TKR
model
berjumlah 8
siswa
STADdiintegrasikanpadafaseelaborationda
sedangkan pada kelas TSM berjumlah 12
lam model Learning Cycle 5-E, (4)
siswa. Pada kelas kelas kontrol yaitu TKR
pemberiankuisindividudalam
dibelajarkan
model
menggunakan
model
STADdiintegrasikanpadafaseevaluationdal
Learning Cycle 5-E, sedangkan pada kelas
am
5-
kelas eksperimen yaitu TSM dibelajarkan
E.Hasilbelajarsiswadalammateripersamaan
dengan model pembelajaran Learning
danpertidaksamaan
linear
Cycle 5E-STAD. Dalam penelitian ini,
kuadratdenganmenerapkan
model
instrumen
model
Learning
Cycle
MELLA SEPTIN MARGARETTA ||11.1.01.05.0128 Fak - Prodi
penelitian
yang
digunakan
simki.unpkediri.ac.id || 3||
ArtikelSkripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
berupa
instrumen
pengukuran
yaitu
normalitas
data
dilakukan
instrumen tes harus diuji coba terlebih
ketentuan sebagai berikut.
dahulu.
-
Hal
ini
bertujuan
untuk
Bila nilai probabilitas > 0,05 maka
mengetahui kelayakan instrumen tes . Uji
distribusi adalah normal
coba
-
instrumen
Validitas(v),
tes
Reliabilitas
ini (r),
meliputi, Tingkat
dengan
Bila nilai probabilitas < 0,05 maka
distribusi adalah tidak normal
kesukaran (P), dan Daya beda item tes (D).
2)
Uji Homogenitas
Uji Coba instrumen test ini dilakukan pada
Uji
homogenitas
siswa kelas X TKJ.
mengetahui kesamaan ragam kedua data.
diperlukan
untuk
Dalam hal ini peneliti menggunakan
A. Analisis Data Analisis data dilakukan dengan dua cara
bantuan program SPSS 16.0 for windows.
yaitu
analisis
Uji homogenitas yang digunakan adalah
statistik. Pembahasan pada kedua analisis
Levene’s test dengan tingkat korelasi 0,05.
adalah sebagai berikut :
-
1.
varian data homogen
analisis
deskriptif
dan
Analisis Statistik
Bila nilai probabilitas > 0,05 maka
Teknik analisis data statistik bertujuan
-
untuk mengetahui perbedaan hasil belajar
varian data tidak homogen
siswa yang diajar menggunakan model
3)
pembelajaran Learning Cycle 5E-STAD
Uji kesamaan dua rata-rata digunakan
dan Learning Cycle 5-E pada materi
untuk mengetahui apakah
termokimia. Sebelum itu dilakukan uji
benar memiliki kemampuan awal yang
prasyarat analisis.
sama atau tidak . Untuk uji ini digunakan
a.
Independent sample test pada program
Uji Prasyarat Analisis
Bila nilai probabilitas < 0,05 maka
Uji Kesamaan Dua Rata-rata
siswa benar-
Data kemampuan awal dan hasil prestasi
SPSS 16.0 for windows.
belajar yang akan di analisis sebelumnya
Adapun dasar pengambilan keputusan
perlu dilakukan uji prasyarat analisis, yaitu
untuk independent sampel t test sebagai
uji normalitas dan uji homogenitas, serta
berikut :
uji kesamaan dua rata-rata.
1)
H0diterimaatautidakadaPerbedaankemamp
Uji Normalitas
Jikanilaisignifikansi>
0,05maka
Uji normalitas berfungsi untuk mengetahui
uanawal.
apakah data yang dianalisis terdistribusi
normal atau tidak. Uji normalitas dihitung
ditolakatauadaPerbedaankemampuanawal.
dengan menggunakan, yaitu Kolmogorof-
2.
