PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH JUMLAH EDUKASI KEBIASAAN MINUM AIR PUTIH TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN KIMIAWI URINALISIS PADA MASYARAKAT PEDUKUHAN DAYAKAN, SARDONOHARJO, NGAGLIK, SLEMAN, YOGYAKARTA
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh: Berta Trifina Mardani NIM : 098114042
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
THE EFFECT OF EDUCATION ABOUT DRINKING WATER HABIT FOR CHEMICAL URINALYSIS EXAMINATION OF PUBLIC IN HAMLET DAYAKAN, SARDONOHARJO, NGAGLIK, SLEMAN, YOGYAKARTA
UNDERGRADUATE THESIS Presented as Partitial Fulfilment of the Requirement To Obtain Sarjana Farmasi (S. Farm) In Faculty of Pharmacy
By : Berta Trifina Mardani Student Number : 098114042
FACULTY OF PHARMACY SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA 2013
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PENGARUH JUMLAH EDUKASI KEBIASAAN MINUM AIR PUTIH TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN KIMIAWI URINALISIS PADA MASYARAKAT PEDUKUHAN DAYAKAN, SARDONOHARJO, NGAGLIK, SLEMAN, YOGYAKARTA
Yang diajukan oleh: Berta Trifina Mardani NIM : 098114042
Telah disetujui oleh:
Pembimbing
dr. Fenty, M. Kes., Sp.PK.
tanggal: 21 Januari 2013
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengesahan Skripsi Berjudul PENGARUH JUMLAH EDUKASI KEBIASAAN MINUM AIR PUTIH TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN KIMIAWI URINALISIS PADA MASYARAKAT PEDUKUHAN DAYAKAN, SARDONOHARJO, NGAGLIK, SLEMAN, YOGYAKARTA Oleh: Berta Trifina Mardani NIM: 098114042 Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Pada tanggal : 21 Januari 2013 Mengetahui Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Dekan
Ipang Djunarko, M. Sc., Apt. Pembimbing: dr. Fenty, M. Kes., Sp. PK.
………………………..
Panitia Penguji: 1. Ipang Djunarko, M. Sc., Apt.
………………………..
2. Phebe Hendra, M. Si., Apt., Ph.D.
………………………..
3. dr. Fenty, M. Kes., Sp. PK.
……………………….. v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tidak ada kesalahan di dalam hidup, Yang ada hanyalah pembelajaran.. “there are no mistakes in life, Just lessons”
Kupersembahkan karya kecil ini untuk: Tuhan Yesus Kristus yang tidak pernah meninggalkanku dan selalu memberi kemampuan Keluargaku yang merupakan hadiah terindah dari Bapa Almamaterku
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Berta Trifina Mardani
Nomor mahasiswa
: 098114042
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “Pengaruh Jumlah Edukasi Kebiasaan Minum Air Putih Terhadap Hasil Pemeriksaan Kimiawi Urinalisis pada Masyarakat Pedukuhan Dayakan, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam
bentuk
media
lain,
mengelolanya
dalam
bentuk
pengkalan
data,
mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya dalam internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 21 Januari 2013 Yang menyatakan
Berta Trifina Mardani
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 21 Januari 2013 Penulis
Berta Trifina Mardani
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA Puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena hanya dengan anugerah, berkat, bimbingan, kasih, dan pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Jumlah Edukasi Kebiasaan Minum Air Putih Terhadap Hasil Pemeriksaan Kimiawi Urinalisis pada Masyarakat Pedukuhan Dayakan, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu Program Studi Ilmu Farmasi, Jurusan Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan motivasi, dorongan, kritik, dan saran hingga terselesaikannya skripsi ini, terutama kepada: 1. Tuhan Yesus yang selalu memberi hikmat, akal budi, kepandaian, kekuatan, dan kemampuan sehingga penulis bisa menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini. 2. Bapak Ipang Djunarko, M. Sc., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Ibu dr. Fenty, M. Kes., Sp. PK. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan petunjuk, saran, bimbingan, dan motivasi kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi ini. 4. Ibu Phebe Hendra, M. Si., Apt., Ph.D. selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan petunjuk demi kesempurnaan skripsi ini. 5. Bapak Ipang Djunarko, M. Sc., Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan petunjuk dan saran untuk menyempurnakan skripsi ini. 6. Bapak dan Ibu Dukuh Dayakan, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman yang memberikan izin untuk melakukan penelitian. 7. dr. Fransisca yang telah memberikan edukasi pertama pada subjek penelitian. 8. dr. Atma yang telah memberikan edukasi kedua dan ketiga pada subjek penelitian. ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Seluruh warga pedukuhan Dayakan, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman yang telah bersedia mengikuti proses penelitian ini dari awal hingga akhir. 10. Papa dan mamaku tercinta atas dukungan, doa, kasih sayang, perhatian, dan motivasi yang telah diberikan. 11. Mbak Priska dan Mbak Age yang telah memberikan dukungan, doa, dan kasih sayang serta perhatiannya untukku. 12. Mayke sebagai teman seperjuanganku di skripsi ini atas segala bantuan, kebersamaan, dukungan, suka duka, canda tawa, dan perhatian dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi ini. 13. Herta yang selalu mendukung, memotivasi, dan menyemangatiku. 14. Wanda, Hera, dan Lambang sebagai sahabatku selama tiga setengah tahun ini yang telah memberi semangat, doa, dan dukungan selama penelitian dan penyusunan skripsi ini. 15. Teman-teman FSM A angkatan 2009 atas persahabatan selama ini. 16. Teman-teman FKK A angkatan 2009 atas kebersamaannya dalam proses belajar dan saling membangun dalam presentasi. 17. Serta semua pihak yang telah banyak membantu penyusunan skripsi ini tidak dapat disebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan kelemahan karena keterbatasan pikiran, tenaga, dan waktu penulis. Oleh karena itu, penulis pengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sehingga dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Yogyakarta, 21 Desember 2013
Penulis
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL .......................................................................................
i
HALAMAN JUDUL...........................................................................................
ii
PAGE TITTLE.....................................................................................................
iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................
iv
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................
v
HALAMAN PERSEMBAHAN .........................................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN MEDIS ....................................................................
vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................
viii
PRAKATA..........................................................................................................
ix
DAFTAR ISI.......................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL...............................................................................................
xv
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................
xviii
INTISARI............................................................................................................
xxi
ABSTRACT..........................................................................................................
xxii
BAB I PENGANTAR........................................................................................
1
A. Latar Belakang ..............................................................................................
1
1. Perumusan masalah .................................................................................
4
2. Keaslian penelitian ..................................................................................
4
3. Manfaat penelitian...................................................................................
5
B. Tujuan Penelitian ..........................................................................................
6
1. Tujuan umum ..........................................................................................
6
2. Tujuan khusus .........................................................................................
6
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ...............................................................
7
A. Fungsi Air Putih ............................................................................................
7
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Kebiasaan Minum .........................................................................................
9
C. Kebutuhan Cairan..........................................................................................
10
D. Urin ...............................................................................................................
11
E. Urinalisis .......................................................................................................
11
F. Pemeriksaan Kimiawi Urinalisis...................................................................
12
1. Analisis dipstick ......................................................................................
13
a. Berat jenis..........................................................................................
13
b. pH......................................................................................................
13
c. Protein ...............................................................................................
14
d. Glukosa .............................................................................................
15
e. Keton .................................................................................................
15
f. Bilirubin ............................................................................................
15
g. Darah .................................................................................................
16
h. Urobilinogen .....................................................................................
16
i. Nitrit ..................................................................................................
16
j. Lekosit esterase .................................................................................
17
G. Edukasi..........................................................................................................
18
H. Ceramah ........................................................................................................
20
I. Landasan Teori..............................................................................................
20
J. Kerangka Konsep ..........................................................................................
22
K. Hipotesis........................................................................................................
22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................
23
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ....................................................................
23
B. Variabel Penelitian ........................................................................................
24
C. Definisi Operasional......................................................................................
25
D. Subjek Penelitian...........................................................................................
26
E. Lokasi Penelitian...........................................................................................
27
F. Waktu Penelitian ...........................................................................................
28
G. Teknik Sampling ...........................................................................................
28
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
H. Instrumen Penelitian......................................................................................
28
I. Tata Cara Penelitian ......................................................................................
29
1. Observasi awal ........................................................................................
29
2. Penentuan subjek penelitian ....................................................................
29
3. Permohonan izin dan kerja sama ............................................................
30
4. Pelaksanaan penelitian ............................................................................
30
5. Pengolahan data ......................................................................................
33
J. Kesulitan dan Kelemahan Penelitian ............................................................
35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..........................................................
38
A. Profil Karakteristik Awal Subjek Terkait dengan Pemeriksaan Kimiawi Urinalisis .......................................................................................................
38
1. Usia .........................................................................................................
39
2. Jenis kelamin...........................................................................................
42
3. Berat jenis, pH, bilirubin, urobilinogen ..................................................
42
4. Protein .....................................................................................................
43
5. Glukosa ...................................................................................................
45
6. Keton .......................................................................................................
46
7. Nitrit ........................................................................................................
47
8. Lekosit esterase .......................................................................................
48
9. Darah .......................................................................................................
49
B. Pengaruh Pemberian Edukasi Pertama, Kedua, dan Edukasi Ketiga tentang Kebiasaan Minum Air Putih terhadap Profil Pemeriksaan Kimiawi Urinalisis Awal, Tengah, dan Akhir .............................................................
50
1. Protein .....................................................................................................
51
2. Glukosa ...................................................................................................
53
3. Keton .......................................................................................................
56
4. Lekosi esterase ........................................................................................
59
5. Darah .......................................................................................................
60
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Pengaruh Pemberian Edukasi Kebiasaan Minum Air Putih pada Kelompok Perlakuan Dibandingkan dengan Kelompok Kontrol pada Pemeriksaan Kimiawi Urinalisis Awal, Tengah, dan Akhir ..............................................
62
BAB V KESIMPULAN ....................................................................................
68
A. Kesimpulan ...................................................................................................
68
B. Saran..............................................................................................................
69
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................
70
LAMPIRAN........................................................................................................
75
BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................
158
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel I.
Nilai Normal Pemeriksaan Urinalisis………………………………..
17
Tabel II. Penyebab Positif Palsu dan Negatif Palsu pada Hasil Urinalisis……
18
Tabel III. Profil Karakteristik Awal Subjek…………………………………….
39
Tabel IV. Profil Karakteristik Tengah Subjek………………………………….
64
Tabel V. Profil Karakteristik Akhir Subjek……………………………………
64
Tabel VI. Profil Karakteristik Awal, Tengah, dan Akhir Subjek……………..
65
Tabel VII.Signifikansi Kelompok Perlakuan Dibandingkan dengan Kelompok Kontrol pada Pengukuran Awal, Tengah, dan Akhir………………..
xv
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.
Skema Rancangan Eksperimental Ulang Non-Random Jenis Penelitian Eksperimental Semu…………………………………..
24
Gambar 2.
Pembagian Subjek Penelitian…………………………………….
27
Gambar 3.
Skema Analisis Data……………………………………………..
34
Gambar 4.
Distribusi Usia Subjek Penelitian………………………………...
40
Gambar 5.
Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasarkan Kelompok Usia………………………………………………………………
41
Gambar 6.
Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin.
42
Gambar 7.
Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasar Profil Proteinuria pada Pemeriksaan Awal…………………………………………..
Gambar 8.
Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasar Profil Glukosuria pada Pemeriksaan Awal…………………………………………..
Gambar 9.
44 45
Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasar Profil Ketonuria pada Pemeriksaan Awal…………………………………………..
46
Gambar 10. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasar Profil Nitrit Positif pada Pemeriksaan Awal…………………………………………..
47
Gambar 11. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasar Profil Lekosit Esterase Positif pada Pemeriksaan Awal…………………………
48
Gambar12. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasar Profil Hematuria pada Pemeriksaan Awal…………………………………………..
50
Gambar 13. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasar Profil Proteinuria Kelompok Kontrol dan Perlakuan………………………………..
52
Gambar 14. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasar Profil Glukosuria Kelompok Kontrol dan Perlakuan………………………………..
54
Gambar 15. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasar Profil Ketonuria Kelompok Kontrol dan Perlakuan……………………………….. xvi
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 16. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasar Profil Nitrit Positif Kelompok Kontrol dan Perlakuan………………………………..
57
Gambar 17. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasar Profil Lekosit Esterase Positif Kelompok Kontrol dan Perlakuan……………….
58
Gambar 18. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasar Profil Hematuria Kelompok Kontrol dan Perlakuan………………………………..
xvii
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Formulir Pengambilan Data Penelitian…………………
74
Lampiran 2. Surat Persetujuan (Informed Consent)………………….
75
Lampiran 3. Lembar Informasi untuk Responden…………………...
76
Lampiran 4. Daftar Subjek Penelitian Kelompok Perlakuan………...
79
Lampiran 5. Daftar Subjek Penelitian Kelompok Kontrol…………..
80
Lampiran 6. Output Uji Kebermaknaan Profil Karakteristik Subyek Terkait Jenis Kelamin…………………………………..
81
Lampiran 7. Output Uji Kebermaknaan Profil Karakteristik Subyek Terkait Usia……………………………………………..
84
Lampiran 8. Output Profil Pemeriksaan Kimiawi Protein…………...
88
Lampiran 9. Output Uji Perbandingan Protein pemeriksaan Sebelum, Tengah, dan Sesudah Pemberian Edukasi Kebiasaan Minum Air Putih Kelompok Perlakuan………………...
96
Lampiran 10.Output Uji Perbandingan Protein pemeriksaan Sebelum, Tengah, dan Sesudah Pemberian Edukasi Kebiasaan Minum Air Putih Kelompok Kontrol…………………..
97
Lampiran 11.Output Uji Normalitas Profil Pemeriksaan Kimiawi Glukosa………………………………………………… Lampiran 12.Output
Uji
Perbandingan
Glukosa
98
pemeriksaan
Sebelum, Tengah, dan Sesudah Pemberian Edukasi Kebiasaan Minum Air Putih Kelompok Perlakuan……. Lampiran 13.Output
Uji
Perbandingan
Glukosa
106
pemeriksaan
Sebelum, Tengah, dan Sesudah Pemberian Edukasi Kebiasaan Minum Air Putih Kelompok Kontrol……….
xviii
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 14.Output Uji Normalitas Profil Pemeriksaan Kimiawi Keton……………………………………………………
108
Lampiran 15.Output Uji Perbandingan Keton pemeriksaan Sebelum, Tengah, dan Sesudah Pemberian Edukasi Kebiasaan Minum Air Putih Kelompok Perlakuan………………...
115
Lampiran 16.Output Uji Normalitas Profil Pemeriksaan Kimiawi Nitrit…………………………………………………….
116
Lampiran 17.Output Uji Perbandingan Nitrit pemeriksaan Sebelum, Tengah, dan Sesudah Pemberian Edukasi Kebiasaan Minum Air Putih Kelompok Perlakuan………………...
124
Lampiran 18.Output Uji Perbandingan Nitrit pemeriksaan Sebelum, Tengah, dan Sesudah Pemberian Edukasi Kebiasaan Minum Air Putih Kelompok Kontrol…………………..
125
Lampiran 19.Output Uji Normalitas Profil Pemeriksaan Awal Kimiawi Lekosit Esterase………………………………
126
Lampiran 20.Output Uji Perbandingan Lekosit Esterase pemeriksaan Sebelum, Tengah, dan Sesudah Pemberian Edukasi Kebiasaan Minum Air Putih Kelompok Perlakuan…….
134
Lampiran 21.Output Uji Perbandingan Lekosit Esterase pemeriksaan Sebelum, Tengah, dan Sesudah Pemberian Edukasi Kebiasaan Minum Air Putih Kelompok Kontrol……….
135
Lampiran 22.Output Uji Normalitas Profil Pemeriksaan Awal Kimiawi Darah………………………………………….
136
Lampiran 23.Output Uji Perbandingan Darah pemeriksaan Sebelum, Tengah, dan Sesudah Pemberian Edukasi Kebiasaan Minum Air Putih Kelompok Perlakuan………………...
144
Lampiran 24.Output Uji Perbandingan Darah pemeriksaan Sebelum, Tengah, dan Sesudah Pemberian Edukasi Kebiasaan Minum Air Putih Kelompok Kontrol………………….. xix
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 25.Surat izin dari BAPPEDA Yogyakarta…………………
146
Lampiran 26. Surat Keterangan Kelaikan Etik (Ethical Clearance)….
147
Lampiran 27.Booklet.............................................................................
148
Lampiran 29.Dokumentasi Pemberian Edukasi………………………
156
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI Pemberian edukasi hidup sehat dapat mengubah perilaku subjek. Salah satu edukasi hidup sehat yaitu tentang kebiasaan minum air putih. Kebiasaan minum air putih dapat mengurangi risiko terhadap dehidrasi dan gangguan pada organ ginjal serta saluran kemih. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh jumlah edukasi kebiasaan minum air putih terhadap hasil pemeriksaan kimiawi urinalisis pada subjek. Penelitian ini termasuk jenis penelitian quasi-experimental research dengan rancangan penelitian non-randomized pretest-posttest control group design. Kriteria inklusi subjek penelitian yaitu laki-laki dan perempuan berusia 30-70 tahun yang bertempat tinggal di Pedukuhan Dayakan, Ngaglik, Sleman serta bersedia bekerja sama dalam penelitian ini. Edukasi diberikan sebanyak 3 kali dengan menggunakan metode ceramah dan home care. Hasil uji Chi square dan uji Fisher menunjukkan bahwa pengaruh pemberian edukasi berulang kelompok perlakuan yang dilihat dari pengukuran awal, tengah, dan akhir berbeda tidak bermakna. Hasil data penelitian menunjukkan kelompok perlakuan ada penurunan persentase jumlah subjek kategori tidak normal dari profil kimiawi urinalisis, namun secara statistik menggunakan uji Cochran’s berbeda tidak bermakna (p>0,05). Pada kelompok kontrol tidak ada penurunan persentase jumlah subjek pada kategori tidak normal dan secara statistik berbeda tidak bermakna. Pemberian edukasi berulang tentang kebiasaan minum air putih memberikan pengaruh berbeda tidak bermakna terhadap hasil pemeriksaan kimiawi urinalisis pada subjek. Kata kunci : pemeriksaan kimiawi urinalisis, edukasi, kebiasaan minum air putih
xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Provision of education healthy lifestyle can change the behavior of the subject. One healthy living education is about drinking water. Drinking water can reduce the risk of dehydration and disorders of the kidneys and urinary tract. This research was conducted to determine the effect of differences in the amount given education regarding drinking water for chemical urinalysis test results on the subject. This study included type of Quasi-experimental research studies with nonrandomized study design pretest-posttest control group design. Inclusion criteria for the study subjects are men and women aged 30-70 years who lived in the hamlet Dayakan, Ngaglik, Sleman and willing to cooperate in this study. Education given three times used speech method and home care. The results of Chi square test and Fisher's test showed that the effect of repeated treatment group education as seen from the measurement of the beginning, middle, and end are not significantly different. The results of the data showed no decrease in the treatment group the percentage of subjects from each category of abnormal urinalysis chemical profiles, but statistically using Cochran's test did not differ significantly (p> 0.05). In the control group there was no decrease in the percentage of subjects in the category is not normal and not significantly different statistically. Providing education drinking water recurrent give not significantly different for chemical urinalysis test results of subject. Keywords: chemical examination urinalysis, education, drinking water
xxii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Air merupakan komponen utama yang paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia. Air memiliki banyak fungsi antara lain sebagai pelarut, penyusun struktur sel, katalisator proses enzimatis, pengisi ruang antar sendi, pengatur suhu tubuh, berperan dalam peredaran darah, dan ekskresi sisa metabolisme. Air juga menjaga konsistensi fisik dan kimia pada cairan intrasel dan ekstrasel, sehingga berperan langsung dalam mengatur suhu tubuh. Keseimbangan air dan elektrolit tubuh akan mempengaruhi kemampuan termoregulasi. Suhu udara yang panas akan menyebabkan banyaknya cairan tubuh yang hilang melalui penguapan dan keringat. Apabila cairan tubuh tidak diganti maka akan menyebabkan dehidrasi dan defisit elektrolit. Air sangat penting bagi kehidupan manusia, namun konsumsi air seringkali diabaikan dalam kehidupan sehari-hari (Briawan, Sedayu, Ekayati, 2011). Sekitar 60% dari total berat badan orang dewasa terdiri dari air, namun total air dalam tubuh manusia bergantung kepada kandungan lemak dan otot. Di dalam tubuh, sel-sel yang mempunyai konsentrasi air paling tinggi antara lain sel otot dan organ seperti paru-paru, otak dan jantung. Maka dari itu konsumsi cairan yang ideal diperlukan untuk memenuhi kebutuhan setiap organ tubuh untuk melakukan metabolisme. Rata-rata tubuh orang dewasa akan kehilangan 2,5 L cairan per harinya, sehingga diperlukan sekitar 2,5 L untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh (Irawan, 2007). Secara umum, Departemen Kesehatan Indonesia (2005) merekomendasikan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
cairan, terutama air minum, yang harus dikonsumsi untuk orang dewasa adalah 2 L atau setara delapan gelas setiap hari. Secara normal, tubuh akan kehilangan cairan melalui urin, keringat, maupun feses. Jika tubuh tidak cukup mendapatkan air atau terjadi kehilangan air sekitar 5% dari berat badan maka tubuh akan mengalami dehidrasi. Selain itu, kebutuhan air dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti jenis kelamin, tingkat aktivitas, serta faktor lingkungan (Briawan dkk, 2011). Salah satu fungsi ginjal yaitu mempertahankan keseimbangan air dan elektrolit. Ginjal juga memiliki fungsi memekatkan urin apabila asupan air didalam tubuh kurang. Memekatkan urin adalah cara ginjal melepaskan lebih banyak zat terlarut dan menahan lebih banyak air agar keseimbangan cairan di dalam tubuh pada jumlah yang sesuai. Kemampuan ginjal memekatkan urin lebih berat dibandingkan mengencerkan urin sehingga beban kerja ginjal akan lebih berat (Pagunsan, Cummings, and Monica, 2007). Salah satu cara untuk mengetahui status hidrasi yaitu dengan pemeriksaan urin. Selain untuk mengetahui status hidrasi tubuh, pemeriksaan urin juga dapat digunakan untuk mengetahui kelainan ginjal dan salurannya yang bertujuan untuk mengetahui kelainan-kelainan di berbagai organ tubuh seperti hati, saluran empedu, pankreas, korteks adrenal, uterus dan lain-lain. Tubuh manusia sendiri sebagian besar mengandung air, apabila kurangnya asupan air maka dapat mempengaruhi organorgan dalam tubuh. Pemeriksaan urin yang dilakukan salah satunya yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
pemeriksaan kimiawi urinalisis, dimana dapat digunakan untuk memeriksa pH, protein, glukosa, keton, bilirubin, darah, urobilinogen dan nitrit (Guslina, 2011). Penelitian yang dilakukan oleh The Indonesian Regional Hydration Study (THIRST) 2009 menunjukkan bahwa sebanyak 46,1 % dari 1200 sampel urin penduduk di 6 wilayah di Indonesia mengalami kekurangan minum air (dehidrasi) ringan. Hal ini disebabkan karena rendahnya pengetahuan tentang manfaat air bagi tubuh (Hardinsyah, 2011), sehingga diperlukannya edukasi tentang manfaat air putih. Dengan pemberian edukasi tentang kebiasaan minum air putih pada subjek maka dapat mempengaruhi perilakunya dalam mengatur kebiasaan dan pola hidup yang dapat dilihat dari perubahan hasil pemeriksaan kimiawi urinalisis. Edukasi kesehatan merupakan suatu usaha menyampaikan pesan kesehatan agar masyarakat, kelompok, atau individu dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik. Dengan adanya edukasi kesehatan diharapkan dapat mengubah perilaku seseorang. Mekanisme untuk membentuk perilaku disebut proses belajar. Proses belajar secara berulang dapat membantu seseorang dalam mengubah perilaku menjadi lebih baik. Metode yang dapat digunakan untuk edukasi kesehatan pada usia dewasa dan lanjut usia yaitu metode ceramah (Notoatmodjo, 2003). Dari penelitian ini diharapkan jumlah edukasi berulang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan kimiawi urinalisis sehingga dapat digunakan sebagai salah satu metode yang aplikatif pada subjek. Subjek sebagai model dalam penelitian ini berlokasi di Pedukuhan Dayakan, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
1.
