NASKAH PUBLIKASI
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN EVALUASI KINERJA KARYAWAN UNTUK KENAIKAN JABATAN PADA PT. FIRST INDO AMERICAN LEASING CABANG LUBUKLINGGAU DENGAN METODE PERBANDINGAN EKSPONENSIAL
Disusun Oleh: MINA SURJANA 2011.01.0016
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER BINA NUSANTARA JAYA LUBUKLINGGAU 2015
DECISION SUPPORT SYSTEM OF EMPLOYEE PERFORMANCE EVALUATION TO INCREASE POSITION IN PT. FIRST INDO AMERICAN LEASING BRANCH OF LUBUKLINGGAU WITH EXPONENTIAL COMPARISON METHOD Mina Surjana1, Deni Apriadi2, Hendra Di Kesuma3 1 2,3
Student STMIK Bina Nusantara Jaya Lubuklinggau Lecturers STMIK Bina Nusantara Jaya Lubuklinggau
Abstract Technological development is relatively fast, make use of technology that is in particular computer was one of the prominent role in companies or institutions. Not only that, to help decision making to meet the targets to be archieved then use the DSS. In PT. First Indo American Leasing Branch Of Lubuklinggau during this process to increase employee performance evaluation of office still using processes that are less efficient and guessing, so it’s not a guaranteed accuracy and still slow in creating and generating reports. Employee performance evaluation process that is based on some alternatives and performance assessment criteria. The purpose of the building of this system can generate a simulated calculation process evalution of an employee who is entitled to the raise position. Method of a decision support system that used the exponential comparison method (MPE). This method is used because it has the concept that is to determine the order of priority of alternative decisions with multiple criteria, so that the resulting priorities are ordered. Based on the research that has been done then expected a decision support system that would be required for the process of calculations to produce a report on employees who are entitled to the raise position.
Keywords: DSS, Employee Performance Evaluation, MPE.
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN EVALUASI KINERJA KARYAWAN UNTUK KENAIKAN JABATAN PADA PT. FIRST INDO AMERICAN LEASING CABANG LUBUKLINGGAU DENGAN METODE PERBANDINGAN EKSPONENSIAL Mina Surjana1, Deni Apriadi2, Hendra Di Kesuma3 1 2,3
Mahasiswa STMIK Bina Nusantara Jaya Lubuklinggau Dosen Tetap STMIK Bina Nusantara Jaya Lubuklinggau
Intisari Perkembangan Teknologi yang relatif cepat, membuat penggunaan teknologi yaitu khususnya komputer merupakan salah satu peranan penting dalam perusahaan maupun instansi. Tidak hanya itu, untuk membantu pengambilan keputusan agar sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai maka menggunakan SPK. Pada PT. First Indo American Leasing Cabang Lubuklinggau selama ini proses evaluasi kinerja karyawan untuk kenaikan jabatan masih menggunakan proses yang kurang efisien dan menduga-duga, sehingga tidak terjamin keakuratan dan masih lambat dalam membuat dan menghasilkan laporan. Pada proses evaluasi kinerja karyawan yaitu berdasarkan beberapa alternatif dan kriteria penilaian kinerja. Tujuan dibangunnya sistem ini dapat menghasilkan proses simulasi perhitungan evaluasi karyawan yang berhak mendapatkan kenaikan jabatan. Metode sistem pendukung keputusan yang digunakan yaitu Metode Perbandingan Eksponensial (MPE). Metode ini digunakan karena mempunyai konsep yaitu untuk menentukan urutan prioritas alternatif keputusan dengan kriteria jamak, sehingga dihasilkanlah prioritas yang terurut. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka diharapkan sistem pendukung keputusan yang akan diperlukan untuk proses perhitungan hingga menghasilkan laporan karyawan yang berhak mendapatkan kenaikan jabatan.
Kata Kunci : SPK, Evaluasi Kinerja Karyawan, MPE.
