SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KENAIKAN GAJI KARYAWAN PADA SEMBADA GARMENT YOGYAKARTA
NASKAH PUBLIKASI Judul
diajukan oleh
Miswatri Rejeki
08.12.3493
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013
Naskah Publikasi
DECISION SUPPORT SYSTEM OF EMPLOYEE SALARY INCREASE DETERMINATION IN SEMBADA GARMENT YOGYAKARTA
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KENAIKAN GAJI KARYAWAN PADA SEMBADA GARMENT YOGYAKARTA
Miswatri Rejeki Kusrini Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta
ABSTRACT
A Company always requires human labor factor, in this case is employee. Sembada Garment Yogyakarta is a business of garment convection. Where the subject of payroll is appropriate attempt to trigger performance and enhance the quality of work the employee. This company has some criterias and subcriterias employee performance appraisals are used as a reference in determining salary increases. In order to more quickly and accurately, it should be made the computerized decision support system. The method used in the manufacture of this system is Analytical Hierarchy Process (AHP). Each criteria was given comparison value, then each subcriteria of the criteria also given the comparison value, then performed comparative assessment of the subcriteria from each criterias. From the results of the comparison were conducted, resulting the priority criteria value, subcriteria priority and subcriteria subpriorities are then used to process the value of the employee to obtain the result. Then the result converted according to the salary increases rules at Sembada Garment. Of the conversion, then it will get the employee with varies salary increases.
Keyword : Decision Support System, Salary Increase, AHP, Sembada Garment
1. Pendahuluan Salah satu elemen dalam perusahaan yang sangat penting adalah faktor tenaga kerja manusia, dalam hal ini adalah karyawan. Pengelolaan karyawan dari suatu perusahaan sangat mendukung suatu pencapaian tujuan perusahaan. Jika karyawan dapat diorganisir dengan baik, maka diharapkan perusahaan dapat menjalankan semua proses usahanya dengan baik pula. Untuk pencapaian tujuan perusahaan dibutuhkan adanya balas jasa atau pembayaran gaji yang sesuai bagi karyawan. Apalagi jika gaji yang diterima bisa mengalami kenaikan, tentu hal ini akan menambah semangat kerja karyawan yang akan berimbas baik pada kemajuan perusahaan. Sistem yang selama ini berjalan di Sembada Garment masih belum efektif dan efisien
dalam
penghitungan
kenaikan
gaji,
sehingga
sering
terjadi
kesalahan
penghitungan bahkan keterlambatan dalam pengambilan keputusan. Hal ini sangat menghambat kinerja dalam perusahaan. Maka untuk memudahkan proses tersebut perlu dibuat sebuah sistem berupa sistem pendukung keputusan penentuan kenaikan gaji karyawan yang terkomputerisasi, agar dalam pelaksanaannya dari penghitungan sampai pembayaran dapat berjalan lebih cepat dan hasil yang diperoleh akan lebih akurat. Sembada Garment memiliki beberapa kriteria dan subkriteria penilaian kinerja karyawan yang dijadikan sebagai acuan dalam penentuan kenaikan gaji. Kriteria tersebut meliputi prestasi kerja, kedisiplinan, dan sikap kerja. Kedekatan tim penilai dengan karyawan menghasilkan keputusan yang berbeda dari yang semestinya, yang menyebabkan hasil keputusannya menjadi tidak tepat. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk meneliti bagaimana membangun sistem penentuan kenaikan gaji karyawan yang memudahkan tim penilai perusahaan dalam mengambil keputusan dengan lebih cepat dan akurat. Agar sistem yang akan dibangun mampu menyelesaikan masalah yang ada, maka perlu adanya pembatasan masalah yang akan diteliti. Sistem yang akan dibangun yaitu melakukan pengamatan secara langsung terhadap sistem pengambilan keputusan kenaikan gaji karyawan yang sedang berjalan di perusahaan. Data yang dihasilkan oleh sistem yang diusulkan antara lain input data pengguna sistem, input data kriteria, input data subkriteria, input data penilaian, input data penilaian kriteria, input data penilaian subkriteria, input data penilaian nilai, input data penilaian peserta, input data penilaian konversi, input data penilaian hasil konversi, input data line dan input data karyawan. Sedangkan laporan yang dihasilkan yaitu laporan data karyawan dan laporan hasil penentuan kenaikan gaji karyawan.