Perumusan masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, permasalahan yang diangkat adalah sebagai berikut: a. Seperti apakah profil karakteristik masyarakat Pedukuhan Dayakan, Kel. Sardonoharjo, Kec. Ngaglik, Kab. Sleman, Yogyakarta terkait hasil pemeriksaan kimiawi urinalisis? b. Apakah ada perubahan hasil pemeriksaan kimiawi urinalisis masyarakat Pedukuhan Dayakan, Kel. Sardonoharjo, Kec. Ngaglik, Kab. Sleman, Yogyakarta akibat pemberian jumlah edukasi kebiasaan minum air putih?
2.
Keaslian penelitian Dalam penelusuran pustaka tentang penelitian yang dilakukan, “Pengaruh Jumlah Edukasi Kebiasaan Minum Air Putih Terhadap Hasil Pemeriksaan Kimiawi Urinalisis Masyarakat Pedukuhan Dayakan, Kel. Sardonoharjo, Kec. Ngaglik, Kab. Sleman, Yogyakarta” belum pernah dilakukan. Penelitian terkait yang telah dilakukan peneliti lain dengan judul sebagai berikut ini : a. “Penelitian Hidrasi di Indonesia (The Indonesian Regional Hydration Study)” oleh Hardinsyah (2009), menyatakan bahwa terdapat 46,1% dari 1200 sampel urin yang terdiri dari remaja dan dewasa mengalami dehidrasi ringan. Penyebab utama yaitu kurangnya pengetahuan tentang manfaat air bagi kesehatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
b. “The Prevalence of Abnormal Urine Components As Detected By Routine Dipstick Urinalysis : A Survey At a Primary Health Care Clinic in Mankweng Hospital” oleh Malemolla Carl Tjale (2009), menyatakan kelainan yang paling umum pada hasil urinalisis adalah darah dan leukosit. Perempuan lebih mungkin untuk menunjukkan kelainan urin dibandingkan dengan laki-laki. c. “Screening and Identification of Dehydration In Older People: Admitted to a Geriatric and Rehabilitation Unit” oleh Angela Vivanti (2007) menyatakan dari beberapa penelitian yang diidentifikasi, penyebab dehidrasi pada orang tua (older people) di GARU (Geriatric and Rehabilitation Unit) tidak diketahui dan memiliki hasil yang buruk. d. “Accuracy of Dipstick Urinalysis As A Screening Method for Detection of Glucose, Protein, Nitrites and Blood” oleh B. Zamanzad (2009) menyatakan urinalisis dipstick dapat menjadi metode skrining yang dapat digunakan untuk diagnosis seperti infeksi saluran kemih dan diabetes mellitus. 3.
Manfaat penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian adalah: a. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pengaruh jumlah edukasi kebiasaan minum air putih terhadap hasil pemeriksaan kimiawi urinalisis masyarakat Pedukuhan Dayakan, Kel. Sardonoharjo, Kec. Ngaglik, Kab. Sleman, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
b. Manfaat praktis Pemberian edukasi tentang kebiasaan minum air putih yang dilakukan berulang diharapkan dapat menjadi metode yang aplikatif bagi masyarakat sehingga dapat memperbaiki kebiasaan dan gaya hidup yang belum benar. B. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Membuktikan ada atau tidaknya pengaruh jumlah edukasi tentang kebiasaan minum air putih terhadap hasil pemeriksaan kimiawi urinalisis masyarakat Pedukuhan Dayakan, Kel. Sardonoharjo, Kec. Ngaglik, Kab. Sleman, Yogyakarta. 2. Tujuan khusus a. Melihat
profil
karakteristik
masyarakat
Pedukuhan
Dayakan,
Kel.
Sardonoharjo, Kec. Ngaglik, Kab. Sleman, Yogyakarta terkait hasil pemeriksaan kimiawi urinalisis. b. Mengetahui pengaruh jumlah edukasi tentang kebiasaan minum air putih yang diberikan terhadap hasil pemeriksaan kimiawi urinalisis masyarakat Pedukuhan Dayakan, Kel. Sardonoharjo, Kec. Ngaglik, Kab. Sleman, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Fungsi Air Putih Air merupakan zat gizi esensial untuk hidup sehat dan aktif. Air berfungsi sebagai zat pembangun, sebagai pelarut, sebagai pengangkut zat gizi, dan zat buangan, pengatur suhu tubuh, sebagai pelumas, dan penahan guncangan. Dengan alasan tersebut, dapat terjadi berbagai gangguan kesehatan bila tubuh kekurangan cairan. Dehidrasi atau kekurangan cairan ini dapat mengganggu metabolisme tubuh (Fajar, 2010). Almatsier (2009) menyatakan bahwa pada proses penuaan manusia kehilangan air. Kandungan air bayi pada waktu lahir adalah 75% berat badan, sedangkan pada usia tua berkurang menjadi 50% berat badan. Kandungan air tubuh berbeda antar manusia, tergantung pada proporsi jaringan otot dan jaringan lemak. Tubuh yang mengandung lebih banyak jaringan otot mengandung lebih banyak air. Pada orang gemuk, perbandingan antara air dan lemak sekitar 50% berbanding 50%. Pada pria normal perbandingannya antara 60% berbanding 16%. Pada orang kurus, perbandingan tersebut adalah 67% dengan 7%. Pada bayi, perbandingan tersebut sangat mencolok, yaitu 78% dan 0% (Yuniastuti, 2008). Air mempunyai berbagai fungsi dalam proses vital tubuh, antara lain :
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
1. Pelarut dan alat angkut Air di dalam tubuh berfungsi sebagai pelarut zat-zat gizi berupa monosakarida, asam amino, lemak, vitamin, serta mineral dan bahan-bahan lain seperti oksigen dan hormon-hormon. Zat-zat gizi dan hormon ini dibawa ke selsel yang membutuhkan. Disamping itu, air sebagai pelarut mengangkut sisa-sisa metabolisme termasuk karbon dioksida dan ureum untuk dikeluarkan dari tubuh melalui paru-paru, kulit, dan ginjal (Almatsier, 2009). 2. Katalisator Air berperan sebagai katalisator dalam berbagai reaksi biologik dalam sel, termasuk dalam saluran cerna. Air diperlukan pula untuk memecah atau menghidrolisis zat gizi kompleks menjadi bentuk-bentuk yang lebih sederhana (Almatsier, 2009). 3. Pelumas Air berperan sebagai pelumas dalam cairan sendi-sendi tubuh (Almatsier, 2009). 4. Fasilitator pertumbuhan Air sebagai bagian jaringan tubuh diperlukan untuk pertumbuhan. Dalam hal ini air berperan sebagai zat pembangun (Almatsier, 2009). 5. Pengatur suhu Karena kemampuan air untuk menyalurkan panas, air memegang peranan dalam mendistribusikan panas di dalam tubuh. Sebagian panas yang dihasilkan dari metabolisme energi diperlukan untuk mempertahankan suhu tubuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
pada 37 °C. Suhu ini paling cocok untuk bekerjanya enzim-enzim di dalam tubuh. Kelebihan panas yang diperoleh dari metabolisme energi perlu segera disalurkan ke luar. Sebagian besar pengeluaran kelebihan panas ini dilakukan melalui penguapan air dari permukaan tubuh (keringat). Tubuh setiap waktu mendinginkan diri melalui penguapan air (Almatsier, 2009).
B. Kebiasaan Minum Kebiasaan didefinisikan sebagai pola perilaku yang diperoleh dari pola praktek yang terjadi berulang-ulang. Berdasarkan survei di Singapura yang dilakukan oleh Asian Food Information Centre (AFIC) (1999) diketahui bahwa : 1. Sebagian besar individu tidak minum secara teratur dengan alasan tidak merasa haus, lupa untuk minum dan sulit menemukan sesuatu untuk diminum. 2. Sebagian besar individu hanya minum ketika merasa haus, namun sebenarnya haus merupakan tanda bahwa tubuh sudah mengalami dehidrasi ringan. 3. Sebagian besar responden mengetahui jumlah cairan yang seharusnya dikonsumsi dalam satu hari, namun hal ini tidak diikuti dengan kebiasaan minum yang baik. Sebanyak 45% responden mengatakan bahwa 5-8 gelas cairan harus dikonsumsi untuk menjaga agar tubuh tetap sehat, 35% mengatakan bahwa 8-10 gelas cairan adalah jumlah yang tepat untuk dikonsumsi dalam satu hari. Pada dasarnya, minimal 8 gelas (2 liter cairan) direkomendasikan untuk diminum dalam satu hari. 4. Sebagian besar individu tidak minum air dalam jumlah yang cukup pada saat olahraga. Ketika berolahraga, cairan yang dibutuhkan meningkat, karena tubuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
banyak kehilangan cairan. Sehingga diperlukan penggantian cairan secara cepat untuk mencegah dehidrasi.
C. Kebutuhan Cairan Jumlah air yang dibutuhkan tergantung pada perkiraan cairan yang keluar dari tubuh. Hilangnya cairan tergantung suhu tubuh dan aktivitas fisik. Pada suhu rata-rata, seorang dewasa bisa kehilangan sekitar 2.320 mL air setiap hari. Setiap hari diperlukan 2 liter air atau sekitar delapan gelas berukuran 250 mL dan beberapa cairan dari asupan makanan sebagai tambahan cairan (Pagunsan, et al., 2007). Secara normal, dalam satu hari tubuh akan kehilangan cairan melalui ginjal, kulit, paru-paru maupun feses. Untuk menjaga agar kondisi dan fungsi cairan tubuh tidak terganggu, kehilangan cairan tersebut harus diganti. Jika tubuh tidak cukup mendapatkan air atau terjadi kehilangan air sekitar 5% dari berat badan (pada anak, remaja dan dewasa) maka keadaan ini dikenal dengan istilah dehidrasi. Dehidrasi merupakan kondisi kekurangan cairan tubuh karena jumlah cairan yang keluar lebih banyak daripada jumlah cairan yang masuk. Menurut Asian Food Information Centre (2000), dehidrasi terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu dehidrasi ringan, dehidrasi sedang, serta dehidrasi tingkat berat. Dehidrasi dapat mengganggu keseimbangan dan pengaturan suhu tubuh, serta pada tingkat yang sudah sangat berat bisa berujung pada penurunan kesadaran dan koma. Batmanghelidj (2007) mengemukakan bahwa tubuh manusia terus menerus membutuhkan air. Tubuh kehilangan air melalui paru-paru ketika menghembuskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
nafas. Tubuh kehilangan air melalui keringat, produksi kemih dan dalam buang air besar. Tolok ukur yang baik bagi kebutuhan tubuh akan air adalah warna dari kemih. Seseorang yang terhidrasi dengan baik menghasilkan kemih yang tidak berwarna. Seseorang yang relatif terdehidrasi menghasilkan kemih yang kuning, dan seseorang yang benar-benar terdehidrasi menghasilkan kemih berwarna jingga (oranye). Selain warna, tolok ukur lain kebutuhan air dalam tubuh dapat dilihat dari kandungan kimiawi urin seperti pH, berat jenis, darah dan lain sebagainya.
D. Urin Urin merupakan hasil metabolisme tubuh yang dikeluarkan melalui ginjal. Glomerulus membuang zat-zat yang perlu diekskresikan dan mencegah keluarnya protein dan sel ke dalam urin. Tubulus mereabsorpsi zat-zat terlarut; mengatur konsentrasi natrium, kalium, dan bikarbonat; dan mengekskresikan atau menahan ion hidrogen sesuai kebutuhan. Duktus koligentes, di medulla yang hipertonik, mengatur jumlah air yang ditahan atau diekskresikan. Masing-masing aktivitas dapat dievaluasi oleh uji laboratorium tertentu yang sesuai (Sacher and McPherson, 2002).
E.
Urinalisis
Urinalisis merupakan uji laboratorium pada spesimen urin. Urinalisis dapat digunakan sebagai pemeriksaan penapisan untuk status kesehatan umum. Dalam melakukan urinalisis, pengambilan spesimen harus dilakukan dengan cara yang benar. Urinalisis yang akurat dimulai dengan spesimen yang berkualitas. Sekresi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
vagina, perineum, dan uretra pada wanita dan kontaminan uretra pada pria dapat mengurangi mutu urin. Untuk mengurangi kontaminan, pengambilan spesimen urin dilakukan dengan cara membuang beberapa mili liter urin yang keluar pertama, kemudian menampung urin yang berada ditengah sedangkan urin terakhir dibuang. Cara ini disebut juga midstream urine. Spesimen paling informatif adalah urin pertama yang dikeluarkan pada pagi hari. Urin satu malam mencerminkan periode tanpa asupan cairan yang lama, sehingga unsur-unsur yang terbentuk mengalami pemekatan (Sacher and McPherson, 2002).
F. Pemeriksaan Kimiawi Urinalisis Pemeriksaan kimiawi urinalisis dapat dilakukan dengan cara yang lebih sederhana dengan hasil cepat, tepat, spesifik dan sensitif yaitu memakai reagen pita. Reagen pita ini dapat dipakai untuk pemeriksaan pH, protein, glukosa, keton, bilirubin, darah, urobilinogen dan nitrit. Untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang optimum, aktivitas reagen harus dipertahankan, penggunaan harus mengikuti petunjuk dengan tepat baik mengenai cara penyimpanan, pemakaian reagen pita dan bahan pemeriksaan. Bila pemeriksaan harus ditunda selama lebih dari satu jam, sebaiknya urin tersebut disimpan dulu dalam lemari es, dan bila akan dilakukan pemeriksaan, suhu urin disesuaikan dulu dengan suhu kamar (Sacher and McPherson, 2002).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
1. Analisis dipstick Dipstick adalah strip reagen berupa strip plastik tipis yang ditempeli kertas seluloid yang mengandung bahan kimia tertentu sesuai jenis parameter yang akan diperiksa. Dipstick merupakan analisis kimia cepat untuk mendiagnosis berbagai penyakit. Uji kimia yang tersedia pada reagen strip umumnya adalah: glukosa, protein, bilirubin, urobilinogen, pH, berat jenis, darah, keton, nitrit, dan leukosit esterase (Tahir, 2011). a. Berat jenis Gravitasi Spesifik Urin (Urinary Spesific Gravity (USG)) berkorelasi dengan osmolalitas urin dan memberikan informasi status hidrasi pasien. Selain itu juga mencerminkan kemampuan konsentrasi ginjal. USG Normal dapat berkisar dari 1,003 ke 1,030; nilai kurang dari 1,010 menunjukkan hidrasi relatif, dan nilai yang lebih besar dari 1,020 menunjukkan dehidrasi relatif. Peningkatan USG dikaitkan dengan glikosuria dan sindrom hormon antidiuretik, penurunan USG dikaitkan dengan penggunaan diuretik, diabetes insipidus, insufisiensi adrenal, aldosteronisme, dan gangguan fungsi ginjal. Pada pasien dengan insufisiensi ginjal intrinsik, USG tetap pada 1,010 (Pahira, Maxted, and Simerville, 2005). b. pH pH urin dapat berkisar 5-8 tapi biasanya sedikit asam (pH 5,5 sampai 6,5) karena aktivitas metabolik. Konsumsi protein dan buah-buahan asam dapat menyebabkan urin asam, dan diet tinggi sitrat dapat menyebabkan urin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
alkali. pH kemih umumnya mencerminkan pH serum, kecuali pada pasien dengan asidosis tubulus ginjal. Ketidakmampuan untuk mengasamkan urin ke pH kurang dari 5,5 meskipun puasa semalam dan administrasi dari suatu beban asam adalah ciri khas asidosis tubulus ginjal. Penentuan pH urin berguna dalam diagnosis dan manajemen dari ISK. Urin basa pada pasien dengan ISK menunjukkan adanya urea (Pahira, et al., 2005). c. Protein Pada orang sehat, dinding kapiler glomerulus yang permeabel hanya dilewati zat dengan berat molekul kurang dari 20.000 Dalton. Setelah disaring, molekul protein diserap dan dimetabolisme oleh sel-sel tubulus proksimal. Protein urin yang normal termasuk albumin, globulin serum, dan protein disekresikan oleh nefron. Proteinuria didefinisikan sebagai ekskresi protein urin lebih dari 150 mg per hari (10 sampai 20 mg per dL) dan merupakan ciri khas dari penyakit ginjal. Mikroalbuminuria didefinisikan sebagai ekskresi 30 sampai 150 mg protein per hari dan merupakan tanda penyakit ginjal dini, khususnya pada pasien diabetes (Pahira, et al., 2005). Tes dipstick memberikan hasil positif pada konsentrasi 5 sampai 10 mg per dL lebih rendah dari ambang batas untuk proteinuria secara klinis. Sebuah hasil dari 1+ sekitar 30 mg protein per dL dan dianggap positif, 2+ yaitu 100 mg per dL, 3+ sampai 300 mg per dL, dan 4+ sampai 1.000 mg per dL. Urinalisis dipstick dipercaya bisa memprediksi albuminuria dengan sensitivitas dan spesifitas yang lebih besar dari 99% (Pahira, et al., 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
Protein negatif pada tes dipstick dianggap normal, sedangkan protein nilai 1+ setidaknya harus dipantau. Kehadiran protein meningkat dalam urin dapat menandakan penyakit ginjal yang mendasarinya, meskipun ada kemungkinan adanya positif palsu atau sebenarnya negatif (Patel, 2006). d. Glukosa Glukosa normal disaring oleh glomerulus, tetapi hampir sepenuhnya diserap kembali dalam tubulus proksimal. Glukosuria terjadi ketika beban glukosa disaring melebihi kemampuan tubulus untuk menyerap kembali itu (yaitu, 180 sampai 200 mg per dL) (Pahira, et al., 2005). Meskipun glukosa muncul dalam urin pada diabetes mellitus, namun tes dipstick bukan tes sensitif untuk mendeteksi diabetes mellitus. Glukosuria juga kadang terlihat dengan penyerapan usus cepat dan asupan glukosa yang besar (Patel, 2006). e. Keton Keton merupakan produk metabolisme lemak tubuh, biasanya tidak ditemukan dalam urin. Reagen dipstick mendeteksi asam asetat melalui reaksi dengan nitroprusside natrium atau nitroferisianida dan glisin. Ketonuria paling sering dikaitkan dengan diabetes terkendali, tetapi juga dapat terjadi selama kehamilan, dan kelaparan (Pahira, et al., 2005). f. Bilirubin Urin biasanya tidak mengandung bilirubin. Bilirubin tak terkonjugasi tidak larut air dan tidak dapat melewati glomerulus, bilirubin konjugasi larut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
dalam air dan menunjukkan evaluasi lebih lanjut untuk disfungsi hati dan obstruksi bilier bila terdeteksi dalam urin (Pahira, et al., 2005). g. Darah Tes dipstick darah dapat mendeteksi aktivitas peroksidase eritrosit, namun mioglobin dan hemoglobin juga akan mengkatalisis reaksi ini sehingga hasil tes positif dapat menunjukkan hematuria, mioglobinuria, atau hemoglobinuria (Pahira, et al., 2005). h. Urobilinogen Urin yang normal mengandung hanya sejumlah kecil urobilinogen, produk akhir dari bilirubin terkonjugasi setelah melewati saluran empedu dan telah dimetabolisme dalam usus. Urobilinogen yang diserap ke dalam sirkulasi portal, dan sejumlah kecil akhirnya disaring oleh glomerulus. Hemolisis dan penyakit hepatoseluler dapat meningkatkan kadar urobilinogen, dan penggunaan antibiotik dan obstruksi saluran empedu dapat menurunkan kadar urobilinogen (Pahira, et al., 2005). i. Nitrit Nitrit biasanya tidak ditemukan dalam urin namun dapat ditemukan ketika bakteri mengubah nitrat urin menjadi nitrit. Banyak bakteri gram negatif dan beberapa bakteri gram positif mampu mengubahnya, dan tes dipstick nitrit positif menunjukkan bahwa organisme ini hadir dalam jumlah yang signifikan yaitu lebih dari 10.000 per mL. Tes ini spesifik tetapi tidak sangat sensitif. Dengan demikian, hasil positif sangat membantu, tetapi hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
negatif tidak mengesampingkan infeksi saluran kemih. Reagen dipstick nitrit sensitif terhadap paparan udara, sehingga wadah harus ditutup segera setelah mengeluarkan strip (Pahira, et al., 2005). j. Lekosit esterase Lekosit esterase yang dihasilkan oleh neutrofil dan bisa menandakan piuria terkait dengan infeksi saluran kemih. Untuk mendeteksi piuria yang akurat, lima menit strip reagen harus dibiarkan untuk mengubah warna (Pahira, et al, 2005). Berikut nilai normal dari pemeriksaan urinalisis: Tabel I. Nilai Normal Pemeriksaan Urinalisis
Analit Glukosa Bilirubin Keton Berat Jenis Darah pH Protein Urobilinogen Nitrit Lekosit Esterase
Nilai Normal Negatif Negatif Negatif 1,005 sampai 1,030 Negatif 5,0-8,0 Negatif 0,2 sampai 1,0 mg/dL Negatif Negatif (Pahira, et al., 2005).