PENDAHULUAN Latar Belakang Decision Support system atau yang sering disebut sistem pendukung keputusan merupakan salah satu bagian yang harus dipertimbangkan dalam membuat keputusan. Seiring perkembangan teknologi yang relatif cepat sistem pendukung keputusan telah banyak dikembangkan pada sistem yang terkomputerisasi, sistem pendukung keputusan dan teknologi tersebut dapat dimanfaatkan dalam menyatukan antara teknologi dan teori yang digunakan untuk mendukung suatu keputusan. PT. First Indo American Leasing Cabang Lubuklinggau adalah perusahaan yang bergerak dibidang leasing, dalam meningkatkan mutu pencapaian hasil perusahaan yang juga tidak luput dari kinerja sumber daya manusia yang bekerja didalamnya sehingga dilakukan evaluasi kinerja karyawan untuk kenaikan jabatan, dalam melakukan evaluasi selama ini proses yang dilakukan terutama dalam mengambil keputusan hanya melihat pada satu kriteria saja yaitu target pencapaian hasil, padahal ada beberapa kriteria lainnya, yaitu kedisiplinan, kerja sama dan ketepatan waktu yang bisa ditambahkan untuk mempertimbangkan dalam mengambil keputusan kenaikan jabatan. Jika proses pengambilan keputusan ini dibantu oleh pengembangan sebuah sistem pengambilan keputusan yang terkomputerisasi
sebelumnya diharapkan dalam pengambilan keputusan yang bersifat subjektif dapat dikurangi dan dapat diganti dengan pelaksanaan seluruh kriteria-kriteria pertimbangan untuk seluruh karyawan, sehingga diharapkan karyawan dengan kin erja terbaik yang terpilih, tidak hanya itu dalam pengolahannya masih menggunakan proses yang kurang efektif yaitu terlebih dahulu mencatat kriteria kemudian dimasukkan ke dalam fasilitas pengolahan data yang disediakan oleh komputer untuk dilakukan perhitungan, setelah proses perhitungan selesai maka dihasilkanlah laporan berupa keluaran berbentuk arsip keputusan karyawan yang mendapatkan nilai terbaik dan berhak mendapatkan kenaikan jabatan. Karena terlalu kompleknya pengolahan data yang bercampur dengan data yang lain sehingga sering terjadi kesalahan yang mengakibatkan kurang keakuratan laporan yang dihasilkan, dan apabila sewaktu-waktu data dibutuhkan kembali maka proses pencarian arsip juga lama dilakukan. Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan pada latar belakang diatas, maka penulis mengangkat judul yaitu ”Sistem Pendukung Keputusan Evaluasi Kinerja Karyawan Untuk Kenaikan Jabatan Dengan Metode Perbandingan Eksponensial”. Diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang terdapat pada sistem yang lama, yaitu membuat dan merancang sebuah sistem sederhana, user friendly dan
menghasilkan sistem pendukung keputusan yang sesuai dengan fungsionalitas yang dibutuhkan oleh hak akses. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin penulis capai berdasarkan penelitian dari permasalahan-permasalah yang terdapat pada PT. First Indo American Leasing yaitu: 1) Membuat sistem pendukung keputusan evaluasi kinerja karyawan untuk kenaikan jabatan pada PT. First Indo American Leasing Cabang Lubuklinggau. 2) Penerapan metode perbandingan eksponensial (MPE) dalam penilaian evaluasi karyawan untuk kenaikan jabatan. LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pendukung Keputusan Menurut Arsinto Ari Kuncoro (2013) menyatakan bahwa “Sistem pendukung keputusan (Decision support system) disingkat DSS adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan”. Adapun gambar komponen-komponen sistem pendukung keputusan menurut Turban yang dikutip oleh Edi Setiawan (2011), diperlihatkan pada gambar 1 berikut:
