Komunikasi & Sikap Empati dalam Keperawatan, oleh Priyoto, S.Kep., Ns. Hak Cipta © 2015 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-882262; 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail:
[email protected] Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit. ISBN: 978-602-262-457-8 Cetakan Pertama, tahun 2015
Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini
KATA PENGANTAR
D
alam kehidupan manusia kita tidak lepas dari yang namanya komunikasi, komunikasi dapat dilakukan oleh seorang in dividu, kelompok, maupun masyarakat secara umum. Dalam se tiap profesi seseorang petani, pedagang, guru, petugas kesehatan kesehatan hendaknya harus mampu melakukan teknik komuni ksai dengan benar karena pada dasarnya setiap manusia memi liki karakter yang berbeda dan masing-masing tidak akan mau disamakan sehingga untuk melakukan teknik komunikasi secara benar kalau tidak dilatih secara continue akan mengalami ham batan-hambatan sehingga dalam menyampaikan sebuah pesan bisa saja orang lain salah dalam mempersepsikannya, dalam hal ini selain faham bagaimana cara berkomunikasi baik kepada teman seprofesi, kepada pengunjung, pada pasien atau dengan petugas kesehatan yang lain sehingga disinilah penting untuk melakukan nya setiap waktu begitu pula esensi yang harus dikuasai dalm hal komunikasi kemamuan mendengar, menyela tepat pada waktu, ha rus memakai bahasa isarat, tulis maupun dengan gerakan pada tu buh manusia rasa empati disetiap komunikasi akan menimbulkan efek yang senang maupun tidak senang kepada orang yang kita ajak berkomunikasi.
vi
Komunikasi & Sikap Empati dalam Keperawatan
Dalam buku ini terdiri dari lima belas bab yang diuraikan secara terperinci pada masing-masing babnya yang pertama, akan dibahas istilah komunikasi secara umum kedua, bagaimana proses komunikasi itu berjalan ketiga, faktor yang mempengaruhi dalam proses berkomunikasi, keempat konseptual komunikasi, kelima komunikasi persuasif, keenam komunikasi antara perawat dengan pasienya, ketuju komunikasi teurapetik, kedelapan komunikasi pada anak usia dini, kesembilan komunikasi dengan orang dewasa, bab sepuluh komunikasi dengan usia lanjut, sebelas rasa empati pada anak, dua belas rasa emapati dan prososial pada pasien, tiga belas konsep caring, empat belas kebutuhan dasar manusia biopsikososial, lima belas tentang kehilangan dan berduka. Buku ini bukanlan” kitab suci” yang harus ditaati, tetapi lebih membuka percakapan, dan mengajak untuk secara kritis bersamasamamembangun kegiatan dalam proses pembelajaran serta ber bagi pengetahuan dan pengalaman.karena itu perlu adanya kritik untuk melengkapi dan memperbaiki isi buku ini akan diterima dengan senang hati Semoga bermanfaat! Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
v vii
BAB 1
KOMUNIKASI
1
BAB 2
PROSES KOMUNIKASI
5
BAB 3
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI 13
BAB 4
KONSEPTUAL KOMUNIKASI
17
BAB 5
KOMUNIKASI KESEHATAN (PERSUASIF)
23
BAB 6
KOMUNIKASI PERAWAT DAN PASIEN
31
BAB 7
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
41
BAB 8
KOMUNIKASI PADA ANAK
49
BAB 9
KOMUNIKASI DENGAN PASIEN DEWASA
107
BAB 10 KOMUNIKASI DENGAN PASIEN LANJUT USIA
121
BAB 11 EMPATI PADA ANAK
129
BAB 12 EMPATI DAN PROSOSIAL PADA PASIEN
141
viii
Komunikasi & Sikap Empati dalam Keperawatan
BAB 13 CARING
147
BAB 14 KEBUTUHAN BIO-PSIKO SPIRITUAL DALAM KEPERAWATAN
159
BAB 15 KEHILANGAN DAN BERDUKA
181
DAFTAR PUSTAKA
191 -oo0oo-
Bab 1 KOMUNIKASI
K
omunikasi telah dilakukan manusia, sejak bayi berada dalam kandungan sampai dengan kematian, sehingga bisa dikatakan komunikasi mempunyai umur yang sama tuanya dengan umur kehidupan manusia. Semua tingkah laku merupakan komunikasi (verbal maupun non verbal) dan semua komunikasi akan mem pengaruhi tingkah laku, sehingga komunikasi pada dasarnya dapat menjadi suatu alat untuk memfasilitasi hubungan terapeutik atau malahan dapat berfungsi sebagai penghalang terhadap tumbuhnya hubungan yang terapeutik. Fasilitas komunikasi bertujuan untuk memulai, membangun dan membina keterlibatan dan hubungan saling percaya. Pengertian Komunikasi Kata atau istilah komunikasi berasal dari bahasa Inggris “communication”, secara etimologis atau dari bahasa Latin “communicatus”, dan kata ini berasal dari kata communis. Kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses pe nyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.
2
Komunikasi & Sikap Empati dalam Keperawatan
D������������������������������������������������������������� alam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah ma nusia dengan manusia. Menurut Ruben ������������������������������ dan Steward������������� , 1998 ����������� mendefinisikan�������� ���������������������� komuni kasi manusia:”Human communication is the process through which individuals in relationships, group, organizations and societies—respond to and create messages to adapt to the environment and one another”. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-indi vidu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain. Komunikasi adalah proses perpindahan informasi dari pengirim pesan kepada penerima pesan dengan tujuan saling mempengaruhi satu dengan yang lain dengan tujuan mendapatkan sebuah kesepakatan baik dalam hubungan individu, kelompok, maupun masayarakat secara luas. (priyoto, 2014) Suatu pemahaman komunikasi sebagai penyampaian pesan searah dari seseorang (atau lembaga) kepada seseorang (sekelompok orang) lainnya, baik secara langsung (tatap muka) ataupun melalui media, seperti surat (selebaran), surat kabar, majalah, radio, atau televisi. Pemahaman komunikasi sebagai proses searah sebenarnya kurang sesuai bila diterapkan pada komunikasi tatapmuka, namun tidak terlalu keliru bila diterapkan pada komunikasi publik (pidato) yang tidak melibatkan tanya jawab. Pemahaman komunikasi dalam konsep ini, sebagai definisi berorientasi-sumber. Definisi seperti ini mengisyaratkan komunikasi semua kegiatan yang secara sengaja dilakukan seseorang untuk menyampaikan rangsangan untuk membangkitkan respon orang lain. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap suatu tindakan yang disengaja untuk menyampaikan pesan demi memenuhi kebutuhan komunikator, seperti menjelaskan sesuatu sesuatu kepada orang lain atau membujuk untuk melakukan sesuatu.