Karena sifat tes nonspesifik, ketidakstabilan komponen urin, dan berbagai faktor yang dapat mengganggu reagen strip, maka hasil positif palsu dan negatif palsu bisa saja muncul dalam pemeriksaan (Tabel II). Dengan demikian, sangat penting untuk mengkorelasikan temuan urinalisis dipstick dengan tes laboratorium lain (tes darah), urinalisis sebelumnya, dan urin mikroskop (Patel, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
Tabel II. Penyebab Positif Palsu dan Negatif Palsu pada Hasil Urinalisis
Tes Dipstick Bilirubin
Positif Palsu Fenazopiridin (piridium)
Darah
Dehidrasi, hemoglobinuria, darah menstruasi, mioglobinuria Keton, levodopa
Glukosa Keton Lekosit Esterase
Urin asam, kenaikan berat jenis, fenolptalein, beberapa metabolit obat Kontaminasi
Nitrit
Kontaminasi, paparan dipstick pada udara,
Protein Berat Jenis Urobilinogen
Alkalin, fenozopiridin Proteinuria, medium radiokontras Kenaikan level nitrit, fenozopiridin
Negatif Palsu Klorpromazin (Thorazine), selenium Kaptopril, kenaikan berat jenis, pH<5,1, proteinuria, vitamin C Kenaikan berat jenis, asam urea, vitamin C Penundaan pemeriksaan urinalisis
Kenaikan berat jenis, glikosuria, ketonuria, proteinuria, beberapa obat pengoksidasi, vitamin C Kenaikan berat jenis, kenaikan level urobilinogen, bakteri Gram negative pereduksi nitrat, pH <6, vitamin C Urin asam atau encer Urin basa (Patel, 2006).
G. Edukasi Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan dan menanamkan keyakinan sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan dapat melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Pendidikan kesehatan atau penyuluhan kesehatan adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan cara persuasi, bujukan, himbauan, ajakan, memberi informasi, memberi kesadaran sebagai upaya agar masyarakat dapat berperilaku sehat. Pendidik kesehatan adalah semua petugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
kesehatan dan siapa saja yang berusaha untuk mempengaruhi individu atau masyarakat guna meningkatkan kesehatan mereka. Oleh karena itu, individu, kelompok ataupun masyarakat dianggap sebagai sasaran (objek) pendidikan dan dapat pula sebagai subjek (pelaku) pendidikan kesehatan masyarakat apabila mereka diikutsertakan di dalam usaha kesehatan masyarakat (Notoatmodjo, 2003). Pengetahuan masyarakat tentang kebiasaan minum air putih masih kurang. Dalam penelitian Hardinsyah (2011), dua pertiga dari subjek mengetahui bahwa volume cairan yang mereka butuhkan berasal dari air, namun 60% dari subjek tidak mengetahui cairan yang mereka butuhkan adalah air putih untuk menghilangkan dehidrasi. Kesadaran pentingnya air putih perlu juga diimbangi dengan peningkatan asupan air sebagai pemenuhan hidrasi tubuh. Edukasi mengenai kebiasaan minum air putih bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap faktor risiko dehidrasi dan penyakit ginjal lain seperti infeksi saluran kemih dan gagal ginjal. Waktu yang dibutuhkan untuk mengevaluasi tujuan edukasi berbeda-beda, tergantung dari strategi dalam pencapaian tujuan. Perubahan tindakan dapat terjadi pada seseorang, tetapi dibutuhkan proses yang cukup lama (Hardinsyah, 2011). Departemen Kesehatan RI (2002) mendefinisikan bahwa home care adalah pelayanan kesehatan masyarakat yang berkesinambungan dan komprehensif diberikan kepada individu, keluarga, di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan, memulihkan kesehatan atau memaksimalkan kemandirian dan meminimalkan kecacatan akibat penyakit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
H. Ceramah Metode ceramah merupakan metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada masyarakat yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah dan metode ini dilakukan bila jumlah peserta penyuluhan lebih dari 15 orang (Notoadmodjo, 2007). Metode ceramah akan berhasil bila penceramah dapat mempersiapkan diri dengan mempelajari materi menurut sistematika yang baik, dan mempersiapkan alatalat bantu pengajaran. Metode ceramah merupakan cara yang paling umum untuk berbagi pengetahuan dan fakta kesehatan. Namun metode ini mempunyai kelemahan, karena sering dilakukan secara sepihak tanpa memberi kesempatan kepada peserta untuk aktif berperan serta. Oleh karena itu, metode ini akan menjadi efektif bila dirangkaikan dengan tanya jawab antara pemberi ceramah dengan peserta ceramah, sehingga terjadi komunikasi dua arah (Soebroto, Ghozali, dan Yuliati, 2001).
I. Landasan Teori Pemberian edukasi hidup sehat dapat mengubah perilaku subjek. Salah satu edukasi hidup sehat yaitu tentang membiasakan minum air putih. Kebiasaan minum air putih dapat mengurangi risiko terhadap dehidrasi dan gangguan pada organ ginjal serta saluran kemih. Manfaat air putih bagi tubuh antara lain sebagai zat pembangun, sebagai pelarut, sebagai pengangkut zat gizi, dan zat buangan, pengatur suhu tubuh, sebagai pelumas, dan penahan guncangan. Jumlah air yang dibutuhkan tergantung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
pada perkiraan cairan yang keluar dari tubuh. Hilangnya cairan tergantung suhu tubuh dan aktivitas fisik. Tubuh manusia terus menerus membutuhkan air. Tubuh kehilangan air melalui paru-paru ketika menghembuskan nafas. Tubuh juga kehilangan air melalui keringat, produksi kemih dan dalam buang air besar. Tolok ukur yang baik bagi kebutuhan tubuh akan air adalah warna dari kemih serta kandungan kimiawi dalam urin. Pemeriksaan urin dapat digunakan untuk mendiagnosis serta sebagai skrining terhadap kesehatan organ ginjal dan saluran kemih. Jenis pemeriksaan urin antara lain pemeriksaan kimiawi urinalisis dimana mengukur berat jenis, pH, protein, glukosa, keton, bilirubin, darah, urobilinogen dan nitrit yang terkandung dalam urin. Edukasi dalam arti formal adalah suatu penyampaian bahan atau materi pendidikan oleh pendidik kepada sasaran pendidikan guna mencapai perubahan perilaku (tujuan). Tujuan akhir dari edukasi adalah agar masyarakat dapat mempraktikkan hidup sehat bagi dirinya sendiri dan bagi masyarakat, atau masyarakat dapat berperilaku hidup sehat (Notoatmodjo, 2007). Pengetahuan masyarakat tentang kebiasaan minum air putih masih kurang. Kesadaran pentingnya air putih perlu juga diimbangi dengan peningkatan asupan air sebagai pemenuhan hidrasi tubuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
J. Kerangka Konsep Jumlah pemberian edukasi tentang kebiasaan minum air putih
Hasil pemeriksaan kimiawi urinalisis
gaya hidup, tingkat pendidikan, kondisi patologis dan fisiologis
K. Hipotesis Pemberian edukasi tentang kebiasaan minum air putih pada masyarakat Pedukuhan Dayakan, Kel. Sardonoharjo, Kec. Ngaglik, Kab. Sleman, Yogyakarta berpengaruh terhadap hasil pemeriksaan kimiawi urinalisis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental semu (quasiexperimental research) dengan rancangan penelitian eksperimental ulang non-random (non-randomized pretest-posttest control group design). Penelitian eksperimental semu adalah penelitian tanpa adanya randomisasi yang berarti pengelompokan anggota sampel pada kelompok penelitian tidak dilakukan secara acak dan kontrol terhadap variabel yang berpengaruh terhadap eksperimen tidak dilakukan. Rancangan penelitian menggunakan eksperimental ulang non-random karena pada subjek dilakukan pemeriksaan awal sebelum diberi perlakuan dengan pembagian subjek tidak dilakukan secara random, sehingga pengendalian variabel luar begitu kuat (Pratiknya, 2001). Variabel luar yang tidak dapat dikendalikan adalah peneliti tidak bisa menjamin bahwa antara kelompok yang diberi perlakuan dan yang tidak diberi perlakuan (kelompok kontrol) tidak saling berinteraksi. Penelitian ini merupakan kombinasi antara penelitian laboratorium dan klinis dengan bidang multidisipliner meliputi Patologi Klinik, Farmasi Sosial, dan Farmasi Klinis.
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
Kelompok Perlakuan P1------E1------P2------E2---HC---E3------P3 Kelompok kontrol
P1k--------------P2k-----------------------P3k
Gambar 1. Skema Rancangan Eksperimental Ulang Non-random Jenis Penelitian Eksperimental Semu
P1 : Pengukuran awal pemeriksaan kimiawi urinalisis kelompok perlakuan P1k: Pengukuran awal pemeriksaan kimiawi urinalisis kelompok kontrol P2 : Pengukuran kedua pemeriksaan kimiawi urinalisis kelompok perlakuan P2k: Pengukuran kedua pemeriksaan kimiawi urinalisis kelompok kontrol P3 : Pengukuran akhir pemeriksaan kimiawi urinalisis kelompok perlakuan P3k: Pengukuran akhir pemeriksaan kimiawi urinalisis kelompok kontrol E1 : Pemberian edukasi pertama E2 : Pemberian edukasi kedua E3 : Pemberian edukasi ketiga HC : Home care B. Variabel penelitian 1. Variabel pengaruh (independent) dalam penelitian ini adalah jumlah edukasi tentang kebiasaan minum air putih dan home care. 2. Variabel terpengaruh (dependent) dalam penelitian ini adalah hasil pemeriksaan kimiawi urinalisis. 3. Variabel pengganggu (confounding) dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu: a. Variabel terkendali : umur b. Variabel tak terkendali : gaya hidup, tingkat pendidikan, kondisi patologis dan fisiologis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
C. Definisi Operasional 1. Subjek yaitu masyarakat Pedukuhan Dayakan, Kel. Sardonoharjo, Kec. Ngaglik, Kab. Sleman, Yogyakarta yang memenuhi criteria inklusi pada penelitian ini. 2. Pemberian edukasi adalah suatu proses penyampaian materi melalui ceramah pada subjek penelitian yang bertujuan untuk memberi informasi manfaat air putih bagi kesehatan dan pentingnya membiasakan minum air putih. Home care adalah upaya
meningkatkan
dan mempertahankan
pengetahuan subjek
dengan
mengingatkan kembali materi edukasi tentang kebiasaan minum air putih yang dilakukan di tempat tinggal subjek. Ceramah adalah suatu bentuk informasi lisan tentang kebiasaan minum air putih yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan subjek di Pedukuhan Dayakan, Desa Sardonoharjo, Kec. Ngaglik, Kab. Sleman, DIY. 3. Jumlah edukasi adalah banyaknya edukasi yang diberikan kepada subjek kelompok perlakuan selama 3 bulan, dimana dalam 1 bulan dilakukan satu kali edukasi. Secara keseluruhan kelompok perlakuan mendapat 3 kali pemberian edukasi. Selain pemberian edukasi, dilakukan home care yang dilakukan di antara edukasi kedua dan ketiga. 4. Pemeriksaan kimiawi urinalisis meliputi pemeriksaan pH, protein, glukosa, keton, bilirubin, darah, urobilinogen, nitrit, lekosit esterase dan berat jenis. Pemeriksaan kimiawi urinalisis dilakukan pada tahap awal, tengah, dan akhir. Tahap awal dimana sebelum dilakukan pemberian edukasi pertama. Tahap tengah yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
pengambilan sampel setelah pemberian edukasi pertama, dan tahap akhir yaitu setelah pemberian edukasi ketiga. 5. Standar kimiawi urinalisis yang digunakan berpedoman pada standar urinalisis yang ditetapkan oleh laboratorium Rumah Sakit Bethesda. 6. Profil karakteristik subjek penelitian meliputi demografi dan hasil pemeriksaan kimiawi urinalisis. Karakteristik demografi meliputi usia dan jenis kelamin. Usia dibagi menjadi dua kelompok, yaitu rentang umur 30-59 tahun (middle age) dan 60-70 tahun (elderly). 7. Urin pagi adalah urin yang pertama-tama dikeluarkan pada pagi hari setelah bangun tidur. Urin ini lebih pekat dari urin yang dikeluarkan siang hari karena mengandung sisa metabolisme ginjal yang terjadi selama semalam. 8. Midstream urine adalah urin pancaran tengah, di mana aliran pertama urin dibuang dan aliran urin selanjutnya ditampung dalam wadah yang telah disediakan.
D. Subjek Penelitian Subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi yaitu antara lain warga di Dukuh Dayakan, Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kab. Sleman, baik lakilaki maupun perempuan, rentang usia 30-70 tahun, bersedia diambil urinnya (inform consent), mengisi formulir data penelitian, dan mengikuti ceramah khusus untuk kelompok perlakuan dan bersedia untuk diajak bekerja sama dalam penelitian ini. Kriteria eksklusi pada penelitian ini tidak ada. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
yaitu kelompok kontrol dan perlakuan, masing-masing kelompok terdiri dari 30 subjek penelitian. Pada awal penelitian, subjek yang digunakan sebanyak 73 orang. Dari 73 orang tersebut kemudian di skrining sesuai dengan kriteria inklusi sehingga didapatkan 60 orang. Kemudian dari subjek tersebut dikelompokkan menjadi kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, dengan pembagian 30 orang kelompok kontrol dan 30 orang kelompok perlakuan. Dari masing-masing kelompok tidak dikelompokkan berdasar penyakit sehingga penyakit subjek dapat mengganggu hasil dari pemeriksaan kimiawi urinalisis. Gambaran pembagian subjek penelitian dapat dilihat pada gambar 2.
60 subyek penelitian
kontrol *
kontrol **
kontrol ***
(30 subyek penelitian)
(30 subyek penelitian)
(30 subyek penelitian)
perlakuan *
perlakuan **
perlakuan ***
(30 subyek penelitian)
(30 subyek penelitian)
(30 subyek penelitian)
Gambar 2. Pembagian Subjek Penelitian
Keterangan: *) pemeriksaan awal **) pemeriksaan tengah ***) pemeriksaan akhir E. Lokasi Penelitian Penelitian
dilakukan
di
wilayah
pedukuhan
Dayakan,
Kelurahan
Sardonoharjo, Kec. Ngaglik, Kab. Sleman. Hasil pemeriksaan kimiawi urinalisis diperoleh dari Laboratorium Bethesda, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
F. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Juni-Oktober 2012. Pengambilan data dilakukan dari bulan Juli-Oktober 2012.
G. Teknik Sampling Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah nonprobability sampling, dengan jenis sampling purposive. Nonprobability sampling yaitu salah satu teknik pengambilan sampel dengan tidak memberi kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sampling purposive yaitu sampel ditentukan dengan suatu pertimbangan tertentu dari peneliti (Sugiyono, 2008). Purposive didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Mula-mula peneliti mengidentifikasi semua karakteristik populasi, kemudian peneliti menetapkan berdasarkan pertimbangannya, sebagian dari anggota populasi menjadi sampel penelitian, sehingga teknik pengambilan sampel secara purposive ini didasarkan pada pertimbangan pribadi peneliti sendiri (Notoatmodjo, 2003).
H. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa formulir data subjek penelitian, ethical clearance, materi edukasi, pot urin dan strip reagen/analisis Dipstick. Formulir data penelitian berisi nama, jenis kelamin, umur, dan pekerjaan, diperoleh pada awal penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
I. Tata Cara Penelitian 1. Observasi awal Observasi awal dilakukan dengan mencari informasi tentang masyarakat di pedukuhan Dayakan desa Sardonoharjo Kec.Ngaglik, Kab. Sleman DIY yang berusia 30-70 tahun, baik pria maupun wanita. Setelah itu dilakukan penawaran kerja sama kapada responden yang memenuhi kriteria inklusi dalam penelitian ini. 2. Penentuan subjek penelitian Subjek penelitian ditentukan dengan teknik purposive sampling. Subjek penelitian dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu dengan tujuan untuk memperoleh satuan sampling yang memiliki karakteristik yang dikehendaki (Setiawan, 2005). Dari formulir data penelitian terdapat 73 orang yang terdaftar, setelah itu dilakukan skrining sesuai dengan umur yang ditentukan, sehingga didapat 60 subjek penelitian. selanjutnya dilakukan pembagian kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Sampel minimal yang digunakan untuk penelitian eksperimental adalah 15 orang untuk setiap populasi (Hasan, 2002). Sedangkan dalam penelitian ini digunakan 60 orang yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 30 orang kelompok kontrol dan 30 orang kelompok perlakuan. Pembagian kelompok berdasarkan dari hasil pemeriksaan urinalisis awal. Dari hasil tersebut, dibagi 2 kelompok secara seimbang baik subjek yang memiliki hasil pemeriksaan urinalisis baik maupun buruk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
3. Permohonan izin dan kerja sama Permohonan izin penelitian dilakukan untuk memperoleh izin melakukan penelitian pada populasi di Pedukuhan Dayakan, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman. Pada bulan Juni 2012, proses permohonan izin dimulai dengan memasukkan permohonan izin dan proposal penelitian ke BAPPEDA Sleman. Selanjutnya perizinan di kantor Kecamatan Ngaglik dan Desa Sardonoharjo sebagai tempat penelitian serta Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada untuk memenuhi etika penelitian (ethical clearance) menggunakan sampel biologis manusia yaitu urin. Permohonan ijin juga diajukan ke Laboratorium Bethesda Yogyakarta sebagai tempat pemeriksaan urin. 4. Pelaksanaan Penelitian a. Pengukuran awal pemeriksaan kimiawi urinalisis Pengukuran awal pemeriksaan kimiawi urinalisis dilakukan dengan mengunjungi rumah masing-masing subjek penelitian disertai dengan pengisian formulir data penelitian bagi yang menyetujui mengikuti penelitian ini dan menjelaskan bagaimana cara pengambilan midstream urine di pagi hari serta pemberian pot urin. Urin diambil pada pagi hari di masing-masing rumah dan kemudian diantar ke Laboratorium Bethesda. Kunjungan ke rumah subjek penelitian dan pengambilan sampel urin dilakukan selam 4 hari dimana setiap harinya terdapat 15 sampel urin yang diambil. Pemeriksaan ini dilakukan pada tanggal 9 sampai 12 Juli 2012. Setelah mendapatkan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
pemeriksaan, dilakukan pembagian kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. b. Pelaksanaan edukasi pertama Edukasi pertama diadakan pada tanggal 18 Juli 2012 bertempat di aula Pedukuhan Dayakan, Sardonoharjo. Kelompok perlakuan diundang pada pukul 18.30 WIB, namun karena bersamaan dengan sholat Ishak, maka acara dimulai pada pukul 19.00 WIB. edukasi diberikan oleh dr. Fransisca, sebagai dokter di Puskesmas Umbulharjo II. Interaksi berupa tanya jawab antara dokter sebagai narasumber dan subjek penelitian berlangsung dalam acara ceramah. Ceramah dikemas dalam waktu satu jam dengan bahasa pengantar adalah Bahasa Jawa. Bahasa Jawa digunakan dalam ceramah ini dikarenakan subjek penelitian yang lebih memahami menggunakan Bahasa Jawa. Ceramah pertama berisi tentang manfaat penting air putih, kesehatan ginjal, serta sedikit penjelasan interpretasi data hasil pemeriksaan urinalisis. c. Pengukuran kedua pemeriksaan kimiawi urinalisis Metode pengambilan sampel urin sama pada pemeriksaan pertama, yaitu dengan mengunjungi masing-masing rumah subjek penelitian. Pemeriksaan dilakukan satu minggu setelah pemberian edukasi pertama, yaitu tanggal 23 sampai 26 Agustus 2012. d. Pelaksanaan edukasi kedua Pelaksanaan edukasi kedua yaitu tanggal 27 Agustus 2012 bertempat di aula Pedukuhan Dayakan, Sardonoharjo. Kelompok perlakuan diundang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
pukul 19.00 WIB dan acara berlangsung tepat waktu. Narasumber pada edukasi kedua ini yaitu dr. Atma Setiawati. Interaksi tanya jawab antara narasumber dan subjek penelitian juga berlangsung pada ceramah kedua ini. Materi ceramah kedua ini yaitu tentang kebutuhan tubuh akan cairan, cara membiasakan minum air putih, serta penyakit yang muncul apabila tidak membiasakan minum air putih. Acara berlangsung selama satu setengah jam. e. Home care serta penyebaran undangan edukasi ketiga Tiga minggu setelah pemberian edukasi kedua, dilakukan home care atau kunjungan ke subjek penelitian kelompok perlakuan serta pemberian undangan edukasi ketiga. Kunjungan dilakukan dengan menanyakan beberapa hal tentang perubahan perilaku subjek terkait kebiasaan minum air putih, selain itu diingatkan untuk mau berubah dan membiasakan meminum air putih bagi kesehatan. f. Pelaksanaan edukasi ketiga Edukasi ketiga dilakukan pada tanggal 28 September 2012 bertempat di aula Pedukuhan Dayakan, Sardonoharjo. Edukasi terakhir ini kembali diberikan oleh dr. Atma Setiawati sebagai narasumber. Ceramah ini kembali mengingatkan kepada subjek penelitian pentingnya membiasakan minum air putih dan mendorong mereka untuk mengubah kebiasaan minum. g. Pengukuran terakhir pemeriksaan kimiawi urinalisis Pengukuran terakhir dilakukan pada tanggal 1 sampai 4 Oktober 2012. Metode pengumpulan urin sama dengan pemeriksaan urinalisis awal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
Selanjutnya hasil pemeriksaan diberikan satu minggu setelah pengambilan sampel. h. Pemberian materi ceramah dalam bentuk booklet serta souvenir Materi edukasi pertama sampai ketiga dikumpulkan dan dibuat dalam bentuk booklet. Tujuan dari pemberian booklet ini yaitu untuk dapat mengingatkan subjek penelitian untuk tetap membiasakan minum air putih. Isi dari booklet ini yaitu kebutuhan cairan tubuh, manfaat cairan bagi tubuh, pentingnya minum air putih bagi kesehatan, penyakit-penyakit yang terjadi apabila tidak membiasakan minum air putih. Booklet juga diberikan kepada kelompok
kontrol
agar
mereka
juga
dapat
memahami
pentingnya
membiasakan minum air putih dan mendapatkan informasi yang sama dengan kelompok perlakuan. Pada pemberian booklet ini, disertakan pemberian hasil pemeriksaan urinalisis terakhir serta souvenir sebagai kompensasi karena telah mengikuti dari awal hingga akhir penelitian. 5. Pengolahan data Analisis data yang digunakan dapat dilihat dari skema analisis data:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
data kelompok perlakuan dan kontrol
uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov
uji signifikansi Chi Square untuk mengetahui karakteristik dan pengaruh edukasi terhadap perubahan profil pemeriksaan kimiawi urinalisis pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Jika data tidak memenuhi syarat maka digunakan uji Fisher
uji signifikansi pemberian edukasi pertama, kedua dan ketiga untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil pemeriksaan kimiawi urinalisis setelah pemberian edukasi. Jika variabel lebih dari 2 maka digunakan uji Cochran's. Analisis Post Hoc dengan menggunakan uji McNemar dilakukan apabila ada perbedaan hasil pemeriksaan setelah pemberian edukasi dan untuk mengetahui edukasi ke berapa ada perbedaan hasil pemeriksaan.
