SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN SKIM PINJAMAN KREDIT (Studi Kasus : Badan Kebahagiaan Perguruan Tjiawi) Dian Ridwan, Aradea, Husni Mubarok Teknik Informatika Universitas Siliwangi Tasikmalaya Email :
[email protected] ABSTRAK Sistem pendukung keputusan (SPK) secara umum didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mampu menghasilkan pemecahan maupun penanganan masalah. SPK tidak dimaksudkan untuk menggantikan peran pengambil keputusan, tapi untuk membantu dan mendukung pengambil keputusan. Weighted Product (WP) merupakan salah satu metode SPK yang menggunakan perkalian untuk menghubungkan rating atribut, dimana rating setiap atribut harus dipangkatkan dulu dengan bobot atribut yang bersangkutan. Aplikasi yang dibangun mengimplementasikan metode WP dimana aplikasi mampu menghasilkan alternatif keputusan untuk lebih memudahkan pengambil keputusan dalam penentuan skim pinjaman kredit. Kriteria penilaian yang digunakan dalam penentuan skim pinjaman kredit di Koperasi yaitu besar pinjaman, jasa pinjaman, jangka waktu pinjaman dan pinjaman ke. Kata kunci: SPK, Weighted Product, Skim Pinjaman Kredit. ABSTRACT Decision support system (DSS) is generally defined as a capable system of generating and handling problemsolving. DSS is not intended to replace the role of decision makers, but to assist and support decision makers. Weighted Product (WP) is one method of DSS that uses multiplication to connect the rating attribute, where the rating of each attribute must be raised first with the weight of the attribute in question. Applications built to implement the method in which the WP where the application is able to generate alternative decision to make it easier for decision-makers in determining the loan scheme. Assessment criteria used in determining credit loan scheme in which a large cooperative loans, loan services, loan term and loan to. Keywords: DSS, Weighted Product, Skim Credit Loans.
I.
Pendahuluan Pengambilan keputusan merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh manusia dalam menentukan pilihan, karena setiap hal kehidupan manusia tidak terlepas dari penentuan keputusan. Keputusan dalam hal kecil pun dipilih dan diambil oleh manusia dalam kesehariannya, misal : dari penentuan keputusan untuk sarapan, pemilihan jalan untuk pergi ke kantor, penentuan dalam hal pinjaman kredit dan pengambilan keputusan lainnya yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia Penentuan pinjaman kredit merupakan salah satu pilihan bagi manusia yang digunakan untuk modal usaha yang harus mengambil keputusan untuk penentuan skim pinjaman. Skim pinjaman mempunyai kriteria-kriteria tersendiri, mulai dari status pinjaman, besar pinjaman pertama, jasa pinjaman perbulan, jangka waktu dan angsuran pinjaman. Selain itu yang selalu menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan skim pinjaman yang baik adalah faktor angsuran. Hal tersebut diatas merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan pilihan skim pinjaman yang tepat. Namun tidak mudah bagi setiap manusia untuk mengambil keputusan dari beberapa kriteria tersebut. Hal ini menimbulkan masalah yang menjadikan manusia harus melakukan pengambilan
keputusan untuk menentukan skim pinjaman yang tepat. Pada tugas akhir ini akan dibuat suatu program komputer berupa perangkat lunak yang dapat membantu memudahkan pengambilan keputusan untuk penentuan skim pinjaman kredit di Koprasi. Kriteria yang digunakan yaitu status pinjaman, besar pinjaman pertama, jasa pinjaman perbulan, jangka waktu dan angsuran pinjaman selama melakukan pinjaman kredit. Hasil akhir dari perangkat lunak yang akan dibangun yaitu berupa rekomendasi keputusan untuk penentuan skim pinjaman yang tepat berdasarkan dari penilaian setiap kriteria yang sudah dimasukkan sebelumnya. Beberapa hal yang menjadi batasan masalah dalam penelitian tugas akhir ini sebagai berikut : 1. Metode yang digunakan untuk pengambilan keputusan adalah metode Weighted Product (WP). 2. Aplikasi dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, serta aplikasi database MySQL. 3. Hasil akhir dari aplikasi berupa informasi dan urutan prioritas calon peminjam yang layak menerima kredit melai dari tertinggi sampai terendah, berdasarkan skim pinjaman kredit. Tujuan yang diharapkan dari penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1
1. Membuat perangkat lunak untuk penunjang pengambilan keputusan penentuan skim pinjaman di koperasi, dalam menentukan calaon peminjam yang layak menerima pinjaman kredit. 2. Mempermudah proses pengambilan keputusan penentuan skim penjaman kredit Manfaat yang sapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Memberikan alternatif keputusan penentuan skim pinjaman kredit di Koperasi berdasarkan kriteria penilaian yang sudah ditentukan. Sehingga pengambil keputusan bisa lebih mudah untuk menentukan keputusan dalam kasus pemilihan skim pinjaman kredit bagi masyarakat. II. A.