Jikanilaisignifikansi< 0,05maka H0
Analisis Deskriptif
Smirnov dengan tingkat korelasi 0,05. Uji MELLA SEPTIN MARGARETTA ||11.1.01.05.0128 Fak - Prodi
simki.unpkediri.ac.id || 4||
ArtikelSkripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Analisis
deskriptif
digunakan
untuk
b.
Data tentang afektif siswa
mengetahui keaktifan siswa dan kinerja
Penilaian afektif dilakukan setiap proses
guru model selama prose pembelajaran
pembelajaran.
dengan model pembelajaran Learning
meliputi kehadiran saat pembelajaran,
Cycle 5-E dan Learning Cycle 5E-STAD.
disiplin, patuh dan bertanggung jawab,
a.
menghargai teman, rasa ingin tau, percaya
Data
tentang
Keterlaksanaan
deskriptif
menjelaskan
bertujuan
keterlaksanaan
pembelajaran
mengunakan
untuk
menggunakan rumus :
proses
Nilai =
model
pembelajaran Learning Cycle 5E-STAD dan
Learning
keterlaksanaan
Cycle
5-E.
proses
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑆𝑘𝑜𝑡 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑆𝑘𝑜𝑡 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
x 100%
keterlaksanaan
pembelajaran
dilakukan
proses
pada
x 100%
Psikomotor
Penilaian
pembelajaran
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡
Penilaian
siswa
Tabel 3.9 Kriteria Penilaian Afektif dan
dihitung menggunakan rumus : Nilai =
afektif
diri, kejujuran. Penilaian afektif dihitung
Proses Pembelajaran Analisis
Penilaian
Nilai
Kriteria
90-100
Sangat aktif
80-89
Aktif
70-79
Cukup aktif
60-69
Kurang aktif
setiap 0-59
pertemuan selama 4 kali pertemuan .
Sangat
kurang
aktif
Penilaian keterlaksanaan dilakukan oleh
Setelah menghitung nilai afektif kemudian
seorang
kriterianya
observer
yaitu
mahasiswa
dengamenggunakan
tabel
Universitas Nusantara PGRI (UNP) prodi
kriteria pada tabel 3.9
matematika. Hasil yang diperoleh dari
c.
perhitungan disesuaikan dengan kriteria
Disetiap akhir pembelajaran selalu di
pada tabel 3.8
lakukan evaluasi yaitu postes sebanyak 4
Tabel
3.8
Kriteria
Penilaian
Keterlaksanaan Proses Pembelajaran
Data Tentang Hasil Kuis
kali yang bertujuan untuk mengetahui pemahaman
siswa
tentang
materi
Nilai
Kriteria
persamaan dan pertidaksamaan linier yang
90-100
Sangat baik
telah diajarkan.
80-89
Baik
BAB IV
70-79
Cukup baik
HASIL
60-69
Kurang baik
PEMBAHASAN
Sangat
Pada bab ini akan dibahas hasil penelitian
0-59
kurang
baik
MELLA SEPTIN MARGARETTA ||11.1.01.05.0128 Fak - Prodi
PENELITIAN
DAN
tentang model pembelajaran LC 5E-STAD
simki.unpkediri.ac.id || 5||
ArtikelSkripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
yang di laksanakan di kelas X TSM
selain itu semua siswa di kelas kontrol
sebagai kelas eksperimen dan model
berjenis kelamin laki-laki. Mulai dari fase
pembelajaran LC 5E di kelas X TKR
engagement,
sebagai kelas kontrol. Data hasil penelitian
elaboration dan evaluation berlangsung
yang di dapatkan diantaranya adalah
pada alokasi waktu 2 x 45 menit. Pada
persentase
kelas
keterlaksanaan
proses
exploration,
eksperimen
explanation,
diajarkan
dengan
pembelajaran pada model pembelajaran
menggunakan model pembelajaran yang
LC 5E-STAD dan model pembelajaran LC
memadukan
5E,
nilai
konstruktivistik dengan kooperatif yakni
kemampuan awal, nilai kuis, dan hasil
model pembelajaran LC 5E-STAD. Fase-
belajar siswa pada kelas kontrol dan
fase yang ada model pembelajaran ini
eksperimen.Perkembangan keterlaksanaan
diantaranya
proses pembelajaran mengalami kenaikan
STAD, Exploration- belajarkelompok dan
dan penurunan setiap pertemuannya. Jika
penyajian informasi STAD, Explanation-
dilihat dari skor rata-rata keterlaksanaan
diskusi
proses
kontrol
STAD, Elaboration- kuiskelompok STAD,
memiliki nilai 84,6 yakni dalam kategori
Evaluation- kuisindividu STAD. Demikian
baik. Sedangkan pada kelas eksperimen
halnya dengan model pembelajaran LC 5E,
skor
persentase
nilai
afektif,
pembelajaranya,
rata-rata
kelas
model
pembelajaran
Engagement-
kelompok
dan
pendahuluan
penyajiankelas
keterlaksanaan
proses
model paduan ini memerlukan waktu yang
pembelajaranya
sebesar
88,8
dalam
banyak
kategori
Keterlaksanaan
proses
pembelajaran.