Gambar 3. Skema Analisis Data
1) Uji normalitas bertujuan mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian (Azwar, 2006). Uji normalitas dilakukan dengan program statistik menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Suatu data dikatakan terdistribusi normal jika nilai p>0,05. Uji normalitas profil kimiawi urinalisis dilakukan pada kelompok kontrol dan perlakuan, sebelum dan sesudah pemberian edukasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
2) Uji Chi Square digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel yang memiliki skala kategorik. Syarat uji Chi Square adalah banyaknya sel dengan nilai harapan <5 tidak lebih dari 20% dari banyaknya sel secara keseluruhan. Pada penelitian ini, yang diuji yaitu karakteristik dan pengaruh edukasi terhadap perubahan profil pemeriksaan kimiawi urinalisis pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Suatu data dikatakan memiliki hubungan antar variabel apabila nilai p<0,05. 3) Uji Fisher digunakan apabila data tidak memenuhi syarat uji Chi Square. Data dikatakan memiliki hubungan antar variabel jika nilai p<0,05. 4) Uji Cochran’s digunakan untuk uji signifikansi pemberian edukasi pertama, kedua dan ketiga pada kelompok kontrol dan perlakuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil pemeriksaan kimiawi urinalisis setelah pemberian edukasi. Jika variabel lebih dari 2 maka digunakan uji ini. Data dikatakan paling tidak terdapat perbedaan hasil jika nilai p<0,05. 5) Analisis Post Hoc dengan menggunakan uji McNemar dilakukan apabila ada perbedaan hasil pemeriksaan setelah pemberian edukasi dan untuk mengetahui edukasi ke berapa ada perbedaan hasil pemeriksaan. Suatu data dikatakan memiliki hubungan antar variabel apabila nilai p<0,05.
J. Kesulitan dan Kelemahan Penelitian 1. Kesulitan yang dihadapi selama penelitian yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
a. Berkomunikasi dengan subjek penelitian yang tidak bisa menggunakan bahasa Indonesia. b. Penolakan dari beberapa subjek yang didatangi untuk mengikuti penelitian. c. Menentukan narasumber yang akan memberikan edukasi. d. Menyesuaikan waktu antara narasumber pada edukasi dengan jadwal edukasi serta penyesuaian waktu dengan kegiatan subjek penelitian di dukuh (bertepatan dengan bulan suci Ramadhan). e. Penyesuaian waktu edukasi karena bertabrakan dengan kesibukan subjek penelitian dalam pekerjaan dan waktu sholat. f. Jarak antara tempat penelitian dengan tempat pemeriksaan urinalisis cukup jauh serta penundaan waktu pemeriksaan sampel. Peneliti mengatasi masalah yang terjadi dengan cara: a. Mencoba berbicara menggunakan Bahasa Jawa Krama Inggil b. Mencari subjek yang benar-benar mau bekerja sama dalam penelitian ini. c. Mencari informasi tentang narasumber yang berkompeten memberikan edukasi tentang kebiasaan minum air putih. d. Mengadakan edukasi di waktu yang telah disepakati subjek penelitian dengan narasumber. e. Mengambil jam malam setelah sholat Ishak untuk mengadakan edukasi. f. Mengantarkan sampel secepat mungkin ke laboratorium agar tidak mempengaruhi kondisi sampel serta memasukkan sampel ke dalam termos es untuk menjaga stabilitas sampel sebelum dilakukan pemeriksaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
2. Kelemahan penelitian Kelemahan penelitian ini antara lain hal-hal yang tidak dapat dikontrol oleh peneliti, misalnya komunikasi antara kelompok perlakuan dan kontrol setelah pemberian edukasi karena jarak rumah yang berdekatan, dan penundaan waktu pemeriksaan urinalisis. Peneliti juga tidak dapat mengontrol makanan dan minuman serta konsumsi obat yang kemungkinan dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan kimiawi urinalisis. Kelemahan lain dalam penelitian ini yaitu pelaksanaan penelitian yang bertepatan dengan bulan ramadhan (berpuasa) pada saat pemeriksaan kimiawi urinalisis tengah, sehingga hal ini dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan urinalisis. Edukator yang berbeda juga berpengaruh karena cara pemberian informasi yang berbeda dapat mempengaruhi pemahaman dari subjek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Karakteristik Awal Subjek Terkait dengan Pemeriksaan Kimiawi Urinalisis Profil karakteristik populasi warga pedukuhan Dayakan, Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman dicantumkan dalam tabel III dan digunakan sebagai data dasar (baseline) dalam penelitian. Setiap kriteria menggambarkan karakteristik subjek yang diuji secara statistik. Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square untuk skala pengukuran kategorik dan data yang tidak memenuhi syarat uji Chi Square dilakukan dengan menggunakan uji Fisher. Uji statistik ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antar variabel pada karakteristik awal kelompok perlakuan dan kontrol. Fokus dari penelitian ini adalah gambaran hasil pemeriksaan kimiawi urinalisis pada subjek. Berdasarkan tabel III, seluruh kriteria karakteristik subjek penelitian memiliki nilai p>0,05, artinya antara kelompok perlakuan dan kontrol masing-masing memiliki kriteria karakteristik yang berbeda tetapi tidak bermakna. Hasil ini sesuai dengan yang diharapkan dalam penelitian karena sebagai data baseline, dibutuhkan kesamaan karakteristik antara kelompok kontrol dan perlakuan.
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Kriteria Usia Jenis kelamin Kriteria Protein Glukosa Keton Nitrit Lekosit Esterase Darah
Tabel III. Profil Karakteristik Awal Subjek
Kelompok Perlakuan n % 30 30-59 th: 76,7 60-70 th: 23,3 30 Laki-laki: 50 Perempuan: 50 n Kategori (%) 30 Normal: 90 Tidak normal: 10 30 Normal: 86,7 Tidak normal: 13,3 30 Normal: 96,7 Tidak normal: 3,3 30 Normal: 96,7 Tidak normal: 3,3 30 Normal: 90 Tidak normal: 10 30 Normal: 86,7 Tidak normal: 13,3
Keterangan: n = jumlah subjek penelitian *) Uji statistik Chi Square **) Uji statistik Fisher
n 30 30 n 30 30 30 30 30 30
Kelompok Kontrol % 30-59 th: 83,3 60-70 th:16,7 Laki-laki: 50 Perempuan: 50 Kategori (%) Normal: 96,7 Tidak normal: 3,3 Normal: 90 Tidak normal: 10 Normal: 100 Tidak normal: 0 Normal: 96,7 Tidak normal: 3,3 Normal: 93,3 Tidak normal: 6,7 Normal: 90 Tidak normal: 10
p 0,619* 1,000* p 0,612** 1,000** 1,000** 1,000** 1,000** 1,000**
1. Usia Distribusi usia subjek penelitian ditunjukkan pada gambar 4. Gambar menunjukkan bahwa distribusi normal karena data tersebar di sekitar garis. Uji statistik menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov menghasilkan nilai p=0,200. Nilai p>0,05 menunjukkan bahwa umur subjek penelitian terdistribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
Gambar 4. Distribusi Usia Subjek Penelitian
Usia subjek dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi 2, yaitu kelompok middle age dengan rentang umur 30-59 tahun dan kelompok elderly dengan rentang umur 60-70 tahun. Pembagian usia ini untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil pemeriksaan antara kelompok dewasa dengan kelompok lansia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
90
persentase jumlah subjek penelitian (%)
80
83.3
76.7
70 60 50 40
kontrol
30
16.7
20
23.3
perlakuan
10 0 30-59 tahun
60-70 tahun kelompok usia
Gambar 5. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasarkan Kelompok Usia
Persentase jumlah subjek penelitian tertinggi pada kelompok middle age yaitu pada kelompok kontrol sebesar 83,3% (25 orang) dan pada kelompok usia elderly yaitu kelompok perlakuan sebesar 23,3% (7 orang). Kelompok usia tertinggi yaitu pada middle age pada kelompok kontrol dan perlakuan. Berdasarkan uji statistik Chi Square terhadap usia pada kelompok perlakuan dan kontrol diperoleh nilai p=0,619. Nilai p>0,05 menunjukkan bahwa profil usia dari kelompok subjek penelitian berbeda tetapi tidak bermakna. Hal ini berarti bahwa profil usia pada subjek penelitian kelompok perlakuan dan kontrol adalah sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
2. Jenis kelamin Jenis kelamin dibagi menjadi dua kelompok yaitu laki-laki dan perempuan. Berdasarkan gambar 6, secara umum persentase jumlah subjek penelitian perempuan sama dengan laki-laki. Pada masing-masing kelompok, persentase jumlah subjek penelitian perempuan sama banyak dengan laki-laki. Uji statistik Chi Square terhadap jenis kelamin pada kelompok perlakuan dan kontrol memberikan nilai p=1,000. Nilai p>0,05 menunjukkan bahwa profil jenis kelamin antara kelompok perlakuan dan kontrol tidak berbeda atau dapat dikatakan sama. 60
persentase jumlah subyek penelitian (%)
50 40 30
laki-laki
20
perempuan
10 0 kontrol
perlakuan kelompok
Gambar 6. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
3. Berat jenis, pH, bilirubin, urobilinogen Profil berat jenis, pH, bilirubin, dan urobilinogen pada pemeriksaan awal subjek penelitian memberikan hasil normal sehingga tidak dilakukan uji statistik untuk mengetahui perbedaan profilnya. Berat jenis dapat digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
mengukur kepadatan urin serta dapat dipakai untuk menilai kemampuan ginjal memekatkan dan mengencerkan urin dengan nilai normal 1,005-1,030. Dari data penelitian, berat jenis subjek dalam rentang 1,005-1,030; dimana menunjukkan kemampuan ginjal untuk memekatkan dan mengencerkan urin subjek masih baik. pH normal manusia yaitu 5,0-8,0; namun pH dapat bervariasi sepanjang hari karena dapat dipengaruhi oleh konsumsi makanan dan minuman. Urin pagi biasanya bersifat asam, sedangkan pH basa menandakan adanya infeksi. Dari data penelitian, pH subjek berkisar 5,0-6,5. Hal ini menunjukkan bahwa pH dalam rentang normal. Bilirubin yang dapat dijumpai dalam urin yaitu bilirubin terkonjugasi karena tidak terikat albumin, sehingga mudah difiltrasi oleh glomerulus dan diekskresikan ke dalam urin. Dari hasil pemeriksaan, bilirubin subjek normal dimana menandakan tidak ada bilirubinuria atau gangguan hati. Urobilinogen merupakan bilirubin terkonjugasi yang mencapai ke dalam usus dan diubah oleh bakteri menjadi urobilinogen. Sekitar 1% yang diekskresikan melalui urin atau dalam kisaran 0,2-1,0 mg/dL. Seluruh subjek penelitian memiliki kadar urobilinogen normal yang menandakan tidak ada gangguan pada hati.
4. Protein Protein dibagi menjadi dua kategori, yaitu normal dan tidak normal. Dalam urin seharusnya tidak mengandung protein. Hasil yang menunjukkan negatif (-) termasuk ke dalam kategori normal, sedangkan hasil yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
menunjukkan positif (+) satu atau lebih termasuk ke dalam kategori tidak normal (proteinuria). Distribusi proteinuria pada pemeriksaan awal kelompok kontrol dan perlakuan ditunjukkan pada gambar 7. 12 10
persentase jumlah subjek penelitian (%)
10 8 6 4
protein
3.3
2 0 kontrol
perlakuan kelompok
Gambar 7. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasar Profil Proteinuria pada Pemeriksaan Awal
Persentase jumlah subjek penelitian proteinuria pada kedua kelompok yaitu 13,3%. Pada kelompok kontrol, subjek penelitian proteinuria sebesar 3,3% (1 orang) dan pada kelompok perlakuan sebesar 10% (3 orang). Distribusi data ini menghasilkan nilai p=0,000, dimana mengartikan data tidak terdistribusi normal. Uji statistik Fisher terhadap perbedaan protein pada kelompok kontrol dan perlakuan memberikan nilai p=0,612. Nilai p>0,05 menunjukkan bahwa profil protein antara kelompok perlakuan dan kontrol berbeda tidak bermakna atau dapat dikatakan sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
5. Glukosa Profil glukosa dibagi menjadi 2 kategori yaitu normal dan tidak normal. Dikatakan normal apabila hasil pemeriksaan menunjukkan nilai negatif (-) dan dikatakan tidak normal (glukosuria) apabila menunjukkan nilai positif (+) satu maupun lebih. Distribusi profil glukosuria pada kelompok kontrol dan perlakuan ditunjukkan pada gambar 8. 13.3
persentase jumlah subjek penelitian (%)
14 12 10
10
8 6
glukosa
4 2 0 kontrol
perlakuan kelompok
Gambar 8. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasar Profil Glukosuria pada Pemeriksaan Awal
Persentase profil glukosuria pada kelompok kontrol yaitu 10% dan pada kelompok perlakuan yaitu 13,3%. Adanya profil glukosuria pada pemeriksaan awal ini dikarenakan sebagian subjek penelitian memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus serta gaya hidup yang salah. Distribusi profil glukosa menghasilkan nilai p=0,000 atau dapat dikatakan terdistribusi tidak normal. Uji statistik Fisher terhadap perbedaan glukosa pada kelompok kontrol dan perlakuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
memberikan nilai p=1,000. Nilai p>0,05 menunjukkan bahwa profil glukosa antara kelompok perlakuan dan kontrol berbeda tidak bermakna atau dapat dikatakan sama.
6. Keton Profil keton dibagi menjadi 2 kategori yaitu normal dan tidak normal. Dikatakan normal apabila hasil pemeriksaan menunjukkan nilai negatif (-) dan dikatakan tidak normal (ketonuria) apabila menunjukkan nilai positif (+) satu maupun lebih. Distribusi profil ketonuria pada kelompok kontrol dan perlakuan ditunjukkan pada gambar 9. 3.3
3.5
persentase jumlah subjek penelitian (%)
3 2.5 2 1.5
keton
1 0.5 0
0 kontrol
perlakuan kelompok
Gambar 9. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasar Profil Ketonuria pada Pemeriksaan Awal
Persentase profil ketonuria pada kelompok perlakuan yaitu 3,3% dan pada kelompok kontrol tidak ada. Distribusi profil keton menghasilkan nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
p=0,000 atau dapat dikatakan terdistribusi tidak normal. Uji statistik Fisher terhadap perbedaan keton pada kelompok kontrol dan perlakuan memberikan nilai p=1,000. Nilai p>0,05 menunjukkan bahwa profil keton antara kelompok perlakuan dan kontrol berbeda tidak bermakna atau dapat dikatakan sama.
7. Nitrit Profil nitrit dibagi menjadi 2 kategori yaitu normal dan tidak normal. Dikatakan normal apabila hasil pemeriksaan menunjukkan nilai negatif (-) dan dikatakan tidak normal apabila menunjukkan nilai positif (+) satu maupun lebih. Distribusi profil nitrit positif pada kelompok kontrol dan perlakuan ditunjukkan pada gambar 10. 3.5
3.3
3.3
persentase jumlah subjek penelitian (%)
3 2.5 2 1.5
nitrit
1 0.5 0 kontrol
perlakuan kelompok
Gambar 10. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasar Profil Nitrit Positif pada Pemeriksaan Awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Persentase profil nitrit positif pada kelompok perlakuan dan kontrol yaitu 3,3%. Distribusi profil nitrit menghasilkan nilai p=0,000 atau dapat dikatakan terdistribusi tidak normal. Uji statistik Fisher terhadap perbedaan nitrit pada kelompok kontrol dan perlakuan memberikan nilai p=1,000. Nilai p>0,05 menunjukkan bahwa profil nitrit antara kelompok perlakuan dan kontrol dapat dikatakan sama.
8. Lekosit esterase Profil lekosit esterase dibagi menjadi 2 kategori yaitu normal dan tidak normal. Dikatakan normal apabila hasil pemeriksaan menunjukkan nilai negatif (-) dan dikatakan tidak normal apabila menunjukkan nilai positif (+) satu maupun lebih. Distribusi profil lekosit esterase positif pada kelompok kontrol dan perlakuan ditunjukkan pada gambar 11.
persentase jumlah subjek penelitian(%)
12
10
10 8
6.67
6 4
lekosit esterase
2 0 kontrol
perlakuan kelompok
Gambar 11. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasar Profil Lekosit Esterase Positif pada Pemeriksaan Awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Persentase profil lekosit esterase positif pada kelompok perlakuan yaitu 10% dan kontrol yaitu 6,67%. Distribusi profil lekosit esterase menghasilkan nilai p=0,000 atau dapat dikatakan terdistribusi tidak normal. Uji statistik Fisher terhadap perbedaan lekosit esterase pada kelompok kontrol dan perlakuan memberikan nilai p=1,000. Nilai p>0,05 menunjukkan bahwa profil lekosit esterase antara kelompok perlakuan dan kontrol berbeda tidak bermakna atau dapat dikatakan sama.
9. Darah Profil darah dibagi menjadi 2 kategori yaitu normal dan tidak normal. Dikatakan normal apabila hasil pemeriksaan menunjukkan nilai negatif (-) dan dikatakan tidak normal (hematuria) apabila menunjukkan nilai positif (+) satu maupun lebih. Distribusi profil hematuria pada kelompok kontrol dan perlakuan ditunjukkan pada gambar 12.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
13.3
14
persentase jumlah subjek penelitian (%)
12 10
10
8 6
darah
4 2 0 kontrol
perlakuan kelompok
Gambar 12. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasar Profil Hematuria pada Pemeriksaan Awal
Persentase profil hematuria pada kelompok perlakuan yaitu 13,3% dan kontrol yaitu 10%. Distribusi profil darah menghasilkan nilai p=0,000 atau dapat dikatakan terdistribusi tidak normal. Uji statistik Fisher terhadap perbedaan darah pada kelompok kontrol dan perlakuan memberikan nilai p=1,000. Nilai p>0,05 menunjukkan bahwa profil darah antara kelompok perlakuan dan kontrol berbeda tidak bermakna atau dapat dikatakan sama.
B. Pengaruh Pemberian Edukasi Pertama, Kedua, dan Edukasi Ketiga tentang Kebiasaan Minum Air Putih terhadap Profil Pemeriksaan Kimiawi Urinalisis Awal, Tengah, dan Akhir Perbedaan hasil pengukuran awal, tengah dengan pengukuran akhir untuk pemeriksaan kimiawi urinalisis dari setiap kelompok dibandingkan untuk mengetahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
pengaruh pemberian edukasi tentang kebiasaan minum air putih terhadap profil kimiawi urinalisis. Perbandingan pemeriksaan dilakukan uji statistik menggunakan uji Cochran’s. Analisis Post Hoc dengan menggunakan uji McNemar dilakukan apabila ada perbedaan bermakna dari hasil pemeriksaan untuk mengetahui pada pemeriksaan yang manakah terjadi perbedaan hasil. Cara mengujinya yaitu pemeriksaan awal sebelum edukasi pertama dibandingkan dengan pemeriksaan tengah setelah edukasi pertama, pemeriksaan awal sebelum edukasi pertama dibandingkan dengan pemeriksaan akhir, serta pemeriksaan tengah setelah edukasi pertama dibandingkan dengan pemeriksaan akhir. Uji tidak dilakukan jika tidak terdapat perbedaan hasil pemeriksaan. Dari uji statistik yang dilakukan, seluruh profil pemeriksaan kimiawi urinalisis menunjukkan hasil berbeda tidak bermakna sehingga tidak dilakukan uji McNemar. 1. Protein Untuk mengetahui perbandingan ketiga hasil pemeriksaan kimiawi urinalisis dilakukan uji statistik menggunakan uji Cochran’s. Dari hasil statistik, pada kelompok perlakuan didapatkan nilai p=0,135 atau p>0,05 menunjukkan bahwa ada perbedaan tidak bermakna pada tiga pemeriksaan. Begitu pula pada kelompok kontrol didapat nilai p=0,607 yang memiliki arti ada perbedaan tidak bermakna dari ketiga hasil pemeriksaan. Profil proteinuria subjek penelitian dapat dilihat pada gambar 13.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
12.0%
10.0%
persentase jumlah subjek penelitian
10.0% 8.0% 6.0% 4.0%
3.3%
2.0%
3.3%
3.3%
kontrol perlakuan
0.0%
0.0% awal
tengah
akhir
pemeriksaan
Gambar 13. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasar Profil Proteinuria Kelompok Kontrol dan Perlakuan
Gambar 13 menunjukkan bahwa: 1. Pada kelompok kontrol Secara statistik, data berbeda tidak bermakna, namun apabila dilihat dari persentase jumlah subjek penelitian, ada perbedaan persentase jumlah subjek dari profil proteinuria. Pemeriksaan awal terdapat 3,3% subjek penelitian, pemeriksaan tengah tidak ada dan pada pemeriksaan akhir 3,3%. 2. Pada kelompok perlakuan Dari uji statistik ditunjukkan bahwa ada perbedaan tidak bermakna. Apabila dilihat dari persentase jumlah subjek penelitian, ada perbedaan persentase jumlah subjek penelitian profil proteinuria pada pemeriksaan awal dibandingkan dengan pemeriksaan tengah dan akhir. Terdapat penurunan persentase jumlah sampel yang mengandung protein pada pemeriksaan awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
dibanding dengan pemeriksaan tengah dan akhir, yaitu dari persentase 10% menjadi 3,3%. Adanya protein di dalam urin dapat menandakan adanya penyakit ginjal karena ginjal tidak mampu menyaring protein yang berukuran besar. Proteinuria juga dapat ditemukan pada individu sehat karena perubahan fisiologis terutama olahraga, stress/diet yang tidak seimbang, dan pra-menstruasi. Perubahan persentase jumlah subjek penelitian pada kelompok perlakuan sesuai dengan hipotesis penelitian. Pada pemeriksaan awal muncul proteinuria 10% dari subjek kelompok perlakuan. Setelah pemberian edukasi pertama ada penurunan 6,7% yang dapat diartikan terdapat 2 orang yang tidak terdeteksi protein di pemeriksaan tengah dan akhir. Penurunan persentase ini merupakan akibat dari pemberian edukasi yang pertama. Pada kelompok kontrol juga terjadi perubahan persentase jumlah subjek, namun perubahan tersebut tidak tetap. Proteinuria dideteksi pada individu yang berbeda yang terlihat dalam pemeriksaan awal dan akhir. Hal ini dikarenakan kelompok kontrol tidak diberi edukasi sehingga proteinuria dapat muncul di pemeriksaan akhir.