Landasan Teori Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan (SPK) secara umum didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mampu menghasilkan pemecahan maupun penanganan masalah. SPK tidak dimaksudkan untuk menggantikan peran pengambil keputusan, tapi untuk membantu dan mendukung pengambil keputusan (Kusrini, 2007).
D.
Skim Skim merupakan ketentuan umum pinjaman bergulir dalam koperasi yang diberikan kepada masyarakat miskin. Hanya peminjam dengan catatan pengembalian lancar dan memiliki tabungan sesuai ketentuan yang akan dapat fasilitas pinjaman berikutnya (Ardiyos, 2004). E.
Metode Waterfall Metode perancangan yang digunakan pada penelitian tugas akhir ini menggunakan pendekatan berorientasi data atau terstruktur yaitu Linier Sequential Model, model proses ini sering disebut sebagai Waterfall yang menyarankan pendekatan yang sistematis dan sekuensial dalam pengembangan perangkat lunak yang dimulai pada level sistem dan bergerak maju mulai tahap analysis, design, coding, testing (Pressman, 2002). III. Pemodelan Data Pemodelan data adalah metode yang digunakan untuk menentukan dan menganalisis persyaratan data yang diperlukan untuk mendukung proses pada aplikasi yang akan dibuat A.
Weighted Product Metode WP menggunakan perkalian untuk menghubungkan rating atribut, dimana rating setiap atribut harus dipangkatkan dulu dengan bobot atribut yang bersangkutan. Proses ini sama halnya dengan proses normalisasi. Preferensi untuk alternatif Ai diberikan sebagai berikut :
Entity Relationship Diagram (ERD)
B.
π₯ππ
π€π
*no_kriteria
nama_kriteria
nilai
besar_pinjaman
Alternatif
Penilaian
N
N
Kriteria
bobot_kriteria
π
ππ =
*no_alternatif
nama_alternatif
**no_alternatif
jasa_pinjaman
dengan i = 1,2, β¦ , m β¦ . (1)
jangka_waktu
**no_kriteria
jenis_kriteria
pinjaman_ke
π =1
Dimana π€π = 1. π€π adalah pangkat bernilai positif untuk atribut keuntungan, dan bernilai negatif untuk atribut biaya. Preferensi relatif dari setiap alternatif, diberikan sebagai : π€π π π =1 π₯ππ ππ = dengan i = 1,2, β¦ , m β¦ (2) π€π π π =1 π₯π (Kusumadewi, et. al., 2006) Koperasi Secara umum, koperasi dipahami sebagai perkumpulan orang yang secara sukarela mempersatukan diri untuk memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi mereka, melalui pembentukan sebuah perusahaan yang dikelola secara demokratis. Menurut pasal 1 UUD No. 25/1992, yang dimaksud dengan koperasi di Indonesia adalah Badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan (ILO,1996, Edilius dan Sudarsono, 1993).
Gambar 1. Entity Relationship Diagram B. 1.
DFD Diagram Konteks Surveyor
Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Skim Pinjaman Kredit +
Data Alternatif Data Kriteria Data Nilai
C.
Pengguna
Data Verifikasi
Informasi Alternatif Informasi Kriteria Informasi Nilai
Gambar 1.
