SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERSETUJUAN PERMOHONAN KREDIT PINJAMAN PADA BANK MUAMALAT INDONESIA CABANG YOGYAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Bunga Dwi Cahyani 10.11.3820
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013
DECISION SUPPORT SYSTEM APPROVAL LOANS LOAN IN BANK MUAMALAT INDONESIA-YOGYAKARTA BRANCH
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERSETUJUAN PERMOHONAN KREDIT PINJAMAN PADA BANK MUAMALAT INDONESIA CABANG YOGYAKARTA
Bunga Dwi Cahyani Kusrini Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT Bank Muamalat is the first Islamic bank in Indonesia that provides pure Islamic banking services, one service credit loans. To obtain approval, a customer has to go through the survey process. The survey was done by classification and qualification assessments conducted through administrative compliance and specific considerations such as fixed income clients each month, guarantees, and various other considerations. The problems that arise from the way the assessment that the banks have to do the manual calculation of the terms of each customer or variable loan. The solution of the problem that is the way to build a Decision Support System (DSS) to determine whether a borrower can be approved for credit or loans, so the banks can consider approval of loan application based on the output of the Decision Support System. The system is built to provide recommendations if a client declared eligible for the credit request is approved or not. If the system gives a decent recommendation system will provide maximum limit on the amount of credit to be lent to customers. Keywords : credit, bank, DSS
1. Pendahuluan Semakin meningkatnya tingkat perekonomian suatu negara turut pula meningkatkan tingkat kebutuhan masyarakat, termasuk kebutuhan untuk memiliki tempat tinggal pribadi. Setiap orang atau keluarga mempunyai skala kebutuhan akan tempat tinggal yang dipengaruhi oleh pendapatan. Untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal tersebut, masyarakat yang tidak memiliki kemampuan untuk membeli rumah secara tunai, memilih mengajukan permohonan kredit KPR pada bank. Semakin meningkatnya jumlah nasabah yang ingin mengajukan permohonan kredit KPR, memaksa bank muamalat untuk meningkatkan pelayanannya. Untuk memenuhi peningkatan pelayan,
sebenarnya
bank
muamalat
sudah
melakukan
pelayanan
yang
sudah
terkomputerisasi yaitu menggunakan Microsoft excel. Namun, untuk perhitungan cash ratio dan rasio plafon terhadap nilai jaminan yang merupakan variabel perhitungan, masih menggunakan kalkulator. Ketidaktelitian manusia dalam melakukan perhitungan secara manual meskipun menggunakan bantuan kalkulator inilah yang sering menyebabkan masalah semiterstruktur. Untuk menyelesaikan masalah semiterstruktur ini maka dibutuhkan sebuah aplikasi sistem pendukung keputusan yang dapat melakukan perhitungan variabel dan memberikan rekomendasi persetujuan permohonan kredit KPR nasabah. 2. Landasan Teori 2.1 Decisission Support System (DSS) DSS merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan memanipulasi data. Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semiterstruktural dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorang pun tahu sacara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Alter, dalam Riyani dkk, 2010). DSS biasanya dibangun untuk mendukung solusi atas suatu masalah atau untuk mengevaluasi suatu peluang. DSS yang seperti itu disebut aplikasi DSS. Aplikasi DSS menggunakan
data,memberikan
antar
muka
pengguna
yang
mudah,dan
dapat
menggabungkan pemikiran pengambilan keputusan. DSS lebih ditujukan untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analitis dalam situasi yang kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas. DSS tidak dimaksudkan unutk mengotomatisasikan pengambilan keputusan, tetapi memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambilan keputusan untuk melakukan berbagai analisis menggunakan model-model yang tersedia.
1
2.2 Tujuan DSS Tujuan dari DSS adalah (Turban, dalam Riyani dkk , 2010): 1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semistuktur. 2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer. 3. Meningkatkan efektifitas keputusan yang diambil lebih daripada perbaikan efisiensinya. 4. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk melakukan banyak komputansi secara cepat dengan biaya rendah. 5. Peningkatan produktivitas. 6. Dukungan kualitas. 7. Berdaya saing. 8. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan. 2.3 Karakteristik DSS Karakteristik DSS menurut adalah sebagai berikut (Turban, dalam Riyani dkk, 2010): 1.
Dukungan kepada pengambil keputusan, terutama pada situasi semi terstruktur dan tak terstruktur, dengan menyertakan penilaian manusia dan informasi terkomputerisasi.
2.
Dukungan untuk semua level manajerial, dari eksekutif puncak sampai manajerlini.
3.
Dukungan untuk individu dan kelompok. Masalah yang kurang terstruktur sering memerlukan keterlibatan individu dari departemen dan tingkat organisasional yang berbeda atau bahkan dari organisasi lain.