2. Glukosa Perbandingan dari ketiga pemeriksaan glukosa kelompok perlakuan memberikan nilai p=0,717 dan pada kelompok kontrol p=0,368. Nilai p>0,05 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tidak bermakna hasil pemeriksaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
glukosa pada tiga pemeriksaan. Profil glukosuria subjek penelitian dapat dilihat pada gambar 14. 14.0%
persentase jumlah subjek penelitian
12.0%
13.3%
13.3%
10.0%
10.0%
10.0% 8.0% 6.0%
kontrol
4.0%
perlakuan
2.0% 0.0% awal
tengah
akhir
pemeriksaan
Gambar 14. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasar Profil Glukosuria Kelompok Kontrol dan Perlakuan
Gambar 14 menunjukkan bahwa: 1. Pada kelompok kontrol Ada perbedaan persentase jumlah subjek profil glukosuria. Pemeriksaan awal terdapat 10% subjek, pemeriksaan tengah 13,3% dan pada pemeriksaan akhir 10%. 2. Pada kelompok perlakuan Dari uji statistik ditunjukkan bahwa ada perbedaan tidak bermakna. Apabila dilihat dari persentase jumlah subjek penelitian, ada perbedaan persentase jumlah subjek penelitian profil glukosuria pada pemeriksaan awal dibandingkan dengan pemeriksaan tengah dan akhir. Terdapat penurunan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
persentase jumlah sampel yang mengandung glukosa pada pemeriksaan tengah dibanding dengan pemeriksaan akhir, yaitu dari persentase 13,3% menjadi 10%. Sedangkan pemeriksaan awal dan tengah memiliki hasil yang sama yaitu 13,3%. Adanya glukosa pada kelompok perlakuan disebabkan riwayat penyakit dari subjek penelitian. Sepuluh persen dari 30 subjek kelompok perlakuan diketahui mengidap penyakit diabetes mellitus. Pada pemeriksaan awal dan tengah terdapat 13,3% mengandung glukosa pada urin. Sedangkan 3,3% diketahui tidak memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus atau dikarenakan gaya hidup yang salah. Pada pemeriksaan akhir terdapat penurunan 3,3% yang berarti ada perubahan perilaku subjek penelitian setelah diberi edukasi pertama, kedua, ketiga dan home care. Pada kelompok kontrol juga terjadi perubahan persentase jumlah subjek yang mengandung glukosa. Pada kelompok kontrol diketahui ada 10% subjek yang mengidap penyakit diabetes mellitus. Peningkatan persentase 3,3% pada pemeriksaan tengah diakibatkan adanya perilaku yang kurang benar dari subjek dimana pengkonsumsian glukosa berlebih sehingga dapat terdeteksi dalam urin. Hal ini kemungkinan diakibatkan karena pemberian edukasi kedua bertepatan dengan bulan puasa sehingga subjek tidak mengontrol konsumsi makanan dan minuman. Hal ini menjadi alasan bahwa adanya peningkatan persentase jumlah subjek pada pemeriksaan tengah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
3. Keton Perbandingan dari ketiga pemeriksaan keton kelompok perlakuan memberikan nilai p=0,368. Nilai p>0,05 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tidak bermakna hasil pemeriksaan keton pada tiga pemeriksaan. Pada kelompok kontrol menunjukkan nilai yang normal pada semua pemeriksaan sehingga tidak dilakukan uji statistik. Profil keton kelompok perlakuan dapat dilihat pada gambar 15. 3.5%
3.3%
3.3%
persentase jumlah subjek penelitian
3.0% 2.5% 2.0% 1.5%
kontrol
1.0%
perlakuan
0.5%
0.0%
0.0%
0.0%
awal
tengah
akhir
0.0% pemeriksaan
Gambar 15. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasar Profil Ketonuria Kelompok Perlakuan
Ketonuria dapat muncul dikarenakan diabetes yang tidak terkendali, kehamilan dan kelaparan karena kurangnya masukan karbohidrat sehingga tubuh mengambil energi dari lemak/protein. Pada gambar 15 menunjukkan bahwa ada perubahan profil keton dari pemeriksaan awal, tengah, dan akhir. Perubahan ini sesuai dengan hipotesis penelitian. Ketonuria pada kelompok perlakuan terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
pada 1 individu dan setelah pemberian edukasi pertama, kedua, ketiga, serta home care terjadi keton tidak lagi terdeteksi pada pemeriksaan terakhir. Hal ini berarti pemberian edukasi berulang menurunkan persentase subjek penelitian yang mengalami ketonuria.
4. Nitrit Perbandingan dari ketiga pemeriksaan nitrit kelompok perlakuan memberikan nilai p=0,368 dan pada kelompok kontrol p=1,000. Nilai p>0,05 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tidak bermakna hasil pemeriksaan nitrit pada tiga pemeriksaan. Profil nitrit positif kelompok perlakuan dapat dilihat pada gambar 16. 3.5%
3.3%
3.3%
3.3%
persentase jumlah subjek penelitian
3.0% 2.5% 2.0% 1.5%
kontrol
1.0%
perlakuan
0.5%
0.0%
0.0%
tengah
akhir
0.0% awal
pemeriksaan
Gambar 16. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasar Profil Nitrit Positif Kelompok Kontrol dan Perlakuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
Gambar 16 menunjukkan: 1. Pada kelompok kontrol tidak ada perubahan atau perbedaan persentase jumlah subjek baik dari pemeriksaan awal, tengah, maupun akhir, yaitu 3,3%. 2. Pada kelompok perlakuan ada perbedaan persentase jumlah subjek. Pemeriksaan awal dibanding pemeriksaan tengah ada penurunan persentase dari 3,3% menjadi 0% dan persentase tetap pada pemeriksaan akhir yaitu 0%. Nitrit positif dapat terjadi karena adanya bakteri pereduksi nitrat yang secara normal terdapat di urin. Hal ini terjadi bila urin berada di kandung kemih lebih dari 4 jam dan dapat mengindikasikan adanya infeksi saluran kemih. Hasil negatif bukan berarti tidak terdapat bakteriuria karena tidak semua bakteri dapat membentuk nitrit, selain itu bisa dikarenakan enzim bakteri telah mereduksi nitrat menjadi nitrit, namun nitrit diubah menjadi nitrogen. Perubahan persentase jumlah subjek penelitian yang mengandung nitrit pada kelompok perlakuan sesuai dengan hipotesis penelitian. Penurunan persentase terjadi setelah pemberian edukasi pertama yang menunjukkan bahwa ada perubahan kebiasaan minum air putih subjek yang mempengaruhi profil nitrit pemeriksaan kimiawi urinalisis. Pada kelompok kontrol tidak terjadi perubahan persentase jumlah subjek yang mengandung nitrit pada urin. Edukasi yang tidak diberikan pada kelompok kontrol mengakibatkan subjek tidak merubah gaya hidupnya sehingga tidak mempengaruhi profil nitrit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
5. Lekosit esterase Perbandingan dari ketiga pemeriksaan lekosit esterase kelompok perlakuan memberikan nilai p=0,779 dan pada kelompok kontrol p=0,223. Nilai p>0,05 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
tidak bermakna hasil
pemeriksaan lekosit esterase pada tiga pemeriksaan. Profil lekosit esterase positif kelompok perlakuan dapat dilihat pada gambar 17. 12.0%
10.0%
peresntase jumlah subjek penelitian
10.0% 8.0%
6.7%
6.7%
6.7%
6.0%
kontrol
3.3%
4.0% 2.0%
perlakuan 0.0%
0.0% awal
tengah
akhir
pemeriksaan
Gambar 17. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasar Profil Lekosit Esterase Positif Kelompok Kontrol dan Perlakuan
Gambar 17 menunjukkan: 1. Pada kelompok kontrol ada perbedaan profil lekosit esterase pada ketiga pemeriksaan. Pemeriksaan awal terdapat 6,7% subjek yang memiliki lekosit esterase positif pada urin, pemeriksaan tengah 3,3% dan pemeriksaan akhir tidak ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
2. Pada kelompok perlakuan ada perbedaan profil lekosit esterase pada ketiga pemeriksaan. Pemeriksaan awal terdapat 10% subjek yang memiliki lekosit esterase positif, pemeriksaan tengah dan akhir memiliki persentase yang sama yaitu 6,7%. Lekosit esterase positif dapat terjadi karena adanya piuria yang terkait dengan infeksi saluran kemih. Negatif palsu dapat terjadi karena adanya kadar glukosa urin tinggi (>500 mg/dL), protein tinggi (>300 mg/dL), berat jenis tinggi, dan oksalat tinggi. Perubahan persentase jumlah subjek penelitian lekosit esterase positif pada kelompok perlakuan sesuai dengan hipotesis penelitian. Penurunan persentase terjadi setelah pemberian edukasi pertama yang menunjukkan adanya perubahan perilaku subjek dengan memulai membiasakan minum air putih dan dapat ditunjukkan dengan perubahan profil lekosit esterase pada pemeriksaan kimiawi urinalisis. Perubahan persentase juga terjadi pada kelompok kontrol.
6. Darah Perbandingan dari ketiga pemeriksaan darah kelompok perlakuan memberikan nilai p=0,223 dan pada kelompok kontrol p=0,093. Nilai p>0,05 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tidak bermakna hasil pemeriksaan darah pada tiga pemeriksaan. Profil hematuria kelompok perlakuan dapat dilihat pada gambar 18.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
25.0% 20.0% persentase jumlah subjek penelitian
20.0% 15.0%
13.3% 10.0%
10.0%
10.0%
6.7% 3.3%
5.0%
kontrol perlakuan
0.0% awal
tengah
akhir
pemeriksaan
Gambar 18. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasar Profil Hematuria Kelompok Kontrol dan Perlakuan
Gambar 18 menunjukkan: 1. Pada kelompok kontrol ada perbedaan profil hematuria dari ketiga pemeriksaan. Pemeriksaan awal terdapat 10% subjek hematuria, pemeriksaan tengah persentase naik menjadi 20%, dan pada pemeriksaan akhir menurun hingga 3,3%. 2. Pada kelompok perlakuan ada perbedaan profil hematuria dari ketiga pemeriksaan. Pemeriksaan awal terdapat 13,3%, pemeriksaan tengah memiliki persentase 10% dan pemeriksaan akhir terdapat penurunan 3,3% menjadi 6,7% subjek hematuria. Adanya darah dalam urin dapat dikaitkan dengan infeksi saluran kemih. Positif palsu dapat terjadi karena menstruasi, sedangkan negatif palsu dapat dideteksi apabila urin mengandung vitamin C dosis tinggi, nitrit dan protein
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
konsentrasi tinggi. Pada kelompok perlakuan, terdapat 13.3% subjek yang mengalami hematuria pada pemeriksaan awal, setelah pemberian edukasi pertama ada penurunan 3,3%. Hal ini berarti ada pengaruh penurunan hematuria karena pemberian edukasi pertama. Penurunan 3.3% juga terjadi antara pemeriksaan tengah dan akhir, hal ini menunjukkan adanya pengaruh edukasi pertama, kedua, ketiga, dan home care. Perubahan persentase jumlah subjek pada profil hematuria kelompok perlakuan sesuai dengan hipotesis penelitian. Hal ini menunjukkan ada perubahan perilaku subjek terkait kebiasaan minum air putih Pada kelompok kontrol juga ada perubahan persentase, namun perubahan ini tidak tetap atau tidak menurun. Adanya hematuria juga dapat dikarenakan adanya subjek yang mengalami menstruasi sehingga dapat muncul positif palsu dalam hasil pemeriksaan.
C. Pengaruh Pemberian Edukasi Kebiasaan Minum Air Putih pada Kelompok Perlakuan Dibandingkan dengan Kelompok Kontrol pada Pemeriksaan Kimiawi Urinalisis Awal, Tengah dan Akhir Pengaruh pemberian edukasi tentang kebiasaan minum air putih pada kelompok perlakuan dapat dilihat dengan cara membandingkan hasil pemeriksaan kimiawi urinalisis awal, tengah, dan akhir subjek penelitian kelompok perlakuan dan kontrol. Perbandingan kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol pada setiap pemeriksaan berfungsi untuk mengoreksi kelompok yang diberi intervensi dengan kelompok yang tidak diberi intervensi dalam penelitian, sehingga diharapkan adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
perubahan profil kimiawi urinalisis adalah akibat intervensi yang diberikan. Adanya hal-hal dari luar penelitian yang dapat mempengaruhi profil kimiawi urinalisis tidak dapat dikontrol oleh peneliti, misalnya kebiasaan konsumsi makanan atau gaya hidup, keadaan patologi dan fisiologi subjek penelitian serta interaksi antara kelompok perlakuan dan kontrol. Pada pemeriksaan awal telah diketahui bahwa kedua kelompok subjek penelitian memiliki karakteristik yang sama. Pada pemeriksaan tengah dan akhir kedua kelompok tersebut diharapkan memberikan perubahan yang bermakna, khususnya terhadap profil kimiawi urinalisis. Karakteristik akhir subjek penelitian terkait profil kimiawi urinalisis terdapat pada tabel IV dan V. Tabel tersebut menunjukkan bahwa pada pengukuran akhir antara kelompok perlakuan dan kontrol memiliki karakteristik berbeda tetapi tidak bermakna. Kesamaan antara karakteristik awal, tengah dan akhir penelitian menunjukkan edukasi yang diberikan selama tiga kali terkait kebiasaan minum air putih memberikan pengaruh tidak signifikan pada subjek penelitian kelompok perlakuan. Profil karakteristik awal, tengah, dan akhir berdasarkan persentase jumlah subjek penelitian kategori tidak normal disajikan pada tabel VI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Kriteria Protein Glukosa Keton Nitrit Lekosit Esterase Darah
Kriteria Protein Glukosa Keton Nitrit Lekosit Esterase Darah
Tabel IV. Profil Karakteristik Tengah Subjek
Kelompok Perlakuan n kategori 30 Normal: 96,7% Tidak normal: 3,3% 30 Normal: 86,7% Tidak normal: 13,3% 30 Normal: 96,7% Tidak normal: 3,3% 30 Normal: 100% Tidak normal: 0% 30 Normal: 93,3% Tidak normal: 6,7% 30 Normal: 90% Tidak normal: 10%
n 30 30 30 30 30 30
Kelompok Kontrol kategori Normal: 100% Tidak normal: 0% Normal: 86,7% Tidak normal:13,3% Normal: 100% Tidak normal: 0% Normal: 96,7% Tidak normal: 3,3% Normal:96,7% Tidak normal: 3,3% Normal: 80% Tidak normal: 20%
Tabel V. Profil Karakteristik Akhir Subjek
Kelompok Perlakuan n kategori 30 Normal: 96,7% Tidak normal: 3,3% 30 Normal: 90% Tidak normal: 10% 30 Normal: 100% Tidak normal: 0% 30 Normal: 100% Tidak normal: 0% 30 Normal: 93,3% Tidak normal: 6,7% 30 Normal: 93,3% Tidak normal: 6,7%
n 30 30 30 30 30 30
Kelompok Kontrol kategori Normal: 96,7% Tidak normal: 3,3% Normal: 90% Tidak normal: 10% Normal: 100% Tidak normal: 0% Normal: 100% Tidak normal: 0% Normal: 100% Tidak normal: 0% Normal: 96,7% Tidak normal: 3,3%
Keterangan: *) Uji Chi Square **) Uji Fisher - : tidak dilakukan uji statistik karena keseluruhan data termasuk kategori normal
p 1,000** 0,488* 1,000** 1,000** 1,000** 0,472**
p 1,000** 1,000** 1,000** 0,492** 1,000**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Kriteria
Tabel VI. Profil Karakteristik Awal, Tengah, dan Akhir Subjek
Proteinuria Glukosuria Ketonuria Nitrit positif Lekosit esterase positif Hematuria
Keterangan: P1 : pemeriksaan awal P2 : pemeriksaan tengah P3 : pemeriksaan akhir
Kelompok Perlakuan P1 P2 P3 10% 3,3% 3,3% 13,3% 13,3% 10% 3,3% 3,3% 0% 3,3% 0% 0% 10% 6,7% 6,7%
P1 3,3% 10% 0% 3,3% 6,7%
13,3%
10%
10%
6,7%
Kelompok Kontrol P2 P3 0% 3,3% 13,3% 10% 0% 0% 3,3% 3,3% 3,3% 0% 20%
3,3%
Hasil uji signifikansi antara kelompok perlakuan dengan kontrol pada pengukuran awal, tengah, dan akhir pemeriksaan kimiawi urinalisis dapat dilihat pada tabel VII. Hasil uji signifikansi profil kimiawi urinalisis pada masing-masing pemeriksaan kemudian dibandingkan antara pengukuran awal, tengah, dan akhir. Tabel VII. Signifikansi Kelompok Perlakuan Dibandingkan dengan Kelompok Kontrol pada Pengukuran Awal, Tengah, dan Akhir
Kelompok
Perlakuankontrol
Profil Kimiawi Urinalisis Protein Glukosa Keton Nitrit Lekosit Esterase Darah
p Pemeriksaan Awal 0,612** 1,000** 1,000** 1,000** 1,000** 1,000**
p Pemeriksaan Tengah 1,000** 0,488* 1,000** 1,000** 1,000** 0,472**
p Pemeriksaan Akhir 1,000** 1,000** 1,000** 0,492** 1,000**
Keterangan: *) Uji Chi Square **) Uji Fisher - : tidak dilakukan uji statistik karena keseluruhan data termasuk kategori normal
Hasil dari uji signifikansi menunjukkan bahwa perbedaan profil kimiawi urinalisis tidak signifikan antara kelompok perlakuan dan kontrol. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
menunjukkan bahwa edukasi berulang 3 kali memberikan pengaruh secara tidak signifikan terhadap profil kimiawi urinalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pemeriksaan kimiawi urinalisis tengah dan akhir yang dibandingkan dengan pengukuran awal menunjukkan ada perbedaan tidak bermakna secara statistik. Pengaruh pemberian edukasi berulang pada kelompok perlakuan dibanding kelompok kontrol berbeda tidak bermakna. Beberapa faktor dapat menyebabkan pengaruh pemberian edukasi berulang menjadi tidak bermakna. Konsumsi makanan dan minuman dari subjek sebelum dilakukan pemeriksaan kimiawi urinalisis dapat menjadi salah satu penyebab ada perubahan yang tidak signifikan pada ketiga pemeriksaan. Pemeriksaan urinalisis bersifat sesaat sehingga intake makanan dan minuman dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan. Kesadaran subjek penelitian kelompok kontrol untuk minum air putih sebelum
pemeriksaan
dilakukan
juga
dapat
mempengaruhi
hasil.
Subjek
menginginkan hasil pemeriksaan urinalisis yang baik dan mengetahui apabila minum air putih sebelumnya akan mempengaruhi hasil pemeriksaan sehingga pada kelompok kontrol ada perubahan hasil pemeriksaan. Pada hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa sebagian besar subjek memiliki profil kimiawi urinalisis yang sudah baik. Dari pemberian edukasi diharapkan subjek yang memiliki profil kimiawi urinalisis yang sudah baik dapat mempertahankannya. Hal ini dapat mempengaruhi uji statistik tidak bermakna dari pemberian edukasi berulang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Menurut Notoatmodjo (2007) proses edukasi terdiri dari tiga bagian yaitu masukan (input), proses belajar, dan keluaran (output). Masukan berupa sasaran belajar yaitu subjek penelitian, sedangkan keluaran perubahan hasil pemeriksaan kimiawi urinalisis. Proses belajar yang terjadi adalah mekanisme terjadinya perubahan tindakan subjek penelitian tentang kebiasaan minum air putih setelah pemberian edukasi berulang. Proses belajar dapat dipengaruhi oleh lama pemberian edukasi dan kemampuan diri. Pemberian edukasi berulang seharusnya mampu membantu subjek penelitian untuk mengingat pentingnya membiasakan air putih jika dibandingkan dengan pemberian edukasi sekali dan tanpa diberi edukasi. Usia yang semakin tua menyebabkan penurunan fungsi organ yang digunakan untuk menerima informasi seperti indra penglihatan dan indra pendengaran dari edukasi yang diberikan. Kemampuan diri masing-masing subjek juga mempengaruhi penerimaan informasi dari setiap edukasi yang diberikan pada kelompok perlakuan. Untuk dapat menjadi perilaku, yang diperlukan yaitu pengetahuan selanjutnya timbul respon dalam bentuk sikap. Jika subjek mampu mengolah respon, maka akan timbul respon yang lebih jauh lagi yaitu berupa tindakan. Pemberian pengetahuan tanpa adanya sikap dan tindakan yang berubah dari subjek dapat mempengaruhi tidak adanya perubahan kebiasaan minum air putih sehingga diperlukan pula pengukuran pengetahuan, sikap, dan tindakan pada subjek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil dan analisis data didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Profil karakteristik masyarakat Pedukuhan Dayakan, Kel. Sardonoharjo, Kec. Ngaglik, Kab. Sleman, Yogyakarta kelompok perlakuan dan kontrol sebagian besar berusia 30-59 tahun dengan perbandingan jenis kelamin sama dan memiliki profil berat jenis, pH, bilirubin, dan urobilinogen yang normal. Nilai p pada setiap profil kimiawi urinalisis kelompok kontrol dan perlakuan memiliki nilai p>0,05 yang berarti bahwa hubungan antara jumlah pemberian edukasi dengan hasil pemeriksaan kimiawi urinalisis berbeda tidak bermakna. Berdasarkan perubahan persentase jumlah subjek penelitian terdapat penurunan persentase subjek kategori tidak normal pada kelompok perlakuan yang diberikan edukasi berulang. 2. Pemberian edukasi berulang pada kelompok perlakuan memberikan perbedaan tidak bermakna (p>0,05) terhadap hasil pemeriksaan kimiawi urinalisis dibandingkan pemberian edukasi sekali dan tidak diberi edukasi. Pengaruh pemberian edukasi pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol memberikan hasil berbeda tidak bermakna (p>0,05) pada pemeriksaan awal, tengah, maupun akhir.