Diagram Konteks
2
2.
DFD Level 1 Data Alternatif
Data Alternatif Data Kriteria
Record Alternatif
Informasi Alternatif Informasi Kriteria
Pengguna
Alternatif
Data Kriteria 1 Pengolahan Data +
Record Kriteria
Kritera
Data Verifikasi
Data Nilai Record Kriteria
Surveyor
Record Alternatif
Informasi Nilai
2 Penilaian Skim Pinjaman
Data Nilai
Penilaian
Gambar 4.
Menu Login
Record Nilai
2. Gambar 2.
IV. Hasil dan Pembahasan A. Gambaran Umum Perangkat Lunak Aplikasi pendukung keputusan ini mengimplementasikan metode Weighted Product dengan studi kasus skim pinjaman kredit di koperasi. Beberapa kriteria penilaian untuk pemilihan skim pinjaman tersebut yaitu kualitas peminjam, besar pinjaman, jasa pinjaman, jangka waktu, pinjaman ke dari skim pengambil keputusan. Kriteria penilaian yang digunakan untuk bahan pertimbangan dalam skim pinjaman kredit mempunyai nilai bobot kriteria yang akan digunakan untuk menghitung nilai total yang didapatkan oleh setiap alternatif keputusan. Semakin tinggi nilai yang didapatkan maka semakin direkomendasikan peminjam tersebut untuk dijadikan pilihan peminjam. Aplikasi hanya menghasilkan keputusan dan keputusan akhir dipilih oleh pengambil keputusan B.
Menu Utama Admin
DFD Level 1
Gambar 5.
Menu Admin
3.
Menu Alternatif Keputusan Berikut tampilan dari menu alternatif keputusan yang digunakan untuk mengolah data alternatif keputusan
Arsitektur Skim Pinjaman Kredit Gambar 6.
Menu Alternatif Keputusan
4.
Menu Kriteria Berikut tampilan dari menu kriteria yang digunakan untuk mengolah data kriteria yang digunakan sebagai bahan pertimbangan penilaian skim pinjaman kredit.
Gambar 3. C.
Arsitektur Skim Pinjaman
Implementasi Perangkat Lunak Menu Login Menu admin ini merupakan menu untuk masuk ke halaman utama dari aplikasi yang didalamnya terdapat beberapa sub menu pilihan untuk pengolahan data yang digunakan dalam aplikasi pendukung keputusan
1.
Gambar 7.
Menu Kriteria
3
5.
Menu Penilaian Alternatif keputusan yang ada pada database dinilai pada form berikut ini
Gambar 8.
Menu Penilaian
6.
Status Kelayakan Pinjaman Menu ini untuk melakukan perbandingan status kelayakan sesuai dengan yang ada pada lapangan
Gambar 9.
Menu Status Kelayakan
D.
Pengujian Perangkat Lunak Metode yang digunakan pada tahap pengujian dalam penelitian ini adalah perbandingan, dimana metode ini berfokus pada seluruh aspek dari perangkat lunak yang berkaitan langsung dengan pengguna yaitu mulai dari antarmuka, masukan dan keluaran. 1.