Merupakan subsistem yang berfungsi sebagai pengelola berbagai model. Model harus bersifat fleksibel artinya mampu membantu pengguna untuk memodifikasi atau menyempurnakan model, seiring dengan perkembangan pengetahuan. Perangkat lunak ini disebut model base management sistem (MBMS). 2) Subsistem Manajemen Pengetahuan Sebagai pendukung sembarang subsistem yang lain atau sebagai suatu komponen yang bebas. Subsistem ini berisi data item yang diproses untuk menghasilkan pemahaman, pengalaman, kumpulan pelajaran dan keahlian. 3) Subsistem Antar Muka Pengguna Merupakan fasilitas yang mampu mengintegrasikan sistem terpasang dengan pengguna secara interaktif. Melalui sistem dialog ini sistem diartikulasikan sehingga dapat berkomunikasi dengan sistem yang dirancang atau pengguna dapat berkomunikasi dengan sistem pendukung keputusan dan memerintah sistem pendukung keputusan melalui sistem ini. Pengertian Evaluasi Kinerja Menurut Robert Belows, yang dikutip oleh Nanik (2008) menyatakan bahwa ”Evaluasi kinerja suatu kegiatan yang dilakukan manajemen atau penilaian untuk menilai kinerja dengan cara membandingkan kinerja dengan uraian atau deskripsi pekerja dalam suatu periode tertentu biasanya setiap akhir tahun”. Pengertian Karyawan Menurut Ririvega Kasenda (2013) menyatakan bahwa “Karyawan merupakan kekayaan utama bagi perusahaan, dimana mereka akan menjadi perencana, pelaksana dan pengendali yang selalu memberikan peran aktif dalam mewujudkan tujuan perusahaan”. Pengertian Kenaikan Jabatan Menurut A.S.Moenir yang dikutip oleh Husna Purnama (2011) menyatakan bahwa” Promosi jabatan adalah perubahan kedudukan seorang pegawai dalam rangkaian susunan kepangkatan atau jabatan yang lebih tinggi dari keadaan semula baik ditinjau dari segi tanggung jawab, syarat-syarat kerja atau penghasilan”.
Gambar 1 Komponen Sistem Pendukung Keputusan Berikut adalah penjelasan antar komponen sistem pendukung keputusan yang ditunjukkan pada gambar 1: 1) Subsistem Manajemen Data Merupakan subsistem yang menyediakan data dari sistem. Sumber data berasal dari data internal dan data eksternal. Subsistem ini termasuk basisdata, berisi data yang relevan untuk situasi dan diatur oleh perangkat lunak yang disebut database management sistem (DBMS). 1) Subsistem Manajemen Model
Metode Penelitian Metode Pengembangan Sistem Menurut Rosa A.s (2013) menyatakan bahwa “Metode pengembangan sistem model prototype dapat digunakan untuk menyambung ketidakpahaman pelanggan mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan pelanggan kepada pengembang perangkat lunak”. Prototype cocok digunakan untuk menggali spesifikasi kebutuhan pelanggan secara lebih tetapi
beresiko tinggi terhadap membengkaknya biaya dan waktu proyek. Adapun gambar dari metode prototype diperlihatkan pada gambar 2 Berikut:
3) Menentukan tingkat kepentingan dari setiap kriteria keputusan atau pertimbangan kriteria. 4) Melakukan penilaian terhadap semua alternatif pada setiap kriteria. 5) Menghitung skor atau nilai total setiap alternatif. 6) Menentukan urutan prioritas keputusan didasarkan pada skor atau nilai total masing-masing alternatif. Formulasi perrhitungan skor atau nilai total masingmasing alternatif dalam metode perbandingan eksponensial adalah sebagai berikut: m
Total Nilai (TN i ) ( RK ij )
TKK j
j 1
Gambar 2 Model Prototype Adapun uraian ilustrasi dari ketiga tahapan dalam metode prototype pada gambar diatas yaitu: 1) Mendengarkan pelanggan Pada tahap ini penulis datang dan bertemu langsung dengan karyawan-karyawan yang bekerja yaitu bagian KOAD (Koordinator Administrasi) dan ARH (Account Receivable Head) untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi dan untuk menentukan kebutuhan sistem, sehingga dapat menentukan tujuan umum sistem yang akan dibangun serta dapat menentukan gambaran umum sistem yang akan dibuat. 2) Membangun/ Memperbaiki Mock-up Tahap ini adalah tahap setelah mendengarkan pelanggan sehingga penulis dapat merancang prototype sesuai dengan keinginan PT. First Indo Finance Cabang Lubuklinggau. 3) Pelanggan Melihat/ Menguji Mock-up Karyawan atau bagian KOAD (Koordinator Administrasi) mengevaluasi prototype dan melihat prototype yang telah dibuat penulis untuk memperjelas kebutuhan sistem berdasarkan keinginan pihak PT.First Indo Finance Cabang Lubuklinggau. Metode Yang Digunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) ”MPE merupakan salah satu metode untuk menentukan urutan prioritas alternatif keputusan dengan kriteria jamak” Marimin (2004). Prosedur dalam menggunakan metode perbandingan eksponensial ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, yaitu: 1) Menyusun alternatif–alternatif keputusan yang akan dipilih. 2) Menentukan kriteria atau perbandingan kriteria keputusan yang penting untuk dievaluasi.