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
B. Saran 1. Penelitian sejenis dapat dilakukan dengan mengubah sasaran subjek penelitian yang memiliki penyakit infeksi saluran kemih sehingga perubahan hasil pemeriksaan kimiawi urinalisis dapat terlihat. 2. Penelitian sejenis dapat dilanjutkan dengan melakukan pengukuran pengetahuan, sikap dan tindakan subjek penelitian sebelum dan setelah pemberian edukasi tentang kebiasaan minum air putih sehingga dapat mengetahui apakah ada perubahan pengetahuan, sikap, dan tindakan sehingga memunculkan kebiasaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S., 2009, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, pp. 220-226. Asian Food Information Centre (AFIC), 1998, Fluid for Kids, http://AFIC.org, diakses tanggal 25 November 2011. Asian Food Information Centre (AFIC), 1999, Singapore Drinking Habits Survey, http://www.afic.org/hydration.php?news_id=91&start=0&category_id=29& parent_id=29&arcyear=&arcmonth=, diakses tanggal 25 November 2011. Asian Food Information Centre (AFIC), 2000, Fluid - The Forgotten Factor, http://www.afic.org/hydration.php?news_id=131&start=0&category_id=29 &parent_id=29&arcyear=&arcmonth=, diakses tanggal 25 November 2011. Azwar, S., 2006, Reliabilitas dan Validitas, Edisi 3, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, pp. 33. Batmanghelidj F., 2007, Air untuk Menjaga Kesehatan dan Menyembuhkan Penyakit, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, pp. 22. Briawan, D., Sedayu, dan Ekayati, 2011, Kebiasaan Minum dan Asupan cairan Remaja di Perkotaan, Jurnal Gizi Klinik Indonesia, (8) 1: 36-41. Departemen Kesehatan, 2002, Pembangunan Kesehatan Masyarakat Indonesia, Depkes RI, Jakarta. Departemen Kesehatan, 2005, Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS), Depkes RI, Jakarta. Fajar,
S., 2010, Manfaat Minum Air Putih bagi Kesehatan, http://saufa.student.umm.ac.id/2010/07/28/manfaat-minum-air-putih-bagikesehatan/, diakses tanggal 3 Desember 2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Grandjean, A.C, Reimers, Haven, and Kurtis, 2003, The Effect on Hydration of two diets, one with and one without plain water, Jour of Am Coll of Nutrition, (22) 2: 165-173. Guslina,
N., 2011, Air; Zat Gizi Esensial yang Sering Terlupakan, http://www.jurnalmedan.co.id/index.php?option=com_content&view=articl e&id=68609:air-zat-gizi-esensial-yang-sering-terlupakan&catid=58:kesehatan&Itemid=66, diakses tanggal 3 Mei 2012.
Hardinsyah, 2011, Hydration assessment in Indonesia, http://www.h4hinitiative.com/hydration-for-health-hub/efsaopinion/hydration-assessment-in-indonesia/, diakses tanggal 3 Mei 2012. Hasan, M.I., 2002, Pokok 2 Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Ghaloa Indonesia, Bogor, pp. 60. Irawan, M.A., 2007, Cairan Tubuh, Elektrolit, dan Mineral, Polton Sports Science & Performance Lab. Notoatmodjo, 2003, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan, Andi Offset, Yogyakarta, pp. 44. Notoatmodjo, 2007, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Rineka Cipta, Jakarta, pp. 12-13. Pagunsan, Cummings, and Monica, P.R., 2007, Ginjal si Penyaring Ajaib – Memiliki Kreasi Hidup Sehat, Indonesia Publishing House, Bandung, pp. 63-66. Pahira, Maxted, and Simerville, 2005, Urinalysis: A Comprehensive Review, American Academy of Family Physicians, (2) 2: 334-350. Patel, 2006, The Abnormal Urinalysis, Pediatric Clinics of North America, (10) 2: 15. Pratiknya, 2001, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan, RajaGrafindo Persada, Jakarta, pp. 134.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Sacher, Ronald A. and McPherson Richard A., 2002, Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium, 11th ed, Penerbit EGC, Jakarta, pp. 589-598. Setiawan N., 2005, Teknik Sampling, Inspektorat Jenderal Departemen Kesehatan Nasional, http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/03/tekniksampling1.pdf, diakses tanggal 25 September 2011. Soebroto, J.B., Ghozali, A., dan Yuliati, E., 2001, Rancang Bangun Alat Pembuat Model Peraga Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Untuk Meningkatkan Jangkauan/Kuantitas dan Efektivitas Penyuluhan Deteksi Dini Kanker Payudara di Masyarakat, Jurnal Asosiasi Politeknik Indonesia, Vol. II, No. 3. Sugiyono, 2008, Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung, pp. 33. Tahir, W., 2011, Urinalisis, http://www.scribd.com/rahmatun_sahra/d/51301025/6-II3-Analisis-Dipstick, diakses tanggal 20 Maret 2012. Tjale, M.C., 2009, The Prevalence of Abnormal Urine Components As Detected By Routine Dipstick Urinalysis : A Survey At a Primary Health Care Clinic in Mankweng Hospital, Tesis, 39, University of Limpopo, Polokwane. Vivanti, A., 2009, Screening and Identification of Dehydration in Older People Admitted to a Geriatric and Rehabilitation Unit, Tesis, 259, Queensland University, Australia. Yuniastuti A., 2008, Gizi dan Kesehatan, Graha Ilmu, Yogyakarta, pp. 44. Zamanzad, B., 2009, Accuracy of Dipstick Urinalysis As A Screening Method for Detection of Glucose, Protein, Nitrites and Blood, Eastern Mediterranean Health Journal, (15) 5:1323-1328.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Lampiran 1. Formulir Pengambilan Data Penelitian FORMULIR PENGAMBILAN DATA PENELITIAN
Nomor penelitian
:
Nama
:
Jenis kelamin
: laki-laki/perempuan *
Usia
:
Alamat
:
Pendidikan
:
Pekerjaan terakhir
:
Riwayat penyakit
:
tahun
Keterangan : *coret yang tidak perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Lampiran 2. Surat Persetujuan (Informed Consent)
SURAT PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) Nama : …………………………………………. Alamat: …………………………………………. Saya menyatakan bahwa: 1. Saya telah mendapat penjelasan segala sesuatu mengenai penelitian: Pengaruh Jumlah Edukasi Kebiasaan Minum Air Putih terhadap Hasil Pemeriksaan Kimiawi dan Sedimen Urinalisis Subjek 2. Setelah saya memahami penjelasan tersebut, dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari siapapun bersedia ikut serta dalam penelitian ini dengan kondisi: a) Data yang diperoleh dari penelitian ini akan dijaga kerahasiaannya dan hanya dipergunakan untuk kepentingan ilmiah. b) Apabila saya inginkan, saya boleh memutuskan untuk keluar/tidak berpartisipasi lagi dalam penelitian ini tanpa harus menyampaikan alasan apapun.
Saksi
Yogyakarta, …………………….. Yang membuat pernyataan,
(………………………………)
(……………………………..)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Lampiran 3. Lembar Informasi untuk Responden LEMBAR INFORMASI UNTUK RESPONDEN Gaya hidup dapat mempengaruhi profil kesehatan manusia. Salah satu gaya hidup sehat yang dapat dilakukan antara lain membiasakan meminum air putih. Sebagian besar dari kita pastinya mengetahui tentang anjuran minum air putih 6-8 gelas sehari, tetapi tanpa kita sadari cairan yang lebih banyak masuk ke dalam tubuh kita adalah minuman seperti teh, kopi, soda, atau jus. Minuman-minuman tersebut dapat menyebabkan dehidrasi, sehingga sangat penting bagi kita untuk memahami minuman yang baik untuk dikonsumsi setiap harinya (Fauziyah, 2011). Banyak kerugian jika tubuh kekurangan asupan air. Jika tubuh kekurangan air, maka fungsi organ-organ tubuh akan menurun. Hal ini dikarenakan tubuh tidak bisa menghasilkan air sendiri. Saat tubuh membutuhkan air, sementara tidak ada cukup pasokan air dalam tubuh, maka tubuh akan mengambil air dari organ-organ tubuh yang lainnya. Dan jika air di organ tubuh berkurang, maka fungsi organ tubuh itu akan menurun, dan akan menimbulkan penyakit untuk tubuh kita (Fauziyah, 2011). Sedangkan peranan air putih bagi tubuh antara lain menjaga kelembaban organ tubuh, mengatur suhu tubuh, membuang racun, pelarut dan alat angkut, pelumas pangkal sendi, mencegah penyakit kritis, dan mencerdaskan otak (Yuanita, 2011). Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah cairan yang masuk kedalam tubuh kita adalah aktivitas dari setiap individu itu sendiri. Orang yang memiliki aktivitas diluar ruangan tentunya memerlukan jumlah asupan cairan yang lebih banyak dibandingkan dengan orang yang beraktivitas didalam ruangan (Wulandari,2011). Kurangnya pemahaman tentang pentingnya mengembangkan kebiasaan minum air putih di kalangan masyarakat inilah, maka diperlukan suatu cara untuk memberikan informasi tentang kebiasaan minum air putih yang harapannya dapat memberikan pengetahuan kepada subjek. Informasi tersebut dapat dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan. Tujuan utama dari penyuluhan adalah adanya perubahan perilaku dari masyarakat sasaran yang mana setelah itu dilakukan proses pendekatan terhadap masyarakat sasaran dengan dilakukannya penyuluhan berapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
kali (jumlah) pertemuan (Notoatmodjo, 2007). Dengan pemberian penyuluhan tentang kebiasaan minum air putih pada subjek maka dapat mempengaruhi perilakunya dalam mengatur kebiasaan dan pola hidup. Dari penelitian ini diharapkan pemberian peyuluhan yang dilakukan secara berulang dapat digunakan sebagai salah satu metode yang aplikatif pada subjek sehingga dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan urinalisis. Tujuan Penelitian 1. Untuk melihat profil karakteristik subjek terkait hasil pemeriksaan urinalisis. 2. Untuk membuktikan ada atau tidaknya pengaruh jumlah penyuluhan kebiasaan minum air putih terhadap hasil pemeriksaan urinalisis subjek. Jalannya Penelitian Penelitian akan dilakukan pada warga dalam lingkup Pedukuhan Dayakan, Sardonoharjo, Ngaglik, Kabupaten Sleman, DIY. Subjek penelitian adalah warga berumur 30-70 tahun serta bersedia untuk diajak bekerja sama dalam penelitian ini. Jumlah subjek penelitian yang ditetapkan sebanyak 60 orang, yang terdiri dari 30 pria dan 30 wanita. Subjek penelitian akan diberi penjelasan tentang alur penelitian serta dilakukan wawancara secara pribadi tentang kebiasaan minum, riwayat penyakit, dan kondisi kesehatan. Bagi subjek yang bersedia mengikuti penelitian ini dilakukan persetujuan dengan menandatangani Lembar persetujuan. Dari 60 subjek, 30 subjek akan diberi penyuluhan selama 3 kali dalam waktu 3 bulan, dan 30 subjek yang lain sebagai kontrol. Pada tahap awal, 60 sampel urin diperiksa untuk melihat gambaran pemeriksaan urinalisis. Selanjutnya 30 subjek diberi penyuluhan tahap pertama. Setelah pemberian penyuluhan pertama, 60 subjek kembali diperiksa sampel urinnya. Satu bulan kemudian dilakukan kembali penyuluhan tahap kedua pada 30 subjek yang sama dan diikuti kunjungan. Satu bulan selanjutnya diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
penyuluhan tahap ketiga. Lalu, 60 sampel urin diperiksa kembali untuk mengetahui adanya perubahan hasil pemeriksaan urinalisis. Setelah pengambilan sampel terakhir, 30 subjek yang menjadi kontrol akan diberi penyuluhan tentang kebiasaan minum air putih. Penyuluhan ini dilakukan di aula pedukuhan Dayakan, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman. Subjek penelitian diberi modul tentang manfaat minum air putih, kesehatan ginjal, dan penyebab munculnya penyakit akibat kurang minum air putih. Penanggung jawab kegiatan ini adalah dr. Fenty, M. Kes, Sp. PK, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Hak dari subjek penelitian Subjek penelitian memiliki hak untuk memutuskan keluar/tidak berpartisipasi dalam penelitian, setiap hasil pemeriksaan urinalisis akan dijaga kerahasiaannya dan hanya dipergunakan untuk kepentingan penelitian ini. Informasi tambahan Jika Bapak/ibu mempunyai pertanyaan mengenai penelitan ini, Bapak/ibu dapat menghubungi Berta Trifina Mardani (085640850850) atau Mayke Prasastia (085228858365)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Lampiran 4. Daftar Subjek Penelitian Kelompok Perlakuan NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
NAMA Bp. WG Ibu ST Bp. SY Bp. SG Ibu SS Bp SU Bp. PD Ibu AR Bp. MA Ibu BL Bp. MG Bp. SR Bp. TK Ibu NY Bp. SW Bp. SA Bp. SP Ibu RM Ibu IM Ibu ML Bp. HY Ibu AH Ibu SI Bp. TH Ibu PI Ibu MJ Ibu SW Bp. MN Ibu SL Ibu RN
JENIS KELAMIN pria wanita pria pria wanita pria pria wanita pria wanita pria pria pria wanita pria pria pria wanita wanita wanita pria wanita wanita pria wanita wanita wanita pria wanita wanita
UMUR (tahun) 49 46 44 55 53 63 62 70 52 52 70 60 52 49 61 46 44 39 36 32 39 35 31 43 63 56 49 52 50 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Lampiran 5. Daftar Subjek Penelitian Kelompok Kontrol NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
NAMA Bp. SK Ibu HY Ibu WD Bp. MH Ibu SR Bp. MM Ibu ND Ibu PJ Bp. WJ Bp. MW Bp. JM Ibu SM Ibu BY Ibu WT Bp. AK Ibu AD Bp. SM Bp. OT Bp. SO Ibu SD Ibu AC Bp. SB Ibu WA Bp. MR Ibu LS Bp. SP Bp. SI Ibu SR Ibu LY Bp IS
JENIS KELAMIN pria wanita wanita pria wanita pria wanita wanita pria pria pria wanita wanita wanita pria wanita pria pria pria wanita wanita pria wanita pria wanita pria pria wanita wanita pria
UMUR (tahun) 39 34 70 69 56 69 55 60 41 44 60 38 45 46 36 46 46 33 46 50 30 52 46 59 53 33 52 37 39 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
Lampiran 6. Output Uji Kebermaknaan Profil Karakteristik Subyek Terkait Jenis Kelamin 1. Uji Normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov Case Processing Summary Cases Valid N sex
Missing
Percent 60
100.0%
N
Total
Percent 0
.0%
N
Percent 60
100.0%
Statistic
Std. Error
Descriptives
sex
Mean
1.50
95% Confidence Interval for Lower Bound
1.37
Mean
Upper Bound
1.63
5% Trimmed Mean
1.50
Median
1.50
Variance
.254
Std. Deviation
.504
Minimum
1
Maximum
2
Range
1
Interquartile Range
1
Skewness Kurtosis
.065
.000
.309
-2.070
.608
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic sex
df
Shapiro-Wilk
Sig.
.339
60
Statistic
.000
Df
.637
Sig. 60
.000
a. Lilliefors Significance Correction
2. Uji Hipotesis menggunakan uji chi-square Case Processing Summary Cases Valid N kelompok * sex
Missing
Percent 60
100.0%
N
Total
Percent 0
N
.0%
Percent 60
100.0%
kelompok * sex Crosstabulation Sex pria kelompok
kontrol
Count Expected Count
perlakuan
Count Expected Count
Total
Count Expected Count
Wanita
Total
15
15
30
15.0
15.0
30.0
15
15
30
15.0
15.0
30.0
30
30
60
30.0
30.0
60.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square Continuity Correction
df
Likelihood Ratio
Exact Sig. (2-
Exact Sig. (1-
sided)
sided)
sided)
a
1
1.000
.000
1
1.000
.000
1
1.000
.000 b
Asymp. Sig. (2-
Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
b
1.000 .000
1
1.000
60
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 15.00. b. Computed only for a 2x2 table
.602
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
Lampiran 7. Output Uji Kebermaknaan Profil Karakteristik Subyek Terkait Usia 1. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov Case Processing Summary Cases Valid N umur
Missing
Percent 60
100.0%
N
Total
Percent 0
.0%
N
Percent 60
100.0%
Statistic
Std. Error
Descriptives
umur
Mean 95% Confidence Interval for Mean
48.72 Lower Bound
45.94
Upper Bound
51.49
5% Trimmed Mean
48.52
Median
47.50
Variance Std. Deviation
115.223 10.734
Minimum
30
Maximum
70
Range
40
Interquartile Range
16
Skewness Kurtosis
1.386
.282
.309
-.619
.608
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic umur
.100
df
Shapiro-Wilk
Sig. 60
.200
Statistic *
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
.967
Df
Sig. 60
.109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
2. Uji Hipotesis menggunakan uji chi-square Case Processing Summary Cases Valid N kelompok * umur
Missing
Percent 60
N
100.0%
Total
Percent 0
N
.0%
Percent 60
Chi-Square Tests Asymp. Sig. (2Value Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association
df
sided)
a
28
.619
34.089
28
.198
.814
1
.367
25.167
100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
Chi-Square Tests Asymp. Sig. (2Value Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
df
sided)
a
28
.619
34.089
28
.198
.814
1
.367
25.167
60
a. 58 cells (100.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .50.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
Lampiran 8. Output Profil Pemeriksaan Kimiawi Protein 1. Pemeriksaan Awal a. Uji normalitas menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov Case Processing Summary Cases Valid N protein_1
Missing
Percent 60
N
100.0%
Total
Percent 0
.0%
N
Percent 60
100.0%
Descriptives Statistic protein_1
Std. Error
Mean
1.07
95% Confidence Interval for Lower Bound
1.00
Mean
Upper Bound
1.13
5% Trimmed Mean
1.02
Median
1.00
Variance
.063
Std. Deviation
.252
Minimum
1
Maximum
2
Range
1
Interquartile Range
0
Skewness Kurtosis
.032
3.564
.309
11.071
.608
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic protein_1
df
Shapiro-Wilk
Sig.
.538
60
Statistic
.000
Df
.271
Sig. 60
.000
a. Lilliefors Significance Correction
b. Uji hipotesis menggunakan uji Fisher Case Processing Summary Cases Valid N kelompok * protein_1
Missing
Percent 60
100.0%
N
Total
Percent 0
N
.0%
Percent 60
100.0%
kelompok * protein_1 Crosstabulation protein_1 normal kelompok
kontrol
Count Expected Count
perlakuan
Count Expected Count
Total
Count Expected Count
tidak normal
Total
29
1
30
28.0
2.0
30.0
27
3
30
28.0
2.0
30.0
56
4
60
56.0
4.0
60.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square Continuity Correction Likelihood Ratio
Exact Sig. (2-
Exact Sig. (1-
sided)
sided)
sided)
df a
1
.301
.268
1
.605
1.118
1
.290
1.071 b
Asymp. Sig. (2-
Fisher's Exact Test
.612
Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
1.054
b
1
.306
.305
60
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.00. b. Computed only for a 2x2 table
2. Pemeriksaan Tengah a. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov Case Processing Summary Cases Valid N protein_2
Missing
Percent 60
N
100.0%
Total
Percent 0
.0%
N
Percent 60
100.0%
Descriptives Statistic protein_2
Mean 95% Confidence Interval for Mean
1.02 Lower Bound
.98
Upper Bound
1.05
Std. Error .017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
5% Trimmed Mean
1.00
Median
1.00
Variance
.017
Std. Deviation
.129
Minimum
1
Maximum
2
Range
1
Interquartile Range
0
Skewness Kurtosis
7.746
.309
60.000
.608
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic protein_2
df
Shapiro-Wilk
Sig.
.535
60
Statistic
.000
Df
.110
Sig. 60
.000
a. Lilliefors Significance Correction
b. Uji hipotesis menggunakan uji Fisher Case Processing Summary Cases Valid N kelompok * protein_2
Missing
Percent 60
100.0%
N
Total
Percent 0
.0%
N
Percent 60
100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
kelompok * protein_2 Crosstabulation protein_2 normal kelompok
kontrol
Count Expected Count
perlakuan
Total
0
30
29.5
.5
30.0
29
1
30
29.5
.5
30.0
59
1
60
59.0
1.0
60.0
Count Expected Count
Total
30
Count Expected Count
tidak normal
Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square Continuity Correction
df
Likelihood Ratio
Exact Sig. (2-
Exact Sig. (1-
sided)
sided)
sided)
a
1
.313
.000
1
1.000
1.403
1
.236
1.017 b
Asymp. Sig. (2-
Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
b
1.000 1.000
1
.317
60
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .50. b. Computed only for a 2x2 table
.500
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
3. Pemeriksaan Akhir a. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov Case Processing Summary Cases Valid N protein_3
Missing
Percent 60
N
100.0%
Total
Percent 0
.0%
N
Percent 60
100.0%
Descriptives Statistic protein_3
Mean 95% Confidence Interval for Mean
Std. Error
1.03 Lower Bound
.99
Upper Bound
1.08
5% Trimmed Mean
1.00
Median
1.00
Variance
.033
Std. Deviation
.181
Minimum
1
Maximum
2
Range
1
Interquartile Range
0
Skewness Kurtosis
.023
5.334
.309
27.360
.608
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic protein_3
df
Shapiro-Wilk
Sig.