baik.
pembelajaran
dilihat
penambahan Dibutuhkan
tahapan
manajemen
dari
waktu yang baik agar pesan yang akan
ketercapaiannya yang telah direncanakan
disampaikan dapat secara utuh ditangkap
dalam RPP. Berdasarkan hasil pengamatan
oleh siswa.Rata-rata hasil belajarsiswa
ada
pada kelas kontrol dan eksperimen dapat
beberapa
dilihat
karena
kegiatan
yang
tidak
terlaksana secara maksimal. Keterlaksanaan
dilihat pada tabel 4.8. Kelas eksperimen proses
yang diajarkan dengan model LC 5E-
pada
STAD mempunyai rata-rata yang lebih
pertemuan pertama berlangsung sekitar
besar yaitu 80,27 sedangkan kelas kontrol
77,7 Hal ini dikarenakan pada pertemuan
yang
pertama
untuk
model pembelajaran LC-5E mempunyai
membedakan suatu sistem dan lingkungan,
rata-rata sebesar 76,25. Kelas eksperimen
pada awal pertemuan peneliti sedikit
mempunyai
gugup karena siswa sulit untuk di atur,
dibandingkan dengan kelas kontrol karena
pembelajaran
kelas
diadakan
kontrol
demonstrasi
MELLA SEPTIN MARGARETTA ||11.1.01.05.0128 Fak - Prodi
diajarkan
dengan
rata-rata
menggunakan
lebih
besar
simki.unpkediri.ac.id || 6||
ArtikelSkripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
pada kelas eksperimen LC 5E dipadukan
persamaandanpertidaksamaan
linear
dengan STAD yang dasarnya mmbangun
kuadrat.
proses
pengetahuan secara bersama melalui kerja
pembelajaran siswa yang dibelajarkan
kelompok
dengan model LC 5E-STADbaik. Hal ini
dalam
tim.Siswa
yang
Keterlaksaaan
dibelajarkan dengan model pembelajaran
ditunjukkan
dengan
LC 5E-STAD rata-rata nilai keaktifan yang
kemampuan
afektif
lebih
dibelajarkan dengan model pembelajaran
tinggi
keterbiasaan
karena siswa
dimungkinan
berdiskusi
dengan
nilai
rata-rata
kelas
yang
kooperatif LC 5E-STAD dengan kriteria
kelompok, menyampaikan pendapat dalam
baik sebesar 68,40.
diskusi sehingga siswa terbiasa untuk aktif
3.
dalam pembelajaran di kelas.
siswa kelas X SMK Al-Amien Kediri yang
Ada perbedaan antara hasil belajar
dibelajarkan dengan model LC 5E-STAD dengan siswa yang dibelajarkan dengan
BAB V
A.