Gambar 3 Rumus MPE Dimana: TNi = Total Nilai Alternatif Ke-i RKij = Derajat kepentingan relatif kriteria ke-j pada keputusan ke-i TKKj= Derajat kepentingan kriteria keputusan kej, ; TKKj >0;bulat, dinyatakan dengan bobot. n = Jumlah pilihan keputusan. m = jumlah kriteria keputusan 1)
Aturan dan pemberian nilai Metode Perbandingan Eksponensial yaitu: a) Penentuan tingkat kepentingan kriteria dilakukan dengan cara mewawancara denganpakar/ narasumber atau melalui kesepakatan curah pendapat. b) Penentuan skor alternatif pada kriteria tertentu dilakukan memberi nilai setiap alternatif berdasarkan nilai kriterianya. Semakin besar nilai alternatif maka semakin besar pula skor alternatif tersebut. 2) Keuntungan Metode Perbandingan Eksponensial sebagai berikut: a) Metode perbandingan eksponensial mempunyai keuntungan dalam mengurangi bias atau penyimpangan yang mungkin terjadi dalam analisis. b) Nilai skor yang menggambarkan urutan prioritas menjadi besar, ini mengakibatkan urutan prioritas alternatif keputusan lebih nyata.
Skala Ordinal “Skala ordinal menunjukkan urutan atau tingkatan atau rangking di samping pengelompokan (skala nominal). Misalnya, variabel”pendidikan” dengan kategori 1=dibawah SD, 2=tamat SD, 3=tamat SLTP, dan 4= tamat SLTA atau lebih; dan variabel “persetujuan” dengan kategori sangat setuju hingga sangat tidak setuju” Baso (2007).
Metode Pengumpulan Data Adapun dalam penyusunan skripsi ini penulis melakukan beberapa metode untuk mendapatkan data atau informasi yang dibutuhkan adalah sebagai berikut: 1) Data Primer a) Wawancara b) Pengamatan (Observasi) 2) Data Sekunder Metode Pengujian Perangkat Lunak
pencapaian hasil yang telah diperoleh. Dalam pengolahan data hingga menghasilkan laporan biasanya bagian Koad menggunakan salah satu fasilitas dari aplikasi pengolahan data dan angka yang disediakan oleh komputer, kemudian laporan yang sudah dihasilkan akan disimpan dalam bentuk arsip. Flow Of Document sistem pendukung keputusan evaluasi kinerja karyawan untuk kenaikan jabatan yang sedang berjalan.
Metode Pengujian (Black Box). Pengujian sistem ini bertujuan untuk melihat apakah sistem yang telah dibuat sudah sesuai dengan tujuan awal pembuatan dan layak untuk digunakan. Pengujian pada sistem ini menggunakan metode Black Box, Selain itu juga bertujuan untuk mengetahui bahwa bagian-bagian dalam sistem telah benar menampilkan pesan-pesan kesalahan jika terjadi kesalahan. Menurut Rosa A.s (2013) menyatakan bahwa pengujian black box yaitu “ menguji perangkat lunak dari segi sfesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan sfesifikasi yang dibutuhkan. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis Sistem Analisis sistem merupakan tindaklanjut setelah melakukan pengumpulan data. Dengan adanya tahap analisis bertujuan untuk membantu penulis dalam mengelompokkan hasil penelitian untuk membuat sebuah keputusan dengan mengidentifikasi terhadap permasalahan yang terdapat pada PT. First Indo American Leasing sehingga menghasilkan keputusan yang akurat. Dalam penelitian ini terdapat beberapa macam analisis yang dilakukan yaitu: analisis prosedur kerja, analisis pemecahan masalah, kebutuhan data, kebutuhan fungsional dan kebutuhan nonfungsional. Analisis Prosedur Kerja PT. First Indo American Leasing Cabang Lubuklinggau mempunyai prosedur tersendiri dalam melakukan kenaikan jabatan terhadap karyawankaryawannya yaitu sebagai berikut: 1) Pertama dalam melakukan kenaikan jabatan Branch Manager memberikan wewenang bahwa akan dilakukan evaluasi kinerja atau penilaian setiap karyawan kepada bagian Koad (Koordinator Administrasi) berdasarkan satu kriteria saja yaitu target pencapaian hasil. 2) Setelah mendapatkan pemberitahuan dari Branch Manager, bagian Koad melakukan pengolahan data dengan mengumpulkan data dari karyawan dan menilai setiap karyawan berdasarkan target