Pengujian Tertulis Untuk pengujian perhitungan metode Weighted Product dilakukan secara manual terlebih dulu dengan diberikan test case sebagai berikut : Ada 3 skim pinjaman yang akan menjadi alternatif, yaitu: A1 = Asep, A2 = Ade , A3 = Ani. Dan ada 4 kriteria yang dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu: C1 = Besar Pinjaman (Rp) C2 = Jasa Pinjaman (%) C3 = Jangka Waktu Pinjaman (Bulan) C4 = Pinjaman Ke Tingkat kepentingan setiap kriteria dinilai dari 1 sampai 9, yaitu : 1 = Mutlak sangat tidak penting 2 = Sangat tidak penting 3 = Tidak penting 4 = Tidak cukup penting 5 = Cukup penting 6 = Cukup lebih penting 7 = Penting 8 = Sangat penting 9 = Mutlak penting Tingkat kepentingan untuk setiap hasil kriteria adalah sebagai berikut : C1 = Penting = 7 C2 = Sangat penting = 8 C3 = Cukup lebih penting = 6 C4 = Cukup penting = 5
Dari tingkat kepentingan untuk setiap kriteria diatas, didapat bobot preferensi W = (7, 8, 6, 5). Setelah didapatkan bobot preferensi, dilakukan penilaian sebagai berikut : Tabel 1. Penilaian untuk setiap kriteria Kriteria Alternatif C1 C2 C3 C4 A1 200000 1.5 3 1 A2 250000 1.6 3 2 A3 250000 1.7 3 3 Kriteria C2 (Jasa Pinjaman) adalah kriteria keuntungan. Sedangkan kriteria C1 (Besar Pinjaman), C3 (Jangka Waktu) dan C4 (Pinjaman Ke) adalah kriteria biaya. Dari tabel diatas dilakukan perbandingan bobot terlebih dahulu. Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, bobot preferensi yang ada yaitu W = (7, 8, 6, 5). Dari bobot tersebut dilakukan perbaikan bobot seperti berikut : W1 = 7 = 7 = 0,2692 (7+8+6+5) 26 W2 = 8 = 8 = 0,3076 (7+8+6+5) 26 W3 = 6 = 6 = 0,2307 (7+8+6+5) 26 W4 = 5 = 5 = 0,1923 (7+8+6+5) 26 Kemudian dihitung vektor S dari bobot diatas jika bobotnya keuntungan maka bernilai plus, tetapi jika bobotnya biaya maka bernilai minus: S1 = (2000000,2692)+(1,50,3076)+(3-0,2307)+(10,1923) = 29,6412 S2 = (2500000,2692)+(1,60,3076)+(3-0,2307)+(20,1923) = 31,4614 S3 = (2500000,2692)+(1,70,3076)+(3-0,2307)+(30,1923) = 31,5758 Kemudian dihitung nilai vektor V sebagai berikut : V1 = 29,6412 = 0,3198 29,6412+31,4614+31,5758 V2 = 31,4614 = 0,3344 29,6412+31,4614+31,5758 V3 = 31,5758 = 0,3407 29,6412+31,4614+31,5758 Nilai terbesar ada pada V2 sehingga alternatif A2 adalah alternatif yang terpilih sebagai alternatif terbaik. Dengan kata lain, Ade lebih direkomendasikan untuk dipilih sebagai peminjam baik dalam skim pinjaman kredit. 2.
Pengujian Program Setelah dilakukan pengujian tertulis untuk perhitungan metode Weighted Product, selanjutnya dilakukan pengujian program dengan test case yang sama dengan pengujian tertulis. Berikut ini tampilan untuk alternatif tempat studi dan kriteria penilaian pada program :
4
Setelah dilakukan penilaian maka akan dilakukan uji kelayakan untuk melakukan perbandingan dengan yang ada dilapangan, dan berikut tampilan menu status kelayakan yang dilakukan surveyor.
Gambar 10.
Alternatif Skim Pinjaman Kredit Gambar 14. Status Kelayakan
Gambar 11.
Kriteria Penilaian
Selanjutnya dilakukan penilaian untuk setiap alternatif skim pinjaman kredit yang disesuaikan dengan test case pada pengujian tertulis. Berikut tampilan dari program untuk penilaian alternatif skim pinjaman kredit :
Gambar 12. Penilaian Alternatif Skim Pinjaman Kredit Dari hasil penilaian alternatif skim pinjaman kredit diatas, selanjutnya pengambil keputusan menekan tombol βHitungβ dan program menghitung penilaian tersebut menggunakan metode Weighted Product. Hasil dari penilaian oleh program selanjutnya dilakukan perankingan untuk setiap alternatif skim pinjaman kredit sesuai dengan total nilai yang didapatkan pada proses perhitungan menggunakan metode Weighted Product. Berikut hasil perankingan pada program
Gambar 13. Hasil Perankingan Dari hasil perankingan pada program seperti pada gambar diatas, didapatkan nilai terbesar yaitu Asep. Dengan hasil ini berarti terdapat kesesuaian dari pengujian tertulis dan pengujian program. Dalam hal ini Asep lebih direkomendasikan untuk dipilih sebagai peminjam pada skim pinjaman kredit.