SIMPULAN DAN SARAN
model
Learning
Cycle
pada
Kesimpulan
persamaandanpertidaksamaan
materi linear
Berdasarkan pembahasan, maka dapat
kuadrat. Hal ini dtunjukkan dengan nilai
ditarik
rata-rata pada kelas yang dibelajarkan
beberapa
kesimpulan
sebagai
berikut: 1.
dengan model pembelajaran LC 5E-STAD
Keterlaksanaan
proses
sebesar 80,27 sedangkan nilai rata-rata
pembelajaran siswa kelas X SMK Al-
pada kelas yang dibelajarkan dengan
Amien Kediri yang dibelajarkan dengan
model Learning Cycle sebesar 76,25
model pembelajaran LC 5E pada materi persamaandanpertidaksamaan
linear
B.
kuadrat.
proses
Berdasarkan
Keterlaksaaan
Saran penelitian
dilakukan,
dengan
5-
beberapa saran yang bisa digunakan oleh
Ecukupbaik. Hal ini ditunjukkan dengan
pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
nilai rata-rata kemampuan afektif kelas
penelitian ini, yaitu
yang
1.
Learning
dibelajarkan
Cycle
dengan
model
peneliti
telah
pembelajaran siswa yang dibelajarkan model
maka
yang
memberikan
Selama proses pelaksanaan model
pembelajaran model LC sebesar 63,97
pembelajaran kooperatif LC 5E-STAD,
2.
yaitu
Keterlaksanaan
proses
pada
fase
exploration
dan
pembelajaran siswa kelas X SMK Al-
explanation kontrol waktu sulit dilakukan
Amien Kediri yang dibelajarkan dengan
karena model LC 5E-STAD memerlukan
model
waktu
LC
5E-STAD
pada
materi
MELLA SEPTIN MARGARETTA ||11.1.01.05.0128 Fak - Prodi
yang
cukup
lama
dalam
simki.unpkediri.ac.id || 7||
ArtikelSkripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
penerapannya. Oleh karena itu, selama
(Eds),
pembelajaran berlangsung kelas harus
Konstruktivistik
terkondisi dengan baik dan perlu adanya
Sains-Kimia (hlm. 69-95). Malang: Jurusan
manajemen waktu yang baik dari guru agar
Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang.
kompetensi dasar yang diharapkan dapat tercapai. 2.
Kepada
guru
bidang
studi
matematika disarankan untuk mencoba menerapkan
pembelajaran
STAD-LC
dalam
kooperatif pembelajaran
matematika, karena telah terbukti dapat meningkatkan
kualitas
proses
Model-Model
Fajaroh,
F
dalam
dan
Pembelajaran
Pembelajaran Pembelajaran
Dasna,
Dengan
I.W.
2008.
Model
Siklus
Belajar (Learning Cycle). Online (http: //massofa.Wordpress.Com/2008/01/06/pe mbelajaran-dengan-model-siklus-belajarlearning-cycle/). Diakses 13 Maret 2013. Fajaroh, Fauziatul dan Nazriati. 2007.
pembelajaran dan hasil belajar siswa.
Pengaruh Penerapan Model Learning
3.
Cycle
Bagi peneliti lain, disarankan untuk
dalam
Pembelajaran
Kimia
melakukan peneliti lebih lanjut tentang
Berbahan Ajar Terpadu (Makroskopis dan
model pembelajaran kooperatif STAD-LC,
Mikroskopis) Terhadap Motivasi, Hasil
tetapi dengan variabel yang berbeda.
Belajar, dan Retensi Kimia Siswa SMA. Jurnal Penelitian Kependidikan, (Online), (2).
DAFTAR PUSTAKA Arikunto,
Suharsimi.
2006.
Prosedur
(http://
lemlit.um.ac.id/v/p-
content/uploads/2009/07/JURNALDESEM BER-2007.pdf), diakses tanggal 13 Maret
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
2013. Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi
Pendidikan.