Gambar 4 FOD Sedang Berjalan Analisis Pemecahan Masalah Berdasarkan analisis prosedur kerja dan hasil wawancara yang telah dilakukan penulis pada PT. First Indo American Leasing Lubuklinggau terdapat satu kriteria saja, yaitu target pencapaian hasil dan pengolahan data yang dilakukan tersebut masih bercampur dengan data yang lain, sehingga masih kurang efektif dan data yang dihasilkan masih kurang akurat, beberapa permasalahan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat kriteria yang lain yang bisa dilihat dari segi kedisiplinan, kerja sama dan ketepatan kerja sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menghasilkan penilaian yang lebih baik. Maka dari itu penulis akan membuat sebuah sistem pendukung keputusan evaluasi kinerja karyawan untuk kenaikan jabatan pada PT. First Indo American Leasing Cabang Lubuklinggau yang dapat mengatasi permasalahan yang ada, bersifat user- friendly dan sesuai dengan fungsionalitas yang dibutuhkan oleh pengguna.
Flow Of Document Sistem Pendukung Keputusan Evaluasi Kinerja Karyawan Untuk Kenaikan Jabatan Pada PT. First Indo American Leasing Cabang Lubuklinggau yang ditawarkan.
b)
c)
Gambar 5 FOD Yang Ditawarkan Kebutuhan Fungsional Adapun dalam pembuatan sistem pendukung keputusan ini penulis menjalankan beberapa perangkat control dan tools yang disediakan pada layar kerja yang terdapat pada sistem tersebut. Kebutuhan fungsional pada Sistem Pendukung Keputusan Evaluasi Kinerja Karyawan Untuk Kenaikan Jabatan adalah: 1) Sistem bisa melakukan login sesuai dengan data pengguna masing-masing level yang telah didata sebelumnya. 2) Sistem bisa mengolah data pengguna berdasarkan level branch manager, karyawan dan koad, dari ketiga level tersebut dipisah dengan halamannya masing-masing. Adapun isi perhalamannya terdiri dari sebagai berikut: a) Level Branch Manager Pada level branch manager halaman yang akan pertama kali muncul setelah branch manager berhasil login, pada halaman ini branch manager dapat melakukan ubah password, penginputan data penilaian kriteria koad, menampilkan info nilai koad, input data branch manager, dapat melihat info
perangkingan nilai keseluruhan dan mencetak laporan data karyawan dan laporan evaluasi kinerja karyawan, selain itu pada masingmasing form tersebut branch manager juga bisa melakukan penghapusan dan perbaikan data- data yang salah. Level Karyawan Pada level karyawan juga melakukan login terlebih dahulu terhadap hak aksesnya masingmasing yang telah diinput oleh koad, pada halaman ini karyawan dapat melakukan ubah password, penginputan data karyawan baru, melihat info evaluasi kinerja karyawan dan melihat laporan data karyawan. Level KOAD (Koordinator Administrasi) Pada level ini juga melakukan login terlebih dahulu, tetapi hanya bisa dilakukan oleh pengguna satu saja yaitu bagian koad, pada halaman ini koad dapat melakukan ubah password, melakukan inputan dan pengubahan data hak akses karyawan dan koad itu sendiri, selain itu dapat melakukan penghapusan data penilaian kriteria karyawan, perbaikan, penginputan data koad, input data penilaian kriteria karyawan, serta dapat melihat dan mencetak laporan data karyawan, laporan evaluasi kinerja karyawan.