4.
Dukungan untuk keputusan independen dan/atau sekuensial. Keputusan bisa dibuat satu kali, beberapa kali, atau berulang (dalam interval yang sama).
5.
Dukungan di semua fase proses pengambilan keputusan: inteligensi, desain, pilihan, dan implementasi.
6.
Dukungan di berbagai proses dan gaya pengambilan keputusan.
7.
Adaptasi sepanjang waktu.
8.
Pengguna merasa seperti di rumah.
9.
Peningkatan efisiensi pengambilan keputusan (akurasi, timelines, kualitas ketimbang pada efisiensinya (biaya pengambilan keputusan).
10. Kontrol penuh oleh pengambil keputusan terhadap semua langkah proses pengambilan keputusan dalam memecahkan suatu masalah. 11. Pengguna akhir bisa mengembangkan dan memodifikasi sendiri sistem sederhana.
2
12. Model-model biasanya digunakan untuk menganalisis situasi pengambilan keputusan. 13. Akses disediakan untuk berbagai sumber data, format, dan tipe, mulai dari sistem informasi geografis (GIS). 14. Dapat digunakan sebagai stand alone oleh seorang pengambil keputusan padasatu lokasi atau didistribusikan di suatu organisasasi secara keseluruhan dan di beberapa organisasi sepanjang rantai persediaan. 2.4 Kredit Kredit menurut pasal 1 angka 11 Undang-undangno. 10 tahun 1998, Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. 2.5 Fungsi Kredit Fungsi kredit secara umum ialah pemenuhan jasa untuk melayani kebutuhan masyarakat (to serve the society) dalam rangka mendorong dan melancarkan perdagangan, produksi, jasa-jasa dan bahkan konsumsi yang kesemuanya itu pada akhirnya ditujukan untuk menaikan taraf hidup rakyat banyak. 2.6 Analisis SWOT Analisis SWOT adalah suatu metode penyusunan strategi perusahaan atau organisasi yang bersifat satu unit bisnis tunggal. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang
mempengaruhi
keempat
faktornya
yaitu
:
Strengths
(Kekuatan),
Weakness
(Kelemahan), Opportunities (Peluang), dan Threats (Ancaman).. 1. Strengths (Kekuatan) Merupakan kekuatan yang dimiliki perusahaan atau organisasi untuk meraih peluang baru. Kekuatan tersebut berasal dari dalam perusahaan itu sendiri seperti sumber daya manusia atau fasilitas yang ada di dalam perusahaan. 2. Weakness (Kelemahan) Merupakan kelemahan yang dimiliki perusahaan atau organisasi untuk meraih peluang. Kelemahan berasal dari dalam organisasi. 3. Opportunities (Peluang)
3
Merupakan peluang yang ingin diraih perusahaan di masa depan. Peluanginilah yang pertama dianalisis sebelum menganalisis factor yang lain. 4. Threats (Ancaman) Merupakan ancaman yang ditemui dalam meraih peluang. 3. Analisis 3.1 Hubungan Antara Plafon, Jaminan, dan Penghasilan 1. Hubungan antara plafon dengan penghasilan Sebelum melakukan proses scoring, pihak bank melakukan proses verifikasi terhadap penghasilan nasabah. Selanjutnya, pihak bank akan membandingkan jumlah angsuran yang diajukan nasabah dengan penghasilan tetap nasabah. Hasil dari perhitungan perbandingan ini disebut dengan cash ratio. Semakin kecil presentase cash ratio semakin bagus nilainya. Berdasarkan pernyataan Nurhamid Kurniawan, Financing Business Head Bank Muamalat Yogyakarta, standar maksimal cash ratio sebuah bank sebesar 35%. Rumus menghitung cash ratio=
nominal angsuran tiap bulan take home paid (penghasilan bersih )
x 100%
2. Hubungan antara plafon dan jaminan Sebelum melakukan proses scoring, pihak bank melakukan proses verifikasi terhadap jaminan yang diajukan nasabah. Selanjutnya, pihak bank akan membandingkan jumlah plafon yang diajukan nasabah dengan jaminan nasabah. Hasil dari perhitungan perbandingan ini disebut dengan rasio plafon terhadap nilai jaminan. Semakin kecil presentase rasio plafon terhadap nilai jaminan semakin bagus nilainya. Rumus menghitung rasio plafon terhadap nilai jaminan=
plafon nominal jaminan
x 100%
3.2 Perhitungan Angsuran Perhitungan angsuran menggunakan rumus bunga anuitas. Bunga anuitas adalah modifikasi dari bunga efektif. Prinsip bunga anuitas hampir sama dengan bunga efektif yaitu menggunakan perhitungan bunga yang fair, yaitu bunga dihitung dari sisa pokok yang belum dibayar.Perbedaan bunga anuitas dengan bunga efektif adalah pada jumlah angsuran per bulannya. Dalam bunga efektif, angsuran menurun sejalan dengan berkurangnya bunga; sedang dalam bunga anuitas angsuran dibuat sedemikian rupa agar sehingga tiap bulannya jumlahnya tetap.Seperti bunga efektif, bunga anuitas biasanya dipakai pada perhitungan kredit jangka panjang misalnya KPR atau kredit usaha.