Jakarta:
Bumi
Harjono. Indonesia
Aksara.
2010. 5
JurnalPendidikanFisika (2009):
108-112.
PenerapanPembelajaranKooperatiftipe BSNP.
2006.
Paduan
Penyusunan
STAD BerorientasiKeterampilan Proses,
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(online),
Jenjang Pendidikan Dasar dan menengah.
16931246,(http://www.google.co.id/journa
Jakarta: DEPDIKNAS.
l.unnes.ac.id/index.php/JPFI/article/downl 75
Dasna, I Wayan. 2006. Model Siklus
oad/1019/929),
Belajar (Learning Cycle) Kajian Teoritis
2012.
dan Implementasinya dalam Pembelajaran
Ibnu, S., Mukhadis, A. & Dasna, I.W.
Kimia. Dalam I Wayan Dasna dan Sutrisno
2003. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian.
ISSN:
diaksespada
10
Maret
Malang: Universitas Negeri Malang. MELLA SEPTIN MARGARETTA ||11.1.01.05.0128 Fak - Prodi
simki.unpkediri.ac.id || 8||
ArtikelSkripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Iskandar,
S.M.
Pembelajaran
2004.
Strategi
Konstruktivistik
dalam
Soebagio, Soetrano, & Wiwik, H. 2001. Penggunaan
Daur
Belajar
untuk
Kimia. Malang: MIPA Universitas Negeri
Peningkatan Kualitas Pembelajaran dan
Malang.
Pemahaman Konsep Sel Elektrolisis pada
Iskandar,
S.M.
Pembelajaran
2010.
Strategi
Konstruktivistik
dalam
siswa kelas III SMU Negeri 2 Jombang. Media Komunikasi Kimia, 5(1): 48-57
Kimia. Malang: FMIPA Universitas Negeri
Suparno,
Malang.
Konstruktivisme
Kean dan Middlecamp. 1985. Panduan Belajar
Kimia
Dasar.
Jakarta:
PT.
Paul.
1997. dalam
Filsafat Pendidikan.
Kanisius: Yogyakarta. Relyta,
Nadia
Distantiasari.
2013.
“Perbedaan Hasil Belajar Penerapan
Gramedia. Mulyasa, E. 2007.Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan. Bandung: PT. RemajaRosdakarya.
Model Pembelajaran Learning Cycle 5 Fase (LC 5-E) & LC 5E-STAD pada Materi Termokimia di Kelas XI Semester 2
Pembelajaran
SMK Negeri 6 Malang ”. Skripsi Tidak
Kooperatif (Cooperative Learning). Dalam
Diterbitkan. Malang:FMIPA Universitas
I Wayan Dasna dan Sutrisno (Eds). Model-
Negeri Malang.
Parlan.
2006.
Model
4.
Model
Pembelajaran
Konstruktivistik
5. Wonorahardjo, Suryani. 2006.
dalam Pembelajaran Sains Kimia (hlm. 45-
Filosofi Konstruktivisme dalam
67). Malang: FMIPA UM.
Pembelajaran
Purniati,
Tia,
Yulianti,
Kartika,
dan
Sispiyati Ririn. 2009. Penerapan Model Siklus
Belajar
Untuk
Meningkatkan
Pemahaman Konsep Mahasiswa Pada Kapita
Selekta
Penelitian,
9
Matematika. (1).
Jurnal (Online),
(http://jurnal.upi.edu), diakses tanggal 10
Dalam I Wayan Dasna dan Sutrisno (Eds.), Model-Model Pembelajaran Konstruktivistik dalam
Pembelajaran
Matematika
(hlm.
Sains1-29).
Malang: Jurusan Matematika FMIPA
Universitas
Negeri
Malang.
Maret 2012. Sanjaya,
Matematika.
Wina.
2008.
Strategi
Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. MELLA SEPTIN MARGARETTA ||11.1.01.05.0128 Fak - Prodi
simki.unpkediri.ac.id || 9||