Kebutuhan Nonfungsional Untuk menjalankan sistem agar sesuai dengan prosedur sehingga dibutuhkan perangkat teknologi, yaitu spesifikasi perangkat keras (Hardware), perangkat lunak (Software) dan orang yang mengoperasikan (Brainware). Adapun perangkat teknologi untuk mendukung pengembangan sistem yang penulis usulkan ialah : 1) Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras disini ialah alat yang diguna untuk pengolahan data evaluasi kinerja berdasarkan kriteria, pembobotan hingga menghasilkan laporan. Adapun Perangkat keras (Hardware) yang diperlukan antara lain: a) Perangkat masukan (input) Yaitu alat yang digunakan untuk memasukkan data-data atau perangkat yang digunakan untuk proses sistem yaitu keyboard, mouse. b) Perangkat Proses (process) Yaitu alat yang digunakan untuk memproses di setiap tahapan dalam menghasilkan informasi, alat yang digunakan ialah CPU (Central Processing Unit), ram, prosesor. c) Perangkat penyimpanan Yaitu tempat dimana data atau program akan disimpan perangkat yang digunakan yaitu Harddisk . d) Perangkat Keluaran (Output)
Perangkat keluaran yaitu sebuah alat atau disebut dengan printer yang digunakan untuk mencetak hasil data yang telah diolah menjadi laporan yang nantinya dapat dilihat wujudnya. 2) Spesifikasi Perangkat Lunak (Software) Dalam pengoperasian program dan pengembangan sistem ini Perangkat Lunak (Software) yang digunakan adalah Wamp Server 2.0, Windows 7 sebagai sistem operasi, web browser untuk menampilkan interface dan Mysql 5.1 sebagai database untuk mengolah dan menyimpan data. 3) Spesifikasi pengguna (Brainware) Spesifikasi pengguna yang di maksud adalah orang yang akan menggunakan sistem yaitu khusus karyawan pada PT. First Indo American Leasing Lubuklinggau atau orang yang telah diberikan izin dari pihak-pihak tertentu untuk menggunakannya. Perancangan Sistem 1) Diagram Konteks Diagram Konteks Sistem Pendukung Keputusan Evaluasi Kinerja Karyawan Untuk Kenaikan Jabatan Pada PT. First Indo American Leasing Cabang Lubuklinggau seperti pada gambar 6.
Gambar 7 DFD Level 1 a) Data Flow Diagram Level 2 Proses 3 Menampilkan Info Perangkingan Nilai Karyawan
Gambar 6 Diagram Konteks 2) Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Diagram Konteks Sistem Pendukung Keputusan Evaluasi Kinerja Karyawan Untuk Kenaikan Jabatan Pada PT. First Indo American Leasing Cabang Lubuklinggau seperti pada gambar 7.
Gambar 8 DFD Level 2 Proses 3 Menampilkan Info Perangkingan Nilai Karyawan b)
Data Flow Diagram Level Menampilkan Info Nilai Koad
2
Proses
5
Gambar 9 DFD Level 2 Proses 5 Menampilkan Info Nilai Koad c) Data Flow Diagram Level 2 Proses 6 Menampilkan Info Evaluasi Kinerja Karyawan
Gambar 10 DFD Level 2 Proses 6 Menampilkan Info Evaluasi Kinerja Karyawan 3)
Entity Relationship Diagram (ERD) E-RD Sistem Pendukung Keputusan Evaluasi Kinerja Karyawan Untuk Kenaikan Jabatan Pada PT. First Indo American Leasing Cabang Lubuklinggau seperti pada gambar 11Berikut:
Gambar 11 Entity Relationship Diagram (ERD)