4
๐๐๐๐ ๐ข๐๐๐ = P x
m x 12 1 โ
1 1 m (1 + ) 12
t
P = Pinjaman t = jangka waktu (bulan) m = margin 3.3 Analisis SWOT Pada tahap analisis SWOT ini terdiri atas SWOT (Strength , Weakness, Opportunity, Threats). 1. Analisis Kekuatan (Strength) 1. Sudah ada seperangkat komputer yang digunakan untuk penghitunga score, meskipun masih menggunakan excel. 2. Mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas dan kompeten pada bidangnya. 3. Sudah ada standar operasional prosedur untuk melayani nasabah. 2. Analisis Kelemahan (Weakness) 1. Belum adanya Aplikasi Penghitungan untuk memproses data nasabah yang mengajukan pinjaman. 2. Saat ini masih menggunakan form dari excel yang rawan terjadi kesalahan rumus. 3. Sering terjadi kesalahan input dikarenakan interface excel yang kurang bagus 4. Dikarenakan data tersimpan dalam file excel rawan akan kehilangan file ataupun terkena virus. 3. Analisis Peluang (Opportunity) Analisis ini bertujuan untuk mengetahui peluang dari sistem baru dimasa yang akan datang, berikut hasilnya : 1.
Meningkatkan layanan kepada nasabah.
2. Mempercepat transaksi penghitungan nilai dari variabel nasabah 3. Menambah keakuratan nilai variable 4. Bisa menghasilkan laporan yang lebih cepat prosesnya. 5. Reputasi bank yang naik dengan adanya sistem penghitungan yang cepat secara komputerisasi.
5
4. Analisis Ancaman (Threats) 1.
Pelayanan dari bank lain yang lebih bagus dan sudah tersistem dengan baik
2. Komputer yang terserang virus sehingga file-file yang penting hilang ataupun rusak 3.4 Analisis Kebutuhan Fungsional Kebutuhan fungsional kebutuhan yang berkaitan dengan fungsi atau proses transformasi yang harus mampu dikerjakan oleh perangkat lunak. Kebutuhan fungsional pada sistem ini adalah : 1. Sistem harus bisa menghitung scoring data nasabah. 2. Sistem harus bisa memberikan rekomendasi apakah permintaan kredit KPR nasabah diterima atau tidak. 3. Sistem harus bisa menghitung cash ratio dan rasio plafon 4. Sistem harus bisa menghasilkan laporan dalam dalam bentuk file pdf. 3.5 Usecase Diagram
Gambar 3.1 Usecase Diagram Usecase diagram di atas menunjukkan
hanya ada 1 aktor yang terlibat dalam
Sistem Pendukung Keputusan Persetujuan Permohonan Kredit Pinjaman Pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Yogyakarta yaitu pengguna. Pengguna mempunyai hak akses untuk login, input data nasabah, view data nasabah, view data peminjaman, melakukan
6
perhitungan , mencetak laporan nasabah, dan mencetak laporan peminjaman. 3.6 Perancangan Database Database merupakan bagian penting dalam proses penyimpanan data. Perancangan database yang baik mempermudah dalam proses pembuatan sistem. Berdasarkan perancangan proses di atas maka diperoleh entity relationship diagram sebagai berikut.
Gambar 3.2 ERD 4
Hasil Penelitian dan Pembahasan Pada aplikasi sistem pendukung keputusan ini terdapat beberapa halaman yaitu
login, menu utama, editor nasabah, view nasabah, editor peminjaman, view peminjaman, laporan nasabah, dan laporan peminjaman. 1. Form Login Form Login adalah halaman yang pertama kali muncul saat menjalankan aplikasi. Pengguna harus melakukan login sebelum menggunakan aplikasi, yaitu dengan cara mengetikkan nik pada username dan password pada field password lalu menekan button login maka sistem akan melakukan authentifikasi,
7
Gambar 4.1 Form Login 2. Form Menu Utama Form menu utama adalah halaman pertama kali muncul saat menjalankan aplikasi. Gambar 4.2 adalah gambar menu item jika pengguna memilih menu file, gambar 4.3 adalah gambar menu item jika pengguna memilih menu view,dan gambar 4.4 adalah menu item yang muncul jika pengguna memilih menu report.