2. Landasan Teori 2.1 Sistem Informasi Sistem adalah sekumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Jogiyanto, 2005).
1
Sedangkan menurut Mc.Leod (1995) mendefinisikan sistem sebagai sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Sumber daya mengalir dari elemen output dan untuk menjamin prosesnya berjalan dengan baik maka dihubungkan dengan mekanisme control.
2
2.2 Sistem Pendukung Keputusan Menurut Alter (2002) sistem pendukung keputusan merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, permodelan, dan pemanipulasian data. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, di mana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat. Sedangkan menurut Kusrini (2007) sistem pendukung keputusan atau biasa disebut decision support system (DSS) dibangun untuk mendukung solusi atas suatu masalah atau untuk mengevaluasi suatu peluang.
3
2.3 Konsep Dasar Manejemen Sumber Daya Manusia Menurut Mary Parker Follett, manajemen SDM adalah suatu seni yang dilakukan oleh para manajer untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orangorang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain dengan tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Menurut
Edwin
pengorganisasian,
B.Flippo,
pengarahan
manajemen dan
personalia
pengawasan
adalah
perencanaan,
kegiatan-kegiatan
pengadaan,
pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat. Menurut
Wendell
French,
manajemen
SDM
adalah
penarikan,
seleksi,
pengembangan, penggunaan dan pemeliharaan sumber daya manusia oleh organisasi.
4
2.4 Konsep Dasar Kompensasi Kompensasi karyawan adalah semua bentuk pembayaran atau hadiah yang diberikan kepada karyawan dan muncul dari pekerjaan mereka. Kompensasi karyawan memiliki dua komponen utama, yaitu : a. Pembayaran langsung, yaitu kompensasi dalam bentuk upah, gaji, insentif, komisi, dan bonus. b. Pembayaran tidak langsung, yaitu kompensasi dalam bentuk tunjangan keuangan seperti asuransi dan liburan yang dibayar oleh pengusaha. 1 2 3 4
Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem Informasi, ANDI 2005, hal. 2. Hanif Al Fatta, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, ANDI 2007, hal. 4. Kusrini, Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, ANDI 2007, hal. 15-16. T.Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE 1989, hal. 3-4.
Terdapat dua dasar untuk membayarkan kompensasi karyawan, yaitu : a. Pembayaran berdasarkan kenaikan waktu, yaitu meliputi upah dan gaji per jam atau harian. b. Pembayaran berdasarkan kinerja, yaitu kompensasi yang mengaitkan secara langsung dengan volume produksi yang dihasilkan pekerja.
5
2.5 Perancangan Sistem 2.5.1 Flowchart Flowchart adalah suatu bagan yang menggambarkan atau mempresentasikan suatu algoritma atau prosedur untuk menyelesaikan masalah. Ada dua macam flowchart yang menggambarkan proses dengan komputer, yaitu : 1. Flowchart System. Bagan yang menggambarkan suatu prosedur dan proses suatu file dalam suatu media menjadi file dalam media yang lain dalam suatu sistem basis data. Simbol yang digunakan dalam flowchart system dapat dilihat pada tabel berikut : No.
Tabel 1 Flowchart System Symbols Simbol Keterangan
1.
pita magnetik
2.
keyboard
3.
storage
4.
input/output
5.
proses
6.
magnetic tape
7.
arah proses
2. Flowchart Program. Bagan yang menggambarkan urutan logika dari suatu prosedur pemecahan masalah. Simbol yang digunakan dalam flowchart program dapat dilihat pada tabel berikut : No. 1. 2. 3. 5
Tabel 2 Flowchart Program Symbols Simbol Keterangan (terminal symbol), menunjukkan awal dan akhir program (preparation symbol), menunjukkan nilai awal pada suatu variabel atau counter (processing symbol), menunjukkan
Gary Dessler, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT Indeks 2007, hal. 46.
pengolahan aritmatika dan pemindahan data (input/output symbol), menunjukkan proses input atau output (decision symbol), mewakili operasi perbandingan logika (predefined process symbol), proses yang ditulis sebagai subprogram, yaitu prosedur fungsi (connector symbol), penghubung pada halaman yang sama (off page connector symbol), penghubung pada halaman yang berbeda
4. 5. 6. 7. 8. 9.