.540
60
Statistic
.000
Df
.175
Sig. 60
.000
a. Lilliefors Significance Correction
b. Uji Hipotesis menggunakan uji Fisher Case Processing Summary Cases Valid N kelompok * protein_3
Missing
Percent 60
100.0%
N
Total
Percent 0
N
.0%
Percent 60
100.0%
kelompok * protein_3 Crosstabulation protein_3 normal kelompok
kontrol
Count Expected Count
perlakuan
Count Expected Count
Total
Count Expected Count
tidak normal
Total
29
1
30
29.0
1.0
30.0
29
1
30
29.0
1.0
30.0
58
2
60
58.0
2.0
60.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square Continuity Correction
df
Likelihood Ratio
Exact Sig. (2-
Exact Sig. (1-
sided)
sided)
sided)
a
1
1.000
.000
1
1.000
.000
1
1.000
.000 b
Asymp. Sig. (2-
Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
b
1.000 .000
1
1.000
60
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.00. b. Computed only for a 2x2 table
.754
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
Lampiran 9. Output Uji Perbandingan Protein pemeriksaan Sebelum, Tengah, dan Sesudah Pemberian Edukasi Kebiasaan Minum Air Putih Kelompok Perlakuan Frequencies Value 1
2
protein_1
27
3
protein_2
29
1
protein_3
29
1
Test Statistics N Cochran's Q df Asymp. Sig.
30 4.000
a
2 .135
a. 1 is treated as a success.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
Lampiran 10. Output Uji Perbandingan Protein pemeriksaan Sebelum, Tengah, dan Sesudah Pemberian Edukasi Kebiasaan Minum Air Putih Kelompok Kontrol Frequencies Value 1
2
protein_1
29
1
protein_2
30
0
protein_3
29
1
Test Statistics N Cochran's Q df Asymp. Sig.
30 1.000
a
2 .607
a. 1 is treated as a success.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
Lampiran 11. Output Uji Normalitas Profil Pemeriksaan Kimiawi Glukosa 1. Pemeriksaan Awal a. Uji normalitas Case Processing Summary Cases Valid N glukosa_1
Missing
Percent 60
N
100.0%
Total
Percent 0
.0%
N
Percent 60
100.0%
Descriptives Statistic glukosa_1
Mean 95% Confidence Interval for Mean
Std. Error
1.12 Lower Bound
1.03
Upper Bound
1.20
5% Trimmed Mean
1.07
Median
1.00
Variance
.105
Std. Deviation
.324
Minimum
1
Maximum
2
Range
1
Interquartile Range
0
.042
Skewness
2.450
.309
Kurtosis
4.139
.608
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic glukosa_1
df
Shapiro-Wilk
Sig.
.524
60
Statistic
.000
Df
.374
Sig. 60
.000
a. Lilliefors Significance Correction
b. Uji Hipotesis menggunakan uji Fisher Case Processing Summary Cases Valid N kelompok * glukosa_1
Missing
Percent 60
100.0%
N
Total
Percent 0
N
.0%
Percent 60
100.0%
kelompok * glukosa_1 Crosstabulation glukosa_1 normal kelompok
kontrol
Count Expected Count
perlakuan
Count Expected Count
Total
Count Expected Count
tidak normal
Total
27
3
30
26.5
3.5
30.0
26
4
30
26.5
3.5
30.0
53
7
60
53.0
7.0
60.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square Continuity Correction Likelihood Ratio
Exact Sig. (2-
Exact Sig. (1-
sided)
sided)
sided)
df a
1
.688
.000
1
1.000
.162
1
.687
.162 b
Asymp. Sig. (2-
Fisher's Exact Test
1.000
Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
.159
b
1
.500
.690
60
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.50. b. Computed only for a 2x2 table
2. Pemeriksaan Tengah a. Uji Normalitas Case Processing Summary Cases Valid N glukosa_2
Missing
Percent 60
N
100.0%
Total
Percent 0
.0%
N
Percent 60
100.0%
Descriptives Statistic glukosa_2
Mean 95% Confidence Interval for Mean
1.17 Lower Bound
1.07
Upper Bound
1.26
Std. Error .049
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
5% Trimmed Mean
1.13
Median
1.00
Variance
.141
Std. Deviation
.376
Minimum
1
Maximum
2
Range
1
Interquartile Range
0
Skewness
1.835
.309
Kurtosis
1.413
.608
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic glukosa_2
df
Shapiro-Wilk
Sig.
.505
60
Statistic
.000
Df
.450
Sig. 60
.000
a. Lilliefors Significance Correction
b. Uji Hipotesis menggunakan uji Chi-square Case Processing Summary Cases Valid N kelompok * glukosa_2
Missing
Percent 60
100.0%
N
Total
Percent 0
.0%
N
Percent 60
100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
kelompok * glukosa_2 Crosstabulation glukosa_2 normal kelompok
kontrol
Count Expected Count
perlakuan
Total
4
30
25.0
5.0
30.0
24
6
30
25.0
5.0
30.0
50
10
60
50.0
10.0
60.0
Count Expected Count
Total
26
Count Expected Count
tidak normal
Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square Continuity Correction
df
Likelihood Ratio
Exact Sig. (2-
Exact Sig. (1-
sided)
sided)
sided)
a
1
.488
.120
1
.729
.483
1
.487
.480 b
Asymp. Sig. (2-
Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
b
.731 .472
1
.492
60
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.00. b. Computed only for a 2x2 table
.365
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
3. Pemeriksaan Akhir a. Uji Normalitas Case Processing Summary Cases Valid N glukosa_3
Missing
Percent 60
N
100.0%
Total
Percent 0
N
.0%
Percent 60
100.0%
Descriptives Statistic glukosa_3
Mean 95% Confidence Interval for Mean
Std. Error
1.10 Lower Bound
1.02
Upper Bound
1.18
5% Trimmed Mean
1.06
Median
1.00
Variance
.092
Std. Deviation
.303
Minimum
1
Maximum
2
Range
1
Interquartile Range
0
.039
Skewness
2.736
.309
Kurtosis
5.671
.608
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic glukosa_3
df
Shapiro-Wilk
Sig.
.530
60
Statistic
.000
Df
.343
Sig. 60
.000
a. Lilliefors Significance Correction
b. Uji Hipotesis menggunakan uji Fisher Case Processing Summary Cases Valid N kelompok * glukosa_3
Missing
Percent 60
100.0%
N
Total
Percent 0
N
.0%
Percent 60
100.0%
kelompok * glukosa_3 Crosstabulation glukosa_3 normal kelompok
kontrol
Count Expected Count
perlakuan
Count Expected Count
Total
Count Expected Count
tidak normal
Total
27
3
30
27.0
3.0
30.0
27
3
30
27.0
3.0
30.0
54
6
60
54.0
6.0
60.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square Continuity Correction
df
Likelihood Ratio
Exact Sig. (2-
Exact Sig. (1-
sided)
sided)
sided)
a
1
1.000
.000
1
1.000
.000
1
1.000
.000 b
Asymp. Sig. (2-
Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
b
1.000 .000
1
1.000
60
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.00. b. Computed only for a 2x2 table
.665
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
Lampiran 12. Output Uji Perbandingan Glukosa pemeriksaan Sebelum, Tengah, dan Sesudah Pemberian Edukasi Kebiasaan Minum Air Putih Kelompok Perlakuan Frequencies Value 1
2
glukosa_1
26
4
glukosa_2
26
4
glukosa_3
27
3
Test Statistics N Cochran's Q df Asymp. Sig.
30 .667
a
2 .717
a. 1 is treated as a success.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
Lampiran 13. Output Uji Perbandingan Glukosa pemeriksaan Sebelum, Tengah, dan Sesudah Pemberian Edukasi Kebiasaan Minum Air Putih Kelompok Kontrol Frequencies Value 1
2
glukosa_1
27
3
glukosa_2
26
4
glukosa_3
27
3
Test Statistics N Cochran's Q df Asymp. Sig.
30 2.000
a
2 .368
a. 1 is treated as a success.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
Lampiran 14. Output Uji Normalitas Profil Pemeriksaan Kimiawi Keton 1. Pemeriksaan Awal a. Uji Normalitas Case Processing Summary Cases Valid N keton_1
Missing
Percent 60
N
100.0%
Total
Percent 0
.0%
N
Percent 60
100.0%
Descriptives Statistic keton_1
Mean 95% Confidence Interval for Mean
Std. Error
1.02 Lower Bound
.98
Upper Bound
1.05
5% Trimmed Mean
1.00
Median
1.00
Variance
.017
Std. Deviation
.129
Minimum
1
Maximum
2
Range
1
Interquartile Range
0
Skewness Kurtosis
.017
7.746
.309
60.000
.608
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic keton_1
df
Shapiro-Wilk
Sig.
.535
60
Statistic
.000
Df
.110
Sig. 60
.000
a. Lilliefors Significance Correction
b. Uji Hipotesis menggunakan uji chi-square Case Processing Summary Cases Valid N kelompok * keton_1
Missing
Percent 60
100.0%
N
Total
Percent 0
N
.0%
Percent 60
100.0%
kelompok * keton_1 Crosstabulation keton_1 normal kelompok
kontrol
Count Expected Count
perlakuan
Count Expected Count
Total
Count Expected Count
tidak normal
Total
30
0
30
29.5
.5
30.0
29
1
30
29.5
.5
30.0
59
1
60
59.0
1.0
60.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square Continuity Correction Likelihood Ratio
Exact Sig. (2-
Exact Sig. (1-
sided)
sided)
sided)
df a
1
.313
.000
1
1.000
1.403
1
.236
1.017 b
Asymp. Sig. (2-
Fisher's Exact Test
1.000
Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
1.000
b
1
.317
60
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .50. b. Computed only for a 2x2 table
2.
Pemeriksaan Tengah a. Uji Normalitas Case Processing Summary Cases Valid N keton_2
Missing
Percent 60
100.0%
N
Total
Percent 0
.0%
N
Percent 60
100.0%
.500
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
Descriptives Statistic keton_2
Mean
Std. Error
1.02
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
.98
Upper Bound
1.05
5% Trimmed Mean
1.00
Median
1.00
Variance
.017
Std. Deviation
.129
Minimum
1
Maximum
2
Range
1
Interquartile Range
0
Skewness Kurtosis
.017
7.746
.309
60.000
.608
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic keton_2
.535
df
Shapiro-Wilk
Sig. 60
a. Lilliefors Significance Correction
.000
Statistic .110
Df
Sig. 60
.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
b. Uji hipotesis menggunakan uji Fisher Case Processing Summary Cases Valid N kelompok * keton_2
Missing
Percent 60
100.0%
N
Total
Percent 0
N
.0%
Percent 60
100.0%
kelompok * keton_2 Crosstabulation keton_2 normal kelompok
kontrol
Count Expected Count
perlakuan
Count Expected Count
Total
Count Expected Count
tidak normal
Total
30
0
30
29.5
.5
30.0
29
1
30
29.5
.5
30.0
59
1
60
59.0
1.0
60.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square Continuity Correction
Exact Sig. (2-
Exact Sig. (1-
sided)
sided)
sided)
df a
1
.313
.000
1
1.000
1.403
1
.236
1.017 b
Likelihood Ratio
Asymp. Sig. (2-
Fisher's Exact Test
1.000
Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
1.000
b
1
.500
.317
60
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .50. b. Computed only for a 2x2 table
3.
Pemeriksaan Akhir a. Uji Normalitas Case Processing Summary Cases Valid N
keton_3
Missing
Percent 60
N
100.0%
Total
Percent 0
N
.0%
Percent 60
100.0%
b. Uji Hipotesis menggunakan uji Fisher Case Processing Summary Cases Valid N kelompok * keton_3
Missing
Percent 60
100.0%
N
Total
Percent 0
.0%
N
Percent 60
100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
kelompok * keton_3 Crosstabulation keton_3 normal kelompok
kontrol
Count Expected Count
perlakuan
Count Expected Count
Total
Count Expected Count
Chi-Square Tests Value Pearson Chi-Square N of Valid Cases a. No statistics are computed because keton_3 is a constant.
.
a
60
Total
30
30
30.0
30.0
30
30
30.0
30.0
60
60
60.0
60.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
Lampiran 15. Output Uji Perbandingan Keton pemeriksaan Sebelum, Tengah, dan Sesudah Pemberian Edukasi Kebiasaan Minum Air Putih Kelompok Perlakuan Frequencies Value 1
2
keton_1
29
1
keton_2
29
1
keton_3
30
0
Test Statistics N Cochran's Q df Asymp. Sig.
30 2.000
a
2 .368
a. 1 is treated as a success.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
Lampiran 16. Output Uji Normalitas Profil Pemeriksaan Kimiawi Nitrit 1. Pemeriksaan Awal a. Uji Normalitas Case Processing Summary Cases Valid N nitrit_1
Missing
Percent 60
N
100.0%
Total
Percent 0
.0%
N
Percent 60
100.0%
Descriptives Statistic nitrit_1
Mean 95% Confidence Interval for Mean
Std. Error
1.03 Lower Bound
.99
Upper Bound
1.08
5% Trimmed Mean
1.00
Median
1.00
Variance
.033
Std. Deviation
.181
Minimum
1
Maximum
2
Range
1
Interquartile Range
0
Skewness Kurtosis
.023
5.334
.309
27.360
.608
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic nitrit_1
df
Shapiro-Wilk
Sig.
.540
60
Statistic
.000
df
.175
Sig. 60
.000
a. Lilliefors Significance Correction
b. Uji hipotesis menggunakan uji Fisher Case Processing Summary Cases Valid N kelompok * nitrit_1
Missing
Percent 60
100.0%
N
Total
Percent 0
N
.0%
Percent 60
100.0%
kelompok * nitrit_1 Crosstabulation nitrit_1 normal kelompok
kontrol
Count Expected Count
perlakuan
Count Expected Count
Total
Count Expected Count
tidak normal
Total
29
1
30
29.0
1.0
30.0
29
1
30
29.0
1.0
30.0
58
2
60
58.0
2.0
60.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square Continuity Correction Likelihood Ratio
Exact Sig. (2-
Exact Sig. (1-
sided)
sided)
sided)
df a
1
1.000
.000
1
1.000
.000
1
1.000
.000 b
Asymp. Sig. (2-
Fisher's Exact Test
1.000
Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
.000
b
1
.754
1.000
60
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.00. b. Computed only for a 2x2 table
2.
Pemeriksaan Tengah a. Uji Normalitas Case Processing Summary Cases Valid N nitrit_2
Missing
Percent 60
N
100.0%
Total
Percent 0
.0%
N
Percent 60
100.0%
Descriptives Statistic nitrit_2
Mean 95% Confidence Interval for Mean
1.02 Lower Bound
.98
Upper Bound
1.05
Std. Error .017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
5% Trimmed Mean
1.00
Median
1.00
Variance
.017
Std. Deviation
.129
Minimum
1
Maximum
2
Range
1
Interquartile Range
0
Skewness Kurtosis
7.746
.309
60.000
.608
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic nitrit_2
df
Shapiro-Wilk
Sig.
.535
60
Statistic
.000
df
.110
Sig. 60
.000
a. Lilliefors Significance Correction
b. Uji Hipotesis menggunakan uji Fisher Case Processing Summary Cases Valid N kelompok * nitrit_2
Missing
Percent 60
100.0%
N
Total
Percent 0
.0%
N
Percent 60
100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
kelompok * nitrit_2 Crosstabulation nitrit_2 normal kelompok
kontrol
Count Expected Count
perlakuan
Total
1
30
29.5
.5
30.0
30
0
30
29.5
.5
30.0
59
1
60
59.0
1.0
60.0
Count Expected Count
Total
29
Count Expected Count
tidak normal
Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square Continuity Correction
df
Likelihood Ratio
Exact Sig. (2-
Exact Sig. (1-
sided)
sided)
sided)
a
1
.313
.000
1
1.000
1.403
1
.236
1.017 b
Asymp. Sig. (2-
Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
b
1.000 1.000
1
.317
60
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .50. b. Computed only for a 2x2 table
.500
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
3.
Pemeriksaan Akhir a. Uji Normalitas Case Processing Summary Cases Valid N nitrit_3
Missing
Percent 60
N
100.0%
Total
Percent 0
.0%
N
Percent 60
100.0%
Descriptives Statistic nitrit_3
Mean 95% Confidence Interval for Mean
Std. Error
1.02 Lower Bound
.98
Upper Bound
1.05
5% Trimmed Mean
1.00
Median
1.00
Variance
.017
Std. Deviation
.129
Minimum
1
Maximum
2
Range
1
Interquartile Range
0
Skewness Kurtosis
.017
7.746
.309
60.000
.608
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic nitrit_3
df
Shapiro-Wilk
Sig.
.535
60
Statistic
.000
df
.110
Sig. 60
.000
a. Lilliefors Significance Correction
b. Uji hipotesis Case Processing Summary Cases Valid N kelompok * nitrit_3
Missing
Percent 60
100.0%
N
Total
Percent 0
N
.0%
Percent 60
100.0%
kelompok * nitrit_3 Crosstabulation nitrit_3 normal kelompok
kontrol
Count Expected Count
perlakuan
Count Expected Count
Total
Count Expected Count
tidak normal
Total
29
1
30
29.5
.5
30.0
30
0
30
29.5
.5
30.0
59
1
60
59.0
1.0
60.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square Continuity Correction
df
Likelihood Ratio
Exact Sig. (2-
Exact Sig. (1-
sided)
sided)
sided)
a
1
.313
.000
1
1.000
1.403
1
.236
1.017 b
Asymp. Sig. (2-
Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
b
1.000 1.000
1
.317
60
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .50. b. Computed only for a 2x2 table
.500
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
Lampiran 17. Output Uji Perbandingan Nitrit pemeriksaan Sebelum, Tengah, dan Sesudah Pemberian Edukasi Kebiasaan Minum Air Putih Kelompok Perlakuan Frequencies Value 1
2
nitrit_1
29
1
nitrit_2
30
0
nitrit_3
30
0
Test Statistics N Cochran's Q df Asymp. Sig.
30 2.000
a
2 .368
a. 1 is treated as a success.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
Lampiran 18. Output Uji Perbandingan Nitrit pemeriksaan Sebelum, Tengah, dan Sesudah Pemberian Edukasi Kebiasaan Minum Air Putih Kelompok Kontrol Frequencies Value 1
2
nitrit_1
29
1
nitrit_2
29
1
nitrit_3
29
1
Test Statistics N Cochran's Q df Asymp. Sig.
30 .000
a
2 1.000
a. 1 is treated as a success.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
Lampiran 19. Output Uji Normalitas Profil Pemeriksaan Awal Kimiawi Lekosit Esterase 1. Pemeriksaan Awal a. Uji Normalitas Case Processing Summary Cases Valid N LE_1
Missing
Percent 60
100.0%
N
Total
Percent 0
.0%
N
Percent 60
100.0%
Statistic
Std. Error
Descriptives
LE_1
Mean
1.08
95% Confidence Interval for Lower Bound
1.01
Mean
Upper Bound
.036
1.16
5% Trimmed Mean
1.04
Median
1.00
Variance
.078
Std. Deviation
.279
Minimum
1
Maximum
2
Range
1
Interquartile Range
0
Skewness
3.093
.309
Kurtosis
7.826
.608
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic LE_1
df
Shapiro-Wilk
Sig.
.534
60
Statistic
.000
df
.309
Sig. 60
.000
a. Lilliefors Significance Correction
b. Uji hipotesis menggunakan uji Fisher Case Processing Summary Cases Valid N kelompok * LE_1
Missing
Percent 60
100.0%
N
Total
Percent 0
N
.0%
Percent 60
100.0%
kelompok * LE_1 Crosstabulation LE_1 normal kelompok
kontrol
Count Expected Count
perlakuan
Count Expected Count
Total
Count Expected Count
tidak normal
Total
28
2
30
27.5
2.5
30.0
27
3
30
27.5
2.5
30.0
55
5
60
55.0
5.0
60.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square Continuity Correction Likelihood Ratio
Exact Sig. (2-
Exact Sig. (1-
sided)
sided)
sided)
df a
1
.640
.000
1
1.000
.220
1
.639
.218 b
Asymp. Sig. (2-
Fisher's Exact Test
1.000
Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
.215
b
1
.643
60
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.50. b. Computed only for a 2x2 table
2.
Pemeriksaan Tengah a. Uji normalitas Case Processing Summary Cases Valid N LE_2
Missing
Percent 60
100.0%
N
Total
Percent 0
.0%
N
Percent 60
100.0%
.500
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
Descriptives Statistic LE_2
Mean
Std. Error
1.05
95% Confidence Interval for Lower Bound Mean
.028
.99
Upper Bound
1.11
5% Trimmed Mean
1.00
Median
1.00
Variance
.048
Std. Deviation
.220
Minimum
1
Maximum
2
Range
1
Interquartile Range
0
Skewness Kurtosis
4.236
.309
16.494
.608
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic LE_2
.540
df
Shapiro-Wilk
Sig. 60
a. Lilliefors Significance Correction
.000
Statistic .227
df
Sig. 60
.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
b. Uji hipotesis menggunakan uji Fisher Case Processing Summary Cases Valid N kelompok * LE_2
Missing
Percent 60
N
Total
Percent
100.0%
0
N
Percent
.0%
60
100.0%
kelompok * LE_2 Crosstabulation LE_2 normal kelompok
kontrol
Count Expected Count
perlakuan
Count Expected Count
Total
Count Expected Count
tidak normal
Total
29
1
30
28.5
1.5
30.0
28
2
30
28.5
1.5
30.0
57
3
60
57.0
3.0
60.0
Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square Continuity Correction
df
Likelihood Ratio
Exact Sig. (2-
Exact Sig. (1-
sided)
sided)
sided)
a
1
.554
.000
1
1.000
.357
1
.550
.351 b
Asymp. Sig. (2-
Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
b
1.000 .345
1
.557
60
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.50. b. Computed only for a 2x2 table
.500
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
3.
Pemeriksaan Akhir a. Uji normalitas Case Processing Summary Cases Valid N LE_3
Missing
Percent 60
100.0%
N
Total
Percent 0
.0%
N
Percent 60
100.0%
Statistic
Std. Error
Descriptives
LE_3
Mean
1.03
95% Confidence Interval for Lower Bound Mean
Upper Bound
.99 1.08
5% Trimmed Mean
1.00
Median
1.00
Variance
.033
Std. Deviation
.181
Minimum
1
Maximum
2
Range
1
Interquartile Range
0
Skewness Kurtosis
.023
5.334
.309
27.360
.608
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic LE_3
df
Shapiro-Wilk
Sig.