Gambar 4. 2 Tampilan Form Menu File
Gambar 4. 3 Pilihan Menu Item pada View
8
Gambar 4. 4 Pilihan Menu Item pada Report 3. Form Editor Nasabah Pada form editor nasabah pengguna dapat menginputkan nomor rekening nasabah, nama, alamat, dan yang terakhir adalah plafon. Untuk input data plafon, pengguna cukup memasukkan jumlah nominal tanpa dipisah dengan tanda titik (.). Tombol simpan digunakan untuk menyimpan data, sedangkan tombol reset untuk membersihkan layar.
Gambar 4.5 Tampilan Form Editor Nasabah 4. Form View Nasabah Pada form view nasabah pengguna dapat melihat data seluruh nasabah yang pernah melakukan peminjaman. Untuk mencari nasabah, pengguna dapat memasukkan nama nasabah yang ingin dicari lalu menekan button cari, secara otomatis sistem akan menampilkan data yang dicari. Untuk merubah maupun menghapus data , pengguna dapat memilih salah satu data lalu klik enter pada keyboard, sistem akan menampilkan form editor nasabah beserta data yang sudah dipilih.
9
Gambar 4. 6 Tampilan Form View Nasabah 5. Form CR_RP Pada form CR_RP, pengguna cukup memasukkan penghasilan, Plafon, dan Jangka waktu lalu klik button hitung, maka secara otomatis muncul hasil perhitungan angsuran dan cash ratio, lalu klik button next maka user akan masuk ke panel ratio plafon. Pengguna memasukkan nilai jaminan, lalu klik hitung maka secara otomatis akan muncul hasil perhitungan pada label rasio plafon. Lalu klik selesai untuk melanjutkan ke editor peminjaman.
Gambar 4. 7 Tampilan Form CR_RP Panel Cash Ratio
10
Gambar 4. 8 Tampilan Form CR_RP Panel Rasio Plafon 6. Form Editor Peminjaman Pada form editor peminjaman pengguna dapat menginputkan nomor rekening nasabah lalu klik tombol cari, secara otomatis akan menampilkan data yang sudah tersimpan lalu pengguna tinggal memilih datanya. pengguna memasukkan data kriteria nasabah dan klik Proses, sistem akan memunculkan jumlah skor dan status. Klik simpan untuk menyimpan data.
Gambar 4. 9 Tampilan Form Editor Peminjaman 7. Form View Peminjaman Pada form view peminjaman pengguna dapat melihat data seluruhpenilaian yang pernah dilakukan. Untuk mencari data peminjaman, pengguna dapat memasukkan nama
11
nasabah yang ingin dicari lalu menekan button cari, secara otomatis sistem akan menampilkan data yang dicari. Untuk merubah, pengguna dapat memilih salah satu data lalu klik enter pada keyboard, sistem akan menampilkan form editor peminjaman beserta data yang sudah dipilih.
Gambar 4. 10 Tampilan Form View Peminjaman 2. Form Laporan Nasabah Untuk mencetak laporan nasabah,
pengguna dapat mencetak laporan semua
nasabah dengan menekan button print pada form editor nasabah.
Gambar 4.11 Laporan Semua Nasabah
12
3. Form Laporan Peminjaman Untuk mencetak laporan peminjaman, pengguna dapat memilih menu item laporan peminjaman pada menu report, mengetikkan nomor rekening,lalu menekan button print.
Gambar 4.12 Form Laporan Peminjaman
Gambar 4.12 Laporan DataPeminjaman
13
5. Kesimpulan Berdasarkan penjelasan dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya diperoleh kesimpulan untuk merancang dan membuat suatu sistem pendukung keputusan yang dapat membantu Bank Muamalat Yogyakarta dalam menentukan apakah seorang nasabah dapat disetujui permohonan kredit pinjaman KPR nya atau tidak , dibutuhkan suatu sistem pendukung yang dapat menghitung skor dari tiap variabel peminjaman KPR sehingga dapat diperoleh penilaian yang tepat dan keputusan persetujuan yang pasti.
14
DAFTAR PUSTAKA Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi Offset Riyanti, Awang Harsa Kridalaksna dan Ahmad Rofiq Hakim. 2010. Sistem Pendukung Keputusan Sertifikasi Badan Usaha Pelaksana Jasa Konstruksi Pada BPD GAPENSI Kaltim. Informatika Mulawarman. Volume 5. No 1.Halaman 1-9. Riadi,Muchlisin. โPengertian, Unsur dan Fungsi Kreditโ, diunduh tanggal 8 Mei 2013,pukul 12.10 WIB
โAnalisis SWOT โ, diunduh tanggal 14 November 2013 Pukul 11.40 WIB.
15