2.5.2
arah proses
6
DFD Data Flow Diagram (DFD) merupakan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan proses-proses yang terjadi pada sistem yang akan dikembangkan (Hanif Al Fatta, 2007, h.119). Hanif Al Fatta (2007, h.106-107), mengungkapkan DFD terdiri dari 4 elemen, yaitu : 1. Proses, merupakan aktivitas atau fungsi yang dilakukan untuk alasan yang spesifik, biasa berupa manual maupun terkomputerisasi. 2. Data flow, merupakan suatu data tunggal atau kumpulan logis suatu data, selalu diawal atau diakhir pada suatu proses. 3. Data store, merupakan kumpulan data yang disimpan dengan cara tertentu. Data yang mengalir dismpan dalam data store. Aliran data di-update atau ditambahkan ke data store. 4. External entity, merupakan orang, organisasi, atau sistem yang berada di luar sistem tetapi berinteraksi dengan sistem. Lambang dari elemen DFD tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3 Lambang elemen DFD No.
Menurut Gane and Sarson (1979)
Menurut De Marco and Jourdan (1978)
Keterangan
1. No Proses Nama
Nama
Proses
Proses
2. Nama 3.
6
Nama
Data Flow Data Store
Heri Sismoro, Pengantar Logika Informatika, Algoritma, dan Pemrograman Komputer, ANDI 2005, hal. 33-34.
4. Nama entitas
Nama entitas
External Entity
7
3. Analisis dan Perancangan Sistem 3.1 Deskripsi Sistem Sistem ini merupakan sistem pendukung keputusan kenaikan gaji yang akan coba diterapkan di Sembada Garment. Dengan penerapan sistem ini, diharapkan dapat membantu tim penilai perusahaan dalam mengambil keputusan lebih cepat dan akurat. Metode yang digunakan dalam pembuatan sistem ini yaitu Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode ini dipilih karena memiliki banyak keunggulan dalam menjelaskan proses pengambilan keputusan. Salah satunya adalah dapat digambarkan ecara grafis sehingga mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan. (Kusrini, 2007).
8
Perusahaan memiliki beberapa kriteria dan subkriteria penilaian kinerja karyawan yang dijadikan sebagai acuan dalam penentuan kenaikan gaji. Kriteria tersebut meliputi prestasi kerja, kedisiplinan, dan sikap kerja. Masing-masing kriteria diberi nilai perbandingan, kemudian masing-masing subkriteria dari kriteria diberi nilai perbandingan juga, kemudian dilakukan perbandingan penilaian terhadap subkriteria dari masingmasing kriteria tersebut. Dari hasil perbandingan yang dilakukan, menghasilkan nilai prioritas kriteria, prioritas subkriteria dan subprioritas subkriteria yang selanjutnya akan digunakan untuk mengolah nilai karyawan sampai memperoleh hasil. Kemudian hasil tersebut dikonversi sesuai aturan kenaikan gaji di perusahaan. Dari konversi tersebut, maka akan diperoleh karyawan dengan kenaikan gaji yang berbeda-beda sesuai total nilai dan peringkat yang diperoleh karyawan. 3.2 Analisis Data Sistem Adapun data-data yang diperlukan dalam sistem ini : a. Data internal, yakni data karyawan dan data nilai karyawan. b. Data privat, yakni data yang ditentukan oleh admin, dalam hal ini adalah tim penilai. Data privat ini bisa berubah kapan saja sesuai kebutuhan. Dalam sistem ini yang termasuk data privat adalah data kriteria, subkriteria, dan perbandingan nilai masing-masing kriteria dan subkriteria. Beberapa kriteria sebagai bahan perhitungan penentuan kenaikan gaji karyawan, yaitu prestasi kerja, kedisiplinan, dan sikap kerja. Namun, keempat kriteria tersebut dapat berubah sesuai kebutuhan. No. 7 8
Tabel 4 Kriteria dan Subkriteria Penilaian Nama Kriteria Nama Subkritria
Hanif Al Fatta, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, ANDI 2007, hal. 105-109. Kusrini, Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, ANDI 2007, hal. 133.