Range Penilaian Sistem Pendukung Keputusan Metode Perbandingan Eksponensial Pada form input data penilaian kriteria karyawan bagian koad maupun branch manager melakukan beberapa cara dalam memberikan penilaian, adapun penjelasan dari masing-masing range penilaiannya yaitu sebagai berikut: 1) Target Pencapaian Hasil: 1. Jika mencapai 0%-20%/ unit, mendapatkan nilai 1 maka nilai ordinal yang dipilih yaitu 1. 2. Jika mencapai 21%-40%/ unit, mendapatkan nilai 2 maka nilai ordinal yang dipilih yaitu 2. 3. Jika mencapai 41%-60%/ unit, mendapatkan nilai 3 maka nilai ordinal yang dipilih yaitu 3. 4. Jika mencapai 61%-80%/ unit, mendapatkan nilai 4 maka nilai ordinal yang dipilih yaitu 4. 5. Jika mencapai 81%-100% /unit, mendapatkan nilai 5 maka nilai ordinal yang dipilih yaitu 5. 2) Kedisiplinan Kedisiplinan didapat yaitu berdasarkan absensi karyawan. 1. Jika masuk kerja 0-7 hari/bulan, mendapatkan nilai 1 maka nilai ordinal yang dipilih yaitu 1. 2. Jika masuk kerja 8-14 hari/bulan, mendapatkan nilai 2 maka nilai ordinal yang dipilih yaitu 2. 3. Jika masuk kerja 15-21 hari/bulan, mendapatkan nilai 3 maka nilai ordinal yang dipilih yaitu 3. 4. Jika masuk kerja 22-26 hari/bulan, mendapatkan nilai 4 maka nilai ordinal yang dipilih yaitu 4. 5. Jika masuk kerja >26 hari/bulan, mendapatkan nilai 5 maka nilai ordinal yang dipilih yaitu 5. 3) Kerjasama 1. Jika hanya memenuhi salah satu kriteria, mendapatkan nilai 1 maka nilai ordinal yang dipilih yaitu 1. 2. Jika komunikasi baik, memahami masingmasing pihak, mendapatkan nilai 2 maka nilai ordinal yang dipilih yaitu 2. 3. Komunikasi baik, melibatkan orang lain, mendapatkan nilai 3 maka nilai ordinal yang dipilih yaitu 3. 4. Komunikasi baik, memahami masingmasing pihak, melibatkan orang lain, mendapatkan nilai 4 maka nilai ordinal yang dipilih yaitu 4. 5. Komunikasi baik, memahami masingmasing pihak, melibatkan orang lain,
keterbukaan, mendapatkan nilai 5 maka nilai ordinal yang dipilih yaitu 5. 4) Ketepatan Kerja 1. Jika ketepatan kerja sangat kurang, mendapatkan nilai 1 maka nilai ordinal yang dipilih yaitu 1. 2. Jika ketepatan kerja kurang, mendapatkan nilai 2 maka nilai ordinal yang dipilih yaitu 2. 3. Jika ketepatan kerja biasa, mendapatkan nilai 3 maka nilai ordinal yang dipilih yaitu 3. 4. Jika ketepatan kerja bagus, mendapatkan nilai 4 maka nilai ordinal yang dipilih yaitu 4. 5. Jika ketepatan kerja sangat bagus, mendapatkan nilai 5 maka nilai ordinal yang dipilih yaitu 5.
a. Target Pencapaian Hasil (TP) =5 b. Kedisiplinan (KD) =2 c. Kerjasama (KJS) =4 d. Ketepatan Kerja (KTP) =4 3) Metode penilaian masing-masing kriteria (Penilaian Ordinal) 1. Sangat Kurang 2. Kurang 3. Biasa 4. Bagus 5. Sangat Bagus MPE = (TP)5 + (KD)2 + (KJS)4 + (KTP)4 MPE = (3)5 + (3)2 + (4)4 + (5)4 = 1133 MPE = (4)5 + (2)2 + (3)4 + (2)4 = 1125 MPE = (2)5 + (2)2 + (3)4 + (1)4 = 118 Tabel 1 Metode Perbandingan Eksponensial1
IMPLEMENTASI Arsitektur Sistem Arsitektur sistem adalah unsur dan struktur-struktur yang menjadi landasan untuk menentukan keberadaan komponen-komponen sistem dan cara komponen untuk saling berinteraksi. Adapun arsitektur sistem pendukung keputusan evaluasi kinerja karyawan untuk kenaikan jabatan dengan metode perbandingan eksponensial pada PT. First Indo American Leasing Cabang Lubuklinggau diperlihatkan pada gambar 12 berikut:
Tabel 2 Metode Perbandingan Eksponensial2 Alternatif Kriteria TP KD KJS KTP 1. Saripan 45% 9 Komunika Sangat Senja hari si baik, baik melibatkan orang lain 3 3 4 5 2. Juita 63% 10 Komunika Kurang hari si baik, melibatkan orang lain 4 2 3 2 3. Agustiandi
23%
13 hari
2
2
Gambar 12 Arsitektur Sistem Perhitungan Metode Perbandingan Ekponensial Adapun uraian dari metode perbandingan eksponensial untuk menghasilkan keputusan ialah sebagai berikut: 1) Alternatif : Karyawan yang bekerja pada PT. First Indo American leasing cabang lubuklinggau. Contoh : a. Saripan senja b. Agustiandi c. Juita 2) Kriteria/Bobot :
Komunika si baik, melibatkan orang lain 3
Sangat Kurang