.540
60
Statistic
.000
df
.175
Sig. 60
.000
a. Lilliefors Significance Correction
b. Uji Hipotesis menggunakan uji Fisher Case Processing Summary Cases Valid N kelompok * LE_3
Missing
Percent 60
100.0%
N
Total
Percent 0
N
.0%
Percent 60
100.0%
kelompok * LE_3 Crosstabulation LE_3 normal kelompok
kontrol
Count Expected Count
perlakuan
Count Expected Count
Total
Count Expected Count
tidak normal
Total
30
0
30
29.0
1.0
30.0
28
2
30
29.0
1.0
30.0
58
2
60
58.0
2.0
60.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square Continuity Correction
df
Likelihood Ratio
Exact Sig. (2-
Exact Sig. (1-
sided)
sided)
sided)
a
1
.150
.517
1
.472
2.842
1
.092
2.069 b
Asymp. Sig. (2-
Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
b
.492 2.034
1
.154
60
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.00. b. Computed only for a 2x2 table
.246
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
Lampiran 20. Output Uji Perbandingan Lekosit Esterase pemeriksaan Sebelum, Tengah, dan Sesudah Pemberian Edukasi Kebiasaan Minum Air Putih Kelompok Perlakuan Frequencies Value 1
2
LE_1
27
3
LE_2
28
2
LE_3
28
2
Test Statistics N Cochran's Q df Asymp. Sig.
30 .500
a
2 .779
a. 1 is treated as a success.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
Lampiran 21. Output Uji Perbandingan Lekosit Esterase pemeriksaan Sebelum, Tengah, dan Sesudah Pemberian Edukasi Kebiasaan Minum Air Putih Kelompok Kontrol Frequencies Value 1
2
LE_1
28
2
LE_2
29
1
LE_3
30
0
Test Statistics N Cochran's Q df Asymp. Sig.
30 3.000
a
2 .223
a. 1 is treated as a success.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
Lampiran 22. Output Uji Normalitas Profil Pemeriksaan Awal Kimiawi Darah 1. Pemeriksaan Awal a. Uji Normalitas Case Processing Summary Cases Valid N darah_1
Missing
Percent 60
N
100.0%
Total
Percent 0
.0%
N
Percent 60
100.0%
Descriptives Statistic darah_1
Mean 95% Confidence Interval for Mean
Std. Error
1.12 Lower Bound
1.03
Upper Bound
1.20
5% Trimmed Mean
1.07
Median
1.00
Variance
.105
Std. Deviation
.324
Minimum
1
Maximum
2
Range
1
Interquartile Range
0
Skewness
2.450
.042
.309
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
Descriptives Statistic darah_1
Mean
Std. Error
1.12
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
1.03
Upper Bound
1.20
5% Trimmed Mean
1.07
Median
1.00
Variance
.105
Std. Deviation
.324
Minimum
1
Maximum
2
Range
1
Interquartile Range
0
.042
Skewness
2.450
.309
Kurtosis
4.139
.608
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic darah_1
.524
df
Shapiro-Wilk
Sig. 60
a. Lilliefors Significance Correction
.000
Statistic .374
df
Sig. 60
.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
b. Uji hipotesis menggunakan uji Fisher Case Processing Summary Cases Valid N kelompok * darah_1
Missing
Percent 60
N
100.0%
Total
Percent 0
N
.0%
Percent 60
100.0%
kelompok * darah_1 Crosstabulation darah_1 normal kelompok
kontrol
Count Expected Count
perlakuan
Total
3
30
26.5
3.5
30.0
26
4
30
26.5
3.5
30.0
53
7
60
53.0
7.0
60.0
Count Expected Count
Total
27
Count Expected Count
tidak normal
Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square Continuity Correction
df
Likelihood Ratio
Exact Sig. (2-
Exact Sig. (1-
sided)
sided)
sided)
a
1
.688
.000
1
1.000
.162
1
.687
.162 b
Asymp. Sig. (2-
Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
b
1.000 .159 60
1
.690
.500
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.50. b. Computed only for a 2x2 table
2. Pemeriksaan Tengah a. Uji Normalitas Case Processing Summary Cases Valid N darah_2
Missing
Percent 60
N
100.0%
Total
Percent 0
.0%
N
Percent 60
100.0%
Descriptives Statistic darah_2
Mean 95% Confidence Interval for Mean
Std. Error
1.15 Lower Bound
1.06
Upper Bound
1.24
5% Trimmed Mean
1.11
Median
1.00
Variance
.130
Std. Deviation
.360
Minimum
1
Maximum
2
Range
1
Interquartile Range
0
.046
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
Skewness
2.011
.309
Kurtosis
2.114
.608
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic darah_2
df
Shapiro-Wilk
Sig.
.512
60
Statistic
.000
df
.427
Sig. 60
.000
a. Lilliefors Significance Correction
b. Uji Hipotesis menggunakan uji Fisher Case Processing Summary Cases Valid N kelompok * darah_2
Missing
Percent 60
100.0%
N
Total
Percent 0
N
.0%
Percent 60
100.0%
kelompok * darah_2 Crosstabulation darah_2 normal kelompok
kontrol
Count Expected Count
perlakuan
Count Expected Count
Total
Count Expected Count
tidak normal
Total
24
6
30
25.5
4.5
30.0
27
3
30
25.5
4.5
30.0
51
9
60
51.0
9.0
60.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square Continuity Correction
Exact Sig. (2-
Exact Sig. (1-
sided)
sided)
sided)
df a
1
.278
.523
1
.470
1.196
1
.274
1.176 b
Likelihood Ratio
Asymp. Sig. (2-
Fisher's Exact Test
.472
Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
1.157
b
1
.282
60
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.50. b. Computed only for a 2x2 table
3. Pemeriksaan Akhir a. Uji Normalitas Case Processing Summary Cases Valid N darah_3
Missing
Percent 60
100.0%
N
Total
Percent 0
.0%
N
Percent 60
100.0%
.236
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
Descriptives Statistic darah_3
Mean
Std. Error
1.05
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
.99
Upper Bound
1.11
5% Trimmed Mean
1.00
Median
1.00
Variance
.048
Std. Deviation
.220
Minimum
1
Maximum
2
Range
1
Interquartile Range
0
Skewness Kurtosis
.028
4.236
.309
16.494
.608
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic darah_3
.540
df
Shapiro-Wilk
Sig. 60
a. Lilliefors Significance Correction
.000
Statistic .227
df
Sig. 60
.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
b. Uji hipotesis menggunakan Uji Fisher Case Processing Summary Cases Valid N
Missing
Percent
kelompok * darah_3
60
N
Total
Percent
100.0%
0
N
Percent
.0%
60
100.0%
kelompok * darah_3 Crosstabulation darah_3 normal kelompok
kontrol
Count Expected Count
perlakuan
Count Expected Count
Total
Count Expected Count
tidak normal
Total
29
1
30
28.5
1.5
30.0
28
2
30
28.5
1.5
30.0
57
3
60
57.0
3.0
60.0
Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square Continuity Correction
df
Likelihood Ratio
Exact Sig. (2-
Exact Sig. (1-
sided)
sided)
sided)
a
1
.554
.000
1
1.000
.357
1
.550
.351 b
Asymp. Sig. (2-
Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
b
1.000 .345
1
.557
60
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.50. b. Computed only for a 2x2 table
.500
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
Lampiran 23. Output Uji Perbandingan Darah pemeriksaan Sebelum, Tengah, dan Sesudah Pemberian Edukasi Kebiasaan Minum Air Putih Kelompok Perlakuan Frequencies Value 1
2
darah_1
26
4
darah_2
27
3
darah_3
28
2
Test Statistics N Cochran's Q df Asymp. Sig.
30 3.000
a
2 .223
a. 1 is treated as a success.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
Lampiran 24. Output Uji Perbandingan Darah pemeriksaan Sebelum, Tengah, dan Sesudah Pemberian Edukasi Kebiasaan Minum Air Putih Kelompok Kontrol Frequencies Value 1
2
darah_1
27
3
darah_2
24
6
darah_3
29
1
Test Statistics N Cochran's Q df Asymp. Sig.
30 4.750
a
2 .093
a. 1 is treated as a success.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
Lampiran 25. Surat izin dari BAPPEDA Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
Lampiran 26. Surat Keterangan Kelaikan Etik (Ethical Clearance)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
Lampiran 27. Booklet
Booklet Edukasi Kebiasaan Minum Air Putih
18 Juli, 28 Agustus, dan 28 September 2012
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma AIR MERUPAKAN KEBUTUHAN UTAMA DALAM KEHIDUPAN Air adalah salah satu dari materi yang dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan hidup mahluk hidup dan juga menjadi salah satu sumber penyebab dari penyakit yang menyerang manusia. Hal utama yang perlu diperhatikan dalam mengolah air yang akan dikonsumsi adalah menyediakan air yang aman dikonsumsi dari segi kesehatan. Syarat air yang baik untuk dikonsumsi yaitu: a. tidak berwarna b. tidak keruh c. tidak berasa d. tidak berbau e. tidak mengandung nitrat, ion logam berbahaya dan berbagai macam senyawa kimia organik seperti pestisida.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
2. 3. 4. 5. 6.
Adapun Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum tertuang dalam Permenkes Nomor 736/Menkes/Per/VI/2010. Agar mencapai kualitas air minum yang memenuhi persyaratan kesehatan, maka perlu dilakukan pengawasan, baik secara internal maupun eksternal. Kedua pengawasan ini dilakukan melalui 2 (dua) cara yaitu pengawasan berkala dan pengawasan atas indikasi adanya pencemaran. Kegiatan Pengawasan Kualitas Air Minum ini meliputi : 1. Inspeksi Sanitasi (IS) yang dilakukan dengan cara pengamatan dan penilaian kualitas fisik air minum dan faktor risikonya; Pengambilan sampel air minum berdasarkan hasil inspeksi sanitasi; Pengujian kualitas air minum dilakukan di laboratorium yang terakreditasi; Analisis hasil pengujian laboratorium; Rekomendasi untuk pelaksanaan tindak lanjut; dan Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
MANFAAT AIR PUTIH BAGI TUBUH Air merupakan komponen yang terbesar dalam tubuh manusia, bahwa 75 persen tubuh manusia terdiri dari air. Air merupakan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh kita dalam jumlah yang cukup, yaitu minimal 2 liter atau sekitar 8 gelas per hari. Manfaat air putih antara lain: 1. Air adalah pelarut utama bagi semua makan, vitamin dan mineral. Air digunakan dalam mekanisme pemecahan makanan menjadi partikel kecil dan akhirnya pada metabolisme dan asimilasi makanan. 2. Air juga meningkatkan kecepatan penyerapan tubuh terhadap bahan–bahan esensial dalam makanan, termasuk berfungsi untuk mengangkut semua bahan didalam tubuh. 3. Air turut membersihkan racun dari berbagai tubuh dan membawanya ke hati dan ginjal unutk dibuang, air juga berfungsi sebagai: - Pelumas utama ruang sendi dan membantu mencegah arthritis dan nyeri punggung, pencahar yang melumas dan mencegah sembelit, dan esensial bagi system pendinginan tubuh ( keringat) dan pemanasan tubuh (elektris). - Memberi daya dan energi listrik untuk semua fungsi otak, terutama fungsi pemikiran, dapat membantu mencegah gangguan kekurangan perhatian pada anak-anak dan dewasa. - Membantu mengurangi stres, rasa cemasa dan depresi, mengembalikan irama tidur yang normal. - Membantu mengurangi keletihan, memberi energi kemudaaan dengan membuat kulit lebih halus dan membantu mengurangi efek penuaan. - Mengencerkan darah dan mencegah penggumpalan darah ketika ia beredar keseluruh tubuh. - Mengurangi nyeri pra menstruasi dan sembur panas, dehidrasi dan menghalangi produksi hormon seks salah satu penyebab utama impotensi dan kehilangan libido.
Apa yang terjadi bila minum kurang dari 2 liter air putih perhari atau sekitar (6-8 gelas). Jawabnya yaitu, tubuh akan menyeimbangkan diri. Tubuh akan "menyedot" air dari komponen tubuh sendiri. Dimulai dari komponen yang paling dekat, darah. Lantaran air dalam darah disedot untuk keperluan tubuh, maka darah akan menjadi kental sehingga perjalanannya ke seluruh tubuh menjadi kurang lancar. Pada proses ini, ginjal akan sangat menderita. Dalam menjalankan tugasnya menyaring racun dari darah, ia akan mengalami kesulitan saat harus menyaring darah yang kental. Tak jarang darah ini akan menyebabkan perobekan pada glomerulus ginjal. Berikut akibat jika menyepelekan dan malas minum air putih menurut American College of Sports Medicine: 1. Cairan di otak akan menurun, asupan oksigen yang harusnya mengalir ke otak pun berkurang. Otak tidak bisa menjalankan fungsi normalnya lagi, terutama fungsi kognitif yang akhirnya membuat seseorang menjadi kekurangan dalam berfikir (lemot), gampang lupa, dan tidak konsentrasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
2. Akan membuat seseorang cepat merasa lelah, haus, tenggorokan kering, badan panas, sakit kepala, air kencing pekat, denyut nadi cepat, hingga gejala berat seperti halusinasi dan kematian. 3. Rentan terkena infeksi kandung kemih karena bakteri tidak bisa keluar akibat kurang minum dan kadang kala terdapat darah dalam urine. 4. Perempuan harus lebih banyak mengonsumsi air karena panjang saluran kemihnya lebih pendek dibanding laki-laki. Banyak minum air akan membantu bakteri keluar dari saluran kemih dan mengurangi risiko infeksi kandung kemih. 5. Kulit jadi kusam karena kurang minum membuat aliran darah kapiler di kulit juga tidak maksimal. 6. Kurang minum air putih bisa mengganggu fungsi ginjal karenanya air penting untuk mencegah batu ginjal. Dengan cukup air maka komponen pembentuk batu ginjal menjadi lebih mudah luruh bersama buang air kecil.
Gejala-gejala yang akan timbul jika kita kekurangan air putih atau dehidrasi : a. Merasa lelah tanpa alasan b. Merasa terbakar, wajah memerah c. Merasa mudah tersinggung dan marah tanpa alasan d. Merasa gelisah e. Merasa depresi f. Merasa kepala berat/sempoyongan g. Gangguan tidur, terutama orang tua h. Pendek nafas pada orang sehat tanpa penyakit paru atau infeksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
Untuk meningkatkan kesehtan, maka perlu diperhatikan juga asupan makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Beberapa Makanan Seimbang Makanan seimbang adalah makanan yang sesuai kebutuhan. Dalam pemberian makanan yang baik harus memperhatikan kemampuan tubuh seseorang dalam mencerna makanan, umur, jenis kelamin, jenis aktivitas, dan kondisi lain seperti sakit, hamil, dan menyusui. Makanan seimbang harus mencakup keseluruhan kelompok zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Jadi, untuk mencapai masukan zat gizi yang seimbang tidak mungkin dipenuhi oleh satu jenis bahan makanan, melainkan harus terdiri dari anekaragam bahan makanan. Pesan dasar Gizi Seimbang yang harus diperhatikan dalam menyusun menu makanan adalah : 1. Makanlah aneka ragam makanan 2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi 3. Makan sumber karbohidrat setengah dari kecukupan energi 4. Batasi lemak maksimal ¼ porsi dari jumlah makanan perhari 5. Gunakan garam beryodium 6. Makanlah makanan sumber zat besi 7. Berikan ASI saja pada bayi sampai usia 4 bulan dan tambahkan makanan pelengkap ASI sesudahnya 8. Biasakan makan pagi 9. Minumlah air putih yang bersih, aman dan cukup setiap harinya 10. Lakukan aktivitas fisik dan olahraga secara teratur 11. Hindari minum-minuman beralkohol 12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan 13. Bacalah label makanan yang dikemas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
Contoh menu seimbang untuk orang dewasa perhari : Nasi/ pengganti sumber karbohidrat lainnya : 4-5 piring Lauk hewani : 3-4 potong Lauk nabati : 2-4 potong Sayuran : 1 ½ - 2 mangkok Buah-buahan : 2-3 potong
Diet Rendah Garam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
Diet rendah garam yang dimaksud disini adalah garam Natrium. Gram dapur adalah sumber utama garam Natrium. Tujuan dilakukan dier rendah garam : 1. Membantu menghilangkan penimbunan garam / air dalam jaringan tubuh. 2. Membantu menurunkan tekanan darah bila ada tekanan darah tinggi Garam natrium terdapat secara alamiah dalam bahan makanan atau ditambahkan pada saat memasak atau mengolah makanan yang berasal dari hewan. Garam natrium yang ditambahkan ke dalam makanan biasanya berupa : Garam dapur, vetsin, soda kue, natrium benzoat (biasa terdapat pada pengawet buah), natrium bisulfit (biasa terdapat pada pengawet daging, seperti pada corned beef) Makanan yang boleh dikonsumsi yaitu semua makanan segar tanpa garam seperti : Beras, ketan, ubi, mie tawar, tepung maizena, tepung terigu, tepung hungkwee, gula pasir. Kacang-kacangan (kacang hijau, kacang tanah, kacang merah, kacang polong), tempe, tahu, oncom Minyak goreng, margarine tanpa garam Semua sayuran dan buah segar Semua bumbu-bumbu segar dan kering yang tidak mengandung garam dapur Minuman seperti kopi, teh, sirup, minuman botol ringan dan sari buah Makanan yang dibatasi Daging atau ayam atau ikan paling banyak 100 g sehari, telur ayam atau telur bebek max. 1 butir perhari Makanan yang tidak diperbolehkan Semua makanan yang diberi garam natrium pada pengolahan seperti : Roti, biskuit, kreker, cake dan kue lain yang dimasakn dengan garam dapur dan atau soda kue Jeroan, dendeng, abon, corned beef, daging asap, ikan asin, ikan pindang sarden, ebi, udang kering, telur asin, telur pindang Keju, margarin Semua sayuran dan buah yang diawetkan dengan garam dapur Garam dapur, vetsin, soda kue, kecap asin, coklat Diet Rendah Protein Purin Tujuan diet : 1. Menurunkan kadar asam urat dalam darah 2. Memperlancar pengeluaran asam urat Makanan yang diperbolehkan : Sumber karbohidrat : nasi, nasi tim, bubur, roti gandum, makaroni, pasta, jagung, krntang, ubi dan talas, sereal Sumber protein hewani : telur, susu skim Semua sayuran yang mengandung sedikit protein : oyong, kangkung, kol, timun, tomat, labu air, selada, sawi, lobak. Semua macam buah-buahan Minyak / lemak diberikan dalam jumlah terbatas Semua macam minuman yang tidak beralkohol Semua macam bumbu secukupnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
Makanan yang dibatasi Tempe, tahu, oncom maks 50 g/hari Kacang-kacangan (kajang hijau, kacang tanah, kacang kedelai) paling banyak 25 mg/hari Daging, ayam, ikan tongkol, bawal, bandeng, kentang, udang maks. 50 g/hari Sayuran yang mengandung protein tinggi : bayam, buncis, daun melinjo, melinjo, labu siam, kacang kapri, kacang polong, kembang kol, kacang panjang, asparagus, dan jamur maks. 50 g/hari Makanan yang berlemak dan menggunakan santan kental, makanan yang digoreng Minuman yang mengandung soda dan alkohol, kopi, teh, tape Makanan yang dihindari Hati, ginjal, jantu, limpa, otak, ham, sosis, babt, usus, paru, sarden, kaldu daging, bebek, burung, angsa,, ragi Minyak kelapa, santan kental, mayonaise Emping belinjo Minum-minuman keras : arak, ciu, bir, brendi Cara mengatur diet : 1. Memasak merebus, mengukus, mengungkep, menumis, memanggang, atau membakar 2. Banyak makan buah-buahan yang mengandung air, untuk memperlancar pengeluaran asam urat Hal-hal yang perlu diperhatikan 1. Olahraga secara teratur untuk mencegah kaku sendi 2. Hindari minuman atau suplemen berenergi
DAFTAR PUSTAKA
Sawyer, Clair N., 1994. Chemistry For Environmental Engineering, Fourth Edition. McGrawHill, Inc. Singapore Wijayanti, Fitria Kusuma, 2008. Profil Pencemaran Logam Berat Di Air Dan Sedimen Sungai Citarum Segmen Dayeuh Kolot Sampai Nanjung. Tugas Akhir S1. Program Studi teknik Lingkungan, FTSL, ITB : Bandung http://saranatel.net/uji.html http://organisasi.org/kekurangan-cairan-tubuh-dehidrasi-gejala-diagnosis-jenis-macampengobatan http://saufa.student.umm.ac.id/2010/07/28/manfaat-minum-air-putih-bagi-kesehatan/
MULAILAH HIDUP SEHAT DENGAN MINUM AIR PUTIH SETIAP HARI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
Lampiran 28. Dokumentasi Pemberian Edukasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
BIOGRAFI PENULIS
Berta Trifina Mardani, anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan Stephanus Mardjono dan Harnanik Widyastuti Ester, lahir di Kabupaten Semarang tanggal 27 September 1991. Penulis mulai mengenal bangku sekolah di Taman Kanak-Kanak Siwi Peni Salatiga pada tahun 1995-1997. Pendidikan Dasar ditempuh di SD Ledok 02 Salatiga pada tahun 1997-2003. Jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama ditempuh di SMP Negeri 1 Salatiga. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas ditempuh di SMA Kristen 1 Salatiga. Penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2009-2012 dan memperoleh gelar Sarjana Farmasi. Selama di Fakultas Farmasi, kegiatan yang diikuti oleh penulis antara lain Panitia Titrasi 2010 sebagai Sie Pendamping Kelompok, Panitia Insadha 2011 sebagai Sekretaris Bidang Acara, Unit Kegiatan Fakultas Kerohanian Agama Kristen sebagai Sie Doa periode 2010-2011 dan sebagai Koordinator periode 2011-2012 serta Program Kreativitas Mahasiswa 2012 dengan judul “Korelasi antara Kebiasaan Minum Air Putih dengan Gambaran Klinis Urinalisis pada Buruh Tani di Kecamatan Ngaglik, Kab. Sleman”, “Penyuluhan tentang Pencegahan Osteoporosis pada Ibu-Ibu dibawah Umur 50 Tahun di Pedukuhan Dayakan, Sardonoharjo, Sleman”, dan “Penyuluhan tentang Edukasi Jajanan Pasar yang Bersih dan Higienis pada anak-anak SD, Orang Tua, dan Pedagang di SD Krapyak 01 Sleman” sebagai peserta.