1.
Prestasi Kerja
a. Ketrampilan Kerja b. Kuantitas Kerja c.
2.
Kedisiplinan
Kualitas Kerja
a. Kedisiplinan Waktu b. Kedisiplinan Perilaku c.
3.
Sikap Kerja
Kedisiplinan Perbuatan
a. Ketelitian dan Tanggung Jawab b. Kehati-hatian c.
Dorongan Berprestasi
d. Energi Psikis e. Pengendalian Perasaan
3.2 Perancangan Sistem 3.2.1
DFD Laporan hasil
0
TIM PENILAI Sembada Garmen
Data pengguna Data kriteria Data subkriteria
SPK Penentuan Kenaikan Gaji Karyawan
Laporan hasil
PIMPINAN Sembada Garmen
Data karyawan Data line Data penilaian Data penilaian nilai Data penilaian kriteria Data penilaian subkriteria Data penilaian peserta Data penilaian konversi Data penilaian hasil konversi
Gambar 1 DFD Level 0 SPK Penentuan Kenaikan Gaji Karyawan
3.2.2
Relasi Tabel
Gambar 2 Relasi Tabel SPK Penentuan Kenaikan Gaji Karyawan 4. Kesimpulan a. Dengan sistem pendukung keputusan penentuan kenaikan gaji karyawan, pengguna tidak dipusingkan lagi dengan penghitungan manual yang rumit dan harus dilakukan berulang-ulang. b. Sistem pendukung keputusan penentuan kenaikan gaji ini lebih cepat dari sistem lama dan mempermudah pengguna dalam mengambil keputusan. c.
Sistem pendukung keputusan ini bersifat dinamis karena hal yang dijadikan penilaian dapat dirubah sesuai dengan keadaan yang ada.
d. Sistem pendukung keputusan penentuan kenaikan gaji ini mudah dioperasikan sehingga pengguna dapat menggunakan dengan mudah. e. Sistem pendukung keputusan penentuan kenaikan gaji dibatasi hak akses penggunaan sistem yaitu login untuk menghindari pengambilan dan perubahan data olah pihak-pihak tertentu yang tidak berkepentingan dengan sistem. f.
Aplikasi menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam pengolahan Sistem Penunjang Keputusan dengan pola perhitungan penilaian dan penentuan prioritas. Aplikasi ini dibuat menggunakan database untuk
penyimpanan data agar data tidak tercecer, dan antarmuka yang interaktif untuk memudahkan dalam hal penggunaan aplikasi. g. Aplikasi dibuat dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), yang mana metode tersebut sangat mempertimbangkan nilai yang telah ditetapkan oleh pengambil keputusan. Metode ini mengarahkan pengguna untuk memberikan nilai yang subjektif tentang pentingnya setiap variabel secara relatif dan menetapkan variabel mana yang memiliki prioritas paling tinggi guna mempengaruhi hasil pada situasi tersebut.
Daftar Pustaka Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Untuk Keunggulan Bersaing Perusahaaan dan Organissi Modern. Andi Offset. Yogyakarta. Dessler, Gary. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Indeks. Yogyakarta. Handoko, T.Hani. 1989. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. BEFE. Yogyakarta. Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Andi Offset. Yogyakarta. Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Andi Offset. Yogyakarta. Sismoro, Heri. 2005. Pengantar Logika Informasi. Algoritma, dan Pemrograman Komputer. Andi Offset. Yogyakarta.