1
Tabel 3 Metode Perbandingan Eksponensial3
Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan, sehingga yang berhak mendapatkan kenaikan jabatan yaitu: Saripan senja dengan nilai terbesar 1133 berada diperingkat 1. Implementasi Sistem 1) Halaman Input a) Form Input Penilaian Kriteria Karyawan
Gambar 16 Grafik Hasil Evaluasi Kinerja Karyawan
Gambar 13 Form Input Penilaian Kriteria Karyawan b) Form Input Penilaian Kriteria KOAD
KESIMPULAN Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT. First Indo American Leasing Cabang Lubuklinggau, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Sistem yang sedang berjalan pada PT. First Indo American Leasing Cabang Lubuklinggau masih kurang efektif dalam menghasilkan penilaian setiap karyawan khususnya dalam mengevaluasi kinerja karyawan untuk kenakan jabatan, sehingga dengan adanya sistem pendukung keputusan evaluasi kinerja karyawan untuk kenaikan jabatan dengan metode perbandingan eksponensial dapat membantu melakukan evaluasi kinerja karyawan dan penilaian yang dihasilkan lebih efektif, seperti menghasilkan laporan data karyawan dan laporan evaluasi kinerja karyawan. 2) Pengolahan data yang dilakukan masih bersifat subjektif dalam pengambilan keputusan dan fungsionalitas yang kompleks, sehingga masih bercampur dengan data yang lain, maka dari itu penulis mengusulkan sistem baru yang bersifat user friendly dan sesuai dengan fungsionalitas yang akan dibutuhkan pengguna yaitu bagian KOAD, branch manager dan karyawankaryawan yang bekerja dengan membuat sebuah sistem pendukung keputusan evaluasi kinerja karyawan untuk kenaikan jabatan dengan metode perbandingan eksponensial.
Gambar 14 Form Input Penilaian Kriteria KOAD 2)
Halaman Output Saran Pengembangan dimasa yang akan datang dalam upaya memperbaiki Sistem pendukung keputusan evaluasi kinerja karyawan untuk kenaikan jabatan dengan metode perbandingan eksponensial ini, sehingga penulis sekaligus peneliti memberikan beberapa saran antara lain sebagai berikut: 1) Sistem dapat dilakukan pengembangan lebih lanjut dalam menghasilkan laporan per-periode khususnya laporan evaluasi kinerja karyawan. Gambar 15 Laporan Evaluasi Kinerja Karyawan
2) Pengembangan sistem selanjutnya dapat menghasilkan sistem keamanan hak akses yang lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Arsinto Ari Kuncoro, 2013, Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Rumah/Tanah Multi Kriteria Kepada Calon Konsumen Dengan Metode Fuzzy Logic, EBISNIS, 2,6. Baso Intang Sappaile, 2007, Pembobotan Butir Pernyataan Dalam Bentuk Skala Likert Dengan Pendekatan Distribusi Z, J. Pendidikan dan Kebuayaan Tahun ke- 13, Makasar. Edi
Setiawan, 2011, Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Kelulusan Sertifikasi Guru, Tesis, S-2, Universitas Diponengoro Semarang.
Husna Purnama, 2011, Peranan Promosi Jabatan Dalam Usaha Meningkatkan Prestasi Kerja Karyawan CV. Probolinggo Mandiri Lampung Timur, J. Organisasi dan Management, 41-48. Marimin, 2004, Teknik Dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk, Grasindo, Jakarta. Nanik Ustadiyatun, 2008, Evaluasi Kinerja Karyawan , Bitul Maal Wa at Tamwil Mitra Usaha Umat Ngemplak Slemen Yogyakarta, Skripsi, Yogyakarta. Ririvega Kasenda, 2013, Kompensasi dan Motivasi Pengaruh Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bangun Wenang Reverages Company Manado, J.EMBA, 853-859. Rosa, A.S dan M. Shalahuddin., 2013, Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek, Informatika :Bandung.