Berikut perbandingan hasil perhitungan antara pengujian tertulis dengan pengujian program : Tabel 2. Perbandingan Hasil Pengujian Alternatif Hasil Pengujian Hasil Pengujian Tertulis Program V1 0,3387 0,3390 V2 0,3391 0,3391 V3 0,3220 0,3219 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan hasil perhitungan pengujian tertulis dengan pengujian program. Perhitungan pengujian tertulis dilakukan manual dengan bantuan kalkulator, dan perhitungan pengujian program dilakukan langsung pada program sistem pendukung keputusan. Terdapat perbedaan hasil perhitungan tidak terlalu besar maka hasil perhitungan bisa diterima karena hasilnya akan sama apabila dilakukan pembulatan. E.
Kelebihan dan Kekurangan Dari hasil penelitian yang dilakukan, aplikasi sistem pendukung keputusan pemilihan skim pinjaman kredit ini mempunyai kelebihan sebagai berikut : a. Alternatif keputusan bisa ditambah sesuai kebutuhan. b. Alternatif, kriteria penilaian dan nilai bobot kriteria disimpan dalam database. Sehingga bisa digunakan lagi nanti pada saat dibutuhkan. c. Aplikasi bisa digunakan untuk studi kasus skim pinjaman kredit di Koperasi lain, setelah dilakukan penyesuaian. Disamping kelebihan tersebut diatas, aplikasi mempunyai kekurangan yaitu : 1. Aplikasi sistem pendukung keputusan yang dibuat belum terjamin keamanannya dan kurang maksimal 2. Data kriteria tidak bisa ditambah sesuai kebutuhan. 3. Aplikasi ini belum dapat diakses melalui media akses perangkat mobile. V. A.
Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :
5
1. Telah berhasil dibuat sebuah aplikasi yang bisa memberikan alternatif keputusan untuk skim pinjaman kredit di koperasi. 2. Alternatif keputusan yang dihasilkan bukan merupakan hasil akhir, tetapi hanya rekomendasi untuk dijadikan bahan pertimbangan pemilihan skim pinjaman kredit. 3. Aplikasi sistem pendukung keputusan yang dibuat ini bisa mempermudah pengambil keputusan untuk skim pinjaman kredit di koperasi. 4. Aplikasi telah di uji dengan melakukan perbandingan. Hasil pengujian menunjukkan hasil perbandingan yang bisa diterima. B.
Saran Saran untuk pengembangan selanjutnya pada aplikasi ini yaitu : 1. Interaksi yang lebih mengutamakan kenyamanan pengguna. Sehingga pengguna yang tidak mengerti sistem pendukung keputusan bisa menggunakan aplikasi ini dengan mudah dan mendapatkan alternatif keputusan yang dihasilkan oleh aplikasi. 2. Melakukan proses penambahan kriteria penilaian sesuai dengan yang dibutuhkan 3. Faktor keamanan sistem dan media akses lebih ditingkatkan, misalnya mengadopsi standar keamanan tertentu serta aplikasi ini bisa diakses melalui perangkat mobile.
DAFTAR PUSTAKA Betha Sidik. 2005. MySQL: Untuk Pengguna, Administrator, dan Pengembang Aplikasi. Bandung: Informatika. Harianto Kristanto. 2007. Konsep dan Perancangan Database. Yogyakarta: Andi Publisher. Kadarsah Suryadi & M. Ali Ramdhani. 2002. Sistem Pendukung Keputusan: Suatu Wacana Struktural Idealisasi dan Implementasi Konsep Pengambilan Keputusan. Bandung: Rosda. Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi Publisher. Sri Kusumadewi, Sri Hartati, Agus Harjoko, Retantyo Wardoyo. 2006. Fuzzy MultiAttribute Decision Making (Fuzzy MADM). Yogyakarta: Graha Ilmu. Roger S. Pressman. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi Buku 1. Yogyakarta: Andi Publisher.
6